J, Y% ~; 'dapa, a ·p de mulanya kurva n ru guna tota adalah konsumsi, maka nilai guna total adalah nol. 'ada n I rn . I' tal be I°nail <i • b mbah, maka nilai guna tota ertambah +- yang berarti kalau jumlah konsumsi mangga ertan 2 _, · : zlebihi d kt konsumsi mangga melebih 'ggi . i delapan Kurva nilai guna total mulai menurun pada . . wakt :.:; 2ah .. cl kiri t 5 ke kanan bawah. Gambaran K 1ru mencer urva nilai guna marjinal (MU) turun dari iriatas · k hukum nilai guna marjinal yang semakin menurun. Kurva 6 , ;;. 'mnka nilai guna marjinal memotong sum datar sesudah jumlah mangga yang kedelapan. Berarti sesudah perpotongan tersebut nilai gun% marjinal adalah negatif. NILAI GUNA PE SIMU Salah satu pemisalan penting dalam teori ekonomi adalah: setiap orang akan berusaha untul memaksimumkan kepuasan yang dapat dinikmatinya. Dengan perkataan lain, setiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsikannya. pabila yang • dikonsumsikannya hanya satu barang saja, tidak sukar untuk menentukan pada tingkat mana nilai guna dari memperoleh dan menikmati barang itu akan mencapai tingkat yang maksimum. Tingkat GAMBAR7.1 Grafik Nilai Guna Total dan Marjinal • - TU MU I I • t l ------------ 90 ---- 30 -4 I 1 I ------------ 83 ------- I ,--------- I I I I I I I I I 78 I I TU I I I I I I I I I I I I I I I I I I I l I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I i I I I • I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I Q 0 8 5 1f 0 f 8 u "()'Nilai gunia'total ' i I i (ii] Nil~i'guna marjinal 156 - I LAKU KONSUMEN TINGKAH I +c08 :% pai pada waktu nilai guna total mencapai tinde ~kdia?". .:. ; ,ts ·sic,:. 'I ''!Mat maksimum. Tetapi kalau barang yang digunakan , berbagar-Dagan jentsnya, cara untuk ·ili ~dal! menentukan corak konsumsi barang-barang yan , ,an menciptakan nla1 guna yang maksimum menjadi lcbih rumit. MEMAKSIMUMKAN NILAI GUNA cARA itan yang timbul untuk menentukar / .:.: erum ... .Kan susunan,'komposisi dan jumlah barang yang akan rdkan nilai guna yang maksimum ber b A : : mewujue ' :rsumber dari perbedaan harga-harga berbagai barang. ~ harga setiap barang adalah bersamaar il: l .: .:. .: Kalau " .. . tan, nilai guna akan mencapai tingkat yang maksimum oabila nilai guna marjinal dari setiap barang adalah sama besarnya. Misalnya seseorang mengkonsumsikan tiga macam barang, yaitu sejenis pakaian, sejenis makanan, dan sejenis hiburan atakanlah hiburan itu berupa menonton film). Didapatinya bahwa unit pakaian yang ketiga, unit makanan yang kelima, dan menonton film yang kedua memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya. Kalau harga ketiga barang tersebut adalah bersamaan, kepuasan yang maksimum (atau ailai guna yang maksimum) akan diperoleh orang tersebut apabila mengkonsumsikan: tiga unit pkaian, lima unit makanan, dan dua kali menonton film. Di dalam kenyataan yang sebenamya harga berbagai jenis barang adalah berbeda. Disebabkan oleh perbedaan harga tersebut pemaksimuman nilai guna tidak akan tercapai kalau digunakan syarat pemaksimuman kepuasan seperti yang diterangkan cli atas. Ini dapat dengan jelas clilihat dazri contoh berikut. Misalkan (i) harga barang A adalah tiga kali dari harga barang B, dan (ii) nilai guna marjinal kedua barang tersebut adalah sama besarnya. Berdasarkan kepada pemisalan ini, barang manakah yang akan memberi tambahan kepuasan (atau tambahan nilai guna) yang lebih besar? la akan diperoleh apabila yang dibeli clan dikonsumsikan adalah barang B clan bukan barang A. Satu unit barang B akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya dengan barang A, tetapi untuk memperolehnya ia cukup mengeluarkan sebanyak sepertiga dari harga barang A Dan sekiranya konsumen tersebut membeli tiga barang B, nilai guna tambahan yang azkan diperoleh adalah tiga kali daripada nilai guna tarnbahan yang diperoleh dari mengkonsumsikan barang A, sedangkan jumlah uang yang dibayar adalah sama besarnya. SY ARA T PEMAKSIMUMAN NILA/ GUNA Dalam keadaan di mana harga-harga berbagai macam barang adalah berbeda, apakah syarat yang harus dipenuhi agar barang-barang yang dikonsumsikan akan memberikan nilai guna yang maksimum? Syarat yang harus dipenuhi adalah: setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya. Untuk membuktikannya perhatikan contoh berikut. Misalkan seseorang melakukan pembelian dan konsumsi ke atas dua rnacam barang: makanan clan pakaian, dan berturut-turut arganya adalah 5000 rupiah dan 50000 rupiah. Misalkan tambahan satu unit makanan akan memberikan nilai guna marjinal sebanyak 5, dan tambahan satu unit pakaian mempunyai nilai guna "arjjinal sebanyak 50. Andaikata orang itu mempunyai uang sebanyak 50000 rupiah, kepada tang apakah uang itu akan dibelanjakannya? Dengan uang itu orang tersebut dapat membeli 10 nit tamba% 4J , l. % lah nilai guna marjinal yang diperolehnya adalah 10x 5 ahan maanan, maka jumla = 50. alau tan t ". . % di I tl. embeli pakaian, yang diperolehnya hanyalah satu unit dan ., Ung itu ligunaan untuk me " "aiguna . Ida· ·it tambahan pakaian ini adalah 50. marjna lar satu uni " 157 • 8w7a, b ticlnl< pcrlLt bc1:sL1sah-payah ; terscbut 'nt ma1 . hwa orang :, a un zany die-v harus menentukan barng mana I1tan J en kepada contol li atas d yang Berdasarkat 'Patka qe. ..] sama membenikan nilai guna besarnya. marjinal yang " dikemukakan hipotesis berikut: : %-barang yang dikonsumsikannya ape[ guna dari barang' lei de rb, la I. Sescomng akan memaksimumkan null" ~~en terscbut adalah sama lengan perbandin~ :. a.: i. lberbagat ara' " h di Pc-be 1 ,c-rbn1,d1·1,\1,,,, ,,111,1 gl,tlt\ 1111,1 111A 1 l . . . · cl dalam conto CJ atas. er anding • " lee scperti itu wuju ., 3an harga barang-barang terscbut. Kcada"~gq0000 atau 1:10, dan ini adalah sama denga, harga makanan dan pakaian adalah 500O:: tan, yaitu 5:50 atau 1:10. ::. ]n kanan dan pakata, perbandingan nilai gu na marjmnal mat :a " ' atau ,,, 4, rib: rang-barang yang dikonsumsikannya apabj] · I 1111\ar gL1na c ar1 at, k 2. Sescomang akan memaksimumkan a ul dill rkan adalah sama untuk setiap bar¢ .. ·h yang Iketua nilai guna marjinal untuk setiap rupta! a ta Y ,, "lg marjinal per rupiah dari tamba as nilai runa 1an makanan adalah: nilai guna marjinal/h""_ ;i una marjinal/harga = 50/50000_ per rupiah dari tambahan pakaian adalah: % 1/1000. . :. : ·b dung pengertian yang sama. Syarat pemaksimuman nilai Kedua hipotesis tersebut mengan«du1 Id : di; , kc dal: (1) dan (2) biasanya dinyatakan secara rumus aljabar, yaitu guna sepert yang Inyataan Ia1am « ' secara berikut: MU barangA _ MU barang.B _ MU barang C - P, , P Dalam persamaan di atas MU adalah nilai guna marjinal dan P,, P,, dan P, berturut-turut adalah harga barang A, barang B dan barang C. TEORI NILAI GUNA DAN TEORI PERMINT • Dengan menggunakan teori nilai guna dapat diterangkan sebabnya kurva permintaan bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah-yang menggambarkan bahwa semakin rendah harga suatu barang, semakin banyak permintaan ke atasnya. Ada dua faktor yang menyebabkan permintaan ke atas suatu barang berubah apabila harga barang itu mengalami perubahan: efek penggantian dan efek pendapatan. EFEK PENGGANTIAN Perubahan harga suatu barang mengubah nilai guna marjinal per rupiah dz·ba Wang mengalam! • ta ta arr arang perubahan harga tersebut. Kalau harga mengalami kenaikan, nili y 8 ' ~;:. a] rupiah yan% a, ta1 • : r. « : • • guna marjna per diwujudkan olch barang tersebut menjadi semakin rendah. Misl h. b:. A bertambah u • • • • tat.e Isainya uarga arang tinggi, maka sebagai akibatnya sckarang MU barang A/P. me iadi lebih kc -il de· a. Kala or' enjali tebil kecil lari semula. 158 jliNGKAH LAKU KONSUMEN +o! . . ,en@-barang lainnya tidak mengalami pcrubahan I¢ • ik: rbe di. di ntara nilai P"! m .b5; :. " 111 lag1 maka perbandmngan Ii ar (( ..al barang-barang itu dengan harga (¢ .J.: , ·ah d b an mar1n' '>" '° : 'nya (atau nilai guna marjinal per rupial Ian arang ~at it) tidak mengalami perubahan. Dengan demikian, untuk barang B misalnya, MU barang pp_ rang sckarang adalah sama dengan scbelumnya. Berarti sesudah harga barang naik, Lian yang benikut Berhaku: MU barang A MU barang B < Dalam keadaan seperti di atas, nilai guna akan menjadi bertambah banyak (maka kepuasan onsumen akan menjadi bertambah tinggi) sekiranya konsumen itu membeli lebih banyak mng B dan mengurangi pembelian barang • Keadaan di atas menunjukkan bahwa kalau harga aik, permintaan terhadap barang yang mengalami kenaikan harga tersebut akan menjadi emakin sedikit. Dengan cara yang sama sekarang tidak susah untuk menunjukkan bahwa penurunan harga menyebabkan permintaan ke atas barang yang mengalami penurunan harga itu akan menjadi Bertambah banyak. Penurunan harga menyebabkan barang itu mewujudkan nilai guna marjinal per rupiah yang lebih tinggi daripada nilai guna marjinal per rupiah dari barang-barang lainnya tak berubah harganya. Maka, karena membeli barang tersebut akan memaksimumkan rang nilazi guna, permintaan ke atas barang tersebut menjadi bertambah banyak apabila harganya berambah rendah. EFEK PENDAPATAN Kalau pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga menyebabkan pendapatan zil menjadi semakin sedikit. Dengan perkataan lain, kemampuan pendapatan yang diterima untuk membeli barang-barang menjadi bertambah kecil dari sebelumnya. Maka kenaikan harga meyebabkan konsumen mengurangi jumlah berbagai barang yang dibelinya, termasuk barang rang mengalami kenaikan harga. Penurunan harga suatu barang menyebabkan pendapatan riil bcrambah, dari ini akan mendorong konsumen menambah jumlah barang yang dibelinya. dari Akibat perubahan harga kepada pendapatan ini, yang disebut efek pendapatan, lebih mem peruat lagi efek penggantian di dalam mewujudkan kurva permintaan yang menurun dari kiri ras ke kanan bawah. Uraian berikut menerangkan bagaimana teori utiliti dapat digunakan untuk membentuk kurva permintaan MEWUJUDKAN KUR VA PERMINTAAN ndaikan seorang konsumen hanya membeli dua jenis barang, iaitu makanan (m) dan pakaian (k). ndaikan apabila ia menggunakan 10 unit makanan, konsumen itu mencapai keseimbangan onsumen, yaitu: MU m MU, - - p m 159 • 8B 1, k n) adalah Rp 10000. Dal am co H . : arga makana : . 'toh ; ·· s permintaan akan diperhatikan perubahan kuant1ta° el dan harga pakaian tidak perlu diketahu. ~; ,Je berubah tetapi harga makanan turun 4 kaian tida e1 lati Seterusnya misalkan harga pa Rp 10000 menjadi Rp 5000, maka MU, MU,, • MU, MU, atau. > > 5000 p p' m m :. R, 5000. Keadaan di atas menyebabkan konsum. di mana pl adalah harga makanan baru, yatu P ., . Pad. k . m <n :. dari 10 unit menjadi 15 unit. 'ada :uantitas dan ha, menambah penggunaan makanan, misalnya j;, · kembali. '&a :.: ·· ba konsumen akan dicapa1 er ' makana n yang baru ini, keseimbangan <Or <adi <;] Rp 15000 dan harga pakai- . :. h: kanan nail menjaa Seterusnya misalkan bahwa arga maKa «Ka1an tidal mengalami perubahan. Sebagai akibatnya MU m MU,, < 15000 10000 Maka perubahan itu menyebabkan • • MU m < • • Ketidakseimbangan ini menyebabkan pengguna mengurangi kuantitas makanan yang dibetinya. ' Misalkan konsumen mencapai keseimbangan kembali apabila ia membeli 5 unit makanan. Daripada contoh di atas dapat disimpulkan bahwa ciri permintaan konsumen itu ke atas makanan adalah: i. Pada harga Rp 15000 sebanyak 5 unit akan dibeli. ii. Pada harga Rp 10000 sebanyak 10 unit akan dibeli. iii. Pada harga Rp 5000 sebanyak 15 unit akan dibeli. • Berdasarkan ciri permintaan ini, dalam Gambar 7.2 ditunjukkan kurva permintaan konsume tersebut ke atas makanan. Titik A menggambarkan keadaan yang dinyatakan dalam (), titik menggambarkan keadaan dalam (i) dan titik C menggambarkan keadaan yang dinyatakan dalam (ii). Garis yang menghubungkan titik A, B, C adalah kurva pe ·. k sebut ke at » a ermntaan onsumen ters makanan. Ia menurun dari kiri ke kanan, dan sifat ini sest ·de di k. dalam • hukum " a ua tengan yang unyatakan permintaan. ? • I 160 ' I l I I 6KAH LAKU KONSUMEN RI" °""'BAR 7 ·�eorang Konsumen ke atas Makanan mint" 15 - - - - A - - - L I I I I I I I I ! 5 ------ 1 I I I I I I I o.__--�---L----l. _ 5 15 10 Kuantitas • PARADOKS NILAI • • Sbelum teori nilai guna dikembangkan, ahli-ahli ekonomi menghadapi kesulitan di dalam perbedaan yang menyolok di antara harga air clan harga berlian. Air merupakan • barazng yang sangat berharga kepada manusia tetapi harganya sangat murah. Sedangkan berlian bukanlah benda yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari tetapi harganya jauh lebih mahal dzi harga air. Apakah yang menyebabkan keadaan yang aneh tersebut? Yaitu mengapakah harga barang )>ang vital tersebut sangat murah sedangkan barang yang tidak terlalu banyak gunanya sangat mahal? Terdapat dua alasan yang dapat digunakan untuk menerangkan keadaan tersebut. Yang pertama adalah alasan yang sudah lama disadari oleh ahli-ahli ekonomi, yaitu perbedaan dalam biaya produksi. Air merupakan benda yang mudah didapat di berbagai tempat sehingga untuk memperolehnya tidak diperlukan biaya yang terlalu besar. Tetapi tidak demikian halnya dengan berlian sebab ia merupakan barang yang sangat sukar untuk diperoleh clan biaya untuk memproduksikannya sangat tinggi. Alasan di atas tidak lengkap dan tidaklah sepenuhnya benar. Bukan berlian saja yang biaya ntuk memperolehnya tinggi. Demikian juga batu dari bulan, misalnya, bukanlah suatu benda hang mudah diperoleh dan biaya untuk memperolehnya sangat mahal. Akan tetapi, sekiranya batu bulan tersedia di pasar, rasanya harganya tidak akan semahal berlian dan mungkin sekali tidak cbih mahal dari harga air. Maka alasan bahwa barangnya sangat langka dan biaya produksinya ngat mahal merupakan jawaban yang belum memuaskan untuk menerangkan perbedaan ""g2 yang sangat menyolok di antara air dan berlian. I 61 . 8er, Jbih tepat mengenai scbabny. " a ,% ·jelasan yang I' :b d;- Teoti nilai guna memberikan pen1 'rd, cerlian. Perbedaan tersebut lisebaby,, "Pat " hr air dan er :. perbedaan yang sangat nyata antara ha'g ' ole , Oleh karena air sangat mudah dis s. '.. t berbe«la. .:. :. 2°rol maka orang akan mengkonsumsi air schingg I ,, schingga orang baru mau mengc,, " a.: :. • dalah begitu rendahnya murah. Nilai guna marjinal air adalah e allah 3Jee[i. Nilai guna marjin 2aka lal yang men%, " " vendah selait. lebih banyak air apabila harganya sangat '' , tau rendah. :ntul, apakah suatu barang itu mempunyai harga yang ting~!" 4n SURPLUS KONSUMEN + wujudnya kelebihan kepuasan yang dinikm. Teori nilai guna dapat pula menerangkan tentang I' • • l ati dike >b. ,: ' :: dalam analisis ekonom1, enal sebagai surpl oleh para konsumen. Kelebihan kepuasan 1n1, 1a1a . d: di k us beraru perbe aan kil 1 antara :epuasan konsumen. Surplus konsumen pada hal katnya Yang b¢ ik ·imlah barang dengan pembayaran yang h diperoleh seseorang di dalam mengkonsums1kan seju1 ., 1arus • '8 .b Ke yang diperoleh selalu lebih besar dari a% dibuat untuk memperoleh barang tersebut. .epuasan ., Ipada pembayaman yang dibuat. Perhatikan contoh yang sederhana berikut. Seorang konsumen pergi ke pasar membeli mangga dan bertekad membeli satu buah yang cukup besar apabila harganya Rp 1500. Sesampainya di pasar dia mendapati bahwa mangga yang diinginkannya hanya berharga Rp 1000. Jadi ia dapat memperoleh mangga yang diinginkannya dengan harga Rp 500 lebih murah daripada harga yang bersedia dibayarkannya. Nilai Rp 500 ini dinamakan surplus konsumen. CONTOH ANGKA Surplus konsumen wujud sebagai akibat dari nilai guna marjinal yang semakin sedikit. Uraian sebelum ini telah menunjukkan bahwa harga suatu barang berkaitan rapat dengan nilai guna • marjinalnya. Misalkan pada barang ke-n yang dibeli, nilai guna marjinalnya sama dengan harga. Dengan demikian, oleh karena nilai guna marjinal dari barang ke-n adalah lebih rendah dari barang sebelumnya, maka nilai guna marjinal barang yang sebelumnya adalah lebih tinggi dari harga barang itu dan perbedaannya merupakan surplus konsumen. Contoh dalam Tabel 7.2 menggambarkan bagaimana surplus konsumen akan terwujud. Kolom (2) dalam Tabel 7.2 menunjukkan kesediaan seorang konsumen mangga untuk membayar mangga yang diingininya. Untuk mangga yang pertama dia bersedia membayar Rp 1700, mangga yang kedua dia bersedia membayar Rp 1500 dan seterusnya. Misalkan di dalam pasar harga mangga adalah Rp 700. Dengan harga yang sebesar ini konsumen tersebu! akan membeli enam mangga seminggu, karena untuk mangga yang keenam ia bersedia membaya Rp 700 dan harga di pasar juga Rp 700. Mangga ketujuh dan kedelapan tidak akan dibelinya karena harga pasar lebih tinggi daripada harga yang bersedia dibayarnya. Berapakah surplus konsumen yang dinikmatinya? Hal itu di· ··ikk¢ dal. kol (3) dan • • «a a: a m I1tunjukl:an lam :olom kolom (4). Dalam kolom (3) ditunjukkan surplus konsum di ··dka ]eh setiaP .b 1· S b • en yang t\-VUJU an o e d mangga yang Ibelnya. »ebaga contoh, untuk mempet leh .:. di be rsedia rote mangga yang ketiga lia e' membayar Rp 1300, sedangkan harga yang harus dib: ' ,, Jabil « ayarnya adalah Rp 700. Maka ap 162 6KAH LAKU KONSUMEN I co. - 7.2 1A8' '~~sumen yang Dinikmati Seorang Pembell Mangga sml.us" -%ad»am oeicd sac .as mangga setiap dibayar konsumen jika harga mangga surplus minggu p700uah konsumen () (2) (3) (4) Mangga pertama Rp 1700 Rp 1000 Mangga kedua 1500 800 Mangga ketiga 1300 600 Mangga keempat 1100 400 Mangga kelima 900 200 Mangga keenam 700 0 Rp 1000 1800 2400 2800 3000 3000 • Mangga ketujuh 500 - Mangga kedelapan 300 - - - mangga yang ketiga dibeli, untuk konsumsi ini ia akan memperoleh surplus konsumen sebesar Ro 600. Karena untuk mangga pertama hingga yang kelima, harga yang bersedia dibayarnya ±dlazh lebih ti nggi daripada harga pasar, maka konsumen mangga itu akan memperoleh surplus konsumen yang lebih besar apabila konsumsi mangganya dinaikkan sehingga mencapai ima buah seminggu. Dia akan menghentikan membeli mangga apabila konsumsi mangganya adalah enam mangga seminggu karena untuk mangga yang keenam ini pembeli mangga tersebut idazk memperoleh surplus konsumen lagi. Jumlah seluruh surplus konsumen yang dinikmati dazri membeli enam mangga tersebut ditunjukkan dalam ko!om (4), yaitu sebanyak Rp 3000. GRAFIK SURPLUS KONSUMEN Surplus konsumen dapat juga digambarkan secara grafik, yaitu seperti yang ditunjukkan dalam • Gambar 7.3.Grafik () memberikan satu gambaran umum tentang menentukan surplus konsumen secara grafik. Sumbu tegak menggambarkan tingkat harga, sedangkan sumbu datar meng gambarkan jumlah barang yang dikonsumsi. Nilai guna total yang diperoleh dari mengkonsumsi Q buah mangga digambarkan oleh AOQB. Untuk memperoleh mangga tersebut si pernbeli harus membayar OQBP. Maka segitiga APB menggambarkan surplus konsumen yang dinikmati oleh pembeli mangga tersebut. Grafk (i) menggambarkan surplus konsumen seperti yang diuraikan dalam contoh angka sbelum ini , yang diringkaskan dalam Tabel 7.3. DD adalah kurva permintaan yang digambarkan erdasarkan data dalam kolom (2) dari Tabel 7.3. Harga adalah Rp 700 untuk setiap mangga. Surplus konsumen untuk setiap unit mangga yang dibeli ditunjukkan oleh garis tegak di antara garis rga dengan kurva permintaan. Sebagai contoh, garis MN adalah surplus konsumen yang diperoleh "ar memakan mangga yang ketiga. Pembeli bersedia membayar mangga ini sebanyak Rp1300, Pi harga pasar adalah Rp 700. Dengan demikian nilai MN yaitu surplus konsumen, adalah hp1300 -Rp 700 = Rp 600. Jumlah surplus konsumen diperoleh dengan menjumlahkan nilai 80is-garis tegak yang seperti itu dari unit pertama hingga keenam. 163 GAMBAR7.3 Surplus Konsumen dalam Grafik p p A D Surplus Konsumen M •• 1700 1500· 1300- 1000 700 N I I I I I I B I 500 I I I I I I I - . P . . . I I I I I I I I I I I I D I I I I I I D I I I I I I I I Q Q 4 6 8 0 2 0 Q (ii) Gambaran angka (i) Gambaran umum RINGKASAN DAN KONSEP PENTING RINGKASAN 1. Teori tingkat laku konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen di pasaran, yaitu menerangkan sikap konsumen dalam membeli clan memilih barang yang akan dibelinya. • • Teori ini dikembangkan clalam clua bentuk: teori utiliti clan analisis kepuasan sama. Dalam bab ini diterangkan teori utiliti dan analisis kepuasan sama cliterangkan dalam bab berikut. • 2. Dalam teori utiliti perlu dibedakan dua konsep: utiliti total atau jumlah utiliti dari mengkonsums! sejumlah barang tertentu clan utiliti marjinal-yaitu tambahan utiliti yang diperoleh dari menambah satu unit barang yang dikonsumsi. Pola konsumsi ke atas sesuatu barang dipengaruhi oleh hukum utiliti marjinal yang semakin menurun. Artinya, semakin banyak suatu barang dikonsums, semakin sedikit nilai utiliti marjinalnya dan pada akhirnya utiliti marjinal akan bernilai negatit 3. Apabila seseorang hanya mengkonsumsi satu jenis barang saja, kepuasan yang maksimum akan dicapai pada ketika utiliti marjinal adalah nol (dan pada waktu ini utiliti total mencapa! maksimum). Apabila seseorang mangkonsumsi banyak barang, syarat pemaksimuma kepuasan adalah: MU, MU, MU, - - - - 164 ~8I TINGKAH LAKU KONSUMEN MU,, MU, dan MU, adalah harga barang A, B Ac P, P, dan P, adalah harga barang A, B dac mi tingkah laku konsumen dapat meneran@le ; T°' e kanan bawah s; 1gkan mengapa kurva permintaan menurun dari ri atas e yaitu yang menggar bl ah Dengan menggur k; ~mbarkan apabila harga turun, permintaan ertamban. "" nakan tcori nilai gun; d, 4, k -s ses "tu b . b k sun)e.tl e . a 1apat literangkan mengapa permintaan RLn Un Rta11g erstfat der ikin d cons ,l »indk 1 mikian lan selanjutnya teori nilai guna dapat juga Jigunakan untuk mewuju kan kurva permintaan konsumen. Tori nilai guna dapat pula digunakan untul 5. I° • tu k menerangkan tentangpadadoks nilai, yaitu keadaan di ,ana bebe1-apa 1erus bara11g )'ang san�t b . d . . · · m: 8! 2Crguna dalam kehidupan sehari-hari (seperti air d udara) l1argan) 1 a sa11o-:it 1·endal1 seda J b · · an '8""' ngkan arang yang kurang berguna (seperti belian) harganya sangat tngg1. • 4 Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi suatu barang biasanya lebih tinggi dari pengorbanan (pembayaran) yang dibuat untuk memperoleh barang tersebut. Perbedaan di antara keduan ya dinamakan surplus konsumen. Bagaimana surplus konsumen akan wujud dapat ditunjukkan untuk kasus seorang individu dan untuk keseluruhan konsumen dalam suatu pasar barang KONSEP PENTING ' Efek pendapatan: Pengaruh atau akibat perubahan harga sesuatu barang terhadap pendapatan I riil .konsumen yang menggunakan barang yang mengalarni perubahan harga. Efek penggantian: Perubahan cita rasa konsumen dalam mengkonsumsi sesuatu barang zpabila dibandingkan dengan barang-barang lain sebagai akibat perubahan harga barang tersebut. Hukum nilai guna marjinal: Suatu rumusan yang menyatakan bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi seseorang, semakin sedikit tambahan nilai guna yang dinikmati orang tersebut. • Nilai guna: Kepuasan yang diterima seseorang dari mengkonsumsi suatu barang. Konsep nilai dibedakan gna kepada nilai guna total clan nilai guna marjinal. Nilai guna total adalah jumlah epuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang. Nilai guna marjinal adalah tambahan epuasan yang diperoleh dari tambahan seunit barang yang dikonsumsi. Paradoks nilai: Keanehan dalam menilai barang berdasarkan harganya dengan berdasarkan manfaatnya kepada kehidupan manusia. Harga berlian tinggi tetap manfaatnya kepada manusia "tndah. Sedangka n harga air rendah tetapi manfaatnya tinggi. Paradoks ini dapat diterangkan dengan enggunakan teori nilai guna. urplus konsumen: Kelebihan kenikmatan konsumen dalam mengkonsumsi sesuatu barang apa . Pila dibandingkan dengan pembayaran yang perlu dilakukan untuk memperoleh barang tersebut. 165 BAB % VU PERTANYAAN DAN .ATIHAN PILIHAN GANDA .b I · k nya tujuan seorang konsL1men ya d 1 . Dalam menggunakan uang yang dapat libelanjakant ' grasio%, . adalah A untuk membeli sebanyak-banyaknya barang B memaksimumkan jumlah kepuasannya. C. meminimumkan jumlah pengeluarannya dan menambah tabungan. D. berhemat dan membeli barang yang perlu saja. • 2. Seorang konsumen akan mencapai kepuasan maksimum dari membelanjakan sejumlah a% apabila "8 A. nilai guna total setiap barang sama. B nilai guna marjinal setiap barang sama. C. jumlah rupiah yang dibelanjakan untuk setiap barang sama. D. nilai guna marjinal per rupiah setiap barang sama. 3. Yang manakah di dalam grafik berikut merupakan surplus konsumen? • A D s p --- - - I D I B s I I I 0 Q Kuantitas A. PAE B. OPEQ C.OBEQ D. OQEA 166 ., 7NGKAH LAKU KONSUMEN +c0R' ESEl pedakan arti nilai guna total dan nilai guna marjinal. Terangkan ciri-ciri dari nilai guna total dan '~ai guna marjinal. Berdasarkan kepada ciri-ciri yang anda jclaskan tcrsebut buatlah kurva nilai total dan kurva nilai guna marjinal. una 5 Apabila scorang konsumen mengkonsumsi bcberapa jenis barang, terangkan keadaan yan Akan memaksimumkan kepuasannya di dalam mengkonsumsi barang tersebut. , Umikan bagaimana tori nilai guna (utiliti) mencrangkan sifat permintaan pembceli suatu barang yang liperjualbelikan di pasar. terhadap 4.a. Apakah yang dimaksudkan dengan paradoks nilai? pakah peranan teori nilai guna di dalam menerangkan paradoks nilai? • Dengan menggunakan contoh angka dan secara grafik terangkan wujudnya surplus konsumen. KUANTTTATIF 1. Seorang konsumen membeli mangga dan durian, dan nilai guna total dari memakan masing masing buah tersebut adalah seperti yang ditunjukkan dalam tabel di bawah ini: DURIAN MANGGA Jumlah Nilai guna total Jumlah Nilai guna total 1 250 f 370 2 460 2 650 3 630 3 850 4 760 4 980 5 850 5 1050 6 900 6 1070 a Tentukan nilai guna marjinal dari memakan durian dan memakan mangga. b. Misalkan harga mangga dan durian masing-masing adalah Rp 500. Berapakah jumlah durian clan mangga yang akan dibelinya apabila uang yang akan dibelanjakan adalah sebanyak Rp 3500? c Lukiskan grafik nilai guna total dan marjinal untuk buah durian dan mangga. Scorang konsumen ingin membeli makanan dan pakaian untuk dirinya dan keluarganya. Harga makanan adalah Rp 600 dan sehelai pakaian berharga Rp 6000. Nilai guna total yang diperolch dari mengkonsumsi pakaian dan makanan adalah seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. 167 BAB Tu0 Nilai guna total Konsumsi (unit) Konsumsi (unit) Nilal guna total 1 1 600 2 2 3 4 5 1100 1500 1800 2000 3 4 14000 24000 30000 32000 30000 5 • a. Hitunglah nilai guna marjinal untuk makanan dan pakaian pada berbagai unit barang seper ditunjukkan dalam tabel di atas. b. Misalkan pendapatan konsumen adalah Rp 27000. Apabila semua pendapatan tersebue dibelanjakan, berapa banyak makanan dan pakaian yang akan dibelinya untuk memak simumkan kepuasannya? c. Misalkan pendapatan konsumen itu adalah Rp 38500 dan harga pakaian meningkat menjadi Rp 12000. Gabungan makanan dan pakaian yang bagaimanakah perlu dibelinya untuk memaksimumkan kepuasannya? Berapakah sisa pendapatannya yang dapat ditabung? • • 168 l • • • • eof1 1n • • onsu en: a 1S1S urva uasan • HAL-HAL YANG DITERANGKAN • • Kurva kepuasan sama dan peta kepuasan sama. • Garis anggaran pengeluaran. • Keseimbangan konsumen. • Faktor-faktor yang mengubah keseimbangan konsumen. • Efek penggantian dan efek pendapatan. • Menentukan kurva permintaan. Seczra historis, teori nilai guna (utility) merupakan teori yang terlebih dahulu dikembangkan untuk meerazngk an kelakuan individu dalam memilih barang-barang yang akan dibeli clan dikonsumsinya. Dapat dilhat bahwa analisis terse but telah memberi gambaran yang cukup jelas· ten tang prinsip pminsi p pemaksimuman kepuasan yang clilakukan oleh orang-orang yang berfikir secara rasional dalzm memilih berbagai barang keperluannya. Akan tetapi, telah lama orang melihat suatu «elemahan penting dari teori tersebut, yaitu: menyatakan kepuasan dalam angka-angka adalzh rang tepat oleh karena kepuasan adalah sesuatu yang tidak mudah untuk diukur. Untuk menghindati kelemahan ini Sir John R. Hicks telah mengembangkan satu penclekatan baru untuk mewujudkan Pmnsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan terbatas. nalisis ini dikenal sebagai analisis kurva kepuasan sama, yang meliputi penggambaran dua acam kurva, yaitu kurva kepuasan sama clan garis anggaran pengeluaran. URVA KEPUASAN S "menggambarkan kurva kepuasan sama perlu dimisalkan bahwa seseorang konsumen hane. "membeli dan mengkonsumsi dua macam barang saja. Dalam contoh yang akan digunakan "barang tersebut adalah makanan dan pakaian. Pemisalan-pemisalan lain adalah cita rs. 169 • mencntukan kombinasi ba BAB De k masyarkat tidak berbah dan konsumen bcbas "' "& may, dan pakainn yang diingininya. KOMBINASI BARANG YANG MEWUJUDKAN KEPUASAN SAMA .. I T b 1 8 b ....,,.kanan dan pakaian yang akan alam D Tabel 8.1 ditnjukkan enam membe, gabunga" kepu ' ,~~men. Apakab gabungan A ata ""in uasan yang sama besarnya kcpada scscorang """ ''Ba atau Da uEa a4, ~t,~ieyeon samen terscbut kcpuasan yang di, "" atau E atau F yang akan dikonsumsi, unt" I" tidak bcrbcda. Gabungan manapun akan memberikan kcpuasan yang sama besarnya. A,_" S'Perolej, kalau konsumen itu mengkonsumsi scbanyak 10 makanan dan 2 pakaian (gabungan A) ~', kepuasan yang diperoleh dnri mclaktlknn konsumsi cersebut udak berbeda dengan apab:k, mengkonsumsi 7 makanan dan 3 pakaian (gabungan B), atau 5 makanan dan pakaian (gab~ O), atau gabungan makanan dan pakaian lainnya yang terdapat dalam Tabel 8.1. " ' I I Oleh karcna gabungan barang seperti yang ditunjukkan oleh keadaan A, B, C, D, E ' masing-masing memberikan kepuasan yang sama besarnya maka dikatakanlah 1o~"' b�rs•k•p •�11diffe1w11c," yaitu bersikap tak acuh dalam membuat pilihan terse but. Berdasark:en •� ini, dalam bahasa Inggris, analisis ini dinamakan indifference curve anaby3s. Berdasarkan kepada gabungan-gabungan "?a! A, B, C, D, E dan F yang ditunjukkan Tabcl 8.1, dalam Gambar 8.1 dibuat titik-titik yang menggambarkan gabungan-gabungan d Kale titk-titik I San terseb au titik-titik A, B, C, D, E dan F dihubungkan akan diperoleh kurva kepuasan sama. demikian kurva kepuasan sama dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambart, " D barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besari. " &ugan TABEL 8.1 I Gabungan Makanan dan Pakalan yang Memberlkan Kepuasan Sama Gabungan barang Makanan Pakaian Tingkat penggantlan marjinal makanan dan pakaian A • 10 2 3/1= 3,0 7 3 B 2/1 =2,0 5 C 4 1/1 = 1,0 4 D 5 1,2/1 = 0,6 E 2,8 7 • F 2 0.8/3= 0,27 10 l70 (KAH LAKU KONSUMEN oml Ii' BAR 8. ",«uasan Sama on."° A 10 8 B 6 Kurva kepuasan sama (U) 4 F 2 0 2 6 4 8 10 Pakaian • TINGKAT PENGGANTIAN MAR]INAL Perhatikanlah perubahan yang berlaku apabila konsumen menukar gabungan barang yang dikonsumsinya dari gabungan A menjadi gabungan B. Perubahan ini menaikkan konsumsi pakaian dazi 2 menjadi 3 unit, dan kenaikan ini dimungkinkan oleh pengurangan konsumsi makanan dari 10 unit menjadi 7 unit. Keadaan ini berarti bahwa untuk mempertahankan tingkat kepuasan Jang dinikmati konsumen tersebut (ingat: setiap gabungan memberikan kepuasan yang sama besarnya) maka kenaikan konsumsi satu unit pakaian harus dibayar dengan pengurangan 3 unit onsumsi makanan. Fenggantian ini menggambarkan besarnya pengorbanan ke atas konsumsi sesuatu barang (makanan) untuk menaikkan konsumsi satu barang lainnya (pakaian) dan pada waktu yang sama "lap mempertahankan tingkat kepuasan yang diperolehnya. Pengorbanan yang dilakukan crsebut dinamakan tingkat penggantian marjinal. Perubahan dari gabungan A kepada &bungan B, tingkat penggantian marjinalnya adalah 3. ,hanjutnya perhatikan pula tingkat penggantian marjinal apabila konsumen mengubah "msinya dari gabungan B kepada seperti yang ditunjukkan oleh gabungan C. Dapat dilihat "a untuk memperoleh satu unit lagi pakaian dan agar tingkat kepuasan tidak mengalami Pubahan, sebanyak 2 unit makanan harus dikorbankan. Dengan perubahan konsumsi tersebut "ala ting &at pcnggantian marjinalnya adalah 2. ,'gaimana tingkat penggantian marjinal dari perubahan konsumsi yang berikutnya? Yait " gab « 3 g, "gan C ke gabungan D, dari gabungan D ke gabungan , lan lari gabungan E ke gan ab E, de dee F? Nilainya dapat dilihat pada kolom terakhir dalam Tabel 8.1. Nyata terlihat bah% 171 I • • . ·. 88 DE, · -;Tie Jcat penggantian marjinal yang semaki tingkat penggantinan marjinal bertambah kecil. Fin8 kecl, disebabkan oleh faktor yang berikut . b g y yang rel a ti f ban yak j 1. Pada waktu konsumen mempunyai sesuatu baran£ umlahnya d = 3n • bar • • • d" I I engurangan konsums1 yang besar ke yang relatif sedikit jumlahnya, diperlukan X t ng Pe ; 'a0as bat Y untuk memperoleh satu tambahan barang X; akan tetaP! "8 2. Semakin banyak barang X yang telah diperoleh, semakin sedikit pengurangan konsumsi bat Y yang harus dilakukan untuk memperoleh satu barang Akibat dari tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil tersebut maka kurva kepuasan sama sema, lama semakin kurang kecondongannya atau bentuk kurva kepuasan sama adalah cekung ke titik 0. - PETA KURVA KEPUASAN SAMA ' • I Kurva kepuasan sama yang digambarkan dalam Gambar 8.1 adalah salah satu dari sekumpula% kurva kepuasan sama yang dapat dibuat. Kumpulan kurva kepuasan sama akan memberi gambara yang lebih lengkap mengenai keinginan seorang konsumen untuk mengkonsumsi dua barang yang I • memberi kepuasan maksimum kepadanya. Dalam Gambar 8.2 clibuat sekumpulan kurva kepuasan sama dari seorang konsumen yang mengkonsumsi makanan dan pakaian. Kurva U, meng L gambarkan gabungan makanan clan pakaian yang terdapat dalam Tabel 8.1. Setiap kurva kepuasan sama menggambarkan suatu tingkat kepuasan tertentu. Kurva yang lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar dari kurva yang di bawahnya GAMBAR 8.2 Peta Kurva Kepuasan Sama 0 .. 10 6 4 2 0 2 4 6 8 10 • Pakaian 172 (KAH LAKU KONSUMEN ea 1 " emikian U,, U,, U,, dan U, masing-masin pe! ,,geat kepuasan yang digambarkan oi, , "°nggambarkan suatu tingkat kepuasan er"",jambarkan oleh U, lebih besard.. ·,adalah lebih besar daripada kurva-kurva Yang' 3 ar tarpaday; di in. "" ~arkean oleh U, adalah lebih b¢ __YR0g«gambarkan oleh U, dan U,. Sedangkan ligamb@ 2 esar laripada di ang""nsama yang lebih tinggi : yang Iigambarkan oleh U,. Bahwa setiap " epuasar menggambark: 1 k; gar ibuktikannya. 1ran tngkat kepuasan yang lebih besar tidak .. untuk mem " s',alah anda tentukan suatu titik pada sua 0 ng digambarkan .1 I h .. , '<urva kepuasan sama. Per ha tika nlah gabun gan h barang ya O el tit tersebut B di ~mla" b: dz 1: 2ut. 'an ingkanlah gabungan tersebut dengan J ·urnlah aran g yan g a pat dikonsum ·k . . bung3" " di 1SIan yang ditunjukkan oleh kurva yang di bawah d i atas kurva )'ang pertam a ta I. An da a ka n memperoleh k . I b 'k tau esImpulan er.ut: n )'ang digambar kan oleh kurva yang berada di b: h ku Gabuoga 1. . . . . dal h . awa rva yan g per tama a a ebih sedikit jumlahnya. Ini berarti kepuasan yang diperoleh lebih kecil. 3 Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada di atas kurva yang pertama adalah lebih anyak jumlahnya. Maka kepuasan dari mengkonsumsinya juga lebih banyak. PENGEL GARIS ANG Kurva kepuasan sama menggambarkan keinginan konsumen untuk memperoleh barang-barang dazn kepuasan yang akan dinikmatinya dari mengkonsumsi barang-barang tersebut. Dalam gambaran itu belum ditunjukkan sampai di mana kemampuan konsumen untuk membeli berbagai gabungan barang-barang tersebut. Di dalam kenyataannya, konsumen tidak dapat memperoleh semua barang yang diingininya, sebab ia dibatasi oleh pendap atan yang da pat dibe lan jakan . Dengan demikian persoalan yang dihadapi oleh setiap konsumen adalah: "Bagaimanakah ia harus membelanjakan pendapatan ya ng ada padanya sehingga pengeluaran tersebut menciptakan kepuasan yang paling maksimum kepadanya?" Dengan menggunakan kurva kepuasan sama saja masalah ini tidak da pat di pe ca hkan. Analisis yang dibuat perlu pula menggambarkan garis anggaran pengeluaran (budget line) yang menunjukkan herbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu. CONTOH ANGKA eperti juga halnya dalam menggambarkan kurva kepuasan sama, dalam menggambarkan garis ggaran pengeluaran perlu dimisalkan bahwa konsumen akan membeli dua jenis barang saja. balam analisis ini dimisalkan akan membeli barang berikut: makanan dan pakaian. Misalkan seorang konsumen menyediakan uang sebanyak Rp 90000 untuk membeli akanan dan pakaian. Harga makanan adalah Rp 6000 setiap unit dan harga pakaian adalah "p 9000 setap unit. Berdasarkan kepada pemisalan ini, di dalam Tabel 8.2 ditunjukkan bceberapa 8oungan make dapat dibeli oleh uang (sebanyak Rp 90000) yang dimiliki dz lei k .anan lan pa:aan yang 1a sumen tersebut. {Galau kc ibeli 15 unit makanan, ia harus membayar 15 x Rp 6000 = ±b R, ·onsumen terse ut mem e ' P0000,O]%e :. ·idak ·· akaian pun dapat dibelinya. Gabungan menggambarkan k ' tel :arena itu, tida seunit pa r r 'daan ini. G bzrkc ke daan yang sebaliknya. Konsumen tersebut membeli · iabungan F menggambarkan :eau 173 TABEL 8.2 Gabungan Makanan dan Pakalan yang Dapat Dbell Konsumen • - Pakaian (unit) Makanan (unit) Gabungan - 0 15 A 12 2 B 4 9 C 6 6 D 8 E 3 0 10 F .. • 1 « 10 unit pakaian dan untuk pembelian ini ia harus membayar sebanyak 10 x Rp 9000 = 1 Dengan demikian tidak seunit makanan pun dibelinya. Dalam kenyataan, kedua gabungan terse} Rp 900g¢ tidak akan menjadi pilihan konsumen. Biasanya konsumen akan membeli kedua jenis barang tersebu�t Oleh sebab itu gabungan B sampai E adalah beberapa gabungan makanan dan pakaian yang lebik mungkin dibeli dengan menggunakan uang yang dimiliki konsumen di atas. • Berdasarkan data dalam Tabel 8.2 dalam Gambar 8.3 ditunjukkan garis anggaran pengeluarr ' Seperti telah didefinisikan sebelum ini, setiap titik pada garis tersebut merupakan gabungan makanan dan pakaian yang dapat dibeli oleh dana yang akan dibelanjakan konsumen (Rp 90000). Ticik A hingga F menggambarkan gabungan barang seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 8.2, yaitu yang dapat dibeli dengan uang sebanyak Rp 9 0000. • GAMBAR 8.3 Garis Anggaran Pengeluaran • 15 A B C y 9 --------. I X I D 6 I , - ---@ I I I I El I I I I I I I I I 'F 3 0 10 Pakaian 174 AH LAKU KONSUMEN ~a1" + • " ywangberada di atas garis anggaran pee Tit! j . d ngeluaran-misal, ·iyy_ 10 titiit pal<a1a11 a11 ···1l 9 unit makanan. sa nya t1t1 -yang menuniu an g a11 ' • inenggambark b . dibcli ab" ~g dimiliki konsumen. Jumlah ye 1, 3<an gabungan yang tidak dapat ·libe " ngya" 'a l Vang arus lib, ., . . l"""~eena harga pakaian adalah Rp 9000 dam,,""ayar adalah lcbih tinggi dari uang yang ~rsc"'Atenjukkan oleh titik Y memer,¢. "ga makanan adalah Rp 6000 maka gabungan yang' -rukan uangscbanyak (10 Re 90( 6000) = an; _ sedangkan konsumen terscbut he y7 x 'p )00 +9 Rp 440O. t anya mempunyai = :b% k Rt 90000 w,,~~erlakan Rp 54000 lagi untuk membeli gab ,j" uang scbanyal 'p », yang enrtiF dibcli de 3bungan arang tersebut. Titk X adalah gabungan g dapat 1 e.1 an uang yang tersedia ih .: rang 1E Ia masil tersisa. Dapatkah anda menghitung sisa 2 «mg0 prEK PERUBAHAN HARGA ATAU PENDAPATAN :. akah perubahan harga atau pendapatan dapat hi . Bagniman 1a[at mempengaruhi garis anggaran pengeluaran? . berikut akan menjawab pertanyaan tersebut [ran . Perubahan Akibat Harga perubahan garis anggaran pengeluaran yang disebabkan oleh perubahan harga ditunjukkan dalam Gabar 8.4 (i). Dimisalkan pendapatan konsumen adalah Rp 90000, harga makanan Rp 6000 dan harga pakaian Rp 9000. Maka pada permulaannya garis anggaran pengeluaran adalah AB. Selanjutnya dimisalkan harga pakaian naik-menjadi Rp 15000 sedangkan harga makanan tetap. Akibat dari perubahan ini, pendapatan sebanyak Rp 90000 hanya dapat membeli 6 unit pakaian. Berarti garis anggaran pengeluaran bergerak dari AB ke arah seperti yang ditunjukkan oleh anak panah a, yaitu menjadi garis AC. Sekarang misalkan pula harga pakaian menjadi Rp 6000 yang menyebabkan pertambahan jumlah pakaian yang dapat dibeli, yaitu menjadi 15 unit azpabila semua pendapatan digunakan untuk membeli pakaian. Maka garis anggaran pengeluaran skarang berubah ke arah anak panah b, yaitu menjadi AD. Bagaimanakah bentuk perubahan terhadap garis anggaran pengeluaran apabila harga berubah secara proporsional? Perubahan harga yang seperti itu menyebabkan perubahan yang sejajar, yaitu garis anggaran pengeluaran yang baru adalah sejajar dengan yang lama. Untuk membuktikannya, lukislah sendiri garis anggaran pengeluaran yang baru sekiranya harga makanan dan pakaian asing-masing mengalami penurunan sebanyak 50 persen; yaitu berturut-turut sekarang telah mnjdi Rp 3000 dan Rp 4500. Alibat Perubahan Pendapatan ;ambar 8.4 (ii) menunjul<kan akibat dari perubahan pendapatan konsumen ke atas kemampuannya k membeli le da le Pemisalan permulaan dalam gambaran tersebut adalah $an ma:anan an pa:a1an. . " seperti dale ke kibat perubahan harga, yaitu pendapatan adalah Rp 90000, ha tam menerangl.an a " '8 makanan adalah RE 6000 d he pakaian adalah Rp 9000. Maka pada permulaannya . un adala 'p Ian arga "anggen a % j, adalah PQ. Kalau harga tetap dan pendapatan menurun menjadi l; ,, pengeluaran alalal . a1a 1 000, ape4eah Ii% De dapatan sebanyak Rp 54000, sebanyak • 9 unit makanan 3t Ka akibatnya? engan pendap@ 6unit [:. ,,, de ikian garis anggaran pengeluaran telah bergeser c,,Pakaian dapat dibeli. Dengan lemi a ul ~ "sejajaye .y:.: . : ·di Sikkean oleh garis RS. Sebaliknya Ke Iri yaitu seperti yang itunjuk pu la, tentunya, kenaikan 5 175 ' GAMBAR8.4 4d e 3atan Berubah Garis Anggaran Pengeluaran Apnblla Harga Atau Pend8P n' 15 I \ s ' \ ' ' \ ' \ ' ' \ 9 A \ /'' ' ' ' \ ' ' \ \ ' \ ' \ \ \ \ \ \ \ \ \ ' ' \ ' S \ .U B O 6 10 12 6 0 10 15 Pakaian Pakaian (II) Efek perubahan pendapatan (1) Efek perubahan harga • • pendapatan menyebabkan garis anggaran pengeluaran pindah sejajar ke kanan. Sebagai contoh, misalkan pendapatan bertambah menjadi Rp 108000 sedangkan harga makanan dan pakainan tidak berubah. Pendapatan tersebut akan dapat membeli 18 unit makanan atau 12 unit pakaian. Maka garis anggaran pengeluaran pindah ke arah kanan, yaitu menjadi garis TU. T UNTUK MENCAPAI KEPUASAN IMUM s Dengan diketahuinya cita rasa konsumen (yang ditunjukkan oleh kurva kepuasan sama) dan berbagai gabungan barang yang mungkin dibeli konsumen (yang ditunjukkan oleh garis anggam" pengeluaran) dapatlah sekarang ditunjukkan keadaan di mana konsumen akan mencapai kepuas yang maksimum. Untuk maksud tersebut, garis anggaran pengeluaran dan peta kepuasan sam digambarkan dalam satu grafik dan ini dapat dilihat dalam Gambar 8.5. Dalam menggambarkan garis anggaran pengeluaran dimisalkan konsumen tersebu� aka; berbelanja scbanyak Rp 150000. Barang yang dikonsumsinya adalah makanan dan paka mana harga masing-masing barang tersebut adalah Rp 2500 dan Rp 3000. Garis angga" pengeluaran yang dibuat berdasarkan kepada pemisalan ini memotong kurva kepuasan sama di A dan D; memotong kurva kepuasan sama U, di B dan C, dan menyinggung kurva kepuas sama U, di E. Kurva kepuasan sama U, tidak dipotong atau disinggungnya sama sekal ~ . !<ead,.:ian IJa�a11.11a11al<al1 ya11g 111enyebablcan l,onsLttnen itLI tnencapai kepL1a_snn _Y• d! maksimum? Sudah jelas bahwa kurva U, adalah yang memberi kepuasan yang lebih tinggi datP 176 NGKAH LAKU KONSUMEN co8!" BAR8.5 G!"_#uman Kepuasan Konsumen pm»l" • 60 B • 30 -- .- I U, U, I I U, I I U, I I 0 • 25 50 Pakaian urva kepuasan sama lainnya. Tetapi kurva ini berada di atas garis anggaran pengeluaran. Dengan emikian gabungan makanan clan pakaian yang ditunjukkannya tidak dapat dibeli oleh penclapatan rang tersedia. Jadi kurva U 4 menunjukkan cingkat kepuasan yang tidak dapat dijangkau konsumen. Sekiranya konsumen ingin mengkonsumsi gabungan barang seperci yang ditunjukkan oleh itk A, B, C atau D maka kepuasannya belum rnencapai cingkat yang maksimum. Karena, kalau onsumen itu bergerak sepanjang garis anggaran pengeluaran masih ada titik lain yang berada • padz kurv a kepuasan sama yang lebih tinggi. Titik tersebut adalah titik E yang terletak pada kurva L, Tidak ada titik lain yang terletak pada garis anggaran pengeluaran dan terletak pula pada kurva kepuasan sama yang lebih tinggi dari U,. Berdasarkan analisis ini dapatlah disimpulkan bahwa seorang 3 hon.umen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila ia mencapai titik di mana garis anggaran pengeluaran aringgung kurva kepuasan sama. Titk E menunjukkan bahwa gabungan barang yang memberi kgpuasan maksjmum terdiri dan 30 unit makanan dan 25 unit pakaian. • EFEK PERUBAHAN PENDAPATAN DAN HARGA . pakah yang terjadi kepada keseimbangan pemaksimuman kepuasan konsumen apabila pendapatan au harga mengalami perubahan? Tentunya keseimbangan tersebut akan mengalami perubahan. alau titk-titik le »i.b. diwujudkan oleh perubahan pendapatan dihubungkan maka - eseImangan yang an . terdape l di; kn garis pendapatan-konsumsi. Suatu kurva juga akan at suatu :urva yang Inamaka 177 BAB . · b pe ang di\vujudl<an oleh per b h iperoleh apabila dihubungkan titik keseimbangan ' d LAPAi1 , [Dahan lurVA itu di11A111ak:>.11 garis l1arga-l<ot1sumsi. Urruan ber1l<ut menerangl<an cara rnern�a dan ha,, dan garis harga-konsums. ""t gamis pendapatan-konsumsi GARIS PENDAPATAN-KONSUMSI Perubahan pendapatan seperti yang telah diterangkan dapat memindahkan garis a% pengeluaran sejajar dengan yang asal. Pertambahan pendapatan akan memindahka ~'3n .. . kb h. Pad: Us it, . atas dan pengurangan pendapatan memindahkan garis itu «e awan. "aa sctap garis any,, pengeluaran akan terdapat satu kurva kepuasan sama yang menyinggung garis ~"n , . . . tik persinggungan tersebut adalah keseimbangan pemaksimuman «epuasan , k k erseb Ti "" . 'b''' · .:. r.. 'ng Bagaimana keseimbangan-keseimbangan tersebut terwujud digambarkan oleh contof Gambar 8.6. ba, daln • Pada waktu pendapatan adalah Y, garis anggaran pengeluaran adalah seperti ditua: ol eh is De n. 'ukka, -iaba 1ba k olel garis a. engan demikian E adalah keseimbangan yang menggambarkan pemaksi kc Sela5? Y, da 3uma, ·jk ke ' epuasan. lanjutnya dimisalkan pendapatan naik «e , lan ini menyebabkan garis an pengeluaran telah menjadi garis b. Keseimbangan yang baru adalah E,. Pertambahan ~. ;" le s ; .' <apan ebih lanjut memindahkan keseimbangan, misalnya ke E,. Garis pendapatan-konsur • I adalah garis yang bermula dari titik origin (0) dan melalui titik-titik keseimbangan E, E_p seterusnya. "·20 GAMBAR 8.6 Garis Pendapatan - Konsumsi I r .. c cU Garis pendapatan konsumsi £ • 2 a 0 • Pakaian 178 • KONSUMEN NGKAH LAKU «col" BAR 8.7 G", Konsumsl ~ea - t? ,sis A E aisharga konsumsi B Pakaian GARIS HARGA-KONSUMSI Perubahan harga akan mengubah kecondongan garis anggaran pengeluaran. Dalam Gambar 8.7 dimisalkan pada mulanya garis anggaran pengeluaran adalah garis AB. Garis itu disinggung oleh kurva kepuasan sama U, di titik E yang menunjukkan kedudukan yang menciptakan kepuasan maksimum kepada konsumen. Selanjutnya dimisalkan pendapatan tetap dan harga makanan tetap, tetapi harga pakaian berubah-dimisalkan harga pakaian naik. Akibatnya, garis anggaran pengeluaran pindah menjadi garis AC dan garis ini disinggung oleh kurva kepuasan sama U, di titik E, dan ini merupakan titik keseimbangan kepuasan konsumen yang baru. Harga pakaian dimisalkan naik kembali sehingga • {ans anggaran pengeluaran berubah menjadi seperti yang ditunjukkan ol eh garis AD. Kurva "puasan U, menyinggungnya di titik E, berarti titik ini adalah titik keseimbangan yang baru. hpabila ttik E, E,, E, dan titik-titik keseimbangan seperti itu dihubungkan maka diperoleh kurva yang die T 2 &'namakan garis harga-konsumsi. EFEK PENGGANTIAN DAN EFEK PENDAPATAN Kett, . ... d ~... ,,Benjelaskan perkaitan antara teori nilai guna lan teori permintaan telat tiuraikan bahwa a� urn pe_rmintaan, yang menyatakan bahwa lah di it ceteris paribs, kalau harga naik pe1·n1in taan ber kti r a n g duufsebal1l<nya kalau harga turun permintaan bertambah, dapat diterangkan dengan menganalisis atak ,"efek penggantian dan efek pendapatan. Dalam uraian itu pada akikatnya diterangkan penurunan harga akan menambah permintaan karena: . . d: h:.kik 179 88be%., msi barang 1tu dan menguran01 l<on • Konsumen lcbih banyak mengkonsur k N '' 1Sumsi ta, lain (efc ~ penggantin). _ dz kc sa Penurunan harga menambah pendapatan "8 riil konsumen dan enaikan pendap, :..: 'nm brba ai barang (efek pendapatan). ini akan menambah konsumsi erbaga! $" " ' Dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama, kedua faktor ini dapat dipisahka__ dapat ditunjukkan bagian dari pertambahan permintaan yang disebabkan oleh efek p,, '"u dan bagian dari pertambahan permintaan yang disebabkan oleh efek pendapatan. "6@ntia, Dalam Gambar 8.8 pada mulanya dimisalkan garis anggaran pengeluaran adalah din~: oleh garis AB. Maka E adalah titik keseimbangan yang pada mulanya wujud. Keser_ """kan menunjukkan bahwa jumlah pakaian yang dikonsumsi adalah Q Seterusnya din;~ pakaia in da "is eh :be hag an turun dan penurunan ini mengakibatkan garis anggaran pengeluaran erubah men; # ±: ? Maka keseimbangan pindah ke E, Perpindahan ini menunjukkan bahwa jumlah a"_ dikonsumsikan telah menjadi bertambah banyak, yaitu jumlahnya telah menjadi Q_ }g ?n efel pendapatan. I I GAMBAR 8.8 Efek Penggantian dan Efek Pendapatan A t • I I • I I I ' M,I----------}» .------ -- I I M2 ------�-- I 1 I I I U 0 ,4 _ ' Q 0,B 0, B, , Pakaian 180 AH LAKU KONSUMEN % 1NG' . ",,Amemisahkan efek penggantian dan cfek pendapatan tersebut perlulah dilihat keadaan ~~angan yang tidak dipengaruhi oleh efek pendapatan. Keadaan seperti itu dapat dibuat kw"~nentukan keadaan keseimbangan di mana pendapatan riil konsumen dianggap tetap. ±en!"__ail dapat dianggap tidak mengalami perubahan apabila jumlah barang yang dibelinya dapa\' . Pe" ; epuasan yang sama seperti sebelum ada perubahan harga, yaitu kepuasan seperti . ber1 . ·» ""~~njukkan kurva U, Garis anggaran pengcluaran A,B, adalah sejajar dengan AC dan "",~sung kurva kepuasan sama U, (pada titik D). Maka garis A, B, menggambarkan gabungan ,[ ibeli dengan pendapatan riil yang sama besarnya dengan yang berlaku sebelum mi ,~harga pakaian. P""~~~dihat dari Gambar 8.8 bahwa walaupun pendapatan riil dianggap tetap, namun .bangan untuk mencapai kepuasan maksimum telah pindah dari titik E ke titik D. Ini yesemm! '5" . . ~enggambarkan bahwa konsumsi pakaian bertambah sebesar QQ, sedangkan konsumsi makanan urang-dari M menjadi M, unit. Kenaikan konsumsi pakaian ini disebabkan oleh efek b�tian. I<enaikan konsumsi pakaian yang selebihnya yaitu sebesar Q,Q, adalah disebabkan [srek pendapatan. "elah diterangkan bahwa efek penggantian menyebabkan konsumen menambah konsumsi rang yang telah menjadi lebih murah dan mengurangi konsumsi barang lain. Sedangkan efek dapatan, yaitu sebagai akibat dari kenaikan pendapatan riil, konsumsi ke atas kedua barang �bah. Gambar 8.8 menggambarkan keadaan ini dengan jelas. Pergeseran keseimbangan dari ±Ek E ke titik D (yang disebabkan oleh efek penggantian) menambah konsumsi pakaian tetapi menguran gi konsumsi makanan. Pergeseran keseimbangan selanjutnya yaitu dari titik D ke titik £, (ang disebabkan oleh efek pendapatan) akan menambah konsumsi pakaian (sebanyak Q.Q) maupun makanan (sebanyak M, M,). MEMBENTUK KURVA PERMINT Telh ditunjukkan bahwa sifat permintaan konsumen, yaitu kalau harga turun--ceteris paribus pemmintaan bertambah dan kalau harga naik permintaan berkurang, dapat diterangkan dengan nenggunakan teori nilai guna. Selain dengan cara itu sifat permintaan konsumen dapat pula derangkan dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama. Cara menerangkan sifat permintaan onsumen dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama adalah seperti yang ditunjukkan dalazm Gambar 8.9. Dalam membuat Gambar 8.9 () dimisalkan pendapatan konsumen adalah tetap sebesar Y "n pada permulaannya harga makanan adalah P_ dan harga pakaian adalah P. Dengan demikian Pda permulaannya garis a menggambarkan garis anggaran pengeluaran konsumen tersebut. rs a menyinggung kurva kepuasan sama U, di titik E. Oleh karena itu jumlah pakaian yang @onsumsi adalah Q unit. Seterusnya, misalkan pendapatan dan harga makanan tidak mengalami P"rubahan, tetapi harga pakaian menurun dan sekarang telah menjadi P,. Dengan perubahan ini aka, .. ~, 8ans anggaran pengeluaran sekarang ditunjukkan olel.garis . leh - b. I di-i. Ia disinggung kurva kepuasan a U, di titik E,. Keseimbangan ini menggambarkan bahwa pakaian yang dikonsumsi tela ingkat menjadi Q, unit. Misalkan penurunan lebih lanjut berlaku ke atas harga pakaian, yaitu 18I Membentuk Kurva Permintaan dengan Bantuan Analisis Kepuasan Sam0a y • £, I I U, • C I I I I b U, I I I I • I • U, I I I Q y y y 2 0 • p P, p a Pakaian c (i) Keseimbangan konsumen • • D • • g P.--- A c 1 I I - I I B I Pb ----L------- 1 C I I I - - - --t - - - - ·- - - - -, - - - - - - - D I I I I I I I I I I 0 Q 0, 0 2 Kuantitas (ii) Permintaan pakaian 182 (AH LAKU KONSUMEN ~.1" ~ arganya adalah P_. Penurunan harga ini memindahkan lagi garis anggaran pengeluaran, ang ''~, ·kk¢ lch • ~._. "" ieeang ditunijuk kan olel garis c. Kurva U, disinggung olch garis c di E, yang menunjukkan ",,,sumsi pakaian sekarang telah semakin bertambah dan menjadi sebanyak Q,. oa»' • dib :.. '2 """ eian yang barusaja « uat ini menunjukkan bahwa perubahan harga pakaian mengakibatkan ~hen ke atas jumlah pakaian yang dibeli dan dikonsumsi. Dalam Gambar 8.9 (ii) ditunjukkan F"_~antara harga pakaian dan jumlah pakaian yang diminta. Titk A menggambarkan kedudukan "__uka belum berlaku perubahan harga, yaitu harga pakaian adalah P_ dan jumlah pakaian ens"! Q · Tei1B iminta adalah unit. • itik menggambarkan keadaan ketika harga pakaian turun menjadi "_~ harga terscbut jumlah pakaian yang diminta telah menjadi Q,. p_danP? lie. . 1 ·], ' eadaan ' yang terakhr, yaitu ketika harga pakaian telah menjadi P ditunjukkan oleh titik C. h r ·O"ll tersebut ju111lal1 pakruan yang diminta adalah Q J(urva DD yang dibuat melalui ketiga pda 5" .' ·. ~st di atas merupakan kurva permintaan ke atas pakaian dan bentuknya tidak berbeda dengan erva permintaan yang diterangkan dalam Bab Empat. RNGKASAN DAN KONSEP PENTING RINGKASAN 1. Pendekatan kedua untuk menerangkan tingkah laku konsumen dalam mengkonsumsikan barang dinamakan analisis kurva kepuasan sama. Dalam analisis digunakan dua jenis kurva, raitu: kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran. Dengan menggunakan kedua dua kurv a ini akan ditunjukkan bahwa konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum apazbila garis anggaran pengeluaran disinggung oleh kurva kepuasan sama yang paling • • mngg. 2. Kurva kepuasan sama menggambarkan kombinasi dua barang yang memberikan suatu mngkat kepuasan tertentu. Sedangkan garis anggaran pengeluaran menggambarkan kombinasi a barang yang dapat dibeli oleh sejumlah uang tertentu. Dengan demikian, pemaksimuman puasan yang digambarkan adalah tingkat kepuasan maksimum dari mengkonsumsi dua Prang dengan menggunakan sejumlah pendapatan tertentu. perti dengan teori nilai guna, dalam analisis kurva kepuasan sama, dapat pula dibentuk dan buktikan bahwa kurva permintaan ke atas sesuatu barang berbentuk menurun dari kiri atas e kanan bawah. 183 KONSEP PENTING ..... -i berbentuk garis lurus yang me G aris anggaran pengeluaran: Suatu kurva yang ' 30ggam . · • · I h k b · I h tertentu pendapatan. ombinasi dua barang yang dapat dibeli arkan olel sejumla Ge 3· 1 · :. mbarkan perubahan kombinasi d aris harga-konsumsi: Suatu kurva yang mengga! 3 la bar, yang akan dibeli apabila tingkat harga mengalami pertambahan. "g Garis harga pendapatan: Suatu kurva yang menggambarkan perubahan kombinasi dua I . . yang akan dibeli apabila pendapatan konsumen mengalami perubanan. b h 3rang Keseimbangan konsumen: Pencapaian kepuasan konsumen yang maksimum yang menyeba,, konsumen tidak lagi berusaha untuk menentukan gabungan batang lain yang akan digunaka vnnya ' ' ' ' Kurva kepuasan sama: Suatu kurva yang menggambarkan gabungan kuantitas dua barang ya akan memberikan kepuasan yang sama banyaknya kepada seorang konsumen. " Tingkat penggantian marjinal: Jumlah sesuatu barang yang perlu diturunkan konsumsin. untuk memperoleh satu unit barang lain yang akan ditambah konsumsinya. PERTANYAAN DAN LATIHAN • PILIHAN GANDA I .. 1. Suatu kurva kepuasan sama memberikan gambaran tentang A. suatu tingkat kepuasan yang dicapai konsumen dari membeli dua barang. B. gabungan-gabungan dua barang yang tersedia di pasar clan dapat dibeli konsumen. C. berbagai kombinasi dua barang yang dapat dibeli oleh pendapatan konsumen. D. berbagai kombinasi dua barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama besamya. 2. Dalam membuat analisis keseimbangan konsumen dengan menggunakan analisis kepuasan sama dimisalkan A. harga salah satu barang tidak berubah. B. pendapatan konsumen tetap. C. harga kedua barang tidak berubah. D. hanya dua jenis barang akan dibeli. 3. Dalam grafik di bawah ditunjukkan garis anggaran pengeluaran. Garis AB adalah garis anggaran pengeluaran yang asal dan garis CD adalah garis anggaran pengeluaran yang baru. Perubahan dari AB ke CD berarti 184 r LAKU KONSUMEN AH %+"° y A C 0 X B D , haga barang )Y naik dan harga barang X turun. R harga barang Y turun dan harga barang X nail. c. harga barang Y turun dan pendapatan riil konsumen bertambah. p. harga barang X turun dan pendapatan konsumen bertambah. 5$El ; "Dengan menunjukkan peta kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran dalam satu grafik ' dapatlah ditunjukkan bagaimana seorang konsumen memaksimumkan kepuasannya".Terangkan mzksud pemnyataan I ini. 2Apakah yang dimaksudkan dengan tingkat penggantian marjinal? Bagaimanakah sifatnya dan zakah akibat sifat tersebut ke atas bentuk kurva kepuasan sama? 1 Terangk an beda di antara garis pendapatan-konsumsi clan garis harga-konsumsi. Bagaimana caranya kedua garis itu digambarkan? b Secara grafik terangkan beda di antara efek pendapatan dan efek penggantian. Dalam analisis • untuk menjawab pertanyaan ini misalkan har ga satu barang mengalami kenaikan. Dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama terangkan pandangan dari hukum permintaan, yaitu jika harga tinggi maka permintaan sedikit dan kalau harga renclah maka permintaan semakin bertambah banyak. • KUANTITATF ' Misalkan se k . . 1beli mangga dan durian dan berturut-turut harganya corang :onsumen ingin mem r alah Rp 2000 dan Rp 4000. Uang konsumen tersebut berjumlah Rp 40000. Berdasarkan ; Pmisalan di atas jawablah pertanyaan berikut. J ] umen tersebut. Bula -:. uathat garis anggaran pengeluaran konsv 185 woe. : 1 R 2500, bagaimanakah perubahan yang terja, " b Apabila harga durian turn menjadi p· 'ea,, ganis anggaman pengcluaran? ~~4y 1e atas garis anggaran pengeluaran apa; h 7 teria I e " 1 ah c. Bagaimanakah perubahan yan8 ,,· harga semula? "g, ·di ·paruh lat1 1 mangga dan durian menja1 sef bah menjadi Rp 60000 dan kemudian :. terscbut bertambat 2Crtan, d. Misalkan uang konsumen te"S , ,Ji ocrubahan ini ke atas garis anggaran pe,"ih lgi menjadi Rp 80000. Apakah akibat damp '8luae, :. :. ·nunjukkan kombinasi makanan d 2 Tbel 1 dan 2 di bawah ini masing-masing mer Ada k " paka,, . ang sama kepada onsumen. (dalam unit) yang memberikan kepuasan y • TABEL 2 TABEL 1 Makanan Makanan Pakaian Pakaian 80 60 1 40 5 40 2 20 10 • 5 15 20 15 10 • a. Lukiskan kedua kurva kepuasan sama konsumen tersebut. b. Misalkan pendapatan konsumen adalah Rp 80000, harga makanan adalah Rp 1000 clan harga pakaian adalah Rp 8000. Dalam grafik untuk menjawab pertanyaan (a) lukiskan garis pengeluaran konsumen tersebut. Pada kombinasi makanan dan pakaian yang manakah konsumen mencapai kepuasan maksimum? c. Bagaimana keseimbangan konsumen akan mengalami perubahan apabila harga makanan f ... turun menjadi Rp 800 dan harga pakaian naik menjadi Rp 10000?2 186 I • • e I f s I • • • eo a 0 s • « 187 • • ' i • • I I -- I ' I t ! , •, • , • ! r w . I . - • ' -�--··· e /o I % wt 31 .. ! j 'i�V rawas.et • • • , NW I a " $ ' ' I { . , + « ' r • • I t >. . l • ' i ... • • ·- • , • %e ' % F • a - -� J .. ·- e ~ • • • l . . • ,. t • • • • f • ' t ,, + . ' ' r, � +, el .. • ,. 'i. • . ii " • i ,, ·-· . e ' • • ' . . ! -' + • ' , $ . . I I 4. • • • eof1 s1 erusa • 1a an aan HAL-HAL YANG DITERANGKAN • Bentuk-bentuk organisasi perusahaan. • Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi. • Fungsi produksi. • Fungsi produksi dengan satu faktor produksi berubah. • Fungsi produksi dengan dua faktor produksi berubah. Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam memahami siz permintaan para pembeli di pasar. Dari analisis itu sekarang telah dapat difahami alasan yang endoro ng para pembeli menaikkan permintaannya terhadap suatu barang apabila harganya turun danmengurangkan pembeliannya sekiranya harga naik. Sekarang sudah tiba waktunya untuk mengalihkan perhatian kepada persoalan penawaran, r • melihat dan mempelajari sikap para produsen dalam menawarkan barang yang diproduksinya. Dlam Bab Empat telah diterangkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi penawaran alah biaya produksi. Faktor ini adalah faktor yang sangat pen ting dalam menentukan penawaran. A.kan dapat dilihat dalam Bab Sebelas, yaitu bab yang membicarakan mengenai persaingan sempurna, hwa dala m persaingan sempurna penawaran ditentukan oleh biaya marjinal, yaitu biaya yang dibelan jakan untuk menambah satu unit lagi produksi. Untuk melihat seluk-beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi clan menawarkan "angny a diperlukan analisis ke atas berbagai aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-tama llarusdianalisis sampai di mana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk menghasilkan barang ngakan diproduksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang rang tersebut. Dan pada akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan bandingkan hasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkannya, untuk nentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan yang maksimum kepadanya. Dalam bab ini pembahasan yang dibuat hanya meliputi uraian tentang bentuk-bentuk nisasi perusahaan dan analisis mengenai hubungan di antara faktor-faktor produksi yang 189 BAB SE, "lu • . ia. digunakan dengan tingkat produksi yang akan dicapai. Analisis mengenat 1aya produk; bi Sebelas, Dua Belas, Tign Bclas dan Empat Belas, akan menguraikan tentang caranya s," 6" an . ke int lk . produsen menentukan tingkat produksi yang akan mewujudkan «cur tungan yang maksimu, , ' · b b erbagai bentuk struktur pasar. Pad, BENTUK-BENTUK ORGANISASI PERUSAH Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk organisasi yang pokok, yaie perusahaan perseorangan, firma dan perseroan terbatas. Di samping itu ada pula perusal, t1ega1"0 dan pert1sal1aan )'a11g dil<e11dalil,an secara koperasi. Uraian dalam bagian ini secara ring::: menerangkan ciri-ciri dari berbagai bentuk perusahaan terscbut. PERUSAHAAN PERSEORANGAN Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam seti, perekonomian. Tetapi sumbangannya kepada keseluruhan produksi nasional tidaklah terlalu bes! (jauh lebih kecil dari perusahaan perseroan terbatas) karena kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula halnya dengan hasil produksi dan penjualannya. Contoh-contoh dari perusahaan yang seperti itu adalah penjual sate, restoran, toko kelontong, dan toko makanan dan minuman. Keuntungan terpenting dari perusahaan perseorangan adalah kebebasan yang tidak terbatas yang dimiliki pemiliknya. Ia sepenuhnya menguasai perusahaan tersebut dan dapat melakukan apa pun tindakan yang dianggapnya akan menguntung kan usahanya. Kelemahan utama dari perusahaan perseorangan adalah modalnya kecil dan sukar untuk memperoleh pinjaman. I PERUSAHAAN PERKONGSIAN ATAU FIRMA • Organisasi perusahaan seperti ini adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang Mereka bersepakat untuk secara bersama menjalankan suatu usaha dan membagi keuntungan yang diperoleh berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama. Modal perusahaan dikumpulkan dari anggota-anggota perkongsian itu. Adakalanya mereka juga meminjam modal dari lembag lembaga keuangan. Di samping kemungkinan memperoleh modal yang lebih banyak, kebaikan lain dari perusahaan perkongsian adalah tanggung jawab bersama di dalam menjalankan perusahaan. Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan yang mereka dirikan. • • PERSEROAN TERBATAS Dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukannya, organisasi perusahaan ya8 berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling penting. Di negara-neg" maju scbagian besar hasil produksi nasional diciptakan oleh perusahaan seperti ini. Perusaha perusahaan besar l<ebanyal<annya berbentL1l< 1)erseroan terbatas. I<ebaikan yang terpenting da: perseroan terbatas adalah di dalam kemampuannya memperoleh modal. Perusahaan yang berbe"" 190 pUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN a.RR? terbatas dapat mengumpulkan modal , rs""",~ yang menyatakan bahwa pen~, "cara mengcluarkan saham suatu bentuk ~berhB .j et ,, P gangnya adalah menjadi salah seorang pemilik s pang mengeluarkan saham tersebut. D _~eahaa"})" '~, ,de rat ngan mengeluarkan saham-saham perusahaan, P" ··alnya epaua masyarakat, persero; ·b ,men) '' an terbatas dapat mengumpulkan modal sebesar "" ,~ni. Pemegang saham bcbas untuk mcncntukan e ~,, j, .Kal angl" r.: a esarnya saham yang dimilikinya. " sedikit, sedikitlah saham yang dibclinya dar kale lau . ibeli ~ngn3' k. Kal · ·idal _' in lau uangnya banyak, ia dapat membe ih banyak. .alau ia tidak mau lagi ·ad; .. am le!" I menjadi pemilik perusahaan itu orang tersebut ",encan mudah menjual saham yang dimilikinya mclao , pa! '" lalui pasaran salam. gETUK LAIN ORGANISASI PERUSAHAAN me ijenis organisasi perusahaan di atas adalah organisasi perusahaan yang meliputi sebagian besar resahaan yang ada di berbagai perekonomian. Di samping itu terdapat juga organisasi perusahaan ng bentuknya sedikit berbeda dari ketiga jenis yang diuraikan di atas, yaitu: perusahaan negara uaha n koperast. Milik Negara Perusahaan Peusawhaan ini lebih dikenal sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Pada umumnya perusahaan negara dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas. Perbedaannya terletak pada pemilikan aerusah aan tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan negara adalah dimiliki oleh pemerintah. Dengan demikian pengurus perusahaan juga diangkat dan diperhentikan oleh pemerintah. Perusahaan t pemerintah berkecimpung di dalam berbagai kegiatan ekonomi. Di hampir setiap negara perusahaan l pemerintah biasanya menjalankan kegiatan menyediakan jasa-jasa yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat seperti perusahaan-perusahaan menyediakan listrik, air, hiburan radio dan televisi, jasa pos dan telekomunikasi, dan perusahaan pengangkutan. Di samping itu banyak pal rang menjalankan kegiatan-kegiatan yang bersaing dengan kegiatan swasta. Beberapa contohnya zlazlah perusahaan perkebunan, perusahaan bank perdagangan, perusahaan asuransi, perusahaan minyak dan perusahaan kontraktor jalan dan bangunan. 4 erusahaan Koperasi 'eusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi nk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan menjadi Pg jenis: koperasi konsumsi, koperasi produksi dan koperasi kredit. Koperasi konsumsi 76njalankan kegiatan membeli barang-barang dan kemudian menjualnya kepada para anggota. :untungan dari usaha ini l<emudian dibagil<an l<etnbali l<�pada pa1·a anggotanya. I<�per�si prod:1ksi ""a agar hasil produksi para anggotanya dapat dijual dengan harga yang tinggi dan tidak das para tengkulal beli. Dan koperasi kredit adalah badan pinjam-meminjam at :uIa atau para pem t. ' • 8eminjamk • j td: ggotanya dengan tingkat bunga yang relatif rendah. an uang kcpala para any ' DITINJAU DARI SUDUT TEORI EKONOMI an yan,, -~;;se jenis badan usaha dengan jelas telah menunjukkan aru saja dilakukan mengenai jen1s-J 19I BA8 $EM% " tldak seragarn bentul<nya. Ada Per I I I adalah ' babw dalam sutu perekonomian, perus! Usa} haan jtmiliki olch bcberapa orang. Dan ~.4_, "n 1 ula yang "" yang dimiliki oleh stu orang dan ada pt" ilik 'a p delam bentuk pemilkan saham pee " .a -ribu orang .:. : [Usah, hean yang dijala' " t. tersebut. Di samping itu ada pula 2erbc perusahaa' perceka juga berbeda di dalam jenis usa," daln bentk organisasi dan besar perusahaanny·"_ ~~sear-besaran, ada yang berupa ,"a rtaninn secara " , h Ada yang berusaha dalam perusahaan pC"' Sg1at, ~4 yang merupakan perusahaan induste I I II bnrnng c , n , , , an ya kegiatan perusahaan yang memproduksikan 2" • g • s. .: es.bt tidak diperhatikan. wujud di pasar, berbagai perbecdaan terscbut . bedaka kah • '»" dibuat tidak membedakan apaat perusahaa : Dalam tcori ekonomi, analisis yang Iba! " k th perusahaan swasta 1tu er entu perusah brb le " tu d perusahaan pemerintah atau swasta lan apaka! .:, l ·idak dilakukz b tns Begttu pu a ?@an ti a 1 a u an pembed perscoran gan atau perkongsian atau perseroan terbat . :. -; 3@and I d Perusahaan pertaruan, 1ndustr1 atau perdagan antama perusahaan kecil dan perusahaan raksasadan, : .:. .:. 5&an : ::.. he n dipandang sebagai unit-unit badan usaha Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaar " ... » "Yang ; ; ; «, apai keuntungan yang maksimum' . Untuk tuju mempunyai tujuan yang sama, yaitu 'menc 4an be ·, :. :. th: itu mengatur penggunaan faktor-faktor produks itu, ia menjalankan usaha yang ersamaan, ya! .. dengan cara yang seefisien mungkin sehingga "usaha memaksimumkan keuntungan dapa $Sl dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien" I TUJUAN PERUSAHAAN: MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan aclalah ''mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat di mana keuntungan rnereka mencapai jumlah yang maksimum''. Berclasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukkan pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya. Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada perusahaan yang menekankan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukkan pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabcli kepentingan masyarakat clan kurang memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang maksimum. Memang beberapa tujuan yang ditemu ' - dalam praktek tersebut memberikan suatu alasan untuk meragukan kesesuaian daripada pemisalan keuntungan dalam menganalisis kegiatan perusahaan. Tetapi, di samping men yadari kenyataan tersebu perlu juga diingat bahwa pada sebagian besar perusahaan, tujuan memaksimumkan keuntunga tetap merupakan tujuan yang paling penting. Telah terbukti bahwa analisis terhadap kegiata perusahaan yang didasarkan kepada tujuan memaksimumkan keuntungan memperoleh kesimpula yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. CARA MENCAPAI TUJUAN MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil pe ·'· le da bi- duke Kentung • • : :. •• •• a 1a' enjualan lan iaya produkst. e diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari bi@ya produksi, d ke "5 ·- r:. : :l, ) il penjuala • • : kurang dari biaya produksi. Keuntungan yang maksimum di tan st, zerugian akan dialami apabila asl e)] : : icapai apabila perbedaan di antare ~Ahasl 192 ~0RI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN kalan dan biaya produksi mencapai ti H "" ~terscbut akan diterangkan ic;" ag paling bcsar. syarat yang akan mewaijudkan kcat uutan. Pada : . . . erkenalk::111 f::iktor-fakto1· ya11g inenentuk b inasa iru cukuplah kalau terlebih dahulu ip" d <an esarnyak ... r : Dalam usahanya untuk memproduksil. Scuntungan maksimum yang akan dicapai. us1kan barang-b; di peroleh keuntungan maksimum dari • rang yang liperlukan masyarakat, dan me urr usaha tersebut, dh 1 ad::ilal1: ,cBagai1nanal<ah l<otnp .. d . ' masa a pokok yang harus dipecahkan dusei pmo' osIs1 lari faktor-fakt duks r.. ·ag-masing faktor produksi ters>b be tor produksi yang digunakan dan untu ye mas1n£ sebut erapakah jun dh r. ahkan persoalan ini dua aspek he din.,, »» 1umlal yang akan digunakan?' Dalam memcc? e arus lipikirkan, yaitu: • Komposisi faktor produksi an b:. .: · k¢ roduks )Ya1g 2agaimana perlu digunakan untuk menciptakan tngkat protuks1 yang tinggi? • Komposisi faktor produksi ya dikel b: .: rk: Yang agammana akan meminimumkan biaya produksi yang likeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu? Fungsi Produksi Hu. bun!7aTI di antara faktor-faktor produksi d · I ' d k · . · · · tan tngkat produksi yang diciptakannya dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor produksi, seperti telah dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi yang belakangan dinyatakan (tanah, modal clan keahlian keusahawanan) adalah tetap jumlahnya. j • Hanya tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. Oengan demikian, t di dalam menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang digunakan clan zngkat produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja rang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. · I Peminimuman Biaya Produksi Di dalam memikirkan aspek yang kedua, yaitu menentukan komposisi faktor produksi yang akan meminimumkan biaya produksi, produsen perlu memperhatikan (i) besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan, dan (ii) besarnya pertambahan hasil penjualan • yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah tersebut. Misalkan satu unit tambahan faktor produksi A memerlukan biaya sebanyak Rp 10000 clan ia memberi hasil tambahan sebanyak p 25000. Sedangkan satu unit tambahan faktor produksi B memerlukan biaya Rp 20000 dan ga menghasilkan tambahan nilai sebanyak Rp 25000. Faktor produksi manakah yang harus ditambah? Sudah tentu faktor produksi A, karena oayanya lebih murah tetapi tambahan hasil penjualan adalah sama dengan yang diciptakan faktor Produksi B. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa untuk meminimumkan biaya (atau emaksimumkan hasil penjualan), prinsip yang harus dipegang produsen adalah "mengambil nit tambahan faktor produksi yang biaya per rupiahnya akan menghasilkan tambah :. ahan nilai penjualan yang paling maksimum. de. » JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG balam, ,J;:. snhnan melakukan kegiatan produksi, teori ekonomi menganalisis bagaimana perussa 193 BAB SEMB, · 'AN nuk wktu: jangka pendek dan fangka pa , J \ malisis ke ts tl t 11,t\h\ Ill\ keiatn memproluksi • perusnn' 'l l St Qr,' .B it perusahaan tidak dapat n, ""n 4 $ ', + h Didalm mas tersebu + r~rpm»a vhsi chi@tgtp et jwwlb ?namby, nwa. tea! stoduksi yang dianggap tetap bj t:,t • ,•�1l,tit.l•11{tf1rt' ,. ll mumhh faktor produksi ng dinnggap tetap lb bb tns:tn terse' at-alat memproduksi lai a . \ l I ihil,,1,,1,r,)ri,, I tl 11 nnyn, d hahah fktor molal seperti mesin-mesin dan I per re lk dapat mengalami an . I l·�I \l\tt,tf tll1,, 1 l sit �,1n b" perubnh ngunan perusnhaan, Sedangkan faktor pro(tu!')Y ' an dalah tenagn kerjn, , d -k bcrl)t:dn dnr1 sntu pert1�nhnn.n ke p k hakt yang dipandang scbagai jangka pen«c A id: , Sr , ' uid prusahaan pengangkutan udara. <atakanly, sahaan lainnya. Bandingkan perusahaan roti dengan pemus ;. da k Ih • $. l i rt bahan permintaan 1an untuk memenubie masing-masing perusahaan tersebut mengalami pertamt , , 'lnya , l saja perusahaan roti telah dapat mempero[a, harus menambah kapasitasnya balm bcberapa bulan .] ' 'Soleh • s. 1 toke' sesui dengan permintaan yang bertamb%, mesin baru dan selanjutnva menambah proust stsU '' '6 ' h. - kt mang hama untuk menambah kapasitas l \ l I k erusahaan penerbangan akan memerlukan wal tu Yi nya Diperlukan waktu beberapa tahun untuk mendapatkan tambahan kapal terbang yang baru, Dalam jangka panjang sema faktor produksi dapat muengalami perubaban. Ini bemarti bahwa dalam iangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang hal tersebut diperlukan. Di dalam jangka panjang perusahaan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang berlaku di pasar. Jumlah alat-alat produksi dapat ditambah, penggunaan mesin-mesin dapt dirombak dan dipertinggi efisiensinya, jenis-jenis barang baru dapat diproduksi, dan teknologi produksi ditingkatkan. FIRMA DAN INDUSTRI Satu hal penting lain yang perlu diterangkan sebelum membahas teori produksi dan teori biay - adalah perbedaan di antara pengertian firma (perusahaan) dan industri. Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyamkat. Pada umumnya dimisalkan firm itu menghasilkan satu jenis barang saja. Di dalam teori produksi akan diterangkan bagaiman sifat hubungan antara jumlah produksi barang tersebut denga n jumlah faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkannya. Sclanjutnya dalam teori biaya produksi ditemang kan besamn ya berbagai jenis biaya produksi (biaya produksi total, biaya produksi mata-mata, dan berbagai jenis pengertian biaya lainnya) yang dikeluarkan untuk menghasilkan berbagai jumlah produksi. Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian industi yang pada umumnya dimengerti orang. Dalam pengertinn yang umum industri pada hakikatya berarti perusahaan yang menjalankan operasi dalam bidang kegiatan ekonomi yang tergolo ng ke dalam sektor sekunder. Kegiatan seperti itu antara lain ialah pabrik tekstil, pabrik perakit atuu pcmbuat mobil, dan pabrik pembuat minuman ringan. Dalam teori ekonomi istilah industri diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau sangat bersamaan yang terdapat dalam suatu pasar. Sebagai contoh, kalau diktakan industri mobil maka yang dimaksudkan adalah berbagai perusahaan mobil yang ada dalam pasar yang sedang dianalisis. Sedangkan kalau dikatakan industri beras maka yang dimaksudkan adalah seluruh produsen beras yang ada dalam pasar. ' • 194 DAN KEGIATAN PERUSAHAAN DUKSI ,pn0 ru ; etakan scbelum ini bahwn fungsi produle.: ~teor P" ; 1lah produksi ,,,,' a9ilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan ~4~ iput da"I! 3sslaljuga discbut scbagai output. Fungsi produksi sclalu dinyta "" [a~mbentuk rumus, yaitu seperti yang berikc. n d Q=f(K,L, R, T < I adalal1 jt1111lal1 stol.;: 111odal, L adalah jumlah ter k · d · · li · 6 6 4 man , · · · al ha' naga «erja lan ini meliputi erbagai jenis ~~maca kerja dan keahlian keusahawanan, R adalah kekayaan alam, dan T adalah tingkat teknologi ng digunakan. Sedangkan Q adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor ;eor produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang atlisis sifat produksinya. Apakah maksud dan persamaan yang dinyatakan di atas? Persamaan tersebut merupakan atu pernyataan matematik yang pada dasarnya berarti bahwa tingkat produksi suatu barang ergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi ~hdigunakan. Jumlah produksi yang berbeda-beda dengan sendirinya akan memerlukan berbagai "5'' .' . fktor produksi tersebut dalam jumlah yang berbeda-beda juga. Di samping itu, untuk satu tingkat produksi tertentu, dapat pula digunakan gabungan faktor produksi yang berbeda. Sebagai contoh, ntuk memproduksi sejumlah hasil pertanian tertentu perlu digunakan tanah yang lebih luas apabila bbit unggul dan pupuk tidak digunakan; tetapi luas tanah dapat dikurangi apabila pupuk dan bibit nggu! dan teknik bercocok tanam modern digunakan. Dengan membandingkan berbagai gbungan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah barang tertentu dapatlah ditentukan gbungan faktor produksi yang paling ekonomis untuk memproduksi sejumlah barang tersebut. Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada dua pendekatan berikur. • Teori produksi dengan satu faktor berubah. • Teori produksi dengan dua faktor berubah. edua teori tersebut secara berturut-turut akan diterangkan dalam uraian di dua bagian berikut. TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR BERUBAH .., • " prop.. I, ten)tang hubungan "9 yang sederhana menggambarkan tentan di antara tingkat produksi suatu barang "&on j»], g "8S _, • t,, t nu D ntuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. at tenaga kerja yang dtguna an t111 tt 111 o . . . am any;. ;_._ ~1 fak 3a1sIs tersebut dimisalkan bahwa faktor-tal r-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, . " mo,j ,, 1.. .,«jdak mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap a, Jan tanah jumlahnya dianggap tdak 1bah i»[4f k me, _ £ale r roduksi yang dapat diubal jumlahnya adalah ten,, 8alami perubahan. Satu-satunya faktor p 8 kerja. 195 • KUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG 88 sewer, iukum hasil lebih yang semakin berkurang merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisah-5;~~ dari %; _e kan 'eori kok da< hub ; produksi. Hukum terscbut menjclaskan sifat pokok dari hubungan antara ~~_ Produksi dan tenaga kerja yang digunakan untuk mewujudkan produksi tersebut. Hkn»,I~""" ke;) ~ oluks I i "aga ""a) terus menerus nl %, ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin ha Pertambabannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin be, dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan per;is Produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian ~ Pengan demikian pada hakikatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan hubungan di antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibe, dal - an am tiga tahap, yaitu: • Tahap pertama: Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat. • Tahap kedua: Produksi total pertambahannya semakin lambat. • Tahap ketiga: Produksi total semakin lama semakin berkurang. • Dalam Tabel 9.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertania di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dala% gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalam; pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, clan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama. Dalam tahap ini setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang • TABEL 9.1 • Hubungan Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Produksi • Tanah Tenaga kerja Produksi total Produksi Produksi (hektar) Tahap (orang) (unit) marjinal rata-rata (unit) (1) (unit) (2) (3) (4) (5) (6) 1 1 150 150 150 1 400 2 250 200 1 PERTAMA 3 810 410 270 1 4 1 5 1 1 1 6 7 8 1080 1290 1440 1505 1520 270 210 150 270 258 240 KEDUA 65 215 15 180 1 9 1440 -80 160 1 KETIGA 10 1300 -140 130 196 (KSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN %%maoP? f eerja sebelumnya. Dalam analisis clor s1a ~f ~y,.e I" nomi eadaa : pe! '· di kin bertambah. Data dala kz rjina .~p' I ] 1aan 1tu linamakan produksi may he" ¢emakm v ' (a 1am kolom (4) .: ~a"$ bark k de aitu data produksi marjinal pada tahap !"! enggambarKan ealaan tersebut. T ma, m' 58' e""" ta tenaga kerja ditambah dari 3 menjadi 4,I¢ ~. , Ap' .~,4; 6 Sadi 7, dale-: I +, <emudian 4 menjadi 5, jutnya menya1 , produksi total kemudian 5 menjadi b ' ;~n selal' ,I, sdiki· Mat tetap »ertambah; tetapi jumlah pertambahannya 6, Jama semakin sedikit. [aka dalam k d :.. kin I8 , . ' <cadaan ini produksi mencapai tahap kedua, ec" ~paean di mana produksi marjinal semakin berla kea Ma ,ah .: <urang. [aksudnya, setiap pertambahan al" menghasilkan tambahan produksi kn rja da s» ' akan " S'' , rt 1b @rang d aripada tambahan produksi pekerja sebelumya. f'p,ea tahap ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu k . total berkurang, Pada waktu tenaga kerja bertambah d • 7 . di d k · tal dukS " . ·. k: ., 8 al lari menjac , produksi to ' sq, mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga ma bah dari 8 pekerja menjadi 9 3. .: .e ditamba = . 1 pekerja, produksi totalnya menurun. Produksi total """ ~~lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10 erkum'5 ' « • pRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA pAN PRODUKSI MARJINAL olom (4) menunjukkan nilai produksi marjinal, yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh #tambaban satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila AL adalah pertambahan tenaga kerja, ATP ~dlh pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: ATP MP - - AL Sebagai contoh perhitungan, perhatikan keadaan yang berlaku apabil a tenaga kerja bertambah ' dari 4 menjadi 5 orang. Tabel 9 .1 menunjukkan bahwa produksi bertambah dari 1080 menjadi • 120(hat kolom 3), yaitu pertambahan sebanyak 210 (ditunjukkan dalam kolom 4). Maka produksi 7arjinal adalah: 210 / 1 = 210. Pada tahap pertama produksi marjinal selalu menjadi bertambah bear Produksi marjinal adalah 250 pada waktu tenaga kerja bertambah dari 1 menjadi 2, dan roduksi marjinal meningkat sebanyak 410 apabila pekerja bertambah dari 2 menjadi 3. Pada hap kedua produksi marjinal semakin menurun besarnya. Ini berarti hukum hasil lebih yang amakin berkurang mulai berlaku semenjak permulaan tahap kedua. Pada tahap ketiga produksi "anjnal adalah negatif. besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja, "unjukkan dalam kolom (5). Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, " produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: TP AP = L 197 BA8 SEMeu 2 Keil 1g, produksi total adalah 400. ·ctika tenaga kerja yang digunakan adalah p orang, kc " 'nga, demikian produksi rat-rat adalah: 400/2 = 200. Angka-angka dalam kolom (5) menunjuk. bahwa dahr h ; , ~Akin bertambah besar. pabila2, "" 1lam tahap pertama jumlah produksi rata-rata semak ·Peker, saja digunakan, seperti telah dir ikka di atas, produksi rata-rata hanya 200. Produksi rata '' S' crt telah litunjukkan liat >, -, dalah 3 da mencapai jumlah yang paling tinggi pada waktu jumlah tenaga kerja ac 'Tata lat ian yaitu pa, permulaan tahap kedua (atau pada batas tahap pertama dan tahap kedua). Jumlah produksi ra. mat yang paling tinggi ini adalah 270. Sesudah tahap ini produksi rata-rata semakin lama semak, kecil jumlahnya. KURVA PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN PRODUKSI MAR]INAL Hubungan-hubungan yang baru saja diterangkan di atas antara produksi total, produksi rata-raa dan produksi marjinal dapat digambarkan secara grafik, yaitu seperti yang ditunjukkan dala# Gambar 9.1. Kurva TP adalah kurva produksi total. Ia menunjukkan hubungan antara jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut. Bentul TP cekung ke atas apabila tenaga kerja yang digunakan masih sedikit (yaitu apabila tenaga kerja kurang dari 3). Ini berarti tenaga kerja adalah masih kekurangan kalau dibandingkan dengan I GAMBAR 9.1 Kurva Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marjinal I I I • I I I � -----------•---------------�--� I TP I I I I - c I -r _ o I I I 9 I 0 Tahap I 1 Tahap Ill I Tahap 11 .c cu I I - I E I I I I I I I I I I I - - - - 410 I I 270 I • I I I I I I I I 3 4 0 8 MP Jumlah tenaga kerja • 198 - TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN I faktor produksi lain (dalam contoh faktor produksi lain tersebut adalah tanah) yang dianggap tetap jumlahnya. Dalam keadaan yang seperti itu produksi marjinal bertambah tinggi, dan sifat ini dapat dilihat pada kurva MP (yaitu kur• prodt; ..j) I - a .• va roduksi marjinal) yang menail.. Setelah menggunakan 4 tenaga kerja, pertambahan tenaga kerja selanjutnya tidak akan i I menambah produksi total secepat seperti sebelumnya. Keadaan ini digambarkan oleh (i) kurva produksi marjinal (kurva MP) yang menurun, dan (i) kurva produksi total (kurva TP) yang mulai berbentuk cembung ke atas. Sebelum tenaga kerja yang digunakan melebihi 4, procluksi marjinal adalah lebih tinggi daripada produksi rata-rata. Maka kurva produksi rata-rata, yaitu kurva AP, akan bergerak ke atas atau horizontal. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi rata-rata bertambah tinggi atau tetap. Pada waktu 4 tenaga kerja digunakan kurva produksi marjinal memotong kurva produksi rata-rata. Sesudah perpotongan tersebut kurva produksi rata-rata menurun ke bawah yang rnenggambarkan bahwa produksi rata-rata semakin merosot. Perpotongan di antara kurva I MP dan kurva AP menggambarkan permulaan dari tahap kedua. Pada keadaan ini produksi rata rata mencapai tingkat yang paling tinggi. I Tahap ketiga dimulai pada waktu 9 tenaga kerja digunakan. Pada tingkat tersebut kurva MP memotong sumbu datar clan sesudahnya kurva tersebut berada di bawah sumbu datar. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi marjinal mencapai angka yang negatif. Kurva produksi total (TP) mulai menurun pada tingkat ini, yang menggambarkan bahwa produksi total semakin ber kurang apabila lebih banyak tenaga kerja digunakan. Keadaan dalam tahap ketiga ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang diguna .adalah jauh melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien. - -· TEORI PRODUKSI DENGAN DUA FAKTOR BERUBAH • • Analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat prodksi akan mengalami perubahan apabila dimisalkan satu faktor produksi, yaitu tenaga kerja, terus menerus ditambah tetapi faktor-faktor produksi lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi. • Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Kita misalkan yang dapat diubah adalah tenaga kerja clan modal. Misalkan pula bahwa kedua faktor produksi yang dapat berubah ini dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya; yaitu tenaga kerja dapat menggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga kerja clan pembayaran per unit kepada faktor modal diketahui, analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu dapat ditunjukkan. I KURVA PRODUKSI SAMA (ISOQUANT) I t Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang sebanyak 1000 unit. Untuk memproduksikan barang tersebut ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaannya dapat dipertukarkan. Di dalam Tabel 9.2 digambarkan empat gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan produksi sebanyak 1000 unit. 199 t I ' BAB SEMBI - TABEL 9.2 Gabungan Tenaga Ker]a dan Modal untuk Menghasllkan 1000 Unit Produksl Modal (unit) ;$, • Tenaga kerja (unit) 6 f A B 3 2 2 3 c D 1 6 , GAMBAR9.2 • Kurva Produksi Sama • • • 6 ------ A I I I I I I I I I - IQ, = 4000 I I B --------- I 3 IQ, = 3000 I I I I I I • ---------- -- 2 1 I IQ, = 2000 I I I I I I D ___ 1 1 L _ 1 ., IQ = 1000 I I I I I I I I I I I I I • 2 1 0 6 Tenaga kerja • Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan produksi yang diinginkan tersebut. Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit tenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukkan yang diperlukan adalah 3 unit tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja clan 1 unit modal. Kurva IQ dalam Gambar 9.2 dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal I yang l terdapat dalam Tabel 9.2. Kurva tersebut dinamakan kurva produksi sama atau isoquant. l I l menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertent Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi tersebut adalah 1000 unit. Di samping itu didapa" kurva IQ,, IQ,, dan IQ, yang terletak di atas kurva IQ. Ketiga-tiga kurva lain tersebu menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 ' I uni' 200 • EORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN 3000 unit dan 4000 unit (semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva, semakin tinggi tingkat produksi yang ditunjukkan). Masing-masing kurva yang baru tersebut menunjukkan gabungan gabungan tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukkannya. • • GARIS BIAYA SAMA (ISOCOST) Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan, perusahaan harus meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama atau isocost. Garis ini menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Untuk dapat membuat garis biaya sama data berikut diperlukan: () harga faktor-faktor produksi yang digunakan, dan (i) jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi. Berdasarkan contoh yang telah dibuat di atas misalkan upah tenaga kerja adalah Rp 10000 dan biaya modal per unit adalah Rp 20000; sedangkan jumlah uang yang tersedia adalah Rp 80000. Garis TC dalam Gambar 9.3 menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan Rp 80000 apabila upah tenaga kerja dan biaya modal per unit adalah seperti yang dimisalkan di atas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk memproleh ''modal'' saja akan memperoleh 80000/ 20000= 4 unit, dan kalau digunakan untuk memperoleh tenaga kerja saja akan memperoleh 80000/10000 = 8 unit. Seterusnya titik A pada TC menunjukkan dana sebanyak Rp 80000 dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal dan 4 pekerja. Dalam Gam bar 9.3 ditunjukkan beberapa garis biaya sama yang lain yaitu TC,, TC, dan TC,. Garis-garis itu menunjukkan garis biaya sama apabila jumlah uang yang tersedia adalah Rp 100000, Rp 120000 dan Rp 140000. GAMBAR 9.3 Garis Biaya Sama 7 , • 6 5 • 4 I TC • A 2--------- I I I 4 10 8 0 12 14 Tenaga kerja 201 BAB SEMeu MEMINIMUMKAN BIA YA ATAU MEMAKSIMUMKAN PRODUKSI Dalam Gambar 9.4 secara serentak ditunjukkan kurva produksi sama dan garis biaya sa, Dengan penggabungan kedua kurva ini dapat dijelaskan hal-hal berikut: I. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan ya bagaimanakah yang akan mcmaksimumkan produksi? 2 Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai tclah ditentukan, keadaan yang bagaimanaka yang meminimumkan biaya? Memaksimumkan Produksi Dalam membicarakan persoalan yang dinyatakan dalam (1) dimisalkan biaya yang dibelanjaka untuk membeli per unit modal adalah Rp 15000, upah tenaga kerja adalah Rp 10000, dan biay%a yang disediakan olceh produsen adalah Rp 300000. Dengan uang sebanyak Rp 300000 produsen dapat-sckiranya ia membeli satu jenis faktor produksi saja-memperoleh 20 unit modal atau 30 tenaga kerja. Garis biaya sama TC, menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan uang yang tersedia. Persoalannya sekarang, manakah gabungan yang akan dapat menghasilkan produksi yang paling maksimum? Terdapat 5 titik yang terletak pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan • • • GAMBAR 9.4 Meminimumkan Blaya Atau Memaksimumkan Keuntungan • • • 20 •• C • 14 E 12 IQ,= 2500 • p 8 ------------- I IQ,= 2000 I I I B I IQ= 1500 I I I I I I Tc, I I 9 12 21 30 0 Tenaga kerja • 202 - EORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN dengan garis TC, yaitu A, B, C, D, dan E. Dari kelima titik ini, titik E terletak di kurva produksi sama yang paling tinggi, yaitu kurva produksi sama pada tingkat produksi sebanyak 2500 unit. Ini berarti gabungan yang diwujudkan oleh titik E akan memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp 300000. Gabungan tersebut terdiri dan 12 unit modal dan 12 tenaga kerja. Meminimumkan Biaya Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan dalam (2) perlu dibuat pemisalan mengena tingkat produksi yang ingin dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1500 unit. Dalam Gambar 9.4 keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama IQ. Dapat dilihat bahwa kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis biaya sama di 5 titik, yaitu titik A, B, • Q, R dan P. Titik-titik ini menggambarkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan biaya yang paling murah? Yang biayanya paling minimum adalah gabungan yang ditunjukkan oleh titik yang terletak pada garis biaya sama yang paling rendah. Titik P t adalah pada garis biaya sama (yang menyinggung kurva produksi sama IQ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan demikian titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan biaya yang paling minimum untuk menghasilkan 1500 unit. Faktor produksi itu terdiri dan 9 tenaga kerja clan 8 unit modal, dan biaya yang clikeluar- ' kan adalah Rp 210000. 4 • • r • ' RINGKASAN DAN KONSEP PENT1ING • • • • • RINGKASAN • 1. Dalam perekonomian terdapat berbagai organisasi perusahaan seperti perusahaan per seorangan, perkongsian, perseroan terbatas, perusahaan milik negara clan koperasi. Dalam teori . , ekonomi berbagai bentuk perusahaan itu tidak dibeda-bedakan. Semua perusahaan tersebut dinamakan firma. Firma dipimpin oleh seorang tenaga kerja yang memiliki keahlian keusaha wanan (kewirausahaan). Tenaga kerja ini akan menggunakan faktor-faktor produksi lain dan mengorganisasikannya untuk menjalankan kegiatan ekonomi. 2. Tujuan kegiatan firma adalah untuk mencari keuntungan. Dalam menganalisis kegiatan firma untuk mencari keuntungan, periode analisis perlu dibedakan dalam dua jangka waktu: jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek kebanyakan faktor-faktor produksi adalah tetap. Hanya jumlah tenaga kerja (buruh) yang dapat ditambah. Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat ditambah. 203 PE 3. - • "I ' dibedakan arti firma dan iad frr 3. Dalam analisis mengenai kegiatan firma-t .Sedangka ti,,_. rm a1a ·illan sesuatu barang, .edanan industri zd ? "Hsi;] adalah suatu unit produksi yang mcngnasihcar scw " l Scbagai langkah rmulaan ukr 1kegiatan firma dalam memproduksi da. kcuntungan, tcori ckonomi mcncrangkan tentan' _ tdit " 7er_ rodu k«ii%» ndek emiealea hanya tenaga kerja yang dapat «litambah jumlaha,,_ memisalan ha) pr luksija pcndck "" ?re, produksi yang lain dianggap tctap. 5. Kegiatan memproduksi dalam ja lek dipengaruhi oleh hukum produksi marjj z1 %, scmakin mcnurun/bcrkurang. Hukum ini menyatakan, pada permulaannya, pada tahap dari proses produksi, pcrtambahan seunit (seorang) tenaga % kerja akan meningatkan prd. marjinal. Akan tctapi pada tahap berikutnya, pertambahan seunit kerz z. (seorang tenag menambah produksi marjinal pada kuantitas yang semakin berkurang shingga pada akii.., produksi marjinal adalah nol. Pada tahap berikutnya prc i total akan merosot dan prod marjinal adalah negatif. 6. Analisis mengenai kegiatan memproduksi firma dapat pula dilakukan dengan memper hazc. caranya firma memaksimumkan produksi atau meminimumkan biaya. nalisis memiszz ada dua faktor produksi yang dapat diubah naannya. Untuk menentukan ?) jum± produksi yang maksimum; atau (i) jumlah biaya yang minimum, analisis akan menggabng dua kurva, yaitu (i) isocost atau kurva yang menunjukkan gabungan dua faktor prods yang mengeluarkan biaya yang sama; dan (i) isoquant atau gabungan dua faktor prodss yang akan mewujudkan tingkat produksi yang sama. Analisis ini dapat menjawab de persoalan berikut: (i) bagaimanakah menentukan jumlah produksi yang paling maksin dengan sejumlah biaya tertentu; dan (ii) untuk mencapai I suatu 1 at produksi tertentu berapakii biaya yang paling minimum? KONSEP PENT/NG Firma (perusahaan): Unit produksi dalam teori ekonomi yang berfungsi menghasilkan ban yang diperlukan konsumen/ pembeli. Fungsi produksi: Konsep ini dapat didefinisikan dalam dua pengertian, yaitu: () hubung antara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor produksi yang dig kan un" mcwujudkan tingkat produksi tersebut; dan (i) suatu kurva yang menunjukkan tingkat prod yang dicapai dengan berbagai jumlah tenaga kerja yang digunakan. Industri: Gabungan semua firma yang menjalankan kegiatan menghasilkan suatu jenis ba" tertentu. Semua firma tersebut merupakan keseluruhan penjual dalam pasar sesuatu baran% Isocost: Suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi, yang digunakan u" menghasilkan sesuatu barang, yang memerlukan biaya yang sama. 204 TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN Isoquant: Suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi yang berbeda yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Jangka panjang: Suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma, yang memisalkan periode terscbut adalah cukup panjang dan memungkinkan firma-firma menambah semua faktor produksi yang diperlukan dalam operasinya. Jangka pendek: Suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma, yang memisalkan bahwa dalam periode terscbut hanya satu faktor produksi saja (tcnaga kerja) yang jumlahnya dapat diubah-ubah. • Produksi marjinal: Tambahan produksi yang akan berlaku apabila seunit (seorang) tenaga kerja ditambah. • Produksi rata-rata: Pada suatu tingkat penggunaan tenaga kerja tertentu, produksi ini merupakan • jumlah rata-rata yang diwujudkan oleh seorang pekerja. Nilainya dihitung dengan membagi produksi total dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan. • Produksi total: Jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu. PERTANYAAN DAN LATIHAN PILIHAN GANDA 1. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang berlaku apabila • A. barang modal mengalami depresiasi. B. perusahaan lain menggunakan teknologi baru. C. tenag a kerja relatif lebih banyak kalau dibandingkan dengan faktor produksi lain yang tetap jumlahnya. • D. perusahaan kurang menggunakan tenaga ahli dan tenaga terdidik. 2. • Fungsi produksi adalah suatu pernyataan secara aljabar yang menerangkan hubungan di antara A. tingkat produksi dengan biaya produksi. B. tingkat produksi -dengan jumlah serta komposisi faktor produksi yang digunakan. C. jumlah tenaga kerja yang digunakan dengan biaya produksi yang dibelanjakan. D. jumlah serta komposisi faktor produksi dengan biaya produksi yang dibelanjakan. ' 3. Dalam analisis kurva produksi sama clan garis biaya sama dimisalkan A. hanya terdapat satu faktor produksi yang dapat digunakan. B. dua faktor produksi yang digunakan boleh diubah-ubah penggunaannya. C. semua faktor produksi dapat ditambah apabila firma memerlukannya. D. faktor-faktor produksi yang digunakan dapat mengalami perubahan. ' . 205 • BAB see, ESEI 1. T%, « ¢,, isahaan % -¢,u+ 4e perscorangan • a. Terangkan sifat-sifat perus0a , tkongsian? Bagaimanakah caranya b. Apakah keburukan yang utama perusahaan pc ' menghindari keburukan ini? ke kcbnikan dankcb k . . _ . c. \pakah sifat-sifat perusahaan perseroan tcrba! b ens? Ternng •at1 b e ru ,,, • ._ " JL1rL1 nn A 'ntle perusahaan scperti itu. d. Apakah yang mendorong pemerintah mendirikan perusaha! i? he 2. a. Dalam teori ckonomi apakah tujuan setiap perusahaan? pakah syarat yang harus dipenut, untuk mencapai tujuan tersebut? : · b. Terangkan perbedaan pengertian "firma dan industri" dalam teori ckonomi. 3. Terangkan bagaimana hukum hasil lebih yang scmakin berkurang mcmpengaruhi fungsi produksi Buatlah suatu contoh angka untuk menerangkan hal terscbut 4. Apakah () produksi total, (i) produksi rata-rata, dan (iii) produksi marjinal? Dagaimana sifa. sifat kurva yang menggambarkan produksi total, produksi rata-rata dan produksi marjinal? Gunakan contoh angka yang anda buat sendiri untuk menjawab pertanyaan nomor dalam menggambarkan masing-masing kurva terscbut. 5. Dengan menggunakan kurva produksi sama dan garis biaya sama terangkan bagaimana kcadaan berikut dicapai: a. Meminimumkan biaya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu. b. Memaksimumkan produksi dengan menggunakan sejumlah tertentu biaya yang tersedia. ' •' KUNTITATIF 1. Dimisalkan suatu usaha pertanian mempunyai scbidang tanah dan sejumlah alat-alat pertanian. Tanah dan peralatan pertanian terscbut tidak dapat ditambah jumlahnya. Jumlah tenaga kcrj dan tingkat produksi yang akan dicapai pada setiap jumlah tenaga kerja yang digunakan adalat seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. Jumlah pekerja (orang) Jumlah produksl (unit) I 1 l 1 2 ' 3 ! 3 l 6 ! 4 • 10 ! 5 15 ! l 6 19 t • t 7 4 l 22 8 24 ! ' I ' I $ ' ' ' 206 ' I i ' I ' ! f f + I % t ' l (S1 DAN KEGIATAN PERUSAHAAN amao" is +al» englah produksi marjina . lan produksi rata-rata. Pada tenaga kerja yang manakah produks "~tjinal mencapai maksimum? Produksi rata-rata mencapai maksimum? ;kiskan kurva produksi total, produksi marjinal dan produksi rata-rata. Bedakan grafik "{agsi produksi terscbut menjadi tiga tahap kegiatan memproduksi. erusahaan usaha tani mempunyai pilihan kombinasi barang modal dan tenaga kerja sat PS , dale bel bc ilk 2 . ditunjukkan lalam tab»el erikut untuk menghasilkan 100 ton beras. «per! Jumlah pekerja (orang) Jumlah modal (unit) 60 3 50 5 - 40 8 30 10 1 25 15 • • • , a. • «d t Upah tenaga kerja adalah Rp 10000 dan harga modal seunit adalah Rp 20000. « 4 Hitun I I biaya yang harus dibelanjakan perusahaan untuk menggunakan kombinasi tenaga kerja dan barang-barang modal di atas. Yang manakah merupakan kombinasi modal dan tenaga z ""' J kerja yang paling murah? h Gambarkan () garis biaya sama dan (i) kurva produksi sama dalam satu grafik. Adakah t t grafik yang anda buat sesuai dengan kesimpulan anda dalam menjawab pertanyaan (a)? 4 « • I - • 4 « ;,. • l • • , - • • • - ' • • • I • 207 • ¢ 0 • t a ' HAL-HAL YANG DITERANGKAN • Biya produksi dalam jangka pendek. • Beberapa konsep biaya jangka pendek. • Berbagai bentuk kurva biaya jangka pendek. • Biaya produksi dalam jangka panjang dan kurva biaya jangka panjang. • Skala ekonomi dan skala tidak ekonomi. Analisis mengenai biaya produksi perusahaan perlu dibedakan kepada dua jangka waktu: jangka pendek dan jangka panjang. Dalam bab yang lalu telah diterangkan bahwa jangka pendek adalah waktu di mana perusahaan dapat menambah salah satu faktor produksi yang digunakan jn dalam proses produksi. Dengan perkataan lain, dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari faktor-faktor produksi yang digunakan dianggap tetap jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah ' waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah apabila pertambahan itu memang diperlukan. Membahas mengenai sifat-sifat biaya produksi perusahaan di dalam masing-masing jangka waktu tersebut merupakan pokok persoalan yang akan diuraikan dalam bab ini. Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan kepada dua jenis: biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed cos). Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Pengeluaran yang tergolong scebagai bi@ya tersembunyi antara lain adalah pembayaran untk keahlian keusahawanan produsen tersebut, modalnya sendiri yang digunakan dalam perusahaan% dan bangunan perusahaan yang dimilikinya. Cara menaksir pengeluaran seperti itu adalah denga melihat pendapatan yang paling tinggi yang diperoleh apabila produsen itu bekerja di perusahaa" 208 ' w BIAYA PRODUKSI mom tin, modalnya dipinjamkan atu diinvestsikan dalam kegiatan lain, dan bangunan yang dimilikinya Aisewakan kepada orang Iain. BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PENDEK Umin dalam bab yang lalu hanya menjelaskan tentang berbagai tingkat produksi yang akan dicapai apabila berbagai jumlah tenaga kerja dan faktor produksi lain digunakan. Analisis itu bclum memperhatikan berapakah biaya yang dikeluarkan olch produsen untuk membayar faktor-faktor produksi yang digunakan tersebut. Sekarang sudah tiba waktunya untuk menganalisis persoalan ini. diterangkan TelaAh bahwa di dalam menganalisis biaya produksi perlu dibedakan dua jangka waktu: () jangka pendek, yaitu jangka waktu di mana scbagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya, dan (ii) jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Dalam bagian ini akan dibuat analisis mengenai biaya produksi dalam jangka pendek. Sedangkan biaya produksi dalam jangka panjang akan diuraikan dalam bagian terakhir dari bab ini. BERBAGAI PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK Tbel 10,1 menunjukkan nilai-nilai berbagai pengertian biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan sesuatu barang. Dalam membuat contoh yang terdapat dalam Tabel 10.1 tersebut dimisalkan tenaga kerja adalah faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya, sedangkan faktor faktor produksi lain jumlahnya tetap. Apabila jumlah sesuatu faktor produksi yang digunakan selalu berubah-ubah, maka biaya produksi yang dikeluarkan juga berubah-ubah nilainya. Dan apabila jumlah sesuatu faktor produksi yang digunakan adalah tetap, maka biaya produksi yang dikeluarkan untuk memperolehnya adalah tetap nilainya. Dengan demikian keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikluarkan produsen dapat dibedakan kepada dua jenis pembiayaan yaitu biaya yang selalu berubah dan biaya tetap. Analisis mengenai biaya produksi akan memperhatikan juga tentang () biaya produksi rata-rata yang meliputi biaya produksi total rata-rata, biaya produksi tetap rata-rata, dan biaya produksi berubah rata-rata, dan (ii) biaya produksi marjinal, yaitu tambahan biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk. menambah satu unit produksi. Berikut ini secara lebih terperinci diterangkan arti dari berbagai jcenis pengertian biaya produksi di atas, dan selanjutnya dijelaskan pula cara menghitung nilainya. BIA YA TOTAL DAN JENIS-JENIS BIAYA TOTAL Biaya total adalah kescluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Konsep Biaya Total dibedakan kepada tiga pcngertian: Biaya Total (Total Costs), Biaya Tetap Total (Total Fixed Cots, dan Biaya Berubah Total (Total Variable Costs). Berikut diterangkan arti dari ketiga konsep terscbut. Biaya Total (TC) . . . Keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikcluarkan dinamakan biaya total. Kolom (5) dalam Tabel 10.1 menunjukkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen pada berbagai jumlah tenaga kerja Yang digunakan. Biaya produksi total atau biaya total (Total Costs) didapat dari menjumlahkan biaya 209 TABEL 10.t iaya Produksi dalam Jangka Pendek (Ribu Rupiah) Jumlah Blaya Blaya Biaya tetap Biaya Jumlah Biaya Biaya pekerja produksi marjinal ya % total rata-rata berubah tetap total berubah total 'ala-7a% rata-rata ( (6) (2) (7) (5) (4) (3) (8) (9) - - - 0 50 50 0 - 1 2 25 100 25 50 50 25 2 50 6 12.5 150 50 12.5 100 16.7 3 25 12 8.3 200 50 150 8.3 12.5 16.7 4 20 200 6.25 50 250 6.25 10 12.5 5 27 250 50 • 7.1 300 7. 9.3 11.1 6 33 50 8.3 300 350 8.3 9.1 10.6 7 38 50 400 350 10.0 10.0 9.2 10.5 8 42 50 400 450 12.5 12.5 9.5 10.7 9 45 450 500 50 16.7 16.7 10 11.1 10 47 50 500 550 25 25 10.6 11.7 11 48 50 550 600 50 50 11.5 12.5 t : dari Total tetap total (TFC perkataan Fixed Cost) dan biaya berubah total (TVC dari perkataan Toal Va riable Cost). Dengan demikian biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rum us berikt: TC -TFC + TVC -· Dal am Tabel 10.1 biaya total ditunjukkan dalam kolom (5). Bia ya ini dapat dihitung dari menjumlahkan angka-angka dalam kolom (3) dan (4), yang secara berturut-turut mengemukakan data tentang biaya tetap total dan biaya berubah total. Biaya Tetap Total (TFC) Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi (input) yang tidak dapat diubah jumlahnya dinamakan biaya tetap total. Membeli mesin, mendirikan bangunan pabrik adalah cont oh dari faktor produksi yang dianggap tidak mengalami perubahan dalam jangk pendek. Dalam Tabel 10.1 besarnya biaya tetap total, yang ditunjukkan dalam kolom (3), adalah Rp 50000. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diub jumlahnya dinamakan biaya berubah total. Dimisalkan bah wa faktor produksi yang dapat berub" jumlahnya adalah tenaga kerja. Setiap tenaga kerja yang digunakan memperoleh pendapata" ' 210 ~g0YA PRODUKS! """,g0000. Bahan-bahan mentah merpal [a], ~; Ad, «ilir ya erlP' 2akan variabel k s.Sc aki :. ,:. yang berubah jumlal ,~proses produksi. Semakin tinggi produksi, semakin banyak bahan mentah yang diperlukan. lan nilainy ", ab itu perbelanjaan ke atas bahan mentah semakin bertambah. Dalam analisis biasanya ~k memperoleh bahan mentah diabaikan. Ole @BL it bi be bah biasanya ya" .:. leh tik sebalitu iaya eru ~~pikan perbelanjaan untuk membayar tenaga kerja yang digunakan. Berdasarkan kepad a 4YA RATA-RAT'A DAN MARJINAL ~inal. Biaya rata-rata dibedakan kepada tiga pengertian: Biaya Tetap Rata-rata (Average ~casts), Biaya Berubah Rata-rata (4verage Variable Costs) dan Biaya Total Rata-rata [Aerage Total Costs). Konsep biaya lain yang perlu dipahami adalah: Biaya Marjinal atau taginal Cost. Definisi dan arti setiap konsep tersebut dan contoh perhitungannya diterangkan Alm uraian di bawah ini. Biaya Tetap Rata-rata (AFC) Apabila biaya tetap total (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlh produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya tetap rata-rata. Dengan demikian rumus untuk menghitung biaya tetap rata-rata atau AFC adalah: TFC f AFC = Q D»lam Tabel 10.1, biaya tetap rata-rata ditunjukkan dalam kolom (7), dan angka-angka tersebut a ' didapat • dengan membagi nilai biaya tetap total (yang terdapat dalam kolom 3) dengan jumlah produksi (yang ditunjukkan dalam kolom 2) pada setiap jumlah tenaga kerja yang digunakan . • Biaya Berubah Rata-rata (AVC) Apabila biaya berubah total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang Q) dibagi dengan umlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya berubah rata-rata. Biaya berubah ata-rata dihitung dengan rumus: TVC AVC = ' Q Dalam Tabel 10.1, biaya berubah rata-rata ditunjukkan dalam kolom (8) dan angka-angka ""sebut diperoleh dengan membagi nilai biaya berubah total (dalam kolom 4) dengan jumlah Produsks:(i. S(data dalam kolom 2). • 211 • BAB SEPuu • + • • ±. lh barang tertentu I1bag1 Iengan: Apabila biya total (TC) untuk memproduksi scjumlat 3 N ilei·w.. dihi Imlay, . I ata-rata. 1 runya 1 1tung menggu k b produksi tersebut, nilai yang diperolceh adalah iaya total ra {nakan rumus di bawah ini: TC AC = atau Q AC = AFC + AVC Dalam Tabel 10.1 biaya total rata-rata ditunjukkan dalam kolom (9). Untuk mendapat angka-angka tersebut, sesuai dengan yang baru dinyatakan di atas, dua cara dapat digunakan. Yang pertama adalah dengan membagi nilai-nilai dalam kolom (5) dengan jumlah produksi yang dinyatakan dalam kolom (2). Cara yang kedua adalah dengan menambahkan biaya tetap rata rata dan biaya berubah rata-rata yang terdapat dalam kolom (7) dan (8). Biaya Marjinal (MC) ' ' Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit dinamakan biaya marjinal. Dengan demikian, berdasarkan kepada definisi ini, biaya marjinal dapat dicari dengan menggunakan rumus: > = MC TC -TC n n r n-l Di mana MC, adalah biaya marjinal produksi ke-n, TC_ adalah biaya total pada waktu • jumlah produksi adalah n, dan TC_,, adalah biaya total pada waktu jumlah produksi adalah n-1. Akan tetapi pada umumnya pertambahan satu unit faktor produksi akan menambah beberapa unit produksi. Sebagai contoh, perhatikan Tabel 10.1. Misalkan jumlah tenaga kerja bertambah dari 2 menjadi 3. Dapat dilihat bahwa produksi bertambah dari 6 menjadi 12 unit (jadi bertambah 6 unit) dan biaya produksi bertambah sebanyak Rp 50000, yaitu dari sebanyak Rp 150000 menjadi Rp 200000. Dengan demikian biaya marjinal adalah Rp 50000/6 unit= Rp 8333. Contoh ini menunjukkan bahwa adakalanya persamaan di atas adalah kurang praktis untuk menghitung biaya marjinal. Persamaan yang baru saja diterangkan di atas hanya digunakan apabila tabell data yang diberi menunjukkan perubahan berbagai biaya apabila produksi tetap mengalami pertambahan sebanyak satu unit. Catatan: Contoh seperti ini akan diterangkan dalam Bab Sebelas. Apabila rumus seperti yang telah diterangkan sebelum ini tidak dapat digunakan, rumus yang akan digunakan untuk menghitung biaya marjinal adalah: ATC MC = n AQ • 212 I • f PRODUKSI M a." h bi _~~MC, adalah ..,1 , iaya marjinal produksi ke-n, A'TC adalah pertambahan jumlah biaya di "",, A@ adalah pertambahan jumlah produksi. Berikut ini ditunjukkan satu contoh jda . to"" ',y bi ·' a,t, duks' menghitung iaya marjinal. Perhatikan kenaikan produksi dan biaya produksi »i " ,i tenaga kerja ditambah dari 5 menjadi 6. 'Ternyata produksi nail scbanyak 6 wa ·adi 33 ·i·,da ; .:4 " ~edari 27 menjadi unit, lan iaya produksi naik scbanyak Rp 50000, yaitu lari ",,to menjadi Rp 350000. Dengan demikian besarnya biaya marjinal adalah: p' 350000 - 300000 50000 MC = -= -= Rp 333 33-27 6 KUR VA BIAYA JANGKA PENDEK Berdasarkan data biaya produksi yang terdapat dalam Tabel 10.1 sekarang dapat digambarkan • kerbagai kurva biaya produksi yang telah diterangkan. Mula-mula akan ditunjukkan kurva-kurva f t iya total. Sesudah itu ditunjukkan pula kurva-kurva biaya rata-rata dan marjinal. • • 4 ' GAN8AR 10.1 Biaya Total, Biaya Tetap dan Biaya Berubah Total , ' - c t , J c a 1 « TC 2 600 ' 3 1 TVC 4 5 550 t i j C g g 400 c Biaya tetap total (TFC) b 200 so a ff 02 20 6 48 12 35 Jumlah produksi (unit) 213 BAB SEPUu KURVA BIAYA-BIAYA TOTAL dibedakan kepada dua bagian, yait Grafik yang menggambarkan kurva-kurva terscbut akan t cvn biaya rata-rata dan B; yang menggambarkan () kurva-kurva biaya total dan (ii) kurv" 4tam golongan (_" marjinal. Dalam Gambar 10.1 dilukiskan tiga jenis kurva yang termasuk " h Ya'tu; b k b. tetap tota.l. • • Kurva TFC, yang mengggambarkan iaya -, brrkr biya berubah total. • Kurva TVC, yang menggambarkan aye • Kurva TC, yang menggambarkan biaya total. -. .:. kn ·ilea 'aya tidak berubah walau berapa pu Kurva TFC bentuknya adalah horisontal <arena • nilainya • d k ka TVC bermula dari titik O dan semaki .:.: In anyaknya barang yang diproduksikan. Sedangkan urva b :. lama semakin bertambah tinggi. Ini menggambarkan bahwa () pada ketika tidak ada produksi In TVC = 0, dan (ii) semakin besar produksi semakin besar nilai biaya berubah total (TVC). Bentuk kurv a TVC yang pada akhirnya semakin tegak menggambarkan bahwa produksi dipengaruhi oleh hukum hasil lebih yang semakin berkurang. Hukum tersebut menimbulkan efek berikut ke atas kurva TVC: () pada permulaannya, apabila jumlab faktor berubah adalah sedikit, produksi marjinal meningkat dan menyebabkan TVC berbentuk agak landai (lihat bagian ab) tetapi, (ii) apabila produksi sudah semakin banyak, produksi marjinal semakin ber kurang dan menyebabkan kurva TVC semakin tegak (lihat bagian bc). f I Kurva TC adalah hasil dari penjumlahan kurva TFC dan TVC. Oleh sebab itu kurva TC I bermula dari pangkal TFC, dan kalau ditarik garis tegak di antara TVC dan TC (misa.lnya garis d e) panjang garis itu adalah sama dengan jarak di antara TFC dengan sumbu datar. Di samping dengan menjumlahkan TFC dan TVC, kurva TC dapat juga dibuat berdasarkan angka-angka biaya total dalam kolom (5) dari Tabel 10.1. KURVA BIAYA RATA-RATA Kurva-kurva biaya tetap rata-rata (AFC), biaya berubah rata-rata (AVC), biaya total rata-rata (ATC atau AC), dan biaya marjinal (MC) dapat dilihat dalam Gambar 10.2, 10.3 dan 10.4. Kurva • kurva dalam Gambar 10.2 dilukis berdasarkan kepada angka-angka yang terdapat dalam Tabel 10.1. Kurva biaya tetap rata-rata berbentuk menurun dari kiri atas k e kanan bawah. Bentuk • yang demikian disebabkan karena ia menggambarkan bahwa semakin be sar jumlah produksi, semakin kecil biaya tetap rata-rata. Kurva-kurva AV C, A C clan MC mendekati.bentuk huruf U. Bentuk kurva yang seperti itu mencerminkan bahwa kegiatan produksi dipengaruhi oleh hukum hasil lebih yang semakin berkurang, yaitu pada waktu procluksi masih sangat rendah pertambahan sejumlah tertentu biaya produksi akan menyebabkan pertambahan yang besar terhadap jumlah produksi, tetap apabila produksi telah menjadi semakin banyak, sejumlah tertentu biaya produksi akan menimbulkan pertambahan produksi yang semakin sedikit. Sebagai akibat dari keadaan ini, pada waktu jumlah produksi sedikit, kurva-kurva AVC, AC dan MC menurun, dan pada waktu jumlah produksi sudah semakin meningkat kurva AVC, AC clan MC arahnya menaik. 214 _, PRO0UKSL BYA - 5 7 1 «om ) i 5 ) -• A10.2 , � 5 e :, £ c - 3 :, 8 15 ... a r ATC (AC) ? ii5 AVC I 10 I 5 I AFC ' ' 12 0 2 6 38 42 45 47 I Jumlah produksi (unit) I I I I I I HUBUNGAN KURVA MC DENGAN AVC DAN AC Dlazm menggambarkan kurva-kurva biaya rata-rata perlulah disadari dan diingat bahwa kurva AVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing-masing kurva tersebut. Hal itu harus dibuat agar tidak menyalahi hukum matematik. Contoh yang berikut dapat memberikan penerangan mengapa sifat perpotongan yang barn dijelaskan ini harus wujud. Misalkan pada waktu produksi sebesar 10, nilai AVC adalah Rp100. Dengan pemisalan ini maka TVC adalah 10xRp 100 = Rp 1000. Misalkan untuk menambah l unit produksi lagi biaya marjinalnya adalah Rp 56. Dengan demikian TVC adalah Rp 1000 + p 56 = Rp 1056 dan oleh karenanya AVC adalah Rp 1056/11 = Rp 96. Sekarang kita ! misalkan pula bah wa biaya marjinal adalah Rp 155. Maka sekarang TVC adalah Rp 1000 + Rp 155 = Rp 1155, dan oleh sebab itu AVC adalah Rp 1155/11 = Rp 105. Contoh ini pada I hakikatun ya menunjukkan bah wa: I ApabilaMC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC di bawah kurva AVC, maka kurva AVC sedang menurun). ? Apa»bilaMC > AVC makanilai AVCakan semakin besar (berari kalau kurva MC di atas AVC makakurva AVCsedang menaik). 215 BAB SEPu[, GAMBAR 10.3 Hubungan antara MC dengan AVC dan AC MC AVC AC • I I I 0 i Jumlah produksi f i • Sebagai akibat keadaan yang dinyatakan dalam (1) dan (2) maka kurva AVC dipotong oleh kurva MC di titik terendah dari kurva AVC. Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa kurva AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah kurva AC. Secara grafik hubungan di antara MC dengan AVC dan AC adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 10.3. MENGGAMBARKAN KURVA MC Kurva MC menimbulkan sedikit masalah dalam menggambarkan, karena ia menunjukkan pertambahan biaya kalau produksi naik satu unit. Dengan demikian ada dua tingkat produksi yang berkaitan dengan nilai tersebut, tingkat produksi sebelum dan sesudah kenaikan produksi. Disebabkan oleh hal ini, titik-titik yang menggambarkan biaya marjinal harus digambarkan di antara kedua-dua tingkat produksi tersebut. Ini berarti, sebagai contoh, titik yang menggambarkan biaya marjinal naik dari 0 unit menjadi 1 unit harus dibuat di tengah-tengah unit produksi 0 dan 1. Contoh lain, untuk menggambarkan biaya marjinal pada waktu produksi naik dari 6 unit menjadi 12 unit, harus dibuat di atas tingkat produksi sebanyak 9 unit (karena unit produksi ke-9 adalah di tengah-tengah 6 unit dan 12 unit). Keadaan ini digambarkan oleh titik A. Mengambil contoh lain, perhatikan cara menentukan titik pada MC pada ketika jumlah produksi bertambah dari 33 unit menjadi 38 unit. Untuk kenaikan produksi ini MC = Rp 10 ribu. Keadaan ini digambarkan oleh titik B. Gambar 10.4 secara khusus menunjukkan kurva MC yang dilukis berdasarkan data biaya marjinal pada Tabel 10.1 216 I Al BIAYA PAODUKSI 1E0 10.4 4BAR 6", Kurva MC ~barkan eng9° MC 25 201- 15 --------- ----------- A 8°;-= 5 I I I I 6 12 38 42 Jumlah produksi (unit) BIAVA PRODUKSI D JANGKA PANJANG Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakannya. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap clan biaya berubah. Di clalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis biaya yang dikeluarkan merupakan biaya berubah. Ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan bukan saja dapat menambah tenaga kerja tetapi juga clapat menambah jumlah mesin dan peralatan produksi lainnya, luas tanah yangdigunakan (terutama dalam kegiatan pertanian) dan luasnya bangunan/pabrik yang digunakan. Sebagai akibatnya, dalam jangka panjang terdapat banyak kurva jangka pendek yang dapat dilukiskan. CARA MEMINIMUMKAN BIAYA DALAM ]ANGKA PAN]ANG Karena clalam jangka panjang perusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang akan meminimumkan biaya produksi. Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata (AC). Dengan demikian analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda. Contoh yang menggambarkan bagaimana analisis tersebut dibuat d:tunjukkan dalam Gambar 10.5. Dimisalkan terdapat tiga kapasitas pabrik yang dapat digunakan oleh pengusaha. Kapasitas 'ditunjukkan oleh AC,, Kapasitas 2 ditunjukkan oleh AC, dan Kapasitas, 3 ditunjukkan oleh AC, Dal. T • ilih dal 8lam contoh ini pada hakikatnya pengusaha mempunyai tiga pilihan lalam menggunakan alat 217 "s see. GAMBAR 10.5 Beberapa Kemungkinan Kapasltas Pabrik • 3 AC, 8 AC, 0 • s co • co I I I I I I I Kapasitas 1 I I I : Kapasitas 3 I I I I - I I I I I I I I I I I I I • : Kapasitas 2 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I • I I I I I I I I I 0 100 130 160 240 275 Jumlah produksi (unit) - alat produksi : Kapasitas 1, Kapasitas 2 dan Kapasitas 3. Berturut-turut biaya produksi yang aka dikeluarkan untuk menggunakan masing-masing kapasitas terse but adalah seperti ditunjukkan oleh AC,,AC,, dan AC,. Yang manakah kapasitas yang akan dipilih produsen? Faktor apakah yang 1 2' menentukan pilihan tersebut? Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan adalah tingkat produksi yang ingin dicapai. Apabila perusahaan tersebut ingin mencapai produksi sebanyak 100 unit, adalah lebih baik untuk menggunakan Kapasitas 1 (lihat titik A). Kalau yang digunakan adalah Kapasitas2. seperti dapat dilihat dalam Gambar 10.5, biaya produksinya adalah lebih tinggi (lihat titik B) Kapasitas 1 adalah kapasitas yang paling efisien, dan akan meminimumkan biaya produksi, untuk procluksi di bawah 130 unit. Untuk produksi di antara 130 clan 240 unit, Kapasitas 2 adalah yang paling efisien, karena biaya produksi adalah paling minimum dengan menggunakan kapasitas tersebu' Ini dapat dilihat misalnya untuk produksi sebanyak 160 unit. Seperti dapat dilihat dalam Gamba 10.5, AC, berada di atas AC,, yang berarti dengan menggunakan Kapasitas 1 biaya akan lebi tinggi daripada menggunakan Kapasitas 2. Untuk produksi melebihi 240 nit, misalnya 275 Kapasitas adalah yang harus digunakan produsen. Penggunaan ini akan meminimumkan biay u Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa peminimuman biaya jangka panjang tergantung kept dua faktor berikut: 218 TEORI BIAYA PRODUKSL • Tingkat produksi yang ingin dicapai. • Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia. KURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA JANGKA PANJANG . Uraian yang baru saja dilakukan mengenai caranya scorang produsen menentukan kapasitas produksi yang akan digunakannya akan memberikan petunjuk tentang bentuk kurva biaya total rata rata jangka panjang atau kurva LRAC (Long Run Average Cost). Kurva LRAC dapat didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan biaya rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas memproduksinya. Dalam Gambar 10.5 kurva LRAC mcliputi bagian kurva AC, sampai di titik a, kurva AC, dari titik a ke titik b, dan bagian dari AC, dimulai dari titik b. Kurva LRAC bukanlah dibentuk berdasarkan kepada beberapa kurva AC saja, tetapi berdasarkan kepada kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Yaitu ia tidak dibentuk oleh tiga kurva AC seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 10.5, akan tetapi oleh kurva AC yang sangat banyak, yaitu seperti yang terdapat dalam Gambar 10.6. Oleh karena kurva AC banyak jumlahnya maka kurva LRAC adalah suatu kurva yang berupa garis leng kung yang berbe ntuk U. Kurv a LRAC tersebut merupakan kurva yang menyinggung berbag ai kurv a AC j ang ka pendek. Titk titik persinggungan tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha di dalam jangka panjang, Satu hal yang harus diingat dalam menggambarkan kurva LRAC adalah bahw a kurv a itu tidak menyingggung kurva-kurva AC pada bagian (di titik) yang terendah dari k~rva AC. Dalam Gambar 10.6 hanya kurva AC yang disinggung oleh kurva LRAC pada bagian kurva AC yang paling rendah, yaitu di titik B. Kurva AC yang terletak di sebelah kiri dari AC disinggung oleh kurva LRAC di bagian yang lebih tinggi clan di seb elah kiri d ari titik terendah. Perhatikanlah misalnya kurva AC,. Jelas kelihatan bahwa titik A bukanlah titik terendah pada kurva AC. Titik tersebut terletak di sebelah kiri dari titik terendah pada kurva AC. Kurva AC yang terletak di • sebelah kanan dari kurva AC disinggung oleh kurva LRAC juga di bagian yang terletak lebih ringgi dari ti tik minimum pada AC yang bersangk utan, clan titik singgung tersebut terletak di sebelah kanan dari titik yang terendah. Titk C pada kurva AC, jelas menggambarkan keadaan tersebut. Adakah kenyataan bahwa kurva biaya rata-rata jangka panjang atau LRAC pada umumnya tidak menyinggung kurva-kurva AC pada bagian AC yang terendah bertentangan dengan pernyataan yang dibuat terlebih dahulu yang menyatakan: titik persinggungan di antara kurva LRAC dan kurva AC menunjukkan bi@ya produksi yang paling minimum untuk memproduksikan sejumlah produksi tertentu? Sama sekali tidak. Di dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC tidak menggambarkan biaya yang Paling minimum untuk memproduksikan satu tingkat produksi. Terdapat kapasitas produksi lain (AC lain) yang dapat meminimumkan biaya. Sebagai buktinya perhatikanlah AC, dan AC. Titik A adalah titik terendah pada AC,. Dengan demikian dalam jangka pendek, produksi sebesar Q dapat diproduksikan dengan biaya yang lebih rendah dari titik mana pun pada AC,. Tetapi dalair Iangka panjang biaya itu belum merupakan biaya yang paling minimum, karena apabila kapasitas Produksi yang berikut digunakan (AC,), produksi sebesar Q, akan mengeluarkan biaya sebanyak 219 - 88 see,, uw GAMBAR 10.6 Kurva Biaya Total Rata-rata Jangka Panjang AC, LRAc z 8 '- 0 A, co ~ c a AC, I I I AC I I I I I I I I B .. I I I I I I , ' I I I I I I I I I I I I I I l 0 0, 0, a. • Jumlah produksi (unit) • seperti ditunjukkan oleh titik ini A pada AC,. Dari contoh dapat disimpulkan bahwa kurva LRAC, walaupun tidak menghubungkan setiap titik terendah dari AC, menggambarka.n biaya minimum perusahaan dalam jangka panjang. ¢ - . SKALA EKONOMI DAN TIDAK EKONOMI Kurva LRAC clan AC hampir bersamaan bentuknya, yaitu sama-sama berbentuk huruf U. Bedanya hanya: bentuk AC jauh lebih mirip U, sedangkan LRAC lebih berbentuk kuali. Telah diterangkan sebabnya AC berbentuk huruf U, yaitu sebagai akibat pengaruh hukum hasil lebih yang semakin berkurang. Kurva LRAC mempunyai bentuk seperti yang digambarkan dalam Gambar 10.6 bukanlah disebabkan oleh hukum tersebut tetapi disebabkan oleh faktor Jain. Kurva LRAC juga berbentuk huruf U, atau lebih tepat berbentuk kuali, disebabkan oleh faktor-faktor yang dinamakan oleh ahli-ahli ekonomi sebagai skala ekonomi (economies of scale) dan skala tidak ekonomi (diseconom of scale). SKALA EKONOMI Skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi (economi"° of scale) apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin renda . Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas prod_,_ pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien. Ini dicermin ki . Me dan • 220 +ORI BIAYA PRODUKSL Jeh biaya produksi yang bertambah rendah. Pada kurva LRAC keadaan ini ditunjukkan oleh agian kurva LRAC yang semakin menurun apabila produksi bertambah. Dalam Gambar 10.6 kdaan ini berlaku di antara produksi scbesar 0 sampai sebesar Q,. Di bawah ini diuraikan beberapa fktor penting yang menimbulkan skala ekonomi. Spesialisasi Faktor-faktor Produksi Dalam perusahaan yang kecil ukurannya para pekerja harus menjalankan beberapa tugas. Oleh scbab itu mereka tidak dapat mencapai ketrampilan yang tinggi di dalam mengerjakan pekerjaan tertentu. Dalam perusahaan yang besar dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menambah ketrampilan mereka. Produktivitas mereka bertambah tinggi dan akan menurunkan biaya per unit. Pengurangan Harga Bahan Mentah dan Kebutuhan Produksi Lain Setiap perusahaan membeli bahan mentah, mesin-mesin, dan berbagai jenis peralatan untuk melakukan kegiatan memproduksi. Harga bahan-bahan tersebut akan menjadi bertambah murah apabila pembelian bertambah banyak. Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan menjadi semakin murah. J Memungkinkan Produk Sampingan (by-Products) Diproduksi Di dalam perusahaan-perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste), yaitu barang-barang yang tidak terpakai yang merupakan residu yang cliciptakan oleh proses produksi. Di dalam perusahaan yang kecil biasanya jumlahnya tidak banyak dan adalah tidak ekonomis untuk diproses menjadi barang sampingan. Tetapi kalau perusahaan merupakan kegiatan memproduksi yang besar, dan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya per unit dari keseluruhan operasi perusahaan. Mendorong Perkembangan U saha Lain Kalau sesuatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiatan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang a tau fasilitas yang dibutuhkan perusahaan yang besar tersebut. Sebagai contoh, pembesaran perusahaan lain akan mendorong pemerintah menyediakan jaringan pengangkutan yang baik, dan fasilitas penyediaan air dan listrik yang murah. Di samping itu perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa-jasa kepada perusahaan yang besar tersebut akan berkembang. Berbagai perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit. SKALA TIDAK EKONOMI cgiatan memproduksi suatu perusahaan dikatakan mencapai skala tidak ekonomi (dis economies of scale) apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin 'ggi. Keadaan ini diwujudkan oleh kegiatan memproduksi yang menurun efisiensinya. Pada kurva 221 BAB SE» bertambah tinggi, yaitu setelah produksi melebihi Q,. "akin Wujudnya skala tidak ekonomi terutama disebabkan oleh organisasi perusahaan ya menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan lalam mengatur adi '8sud, didal da dan memim:. P« : lah 'DInny, kc erusahaan yang terus menerus membesar biasanya berarti jumlal tenaga cerja yang dig, . . . 1. . meliputi beribu-ribu orang, dan mempunyai pabrik dan cabang . di b b . b: aka li erbagai tempat. Se, kib · · d' agai k 1 I · a atnya kegiatan dan organisasi perusahaan itu sudah menjadi sangat <ompleks. Tidak mun; l.-: r:. ag1 a tipimpin oleh seorang manajer saja. Ini dapat mengal atkan pengambilan keputusan kibtk bil '8Kn kebijakan perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang lama untuk merumusk~~ Keadaan ini mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan, dan menyebabkan biaya produks; ~ rata menjadi semakin tinggi. - BEBERAPA BENTUK KURVA LRAC skala Sifat ekonomi dan skala tidak ekonomi dari kegiatan berbagai perusahaan merupakat GAMBAR 10.7 • • Beberapa Kemungkinan Kapasitas Pabrik dan Kurva LRAC • LRAC • • • • LRAC ...._ Q 0 (i) LRAC LRAC , LRAC LRAG L-----,-------- a Q 0 0 (ii) (iii) 222 • +ORI BIAYA PRODUKSI {Ator yang sangat penting di dalam menentukan jumlah perusahaan di dalam sesuatu industri. eadaan ini juga akan mempengaruhi bentuk kurva biaya total rata-rata jangka panjang yang Aihadapi setiap perusahaan. Secara kasar dapat dibedakan tiga bentuk dari LRAC, yaitu sepert yang ditunjukkan dalam Gambar 10.7. Dalam grafik (i) kurva LRAC sangat cepat penurunannya, tetapi ia sangat cepat pula mengalami kenaikan. Ini berarti kenaikan produksi yang sedikit saja telah menimbulkan skala ekonomi yang sangat menguntungkan (yaitu biaya produksi rata-rata sangat cepat penguranganny)» tetapi pada tingkat produksi yang relatif rendah, skala tidak ekonomi sudah mulai wujud. Industri eang LRACnya berbentuk demikian pada umumnya terdiri dari banyak perusahaan, dan mas1ng masing perusahaan tersebut berukuran kecil. Dalam grafik (ii) juga pada permulaannya skala ekonomi sangat menguntungkan tetapi ia juga tidak berlangsung lama. Akan tetapi ia diikuti oleh kurva LRAC yang datar yang berarti pada tahap permulaan skala tidak ekonomi belum lagi menguasai kegiatan perusahaan. Baru pada tingkat produksi yang tinggi skala tidak ekonomi mulai berlaku. Industri yang mempunyai kurva I LRAC yang berbentuk demikian terdiri dari beberapa perusahaan besar dan beberapa perusahaan kecil. Jadi besarnya perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut tidak seragam dan jumlah perusahaan masih relatif besar. Apabila kurva LRAC adalah seperti yang ditunjukkan oleh grafik (iii), industri biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan yang sangat besar ukurannya, clan jumlah perusahaan dalam industri tersebut relatif sedikit. Hanya beberapa perusahaan terdapat dalam sesuatu industri. Industri adalah bersifat sedemikian karena skala ekonomi tetap wujud sehingga ke jumlah produksi yang sangat banyak dan dapat menguasai pasaran. • I RINGKASAN DAN KONSEP PENTING RINGKASAN 1. Teori biaya procluksi erat hubungannya dengan teori fungsi pengeluaran. Kedua-duanya membedakan analisisnya kepada jangka pendek dan jangka panjang. Kedua-dua analisis juga dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin berkurang. 2. Dalam jangka pendek penggolongan biaya produksi dibedakan kepada biaya total dan biaya rata-rata. Jenis-jenis biaya total dibedakan kepada tiga jenis biaya: a. Biaya tetap total (TFC): yang meliputi perbelanjaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang tetap jumlahnya. b. Biaya berubah total (TVC): meliputi semua perbelanjaan yang digunakan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat berubah jumlahnya. c. Biaya total: (TC) meliputi semua perbelanjaan ke atas faktor-faktor produksi yang digunakan, 223 - BAB SEPU~ yang meliputi faktor produksi yang tetap jumlahnya dan yang dapat berubah. Dal, persamaan: = + TC TFC TVC 3. Biaya rata-rata dibedakan kepada tiga jenis biaya berikut: a. Biaya tetap rata-rata (AFC): biaya ini merupakan biaya tetap yang dibelanjakan untut menghasilkan setiap unit produksi. TFC AFC = Q - b. Biaya berubah rata-rata (AV): biaya ini merupakan biaya variabel yang dibelanjakan untuk menghasilkan setiap unit produksi. : TVC = AVC Q c. Biaya total rata-rata: biaya ini meliputi keseluruhan biaya yang digunakan untuk menghasil kan setiap unit produksi. Dalam persamaan: • d .. TC AC atau ATC = • • Q • Di samping ketiga-tiga jenis biaya di atas, dalam analisis perlu juga digunakan satu konsep biaya yang lain, yaitu biaya marjinal. Definisi biaya marjinal ialah tambahan biaya yang diperlukan untuk menambah satu unit produksi. 4. Dalam teori ekonomi, analisis dan penggambaran biaya produksi terutama ditunjukkan dalam bentuk kurva biaya rata-rata dan biaya marjinal. Kurva AFC berbentuk menurun dari kiri-at° ke kanan-bawah. Sebagai akibat dari hukum produksi marjinal yang semakin berkurang, ku" AVC akan berbentuk U-yaitu mula-mula menurun dan kemudian menaik kembali. Ole karena AC= AFC + AVC, maka kurva AC juga akan berbentuk U di mana kurva AG semakin mendekati kurva AC. Kurva biaya marjinal, yaitu MC, juga berbentuk U dan keada° itu juga disebabkan oleh pengaruh hukum produksi marjinal yang semakin menurun. 5. Dalam analisis penentuan pemaksimumam keuntungan firma (yang ak~n diterangkan dala Bab Sebelas hingga Tiga Belas), kurva AC, AVC, dan MC akan ditunjukkan dalam·satu gamb » ·'a (grafik). Kurva MC akan selalu memotong kurva AC dan AVC pada titik terendah (bi' minimum) kedua-dua kurva tersebut. Selanjutnya ketiga-tiga kurva tersebut akan digabung dengan kurva permintaan (DD) dan kurva hasil penjualan marjinal (MR) yang akan diterang Ast. umka" : sl hi· Er Bela ilk .. di Bab Sebelas ingga mpat elas, untuk menentukan tingkat produksi yang memaksmm keuntungan. 224 TEORI BIAYA PRODUKSI «. Kurva AC jangka panjang juga berbentuk U. Faktor yang menyebabkan hal itu dinamak skala ekonomi dan skala tidak ekonomi. Skala ekonomi menyebabkan kurva AC jangka panjang-yaitu kurva LRAC, menurun ke bawah. Yang mewujudkan skala ekonomi tersebut adalah: (i) spesialisasi penggunaan faktor produksi, (i) efisiensi dalam penggunaan bahan mentah dan input lain, (iii) terdapatnya produksi sampingan, dan (iv) perkembangan usaha lain yang bertalian rapat dengan perusahaan induk. Scbaliknya, skala tidak ekonomi menyebabkan kurva LRAC meningkat ke sebelah kanan. Faktor utama yang menyebabkan skala tidak ekonom adalah birokrasi organisasi perusahaan yang semakin rumit dan memperlambat pengambilan keputusan. I KONSEP PENTING Biaya berubah total dan rata-rata: Bia ya berubah total merupakan jumlah biaya yang clibelanjakan untuk memperoleh semua faktor-faktor berubah. Sedangkan biaya berubah rata-rata adalah biaya berubah total dibagi clengan jumlah produksi yang diwujudkan. Biaya eksplisit: Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan input lain yang dibayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang). Biaya marjinal: Tambahan biaya yang dibelanjakan untuk menghasilkan satu unit tambahan produksi. Biaya tersembunyi: Nilai faktor-faktor produksi yang dimiliki pengusaha yang digunakan dalam kegiatan memproduksi. Biaya ini tidak dibayar secara eksplisit (dalam bentuk uang) tetapi perlu dipandang sebagai sebagian dari biaya. Biaya tetap total: Semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk membeli faktor-faktor produksi yang tetap jumlahnya. Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap total yang dibagi dengan jumlah produksi yang diwujudkan. Biaya total clan rata-rata: Seluruh jumlah biaya yang meliputi biaya tetap dan biaya berubah, Yang dibelanjakan perusahaan dalam periode di mana semua faktor-faktor produksi dapat diubah jumlahnya. Skala ekonomi: Faktor-faktor yang menyebabkan operasi perusahaan semakin efisien dalam • I angka panjang. Faktor-faktornya yang utama adalah spesialisasi, efisiensi penggunaan input, terwujudnya produksi sampingan dan perkembangan anak perusahaan. Skala tidak ekonomi: Faktor-faktor yang menyebabkan operasi perusahaan semakin tidak efisien dalam jangka panjang, Faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah administrasi perusahaan Yang semakin birokratis yang melambatkan proses pengembalian keputusan dalam perusahaan. 225 • PERTANYAAN DAN LATIHAN - - ' PILIHAN GANDA n olongkan sebagai biaya tetap? 1. Yang manakah dari yang bcrikut dig 1&" A. Sewa pabrik. Biaya penggunaan listrik. C. Biaya penggunaan air. .,A :. I k mobil perusalaan. D. Biaya penggunaan minyak untu - 2. Biaya marjinal akan mulai meningkat pada ketika • produksi total mulai menurun. t • B, biaya produksi total mencapai maksimum. C. biaya produksi rata-rata mencapai minimum. D. produksi marjinal mulai merosot. • ali ";> 3. Yang manakah dari pernyataan berikut adalah yang p ing tepat : A. Kurva biaya marjinal memotong AC pada nilai AC yang paling maksimum. B. Kurva biaya marjinal memotong AC dan AVC pada titik-titiknya yang paling minimum. C. Kurva biaya marjinal naik dari kiri bawah ke kanan atas. D. Kurva biaya marjinal selalu memotong AC clan AVC di sebelah kiri AC clan AVC . • • • G ESE/ - 1. Definisikan dan terangkan cara untuk menghitung berbagai jenis biaya produksi yang berikut a. Biaya total. e. Biaya berubah rata-rata. b. Biaya tetap total. f. Biaya total rata-rata. c. Biaya berubah total. g Biaya marjinal. • d. Biaya tetap rata-rata. 2. Terangkan cara membentuk kurva biaya total rata-rata dale Jee ; -1 tam yangka panyang. 3. erbentu urut ». Ferangkan faktor yar babl 5but Vang menyebabkan sifat biaya total rata-rata tersebu! 4. a. Terangkan perhubungan di antara kur Li dan b. •· 1 ' ' tva iaya berubah rata-rata biaya total rata-rata 1aya marpnas. • b. Bagaimanakah konsep biaya marjinal dapat kan tingkat kegiatan perusahaan yang at.'membantu seorang produsen dalam menent & <a1 memaksimumkan keuntungan? 226 PRODUKSl 8 a. 1. pjaya tetap total yang dikeluarkan sesuatu perusahaan bernilai Rp 20000. Biaya berubah tal pada berbagai tingkat produksi adalah seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini : Jumlah produksi (unit) Biaya berubah total (rupiah) 1 10000 2 3 6 18000 24000 39000 10 60000 15 19 90000 • 133000 22 • 216000 • t I Hitunglah: 1. Biaya total clan biaya total rata-rata. • • • 2. Biaya berubah rata-rata. 3. Biaya marjinal. I 4. Biaya tetap rata-rata. I t b. Lukiskan grafik: 1. ' ' I Kurva biaya tetap, biaya total clan biaya berubah total. ' ' 2. Kurva biaya tetap rata-rata, biaya total rata-rata, biaya berubah rata-rata dan biaya marjinal. ' 2. Dalam tabel di bawah ditunjukkan biaya total dari suatu perusahaan pada berbagai jumlah produksinya. Seterusnya dimisalkan biaya tetap total adalah Rp 25000. Jumlah produksi (unit) Biaya berubah total (rupiah) 1 2 3 6 10 15 19 150000 225000 300000 375000 450000 525000 600000 675000 22 f • Berdasarkan kepada data tersebut hitunglah nilai-nilai berbagai jenis biaya lainnya. b. Se~.. :but ·bi anjutnya buatlah kurva-kurva berbagai iaya tersebut. 227 • • • ' • • • • • • , • • • • ' e . " ' • • 4 • • • • • • • • • • . ' aw8urws «nwis • ' l e ·- • • ' • • • • ' • • , • d , • • • ¢ ." , , -. • " t, see l •· -- d . - • • • , -- £ , • • . . , • -- f • ' • • - ' % • -- . • • • see+ h • %. % .we • &i· • ' ice.e..iii.l,dg'wt±;ts.he.<who seer.« .. _¼ . • • - ..,., _ .... , .. , .. • • ! • • $ • i , ' . + • • • • • • , ' • • . . • . ' , ' . . . ' - • • • • « • • • • • • - » + 4. . ,. r' • 4 • • st, « • 4 • • e • • - • • • ' ¢ ' • • . . • - • . -- , , • • • • .- f ' . ·- • , • ' • e' ••• l t • i f ·+&. l ti £e' • v:+ es #sci ' it.spj,1 til t t5 • • , • • t rie; • +yrid sit-sa kso sst " • . � • • • • • .. • -- . , • • , • • . ,. » • . . . ,.l • E; + t • e • • • + l • • ta.&tf . . . • - r« · ··d· � .. 1 -- · · tu) .. c>.'r .t . e+ . t -! w • • l + • , e Lio ea re .eek...t .co- air. - «-.5.-r..a.age..eoo.»we or $ l ·------· • 'ielzy: 1. \srfr! s ii' . . • • &008& ? e # ' • · • • • • 0083 . ' - - ' • - + 0om0¢ ' •• • • • .\ • « i • r + • « • • • • • • • • • • • •• 1 $ t ,. ... . , ' 6. • j ·- . ,i "rt+w." !sf« dew-e»e • • .. + , « .. e • • • ; . • I • +. . ' • , . • + .. • u • • • ·t • d • t • • • ' • • • • . • • • • .. • • • • • •. • • • • • • • • • • 4 • • 6 • • • • • ru ur asar an ' ! t I • • • • • enenuan ese1 • . • 1r a erusa aa • • • 229 . . • • • ' ' I • f ' " ' l ' f I I ¢ r r ' 1 • $ } ' I • • 4 f ( • • •·' % «.« • .., e swipe..sen a .. , f we I w eerie t i 1- $ A i "ii a l, I¼ t:t- � " ! ' 4 & - ' l • ' • i; , , E " � ' • € l. ' ·- \ - - - . . • • • ersa1n asar urna e HAL-HAL YANG DITERANGKAN • • • Ciri pasar persaingan sempurna. • Pemaksimuman keuntungan jangka pendek. • Biaya marjinal dan kurva penawaran. • Operasi perusahaan dan industri dalam jangka panjang. • Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna. t · sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini azdalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jsa yang tinggi ( optimal) efisiensinya. Dalam analisis ekonomi sering dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada pcrsaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam tori. Yang ada adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan di sekto r pertanian. Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di dalam praktek, adalah sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam Persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat dijadikan landasan di dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Di mping itu analisis ke atas pasar persaingan sempurna adalah suatu permulaan yang baik dalam cmpelajari cara-cara perusahaan menentukan harga dan produksi di dalam usaha mereka ntuk mencari keuntungan yang maksimum. RI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA at %. I .%% 1a i ac a; ersaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri li mana "apat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat 231 Setiap Perusahaan Mudah Ke Luar Atau Masuk Sekiranya perusahaan mengalami keruginn, dan ingin meninggalkan industri terscbut, langkahi dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin mclakukan kegi di industi tersebut, produsen terscbut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannu tersebut. Sama sckali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik sccara legal atau dalam bentuk h»in -s ecara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya--kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut. Menghasilkan Barang Serupa ' Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yug dihasilkan sangat sama atau serup. Tidak terdapat perbedaan yang nyata di antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamaka dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat ser para pembeli tidak dapat membedakan yang mana yang dihasilkan oleh produsen atau B at produsen lainnya. Barang yang dihasilkan seorng produsen merupakan pengganti sempu" .... ,1 h�t111nt ttau 11011-rptef � to111p�titi�11 ynln1 perJ·ai1,ga11 rltr,ga,1 ,,it"sal'!Ja ,,,e/ak.11ka11 ik/n11 dt111 b prom� Ki 'K" : hhwl n '· : • 1edaunt? samna sekali. ·,adapat Banyak Perusahaan di Pasar ,% IerG"' Dbl. • 4lah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk men!!" , A • ah h'} Sifat inti Y ' "" " ~ serus e_ +,meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masingP ~at Sifat in» I' , r. [em P an rs' »d s ti h kan s~Aro Leibatnya produksi settap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandin" tat '' , Seba ~~a e. " serus!" 232 • • ' sEMPURN men atu Ienurun] et!' ~engrul! rcbut, "edij mem Pun ·mpun} :. a 'as pe' -rsaing" .:. j , cmbeli adat,y, P"", .. ~ms' kean pula bahwa masing-masing pembcli terse] " ange ; p»l" mdimtsal r. "Dutmem ~,demik" keadaan di pasar, yaitu mercka mengetahut , Danyale _~r 'nyai pen,y, n" menget ngkath, '' ,enput""" ~tan ke atas harga terscbut. /Akibatnya para proad, "37 Uhunn yang be f ,1-peruP' :. di b a pemub""" , a yang lcbih tinggi lari 'sen tidal 4, au yang crlaku di pasar. " pat meat • DAN HASIL JU pRMINT [isis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan ] p d»ham menganal"" " 6"untungan, dua hat I I rues diperhati kan I I . ,,0 duksi yang dikeluarkan perusahaan. B • iaya pr . . , Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu. Sit biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau dalam «altar pasar manapun ia digolongkan. Dengan perkataan lain, apakah sesuatu perusahaan itu head dalm pasar persaingan sempurna, atau monopoli, atau oligopoli, atau persaingan monopolistis, ciri-ciri fungsi produksi dan biaya produksinya adalah seperti yang dijelaskan din Bab Sembilan dan Bab Sepuluh. Akan tetapi sifat hasil penjualan adalah berbeda di antara pee persaingan sempurna dengan struktur pasar lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena dzri ~rju sudut seorang produsen, bentuk permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen di pas sempurna berbeda sifatnya dengan yang dihadapi seorang produsen di pasar iiny I PERMINT AAN PASAR DAN PERUSAHAAN I I pdah iri pertamz da . dz b- :belt ·2 ' I Jae 1a 1ar pasar persaingan sempurna yang diterangkan pada agan sebetum mn: I � ftntlmt ado/ab lttiop perusahaan ado/ab pengambil har;ga, yai tu ses ua tu perusahaan tidak mempunya "ntk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan seluruh pembeli di pasar yang enentukan harga pas: .,» .: d. h a yang sudah 5ar, tan tenla% seorang produsen hanya "menerima' saja a'g tersebut. Ini be · 1b ·ik da dijual oleh Pdosehn- ., erart erapa banyak pun barang yang diproduksikan 1an d,,'la t dak akan d :· lah yang "duksilken iouj, I@pat mengubah harga yang ditentukan di pasar, karena ju!"p i,, anyasebagian k ·i] s-de :. ~.. • I di Bagaimanakt Permintaa . '8H Kecl saja lari jumlah yang diperjualbelikan Ii pasat. " seperti itu di b. tdalah sepert njukkan a~y, gambarkan dalam grafik? Cara menggambarkannya aa Omnia,, "am Gambar 11.1. Pa 1.1 () menuni· dihasilkan ter¢ . Ialam st .. harga pas , dan jumlah La r. .. 1 ~dala h 200000 unit. a+ arang yang diperjualbelikan adala 233 I BAB SEBELAg I $;"o»is - 'mint%n I I @ng Dihadapi Perusahaan dan Pasar p p I s D 3000 • 0," I I I I D ' I • Q 0 Q 300 0 200.000 I (i) Perusahaan (II) Pasar \ l 4 Gambar 11.1 () it vl1% I ha da :. · I tun1u an perm1ntaan yang dihadapi oleh suatu perusa aan alam industri terselut. K b . .. '· -urva permintaan dd adalah berbentuk satu garis yang sejajar dengan sumbu datar, dan I \ \ z° harga yang dicapai adalah Rp 3000. Kurva dd adalah bersifat elastis sempurna karena ua alasan. Yang pertama, hasil produksi perusahaan tersebut adalah serupa (identical) dengan produksi perusahaan-perusahaan lain dalam industri itu, dengan demikian apabila perusahaan tersebut menaikkan harga hasil produksinya, tidak satu pun dari hasil produksinya akan tetjual. Para konsumen akan membeli dari perusahaan lain. Alasan kedua, oleh karena produksi perusahaan tersebut adalah sebagian k ecil saja dari yang diperjualbelikan di pasar, perusahaan tersebu t d apa t m enjual seluruh produ ksinya pada harga Rp 3000. Sumbu datar dari Gambar 11.l (i) menunjukkan b ahw a p ro duksi perusahaan itu adalah jauh lebih k ecil dari jumlah barang yang dip erj ualb elikan di pasar. Karena perusahaan itu dapat menjual semu a hasil produksinya, tidak ada a las an k ep ada perusahaan untuk menurunkan harga penjualan barangnya. BASIL PENJUALAN MAR]INAL, RATA-RATA DAN TOTAL Dalam uraian di bawah ini secara grafik diterangkan hubungan di antara kurva-kurva permintan, kurva hasil penjualan total. i1 Penjualan Rata-rata Hasi ada dasarnya digambarkan dengan tujuan untuk menjelaskan tentang I" tomlil rmintaan pa« t» : . : Kurva pet i dala} ,de sesuatu barang pada berbagai tingkat harga. Di samping :. n terhadap s itu, d permintaa 'll . Hiteri rusahaan, ia menunjukkan pula hasil penjualan rata-rata yang ~ :: zegiatan per :.. ersaing \ I I rodusen pada berF''_ ~ea-rata (AR) adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gamb p! basil penjualan ra I Sempurna f 234 IJAN BUMfJUf tNA N pnsAll" [mint' i" " aha qnt' 'n ! 'iry "" ~~on d" "wtpq¢' ", a,, " pet!"" " "hr, atan Mar]inal 't a, rye yfrtinl, ·pnknr' ' hhanr "a n lrt • :''lu r, pa,en, nit tamb " 1Ml 7 «etiP",, ~e, sckiranya harga penjuaa, " tctap Rp 6000, ctiep unit rt~j, "hope , #, Begitt " le 6000,D¢ k Ip· "aha«n hoar, " ~~~~it hasilpenjualan scbnya 1.. crypan 1 dcerikn, dalam"" dot a ·u kcadaa • • 'ulun mar); 2(i) kurval 'n 'o ur n kurva 1, I 1 ' 409) Hasil Penjualan Total Slurl jlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual harun g nun dip odukii kan u diraalen lasil pejulan total (TR yaitu dari pcrkataan Total Revenu e), 'Tclah ditcrangkaun balrw dalamn I persaingan sempurna hara tidak akan bcrubah walau bagaimanapun banykny jumlah barug I yang dijual pcrusahaan. Ini mcnycbabkan kurva pcnjualan total (TR ) adalah berbentk gris urs GAMBAR 11.2 Hasll Pen]ualan Rata-rata, Marjinal dan Total p p 6000 d, = AR,= MR --- ------ I I • a 6(0(( = 3000 d,=AR,=MR, 30000 ---- - I - I 0 I • I 0 Q 10 0 penjy (i) Kurva permintaan (11) Kurva hasil 235 • • • • • • I • I yang bermula dari titik O. Dalam Gambar 11.2 (ii) garis TR, adalah kurva _See, ' asil :da penjua :k; • TR apabila harga adalah Rp 3000, sedangkan garis , adalah kurva hasil penjual. ""nto hasil penjualan total pada berbagai jumlah barang yang dijual. Sebagai yak%,,, . menggambarkan bahwa pada harga Rp 3000, penjualan sebanyak 10 unit akan contoh ., ' ' tik, hasil penjualan total mencapai Rp 30000 dan titik A, menunjukkan bahwa pa.,"""YebabM,, k ·babk penjualan sebanyak 10 unit akan menyebal an asil penjualan total perusahaan h: il :. arga Rp 6y ' Rp 60000. mencap%. • PE SIM • KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukkan contoh angka tentang biaya produksi. . . k D 1 h k; d; asil , penjualan dan penentuan <euntungan. alam contol ini akan litunjukkan (i) cara menghinn I I • biaya total, biaya rata-rata dan biaya marjinal, (ii) cara menghitung hasil penjualan total, penjualaa rata-rata dan penjualan marjinal, dan (iii) menunjukkan caranya sesuatu perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan. l I • Sebelum hal-hal yang dinyatakan di atas ditunjukkan dan diterangkan, akan dirumuskan dta t cara untuk menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan. l • • l SYARAT PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan denga • • dua cara berikut: • • Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. • Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal marjinal. sama dengan biay , l I Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membanding" • 2 '' o h ·1 · aJ 'rho h ·1 niu as1l ,u, penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara asil pe " tal di le : : tot yang Iiperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai ma# ksimun' bil t: ? '° apabil a perbedaan di antara keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang pe i' ma keuntungan yang maksi k di · bi! ,); ha·il pe so total de's +l an . '' as1mum akan Iicapai apabila perbedaan nilai antara asil en)uala biaya total adalah yang paling maksimum. ~ C: ked ct-r' bi -ara yang «edua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data dan biaya marj·al. Pe de.. iay Hee: di mana I ~l . arpna. 'emaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi pet II ',n 1al: -:,] 'b' '' l' haan juz1an marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) atau MR = MC. Suatu perusal_, menambah keuntungan a bil . > MC-' o•· . n} n npn I n mennrnbnh p1·oduks1nt,a pada kettkn h MR il as ·nu ·. .. iv. 1 1�n 6 J .. ml! r· luls1 Ian . · a,. mengurany duked. maksimum di .4. keun' " • g1produksi lan penjualan akan menambah untun g. Ma63 capai dalam keadaan di mana MR = MC berlaku. 236 % SEMPURNA NGAN I ans" ire ka dr ~ s' ,~thal yang dinyatakan li sum h' atas ditunjult 4,~ 8"" ~~ajukkan kedua cara untuk menentuka ~.,""ngkan, akan dine «an lan die ~ ~k me" • 2cmaksimuman t conto u"" ."cUntungan " oleh suate a ' pRODUKSI DAN BIA YA PRODUKSr pl ~J 11. 1. Angka-angka dalam tabel ini adatah a, " Tbc '' ,3ala! agak erbeda den kt"" ,menerangkan tentang biaya produksi. Walat1% ~ gan dalam Ta6a] ng is ba · ii[¢ s; " 2agaimanapun analisis l." ; ~nalisis dalam agian ini ersifat mengingatkan ke bay; 3 snya sama. ab it $a1 kembal dan mele Jes», "_,engkan dalam Bab Sepuluh yang lalu. Seperti yang te lat , _lengkapi kah halal I"""" be ; telal litunjukkan sebelum ; t ' ,rel10.1 dan 11.1 ertujuan untuk memberikan gambn ;. sham AP • ini, 3a' 2aran nipotetis mengenai sift z; atara tingkat produksi dengan berbagai konsep biaya produts;_; ,en . _se a) ° roduksi- iaya total ~~, den biaya marjinal. Pada dasarnya data tersebut menerangka heal.~j,, et-a rat mm"" an al-hal erikut: • Dalam kolom (1) ditunjukkan berbagai jumlah produksi yang dapat dicapai. • Kolom (2) menggambarkan biaya tetap total yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli input tetap yang digunakan dalam proses produksi. • Kolom (3) menunjukkan biaya berubah total yaitu semua biaya yang dibelanjakan untuk membeli input berubah (tenaga kerja). • Dengan menjumlahkan biaya tetap total (dalam kolom 2) dengan biaya berubah total (dalam kolom 3) diperoleh biaya total, yaitu seperti ditunjukkan dalam kolom (4). 'E. 11.f 4ih Produksi dan Biaya Produksi (ribu rupiah) /mnlah Biaya Biaya Biaya total Biaya Biaya tetap Biaya Blaya Modulsi tetap rata-rata berubah berubah rata-rata mar}lnal total rata-rata (5) (8) In) (2) (7) (3) (6) (4) 0 - • - 100 0 100 200 100 ; 100 200 100 100 140 100 80 2 100 90 50 180 3 113,3 280 60 80 33,3 95 100 240 4 340 70 40 25 100 380 60 80 280 5 20 100 20 8 300 80 63,3 400 80 17, 7 ' 100 7 380 480 150 14,3 90 75,7 100 8 110 530 630 250 12.5 97.5 100 140 % 780 880 380 128,9 100 11,1 IO 180 1160 1260 170 540 10o 10 • - 1700 1800 237 , • Biaya marjinal, yaitu tambahan biaya yang perlu dikcluarkan unt SEge.. unit produksi, ditunjukkan dalam kolom (5). menambah , I • Kolom (6) menunjukkan biaya tetap rata-rata-yaitu biaya tetap dil, .: ag1 denga, : produksi. "iuml,, • Kolom (7) menunjukkan biaya berubah rata-rata, yaitu biaya berubah toy dengan jumlah produksi. • Biaya total rata-rata ditunjukkan dalam kolom (8). Biaya ini menggar mbarkan ?gi per unit untuk menghasilkan suatu barang. 3y Seperti telah diterangkan dalam Bab Sepuluh, ciri-ciri dari data dan kurva berbagai::. Jens biay% adalah: • Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, akan tee setelah satu tingkat produksi tertentu kenaikannya makin lama makin cepa " • Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total. • Biaya tetap rata-rata semakin lama semakin kecil. Oleh sebab itu kurva biaya tetap rata-rata menurun dari kiri atas ke kanan bawah. I ' • Biaya berubah rata-rata, biaya total rata-rata dan biaya marjinal, mempunyai sifa yang sama: pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya tersebut semakin menurun apabila produksi meningkat, tetapi pada produksi yang lebih tinggi biaya-biaya tersebut semakin tinggi apabila produksi di tam bah. Berdasarkan sifat ini kurva untuk ketiga jenis biaya berbentuk huruf 'U7. I • Sifat-sifat berbagai jenis biaya seperti yang baru dinyatakan di atas perlulah benar-benar ' diingat j dan dipahami. Analisis penentuan produksi yang akan dibuat dalam bab ini dan beberapa bab kemudian akan menggambarkan kurva berbagai jenis biaya berdasarkan sifat-sifat yang dinyatakan di atas. ' JUMLAH PRODUKSI DAN HASIL PENJUALAN Hubungan di antara jumlah produksi dengan hasil penjualan total, hasil penjualan rata-rata dan hasil penjualan marjinal ditunjukkan dalam Tabel 11.2. Data dan informasi yang digambarka dalam setiap kolom adalah seperti yang dinyatakan di bawah ini: • Data dalam kolom (1), seperti juga dalam Tabel 11.1, menggambarkan juml! produksi yang dapat dicapai. • Kolom (2) m I ··lade ;. I : H: seuni' enunukkan tingkat harga barang yang diproduksi. larga tetap Rp150 ribu leh] . >mpurn • I oel arena produsen tersebut berada di pasar persaingan s° Kolom (3) mer ·l he· barb% ; :nunukan asil penjualan total yang akan diterima produsen crbagai tingkat produk· D, de pad" , 4 dihi· tersebu' ukKs1. ata hasil penjualan total dalam kolom tung dengan a menggunakan rumus berikut: TR =Pk Q • 238 NGAN SEMPURNA ~s @au1 ,aajualan (ribu rupiah) ",sdn pd" Hasll pen]ualan total Harga ah produ ts' Hasil penjualan (P) " 0) marjinal (MR) (2) Hasll pen[ualan total rata-rata (A) (4) (TR =P x 0) (3) () (5) - 150 - - 0 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 300 450 600 750 900 1050 1200 1350 1500 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 1 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 2 3 4 5 6 1 8 9 10 di mana TR adalah jumlah hasil penjualan, P adalah tingkat harga dan Q adalah jumlah produksi. • Kolom (4) menunjukkan hasil penjualan rata-rata. Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga adalah tetap, walau berapa pun jumlah produksi yang dilakukan. Oleh sebab itu hasil penjualan rata-rata (AR) adalah sama dengan tingkat harga (P). • Kolom (5) menunjukkan hasil penjualan marjinal yaitu tambahan hasil penjualan yang disebabkan oleh pertambahan seunit barang yang dijual. Oleh karena harga adalah tetap, maka hasil penjualan marjinal adalah sama dengan tingkat harga. MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM Seelazh secara lengkap menjelaskan berbagai angka/data yang terdapat dalam Tabel 11.1 dan l2, dapatlah sekarang dilihat caranya perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan enghasilkan keuntungan yang paling maksimum. Telah dinyatakan bahwa terdapat dua carad ntk menentukan tingkat produksi yang memaksimumkan untung tersebut: (i) dengan 'inal dan biaya marjinal. Kedua pendekatan tersebut diterangkan dalam uraian berikut. basilP.: G,,Jualan Total, Biaya Total dan Keuntungan Ir merupak. kc ema.. akan cara yang paling mudah untuk menentukan tnga! ·· skat produksi yang akan , simumk: Ie :b y: perlu dilakukan 'ala4, an zeuntungan. Untuk menentukan keadaan tersebut yang • 239 I TABEL 11.3 Hasil Penjualan, Biaya Produksi dan Keuntungan Maksimum Biaya produksi Harga penjualan (2) Produksi () euntungan (3) (4) - 0 100 -100 1 200 150 300 -50 2 280 20 3 450 340 110 600 380 4 220 5 750 400 350 900 480 6 420 - 1050 630 420 7 880 320 1260 8 9 90 1200 1350 • 1800 1500 10 -300 • Membandingkan hasil penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat prod:ks • Menentukan tingkat produksi di mana hasil penjualan total melebihi biaya toz pada jumlah yang paling maksimum. Dengan mengingat kepada kedua langkah tersebut sekarang perhatikan contoh angka dalam Tie , 11.3. Kolom (2) menunjukkan hasil penjualan, manakala kolom (3) menunjukkan biaya produis Keuntungan yang diperoleh pada berbagai tingkat poduksi ditunjukkan pada kolom (4) dihitung dengan formula berikut: = Keuntungan Hasil penjualan total - Biaya produksi total Hasil penghitungan yang diperoleh menunjukkan keuntungan maksimum dicapai apabila perush memproduksikan sebanyak 6 atau 7 unit dan keuntungan maksimum yang dinikmati perusah n dilakuk th: Kan perusahaan adalah sebanyak 7 unit-yaitu pada ketika basil penjualan marji' 5 ±- al[ll t ·ama dengan [ biaya marjinal (MC), ] Hasil Penjualan Marji Untk 1, B; ' , nal, iaya Marjinal dan Keuntungan 4 tu memahami pendekatan hasil ·%. a _ Jengan le baik, satu contoh ar ke 4e. Penyualan marjinalbiaya marjinal (MC = M) .. ungka akan diterangk Peche' psl Penjualan marjinal de b. din gka ;- <an. 'erhatikan Tabel 11.4- yang memban '',pt engan iaya m:·>• '5 .,: Tube arjnal. Data dalam tabel tersebut diambil dar 240 • ,NGAN SEMPURNA I .sre pi. untung (ribu rupiah) ant' ,~~~«tan ·! tan I" Tambahan hasil Tambahan biaya penjualan (MR) as" Tambahan (MC) Jumlah keuntungan keuntungan (2) (3) (4) (t) (5) - - - - - 0 150 100 50 t 50 80 150 2 70 120 150 60 90 3 210 40 150 110 320 4 150 20 130 450 5 150 80 70 520' 6 150 150 7 520 0 150 -100 250 420 8 150 380 -230 190 9 150 540 -200 -390 10 - - • · cart Dalam nilai ini masih termasuk biaya tetap sebanyak p100 ribu. tatuk data biaya marjinal) dan Tabel 11.2 (untuk data hasil penjualan marjinal). Data dalam lom (4), yang menggambarkan tambahan (atau pengurangan) untung apabila produksi ditambah st unit, dihitung berdasarkan formula berikut: Tambahan untung = Tambahan penjualan total -- Tambahan biaya Berdasarkan kepada data dalam kolom (4), dalam kolom (5) ditunjukkan jumlah untng Ya8 dieroleh pada berbagai tingkat produksi. Jumlah untung dalam kolum (5) itu merupakan keuntungan "bruto, yaitu sebelum diwS' gan biaya tetap. Sebagai contoh, keuntungan yang diperoleh apabila produksi adalah + unH' ah: Rp320 rbu (ihat Tabel 11.4) -- Rp 100 ribu = Rp 220 ribu. Seperti dengan dl" P 420 , ;; ;, ;r a1eh dengan dala" yang dihitung ,_, 'Ubu. Nilai keuntungan maksimum ini adalah sama ekatan, de8"" ; ak 7 ~_._ ~;~~ teller b ahwa pada produksi seban ,, 'Prtama. Analisis yang kedua ini jelas menunjukkan bat\ ,, aka hal ya8 " pems), ~), .~ m eat produksi di mana MG7) 7 unit, yaitu pada tung& ksimumkan " sa aan akan memprodukst D alam 1;a;. ·i arga) yang men"" "%an sel, -MR. Oleh scbb "" ah .. .:. ." aitu ea cuntungan, dalam Gambar 11.3 ditunjukkan kurva 241 I • GAMBAR 11.3 Menentukan Tingkat Produksi yang Memaksimumkan Keuntungan 500 -- I • 400 - MC c0 c ·- - s £ 300 U c Ea .... c co % _ 0 200 d >- - - •• - co = IM[ r 100 ! I I • I • 0 2 4 6 le 7 8 h , , Kuantitas produksi : • ' ' tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan. Grafik tersebut dibuat berdasarkan dz dalam Tabel 11.4. Sesuai dengan data pada Tabel 11.4, kurva MC dan kurva MR aka • berpotongan pada tingkat produksi sebanyak 7 unit. I • • GRAFIKPE IMV • KEVNTVNGANJANGKAPENDEK • Seperti juga halnya dengan penggambaran dengan menggunakan angka-angka, dengan sec: [ grafik pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan dapat ditunjukkan dengan da • cara, ya1tu: • Dengan grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan total. • Dengan grafik yang menunjukkan biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. PENDEKATAN BIAYA TOTAL-HASIL PENJUALAN TOTAL Pemaksimuman keunt de .., . dale Gamba ungan tengan menggunakan pendekatan ini ditunjukkan lam 11.4. Kurva TC (bi% l), d. , d yans aya total, Ian TR (hasil penjualan total) dibuat berdasarkan lat 'dpat dalam Tabel 11.1 dan 11.2. Kurva TC bermula di atas kurva TR, dan ini terus berlangs " seining ya tin . . • ta TR ran ahwa perusaha; l, : cap . antara 2 sam · 9 aaan mengalami kerugian. Pada waktu produksi men .:. par unit kurva TC Le d di b. .4 bah perusahaan mer leh '' erada .. Ii awah kurva TR, dan ini menggambarka mperolel keuntungan. " '5 242 I_ \ SEMPUNA g4NGAN 5 ~ss TR 1600 TC B 1� --------------------- Keuntungan maksimum 800 -------------- 630 • 400 0 2 4 6 7 10 8 Kuantitas produksi ,'pabila dibuat garis tegak di antara TC dan TR, garis tegak yang terpanjang-vyait pad Pabila produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah berada di atas kurv TR kembali, g." TR dinamakan titik impas (break-even point)-yang menggambarkan biaya total yang arkan per 'erseb, h: d: di . ., . Tusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang literimanya. Pe 'erpotongan berlaku di de .:. ;1 A de ·il, B ua titt k, yaitu titik A Ian tItk . PEN d, ' kepad: bel 11.1 d. 11.2. Kurva-kurva yang t ad, da angka-angka yang terdapat dalam Tal ... t.-. tan .: ah Ayc_'' ' ngan maksimum · , AC, MC dan MR. Kegiatan perusahaan mencapat keunt"" + 243 • BAB see. <Us GAMBAR 11.5 Menentuken Keuntungan Maksimum dengan Kurva Blaya dan Penjualan Marjinal % AC ' • - - • MC AV€ C: s C E tts s 150 MR • ' ·- co Keuntungan t ' 100 90 A • B I I � • I • • • # l so • • I • t I I I i I I t : I • 0 2 4 6 7 10 8 • 1 Kuantitas barang • • = MR. Dalam Gambar 11.5 keadaan di mana MC = MR berlaku pada waktu produksi ad, · D th: duksi ad d ·iki Bil. ··k . unit. 'engan temil:ian perusaaan mencapai :euntungan maksimum apab1la pro sebanyak 7 unit. Jumlah keuntungan ditunjukkan oleh kotak EABC. Walaupun dimisalkan setiap perusahaan akan berusaha untuk memaksimumkan keunttU1t tidaklah berarti bahwa setiap perusahaan akan selalu mendapat untung dalam kegiatan"_ :. : perus jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerug1a (atau keadaan keseimbangan perusahaan), yaitu : • Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal). • Mendapat untung normal. • Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah. • Dalam kcadaan menutup atau membubarkan perusahaan. • 244 • SEMPUANA • NGAN pcnsA" as Atau Lebih Normal Normal kegiat" : ad" ~~en akan mendapat untung luar biasa apabila harga adalah lebih tinggi dari biaya perusal" 6(} j. 3? ~ling minimum. Jadi apabila harga adalah P, perusahaan akan mendapat keuntungan ~~mt"""'~~gen ini dicapai pada waktu jumlah produksi adalah Q, dan besarnya keuntungan .~a.Ke 3PB.K :.. : 1dek at .tadalah AEF,o. Keuntungan seperti ini hanya akan berlaku dalam jangka pen€8 at""_panjang adanya keuntungan tersebut akan menarik kemasukan perusahaan-per . terscl! p»la? ] sk~tea penawaran barang akan bertambah dan ini mengakibatkan penurunan harg »an ba"" :uel"" ,~~% euntungan Perusahaan «eKemnu9" • I p p AC p MC MC AC AVC € n do = Ao= Mo A MAo B MR 3 MR % 2 =ARR.=M 1 Q 0 Q 0 Oo (i) Mengalami kerugian (i) Untung lebih normal dan untung normal p MC AC AVC • =AR=MR d = AR,= MR P, Q 0 ' (i) Titik tutup usaha 245 ' • I BAB l . . Sehngga · ge . I I . d l . 1 7 · akhirnya keuntungan luar biasa terscbut 8ELAs tidak wujuc lagi. Keseimbangan jano., I d · aKan Iterangkan dalam bagian lain · · I · b b · · dari al ini. g a Pan1a 30g Gambar 11.6 (i) juga menggambarkan keadaan di mana perusahaan mendapat ; 4: Pasa atau keuntungan normal. Suatu perusahaan likatakan memperoleh keuntunga dik; k l unto apabila hasil penjualan totalnya adalah sama dengan biaya total. rma Dalam biaya total termasuk biaya eksplisit dan biaya tersembunyi. (Lihat pend Bab Sepuluh untuk definisi dari kedua jenis biaya in1). Dalam Gambar 11.6() perusahaa~"" P d h memperoleh untung normal apabila harga adalah P,. ada arga ini . . MC d. lipotong oleh Mp atakan titik E,, dan titik = = E, terscbut adalah titik singgung garis d, AR, MR, dengan kurvea Ac!" • 1 • • • ·\fen; AC = AR,, (biaya total rata-rata = hasil penjualan rata-rata) maka biaya total adalah sama den hasil penjualan total. I Kerugian Tetapi Dapat Membayar Sebagian Biaya Tetap " I Gambar 11.6 (ii) menunjukkan keadaan di mana perusahaan mengalami kerugian tetapi masih daoa beroperasi, yaitu harga adalah lebih rendah dari biaya total rata-rata, tetapi lebih tinggi dari bi berubah rata-rata. Gambaran yang seperti itu berarti perusahaan memperoleh basil penjualan yang ' I I melebihi biaya berubah yang dikeluarkannya, tetapi kelebihan tersebut belum dapat menu.pi biaya tetapnya. Dalam keadaan yang seperti ini perusahaan akan meneruskan usahanya, karen kalau tidak ia akan mengalami kerugian yang lebih besar lagi, yaitu sebanyak biaya tetap yang I dikeluarkannya. Dalam meneruskan kegiatannya perusahaan akan menghasilkan produksi sampai kepada tingkat di mana MC = MR, karena tingkat ini akan meminimumkan kerugian yang I aka I I I ' dideritanya. Dalam Gambar 11.6 (ii) kesamaan di antara MC dan MR dicapai titik E. Deng demikian produksi yang harus dicapai perusahaan supaya kerugiannya minimum adalah Q. Bia ,. produksi yang dikeluarkan perusahaan adalah sebanyak OQAB dan hasil penjualannya adali l sebanyak OQEP. Ini berarti kerugian minimum yang ditanggung perusahaan adalah sebes PEAB. Perusahaan Menutup U sahanya 1 6 (. · ·) · I I b J cl Gambar 11.6 (ii) menunjukkan keadaan yang menyebabkan perusahaan akan memu!P k 1,m usahai9a. , :: blak bil: h: ' kurang d" ·b Kceadaan yang seperti itu akan erlaku apabila asil penjualan hanyalah sebesar atau ?_ . Eh.Dale fk: di kl e. • = biaya berubah. alam grafik iaditunjukkan oleh keadaan di mana garisd MR menyingg = AR =M "? 4,=AR, =MR, r. • kurva AVC dan garisd, he menghad? = s,7 , berada di bawah AVC. Sekiranya perusahaan "~ti keadaan seperti ini, tidak ada gunanya bagi perusahaan untuk meneruskan kegiatan memP" , ,, • : r. Walaupun perusahaan menghasilkan barang, ia sama sekali tidak dapat memperole' P ~eat ]eh endap" ·L: untuk menutupi baya tetap yang telal ·lah dikl ·bih beaiklah bys lik eluarkannya. Oleh sebab itu lebil a untuk menghentikan kegiatan memproduksi. Tetapi hal ini tidaklah berarti bahwa pe ~i il I : I : rusah' . dengan serta merta membubarkan usahanya. Di dalam jangka pendek dimisalkanF ~~ ~~a · · . erus ;J D I ·il d = harta yang dimilikinya. engan demikian perusahaan dianggap baru berada pada ting"" ,,.~e! igkat mer ·. kegiatan memproduksinya, atau "menutup perusahaan''- -atau "shutdown'' dan belum pad@ ' bubarkan perusahaan dan meninggalkan industri tersebut. «, de tingka' • 246 SEMPURNA SAINGAN ¢ PER mA eAeeh anda dengan definisi/arti kurva penawaran? Untuk mengingatkan kembali ; inga" T 1 a- defir-· ·b Mas!' ~. Atakan sekali lagi lefinisi terscbut. Kurva penawaran adalah suatu kurva yang diny Mah bt!".,en perkaitan di h: b li antara arga sesuatu arang tertentu dan jumlah barang tersebut yang ~menu"""" pm bagian ini akan diterangkan bahwa semenjak ia memotong kurva AVC, kurva biaya . \/llrka11. d """,,4@() dari suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, adalah merupakan kurva penawaran 'perusabaan " h J , · .: lap" ~itu ia menggambarkan bagaimana perubahan harga akan mempengaruhi produksi enawamj;tawarkan) perusahaan tersebut. Untuk melihat buktinya, perhatikanlah yang 6arang cabar 11.7. , • I3AR 11.7 llembentuk Kurva Penawaran Perusahaan MC AC E4 P R, AVCO I I Es P% Ra c O � ttl :r:: I I P, I MR (i) Keseimbangan perusahaan pada P, I t MR, berbagai tingkat harga I I 1 I f I I I I I I l I I I I I 0 a 0 Os Q Jumlah barang D s -------------- I I C « p, l 9 --- -- __ .. __ - - !l! I I (ii) Kurva penawaran I I P, I . I I I P, ----- - -- I I s I I ---- -- - I I A t I I I I I I I I I I I I I I f 0 0, 02 O a Jumlah barang 247 KUR VA PENAWARAN PERUSAHAAN see, Dalam Gambar 11.7 () ditunjukkan kescimbangan suatu perusahaan pada berbagai tingle,, Pada permulaannya dimisalkan tingkat harga di pasar adalah P,. Pada harga ini titik mini%,, "? ,, I uni I d adalah sama dengan harga. Maka perusahaan dalam keadaan 'menutup perusahaa" AVc k ·{tap katakanlah bahwa ia tidak ingin menutup perusahaan, ia akan terus memproduke; ;_" k . d k cl . . ntuk meminimumkan kerugiannya perusahaan akan memproduksi pada keadaan di mana MC=, eadaan itu tercapai pada titik E, maka pada harga P, perusahaan akan menghasilkaa [ ., 2rang sebanyak Q,. Sekiranya harga menjadi P, perusahaan akan menyesuaikan tingkat prod. dengan perubahan ini. Untuk meminimumkan kerugiannya sekali lagi ia akan memprodu[a« , 2 . , . dksin 4 Pad ' d: -ikE keadaan di mana MC = MR, dan pada harga P, ini akan tercapai pada titik • Maka pada P, perusahaan akan memproduksi sebanyak Q. Pada harga P, dan P, perusahaan soi memperoleh keuntungan luar biasa. Oleh karena pada harga P, keadaan di mana MC = - y dicapai pada E, dan pada harga P, ia dicapai pada E,, maka untuk memaksimumkan keuntune 3 pada harga 4 P, perusahaan akan memproduksi sebanyak Q, dan pada harga P, perusahaan aka 3 memproduksi sebanyak Q,. - 4 Dalam Gambar 11. 7 (ii) ditunjukkan kembali titik-titik keseimbangan yang terdapat dala • • Gambar 11.7 (). Titk A menggambarkan keadaan yang ditunjukkan oleh E,, yaitu pada hag P , ' I perusahaan akan memproduksikan dan menjual sebanyak Q,. Titik-titik B, C, dan D berturu turut menunjukkan keadaan yang digambarkan oleh E,, E, dan E,. Maka kurva SS, yaitu • yang digambarkan melalui titik A, B, C clan D adalah kurva penawaran dari perusahaan tersebut karena ia menggambarkan perkaitan di antara tingkat harga clengan jumlah barang kurn ' I yang diproduksikan dan ditawarkan oleh perusahaan tersebut di pasar. i I I KURVA PENA WARAN INDUSTRI t Kurv a penawaran dari suatu industri dalam pasar persaingan sempurna meliputi seluruh jumlh penawaran dari semua perusahaan yang ada dalam industri itu. Bagaimana kurva penawar suatu industri diperoleh atau diwujudkan dapat diterangkan dengan menggunakan suatu cont" sederhana, yaitu seperti yang dikemukakan dalam Gambar 11.8. Dimisalkan suatu indus dalam pasar persaingan sempurna meliputi tiga buah perusahaan: perusahaan , perusahaan B �� marjinal perusahaan terscbut, digambarkan oleh kurva S, S, dan S, dalam Gamba '; ::. ' " c dibent (») hingga 11.8 (iii). Berdasarkan kepada kurva-kurva ini, dalam Gambar 11.8 (iv kurva penawaran dari industri tersebut. .~~it menawarkan barang di pasar, yaitu sebanyak 33 unit (15 unit diproduksikan oleh PS etig' perusahaan akan menawarkan barangnya ke pasar. Jumlah penawaran pada har8 ''_a ha'8 unit (23 + 14 + 24) dan ini digambarkan oleh titik M. Sedangkan jumlah penawar°F,,~ it Padalah 90 unit (38 + + 18 34) dan ia digambarkan oleh titik N. Dengan menghub"",_~n! 4 . K, L, M ~awara dan N terbentuk kurva SS yang menunjukkan penawaran industri atau pen 248 PERSAINGAN SEMPURNA psA GAMBAR 11 ·!ran Perusahaan dan lndustrl qrva PenaW p p p Sa Sc ------ -- --- Pg --- ---------- I I I I P3 _ --- - I I - P ----- I I I 3 I I I I P, Pp - I I I I I P I I I , I I I l [ a ff I ' I I I I I I Q Q I I I I sz " 0 14 18 0 14 18 24 34 {iii) Perusahaan C (i) Perusahaan B (i) Perusahaan N S --- ------------- ----------- - I I I I M I • I --------- •••• • I I I L . I I I P2 _ I I I I K I I I I --- P, I I I I I I I SI I I I 14 33 61 90 Jumlah barang (Iv) Penawaran pasar J berlaku di pasar persaingan sempurna tersebut yang terdiri dari gabungan penawaran CUga perusahaan di atas. Dulam pan . hng a; ~_[Pa0jang perusahaan dan industri dapat membuat beberapa perubahan tertentu Pro"Jangka pendek tidak dapat dilakukan. Perusahaan dapat menambah faktor-faktor P Yang di d J "sahaa~_ 'am jangka pendek adalah tetap jumlahnya. Kemungkinan ini menyebabkan · ea, Udak lagi m an day~, SJ ek Di engeluarkan iaya tetap. Semuanya adalah biaya berubah. Seterusnya industr j k ~. ,; ga mengalami perubahan, yaitu perusahaan-perusahaan baru akan 249 • ------------------------ BAB SEBELs memasuki industri dan beberapa perusahaan lama yang tidak efisien akan gulung tikar da% meninggalkan industri. Perubahan seperti ini tidak berlaku dalam jangka pendek. Telah dinyatake apabila sesuatu perusahaan tidak dapat menutupi biaya berubahnya, ia tidak al<an membubarka: usahanya tetapi hanya akan menghentikan kegiatan produksinya. Perubahan lain yang mungkin berlaku dalam jangka panjang adalah kemajuan teknologi, kenaikan upah tenaga kerja da% kenaikan harga-harga umum (inflasi). Perubahan ini akan mempengaruhi biaya produksi 4 setiap perusahaan. Dengan adanya kemungkinan untuk membuat penyesuaian-penyesuaian tersebut keadaah dalam perusahaan dan dalam industri akan mengalami perubahan. nalisis dalam bagian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penyesuaian-penyesuaian yang berlaku menimbulkan perubahan dalam keadaan di pasar. Dua keadaan berikut akan diperhatikan: - • • t Keadaan yang wujud apabila permintaan bertambah. Keadaan yang wujud apabila permintaan berkurang. ' • ' • • • Efek perubahan-perubahan lainnya, yang akan mempengaruhi biaya produksi, akan diterangkan pada bagian yang kemudian dari bab ini. PERUBAHAN AKIBAT KENAIKAN PERMINTAAN Untuk memudahkan analisis, dalam uraian yang akan dibuat dimisalkan kurva biaya untuk setiap i t : GAMBAR 11.9 Penyesuaian Akibat Kenaikan Permintaan � l p p ' I • So MC Do AC I p, Po I P% ------ ta I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I Q 0 40 48 0 40 48 60 (ribu unit) (I) Perusahaan (Ii) Pasar ' 250 p4SAR PERSAINGAN SEMPURNA eahaan adalah bersamaan, yaitu seperti yang di· sikkee pet 'lg ~ Itunjulkan dalam Gambar 11.9 (). ermintaan dan penawaran yang ditunjukkan dalam Gambar 11.9 (ii) menggambarkan permintaan nawaran dalam industri (pasar) dan dir ·-lk Kurva id . r.. an per d 1a 1 ~, .. mmmsalkan industri terdiri dari 1000 perusahaan. Pada ermulaannya permintaan dalam pasar adalah D, dan penawaran adalah S,. Maka harga pasar ~alah P, dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah 40000 unit. Karena ada 1000 perusahaan, 4an setiap perusahaan mempunyai kurva biaya yang sama, maka setiap perusahaan akan menghasilkan 40 unit. Gambar 11.9 (i) menunjukkan bahwa pada harga P, perusahaan mendapat untung nor meal. Dalam masa berikutnya misalkanlah permintaan bertambah dari D, menjadi D,_. Akibatnya harga naik menjadi P, dan jumlah yang ditawarkan di pasar bertambah menjadi 48000. Setiap erusahaan memproduksikan 48 unit. 'papat dilihat dalam Gambar 11.9 () bahwa kenaikan harga dari P, menjadi P, menyebabkan setiap perusahaan mendapat keuntungan melebihi normal. Ini merupakan daya penarik kepada perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri. Kemasukan itu akan terus berlangsung sehingga keuntungan melebihi normal ini tidak wujud lagi. Ini berarti kemasukan perusahaan baru akan terus berlangsung sehingga penawaran telah menjadi S, dan harga menjadi P kembali. Sekarang jumlah barang yang diperjualbelikan telah menjadi 60000 unit sedangkan 0 setiap perusahaan memproduksi sebanyak seperti pada keadaan permulaan, yaitu 40 unit. Berarti jumlah perusahaan yang ada dalam industri telah menjadi 1500. • PERUBAHAN YANG DIAKJBATKAN OLEH KEMEROSOTAN PERMINTAAN Sekarang kita akan memperhatikan keadaan yang sebaliknya dari yang diterangkan di atas, yaitu penyesuaian yang berlaku dalam perusahaan dan industri apabila terjadi pengurangan permintaan. Keadaan permulaannya dan penyesuaian yang berlaku sebagai akibat pengurangan permintaan tersebut digambarkan dalam Gambar 11.10. Pada mulanya pemisalan yang digunakan dalam uraian sebelum ini digunakan juga di sini, yaitu permintaan adalah D, dan penawaran 5S,. Dengan demikian harga adalah P, dan jumlah barang yang diperjualbelikan 40000 unit. Juga dimisalkan dalam industri terdapat 1000 perusahaan, maka setiap perusahaan menghasilkan 40 unit. Gambar 11.10 (i) menunjukkan bahwa dengan pemisalan-pemisalan di atas perusahaan hanya mendapat untung normal. Sekarang misalkan permintaan dalam pasar turun dari D, menjadi D,. Perubahan ini menyebabkan harga turun dari P, menjadi P,, yang selanjutnya menyebabkan jumlah barang Yang diperjualbelikan turun dari 40000 unit menjadi 34000 unit. Dengan demikian setiap peru 8ahaan memproduksikan sebanyak 34 unit. Harga yang baru (P,) adalah lebih rendah dari biaya 'ata-rata yang paling minimum. Oleh karenanya setiap perusahaan mengalami kerugian. Sebagai "eaksi dari kendaan ini sebagian perusahaan menghentikan kegiatannya. Jumlah barang yang ditaw, da ·diki·de · -diki·1 's arkan semakin lama semakin berkurang, lan sedikit demi se dik it harganya mengalami kenaikan kembal; p,, ... .: di· ··ik I 'ada akhirnya penawaran adalah seperti yang litunjukkan oleh kurva S, dan penawar: Yang se; . bali ·di P, Sek . Perti itu menyebabkan harga kemba menjau . b ' .an n· e ,a rang jumlah barang yang di likan • . ' perjual 1 'pasar hanya sebanyak 28000, sedangkan setiap perusahaan telah kembali mengh: b ·ille banyak 40 ... A h ah be be.. ' unit. Dengan demikian jumlah perusahaan telah erkurang, yaitu dari pad: A asil can <'umlah 100¢ k 28000/ a<ta mulanya at )0 sekarang hanya terdapat sebanyak = '40 700 perusahaan. '? 251 • GAMBAR T1.10 Peryesunien Akibst Kemerosotan Permintaan p p MC Do So AC D, P Po I I -- P, P, I I I I I I I I I I I I I • I I - I I I I I I I I I I I I I I I a a • • .. 0 40 0 34 28 34 40 • (ribu unit) % (i) Perusahaan • (ii) Pasar !!> ' C ""' i. l I KE GAN JANGKA PANJANG: UNTUNG NORMAL t « Dua keadaan yang baru saja diuraikan di atas menunjukkan bahwa di dalam jangka panjang .. ., perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh keuntungan luar biasa (melebihi normal). � Keuntungan luar biasa akan menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri terscbut. • ' Kemasukan mereka akan menambah penawaran, dan seterusnya pertambahan penawaran ini akan menurunkan harga. Penyesuaian seperti ini akan terus berlangsung sehingga tidak terdapat lagi keuntungan yang melebihi normal. Juga keadaan di mana perusahaan mengalami kerugian adalah merupakan keadaan yang sementara. Kerugian mendorong beberapa perusahaan untuk mengundurkan diri dari industi terscbut. Penawaran barang akan menjadi semakin berkurang dan menyebabkan kenaikan harga Penawar an yang semakin berkurang dan harga yang semakin naik akan terus berlangsung sehingg perusahaan-perusahaan akan mengalami keuntungan normal kembali. Kedua-dua keadaan di atas jelas menunjukkan bahwa dalam jangka panjang perusahaan perusahaan dalam persaingan sempurna cenderung untuk memperoleh keuntungan mal saja. nor KURVA PENA INDUSTRI :. .:. Dalam berkemban8 jangka panjang faktor-faktor produksi dapat ditambah dan teknolog! P bah . . . b I h · b" ,takto' erut an seperti ini olel mengurangi iaya produksi. Tetapi di samping · · harga-harg it ~aan produksi dapat ini mengalami kenaikan dan inflasi berlaku dalam ekonomi. Kedua kead 252 ~g48 PERSAINGAN SEMPURNA e kenaikan harga faktor produksi dan inflasi, seterusnya akan mengakibatkan kenaikan biaya «amn. Maka perubahan-perubahan biaya produksi dalam jangka panjang akan mempengaruh P"_ ~hawaran. Berdasarkan kepada sifat perubahan biaya produksi dalam jangka panjang, ur ' ·id - al : enawaran industri lalam pasar persaingan sempurna dapat dibedakan kepada tiga bentuk, ur " bi duke: be ' rang dipengaruhi iaya produksi yang ersifat: cit • • Biaya jangka panjang yang tidak berubah. • Biaya jangka panjang yang semakin meningkat. • Biaya jangka panjang yang semakin menurun. BIAYA TETAP 7NDUSTRI palam uraian dengan menggunakan Gambar 11.9 dan 11.10 telah ditunjukkan bahwa permintaan #pat mengalami kenaikan atau penurunan. Perubahan ini menyebabkan penyesuaian ke atas kurva seawaran. Pada akhirny a interaksi di antara permintaan yang telah mengalami perubahan dengan yang menyesuaikan dengan perubahan permintaan tersebut akan menyebabkan harga tetp sebesar P,. Proses penyesuaian yang digambarkan dalam Gambar 11.9 dan 11.10 dapat juga diterangkan GANEAR 11.11 Kurva Penawaran Jangka Panjang dalam Industri Biaya Tetap AC MC IL c I I I I � c :::c ' ' I I ' 40 0 Kuantitas (I) Perusahaan Eo Ez s c Po 9 I I c :::c I I I I • I I I t • I I I I 0' D, Do I I I I ' 28 0 60 Kuanttas barang (ribu unit) 40 (II) Pasar 253 BAB SBE,, baru ini dapat pula ditunjukkan pen dengan menggunakan Gambar 11.11. Degan cara yan "~, erubahan biaya dalan , "ara ., : 11.11()menunjukkan pe ma ta t iangka panjang dalam industri. Gambar perusal dal: .+ ad . haa¢ ( ", ·. ° e inan ka anjang aam mneustr. .. + dalah D, dan harga 'ang ttentul:an olehi Pada mulanya permintaan dalam pasar a aa! 'o .., .:. Interak«; M I 1; 1E aclalal, t1t1I< l<ese1m angan dan jumlah permintaan dan penawaran) adalah P. [aka ttK ·"" . ., :. rang "... Ke di dimisalkan permintaan naik menjadi D yang diperjualbelikan adalah 40000 unit. .emud1an . ·, dan :..: . Te · ·lah proses penyesuaian berlangsung pada akh; ini menycbabkan kenaikan harga. etapr seteian .., . rnya . k P D dcini·l<J·,,0 titil< E aclalah t1t1k kese1mbangan yang baru dal h arga kemoal e tngkat k b_, tengan t 1 . . . 1am industri, dan dalam keadaan yang baru ini jumlah barang yang diperjualbelikan adalah 60000%%, Scsudah itu dimisalkan permintaan turun menjadi D,. Sebelum ada penyesuaian dalam penawara jangka pendek harga turun di bawah P,, Tetapi akhirnya, sebagai akibat dari penawaran yang berkurang harga kembali ke tingkat P,. Maka E, merupakan tingkat keseimbangan yang berikut dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah 28000 unit. Kalau dibuat garis melalui E,, E,, dan E, diperolehlah garis SS yang scejajar dengan sumbu datar. Garis ini adalah kurva penawaran jangka panjang yang wujud dalam industri apabila biaya produksi tidak mengalami perubaham di dalam jangka panjang. Bahwa biaya produksi perusahaan adalah tetap di dalam jangka panjang ditunjukkan oleh Gambar 11.11 (). Di dalam jangka panjang kurv a AC dan MC tidak mengalami perubahan. • ' ' ' I INDUSTRI BIA YA MENINGKAT Memisalkan bahwa biaya produksi adalah tetap dalam jangka panjang kuranglah mendekati kenyataan yang sebenarnya wujud. Pada umumnya di dalam jangka panjang perusahaan akan mengalami kenaikan biaya produksi. Hal ini terutama disebabkan oleh harga-harga faktor produksi • yang semakin bertambah tinggi. Bagaimana kenaikan biaya produksi akan mempengaruhi I kurva penawaran jangka panjang dalam industri ditunjukkan dalam Gambar 11.12. Bagian ' (i) menunjukkan perubahan biaya dalam industri dan bagian (ii) menunjukkan bentuk kurva penawaran jangka panjang. Misalkan pada mulanya permintaan adalah D, dan harga pasar adalah P,_. Maka • kescimbangan adalah pada E, dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah 30000 unit. Kur biaya rata-rata dan marjinal adalah AC, dan MC,, dan setiap perusahaan menghasilkan 50 unt Berarti jumlah perusahaan adalah 30000/50 = 600 perusahaan. Sclanjutnya katakanlah permintaan bertambah menjadi D,. Perusahaan akan menamb faktor-faktor produksi yang digunakan dan menyebabkan kenaikan harga faktor produksi d" biaya produksi. Pada keseimbangan berikutnya biaya rata-rata dan marjinal mencapai AC, dan MC,, maka harga cenderung untuk mencapai P,. Dengan demikian E, adalah keseimbangan dalan ,~ akan menghasilkan scbanyak 60 unit. Sekarang jumlah perusahaan dalam industri adalab" = 700 perusahaan. Kita misalkan lebih lanjut bahwa permintaan akan bertambah l8' , menycbabkan perusahaan-perusahaan menambah penggunaan faktor produksi. Perubah mempertinggi harga faktor produksi sehingga biaya rata-rata dan marjinal menjadi sepe""" diunjukkan olch AC, dan MC, Maka harga cenderung antuk mencapai P, Dalam kead"[ ini keseimbangan dalam pasar akan dicapai pada E, dan jumlah barang yang diperjua! 254 • • • , ' PERSAINGAN SEMPURNA Bu.SAR 11.12 au»BAR Penawaran Jangka Panjang dalam Industrl Blaya Meningkat n» MC AC; MC, I AC, P, I I cu I 0 P, () Perusahaan � I cU f f r I I I f f I f I I I I f I I f I I I I I I • I I I I 0 50 60 80 Kuantitas P. ------ ----- -------- s I I P, ---------- ----- cu I (ii) Pasar 0 I � f cu r P, I ------------ I I I f I I I D» I I I I s Dr t I I Do 1 I I I I I f I I I I I I I 0 30 42 60 Kuantitas (ribu unit) adalah 60000 unit. Karena setiap perusahaan menghasilkan 80 unit, maka jumlah perusahaan dalam ndustri sekarang adalah 60000/80 = 750 perusahaan. Dengan menarik garis yang melalui E,,, E,, dan E, akan diperoleh kurva penawaran jangka Panjang dalam industri, yaitu kurva SS. Kurva itu naik dari kiri bawah ke kanan atas, dan ini "nggambarkan bahwa dalam jangka panjang semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan, cmakin tr 1j gg iaya produksi per unit. INDUSTRI BIA YA MENURUN "lakne%e Li ken ad · ad% di«ie \balk enurunan iaya produksi dalam sesuatu industri pada umumnya litimbul an oleh (i) "yuan teknologi dalam industri tersebut, dan (ii) perbaikan di industri lain (misalnya industri A) 255 ' ----------- BA SEBE GAMBAR 11.13 Kurva Penawaran Jangka Pan[ang dalam Industrl Blaya Menurun MCo ACo . - - MC; AC, P, (i) Perusahaan I I I I I I I I I I I I I I I I I I I • I I I I O q2 qo q • Kuantitas produksi I s • P% I Er I I I I •••••• -- - I I I I I (ii) Pasar I / I l I I I I l I I I - -- - --- -- __ , __ J - I I I I I I I I I I I I s I I I I Dz Do' Dr I I I I 0 0o 0z Kuantitas produksi I ' yang menghasilkan bahan mentah kepada industri terse but. Indutri lain tersebut, karena mengha�a� • I I barangnya dengan harga yang lebih murah. Maka industri yang pertama, yang menggunaka'_ mentah industri lain (industri A), akan dapat menurunkan biaya produksinya di dalam jangkaP"? Penurunan biaya produksi dalam jangka panjang ini, seperti ditunjukkan dalam Gam!" ~~a MC,, menjadi AC, dan MC,, dan akhirnya menjadi AC, dan MC,. Analisis berikut di?' pemisalan bahwa pengurangan biaya disebabkan oleh bahan mentah yang lebih murah h ~~mya 256 p4SAR PERSAINGAN SEMPURNA Misalkan pada permulaannya permintaan yang wujud dalam industri adalah D, dan biaya ¢duksi perusahaan adalah seperti ditunjukkan olch kurva AC, Maka harga pasar akan mencapi p_Jan titik E, adalah keseimbangan dalam industri. Misalkan scterusnya permintaan kemudian ,ermbah, yaitu menjadi D,. Industri harus memproduksi lcbih banyak, maka permintaan mereka e atas bahan mentah bertambah. Karena industri penghasil bahan mentah mengalami skala eeonomi, ia dapat menjual bahan mentahnya dcngan harga yang lebih murah. Sebagai akibatnya, ear perusahaan mengalami penurunan biaya, yaitu menjadi C. Dalam kcadaan sceperti ini setap ·p A k ·b :A · b: d ara cenderung untuk mencapai ·, dan keseimbangan industri yang baru adalah pada E,. Dengan ang sama dapat diterangkan cfek yang berlaku bahwa apabila permintaan naik lagi menjadi caray p. · · Pada akhirnya harga akan mencapai P, dan keseimbangan yang baru adalah pada E,. Garis SS dalah garis yang melalui E,, E, dan E,. Ia merupakan kurva penawaran jangka panjang dalam ndustri yang mengalami penurunan biaya. • KEBURUKAN PERSAINGAN SEMPURNA KEBAIKAN DAN Kcadaan pasar yang bersifat persaingan sempurna banyak digunakan sebagai pemisalan di dalam analisis ekonomi. Kebanyakan analisis ekonomi menganggap bahwa persaingan sempurna adalah struktur pasar yang lebih ideal dari jenis-jenis pasar lainnya. Ini disebabkan oleh beberapa kebaikan dari pasar persaingan sempurna. Namun demikian ia juga mempunyai beberapa keburukan. Sebagai penutup kepada uraian mengenai pasar persaingan sempurna, dalam bagian ini akan diperhatikan kebaikan dan keburukan dari pasar tersebut. PERSAJNGAN SEMPURNA MEMAKSIMUMKAN EFISIENSI Scbelum menerangkan kebaikan pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi: efisiensi produktif dan efisiensi alokatif. Seterusnya, melalui kedua konsep efisiensi ini, akan diterangkan kebaikan pasar persaingan sempurna kalau dibandingkan dengan bentuk pasar lainnya. Arti Efisiensi dalam Analisis Ekonomi hpakah yang dimaksudkan dengan menggunakan sumber-sumber daya (faktor-faktor produksi) secara efisien? Sumber-sumber daya digunakan secara efisien apabila: • Scluruh sumber-sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan. • Corak penggunaannya adalah sedemikian rupa sehingga tidak terdapat corak pcnggunaan yang lain yang akan dapat menambah kemakmuran masyarakat. (Dengan perkataan lain: penggunaannya yang sekarang telah memaksimumkan kesejahteraan masyarakat). Untuk melil eihat apakah st b b l; a pen¢ di : 'l sumber-sumber daya ligunakan secara efisien atau tidak, perlulah diteliti ertan efisier : ·fie' ·' :nsi, yaitu efisiensi produktif dan efisiensi alokatif. dEfisiensi Produltif unuuy. U hntuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang , Prtama, • tuk setiap tingkat pr duksi, bi " ' rouluks, laya yang dikeluarkan adalah yang paling 257 l BA8 sree A · k E ., minimum. Unrk • ·. Jet menghasilkan suatu produksi berbagai corak gabungan fay tingkat '{Or-fa,, l't'\'1..11,\..:..1 ti.,1)nt c1i�l111nl,n11. (;AbL11,ga11 yang 1Jali�g cfisicn_ acla�ah gabu nga n _yang mengeluark�r 1,,n,·n , .. ,,,g l"al11,g �cclil,it. S)1n,·nt ir,i l,nrl1S clipcnL1l1 1 pacl� s caap angl<at produk�i. Syarat yang kedu; industri secara keselruhan harus memproduksikan barang pada biaya rata-rata ,,_ Paling rendah, yait pala waktu kurva AC mencapai tituk yang paling rendah. Apabi " ndustni mencapi kcadaan tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai tingkat cf% produksi yang optimal, dan biaya produksinya merupakan biaya produksi yang paling mini 2. Efisiensi Alokatif Untuk melihat apakah efisiensi alokatif dicapai atau tidak, pep tngkat yang maksimum atau belum. lokasi sumber-sumber daya mencapai efisie '. maksimum apabila dipenuhi syarat berikut: harga setiap barang sama dengan biaya , Yang mar;% • untuk memproduksikan barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ckonomi, produy, harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan di mana harga = biaya marjinal. Dengan car; produksi berbagai macam barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakr Untuk melihat mengapa keadaan itu diperlukan untuk mencapai efisiensi aloka; , perhatikan contoh hipotetis berikut. Dalam contoh ini akan diperhatikan penyesuaian yang aka berlaku dalam memproduksi barang X dan Y dalam dua kasus berikut: • • Kasus 1: Misalkan () Harga barang X melebihi biaya marjinal untul • memproduksinya (P>MC), dan (ii) harga barang Y lebih rendah dari biay marjinalnya (P<MC). Kasus 1 ini jelas menunjukkan bahwa memproduksi barang X dapat menambah untung, tetapi sebaliknya produksi barang Y perlu dikurangi untuk menambah keuntungan. Dalam keadaan ini, kemakmuran masyarakat bertambah tinggi apabila lebih banyak barang X diproduksi dan produksi barang Y dikurangi. Implikasi dari keadaan ini adalah: lebih banyak sumber daya digunaka • untuk memproduksi barang X dan sumber daya untuk memproduksi barang Y dikurangi. Penyesuaian di kedua industri ini akan menuju ke arah tingkat produksi di mana P = MC. • Kasus 2: Di kedua industri, yaitu industri menghasilkan barang X dan Y, berlaku kcadaan di mana P>MC. Dalam keadaan ini, menambah produksi barang X dan barang Y akan menambah keuntungan perusahaan-perusahaan dan meningkata" kcmakmuran masyarakat. Sumber-sumber daya baru akan masuk ke kedua indust I . I I d I · b · · . berlaku untuk menmgkatkan produksi arang X dan Y. Penyesuaian ini akan terus schingga di kedua industri berlaku keadaan di mana P = MC. • .. • 1 ·ikan seca le Kcdua kasus di atas menunjukkan bahwa apabila sumber-sumber daya dialokasl :.: ... J • .A rib . kemakmuf scdemikian rupa schingga di setiap industri erlaku keadaan di mana P k. = MC, maka masyarakat akan mencapai tingkat yang maksimum. Efisiensi dalam Persaingan Sempurna ~~it «wui" Di dalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi yang dijelaskan di atas akan s 258 • p4SAR PERSAINGAN SEMPURNA ,,j) dijclaskan bahwa di dalam jangka 1cl' ~: ~, • panjang perusaha dnIJ:tt L111rt11Jg normal, dan untung no l . . . an dalam persaing menu rmal ini dicy : ., tan sempurna al . 1 l CT 111 j 11i111t1111. De11ga11 der11il,ian, sestiai den .' pa, _apab,la biaya prodLrks· d-' h, · an pal!5 : . . gan arti efisicnsi , 1 adalal yang ,,1111 • Ano-Jca pat11ang efis1cr1s1 produl<tif selalu d. d 1 . produktif yang relah d'• 1 k al v Iicapaiolehpecrus th. jelaskan eempurna. ,.. sahaan dalam persaingan Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan :. sempurna harga = h ] .: di dalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah 1, . Dat 1aSl penjualan marjinal. ·ile- di dale :. asil penjualan .. de .,a1. Dengan temiktan I1 1alam jangka panjang kcadaa marinal = biaya marl" '.s. -bed. .. -aan in erlaku: haruza = he;' • :;al = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bah '£? asi} peniualan mar[mt • alwa pasar pers :,a mencapai efisiensi alokatif. > rspan sempurna !' bah ·fe: : rod , Dari kenyataan ahwa et rsensi produktif dan efisiensi alokatif d- .: ~. d: tlah di. a cat capai di dalam pasar ·ncan sempurna, maka 1apatlah lisimpulkan bahwa penggunaan st persn bc b¢ 8 " d ·umber-sumber daya adalah sangat efisien dalam pasar persamngan sempurna. ' KEBEBASAN BERTINDAK DAN MEMILIH . Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolongan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi yang semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas. Di dalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi, dan jenis-jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan di dalam masyarakat, efisiensilah· yang menjadi fak tor yang menentukan pengalokasiannya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh ke atas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang mereka miliki. . • • • • BEBER APA KRITIK TERHADAP PERSAINGAN SEMPURNA bsamping menekankan kebaikan-kebaikannya, ahli-ahli ekonomi juga menyadari bahwa pers aingan mpurna me ·' beb di empunya1 e erapa l<elemal1an/l-::ebt11·uJ.,an. Bebe1·apa /,ele1nahann) .k 1 a )'ang penung uralan di 1, : : 1 awah ini. . ' "ersaingan S • empurna Tidak Mendorong Inovasi Dal»ma, S pasar persai11ga bagi qty, 1 h I · · · {an sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan a1batnya lain. engenj,, , " Suatu perusahaan ti '2 dak dapat memperoleh keuntungan yang kekal dari • 30gkan tekonol d sj .1 :· l.ah tung;n Jay, 010g1 Ian teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itula mot, 1a/am jangkap I . anyasuarti d ' Jan1a11g 1anyalal1 be1·t11Ja J,et1ntt1ngan no1·n1aJ, ka1·ena ,valat1pt1n pa a / n ,, Perusahaan dapat ·ill ·fe: ; lam w] . 'ea h menakkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan <tu yang singk · da .,. . 8 Kat juga lapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari 259 BAB SEE haan-perusahaan tidak terdorong ' ntut, .%i ·babkan perusa' mengembangkan tcknologt ini menye . melakukan perkembangan tcknologi dan inovas! olongan ahli ekonomi juga berpend : di butkan di atas, seg Di samping oleh alasan yang Iser lpat S" , mpurna karena perusahaan-perus4, . rb di sar persaingan s€' 38ahaat emajuan tcknologi adalah terbatas 11 pas b znyelidikan untuk mengemb memuat pet Hoang]e teknologi yang lebih bik. Penyelidikan seperti itu se 1% Udale h.kc '_,"" . -'ik Sebagaicontoh, <egatan pertan1an tradis; dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya. 3lOnal : :kali. De ·idak berkembang sama sekal. an usaha u pada umumnya menggunakan teknolog yang u ib .,, Antu "" /elidikan dan pengemangan teknologi ] memodernkannya selalu dilakukan melalui pen kale· Oleh :. :. ··ke 1an untuk melakukannya. pemerintah. Para petani tidak mempunya emampu Persaingan Sempurna Adakalanya Menimbulkan Biaya Sosial t I % ' ' 4 l lni telah dibicarakan dalam Bab Dua. Di dalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikaa adalah cara perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangan perusahaan, penggunaannya mungkin sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat, adakalanya merugikan. Sebagai contoh, kegiatan yang efisien tersebut mungkin menimbulkan pengotoran lingkungan yang serius, maka biaya sosial dari kegiatan tersebut sangat tinggi (masyarakat menderita kerugian). t v l I Membatasi Pilihan Konsumen Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahaan adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya. Dalam pasar persaingan monopolistis dan oligopoli suatu jenis barang tertentu diproduksikan secara berbeda-beda coraknya oleh berbagai perusahaan. Maka terdapat lebih banyak variasi dan pilihan kepada konsumen. Pilihan yang lebih lengkap menyebabkan kepuasan yang mereka peroleh adalah lebih komplit dari apabila jenis barang yang tersedia adalah serupa. Biaya Produksi dalam Persaingan Sempurna Mungkin Lebih Tinggi Di dalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling minimum tersirat (yang tidak dinyatakan) pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tid selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya (seperti misalnya pasar monopoll mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi, perkemban6 teknologi dan inovasi. Seperti akan ditunjukkan dalam bab berikut, di dalam uraian men~g"""" monopoli, biaya produksi yang lebih rendah menyebabkan jumlah produksi adalah le?' banyak dari di dalam pasar persaingan sempurna dan harga adalah lebih rendah. Distribusi Pendapatan Tidak Selalu Merata . 'b . d · ntu dlll am d Suatu corak istribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan terte ,pet Ber-sum .. ·b k . masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sum ,~~be' . . an su1•• l a. (lngat! dal<1rn pere <onorn1an pasar, perm1ntaan menentukan corak pengguna d oii(I ay . : mib d: sumber daya), Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk lan P da- engg? ' 260 SEMPURNA euSAINGAN as+" 4a yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan amber Y lcbih b: k di ~be"" ·fie>· ) ik; daya (yang dialokasikan secara efisien) akan k; 1k lebil anyal Igunakan untu amber ': .. dal k; di luk b: k th j tun ambe" kaya. Sebagai contoh, dalam masyarakat diperlukan anyal rumat muran. h " ngolong" .:.. .: epen"" .janisme pasar menunjukkan bahwa rumah mewah mudah dijual maka para . alau meka : emap' enuhasilkan rumah mewah. d: .: Dengan memperhatikan keadaan permmntaan Aha akan me '' eng" ,a efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber daya mencapai maksimum tetap1 : : 'pasar, maka »lam' ,gimumkan kepentingan seluruh masyarakat. mema" % idak - I - I • I RNGKASAN ; Penentuan keseimbangan di pasaran barang bergantung kepada struktur pasar dari barang g diperjualbelikan. Struktur pasar barang dibedakan kepada empat bentuk: (1) pasar ~_a«an sempurna, (i) monopoli, (i) persaingan monopolistis, dan (v) oligopoli. Bab ini membicarakan berbagai aspek dari pasaran persa1ngan sempurna. 2Pasaran persaingan sempurna merupakan pasaran barang yang paling ideal karena mempunya ciri-cini yang memaksimumkan kesejahateraan masyarakat. Ciri-ciri utama persaingan sempurna adalah: pengambil harga, mudah ke luar masuk, menghasilkan barang serupa (identikal/ho mogenous), banyak perusahaan clan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar. • . 3. Dua faktor perlu dipertimbangkan dalam menentukan keseimbangan firma, yaitu: () biaya produksi dan (ii) keadaan permintaan di pasar. Untuk memahami hal yang dinyatakan dalam () perlu ditentukan bentuk kurva permintaan dan kurva hasil penjualan marjinal. Firma dalam persaingan sempurna adalah "pengambil harga". Oleh sebab itu kurva permintaan berbentuk garis lurus yang horisontal dan kurva hasil penjualan marjinal bertindih dengan kurva per mntaan. 4. Keseimbangan firmayaitu keadaan di mana perusahaan akan menentukan kuantitas produksi di mana keuntungan maksimum akan dicapai dapat ditentukan dengan menggunakan dua pendekatan: (i) dengan menentukan keadaan di mana perbedaan di antara jumlah hasil penjualan dengan jumlah biaya (biaya total) mencapai maksimum, dan (ii) dengan menentukan tingkat produksi di mana biaya marjinal sama dengan hasil penjualan marjinal. Cara dalam (ii) merupakan cara yang lebih banyak digunakan dalam analisis. 2. Keseimbangan firma dapat dibedakan kepada tiga keadaan, yaitu: a. Firma mendapat keuntungan lebih nasional, yaitu hasil penjualan melebihi jumlah biaya. Keuntungakan ini akan menaik lebih banyak firma masuk ke pasaran. • 261 • BAB SEBELAS b. Firma mendapat keuntungan normal, yaitu hasil penjualan sama dengan jumlah biaya. c. Firma mengalami kerugian tetapi masih dapat menutupi biaya berubah. Dalam keadaan in; operasi perusahaan masih dapat diteruskan. Firma menutup operasinya apabila jumlah hasil penjualan di bawah biaya berubah total. 6. Dengan menggunakan keseimbangan firma pada bebagai tingkat harga dapat dibentuk kurea penawaran firma. Kurva penawaran tersebut adalah sama dengan kurva MC sejak kurva tersebue memotong titik terendah kurva AVC. 7. Dalam jangka panjang firma-firma dalam persaingan sempurna hanya akan memperolel untung normal saja. Hal ini disebabkan karena firma-firma dapat dengan mudah masuk ke pa saran. Apabila terdapat keuntungan lebih normal, lebih banyak firma akan beroperasi d pasaran. Panawaran bertambah dan harga merosot. Pada akhirnya firma-firma hanya akan memperoleh untung normal. Sebaliknya, apabila firma mengalami kerugian, perusahaan akan ke luar dari pasaran. Maka harga meningkat dan firma yang tinggal pada akhirnya dapat menikmati untuk yang normal. 8. Kurva penawaran jangka panjang firma-firma persaingan sempurna bergantung kepada perkembangan biaya produksi. Dalam jangka panjang kurva penawaran firma persaingan sempurna dapat dibedakan kepacla tiga bentuk: (i) berbentuk horisontal, yaitu apabila biaya tidak mengalami perubahan, (ii) menaik ke atas, yaitu apabila biaya produksi semakin mening l kat; dan (iii) menurun ke kanan, yaitu apabila biaya produksi semakin menurun. ' . 9. Dibandingkan dengan struktur pasaran yang lain, pasaran persaingan sempurna mempunyai beberapa kebaikan dan kelemahan. Kebaikannya ialah : () dapat memaksimumkan efisiensi, • (i) tingkat kebebasan bertindak dan memilih tinggi, dan (iii) dapat menciptakan distribusi pendapatan yang lebih baik. Sedangkan kelemahannya adalah: tidak menggalakkan inovasi, adakalanya menimbulkan biaya sosial, pilihan konsumen terbatas, adakalanya biaya produks i lebih tinggi dan adakalanya distribusi pendapatan tidak seimbang. • • • • • • • • • • • • • KONSEP PENTING · • • , Barang serupa (identical/homogenous product): Barang yang sejenis yang dipromosikan berbagai perusahaan yang bentuk fisiknya tidak mudah dibedakan satu sama lain. ' . tn lingkunga : dale b k Biaya sosial: Kerugian, berupa material tetapi terutama lalam entuk pencemarat '%° ", • 7 • • • ha > nya, yang ditanggung masyarakat sebagai akibat operasi perusahaan men1mu bulkan efek buru 5 terse but. • • : :. capai suat Efisiensi produktif: Kegiatan firma menghasilkan suatu barang yang operasinya men tingkat produksi di mana tingkat harga sama dengan biaya marjinal. + 262 gSAINGAN SEMPURNA eu8PF' ~kif: Kegiatan firma menghasilkan suatu barang yang operasinya mencapai suatu · ;iensi pro' :. Efis' t :.: Jsi di mana biaya rata-ratanya adalah yang paling minimum. PIS" %gkt Nilai tambahan pendapatan yang diperoleh perusahaan dari ; penjualan marjinal: HA' ' nit tambahan produksinya. menjual sat Pendapatan per unit barang yang diperoleh dari menjual sejumlah , ; 5enjualan rata-rata: Hasil PS .:. di· lchd: b: l ih d: d: ·· l: di' tentu. Nilainya diperoleh lari membagi seluruh pendapatan lari penjualan hibagi dengan terr .: rang _~J,I produksi yang dijual. juml3 asil Seluruh pendapatan yang diperoleh dari penjualan sejumlah produksi penjualan total: Reuntungan normal: Suatu keadaan dalam operasi perusahaan di mana seluruh hasil penjualan • zertent. tang diperolehnya adalah sama dengan seluruh biaya yang dibelanjakannya termasuk jumlah biya tetap dan biaya tersembunyi. Keuntungan lebih normal: Operasi perusahaan yang menguntungkan, yaitu jumlah hasil ' penjualannya melebihi semua biaya peroduksinya. Titik impas (break-even point): Tingkat operasi perusahaan yang mencapai suatu tingkat produksi di mana biaya total sama dengan hasil penjualan total. Titik menutup perusahaan (shutdown-point): Titik terendah dari kurva AVC. A\pabila harga mencapai titik terendah ini, hasil penjualan total sama dengan biaya berubah total. Yang berarti firma tidak memperoleh kelcbihan hasil penjualan dari operasinya. Dalam keadaan seperti ini lebih baiklah apabila firma menghentikan kegiatannya memproduksi barang, PERTANYAAN DAN LATIHAN - PILIHAN GANDA • • 1· �ur�a permi�taan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna bersifat · tdak elastis sempurna. b, elastis sempurna. • C. tidak elastis. D. sangat clastis. ," normal apabila · biaya marjinal melebihi biaya berubah rata-rata. 263 BAB SEBELAS B. biaya marjinal sama dengan hasil penjualan marjinal. C. harga dicapai melebihi biaya berubah rata-rata yang minimum tetapi kurang dari biaya rata. rata yang minimum. D. hasil penjualan melebihi biaya tetap. 3. Dalam jangka panjang suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna akan mencapai keseimbangan apabila A. biaya marjinal jangka panjang kurang dari hasil penjualan marjinal jangka panjang, B. biaya marjinal jangka panjang kurang dari biaya rata-rata. C. biaya total rata-rata sama dengan hasil penjualan rata-rata. D. biaya berubah rata-rata sama dengan hasil penjualan rata-rata. • 4. Salah satu alasan yang menyebabkan ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa persaingan sempurna merupakan suatu struktur pasar yang ideal adalah A. perusahaan-perusahaan tidak terlalu besar dan mudah diatur. B. perusahaan--perusahaan mencapai efisiensi alokatif. C. perusahaan-perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal dalam jangka panjang. D. persaing an yang bebas mendorong lebih banyak usaha untuk melakukan inovasi. • ESE/ 1. • Terang kan sifat permintaan dan hasil penjualan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Terangkan jawaban anda dengan menggunakan grafik . 2. Dengan menggunakan angka dan secara grafik terangkan bagaimana suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna mencapai tingkat keuntungan yang maksimum. Berapakah tingkat harga dan tingkat produksi yang dicapa? • 3. "Dalam jangka pendek terdapat tiga kemungkinan dalam corak kegiatan perusahaan, yaitu (i) mendapat untung normal atau di atas normal, (i) mengalami kerugian, dan (iii) menutup perusahaan. Terangkan maksud pernyataan ini. 4. Buktikan bahwa kurva biaya marjinal yang berada di atas kurva biaya berubah rata-rata adalah kurva penawaran dari suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. 5. Terangkan proses penyesuaian jangka panjang yang terjadi dalam pasar persaingan sempurna apabila terjadi kenaikan permintaan. (Misalkan kurva biaya produksi setiap perusahaan adalah bersamaan dan tidak mengalami perubahan dalam jangka panjang) . 264 • gINGAN SEMPUNA 8 ass «0ATF crusahaan dalam persaingan sempurna mcengcluarkan biaya (biaya tcrap) scbanyale qlkan suatP erbe raj "· "_~_oooo0. Biaya berubah total pada berbagai tingkat produksi adalah scperti ditanjukkan rk rcd .: ," ' d�11111 r,ibel bcrilct1t. Jumlah pen[ualan Jumlah produksl Bliaya total . 0 0 40 20 60 f 40 70 2 60 3 75 80 4 78 f 100 85 5 120 6 95 • 140 7 110 8 160 135 180 9 165 10 200 200 . . • a Hitunglah biaya total, biaya rata-rata, biaya berubah rata-rata, dan biaya marjinal. • b. Harga pasar barang tersebut adalah Rp 90000. Hitunglah hasil penjualan total pada berbagai tingkat produksi. c Tunjukkan keseimbangan yang dicapai perusahaan tersebut dengan grafik. Berapakah jumlah produksi yang dijualnya? 2 Dalam suatu perusahaan yang berada di pasar persaingan sempurna, hasil penjualan total dan biaya total pada berbagai tingkat produksi adalah seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini (nilai-nilai dalam ribuan rupiah). (Catatan: apabila produksi adalah nol, biaya total adalah Ip 40000 malea biaya tetap total adalah Rp 40000). {Htunglah biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. Berapakah harga barang tersebut? · Terangkan pada tingkat produksi yang mana perusahaan dapat beroperasi dengan "untungkan. Tingkat produksi manakah yang terbaik? Mengapa? Hitung jumlah cuntungan yang diterima. c. Gambarlan I d, ye .:. eadaan kescimbangan perusahaan itu secara grafik, 265 j • HAL-HAL YANG DITERANGKAN • Ciri-ciri monopoli dan faktor-faktor yang menimbulkannya. • Pemaksimuman keuntungan dalam monopoli. • Kemungkinan monopoli mendapat untung yang berlebihan. • Ketiadaan kurva penawaran dalam monopoli. • Diskriminasi harga dalam monopoli. • Kebijakan pemerintah dalam monopoli alamiah. • Kebaikan dan kelemahan monopoli. ' \ I Struktur pasar yang sangat bertentangan ciri-cirinya dengan persaingan sempurna adalah pasar monopoli. Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan I perusahaan ini mengbasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Biasan ya I keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah keuntungan melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh yang dihadapi perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. Menerangkan bentuk halangan-halangan ini merupakan salah satu aspek yang dianalisis dalam bab ini. Sebelum itu ciri-ciri pasar monopoli akan diterangkan Perhatian utama dari uraian dalam bab ini akan ditumpukan kepada menerangkan mengena bagaimana caranya suatu perusahaan monopoli menentukan tingkat produksi yang akan me" simuman keuntungannya. Seperti jt1ga dengan analisis mengenai pemaksim�an keun�kan pasar persaingan sempurna, analisis mengenai hal itu di perusahaan monopoli akan me98"_ d • I \ • • l d l ·1 · ua cara, yaitu: () dengan pendekatan biaya total lan hasil penjualan 1 total; () dengan pen e a tora biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. : : in! al an bab li kan diterangkan tala Hal-hal lain mengenai operasi perusahaan monopol yang a ? .:,t dan tingka' · disk· ·:. · h: monopoli alama adalah: kurva penawaran dalam monopoli, liskriminas1 arga, operasinya, dan penilaian terhadap kebaikan dan kelemahan pasar monopoll • BEBERAPA ASPEK KHUSUS PASAR MONOPOLI • . dua aspe \ monopol, :..:. :. kn produksi dalam pasar Scbclum menganalisis kegiatan dan cara menentuka .£Ator ya! 4. (ii) faktor-fad' :. :.·· () ·iri-ciri monopoli, tan berikut akan diuraikan dalam bagian in: 1, C!' menghambatkan kemasukan ke pasar monopoli. 266 I ' I I ox0PO!! PASAR MONOPOLI a.CIRI Cl' ~ear monopoli sangat berbeda dengan pasar persaingan sempurna. Uraian berikut Cini-cin P .. :: kan ciri-ciri monopoI. Ji menerang Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan Pasar a :: . A 1, • S lh 'J, Ailih; de· :. ~;, ea tidak perlu diterangkan lagi. ifat ini sudal secara jelas dilihat lari definisi monopoli Halini rasan} : : : :1.: . aitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Dengan demikian barang r atas, ., idak d: dibcli de I p. ;asa yang dihasilkannya bcli id tidak lapat libel lari tempat lain. ara pembel. tidak mempunyai [~i ktau mereka menginginkan barang terscbut maka mcreka harus membeli dari perusahaan '_~Ji tersebut. Syarat-syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu, dan para monoP' di embeli tidak dapat berbuat suatu apa pun k dala d beli lalam menentukan syarat juaI 2Cl1. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip ' Brang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain rang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan dak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang terscbut. Aliran listrik 2dalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Yang ada hanyalah bar ang pengganti yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat meoggantikan listrik karena, ia tidak dapat digunakan untuk menghidupkan televisi atau memanas kan strika/gosokan. TidakTerdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan monopoli. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan wujud, karena tanpa adanya halangan tersebut I pa da akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan di dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain memasuki industri tersebut. Adanya ;batan kemasukan yang sangat tangguh menghindarkan berlakunya keadaan yang seperti itu. ""Papa bentuk hambatan kemasukan ke dalam pasar monopoli. Ada yang bersifat legal, 'dbatasi oleh undang-undang, Ada yang bersifat teknologi, yaitu teknologi yang digunakan ,"""ggih dan tidak mudah dicontoh. Dan ada pula yang bersifat keuangan, yaitu modal yang • • • •• crlukan sangat b ·:' • a esar. Dapat Me, Olei, pengaruhi Penentuan Harga . · . arena perusah; ,J; ,, .. e "rga dape e, 3an monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar, maka penentuan Warga ~"buasainya. Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu u price setter. De Ing ditawcape l ' engan mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang . : ran perusaha aan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendakinya. l; ] tomosr 11 Jan Kurang Diperlukan Olen, . arena pc Pen, Crusahaan mon li zlh Promosil¢ j,, opoli adalal satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu an arangnya deny 4 a , "? gan menggunakan iklan. Pembeli yang memerluk an barang yang 267 BAB DUABELAg diproduksikannya terpaksa membeli daripadanya. Walau bagaimanapun perusahaan monopoly sering membuat iklan. Iklan terscbut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untul memelihara hubungan baik dengan masyarakat. FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah: I I ' ' 1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik d: ·id an dimiliki oleh perusahaan lain. tslak 2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economies of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. 3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut. menerangkan ketiga-tiga faktor yang baru dinyatakan Uraian berikut akan secara lebih terperinci di atas. Memiliki Sumber Daya yang Unik Salah satu sumber pen ting dari adanya monopoli adalah pemilikan suatu sumber daya yang unik (istimewa) yang tidak dimiliki oleh orang atau perusahaan lain. Satu contoh yang jelas dalam halini adalah '' suara emas'' dari seorang penyanyi terkenal atau kemampuan bermain yang sangat luar biasa oleh seorang pemain sepak bola. Hanya merekalah yang mempunyai kepandaian tersebut clan harus dibayar lebih mahal dari biasa apabila masyarakat ingin menikmatinya. Di dalam suatu perekonomian, monopoli juga dapat berlaku apabila sesuatu perusahaan menguasai seluruh atau sebagian besar bahan mentah yang tersedia. Di masa ini contoh dari perusahaan yang masih mempunyai sifat seperti ini adalah perusahaan permata De Beers % Company di Afrika Selatan. Hampir semua pertambangan permata yang ada di dunia in dimiliki oleh perusahaan tersebut. Pada permulaan abad yang lalu perusahaan Standard Oil Company di Amerika Serikat menguasai hampir seluruh sumber minyak yang ada di neg" tersebut. Sampai sebelum Perang Dunia Kedua perusahaan Aluminium Company of Amen juga mempunyai keluasaan monopoli. Pada walt it hampir semua cadangan b"" ]r bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan aluminium, dimiliki oleh perusahaan sebab itu Aluminit1n1 Con1pany of An1erica dapat menghasilkan barangn) 1 a tanpa a?a pers:� Perusahaan air minum di suatu kota adalah satu contoh lain dari kekuasaan monopoli yang m sumber daya yang unik. Dapat Menikmati Skala Ekonomi egi" 4 : keli Di berbag s Di dalam abad ini perkembangan teknologi berlaku sangat pesat sekal. .pgten han! :... 3hi ' duksi yang etsts ekonomi tingl,at tel,nologi adalal1 sede1111\<1an modernn) 1 a sehungga pro . �1 h prodt1ks 1 I · hampir seluru" : dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliput ~,At menikm" l yang diperlukan di dalam pasar. Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya" 268 I t .v· -�1 ·. <' 5g, ----- '» ouoPo!' r ' nomi yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat besar jumlahnya. Pala kl' ,,,~n mencapai keadaan di mana biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi A pmusa!" ';; «ak" si, " 3ilia ,e menyamai jumlah permintann yang wujud di pasar. Dengan demikian, scbagai ~h hamp" , si» "",,skala ckonomi yang demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan harga barangnya kib" 1~tesi scmakin tinggi. Pada tingkat produksi yang sangat tinggi, harga adalah scdemikian ap! ila pro.du55!° " j,in@ua perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dcngan perusahaan w : ' «ahnya se! '' "" ,jay dahulu berkembang, Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli. ·' terl! . 4c, tang " ;k di di' .: 'sat industri yang skala ckonominya mempunyai sifat scperti yang cditerangkan atas erusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah atau natural monopoly. ~dailah Pe dal th di· ' (las) " ·· . "l"tniAll pada L11nL111111)'a IJt11111,a1 a a111 1,erL1sa 1aa11 iasa L1111t1m 1 t1t1,1t1es sepert1 I Monopol " ll·st •·il· pet·L1sal1na11 a11· 111111L1111, 1,e1:L1sal1aan tele1,on, dan perusahaan angkutan kereta : : h erusahaan » _~pr beberapa jenis industri lain skala ekonomi tidak mewujudkan monopoli, tetapi satu ata eberapa perusahaan memproduksikan barang yang hampir sama jumlahnya dcngan yang ienwarkan di pasar. Perusahaan baja, pertambangan minyak, dan industri pembuat mobil adalah contoh-contoh dari industri semacam itu. : : : ' ... I Kekuasaan Monopoli yang Diperoleh Melalui Peraturan Pemerintah Di dalam undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-perusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli. Peraturan-peraturan yang sperti itu adalah (1) peraturan paten dan hak cipta I ' (copy rights) dan (2) hak usaha eksklusif (exclusive franchise) yang diberikan kepada perusahaan jasa umum. 1. Peraturan patent dan hak cipta Perkembangan ekonomi yang pesat terutama ditimbulkan oleh perkembangan teknologi. Untuk mengembangkan teknologi kadang-kadang diperlukan waktu bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar. Oleh sebab itu kegiatan dan pengeluaran untuk mengembangkan teknologi tidak akan dilakukan perusahaan apabila hasil jerih payah mereka dengan mudah saja dicontoh atau dijiplak oleh perusahaan lain. Apabila tidak ada peraturan yang melarang penjiplakan, tidak ada untungnya bagi perusahaan untuk menciptakan barang barang yang lebih bail mutunya, karena dalam waktu yang singkat perusahaan lain akan menirunya. Sebagai akibat dari keadaan seperti ini kemajuan teknologi akan terhambat, dan ini selanjurnya melambatkan jalannya pertumbuhan ekonomi. A\gar usaha mengembangkan teknologi dengan ujuan untuk menciptakan barang baru akan memberi keuntungan kepada perusa haan, haruslah �emerintah melarang dan menghukum kegiatan menjiplak tersebut. Langkah seperti ini dilakukan cngan memberikan hak paten kepada perusahaan yang mengembangkan barang baru. Flak cipta atau copy rights merupakan bentuk lain dari hak paten, yaitu ia merupakan suatu "hukum untuk menghindari penjiplakan. Tetapi hak cipta khusus diberikan kepada penulis "danpenggubah lagu. Dengan alanya hak cipta tersebut hanya penulis atau penggubah lagu la yang m . cmpunyai hak ke atas penerbitan buku yang ditulis dan lagu yang digubah. 2. Hakusaha ±kskle if 'ume,~ ~ 'Cksklusif pabila skala ckonomi hanya diperoleh perusahaan setelah perusahaan kan a c��ai tlngl,at 1,rocl1.1l<si ya11g sangat tl11ggl, l<er,e11ti11g an l<l1nla y al, ra 1 nai al,a n di111al,simL1n1- pabila perusahaan untuk menikmati skala ekonomi itu, dan pada diberi kesempatan 269 0 WWW ( a C SJ BAB DUABELS wakt yang sama diharuskan menjual produksinya dengan harga yang rendah. Untuk mencis. takan keadaan seperti ini secara serentak pemerintah harus menjalankan dua langkah: (i) memberil, hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu kegiatan tertentu, dan (ii) menentukan harga/ tarif yang rendah ke atas barang/jasa yang diproduksikan. Contoh perusahaan seperti ini adala, perusahaan air minum, perusahaan pembangkit listrik dan angkutan kereta api. . Tanpa adanya hak eksklusif untuk berusaha scbagai perusahaan monopoli akan timb • halangan untuk menikmati skala ekonomi secara maksimum. Sebagai akibatnya setiap perusahaa akan menetapkan harga/ tarif yang tinggi ke atas barang/jasa yang dihasilkannya. Keadaan seper ini menimbulkan kerugian kepada masyarakat, karena mereka harus membayar produksi perusahaa itu dengan harga yang tinggi. Hak eksklusif yang menjamin adanya perusahaan tunggal dalam • • pasar belum menjamin bahwa harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Walaupun perusahaan tersebut dapat mengecap skala ekonomi dengan sepenuhnya, yang menyebabkan biaya produksi berada pada tingkat yang sangat rendah, belum tentu perusahaan akan menjual hasil produksine pada harga yang rendah. Untuk menghindari agar perusahaan tidak mengambil tindakan ya� seperti itu pemerintah, di samping memberikan hak monopoli, akan menetapkan harga/tari� penjualan dari barang/jasa yang disediakan perusahaan tersebut. Dengan cara ini dapatlah kepentingan para konsumen dilindungi, yaitu para konsumen dapat membeli barang yang dihasilkan perusahaan monopoli pada tingkat harga yang relatif rendah. p IMU KEUNTUNGAN D MONOPOLI Dalam menggambarkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan dalam monopoli dua cara akan digunakan, yaitu dengan menggunakan angka-angka dan secara grafik. Untuk masing masing cara ini akan ditunjukkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan berdasarkan pendekatan () biaya total dan hasil penjualan total, dan (ii) biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. Sebelum melaksanakan hal-hal tersebut terlebih dahulu akan dilihat hubungan di antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan/diproduksikan, dan implikasi dari sifat hubungan tersebut kepacla ba sil penjualan tot al. , PRODUKSI, HARGA DAN PEN]UALAN Telah dinyatakan bahwa dalam monopoli hanya ada satu perusahaan dalam pasar. Oleh karenanya permintaan dalam industri adalah juga permintaan ke atas produksi perusahaan monopoli ters ebut. Dalam Bab Empat telah diterangkan sifat umum dari permintaan barang-barang, yaitu: makin tinggi harg sesuatu barang, makin sedikit julah yang diminta. Sifat ini menyebabkan kurva permintaan ke atas suatu barang adalah bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Permintaan ke atas produks! monopoli tidak menyimpang dari sifat umum ini. Berarti suatu monopoli akan dapat memperoleh harga penjualan yang tinggi apabila produksinya sedikit, dan harga penjualan semakin rendab apabila produksi semakin banyak. Dalam menerangkan mengenai persaingan sempurna telah dijelaskan bahwa permintaan bersifat elastis sempurna (yaitu kurva permintaan adalah sejajar dengan sumbu datar) dan sebabn adalah karena berapa pun produksi yang dijual perusahaan, harga tidak berubah. Seba8" I 270 • • .. ' on0l! ki"''~jeda dengan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Sebagai nJnl1 bet d Li · I a" I 1 b. h . . d Alam monopol, seperti akan literangkan di awal ini, harga selalu lebih tinggi dan hasil tats? " ~~ marjinal ka" .Ano-ka 1 ! '' : : €onto jeih memahami sifat hubungan di antara jumlah produksi, harga, hasil penjulan total, dan ' ' " UV""_~~an marjinal, di dalam Tabel 12.1 dikemukakan suatu contoh hipotetis mengenai hal Asil pen!' ; c, : k »li duk ' sesuai dengan sifat permintaan ke atas produksi monopol seperti yang telah diterangkan e""",,,,~Tabel 2.1 ditnjukkan bahwa semakin besar jumlah produksi (perhatkan kolom 1), di ll��n rendah J a1·ga ba1·ang (perhatil,an l,olom 2). Bagai111ana implil<asi clari keadaan tersebut 1 i ~,sit penijualan total dan marjinal berturut-turut ditunjukkan dalam kolom (3) dan (4). Hasil "_, total, seperti telah ketahui, adalah jumlah produksi x harga, maka nilainya diperoleh dari '_ mean angka dalam kolom (1) dengan angka dalam kolom (2). Sesuai dengan definisi hasil ~ehj ualan marjinal, yaitu tambahan hasil penjualan total apabila penjualan bertambah sebanyak l ±hit, angka dalam kolom (4) diperoleh dari menggunakan persamaan TR_ TR_,. Sebagai contoh IR (TR pada waktu jumlah produksi adalah 1) adalah Rp 18000, sedangkan TR, adalah = p% 32000. Maka MR akibat dari kenaikan produksi dari 1 menjadi 2 unit adalah Rp 32000 R, 18000 = Rp 14000. Angka-angka dalam kolom (4) dihitung dengan cara ini. Perhatikanlah dengan lebih saksama angka-angka hasil penjualan total yang terdapat dalam kolom (3). Sampai produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus menerus bertambah, tetapi . ' • pertambahannya adalah pada tingkat (jumlah) yang semakin berkurang. Nilai dari pertambahan . . ' hasil penjualan total yang semakin berkurang tersebut ditunjukkan dalam kolom (4). Sesudah unit • • TABEL 12.1 Produksi, Harga dan Hasil Penjualan (ribu rupiah) • - • • • • ' , Produksi Harga Hasil penjualan total • • • • Hasil penjualan marjinal (1) (2) (3) (4) - 0 10 20 • 1 18 18 18 • 2 32 14 16 3 42 10 14 4 48 6 12 5 50 2 10 6 8 48 2 7 -6 42 6 8 32 -10 4 9 -14 18 2 10 --18 0 0 271 BA48 DUABEL% ke-5, pertambahan produksi selanjutnya akan mengurangi hasil penjualan total, yang' mart hag] penijualan marinal (atau pertambahan hasil penjualan total) nilainya adalah negatif. Kesimpulan Berdasarkan kepada gambaran yang ditunjukkan dalam Tabel 12.1 dapat dibuat dua kesim I penng seperti yang dinyatakan di bawah ini. Apabila harga barang menjadi sema~"" pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka: I I "Hn 4 • Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu scmaki« I berkurang apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai satu ting produksi tertentu pertambahannya akan menjadi negatif. • Pada umumya basil penjualan marjinal nilainya adalab lebih rendab daripada harga. Han pada waktu produksi mencapai satu unit hasil penjualan marjinal = harga. " • SIMUMAN KEUNTUNGAN: CONTOH ANGKA I I Sifat-sifat biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan monopoli di dalam jangka pendek tdak I berbeda dengan sifat-sifat biaya produksi jangka pendek yang telah diterangkan dalam Bab Sepuluh. Di atas baru saja dijelaskan sifat permintaan, harga, hasil penjualan total dan hasil penjuahn marj inal dari suatu perusahaan monopoli. Dengan demikian sekarang telah dapat dikumpulkn informasi yang cukup untuk menerangkan tentang prinsip penentuan tingkat produksi yan g akan I mema ksimumkan keuntungan dalam perusahaan monopoli. Terlebih dahulu hal itu akan diuraikan dengan menggunakan contoh dalam angka-angka. Contoh angka yang dimaksud dikem ukakan dalam Tabel 12.2 dan Tabel 12.3. Pendekatan Hasil Penjualan Total- Biaya Total Pendekatan ini akan diterangkan dengan menggunakan Tabel 12.2, yang membandin gkan dat I hasil penjualan total dengan biaya total. Melalui perbandingan tersebut dapatlah 1 I ditentukan keuntungan yang diperoleh, atau kerugian yang dialami, pada berbagai tingkat I produk si. Data jumlah produksi, harga dan hasil penjualan total pada Tabel 12.2 adalah sama deng dalam Tabel 12.1. Berturut-turut data tersebut ditunjukkan dalam kolom (1), (2) dan @3). Dah m kolom (4) ditunjukkan data biaya total. Data yang hipotetis tersebut dibuat dengan men ggun k" pemisalan berikut: :.., :..: ,~1, • Biaya tetap total adalah Rp 4000, Berdasarkan pemisalan bila perusah aan ini maka apa' tidak beroperasi-yang berarti jumlah produksi adalah 0, biaya total ~dalh Rp 4000. • Schingga produksi 4 unit hukum hasil lebih yang semakin berkum' Adan i" . , . \c belum berhak Berarti biaya marjinal semakin rendah, apabila produksi ditamba! _e4 1? digambarkan oleh kenaikan biaya total yang semakin sedikit. Data d"""", . di ·ikk dari te-'» jelas menunjukkan keadaan tersebut apabila produksi dinatkanS ke-2, dari 2 ke-3 dan dari 3 ke-4. 272 t ,' • wow0POLI 1;_,,a.eiaya Pro@us an eunturoan (iou rupiah) asil 'e' " a Harga Produksi Hasil penjualan total Biaya total Keuntungan (3) (4) (5) (2) (1) 0 4 20 0 - 16 2 18 18 1 26 32 8 16 2 42 34 8 14 3 40 8 12 48 4 • 46 4 50 5 10 54 6 48 8 6 64 42 6 7 -22 76 -44 22 4 8 -72 90 2 18 9 -106 106 0 0 10 I l • Sesudah produksi mencapai 4 unit, hukum hasil lebih yang semakin berkurang berlaku. Sebagai akibatnya biaya marjinal meningkat dan ini dapat dilihat dari pertambahan biaya total yang semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit produksi. Dengan adanya data mengenai hasil penjualan total dan biaya total seperti yang diterangkan di atas sekarang dapat ditentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan. Perhatikan data dalam kolom (5). Data tersebut dihitung dengan formula berikut: Keuntungan = Hasil penjualan total dikurangi biaya total. Data dalam kolom (5) menunjukkan bahwa keuntungan maksimum dicapai pada produksi sebanyak 3 atau 4 unit clan jumlah keuntungan adalah Rp 8000. Walaupun dem ikian, dalam analisis yang bersifat umum, akan selalu dikatakan bahwa perusahaan monopoli tersebut akan memproduksikan 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan. Sebab dari kesimpulan ini telah diterangkan dalam bab yang lalu dan akan dilihat kembali dalam pendekatan penentuan keuntungan dengan menggunakan pendekatan: MC = MR. Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal -- Biaya Marjinal ,'ntuk mencrangkan pndekatan ini terlebih dahulu perlu dihitung hasil penjualan marjinal an biaya marjinal. Data terscbut dikemukakan dalam Tabel 12.3. Data hasil penjualan marjinal yang ditunjukkan dalam kolom (2) diambil dari data yang ,"" "lam kolom (4) dari Tabel 12.1. Data dalam kolom (3) dihitung dengan formula berikue ,TC,-TC, Data mengcnai biaya total (TC) diambil dari Tabel 12.2, kolom (4). Berdasarkan £pada : ·. · at produksi. Apabila perusahaan tidak memproduksikan barang, biaya yang ditanggung 273 • BAB DUABEL¢ TABEL 12.3 Menentukan Keuntungan Dengan Pendekatan MC = MR (Ribu Rupiah) . Hasil Biaya marjinal Jumlah produksi Tambahan Jumlah = penjulan (MC TC,- TC,) keuntungan keuntungan/ marjinal kerugian (2) (3) ( (4) (5) - 0 4 - -4 f 18 16-4=12 6 2 2 14 26-16=10 4 6 3 10 34-26=8 2 8 4 6 40-34=6 0 8 5 2 46-40=6 -4 4 I 6 -2 54-46=8 -10 -6 I 1 -6 64-54=12 -16 -22 8 -10 76-64-12 -22 -44 9 -14 90=76=14 -28 -72 10 -18 106-90=16 -34 -106 perusahaan adalah Rp 4000 dan ini meliputi biaya tetap yang mempengaruhi keuntungan. Oleh sebab itu dalam kolom (3) data tersebut dihitung sebagai "biaya marjinal. Berdasarkan data dalam kolom (4) dalam (5) ditentukan jumlah keuntungan pada berbagai ' tingkat produksi. Data dalam kolom (3) jelas menunjukkan bahwa keuntungan maksimum tercapai pada tingkat produksi atau 4 unit. Namun demikian dalam analisis dikatakan perusahaan itu akan memproduksi 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat produksi I tersebut MC = MR, yaitu masing-masing bernilai Rp 6000. · • PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN SECARA GRAFIK Dalam bagian ini akan diterangkan pemaksimuman keuntungan dalam perusahaan monopol dengan menggunakan pendekatan secara grafik. Seperti dalam analisis sebelumnya, penentuan produksi yang akan memaksimumkan untung dapat dilakukan dengan dua cara berikut: () pendekatan hasil penjualan total-biaya total, dan (ii) pendekatan biaya marjinal hasil penjuala° marjinal. Sebelum cara ini dapat diterangkan terlebih dahulu perlu dilihat ciri perkaitan di anta kurva permintaan (D=AR), kurva hasil penjualan total (TR) dan kurva hasil penjualan mar1 (MR). Untuk membuat analisis ini perhatikan Gambar 12.1. Kurva Permintaan, Penjualan Total dan Penjualan Marjinal . al Kurva hasil penjualan total (T), kurva hasil penjualan rata-rata (D=AR), dan kurva hasil pe"l""" S ai kep"" marjinal (MR) dalam Gambar 12.1 dibuat berdasarkan data dalam Tabel 12.1. anP" j;an • • • ·t ik. dan jumlah produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus mengalami kenatkan%' kena ;6 un! .. S dah '· lah duksi mencap! tersebut adalah pada tingkat yang semakin menu run. esudal jumlat pro< 274 • oioPOU" 12.1 BAR G' npenjualan Total, Rata-rata dan Mar]inal qurva aS A S0 - - - ----------" ------------- 48 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I (i) Kurva hasil penjualan total (TR) .al - - r - - - - - - ------ I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I TR I I I I I I I I I I 20 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 10 I I I I B I I I I I I I I 0 5 10 Jumlah barang • 20 • • 16 - - - >f (ii) Kurva permintaan (D = AR) dan hasil penjualan marjinal (MR) I I 2 • I I I .g 0 °+ ~ ..__ I I E=l ------- l - - - - I I I I 8 I I I I I E<1 I I • I I I I I I I I I •• 4 - - - - - - .. - - - - - - I ' I I I I I I I D=TR I I I I I I 0 2 8 MR Jumlah barang • 275 ------ f 1 · . BA DUAeE, in berkurang, Pada waktu jumlah produksi adalah 10unit, hasil hsil peniualan total sem Pjuak%%, 1 adalah nol. :. if bil di b::k total l ... total yang seperti itu statnya, apauna 11gambarkan, adalah Hasil peniualan ' r • brb ik " Seperti « Area TR dalam Gambar 12.1 (), yaitu erbentu} huruf U yang terbat. ' dirtunjukkan olch <' .. . di dal kc dz di kt al berbentuk seperti itu Ik. Kur li lalam eadaan mana :urva permintaan DD TR Akan sell " 12.1 (ii), s. adala crdapat pada Gambar l.:. (ii), yaitu yang menggambarkan bahwa kal scpert yang tcr' r...:. kit b: ' <alau hatg " dah maka jumlah yang diminta semal in anyak. Dalam Bab Lima telah die ' scmakin rendal . lake ifa bc ·il « • . ·iang kurva permintaan berlaku sifat erikut: () apabila elastisitas pe Ia' 1terangka . bahwa sepan1' an . ., . . ., ermintaan < t a ·nurunan harga akan mengurangi hasil penjualan dan (ii) apabila elastisitas pe maka pr . : . ermmntaan >] nurunan har� akan menambah has1\ pen1ualan. Berclasarkan kepada s·f .. k Pe maka . ~ • 1tat 1ni, kalau ·N"rhatikan 51fat perhubungan d1 antara l,urva perrn1ntaan DD dan kurva TR cl G d '' . . pada rambnt 21, dapat dibuat kesimpulan yang berikut: • Karena OA menggambarkan hasil penjualan total yang semakin bertz bah · · .ambal pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan DD yang terletak di bagian atas titik C (lihat grafik ii) mempunyai elastisitas permintaan > 1. • Karena AB menggambarkan hasil penjualan total yung semakin berkurang pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan yang terletak di bagian yang lebih ke bawah dari titik C mempunyai elastisitas permintaan < 1. • Pada titik C elastisitas permintaan adalah satu atau uniter. Maksimum Mener Keuntungan Di dalam Gambar 12.2 dan Gambar 12.3 ditunjukkan cara menentukan keuntungan maksimum firma monopoli secara grafik. Di dalam Gambar 12.2 keuntungan maksimum firma ditentukan dengan menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total. Sedangkan daham Gambar 12.3 keuntungan maksimum tersebut ditentukan dengan menggunakan pertolonga° kurva biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. r€ menggambarkan kurva biaya total. Di sebelah kiri dari titik A, dan di sebelah kanan da"", • • . bi k l bihi hasil penjuaha zal urva TC berada di atas kurva TR. Keadaan ini berarti iaya tot; mete .TR . h k n dinikmati apat tal tot I 1, yaitu kedudukan yang merugikan perusahaan. Keuntungan anya aKa ~dalah paling - TC > 0, dan ini berlaku di antara titik A dan B. Perbedaan di antara TR dan TC a°"_ oeh Tc dal h yang palino pan)ant>. d maksimum apabila garis tegak di antara kurva TR lengan ac Ia "? ~Auksi ya8 maka unokat pro . 1. karena CD merupakan jarak TR dan TC yang paling panjang, " "° akan memaksimumkan keuntungan adalah 4 unit. si di mana keuntuog k tingkat produ s1 Gambar 12.3 menunjukkan cara untuk menentukan l 1 b·!\y!\ "" ::. ma denga" :. deka h ail penjualan marjinal sa" maksimum dicapai dengan menggunakan pendekatan 1as1 , kur ·lee kepada bent _ MR dibuat berdasarkan e b I ,rn 1n1. marjinal (MR = MC). Kurva AC, MC, D AR = s " 1at dan urainan s"at . di k d 1 m bab-bab yang a Ll ' de can m k -kurva tersebut seperti yang literangkan ta1a1 " , da ditentukan ten!" au" maks1ml1m apat Seterusnya telah diterangkan bahwa keuntungan 00 l ,..,c berpot .:d. Kee MR dan ' ,g' MR = MC wujua. urva oQ, at"" pada tingkat produksi yang mana keadaan ealadalah OP'' · Hasil penjualan to pada waktu tingkat produksi sebanyal k Q unit. ' 276 \ wow0POL! au",i, easy rotat an Keuntu9an penjualan ' C Keuntungan maksimum 9) ------------------� - c- I <1l ·- 0 _ ..... I I 2 I I I I 40 .0 I ·- ..... I I I I - c I I cu I I - cu I I I 2 - - - - - J - - -1- - - T - - - - - - • I c I I I I I I a I I I I I 0. - ·- 0 I cU I I I I I I I I ::c • I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 10 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 2 4 6 10 0 8 5 Jumlah barang • GAMBAR 12.3 Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal, dan Keuntungan Maksimum • MC AC p, A _ 1 Keuntungan c. ----------- ' • D=AR I MR I I I 0 a Jumlah barang 277 • I M BAB DUABELA¢ Dengman dengan OPAQ. Sedangkan biaya total adalah OC x OQ, atau sama dengan OCBO demikian keuntungan maksimum ditunjukkan oleh kotak PABC. MONOPOLI KEUNTUNGANNYA BERLEBI Banyak orang yang mempunyai pandangan yang negatif terhadap perusahaan monopoli. Mere selalu menganggap bahwa suatu perusahaan dalam pasar monopoli dapat menetapkan hare% dengan sekehendak hatinya dan oleh karena itu akan selalu mendapat keuntungan yang sanga berlebihan. Mereka menganggap keuntungan luar biasa merupakan suatu fenomena pentne perusahaan monopoli. Ini merupakan pandangan yang kurang tepat. Dalam bab yang lalu tel diterangkan bahwa di dalam jangka pendek ada empat kemungkinan dari keadaan yang dihada5i oleh suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna: mendapat untung melebihi normal, ata ' I wntung normal, rugi tetapi masih dapat membayar kembali sebagian dari biaya tetap, dan mengalami kergian sehingga bi@ya berubahnya pun tidak dapat ditutupnya. Keempat kemungkinan tersebut juga dapat berlaku dalam suatu perusahaan monopoli. Dalam Gambar 12.3 telah ditunjukkan keadaan di mana monopoli memperoleh keuntungan, keadaan lainnya ditunjukkan dalam Gambar 12.4. Gambar 12.4 () menunjukkan keadaan di mana monopoli tidak mendapat keuntungan tetapi juga tidak menderita kerugian (berarti mendapat untung normal), yaitu hasil penjualannya sama dengan biaya totalnya. Keadaan seperti ini akan berlak apabila kurva biaya total menyinggung kurva permintaan pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dalam Gambar 12.4 () kurva AC, menyinggung kurva D_D_= AR_ di titik E dan titik singgung ini tepat di atas perpotongan kurva MR_dan MC_ Maka adalah paling GAMBAR 12.4 • Monopoli yang Memperoleh Untung Normal dan Kerugian p p • MC, D, MC AC P, AC% p C D, =AR Do = AR I I I I MR, • I Q 0 Q 0, 0 0, ¢ I (ii) Rugi ' I (I) Untung normal I I 278 I I ------- aw0Po!! " , erusahaan monopoli untuk memproduksi scbanyak Q_. Hanya pada kcadaan ini P cpad .:. .,"? bi ,Amati kcuntungan normal. Dalam kcadaan lain (apabila jumlah produksinya berbeda :it n,en I . I . d P df haan akan mengalami kerugan. ·Q) pemusa' dn' ~s ,,, t 12.4 (ii) menggambarkan kcadaan di mana monopoli mengalami kerugian Gambar " . ...:. : r. ~,e adalah yang paling minimum apabila perusahaan monopoli memproduksikan scbanyak b"" Ke8" ~da tingkat produksi tcrscbut MR, = MC,. Biaya total yang dikeluarkan adalah OQ k:irena p . lch Q • pengan demikian kerugian yang liderita did. :' olel perusahaan monopoli tersebut adalah Oh'_ditunjukkan oleh kotak P,ABC. Kerugian ini adalah yang paling minimum. Apabila +P""""" ~~nopoli memproduksi lebih tinggi atau lebih rendah dari Q,, kerugian yang akan � akan lebih besar lagi. KURVA PENAWARAN MONOPOLI DAN • ' p,lam bab yang lalu telah dijelaskan bahwa dalam pasaran persaingan sempurna, di dalam jangka dek sebagian dari kurva MC, yaitu bagian yang terletak di atas kurva AVC, dapat juga dipandang � kurva penawaran. Bagian dari kurva MC tersebut, di samping menunjukkan biaya marjinal pala berb agai tingkat produksi, menunjukkan pula jumlah penawaran perusahaan pada berbagai tingkat harga. Marila h kita ingat kembali sifat dari kurva penawaran. Kura penawaran menunjukkan hubungan di attar a tingkat harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Pada setiap tingkat harga hanya terdapat GA4BAR 12.5 Pembuktian tentang Ketiadaan Kurva Penawaran dalam Monopoli MC D% P% I I o.. I -' I I MR, I MRa 0 Q Jumlah barang 279 l BAB DUABELS suatu jumlah tertentu barang yang ditawarkan. Dan apabila ada dua tingkat harga, maka masing. masing tingkat harga ini akan menunjukkan suatu jumlah tertentu barang yang ditawarkan, da kedua jumlah itu akan berbeda. Di dalam pasar monopoli biaya marjinal tidak menunjukkan sifat kurva penawat seperti yang diterangkan di atas. Scbagai buktinya perhatikanlah Gambar 12.5. Misalnya ~4, mulanya permintaan adalah D_D_ dan hasil penjualan marjinal adalah MR_, sedangkan bias marjinal adalah MC. Maka keuntungan maksimum akan dicapai apabila produksi adalah sebanval Q. Pada tingkat produl<si ini harga akan mencapai P,,· Selanjutnya misalkan permintaan beru�ah menjadi D,D, dan hasil penjualan marjinal adalah MR,. Biaya produksi tidak berubah, be biaya marjinal adalah tetap seperti yang ditunjukkan oleh MC. Dalam keadaan yang baru ini, untuk 1 • • • • erart memaksimumkan keuntungan, perusahaan sekali lagi harus memproduksikan sebanyak Q. Tetapi sekarang tingkat harga telah mencapai P,. Dengan demikian sekarang kita mendapati ada dun I tingkat harga (P_ dan P,), tetapi hanya satu jumlah produksi/penawaran (Q). Keadaan imi menyebabkan kurva penawaran untuk suatu perusahaan monopoli tidak dapat digambarkan/ ditunjukkan. Dari uraian yang baru dilakukan di atas dapat dibuat kesimpulan berikut: Di dalam perusahaan monopoli, atau perusahaan dalam pasar lainnya yang kurva permintaan ke atas basil produksinya bers ifat I menurun dari kiri atas ke kanan bawah, kurva penawarannya tidak dapat ditunjukkan karena tidal ter dapat sifat hubungan yang tetap di antara harga dan jumlah yang ditawarkan/ diproduksikan oleh perusahaan tersebut. I MONOPOLI DAN DISKRIMINASI GA Adakalanya terbuka kemungkinan kepada perusahaan monopoli untuk menjual barangn ya di dalam dua pasar (misalnya pasar dalam dan luar neger) yang sangat berbeda sifatnya. Biasanya sifat • permintaan di kedua pasar itu juga sangat berbeda. Untuk memaksimumkan keuntungann ya perusahaan monopoli dapat menjalankan kebijakan diskriminasi harga. • PENENTUAN HARGA DI SETIAP PASAR • Sekiranya suatu perusahaan monopoli ingin melaksanakan kebijakan diskriminasi harga, persoahn yang pertama yang harus dipecahkan adalah: berapakah harga yang akan ditetapkan di tiap-tiap pa' supaya keuntungan dapat dimaksimumkan? Jawabannya diterangkan dengan menggunakan Gamb' :. be·ik () bi 12.6. Untuk memperoleh jawabannya diperlukan data erikut: duks· yang dikeluarkan, (i) iaya produks1 ya'8 dan (ii) sifat permintaan di setiap pasar untuk pasar dalam negeri dan luar negen. :. . : • A (MC) monopoli ~4alah Misalkan kurva biaya total rata-rata (AC) dan biaya marjnal ada (W : duksi b 12 6 ( ). S seperti yang ditunjukkan dalam Gambar . alkan pula hasil pro . (ii1). eterusnya msa < ' perusahaan monopoli tersebut dijual di dua pasar, yaitu: :. da hail ·» lan marjinalmya 0@M) • Pasar dalam negeri, yang kurva permintan (D,) lan asl penjuae adalah seperti ditunjukkan dalam gafik (). .. Jee(MR) :. d hail ···alan marjinalnya" • Pasar luar negeri, yang kurva permintaan (D) lan asit pen)a adalah seperti dalam grafik (i). I I 280 I I l • 12.6 tile [;Lie;. 'lJrm Aeoaan Lnlnast 1afd P P P MC AC t - 0° N p -·--------- -- r • l M 4 M ----- • C ---------• I C-----------a--'l c ,-�-"-.----�, ,,�,,,_ ,�,- 0, I t % 4 a MR, I . t ' • « : MR, D, • 0 l _ ........ ____. •·-------a tl 0 Q 0 (i) Pasaran dalam negeri (i ) Pasaran luar negeri I I I I I BA8 DUA8Eu¢ Gabungan permintaan di kedua pasar terscbut D, + I D_ ditunjukkan dalam Gar s . d '« ar12¢ (i) yaitu kurva D = A R. Bcrarti D = AR adalah sama dengan D, + D_. Kurva MR adata, ~ hasil penjualan marjinal apabila hasil penjualan di kedua pasar terscbut digabungkan. g. =MR MR. + _"" · erarti M d Perusahaan monopoli terscbut akan memaksimumkan keuntungan apabila MR - Mc I dalan 1 Gan,bar 12.6 (iii) ditt111jt1kka11 bahwa keadaan itu dicapai apabila perusahaan memprod t I scbanyak Q Biaya marjinal pada jumlah produksi terscbut adalah OM. Berapa banyak, I akan dijual kc pasar luar neger? Supaya di tiap-tiap pasar dipcroleh keuntungan yang ma~, (dan sclanjutnya memaksimumkan keseluruhan keuntungan perusahaan), di tiap-tiap pasar penjuL,, harus mencapai keadaan di mana biaya marjinal OM adalah sama dengan hasil penjualan me~ di masing-masing pasar. Berarti syarat pemaksimuman keuntungan di pasar dalam negeri allah I I I ' I OM = • MR, dan syarat pemaksimuman keuntungan di pasar luar negeri adalah OM = Mp • I Dengan demikian keuntungan maksimum di kedua pasar akan dicapai apabila di pasar dalark negeri dijual sebanyak Q, dan di pasar luar negeri dijual sebanyak Q_. Perlulah diingat bahwa0 I = Q,+Q. Harga pasar di dalam negeri adalah P, dan harga pasar di luar negeri P_. Oleh karena biaya total rata-rata adalah OC (lihat grafik iii), maka jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut adalah P,CAB (di pasar dalam negeri) tambah P_CMN (di pasar luar negen). Dapatkah anda menghitung biaya total dan hasil penjualan total? f ' SYARAT-SYARAT DISKRIMINASI HARGA Tidak semua perusahaan monopoli dapat melakukan diskriminasi harga. Hanya dalam keadaan kcadaan tertentu diskriminasi harga dapat dijalankan dengan sukses. Di bawah ini dijelaskan beberapa keadaan yang m emungki nkan perusahaan monopoli melakukan diskriminasi harga. I 1. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain Sekiranya terdapat kemungkinan I barang dapat dibawa dari pasar yang lebih murah ke pasar yang lebih mahal, maka I kcbijakan diskriminasi harga tidak akan efektif. Barang dari pasar y ang lebih murah akan dijual di pasar yang lebih mahal cl an perusahaa n ticlak d apat menjual lagi barang yang disediakan untk lag pasar tersebut. 2. Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga Bamng barang atau jasa-jasa tertentu dapat dengan mudah dijual dengan harga yang berbeda. Barang I scperti itu biasanya berbentuk jasa perseorangan s epert i ja sa seo rang dokter, I ah.li hukum, Per: rambut, dan scbagainya. Mereka dapat menetapkan tarif mereka berdasarkan kepada ken""" langganan untuk membayar, ora ng kaya dikenakan tarif yang tinggi, sebaliknya I orang mu diberi diskon. 3. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing p" :. ar harusla! ,du» I sangat berbeda Kalau permintaan dan elastisitas permintaan adalah sangat bers"";_~~st I I pasar tersebut, keuntungan tidak akan diperoleh dari kebijakan tersebut. Biasany ""silt : ::. . l . . r harga dijalankan apabila elastisitas permintaan anuat berbeda. • di masing-masing pasar sa" ~di pas" .. . gs sedangkan 3£ permintaan tidak elastis, harga akan dite tapkan pada tingkat yang relatii tingg 282 -w uoNOPOLl Ang permintaannya lebih elastis, harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Dengan cara ini ;enjtiaJari d::iJJ::Jt d1JJerb�111) 1 al< da11 l<cu11tu11ga11 cl1111al<s11nt11nl<ar,. 4, Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan euntungan yang diperoleh tersebut Adakalanya melaksanakan kebijakan diskriminasi arga harus mengeluarkan biaya. Apabila kebijakan tersebut dilakukan di dua daerah yang berbeda, ~aka biaya untuk mengangkut barang harus dikeluarkan. Dan sekiranya dilakukan di daerah yang eama, biaya yang dikeluarkan mungkin dalam bentuk iklan. Apabila biaya yang dikeluarkan ~dalah melebihi pertambahan keuntungan yang diperoleh dari diskriminasi harga, tidak ada manfaatnya untuk menjalankan kebijakan tersebut. 5, Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen Ini misalnya dilakukan dengan menjual barang yang sama tetapi dengan pembungkusan, merek/cap, dan kampanye iklan yang berbeda. Dengan cara ini produsen dapat menjual barang yang dikatakannya bermutu tinggi kepada konsumen kaya dan sisanya kepada golongan masyarakat lainnya. Cara yang lain adalah mcnjual barang yang sama, tetapi dengan harg a berbeda pada daerah pertokoan yang berbed a. Di daerah pertoko an orang kaya harganya lebih dimahalkan daripada di daerah perto ko an orang miskin. • CONTOH-CONTOH KEBIJAKAN DISKRIMINASI HARGA Tidak susah untuk mencari contoh-contoh k ebij ak an dis kriminasi harga di d alam kehi dupan sehari-hari, karena hal itu banyak dilakukan. Di bawah ini ditunjukkan beberapa contoh dari kebijakan se macam itu. • Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah Perusahaan listrik negara misalnya menggunakan tarif y ang berbeda untuk listrik yang dip akai rumah tan gg a cl an yang dipakai perusahaan. • Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa profesional. Dokter spesialis, dokter praktek umum, ahli hukum dan guru kursus privat adalah beberapa golongan profesional yang sering menjalankan diskriminasi harga dari jasa yang mereka berikan. Mereka biasanya mempunyai tarif yang fleksibel. Kepada orang yang relatif tak mampu mereka mengenakan tarif yang rendah, sedangkan kepada orang kaya tarifnya ditinggikan. • Kebijakan diskriminasi harga di pasar int ernasional. Dalam aspek ini perusahaan membedakan di antara harga yang dijual di dalam negeri dengan harga untuk penjualan ke luar negeri. Harga penjualan ke luar negeri pada umumnya lebih rendah karena di pasaran internasional terdapat banyak saingan, dan untuk mempertinggi kemampuannya untuk bersaingan perusahaan perlu menekan harga hingga ke tingkat yang serendah mungkin. 283 r BA8 DUABEL¢ PENGENDALIAN GA MONOPOLI IAH Arti dari monopoli alamiah telah diterangkan dalam uraian terdahulu. Ia adalah: perusa ikm skal: kc • hi dz > ·k. yang terus menerus men1 nat1 skala ekonomi ingga pada tingkat produksi yang san aan b . AC hi k . banyak jumlahnya, erarti terus menerus turun ingga gar <e tingkat prod; yang sangat tinggi. Pada waktu biaya rata-rata mencapai minimum tingkat produksi telas� meliputi sebagian besar dari kebutuhan masyarakat. Keadaan seperti ini akan mengham kemasukan perusahaan lain, l<at·ena amat sukar bagi perusahaan baru untuk melakukan usa:� seefisien seperti perusahaan yang lama yang menikmati skala ekonomi yang lebih besat MONOPOLI ALAM/AH DAN PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN ; pabila kegiatan monopoli alamiah didasarkan kepada tujuan memaksimumkan keuntungaR kegiatan yang seperti itu akan menimbulkan kerugian yang besar kepada masyarakat. Mee harus membayar barang/jasa yang dihasilkan perusahaan itu pada harga yang relatif tinggi . D; ' I samping itu jumlah barang/jasa yang ditawarkannya adalah lebih rendah dari jumlah barang yang l dapat diproduksikannya secara optimal. Sebagai akibatnya, masyarakat hanya memperoleh sebagia# saja barang yang mungkin dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Kerugian yang diderita masyarakat menjadi bertambah serius lagi mengingat perusahaan monopoli alamiah pacla umumn.ya menghasilkan barang yang penting sekali artinya dalam kehidupan masyarakat. Seperti telah diterangkan, monopoli alamiah ter~tama terdiri dari perusahaan jasa umum seperti perusahaan listrik, perusahaan air, clan perusahaan jasa pos dan telepon. GAMBAR 12.7 Kebijakan Pemerintah dalam Mengatur Monopoli Alamiah MC D E% ------- • ---- -- - P% • AC ---i------ ------- """"------- c, I I I I I I : I I • I I I I I I : I I I I I R : I I I I I I ! 0 0, 0, 0 Jumlah barang 284 ovo?' ... : .. ntuk memaksimumkan manfaat · dari kegiatan perusahaan seperti itu, campur tangan ,,ng menjamin agar kegiatan perusahaan terscbut akan menguntungkan masyarakat r,cl'l1ert:,c�lttkai1. Ca1111,t1r ta11g::111 tc1·scbt1t biasnnya clil;1l<ukan dengan 111engenclalil<an dan an£" ~'_,,,arga barang/jasa yang dihasilkan perusahaan monopoli. Adakalanya, yaitu apabila menc"",etapkan terlalu rendah, pemerintah memberikan subsidi kcpada perusahaan monopoli 110 h•�)' iie,,nik-bc11t-ul, ca1111:>ur tanga11 ynng nl<an dilal<ul<an pe111crintah inj akan dapat dengan amiah. k G; 1b. 7 ., ditcrangkan dengan menggunakan iambar 12.1. ebih iclas sekiranya perusahaan monopoli ingin memaksimumkan keuntungannya, yang harus an oleh perusahaan itu adalah mencapai tingkat produksi di mana MC = MR. Keadaan itu barang adalah P, Jumlah keuntungan yang diperoleh monopoli adalah C,P,E,A dan =rungan tersebut ndnlal1 l,et1nt�1ngan �ang paling mal<si�um yang dapat diperoleh perusahaa� %opoli. Maka, sekiranya pemerintah tidak mengatur kegiatan monopoli, perusahaan monopoli rno �1--an tnetnproduksi sebesa1· Q0• Ini merupal<an tingl<at produksi yang relatif rendah kalau ::dingkan dengan kapasitas optimal dari perusahaan monopoli tersebut, yaitu sebanyak Q. (Kapasitas optimal adalah penggunaan kapasitas perusahaan sehingga mencapai di mana biaya produksi mencapai tingkat yang paling minimum). tingkat CAMPUR TANGAN PEMERINTAH Apzbila perusahaan monopoli hanya memproduksi sebanyak Q,, tindakan seperti itu adalah sangat merugikan masyarakat karena jumlah barang yang dinikmati masyarakat relatif sedikit dan harganya verdal u tinggi. Untuk menghindari kerugian ini pemerintah perlu campur tangan, yaitu dengan menetapkan harga yang wajar, dan dengan itu meringankan beban para konsumen barang yang dihasilkan monopoli tersebut. Dalam bab yang lalu telah diterangkan bahwa penggunaan faktor-faktor produksi dalam saatu perusahaan adalah paling efisien apabila biaya marjinal sama dengan harga (P=MC). Sekiranya juan ini yang ak an dicapai pemerintah, yaitu mengharuskan perusahaan monopoli untuk bekerja secfisien mungkin, dalam keadaan seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 12.7, tingkat produksi haruslah mencapai Q_. Pada tingkat produksi tersebut harga yang akan berlaku di pasar adalah P_. Jelks kelihatan bahwa Q_, adalah jauh lebih besar daripada Q, dan P_, adalah leb ih rendah dari P, lni berarti masyarakat memperoleh manfaat apabila kegiatan perusahaan monopoli mencapai tingkat Yang seperti itu. Akan tetapi, untuk perusahaan monopoli, ini bukanlah keadaan yang paling """gkan. Walaupun biaya produksi rata-rata hanya mencapai sebesar OC, - yaitu lebih Q,. � dari O�n dan masih memperoleh keuntungan, tetapi jumlahnya tidak sebanyak pada produksi ~"poli hanya memperolch untung sebanyak C,P _E,B. Adakalanya, apabila pemerintah "e ctapkan d : o "engj, , Boduksi pada keadaan di mana biaya marjinal sama dengan harga, perusahaan akan C am, kerugian. Dalam l<eadaan s eperti ini pemerintah akan memberi subsidi. ara lain yang d: dill¢ le • di lapat lilakukan pemerintah ajar da:. li "" dalam usaha untuk menetapkan harga yang m:ma har �u�la� penawaran barang yang 1ne11ct1l<t1pi adalal, 111enetapl<an harga pada tingl,at di gt~["[',_"ya rata-rata (P = AC). Dalam Gambar 12.7 keadaan itu dicapai pada titk E,, arga yang ditetapkan haruslah mencapai tingkat P, dan monopoli akan memproduksi 285 r ------•--a----a-,--0---,------------------------... •� BAB DUABELA% scbanyak Q, Dengan memproduksi sebanyak Q, perusahaan monopoli akan mendapat unto normal, yaitu keadaan di man hasil penjualan total adalah sama dengan biaya total. • PENILAIAN KE ATAS MONOPOLI Dalam bagian ini akan dilihat sampai di mana baik buruknya perusahaan monopoli. kalau di[y,, dari sumbangannya kepada cfisiensi kegintan perekonomian dan kescjahteraan masyarakat. Un% tujuan ini tiga persoalan berikut akan diperhatikan. • 5ampai di manakah efisiensi monopoli di dalam menggunakan sumber-sumber das di dalam menghasilkan barang, dan dalam meminimumkan biaya per uni " • Sampai di manakah monopoli memberikan perangsang untuk melakukan inovq (pembaruan) dan perkembangan teknologi? • pakah implikasi dari adanya monopoli terhadap distribusi pendapatan? EFISIENSI KEGIATAN MONOPOLI Telah ditunjukkan dalam bab yang lalu bahwa persaingan sempurna mengalokasikan sumber. sumber daya secara ideal, yaitu di dalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna akan terus menambah produksinya sehingga tercapai keadaan di mana harga = biaya marjinal • Monopoli telah menghentikan kegiatan produksinya sebelum hal tersebut tercapai. Di samping itu di dalam jangka panjang, oleh karena tidak adanya persaingan, perusahaan monopoli masih dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari keuntungan normal, dan ia dicapai pada waktu harga masih lebih besar dari biaya marjinal. Ini berarti penggunaan sumber-sumber daya adalah lebih tidak efisien dalam monopoli kalau dibandingkan dengan dalam persaingan sempurna. Penggunaan sumber-sumber daya yang tidak optimum ini menimbulkan dua akibat yang tidak menguntungkan, yaitu: (i) produksi dan penawaran barang adalah relatif sedikit dan ini meninggikan harga, dan (ii) biaya produksi adalah lebih tinggi daripada biaya rata-rata • yang optimum. Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna Perbandingan ini akan dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu : (i) apabila biaya produksin ya sama, dan (ii) apabila biaya produksinya berbeda. 1. Biaya produksi sama Perbandingan efisiensi di antara pasar persaingan sempurna dan monopoli dalam menggunakan sumber-sumber daya, memproduksikan barang, dan meminimumkan biaya produksi per unit, ditunjukkan dal am Gambar 12.8. Dalam Gambar 12.8 () ditunjukkan permintaan (DD) dan penawaran (SS) di dalam pasar persaingan sempurna. Deng demikian harga adalah P, dan jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar adalah Tela Q. .s n dalah b diterangkan bahwa (j) kurva penawaran pasar persaingan sempurna adalah gabungan kurva biaya , marjinal perusahaan-pe : rusahaan, dengan demikian d (ii) perusahaan SS = 2MC, lan (ii) setiap :j,, d th de bi ro memperoleh keuntungan normal, berarti harga adalal sama lengan iaya produ duksi per unit yang paling minimum. 286 ooPO" av8A""" ~~.ensr Monopoli dan Persaingan Sempurna (Biaya sama) kb»ding" p p D D S=MC S=MC, Ac P.y-- p s ------ ------ --- P, I I D I I I s I I ' MR I I s I I Lt .__ .,___-L- 0 0, Q 0 0.0 (i) Persaingan sempurna (ii) Monopoli Seterusny a misalkan seluruh perusahaan dalam persaingan sempurna bergabung clan menjadi sz erus: monopoli. Dalam gabungan ini dimisalkan juga bahwa biaya produksi tidak magalami perubahan. Oleh sebab itu kurva SS sama dengan 2MC dari pasar persaingan sempurna irzng berubah menjadi kurva biaya marjinal perusahaan monopoli (SS = MC_). Perubahan ini dnnjukkan dalam Gambar 12.8 (ii). Gambar tersebut menunjukkan keadaan sebelum dan sesudah rsahaan monopoli diwujudkan. Harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan sebelum usaihaan-perusahaan bergabung berturut-turut adalah P, dan Q.. esudah perusahaan-perusahaan itu menjadi perusahaan monopoli harga tidak sama dengan "la.marjinal. Dengan permintaan pasar sepert DD, hasil penjualan marjinal adabah MR. ,'Pusahaan monopoli akan memaksimumkan keuntungan apabila jumlah produksi adalah Rada tingkat duks:·h; k. produksi ini arga akan mencapai P_. Berdasa, »' 5J re, ?an perbandingan antara keadaan di pasar persaingan sempurna dan monopol, "terangke d 'g "dengan menggunakan Gambar 12.8, dapat diambil beberapa kesimpulan seperti . . Jatakan di bawah ini: 'ers aingan sempurna menggunakan sumber-sumber daya dengan lebih efisien dari monopoli. halam monopoli P_ lcebih besar dari MC sedangkan dalam persaingan sempurna P -MC, • • ~"Poduksi dalam pasar persaingan sempurna lebih tinggi daripada dalam monopoli. " produksi per unit dalam monopoli adalah lebih ti nggi dari dalam persaingan sempurna. 287 j ' BA8 Du DnlAtl'l tJc,·sninwtn sempurna pcrusahaan hanya memperoleh Bfu,g a 1 • • untung nor biaya produksi per unit sama dengan P. Karena dimisalkan kt j_ "" be,, urva iayau ,crsninga, 1 scmpur11a adalah sama dengan kurva biaya monop li 0 l tuk Pas.r ~;- 2oh, dah dal makap biaya rata-rata yang paling rendal lalam perusahaan monopoli. Bia _ s Adil ·k ' 31, Ji bile duke: itu akan dibelanjakan monopol apabila produksi adalah scbesarO_T; "Yaper unit«a "be, ' Q memproduksikan , maka iaya produksinya per unit harus lebih tin;""i k bi h gs . 'etapi mo 8' Ia n P s' 2 Biaya produksi berbeda l(esimpulan-kesimpulan dalam analisis sebel .. • • r. • um bcnar apabila dianggap kurva biaya produksi di pasar persaingan sempurna adalah sama a~ ni hanyal} di dalam monopoli. Sekiranya monopoli dapat menikmati skala ckonomi schingga ," • :. ] r bi r. ik bc·b : produksi yang sangat tinggt, kurva raya rata-rata akan erbeda dari yang dimisalkan di <" tngla au Besar kemungkinan ia berada di bawah kurva biaya rata-rata dari pasar persaingan s 8 . . . . ·a 5cmpurn Walaupun produksi telah mencapai Q biaya produksi rata-rata masih tetap menurun. Apa6 . ·· if :% k MC kurva biaya produksi rata-rata mempunya 'Pili sit at seperti itu, «urva [C-nya akan terletak di sebelk kanan dari MC dalam pasar persaingan sempurna. Sebagai akibat dari keadaan seperti ini, perusahan monopoli mungkin akan memproduksi lebih banyak dan harga juga lebih rendah dari dalam • pasar persarngan sempurna. Dalam Gambar 12.9 ditunjukkan efek dari biaya produksi yang berbeda di antara pas persaingan sempurna dan monopoli terhadap harga dan jumlah produksi dalam monopoli. Kurn DD menggambarkan permintaan di kedua pasar, MC adalah biaya marjinal di kedua pasar I I GAMBAR 12.9 Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna Apabila Biaya Berbeda AC • p ------ LRMC C I ---- P, A •••• P, I cU I LRAC e, cU r I -------- ---- I I I I I I I I I I I D I t I I I I I I MR I ' 0 0, 0, I • Jumlah barang I 288 4 ' oNwoPOLI ila dimisalkan biaya produksi adalah sama, dan MR ap' . 4, D 4 ·g adalah hasit .: e monopoli. engan demikian maka (i) produksi d 1, " penjualan marjir 4 J pas' .:s : t. • «an arga di ers nal d:ttl J>. 1,i,111 (11) 11n)tlt1k:-1 clr111 l1n1J._rn cir n1c>nopoli nclnlnh ("\ Ialam I P sn,ngnn sempurno d ) (' " s ; . " 1 ''' ·, clan p autalah Selanjutnva sekarang dimisalkan monopoli dapat meni, rs' J 1 ·· .. ; ;, <mati skala ckonor ( ,,q t kemajuan teknologr tan mnovasi) sehingga kurva bias 1 mt (misalnya sel ak1b' 5' " 7ya crubah : . LRAC dan LRMC menggambarkan kurva biaya jangka pa,,, enjadi AC, dan Mc 11gr ut' : ·k :. ). , s anjang, (Catatan: skl, 4sku dalam jangka panjang). cuntungan yang maksimum k d- 'T "" E Sala ekonomi bcri' . . ? aan icapai m i. produksi sebanyak Q, dan pada tingkat produksi itu harga pa _ ?opoli apabila men " "o ' { asar akan me . aniukkan bahwa (i) harga dalam pasar monopoli lebih rendah de- da. -capai P_, Int men ~. . duk· d car Ialam pasar empurna, dan (ii) jumlah .: produksi lalam pasar monopoli adalah lcbih besar. Persaingan PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI rhpat pertentangan di antara ahli-ahli ekonomi di dalam menilai apakah , 1era' . '.a monopo li me ibe nm."'itnrr dn..lan1 n1enge111ba11gkan tel,nolog1 dan melal<ttkan inovasi Seba • h'= m er, pcm·" ' . . . < 'g1an al ekonomi ependapat perkembangan teknologi dan inovasi akan terhambat apabila terd: kel DK"" .. 'a t Iapat eluatan li SedanQkan sebag1an Iag1 berpendapat bah\va monopoli akan membe · d Onopo me ' • . . . . < ·r orongan kepada perkembangan teknologi dan inovasi. Alasan-alasan dari masing-masing pendapat ini di diteman gkan bawah ini. Pandangan I: Monopoli Tidak Merangsang Inovasi Golongan yang berpendapat bahwa monopoli tidak merangsang perkembangan teknologi dan inovasi melandaskan keyakinannya kepada pandangan bahwa ketiadaan persaingan menimbulkan kengganan kepada monopoli untuk melakukan perubaban. Tanpa adanya persaingan monopoli tidak perlu gelisah akan kehilangan pasar dan mengalami kerugian karena perusahaan lain tidak akan masuk ke dalam industri tersebut. Maka selama ia tidak diperlukan, perubahan dalam teknologi dan inovasi tidak akan dilakukan oleh monopoli. Keengganan melakukan perubahan disebabkan juga karena perkembangan teknologi dan inovasi mungkin menimbulkan pengorbanan yang besar kepada monopoli, yaitu berupa pengeluaran untuk membeli mesin dan peralatan yang baru, dan harus mempercepat penyusutan mesin dan peralatan yang lama. • Pandangan II: Monopoli Merangsang Inovasi Golongan yang berpendapat bahwa monopoli akan mendorong perkembangan teknologi dan novasi didasarkan kepada dua alasan berikut: • • Perkembangan teknologi dan inovasi adalah suatu cara untuk mengurangi biaya per unit dan meninggikan keuntungan. Dan, seperti telah ditunjukkan dalam Gambar 12.9, bersamaan dengan keuntungan yang bertambah tinggi tersebut juga harga dapat diturunkan dan jumlah produksi diperbanyak. Berarti kemajuan teknologi bukan saja menambah keuntungan perusahaan tetapi juga kesejahteraan masyarakat. • Memiliki teknologi yang lebih baik dari perusahaan lain adakalanya merupakan sumber dari terwujudnya monopoli. Dengan demikian, untuk perusahaan-perusahaan yang 289 • BAB DUABELAS memperoleh kekuasaan monopoli dengan cara itu, mengadakan penyelidikan da mengembangkan teknologi secara terus-menerus merupakan syarat penting untul mempertahankan kekuasaan monopolinya. ' MONOPOLI DAN K.ESEJAHTERAAN MASYARAKAT I Telah diterangkan bahwa dalam monopoli terdapat kemungkinan berlakunya keadaan berikue harga akan lebih tinggi, jumlah produksi lebih rendah, dan keuntungan lebih besar daripada di dalam pacar I persaingan sempurna. Berdasarkan kepada kemungkinan ini kebanyakan ahli ekonomi berpendapat l I bahwa I monopoli menimbulkan akibat yang buruk ke atas kesejahteraan masyarakat dan distribusi pendapatan menjadi lebih tidak merata. Monopoli akan memperoleh keuntungan yang lebih dati normal, dan ini akan dinikmati oleh pengusaha monopoli dan pemegang-pemegang sahamnya. Mereka pada umumnya terdiri dari penduduk yang berpendapatan tinggi atau menengah. Para pekerja, yang merupakan golongan yang relatif miskin, tidak akan memperoleh sesuatu apa pun dari keuntungan monopoli yang lebih tinggi dari keuntungan normal tersebut. Tanpa ada hak eksklusif untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli, akan wujud kemungkinan berlakunya keadaan di mana beberapa perusahaan baru pada akhirnya beroperasi dalam pasar. Dalam keaclaan seperti itu pasaran telah berubah menjadi oligopoli. I I I I I I I l Ini menyebabkan setiap perusahaan tidak dapat menikmati skala ekonomi secara maksimum. Maka setiap perusahaan akan menetapkan harga/ tarif yang tinggi ke atas barang/jasa y_ang dihasilkannya. Keadaan seperti ini menimbulkan kerugian kepada masyarakat, karena mereka harus membayar dengan harga yang ' I I l tioggi tersebut. Hak eksklusif yang menjamin adanya perusahaan tunggal dalam pasar belum menjamin I I I bahwa harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Walaupun perusahaan terse but dapat mengecap skala ekonomi clengan sepenuhnya, yang menyebabkan biaya produksi berada pada tingkat yang rendah sekali, belum tentu perusahaan akan menjual hasil produksinya dengan harga yang rendah. Sadar bahwa ia mempunyai kekuasaan monopoli mungkin menyebabkan ia akan menetapkan harga yang tinggi juga. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah, di samping memberikan hak monopoli, akan menetapkan harga/ tarif penjualan dari barang/jasa yang disediakan perusahaan tersebut. Dengan cara ini dapatlah kepentingan para konsumen dilindungi, yaitu para konsumen dapat membeli barang yang dihasilkan perusahaan monopoli pada tingkat harga yang relatif rendah. I I I I \ RINGKASAN DAN KONSEP PENTING I RINGKASAN f , . 1. Pasar monopoli adalah pasar barang di mana hanya terdapat satu produsen dalam pas"" · »li dalah: b: Ciri penting lain dari perusahaan monopol adalah: arang yang hproduksmnya di duks tdak mempun l · pengganti, hambatan untuk memasuki pasar sangat »esar ian mempunya b d 1a ai kekL1asaan yang " besar untuk mempengaruhi harga. I 290 aw0Po!' ~4ma monopoli terutama discbabkan olch salah satu atau gabungan tiga faktor berikut: rewum '' · ·il/es. + de ··4, r.. .. _~ski sumber daya yang unik/istimewa lan tidak dapat digantikan, dapat mcnikmati skala me' jingga ke tingkat produksi yang sangat bcsar, dan pcraturan pemcrintah yang membcri Jonom! ' t: : Asklusif atau hak monopoli. Peraturan pemerintah yang mcwujudkan monopoli adalah ho hak cipta dan hak usaha cksklusif. hak paten, • TR, MR dan DD=AR dalam perusahaan monopoli berbeda dengan di perusahaan Kurva, " : ' berada dalam pasar persaingan sempurna. Dalam monopoli kurva permintaan ": DD=AR ya"", qei kiri-atas ke kanan-bawah. Scbagai akibat dari sifat ini (i) MR juga menurun ke menuru . : awah dan berada di bawah kurva DD, dan (ii) kurva TR berbentuk U yang terbalik. · seperti dengan operasi firma/perusahaan di pasar persaingan sempurna, dalam monopoli seasi perusahaan dapat menghadapi salah satu dari empat keadaan berikut: (i) memperoleh :cung lebil, nor111al, (ii) 111en1perolel1 untL1ng nor111al, (ii) mengalami kerugian tetapi dapat menutup biaya berubah, dan (iv) hasil penjualannya kurang dari biaya berubah. Dalam jangka panjang perusahaan monopoli akan terus beroperasi hanya apabila mendapat untung normal atau lebih normal. • 5. Berbeda dengan dalam pasaran persaingan sempurna, dalam monopoli tidak dapat ditentukan kurv a penawaran perusahaan. Hal ini disebabkan karena tidak terdapat hubungan yang past antara tingkat harga dan kuantitas barang yang ditawarkan. 6. Perusahaan monopoli, untuk menambah keuntungan, selalu menjalankan kebijakan diskriminasi harga yaitu menjual produksinya pada harga yang berlainan di dua pasar yang terpisah. Untuk dapat menjalankan kegiatan diskriminasi harga, harus wujud hal berikut: a. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain. b. Barang yang diproduksikan dapat dijual di dua pasar yang berbeda. c. Elastisitas permintaan di kedua-dua pasar berbeda. d. Biaya yang dikcluarkan tidak melebihi keuntungan tambahan yang diperoleh. e. Cri pembcli di satu pasar berbeda dengan di pasar lainnya. • T. Dalam pasar monopoli sering terdapat monopoli alami ah yaitu suatu perusahaan tunggal Yang mampu menurunkan biaya produksi per unit hingga ke tingkat produksi yang sangat �nggi. Di p erusaha a n 1n on opo l i se1Je1·ci itLI 111asyaral.::at al,an 1ne111peroleh n1anfaat ya,ng lebih . "apabila monopoli tersebut diatur kegiatannya agar memproduksi barang yang lebih banyak Paridpada tingl<at produl<si yang me wujudkan keuntungan yang paling maksimum kepada "odusen. Kesejh I ~. duks bil ( di > -jahteraan masyarakat akan dapat ditingkatakan apabila: (i) produkst Pada y, 1capa = "ka P AC-minimum, atau (i) produksi dicapai pada MC = memotong AR ketika = menycbabkan MC P). Kela1ea a.A, Perusahaan monopoli adalah: Pabila m il : cnikmati skala ckonomi, biaya produksi lebih murah daripada di firma pasar 291 .. , ----------------------------------�, BAB DUABEL¢ persaingan sempurna, dan tingkat produksi lebih besar. b. Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan te tus menerus melakukan pengembangan dan inovasi. c. Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dapat terus menghasill, barang yang lebih murah dan lebih bermutu. in 9. Walau bagaimanapun, apabila perusahaan monopoli tidak berkembang, keburukan ber[ mungkin berlaku: a. Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan sempuma b. Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan. c. Kesejahteraan masyarakat lebih buruk daripada yang diwujudkan oleh pasar persaingan sempurna. Di samping itu monopoli cenderung untuk memperburuk distribusi pendapatan dalam masyarakat. I I KONSEP PENTING I I • Barang mirip (close subsitute): Barang lain yang dapat menggantikan suatu barang tetapi mutu dan penampilan barangnya berbeda dengan yang digantinya. i I I I Hak paten: Suatu hak yang diberikan kepada perusahaan untuk secara eksklusif memproduksikan sesuatu I l barang yang diciptakannya dan tidak boleh diproduksikan oleh perusahaan-perusahaan I lain. Hak cipta (copy rights): Hak yang diberikan kepacla pengarang atau penggubah lagu untuk secara eksklusif memprocluksi clan menjual barang yang dihasilkannya, clan melarang pihak lain menjalankan hak yang sama . I • I Inovasi (pembaruan): Langkah perusahaan untuk melakukan perbaikan dalam operasinya (misalnya mereorganisasi perusahaan), memperbaiki mutu barang yang dihasilkannya atau menciptakan barang baru. Monopoli alamiah: Perusahaan monopoli yang mampu untuk ter us menerus menurunkan biaya produksinya sehingga ke tingkat produksi yang sangat besar dan menyebabkan kedudukan monopolinya menjadi bertambah kukuh. • 292 ______________ ,_, --��=---------------- sow0PO!" 0 , GANDA pMLIHAN yang manakah dari yang berikut BUKAN faktor yang mewujudkan monopoli? ",Memiliki suatu jenis sumber daya yang unik. Undang-undang ke atas hak cipta. c.Undang-undang nasionalisasi perusahaan. p. Skala ekonomi tercapai pada produksi yang sangat besar. Sekumpulan perusahaan dalam persaingan sempurna bergabung menjadi monopoli. Perubahan pakah yang berlaku di pasar ? A Harga naik, produksi naik. · 2 B Harga trun, produksi naik. C. Harga turun, produksi turun. D. Harga naik, produksi turun 3. Dalam perusahaan monopoli hasil penjualan total mencapai maksimum apabila A. biaya produksi rata-rata paling minimum. B biaya tetap rata-rata nol. • • C. hasil penjualan marjinal nol. D. biaya marjinal paling minimum. • ESE/ 1. Terangkan keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan kekuasaan monopoli di dalam suatu pasar barang, Apakah yang dimaksudkan dengan monopoli alamiah? Bagaimana monopoli seperti 4 itu wujud? 2. Terangkan hubungan di antara kurva permintaan dengan hasil penjualan total clan hasil penjualan marjinal dalam perusahaan monopoli. 3. Dengan menggunakan gambaran angka-angka dan secara grafik terangkan bagaimana perusahaan monopoli menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungann ya. 4. Buktikanlah bahwa di dalam pasar monopoli kurva penawaran dari barang yang dihasilkannya tidak dapat ditentukan. 4pakah syarat yang diperlukan agar suatu perusahaan monopoli dapat menjalankan kebijakan ��skri�inasi harga? Terangl<an bagaimana produksi ditentukan, dan bagaimana ia akan dijual � �asing-masing pasar terseb1..1t. Beril<an beberapa contoh kegiatan ekonon1i }'ang sering Cnjalankan kebijakan diskriminasi harga. 293 r 848 UAee, 6. Terangkan mengapa kegiatan monopoli alamiah akan merugikan kepentingan masyart, ' ·· perusahaan itu menekankan kepada keinginan memaksimumkan untung saja. De,, .. . apa "a bagaimanakah pemerintah dapat memperbaiki kelemahan ini? '&an ca%, 7. Buat suatu penilaian ke atas perusahaan monopoli, dan terutama selidikilah efisiensin dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurn. ' kala KUANTITA TIF Dalam tabel di bawah ini ditunjukkan jumlah produksi dan biaya produksi total pada be, jumlah produksi. Dimisalkan biaya tetap adalah Rp 10 ribu. 2°rbagai ' Jumlah produksi (unit) Harga (ribu rupiah) Biaya total (ribu rupiah) 1 20 21 2 3 4 18 16 14 31 39 45 5 12 49 6 10 7 55 8 70 8 6 100 a. Hitunglah: i. Biaya rata-rata (AC). ii. Biaya tetap rata-rata (AFC). I iii. Biaya berubah rata-rata (AVC). iv. Biaya marjinal (MC). b. Lukislah kurva AC, AFC, AVC, dan MC. c. Dengan menggunakan pendekatan MC = MR tentukan tingkat produksi yang memak simumkan keuntungan dan lukiskan keadaan keseimbangan yang dicapai. 2. Tabcl berikut menunjukkan hubungan antara tingkat harga sesuatu barang dengan jumlah barang yang diminta dan jumlah biaya yang dikeluarkan. Kuantitas diminta (unit) Harga (ribu rupiah) Biaya total (juta rupiah) 12000 10000 8000 6000 4000 2000 5 110 10 90 15 70 I ' 20 50 25 30 ' 10 • 294 • awoPo!! " qtnglal jumlah penjualan total (TR), hasil penjualan marjinal (MR) dan hasil penjualan " ~erta (A), TR, MR ukiskan kurva AR. dan � Qet1�111nenggt.1nal.;:an l,edL1a-dL1a tJenclel<ntan tL111jL1l<l<a11 l<eL1ntL1ngan perusahaan monopoli tersebut. • berikut menunjukkan tingkat produksi dan biaya produksi pada berbagai tingkat produksi 5 P"",', Biaya tetap total adalah Rp 50 ribu. Data tersebut juga menunjukkan tingkat harga terscbu. .. . berbagru ungl,at produl<s1 perL1sal1aan tersebL1t. Pada barang • Jumlah produksi Tingkat harga (rupiah) Biaya total (rupiah) - 0 50 1 120 120 2 110 170 100 3 200 4 90 210 5 80 250 6 70 330 7 60 490 8 50 680 9 40 900 a Hitunglah: i Biaya berubah total (TVC). ii. Biaya rata-rata (AC). iii. Biaya berubah rata-rata (AVC). ' iv. Biaya tetap rata-rata (AFC). • v. Biaya marjinal (MC). b. i. Lukiskan kurva-kurva TC, TVC, FC, dan TR dalam satu grafik. i. Lukiskan AC, AVC, AFC, dan MC dalam satu grafik. c. Secara angka dan grafik tunjukkan keadaan keseimbangan perusahaan tersebut dengan menggunakan pendekatan biaya total dan hasil penjualan total. Gambarkan juga kurva keuntungan. d. Secara angka dan grafik tunjukkan keadaan keseimbangan perusahaan tersebut dengan mnenggunakan pendekatan biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. e Berapakah keuntungan maksimum perusahaan tersebut dan berapakah jumlah produksi nya? 295 • ersa1n • • ono 0./1st1s HAL-HAL YANG DITERANGKAN I • Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis. • Keseimbangan dalam pasar persaingan monopolistis. • Penilaian ke atas persaingan monopolistis. • Persaingan bukan-harga. • Kebaikan dan keburukan pengiklanan. • Seperti juga halnya dengan yang dibuat dalam dua bab yang terdahulu uraian mengenai persaingan monopolistis yang akan dilakukan dalam bab ini pertama-tama akan melihat (i) ciri-ciri persaingan monopolistis dan (ii) cara pemaksimuman keuntungan oleh sesuatu perusahaan dalam persaingan monopolistis. Di dalam menerangkan hal yang dinyatakan dalam (ii), akan dibedakan di antara keseimbangan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Sesudah itu akan dibuat penilaian tentang kebaikan dan kcburukan persaingan monopolistis. Di dalam hal ini tiga persoalan penting yang telah diperhatikan dalam membicarakan persaingan sempurna dan monopoli juga akan dianalisis, yaitu (i) cfisiensi penggunaan sumber-sumber daya, (ii) perangsang untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi, dan (iii) pengaruh persaingan monopolistis ke atas distribusi pendapatan. Di dua bagian yang terakhir akan dianalisis (i) bentuk-bentuk persaingan bukan harga, dan (ii) kebaikan dan kcburukan dari salah satu bentuk persaingan bukan harga, yaitu iklan. Melakukan promosi penjualan dengan menggunakan iklan adalah suatu kegiatan yang sangat penting artinya untuk menjamin kclangsungan hidup perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Kegiatan membuat iklan untuk mempromosikan penjualan tidak diperlukan dalam persaingan sempurna dan monopoli. Dalam persaingan sempurna setiap perusahaan memproduksikan barang yang serupa dan tidak boleh dibedakan satu sama lain. Oleh karenanya iklan tidak diperlukan. Dalam monopoli iklan juga tidak diperlukan oleh karena barang yang dihasilkannya adalah satu satunya barang di pasar. Perusahaan dalam persaingan monopolistis perlu melakukan pengiklanan oleh karena mereka menghasilkan barang berbeda cork. Maka uraian mengenai pengiklanan, dan kebaikan dan keburukan pengiklanan perlu diterangkan di dalam bab ini. 296 j : ; a GAN MONOPOLISTIS cs#! RL-CIRI PERSAINGAN MONOPOLISTIS saingan monopolistis pada dasarnya adalah par yang berada di antara dua pets" • psar I" .' yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Olch scbab itu sifat ., is pas» jct!' ,engandung unsur-unsur sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar ftnya " Are-A Ailts-iE p, s! '. :. at, • ,sempurna. 'asarpersainan monopolistis dopat didcfinisikun sehupai stat pasar di mana terdapat pe�" 111�111t'll)'tlllJ!, ,,,e,,gha.rilkc111 bc11-c11tgJ1111,g /1u1·be1l11 co1vk (1/ijfa 11111!1i:1te1I /Jrorl11cl1). Ciri-ciri sclcngkapnya kw""" suingan monopolistis adalah scperti yang diurailan di bawah ini. Jan psrP rrdapat Banyak Penjual j,ht cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, namun demikian ia �er .. ��1 sebanyal< scperti clala111 1,asar 1,crsai11gan sc1n1,ur11a. A1,at,ila cli dalam pasar sudah dakl h h k li : ~Aapat bcberapa puluh perusahaan, maka pasar pcrsaingan monopolists suat mungmn dah ki ~4. Yang penting, tidak satu pun dari pcrusahaan-perusahaan tcrscbut ukuran/besarnya wuju h et h >. P h; ll l· ., elcbihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. crusahaan dalam pasaran monopolists ju! akunran yang relatif sma bcsarnya. Kcadaan ini menycbabkan produksi suatu pcru mempuny '." r: t: h elatif : seclil<it l<alat1 cl1l,ancl1ngl<a11 clcnga,, l<cselurt1ha11 1,rodul<s1 clalam kcscluruhan pasar. sahaan r' Barangnya Bersifat Berbeda Corak (ti ini mcrupakan sifat yang penting dalam mcmbcdakan antara pasar pcrsaingan monopolistis an persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan, dalam persaingan scmpurna produksi berbagai erusahaan adalah serupa. Olch karenanya sukar untuk membedakan yang mana yang mcrupakan :roduksi sesuan1 perusahaa_n, _clan yang mana [)t1la pr�dul<si_ 1,erusahaan lainnya. Produ_ksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya (differentiated product) dan secara fisik mudah dibedakan di antara produksi sesuatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Di samping perbedaan dalam bentuk fisik barang terscbut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam pengemasannya, perbedaan dalam bentuk "jasa perusahaan setelah penjualan" (after-sale service) dan perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli. Sebagai akibat dari perbedaan-perbedaan ini barang yang diproduksikan oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis bukanlah barang yang bersifat pengganti sempurna (pe rfect substitute) kepada barang yang diproduksikan perusahaan lain. Mereka hanya merupakan pengganti yang dekat atau close substitute. Perbedaan dalam I I sifat barang yang dihasilkan inilah yang menjadi sumber dari adanya kekuasaan monopoli, walaupun kecil, yang dimiliki oleh perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Perusahaan Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang tidak mempunyai kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis dapat mempengaruhi harga. Namun demikian pengaruhnya ini relatif kecil kalau dibandin gkan dengan Perusahaan oligopoli o I l, li . . Kel : can 1nonopo 1. ekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan mono- I pohstis bersumber Ari {f b difr , dih :. : zr dari sifat arang yang lihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak atau terentiated me h roduct. pr ·)cl. :..: erbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat memilih, yaitu lebih <nyukai barang d:· ,, , . r .. Perusal,% <dari sesuatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai bara ng yang dihasilkan ahaan lainnya. Mzle bil a. 1aka apabila sesuatu perusahaan menaikkan harga barangnya, ia masih dapat . 297 BAB TIGABELAs menarik pembeli walaupun jumlah pembclinya tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga. Scbaliknya, apabila perusahaan menurunkan harga, tidaklah mudah untuk menjual semua barang yang diproduksikannya. Banyak di antara konsumen di pasar masih tetap membeli barang yang dihasilkan olch perusahaan-perusahaan lain, walaupun harganya sudah menjadi relatif lebil mahal. Kemasukan ke dalam Industri RelatifMudah • Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan monopolistis tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hambatan yang dihadapi tidaklah seberat seperti di dalam oligopoli dan monopoli. Tetapi kemasukan tidaklah semudah seperti dalam pasar persaingan sempurna. Beberapa faktor menyebabkan hal ini. Yang pertama ialah karena modal yang diperlu kan adalah relatif besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar per saingan sempurna. Yang kedua ialah karena perusahaan itu harus menghasilkan barang yang berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia di pasar, clan mempromosikan barang tersebut untuk memperoleh langganan. Maka perusahaan baru pada dasarnya harus berusaba memproduksikan barang yang lebih menarik dari yang sudah ada di pasar, dan harus dapat meyakinkan konsumen akan kebaikan mutu barang tersebut. • Persaingan Mempromosi Penjualan Sangat Aktif Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relatif tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Sebaliknya suatu perusahaan lain mungkin harga barangnya rendah, tetapi tidak banyak menarik langganan. Keadaan seperti ini clisebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat berbeda corak. Ini menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi citarasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan-harga (non-price competition). Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam memperbaiki mutu clan desain barang, melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik, dan sebagainya. • KESEIMBANGAN D PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS • Ciri-ciri persaingan monopolistis seperti yang diterangkan dalam bagian yang lalu menimbulkan pcngaruh yang cukup penting ke atas corak permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis. Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisitasnya tidak sampa mencapai elastis sempurna -- yaitu kurva permintaan yang sejajar sumbu datar-yang merupakan kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Maka pada hakikatnya kurva permintaan ke atas barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). 298 • %enSAINGAN MONOPOLISTIS -, permintaan yang bersifat seperti ini berarti : (i) apabila perusahaan menaikkan harga maka Kur. di·ah ·di ~~~mlah barang yang dijurlnya menjadi sangat berkurang, dan sebaliknya (ii) apabila perusahaan ~urunkan harga maka jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat bertambah. me I : dal: : Oleh karena kurva permintaan talam persaingan monopolistis tidak bersifat elastis sempurna, rva hasil penjualan marjinal (MR) tidak berimpit dengan kurva permintaan. Dalam persaingan Opo listis ku1·va l\1R adalal1 sa111a sepertJ yang terdapat dalam monopoli yaitu kurva tersebut monG . " erletak di bawah kurva perm1ntaan. KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, dan sebagai akibatnya kurva MR tdak berimpit dengan kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam asar persaingan monopolistis adalah sama dengan di dalam monopoli. Bedanya, di dalam monopoli ~~ dibadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan monopolistis, permintaan yang �hadapi pe1mahaa11 adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. Dua keadaan perusahaan monopolistis ditunjukkan dalam Gambar 13.1. Yang ditunjukkan dalam gambar (i) adalah keadaan di mana perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat di mana keadaan MC t ' = MR tercapai. Maka keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q clan pada tingka t produksi ini tingkat harga adalah P. Segi empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan maksimum yang dinikmati perusahaan monopolistis itu. Dalam gambar (ii) yang ditunjukkan adalah keadaan di mana perusahaan mengalami kerugian. Kerugian akan dapat diminimumkan apabila keadaan MC ' ' = MR tercapai. Ini berarti perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak Q Pada tingkat produksi ini harga mencapai P Besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh kotak PABC. Walaupun mengalami kerugian perusahaan akan terus beroperasi selama hasil penjualannya melebihi jumlah biaya berubah (atau harga melebihi AVC). • KESEIMBANGAN ]ANGKA PANJANG Keuntungan lebih dari normal yang ditunjukkan dalam Gambar 13.1 () akan menarik perusahaan perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut. Dalam persaingan monopolistis tidak terdapat hambatan kepada perusahaan-perusahaan baru. Maka keuntungan yang melebihi normal akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah perusahaan di pasar. Sebagai akibatnya setiap perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini berarti kemasukan perusahaan baru akan menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya juga kurva hasil penjualan marginal MR) ke sebelah kiri, yaitu seperti ditunjukkan oleh anak panah dalam Gambar 13.1 (). Kemasukan perusahaan baru, dan perpindahan kurva DD dan MR ke ri, akan terus berlangsung sehingga perusahaan hanya mendapat keuntungan normal saja. Dengan cmikian, seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, dalam Persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal di dalam hangka panjang. ~Oambar 13.2 menunjukkan keseimbangan perusahaan monopolistis di dalam jangka panjang. "duksi berjumlah Q, dan pada tingkat produksi ini tingkat harga adalah P,. Dapat dilihat bahwa 299 a C 0 I - BAB TIGABEL¢ GAMBAR 13.1 Keseimbangan Perusahaan Persaingan Monopolistis dalam Jangka Pendek ' ' I MC I I i I 5 AC p ---- ------- A I I I I I C -- - - -�- -- - - _,., - - ,, D I I I I I MR • • I 0 , Q ' Jumlah barang • () Memperoleh keuntungan • • MC AC • • I I I I D I I I MR I 0 a Jumlah barang (ii) Mengalami kerugian P, sama dengan biaya total rata-rata, yang berarti bahwa perusahaan hanya memperoleh untung normal. Corak kegiatan perusahaan dalam persaingan monopolistis ketika mendapat keuntungan i normal berbeda dengan corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna yang jug • memperoleh untung yang normal. Perbedaan itu adalah: • Harga dan biaya produksi di pasar persaingan monopolistis lebih tinggi. • Kegiatan memproduksi di pasar persaingan monopolistis belum mencapai tingka' yang optimal (mencapai tingkat di mana biaya produksi per unit adalah paling rendah) 300 pERSAINGAN MONOPOLISTIS 13.2 GAMBAR eseimbangan Perusahaan Persalngan Monopolistis dalam Jangka Panjang MC D AC ----- --------- P, ' d I I • I I D I ¢ I ' MR • I • • 0 Q • Jumlah barang Seperti dengan keadaan yang ditunjukkan dalam Gambar 13.1 (), keseimbangan sepert yang ditunjukkan dalam Gambar 13.1 (ii) tidak akan wujud dalam jangka panjang. Perusahaan yang mengalami kerugian tidak akan meneruskan kegiatannya, mereka akan meninggalkan ndustri tersebut. Dengan demikian jumlah perusahaan di dalam pasar semakin lama menjadi semakin 9cdikit. Sebagai akibatnya dalam jangka panjang permintaan yang dihadapi setiap perusahaan menjadi lebih besar dari semula. Di dalam grafik pertambahan permintaan ini digambarkan dalam bentuk Pergeseran kurva permintaan dan kurva hasil penjualan ke sebelah kanan. Dengan d emikian dalam angka panjang kurva DD dan MR pada Gambar 13.1 (i) akan pindah ke kanan, yaitu ke arah Yang ditunjukkan oleh anak panah. Pergeseran itu akan terus berlangsung sehingga perusahaan mcndapat keuntungan normal, yaitu seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 13.2. Karena tidak :eocler!ta ker ugia n lagi perusahaan-perusahaan tidal< al<an meninggall<an industri tersebut, tetapi � �a keuadaan keuntungan yang melebihi normal tidak akan menarik kemasukan perusahaan baru. ,"""gakibatkan di dalam jangka panjang keseimbangan perusahaan adalah seperti yang Pjukkan dalam Gambar 13.2. 301 BAB TIGApe PENILAIAN KE ATAS PERSAINGAN MONOPOLIST1S " . d-' b,,o-ian j11i a11alisis ) D 1 ang dibL1at hanya meliputi penilaian ke atas efel d. 1 1alam d! 'tel ~. larl pasar •f t persaingan monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, d b ers1ta1 a Yang • • • , lorongan u tnb .... ngl·atl tcl,nologt clan 111elal<ul<an 1novas1, clan corak dtstrtbusi pend: ntuk menger a ,~. lapatan. Sala k • ........... penting ),ang dtlal<Ltl<an oleh perusahaan monopolist.ls adalah melakukan egatan .. . . satu .. ~.,. promosi penju ara iklan. Kebaikan dan kcburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagiar bey, secar ' ''Whan In eril:ut. 4 EFISIENSI DALAM MENGGUNAKAN SUMBER DA y A Untuk menilai sampai di mana efisiensi pasar persaingan monopolistis di dalam me ml[. I :· sumber-sumber daya, akan dibuat suatu perbandingan dengan efisiensi perusahaan dala . · . engalokasikan b di . kk . um pasar P b d. PersainITTill sen1purna. er ans ingan terse ut tun Ju an di dalam Gambar 13 3 yang m kk 2 keseimbangan suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna (grafik i) dan keseimbangan suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis (grafik ii). Kedua keadaan kesein,, tersebut adalah di dalam . '·' enunjul an • jangka panjang. ' 1 Dalam membuat perbandingan tersebut biaya pr4 dalam perusahaan persaingan sempurna clan perusahaan monopolistis adalah bersamaan. Dengan demikian AC_= AC_,, dan MC = MC_. % • • Keadaan dalam Gambar f 13.3 (i) menunjukkan bahwa: • ! • Biaya produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum. Biaya per I unit • I adalah Ps. \ ; I GAMBAR 13.3 Efisiensi Penggunaan Sumber-sumber Daya p p MC MC B AC, D AG, P. P, p s MR I I I I + L I D I 0 ! MR I I I I I a ' I 0 0, 0 0 0, m • :. 1onopolistis Persainganm (i) (i) Persaingan sempuma 302 MONOPOLISTIS NGAN sRsAN • Hatga yang berlaku di pasar adalah P s. • Jumlah barang yang diproduksikan adalah Q. 1. kcadaan dalam Gambar (ii) menunjukkan bahwa: dangkan • Biava produksi per unit perusahaan monopolistis adalah lebih tinggi dari biaya produksi per unit yang paling minimum. Biaya per unit adalah Pm. • Harga yang berlaku di pasar adalah Pm. • Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qm. gasimpulan pokok yang dapat dibuat dari membuat perbandingan tersebut adalah: Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis sama-sama mendapat keuntungan normal, tetapi dalam perusahaan monopolistis biaya produksi per anit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi, dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan adalah d i bawah tingkat yang optimal). Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa perusahaan persaingan sempurna adalah lebih efisien dzi aan monopolistis di dalam menggunakan sumber-sumber daya. Baik ditinjau dari sudut efisiensi produktif (seperti telah diterangkan dalam Bab Sebelas ia dicapai apabila biaya 4 produksi per unit adalah yang paling minimum), maupun dari sudut efisiensi alokatif (ia dicapai zpzbila harga sama dengan biaya marjinal), perusahaan dalam persaingan sempurna adalah lebih • efsien dari perusahaan dalam persaingan monopolistis. EFISIENSI DAN DIFERENSIASI PRODUKSI Telzh diterz an dalam analisis sebelum ini bahwa barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan perus ahaan persaingan monopolistis bersifat berbeda corak, yaitu ia berbeda dari segi mutu barangnya, pengemasannya, dan pelayanan setelah penjualan. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan para konsumen mempunyai pilihan yang lebih baik dari pilihan yang dapat dibuat mereka di dalam Pas ar persaingan sempurna. Pilihan yang lebih baik ini dapatlah dipandang sebagai kompensasi kepada Peggunaan sumber-sumber daya yang kurang efisien seperti yang baru saja diterangkan. Persoalannya sekarang adalah: manakah yang lebih baik kepada masyarakat? Barang Jong diproduksikan secara efisien sehingga dapat dijual dengan harga murah? Ataukah harga yang lebib mabal dikit tetap; k ; :. ,- lh, ·-:b 'pi masyarakat dapat menentukan barang yang akan dikonsumsinya dar pban yens arang _yang khih banyak? Ini merupakan persoalan normatif, yang jawabannya sangat tergantung kepada value .Jll�gtmen�masyarakat ter sebut. Seki ran ya 1nerel<a lebih menyukai harga yang murah, maka kekurangan P_li� a<lak dipandang sebagai stran 1 yang merugikan. Sebaliknya, apabila masyarakat menginginkan "barang yang lebih banyak, sehingga dapat dibuat pilihan yang lebih tepat, harga yang lebih "&g tidaklah terlalu merisaukan mereka. PE akah persaingan monopolistis akan mendorong perkembangan teknologi dan inovasi? 'ada mnya ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistis memberikan dorongan 303 . BA8 Gee 4 ata s untuk melakukan perkembangan teknologi. 'Terbatasnya dorongan te Us s, yang sangat terbala 3 (ersebut di "1, jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan not ~ "Gbak karena lalam 1''$' I' . rmal. Ke c.)r ·\,i 11 "«n 1, \ b 1 a\ di da\arn 1ang\<a pendek dapat mendorong kepada \<egiata Untun� mcleb yang an mengeml · Tetapi dorongan terscbut adalah sangat lemah karena perusahaan-per, k \ teknolog1. angkan :rusahaanm . k�·eut,ru,1�11 )1ang dipero\eh dari mengembangkan teknologi da.n me\ak k b \ . enyadan ahwa '}" uKan Inoa. t bertahan dalam jangka waktu yang \ama. l<.eunt\..tngan me\ebihi normal ya di d apa asi t!dat . . . \g 1peroleh ,.011 g \)et\..tsa\1aa11-perusal1aan \a1n untu\< masuk ke 1ndustr1 tersebut d '\do a11_an men . . . .. . . mni akan s 1an berlangsung sehingga keuntungan melebihi normal tidak ada lagi. Maka dalat "ens :- ~ • • um jangka pan keunru,1 rran ,rang d1pero\el1 dar1 per\<embangan teknologi clan me\akukan inov • .cl k lat\g s '' vast tdak • dapatj, dinikmat1. Ula2o DISTRIBUSI PENDAPATAN Persaingan monopolistis mengakibatkan corak distribusi pendapatan yang sama sif ' • • a 51tatnya sepemi yang biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi pendapatan adalah -[ ' '> . . . var sembang Karena tidak terdapat keuntungan yang berlebih-lebihan dalam jangka panjang, maka pengusilt dan pemilik modal tidak memperoleh pendapatan yang berlebih-lebihan. Di samping itu dlam pasar terdapat banyak perusahaan, dan ini berarti keuntungan normal yang diperoleh akan dibagikan • kepada jumlah pemilik modal dan pengusaha yang banyak jumlahnya. Berdasarkan kepad kecenderungan ini ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan monopolists menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata. ' • • PERSAINGAN BU -HARGA • • I Persaingan bukan-harga pada hakikatnya mengandung arti usaha-usaha di luar perubahan barga or dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang diproduksikan. Maka pada hakikatnya usaha-usaha untuk melakukan persaingan bukan-harga bertujuan unm memindahkan kurva permintaan ke kanan. Perpindahan itu berarti pada setiap tingkat pend patan dan kesempatan kerja, jumlah barang yang diminta menjadi bertambah banyak. Persaungu bukan-harga dapat dibedakan kepada dua jenis: • : : ·· be rbeda coraknya deng" • Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetap1 ere produksi perusahaan-perusahaan lain. \ • Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan. I I • 0ct .akt! ' . ·. bukan-harga Di dalam persaingan monopolistis dan oligopoli, persangan s"% " _:. ~sempun . . ilakukan. Di dalam dua pasar yang telah diuraikan terleh tanu» lL1 ,,a1tt1 pers,ung.t '\ \ b'\ d h d. . J alasand! . .. di ·· k Untuk monopo" dan monopoli, persaingan bukan-harga tidak begitu lipentngkan. .,, palm persii" ~ :. :. . :, l 'idak punyai saingan. tidak sukar untuk dicari, yaitu karena perusahaan monopol i tda men ~h ~, ~)~tsika penu .. 1 k k b ra ng yang dipro sempurna, persaingan bukan-harga tidak dilakukan karena de s!' hul arag. di antar p" . · d \ d at n1en1beda\._:1n perusahaan adalah serupa atau identical. Para pembel kep1tl, 1 b l tdak 1apa : .4ak ada gunan'' ::. teOleh sebabitu yang diciptakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Iet teat i 304 I ---- ----------· ------:-- eN MONOPOLISTIS ass" a _~ perusahaan untuk menarik lcbih banyak pembeli dengan cara persaingan bukan-harga. «""eli tidak akan dapat mengetahui manakah barang yang dihasilkan oleh perusahaan yang pa P"""ersaingan bukan-harga. ~enila" cRENSIASI PRODUKSI pl! aan dalam pasar persaingan monopolistis akan berusaha untuk memproduksikan ~ . per" seI' _miempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat dengan jelas dibedakan dari produksi inn""_~sahaan lainnya. Maka di dalam pasar akan terdapat berbagai barang yang dihasilkan srusahaan· F'~ustri yang mempunyai corak, mutu, desain, mode, dan merek yang berbeda-beda. sat}",erbagai variasi dati sesuatu jenis barang adalah sifat istimewa dari pasar persaingan [dapat : " ;s rang tidak terdapat dalam pasar persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan ·. " ' moneP"" ,,it pasar persaingan sempurna, barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan adalah in}, . elum ' _era serupa (identical. Terdapatnya barang yang beraneka ragam coraknya di pasar persamngan _~As menimbulkan keuntungan kepada perusahaan mau pun kepada para konsumen. ""_~a setiap perusahaan, barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut akan menjadi daya ~~, khusus ke atas barang yang diproduksikannya. Segolongan konsumen tertentu akan lebih t membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal) kalau dibandingkan dengan barang a.rang yang sejenis yang dihasilkan produsen-produsen lain. Dengan demikian diferensiasi produks 4 at menciptakan suatu bentuk kekuasaan monopoli. Dengan menghasilkan suatu barang tertent «zag 4 berbeda dari barang lainnya, perusahaan menciptakan suatu penghambat kepada perusahaan an • lain untuk menarik para langganannya. Diferensiasi produksi memungkinkan seorang produsen dalam pasar monopolistis untuk tetap menjual produksinya (tetapi jumlahnya semakin sdikit) apabila ia menaikkan harga. Tetapi sebaliknya, produsen itu dapat menarik sebagian dari langganan perusahaan-perusahaan lain, sekiranya ia menurunkan harga penjualan barangnya. Kepada para konsumen, barang yang sejenis tetapi berbeda corak tersebut menimbulkan 4 suatu keuntungan pula, yaitu pilihan mereka untuk membeli sesuatu barang menjadi lebih beraneka ragam. Ini memungkinkan mereka memilih barang yang benar-benar sesuai dengan keinginannya. Seperti telah disinggung sebelum ini, ahli-ahli ekonomi banyak yang memandang pilihan yang beraneka ragam itu sebagai suatu kompensasi terhadap ketidakefisienan persaingan monopolists di dalam menggunakan su m be r-s umber daya. • dalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan mempersiapkan dan membuat iklan adalah au bagia s.,,' d; "Penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya. Peng eluaran yang dilakukan me:;baan-perusahaan untul< pengil<la n an 1nelipL1ti jt1mla l 1 yang cukup besar yang adakalanya e""Pertambahan yang nyata kepada biaya produksi. Perusahaan-perusahaan melakukan di,~,"anan untuk mencapai salah satu atau gabungan dari tiga tjuan yang dinyatakan I Untk me . 'Smberikan informasi mengenai produk "emi.,, Iklan seperti ini dilakukan untuk an penerany 1 d gan kepada konsumen tentang suatu produk. Iklan itu mungkin untuk barang f 305 .a "°roe, au untuk barang yang baru saja dikcmbangkan. Iklan seperti in 4; yang telah lama ada, ata no ad is "ma, · tau ikhan memberi penerangan a ' information advertising, 1 nlcai1 Jcualitas suatu produk secara persuasif 2. Untk menekat fklan s " Seper, · I ·rangkan kepada konsumen akan kualitas yang sangat baik dari sch.,, dilakukan " untuk menerat <l 'Prod I. - 1•1 1 bct·ttJJ·tia, 1 Lti1tul< tc1·us 1ncncrus mcng1ngatl<an para konsumen bahw b · Beberapa bentuk iklan .._. ,bar, 1 ; . Iklan seperti ini dinamakan iklan untuk bersaing atau competitive terscbut ~," ada di 'derti pasar. ! • T 'kl . 1 ci·ti' 1· 11 j l<cJiist1111cn da1Jat berubah s1l<apnya clan men1ad1 langganan perusah anpa Ian sepe ', '' � ~., an\, ·11-,.11 1 IJ"t·a11g )'a11g sa1na )'ang sclalt1 d11l<lanl<an yang mcngas ' · 3. Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen Iklan tersebutM,, • ' berbentuk memperkenalkan perusahaan tersebut mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakuke%% khan mengenai hasil-hasil produksinya tidak begitu ditekankan. Iklan ini juga dilakukan~~, menghindari larangan pengiklanan yang dilakukan pemerintah (misalnya iklan rokok). Dari ketiga-tiga jenis iklan ini, yang dilakukan perusahaan dalam pasar persaingan monopolist adalah jenis iklan yang pertama dan kedua. Iklan jenis pertama terutama digunakan pad «we4 perusahaan memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru. Sedangkan iklan jenis keden digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar. t KEBAI I DAN KEBURU r • PENGI AN f I Di dalam menilai apakah iklan memberikan manfaat kepada masyarakat, terdapat berbagai pendapat Segolongan orang berkeyakinan bahwa iklan merupakan suatu penghamburan karena biaya produksi bertambah tinggi sedangkan konsumen tidak menerima kenikmatan tambahan dari barang yang dipromosikan melalui kegiatan pengiklanan. Pengiklanan tdak menambah atau memperbaiki mu suatu barang, Segolongan lain berpendapat bahwa iklan memberikan sumbangan ya ng positf ' I I • kepada masyarakat karena ia dapat menurunkan biaya produksi per unit. Di samping oleh perbedaan pendapat mengenai pengaruh iklan ke atas biaya produksi dan harga, perbedaan pendapat mengen kcgunaan iklan dikemukakan berdasarkan beberapa argumen lain. Beberapa argumen penting f dalam perdcbatan tersebut diterangkan di bawah ini. IKLAN DAN BIA YA PRODUKSI Adakah iklan akan menaikkan atau menurunkan biaya produksi per unit? Keduanya mungk berlaku, dan ia tergantung kepada perubahan permintaan yang terjadi sebagai akibat kegiatu pengiklanan yang dilancarkan. Apabila permintaan menjadi sangat bertambah elastis, bes' ·~dak kemungkinan biaya produksi per unit akan menjadi lebih rendah. Tetapi kemungkinan inid I banyak berlaku, dan ini berarti bahwa pada umumnya iklan akan menimbulkan kenaikan bia duke· Pr) ,,: hacga dapa" produksi. crbedaan pendapat mengenai pengaruh iklan kepada biaya produksi dan aa ' I diterangkan dengan menggunakan Gambar 13.4. Bi ; , , ~...:. aya rata-rata jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistis sebelum ·belt melakukan ~~ keg jta ·jl, . 4 atan pengiklanan adalah At· [eh erusahaan' AC. Permintaan ke atas barang yang diproduksi olel p 306 %eASAINGAN MONOPOLISTIS 13.4 e1»BAR p%ngaruh Iklan ke Atas Biaya Produksi, Harga dan Tingkat Produksi AC, AC B - -- -- 8 I P, b :::c I -------- ------ • P, I I I I • D I I D, I I I I I I • I I I I I • I I I I • I I 0, I I I I I I I I I D, I I I I I I I • 0 0, 0, 0, Jumlah produksi adalah D,. Maka keseimbangan jangka panjang perusahaan monopolistis tersebut dicapai pada titik A, dan keseimbangan ini menunjukkan bahwa harga pasar mencapai P, dan jumlah barang yang akan diproduksikan perusahaan monopolistis tersebut adalah Q,. ' Apabila perusahaan melakukan pengiklanan biaya produksi akan menjadi lebih tinggi, dan ini dicerminkan oleh kenaikan kurva biaya rata-rata dari AC menjadi AC. Pada waktu yang sama saha mempromosikan penjualan melalui iklan tersebut menyebabkan permintaan ke atas produksi Perusahaan bertambah. Apabila permintaan tersebut bertambah dari D, ke D,, keseimbangan Iangka panjang yang sekarang adalah ditunjukkan o leh titik B. Dengan demikian iklan telah "enyebabkan jumlah barang yang dijual bertambah dari Q, ke Q,, akan tetapi iklan tersebut """a«kan harga dari P, menjadi P,. Berdasarkan kepada keadaan yang baru diuraikan ini segolongan atli ck .: 2 "onomi berpendapat bahwa iklan merupakan suatu penghamburan karena ia menaikkan baiaya produksi tanpa me1nbL1at sLiatL1 lJerubal1a11 apa pt111 1,e atas benttil,, bet·at dan mutu suatu "ang, _?golongan ahli ekonomi tidak sependapat dengan kesimpulan di atas dan sebaliknya """pat bahwa iklan adalah sangat berguna karena ia akan dapat menurunkan biaya produksi ant. Pro : . dp 'osi penjualan melalui iklan, menurut mereka, akan menyebabkan permintaan berubah ma',""iadi D,. Maka keseimbangan jangka panjang dari suat perusahaan monopolistis yang an kegiatan iklan akan dicapai di titik C. Ini berarti iklan menaikkan jumlah penjualan yang 307 - I i I ' • ' • L BAB TIGABELA$ · driQ, ·adi Q, Pertambahan penjualan yang banyak ini menyebabkam cukup banyak, yaitu tar1 ·, menjae ' ' ·al biaya produksi per unit semakin rendah, dan memungkinkan perusahaan menjua. barangnya pada harga yang lebih rendah dari harga pada waktu belum ada iklan (P,), yaitu harga penjualan yang sekarang adalah P, PANDANGAN LAIN YANG MENYOKONG PENGIKLANAN Di samping karena biaya produksi yang mungkin akan menjadi lebih rendah, golongan yang menekankan tentang kebaikan iklan mengemukakan kebaikan-kebaikan berikut: • 1. Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik di dalam menentukan jenis-jenis barang yang akan dibelinya Dengan iklan perusahaan perusahaan dapat menjelaskan kepada konsumen tentang barang baru yang diproduksikan, atau barang lama yang telah ditingkatkan mutunya. Di samping itu iklan dapat menerangkan kepada ko nsumen tem pat-t em pat di mana suatu barang dap at dibeli. Ini mengu rangi biay a dan meng hemat waktu konsumen untuk mencari barang tersebut. • 2. lklan akan menggalakkan kegiatan memperbaiki mutu suatu barang Dalam mempromosikan barangnya melalui iklan perusahaan berusaha menonjolkan sifat-sifat istimewa dari barang yang diproduksikannya. Maka iklan memberi dorongan kepada perusahaan untuk meng embangkan hasil procluksinya sehingga mempunyai keistimewaan-keistimewaan tertentu kalau dibandingkan dengan barang yang sama yang di procluksikan perusahaan lain . 3. Iklan membantu membiayai perusahaan komunikasi masa seperti radio, televisi, surat kabar dan majalah Dengan membuat iklan dalam perusahaan-perusahaan ini sebagian biaya mereka akan dibayar oleh kegiatan pengiklanan. Ini dapat (i) mengurangi subsidi pemerintah untuk membiayai kegiatan penyiaran radio dan televisi, dan (ii) menurunkan harga surat kabar dan majalah, yaitu harganya adalah lebih rendah dari yang akan ditetapkan apabila tidak terdapat iklan. 4. Iklan menaikkan kesempatan kerja Telah ditunjukkan sebelum ini bahwa iklan akan menaikkan jumlah produksi. Untuk menambah produksi, lebih banyak pekerja diperlukan. Dengan demikian pengiklanan juga menyebabkan penggunaan tenaga kerja bertambah banyak. • PANDANGAN YANG MENGKRITIK PENGIKLANAN Sclain mendapat sokongan karena menimbulkan beberapa keuntungan bagi perusahaan dan masyarakat, iklan juga menjadi bahan kritik karena memiliki beberapa sifat-sifat yang negatt Uraian berikut memberi gambaran tentang beberapa kritik terhadap pengiklanan: 1. Promosi secara iklan adalah suatu penghamburan Ia akc ·ikke bi- )duksi pe' : aa.an menatr.an iaya pro unit tanpa menimbulkan perubahan apa pun ke atas sesuatu barang. Sebelum ini pandangan tersebu' telah diterangkan dengan menggunakan grafik. Pengkritik pengiklanan menambah pula, walaupun 308 I l MONOPOLISTIS aASINGAN [Janan akan menambah penjualan suatu perusahaan, pada waktu yang sama penjualan pen!ahann lai11 bcrku1·ang. Dc11ga11 dc1nil<.ian, l<alau ditinjau dari sudut kcadaan yang wujud di ',,oasar, iklan tidaklah menaikkan jumlah barang yang diproduksikan dan dijual kepada eclurul ' • onsumen tidak selalu memberi informasi yang betul Tidak sclalu iklan dibuat dengan ) Iklan ~iur, dan menerangkan sifat-sifat sebenarnya dari barang yang diiklankan. Iklan yang menyatakan ~~~ea sesuatu barang adalah lebih istimewa dari barang yang sejenis yang tersedia di pasar, an menarik segolongan konsumen untuk tidak menggunakan barang lain yang selalu dibelinya da masa lalu. Apabila sifat barang yang dipromosikan melalui iklan adalah lebih buruk dari farang yang tidak dikonsumsi lagi oleh konsumen yang bersangkutan, iklan merugikan konsumen tersebut. 3. Iklan bukanlah suatu cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam perekonomian Terdapat cara lain yang akan dapat menambah jumlah pekerjaan dengan Jebih efektif. Misalnya, usaha menambah pekerjaan akan lebih efektif hasilnya dengan meng : kebijakan fiskal dan moneter. • 4. Iklan dapat menjadi penghambat kepada perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri Apabila kampanye iklan sangat berhasil dan produksi mengalami pertambahan yang sangat besar, perusahaan lain akan mengalami kekurangan permintaan dan efisiensi kegiatannya menurun. Menghadapi kenyataan seperti itu perusahaan-perusahaan baru menjadi I • • lebih enggan untuk masuk ke dalam industri tersebut. • d • PENGIKLANAN: SUATU KESIMPULAN Dengan mengemukakan pandangan-pandangan yang menjelaskan buruk baiknya kegiatan pengiklanan, sekarang dapatlah dibuat penilaian tentang sampai di manakah iklan memberikan sumbangan kepada masyarakat. Sudah jelas bahwa iklan mempunyai beberap a kebaikan yang nyata, tetapi di samping itu kelemahannya clapat dengan mudah ditunjukkan. Maka, untuk memaksimumkan efek positif dari pengiklanan, haruslah efek-efek buruk yang mungkin timbul dihindarkan. Beberapa langkah penting untuk mencapai tujuan tersebut adalah: • Iklan haruslah terutama bertujuan untuk memberi keterangan yang benar dan jujur mengenai barang yang dipromosikan penjualannya. • Peraturan-peraturan yang tujuannya mengawasi agar perusahaan-perusahaan membuat lebih banyak iklan yang bersifat memberikan penerangan perlu dibuat. Kegiatan pengiklanan harus diatur secara demikian rupa sehingga ia tidak menjadi penghambat kepada perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut. • 309 BAB TIGABEe RINGKASAN DAN KONSEP PENTING RINGKASAN 1. Pasar persaingan monopolistis mempunyai banyak persamaan dengan pasar persaingna sempurna, tetapi juga mempunyai cukup banyak perbedaan yang menyebabkan perusahaan 4 pasar tersebut mempunyai unsur kekuasaan monopoli. Hal itulah yang menyebabkan pasaran seperti itu disebut pasaran persaingan monopolistis. 2. Ciri-ciri utama pasar persaingan monopolistis adalah: terdapat banyak penjual, barangnya bersifa berbeda corak, dapat mempengaruhi harga, kemasukan relatif mudah dan banyak melakukan · persangan uan-arga. "bk h. " 3. Dalam jangka pendek suatu firma dalam persaingan monopolistis dapat memperoleh untung lebih normal, untung normal atau mengalami kerugian. Dalam jangka panjang (i) keuntungan akan menggalakkan kemasukan perusahaan baru clan (ii) kerugian akan mendorong firma ke luar dari pasaran. Oleh sebab itu, dalam jangka panjang semua firma dalam pasar persaingan monopolistis hanya memperoleh untung normal. .. - • 4. Dua kebaikan penting clari perusahaan dalam pasaran monopolistis adalah: a. Menghasilkan barang yang berbeda corak. Ciri ini meningkatkan kesejahteraan konsumen karena mereka dapat memilih corak barang yang sesuai dengan selera dan kemampuannya. b. Distribusi pendapatan dalam masyarakat lebih merata. Oleh karena perusahaan terdiri dari perusahaan-perusahaan kecil yang memperoleh untung normal, pemilik modal tak memiliki kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerja yang diciptakan lebih besar. • • - 5. Dua kelemahan utama dari pasar persaingan monopolistik adal ah: a. Operasinya tidak seefisien pasar persaingan sempurna karena () harga lebih tinggi dan (ii) kuantitas produksi lebih rendah, dan (iii) pada keseimbangan tidak tercapai efisiensi produktif dan efisiensi alokatif. b. Perusahaan tidak mempunyai galakan untuk melakukan inovasi. Modal yang lebih terbatas, dal iangka al pasar yang terbatas dan kecenderungan untuk memperoleh keuntungan norma talam panjang mer'ghalang firma untuk menciptakan inovasi. • • 6. Persaingan bukan-harga-yaitu menarik lebih banyak pelanggan bukan dengan cara menurunka harga tetapi dengan cara promosi yang lain, sangat penting peranannya dalam pasar persaingan monopolistis. Bentuk utama persaingan bukan harga adalah pengiklanan, pembedaan penam pilan barang dan "after sales service'' atau jasa sesudah penjualan. 7. Pengijklanan memberikan beberapa sumbangan penting kepada masyaraka' . :. d rakat, yaitu: dap' menurunkan baya produksi, membantu konsumen memilih barang yang sesuai, men8s" tan ·er)"· d jakkan k il ·de perkembangan mutu, mengembangkan industri komunikasi Ian menamva " bah kesempat 310 MONOPOLISTIS pRSAINGAN g Keburukan pengiklanan yang selalu ditonjolkan adalah: merupakan penghamburan perbelanjaan, ering tidak memberi informasi yang betul, menghambat kemasukan perusahaan lain, cdan esempatan kerja tambahan yang diciptakannya tidak berlaku kasar. • KONSEP PENTING Barang berbeda corak (differentiated product): Jenis barang yang sama yang ada di pasar Akan tetapi penampilannya berbeda sebagai akibat reka-bentuk dan pcengemasan barang yang bcrbeda. I Diferensiasi produksi: Kebijakan suatu perusahaan yang pada dasarnya mengeluarkan suatu jenis barang, tetapi kemudian dibedakan dari segi mutu, reka bentuk, kandungan bahan mentah dan pengemasan yang berlainan. Jasa setelah penjualan: Jasa yang diberikan oleh produsen kepada pembeli-pembeli produksinya pada ketika barang tersebut telah dijual dan digunakan oleh pembelinya. Pengganti dekat (close substitute): Suatu barang yang tidak serupa dengan barang lain clalam penampilannya tetapi pada dasarnya kedua-dua barang tersebut terdiri dari material yang sanga! . seperti coca cola dan pepsi cola. Pengiklanan: Kegiatan perusahaan memperkenalkan barangnya kepada masyarakat dengan memberi informasi dan membujuk pelanggan melalui TV, radio, surat kabar, brosur ataupun papan advertensi. Persaingan bukan-harga: Kegiatan perusahaan-persahaan yang berusaha menyaingi perusahaan perusahaan lain bukan dengan menurunkan harga dan memberi diskon, tetapi dengan melalui cara-cara lain seperti iklan, jasa setelah penjualan, pengemasan barang yang lebih menarik dan peningkatan mutu barang. PERTANYAAN DAN LATIHAN PILIHAN GANDA l. Salah satu ciri dari pasar persaingan monopolistis adalah: A. banyak perusahaan menghasilkan barang yang serupa. b. barang-barang yang dihasilkan dalam industri itu adalah sama tetapi berbeda corak. C. terdapat beberapa halangan yang kuat kepada perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki industri. D. kurva permintaan yang dihadapi setiap perusahaan adalah seperti yang dihadapi perusahaan dalam persaingan sempurna. 31 I BAB TIGABEL¢ 2. Dalam jangka panjang suatu perusahaan dalam persaingan monopolistis A. akan beroperasi pada kapasitasnya yang paling optimum. B. beroperasi pada tingkat produksi di bawah tingkat produksi pada kapasitas optimum. C. tidak akan dapat memperoleh keuntungan yang berlebihan dari operasinya, kebanyaka perusahaan akan mengalami kerugian. D. tidak dapat membayar kembali seluruh biaya yang dikeluarkannya untuk menjalanka ESE/ 1. Gambarkan berbagai kemungkinan keadaan keseimbangan suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis di dalam jangka pendek. 2. Di dalam persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal di dalam jangka panjang. Terangkan. 3. Bandingkan efisiensi penggunaan sumber-sumber daya oleh suatu perusahaan dalam pasar monopolistis dengan suatu perusahaan dalarn persaingan sernpurna. 4. Bandingkan keseimbangan jangka panjang perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna clan persaingan monopolistis. Apakah yang anda dapat simpulkan dari perbandingan t ersebut mengenai tingkat produksi, biaya produksi, keuntungan dan efisiensi operasinya? KUANTITATIF 1. Biaya produksi total dan tingkat harga barang pada berbagai tingkat produksi suatu perusaha an dalarn persaingan monopolistis adalah seperti data dalarn tabel di bawah ini. Harga (rupiah) • • Permintaan (unit) Biaya produksi total (rupiah) 6000 0 5500 5000 4500 10 20 20000 55000 70000 90000 30 4000 3500 3000 2500 2000 105000 40 50 115000 60 120000 70 80 130000 150000 180000 1500 90 312 -- MONOPOLISTIS g4NGAN Himnglah hasil penjualan total (TR) pada bcrbagai tingkat produksi. Bandingkan dengan "ya total pada berbagai tingkat produksi dan tentukan tingkat produksi yang akan emaksimumkan keuntungan. Gambarkan grafik keseimbangan perusahaan itu dengan mcngguna kan pendckatan biaya total dan hasil penjualan total. Hirunglah hasil penjualan marjinal (MR), biaya marjinal (MC), biaya rata-rata (AC) dan hasil pcnjualan rata-rata (A\). Berd asarkan data dalam jawaban (b), gambarkan kurva MR, MC, AC dan AR dan tentukan cadaan keseimbangan perusahaan tersebut. ' ' I • • l «4 • • 313 - I I • I l HAL-HAL YANG DITERANGKAN • Ciri-ciri pasar oligopoli. • Kurva permintaan oligopoli. • Pemaksimuman keuntungan dalam perusahaan oligopoli. • Hambatan-hambatan untuk memasuki pasar oligopoli. • Kebaikan dan kelemahan pasar oligopoli . • ! 4 ' Pembahasan mengenai bentuk-bentuk pasar akan diakhiri dalam bab ini dengan menguraikan tentang pasar oligopoli, yaitu pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja. Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja clan pasar seperti itu dinamakan duopoli. • • • Menerangkan tentang sikap seorang pengusaha di dalam pasar oligopoli adalah lebih rumit daripada menerangkan sikap pengusaha di pasar-pasar lainnya. Ini disebabkan karena tidak terdapat keseragaman dalam sifat-sifat berbagai industri dalam pasar oligopoli. Kelakuan perusahaan akan sangat berbeda apabila dalam pasar hanya ada tiga perusahaan, dengan apabila dalam pasar terdapat lima belas perusahaan.J uga kelakuan perusahaan akan berbeda apabila perusahaan tersebut bersepakat untuk membuat perjanjian membagi-bagi pasar dengan apabila kesepakatan tersebut tidak terdapat. Seterusnya sebagian lainnya menghasilkan barang yang sangat bersamaan (identical). • Tetapi ada pula perusahaan-perusahaan dalam oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak. Akhirnya, sebagai akibat dari jumlah perusahaan yang sangat sedikit, kegiatan setiap perusahaan adalah sangat dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan lainnya di dalam industri yang sama. Di dalam bertindak setiap perusahaan harus terlebih dahulu mempertimbangkan clan menduga reaksi perusahaan lain ke atas tindakan yang akan dijalankannya. . Oleh karena perbedaan-perbedaan seperti yang baru saja dinyatakan, maka suatu analisis yang bersifat umum yang akan menerangkan keseimbangan perusahaan dalam pasar oligopoli tidak dapat dibuat. Sedikit-dikitnya perlulah dibedakan dua variasi pasar yang mungkin wujud dalam pasar oligopoli, yaitu pasar oligopoli di mana perusahaan-perusahaan saling bersepakat untuk melakukan tindakan bersama di dalam menentukan harga dan tingkat produksi, dan pasaf oligopoli di mana perusahaan-perusahaan tidak melakukan persepakatan. Walaupun demikian, bab ini hanya akan menerangkan pasar oligopoli di mana perusahaan tidak melakukan persepakatan. 314 I f" l • 1 ukan di ' Alm perusahaan yang melakukan dalam persepakatan baru akan litern' .. .: n da ~~bn!",,mi yang ciri-cirl Iebih advanced (bukan yang I bersifat pengantar). Sebclum ', I c" " eocko" . bi. ikan pula lua ~en" Jean diterangkan. Di samping hal-hal di I atas bab ini akan membicarak , . ,olia' . e « »enilaian _ er",4a,ri operasi suatu pasar oligopoli. fr .eicnsl ¢ €I !" JIU PASAR OLIGOPOLI aR" ~, %at o"",~poli adalah: terdapat bcberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagi asar Or •• • es'I"_, _aping itu terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Beberapa perusahaan golongan d" "_eng menguasai pasar) sangat saling mempengaruhi satu sama lain, karena keputusan "__~etabkan setiap perusahaan harus mengambil keputusan yang berhati-hati di dalam ·"_arga, membuat desain, mengubah teknik memproduksi dan sebagainya. Sifat saling mane" s; (mutual interdependence) ini merupakan sifat yang khusus dari perusahaan dalam oligopoli, yang tidak terdapati dalam bentuk pasar lainnya. "n,km perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak terdapat karena teknologi sdazh sangat modern. Teknologi modern mencapai efisiensi yang optimum hanya sesudah jumlah produksi mencapai tingkat yang sangat besar. Keadaan ini menimbulkan kecenderungan pengurangan imlah perus ahaan dalam industri. , Di samping sifat penting yang baru diterangkan ini, pasar oligopoli mempunyai beberapa ii khas lain. Cri-ciri tersebut diterangkan dalam uraian berikut. 1. Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak Adakalanya persahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang standar (standardized product). Industri diam pasar oligopoli yang demikian sifatnya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan ban mentah seperti produsen bensin, industri baja dan aluminium dan industri bahan baku xri industri semen dan bahan bangunan. Di samping itu banyak pula pasar oligopoli yang ,'Pert itu pada umumnya adalah barang akhir. Contoh dari pasar oligopoli yang menghasilkan ? Ke '@an menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat ,,"harga menjadi lebih terbatas. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, dalan dakan balasan dengan mengurangi harga yang lebih besar lagi sehingga akhirnye. 315 BAB EMPATBEu Perusahaan yang mula-mula menurunkan harga kehilangan langganan. Tetapi kalau perus, dalam ~ tk. ha d. _Pasar oligopoli bekerja sama dalam mencntukan harga, maka arga lapat distabiy, 1aan ha �a tttlgkat ) 7 a11g 111erel,a I�chcndal<i. Da�am hal 1n1 kel<u�saan mereka untuk menentukan 'ga adalah sangat besar, yaitu sama seperti dalam monopoli. 3, Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara i, lk1ar 1 scca1·a terus mcnert1s sangat diperlul<an oleh perusahaan oligopoli yang menghasilka� barang yang berbeda corak. Pengeluaran untuk iklan biasanya besar sekali untuk perusahaa~ perusahaan yang seperti itu. Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adal, antuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama. Perusaha~, oligopoli yang menghasilkan barang standar membuat pengeluaran untuk iklan yang lebih sedi., lklan tersebut terutama untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat. PENENTUAN 'GA DAN PRODUKSI TANPA PERSEPAKATAN l I ' Di dalam melihat pemaksimuman keuntungan dalam suatu perusahaan oligopoli, akan diperhatil% bagaimana tujuan itu akan dicapai apabila perusahaan-perusahaan tidak membuat persepakatan Di dalam membuat analisis itu perlulah disadari bahwa walaupun tidak terdapat persepakatan setiap perusahaan dalam pasar sebagai akibat dari jumlahnya yang sangat sedikit-sangat era kaitannya dan saling mempengaruhi saru sama lain. Maksudnya, setiap tinclakan yang dilakukan suatu perusahaan akan menimbulkan implikasi yang nyata kepada perusahaan-perusahaan lainnya. Apabila implikasi tersebut merugikan perusahaan-perusahaan lainnya, maka mereka akan melakukan tinclakan balasan. ' CIRI PERKAITAN DI ANTARA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN Sebagai akibat dari perkaitan dan hubungan saling mempengaruhi yang sangat erat tersebut, perusahaan oligopoli harus membuat perhitungan yang cermat mengenai reaksi dari perusahaan lain apabila ia menurunkan atau menaikkan harga barangnya. Setiap perusahaan oligopoli menyadari bahwa apabila ia mengubah harga penjualannya, langkah ini akan sangat mempengaruhi penjualan dari perusahaan-perusahaan lain. Apabila suaru perusahaan menurunkan harga, perusahaan perusahaan lain akan kehilangan langganan karena sebagian dari langganan mereka akan membeli barang yang harganya telah menjadi lebih rendah. Keadaan ini akan mendorong perusahaan lain menurunkan harga, untuk menjaga agar langganan mereka tidak pindah membeli barang dari perusahaan yang memulai melakukan penurunan harga. Dengan demikian, di dalam pasar oligopoli, penurunan harga dari suatu perusahaan berkecenderungan akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain juga akan melakukan penurunan harga agar mereka tidak kehilangan langganan. Bagaimanakah reaksi perusahaan-perusahaan lain apabila suatu perusahaan menaikkan harga? Sekiranya suatu perusahaan menaikkan harga, produksi perusahaan-perusahaan lain menjadi relatif lebih murah. Sebagai akibatnya perusahaan yang menaikkan harga akan kehilangan f 316 demikian tidak ada alasan untuk perusahaan "_, pengan tersebu' lain ~nan"!' Mc ·« bx k pabil wt fereka akan memperolch keuntungan yang lcbih anya tingkat harganya. P' ans",_~an (idak mengubab harga). bout""" 4A PERMINT AAN TERPATAH (KINKED DEMAND CURVE) KV ,,kecenderungan yang baru dijelaskan ini, yaitu mengenai reaksi perusahaan-perusahaan " ,, ssatu perusahaan oligopoli mengubah harga barangnya, dapatlah diterangkan bentuk "__~rataan dari suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan perusahaan-perusahan ::n1 dakukan persepa�atan. �alam Gambar 14.1 ditunjukkan l<ttrva permintaan yang dihadapi eh perusahaan oligopoli yang sifatnya adalah seperti yang baru dinyatakan. I Keseimba Asal plum Gambar 14.1 kurva D,D, menggambarkan permintaan yang dihadapi suatu perusahaan I I gopol i apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan lain tidak melakukan perubahan harga, walaupun aan yang pertama melakukan hal itu (mengubah harga). Sedangkan kurva D,D, adalah I ' I semintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan perubahan harga yang • ya akan diikuti oleh langkah yang sama oleh perusahaan-perusahaan lain. Seterusnya t ' I misalk an pada permulaannya harga yang berlaku di pasar adalah P,. Maka jumlah permintaan 2blah seperti yang ditunjukkan ol eh titik E, yaitu jumlahnya adalah sebanyak Q,, t GAIBAR 14.1 Kurva Permintaan dalam Oligopoli I ------ ----- • • I P, - - - - - - - - - - _,_ - - I I C I I I I I I I o, I I I 0 Jumlah barang I 317 I t ' Efek Penurunan Harga BAB EMPATBEu ekiranya perusahaan dalam pasar oligopoli tersebut menurunkan harga penjualannya ke P,,m I Permintaan ke atas produksinya akan bertambah. Kalau perusahaan lain tidak turut menuru. I I harp l. ; ; di i,kl. kan '&a, maka permintaan akan bertambah ke tingkat seperti yang litunjukkan oleh t, I I Pertambahan yang besar ini discbabkan oleh dun faktor: () langganan perusahaan lain ~" I menghasilkan barang sejenis membeli barang yang harganya telah menurun, dan (i) segolon,,[' konsumen membatalkan konsumsinya ke atas barang pengganti dan menambah konsumsi le~~ barang f I ' • yang mengalami penurunan harga terscbut. Akan tetapi sekiranya perusahaan lain d., ' ' ' l pasar oligopoli tersebut mengikuti jejak perusahaan yang pertama, yaitu juga �enurunkan harg; permmntaan hanya bertambah sampai ke tingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik C. Pertamba~, permmntaan yang relatif sedikit ini disebabkan karena yang dinyatakan dalam (i) di atas u. ' ,, f ii terjadi. Kenaikan permintaan hanya disebabkan oleh keadaan yang dinyatakan dalam (ii). Hal • sama juga akan berlaku apabila harga turun lebih lanjut menjadi P,. Tanpa adanya reaksi a perusahaan-perusahaan lain, permintaan akan bertambah ke tingkat yang ditunjukkan oleh ttl p • 1' Sedangkan kalau perusahaan-perusahaan lain turut menurunkan harga, maka pertambaha, permintaan hanya mencapai tingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik B. . Efek Peningkatan Harga Perhatikan pula sekarang keadaan yang sebaliknya, yaitu perusahaan oligopoli tersebut menaikkan harga ke P,. Sekiranya perusahaan-perusahaan lain tidak mengubah harga, dan tetap menjual pada ' P,, ' maka perusahaan yang menaikkan harga akan kehilangan banyak langganan. Pada harga P 3 ' ' jumlah barang yang dapat dijualnya adalah seperti yang ditunjukkan titik A,. Akan tetapi sekiranya perusahaan-perusahaan lain juga turut menaikkan harga, perusahaan yang memulai menaikkan harga tidak akan kehilangan langganan dan oleh sebab itu dapat menjual barangnya sampai ke tingkat yang ditunjukkan oleh titik A. • Kurva Permintaan Terpatah Persoalannya sekarang adalah: kurva permintaan yang bagaimanakah yang paling mungkin dihadapi oleh suatu perusahaan dalam oligopoli? Adalah wajar untuk menganggap bahwa perusahaan tidak akan suka kehilangan langganan dan akan merasa gembira mendapat langganan baru. Dengan demikian, apabila suatu perusahaan oligopoli mengubah harga penjualannya, reaksi perusahaan-perusahaan lain adalah seperti berikut : (i) mereka akan turut menurunkan harga apabila perusahaan lain menurunkan harga supaya tidak kehilangan langganan, dan (ii) mereka tidak akan turut menaikkan harga apabila perusahaan lain menaikkan harga, karena apabila harga tidak berubah mereka akan mendapat tambahan langganan. Oleh karena reaksi perusahaan lain adalah seperti ini sifatnya, maka permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam oligopoli adalah suatu kurva terpatah seperti ditunjukkan oleh kurva D,ED, dalam Gambar 14.1 dan 14.2. Apabila kurva terpatah D,ED, adalah bentuk kurva permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam pasar oligopoli, bagaimanakah bentuk kurva hasil penjualan marjinalnya? Bentuk kurva hasil penjualan marjinalnya ditunjukkan dalam Gambar 14.2. Kurva MR, adalah kurva hasil penjualan marjinal apabila kurva permintaan adalah D,D, dan kurva MR, adalah kurva hasil 318 ,a a,'a ovoon" a." a.P 1 --- -- E I I I t 'A 1 • I I I I A, D, I I I 0 Jumlah barang penicalan marjinal apabila kurva permintaan adalah kurva terpatah D,ED,, maka kurva hasil iualan marjinal adalah kurva MR, yang ditebalkan (dari atas sehingga ke titik A,) dan kurva MR, yang ditebalkan (dari titik A, ke bawah). o r • 7 PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN Dlam keadaan di mana kurva permintaan yang dihadapi perusahaan adalah kurva terpatah, dan lurva hasil penjualan marjinal adalah kurva terputus seperti yang terdapat dalam Gambar 14.2, bagaimanakah pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan akan dipengaruhi? Jawaban dari Persoalan ini dapat ditunjukkan dengan menggunakan bantuan Gambar 14.3. Misalkan pada mulanya biaya marjinal adalah MC,. Untuk memaksimumkan keuntungan MC, harus sama dengan MR, maka berdasarkan keadaan dalam Gambar 14.3 keuntungan maksimum dicapai apabila harga adalah P, dan jumlah produksi adalah Q,. Sekiranya terjadi Perubahan ke atas biaya produksi, bagaimanakah kedudukan keseimbangan akan dipengaruhi ma? Misalkan biaya produksi mengalami kenaikan sehingga menyebabkan kurva biaya marjinalnya """di seperti yang ditunjukkan oleh MC,. Dari keadaan Gambar 14.3 dapat dilihat bahwa "ngan yang maksimum masih akan tetap dicapai oleh perusahaan itu pada ketika harga adalah ,",keseimbangan untuk memaksimumkan keuntungan akan mengalami perubahan. Dari 'dan 4a, 7 ~. bmah 31. ti, "lam Gambar 14.3 dapat disimpulkan pula ahwa selama perubahan biaya produksi menyebabkan kurva biaya marjinal berada di atas MC, atau di bawah MC,, keseimbangan b . 319 • BAB EMPT$ <lg GAMBAR 14.3 Keseimbangan Perusahaan dalam Oligopoll P, n Mc, Po ---------- E I 2 I I - I I I I I I r 0 • Jumlah barang • ' • pemaksimuman keuntungan yang dinyatakan di atas tidak akan mengalami perubahan. Dengan demikian, selama kurva biaya marjinal memotong MR di antara titik A, dan A,, harga dan jumlh produksi perusahaan tidak akan mengalami perubahan. Berdasarkan kepada analisis di atas dapatlah disimpulkan bahwa dalam pasar oligopoli di mana perusahaan-perusahaan tidak melakukan ,persepakatan di- antara mereka, tingkat harga adalah bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada pada tingkat harga yang telah ditetapkan pada permulaannya .. • BENTUK-BENTUK HAMBATAN KEMASU OLIGOPOLI ' I Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar merupakan suatu bukti nyata bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke pasar oligopoli. Faktor-faktor penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar oligopoli adalah: • • Skala ekonomi • Perbedaan biaya produksi. • Sifat-sifat produksi yang mempunyai keistimewaan yang sukar diimbangi oleh perusahaan baru. 320 • ' r r " ouiGoP0LI SKALA EKONOMI , ekonoini yang dinikmati oleh perusahaan yang teed dl k_ ala . Iapat 1alam ns 1:, i. • peng uru untul masuk ke dala ·d - : Bila suatu perusahaan oligopolis dapat menikmati skala ek w. 7a1am mn dustr itu. a,, Apa! ,:-·b er: tk i. eKonomi sehingga ke tingkat produksi sangat besar, ini erarti semakin banyak produksinya semakir dah bi yang· '>" , dale , <n rendal iaya produksi per unit. .:. , pei·n11ntaan alam pasar bertambah, perusahaan yang sue/ah ad., dal Sekiranya . d . k b 'k •• nm 1n ustr1 1 b.h n an lpun)'ai kese111patan yang ten ail untuk memenuhi perminta te zb k me . . .aan :ersebut, :arena mereka 4, 5at menambah jumlah produksi dan pada waktu yang sama mengur. ' bi duks i dap@ . . . rang1 aya prolul:st per ;e. Maka semakin besar jumlah penjualan perusahaan tersebut, ser k unit. . i· ·fis• ke • , :ma in esen :egiatan mproduksin)ra. In1 akan menyukarkan kemasukan perusa·haan baru k I d 1 met o, • ., • , arena pada mulanya luas pasaran barangnya hanyalah sebagian kecil daripada perusahaan yang telah ada, dan oleh karena it biaya produksi per unit adalah lebih tinggi daripada dalam perusahaan yang lama. BIA YA PRODUKSI YANG BERBEDA Yang dijelaskan di atas adalah biaya produksi per unit yang berbeda scbagai akibat dari tingkat (jumlah) produksi yang berbeda. Di samping itu biaya produksi dapat pula berbeda pada tingkat produksi yang sama. Biasanya pada setiap tingkat produksi, biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan perusahaan lama. Ini berarti kurva AC (biaya total rata-rata) perusahaan baru adalah lebih tinggi daripada kurva • AC perusahaan yang lama. Oleh karenanya perusahaan baru tidak dapat menjual barangnya • • semurah seperti perusahaan lama. Keadaan ini menghambat kemasukan perusahaan baru. Terdapat banyak faktor yang menimbulkan kecenderungan perbedaan biaya produksi tersebut. Yang penting adalah: • Perusahaan lama dapat menurunkan biaya produksi sebagai akibat pengetahuan yang mendalam mengenai kegiatan memproduksi yang dikumpulkan dari pengalaman masa lalu. • Para pekerjanya sudah lebih berpengalaman di dalam mengerjakan pekerjaan mereka, , dan ini menaikkan produktivitas pekerja, yang selanjutnya memungkinkan penurunan biaya produksi. Perusahaan lama sudah lebih dikenal oleh bank, dan para penyedia bahan mentah dan oleh karenanya dapat memperoleh kredit yang lebih baik dan harga bahan mentah yang lebih murah. EIsr, %,EWAAN HASIL PRODUKSI Cw2an "ber,, ng dimiliki oleh barang yang diproduksikan oleh perusahaan lama merupakan ln,,, 'Pg dap% cber, at menghambat kemasukan perusahaan baru. Keistimewaan ini lapat· edakan ... :da :dibedak "on. "Da bent b,,,_"da,"· Yang pertama ialah karena barang tersebut sudah sangat terkenal (product t« s a," terse,,, "Yarakat sudah menaruh kepercayaan dan penghargaan yang tinggi ke atas enaJ rn t. . Tanp d · h 1 b'h b ·1 d . d 'pa, "yaray , 1apat menawarkan barang lain yang jaul lebil aik lari barang yang ra, Sat ini, . k b · · 'perusahaan baru akan mengalami kesukaran untuk ersaing dengan baik 321 • • BAB EMPATBe, · $ Seistimewaan yang kedua adalah apabila barang terscbut sangat rumit (product comp.. )'a1tu ia te�d_iri dari kom1)onen-l<ornponen. yang banyak _sekali ��hing?a sukar me�buat dai emperbaikinya. Barang seperti itu antara lain adalah mobil, televisi, peti es dan sebagainya. ge, barang yang rumit terscbut menyebabkan tidak semua pengusaha yang mempunyai ~,, d b h · 0 al pat masuk ke dalam perusahaan tersebut. Pengusaha tersebut arus juga mengetahui ,, caranya membuat barang itu yang mutunya tidak kalah dengan barang-barang yang sudah ada: pasar. Selanjutnya keistimewaan lain yang mungkin dimiliki oleh perusahaan dalam pasar oligopay, adalah ia memproduksikan berbagai barang yang sejenis. Kalau ia produsen rokok, maka rj yang diproduksikannya terdiri dari berbagai bentuk dan jenis sehingga dapat menyediakan be, d k d.. . . k . gai produk seperti rokok berfilter dan cerutu yang liingini masyarakat yang cita rasanya berbi, beda. Perusahaan sabun mandi, sabun cuci, minuman ringan dalam botol, dan produsen mt, ' adalah beberapa contoh lain dari perusahaan-perusahaan yang sering kali memproduksikan ses.,,, barang dalam bentuk dan sifat, serta mutu yang sangat berbeda. Dengan cara ini pasaran meliputi golongan masyarakat yang lebih luas clan sebagai akibatnya sukarlah untuk perusaha:n baru memasuki pasar oligopoli. ' f PENILAIAN KE ATAS PASAR OLIGOPOLI ' Di dalam menilai kebaikan pasar oligopoli tiga aspek clari kegiatan perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli akan diperhatikan, yaitu: ' • Efisiensinya dalam menggunakan sumber-sumber daya. • Kegiatan mereka clalam mengembangkan teknologi clan inovasi. • Tingkat keuntungan yang mereka peroleh. EFISIENSI DALAM MENGGUNAKAN SUMBER-SUMBER DAYA Dalam bab-bab yang lalu telah ditekankan bahwa efisiensi penggunaan sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya matjinal = barga. Dan di clalam perusahaan yang memaksimumkan untung, biaya marjinal = basil penjualan marjinal. Dengan demikian efisiensi penggunaan sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya marjinal I = hasil penjualan marjinal = harga. Keadaan ini hanya mungkin I tercapai apabila tingkat harga adalah sama dengan biaya rata-rata yang paling rendah (ditunjukkan oleh titik paling rendah pada kurva AC). Pada umumnya keadaan ini ticlak clicapai oleh perusahaan dalam oligopoli. Maka dipandang dari syarat efisiensi ini perusahaan dalam oligopoli tidaklah meng gunakan sumber-sumber daya secara efisien. Tetapi dipandang dari sudut skala ekonomi yang mungkin diperoleh, terdapat kemung; kinan bahwa perusahaan dalam oligopoli akan memproduksikan barang dengan biaya yang lebih rendah dari perusahaan dalam persaingan sempurna. Di dalam industri di mana skala ekonomi akan terus menerus dinikmati sehingga tingkat produksi adalah sangat tinggi, adalah lebih efisien apabila industri itu terdiri dari beberapa perusahaan, daripada apabila ia terdiri dari banyak perusahaan seperti yang didapati dalam pasar persaingan sempurna. Apabila industri tersebut 322 ------------------�--��-- acoPOU . 1• dari banyak perusahaan, setiap perusahaan hanya d . d terdit .:. memproduksi pad " S,,0 mi_t rendah dan tJdak dapat menikmati skaJa ekon ke d · . a tingkat pro uks1 yang 5" .: :. om1 yang mungkin di- lch. D ·Jcian biaya produks1' per unit adalah lebih tinggi dari apabil k J k I�ero d e . engan eml Ia skala ek onomi tersebut dapat inikmat. KE MBANGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI PERk Terdapat cukup alasan untuk berkeyakinan bahwa pasar oligopoli merupakan struktur pasar yang paling memberikan dorongan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi. Dua alasan penting dapat digunakan untuk menyokong pandangan ini, yaitu: () adanya untung yang lebih dari normal, dan (ii) menekankan kepada persaingan harga akan menimbulkan efek yang kurang menguntungkan kedudukan perusahaan di dalam industri. Seperti dalam pasar monopoli, di dalam pasar oligopoli perusahaan akan mendapat untung lebih normal. Keuntungan seperti ini • dapat diperoleh karena kemasukan perusahaan baru sangat sukar berlaku. Maka keuntungan Jebih normal dalam jangka pendek dapat terus dipertahankan dalam jangka panjang. Dengan demikian dalam perusahaan oligopoli terdapat dana yang cukup untuk membiayai penye lidikan yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi. Di samping itu dorongan untuk mengembangkan teknologi dan terus menerus membuat pembaruan disebabkan pula karena perusahaan tidak dapat menekankan usaha menarik pelanggan t secara persaingan harga -yaitu menarik langganan dengan cara mengubah harga penjualan. Langkah ii akan menimbulkan "perang harga'' yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu usaha untuk menarik lebih banyak langganan dijalankan secara persaingan bukan haga. Salah satu di antaranya adalah dengan secara terus menerus mengembangkan barang bang yang diproduksikan supaya ia tetap mempunyai keistimewaan-keistimewaan tertentu. I I , I I ti I membuat inovasi yang diperlukan. ' _""lam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan persaingan tersebut tidaklah seluas di pasar lis- "g;"Persaingan sempurna dan pasar persaingan monopolistis. ?'ersamn Pe gan terutama 's~~" Pusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam industri tersebut. Dan dengan adanya %, "npersepaka :. .n ik ile bih la at. Persaingan yang dibatasi "em 2akatan, persaingan masih dapat dikurangi &kinkan lebnt 1ant al bihi le ep.a, ·Perusahaan mendapat keuntungan yang melebit norm@ %,, "malinime .:. kan. Yang pertama, harga a"enia;_, enimbulkan dua akibat yang kurang menguntung ; ,, dlebih tin¢ Ai. . a4ala h lebih luas. Kedua, jumlah barang ;"g da,,,' ggi laripada apabila persaingan adalat IcpI ? 7,, ·~""oi""ikmati masyarakat adalah kurang daripada yang dapat diperoleh dalam %,,ee~' "Purna. Keburukan ini telah mendorong pemerintah melakukan pengawasa ,,"d PS"usahaan-pert aha dala lie 5Ji. Di Amerika Serikat misalaya, sejak ok, "g la], :usahaan lalam ol1gopo %,,"u ~,j,,_ "aan untuk dalike, he dan produksi. Tujuan dari peraturan k "alah "la,, mengendalikan arga "" 'h 1,,, r.. r tuk menjamir di berbagai perusahaan dalam pasar oligopoli "Yak p ~ In agar Ii antara er ersain &an yang sehat. 323 I ! RINGKASAN DAN KONSEP PENTING BAB EMPATBEe RINGKASAN l. Oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari beberapa perusahaan yang mempt,, . · · 'Ya ukuran dan modal yang relatif besar, barang yang dihasilkannya bersifat berbeda corak (see, produsen mobil) atau barang serupa (seperti perusahaan perminyakan). Ciri lain dari oligosy, adalah: pengiklanan penting dalam mempromosikan barangnya dan dalam penentuan ,, setiap perusahaan saling bergantung satu sama lain sehingga harga sangat kaik (dam berubah dengan bebas). 2. ' 1 Kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli berbentuk kurva bengkok da% menyebabkan tingkat harga sangat rigid/kaku, karena tindakan setiap perusahaan menurunk, harga akan diikuti oleh perusahaan lain. Selanjutnya, sebagai akibat kurva yang bengkok terse,,, keuntungan maksimum cenderung akan dicapai pada tingkat harga yang telah ditentuka% walaupun biaya produksi mengalami perubahan. ,. J 3. umlah perusahaan dalam oligopoli yang sangat terbatas terutama disebabkan oleh faktor. faktor berikut: skala ekonomi yang dinikmati, biaya produksi yang relatif rendah, dan cir istimewa dari barang-barang yang dihasilkan. • 4. Dua' kebaikan utama dari pasar oligopoli adalah: operasi firma dapat mencapai efisiensi yang tinggi dan menurunkan biaya produksi, dan perusahaan selalu melakukan pengembangan dan inovasi. Kelemahannya yang utama adalah: distribusi pendapatan akan semakin tidak merata. KONSEP PENTING I ) Saling bergantung (mutual-interdependence): Hubungan di antara perusahaan yang saling bergantung satu sama lain di pasar sehingga kebijakan harga yang dibuat perlu selalu mem pertimbangakan reaksi perusahaan lain terhadap tindakannya tersebut. Kurva permintaan terpatah: Kurva permintaan yang dihadapi setiap perusahaan oligopoli, yang berbentuk bengkok. Keadaan yang bengkok tersebut bermula dari tingkat harga yang berlaku. Keadaan permintaan seperti itu disebabkan karena apabila suatu peerusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan mengikutinya. Sebagai akibatnya pemintaan tidak mengalami peningkatan yang besar. Product recognation: Produksi yang bermerek yang menyebabkan setiap pembeli dapat mengetahui perusahaan yang menghasilkan sesuatu barang. Keputusan untuk membeli barang bukan saja bergantung kepada harganya tetapi juga, kepada banyak faktor lain, termasuk mut barang dan produsen yang menghasilkan barang tersebut. 324 • a i an DAN LATIHAN I akah dari keadaan berikut merupakan salah satu ciri khas dari pasar oligopo! 1? man yang g. )" rang terwujud di pasar mudah berubah. H,,~rs acspat apa»bila MC = MR. R Keun! '" t ban)rak pe111beli dt dala,n pasa1·. d Pa Tera1 c. .Hakan sesuatu perusahaan sangat mempengaruhi perusahaan lainnya. . : Tin Dp. pakah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan oligopoli berbentuk terpatah? i; %ersahaan dalam pasar oligopoli tidal dapat mempengaruhi keadaan di pasat gang-barang yang diproduksikan setiap perusahaan berbeda coraknya. mempengaruhi perusahaan lainnya. p. Barang yang dihasilkan perusahaan adalah serupa (standar), maka tindakan sesuatu perusahaan san gat mempengaruhi perusahaan lainnya. 3 Mengapakah pengiklanan penting di dalam pasar oligopoli di mana perusahaan-perusahaan menghasilkan barang yang berbeda corak? f A. Menurunkan harga untuk menarik pembeli bukanlah cara yang efektif untuk menaikkan penjualan dalam jangka panjang. B. Untuk memperkenalkan barang-barangnya kepada masyarakat. C. Untuk melengkapi kebijakan menurunkan harga yang selalu dijalankan perusahaan perusahaan oligopoli. D. Untuk memelihara hubungan baik di antara perusahaan dan langganan-langganannya. ESE/ I. Mengapakah dalam pasar oligopoli kurva permintaan yang dihadapi perusahaan yang tidak melakukan persepakatan adalah berbentuk kurva terpatah? Apakah akibat dari kurva permintaan yang demikian kepada penentuan pemaksimuman keuntungan perusahaan? ? Bentuk-bentuk hambatan yang bagaimanakah yang dihadapi oleh produsen-produsen yang Ingmn memasuki pasar oligopoli? penil ' a1an tentang kebaikan dan keburukan pasar oligopoli. ovas1, uat 325 BAB EMPATBe KUANTITATIF 1. lubungan di antara harga dan jumlah permintaan yang dihadapi suatu perusahaan 6j._, adalah seperti yang ditunjukkan oleh angka-angka berikut: ·pol; Harga (rupiah) • Jumlah permintaan (unit) 6000 5000 4000 3000 2000 1000 100 200 250 300 350 400 a. Hitunglah jumlah hasil penjualan pada setiap tingkat harga. b. Hitunglah hasil penjualan marjinal pada setiap tingkat harga. c. Lukiskan kurva jumlah hasil penjualan (TR) dan hasil penjualan marjinal (MR) perusaha% tersebut. j d. Andaikan perusahaan-perusahaan lain menetapkan harga produksinya sebesar Rp 5000 Apakah syaratnya agar perusahaan tersebut mencapai keuntungan maksimum pada harga terse but? , " f 326 I I • • • 327 • , --rwwrw-L. • ••-----------------------"vrur>M.\. �'..:L. • I $ + 1 • . . ' . • 4 $ 6 «J .. • ' • • • • '$ • i1 •' . .. f • • T • l . . ' ' L ., , d A id , ¢ . • + 'A,'+ t • $%8 -, ¢ • • • • I ... ' • I ' ' ,' ' a, ' ••• O • • • • '· • • • ' i' ' I • I I• ' .+. • • 1n aan • or- a S1 YANG DITERANGKAN AL-HAL , Manfaat dari memahami penentuan harga faktor produksi. , Hubungan antara produktivitas dan permintaan faktor produksi. Penentu-penentu permintaan faktor produksi. Elastisitas permintaan faktor produksi. • • ·" f kegiatan memproduksi, pengusaha-pengusaha terlebih dahulu harus memperhatikan keadaan D»lam d pasar barang. Langkah ini mempunyai dua tujuan berikut: • Untuk menentukan jenis barang yang diinginkan oleh para konsumen. Peninjauan ini memberikan petunjuk kepada perusahaan-perusahaan tentang jenis barang yang sebaiknya mereka produksikan. • Untuk menentukan besarnya tingkat produksi yang sebaiknya dicapai, yaitu tingkat produksi yang akan menghasilkan keuntungan maksimum kepada mereka. 4 Kedua tujuan ini telah dianalisis dalam bab-bab yang terdahulu. Analisis permintaan dan penawaran akan menolong produsen-produsen memperoleh jawaban ke atas pertanyaan: "Barang apa yang sebaiknya diproduksi? Dan analisis mengenai struktur pasar, dan penentuan harga dan produksi d berbagai pasar, memberikan gambaran tentang bagaimana para produsen akan menentukan ngkat produksi yang paling menguntungkan kepada mereka. Langkah berikutnya yang perlu dipikirkan para pengusaha adalah: Bagaimanakah corak &bungan faktor produksi yang harus digunakan agar penggunaan tersebut mencapai <fisiens: l e· d h kit . s1 yang paling optimum? Di dalam aspek ini pada hakikatnya setiap pengusaha harus enentukan berapa banyak modal, tenaga kerja, dan faktor produksi lainnya yang harus digunakan 8r biaya produksi dapat diminimumkan. Persoalan tersebut akan dianalisis di dalam bab ini. hnalisis te ersebut akan dapat menunjukkan tentang: 329 ' I • l BAB LIMABELg • Bagaimana harga berbagai faktor-faktor produksi ditentukan. • Syarat apa yang harus dipenuhi agar faktor-faktor produksi digunakan secara ops. mal di dalam kegiatan memproduksi. Dua bab yang berikut akan melengkapi analisis yang dilakukan dalam bab ini. Bab Enam Bela, akan membicarakan mengenai penentuan harga tenaga kerja, yaitu penentuan tingkat upah. Ba sesudah itu akan menjelaskan penentuan harga dari faktor produksi lain, yaitu penentuan sewa tanah, suku bunga, dan keuntungan (pembayaran kepada keahlian keusahawanan). PENTINGNYA ANALISIS PENENTUAN HARGA FAKTOR Sedikit-dikitnya terdapat dua alasan yang menyebabkan kebutuhan untuk menganalisis permintaan dan penawaran ke atas faktor-faktor produksi. Yang pertama, analisis tersebut akan menjelaskan prinsip untuk menggunakan dan mengalokasikan faktor-faktor produksi secara efisien. Yang kedua, analisis tersebut akan menjelaskan bagaimana pendapatan berbagai faktor produksi ditentukan. PENGALOKASIAN FAKTOR PRODUKSI Pentingnya pengalokasian faktor-faktor produksi yang efisien di dalam suatu perekonomian rasanya tidak perlu ditekankan lagi di sini. Sejak dari permulaan buku ini hal tersebut sudah diterangkan. Keinginan masyarakat adalah tidak terbatas, sedangkan sumber-sumber daya yang tersedia mempunyai kemampuan yang terbatas dalam menghasilkan barang-barang yang diingini tersebut. Maka yang dapat diusahakan adalah memaksimumkan produksi yang dapat diciptakan oleh sumber sumber daya yang tersedia tersebut. Tujuan ini akan tercapai apabila mereka dapat dialokasikan ke berbagai kegiatan ekonomi secara optimal, yaitu corak penggunaannya adalah sedemikian rupa sehingga produksi yang mereka ciptakan, mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang paling maksimum. Juga di dalam setiap perusahaan usaha untuk menciptakan pengalokasian faktor-faktor produksi yang optimal harus dijalankan. Di satu pihak, usaha tersebut adalah penting karena tindakan itu akan membantu tujuan keseluruhan perekonomian untuk mengalokasikan sumber-sumber daya secara efisien. Di lain pihak, usaha tersebut adalah perlu karena keuntungan perusahaan tersebut, dan adakalanya survival perusahaan tersebut, adalah tergantung kepada kemampuan perusahaan terscbut untuk menggunakan faktor-faktor produksi yang dapat diperolehnya secara efisien. PENENTUAN PENDAPATAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN Setiap faktor produksi yang terdapat dalam perekonomian dimiliki oleh anggota rumah tangga. Pemiliknya menyediakan faktor produksi tersebut untuk digunakan oleh para pengusaha, dan scbagai balas jasanya mereka akan memperoleh pendapatan. Tenaga kerja mendapat gaji dan upah, tanah memperolch sewa, modal memperoleh bunga dan keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan. Pendapatan yang diperoleh masing-masing jenis faktor produksi tersebut tergantung kepada harga dan jumlah masing-masing faktor produksi yang digunakan. Sebagai contoh, besarnya pendapatan dari sewa tergantung kepada luasnya tanah dan bangunan yang disewakan dan besarnya sewa yang diterima dari per unit tanah dan bangunan. 330 , TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSL puINTAAN ~enghasilkan sesuatu barang adalah sama dengan harga dari barang tersebut. Dengan demikian, ,,'' au peruabaan, basil pealaoya adalah merpakan jumtab dari «euru pendapatan faktorfat" ' .yang digunakan dalam perusahaan tersebut. Olch karena itu pendapatan nasionalyaitu nil eduruh barang dan jasa yang diproduksi olch perusahaan-perusahaan yang ada dalam negara .tut--merupakan jumlah pendapatan berbagai faktor produksi yang ada dalam pereko :miRn, Di samping menunjukkan nilai agregat produksi nasional, pendapatan nasional enunjukkan pula jumlah pendapatan dari masing-masing faktor produksi yang ada dalam �onomian, yaitu ia n1en�njukkan berapakah bagian dari pendapatan nasional yang diterima para pekerja, berapakah bagian yang berupa sewa, berapakah bagian yang berupa bunga, dan berapa pula bagian yang berupa keuntungan. Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa analisis mengenai permintaan faktor fktor produksi bukan saja akan () menjelaskan tentang penentuan harga-harga faktor produksi, tetapi juga (i) menjelaskan tentang pendapatan dari masing-masing faktor produksi, dan (ii) distribusi pendapatan ke berbagai jenis faktor produksi. Atas dasar ini ahli-ahli ekonomi menamakan juga teori tentang penentuan harga faktor-faktor produksi sebagai teori distribusi. TEORI PRODUKTIVITAS JINAL • I • I I Berapa banyakkah faktor produksi yang akan digunakan oleh seorang pengusaha untuk menghasilkan barang yang dibutuhkan masyarakat? Anda tentu masih ingat bahwa tujuan seorang pengusaha adalah untuk memaksimumkan keuntungan. Dengan mengingat tujuan ini tidak susah untuk mencari jawabannya, yaitu ia akan menggunakan sesuatu faktor produksi sampai kepada tingkat di mana keuntungan maksimum akan tercapai! Maka persoalannya sekarang ialah: bagaimanakah keadaan seperti itu dicapai? Sesuatu faktor produksi akan menciptakan keuntungan yang paling maksimumi apabila memenuhi persyaratan berikut: Biaya produksi tambahan yang dibayarkan kepada faktor produksi itu sama dengan hasil penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan yang diciptakan oleh faktor produksi terscbut. MENENTUKAN JUMLAH FAKTOR PRODUKSI YANG DIGUNAKAN f ' Uhntuk memahami perumusan tersebut perhatikan contoh berikut. Misalkan seorang produsen Sedang mempertimbangkan untuk menggunakan satu unit lagi tambahan faktor produksi tertentu atakanlah tenaga kerja, dan untuk melaksanakannya ia harus mengeluarkan biaya produks; (ambahan (yaitu gaji tenaga kerja terscbut) sebanyak Rp 10000. Apakah yang akan dilakukan ole] Produsen terscbut sckiranya produksi tambahan yang diciptakan tenaga kerja menambah hisl Penjualan sebanyak Rp 8000? Sebanyak Rp 14000? Atau sebanyak Rp 10000? yarat Pemaksimuman Keuntungan daikata produsen memperoleh hasil penjualan tambahan sebanyak Rp 8000, kcuntuncnn pt.4 'i tu nk [ . . '· <an erkurang sebanyak Rp 2000 dan ini akan menyebabkan ia membatalkan rencananya. rocdusen 331 AB LIMABELg Scbaliknya, apabila ia memperoleh Rp 14000, keuntungan produsen itu akan bertambah scbanyal Rp 4000, dan menyebabkannya menggunakan tambahan faktor produksi tersebut. Sekiranya hanya menerima hasil penjualan tambahan sebanyak Rp 10000 pengusaha tersebut dapat memili salah satu dari dua keputusan berikut: membatalkan rencananya atau meneruskannya. Kedua-du keputusan ini tidak mempengaruhi keuntungannya, tidak bertambah atau berkurang. Maka pada tingka penggunaa n faktor produksi tersebut produsen telah mencapai keuntungan yang maksimum. pabila penggunaan faktor produksi terus ditambah keuntungan akan berkurang, dan apabila jumlah tenaga kerja yang digunakan dikurangi, juga keuntungan akan berkurang. Pemisalan dalam Teori Permintaan terhadap Faktor Produksi • Setelah memahami bagaimana seorang pengusaha akan bertindak dalam menggunakan sesuatu faktor produksi agar keuntungannya dimaksimumkan, selanjutnya dapatlah diperhatikan sikap pengusaha tersebut dalam meminta (menggunakan) sesuatu faktor produksi. Analisis ini dinamakan teori permintaan terhadap faktor produksi. Di dalam menerangkan teori tersebut terlebih dahulu perlu dibuat beberapa pemisalan, yaitu seperti yang dinyatakan di bawah ini. • Perusahaan menjual barangnya dalam pasar persaingan sempurna, berarti harga barang tidak berubah walaupun jumlah yang dijual bertambah. • Hanya satu saja faktor produksi yang jumlah penggunaannya dapat diubah-ubah. Misalnya faktor produksi ini adalah tenaga kerja. • Perusahaan membeli faktor produksi yang dapat mengalami perubahan iru dalam f pasar faktor produksi yang bersifat persaingan sempurna. TABEL 15.1 Jumlah Pekerja, Produksi dan Penjualan Jumlah Produksi Produksi fisik Harga Harga penjualan Hasil penjualan pekerja fisik total marjinal barang produksi total produksi marjinal (L) (TPP) (MPP) = (P) (TAP TPP P) (MRP - MPPP) (1) (2) (3) (4) (5) (6) - 0 0 Rp5000 Rp 0 Rp 0 1 24 24 5000 120000 120000 2 45 21 5000 22500 105000 3 63 18 5000 31500 90000 4 78 15 5000 390000 75000 5 90 12 5000 60000 450000 6 99 9 5000 495000 45000 7 6 105 5000 525000 30000 8 108 3 5000 540000 15000 9 108 0 5000 540000 0 332 , TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSL sIN"" ,rkan pemisalan-pemisalan ini dalam Tabel I5.I ditunjukkan hubungan di antara banyaknya """",,duksi yang digunakan dengan tambahan produksi dan tambahan hasil penjualan. kt PRODUKSI DAN HASIL PENJUALAN GKAT _tom (1) dari Tabel 15.1 diunjukkan berbagai jumlah faktor produksi yang banyaknya 0-�1 diubal1 sesuai dengan �,a�g drperlLrkan. Bagaimana jLrmlah faktor procluksi yang berbeda ,,,, akan mempengaruhi tingkat produksi ditunjukkan dalam kolom (2) dan (3). Dalam .",ditunjukkan jumlah produksi fisik (TPP atau Total Physical Product) yang dihasilkan olome-/ ... 1 • : • • eh berbagai jumlah tenaga kerja. Misalnya, 3 tenaga kerja menghasilkan 6 unit, dan 5 tenag :, menghasilkan 90 unit. Kolom (3) menunjukkan pertambahan produksi yang diwujudkan en , 5ertambahan satu unit tenaga kerja. Pertambahan produksi terscbut dinamakan · .· ",'gr sik marjinal (MPP yaitu dari istilah Marjinal Physical Product). Apabila tenaga �:a diiarnbah dari nol menj�di 1, produl<si bertambah dari no! menjadi 24 unit, maka produksi ;aik marjinal adalah 24 unit. Seterusnya apabila tenaga kerja ditambah satu lagi sehingga :di 2, produksi bertambah dari 24 menjadi 45 unit, maka produksi fisik marjinal adalah 21 men "» Banyaknya produksi fisik marjinal apabila tenaga kerja terus menerus ditambah sehingga • • •• • • _~er s orang cdapat dilihat pada olom (3). Hasil penjualan produksi total (TRP atau Total Revenue Product), yang diperoleh ni mengalikan jumlah produksi dengan harga, ditunjukkan dalam kolom (5). Dalam contoh ini dimisalkan harga barang adalah Rp 5000 seunit. Sedangkan kolom (6) menunjukkan besarnya perubahan hasil penjualan sebagai akibat dari pertambahan produksi yang diakibatkan oleh kenaikan stu tenaga kerja yang digunakan. Perubahan hasil penjualan terscbut dinamakan hasil penjualan produksi marjinal (MRP atau Marjinal Revenue Product). Nilainya dapat dihitung dengan dua cara. Yang pertama ialah secara mengalikan produksi fisik marjinal dengan harga. Dan yang kedua adalah secara menentukan beda di antara hasil penjualan total dari produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu-misalnya sebanyak n-dengan hasil penjualan total dari produksi yang dihasilkan apabila satu tenaga kerja dikurangi (atau ditambah), yaitu menjadi n-l (atau menjadi n + 1). Sebagai contoh, dengan menggunakan 5 orang pekerja produksi mencapai 90 unit, dan hasil penjualan total berjumlah Rp 450 ribu. Andaikan jumlah tenaga kerja dikurangi satu orang sehingga hanya tinggal empat orang, produksi akan turun menjadi 78 unit dan menycbabkan kemerosotan hasil penjualan total menjadi berjumlah Rp 390 ribu. Dengan demikian hasil penjualan produksi marjinal atau MRP untuk tenaga kerja kelima adalah: Rp 450 nbu kurang Rp 390 ribu sama dengan Rp 60 ribu. Nilai ini ditunjukkan dalam kolom (6). KURVA TPP, MPP DAN MRP Berdasarkan kepada angka-angka yang terdapat dalam Tabel 15.1, di dalam Gambar 15.1 ditunjukkan kurva prodksi fisik total atan TPP (yang lebih lazim disebut sebagai fungsi produksi), kurva produksi fisik marjinal (MPP), dan kurva hasil penjualan produksi marjinal (MRP). Dalam grafik ) ditunjukkan kurva fungsi produksi, yang dibuat berdasarkan kepada angka-angka yang terdapat dalam kolom (1) dan (2) dari Tabel 15.1. Nyata kelihatan bahwa hukum hasil lebih yang emakin berkurang mempengaruhi fungsi produksi. Pengaruhnya tersebut dapat dilihat dari entuk kurva terscbut yang kenaikannya semakin lama semakin kurang menanjak. Keadaan ini 333 I ' BAB LIMABELA$ GAMBAR 15.1 Kurva TPP, MPP dan MRP TPP TPP 25 100 TPP 80 20 60 15 40 10 • 20 5 • MPP 0 2 4 6 8 9 0 2 I 4 6 8 9 (i) KurvaTPP i () Kurva MPP ' l I 100 - - - • I I ' • - c I co ·- c.. 2 B 60 I I I I I ·- - - o- I cr 2 I I I I 20 I MRP --�------------------------ I I I ,..___----'-- __ ,..__ _ _.__ __ ,..__ _ _,_ __ ,..__ _ _,______ L 0 4 2 6 8 Jumlah buruh (unit) (i) Kurva MRP menggambarkan bahwa penambahan tenaga kerja yang terus menerus akan menambah produksi, tetapi pertambahan tersebut semakin lama semakin kecil. Rumusan yang baru dinyatakan, yaitu hukum hasil lebih yang semakin berkurang mempengaruhi fungsi produksi, dapat dengan lebih nyata lagi dilihat dalam grafik (i) yang menunjukkan bentuk kurva MPP yang menurun. Bentuk kurva MPP yang seperti itu menggambarkan bahwa tenaga kerja yang ditambahkan (tenaga kerja yang berikut) kemampuan memproduksinya adalah lebih rendah dari pada tenaga kerja yang sebelumnya. Kurva MPP tersebut dibuat berdasarkan angka-angka dalam 334 +ca4A0AP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI IrmMw' AN dari Tabel 15.1. Kurva MRP, yaitu kurva yang mcnggambarkan hasil penjualan produksl p) ol" genjukkan dalam grafik (iii), dan dilukiskan berdasarkan angka-angka dalam kolom (6) n»!1} ~ AH FAKTOR PRODUKSI YANG DIGUNAKAN JV",~~agkan scbelum ini bahwa ditinjau dari sudut penggunaan faktor- faktor produksi, fd"" _4usen akan memaksimumkan keuntungannya apabila mclakukan kegjatan memproduksi ��a tin�t di mana hasil penjualan produksi marjinal = harga faktor atau MRP "",~«a w a»dalah harga fakor (dalam kasus ini W adalah apah «cnaga kerja). Karena hasil _tan produksi marjinal tclah diketahui nilainya, yaitu sepcrti dalam kolom (6) dari Tabel 15.1, "f"embarkan pada Gambar 15.1 (ii), maka tingkat produksi akan dapat ditentukan apabila �ui har:wi faktor produksi (yaitu upah tcnaga kcrja) yang digunakan. Misalnya harga faktor ~doksi adalah Rp 30000. Pada waktu perusahaan menggunakan 7 tenaga kerja, hasil penjualan ~aat _ adalah Rp 30000. Dengan demikian pcnggunaan tenaga kerja ke-7 ini tidak menambah auntngan. Olch scbab itu pengusaha tidak akan menggunakan tenaga kerja baru. Apabila ia gmbil 8 pckerja, kcuntungannya akan berkurang. Berarti, untuk memaksimumkan keuntung [a aea mpg;unatain 7 peer. Secara grafik penentuan jumlah faktor produksi (yaitu tenaga kerja) yang digunakan dapat dlakukan dcngan menggunakan kurva MRP dan kurva W, yaitu kurva upah tenaga kerja. Kurva W/ menggambarkan biaya produksi marjinal yang dibayarkan perusahaan untuk memperoleh satu unit tambahan faktor produksi (yaitu tenaga kerja). Maka kurva W dinamakan juga kurva biaya marjinal faktor atau kurva MC (Marginal Cost of Factor). Di samping itu kurva W dapat dipandan g scbagai kurva penawaran tenaga kerja (faktor produksi). Penggunaan jumlah fktor produksi ditentukan olch perpotongan kurva W dengan kurva MRP. Perpotongan tersebut dalah di titik E, dan menggambarkan bahwa harga faktor (biaya marjinal faktor) = hasil penjualan produksi marjinal atau W = MRP. Maka perpotongan kurva W dengan kurva MRP mencntukan jumlah tenaga kerja yang harus digunakan untuk mencapai keuntungan yang maksimum. Gambar 15.2 dibuat berdasarkan pemisalan bahwa hasil penjualan produksi marjinal adalah scpcrti ditunjukkan dalam Tabel 15.1, dan harga faktor (upah tenaga kerja) adalah Rp 30000, Dcngan pemisalan ini keuntungan maksimum dicapai apabila tenaga kerja yang digunakan adalah 7 orang, Bagaimanakah rcaksi perusahaan di dalam menggunakan tenaga kerja apabila tingkat upah mcngalami perubahan? Untuk mcmperolch jawabannya misalkan upah tenaga kerja adalah Rp 60000 atau Rp 45000 atau Rp 15000. Sekiranya upah adalah Rp 60000, berdasarkan kepada nihi hasil pcnjualan produksi marjinal dalam Tabel 15.1, keuntungan maksimum akan dicapai pabila tenaga kerja yang digunakan adalah lima orang, Keadaan ini ditunjukkan oleh titik A. dangkan apabila upah adalah Rp 45000, keuntungan maksimum akan dicapai apabila enam "naga kerja digunakan, dan kcadaan ini ditunjukkan oleh titik B. Akhirnya, sekiranya upah " Ip 15000, keuntungan maksimum akan dicapai apabila digunakan delapan tenaga , dan kenadaan ini ditunjukkan olceh titik C. Titik-titik A, B, C, dan E terletak pada kurv. �RI', Tctapi pa,_la wal<tu y�ng sam a titi_l<-ti til< tersebt1t 1�engg�mbarka_n l1t1bt1ngan di antara Ph tcnaga kerja dengan jumlah permintaan tenaga kerja. Ini berarti kurva MRP 4% pat 335 r BA8 LIMABELAS GAMBAR 15.2 Penentuan Jumlah Faktor Produksi yang Digunakan · 100 ~ 8o 2 5 ------ 56 l 8 - - - - - - - - 40 I MCF = S, I I I 20 I I C - D MRP= %, - - - - - - - - - L - - 15 I I I I 0 I 3 5 6 7 8 9 Jumlah pekerja (orang) pula dipandang sebagai kurva permintaan tenaga kerja (atau sesuatu faktor produksi ' lain sekiranya faktor produksi itu berlainan dari tenaga kerja). Sebagai akibat dari kesamaan ini kurva MRP dapat juga dinyatakan sebagai MRP = D, di mana D, dimaksudkan sebagai I permintaan tenaga kerja (atau faktor produksi) oleh suatu perusahaan yang akan memproduksikan barang. • PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA DAN PERMINTAAN FAKTOR PRODUKSI Anda tentunya masih ingat bahwa uraian dalam bagian yang lalu menggunakan beberapa pemisalan. Pemisalan yang pertama adalah pasar barang adalah berbentuk pasar persaingan sempurna. Dalam uraian yang akan dilakukan dalam bagian ini pemisalan tersebut akan digantikan dengan pemisalan berikut: pasar barang adalah berbentuk pasar persaingan tidak sempurna. Sclanjutnya perhatikanlah pengaruh dari perubahan pemisalan ini kepada permintaan ke atas faktor produksi, dan kepada penggunaan tenaga kerja yang akan memaksimumkan keuntungan perusahaan. PERMINTAAN FAKTOR: CONTOH ANGK.A Dalam pasar barang yang bersifat persaingan tidak sempurna harga akan menjadi semakin rendah pada tingkat produksi/penjualan barang yang semakin tinggi. Harga yang semakin rendah ini menyebabkan hasil penjualan total dan hasil penjualan marjinal pada setiap tingkat penggunaan tenaga kerja adalah lebih rendah dari yang terdapat dalam pasar persaingan sempurna. ngka 336 egADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI """" pouksl dan Pen]ualn cu "»# Produksl Produksl Iislk Hasll pan]ualan produksl mar)lnal Harga barang Harga pen[ualan produksl total als" (TAP = TPP x P) (MRP - MPPP) (P) �· fislk marjinal (TPP) (MPP) (4) (6) (5) (I.) (1) (2) (3) 0 - RRp • 0 0 Rp 0 5000 120000 24 21 24 120000 216000 f 4800 96000 45 2 1 63 4600 73000 289000 3 15 4400 343000 78 90 4 53000 34000 378000 4200 4000 18000 396000 3000 12 9 6 99 I 5 6 399000 3800 3 -10200 3600 388000 0 3400 367000 -21600 105 108 108 7 8 9 aka yang terdapat dalam Tabel 15.2 dengan jelas menunjukkan hal-hal yang baru saja dinyatakan. Aagka-angka jumlah tenaga kerja, jumlah produksi dan produksi fisik marjinal yang terdapat dalam olom (1), (2), dan (3) dalam Tabel 15.2 adalah sama dengan yang terdapat dalam Tabel 15.1. Dlm kolom (4) dari Tabel 15.2 harga barang mengalami perubahan apabila jumlah produksinya erubah--yaitu semakin banyak produksi semakin murah harga. Sedangkan dalam Tabel 15.1 rga adalah tetap sebesar Rp 5000. Perbedaan ini menyebabkan dalam Tabel 15.2 hasil penjualan produksi total dan hasil penjualan produksi marjinal pada setiap jumlah tenaga kerja yang digunakan 1dailah lebih rendah dari yang terdapat dalam Tabel 15.1. Kolom (6) menunjukkan nilai MRP yaitu hasil penjualan produksi marjinal, dan dihitung dengan menggunakan formula berikut : MRP = TRP --TRP n n-l Dengan menggunakan formula tersebut diperoleh hasil penghitungan berikut: • Pekerja pertama hingga kelima masing-masing dan secara berturut, menghasilkan tambahan nilai penjualan berikut: () Rp 120 ribu, (i) Rp 96 ribu, (ii) RM 73,8 ribu, (iv) Rp 53,4 ribu, dan ( v) Rp 34,8 ribu. • Semenjak pekerja ke-8 hasil penjualan total merosot apabila dibandingkan dengan penjualan yang diperoleh dari penggunaan tenaga kerja yang lebih rendah jumlahnya. Dengan kata lain, mulai pekerja ke-8 nilai MRP negatif. Gntuk menentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan dimisalkan bahwa upah tenaga kerja dalah tetap sebesar Rp 30000, 337 • ' BAB LIMABELAs 4 \ngka-angka MRP dalam Tabel 15.2 menunjukkan apabila tenaga kerja kelima digunakan maka MRP = Rp 34800, berbanding dengan upah sebanyak Rp 30000. Berarti masih meng untung kan untuk menggunakan pekerja kelima. Akan tetapi pekerja keenam MRP-nya = Rp 1800g Berarti hasil penjualan marjinal kurang dari upah. Dari keadaan ini dapat disimpulkan. Untuk memaksimumkan keuntungannya perusahaan hanya perlu menggunakan 5 pekerja. GRAFIK PERMINTAAN FAKTOR Di dalam Gambar 15.3 dibuat perbandingan mengenai penentuan penggunaan tenaga kerja apabila pasar barang adalah persaingan sempurna dengan apabila pasar barang adalah pasar persaingan tidak sempurna. Kurva MRP, = D, adalah sama dengan kurva hasil penjualan produksi marjinal di dalam Gambar 15.2. Dengan demikian ia menggambarkan keadaan di mana dimisalkan pasar barang ·adalah pasar persaingan sempurna. Kurva MRP, = I I I D, adalah hasil penjualan produksi marjinal apabila dimisalkan pasar barang adalah pasar persaingan tidak sempurna, dan kurva tersebut dibuat berdasarkan kepada angka-angka dalam Tabel 15.2. Dapat dilihat bahwa kurva MRP, terletak di sebelah kiri kurva MRP,. Ini adalah keadaan yang selalu berlaku, yaitu: kurva hasil penjualan produksi marjinal di dalam pasar persaingan tidak sempurna akan selalu terletak di sebelah kiri dari kurva basil penjualan produksi marjinal di dalam persaingan sempurna. Keadaan itu clisebabkan I I I I GAMBAR 15.3 i Permintaan Pekerja dalam Pasar Barang yang Berbeda • 100 80 • a.. cr 2 c c0 60 o 6 0. 2 40 F% w e, MCF=S, 20 I I I MRP, = D, I 0 3 5 6 9 Jumlah pekerja MR, =D, ·-------------------------------- 338 I t • scRINTAAN TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI ten pada tingkat penggunaan tenaga kerja yang lebih tinggi, harga barang menjadi lebih murah. Mala pada setiap tingkat penggunaan tenaga kerja, tambahan hasil penjualan dalam pasar persaingan ~k sempuma adalah lebih rendah dari yang diperoleh dalam pasar persaingan sempurna. Apakah implikasi dari keadaan ini terhadap jumlah penggunaan tenaga kerja olch Contoh angka telah menunjukkan apabila pasaran barang bersifat persaingan sempurna, pekerja aan? akan digunakan. Akan tetapi apabila pasaran barang adalah pasaran persaingan tak empuma, hanya lima pekerja digunakan, apabila dimisalkan upah pekerja tetap Rp 30000. Keadaan hi dengan jelas ditunjukkan dalam Gambar 15.3. Dalam pasar barang yang bersifat persaingan empurna W = MRP dicapai di titik E,. Keadaan keseimbangannya menunjukkan sebanyak 7 pekerja akan digunakan. Akan tetapi, apabila pasar barang bersifat pasaran persaingan tak sempurna, IW = MRP dicapai pada E, yang berarti sebanyak 5 pekerja akan digunakan oleh perusahaan. • SIFAT PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR PRODUKSI Dalam menerangkan sifat-sifat permintaan terhadap faktor-faktor produksi dua ciri-cirinya akan diterangkan, yaitu (i) permintaan faktor adalah permintaan terkait dan (ii) kurva permintaan terhadap faktor-faktor produksi berbentu k menuru n dari kiri atas ke kanan bawah . • PERMINTAAN TERK.AIT Seorang konsumen, apabila membeli barang atau jasa, melakukan hal itu untuk memenuhi kebutuhannya. Seorang konsumen membeli mobil, misalnya, supaya ia dapat pergi ke kantor dengan mudah, dapat membawa keluarganya berjalan-jalan, clan dapat dengan mudah bepergian ke berbagai tempat apabila hal itu sewaktu-waktu diperlukan. Permintaan seorang pengusaha ke atas faktor-faktor produksi mempunyai sifat yang berbeda. Tujuan para pengu saha untuk memperoleh faktor-faktor produksi bukanlah untuk memenuhi kebutuhannya. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh keinginan pengusaha untuk menghasilkan barang-barang yang akan dijualnya ke pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Telah ditun jukkan bahwa kegiatan pengusaha memproduksi barang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Maka banyaknya faktor produksi yang akan digunakan pengusaha tergantung kepada keuntungan yang mungkin diperolehnya. Selama pertambahan penggunaan sesuatu faktor produksi akan menambah keuntungannya, lebih banyak faktor produksi tersebut akan digunakannya. Oleh karena permintaan pengusaha ke atas sesuatu faktor produksi ditentukan oleh kemampuan faktor produksi tersebut untuk menghasilkan barang yang dapat dijual pengusaha itu dengan menguntung kan, permintaan faktor-faktor produksi dinamakan permintaan terkait atau derived demand. BENTUK KUR VA PERMINTAAN FAKTOR cperti juga dengan permintaan konsumen ke atas sesuatu barang, permintaan produsen ke atas Scsuatu faktor produksi dapat ditinjau dari dua sudut, permintaan seorang produsen, dan Permintaan seluruh produsen dalam sesuatu pasar faktor. Sifat permintaan seorang produsen tclah ditunjukkan dalam contoh-contoh di bagian yang terdahulu dari bab ini. Dapat dilihat 339 BAB LIMABELA¢ bahwa kurva permintaan ke atas faktor produksi bersifat: menurun dari kiri atas ke kanan baa Kwrva seperti itu menggambarkan bahwa makin tin ggi harga faktor produksi, makin sedikit permintaan , atas faktor tersebut. Permintaan pasar terhadap scsuatu faktor produksi merupakan jumlah dari permintaa scluruh produsen yang ada dalam pasar faktor produksi tersebut. Oleh karena permintaan seoran¢ produsen terhadap faktor produksi berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah, suda tentulah permintaan pasar (permintaan dari seluruh produsen) akan mempunyai sifat yang demikia juga. Ini berarti pula bahwa permintaan pasar terhadap sesuatu faktor produksi sifatnya adalah. apabila harga faktor semakin tinggi, permintaannya akan menjadi semakin rendah. Penjelasan yang baru saja dibuat di atas menunjukkan bahwa permintaan ke atas sesuan faktor produksi mempunyai sifat yang sama dengan permintaan ke atas sesuatu barang. Akan tetapi sifat permintaan ke atas faktor produksi dan terhadap barang yang sangat bersamaan tersebut disebabkan oleh sebab yang berbeda. Anda tentunya masih ingat bahwa kurva permintaan terhadap sesuatu faktor pada umumnya menurun ke bawah karena (i) perubahan harga akan mengubah pendapatan riil pembeli, dan perubahan pendapatan riil ini selanjutnya mempengaruhi permintaannya, clan (ii) perubahan harga mengubah kepuasan relatif dari mengkonsumsikan barang itu kalau dibandingkan dengan barang lain. Permintaan ke atas sesuatu faktor produksi digambarkan oleh kurva yang menurun ke bawah disebabkan oleh tiga faktor berikut: • Hubungan yang berbalikan di antara harga faktor produksi clan permintaan barang • Sifat substitusi di antara satu faktor produksi dengan faktor produksi lainnya. • Hukum hasil lebih yang semakin berkurang. Ketiga-tiga faktor tersebut diterangkan dengan lebih terperinci dalam uraian berikut. Perubahan Harga Faktor ke Atas Permintaan Barang • Telah dijelaskan bahwa permintaan terhadap faktor produksi adalah permintaan terkait, yaitu permintaan ke atasnya tergantung kepada kemampuannya menghasilkan barang yang akan menguntungkan produsen. Apabila harga faktor produksi menjadi semakin tinggi, biaya produksi untuk menghasilkan barang tersebut juga semakin tinggi. Biaya produksi yang telah mengalami kenaikan itu akan menaikkan harga barang tersebut, clan menyebabkan jumlah barang yang terjual menjadi semakin sedikit. Produsen harus mengurangi produksi, clan pengurangan produksi ini akan menurunkan jumlah faktor produksi yang digunakan. Dengan demikian kenaikan harga faktor produksi akan mengurangi jumlah faktor produksi yang digunakan. •• Efek Penggantian Andaikan harga sesuatu faktor produksi mengalami kenaikan sedangkan harga faktor-faktor lain tetap. Akibat dari keadaan ini penyesuaian akan berlaku di dalam penggunaan faktor-faktor produksi. Pada waktu harga faktor tersebut semakin tinggi, faktor-faktor produksi lain menjadi relatif lebih murah dan lebih menguntungkan apabila digunakan. Produsen akan mengurangi penggunaan faktor faktor produksi yang mengalami kenaikan harga. Dengan demikian, semakin tinggi harga sesuatu 340 TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI ac t "Auksi semakin sedikit permintaan tcrhadap faktor produksi terscbut, dan " sebalikry pit''_~Aah harga sesuatu faktor produksi semakin banyak permintaannya. a«nil" Hasil Lebih yang Semakin Berkurang fi'�n,intnnn fnlctor 1,rocl1.1lcsi yang semakin menurun discbabkan pula oleh berlakunya hukum K""j, sang semakin berkurang. Telah diteranglan bahwa kurva MRP dapat pula dipandang w"""~~ea permintaan kc atas faktor produksi. Kurva MRP, menurun dari kiri atas ke kanan «!", ~ma kurva MPP, yang sangat mcmpengaruhi bentuk kurva MRP adalah juga bersifat I 1,1 \va:a itu, Onn kurvn MPl' berbenn1lc scperti in1 lcarena clipengaruhi olch hukum hasil lcbih yang ,tectkamag- em • pERGESERAN KURVA PERMINTAAN FAKTOR PRODUKSI ..1, 5a t beberapa faktor yang dapat menggcser kurva permintaan produsen terhadap faktor Terd p3 . d A,or produksi. Yang terpenting adalah : • Perubahan permintaan ke atas barang yang diproduksikannya. • Perubahan harga faktor produksi lain yang digunakan. Perubahan Permintaan terhadap Barang yang Diproduksikan Faltor ini rasanya tidak perlu diuraikan lagi secara panjang lebar, karena telah diterangkan sebelum a. Telahpun diuraikan bahwa karena permintaan terhadap faktor produksi merupakan permintaan terkait, perubahan dalam permintaan terhadap sesuatu barang yang menyebabkan perubahan dlkm jumlah produksi- -akan menimbulkan perubahan dalam permintaan ke atas faktor produksi tersebut. Kenaikan permintaan sesuatu barang mendorong pengusaha untuk menaikkan produksi, dn kenaikan produksi memerlukan lcbih banyak faktor produksi. Scbaliknya, apabila permintaan sesuatu barang berkurang, pengusaha terpaksa mengurangkan produksi dan permintaan faktor produksi. Perubahan Harga dari Faktor Produksi Lain yang Digunakan Di dalam memproduksikan sesuatu barang digunakan beberapa faktor produksi. Dan untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu, sesuatu faktor produksi akan dikurangi penggunaannya apabila lebih banyak faktor-faktor produksi lain digunakan. Ada beberapa faktor yang menye I I babkan I terjadinya perubahan ke atas faktor produksi lain yang digunakan. Perubahan harga faktor ' ' ' ' ' produksi lain terscbut merupakan salah satu sebabnya yang penting. Sekiranya faktor produksi lain menjadi semakin murah, biaya produksi akan dapat diturunkan apabila mereka lebih banyak digunakan. Ini akan mengurangi penggunaan faktor produksi yang harganya tidak mengalami perubahan. Kenaikan produktivitas sesuatu faktor produksi lain juga dapat menyebabkan faktor Produksi itu lebih banyak digunakan dan mengurangi penggunaan ke atas faktor produksi yang produktivitasnya tidak mengalami perubahan. 341 ' t 4 BAB LIMABELA$ ELASTISITAS PERMINTAAN FAKTOR PRODUKSI Sesuatu perubahan harga faktor produksi akan mcnimbulkan akibat yang berlainan ke atas perubaha jumlah berbagai faktor produksi yang digunakan. Ada yang perubahan jumlahnya sangat besa dan ada pula yang jumlah perubahannya sangat sedikit. Ini berarti elastisitas permintaan berbagal jenis faktor produksi adalah berbeda-beda. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi elastisitas permintaan sesuatu faktor produksi diuraikan di bawah ini. ELASTISITAS PERMINTAAN DARI BARANG YANG DIHASILKAN Harga faktor produksi, seperti sudah anda sadari, merupakan sebagian dari biaya produksi perusahaan. Dengan demikian penurunan harga faktor produksi menyebabkan pengurangan ke atas biaya produksi, dan ini selanjutnya mendorong perusahaan mengurangi harga dari barang • yang diproduksinya. Pengurangan harga tersebut akan menaikkan permintaan ke atas barang yang dihasilkan. Makin elastis permintaan barang tersebut, makin besar kenaikan permintaan yang disebabkan oleh penurunan harga. Sedangkan pertambahan yang besar ke atas permintaan selanjutnya akan menambah permintaan yang besar pula ke atas faktor produksi. Dengan demikian, semakin elastisitas permintaan terhadap barang yang dihasilkan semakin elastisitas pula permintaan terhadap faktor produksi. PERBANDINGAN ANTARA BIAYA FAKTOR PRODUKSI DENGAN BIA YA TOTAL Untuk melihat bagaimana ha! ini mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap faktor produksi, perhatikanlah perbandingan dua keadaan berikut : (i) di suatu perusahaan, sebanyak 50 persen dari biaya produksi sesuatu barang terdiri dari pembayaran kepada sesuatu faktor produksi, di suatu perusahaan lain hanya sebanyak 10 persen dari biaya produksi digunakan untuk membayar faktor produksi yang sama. Permintaan ke atas faktor produksi dari perusahaan manakah yang lebih elastis? Untuk memperoleh jawabannya akan diperhatikan akibat perubahan harga faktor produksi terhadap biaya produksi. Misalkan harga faktor produksi itu naik sebanyak dan (i) 25 persen. Untuk perusahaan yang biaya produksinya seperti yang dinyatakan dalam (i), kenaikan tersebut akan menaikkan biaya produksinya sebanyak 12,5 persen. Tetapi untuk perusahaan yang biaya produksinya dinyatakan dalam (ii), kenaikan harga faktor produksi tersebut hanya akan menaikkan biaya produksi sebanyak 2,5 persen. Oleh karena biaya produksi akan mempe ngaruhi harga, maka harga barang yang dihasilkan perusahaan pertama akan mengalami kenaikan yang lebih tinggi dari harga barang yang dihasilkan oleh perusahaan kedua. Sebagai akibatnya permintaan terhadap barang yang diproduksi perusahaan pertama mengalami penurunan yang lebih besar daripada permintaan terhadap barang yang diproduksi perusahaan kedua. Penurunan permintaan faktor produksi, seperti telah ditunjukkan sebelum ini, akan rnengalami perubahan yang sama sifatnya dengan perubahan permintaan terhadap barang yang dihasilkannya. Dari keadaan ini dapatlah disimpulkan: semakin besar bagian dari biaya produksi total yang dibayarkan kepada sesuatu faktor produksi, semakin lebih elastis permintaan faktor produksi tersebut. 342 4N TERHADAP FAKTOR-FAKTO PRODUKSL au«N" "RAT PENGGANTIAN DI ANTARA FAKTOR PRODUKSI Tl'' ~nproduksi sesuat barang biasanya diperlulan bcbcrapa jenis faktor produksi, da """[' _~encapai suatu tingkat produksi tertentu tcrdapat bcbcrapa gabungan faktor produksi """,at dipilih. Andaikata diinginkan mencapai suatu tingkat produksi beras tertentu, scbaga! j,,eberpa cara produksi dapat digunakan, yaitu mcngurangi tenaga kerja dan menggunakn ""['~t pupuk, dan sebagainya. Oleh karena terdapat kcmungkinan untuk mengganti sesuat »ih ""Y" , ca ]¢ " ~duksi dengan de : .:. ls: k faktor produksi lainnya, perubahan harga scsuatu faktor produksi aan torP' " ""3° ~~mbulkan pengaruh yang berbeda terhadap permintaannya. Apabila terdapat banyak faktor "�uksi lnin ynng clapat mengga�tilcannya, permintaan rerhaclap falctor produksi tersebut akan "",~enurun kalau harganya naik, dan akan mengalami pertambahan yang banyak pada waktu ang' r, : bil: idak b: ', il n menurun. J.etap1 apa I a ti al anyak faktor produksi lain yang dapat menggantl annya, Y rga") an atau penurunan harga faktor produksi tersebut tidak mengubah jumlah yang 1immnta. di " ~enc umum dapatlah dikatakan bahwa semakin banyak faktor-faktor produksi lainnya �ng dapat menggantil<:an sesuatu faktor produksi, semakin elastis permintaan ke atas tAkor produksi tersebut. NGKAT PENURUNAN PRODUKSI FISIK MARJINAL (MPP) par uraian mengenai produksi fisik marjinal (MPP) dan hasil penjualan produksi marjinal (MRP) Jann dari kurva MPP dan MRP yang ditunjukkan dalam Gambar 15.2 dan 15.3telah dapat Alihat bahwa hasil penjualan produksi marjinal sangat dipengaruhi oleh produksi fisik marjinal. Penurunan yang cepat ke atas MPP akan diikuti oleh penurunan yang cepat pula ke atas MRP Sebaliknya apabila MPP mengalami penurunan yang lambat maka MRP juga lambat sifat penurunannya. Telah pun diterangkan bahwa kurva MRP menggambarkan juga permintaan terhadap faktor produksi. Ini berarti produksi fisik marjinal sangat mempengaruhi permintaan ke as faktor produksi, yaitu semakin cepat penurunan produksi fisik marjinal semakin tidak elastis permintaan terhadap faktor produksi yang bersangkutan. SYARAT PENGGUNAAN OPTIMUM FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI Analisis yang terdahulu di dalam bab ini memisalkan bahwa perusahaan hanya menggunakan satu faktor produksi yang dapat berubah jumlahnya. Faktor produksi lain dianggap tetap. Berdasarkan pemisalan tersebut kemudian digambarkan bagaimana perusahaan membuat keputusan di dalam menentukan jumlah faktor produksi yang akan digunakan untuk memaksimumkan keuntungan. ' ' ' Pemisalan ini adalah sangat berbeda dengan keadaan yang umumnya wujud dalam kegiatan perusahaan yang scbenarnya, karena dalam memproduksikan barang-barangnya perusahaan biasanya sccara serentak menggunakan beberapa faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Maka untuk membuat gambaran yang lebih mendekati kenyataan, selanjutnya perlulah dianalisis cara suatu Perusahaan menentukan penggunaan optimum dari beberapa faktor produksi. Untuk menyeder hanakan analisis, akan dimisalkan perusahaan menggunakan hanya dua faktor produksi. Analisis 343 BAB LIMABELA5 yang sama dapat digunakan untuk menerangkan caranya perusahaan mcncapai keadaan yang optimal di dalam mcnggunakan beberapa faktor produksi. Hal itu biasanya dilakukan dalam analisis yang lebih advanced. Analisis yang akan dibuat ini mempunyai hubungan yang erat dengan tcori produksi dcengan menggunakan dua faktor berubah yang diterangkan dalam bagian yang terakhir dari Bab Scmbilan. Telah ditunjukkan bahwa di dalam menentukan penggunaan optimum dari faktor-fakto produksi yang tersedia, ada dua persoalan yang dapat dianalisis, yaitu: • Untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu bagaimanakah caranya memi. nimumkan biaya? • Bagaimanakah memaksimumkan produksi dengan mcnggunakan scjumlah biaya tertentu? • Analisis yang hampir bersamaan sifatnya dengan kedua jenis analisis dalam Bab Sembilan, tetapi dengan cara pendekatan yang berbeda, akan dibuat dalam uraian yang berikut. GABUNGAN FAKTOR PRODUKSI YANG MEMINIMUMKAN BIA YA Kita misalkan dua faktor produksi yang digunakan oleh sesuatu perusahaan adalah modal dan tenaga kerja. Produksi fisik marjinal dari modal adalah MPP c dan produksi fisik marjinal dari • tenaga kerja adalah MPP . Untuk menunjukkan syarat untuk meminimumkan biaya, akan I. diperhatikan dua keadaan berikut: i. Harga tenaga kerja dan modal adalah sama. ii. Harga tenaga kerja clan modal berbeda. Syarat untuk Kasus Harga Faktor yang Sama , Seandainya harga satu unit modal adalah sama dengan harga satu unit tenaga kerja, yaitu misalkan saja harganya Rp 10000, apakah syarat untuk meminimumkan biaya produksi? Syarat tersebut adalah: masing-masing faktor produksi harus digunakan sehingga mencapai tingkat di = mana MPP_ MPP,. Artinya pada waktu MPP, > MPP, lebih banyak modal harus digunakan. Proses penggantian faktor produksi tersebut harus terus berlangsung sehingga keadaan MPP, = MPP, terwujud. Scbaliknya, apabila MPP, > MPP,, lebih banyak tenaga kerja harus digunakan sehingga pada akhirnya tercapai kcadaan di mana MPP, = MPP,. Syarat untuk Kasus Harga Faktor Berbeda Pada umumnya jarang sckali mendapati keadaan di mana harga faktor produksi adalah bersamaan. Kalau harga faktor produksi berbeda, syarat yang dinyatakan di atas perlu disesuaikan. Sekarang bagaimanakah syarat untuk mencapai peminimuman biaya? Syarat itu dapat dirumuskan secara berikut: penggunaan faktor-faktor produksi akan meminimumkan biaya apabila setiap rupiah yang dibayarkan kepada faktor produksi menghasilkan produksi marjinal yang sama besarnya, Produksi fisik marjinal dari modal dan dari tenaga kerja untuk setiap rupiah adalah: 344 TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI AN ~sNN MPP, • MPP per rupiah dari modal = MMP, • MPP per rupiah dari tenaga kerja = P, .,,~4AD, adalah harga per unit modal dan P. harga per unit tenaga kerja. Sesuai dengan syarat D mat c L nimuman biaya di atas, yaitu MPP, per rupiah harus sama dengan MPP. per rupiah, maka pem n . ": L t n,inin1uman b1aya dapat d1nyatakan secara persamaan berikut: Pe sam3 • MPP, MPP, I - - f Apa»bila MPP,/P, adalah lebih besar dari MPP, /P, perusahaan perlu menambah penggunaan modal clan mengurangi penggunaaan tenaga kerja untuk meminimumkan biaya. Tetapi apabila [PP_/P adalah lebih kecil dari MPP /P,, biaya akan diminimumkan apabila penggunaan c' C 1 modal dikurangi, dan penggunaan tenaga kerja ditambah. l . ' GABUNGAN FAKTOR YANG MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN Masih ingatkah anda syarat yang harus dicapai agar penggunaan sesuatu faktor produksi tertentu menghasilkan keuntungan yang maksimum? Seperti telah diterangkan, syaratnya adalah: harga faktor produksi harus sama dengan basil penjualan produksi marjinal (MRP). Dengan demikian kalau tenaga kerja yang digunakan, maka syarat untuk memaksimumkan keuntungan adalah: P,= MRP, atau • MPP, l J , I I J Dz] P, , Dan kalau yang digunakan adalah modal, maka syarat untuk memaksimumkan keuntungan adalah: P,= MRP, atau ) MPP, _, Pe arena MRP/p_ = 1 dan MRP_/P, = 1, maka dari kedua persamaan itu dapatlah disimpulkan bah, I 1. c c ~. • wa untuk memaksimumkan keuntungan syarat yang harus dipenuhi adalah: we. _Mee._, P, P, • 345 • BAB LIMABEL% RINGKASAN DAN KONSEP PENTING RINGKASAN 1. Teori permintaan terhadap faktor produksi menjelaskan tentang ciri permintaan terhadap fake, produski dan penentuan harga faktor produksi. Analisis ini akan menerangkan bagaimana harga faktor produksi dan jumlah faktor produksi yang akan digunakan ditentukan. Analisis ini jug% menerangkan syarat yang perlu dicapai untuk memaksimumkan keuntungan. 2. Permintaan ke atas faktor produksi bergantung kepada MPP dan tingkat harga barang. Kure permintaan faktor produksi (D,) adalah sama dengan kurva MRP. Bentuknya menurun da kiri ke atas ke kanan bawah, dan faktor yang menyebabkan hal ini adalah hukum produks marjinal (MPP) yang semakin berkurangan. 3. Untuk memaksimumkan keuntungan, para pengusaha akan terus mengambil pekerja atau faktor produksi lain sehingga tercapainya keadaan berikut MRP = MCF yaitu hasil penjualan produksi marjinal sama dengan biaya marjinal faktor. Dalam kasus di mana faktor yang berubah adala tenaga kerja, MCF = I upah. Maka, apabila yang digunakan sebagai faktor berubah adalah tenaga kerja, syarat untuk memaksimumkan keuntungan adalah MRP = Upah. ' ' 4. Di samping karena MRP berbentuk menurun dari kiri ke kanan, kurva permintaan buruh I (D,) yang bertindih dengan MRP dan menurun tersebut disebabkan pula oleh () permintaan tenaga kerja yang bersifat permintaan terkait-yaitu dipengaruhi oleh permintaan ke atas barang yang diproduksikannya; dan (ii) karena ada substitusi di antara faktor produksi-yaitu apabila harga faktor mahal permintaannya semakin berkurang karena perusahaan menggunakan faktor produksi lain. 5. Elastisitas faktor peroduksi dipengaruhi oleh faktor berikut: e1astisitas dari permintaan barang yang diproduksi, perbandingan antara biaya faktor dengan biaya total, tingkat penggantian • antara faktor produksi, clan tingkat penurunan kurva MRP. 6. Apakah syarat yang perlu dipenuhi untuk mencapai keadaan berikut: Memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya apabila terdapat dua faktor berubah? a. Syarat untuk meminimumkan biaya adalah: MPP, MPP, - - P, P, b. Syarat untuk memaksimumkan keuntungan adalah: = MPP, P, dan MPP, - - atau =1 346 , TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI " asEP PENTING _,~4atjinal faktor: Biaya tambahan yang harus dikcluarkan perusahaan untuk memperolch "",,tutor produksi yang digunakan untuk meningkatkan produksi yang digunakan untuk at sh." ; roduksi: Suatu grafik atau persamaan matematik yang menerangkan hubungan F"_,~eat produksi yang dicapai dengan faktor-aktor produksi yang digunakan untuk ~ntat? ~aciptakannya. ' i1 produksi marjinal: Nilai penjualan dari produksi tambahan yang diwujudkan Peojualan Has! : Fl - q duke' pertambahan satu unit faktor produksi yang dapat ditambah jumlahnya. i1 Peo1'ualan produksi total: Nilai penjualan dari seluruh kuantitas produksi perusahaan Has! . • . ' , · T rjudkan oleh sejenis faktor produksi yang dapat diubah-ubah jumlahnya ' (variable factor f yang )nhctio n} I (~mlah produksi fisik: Jumlah produksi yang diciptakan oleh suatu faktor produksi yang dapat jembah menurut kebutuhan. Semakin banyak kuantitas faktor produksi tersebut digunaka% amakin tinggi tingkat produksi yang dicapai. permintaan terkait: Sifat permintaan ke atas faktor produksi, yaitu permintaan bukan untuk ijuan dikonsumsi masyarakat, tetapi diminta untuk menghasilkan barang yang diperlukan masya l keat. Oleh sebab itu sifat permintaan ke atas faktor produksi ditentukan oleh sifat permintaan ke atas barang yang dihasilkannya. e I + , + ' t f ' f • • ' PERTANYAAN DAN LATIHAN f I l I f ' I ( ' PILIHAN GANDA ' f I f' 4 • t • J • d I • 1. Dalam pasaran faktor produksi yang berbentuk persaingan sempurna berlaku keadaan yang berikut: , A. biaya marjinal faktor sama dengan harga faktor tersebut. B. biaya marjinal faktor lebih tinggi dari harga faktor. • C. biaya marjinal faktor lebih rendah dari harga faktor tersebut. D. harga faktor pada keseimbangan ditentukan oleh keadaan di mana biaya marjinal faktor ' . . ' ( +rt I I sama dengan harga faktor. 4 f ' d. Yang manakah dari yang berikut merupakan kurva permintaan ke atas sesuatu faktor? A. Kurva hasil penjualan ke atas suatu faktor. 347 « BAB LIMABELAg B. Kurva hasil penjualan produksi marjinal. C. Kurva produksi fisik total. D. Kurva produksi fisik marjinal. 3. Apabila pasaran barang adalah pasaran persaingan tak sempurna, sedangkan pasaran faktoe adalah pasaran persaingan sempurna, maka hasil penjualan produksi marjinal dapat dihitung dengan cara: A. menghitung perbedaan di antara hasil penjualan produksi total barang ke-n dengan hasil penjualan produksi barang ke-n. . B. menghitung perbedaan di antara hasil penjualan produksi total yang dihasilkan n tenaga kerja dengan hasil penjualan total yang dihasilkan n-1 tenaga kerja. C. mengalikan tambahan produksi yang diciptakan satu tambahan pekerja dengan harga barang tersebut. D. menghitung nilai tambahan produksi yang diciptakan oleh tambahan suatu faktor produksi. ESE/ • 1. Mengapakah permintaa: terhadap faktor produksi dinamakan permintaan terkait? Terangkan sifat dari permintaan terhadap faktor produksi. Apabila pasar barang dan pasar faktor bersifat persaingan sempurna, bagaimanakah harga faktor produksi clan jumlah faktor produksi yang digunakan ditentukan? 2. Jelaskan manfaat yang diperoleh dari analisis tentang permintaan clan penentuan harga faktor produksi. Buat penjelasan singkat mengenai konsep-konsep di bawah ini. • • a. Teori produktivitas marjinal permintaan faktor . b. Biaya marjinal faktor . • c. Tingkat penggantian di antara faktor. 3. a. Bandingkan permintaan terhadap faktor produksi apabila pasar barang adalah pasar · persaingan sempurna dengan apabila pasar barang bersifat persaingan tidak sempurna. b. Bandingkan (i) keadaan yang menimbulkan perubahan dalam jumlah faktor produksi yang diminta dengan (ii) keadaan yang menimbulkan pergeseran kurva permintaan faktor produksi. I 4. a. Terangkan faktor-faktor yang menentukan elastisitas permintaan ke atas sesuatu faktor produksi. b. Syarat yang bagaimanakah yang harus dipenuhi agar gabungan faktor produksi yang digunakan akan meminimumkan biaya ? c. Syarat yang bagaimanakah yang harus dipenuhi agar gabungan faktor produksi yang digunakan akan memaksimumkan keuntungan? I 348 I I • T'AN iEAHADAP FAKTOR•l=AKTOR PAODUKSI ssN"" • 0ANTITATIF I I pa di bawah menunjukkan produksi fisik marjinal (MPP) yang diciptakan oleh tiap-tP I I " ~Aeera da lam suatu perusahaan. I I Tenaga kerja (orang) MPP (unit) f 70 2 I 60 3 50 4 40 5 30 6 20 • 7 l 10 , Hitunglah produksi total yang dicapai perusahaan tersebut pada berbagai jumlah tcnag kerja yang cligunakan. . , • b. Perusahaan berada di pasar persaingan sempurna dan harga barang adalah Rp 1000. Hitunglah: @) hasil penjualan produksi total (TRP). () hasil penjualan produksi marjinal (MRP). c. Apabila upah tenaga kerja adalah Rp 20000, berapakah jumlah tenaga kerja yang akan digunakan untuk memaksimumkan keuntungannya? Hitunglah : i. Hasil penjualan produksi total dan jumlah upah yang dibayarkan pada tingkat keseimbangan terscbut. ii. Berapakah keuntungan maksimum yang diperolehnya? iii. Lukiskan keadaan keseimbangan permintaan dan penawaran tenaga kerja yang dicapai perusahaan tersebut. I • I ' 349 r enentuan • • • 1 asar ena er a HAL-HAL YANG DITERANGKAN • Upah uang dan upah riil. • Sumber-sumber kenaikan produktivitads. • Penentuan upah di berbagai bentuk pasar tenaga kerja. • Faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah. DaJam bab ini dengan lebih mendalam akan dianalisis pembayaran kepada tenaga kerja, yaitu faktor procluksi yang sangat penting artinya dalam kegiatan memproduksi. Tujuan da.ri bab ini adalah untuk menerangkan beberapa aspek penting yang berhubungan dengan upah dalam pengertian teori ekonomi, yaitu pembayaran yang diperoleh berbagai bentuk jasa yang disediakan dan diberikan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha. Aspek-aspek yang akan diuraikan tersebut adalah: • Menunjukkan perbedaan di antara upah uang dan upah riil. • Menerangkan peranan produktivitas di daJam menentukan upah riil dan faktor-faktor yang menentukan produktivitas. • Menunjukkan penentuan tingkat upah di clalam berbagai bentuk pasar tenaga ketja. • Menerangkan faktor-faktor yang menyebabkan terdapatnya perbedaan upah di antara berbagai golongan tenaga kerja. UPAH UANG DAN UPAH RIIL Pembayaran kepada tenaga kerja dapat dibedakan kepada dua pengertian: gaji dan upah. Dalam pengertian sehari-hari gaji diartikan sebagai pembayaran kepada pekerja-pekerja tetap dan tenaga kerja profesional seperti pegawai pemerintah, dosen, guru, manajer clan akuntan. Pembayaran tersebut biasanya sebulan sekali. Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja pekerja kasar yang pckerjaannya selalu berpindah-pindah, seperti misalnya pekerja pertanian, tukang kayu, tukang batu, dan buruh kasar. 350 ----------- • TAN UPAM DI PASA TENAGA KER.JA a«N' . . i dnln111 tcor1 ckonor,111,pnh cllnrtlk b , D / <n scbagai pemhayaran ke atas fasa-jasa fik manupun menhd ker·- " _ Aidiakan oleh tenaga Re rja krpada para penguaha. Dengan demikian dalam teori ckonomi tidak ",diantara pembayaran kcpada pe ; J, jtcdak" : •• ·e 'awat tctapdcnan pembayaran kc atas jasa-jasa pekerja ., tidak tetap. Di dalam teori ckonor ··k de :. , d sartdn mr kcdua jenis pendapatan pckcrja (pcmbayaran kepad ekerja) terscbut dinamakan upah. iP pERBEDAAN UPAH UANG DAN UPAH RIIL p; dalam jangka panjang sejumlah tertentu upah pekcrja akan mcmpunyai kemampuan yang semakin dikit di dalam membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkannya. Kcadaan scperti itu ~mbul akibat dari kenaikan harga-harga barang dan jasa terscbut, yang sclalu berlaku dari waktu kc aktu. Adanya kenaikan harga-harga akan menurunkan daya beli dari scjumlah tertentu pendapatan. Di dalam jangka panjang kecenderungan yang selalu berlaku adalah keadaan di mana harga rga barang maupun upah terus menerus mengalami kenaikan. Tetapi kenaikan terscbut tidaklah rentak dan juga tingkat kenaikannya berbeda. Walau bagaimanapun hal ini tidak menimbulkan gesulitan untuk mengetahui sampai di mana kenaikan pendapatan merupakan suatu gambaran dari genaikan kesejahteraan yang dinikmati oleh para pekerja. Untuk tujuan tersebut ahli ekonomi membuat perbedaan di antara dua pengertian upah: upah uang dan upah riil. Upah uang adalah jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau fril para pekerja yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan upah riil adalah tingkat upah peke rja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk mumenuhi kebutuhan para pekerja. · Contoh di bawah ini akan memperjelas perbedaan di antara pengertian upah uang dan upah riiL Misalkan di dalam tahun 2000 seorang pekerja di suatu industri tekstil menerima pendapatan scbanyak Rp 200 ribu sebulan. Pada tahun 2005 pekerja itu masih melakukan pekerjaan yang sama dan mendapat Rp 600 ribu sebulan. Di antara tahun 2000 2005 dimisalkan harga-harga telah menjadi tiga kali lipat. Dengan demikian, pendapatan pada tahun 2000, kalau diukur dari kemampuannya membeli barang-barang, nilai riilnya hanyalah Rp 200 ribu, yaitu sepertiga dari upah uang yang diterima. Gambaran yang sederhana ini menunjukkan upah uang telah naik menjadi tiga kali lipat tetapi upah riil tidak mengalami perubahan. CARA MENGHITVNG UPAH RIIL I Dalam prakteknya menghitung upah riil tidaklah sederhana seperti yang digambarkan dalam contoh di atas. Dalam ckonomi terdapat berbagai jenis barang dan jasa. Dari tahun ke tahun mereka mengalami kenaikan/perubahan harga yang tidak seragam. Ada yang tidak mengalami kenaikan, ada yang mengalami kenaikan harga yang tinggi dan ada yang kenaikan harganya relatif lambat. Di' samping itu berbagai jenis barang tersebut sangat berbeda kepentingannya dalam hidup manusia. da yang sering dibeli konsumen, seperti makanan, pakaian, dan sewa rumah. Ada pula yang pembclian ke atasnya tidak terlalu sering dilakukan seperti misalnya membeli rumah dan mobil, atau melancong ke luar negeri. Perbedaan ini menimbulkan efek yang berbeda kepada kesejahteraan masyarakat sekiranya harga barang-barang terscbut menjadi bertambah tinggi. Masalah-masalah Yang baru saja diuraikan ini menimbulkan kesulitan dalam usaha untuk menunjukkan tingkat 351 • BAB TABEL16.1 Menghitung Upah RIII Pekerja Tahun Upah Ra Upa Uang Indeks Harga () (4) (2) (3) 1995 100 100000 100/1 00 1 Rp 1 00000 = Rp 1 00000 100/125 x p150000 = R, 120000 1997 150000 125 2000 100/1 50 1 Rp200000 = Rp 1 25000 150 200000 • 2005 100/400 x Rp600000 = Rp 1 50000 400 ' perubahan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian dari tahun ke tahun. Ini selanjutya menyebabkan upah riil dari tahun ke tahun sukar untuk dihitung. Setiap negara biasanya menggambarkan perubahan harga-harga di dalam perekonomiannya dengan menciptakan indeks harga, yaitu suatu indeks yang memberikan gambaran tentang tingkat rata-rata dari perubahan harga-harga dari waktu ke waktu. Salah satu dari indeks harga terseb ut adalah indeks harga barang konsumen. Indeks harga ini dapat digunakan untuk menaksir upah riil para pekerja dari tahun ke tahun. Dalam Tabel 16.1 ditunjukkan suatu contoh hipotetis mengenai perhitungan upah riil dengan menggunakan pertolongan indeks harga barang konsumen. ngka-angka dalam kolom (2) menunjukkan upah uang rata-rata yang diterima oleh pekerja pekerja dari suatu kegiatan ekonomi tertentu dalam satu bulan. Indeks harga barang konsumen ditunjukkan dalam kolom (3). Berdasarkan kepada nilai upah uang dalam kolom (2) dan indeks • harga barang konsumen dalam kolom (3), dalam kolom (4) dihitung dan dirunjukkan upah riil dari berbagai tahun yang dinyatakan dalam kolom (1). Dari angka-angka dalam Tabel 16.1 dapat diambil kesimpulan bahwa: walaupun di antara tahun 1995-2005 upah uang telah menjadi enam kali lipat (dari Rp 100 ribu menjadi Rp 600 ribu), kenaikan upah riil hanyalah mencapai satu-setengah kali lipat (dari Rp 100 ribu menjadi Rp 150 rbu). Perbedaan yang besar tersebut adalah disebabkan oleh kenaikan harga-harga sebesar 4 kali lipat dalam tempoh 1995-2005. HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS DAN UPAH Upah riil yang diterima tenaga kerja terutama tergantung kepada produktivitas dari tenaga kerj tersebut. Data mengenai kenaikan upah di berbagai negara, terutama di negara-negara maju, menunjukkan bahwa terdapat perkaitan yang erat antara kenaikan upah riil para pekerja dengan kenaikan produktvitas mereka. Di samping dengan menggunakan data, analisis secara grafik jug dapat menunjukkan hubungan antara produktivitas dan upah riil. 352 ----�----------- AH 01 PASAR TENAGA KERJA UP qAN " ",,eTIVITAS DAN UPAH RIIL pg!',, t sangat tergantung kepada produktivitas dapat diterangkan dengan mcenggunak" �\\" !iiotoon ke :itns falctor 1,rodul<sl, yaitlt sei,erti yang ditunjukkan dalam Gam bar 16.1. l eo"'p_=D,dan MRP, = D, menunjukkan hasil penjualan marjinal. Analisis dalam bab Ialu "__~shngkan bahwa kurva MRP menggambarkan kurva permintaan buruh dan nilainy a»l "~Jet MPP dan harga barang. Keadaan di mana kurva MRP. berada di atas MRP berart ~Atka t . " r ' ., 1ch d"""~ tingkat penggunaan tenaga kerja, hasil penjualan marjinal yang digambarkan 0" As sc! . d: d: hr il .:. .:. .P ""~alah lebih tinggi laripada asil penjualan marjinal yang digambarkan MRI, A bila A pa' N',n harga barang di dua keadaan itu adalah sama, kedudukan MRP, yang lebih tngg3 �11 �p ,,,e,,ce1111i11ka11 perbedaan dala111 prod11ktivitas. Kurva MRP ,,,encern-,inkan kegiatan memprodukst d""_' )~eilpenjualan marjinalnya adalah lebih tinggi dari MRP. Berarti produktivitas yang digambarkan �;ih i;,,ggi dari M RP. Selanjutya misalkan jumlah penawaran tenaga kerja di pasar adala� ditun;�kkan �hl,wS,ya, ,g111en1otongMRP0 d t ttttk E0 dan mem ot ongMRP, di E,. Dengan d emikian apab1laperm1ntaan ~ krj a adalah MRP, = D,, upah tenaga kerja adalah W_. Sedangkan apabila permintaan tena£ , ~dalah MRP, = D, maka tingkat upah adalah W,. Maka keadaan dalam Gambar 16.1 _ ~~akkan bahwa apabila produktivitas semakin tinggi, qpab r~il juga akan semakin tinggi. «UMBER-SUMBER KENAIKAN PRODUKTIVITAS p/aduktivitas dapat didefinisikan sebagai produksi yang diciptakan oleh seorang pekerja Ada suatu waktu tertentu. Kenaikan produktivitas berarti pekerja itu dapat menghasilkan lebih j,teak barang pada jangka waktu yang sama, atau suatu tingkat produksi tertentu dapat dihasilkan waktu yang lebih singkat. Kenaikan produktivitas dis~babkan oleh beberapa faktor, yang Alm terpenting adalah: GAMBAR 16.1 Penentuan Upah di Pasar Tenaga Buruh E w, ------------- ----------- 1 E -------------------------- o. MRP,=D, MRP«=Do • 0.1- ----------s:----------- • Jumlah tenaga kerja 353 BAB ENAMBELA$ • Kemajuan tcknologi memproduksi. • Pertambahan kepandaian dan ketrampilan tenaga kerja. • Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat. Kemajuan Teknologi Memproduksi Kemajuan teknologi menimbulkan dua akibat penting kepada kegiatan memproduksi dan produktivitas. Yang pertama, kemajuan teknologi memungkinkan penggantian kegiatan ekonomi dari mcnggunakan binatang dan manusia kepada tenaga mesin. Penggantian ini mengembangkan tingkat produktivitas. Di dalam ckonomi yang belum berkembang kegiatan mengerjakan tanah, mengangkut barang, dan memproduksikan barang-barang kebanyakan dilakukan oleh tenaga manusia dan binatang. Kemajuan teknologi telah menggantikan tenaga manusia dan binatang dengan mesin-mesin. Penggantian itu mempertinggi tingkat produktivitas. Sebagai contoh, penggantian kereta lembu dengan kereta api dan truk sangat mempertinggi produktivitas sektor pengangkutan. Yang kedua, kemajuan teknologi memperbaiki mutu dan kemampuan mesin-mesin yang digunakan. Dalam perekonomian modern setiap perusahaan selalu berusaha mengembangkan teknologi. Untuk memastikan agar mereka selalu dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, mereka selalu berusaha mengembangkan teknologi clan melakukan inovasi. Salah satu tujuannya yang penting ialah untuk memperbaiki efisiensi memproduksi, dan ini akan meninggikan produktivitas kegiatan memproduksi. Perbaikan Sifat-sifat Tenaga Kerja Kemajuan ekonomi menimbulkan beberapa akibat yang pada akhirnya meninggikan kepandaian clan ketrampilan tenaga kerja. Kemajuan ekonomi mempertinggi taraf kesehatan masyarakat, mempertinggi taraf pendidikan clan latihan teknik, dan menambah pengalaman dalam pekerjaan. Faktor-faktor ini besar sekali peranannya dalam mempertinggi produktivitas tenaga kerja. Berdasarkan kepada efek positif yang diperoleh dari perbaikan taraf kesehatan, taraf pendidikan, dan taraf ketrampilan ke atas kegiatan memproduksi, pengeluaran pemerintah di dalam bidang tersebut selalu digalakkan clan dikembangkan. Pengeluaran pemerintah dalam bidang ini dinamakan investasi ke atas modal manusia. Perbaikan dalam Organisasi Perusahaan dan Masyarakat Dalam perekonomian yang mengalami kemajuan, bentuk manajemen perusahaan mengalami perubahan. Pada mulanya pemilik merupakan juga pimpinan perusahaan. Tetapi semakin maju perekonomian, semakin banyak perusahaan yang diserahkan kepada manajer profesional. Dengan perubahan ini juga organisasi perusahaan diperbaiki, dan diselenggarakan menurut cara-cara manajemen yang modern. Langkah seperti itu meninggikan produktivitas. Produktivitas juga telah menjadi bertambah tinggi sebagai akibat langkah-langkah pemerintah memperbaiki infrastruktur-seperti jaringan jalan raya, pelabuhan dan jaringan telekomunikasi dan memperbaiki peraturan-peraturan yang mengendalikan, merangsang dan mengawasi kegiatan ekonomi dan perusahaan. Peraturan yang menjamin persaingan, peraturan yang menyederhanakan pendirian badan usaha dan mengekspor, dan berbagai peraturan lainnya, memberi sumbangan yang penting ke atas menaikkan efisiensi dan produktivitas kegiatan perusahaan. 354 ' I I f UPAH DI PASAR TENAGA KEJA auf"' UPAH DI BERBAGAI BENTUK ~NTUAN As' I .:ca dengan pasar barang, pasar tenaga kerja dapat dibcdakan dalam bcbcrapa jenis. Bentuk I I <4"""_tenaga kerja yang terpenting adahah: I amok P • Pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna. , Pasar tenaga kerja monopsoni. • Pasar tenaga kerja monopoli di pihak pekerja. • Pasar monopoli di kedua belah pihak-yaitu pengusaha dan pckerja (onopoli bilateral). SEMPURNA DALAM PASAR TENAGA KERJA pERSAINGAN persaingan sempurna dalam pasaran tenaga kerja berarti di dalam pasar terdapat banyak ",~ayang memerlukan tenaga kerja, dan tenaga kerja yang ada dalam pasar tidak menyatukan ' an serikat-serikat buruh yang akan berindak sebagai wakil mereka. Di dalam pasar tnga kerja yang seperti itu sifat-sifat permintaan dan penawaran tenaga kerja tidak berbeda dengan sifat-sifat permintaan dan penawaran di pasar barang. Kurva permintaan ke atas tenaga erja, seperti juga kurva permintaan ke atas sesuatu barang, bersifat menurun dari kiri atas ke anan bawah. Berarti permintaan ke atas tenaga kerja bersifat: semakin tinggi/ rendah upah tenaga semakin sedikit/ banyak permintaan ke atas tenaga kerja. rja, GAIBAR 16.2 Persalngan Sempurna dalam Pasar Tenaga KerJa w • w s I w E w w I --------- I ' I I c, I I I I I D= RP I I I s I I d = mrp I I I I L L 0 I L (1) Perusahaan (ll) Pasar 355 r BAB ENAMBELAs Sebabnya permintaan tenaga kerja mempunyai sifat yang seperti ini telah diterangkan dalanm bab yang lalu. Kur va penawaran tenaga kerja, seperti juga kur va penawaran barang, bersifat menail dani kiri bawah kc kanan atas. Sifat penawaran yang scperti ini berarti: semakin tinggi upah semakin banyak tenaga kerja yang bersedia menawarkan tenaganya. permintaan dan penawaran tenaga kerja scperti yang diterangkan di Berdasarkan kepada sifat atas, di dalam Gambar 16.2 ditunjukkan penentuan tingkat upah di pasar tenaga kerja dan d dalam sesuatu perusahaan. Dalam gambar (ii), kurva MRP D adalah kurva permintaan tenaga kerja, dan kurva SS adalah penawaran tenaga kerja. Dcngan demikian keseimbangan dicapai di = titik E, yang berarti jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah L dan tingkat upah adalah W. D; dalam gambar (i) ditunjukkan permintaan dan penawaran tenaga kerja di sesuatu perusahaan. Ole karena sifat pasar adalah persaingan sempurna, firma tidak dapat mempengaruhi tingkat upah. Ini berari firma harus membayar upah sebesar W kepada para pekerja yang digunakannya, dan pada tingkat upah ini ia dapat memperoleh semua tenaga kerja yang diperlukannya. Maka \W mrp menggambarkan permintaan tenaga kerja oleh perusahaan tersebut. Maka keseimbangan dicapai di titik kurva adalah kurva penawaran tenaga kerja kepada perusahaan itu. Kurva d = e, dan dengan demikian jumlah tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan tersebut adalah sebanyak l. PASAR TENAGA KERJA MONOPSONI Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan penjual jumlahnya banyak. Berarti pasar tenaga kerja seperti ini bersifat monopoli pihak perusahaan. Dengan demikian pasar tenaga kerja yang bersifat monopsoni, seperti telah dinyatakan sebelum ini, berarti di dalam pasar hanya terdapat satu perusahaan yang akan menggunakan tenaga kerja yang ditawarkan. Pasar tenaga kerja yang seperti di terwujud apabila di sesuatu tempat/daerah tertentu terdapat sesuatu firma yang sangat besar, dan ia satu-satunya perusahaan modern di tempat tersebut Untuk menerangkan penentuan upah di pasar monopsoni digunakan dua pendekatan: ini • Menerangkannya dengan menggunakan gambaran secara angka. • Menerangkannya secara grafik . • • Kedua pendekatan ini akan diterangkan dalam uraian yang berikut. • I Penentuan Upah: Contoh Angka Untuk gambaran dan penjelasan dengan menggunakan contoh dalam angka perhatikanlah Tabel 16.2. Kolom (1) dan (2) berturut-turut menunjukkan jumlah tenaga kerja dan tingkat upah. Dapat dilihat bahwa makin besar jumlah tenaga pekerja makin tinggi tingkat upah yang dibayar kepada setiap pekerja. Sebagai contoh, apabila tenaga kerja digunakan, upah setiap pekerja adalah Rp 4000; dan apabila 3 tenaga kerja digunakan, upah setiap pekerja adalah Rp 5000. Oleh karena upah tenaga kerja bertambah tinggi apabila lebih banyak tenaga digunakan, biaya total tenaga kerja 2 (yaitu biaya yang dibayarkan kepada tenaga kerja) bertambah lebih cepat dari tingkat upah. Keadaan ini dapat dilihat dalam kolom (3) dan kolom (4). Kolom (3) menunjukkan biaya total tenaga kerja. Angka dalam kolom terscbut diperoleh dari mengalikan jumlah tenaga kerja dan tingkat upah. 356 UPAH DI PASAR TENAGA KERJA agNENTUAN - 16.2 m8EL sh den Penggunaan Tenaga Ker]a dalam Pasar 'Tenaga Ker]a Monopsonl • Jumlah pekerja Tingkat upah per pekerja Biaya total tenaga kerja (lumlah upah) Biaya marjinal tenaga ker]a Hasil penjualan produksi marjinal () (2) (3) (4) (5) - 0 - - - 1 Rp 3000 3000 Rp3000 Rp15000 ,... 2 4000 8000 5000 14000 3 5000 15000 7000 13000 4 6000 9000 24000 12000 5 7000 35000 11000 11000 8000 6 48000 13000 10000 7 • 9000 63000 150000 9000 r Pada waktu 2 tenaga kerja digunakan biaya total tenaga kerja adalah Rp 8000, dan pada waktu 3 tenaga kerja digunakan biaya tersebut telah meningkat menjadi Rp 15000. Ini berarti, seperti • ditunjukkan juga dalam kolom (4), biaya marjinal tenaga kerj a atau tambahan biaya tenaga kerja apabila satu unit tenaga kerja baru digunakan adalah Rp 7000. Nilai ini adalah lebih tinggi dari tingkat upah pada waktu 3 tenaga kerja digunakan (pada keadaan ini upah adalah Rp 5000). • • Angka-angka dalam kolom (2) clan (4) dengan jelas menunjukkan bahwa biaya marjinal tenaga kerja selalu lebih besar dari tingkat upah. Untuk memudahkan analisis dimisalkan MRP untuk bcrbagai penggunaan tenaga kerja aclalah seperti yang ditunjukkan clalam kolom (5). Dalam keadaan yang bagaimanakah keseimbangan penggunaan tenaga kerja akan tercapai? Berapakah tingkat upah dan berapa banyakkah tenaga kerja yang digunakan? Apakah syarat untuk mencapai keseimbangan dalam pasar tenaga kerja sekiranya tujuan yang dicapai adalah memaksimumkan keuntungan? Uraian dalam bab lalu menunjukkan bahwa keadaan yang diperlukan untuk mewujudkan hal itu adalah: biaya marjinal tenaga kerja atau MCL = marjinal cost of labor harus sama nilainya dengan basil penjualan produksi marjinal. Dalam Tabel 16.2 biaya marjinal tenaga kerja = hasil penjualan procluksi marjinal dicapai apabila jumlah tenaga kerja yang digunakan aclalah 5. Pada tingkat penggunaan tenaga kerja ini biaya marjinal tenaga kerja clan hasil penjualan procluksi marjinal masing-masing bernilai Rp 11000. Pacla tingkat penggunaan tcnaga kerja tersebut upah pekerja adalah Rp 7000. • Penentuan Upah: Analisis Secara Grafik Berdasarkan kepada angka-angka dalam Tabel 16.2, di dalam Gambar 16.3 secara grafik ditunjukkan Penentuan keseimbangan penggunaan tenaga kerja dalam pasar tenaga kerja monopsoni. Kurva SS = Wadalah kurva penawaran tenaga dan tingkat upah, yaitu di satu pihak ia menggambarkan Pesarnya upah pada berbagai tingkat penggunaan tenaga kerja, dan di lain pihak ia menggambarkan 357 • r BAB ENAMBELA$ GAMBAR 16.3 Upah dan Tenaga Kerja dalam Pasar Monopsonl 15 D MCL "2 z ~ 11 _ - - - - - - - - - - - - - :::, S=W 9 ----------- p - - -1- - - - - I D =MRP I I I 7 - - - - - I 6 I I I I I 3 s I I I I I I 6 0 1 2 3 4 5 7 8 Jumlah pekerja I , jumlah penawaran tenaga kerja pada berbagai tingkat upah. Kurva SS = W dibuat berdasarkan kepada angka-angka dalam kolom (1) clan kolom (2). Kurva MCL adalah kurva biaya marjinal tenaga kerja. Ia akan selalu terletak di atas kurva SS = W dan semakin lama semakin menjauhi kurva tersebut. Sifat kurva MCL yang seperti itu berarti (i) biaya marjinal tenaga kerja selalu lebih besar dari tingkat upah, dan (ii) perbedaan di antara upah dengan biaya marjinal tenaga ketja semakin lama semakin besar. Kedua-dua sifat MCL ini dapat dilihat dengan jelas dengan membandingkan angka-angka dalam kolom (2) clan ( 4) dalam Tabel 16.2. Dalam Garn bar 16.3 ditunjukkan pula kurva DD = MRP, yang merupakan kurva permintaan tenaga kerja clan hasil penjualan produksi marjinal. Kurva itu digambarkan berdasarkan angka-angka dalam kolom (5). Dalam pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna, seperti telah dijelaskan, keseimbangan akan tercapai pada keadaan di mana SS clan DD berpotongan. Maka dalam persaingan sempurna tingkat upah mencapai Rp 9000 dan jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah 7. Dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopsoni syarat untuk mencapai keseimbangan adalah MCL = MRP. Keadaan tersebut tercapai pada waktu MCL dan MRP masing-masing adalah bernilai Rp 11000. Dengan demikian keseimbangan dicapai apabila 5 tenaga kerja digunakan, clan pada tingkat penggunaan tenaga kerja ini upah adalah Rp 7000. MONOPOLI DARI PIHAK TENAGA KERJA Dengan tujuan agar mereka dapat memperoleh upah dan fasilitas bukan keuangan yang lebih baik, tenaga kerja dapat menyatukan diri di dalam serikat buruh atau persatuan pekerja. Serikat buruh adalab organisasi yang didirikan dengan tujuan agar para pekerja dapat, sebagai suatu kesatuan, membicarakan atau menuntut syarat-syarat kerja tertentu dengan para pengusaha. Setelah bermufakat dengan anggota 358 N UPAH DI PASAR TENAGA KERJA sa"" ~mpinan persatuan pekerja akan menuntut upah dan syarat-syarat kerja lain kepada _sotany3» . ::. ~saha. Tindakan seperti itu menyebabkan tenaga kerja mempunyai kekuasaan mon0po • " . li " _~g yang divarkannya. "; ~hak perusahaan kekuasaan monopoli tersebut tidak terdapat. Ini berarti tiap perusahaan _~ke pasar tenaga kerja tanpa terlebih dahulu mengadakan persepakatan di antara mereka. "_~a tenaga kerja tiap perusahaan didasarkan kepada efisiensi mereka masing-masing dan �ruh an mcrek� �tuk mem�er�leh tenaga kerja. Penentuan upah dalam pasar tenaga kerja yang �&t inonopoli p1hak pekeria d1bedakan kepada tiga keadaan, yaitu: • Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan permintaan dan penawaran. • Membatasi penawaran tenaga kerj a. • Menjalankan usaha-usaha y ang bertuj uan menaikkan permintaan tenaga kerja. Menuntut Upah yang Lebih Tinggi Klu organisasi serikat buruh dapat meliputi dan mewakili sebagian besar tenaga kerja di dalam gru industri, kemampuannya untuk menentukan tingkat upah adalah sangat besar. Apabila tuntutan buruh tersebut tidak dapat dipenuhi para pengusaha, serikat buruh tersebut dapat membuat skat zcaman (misalnya mogok bekerja) yang akan menimbulkan implikasi yang sangat buruk kepada perusahaan-perusahaan. Perusahaan tidak ak an mampu menc ari p ek erj a l ain karena sebagi an b esar di tenaga kerja pasar merupakan anggota serikat buruh tersebut, dan akan memberikan sokongan GAIBAR 16.4 Serikat Buruh Mempunyai Kekuasaan Monopoli s D /h, La I I .c: W I § ----------7--- I I I D I I I - L, L ½ 0 Jumlah tenaga kerja 359 7 BAB ENAMBELAS le ata» tuptutn yan twlah hihuat oleh pemimpin-pemimpin mereka, Perusahaan-perusahaan udaks mempunya pihihan lain, mereka terpaksa memenuhi keinnan yang dinyatakan oleh serikat buruh enentun tnlat upah di mann serikat huruh mempunyai kekuasaan yan besar di dalam memperoleh sela tuntutan yan diininlannya diterankan dalam Gambar 16.4. Permintaan dan penwarn ena lerj di pasar herturut-turut ditunjukkan oleh kurva DD dan SS. Dengan demlan, pbil par tena krja hersifat persainan sempurna, keseimbangan akan tercapai di I uul D)lam keseimhanan yan seperti it upah akan mencapai \W dan jumlah tenaga kerja yang kn hiunkan perusahaan-perusahaan herjumlah L. Tinkat upah scbesar W masih belum nemuskan para pekerja, Malea mereka menuntut upah yang lebih ting, yaitu scbesar W. Pada nkat upah ini perusahaan -perusahaan hanya bersedin mempekerjakan scbanyak L, tenaga erju, sedangln pada tinkat upah yang lehih tingi tersebut penawaran tenaga kerja adalah L, Maka erdapat penanuran scbanyak I,, I,, Demi kepentinan bersama tenaga kerja sebanyak I ,I,terplsa harus menerima nasibnya. Malin tiny tinlat upah yang dituntut oleh serikat buruh, makin banyak pengangguran yin kn terjudi, Penanuran yang terlalu besar akan menimbulkan ketidakpuasan yang serius di klngn para pennur, Keadaan ini dapat menycbabkan mereka meninggalkan serikat hurh hersedi menerim upah yan lebih dan rendah, Kemungkinan berlakunya keadaan seperti in menchahlun serikt buruh hrs berhati-hati dalaum menuntut upah yang lebih tinggi. Tingkat ph yun «hituntut tidal holeh jauuh melebihi tingkeat yang diwujudkan oleh pasar persaingan sempurna, 'Tntutan seperti itu akean meminimumkan penangguran yang terjadi, dan menjamin perstuan di kalanpan para pekerja, Memhatasi Penawaran 'Tenaga Kerja Tedpt oisasi erikat buruh/persatuan pekerja yang bersifat sangat khusus, seperti misalnya [es1un sclreris, persatuan ahli teknile, persatuan dokter, dan sebagainya. Persatuan-persatuan eperii dpt mempenaruhi upah yang mereka terima dengan cara membatasi penawarn meek, lh su di ntranya inlah dengan membatasi keanggotaan mereka, dan melarang bukan pit ntl menjalnlun kegjatan di daerah yang dilipuri oleh persatuan tersebut. Cara yang lain llahr menentulu syrt syart tertentu yn harts dipenuhi agar mereka dapat diperkenankan ntl enjl+ nut, 'embatsan terscbut memungkinkan mereka menerima upah yang lebih y). Int diernlun daham Gmbr 16,5, 'emmnt le tats ten lerj ditunjuken oleh urva DD. Sekiranya tidak terdapat pemhmttn le ts penawarn tenaga kerja, lurva penawaran tenaga kerja adalah SS. Maka eel nun ·di pus tenaa kerj dicapai li iil I, dan ini berarti jumlah tenaga kerja yang hunlo perushu peruhaaun alalah I, dan tinglat upah lalah \W. Sebagai akibat dari pemhtn pemtwran ten lerja oleh persntuan pekerja, kurva penawaran tenaga kerja adalah +wpm an dpalrlou oleh Si,Si, Dengan demikian keseimbangan di pasr dicapai di titik E, an hers+ jmlal tea kerja yang diunlean dalam pasar all seL, At. J, :. ~ , utt ieb W,Ulan n anyak ., dan tingkat upah ejulle tmdalean persatuan pelerja lapt y , , I" ·ju el ,, enatkkan t melts1 pwnymttn temp lerj, inglat upah tetapl , 16.5 :1 ,+Upah dengan Membatasi Penawaran " D s --------- . ------ I I w ---------- I I ------ E ' I s, I E I I I I I s D I I I I I I I I I I I I I I 0 L Jumlah tenaga kerja Menambah Permintaan Tenaga Kerja Kedua cara serikat buruh untuk menaikkan upah di atas, mencapai tujuannya dengan membuat satu pengorbanan yang cukup serius, yaitu penggunaan tenaga kerja berkurang. Kekuasaan monopoli rang dimiliki pekerja menyebabkan setiap pekerja memperoleh upah yang lebih tinggi dari upah di dalam pasar persaingan sempurna, akan tetapi jumlah tenaga kerja yang digunakan perusahaan I perusahaan adalah lebih rendah daripada apabila pasar tenaga kerja berbentuk pasar persaingan l scmpurna. Kelemahan di atas dapat dihindarkan apabila penekanan dari usaha serikat buruh dalam memperbaiki nasib anggota-anggotanya ialah dengan berusaha menambah permintaan ke atas tenag a kerja. Apabila usaha tersebut berhasil, bukan saja upah akan menjadi bertambah tinggi etapi juga jumlah tenaga kerja yang akan digunakan akan bertambah banyak. Gambar 16.6 I menunjukkan keadaan yang baru dijelaskan ini. Keadaan yang mula-mula berlaku adalah: permintaan , I ' I i ke atas tenaga kerja adalah DD dan penawarannya SS. Dengan demikian keseimbangan dicapai di titik E, yang berarti tingka t upah mencapai W dan jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah L. Usaha-usaha serikat buruh yang bertujuan agar Perusahaan-perusahaan menggunakan lebih banyak tenaga kerja menyebabkan permintaan ke atas "cnaga kerja bertambah dari DD menjadi D,D,. Keadaan keseimbangan yang baru dicapai di titik I + �''. yang ber a rti_ tingkat upah telah mencapai W, dan jumlah tenaga kerja )'ang dig:1nakan L,. Dapat • l I ihat bahwa tingkat upah dan jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah lebih besar daripada I i cadaan yang sebelumnya. 361 I , I --·-----.- ... 2-2--2 ---------- BA8 Permintaan o, s D ---------- ------- ---------------- ' I I s I I I I D I I 0 L L, Jumlah tenaga kerja Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukakan oleh serikat buruh untuk menaikkan perminraan tenaga kerja. Salah satu cara yang paling bermanfaat adalah dengan berusaha menaikkan produktivitas tenaga kerja. Tujuan ini dapat dicapai dengan: (i) membuat seminar-seminar mengenai masalah pekerjaan yang mereka hadapi dan memberikan kesadaran tentang tanggung jawab para ' I pekerja dalam perusahaan, dan (i) mengadakan latihan dan kursus yang bertujuan mem; f ketrampilan tenaga kerja. Telah dijelaskan bahwa produktivitas besar peranannya ke atas permintaan tenaga kerja. Apabila produktivitas bertambah, kurva MRP akan naik ke atas, dan mem Kin: pcngusaha me amba keuntungannya dengan menggunakan lebih banyak pekerja. Cara lain dapat menaikkan permintaan ke atas tenaga kerja adalah dengan membuat tuntutan kepada pemerintah untuk melakukan proteksi yang lebih banyak kepada industri dalam negeri dan membatasi impor. yang Permintaan ke atas produksi dalam negeri yang bertambah akan menaikkan penggunaan tenaga kerja. PASAR TENAGA KERJA MONOPOLI BILATERAL Terdahulu telah dibuat analisis berikut: (i) penentuan tingkat upah apabila pasar tenaga kerja adalah monopsoni, dan (ii) penentuan tingkat upah apabila pasar tenaga ker,a adalah monopoli di pihak tcnaga kerja. Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa di dalam pasar monopsoni upah adalah lebih rendah dari di pasar persaingan sempurna, sedangkan di pasar di mana tenaga kerja mem punyai kekuasaan monopoli, upah adalah lebih tinggi dari pasar persaingan sempurna. • 362 I UPAH DI PASAR TENAGA KER.JA 16.7 D MCL s W ... --- -- - - - •• ____ _____ c w ------------- ,._ cU 0 w, I I ---------- I I I I I I I I I I I D s I I I I I I I I I I I I I I 0 L, , • Jumlah tenaga kerja • Dengan demikian upah mencapai tingkat yang berbeda sekali di dalam dua pasar tersebut. Berdasarkan kepada kedua analisis tersebut dalam bagian ini akan diterangkan penentuan tingkat di dalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral, yaitu di dalam pasar tenaga kerja di mana tenaga upah kzrj a bersatu dalam satu serikat buruh, dan di dalam pasar tenaga kerja di mana hanya terdapat satu perusahaan aja yang menggunakan tenaga kerja. Dengan menggunakan grafik yang terdapat dalam Gambar 16. 7 dapat ditunjukkan penentuan di upah dalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral. Berturut-turut kurva DD SS dan menunjukkan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Maka dalam pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna upah akan mencapai W dan jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah L. Sedangkan apabila pasar tenaga kerja bersifat monopsoni, tenaga kerja yang akan digunakan berjumlah L,, dan tingkat upah hanya mencapai W,. Keadaan ini akan menimbulkan ketidakpuasan kepada persatuan pekerja karena pada tingkat penggunaan tenaga kerja sebanyak L, pekerja menginginkan memperoleh upah sebanyak W. Dengan demikian di dalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral terdapat perbedaan yang nyata di antara upah yang dituntut serikat buruh dengan upah yang ditawarkan perusahaan. I i I Tingkat upah manakah yang akan berlaku? Biasanya kedua pilihan tersebut tidak akan merupakan tingkat upah yang dipersetujui bersama. Tingkat upah yang berlaku biasanya adalah di antara W, dan W,, dan yang di dalam perundingan penentuan upah. Jika serikat buruh merupakan pihak yang lebih kuat, tingkat upah yang berlaku mendekati W,. Tetapi apabila perusahaan adalah pihak yang lebih kuat, tingkat upah akan mendekati W,. • 363 • BAB ENAMBELAS OR-FAKTOR YANG MENIMBUL PERBEDAAN UPAH : r. ·k - Anda tentunya telah menyadari bahwa di antara para pckerja maupun di antara berbagai golongan • d Adkal bedaan upah itu tenaga kerja terdapat perbedaan upah. lakalanya perbec sangat menyolok sekal , Ada yang upahnya hanya cukup untuk hidup, ada yang memungkinkan suatu kehidupan yang menyenangkan dan ada pula yang memungkinkan suatu kehidupan yang sangat mewah. Sebagai contoh bandingkanlah saja pemain bola bayaran yang terkemuka di dunia dengan pemain bola amatir yang bermain bola sekadar untuk berolahraga. Tentunya anda telah pernah membaca di surat kabar bahwa di antara mereka terdapat perbedaan pendapatan yang sangat besar sekali. Contoh-contoh lain tentang wujudnya perbedaan upah yang menyolok di antara tenaga kerja dapat dengan mudah anda cari lebih lanjut. Analisis di sini bertujuan untuk menerangkan faktor faktor yang menyebabkan wujudnya perbedaan upah tersebut. Faktor-faktor penting yang menjadi sumber dari perbedaan upah (i) di antara pekerja pekerja di dalam suatu jenis kerja tertentu, clan (ii) di antara berbagai golongan pekerjaan adalah: • Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan. • Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan. • Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan. • Terdapatnya pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan. • Ketidaksempurnaan dalam rnobilitas tenaga kerja. PERMINTAAN DAN PENAWARAN TENAGA KERJA • Permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam sesuatu jenis pekerjaan sangat besar peranannya dalam menentukan upah di sesuatu jenis pekerjaan. Di dalam sesuatu pekerjaan di mana terdapat penawaran tenaga kerja yang cukup besar tetapi tidak banyak permintaannya, upah cenderung untuk mencapai tingkat yang rendah. Sebaliknya di dalam sesuatu pekerjaan di mana terdapat penawaran tenaga kerja yang terbatas tetapi permintaannya sangat besar, upah cenderung untuk mencapai tingkat yang tinggi. Perhatikan sajalah perbedaan pendapatan akuntan clan ahli ckonomi. Penawaran ahli ekonomi relatif lebih banyak dari penawaran akuntan. Maka walaupun perrnintaan ke atas mereka relatif harnpir sarna, ahli ekonomi menerima upah yang lebih rendah dari akuntan. PERBEDAAN CORAK PEKER]AAN cgjatan ckonomi mcliputi berbagai jenis pekerjaan. Ada di antara pekerjaan tersebut merupakan pckerjaan yang ringan dan sangat mudah dikerjakan. Tetapi ada pula pekerjaan yang harus dikerjakan dcngan mengeluarkan tenaga fisik yang besar, dan ada pula pekerjaan yang harus dilakukan dalam lingkungan yang kurang menyenangkan. Perhatikan saja pekerjaan seorang pesuruh yang bckcrja di kantor yang ada penyaman udaranya (AC) dengan tukang, pekerja pertanian, dan pekerja-pekerja lapangan. Golongan pekerja yang belakangan ini biasanya akan menuntut dan mcmpcrolch upah yang lcbih tinggi daripada pesuruh kantor karena mereka melakukan kerja yang lebih memerlukan tenaga fisik dan bekerja dalam keadaan yang kurang menyenangkan. 364 AN UPAH DI PASAR TENAGA KER.JA pc!' %eRBEDAAN KEMAMPUAN, KEAHLIAN, DAN PENDIDIKAN ._,mpuan, ketmampilan dan keahlinn para pekerja di dalam sesuatu jenis pckerjaan adalah berbeda. �t1l l:thir_iah segoloi 1 gan pekerja me1:npunyai lcepanclaian, ketekunan clan ket�litia� yang _ baik. Sifat tersebut menyebabkan mereka mempunyai produktivitas yang lebih tinggi. Ma3 ~~a pengusaha biasanya tidak segan-segan untuk memberikan upah yang lebih tinggi keP ~ekerja yang seperu tu. , palam perekonomian yang semakin maju kegiatan-kegiatan ekonomi semakin memerlukan ~aca terdidik. Manajer profesional, tenaga teknik, tenaga akuntan, dan berbagai tenaga profesionl amya akan selalu diperlukan untuk memimpin perusahaan modern dan menjalankan keg1atan produksi secara modern. Biasanya makin rumit pekerjaan yang diperlukan, makin lama mas@ �didikan dari tenaga ahli yang diperlukan. Maka pendidikan yang panjang tersebut menyebabkan «ak banyak tenaga kerja yang dapat mencapai taraf pendidikan yang tinggi. Kekurangan penawaran pert itu menyebabkan upah yang diperoleh tenaga terdidik adalah lebih tinggi daripada P"? %ekerja yang lebih rendah pendidikannya. Di samping itu tenaga kerja yang lebih tinggi pendidikan «yea memperoleh pendapatan yang lebih tinggi karena pendidikannya mempertinggi kemampuan kerja dan selanjutnya kemampuan kerja menaikkan produktivitas. PERTIMBANGAN BUKAN KEUANGAN Daya tarik sesuatu pekerjaan bukan saja tergantung kepada besarnya upah yang ditawarkan. Ada tidaknya perumahan yang tersedia, jauh dekatnya kepada rumah pekerja, apakah ia ada di kota besar atau di tempat yang terpencil, clan adakah pekerja tersebut harus berpisah dari keluarganya atau tidak sekiranya ia menerima tawaran sesuatu pekerjaan, adalah beberapa pertimbangan tambahan yang harus dipikirkan. Juga harus dipertimbangkan suasana kerja di dalam perusahaan yang dimasuki. Adakah terdapat hubungan yang baik di antara para pekerja, misalnya, adalah suatu pertimbangan yang harus difikirlcan dalam menentukan tingkat pendapatan yang dituntutnya. Faktor-faktor bukan keuangan di atas mempunyai peranan yang cukup pen ting pada waktu seseorang memilih pekerjaan. Seseorang sering sekali bersedia menerima u pah yang lebih rendah • apabil a beberapa pertimbangan bukan keuangan sesuai dengan keinginannya. Sebaliknya pula, apabila faktor-faktor bukan keuangan banyak yang tidak sesuai dengan keinginan seorang pekerja, ia akan menuntut upah yang lebih tinggi sebelum ia bersedia menerima pekerjaan yang ditawarkan. MOBILITAS TENAGA KER]A Dalam teori sering sekali dimisalkan bahwa terdapat mobilitas faktor-faktor produksi, termasuk juga mobilitas tenaga kerja. Dalam konteks mobilitas tenaga kerja pemisalan ini berarti: kalau dalam pasar tenaga kerja terjadi perbedaan upah, maka tenaga kerja akan mengalir ke pasar tcnaga kerja yang upahnya lebih tinggi. Perpindahan tersebut akan terus berlangsung sehingga tidak terdapat lagi perbedaan upah. Pemisalan ini adalah sangat berbeda dengan kenyataan yang wujud di dalam praktek. Upah dari sesuatu pekerjaan di berbagai wilayah dan bahkan di dalam sesuatu wilayah tidak selalu sama. Salah satu faktor yang menimbulkan perbedaan tersebut adalah ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja. 365 BAB ENAMBELA3 Faktor Geografis Faktor geografis merupakan salah satu sebab yang menimbulkan ketidaksempurnaan mobilita¢ tenaga kerja. Adakalanya di tempat-tempat tertentu terdapat masalah kekurangan buruh walaupun tingkat upah lebih tinggi, scdangkan di tempat lain terdapat pengangguran dan tingkat upahnyy% relatif rendah. Dalam keadaan seperti itu adalah wajar apabila para penganggur tersebut pindah a tempat di mana kekurangan tenaga kerja dihadapi. Dalam kenyataannya perpindahan tersebut belum tentu berlaku. Kcengganan untuk meninggalkan kampung halaman dan sanak saudara sering sckali mencegah orang untuk pindah ke tcmpat lain, walaupun upah dan kesempatan untuk maju lebih bcsar. Faktor Institusional Ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja discbabkan pula oleh faktor-faktor institusionaj. Di pckerjaan-pekerjaan tertentu terdapat organisasi-organisasi profesional yang berusaha membatasi profesional yang baru. Tujuannya adalah untuk menjamin supaya pendapatan mereka tetap berada pada tingkat yang tinggi. Di negara kita faktor institusional tidaklah merupakan faktor yang pen ting yang menghambat mobilitas tenaga kerja. Tetapi di beberapa negara, pembatasan institusional tersebut adakalanya cukup serius. Sebagai contoh, serikat-serikat buruh di Amerika Serikat adakalanya menuntut kepada majikan untuk tidak mengambil pekerja yang tidak menjadi anggota serikat buruh. kemasukan tenaga , • RINGKASAN DAN KONSEP PENT1NG + I RINGKASAN • • - 1. Dalam teori ekonomi tidak dibedakan di antara istilah gaji clan upah. Dalam teori ekonomi hanya digunakan istilah upah-yaitu ganjaran/pembayaran yang diterima tenaga kerja dari melakukan suatu kegiatan ekonomi atau untuk menghasilkan barang atau jasa. 2. Tingkat upah pekerja sangat erat hubungannya dengan tingkat produktivitasnya. Biasanya, semakin tinggi produktivitas pekerja, semakin tinggi pula tingkat upahnya. Peningkatan produktivitas biasanya clisebabkan oleh salah satu atau gabungan faktor berikut: kemajuan teknologj, peningkatan pendidikan, kemahiran dan keterampilan tenaga kerja, dan perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat. • • 3. Penentuan upah sangat bergantung kepada pasar tenaga kerja yang wujud. Pasar tenaga kerja dapat dibcdakan kepada 4 bentuk yang berikut: I a, Pasar persaingan sempurna: upah ditentukan oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja. b, Pasar tenaga kerja monopsoni: upah ditentukan oleh pengusaha dan tingkatnya lebih rendah dari di pasar persaingan sempurna. t 366 • • • ~euN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA yang Icbih taggi dari yang berlaku di pasar persaingan sempurna. , pAsar monopoli bilateral: Tingkat upah tidak dapat ditentukan. Tingkat yang dicap ergantung kepada kemampuan perusahaan untuk menekan upah dan kemampuan serikat ruh menuntut upah yang lebih tinggi. , p; setiap perekonomian selalu terdapat perbedaan upah di antara pekerja. Faktor utama ya6 ~embedakannya: (i) sifat permintaan dan penawaran setiap golongan pekerja, (ii) perbedaan ~«his pekerjaan, (iii) perbedaan kemampuan, pendidikan dan pengalaman, (iv) mobilitas ten8 e, (v) faktor yang bersifat bukan-keuangan yang mempengaruhi sikap pekerja dalam memilih Bekerjaan, dan (vi) beberapa faktor geografis dan insitusional. ' I • KONSEP PENTING Biaya marjinal tenaga kerja: Pertambahan biaya dalam kegiatan memproduksi yang berupa pembayaran kepada seunit (seorang) pekerja baru yang digunakan. Dalam pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna, biaya marjinal tenaga kerja adalah sama dengan tingkat upah. • Indeks harga: Angka-angka yang menggambarkan (i) tingkat harga rata-rata pada suatu periode tertentu, dan (ii) perubahan tingkat harga rata-rata dari satu periode ke periode lainnya. Monopoli bilateral: Pasar tenaga kerja di mana perusahaan maupun pekerja (melalui serikat buruh) mempunyai kuasa monopoli. Pasar tenga kerja: Tempat atau institusi di mana pengguna tenaga ke rja (perusahaan) dan pemilik tenaga kerja (rumah tangga atau serikat buruh) berinteraksi untuk menentukan upah tenaga kerja. roduktivitas pekerja: Tingkat kemampuan tenaga kerja untuk memproduksikan suatu barang Pada suatu periode tertentu. �pah riil: l(emainpuan Ltpali yang diterima pekerja untuk membeli b arang dan jasa. Upah riil entukan berdasarkan kepada tingkat harga yang berlaku pada tahun dasar. Pah uang/nominal: Nilai dalam bentuk uang yang diterima pekerja sebagai imbalan dari melakul an suatu pekerjaan. • 367 • BAB ENAMBELAS PERTANYAAN DAN LATIHAN PILIHAN GANDA • 1. Dari faktor-faktor di bawah ini yang manakah yang paling menentukan upah pekerja? A. Masa kerja seorang pekerja di dalam suatu perusahaan. B. Jam kerja yang dilakukannya dalam seminggu atau sebulan. C. Tingkat pendidikan yang telah diperolehnya. D. Produktivitas yang dicapai pekerja tersebut dalam menjalankan tanggung jawabnya dalam perusahaan. ' 2. Dalam pasaran tenaga kerja yang bersifat monopoli bilateral tingkat upah di pasar terutama tergan tung kepada A. tingkat upah yang ditentukan oleh permintaan clan penawaran tenaga kerja. B. tingkat upah yang akan memaksimumkan keuntungan perusahaan . C. tingkat upah yang berada di antara yang ditentukan pasar monopsoni clan yang dituntut serikat buruh dalam pasar tenaga kerja monopoli. D. tingkat upah yang dituntut serikat buruh. • 3. Faktor yang manakah dari yang berikut merupakan faktor terpenting yang membedakan upah di antara berbagai jenis pekerjaan? A. Tingkat pendidikan pekerja. B. Lamanya pekerja bekerja dalam suatu pekerjaan (pengalaman kerja). C. Kemahiran, ketrampilan clan pendidikan pekerja. D. Jenis kerja yang dilakukan oleh pekerja-pekerja yang ada dalam perusahaan tersebut. ESEI 1. Apakah perbedaan di antara upah uang dan upah riil? Bagaimana caranya menghitung upah riil? Terangkan peranan produktivitas pekerja dalam menentukan upah riil. Apakah faktor faktor penting yang menentukan produktivitas pekerja? 2. Apakah monopsoni? Terangkan perbedaan penentuan tingkat upah di mana pasar faktor produksi bersifat pasar persaingan sempurna dengan pasar faktor produksi yang bersifat • monopson1. • • 3. Apakah yang dimaksudkan dengan (i) monopoli dan (i) monopoli bilateral dalam pasar tenag kerja? Terangkan penentuan upah di pasar tenaga kerjz yang bersifat monopoli. Dalam pasa tenaga kerja yang bersifat monopoli bilateral bagaim.anakah tingkat upah ditentukan? 4. Uraikan faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah di antara pekerja dalam satu jenis pekerjaan, dan di antara pekerja dalam kegiatan ekonomi yang berbeda. 368 UPAH DI PASAR TENAGA KEJA ENTUAN pEN A7IF -rabel di ba,val1 ini menunjukkan upah uang yang cliteri'm h t h n di antara l 1 . d 1 • ' • a apckerja Ia/am ta un-au 4999-2005 dan indeks harga pada tahun-tahun tersebut. Tentukan upah riil pada berbagai tahun tersebut. I Tahun Upah uang Indeks harga Upah riil I 1998 Rp 350000 100 ... I Rp 1999 400000 ... 110 2001 420000 112 2002 t ••• 480000 120 I 2003 ••• 520000 I 125 2004 • • • I 600000 135 2005 ••• 700000 145 ... I I I 2. Misalkan ciri-ciri pasaran buruh dalam sesuatu industri adalah: (i) tidak ada serikat buruh dalam industri tersebut, dan (ii) terdapat banyak perusahaan yang menggunakan tenaga kerja yang ditawarkan. Angka-angka di bawah ini menunjukkan penawaran dan permintaan tenaga buruh yang akan berlaku pada berbagai tingkat upah. Upah Penawaran tenaga kerja Permintaan tenaga kerja Rp20000 30000 40000 50000 60000 70000 4 5 6 13 1 1 9 7 .7 ' 8 5 9 3 I I I • • I a. Lukiskan kurva permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam industri tersebut. b. Misalkan perusahaan-perusahaan membuat persepakatan untuk secara bersama meminta tenaga kerja di pasar (maka mereka menjadi monopsoni). Hitunglah biaya marjinal tenaga kerja dalam industri tersebut dan lukiskan kurva biaya marjinal tenaga kerja dalam grafik yang anda buat untuk menjawab pertanyaan (a). c. Bandingkan keseimbangan di pasar tenaga kerja di dalam pasaran persaingan sempurna dan dalam pasaran monopsoni. 369 • - I eun un HAL-HAL YANG DITERANGKAN • Definisi sewa ekonomi. • Perbedaan antara sewa ekonomi dan pendapatan pindahan. • Sewa tanah sebagai satu surplus. • Permintaan terhadap modal dan produktivitas modal. • Penentuan tingkat bunga dan perbedaan bunga nominal dan bunga riil. • Teori-teori yang menerangkan sebab-sebab pengusaha memperoleh keuntungan. Uraian dalam bab yang lalu telah melihat beberapa aspek yang berhubungan dengan pendapatan faktor procluksi yang pertama, yaitu upah tenaga kerja. Upah merupakan bagian yang paling penting dari pendapatan kepada faktor-faktor produksi. Seperti telah diterangkan dalam Bab Satu, di samping tenaga kerja, terdapat tiga faktor procluksi yang lain, yaitu: tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Penclapatan clari ketiga-tiga faktor procluksi tersebut adalah sewa, bunga dan keuntungan. Dalam bab ini akan dianalisis aspek-aspek pokok yang perlu diketahui mengenai ketiga jenis pendapatan faktor produksi tersebut. SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PIND Dalam menerangkan mengenai sewa ekonomi dan pendapatan pindahan ada beberapa persoalan yang perlu diperkenalkan terlebih dahulu. Pertama sekali akan diterangkan dua definisi yang berbed mengenai sewa ekonomi. Sesudah itu akan diterangkan tentang sewa tanah, yang merupakan satu bentuk khusus dari sewa ekonomi. Selanjutnya akan diterangkan perbedaan pengertian di antara sewa ckonomi dan pendapatan pindahan. . DEFINISISEWAEKONOMI Dalam membicarakan mengenai sewa ekonomi perlu dibedakan di antara definisi yang bersifat 370 • g DAN KEUNTUNGAN .a, BUN """efinisi yang mengaitkan scwa ckonomi dengan pendapatan pindahan atau trans/' da m uf11 airs rnisi Umum D ·' .tertian yang umum pada dasarnya sewa ekonomi dapatlah diartikan sebag tam pe : 1 D" ~g dibayar ke atas penggunaan tanah dan faktor-faktor produksi lainnya barga·�ah penawarannya tidalc dapat ditambah. Ketika masalah sewa mulai diperhatikan yan g �li ekonomi, pengertian itu terutama dilcaitl<an l<epacla sewa tanah, yaitu pembayaran yang 6tech a .: ··] • r:. de ilakukan oleh petani-petani ke atas tanah-tanah pertanian yang disewanya un-tuan tar tua° "_~amasa itu. Seperti dapat dilihat dari definisinya di atas, pengertian sewa meliputi art yang "[ Konsep itu meliputi pula "pembayaran kepada faktorfaktor produksi lainnya yang penaarannya eb! • . .. de Ell dapat ditambah. Maka, berdasarkan kepada pengertian yang luas ini, pendapatan lar seorang anyi terkenal (seperti Michael Jackson), seorang pemain bola bayaran (seperti Maradona), dan '_~~~en petinju terkenal dari bertinju (seperti Muhammad Ali), adalah juga tergolong sebaga pen . gewa ekonom1. Pengertian sewa ekonomi mempunyai arti yang sangat berbeda dengan pengertian sewa dlam pembicaraan sehari-hari. Dalam pembicaraan sehari-hari sewa pada umumnya diartikan «bagai pembayaran yang dilakukan suatu keluarga ke atas rumah yang disewanya, atau pembayaran seorang pengusaha ke atas bangunan atau toko milik orang lain yang digunakannya. Arti sewa • dlam pembicaraan sehari-hari tersebut tidaklah sama dengan sewa ekonomi, karena sewa rumah, gedung atau toko tersebut telah meliputi bunga yang dibayarkan kepada modal yang digunakan untuk mendirikan bangunan-bangunan tersebut. • J Definisi Lain Segolongan ahli ekonomi mendefinisikan sewa ekonomi secara berikut: sewa ekonomi adalah bag ian pembayaran ke atas sesuatu faktor produksi yang melebihi dari pendapatan yang diterimanya dari pilihan pekerjan lain yang terbaik yang mungkin dilakukannya. Definisi ini mengandung pengertian yang agak berbeda dengan definisi yang telah dibuat terlebih dahulu. Di dalam definisi ini sesuatu faktor produksi dipandang sebagai mempunyai beberapa egunaan. Pendapatan yang dibayar kepada sesuatu faktor produksi dapat dibedakan dalam dua agian. Bagan pertama dinamakan pendapatan pindahan atau transfer earnings, yaitu bagian dari pendapatan terscbut yang digunakan untuk mencegah faktor produksi tersebut digunakan ntuk kegiatan ckonomi yang lain. Bagian kedua dinamakan sewa ekonomi, yaitu bagian dari Pendapatan yang merupakan perbedaan di antara pendapatan yang diterima dengan pendapatan Pindahan. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam bagian yang kemudian dari uraian mengr : <e cna sewa ckonomi. TANAH DAN SEWA EKONOMI "" merupalean faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat diubah, yaitu jumlah ak de • r. ' 1annya Y a1)at ditambah atau dikurangi. Yang clapat cl1lal<t1l<a11 aclalal, 1nen1perbail(i OlLitti d .· 0g tersc4 h .. a, tar tana misalnya dengan menyediakan irigasi yang baik di tanah-tanah yang digunak an untuk 371 BAB TUJUHBELAS persawahan, dan membuat proyek-proyek mencegah banjir di tanah-tanah yang sering digenangij air. Scbagai akibat dari sifat penawaran tanah seperti yang dinyatakan ini, di dalam analisis ekonomi kurva penawaran tanah bersifat tidak elastis sempurna. Analisis ke atas penentuan sewa tanah banyak dilakukan oleh ahli-ahli ekonomi yang hidup pada permulaan abad kesembilan belas. Pandangan David Ricardo, salah satu ahli ekonomi Klasil yang terkemuka, sampai sekarang masih selalu disinggung apabila analisis mengenai sewa ekonomi dilakukan. Pada masa hidupnya terdapat perdebatan tentang sebab-sebabnya harga jagung sangat tinggi. Sebagian ahli ekonomi berpendapat bahwa harga yang tinggi tersebut disebabkan karena tuan tanah menuntut sewa yang tinggi ke atas tanah yang dimilikinya. Berdasarkan kepada pendapat ini mereka mengusulkan agar pemerintah mengawasi sewa tanah yang dituntut tuan-tuan tanah. Beberapa ahli ekonomi, termasuk Ricardo mempunyai pendapat yang berbeda. Menurut Ricardo harga jagung yang tinggi disebabkan oleh permintaan yang banyak sedangkan penawarannya kurang mencukupi. Harga jagung yang tinggi tersebut menyebabkan para petani ingin menanam jagung lebih banyak clan menaikkan permintaan mereka ke atas tanah, maka sewa tanah bertambah tinggi. Dengan demikian bukan sewa tanah yang tinggi yang menyebabkan harga jagung tinggi. Yang benar adalah yang sebaliknya, yaitu: harga jagung yang tinggi menyebabkan sewa tanah yang tinggi. Ahli-ahli ekonomi di zaman modern ini, dan tentunya anda juga, tidak susah untuk memahami pendapat Ricardo di atas. Analisisnya dipandang sebagai penjelasan yang tepat di dalam menerangkan sebabnya sewa tanah tinggi. Dengan menggunakan grafik seperti yang terdapat dalam Gambar 17 .1 pandangan yang dikemukakan oleh Ricardo dapat diterangkan clan dibuktikan dengan mudah. Kurva SS menggambarkan penawaran tanah, clan penawaran tersebut bersifat tidak elastis sempurna karena penawaran tanah tidak dapat ditambah atau dikurangi. Oleh karena sifat GAMBAR 17.1 • Penentuan Sewa Tanah ' b, s 0, 0, ---- E, R, R 0 ------ 3 G • s • Jumlah 372 guNGA DAN KEUNTUNGAN sew. tanah yang seperti itu, besarnya sewa tanah tergantung sepenuhnya kepad ,«saran p'',an ke ntas tanah terscbut. emu"" ; i, • Makin tinggi permintaan, makin tinggi pula sewa tanah yang harus dibayar. Sedangkan ~~ietan ke atas tanah tergantung kepada sampai di mana besarnya permintaan barang-baran �ogrlll}Jt\t dihns1lknn di atas tanah tersebut. I�cmbali l<epada pembicaraan mengenai harga jagung, _~Ian pada mulanya harga barang terscbut tidak terlalu tinggi dan tdak terlalu rendah. Berdasarkan da produksi yang harus dicapai pada harga terscbut, keinginan petani untuk menggunaka ~~ah adalab seperti yang ditunjukkan oleh kurva D,D,, Maka sewa tanah mencapai sebesar h, (ealkan secara mendadak, mungkin karena permintaan dari luar negeri yang bertambah bes@a5, ~ra jagung mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Lebih banyak orang ingin menanam ~ng. Maka permintaan ke atas tanah bergeser menjadi D, D,. Sebagai akibatnya sewa tanah nak Ai R, menjadi R,. Sekiranya keadaan yang sebaliknya yang berlaku, yaitu harga jagung sang' ~erosot, permintaan ke atas tanah untuk ditanami jagung akan merosot juga. Katakanlah per ~intaan terhadap tanah menurun dari D,D, menjadi D,D,. Akibatnya sewa tanah akan turun dar R menjadi R,. Analisis yang sederhana ini menerangkan dan mengukuhkan pandangan Ricardo. TANAH ADALAH SUATU SURPLUS SEWA • I Dipandang dari sudut penawarannya, tanah adalah sangat berbeda dengan faktor-faktor produksi yang lainnya. Ia merupakan satu-satunya faktor produksi yang tidak dapat berubah penawarannya. Tenaga kerja akan selalu bertambah, begitu juga dengan modal dan keahlian keusahawanan. Jga dibandingkan harta tetap lainnya, seperti misalnya rumah, bangunan perkantoran dan bangunan pertokoan, terdapat perbedaan seperti yang dijelaskan terscbut. Harta-harta tetap yang belakangan dinyatakan ini juga jumlahnya dapat ditambah. Apabila sewa rumah, bangunan perkantoran dan bangunan pertokoan mengalami kenaikan yang cukup tinggi maka akan timbul perangsang kepada para pengusaha untuk menambah penawaran bangunan-bangunan tersebut. Sebaliknya pula, apabila sewa berbagai bangunan tersebut terlalu rendah kalau dibandingkan dengan modal yang ditanamkan untuk menyediakan bangunan bangunan tersebut, para pemilik modal tidak akan menanamkan modalnya ke sektor bangun I bangunan. Hal yang sama juga terjadi di berbagai faktor produksi lain di luar tanah. Misalnya, lebih banyak jumlah penduduk yang akan menawarkan tenaganya di pasar apabila upah tinggi, dan penawaran tenaga kerja akan berkurang apabila tingkat upah rendah. Harga (sewa) tanah tidak dapat melakukan peranan yang sama seperti harga faktor produksi hainnya. Maksudnya, perubahan-perubahan sewa tanah tidak akan menimbulkan pengaruh/efek apa pun kepada penawarannya. Perubahan sewa tidak akan mengubah penawaran tanah. Telah ditunjukkan dalam Gambar 17.1 dan dalam uraian mengenainya, berapa besar pun perubahan scwa tanah yang berlaku, penawaran tanah tidak akan mengalami perubahan. Apakah sewa tanah adalah nol atau bernilai berjuta-juta rupiah, jumlah penawaran tanah tidak akan bertambah atau bcrkurang. Sifat penawaran tanah yang seperti it menyebabkan ahli ekonomi menganggap sewa tanah sebagai 9uatu surplus. Maksudnya, sewa tanah bukanlah suatu pembayaran atau perangsang untuk menjamin gar tanah dapat disesuaikan jumlah dan penawarannya dengan yang diperlukan dalam berbagai egiatan ekonomi. Apakah sewanya nol, atau sedikit, atau sangat tinggi, jumlah tanah yang tersedia ntuk digunakan dalam kegiatan ekonomi tetap sama banyaknya. 373 • I BAB TUJUHBELAS SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN Dalam mcnguraikan arti sewa ckonomi tclah dinyatakan dua definisi dari pengertian tersebut. Yang pertama adalah definisi yang sedcrhana, dan yang kedua adalah definisi yang telah lebil disempurnakan lagi olch ahli-ahli ckonomi. Di dalam bagian ini lcbih lanjut akan diterangkan definisi sewa ckonomi yang telah disempurnakan terscbut. Setiap faktor produksi, termasuk tanah, dapat digunakan untuk berbagai kegiatan memproduksi. Tanah, misalnya, dapat digunakan untuk kegiatan pertanian dan dapat pula digunakan scbagai tempat mendirikan industri, atau untuk daerah pemukiman. Sebagai tempat untuk kegiatan pertanian tanah dapat pula digunakan untuk berbagai kegiatan pertanian, yaitu untuk menanam jagung, atau padi, atau pohon buah-buahan, dan scbagainya. Kalau tanah ditinjau sebagai tempat di mana bcberapa kegiatan ekonomi dapat dilakukan kc atasnya, penawaran tanah untuk sesuatu tujuan kegiatan yang dapat dilakukan di tanah tersebut tidak perlu lagi dipandang sebagai tidak elastis sempurna. Penawaran tanah untuk ditanami jagung, atau padi, atau untuk dijadikan perumahan, sama sifatnya dengan penawaran faktor produksi lainnya. Kurva penawaran tanah untuk sesuatu tujuan -- misalnya ditanami jagung --sifatnya adalah : semakin tinggi pembayaran untuk penggunaan seunit tanah, semakin banyak tanah yang ditawarkan untuk tujuan tersebut. Apabila analisis ke atas penggunaan tanah dipandang dari sudut seperti itu, pembayaran ke atas penggunaan tanah perlu dibedakan menjadi dua macam pembayaran, yaitu sewa ekonomi clan pendapatan pindahan. Dalam pengertian yang sudah lebih disempurnakan, sewa ekonomi juga dinikmati oleh faktor-faktor produksi lain yang penawarannya semakin bertambah apabila harganya na.ik. Tenaga kerja, sebagai contoh, juga akan memperoleh sewa ekonomi. Perhatikanlah Gambar 17.2. Kurva DD = MRP clan SS berturut-turut menggambarkan permintaan dan penawaran tenaga kerja. GAMBAR 17.2 Sewa Ekonomi yang Diperoleh Tenaga Kerja D s w --------------- Sewa .c:. ekonomi c 0 I 2 s I I endapatan I W, pindahan I D=MRP I I I I 0 L Jumlah pekerja 374 a UNGA DAN KEUNTUNGAN $eW. teseimbangan tercapni di titik E, de 1 Mal" ,e. 1., '· Ian erarti tingle yang digunakan adalah L. Tenaga kerja je,"pah mcncapai W dan jumlah tenaga ~nginkan upah sebanyak W untuk dipet ._' menerima upah scbanyak W, dan ia juga me"!"? ; • [ee. pekerjakan. Ml ekonomi, Tenaga kerja sebelumnya me .:. .:. ; sh 4, 'aka tenaga kerja kc-L tidal menerima « . SS '' 1enghadapi kead: b . 1a1: . bng1i,n kt1r, 1R yang beracla cli ai,ta•·a b 'c aa.n .yang erbeda. Sepert1 clapat d1l1hat d n <ra sumbu it " .. .. ), \'{IE. J(eadaan tersebt1t t11e11ggainba k tegak l ct v 3a b 1, an titik E, kurva tersebut berada di 1! . ' arkan ahwa L) bcrsedin 111ener1111a Lt\1al1 yang lebih rer l 1 1 tc . enaga <et Ja sebelL1m le " L (cli antara O clan nan dari W. MIe , terscbut, makin rendah upah yang di"si· A : 1akin mendekati O kedudukan tenaga crj . . mintanya. Namun d d kl,irn),a 111as111g-111as111g mein.p . 1 1 ile : em, <Jan, seuap tenaga lceria tersebL1t .: 3' pd eroleh upah scbanyak W. Be»rte ~~eak daripada yang mereka tuntut. Kclcbil . · erarti mereka menerima lebih id t¢ ba0)", st ,' re ihan tersebut adalah sewa ekonomi. Dengan d mikian penelaparan se urt1 tenag J • b · ;a c1 era selanyak OLEW d. dibcdk · di ;, ·i (i) ±l lapat libedakan menyaa1 ua bagian, yaitu (i) sewa ekonomi, di ·. ut • .. 'yang litunjukkan oleh segitiga W,EW, dan (ii) cndapatan p1ndahan, yang d1tt1njul<l{an oleh OLEW 1 (C , P 1. . 1. 1 a,.ata11: ana 1s1s yang sama cdapat digunakan untuk menerangkan bagaimana pc d: I I d; . · ·. a1a endapatan lari tanah untuk sesuatu kegunaan tertentu terbagi menjadi sewa ekonomi dan pendapatan pindahan). I I MODAL DAN SUKU BUNGA Pembayaran ke atas modal yang dipinjam dari pihak lain dinamakan bunga. Ia biasanya dinyatakan scbagai persentasi dari modal yang dipinjam, seperti misalnya 10 persen, 12 persen atau 15 persen. Bunga yang dinyatakan scbagai persentasi dari modal dinamakan suku bunga. Pada umumnya persentasi yang dinyatakan menunjukkan suku bunga dari scjumlah modal di dalam satu tahun. Dengan demikian kalau dinyatakan suku bunga adalah 15 persen, artinya adalah: modal yang dipinjamkan memperoleh suku bunga sebanyak 15 persen setahun. Di dalam perekonomian modern perusahaan-perusahaan memerlukan modal untuk menjalankan dan memperbesar usahanya. Sebaliknya rumah tangga memiliki kelebihan pendapatan yang dapat dipinjamkan dengan harapan untuk memperolch bunga. A\nalisis dalam bagian ini bcrtujuan untuk menerangkan hal-hal berikut: • Faktor utama yang menentukan permintaan dana modal. • Faktor utama yang menentukan penawaran tabungan oleh masyarakat. • Teori-teori yang menerangkan penentuan suku bunga. , d"():tt bclJera[Ja cl11gl<nt bt1r1ga cl1 c:lnlnt11 perelconoh11an. • cbal-scbanya S b b b b ter@tap ' • Perbedaan di antara suku bunga nominal dan suku bunga riid. PRODUKTIVITAS MODAL M I I Clana 111oclal? Ba1ralrnH11nl<,nl1 seora11g \Jc11gL1sal1n al,nn Cngapakah r u saha memerlukan I " " al«ah para penguS eh hesil yang saya peroleh dari menggunakan dana yang enjawnb err berikut: Berapakah nas "" :..: 1: al pertanyaan mS' ;j ? Dun persoalan yang dinyatakan ini akan dibahas dalam 8ya kumpulkan dan akan diinvestasikan " bagian ini. 375 r IS ' BAB TUJUHBELAS Peranan Modal dalam Perekonomian Dalam setiap perekonomian kegiatan memproduksi memerlukan barang modal. Dalam perekonomian yang sangat primitif sckali pun, barang modal diperlukan. Jala, cangkul, bajak adalah beberapa barang modal dalam perekonomian primitif. Dalam perekonomian modern barang modal lebih diperlukan lagi. Modernisasi perekonomian tidak akan berlaku tanpa barang modal yang kompleks dan sangat tinggi produktivitasnya. Di dalam perekonomian modern perusahaan perusahaan harus terus berusaha memperbaiki teknik memproduksinya supaya tetap dapat mempertahankan daya persaingannya dan menjamin kelangsungan hidup usahanya. Untuk menjamin agar teknik memproduksinya tetap mengalami kemajuan dan tetap dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, investasi atau penanaman modal harus selalu dilakukan olch perusahaan-perusahaan. Investasi atau penanaman modal adalah pengeluaran sektor peruahaan untuk membeli/ memperolah barang-barang modal yang baru yang lebih modern atau untuk menggantikan barang barang modal lama yang sudah tidak digunakan lagi atau yang sudah usang. Untuk melakukan penanaman modal para pengusaha memerlukan dana. Adakalanya dana bersumber dari tabungan perusahaan, yaitu dana yang diperoleh dari keuntungan yang tidak dibagikan. Di samping itu banyak pula perusahaan yang memperoleh dana tersebut dari merninjam dari pihak lain. Fktor apakah yang ini akan menentukan keputusan para pengusaha untuk meminjam dana dan melakukan investasi? • Produktivitas Modal Permintaan dana modal yang akan digunakan untuk investasi tergantung kepada produktivitas dari dana modal tersebut. Dengan demikian, seperti juga dengan tenaga kerja, faktor yang terutama yang menentukan permintaan ke atas dana modal adaJah produktivitasnya. Produktivitas dari modal dihitung dengan cara menentukan besarnya pendapatan rata-rata tahunan neto (yaitu setelah dikurangi dengan penyusutan modal yang digunakan) dan dinyatakan sebagai persentasi dari modal yang ditanamkan. Produktivitas modal tersebut dinamakan tingkat pengembalian modal rate of returns. atau Di bawah ini digambarkan satu contoh sederhana untuk meng hitung tingkat pengembaLian modal. Misalkan seseorang hartawan atau seorang perniLik modal membeli sebuah angkot (bus angkutan kota) dengan harga Rp 100 juta dan dalam setahun biaya operasi yang dikeluarkannya adalah Rp 25 juta. Sejak permulaan dia berniat untuk menggunakan angkot itu selama setahun. Pada akhir tahun angkot tersebut dijualkan dengan harga Rp 75 juta. Apabila dalam tahun tersebut scluruh pcmbayaran dari penumpang yang diperolehnya adalah sebanyak Rp 75 juta, berapakah tingkat pengembalian modal yang diterimanya? Modal dan biaya pengurusan angkot tersebut adalah Rp 100 juta + = Rp 25 juta Rp 125 juta. Dari jumlah ini pada akhir tahun dia mendapat kembali Rp 75 juta, maka pengeluaran neto berjumlah Rp 125 juta - Rp 75 juta = Rp 50 juta. Telah dimisalkan sewa penumpang berjumlah Rp 75 juta. Dengan demikian pendapatan bersih pemilik modal tersebut adalah: Rp 75 juta -- Rp 50 juta = Rp 25 juta. Berdasarkan data di atas tingkat pengembalian modal angkot tersebut dapat ditentukan, yaitu seperti ditunjukkan dalam penghitungan berikut: 376 ~GA DAN KEUN TUNGA+ A." 25 jut p - yl00 = 25 persen p 100 jut 'T'Inlet Pengemballan Modal 4entulan Alm w)utan perusahaan yan, schcnarnya pcrhitunun tinkat pencmbalian modal adal ~4 rumit daripauda contoh yang, haru sja ditcran)an, Kcrumitan terscbut timbul scba' it dari usi bran modal yan, panjaung, yauitu i daupat diunakan sclama beberapa tah ~Ihlen baunyak yang, pcnyunuannya «dapat dilkukan sclama berpuluh-puluh tahun. Den yan, «dipcroleh «dauri scsuatu investasi pada umumnya ~kin pcndapptnn meliputi Icbih d" , shun, Aybllu scstu bran, modal dapat diunakan dan membcrikn pendapatan sclam 4erpa thun, tlnkt penembalian modal dihitung dcnan mcngunakan rumus bcrikF I I A x, I = Ni]ai invests] #a "j a ,j ue + Ry" (1 Jy mun nllal Investnl menunjulln bcsarnyn investasi yang dilakukan olch perusahaan take mcwujudun suutu bran, modal tcrtentu (misalnya barang modal itu adalah pabrik emun), Dlm pcrsmann ini dimialkn scluruh invcntasi dilalulan dalam satu tahun pertam. seer0nya ,X,X,,,,,X, lalah pendapntan bcrslh, yaitu huilpunjulan pada tahun 1, 2, 3 setelah lien] olh hlay prodks dan opurasl, pertahaun terselut dl dlalan talu-tahun yang bersamaan. Umur eaoomi hran modal itu adalah n, «dn A nilai barang modal itu pada akhir tahun n. Nilai R, yndinytalon cdalm pcrmen, ndalah tinplat pcngcmbalinn modal pcrusahaan tcrscbut. Perusahaan ken idapt menctnhul nil»l investsi yan dilallnnyn, dan di sampin itu dapat meramalkan ,~....8, dan A, «dcnun demilian nila l dapat dihitung, Ia dinyatakan ebagai persentasl ,,8~, dut nill investl, PE.MINTA AN TERHADAP DANA MODAL Ierhl jenis Inventnnl mempunyni pcncmhblinn modal yang berbeda. Ada yang tingkat penembnllan modalnya ting,pf dn adn pula yan tinglat penembalian modalnya rendah. Apabila para penghn mcnpcthul cpcnuhnya bcrhaal kcmungkinan untuk melakukan investasi, merclt nlun mendahululan inventnl yan tinglat penembalinn modalnya tinggi. Iaru setelah proyck terschut dilalcnnlnn merck nlnn mengembangkan tingknt pengembalinn proyek yang modalnya lebih rendah, Denn demlklnn ecnrn grnfik permintann ke ntns dana modal adalah «pertt yang dirnjullenn dnlnm Gmmbnr 17,3, Kurvn D)_menamnbnrlnn permlntnan ke ntas dana modal, Kurva tersebut menunjukkan perkltn di nntrn tingknt penpembnllnn modal dengan etlap ult pertambahan barang wudl yn dllnlilnn, Kurvn tercbut menurun dart klrl ntns kc lnnan hbawah karena panda permulnnyn Investnl nkn dllnluknn untuk mengembanlnn pwoyele-proyck yang tingknt Pembllnn modnlnyn tin,pl, dan kemudlan dlikutl oleh proyek-proyek yang lebih rendah lnylot penumbllnn molluyu, I BAB TUJUHBELAS GAMBAR 17.3 Perminteen Terhadap Dana Modal 10 I I I I I I I --------------- 6 ' I I I I I - I I I I I I I I I I I I I I I I • 0 1 Jumlah dana Sampai di mana perusahaan-perusahaan akan meminta dana modal tergantung kepada suku bunga yang berlaku dalam perekonomian. Misalkan suku bunga adalah 10 persen. Pada suku bunga ini adalah tidak menguntungkan kepada perusahaan untuk melakukan investasi yang tingkat pengembalian modalnya adalah di bawah 10 persen karena keuntungan yang diperolehnya tidak dapat membayar bunga ke atas dana modal yang dipinjamnya. Dengan demikian pada suku bunga sebesar 10 persen, para pengusaha akan mengembangkan proyek-proyek yang tingkat pengembalian modalnya setidak-tidaknya sama dengan suku bunga. Ini berarti apabila suku bunga adalah 10 persen, investasi yang dilakukan adalah sebanyak I,. Tetapi kalau suku bunga adalah 6 persen, lebih banyak investasi yang akan dilakukan, yaitu sebanyak I,. SUKU BUNGA DAN TABUNGAN MASYARAKAT Dalam suatu perekonomian tidak semua pendapatan yang diterima masyarakat akan digunakan untuk pengeluaran konsumsi. Sebagian dari pendapatan tersebut akan disisihkan oleh penerima pendapatan scbagai tabungan. Penabungan ini dilakukan untuk beberapa tujuan, seperti untuk membiayai pengeluaran konsumsi semasa sudah mencapai usia pensiun, untuk mengumpulkan biaya pendidikan anak-anak pada masa mereka dewasa, dan untuk berjaga-jaga di dalam menghadapi kesusahan di masa yang akan datang, Pandangan Klasik Dalam analisis ckonomi terdapat dua pandangan yang berbeda tentang faktor penting yang 378 a9NGA DAN KEUNTUNGAN et." 171.4 � .,,iei• Suku Bungt dan Tabungen: Penctangan Klaalk s .. 12 ------- I I I I I 6 I I I I I I I I I I -)'') 0 S, S, Jumlah tabungan mencntukan jumlah tabungan dalam masyarakat. Pandangan tradisional, yaitu pandangan ahli-ahli ekonomi yang digolongkan scbagai ahli ckonomi Klasik (ahli-ahli ekonomi yang hidup di ahkir bad kedclapan bclas schingga permulaan abad kedua puluh), berkeyakinan bahwa jumlah tabungan yang dilakukan masyarakat ditcntukan olch suku bunga. Semakin tinggi suku bunga, semakin besar jurlah tabungan yang akan dilakukan masyarakat. Secara grafik sifat perkaitan ini adalah seperti yang terdapat dalam Gambar 17.4. Kurva S, adalah kurva tabungan. Keadaan yang semakin naik tersebut menggambarkan mn bahwa scmakin tinggi suku bunga, semakin banyak jumlah tabungan. Dapat dilihat bahwa pada waktu suku bunga adalah 6 persen, jumlah tabungan adalah S_ dan tabungan bertambah menjadi S, pada waktu suku bunga mencapai 12 persen. Pandangan Keynes Mcnurut pandangan modern, yaitu pandangan sesudah masa Klasik, tabungan tergantung kepada pendapatan nasional (pendapatan seluruh penduduk dalam perekonomian). Pada tingkat pendapatan nasional yang rendah tabungan adalah negatif, yaitu konsumsi masyarakat lebih tinggi dari pen dapatan nasional. Scmakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi tabungan masyarakat. Sifat perkaitan ini ditunjukkan olch kurva S dalam Gambar 17.5. Untuk membiayai konsumsi yang lcbih tinggi pada waktu pendapatan nasional rendah, masyarakat harus menggunakan tabungan yang dibuat pada masa lalu. Dalam Gambar 17.5 tabungan Ing negatif tersebut tcrjadi pada tingkat pendapatan kurang dari Y,. Misalnya pada pendapatan cbcsqr Y tel I delh _S_ Nilai negatif ini berarti masyarakat tersebut meminjam ahungan masyarakat ataan ' " . . .. dari piheye J,:. Je b nan masa lalu untuk membiayai konsumsi yang mereka " Iain atau mcnggunakan tabu {a t» 379 I BAB TUJUHBELAS GAMBAR 17.5 Perkaitan antara Tabungan dan Pendapatan Nasional: Pandangan Keynes (+) s s ----------------------------- t I I I I Y, -s, Pendapatan nasional (-) lakukan. Pada waktu pendapatan nasional adalah Y, tabungan adalah nol, dan sesudah itu semakin tinggi pendapatan nasional semakin besar jumlah tabungan. Pada pendapatan nasional sebesar Y, tabungan adalah S,. Dari penjelasan ini dapat dilihat bahwa dalam pandangan modern suku bunga kurang penting peranannya dalam menentukan jumlah tabungan masyarakat. Yang manakah merupakan pandangan yang tepat? Pandangan Klasik atau pandangan Keynes? Susah untuk memberikan jawaban dalam persoalan ini. Apabila dibandingkan tabungan di Amerika Serikat (yang suku bunganya rendah, tetapi tabungan tinggi) clan di Indonesia (yang suku bunganya tinggi tetapi tabungannya rendah), pandangan modern dapat menjelaskan keadaan ter sebut. Walau bagaimanapun, dalam jangka pendek di mana pendapatan nasional adalah relatif tetap, suku bunga yang lebih tinggi akan dapat menarik lebih banyak tabungan. PENENTUAN SUKU BUNGA Dalam menganalisis faktor-faktor yang menentukan suku bunga juga terdapat perbedaan pendapat di antara ahli-ahli ekonomi Klasik dan Keynes. Pandangan Klasik Menurut ahli ekonomi Klasik suku bunga ditentukan oleh permintaan ke atas tabungan dan penawaran tabungan. Bagaimana kedua-dua faktor ini menentukan suku bunga ditunjukkan dalam Gambar 17.6. Kurva S dan I berturut-turut adalah kurva penawaran dana modal (penawaran tabungan) dan permintaan dana modal (permintaan ke atas tabungan). Maka keseimbangan tercapai di titik E,, dan ini menunjukkan bahwa jumlah dana modal yang akan diinvestasikan adalah I, dan suku bunga adalah r,. Kalau dimisalkan permintaan ke atas modal berubah menjadi I,, sedangkan • 380 ' • gUNGA DAN KEUNTUNGAN gewA . .- 17.6 sue G! ,,n Klaslk tentang Penentuan Suku Bunga puns9 s , s, ------------ , c0 ', ------------ 0 c 2 I I .0 I I • r2 ------- e, .e I I 0 I I I I I 1, I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I • " I I 0 lo 12 I, Jumlah dana 4 • penawaran modal tetap sebesar S, keseimbangan pindah ke E,yang berarti suku bunga naik dari z menjadi r, dan dana yang diinvestasikan bertambah dari l, menjadi I,. Dan apabila permintaan ke atas dana modal tetap sebesar I tetapi penawarannya bertambah menjadi S,, maka keseimbangan f • ) • t , pindah ke E. Dengan demikian perubahan tersebut menyebabkan suku bunga turun dari r, kepada r, dan dana yang diinvestasikan bertambah menjadi I. . . " ✓ I / ' Pandangan Keynes I • Ahli-ahli ekonomi sesudah Klasik pada umumnya memberikan sokongan kepada pandangan Keynes berikut: suku bunga bergantung kepada () jumlah uang yang beredar (penawaran uang) dan (ii) preferensi likuiditas (permintaan uang). Yang dimaksudkan dengan preferensi likuiditas adalah permintaan ke atas uang oleh seluruh masyarakat dalam perekonomian. Keynes menyatakan bahwa permintaan uang oleh masyarakat mempunyai tiga motivasi/tujuan, yaitu (i) , untuk transaksi, yaitu masyarakat meminta uang untuk membayar konsumsi yang dilakukannya, (ii) untuk berjaga-jaga, yaitu untuk menghadapi masalah yang tidak terduga-duga, seperti kematian dan , kehilangan pekerjaan, dan (iii) untuk spekulasi, yaitu untuk ditanamkan ke saham-saham atau surat berharga lain. Penentuan tingkat bunga yang dikemukakan oleh Keynes dapat diterangkan dengan menggunakan Gambar 17.7. Kurva LP, atau kurva preferensi likuiditas, menggambarkan permintaan ke atas uang. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga tergantung kepada pendapatan masyarakat, yaitu makin tinggi pendapatan masyarakat maka semakin tinggi pula permintaan uang untuk kedua tujuan tersebut. Permintaan uang untuk tujuan spekulasi tergantung kepada suku bunga, dan sifatnya adalah: pada aktu suku bunga tinggi hanya sedikit uang yang akan ditahan masyarakat 381 • BAB TUJUHBELAS GAMBAR 17.7 Pandangan Keynes tentang Penentuan Suku Bunga M, • ------ - -------- -------------- - m [_P Permintaan dan penawaran uang - untuk spekulasi, tetapi kalau suku bunga rendah maka lebih banyak uang yang tidak dispekulasikan (jadi dipegang oleh pemiliknya). Oleh sebab sifat permintaan uang untuk spekulasi yang seperti itu, kurva LP adalah seperti yang terdapat dalam Gambar 17.7. Kurva M, dan M, adalah jumlah uang dalam peredaran, dan bentuknya tidak elastis sempurna karena pada suatu waktu tertentu jumlah uang adalah tetap. Di dalam Gambar 17.7 ditunjukkan bahwa pada waktu jumlah uang adalah M, suku bunga adalah r_, dan pada waktu jumlah uang adalah M, suku bunga adalah r,. menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah uang dalam peredaran semakin rendah suku bunga. Ini FAKTOR PENYEBAB PERBEDAAN SUKU BUNGA Dalam teori, analisis mengenai penentuan suku bunga selalu menganggap bahwa dalam perekonomian terdapat hanya satu suku bunga. Di dalam kenyataan, keadaannya adalah sangat berbeda, yaitu di dalam perekonomian terdapat beberapa suku bunga. Seseorang yang menabung uangnya di bank menerima suku bunga yang berbeda dari seseorang yang meminjam uang dari bank. Suku bunga pinjaman pemerintah berbeda dengan suku bunga yang dibayar konsumen. Dan bank mengenakan suku bunga yang berbeda kepada nasabah-nasabahnya. Perbedaan tersebut disebabkan olch beberapa faktor. Yang terpenting di antarany a diterangkan di bawah ini. Perbedaan Risiko Pinjaman pemerintah membayar suku bunga yang lebih rendah dari suku bunga pinjaman swasta. Walaupun begitu pemerintah masih dapat memperoleh pinjaman yang diperlukannya karena risiko dari meminjamkan kepada pemerintah adalah sangat kecil. Salah satu pertimbangan bank-bank di dalam menentukan suku bunga yang akan dikenakannya adalah risiko dari memberikan pinjaman tersebut. Kepada usaha yang telah lama berkembang, atau kepada usaha yang tidak banyak risikonya, 382 g£WA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN eka bersedia mengenakan suku bu me' ga yang rendah K ~~lea akan mengenakan suku bunga ya r. II cpada usaha yang sangat tinggi risikonya mer" 'a Pang tinggi. ? Waktu Pinjaman ngka gmakin lama sejumlah modal dipinjamka _ ." . ankxan, semakin b ·· rk b r. <,Ah satu sebab dari keadaan ini adalah ] ." csar tingkat unga yang harus dibayar. Ml' alat . • karena risiko di .:... emakin besar apabila jangka waktu ·di t.:. Yang itanggung peminjam akan menjadi ~milk modal kehilangan kebe.,"Hiaman bertambah panjang. Sebab lain adalah karena P""" a5an untuk menggunaka b·1 d: : lan1a. Di samping itu para p . . ' an modalnya dalam jangka waktu yang lcbh a emmnjam bersedia mer b: arena mereka mempunyai waktu . lebi ' zmbayar tingkat bunga yang lebih tinggi . .. . kar yang leb ih lapang untuk mengembalikan pinjamannya. Biaya Administrasi Pinjaman Juntlah dana yang dipinjam sangat berbed d . .d 1 b e a, sedangkan biaya administrasi untuk memproses b injaman tersebut tdak anyak berbed A kah pl' . .. . 1a. pakal sesuatu perusahaan meminjam Rp 100 juta atau RP 10 1uta, b1aya adm1rustras1 ny a adalah s M k di · • · · · ·· :. :.:. sama. laka iukur dari sudut biaya administrasi untuk m aman per rupiah, pinjaman sebesar Rp 1 Ojuta akan menela bi 1 I b"h · P 100' De · d · · · .a.:. Ian aya yang I cbn tnggr1an pmnyaman p sebesar juta. engan demikian, berdasarkan kepada pertimbangan biaya administrasi, pinjaman yang relatif lebih kecil jumlahnya akan membayar suku bunga yang lebih tinggi. SUKU BUNGA NOMINAL DAN SUKU BUNGA RIIL Di dalam meminjamkan uang pemilik modal bukan saja harus memperhatikan suku bunga yang diterima, tetapi juga tingkat inflasi (persentasi tahunan kenaikan harga-harga) yang berlaku. Apabila tingka t inflasi adalah lebih tinggi dari su ku bu ng a, p emilik modal akan mengalami kerugian dalam memi nj amkan uangny a karena modal ditambah bunganya, nilai riilnya adalah lebih re nd ah dari nilai riil modal sebelum dibungakan. Karena kenaikan harga-harga merupakan keadaan yang sering berlaku di setiap pereko nomian, di dalam membicarakan mengenai suku bunga perlulah dibedakan di antara suku bunga nominal dan suku bunga riil. Kalau kita baca di surat kabar atau majalah bahwa suku bunga deposito berjangka satu tahun di sesuatu bank adalah 15 persen per tahun, maka suku bunga ini dinamakan suku bunga nominal. Ia adalah suku bunga yang digunakan sebagai ukuran untuk menentukan besarnya bunga yang harus dibayar oleh pihak peminjam dana modal. Sedangkan tingkat bunga riil menunjukkan persentasi kenaikan nilai riil dari modal ditambah bunganya dalam setahun, dinyatakan sebagai persentasi dari nilai riil modal sebelum dibungakan. Sebagai contoh, kalau pada waktu yang sama harga-harga naik sebesar 10 persen, nilai riil modal ditambah bunganya bukan mengalami kenaikan sebesar 15 persen. Kenaikan nilai riil modal hanyalah sebanyak (15-- 10) persen atau 5 persen. Dengan demikian suku bunga riil adalah 5 persen. PENDAPATAN PARA PENGUSAHA: KEUNTUNGAN · Data k he keuntungan ditentukan dengan cara mengurangkan berbagai biaya m :egIatan perusanaan, K ;« Y d .k I 1 i.. a1.. , d · ·1 · alan \rang d1peroleh. Bl!l)'fl ) 1 ang d1l,el1.1nrkan n1el1pt1U penbrelt1a1-an ang eluarkan Iari hast penjuad 1 J Unt k b h h tipah pembayaran bt1ngn, se,,,a tn11a\1, dnn penghnp1.1s an b [·an ul al1an mentans, pemayara « ' 383 BAB TUJUHBELAS (depresisi). pabila hasil penjualan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya tersebu milainya adalah poitif maka diperolehlah keuntungan. Dalamn tori ekonomi keuntungan mcmpunyai arti yang sedikit berbeda dengan pengertian keuntungan dari segi pembukuan. Ditinjau dari sudut pandangan perusahaan/pembukuan perusahaan, seperti telah diterangkan di atas, keuntungan adalah perbedaan nilai uang dari hasi] penjualan yang diperoleh dengan scluruh biaya yang dikeluarkan. Dalam teori ekonomi definis it ;terlalu las karena tidak mempertimbangkan biaya tersembunyi, yaitu biaya produksi yang tidak dibayar dengan uang tctapi perlu dipandang scbagai bagian dari biaya produksi. Pengeluaran terebut (biaya tersembunyi) mcliputi pendapatan yang seharusnya dibayarkan kepada para pengusaha yang menjalankan sendiri perusahaannya, tanah dan modal sendiri yang digunakan, dan bangunan dan peralatan pabrik yang dimiliki sendiri. Keuntungan menurut pandangan kuan, apabila dikurangi lebih lanjut oleh biaya tersembunyi , akan menghasilkan keuntungan ekonomi atau keuntungan murni (pure profit ). Dalam teori ekonomi, kalau dinyatakan "keuntungan" yang dimaksudkan adalah keuntungan ckonomi. SUMBER KEUNTUNGAN EKONOMI: KEAHLIAN KEUSAHA WANAN Seperti juga upah, scwa dan bunga, keuntungan adalah pembayaran ke atas "jasa' yang diberikan oleh sesuatu faktor produksi. Keuntungan merupakan pembayaran kepada "keahlian keusahawanan" yang disediakan oleh para pengusaha. Keahlian keusahawanan tersebut akan digunakan para pengusaha di dalam membuat keputusan-keputusan berikut: (j) menentukan barang apa yang perlu diproduksikan dan dijual ke pasar, dan berapa banyaknya, dan (i) menentukan cara mcmp roduksi yang terbaik dan kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efisien dalam mcmproduksikan barang tersebut. Dengan demikian pada pokoknya, dengan menggunakan keahlian kcusahawanan yang dimilikinya, fungsi para pengusaha dalam proses produksi adalah mcncntukan cara yang paling efisien di dalam menyediakan barang yang dibutuhkan masyarakat. Apabila usaha mereka berhasil, mereka akan dapat memperoleh balas jasa dari jerih payahnya dalam bentuk keuntungan ekonomi atau keuntungan murni. Adakalanya usaha mereka meng alami kcgagalan, yaitu apabila mereka memperoleh keuntungan ekonomi yang negatif, suatu keadaan di mana hasil penjualan tidak dapat menutupi seluruh biaya-termasuk biaya terscmbunyi yang dikeluarkan. Di samping pandangan di atas, ahli-ahli ekonomi telah mengemukakan beberapa teori lain yang bertujuan untuk menerangkan sumber dari wujudnya keuntungan ekonomi. Pada umumnya tori-teori terscbut menjelaskan bahwa keuntungan adalah pendapatan yang diperoleh para pcnguaha scbagai pcmbayaran dari melakukan kegiatan berikut: • Menghadapi risiko ketidakpastian di masa yang akan datang. • Mclakukan inovasi/pembaruan di dalam berbagai kegiatan ekonomi. • Mewujudkan kekuasaan monopoli di dalam pasar. • ' KEUNTUNGAN ADALAH PEMBAYARAN TERHADAP RISIKO Mendirikan dan mcenjalankan kegiatan perusahaan adalah kegiatan ekonomi yang yang dipenuhi olch berbagai risiko, Tidak terdapat jaminan bahwa sesuatu usaha akan pasti berhasil. Setiap tahun banyak perusahaan baru yang muncul. Tetapi banyak pula perusahaan yang gulung tikar dan 384 mi BUNGA DAN KEUNTUNGAN ~u, ~Maya mengalami kerugian dalam bentuk uang mau pun tenaga yang dikeluarkan. Mengapakah """,~~pan perusahaan tidal selalu menguntungkan? mc h E Me : ' Kcgiatan perusahaan bukan saja untuk memenuhi permintaan pasar masa sekarang, tetapl Permlnrnnn 1,asar dt tnasa yang akan datang, Dalam perekonomian tidaklah mudah untuk og I + Ai di d. I ~Aentukan kcadaan yang terjadi di masa yang akan datang, Yang dapat dilakukan para pengusah I t ~~sealh membuat ramalan tentang keadaan yang akan wujud di masa depan. Berdasarkan ramalan I t mereka kcmudian menentukan strategi kegiatan usahanya. Para pengusaha harus menentukan "_,,, oduksinya harus ditambah atau dikurangi. Ramalan tersebut belum tentu tepat. Berart di I 1p' ' le ' i ,Lam membuat ramalan para pengusaha menghadapi risiko ketidaktepatan ramalannya. Sebag : r ' bat ramalannya yang salah pengusaha mengalami kerugian. Akan tetapi kalau ramalannya at, maka ia akan mendapat untung. Maka, ditinjau dari sudut risiko yang dihadapi ~j4, setiap jenis usaha, keuntungan dipandang sebagai pembayaran untuk menghadapi isiko. pEMBAYARAN UNTUK KEGIATAN INOVASI palm perekonomian biasanya terdapat banyak perusahaan yang menghasilkan barang yang sejenis dan barang yang tidak sejenis, tetapi sifatnya s angat mendekati dan dapat menggantikan satu «ma lain. Perusahaan-perusahaan tersebut harus saling bersaingan untuk mendapatkan pasaran, dan melakukan kegiatan produksi yang biaya rata-ratanya di bawah harga pasar. Sampai di mana keuntungan yang diperoleh, atau kerugian yang dialami, sangat tergantung kepada usaha-usaha perusahaan untuk meluaskan pasaran dan meminimumkan biaya. Kegiatan perusahaan untuk melakukan inovasi, yaitu mengadakan pembaruan dalam manajcmen, pemasara n clan teknik memproduksi, memegang peranan pen ting di dalam menj amin kesuksesan usaha tersebut. Dengan melakukan inovasi, teknik memproduksi yang baru dapat diperkenalkan, mutu produksi dapat diperbaiki, biaya produksi diturunkan lebih lanjut, dan barang baru diperkenalkan. Langkah-langkah seperti itu di satu pihak dapat menaikkan hasil penjualan dan di lain pihak menurunkan biaya per unit produksi. Kedua perubahan ini akan menaikkan keuntungan perusahaan. Dengan demikian keuntungan dapat pula dipandang sebagai pembayaran ke atas kegiatan inovasi. SEBAGAI AKIBAT KEKUASAAN MONOPOLI Dalam uraian di Bagian Lima telah diterangkan berbagai bentuk pasar. Dari analisis berbagai pasar dapat disimpulkan bahwa di dalam perekonomian terdapat perusahaan-perusahaan yang dapat menghalangi kcmasukan perusahaan-perusahaan baru ke dalam pasar. Sebagai akibatnya untuk bcberapa barang tertentu hanya terdapat beberapa perusahaan atau ia terdiri dari satu perusahaan saja. Terdapatnya kemungkinan untuk membatasi persaingan ini memungkinkan Perusahaan untuk memperolch keuntungan yang melebihi normal di dalam jangka panjang, Keadaan Ini dicapai olch perusahaan-perusahaan tersebut dengan membatasi produksi dan menjamin agar ngkat harga adalah mclcbihi biaya rata-rata. Kemungkinan untuk memperoleh keuntungan secara Yang baru diterangkan ini menyebabkan ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa keuntungan boleh pula dipandang sebagai pendapatan dari kekuasaan monopoli yang dimiliki Perusahaan. 385 • BAB TUJUHBELAS RINGKASAN DAN KONSEP PENTING RINGKASAN 1. Dalam perekonomian, di samping tenaga kerja terdapat faktor-faktor produksi lain seperi tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Ketiga-tiga faktor produksi yang baru disebut ini, apabila digunakan, akan memperoleh pendapatan. Tanah memperoleh sewa, modal memperoleh bunga dan keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan. 2. Dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi yang terdahulu sewa selalu dikaitkan dengan sewa tanah. Dalam konteks ini sewa selalu diartikan sebagai ganjaran (pendapatan) yang diterima dari penggunaan sebidang tanah. Dalam pemikiran modern terclapat suatu konsep lain yang berbubungan clengan sewa, yaitu sewa ekonomi. Sewa ekonorni merupakan bagian pendapatan suatu faktor produksi/input yang melebihi bagian pendapatan yang digunakan sebagai ganjaran agar mereka tidak melakukan suatu kegiatan lain. Bagian pendapatan yang terakhir disebut ini dinamakan pendapatan pindahan. 3. Untuk memproduksi barang clan jasa diperlukan barang-barang modal dan peralatan produksi lain a ya. Perbelanjaan ke atas barang modal clan peralatan produksi lain memerlukan investasi yang dibiayai oleh dana modal. Apakah investasi tersebut merupakan kegiatan yang menguntungkan atau sebaliknya, tergantung kepada dua faktor: tingkat pengembalian modal clan suku bunga. Suatu proyek investasi dikatakan menguntungkan apabila tingkat pengembalian modal melebihi suku bunga. • 4. Dalam teori ekonomi terdapat dua pandangan yang menerangkan bagaimana suku bunga ditentukan. Dalam teori Klasik suku bunga ditentukan oleh interaksi di antara permintaan ke atas dana modal (permintaan untuk investasi) clan penawaran dana modal (tabungan masyarak at). Teori yang kedua, yaitu teori yang dikemukakan oleh Keynes, berpendapat suku bunga ditentukan oleh interaksi antara permintaan uang clan penawaran uang. 5. Dalamteori, dala1a perekonomian akan terwujud suatu suku bunga tertentu. Dalam praktiknya terdapat beberapa suku bunga. Faktor utama yang menimbulkan beberapa suku bunga adalah: perbedaan risiko, perbedaan jangka waktu pinjaman dan perbedaan biaya administrasi • • pInjaman. 6. Terdapat beberapa alasan yang menerangkan mengapa pengusaha mendapat ganjaran-yang berbentuk keuntungan yang diperoleh para pengusaha. Pengusaha perlu memperoleh keuntungan dan kegiatannya. Keuntungan dianggap sebagai pembayaran dari keadaan berikut: a. Keuntungan merupakan pembayaran kepada keahlian keusahawanan dan kepada para pengusaha yang memilikinya, yang menggunakannya dalam kegiatan memproduksi. 386 DAN KEUNTUNGAN BUNGA st mas depan yang 1a can oleh para pengusaha. ntungan merupakan g · d · K · c. .eu . {anaran lari melakukan pembaruan/inovasi dalam kegiatan memproduksi. { Keuntungan adalah pembayaran ke atas kuasa monopoli yang dimiliki pengusaha di berbagai bidang KONSEP PENTING I [mvestasi (penawaran modal): Pengeluaran pengusaha untuk membeli barang modal, peralatan memproduksi dan berbagai pengeluaran lain yang bertujuan untuk mewujudkan kemampuan untuk memproduksi barang dan jasa. Kekuasaan monopoli: Kemampuan yang dimiliki oleh pengusaha untuk mempengaruhi tingkat harga penjualan barangnya, dan keingingan konsumen untuk membeli barangnya. Kekuasaan monopoli ini diperoleh dari menghasilkan barang yang berbeda dengan barang lainnya. Kekuasaan monopoli yang mutlak (absolut) diperoleh apabila perusahaan merupakan satu-satunya produsen di pasar. • Keuntungan ekonomi: Pendapatan yang diperoleh pengusaha, yang meliputi kelebihan hasil penjualan setelah ditolak biaya eksplisit dan biaya tersembunyi. Permintaan dana modal: Keingingan para pengusaha--terutama yang ingin melakukan investasi, untuk meminjam tabungan yang diwujudkan dalam masyarakat dan digunakan untuk kegiatan memproduksi. · , , , Penawaran dana modal: Tabungan yang disisihkan dari pendapatan yang diterima masyarakat, dan disimpan di institusi keuangan. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada para pengusaha untuk diinvestasikan. Pendapatan pindahan: Pembayaran yang diperoleh sesuatu faktor produksi--terutama tanah dan tenaga kerja, yang merupakan bagian dari pendapatan yang merupakan ganjaran agar faktor produksi tersebut tidak pindah ke kegiatan yang lain. Produktivitas modal: 'Tingkat pengembalian modal--yang din yatakan sebagai persentasi tahunan darijumlah modal yang diinvestasikan, yang menggambarkan pendapatan yang diperoleh dari dana modal yan g digunakan untuk membeli peralatan dalam kegiatan memproduksi. I Sewa ekonomi: Bagian dari pendapatan yang diperoleh suatu faktor produksi di atas bagian }""Pa\an yang digunakan untuk mencegah faktor produksi itu digunakan dalam suatu kegiatan I I Suku bunga: Pendapatan dari tabungan yang dilakukan masyarakat, yang dinyatakan dalam Persentasi dari jumlah tabungan yang di buat. 387 BAB TUJUHBELAS PERTANYAAN DAN LATIHAN • • PILIHAN GANDA • ' 1. Yang manakah daripada pernyataan berikut adalah definisi dari sewa ekonomi? A. Sewa rumah yang diterima pemilik rumah yang menyewakan rumahnya. B. Pendapatan yang diperoleh dari harta-harta tetap seperti tanah dan bangunan. C. Perbedaan di antara pendapatan.yang diterima dengan pendapatan tertinggi yang akan diperoleh apabila bekerja di tempat lain. D. Pendapatan tertinggi yang diperoleh apabila bekerja di tempat lain atau pekerjaan lain. 2. Menurut ahli-ahli ekonomi klasik suku bunga ditentukan oleh A. penawaran dan perrnintaan uang. B. jumlah tabungan masyarakat. . • C. jumlah perrnintaan modal untuk investasi. D. perrnintaan dan penawaran dana modal . • , • 3. Menurut teori keuangan Keynes, A. tingkat pendapatan. B. tingkat tabungan. C. perrnintaan uang. D. penawaran barang. salah satu faktor yang menentukan suku bunga adalah - • • • 4. Yang manakah dari berikut merupakan alasan mengapa keahlian keusahawanan perlu diberi ganjaran? A. Mereka perlu mengambil keuntungan. B. Sebagai pembayaran ke atas risiko yang dihadapinya. C. Untuk membayar bunga modalnya . • D. Untuk membayar biaya tersembunyi yang diwujudkannya. • I ' • ' ' ESE/ • 1. a. Terangkan dua definisi sewa ekonomi yang anda ketahui. Mengapakah sewa tanah dipandang sebagai suatu surplus? b. Apakah pendapatan pindahan? Bagaimana ia ditentukan? ' • 2. Apakah produktivitas modal? Terangkan cara untuk menentukan produktivitas modal. Sampai di manakah pentingnya faktor ini dalam menentukan permintaan ke atas modal? , • ' 388 • • • a BUNGA DAN KEUNTUNGAN $EW Terangkan hal-hal yang berikut: I 3. A ; Penentuan suku bunga. I • Perbedaan di antara suku bunga nominal dan suku bunga riil. , Terangkan arti keuntungan ckonomi/keuntungan murni. Uraikan beberapa pandangan ahli I ekonomi mengenai sebabnya terdapat keuntungan ekonomi. I KUANTITATIF ' • Seorang pengusaha mendirikan restoran dengan modal Rp 20 juta. Pendapatan bersih tiap thun selama 4 tahun operasinya berturut-turut adalah Rp 15 juta, Rp 16 juta, Rp 12 juta dan Rp 13 juta. Pada akhir tahun keempat restoran tersebut dijualnya dengan harga Rp 5 juta. Apa bila suku bunga adalah 10 persen setahun, adakah investasi pengusaha itu menguntungkan? 2. Pendapatan bersih suatu perusahaan dalam operasinya selama 3 tahun berturut-turut adalah Rp 14 juta, Rp 16 juta, dan Rp 20 juta. Apabila suku bunga per tahun adalah 10 persen, berapakah nilai sekarang dari pendapatan bersih perusahaan tersebut? Jumlah modal yang diinvestasikan pada awal tahun pertama berjumlah Rp 30 juta. Adakah investasinya menguntungkan apabila pada akhir tahun ketiga perusahaan itu tidak mempunyai nilai lagi? • ' • I • I I • I I 389 I ' • ' . ' • ' • ... » ws uh» ire. i ll 11h uun - + ' . ' ,, •.«ts I '.r(% . ' e.ts ii wi'hit@iw'i nu'la wunwl 7.rt nous+l ':mu;l • • ' , +, yr%.7j , , • r • '% ' • ' t ' • I • ' - .... - ' ... • . 1 ' I r it'w t 'pv+ Ju'i it ' . , mf' ( t'is,0'»&1 ;Ju{ - ·F ··» rel:: mrfe+ • 1,-.,,;••··I ·t···•·•·•1·- i ft + t »s' ·A ,n t ' ' •,1,\-lr i I'' t :J ' ts J ·r•l1,,·1! { + .1H Ht;'I ,. f·l' % ', J ! }p nil, c ... , .. F -�· '',.·I' ,, l ! + v .tr • 71j¢' « or + • ' I .·4 i . £ ' ' I ' I ' ·+;£rt . i ' ' ' ' ' • •'4 ' ' I r'j' 4 • ch, l ·:Klar: ; • (f ' '; Ar: .. I I. I t t • • E I ' •1 , . ' I: '1: I1HJ19t} i:! ' + ,14' ii I t' ' il 4 • I t + I . • · ' I ; I • -' ' ·j' i'' 1, ik.4 t 1,' . I ' ' % • ' ' I . I ' . I J' ' ' ' i . ! . , ' ' . ' •· , • ·' I • ' . . ' ... ' I ' ' ' ' d I ' ' • (i. • ±l .I . . . -. � & . �-. , 4 t t �r� r ' i . ,. . ' , . ' .4 ' 3 'I'' % ' � '.sif ;• ... • • + t iis .f ±, ., ' . . 1%4 . • d , , C « e' r. ';1 • �. . .. • . . • ad ' ., , h , r . 'tit "'· ' • • ' r � ,. • h ' +»¢ ' r • .. • .- «d ,. • 1 ,·. ·' � l • +' > . ' • % ' I l $ 1 ' ,$% i l' %% d ±'- « • we $r f # h • $ • • , ' � , • ' • • ~ ' ' h • - -· -' $ . ' ' • + # t ' 7 'I • k • " ! r ' • • :. % • • ' • i • +, ,. • • • • • s • -· ' . - • . • .d • . • • ' • • • • •• • I I ' ' ' 391 I r • d • • ' . • ' . - wit w. '« '' ' I : . ' • • 4 d • « • • • • d • •. 4 • ••• . . ' ' ------- I I I •• • 1 er1n I DALAM BAB INI ANDA AKAN MEMPELAJARI I • Pola kegiatan ekonomi dalam sistem pasar bebas. • Pengertian keseimbangan sebagian dan keseimbangan umum. • Kebaikan perekonomian pasar bebas. • Kegagalan (kelemahan) perekonomian pasar bebas. • Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah dalam sistem pasar. I I Uraian dalam bab-bab yang lalu secara bertahap telah menerangkan tentang berbagai aspek dari operasi suatu sistem ekonomi pasar bebas. Dalam teori permintaan dan penawaran I dan dalam analisis mengenai kelakuan konsu.men telah diterangkan interaksi di antara penjual dan pembeli di dalam menentukan jenis barang dan jumlah barang yang perlu diproduksikan. Dalam I analisis struktur pasar diterangkan pula mengenai kelakuan produsen-produsen menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungannya. Manakala dalam teori distribusi, atau teori mengenai penentuan harga faktor-faktor produksi, diterangkan mengenai interaksi antara perusahaan-perusahaan dan pemilik faktor produksi dalam menentukan ganjaran yang diberikan di kepada berbagai f aktor produksi. Ditinjau secara keseluruhan teori-teori tersebut-yang membentuk teori mikroekonomi, dapat dipandang sebagai teori yang menggambarkan bagaimana suatu sistem pasar bebas beroperasi. Maka, untuk melengkapi analisis tersebut, perlulah dibuat penilaian tentang efisiensi dari sistem pasar bebas. Untuk tujuan tersebut bab ini akan membicarakan tiga aspek berikut: () gambaran umum mengenai pola kegiatan suatu perekenomian pasar bebas, (ii ) kebaikan dan kelemahan sistem pasar bebas dan (iii) bentuk-bentuk campur tang an pemerintah. POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN PASAR BEBAS ebagai per la dz· usaha membuat penilaian terhadap efisiensi sistem pasar bebas perlulah rmutaan ar beb: (i)kritik-kr·ik chad diperhatikan tiga hal berikut: (i) ciri-ciri sistem pasar bebas, (ii) krt.k-knuk terhadap sistem pasar 39 BAB DELAPANBELAS bebas, dan (iii) pendekatan teori dalam menerangkan pola kegiatan dalam suatu perekonomian pasar bebas. • • CIRI-CIRI UTAMA SISTEM PASAR BEBAS Lebih dua abad yang lalu Adam Smith telah menerangkan tentang keajaiban invisible hand atau tangan gaib dalam mengatur kegiatan sesuatu perekonomian. Adam Smith mengemukakan suatu pandangan yang pada hakikatnya menyatakan bah wa kegiatan dalam perekonomian tidak perlu diatur oleh pemerintah. Menurut Adam Smith apabila setiap individu dalam masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang diingini mereka, maka kebebasan ini akan mewujudkan efisiensi yang tinggi dalam kegiatan ekonomi negara dan dalam jangka panjang kebebasan tersebut akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh. Adam Smith memang mengakui bahwa pemerintah mempunyai peranan yang cukup penting dalam kehidupan perekonomian sesuatu negara. Tetapi peranann ya terse but terbatas kepada menye diakan clan mengembangkan infrastruktur clan menjalankan administrasi pemerintahan. Adam Smith berpendapat campur tangan pemerintah yang aktif dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi akan semakin mengurangi efisiensi kegiatan ekonomi. Dengan perkataan lain, menurut Adam Smith, apabila pemerintah tidak secara aktif terlibat dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi maka pereko nomian tersebut akan dengan sendirinya mengatur dan membuat penyesuaian di dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi. Pengaturan yang bebas dari campur tangan pemerintah tersebut akan mewujudkan kegiatan ekonomi yang efisien. Dalam analisis ekonomi yang didapati pada masa ini, sistem ekonomi seperti yang diterangkan oleh Adam Smith di atas dinamakan sistem ekonomi pasar bebas. Dalam sistem ekonomiinikegiatan-kegiatan dalamy kon ian sepenuhya diatur oleh mekanisme pasar atau invisible hand. Interaksi di cantara penjual dan pembeli di pasar (pasar barang dan pasar faktor produksi) akan menentukan corak produksi nasional yang akan diwujudkan dan caranya produksi nasional tersebut akan dihasilkan. Dalam prakteknya tidak satu negara pun yang kegiatan-kegiatan ekonominya sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar. Apabila diperhatikan corak pengaturan kegiatan ekonomi yang dijalankan di berbagai negara, satu kesimpulan yang dapat dibuat dari pengamatan itu adalah bahwa sebagian besar negara di dunia ini mempraktekkan sistem ekonomi campuran. Ini berarti di kebanyakan negara kegiatan ekonomi sebagiannya diatur dan ditentukan oleh sistem pasar, akan tetapi disamping itu-secara langsung clan secara tidak langsung pemerintah ikut campur di dalam berbagai kegiatan ekonomi. Apakah yang menjadi sumber dari kecenderungan ini? Y aitu, mengapakah kebanyakan negara menggunakan sistem ekonomi pasar bebas di dalam mengatur sebagian besar kegiatan ekonominya? Dan mengapakah pemerintah perlu campur tangan dalam mengatur kegiatan ekonomi dan pada kegiatan-kegiatan tertentu harus pula ikut langsung dalam kegiatan ekonomi? KRITIK-KRITIK TERHADAP SISTEM PASAR BEBAS Telah diterangkan dalam Bab Tiga bahwa sistem ekonomi dapat dibedakan kepada tiga bentuk: ekonomi pasar bebas, ekonomi campuran dan ekonomi perencanan pusat. Sehingga ke permulaan abad ke- 20 kebanyakan ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bah wa sistem pasar bebas merupakan sistem ekonomi yang mewujudkan kegiatan ekonomi yang paling efisien dan kemakmuran masyarakat 394 ----- ASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMEINTA yang paling optimum. Pandangan ini dipelopori oleh Ad Sr·l dik 1kaka tdal J" « am mth, yang kemurawan Ialam literbitkan pada tahun 1776. ' Semenjak akhir abad ke-19 telah timbul, 1de A-·II AI• sb : k d: t' urpancdangan yang mengkritik keyakinan tersebut. dn Kiuik :esadaran tentang kelemah -kl l : » ., ta tan-elemahan sistem pasar bebas telah mendorong pemerintah untuk melakukan lebih banyak campur tangan dalam kegiatan ekonomi. Kritik yang paling ckstrem terhadap sistem pasr bebas telah mewujudkan pemerintah Komunis dan sistem ekonomi parenaaan pusat. Seperti telah diuraikan dalam Bab Dua, dalam sistem pasar bebas setiap pelaku kegiatan ekonomi sepenuhnya bebas untuk menentukan jenis barang yang akan mereka hasilk.an jual. Dalam sistem perencanaan pusat, penentuan corak kegiatan dan jenis barang yang akan dun dipr can sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah dan diatur oleh perencanaa n pusat. Kegagalan bekas negara-negara Komunis dalam membangun ekonominya dan keruntuhan sistem tersebut pad akhir tahun 1980-an dan permulaan tahun 1990-an, membuktikan bahwa sistem tersebut bukanlh pilih an yang baik untuk menggantikan sistem pasar. Pandangan pengkritik-pengkritik lain ke atas efisiensi pasar bebas tidaklah seekstrem seperi golongan yang menyokong penghapusan sistem pasar bebas dan menggantikannya dengan sistem perencanaan pusat. Di satu pihak pengkritik-pengkritik ini melihat bahwa sistem pasar bebas mempunyai beberapa kelemahan yang menimbulkan akibat buruk terhadap efisiensi kegiatan ekonomi dan kesejahteraan khalayak ramai. Akan tetapi di lain pihak disadari puh bahwa sistem pasar bebas mempunyai beberapa ciri yang akan menjamin efisiensi yang tinggi dalam kebanyakan kegiatan menghasilkan barang dan jasa dan dalam mewujudkan perkembangan ekonomi. Pandangan seperti ini menyebabkan mereka menyokong adanya campur tangan pemerintah dalam bidang-bidang kegiatan ekonomi di mana sistem pasar tidak mampu mengaturnya dengan efisien. Sistem ekonomi di mana pada umumnya sistem pasar bebas etap diberi kesempatan untuk berfungsi tetapi di bidang-bidang tertentu pemerintah secara ktif mengatur kegiatan ekonomi, dinamakan sistem ekonomi campuran. ANALISIS KESEIMBANGAN SEBAGIAN DAN UMUM Teori mikroekonomi dapat memberikan gambaran tentang bagaimana suatu sistem pasar bebas beroperasi. Analisis tersebut dapat dibedakan kepada analisis keseimbangan sebagian dan analisis keseimbangan umum. 'T'eori permintaan dan penawaran, teori, struktur pasamun dan teori penentuan harga faktor produksi tergolong kepada analisis keseimbangan sebagian atau partial equilib riuma [ ; .:. lisis kegiatan ekonomi yang dibuat secara berasingan tanpa memper- anal ysis, ya1tu analis Se t ' "li'k J b , ) :. it di antara berbaai aspek kegiatan ekonomi tersebut. h s 4 an hubungan kart-men u ' " , • • . J ork keggiatan ekonomi dalam sistem ekonomi pasar bebas perlulah U I ntuk menerangkan cor S' , s, i: tr be b L;« Sci J • , ri hubungan kait-mengait di antara er ll!;tll ,tn111s1s y11r1g tel:lh d. crusnya literangkan curt-cr1 ''}' ~._. e. k :, di ·k Al Db-bub e 1y terdahulu. Analisis yang merangkumi interaksi di antara Iuratan dalam nab-ba, yan " .. ·. berd .: .: .4 ·d·makan analisis keseimbangan umum atau general equilib ""hagai kegiatan ekonomt amma "" • bah dal 4 riu ,[;::..: [ menerangkan bagaimana perubahan ·dalam sesuatu pasar barang Im anal ysis. Analisis int akan n '' ...e:. J. .] .le,[ f aka :. [A Ji 5sar faktor. Analisis ini juga akan menenungkan akibat perubahan y. an mewujudkan perubahan di pas' 1,: dalam suatu pasar barang terhadap pasar barang Iamnnya. I I 395 ' ' I 4 , f j ' I ' l BAB DELAPANBELAS Uraian mengenai sirkulasi aliran pendapatan dalam Bab Dua telah memberikan suatu gambaran tentang interaksi di antara perusahaan-perusahaan dan rumah tangga. Dalam uraian tersebut telah diterangkan bahwa suatu perekonomian boleh dibedakan menjadi dua sektor, yaitu: sektor perusahaan dan sektor rumah tangga. Scktor perusahaan, yang meliputi perusahaan dalam berbagai kegiatan ckonomi, akan menggunakan faktor-faktor produksi untuk meng hasilkan barang dan jasa yang diperlukan sektor rumah tangga. Maka sektor rumah tangga akan' memperoleh ganjaran/ pendapatan dari menyediakan faktor-faktor produksi tersebut. Pendapatan tersebut akan digunakan oleh rumah tangga untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa. Berdasarkan kepada sirkulasi aliran pendapatan tersebut, interaksi di antara sektor perusahaan dan rumah tangga dapat dibedakan menjadi dua bentuk interaksi _yang utama, yaitu interaksi di pasar barang dan interaksi di pasar faktor. Analisis keseimbangan umum akan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang corak interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga. Dengan menggunakan analisis tersebut dapatlah diterangkan bagaimana suatu perekonomian menyelesaikan tiga masalah ekonomi pokok, yaitu: • Apakah jenis-jenis barang yang perlu diprocluksikan clan berapakah banyaknya? • Bagaimanakah berbagai jenis barang tersebut diproduksikan? • Untuk siapakah barang-barang tersebut diproduksikan? KESEIMBANGAN SEBAGIAN: PASAR BARANG DAN PASAR FAKTOR • • Dalam analisis berikut akan digambarkan kegiatan di pasar barang clan pasar faktor. Untuk tujuan ini dua pendekatan akan clibuat. Penclekatan yang pertama secara umum menerangkan tentang bagaimana sistem pasar bebas menyelesaikan masalah-masalah pokok dalam perekonomian. Seterusnya, secara grafik akan clitunjukkan pola operasi dari sistem pasaran bebas. PEMECAHAN MASALAH APA, BAGAIMANA, DAN UNTUK SIAPA DALAM PASAR BEBAS ' Dalam suatu perekonomian pasar, keinginan konsumen penting peranannya dalam menentukan corak kegiatan ekonomi. Keinginan konsumen akan memberikan petunjuk kepada perusahaan perusahaan dalam menentukan jenis-jenis barang dan jasa-jasa yang perlu diproduksikan di pasar. Dengan perkataan lain, keinginan konsumen akan menjawab persoalan pokok yang pertama yaitu: barang apakah yang perlu diproduksikan di pasar? Oleh karena keinginan konsumen dalam pasar tidak terbatas, sedangkan faktor-faktor produksi terbatas, maka perusahaan-perusahaan haruslah memikirkan cara yang terbaik dan cara yang paling efisien untuk mengatasi masalah pokok kedua, yaitu: bagaimanakah barang-barang yang diperlukan rumah tangga dalam perekonomian akan diproduksikan? Jawaban kepada pertanyaan "bagaimanakah" barang-barang yang diperlukan rumah tangga akan diproduksikan akan memberikan pengarahan kepada perusahaan-perusahaan tentang kcbutuhan untuk mendapat faktor-faktor produksi. Analisis mereka mengenai cara-cara produksi 396 qeR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Ag terbaik untuk menyedinkan barang dan jasa yang dibutuhkan sektor rumah tangga akan ~emberikan petunjuk kepada merekn tentang jenis-jenis serta jumlah faktor produksi yang akan Jeunakan dalam proses produksi yang akan mereka lakukan. Perusahaan-perusahaan akan per epsr faktor untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang akan digunakan, tanah dan bangunan ng diperlukan dan jumlah modal yang perlu disediakan untuk mewujudkan barang modal mbahan sekiranya barang-barang modal yang sudah tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi ermintan para konsumen. Penggunaan faktor-faktor produksi tersebut akan menimbulkan pendapatan kepada pemilik semiliknya. Pendapatan ini akan mereka gunakan untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan. Ini berarti interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di psar faktor pada mulanya akan menentukan jumlah berbagai faktor produksi yang digunakan hn pendapatan yang mereka terima. Seterusnya pendapatan berbagai faktor produksi ini akan dibelanjakan oleh pemilik-pemilik faktor produksi tersebut (scktor rumah tangga) untuk membeli brang dan jasa. Dengan demikian interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di pasar faktor pada akhirnya akan memberi jawaban kepada persoalan: untuk siapakah barang brang dan jasa-jasa akan di produksikan? POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN DALAM SISTEM PASAR BEBAS Gambar 18,1 dapat memberikan penerangan yang lebih jelas mengenai interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di pasar barang dan pasar faktor. Grafik tersebut memberikan gambaran yang lebih terperinci daripada gambaran interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga yang ditunjukkan oleh sirkulasi aliran pendapatan yang diuraikan dalam Bab Dua. Dlam menganalisis Gambar 18.1 akan dimisalkan bahwa pasar barang dan pasar faktor adalah • pasar persangan sempurna. Corak kegiatan ckonomi yang akan wujud dalam suatu perekonomian pasar bebas terutama ditcntukan oleh interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di pasar barang. Misalkan pada mulanya permintaan rumah tangga ke atas sesuatu barang adalah seperti yang ditunjukkan oleh D, = 2MU,. Bentuk D, = 2Mi, sangat dipengaruhi cita rasa rumah tangga dalam menggunakan barang tersebut yang dapat dilihat dari nilai guna marginal yang dinikmati rumah tangga dalam menggunakan barang tersebut (yang digambarkan oleh kurva 2MU). Kurva penawaran scktor perusahaan adalah S_, oleh 2MC,, yaitu kurva penawaran pasar yang dibentuk dengan cara menjumlahkan kurva biaya marginal (MC) semua perusahaan yang ada dalam pasar. Seperti telah diterangkan dalam Bab Sebelas kurva MC suatu perusahaan dalam pasar persaingan scmpurna merupakan juga kurva penawaran dari perusahaan tersebut. Berdasarkan kepada kurva permintaan dan penawaran seperti dimisalkan di atas, maka pada mulanya keseimbangan di pasar barang adalah pada E, Pada keseimbangan ini harga adalah P, dan jumlah barang yang diperjualbclikan adalah Q,. = Keseimbangan yang dicapai dalam pasar barang tersebut akan menentukan corak permintaan ke atas faktor-fktor produksi, Dlam analisis ini misalkan hanya satu faktor produksi saja yang digunakan yaitu tenaga kerja. Kurva penawaran barang S=2MC menggambarkan keinginan pcrusahaan-perusahaan untuk menawarknan barangnya, Untuk memproduksikan barang tersebut mereka memerlukan faktor produksi, yaitu tenaga kerja, Permintaan sektor perusahaan ke atas 397 r BAB DELAPANBELAS GAMBAR 18.1 Interaksl dl antara Perusahaan dan Rumah Tangga dI Pasar Barang dan Pasar Faktor [Psi gig_] + MC, $, So·-MC, P2 ----------- P.- ' I Po --- I I I I fl.lh 0%,0, 0, Penawaran [MC) Kuantitas barang Pemmintaan [2MU) - barang barang RUMAH PERUSAHAAN ' TANGGA Pormintaan faktor Penawaran faktor is w, ---------- ------- s: Wa I I 5 .r I I I I I • I I d,mp I I lb % q Jumlah faktor produksi I PASAR FAKTOR I I • • tenaga kerja ditunjukkan oleh kurva d=mrp. Memenuhi permintaan • ini sektor rumah tangga akan menyediakan tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan ditunjukkan oleh kurva5, Dengan demikian keseimbangan di pasar faktor dicapai di titik e,, yaitu apabila d= S,. Keseimbangan itu menunjukkan bah wa harga faktor produksi (upah) adalah W, dan jumlah faktor produksi yang digunakan adalah q, 398 BE BAS DAN KEBIJAKAN PEMEINTAI ssA Seterusnya misallan cit rasa pembeli berbah • ' , ~;, mbcli berubah, yaitu mcrelasemakin menyukai baran �,,seb11t, Mok., petJl\11\tl\1\ll 1\1erclt1\ bor,1b11l11Y1''llJ'n·'' D �Mu S } ' 'd k te ·dapat l "''Al emnw ;"! CI a(I.}, 2 ~. Sckiranya tidak tcr P ~than halam penawaran, yaitu tetap scbanyakS, 2MC, lfe ein b al be '. s,,Ji, "l""" Y, , rak mala kescimbangan akan berger kc lt Il,ll'S•''''e11111sc.nt.111e11J1ld1P tl1U1bn1,tllllf\l"t'nr1l'b~':b b-' l Q K _:, ...... ~y 1' ')'t+belt bcrtambah le(', Kenaikan permintaa hr' en akan menaikkaan permintaan ke atas tenaga lerja, yait ·'I;D).j'Mp (4al die ·ikkan bl 'l"· ' Itumenjli. '=Vlll ((dak dttunjul 'b' •• • Llmgmafik) dan ini akan menaikkan upah tenaga kerja. Kenaikan upah terscbut akan menaikkan iya marjinal, mala kurva penawaran di pasar barang haruslah berpindah kc atas, misalny menjadis, -2MC, (la bukn kelaal pad S, - 2MC,). Dengan demikian keseimbangan ya0s kn berlku di pasar brang bukanlah di E, tetapi di E,. Pada keseimbangan ini harga barang ~Llh P, dau jumlah bran yang diperjualbelikan adalah Q, dan bukan Q,. Scbagai akibatnya permintaan ke atas tenaga kerja akan berubh darid - mrp menjadi D = MRP (idak digambarkan ) hakhiruya menial' Denyan demiki.an kescimbangan d, mp, di pasar faktor berubah dari c% mienjadi e,, dan keseimbangan baru di pasar faktor adalah: upah tenaga kerja akan meningka' menjadi V,, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan bertambah menjadi q, KESEIMBANGAN UMUM: INTERAKSI DI ANT'ARA BE/AGAI PASAR t " « p Corak kegiatan ekonomi pasar yang digambarkan di atas barulah memperhatikan keadaan di suatu psar barang dan implikasinya ke atas permintaan dan penawaran faktor produksi. Dalam perekonomian terdapat beribu-ribu barang, dan berarti terdapat pula beribu-ribu pasar barang Eaktor-faktor produksi dapat pul diperinci lagi menjadi berbagai bentuk faktor produksi. Tenaga kerja, misalnya terdiri dari buruh kasar, tenaga mahir dan tenaga berpendidikan. Seterusnya tenaga kerja berpendidikan dapat dibedakan pula kepada berbagai bidang keahlian seperti ahli ekonomi, doktor, akuntan, insinyur dan sebagainya. Dengan demikian corak kegiatan dalam suatu I perekonomian pasar adalah jauh lebih rumit dari yang ditunjukkan dalam Gambar 18.1. Untuk memberikan gambaran yang lebih mendekati kepada kegiatan suatu pasar bebas yang scbenarnya perlulah seterusnya diperhatikan interaksi di antara scktor perusahaan dan sektor rumah tangga di berbagai pasar barang dan implikasi dari berbagai interaksi terscbut terhadap permintaan ke atas faktor-faktor produksi. Gambaran tersebut ditunjukkan dalam Gambar 18.2. BENT'UK INTERAKSI DI BERBAGAI PASAR Grafik dalam Gambar 18.2 memisalkan perekonomian terdiri dari pasar barang-barang berikut: padi, karet, baju dan sepatu. /nak panal /\, yang menggambarkan permintaan barang, menunjuk kan permintaan sektor rumah tangga ke atas barang-barang tersebut. Berbagai jenis permintaan ini menjawab persoalan pokok pertama yang dihadapi setiap perekonomian, yaitu: apakah jenis-jenis hwugwng perlu diproduksikan dan berapakah jumlahnya yang harus diproduksikan? A\nak panah B menggambarkan reaksi sektor perusahaan terhadap permintaan ke atas berbagai jenis barang tersebut, yaitu mereka akan menawarkan padi, karet, baju, dan sepatu kepada sektor rumah tangga. Interaksi mereka (perusahaan dan rumah tangga) akan menentukan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di berbagai pasar barang yang dinyatakan di atas. 399 BAB DELAPANBELAS GAMBAR 18.2 Keseimbangan Umum Perekonomlan Pasar . I PASAR BARANG I s s D D • (I) Padi d (ii) Karel B s A s • D D (i) Baju (iv) Sepatu Permintaan Penawaran barang barang Rumah T angga Perusahaan • Permintaan faktor Penawaran faktor • s S C D D D (I) Buruh kasar (ii) Manajer s D D (Ill) Modal (Iv) Tanah [PASAR SEKTOR I • 400 DAN KEBIJAKAN PEMERINTAM .&AR BEAS Untuk memprodukslkan bnrang-bang yang diminta sektor rumah tangga, scktor perusahaan edu membeli faktor-fiktor produksi, Aliran-llran dalam bnginn C, yaitu permintaan faktor, menggambarknn keinginnn perusahann-perusahnnn dalam membeli fnktor-fnktor produksi. liran limn dalam bndan D menggambarkan pennwaran faktor-fnktor produksi olch scktor rumah angga, Interaksi di nntnm alirnn-nllran dalam Baglan C dan D mewujudkan pasar faktor. Interaksi emsahaan-perusahann dun pemilik-pemilik fnktor produksi nakan memberikan jawaban kepacda etsoaln pokok yang kedun yaitu; bagaimanakah barang-harang _yang diinginkan rumah tangg pm«duksikanw? Keglatan perusahaan-perusahann untuk menghasilkan padi, karet, baju dan sepatu membutuhkan buruh kasnr. Dengan demikinn permintann faktor dalam pasar buruh kasar menambrkan gabungan permintann buruh knasnar olch perusahaan-perusahaan yang memproduksikan pdi, karet, baju dan sepatu. Begitu pula permintaan terhadap tenaga ahli, tenaga manajemen, tannh dun modal merupaknn gabungan permintaan dari berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagni jenis barnng lnterksi di antarn perusnhann-perusahaan dengan pemilik-pemilik faktor produksi di pasar fktor aknn menentukan hara fnktor produksi yang ditawarkan dan jumlah setiap faktor produksi yang digunakan, Dengnn demikinn keseimbangnn di berbagai pasnr faktor akan menentukan pendapatan rumah tangga dan cork distribusi pendapntan dalam perekonomian. Tingkat pendapatan rumah tnngga dnn cork distribusi pendapatan tersebut akan menentukan corak permintaan sektor rumah tangga ke ntas brang dan jasa (yang ditunjukkan oleh aliran \), dan seterusnya cornk permintann bnrang oleh rumah tangga ini akan menentukan corak produksi bran dan jasa yang nkan diproduksiknn dalam perekonomian. Dengan demikian penentuan hatga faktor dan jumlh fhktor yang digunakan yang dilakukan dalam pasar faktor akan memberi jawaban kepada personln pokok ckonomi yang ketiga, yaitu: untuk siapakah barng dan jasa·jasa akan diprduksikan? HUBUNGAN DI ANTARA BERBAGAI PASAR Daripnda mengamnti kenlaan kegintan ekonomi yang scbennrnya dengan mudah akan dapat disadari bhwn berbagni pasnr dalam perekonominn mempunyai hubungan yang erat satu sama lain. Ini bukan snja bennr untuk barang-barnng yang mempunyai perhubungan yang rapat, seperti barang pengganti dan barnng pengenap, tetnpi juga in bennr untuk barang-bnrang yang kelihatannya tidak mempunyai knitan samn sekali. Meknnisme pasnr ntau "tangan gnib'' akan membuat penyesuninn-penyesuninn dalam pasnr sehinggnu pnda akhirnya keseimbangan di berbagai pasar akan tercapni. Contoh di bnwnh ini menerangknn bagaimnna mekanisme pasar akan melakuknn penyesuninn-penyesuninn di berbngni pnsnr akibnat dari perubahnan di sesuntu atau beberapa pasar, Misnlkan hara minyak kelapn sawit meningkat menjadi dua kali lipat sebagai akibat permintan yang semnkin bertambah di lunr neeri. Kenaikan ini nkan menyebabkan konsumen minyak kelpn swit (yaitu pembunt minyak masak) menghadapi masalah kenaiknn biaya produksi. Maka apabiln permintann ke ntas minyak masnk (yang digambarkn oleh kurva permintaan) adalah tetap, jumlh yang diminta aknn berkurang dan harga minyak masnk menjndi bertambah tinggi. Di pihak lain kennikan hara dnn jumlah produksi kelapa snwit aknn mennmbah permintaan pupuk dan jusa-jasa pemrosesnn kelpn snwit, Maka kedua kegintan ini akan memperoleh pendapatan 40I I I ' BAB DELAPANBELAS yang tinggi. Di samping itu pekerja-pckerja dan pemilik-pemilik kcbun kelapa sawit akan mendapat pendapatan yang lcbih tinggi. Pendapatan yang lebih banyak akan meningkatkan permintaan mereka ke atas barang-barang konsumsi. Dengan demikian permintaan ke ata s beras, makanan lain, baju dan sepatu akan bertambah. Contoh ini menunjukkan bagaimana penyesuaian akan berlaku di berbagai pasar sebagai akibat perubahan keseimbangan di sesuatu pasar barang. KEBAIKAN UT PEREKONOMIAN PASAR BEBAS Semenjak lama ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bahwa sistem ekonomi pasar bcbas mempunyai bcberapa kelebihan dan keistimewaan jika dibandingkan dengan sistem-sistem ekonomi yang lain. Kebaikan-kcbaikan utama dari sistem pasar bebas adalah: • Faktor-faktor produksi akan digunakan dengan cfisien. • Kegiatan ckonomi dalam pasar diatur dan disclaraskan dengan efisien. • Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan. • Pelaku kegiatan ckonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang disukainya. EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI Sistem ckonomi pasar bebas pada hakikatnya merupakan perekonomian yang terdiri dari pasar pasar barang yang bersifat persaingan sempurna. Dalam uraian mengenai pasar persaingan sempurna tclah ditcrangkan bahwa setiap perusahaan akan dapat mencapai efisiensi alokatif dan efisiensi produktif. • Efisiensi Alokatif biaya marjinal. Telah ditunjukkan bahwa di dalam jangka panjang, setiap perusahaan dalam persaingan sempurna Suatu perusahaan dikatakan mencapai cfisiensi alokatif apabila tingkat harga = = mencapai keadaan di mana harga biaya marjinal. Apabila keadaan ini dicapai maka kemakmuran masyarakat dalam pasar persaingan sempurna akan mencapai maksimum. Sampai di mana baiknya tingkat kemakmuran yang dicapai dalam suatu pasar persaingan sempurna dapat diterangkan dengan menggunakan Gambar 18.3, yang menunjukkan keadaan kescimbangan jangka panjang dalam pasar persaingan sempurna. Gambar (i) menunjukkan kescimbangan pasar, manakala ambar (i) menggambarkan keseimbangan dalam suatu perusahaan. Keseimbangan di antara permintaan pasar (D) dengan penawaran pasar (S=2MC) adalah di titik E dan hara pasar adalah P. Pada tingkat harga ini setiap perusahaan akan mendapat untung normal, yaitu seperti ditunjukkan oleh gambar (i). Kemakmuran yang diperoleh para konsumen diukur dengan cara membandingkan biaya yang dikcluarkan untuk menghasilkan barang tersebut dengan harga-harga yang ingin dibayar oleh konsumen pada berbagai tingkat produksi. Gambar (ii) menunjukkan di antara jumlah produksi scbanyak nol hingga Q, harga yang bersedia dibayar oleh konsumen adalah di antara A dengan P Tetapi hara yang sebenarnya wujud di pasar adalah P Seperti telah diterangkan dalam Bab Tujuh 402 r I BE8AS DAN KEBIJAKAN PEMERINTA 9R g»BA18.3 $ingan Sempurna dan Etlslonsl Alokatit Harga Harga A MC AC S 2MC p p ------ I I \ I l I I l l I I I B I l I I I I I I Kuantitas Kuantitas (i) Perusahaan (ii) Pasar perbedaan di antara harga_yang ingin dibayar oleh pembeli dan harga_yang sebenarnya wujud di pasar dinamaka surplus konsumen dan dalam gambar (ii) surplus konsumen tersebut digambarkan oleh segi tiga APE. Besarnya kemakmuran yang dinikmati masyarakat ditentukan pula oleh surplus prdusen. Yang diartikan dcngan surplus produsen adalah perbedaan di antara biaya untuk memproduksikan banng dan hara pasear dari barang tersebut. Dalam gambar (i) biaya untuk memproduksikan barang pada berbagai tingkat produksi ditunjukkan oleh kurva S= 2MC. Oleh karena tingkat hargn adalah P, maka surplus produsen yang diperoleh ditunjukkan oleh segitiga PBE. Dengan demikian segitiga ABE menggambarkan kescluruhan kemakmuran yang diperoleh pembeli dan penjual dalam kegiatan memproduksi barang tersebut. Surplus konsumen dan surplus prodsen jumlahnya paling maksimum apabila pasar bang adalab pasar Persaingan sempurna. Ii dapat dibuktikan dengan membandingkan surplus konsumen dan produsen Yang terdapat dalam persaingan sempurna dengan dalam monopoli. Perhauikan Gambar 18.4. Dmisalkan pada mulanya perusahaan-perusahaan dalam pasar adalah dalam pasar persaingan Scmpurna. Ku sitan psar adalah D dan kurva penawaran adalah S= 2MC. Maka ' ad. IS.urva perm1man p% ·i aw :.: :. p 1 kcseimbe di r A; [ Dalam keseimbangan ini tingkat harga adalah P_ dan jumlah angan licapai di titik t. baran > " , ' 4 ei lbelik dalah Q_ Kawasan ABE menggambarkan gabungan surplus Yang liperjual elikan a I! !' k b dal " ·sinan sempurna tersebut. onsumen dan surplus produsen lalam persa' 403 BAB DELAPANBELAS GAMBAR 18.4 Surplus Konsumen dan Surplus Produsen A S=MC P, I -L e, I I I I • I D I I I I I I I I I B MR I I m I I ' 0, 0, Seterusnya misalkan perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna tersebut bergabung menjadi monopoli. Perubahan ini tidak akan mengubah permintaan di pasar, ia tetap ditunjukkan oleh kurva permintaan D. Tetapi sebagai monopoli, perusahaan-perusahaan tersebut dapat menen tukan harga dan ini bergantung kepada jumlah barang yang diproduksikan. pabila kurva permintaan yang dihadapi monopoli adalah D, kurva hasil penjualan marjinalnya adalah MR_. Pada titik C, biaya matjinal adalah sama dengan hasil penjualan marjinal bagi monopoli, dan ini berarti monopoli akan memaksimumkan untungnya jika memproduksikan Q_ dan pada tingkat produksi ini harga adalah P_. Pada keseimbangan ini surplus konsumen dan surplus produsen adalah seperti yang ditunjukkan oleh ABCC,. Telah ditunjukkan bahwa di pasar persaingan sempurna surplus konsumen dan surplus produsen adalah sebanyak seperti yang digambarkan oleh kawasan ABE. Oleh karena ABE adalah lebih besar dari ABCC,, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemakmuran diperoleh masyarakat lebih besar dalam persaingan sempurna jika dibandingkan dengan dalam monopoli. Efisiensi Produktif Untuk mencapai efisiensi produktif, biaya produksi perusahaan-perusahaan dalam pasar mestilah mencapai biaya produksi yang paling minimum, yaitu pada titik yang paling rendah dari AC. Operasi perusahaan pada biaya yang paling minimum hanya dicapai dalam pasar persaingan sempurna. Gambar 18.5 membandingkan keseimbangan jangka panjang perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistis dan monopoli. Dimisalkan kurva biaya rata-rata di masing-masing perusahaan tersebut adalah bersamaan. Perusahaan monopoli memperoleh keuntungan lebih dari normal, jumlah produksi adalah di bawah produksi kapasitas penuh dan 404 a&AR 8EBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH au»8AR 18.5 gensl Produktif Perusahaan Persaingan Sempurna, pwaingan Monopolistlk dan Monopoli Harga MC AC MC AC p ----- D=MR D I I 0 Q Kuantitas 0 Q Kuantitas (i) Persaingan sempuma (ii) Persaingan monopolistis Harga MC AC p ----- •••• • • MR Kuantitas (Ill) Monopoli biaya produksi adalah lebih tinggi dari biaya produksi minimum. Perusahaan dalam persaingen monopolistis hanya memperoleh keuntungan normal saja dan biaya produksi adalah lebih tingui dripada yang minimum. Perusahaan dalam persaingan sempurna seperti perusahaan dalan Persaingan monopolistis juga akan mendapat keuntungan normal tetapi biaya produksinya paling "endah dibandingkan dengan perusahaan dalam persaingan monopolistis dan monopoli. Bia. . 405 -------�- - BAB DELAPANBELAS produksi ini adalah yang paling minimum jika dibandingkan dengan biaya produksi yang mungkin dicapai. Dengan demikian hanya perusahaan persaingan sempurna yang akan mencapai efisiensi produktif. KEB -KEBAI LAIN Di samping mencapai dua jenis efisiensi, yaitu efisiensi alokatif dan efisiensi produktif, sistem ckonomi pasar bebas mempunyai beberapa kebaikan lain. Yang terpenting adalah: • • Dapat secara efisien menyelaraskan berbagai kegiatan ekonomi. • Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang, • Setiap pihak (produsen atau konsumen) mempunyai kebebasan dalam memilih kegiatan ekonomi yang ingin dijalankannya dan membeli barang dan jasa yang ingin dinikmatinya. MENYELARASKAN KEGIATAN EKONOMI DENGAN EFISIEN Telah dinyatakan perekonomian pasar terdiri dari beribu-ribu jenis pasar, yaitu berbagai pasar bahan makanan, bahan pertanian lain, barang pertambangan, berbagai jenis barang industri clan berbagai jenis jasa-jasa. Berbagai pasar ini adalah saling berhubungan satu sama lain, dan mereka terns menerus mengalami perubahan. Perubahan di sesuatu pasar akan memerlukan penyesuain di pasar-pasar yang lain. Perbandingan dan pengamatan yang dilakukan ke atas berbagai sis tern ekonomi menunjukkan bahwa sistem ekonomi pasar bebas merupakan sistem yang paling canggih dalam mengatur operasi sesuatu ekonomi dan mewujudkan penyesuaian-penyesuaian sebagai akibat perubahan di sesuatu atau beberapa pasar. Salah satu kebaikan penting dari pasar bebas ialah kemampuannya membuat penyesuaian dengan serta-merta tanpa menunggu perintah atau pengaturan dari sesuatu penguasa pusat. Misalnya, kenaikan produksi padi yang sangat tinggi di sesuatu musim dapat menyebabkan kelebihan produksi apabila harga tidak dapat berubah. Tetapi dalam sistem pasar bebas, produksi yang lebih dari masa yang biasa ini akan mengurangkan harga. Harga yang merosot menyebabkan para konsumen membeli lebih banyak dan produksi yang berlebihan dapat dihindari. Pada masa berikutnya, harga padi yang merosot menyebabkan sebagian petani merasa tidak menguntungkan lagi untuk melakukan kegiatan dalam penanaman padi. Mereka akan mencari kegiatan lain yang lebih baik pendapatannya. Tindakan ini akan menimbulkan penyesuaian baru di pasar. Dengan demikian secara terus menerus kegiatan ekonomi mengalami perubahan dan sistem pasar bebas dapat dengan segera dan dengan efisien mengatur perubahan-perubahan yang berlaku. Sistem pasar bebas dapat memberikan petunjuk-petunjuk tentang corak penyesuaian yang perlu berlaku untuk menghadapi suatu perubahan yang timbul. . MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG LEBIH CEPAT Sistem pasar bebas mempunyai ciri-ciri khas yang akan mendorong kepada pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Kcbcbasan individu dalam menjalankan kegiatan ekonomi yang mereka sukai menggalakkan mereka untuk bekerja dengan lebih efisien dan lebih giat. Produktivitas individu 406 • I I a.SAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTA I ' I dapat ditingkatkan dan ini akan membc ·ik 1ba .: kan"" 4 h p, er1kan sumbangan penting ke arah pertumbuhan ekonomi cepat lan teguh. 'asar bebas juga lakl : mans b: . . {a menggalakkan individu-individu untuk melakukan I I embaruan-pembaruan (inovasi) dalam kegiatan ekonomi mereka supaya (i) mereka mampu ing dengan pihak-pihak lain dan (ii) 1l bersa' , .) untul mendapatkan pendapatan dan keuntungan yang I eb.h besar dan kegtatan ekonorrunya Sete kw ibi" . . . . b b le! . fl ' :rusnya, leksibilitas yang tinggi dari sis tem pasar eb as ; l I «enyebabkan penyesuaran-penyesuaian yang diperlukan dapat dijalankan dengan cepat dan secara terus menerus dilakukan, tanpa terlebih dahulu menunggu perintah dari suatu penguasa pusat. eadaan ini akan menggalakkan pertumbuhan ekonomi. I • REBEBASAN DALAM MELAKUKAN KEGIATAN EKONOMI Corak kegiatan ekonomi yang wujud dalam suatu perekonomian pasar sepenuhnya tergantung kepada kehendak-kehendak individu di dalam perekonomian tersebut. Dari uraian mengenai kurva kemungkinan produksi telah dapat disimpulkan bahwa sesuatu perekonomian mempunyai banyak pilihan dalam menentukan kombinasi barang yang perlu diproduksikan. Kombinasi yang bagaimana I I I yang akan diwujudkan sangat tergantung kepada cita rasa masyarakat. Khalayak ramailah yang akan menentukan jenis-jenis barang yang perlu diwujudkan. Mereka diberi kebebasan untuk menentukan keinginan mereka, dan keinginan mereka inilah yang seterusnya akan menentukan corak kegi at an ekonomi yang akan wujud di pasar. Kebebasan yang luas juga wujud di dalam menentukan kegiatan yang akan dilakukan oleh seseorang. pakah sese orang itu ingin tetap hidup secara sederhana dan lebi h menikmati masa lapang, atau bekerja keras agar dapat menikmati lebih banyak barang dan memberi kebahagiaan kepada keluarganya, sepenuhnya tergantung kepada individu yang bersangkutan. Perusahaan-perusahaan juga mendapat kebebasan yang luas dalam menjalankan kegiatan mereka. Terdapat kebebasan kepada setiap perusahaan untuk menentukan jenis barang yang akan diproduksikannya, kapasitas produksi yang akan digunakan dan tingkat produksi yang akan dicapai. Dalam perekonomian pasar tidak terdapat sesuatu badan tertentu yang akan mengatur perusahaan-perusahaan melakukan berbagai aspek dari operasi produksi mereka. KEGAG PEREKONOMIAN PASAR BEBAS I I Di samping menyadari tentang peranan penting dari sistem pasar bebas dalam mengatur kegiatan ekonomi, ahli-ahli ekonomi menyadari pula tentang kegagalan sistem pasar, dan beberapa kebaikan dari campur tangan pemerintah. Kesadaran inilah yang melahirkan sistem ekonomi campuran yang dijalankan berbagai negara di dunia ini. Apakah kelemahan-kelemahan dari sistem pasar bebas? bagaimanakah pemerintah campur tangan untuk mengatasi kelemahan ini? Uraian dalam bagian ini dan bagian berikut akan memberi jawaban kepada dua pertanyaan di atas. Beberapa kelemahan dari sistem pasar bebas bersumber dari ketidakmampuan sistem pasar untuk mengatur kegiatan ekonomi secfisien seperti yang diharapkan. Dalam kegiatan ekonomi Yang scbenarnya terdapat beberapa bentuk kegagalan dari sistem pasar untuk mewujudkan kegiatan ckonomi yang teguh dan efisien. Kegagalan tersebut terutama bersumber dari faktor-faktor berikut: 407 I I ' • l BAB DELAPANBELAS • Akibat-akibat ekstern (eksternaliti) yang merugikan. • Kekurangan produksi barang publik dan barang merit. • Kewujudan kekuasaan monopoli dalam pasar. • Kegagalan membuat penyesuaian dengan efisien. • Distribusi pendapatan tidak seimbang. AKJBAT-AKJBAT EKSTERN YANG MERVGIKAN Salah satu sumber utama daripada kegagalan sistem pasar bebas adalah kemungkinan wujudnya efek ekstern atau eksternaliti yang merugikan. Biaya Pribadi clan Biaya Sosial Untuk memahami arti konsep akibat-akibat ekstern perlulah terlebih dahulu diterangkan perbedaan di antara biaya pribadi clan biaya sosial. Yang dimaksudkan dengan biaya pribadi adalah biaya yang dibelanjakan oleh produsen yang digunakan untuk mewujudkan barang yang dihasilkannya. Dengan demikian, bagi seorang penanam padi, biaya pribadi berarti perbelanjaan jenis obat pembasmi musuh tanaman yang digunakan penanam padi untuk menghasilkan padinya. Sedangkan biaya sosial meliputi perbelanjaan penanam padi tersebut ditambah biaya-biaya lain yang mesti dibayar masyarakat seperti kerugian kematian ikan di sawah clan pencemaran dalam sistem irigasi sebagai akibat penggunaan obat pembasmi musuh tanaman. Di dalam sebagian kegiatan ekonomi biaya pribadi adalah sama dengan biaya sosial, clan di kegiatan lainnya ia sangat berbeda. Akibat-akibat ekstern yang merugikan, atau eksternaliti yang merugikan, akan wujud apabila biaya sosial melebihi biaya pribadi. Manfaat Sosial Bersih yang Menguntungkan • Apabila sesuatu kegiatan ekonomi tertentu mewujudkan hanya sedikit akibat ekstern yang merugikan, sebaliknya mewujudkan banyak akibat ekstern yang menguntungkan, maka kegiatan ekonomi tersebut menimbulkan manfaat sosial bersih (net social benefit) yang menguntungkan kepada masyarakat. Ini merupakan akibat yang baik dan dalam kasus ini sistem pasar bebas memberikan sumbangan penting kepada masyarakat dalam meninggikan taraf kemakmuran mereka. Dalam perekonomian terdapat banyak jenis kegiatan yang memberikan akibat seperti itu. Salah satu contohnya adalah kegiatan penanam padi yang telah diterangkan di atas. Jika pesawah padi tersebut menggunakan teknologi dan menggunakan metode bercocok tanam yang modern, yaitu dengan menggunakan bibit yang lebih baik, pupuk yang cukup dan berbagai jenis pembasmi musuh tanaman, produktivitas akan meningkat dengan cepat dan dapat melipatgandakan tingkat produksi. Peningkatan produksi yang tinggi menimbulkan manfaat sosial yang besar oleh karena, padi dapat dijual dengan harga yang murah, negara tidak perlu mengimpor beras, kegiatan supplier pupuk dan bahan kimia pertanian lain meningkat, kesempatan pekerjaan diwujudkan, dan pendapatan petani yang meningkat akan menambah permintaan terhadap hasil-hasil industri. Kematian ikan di sawah dan sungai-sekiranya ia wujud merupakan biaya sosial yang kecil jika dibandingkan dengan keuntungan sosial yang akan dinikmati dari peningkatan yang tinggi ke atas prodaksi padi. 408 5ASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Biaya Sosial Bersih yang Merugikan Sistem pasaran bebas tidak dapat mence h·· :. kegiatan ·· ' cko ; ccgah timbulnya biaya sosial yang tinggi sebagai akibat dart brp "","""?"" yang dilakukan masyarakat. Comtoh yang myata alam hal ini adahah eat """"""us dan menjual nark&oba. Pihak-pihak yang menjalankan kegiatan terscbut akan memperolat keuntungan pribadi yang tings ka d gi arena proluksi dan penjualan narkoba akan member! d k pendapatan ian euntungan yang tinggi ·ika ke d: ·' 3g1k epada yang menjalankannya. Tetapi penggunaan narkoba eangat merugikan masyarakat karena menyebabkan orang menjadi malas, tidak mampu bekerja, dan merusak kesehatan. Di samping itu secara tidak la (y? · :. ·b: angsungyaitu sebagai · kib: al al at penggunaan alat suntikan secara bersama) ia dapat menimbulkan penyakit AIDS. Oleh karena penjualan narkoba menimbulkan biaya sosial yang sangat tinggi, pemerintah telah melarang kegiatan tersebut, dan mengancam hukuman yang berat kepada yang menjalankan kegiatannya. Contoh lain dari biaya sosial yang tinggi yang diwujudkan sektor perusahaan adalah masalah pencemaran (polusi) dan masalah kesesakan. Untuk mengembangkan sesuatu perekonomian perlulah diwujudkan berbagai jenis kegiatan industri. Di samping menimbulkan manfaat kepada masyarakat dalam bentuk kenaikan kesempatan kerja dan pendapatan, dan penyediaan barang konsumen yang lebih banyak, kegiatan tersebut menimbulkan biaya sosial yang cukup serius, yaitu pencemaran udara (sebagai akibat asap yang dikeluarkan oleh mesin-mesin yang digunakan) dan pencemaran lingkungan, sebagai akibat pembuangan lebihan yang tak berguna (wast e) di persekitaran industri terscbut. Pabrik kelapa sawit misalnya membuang lebihan-lebihan minyak yang kotor ke sungai, dan ini menyebabkan pencemaran sungai tersebut. Masalah kesesakan timbul sebagai akibat perkem bangan kota-kota yang sangat pesat dan sebagai akibat peningkatan pendapatan penduduk kota. Perkembangan seperti ini menyebabkan, lebih banyak rumah didirikan untuk setiap hektar kawasan, lebih banyak daerah rumah liar dikembangkan, dan lebih banyak mobil dan sepeda motor di jalan raya. Berbagai perubahan ini akan menimbulkan masalah kesesakan yang merugikan masyarakat, seperti kekurangan supplai listrik dan air, waktu untuk pergi ke tempat kerja semakin lama, taraf kesehatan di daerah perumahan liar semakin merosot, dan kegiatan pengangkutan umum semakin merosot mutunya. BARANG PUBLIK DAN BARANG MERIT Kebanyakan barang yang diproduksikan dalam perekonomian adalah barang pribadi, yaitu barang yang dapat dinikmati dan dibeli secara pribadi oleh setiap orang dalam perekonomian. Contoh contoh barang pribadi adalah baju dan berbagai jenis pakaian, makanan dan berbagai jenis barang · 1 · dnn barang modal Sistem pasar bebas dapat memprocluks1kan kebanyakan arang konsumsi lain b k 1an a< «"""· ., :. 'b d' de sangat efisien dan oleh sebab 1tu nclak acla alasan kepada pemenntah arang pribadi tengan b '8" "" s. 1 .: +[es di bidang tersebut. Kebebasan yang diberikan akan mewujudkan galakan mencampuri kegiatan I '} " .:. · b bas untuk berfungsi secara efisien dalam memproduksi barang-barang sistem pasar ebas k d cpada ? tersebut. Barang Publik :° ~eea bara Aaam% . . 'b d' do.In.n, ekonorni terdapat beberapa 1en1s ang yang dinamakan i samping barang prbao, D : " . . . ,__ tt1noo 111111,1 b n 11a tfj/ahlka11 mara bena111a. Jalan raya, s1ar:m radio dan 11 bananga&PS" ' arang publik , yaitu 409 BAB DELAPANBELAS televisi, kegiatan dan bantuan polisi dan ketentaraan, dan jasa-jasa pengamat cuaca adalah beberapa contoh dari barang publik. Barang-barang terscbut dinikmati bersama oleh masyarakat, dan timbul kerumitan untuk memungut pembayaran dari orang-orang yang menikmati jasa-jasa tersebut. Oleh karena kesukaran ini sistem pasar bcbas tidak memproduksikan barang tersebut, atau produksinya adalah jauh lebih sedikit dari yang diperlukan oleh khalayak ramai. Untuk mengatasi masalah kekurangan barang publik diperlukan campur tangan pemerintah untuk menyediakannya. Barang Merit Scbagian barang perlu dikontrol atau digalakkan produksinya dan sistem pasar bebas tidak mampu dengan tepat menentukan jumlah yang sepatutnya diproduksikan dalam perekonomian. Jika barang tersebut sangat penting artinya kepada kemakmuran masyarakat, pemerintah perlu lebih banyak men an produksinya. Barang tersebut dinamakan barang merit _yang baik (merit goods). pabila barang tersebut ticlak baik untuk masyarakat, procluksinya harus dikurangi atau dilarang dan barang seperti itu dinamakan barang merit yang buruk (merit bad). Contoh barang merit yang baik adalah pendidikan dan barang merit yang buruk adalah perjudian. I I 1. Barang Merit Baile Sebagian orang menganggap memperoleh clan mempertinggi taraf pendidikan sebagai kegiatan yang tak berguna clan rnembuang waktu. Maka apabila biayanya tinggi, orang-orang yang berpanclangan seperti itu lebih suka menyuruh anak-anaknya tetap tinggal I di rumah atau mencari kerja. Dari segi pandangan nasional pendidikan adalah penting, ditinjau I I I dari sudut kepentingan individu maupun kepentingan negara. Bagi individu, pendidikan menin tkan pengetahuan clan kemahiran dan ini akan meningkatkan pendapatannya pada masa mereka dewasa. Untuk negara secara keseluruhannya, peningkatan pendidikan dan kemahiran meningkatkan daya pikir dan produktivitas dan oleh sebab itu pertumbuhan ekonomi akan dipercepat. Berdasarkan alasan ini, pemerintah perlu campur tangan dalam bidang pendidikan dengan mewajibkan anak-anak untuk mengikuti pendidikan sehingga ke suatu tingkat pendidikan tertentu. 2. Barang Merit Buruk Memproduksikan ganja dan kokain, merokok, berjudi, mengembangkan pelacuran dan menghasilkan senjata api adalah beberapa kegiatan yang boleh merugikan masyarakat. Untuk menghindari akibat-akibat buruk yang diwujudkannya, pemerintah perlu campur tangan dalam sistem pasar bebas dengan melarang atau membatasi produksinya. Maka barang-barang tersebut bolehlah digolongkan sebagai barang merit yang buruk. AK.IBAT BUR UK KEGIATAN MONOPOLI Sistem pasaran bebas yang sempurna adalah sistem ekonomi yang ideal yang dalam prakteknya tidak akan wujud. Pasar persaingan sempurna di berbagai kegiatan ekonomi adalah ciri utama dari sistem ekonomi pasar bebas, dan dalam prakteknya tidak satu jenis pasar barang pun boleh digolongkan scbagai pasar persaingan sempurna. Ketiadaan pasar persaingan sempurna menycbabkan suatu perekonomian tidak dapat mencapai efisiensi alokatif dan efisiensi produktif. Dengan demikian sistem pasar bebas yang sebenarnya belum tentu mencapai keadaan 410 BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH q 9# ·idk (et. .: _~ideal yang mewujudkan efisiensi yang tinggi dalam kegiatan-kegiatan ckonomi yang dijalan ) " p4am sistem ekonomi pasar bcbas yang scbenarnya terdapat keadaan-keadaan yang akan ~en@galakkan terwujudnya kckuasaan monopoli. Kemahiran individu dan perusahaan dalam :,enjalank:in kegi�tan ekono111i _aclalal1 berbecla. Segolonga� orang dan sebagian perusahaan boleh ~enjalankan kegiatan ekonomi dengan lebih efisien dari yang lainnya. Begitu pula segolonga ~ang boleh bekerja dan melakukan pembaruan-pembaruan (inovasi), sedangkan segolongan eng sudah merasa puas mengerjakan pekerjaan yang sama dari waktu ke waktu. Perbedaan ct e, ketekunan dan ketrampilan akan membedakan prestasi berbagai individu. Dalam perekonomian yang mengalami pertumbuhan akan terdapat perusahaan-perusahaan ng berkembang lebih pesat dari yang lainnya. Pada akhirnya perusahaan-perusahaan tersebut tan menjadi badan yang mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi keadaan di pasat. pAlam usaha untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak perusahaan akan memperbaik1 Administrasi perusahaannya, mengembangkan teknologi produksi yang lebih baik, meningkatkan ««oduktivitas pekerjanya dan menghasilkan barang yang lebih baik. Sekiranya tujuan-tujuan 1n dapat dicapai, perusahaan seperti itu akan menjadi semakin besar dan mempunyai kekuasaan yang lebih ban yak untuk mengatur keadaan di pasar. Perkembangan teknologi yang selalu akan mengikuti pertumbuhan ekonomi memperkuat I I lagi kecenderungan wujudnya perusahaan yang m empu nyai kekuasaan monopoli dan mengurangi persaingan. Teknologi yang lebih baik sangat memperluas kapasitas produksi, memerlukan biaya yang besar untuk mengembangkannya, memerlukan cara administrasi yang lebih rumit dan memerlukan pasar yang luas untuk menjamin operasi produksi yang efisien. Perusahaan-perusahaan yang telah lama dikembangkan dapat menjalankan perubahan tersebut, sedangkan perusahaan baru kurang mempunyai kemampuan untuk bersaing dengan yang telah lama berada di pasat. MEWU]UDKAN PENYESVAIAN SEGERA DAN EFISIEN I I Telah diterangkan bahwa perubahan-perubahan selalu berlaku di berbagai pasar, dan penyesuaian penyesuaian perlu dibuat agar perekonomian mencapai keseimbangan kembali. Akan tetapi dalam prakteknya adakalanya perubahan-perubahan yang berlaku dalam pasar tidak diikuti oleh penyelarasan-penyelarasan yang sesuai dengan yang diperlukan untuk mewujudkan corak kegiatan cekonomi yang efisien. Sebagai akibatnya timbul masalah-masalah ketidakefisienan di dalam pasar. Kekurangan informasi yang diperlukan, kekurangan modal, faktor-faktor produksi yang berbeda kualitasnya adalah beberapa faktor yang dapat merugikan operasi mekanisme pasar. Perkembangan ekonomi yang tidak seimbang di berbagai kegiatan ekonomi dan di berbagai wilayah adalah contoh dari ketidakefisienan sistem pasar. Berkenaan dengan pembangunan di berbagai wilayah ahli-ahli ckonomi telah menunjukkan bahwa kawasan yang lebih kaya akan dapat berkembang dengan lebih cepat, sedangkan kawasan yang lebih miskin akan menghadapi banyak masalah dalam mengembangkan kegiatan ckonomi mereka. Penyesuaian yang lebih lambat dari yang dimisalkan dalam teori menyebabkan mekanisme pasar tidak dapat mengembalikan keadaan keseimbangan dengan cepat. Dalam pasar terdapat berbagai jenis kekakan (rigidities) yang menyebabkan penyesuainn akan berlaku secara perlahan atau tidak berlaku Sama sekali. Scbagai contoh, misalkan dalam perekonomian berlaku pengangguran. Secara teori, 41 I BAB DELAPANBELAS pengangguran ini berarti tidak terdapat keseimbangan di antara permintaan dan penawaran tenaga kerja, dan ini akan menyebabkan upah merosot. Kejatuhan upah akan menyeimbangkan kembali permintaan dan penawaran buruh. Tetapi akibat yang diramalkan tersebut tidak selalu berlaku, dan mekanisme pasar tidak dapat mengatasi masalah pengangguran yang wujud tersebut. KETIDAKSETARAAN DISTRIBUSI PENDAPATAN Salah satu kelemahan penting dari sistem pasar bebas adalah kecenderungannya untuk mewujudkan distribusi pendapatan yang semakin tidak setara apabila perekonomian semakin berkembang. Perckonomian pasar cenderung untuk memberikan ganjaran yang lebih besar kepada pihak pihak yang mempunyai kemampuan untuk bekerja lebih giat dan lebih efisien, mempunyai ketrampilan dan kepandaian yang lebih baik, dan memiliki pemikiran-pemikiran yang lebih kreatif. Maka dalam perekonomian pasar yang mengalami pertumbuhan, akan terdapat golongan masya rakat yang memperoleh pendapatan sangat tinggi, dan ada pula golongan lainnya yang memperoleh pendapatan yang sangat rendah. Golongan yang pendapatannya relatif rendah ini biasanya merupakan golongan yang terbesar. Tujuan dari kegiatan setiap perekonomian adalah mewujudkan keadilan ekonomi, yaitu seriap golongan dan individu dalam masyarakat dapat menikmati hasil-hasil kegiatan ekonomi secara merata. Maka wujudnya ketidaksetaraan yang nyata dalam distribusi pendapatan dan kekayaan menimbulkan ketidakpuasan terhadap operasi dan efisiensi sistem ekonomi pasar bebas. BENTUK CAMPUR TANGAN PEMERINTAH Beberapa kcgagalan mekanisme pasar seperti yang baru dijelaskan di atas menimbulkan kebutuhan campur tangan pemerintah dalam memperbaiki pengaturan kegiatan ekonomi. Dari kelemahan kelcmahan mckanisme pasar yang telah diuraikan di bagian sebelum ini dapat disimpulkan bahwa campur tangan pemerintah mempunyai beberapa tujuan penting seperti yang dinyatakan di bawah ini: • Mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindari atau akibat buruknya dapat dikurangi. • Menyediakan barang publik yang cukup sehingga masyarakat dapat memperoleh barang terscbut dengan mudah dan dengan biaya yang murah. • Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak mempunyai kekuasaan monopoli yang merugikan khalayak ramai. • Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan penindasan dan ketidaksetaraan di dalam masyarakat. • Memastikan agar pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan dengan efisien. Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan dalam tiga bentuk: 1, Membuat dan melaksanakan peraturan dan undang-undang. 2. Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat perusahaan). 3, Melakukan kebijakan fiskal dan moneter. 412 I ~SR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH [NDANG-UNDANG UNTUK MEMPERTINGGI EFISIENSI q, eatu cara yang dapat digunakan pemerintah k .. . .:, kc- ·konomi 5"! _"" .. Sall an untul mempertinggi cfisiensi :egiatan c enci\pa.1 ru1unn•tuJtlnn lnlnn\,n dnl"'tn ·-• k . hn m ·k mi 1 menalankan dan mengembangkan kcgiatan ek ono 1, dengan membuat peraturan dan und: de ·kc · :. ung '> «dla! "" In tang-undang yang mengatur kegiatan cekonomr ya takeukan dalam negara. Peraturan dan undang-undang yang dibuat pemerintah untuk mengatur erbagai kegiatan ckonomi dalam sesuatu negara dapat mencapai dua tujuan utama dalam usaha ~ntuk mempertinggi efisiensi mekanisme pasar. • Yang pertama, peraturan dan undang-undang akan dapat menciptakan suasana ekonomi dan sosial yang akan memberikan galakan ke arah terciptanya sistem mekanisme pasar yang efisien dan lancar. • Yang kedua, peraturan dan undang-undang dapat digunakan untuk memastikan agar persaingan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dilakukan sebebas mungkin dan kekuasaan monopoli sedapat mungkin dilenyapkan. Kedua peranan dari peraturan dan undang-undang untuk mekanisme pasar diuraikan di bawah ini. memperbaiki kelancaran operas1 • I Menentukan Aturan Permainan I Pentingnya membuat peraturan clan undang-undang yang akan menjamin berfungsinya mekanisme pasar secara efisien, dapat dengan jelas dilihat apabila diperhatikan akibat-akibat buruk yang mungkin timbul apabila setiap pelaku kegiatan ekonomi diberikan kebebasan yang tidak terbatas dalam melakukan kegiatannya. Tujuan setiap perseorangan atau perusahaan untuk mencapai keuntungan yang maksimum bagi dirinya adakalanya akan sangat merugikan masyarakat. Contoh dari keadaan seperti itu telah dijelaskan dalam bagian yang lalu di dalam membincangkan mengenai perbedaan t di antara biaya pribadi dan biaya sosial, yaitu menjual narkoba memberikan keuntungan yang besar ! kepada seseorang tetapi sangat merugikan masyarakat. Kegiatan perusahaan yang menyebabkan pencemaran atau polusi dan kesesakan, adalah contoh lain di mana biaya sosial adalah lebih besar dari biaya pribadi. Untuk menghindari keadaan-keadaan seperti yang diterangkan di atas pemerintah membuat peraturan dan undang-undang yang pada hakikatnya bertujuan untuk membuat "aturan permainan' di dalam melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi- -yaitu menentukan hal-hal yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh para pelaku kegiatan ekonomi dalam melakukan kegiatan-kegiatan mereka. Dengan adanya peraturan dan undang-undang tersebut, para pelaku kegiatan ekonomi akan mengetahui hak-hak maupun kewajiban-kewajiban di dalam setiap kegiatan ekonominya. Untuk menjaga agar para pelaku kegiatan ekonomi melakukan kegiatan ekonomi mereka tanpa melanggar "aturan permainan'' yang telah ditetapkan, pemerintah mempunyai kekuasaan untuk memberikan hukuman kepada perseorangan atau perusahaan yang melanggar undang-undang yang ditetapkannya. Pemerintah, misalnya akan menentukan bentuk hukuman kepada perusahaan perusahaan yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Undang-undang juga dibuat untuk mengurangi kesesakan. Seterusnya, undang-undang juga dibuat untuk menghindari produksi dan penjualan ganja. 413 BAB DELAPANBELAS Menciptakan Persaingan yang Lebih Bebas Tujuan kcdua dari membuat undang-undang yang mengatur kegiatan ekonomi adalah untuk menjamin agar dalam perekonomian tidak terdapat kekuasaan monopoli dan setiap pelaku kegiatan ckonomi dapat menjalankan kegiatannya dalam suasana persaingan yang relatif bebas. Berlakunya persaingan yang bebas merupakan salah satu syarat penting untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisi en dan berjalan dengan lancar. Dalam pasar bebas jenis, jumlah dan tingkat harga barang terutama ditentukan oleh keinginan-keinginan konsumen. Dalam sistem ekonomi pasar bebas para pengusaha tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menaikkan harga dengan membatasi penawaran barang di pasar. Mereka I I juga tidak mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi corak kegiatan memproduksi yan g perlu dibuat dalam perekonomian. Corak kegiatan memproduksi yang perlu diwujudkan bergantung kepada cita rasa masyarakat. Jika suatu perusahaan mengeluarkan barang yang tidak dikehendaki masyarakat, barang itu tidak akan laku clan perusahaan itu akan tutup. Mereka juga tidak dapat menetapkan harga yang berbeda dengan harga yang telah ditetapkan secara mekanisme pasar. Jika suatu perusahaan menetapkan harga yang lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh pasar, barang-barang itu tidak akan dibeli oleh masyarakat, clan pada akhirnya perusahaan itu harus menghentikan usahanya. Apabila dalam perekonomian terdapat kekuasaan monopoli, keadaan-keadaan yang berlaku di pasar lebih banyak dipengaruhi oleh para pengusaha. Mereka akan mempunyai kekuasaan untuk menentukan jumlah, jenis, dan harga barang-barang yang diproduksikan dalam perekonomian. Apabila suatu atau beberapa perusahaan mempunyai kekuasaan monopoli maka mereka akan mempunyai kekuasaan untuk membatasi tingkat produksi sehingga kepada tingkat di mana mereka akan mencapai keuntungan yang paling maksimum. Pada umumnya keadaan ini tercapai sebelum perusahaan-perusahaan itu mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimum. Keadaan yang sebaliknya berlaku dalam perekonomian di mana terdapat persaingan yang bebas. Walaupun dalam persaingan bebas para produsen masih tetap berusaha untuk memaksimumkan keuntungan, tetapi karena ia tidak dapat mempengaruhi tingkat harga di pasar, keuntungan yang maksimum tersebut baru akan tercapai apabila perusahaan itu mencapai tingkat efisiensi yang optimum (yaitu apabila biaya rata-rata paling minimum). . Dengan melakukan pembatasan ke atas jumlah barang yang diciptakan dengan sendirinya harga barang juga akan dapat dipengaruhi. Apabila terdapat kekuasaan monopoli dalam pasar, harga akan cenderung menjadi lebih tinggi dari yang ditentukan dalam perekonomian di mana terdapat persaingan yang bebas. Adakalanya perusahaan-perusahaan menggunakan kebijakan menurunkan harga untuk menarik lebih banyak pembeli. Usaha penurunan harga itu dimaksudkan untuk menghapuskan pesaing-pesaingnya di pasar, dengan tujuan untuk menciptakan kekuasaan monopoli di pasar tersebut. Langkah seperti ini juga merupakan langkah perusahaan yang akan merugikan para konsumen karena apabila persaingan itu dapat dihapuskan maka harga barang yang dijual tersebut dapat dinaikkan kembali. Di samping itu para konsumen mempunyai pilihan yang lebih terbatas dalam membeli barang-barang. Di negara-negara yang sangat maju perekonomiannya, seperti di Amerika Serikat, sejak lama pemerintah telah memperhatikan mengenai akibat-akibat buruk yang akan ditimbulkan oleh kekuasaan monopoli yang mungkin wujud. Maka untuk menghindari timbulnya kekuasaan monopoli 414 l 9SAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAM Alam kegiatan produksi dan percdagan Ang yang sifatnya berusah ,'iW pemerintah menciptakan bcberapa macam uncdang ur '' I tuk mencegah timbul be E : li . Ar,,cril{n Serll<nt 111isnl,,,,n ll I 11ya er .1agn1 bcntttl< l<cl<ttas:ian monopo 1. D i '» ' ·y, undang-undang tclah I [l, l l rll[)II ' 1 ai,,a c 11a an an untuk menccgah satu atau !JCt:L1snl1nnr\ 11,e111l" . I l 1 ' b be peroleh cl kckunsaan gonomi negara atau di scktor-el tk : : "al Untuk menguasai atau mempengaruhi kegiatan cko' " r-setor tertentu. Undang-undang itu adalah: Anti-Trust Lam. CAMPUR TANGAN LANGSUNG Dlam bcberapa kegiatan tertentu und; g- de : ; .ke sit it d dang-undang saja belum dapat memberi jaminan bahwa kegiatan-kegiatan itu cdapat dilaksanak :fie· ; ] de $$ 1akan secarn efisien, atau akan memberi kemakmuran yang Pnli1,,r c1ngg1 ,ci:,nc n 111ns) 1 nrnl,nt Bnl, 1 I I I a .. • t kan adakalanya masyarakat akan mendapat keuntungan yang sangat besar apabila kegiatan-kcgiatan terscb di hk I ' · l" ., vs utdiserahkan kepada pihak pemerintah. Untuk kegiatan kegiatan yang mempunyai sifat seperti ' " itu pemerintah akan melakukan campur tangan secara :.. :... :rt langsung, yaitu pemerintah akan langsung turut serta melakukan kegiatan-kegiatan memproduksi barang terscbut. Publik Memproduksi Barang Salah satu faktor penting yang mendorong pemerinah ikut secara langsung menjalankan kegiatan ekonomi adalah untuk menyediakan barang bersama atau barang publik. Kegiatan pemerintah menyediakan jasa polisi dan tentara untuk menjamin pertahanan dan keamanan negara adalah salah satu jasa yang dapat digolongkan sebagai barang bersama atau barang publik. Contoh lain barang publik adalah: siaran radio dan televisi, jasa meramal keadaan cuaca dan jasa mercu suar untuk membantu kesclamatan pelayaran kapal-kapal di laut. Di samping penggunaannya dilakukan secara bersama, sifat penting lainnya dari barang publik adalah bahwa pembayaran sangat sukar dipungut dari para penggunanya. Scbagai contoh, adalah sukar untuk mengumpulkan pembayaran dari masyarakat untuk jasa-jasa yang diperolch oleh setiap anggota masyarakat dari tentara dan polisi. Jasa-jasa tentara dan polisi untuk menjaga keamanan negara menyebabkan setiap orang mendapat perlindungan yang lebih baik dari gangguan penduduk negara lain atau orang-orang jahat di dalam negara itu sendiri. Walaupun setiap anggot masyarakat akan menikmati basil dari adanya jasa-jasa itu, adalah sukar memungut pembayaran dari jasa yang diberikan. Namun demikian, keuntungan dari jasa-jasa itu akan masih tetap mercka peroleh. Dalam kcadaan seperti itu adalah tidak menguntungkan apabila pihak swasta mem produksikan barang publik, karena ia tidak akan menerima pembayaran yang cukup besar yang dapat membayar kembali dan memberi keuntungan kepnda investasi yang dilakukannya. Terdapnt juga bcberapa kegiatan yang banyak dilakukan oleh pihak pemerintah akan tetapi scbenarnya dapat juga dijalankan oleh pihak swasta. Kegiatan seperti itu adalah kegiatan di man pihak swasta masih dapat mengutip pembayaran secara langsung dari para penggunanya. Jasa siaran radio dan televisi, kegiatan pendidikan, jasa-jasa yang disediakan sistem jalan raya, dan jasa pemadam kcbakaran adalah beberapa kegiatan yang dapat diurus pihak swasta. Kalau jasa-jasa terscbut diusahakan swasta, mereka dapat mengutip bayaran dari pihak-pihak yang meng gunakannya. 'Tetapi dalam kenyatnannya pihak swasta tidak berminat melakukan ini. (Kecuali dalam kegiatan menyediakan siaran televisi dan pendidikan. Dalam bidang ini pihak swasta memcgang peranan yang cukup besar). ' 415 BAB DELAPANBELAS Terbatasnya usaha swasta dalam kcgiatan-kegiatan scperti itu discbabkan karena cara-cara memungut pembayaran dari para penggunanya akan menimbulkan ketidakefisienan dalam perekonomian dan menimbulkan biaya sosial yang besar. Oleh karena itu, adalah lcbih tepat apabila kegiatan itu disediakan olch pemerintah, karena pemerintah dapat menutupi biaya-biaya yang dibelanjakan untuk menyediakan berbagai kegiatan terscbut melalui sistem perpajakannya. Proses pengutipan pembayaran secara demikian untuk menutupi pengeluaran menyediakan jasa jasa seperti itu tidak mengganggu kelancaran operasi jasa-jasa tersebut. Jasa-jasa itu mempunyai ciri-ciri yang mendckati kegiatan-kegiatan untuk menghasilkan barang bersama atau barang publik. Oleh karenanya kegiatan tersebut dapatlah dipandang sebagai barang setengah bersama atau barang setengah publik (semi-public goods). Tujuan Lain Campur Tangan Langsung Campur tangan pemerintah dalam perekonomian tidak saja terbatas kepada menyediakan barang bersama dan barang setengah bersama, tetapi juga menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang tidak digunakan secara bersama oleh seluruh masyarakat. Barang-barang itu dapat dijual kepada perseorangan-perseorangan dalam masyarakat. Dengan demikian tidak timbul kesukaran untuk memungut pembayaran ke atas barang-barang yang digunakan. Bagi pihak swasta terbuka kesempatan yang cukup luas untuk mengerjakannya. Kebanyakan dari kegiatan-kegiatan untuk menghasilkan barang seperti itu dapat dilakukan secara efisien oleh pihak swasta. Walaupun demikian pemerintah adakalanya secara lagsung terlibat dalam kegiatan tersebut, yaitu dengan memproduksi beberapa jenis barang yang seperti itu. Kegiatan-kegiatan yang bersifat demikian dilakukan pemerintah untuk mencapai beberapa tujuan yang akan meninggikan kesejahteraan masyarakat. Salah satu tujuannya adalah untuk menjamin supaya barang atau jasa itu dapat disediakan kepada masyarakat dengan harga yang murah, tetapi dengan tanpa mengurangi efisiensi pelayanannya. Di banyak negara pemerintah menjalankan sendiri perusahaan pengangkutan kereta api, dengan tujuan untuk menjamin agar pcengangkutan kereta api dapat disediakan dengan efisien dan murah. Pengangkutan kereta api adalah kurang sesuai untuk diserahkan kepada pihak swasta karena pihak swasta sclalu bertujuan mencari untung dari usahanya. Berarti dalam setiap usahanya ia harus menjual produksinya dengan harga yang akan memastikannya mendapat kembali modal yang diinvestasinya. Tujuan ini mungkin menycbabkan jasa kereta api harganya akan lebih mahal apabila yang menycdiakannya adalah pihak swasta. Perusahaan kereta api yang didirikan pemerintah dapat menawarkan jasa dengan harga yang lcbih murah karena perusahaan itu tidak menekankan kepada mencapai keuntungan yang scbesar-besarnya sebagai tujuan usahanya. Bahkan adakalanya pemerintah menjamin agar harga barang atau jasa terscbut tetap murah dengan memberikan bantuan keuangan secara terus mcnerus. Tujuan lain pemerintah untuk menyertai secara langsung kegiatan ekonomi adalah untuk meratakan atau menyeimbangkan pembangunan di antara berbagai golongan masyarakat, berbaga! scktor ckonomi atau berhagai wilayah. Mendirikan Bank Pembangunan Daerah, perusahaan perusahaan daerah, dan perusahaan perkebunan adalah beberapa contoh usaha untuk mencapal tujuan terscbut, 416 pSAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMEINTA REBIJAKAN FISKAL DAN MONETER ebijakan yang dijalankan olch bank scntral ; .: ~ Akan kebijakan monetc Sa., ' untuk mengatur jumlah uang dalam perekonomian "[ll'mes p»at ir~",""" kcb»aka«n s»ioat i«es»aka mcah a»la» ,_en-kegiatannya. Di dalam see~._ "iakan pendapatan pajak tersebut untuk membiayai keg1 Pe <onomian kedua kebijakan ini digunakan oleh pemerintah ·ibebe untuk mencapa1 everapa tuyuan, yaitu: i. Untuk mengatasi masalah m I h k . . - asa a pol:ok makroekonomi yang selalu timbul, yaitu I h masaiar pengangguran, maslah k ika . 3alal renaikan harga-harga dan masalah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang memuaskan. ii. Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan ke berbagai kegiatan ekonomi secara efisien. iii. Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak seimbang yang selalu tercipta di dalam masyarakat yang kegiatan-kegiatan ekonominya terutama diatur oleh sistem pasar bebas. • Mengatasi Masalah Ekonomi Di dalam mengatur kegiatan-kegiatan dalam perekonomian, fungsi utama daripada pemerintah adalah untuk menciptakan suatu perekonomian yang tetap dapat mencapai kesempatan kerja penuh tanpa inflasi, dan dari waktu ke waktu dapat terus menerus mengalami pertumbuhan yang memuaskan. Ini merupakan tufuan-tujuan pokok dari kegiatan pemerintah dalam setiap perekonomian. Dalam jangka pendek setiap perekonomian selalu diancam oleh masalah pengangguran atau kenaikan harga-harga. Sedangkan dalam jangka panjang setiap perekonomian seringkali menghadapi masalah perkembangan ekonomi yang lambat, yaitu pertumbuhan ekonomi yang dicapai tidak mampu menggunakan seluruh pertambahan faktor-faktor produksi yang berlaku dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi hanya sanggup menggunakan sebagian dari tambahan faktor-faktor produksi yang berlaku. Oleh karenanya pengangguran faktor-faktor produksi merupakan masalah yang terus menerus dihadapi di dalam jangka panjang. Masalah masalah pokok yang dijelaskan ini terutama diatasi oleh pemerintah dengan menjalankan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. 1. Fungsi kebijakan moneter Pada mulanya kebijakan moneter terutama digunakan untuk mengendalikan tingkat harga-harga, yaitu menjaga agar harga-harga dapat dijamin supaya tetap stabil. Tetapi semenjak beberapa puluh tahun yang lalu kebijakan moneter juga digunakan sebagai kebijakan ckonomi untuk mengatasi masalah pengangguran dan sebagai alat untuk menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Timbulnya perubahan dalam peranan kebijakan moneter ini discbabkan oleh perubahan pandangan yang telah berlaku di kalangan ahli-ahli ekonomi mengenai peranan uang dalam kegiatan ekonomi. Semenjak kurang lebih dua abad lalu ahli-ahli ekonomi yang tergolong dalam mazhab Klasik telah menunjukkan bahwa penawaran uang yang berlcbihan akan menimbulkhan akibat yang sangat buruk kepada tingkat harga-harga. • 417 BAB DELAPANBELAS Menurut mereka terdapat hubungan yang sangat erat di antara jumlah uang dan tingkat harga. Jumlah uang yang menjadi dua kali lipat, akan menaikkan harga menjadi dua kali lipat pula. Untuk menstabilkan harga-harga perlulah jumlah uang dibatasi. Pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik terscbut tidak mendapat sokongan yang meluas di kalangan ahli-ahli ckonomi pada masa ini. Namun demikian ahli-ahli ekonomi pada masa kini tetap yakin bahwa jumlah uang yang terlalu banyak jika dibandingkan dengan barang-barang yang tersedia dalam masyarakat, dapat menimbulkan kenaikan harga-harga. Tetapi hubungan di antara perubahan jumlah uang dengan perubahan harga-harga tidaklah sederhana seperti yang I diyakini pada masa lalu, yaitu di dalam masa mazhab Klasik. Kebanyakan ahli ekonomi sekarang ini berkeyakinan bahwa di dalam jangka pendek, apabila masih terdapat banyak pengangguran, pertambahan jumlah uang yang wajar dapat mendorong kepada peningkatan kegiatan ekonomi. Di dalam jangka panjang pertambahan jumlah uang dapat pula digunakan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Pertambahan penawaran uang akan menggalakkan pertambahan perbelanjaan, dan ini seterusnya akan menambah kegiatan ekonomi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari kebijakan moneter adalah untuk mengawasi agar pada setiap masa jumlah dan susunan uang dalam perekonomian akan membantu menciptakan tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil, dan rnempercepat pertumbuhan ekonomi . . 2. Fungsi kebijakan fiskal Kebijakan fiskal mulai digunakan secara aktif untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi sejak setengah abad yang lalu. Sebelum itu banyak orang berpendapat bahwa pemerintah haruslah menjadi contoh kepada masyarakat, yaitu pemerintah haruslah berbelanja sama dengan pendapatannya. Anggaran belanja pemerintah yang demikian dinamakan anggaran belanja seimbang. Perbelanjaan pemerintah yang melebihi penerimaannya sehingga mengharus- . -- kan pemerintah rneminjam dari masyarakat atau mencetak uang baru dipandang sebagai tindakan yang buruk clan kurang bijaksana. Semenjak terjadinya kemelesetan ekonorni dunia pada tahun 1929-32 mulailah disadari bahwa anggaran belanja pernerintah yang bersifat seperti di atas akan memperburuk keadaan naik turunnya kegiatan ekonomi. Pada waktu perekonomian mencapai tingkat kegiatan yang rendah, penerimaan pemerintah dari pajak dan sumber pandapatan pemerintah lainnya juga rendah. Maka rnenurut pandangan masa lalu pengeluaran pemerintah harus dikurangi. Tindakan seperti ini akan memperburuk keadaan kemunduran ekonomi yang berlaku oleh karena pengurangan perbelanjaan pemerintah akan mengurangi perbelanjaan agregat. Pada waktu perekonomian rnencapai tingkat kegiatan yang tinggi sehingga menimbulkan gejala kenaikan harga-harga, pemerintah akan mcmperoleh pendapatan yang lebih besar. Apabila pendapatan tersebut seluruhnya dibelanjakan, maka ia akan memperburuk masalah kenaikan harga-harga yang mulai timbul. Berdasarkan kepada kecenderungan di atas, langkah pemerintah menjalankan anggaran belanja seimbang juga dianggap kurang bijaksana. Sekarang ini pemerintah di kebanyakan negara tidak selalu berusaha agar anggaran belanjanya sclalu dalam keadaan seimbang, Anggaran belanja pemerintah selalu disesuaikan dengan keadaan ckonomi pada sesuatu masa tertentu. /pabila tingkat kegiatan ekonomi rendah dan terdapat banyak pengangguran pemerintah akan melakukan perbelanjaan yang melebihi daripada pendapa tannya. Budget yang demikian dinamakan anggaran belanja defisit. Akan tetapi apabila yang dihadapi 418 • gASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTA emerintah adalah keadaan di mana "· ka kc. ", dah j, » da ngkat kegiatan ckonomi adalah tinggi, kesempatan kerja P 1 cnu su a tercapa1 an enaikan h h . dih . a arga-harga berlaku, pemerintah akan berusaha agar ~ebclanjaannya emat schingga pe h d de sikia p"" die 2emerintak lapat membuat tabungan dari pendapatannya. Badget yang temk1an 1inamakan anggaran belanja surplus. Dengan demikian kebijakan fiskal Ada hakikatnya adalah tindakan p · th di · p? • ... emerintal li dalam menentukan bentuk perbelanjaannya ng perlu atau sebaiknya dilaksanaka dz ' ' ... <an pada suatu masa tertentu. Kebijakan yang akan dilaksanakan adah tentu akan dilandaskan kepada k d: :k : s ea aa.n er:onom1 yang berlaku di dalam masa tersebut. • Mempertinggi Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Telah dikatakan sebelum ini bahwa karena keadaan yang wujud dalam perekonomian sangat berbeda dengan yang dimisalkan akan terdap at dalam sistem mekanisme p as ar yang sempurna, maka tanpa campur t anga n pem eri ntah ak an timbul beberapa akibat buruk dalam perekonomian. Diantaranya adalah f akto r-f akto r produksi tidak akan digunakan secara efisien. Ini berarti, bukan saja sebagian dari fakto r-fakto r p ro du ks i akan menganggur, tetapi juga f aktor-f akto r p ro duk si yang tersedia penggunaannya ti dak s elaras deng an keingin an untuk memp ertinggi kemakmu ran masyarakat. Di setiap negara faktor-faktor produksi perlu digunakan secara seimbang di berbagai sektor ekonomi, di berba gai wilayah dan di ant ara golo ngangolongan masyarakat. D enga n cara demikian distribusi pendapatan dan kes et araan k em akmuran di berbagai sekto r, wil ayah cl an golo ngan masyarakat, dapat tercipta. Di dalam ekonomi pa sar di mana tidak terdapat campur t angan pemerintah, keadaan se perti itu j arang berl aku. Sis tern mekanisme pasar cenderung akan menciptakan keticlak seimbangan yang semakin bertambah melebar. Sekt or yang lebih maju akan mengalami perkembangan yang lebih cepat lagi, clan wilayah yan g !ebih maju akan menjadi penghambat bagi perkembangan wilayah yang lebih miskin. Demikian juga golo ngan yang lebih kaya akan menjadi bertambah kaya, sedangk an y ang lebih miskin menghadapi lebih banyak kesulitan untuk berkembang. I(eadaan yang seperti itu tidak akan memaksi mumkan kemakmu ran masyarakat clan oleh sebab itu sangat merugikan negara. Untuk mengatasi masalah yang baru saja diterangkan, salah satu langkah penting yang selalu dijalankan pemerintah adalah dengan menggunakan kebijakan moneter dan fiskal. Pemerintah akan membuat perbelanjaan yang lebih banyak ke sektor, wilayah dan golongan masyarakat yang kedudukan ekonominya lebih mundur. Di sampi ng itu, dengan memberikan i nsentif moneter (misalnya memberikan fasilitas pinjaman yang lebih baik dan suku bunga pinjaman yang lebih rendah) dan insentif fiskal (dalam bentuk peringanan pajak selama beberapa tahu n, pe rcepatan penyusutan modal dan sebagainya), pemerintah mencoba menarik para pengusaha untuk menginvestasi lebih banyak ke sektor atau wilayah yang relatif kurang berkembang. Di negara-negara berkembang kebijakan moneter dan fiskal juga penting artinya untuk menambah efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi. Di negara-negara tersebut biasanya perkembangan sektor industri baru mulai berlaku. Produksi industri-industri di negara-negara maju lebih tinggi mutunya dari negara-negara berkembang. Maka kalau perekonomian itu hanya diatur oleh mekanisme pasar (tanpa adanya campur tangan pemerintah), negara-negara berkembang tidak akan dapat mengembangkan industri-industrinya. Menghadapi masalah ini negara-negara 419 BAB DELAPANBELAS berkembang menggunakan kebijakan moneter dan fiskal untuk memastikan supaya sektor industri dapt berkembang secara memuaskan di negara-negama terscbut. Pemerintah akan me bank-bank perdagangan dan badan-badan keuangan lainnya untuk memberikan pinjaman bersyamt ringan kepada investor-investor di bidang industri. Pemerintah juga dapat memungut paiak yang tinggi ke atas barang-barang industri yang diimpor, dan sebaliknya memungut pajak yang sangat rendah ke atas barang-barang modal dan bahan-bahan mentah industri yang diimpor untuk menggalakkan perkembangan kegiatan di scktor industri. Meratakan Distribusi Pendapatan Bebemapa negama maju kempkali dinamakan scbagai "negara kemakmuran" (welfare state). Din demikian karena negara-ncgara itu membuat kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk lebih itkan pemerataan pendapatan masyarakatnya, schingga perbedaan di antara golongan masyamakat yang sangat kaya dengan yang sangat miskin tidak begitu nyata. Tujuan itu dicapai terutama dengan menggunakan alat-alat kebijakan fiskal. Alat-alat kebijakan fiskal tersebut adalah: () menjalankan sistem pajak yang bersifat progresif dan (ii) melakukan perbelanjaan yang bersifat membantu golongan masyarakat yang sangat miskin, yaitu memberikan bantuan (subsidi) kepada golongan kt tersebut. Sister pajak dapat dibedakan kepada tiga jenis: pajak progresif, pajak regresif dan pajak teap. Pajak progresif adalah sistem pajak di mana tingkat pajak yang harus dibayar menjadi besar apabila pendapatan menjadi bertambah tinggi. Sebagai contoh, apabila pendapatan sescorang adalah Rp 10 juta setahun tingkat pajaknya adalah 10 persen dari pendapatan itu, tetapi apabila pendapatannya adalah Rp 20 juta setahun tingkat pajaknya menjadi 20 persen, maka sistem pajak seperti ini dinamakan sistem pajak progresif. Sistem pajak regresif adalah kebalikan dari sistem pajak progresif, yaitu semakin tinggi pendapatan semakin kecil tingkat pajaknya. sistem pajak proporsional adalah sistem pajak di mana tingkat pajak adalah sama besamya untuk be tingkat pendapatan, yaitu walaupun pendapatan sangat tinggi persentasi pajaknya tidak berbeda dengan yang dipungut pada pendapatan rendah. Di banyak negara, sistem pajak yang selalu digunakan adalah sistem pajak progresif. Maka makin besar pendapatan, makin besar pula bagian dari pendapatan itu yang akan digunakan untuk membayar pajak. Olch karenanya pendapatan yang boleh digunakan untuk membiayai perbelanjaan yang dibuat olch penerima pendapatan itu adalah jauh lebih kecil dari pendapatannya yang sebenarmnya. Dengan cara ini jurang perbedaan pendapatan di antara golongan masyarakat yang berpendapatan tinggi dan golongan masyarakat yang berpendapatan rendah dapat dikurangkan. Di samping dcengan menggunakan sistem pajak progresif, usaha untuk mengembangkan pendapatan dalam masyarakat dilakukan pula dengan melakukan perbelanjaan pemerintah yang bersifat membantu golongan-golongan masyarakat yang sangat miskin. Perbelanjaan demikian dinamakan "perbelanjaan kebajikan" (welfar e expenditure). Tujuannya ialah untuk memberikan bantuan keuangan kepada golongan penduduk yang sangat miskin sehingga mereka dapat menikmati kehidupan yang lebih baik. Perbelanjaan kebajikan ini terutama dilakukan di negara-negara yang sudah sangat maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Negeri Belanda dan Jerman Barat. Di Amerika Serikat perbelanjaan kebajikan ini diberikan kepada bekas tentara (veteran), orang-orang yang 420 SAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTA ah sangat tua dan tidak sanggup beke· j, • s"" 4 cera lagi, orang-orang cacat, pekerja-pekerja yang tclah tan nsiun para penganggur. Perbclanj kcbe··' pe'~4; '' r. ~) ,5, ,» Jaan «cbajikan yang dilakukan pemerintah dinamakan ·embiayaan pundahan ' atau transfe r payments, ·' I" be r. "? ' .: b: · s, yatu ayaran yang dilakukan pemerintah di mana si ·id. crima pembayaran 1tu tidak perlu b ik b p" j. rbel. .:. memberikan arang dan jasa sebagai balasannya. Dengan erkataan lain, perbelanjaan kebajikan pemerintah (pembayaran pindahan) itu merupakan bantuan mu pemberian kepada orang-orang yang memerlukan terscbut. RINGKASAN DAN KONSEP PENTING RINGKASAN 1. Pada dasarnya bab ini membuat penilaian ke atas efisiensi dari operasi sistem pasar bebas dan peranan pemerintah dalam memperbaiki sistem pasar bebas sehingga ia dapat beroperasi dengan lebih ideal yaitu dapat mengembangkan ekonomi dan pada waktu yang sama meningkatkan kemakmuran untuk seluruh masyarakat. 2. Untuk memahami operasi dari suatu sistem pasar bebas perlu dilihat (i) bagaimana sistem tersebut menyelesaikan masalah "apa", "bagaimana", dan "untuk siapa, dan (i) bagaimana pula sistem itu membuat penyesuaian-penyesuaian terhadap berbagai perubahan yang berlaku di berbagai pasar dalam perekonomian. Dalam memenuhi kebutuhan ini perlulah dilihat interaksi yang berlaku di pasar barang clan pasar faktor produksi melalui analisis keseimbangan sebagian dan analisis keseimbangan umum. Dalam analisis keseimbangan sebagian ditunjukkan bagaimana perubahan keadaan di sesuatu pasar barang (misalnya pakaian) akan mempengaruhi pasar faktor dari barang tersebut (pakaian). Sedangkan analisis keseimbangan umum menerangkan hubungan saling memp engaruhi dari berbagai barang di pasar barang clan di pasar faktor. 3. K ebaikan sistem pasar bebas meliputi aspek-aspek berikut: a. Secara teori dapat diharap kan faktor-faktor produ ksi akan digunakan secara optimal karena ia mencapai efisiensi yang bersifat produktif clan alokatif. Efisiensi ini menyebab kan kesejahteraan masyarakat dapat dimaksimumkan. b. Apabila terjadi perubahan dalam perekonomian, pasar bebas dapat melakukan penyesuaian dengan cepat dan kegiatan ekonomi tetap dapat beroperasi dengan baik. c. Sebagai akibat dari tercapainya efisiensi kegiatan ekonomi dalam jangka pendek, dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dapat diwujudkan. d. Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang disukainya. 4. Di samping itu sejak lama ahli-ahli ekonomi telah melihat beberapa kelemahan berikut dari sistem pasar bebas. . a. Operasinya dapat menimbulkan beberapa efek eksternal yang negatif. 421 a - BAB DELAPANBELAS b. dalam sistem terscbut barang publik kurang diproduksikan, sedangkan barang merit biayanya sangat tinggi dan tidak menguntungkan masyarakat. c. Dalam jangka panjang mekanisme pasar cenderung untuk mewujudkan kekuasaan monopoli oleh perusahaan tertentu. d. Distribusi pendapatan cenderung untuk menjadi semakin buruk. e. Adakalanya penyesuaian yang diharapkan tidak berlaku dan sebagai akibatnya masalah yang timbul menjadi semakin memburuk. 5. Untuk mengatasi kelemahan yang dinyatakan dalam (4), pemerintah perlu campur tangan dalam sistem pasar bebas. Campur tangan tersebut dapat dibedakan kepada tiga bentuk: a. Menciptakan undang-undang dan peraturan yang bertujuan agar kelemahan sistem pasar bebas dihindari dan operasi ekonomi clan persaingan menjadi semakin efisien. b. Menjalankan sendiri beberapa kegiatan ekonomi. Bidang-bidang di mana pemerintah terlibat langsung dalam kegiatan ekonomi adalah: • Menghasilkan barang publik • Menghasilkan barang merit yang baik. • Menjalankan sendiri perusahaan-perusahaan yang penting artinya kepada meningkatkan kesejahteraan masyarakat. • c. Bentuk lain campur tangan pemerintah adalah menjalankan (i) kebijakan fiskal-yaitu membuat perubahan dalam pajak dan pembelanjaan pemerintah; clan (ii) kebijakan moneter-yaitu mengatur pertambahan penawaran uang clan mempengaruhi penentuan suku bunga dalam perekonomian. Campur tangan melalui keclua-dua kebijakan ini adalah untuk meningkatkan kegiatan ekonomi, mempercepat pertumbuhan, meningkatkan kemakmuran clan masyarakat menyamaratakan pendapatan. KONSEP PENTING • Analisis keseimbangan sebagian (partial equilibrium analysis): Suatu gambaran tentang hal-hal yang berlaku dalam pasar barang dan pasar faktor untuk sesuatu barang tertentu tanpa memperhatikan keadaan di pasar-pasar berbagai barang lain dalam perekonomian. Analisis keseimbangan umum (general equilibrium analysis): Gambaran umum tentang hubungan saling mempengaruhi di antara berbagai pasar barang dan pasar faktor dari barang barang yang terdapat dalam perekonomian. Dalam analisis ini ditunjukkan bagaimana perubahan pasaran sesuatu barang (misalnya minyak) akan mempengaruhi pasar barang lainnya (misalnya mobil, angkutan umum dan pendapatan serta konsumsi masyarakat). Barang publik (public goods): Barang yang disediakan oleh alam atau dihasilkan dalam kegiatan memproduksi yang digunakan oleh semua golongan masyarakat secara bersama dan sukar memungut pembayaran. 422 BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMEINTAH ASAR Brang merit (merit goods): Barang yang penting artinya kcpada masyarakat yang dapat produksikan olch swasta dan dipungut bayaran, tcetapi bayarannya mungkin tcrlalu mahal dan mempengaruhi kemakmuran masyarakat. Barang pribadi: barang yang dihasilkan dalam perekonomian, yang digunakan secara pribadi, an dapat dengan mudah dijual kepada setiap konsumen. Biaya pribadi (private cost): Biaya yang dibelanjakan oleh scktor swasta untuk menghasilkan bamang-barang yang akan dijual ke pasar. • Biaya sosial (social cost): Efek yang diperoleh masyarakat-yang meliputi cfek baik dan cfek buruk dari kegiatan menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan dalam perckonomian. Efisiensi alokatif: Operasi perusahaan yang mampu menciptakan keadaan di mana harga -= biaya marjinal, yang merupakan syarat untuk memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. pabila keadaan ini dicapai, perusahaan dikatakan mencapai efisiensi alokatif. Efisiensi produktif: Perusahaan dikatakan mencapai keadaan ini apabila dapat memproduksikan barang pada ketika kurva AC mencapai titik yang paling rendah yang berarti biaya produksi adalah yang paling minimum. I Eksternaliti: Efek buruk atau baik yang diwujudkan oleh kegiatan perusahaan-perusahaan atau kegiatan mengkonsumsi masyarakat terhadap lingkungan alam dan masyarakat sekelilingnya dan perckonomian secara keseluruhannya. Manfaat sosial bersih (net social benefits): Keuntungan yang diperoleh masyarakat setelah ditolak olch keburukannya yang diakibatkan oleh operasi perusahaan-perusahaan menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan masyarakat. Masyarakat sekemakmuran (welfare state): Negara yang menekankan menciptakan kescjahteraan untuk semua penduduknya melalui mengenakan pajak yang tinggi kepada golongan kaya dan menggunakan·pendapatan ini untuk golongan yang relatif miskin atau yang tidak bekerja scperti para pensiunan, para penganggur dan beberapa golongan masyarakat lainnya yang pendapatannya relatif rendah. Tangan gaib (invisible hand): Istilah yang diciptakan oleh Adam Smith yang pada hakikatnya mengatakan bahwa dalam sistem pasar bebas tidak terdapat manusia atau isntitusi yang akan mengatur kcgiatan dalam perekonomian. Kegiatan itu sepenuhnya didasarkan kepada interaksi di antara pelaku-pelaku kegiatan ckonomi di pasaran. 423 I I BAB DELAPANBELAS PERTANYAAN DAN LATIHAN • PILIHAN GANDA • Yang dari yang berikut bukan barang publik? L A. ampu lalu lintas. B. Universitas C. Mercu suar. D. Angkatan bersenjata. 2 Yang manakah dari yang berikut bukan tergolong sebagai eksternaliti buruk dari operasi perusahaan-perusahaan? A. Kesesakan lalu lintas di kota yang berkembang. B. Kebiasaan merokok. C. Kemeroso tan taraf kesehatan di daerah industri. D. Pengotoran lingkungan. dari 3. Szlah satu tujuan campur tangan pemerintah untuk memperbaiki sistem pasar bebas adalah A. untuk menambah pendapatan pajak. B. untuk menaikkan produktivitas kegiatan memproduksi. C. untuk mencegah diskriminasi dalam penggunaan tenaga kerja di berbagai perusahaan. D. untuk memastikan distribusi pendapatan masyarakat yang lebih adil. 4. Kegiatan pemerintah untuk membangun dan menyelenggarakan sekolah-sekolah bertujuan untuk menyediakan A. barang publik. B. barang modal. C. barang setengah jadi. D. barang merit. ESE/ 1. Terangkan bagaimana perhubungan di antara (i) pasar barang dan pasar faktor, dan (i) perubahan keseimbangan di sesuatu pasar dengan keseimbangan di pasar lainnya. • 2. a. Terangkan perbedaan di antara biaya pribadi dan biaya sosiaI. Dalam keadaan yang bagaimanakah sesuatu proyek mempunyai net social benefit yang positif? b. Terangkan cfisiensi alokatif dan efisiensi produktif. Ditinjau dari sudut ini persaingan sempurna lebih baik dari monopoli? mengapakah • 424 I ' puSAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINT4 3 Apakah barang publik dan barang merit? Dalam sistcm pasar bcbas adakah barang publ barang mcrit diproduksikan sesuai dengan yang dipcrlukan a masaralat? Terangkan perana pcmcrintah dalam persoalan di a~e 4. Terangk an artikcbijakan fiskal dan kebijakan moneter. Apakah tujuan utama pemerintah mcnjalankan kedua-dua kcebijakan tersebue da1a 5. Terangkan bcberapa kegiatan usaha • yang dijalankan secara langsung oleh pemerintah atau mendirikan perusahaan-perusahaan milik pemerintah. Terangkan beberapa tujuan utama den%a kegiatan tersebut. I PER PUSTAAAN ' t-----=- I <Y1 &eat ik.a 446av I I( .-, • '---- FMIPA-IP • • • 425 I n e s • Adam Smith, 3 Batas kemungkinan produksi, 54-57 Biaya berubah total, 210 biaya eksplisit, 208 Biaya marjinal, 189, 212 Biaya marjinal faktor, 335 Biaya pribadi, 408 Biaya produksi jangka panjang, 212-213 Biaya produksi jangka pendek, 208-216 Biaya sosial, 260, 408 Biaya tersembunyi, 208 Bia ya tetap, 210 Biaya tetap rata-rata, 211 Biaya total, 209-210 Biaya total rata-rata, 211 Afte r sale service, 297 Alokasi faktor produksi, 330 Analisis keseimbangan sebagian, 395-399 Analisis keseimbangan umum, 399-402 Anggaran belanja seimbang, 418 Asumsi, 12 Aturan permainan, 413 Barang, 5 Barang akhir, 5 Barang berbeda corak, 297, 315 Barang cuma-cuma, 5 Barang ekonomi, 5 Barang esensial, 5, 81 Barang inferior, 5, 81 Barang konsumsi, 5 Campur tangan pemerintah, 44-46, 413 Ceteris paribus, 13 Close substitute, 297 Barang merit, 408-410 Barang mewah, 6, 81 Barang modal, 5 David Ricardo, 372 Derived demand, 339 Diferensiasi produksi, 303, 305 • • • Differentiated produet, 297 Barang netral, 80 Barang normal, 6, 81 Barang pelengkap, 80 Barang pengganti, 80 Barang pribadi, 6 Dieconomies of scale, 221-222 ' Distribusi pendapatan, 260-261, 304, 330,412, 420 Duopoli, 314 Barang publik, 6, 408-410, 415-416 Barang serupa, 232 Barang setengah jadi, 5 427 • ' INDEKS Economies of scale, 220-221 Identical product, 232 Iklan, 305-309 Indeks harga, 19 Indeks produksi, 19 Industri, 194 Industri biaya meningkat, 254-255 Industri biaya menurun, 255-256 Industri biaya tetap, 253-254 Inovasi, 259-260, 303, 385 Investas, 3 76 Isocost, 201 Efek pendapatan, 159-161-178-180 Efek penggantian, 158-159, 178-180, 340 Efisiensi alokatif, 258, 402-404 Efisiensi penggunaan faktor produks, 419 Efisiensi produktif, 257-258,404-406 Ekonomi campuran, 31, 66-67 Ekonomi deskriptif, 9 Ekonomi pasar, 31,39-44,64-66 Ekonomi perencanaan pusat, 31, 67 Ekonomi terapan, 10 Eksternalit, 408 Isoquant,199-200 • Elastisitas penawaran, 117-118 Elastisitas permintaan, 103-105, 116 Elastisitas permintaan faktor, 342-343 Elastisitas permintaan harga, 105-110 Elastisitas permintaan pendapatan, 116-117 Elastisitas permintaan silang, 116-117 Jangka panjang, 194-199 J angka pendek, 194 Jasa, 5 J asa setelah jualan, 297 J umlah produksi fisik, 333 Faktor-faktor produksi, 6 Firma, 190, 194 Fungsi produksi, 193-195, 333 Garis anggaran pengeluaran, 172-175 Garis biaya sama, 200 Gerakan sepanjang kurva penawaran, 89 Gerakan sepanjang kurva permintaan, 82-83 • Keahlian keusahawanan, 7 Kebaikan pasar bebas, 402-407 Kebijakan fiskal, 24, 417-418 Kebijakan harga maksimum, 138-139 Kebijakan moneter, 24, 417-418 Kebutuhan masyarakat, 5 Kegagalan pasar, 42-44, 407-412 Kekakuan, 411 Kekuasaan monopoli, 385 Kemajuan teknologi, 58-60, 354 Keseimbangan pasaran, 90-93 Keuntungan, 383-385 Hambatan kemasukan, 320-322 , . Hasil penjualan marjinal, 235 . ' Hasil penjualan produksi marjinal, 333 Hasil penjualan produksi total, 333 Hasil penjualan rata-rata, 234-235 Hasil penjualan total, 235-236 Hipotesis, 13 Kinked demand curve, 317 Kurva kepuasan sama, 154, 168-170 Kurva penawaran firma, 247-248 Kurva penawaran industri, 248-49 Kurva permintaan terpatah, 317 Kurva produksi sama, 149, 200 Homogenous product, 232 Hukum hasil lebih yang semakin berkurang, 196-197, 341 • ' \ Hukum penawaran, 85-87 Hukum permintaan, 76-78 Laissez-faire 64-65 l 428 , • ND£KS Makrockonomi, 23-24 aatat sosial bcrsih, 408 Marginal cost of factor, 335 Marginal physical product, 333 Marginal revenue product, 333 Pengangguran, 57, 62-63 Pengcluaran agrcgat, 24 Pengganti dckat, 297 Pengganti scmpurna, 297 Penghamburan, 58 Perbelanjaan kebajikan, 420 Perdagangan barter, 33 Perekonomian pasar bebas, 393-395 Perekonomian subsisten, 32-33 Perekonomian uang, 33-36 Masalah kelangkaan, 5 Memaksimumkan produksi, 202-203 Menutup perusahaan, 246 Mikroekonomi, 21-23 Mobilisasi tenaga kerja, 365 Modal, 6, 375-378 Monopoli, 410 Mutual interdependence, 315 Net social benefit, 408 Nilai guna (utiliti), 154-156 Nilai guna kardinal, 153 Nilai guna marjinal, 154 Nilai guna ordinal, 153 Nilai guna total, 154 Non-price competition, 298 Oligopoli, 314 Optimisasi penggunaan faktor, 343-345 Perfect substitute, 297 Perkembangan teknologi, 303-304, 323 Permintaan dana modal, 377 Permintaan efektif, 5 Permintaan ke atas faktor produksi, 331-339 Permintaan pasar, 78-79 Permintaan perorangan, 78-79 Permintaan terkait,339 Pernyataan normatif, 11 Pernyataan positif, 11 Persaingan bebas, 414 Persaingan bukan harga, 298, 304 Perseroan terbatas, 490 Persingan monopolistis, 296 Pertumbuhan ekonomi, 58, 63-64 Perubahan penawaran, 89-90 Perubahan permintaan, 83 Perusahaan (firma), 36-37 Perusahaan koperasi, 191 Perusahaan milik negara,191 Perusahaan perkongsian, 190 Perusahaan perseorangan, 190 Peta kepuasan sama, 171-172 Pajak penjualan, 139-143 Paradoks nilai, 161 Pasar barang, 40-41 Pasar faktor, 40-41 Pasar persaingan sempurna, 231-233 Pasar tenaga kerja, 355-363 Pemaksimuman kepuasan, 175-176 Pemaksimuman keuntungan, 192-193, 319-320 Pemaksimuman nilai guna, 157-158 Pembiayaan pindahan, 421 Pemerintah, 37-38 Peminimuman biaya produksi, 193, 203 Penanaman modal, 376 Pendapatan bersih, 377 Pendapatan pindahan, 374-375 Pengambil harga, 232 Price taker, 232 Produksi fisik marjinal, 333 Produksi marjinal, 197-199 Produksi rata-rata, 197-199 Produksi total, 197-199 Produktivitas, 353 Produktivitas modal, 375 Promosi penjualan, 298 429 l Rate of remer as, 376 INDEX$ Revolusi industri, 3 Tabungan, 378-379 Tahun dasar, 19 , 41 Tanah, 6 Riska, 382-385 Tenaga kerja, 6 Rumah tangga, 6 Rumus titik tengah, 108 Teori ckonomi, 9,10 Teori kcbijakan ckonomi, 10 Saling mempengaruhi, 315 Tori produksi, 197, 199-203 Teori produktivitas marjinal, 331-336 Sewa ekonomi, 370-375 Tori tingkah laku konsumen, 153 Shutdown, 246 Tingkat elastisitas pcnawar@n, 118-119 Sirkulasi aliran pendapatan, 38-41 Sistem ekonomi, 31 Skala ekonomi, 217-219 skala tidak ekonomi, 221-222 J Tingkat elastisitas permintaan, 110-112 Tingkat pengembalian modal, 376-377 Tingkat penggantian marjinal, 170-171 Tingkat produksi tak tercapai, 58 Skala ekonomi, 321 Spesialisasi, 34-36 I I Total physical product, 333 Total revenue product, 333 Transfer payment, 421 Standardize d product, 315 Subsidi, 137,143-145 Suku bunga, 378-383 Suku bunga nominal, 383 Suku bunga riil, 383 Sumber alam, 6 Untung lebih normal, 245 Untung normal, 246 Upah riil, 351-352 Upah uang, 350-351 '