J, Y% ~; 'dapa, a ·p de mulanya kurva n ru guna tota adalah konsumsi, maka nilai guna total adalah nol. 'ada n I rn . I' tal be I°nail " '° : 'nya (atau nilai guna marjinal per rupial Ian arang­ ~at it) tidak mengalami perubahan. Dengan demikian, untuk barang B misalnya, MU barang pp_ rang sckarang adalah sama dengan scbelumnya. Berarti sesudah harga barang naik, Lian yang benikut Berhaku: MU barang A MU barang B < Dalam keadaan seperti di atas, nilai guna akan menjadi bertambah banyak (maka kepuasan onsumen akan menjadi bertambah tinggi) sekiranya konsumen itu membeli lebih banyak mng B dan mengurangi pembelian barang • Keadaan di atas menunjukkan bahwa kalau harga aik, permintaan terhadap barang yang mengalami kenaikan harga tersebut akan menjadi emakin sedikit. Dengan cara yang sama sekarang tidak susah untuk menunjukkan bahwa penurunan harga menyebabkan permintaan ke atas barang yang mengalami penurunan harga itu akan menjadi Bertambah banyak. Penurunan harga menyebabkan barang itu mewujudkan nilai guna marjinal per rupiah yang lebih tinggi daripada nilai guna marjinal per rupiah dari barang-barang lainnya tak berubah harganya. Maka, karena membeli barang tersebut akan memaksimumkan rang nilazi guna, permintaan ke atas barang tersebut menjadi bertambah banyak apabila harganya berambah rendah. EFEK PENDAPATAN Kalau pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga menyebabkan pendapatan zil menjadi semakin sedikit. Dengan perkataan lain, kemampuan pendapatan yang diterima untuk membeli barang-barang menjadi bertambah kecil dari sebelumnya. Maka kenaikan harga meyebabkan konsumen mengurangi jumlah berbagai barang yang dibelinya, termasuk barang rang mengalami kenaikan harga. Penurunan harga suatu barang menyebabkan pendapatan riil bcrambah, dari ini akan mendorong konsumen menambah jumlah barang yang dibelinya. dari Akibat perubahan harga kepada pendapatan ini, yang disebut efek pendapatan, lebih mem­ peruat lagi efek penggantian di dalam mewujudkan kurva permintaan yang menurun dari kiri ras ke kanan bawah. Uraian berikut menerangkan bagaimana teori utiliti dapat digunakan untuk membentuk kurva permintaan MEWUJUDKAN KUR VA PERMINTAAN ndaikan seorang konsumen hanya membeli dua jenis barang, iaitu makanan (m) dan pakaian (k). ndaikan apabila ia menggunakan 10 unit makanan, konsumen itu mencapai keseimbangan onsumen, yaitu: MU m MU, - - p m 159 • 8B 1, k n) adalah Rp 10000. Dal am co H . : arga makana : . 'toh ; ·· s permintaan akan diperhatikan perubahan kuant1ta° el dan harga pakaian tidak perlu diketahu. ~; ,Je berubah tetapi harga makanan turun 4 kaian tida e1 lati Seterusnya misalkan harga pa Rp 10000 menjadi Rp 5000, maka MU, MU,, • MU, MU, atau. > > 5000 p p' m m :. R, 5000. Keadaan di atas menyebabkan konsum. di mana pl adalah harga makanan baru, yatu P ., . Pad. k . m ang vital tersebut sangat murah sedangkan barang yang tidak terlalu banyak gunanya sangat mahal? Terdapat dua alasan yang dapat digunakan untuk menerangkan keadaan tersebut. Yang pertama adalah alasan yang sudah lama disadari oleh ahli-ahli ekonomi, yaitu perbedaan dalam biaya produksi. Air merupakan benda yang mudah didapat di berbagai tempat sehingga untuk memperolehnya tidak diperlukan biaya yang terlalu besar. Tetapi tidak demikian halnya dengan berlian sebab ia merupakan barang yang sangat sukar untuk diperoleh clan biaya untuk memproduksikannya sangat tinggi. Alasan di atas tidak lengkap dan tidaklah sepenuhnya benar. Bukan berlian saja yang biaya ntuk memperolehnya tinggi. Demikian juga batu dari bulan, misalnya, bukanlah suatu benda hang mudah diperoleh dan biaya untuk memperolehnya sangat mahal. Akan tetapi, sekiranya batu bulan tersedia di pasar, rasanya harganya tidak akan semahal berlian dan mungkin sekali tidak cbih mahal dari harga air. Maka alasan bahwa barangnya sangat langka dan biaya produksinya ngat mahal merupakan jawaban yang belum memuaskan untuk menerangkan perbedaan ""g2 yang sangat menyolok di antara air dan berlian. I 61 . 8er, Jbih tepat mengenai scbabny. " a ,% ·jelasan yang I' :b d;- Teoti nilai guna memberikan pen1 'rd, cerlian. Perbedaan tersebut lisebaby,, "Pat " hr air dan er :. perbedaan yang sangat nyata antara ha'g ' ole , Oleh karena air sangat mudah dis s. '.. t berbe«la. .:. :. 2°rol maka orang akan mengkonsumsi air schingg I ,, schingga orang baru mau mengc,, " a.: :. • dalah begitu rendahnya murah. Nilai guna marjinal air adalah e allah 3Jee[i. Nilai guna marjin 2aka lal yang men%, " " vendah selait. lebih banyak air apabila harganya sangat '' , tau rendah. :ntul, apakah suatu barang itu mempunyai harga yang ting~!" 4n SURPLUS KONSUMEN + wujudnya kelebihan kepuasan yang dinikm. Teori nilai guna dapat pula menerangkan tentang I' • • l ati dike >b. ,: ' :: dalam analisis ekonom1, enal sebagai surpl oleh para konsumen. Kelebihan kepuasan 1n1, 1a1a . d: di k us beraru perbe aan kil 1 antara :epuasan konsumen. Surplus konsumen pada hal katnya Yang b¢ ik ·imlah barang dengan pembayaran yang h diperoleh seseorang di dalam mengkonsums1kan seju1 ., 1arus • '8 .b Ke yang diperoleh selalu lebih besar dari a% dibuat untuk memperoleh barang tersebut. .epuasan ., Ipada pembayaman yang dibuat. Perhatikan contoh yang sederhana berikut. Seorang konsumen pergi ke pasar membeli mangga dan bertekad membeli satu buah yang cukup besar apabila harganya Rp 1500. Sesampainya di pasar dia mendapati bahwa mangga yang diinginkannya hanya berharga Rp 1000. Jadi ia dapat memperoleh mangga yang diinginkannya dengan harga Rp 500 lebih murah daripada harga yang bersedia dibayarkannya. Nilai Rp 500 ini dinamakan surplus konsumen. CONTOH ANGKA Surplus konsumen wujud sebagai akibat dari nilai guna marjinal yang semakin sedikit. Uraian sebelum ini telah menunjukkan bahwa harga suatu barang berkaitan rapat dengan nilai guna • marjinalnya. Misalkan pada barang ke-n yang dibeli, nilai guna marjinalnya sama dengan harga. Dengan demikian, oleh karena nilai guna marjinal dari barang ke-n adalah lebih rendah dari barang sebelumnya, maka nilai guna marjinal barang yang sebelumnya adalah lebih tinggi dari harga barang itu dan perbedaannya merupakan surplus konsumen. Contoh dalam Tabel 7.2 menggambarkan bagaimana surplus konsumen akan terwujud. Kolom (2) dalam Tabel 7.2 menunjukkan kesediaan seorang konsumen mangga untuk membayar mangga yang diingininya. Untuk mangga yang pertama dia bersedia membayar Rp 1700, mangga yang kedua dia bersedia membayar Rp 1500 dan seterusnya. Misalkan di dalam pasar harga mangga adalah Rp 700. Dengan harga yang sebesar ini konsumen tersebu! akan membeli enam mangga seminggu, karena untuk mangga yang keenam ia bersedia membaya Rp 700 dan harga di pasar juga Rp 700. Mangga ketujuh dan kedelapan tidak akan dibelinya karena harga pasar lebih tinggi daripada harga yang bersedia dibayarnya. Berapakah surplus konsumen yang dinikmatinya? Hal itu di· ··ikk¢ dal. kol (3) dan • • «a a: a m I1tunjukl:an lam :olom kolom (4). Dalam kolom (3) ditunjukkan surplus konsum di ··dka ]eh setiaP .b 1· S b • en yang t\-VUJU an o e d mangga yang Ibelnya. »ebaga contoh, untuk mempet leh .:. di be rsedia rote mangga yang ketiga lia e' membayar Rp 1300, sedangkan harga yang harus dib: ' ,, Jabil « ayarnya adalah Rp 700. Maka ap 162 6KAH LAKU KONSUMEN I co. - 7.2 1A8' '~~sumen yang Dinikmati Seorang Pembell Mangga sml.us" -%ad»am oeicd sac .as mangga setiap dibayar konsumen jika harga mangga surplus minggu p700uah konsumen () (2) (3) (4) Mangga pertama Rp 1700 Rp 1000 Mangga kedua 1500 800 Mangga ketiga 1300 600 Mangga keempat 1100 400 Mangga kelima 900 200 Mangga keenam 700 0 Rp 1000 1800 2400 2800 3000 3000 • Mangga ketujuh 500 - Mangga kedelapan 300 - - - mangga yang ketiga dibeli, untuk konsumsi ini ia akan memperoleh surplus konsumen sebesar Ro 600. Karena untuk mangga pertama hingga yang kelima, harga yang bersedia dibayarnya ±dlazh lebih ti nggi daripada harga pasar, maka konsumen mangga itu akan memperoleh surplus konsumen yang lebih besar apabila konsumsi mangganya dinaikkan sehingga mencapai ima buah seminggu. Dia akan menghentikan membeli mangga apabila konsumsi mangganya adalah enam mangga seminggu karena untuk mangga yang keenam ini pembeli mangga tersebut idazk memperoleh surplus konsumen lagi. Jumlah seluruh surplus konsumen yang dinikmati dazri membeli enam mangga tersebut ditunjukkan dalam ko!om (4), yaitu sebanyak Rp 3000. GRAFIK SURPLUS KONSUMEN Surplus konsumen dapat juga digambarkan secara grafik, yaitu seperti yang ditunjukkan dalam • Gambar 7.3.Grafik () memberikan satu gambaran umum tentang menentukan surplus konsumen secara grafik. Sumbu tegak menggambarkan tingkat harga, sedangkan sumbu datar meng­ gambarkan jumlah barang yang dikonsumsi. Nilai guna total yang diperoleh dari mengkonsumsi Q buah mangga digambarkan oleh AOQB. Untuk memperoleh mangga tersebut si pernbeli harus membayar OQBP. Maka segitiga APB menggambarkan surplus konsumen yang dinikmati oleh pembeli mangga tersebut. Grafk (i) menggambarkan surplus konsumen seperti yang diuraikan dalam contoh angka sbelum ini , yang diringkaskan dalam Tabel 7.3. DD adalah kurva permintaan yang digambarkan erdasarkan data dalam kolom (2) dari Tabel 7.3. Harga adalah Rp 700 untuk setiap mangga. Surplus konsumen untuk setiap unit mangga yang dibeli ditunjukkan oleh garis tegak di antara garis rga dengan kurva permintaan. Sebagai contoh, garis MN adalah surplus konsumen yang diperoleh "ar memakan mangga yang ketiga. Pembeli bersedia membayar mangga ini sebanyak Rp1300, Pi harga pasar adalah Rp 700. Dengan demikian nilai MN yaitu surplus konsumen, adalah hp1300 -Rp 700 = Rp 600. Jumlah surplus konsumen diperoleh dengan menjumlahkan nilai 80is-garis tegak yang seperti itu dari unit pertama hingga keenam. 163 GAMBAR7.3 Surplus Konsumen dalam Grafik p p A D Surplus Konsumen M •• 1700­ 1500·­ 1300-­ 1000 700 N I I I I I I B I 500 I I I I I I I - . P . . . I I I I I I I I I I I I D I I I I I I D I I I I I I I I Q Q 4 6 8 0 2 0 Q (ii) Gambaran angka (i) Gambaran umum RINGKASAN DAN KONSEP PENTING RINGKASAN 1. Teori tingkat laku konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen di pasaran, yaitu menerangkan sikap konsumen dalam membeli clan memilih barang yang akan dibelinya. • • Teori ini dikembangkan clalam clua bentuk: teori utiliti clan analisis kepuasan sama. Dalam bab ini diterangkan teori utiliti dan analisis kepuasan sama cliterangkan dalam bab berikut. • 2. Dalam teori utiliti perlu dibedakan dua konsep: utiliti total atau jumlah utiliti dari mengkonsums! sejumlah barang tertentu clan utiliti marjinal-yaitu tambahan utiliti yang diperoleh dari menambah satu unit barang yang dikonsumsi. Pola konsumsi ke atas sesuatu barang dipengaruhi oleh hukum utiliti marjinal yang semakin menurun. Artinya, semakin banyak suatu barang dikonsums, semakin sedikit nilai utiliti marjinalnya dan pada akhirnya utiliti marjinal akan bernilai negatit 3. Apabila seseorang hanya mengkonsumsi satu jenis barang saja, kepuasan yang maksimum akan dicapai pada ketika utiliti marjinal adalah nol (dan pada waktu ini utiliti total mencapa! maksimum). Apabila seseorang mangkonsumsi banyak barang, syarat pemaksimuma kepuasan adalah: MU, MU, MU, - - - - 164 ~8I TINGKAH LAKU KONSUMEN MU,, MU, dan MU, adalah harga barang A, B Ac P, P, dan P, adalah harga barang A, B dac mi tingkah laku konsumen dapat meneran@le ; T°' e kanan bawah s; 1gkan mengapa kurva permintaan menurun dari ri atas e yaitu yang menggar bl ah Dengan menggur k; ~mbarkan apabila harga turun, permintaan ertamban. "" nakan tcori nilai gun; d, 4, k -s ses "tu b . b k sun)e.tl e . a 1apat literangkan mengapa permintaan RLn Un Rta11g erstfat der ikin d cons ,l »indk 1 mikian lan selanjutnya teori nilai guna dapat juga Jigunakan untuk mewuju kan kurva permintaan konsumen. Tori nilai guna dapat pula digunakan untul 5. I° • tu k menerangkan tentangpadadoks nilai, yaitu keadaan di ,ana bebe1-apa 1erus bara11g )'ang san�t b . d . . · · m: 8! 2Crguna dalam kehidupan sehari-hari (seperti air d udara) l1argan) 1 a sa11o-:it 1·endal1 seda J b · · an '8""' ngkan arang yang kurang berguna (seperti belian) harganya sangat tngg1. • 4 Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi suatu barang biasanya lebih tinggi dari pengorbanan (pembayaran) yang dibuat untuk memperoleh barang tersebut. Perbedaan di antara keduan ya dinamakan surplus konsumen. Bagaimana surplus konsumen akan wujud dapat ditunjukkan untuk kasus seorang individu dan untuk keseluruhan konsumen dalam suatu pasar barang KONSEP PENTING ' Efek pendapatan: Pengaruh atau akibat perubahan harga sesuatu barang terhadap pendapatan I riil .konsumen yang menggunakan barang yang mengalarni perubahan harga. Efek penggantian: Perubahan cita rasa konsumen dalam mengkonsumsi sesuatu barang zpabila dibandingkan dengan barang-barang lain sebagai akibat perubahan harga barang tersebut. Hukum nilai guna marjinal: Suatu rumusan yang menyatakan bahwa semakin banyak sesuatu barang dikonsumsi seseorang, semakin sedikit tambahan nilai guna yang dinikmati orang tersebut. • Nilai guna: Kepuasan yang diterima seseorang dari mengkonsumsi suatu barang. Konsep nilai dibedakan gna kepada nilai guna total clan nilai guna marjinal. Nilai guna total adalah jumlah epuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang. Nilai guna marjinal adalah tambahan epuasan yang diperoleh dari tambahan seunit barang yang dikonsumsi. Paradoks nilai: Keanehan dalam menilai barang berdasarkan harganya dengan berdasarkan manfaatnya kepada kehidupan manusia. Harga berlian tinggi tetap manfaatnya kepada manusia "tndah. Sedangka n harga air rendah tetapi manfaatnya tinggi. Paradoks ini dapat diterangkan dengan enggunakan teori nilai guna. urplus konsumen: Kelebihan kenikmatan konsumen dalam mengkonsumsi sesuatu barang apa­ . Pila dibandingkan dengan pembayaran yang perlu dilakukan untuk memperoleh barang tersebut. 165 BAB % VU PERTANYAAN DAN .ATIHAN PILIHAN GANDA .b I · k nya tujuan seorang konsL1men ya d 1 . Dalam menggunakan uang yang dapat libelanjakant ' grasio%, . adalah A untuk membeli sebanyak-banyaknya barang­ B memaksimumkan jumlah kepuasannya. C. meminimumkan jumlah pengeluarannya dan menambah tabungan. D. berhemat dan membeli barang yang perlu saja. • 2. Seorang konsumen akan mencapai kepuasan maksimum dari membelanjakan sejumlah a% apabila "8 A. nilai guna total setiap barang sama. B nilai guna marjinal setiap barang sama. C. jumlah rupiah yang dibelanjakan untuk setiap barang sama. D. nilai guna marjinal per rupiah setiap barang sama. 3. Yang manakah di dalam grafik berikut merupakan surplus konsumen? • A D s p --- - - I D I B s I I I 0 Q Kuantitas A. PAE B. OPEQ C.OBEQ D. OQEA 166 ., 7NGKAH LAKU KONSUMEN +c0R' ESEl pedakan arti nilai guna total dan nilai guna marjinal. Terangkan ciri-ciri dari nilai guna total dan '~ai guna marjinal. Berdasarkan kepada ciri-ciri yang anda jclaskan tcrsebut buatlah kurva nilai total dan kurva nilai guna marjinal. una 5 Apabila scorang konsumen mengkonsumsi bcberapa jenis barang, terangkan keadaan yan Akan memaksimumkan kepuasannya di dalam mengkonsumsi barang tersebut. , Umikan bagaimana tori nilai guna (utiliti) mencrangkan sifat permintaan pembceli suatu barang yang liperjualbelikan di pasar. terhadap 4.a. Apakah yang dimaksudkan dengan paradoks nilai? pakah peranan teori nilai guna di dalam menerangkan paradoks nilai? • Dengan menggunakan contoh angka dan secara grafik terangkan wujudnya surplus konsumen. KUANTTTATIF 1. Seorang konsumen membeli mangga dan durian, dan nilai guna total dari memakan masing­ masing buah tersebut adalah seperti yang ditunjukkan dalam tabel di bawah ini: DURIAN MANGGA Jumlah Nilai guna total Jumlah Nilai guna total 1 250 f 370 2 460 2 650 3 630 3 850 4 760 4 980 5 850 5 1050 6 900 6 1070 a Tentukan nilai guna marjinal dari memakan durian dan memakan mangga. b. Misalkan harga mangga dan durian masing-masing adalah Rp 500. Berapakah jumlah durian clan mangga yang akan dibelinya apabila uang yang akan dibelanjakan adalah sebanyak Rp 3500? c Lukiskan grafik nilai guna total dan marjinal untuk buah durian dan mangga. Scorang konsumen ingin membeli makanan dan pakaian untuk dirinya dan keluarganya. Harga makanan adalah Rp 600 dan sehelai pakaian berharga Rp 6000. Nilai guna total yang diperolch dari mengkonsumsi pakaian dan makanan adalah seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. 167 BAB Tu0 Nilai guna total Konsumsi (unit) Konsumsi (unit) Nilal guna total 1 1 600 2 2 3 4 5 1100 1500 1800 2000 3 4 14000 24000 30000 32000 30000 5 • a. Hitunglah nilai guna marjinal untuk makanan dan pakaian pada berbagai unit barang seper ditunjukkan dalam tabel di atas. b. Misalkan pendapatan konsumen adalah Rp 27000. Apabila semua pendapatan tersebue dibelanjakan, berapa banyak makanan dan pakaian yang akan dibelinya untuk memak simumkan kepuasannya? c. Misalkan pendapatan konsumen itu adalah Rp 38500 dan harga pakaian meningkat menjadi Rp 12000. Gabungan makanan dan pakaian yang bagaimanakah perlu dibelinya untuk memaksimumkan kepuasannya? Berapakah sisa pendapatannya yang dapat ditabung? • • 168 l • • • • eof1 1n • • onsu en: a 1S1S urva uasan • HAL-HAL YANG DITERANGKAN • • Kurva kepuasan sama dan peta kepuasan sama. • Garis anggaran pengeluaran. • Keseimbangan konsumen. • Faktor-faktor yang mengubah keseimbangan konsumen. • Efek penggantian dan efek pendapatan. • Menentukan kurva permintaan. Seczra historis, teori nilai guna (utility) merupakan teori yang terlebih dahulu dikembangkan untuk meerazngk an kelakuan individu dalam memilih barang-barang yang akan dibeli clan dikonsumsinya. Dapat dilhat bahwa analisis terse but telah memberi gambaran yang cukup jelas· ten tang prinsip­ pminsi p pemaksimuman kepuasan yang clilakukan oleh orang-orang yang berfikir secara rasional dalzm memilih berbagai barang keperluannya. Akan tetapi, telah lama orang melihat suatu «elemahan penting dari teori tersebut, yaitu: menyatakan kepuasan dalam angka-angka adalzh rang tepat oleh karena kepuasan adalah sesuatu yang tidak mudah untuk diukur. Untuk menghindati kelemahan ini Sir John R. Hicks telah mengembangkan satu penclekatan baru untuk mewujudkan Pmnsip pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan terbatas. nalisis ini dikenal sebagai analisis kurva kepuasan sama, yang meliputi penggambaran dua acam kurva, yaitu kurva kepuasan sama clan garis anggaran pengeluaran. URVA KEPUASAN S "menggambarkan kurva kepuasan sama perlu dimisalkan bahwa seseorang konsumen hane. "membeli dan mengkonsumsi dua macam barang saja. Dalam contoh yang akan digunakan "barang tersebut adalah makanan dan pakaian. Pemisalan-pemisalan lain adalah cita rs. 169 • mencntukan kombinasi ba BAB De k masyarkat tidak berbah dan konsumen bcbas "' "& may, dan pakainn yang diingininya. KOMBINASI BARANG YANG MEWUJUDKAN KEPUASAN SAMA .. I T b 1 8 b ....,,.kanan dan pakaian yang akan alam D Tabel 8.1 ditnjukkan enam membe, gabunga" kepu ' ,~~men. Apakab gabungan A ata ""in uasan yang sama besarnya kcpada scscorang """ ''Ba atau Da uEa a4, ~t,~ieyeon samen terscbut kcpuasan yang di, "" atau E atau F yang akan dikonsumsi, unt" I" tidak bcrbcda. Gabungan manapun akan memberikan kcpuasan yang sama besarnya. A,_" S'Perolej, kalau konsumen itu mengkonsumsi scbanyak 10 makanan dan 2 pakaian (gabungan A) ~', kepuasan yang diperoleh dnri mclaktlknn konsumsi cersebut udak berbeda dengan apab:k, mengkonsumsi 7 makanan dan 3 pakaian (gabungan B), atau 5 makanan dan pakaian (gab~ O), atau gabungan makanan dan pakaian lainnya yang terdapat dalam Tabel 8.1. " ' I I Oleh karcna gabungan barang seperti yang ditunjukkan oleh keadaan A, B, C, D, E ' masing-masing memberikan kepuasan yang sama besarnya maka dikatakanlah 1o~"' b�rs•k•p •�11diffe1w11c," yaitu bersikap tak acuh dalam membuat pilihan terse but. Berdasark:en •� ini, dalam bahasa Inggris, analisis ini dinamakan indifference curve anaby3s. Berdasarkan kepada gabungan-gabungan "?a! A, B, C, D, E dan F yang ditunjukkan Tabcl 8.1, dalam Gambar 8.1 dibuat titik-titik yang menggambarkan gabungan-gabungan d Kale titk-titik I San terseb au titik-titik A, B, C, D, E dan F dihubungkan akan diperoleh kurva kepuasan sama. demikian kurva kepuasan sama dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambart, " D barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besari. " &ugan TABEL 8.1 I Gabungan Makanan dan Pakalan yang Memberlkan Kepuasan Sama Gabungan barang Makanan Pakaian Tingkat penggantlan marjinal makanan dan pakaian A • 10 2 3/1= 3,0 7 3 B 2/1 =2,0 5 C 4 1/1 = 1,0 4 D 5 1,2/1 = 0,6 E 2,8 7 • F 2 0.8/3= 0,27 10 l70 (KAH LAKU KONSUMEN oml Ii' BAR 8. ",«uasan Sama on."° A 10 8 B 6 Kurva kepuasan sama (U) 4 F 2 ­ 0 2 6 4 8 10 Pakaian • TINGKAT PENGGANTIAN MAR]INAL Perhatikanlah perubahan yang berlaku apabila konsumen menukar gabungan barang yang dikonsumsinya dari gabungan A menjadi gabungan B. Perubahan ini menaikkan konsumsi pakaian dazi 2 menjadi 3 unit, dan kenaikan ini dimungkinkan oleh pengurangan konsumsi makanan dari 10 unit menjadi 7 unit. Keadaan ini berarti bahwa untuk mempertahankan tingkat kepuasan Jang dinikmati konsumen tersebut (ingat: setiap gabungan memberikan kepuasan yang sama besarnya) maka kenaikan konsumsi satu unit pakaian harus dibayar dengan pengurangan 3 unit onsumsi makanan. Fenggantian ini menggambarkan besarnya pengorbanan ke atas konsumsi sesuatu barang (makanan) untuk menaikkan konsumsi satu barang lainnya (pakaian) dan pada waktu yang sama "lap mempertahankan tingkat kepuasan yang diperolehnya. Pengorbanan yang dilakukan crsebut dinamakan tingkat penggantian marjinal. Perubahan dari gabungan A kepada &bungan B, tingkat penggantian marjinalnya adalah 3. ,hanjutnya perhatikan pula tingkat penggantian marjinal apabila konsumen mengubah "msinya dari gabungan B kepada seperti yang ditunjukkan oleh gabungan C. Dapat dilihat "a untuk memperoleh satu unit lagi pakaian dan agar tingkat kepuasan tidak mengalami Pubahan, sebanyak 2 unit makanan harus dikorbankan. Dengan perubahan konsumsi tersebut "ala ting &at pcnggantian marjinalnya adalah 2. ,'gaimana tingkat penggantian marjinal dari perubahan konsumsi yang berikutnya? Yait " gab « 3 g, "gan C ke gabungan D, dari gabungan D ke gabungan , lan lari gabungan E ke gan ab E, de dee F? Nilainya dapat dilihat pada kolom terakhir dalam Tabel 8.1. Nyata terlihat bah% 171 I • • . ·. 88 DE, · -;Tie Jcat penggantian marjinal yang semaki tingkat penggantinan marjinal bertambah kecil. Fin8 kecl, disebabkan oleh faktor yang berikut . b g y yang rel a ti f ban yak j 1. Pada waktu konsumen mempunyai sesuatu baran£ umlahnya d = 3n • bar • • • d" I I engurangan konsums1 yang besar ke yang relatif sedikit jumlahnya, diperlukan X t ng Pe ; 'a0as bat Y untuk memperoleh satu tambahan barang X; akan tetaP! "8 2. Semakin banyak barang X yang telah diperoleh, semakin sedikit pengurangan konsumsi bat Y yang harus dilakukan untuk memperoleh satu barang Akibat dari tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil tersebut maka kurva kepuasan sama sema, lama semakin kurang kecondongannya atau bentuk kurva kepuasan sama adalah cekung ke titik 0. - PETA KURVA KEPUASAN SAMA ' • I Kurva kepuasan sama yang digambarkan dalam Gambar 8.1 adalah salah satu dari sekumpula% kurva kepuasan sama yang dapat dibuat. Kumpulan kurva kepuasan sama akan memberi gambara yang lebih lengkap mengenai keinginan seorang konsumen untuk mengkonsumsi dua barang yang I • memberi kepuasan maksimum kepadanya. Dalam Gambar 8.2 clibuat sekumpulan kurva kepuasan sama dari seorang konsumen yang mengkonsumsi makanan dan pakaian. Kurva U, meng­ L gambarkan gabungan makanan clan pakaian yang terdapat dalam Tabel 8.1. Setiap kurva kepuasan sama menggambarkan suatu tingkat kepuasan tertentu. Kurva yang lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar dari kurva yang di bawahnya GAMBAR 8.2 Peta Kurva Kepuasan Sama 0 .. 10 6 4 2 0 2 4 6 8 10 • Pakaian 172 (KAH LAKU KONSUMEN ea 1 " emikian U,, U,, U,, dan U, masing-masin pe! ,,geat kepuasan yang digambarkan oi, , "°nggambarkan suatu tingkat kepuasan er"",jambarkan oleh U, lebih besard.. ·,adalah lebih besar daripada kurva-kurva Yang' 3 ar tarpaday; di in. "" ~arkean oleh U, adalah lebih b¢ __YR0g«gambarkan oleh U, dan U,. Sedangkan ligamb@ 2 esar laripada di ang""nsama yang lebih tinggi : yang Iigambarkan oleh U,. Bahwa setiap " epuasar menggambark: 1 k; gar ibuktikannya. 1ran tngkat kepuasan yang lebih besar tidak .. untuk mem " s',alah anda tentukan suatu titik pada sua 0 ng digambarkan .1 I h .. , '.11 garis l1arga-l. . l • ' i ... • • ·- • , • %e ' % F • a - -� J .. ·- e ~ • • • l . . • ,. t • • • • f • ' t ,, + . ' ' r, � +, el .. • ,. 'i. • . ii " • i ,, ·-· . e ' • • ' . . ! -' + • ' , $­ . . I I 4. • • • eof1 s1 erusa • 1a an aan HAL-HAL YANG DITERANGKAN • Bentuk-bentuk organisasi perusahaan. • Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi. • Fungsi produksi. • Fungsi produksi dengan satu faktor produksi berubah. • Fungsi produksi dengan dua faktor produksi berubah. Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam memahami siz permintaan para pembeli di pasar. Dari analisis itu sekarang telah dapat difahami alasan yang endoro ng para pembeli menaikkan permintaannya terhadap suatu barang apabila harganya turun danmengurangkan pembeliannya sekiranya harga naik. Sekarang sudah tiba waktunya untuk mengalihkan perhatian kepada persoalan penawaran, r • melihat dan mempelajari sikap para produsen dalam menawarkan barang yang diproduksinya. Dlam Bab Empat telah diterangkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi penawaran alah biaya produksi. Faktor ini adalah faktor yang sangat pen ting dalam menentukan penawaran. A.kan dapat dilihat dalam Bab Sebelas, yaitu bab yang membicarakan mengenai persaingan sempurna, hwa dala m persaingan sempurna penawaran ditentukan oleh biaya marjinal, yaitu biaya yang dibelan jakan untuk menambah satu unit lagi produksi. Untuk melihat seluk-beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi clan menawarkan "angny a diperlukan analisis ke atas berbagai aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-tama llarusdianalisis sampai di mana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk menghasilkan barang ngakan diproduksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang­ rang tersebut. Dan pada akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan bandingkan hasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkannya, untuk nentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan yang maksimum kepadanya. Dalam bab ini pembahasan yang dibuat hanya meliputi uraian tentang bentuk-bentuk nisasi perusahaan dan analisis mengenai hubungan di antara faktor-faktor produksi yang 189 BAB SE, "lu • . ia. digunakan dengan tingkat produksi yang akan dicapai. Analisis mengenat 1aya produk; bi Sebelas, Dua Belas, Tign Bclas dan Empat Belas, akan menguraikan tentang caranya s," 6" an . ke int lk . produsen menentukan tingkat produksi yang akan mewujudkan «cur tungan yang maksimu, , ' · b b erbagai bentuk struktur pasar. Pad, BENTUK-BENTUK ORGANISASI PERUSAH Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk organisasi yang pokok, yaie perusahaan perseorangan, firma dan perseroan terbatas. Di samping itu ada pula perusal, t1ega1"0 dan pert1sal1aan )'a11g dilb be tor produksi yang digunakan dan untu ye mas1n£ sebut erapakah jun dh r. ahkan persoalan ini dua aspek he din.,, »» 1umlal yang akan digunakan?' Dalam memcc? e arus lipikirkan, yaitu: • Komposisi faktor produksi an b:. .: · k¢ roduks )Ya1g 2agaimana perlu digunakan untuk menciptakan tngkat protuks1 yang tinggi? • Komposisi faktor produksi ya dikel b: .: rk: Yang agammana akan meminimumkan biaya produksi yang likeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu? Fungsi Produksi Hu. bun!7aTI di antara faktor-faktor produksi d · I ' d k · . · · · tan tngkat produksi yang diciptakannya dinamakan fungsi produksi. Faktor-faktor produksi, seperti telah dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Di dalam teori ekonomi, di dalam menganalisis mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi yang belakangan dinyatakan (tanah, modal clan keahlian keusahawanan) adalah tetap jumlahnya. j • Hanya tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. Oengan demikian, t di dalam menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang digunakan clan zngkat produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja rang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. · I Peminimuman Biaya Produksi Di dalam memikirkan aspek yang kedua, yaitu menentukan komposisi faktor produksi yang akan meminimumkan biaya produksi, produsen perlu memperhatikan (i) besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan, dan (ii) besarnya pertambahan hasil penjualan • yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah tersebut. Misalkan satu unit tambahan faktor produksi A memerlukan biaya sebanyak Rp 10000 clan ia memberi hasil tambahan sebanyak p 25000. Sedangkan satu unit tambahan faktor produksi B memerlukan biaya Rp 20000 dan ga menghasilkan tambahan nilai sebanyak Rp 25000. Faktor produksi manakah yang harus ditambah? Sudah tentu faktor produksi A, karena oayanya lebih murah tetapi tambahan hasil penjualan adalah sama dengan yang diciptakan faktor Produksi B. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa untuk meminimumkan biaya (atau emaksimumkan hasil penjualan), prinsip yang harus dipegang produsen adalah "mengambil nit tambahan faktor produksi yang biaya per rupiahnya akan menghasilkan tambah :. ahan nilai penjualan yang paling maksimum. de. » JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG balam, ,J;:. snhnan melakukan kegiatan produksi, teori ekonomi menganalisis bagaimana perussa 193 BAB SEMB, · 'AN nuk wktu: jangka pendek dan fangka pa , J \ malisis ke ts tl t 11,t\h\ Ill\ keiatn memproluksi • perusnn' 'l l St Qr,' .B it perusahaan tidak dapat n, ""n 4 $ ', + h Didalm mas tersebu + r~rpm»a vhsi chi@tgtp et jwwlb ?namby, nwa. tea! stoduksi yang dianggap tetap bj t:,t • ,•�1l,tit.l•11{tf1rt' ,. ll mumhh faktor produksi ng dinnggap tetap lb bb tns:tn terse' at-alat memproduksi lai a . \ l I ihil,,1,,1,r,)ri,, I tl 11 nnyn, d hahah fktor molal seperti mesin-mesin dan I per re lk dapat mengalami an . I l·�I \l\tt,tf tll1,, 1 l sit �,1n b" perubnh ngunan perusnhaan, Sedangkan faktor pro(tu!')Y ' an dalah tenagn kerjn, , d -k bcrl)t:dn dnr1 sntu pert1�nhnn.n ke p k hakt yang dipandang scbagai jangka pen«c A id: , Sr , ' uid prusahaan pengangkutan udara. , -, dalah 3 da mencapai jumlah yang paling tinggi pada waktu jumlah tenaga kerja ac 'Tata lat ian yaitu pa, permulaan tahap kedua (atau pada batas tahap pertama dan tahap kedua). Jumlah produksi ra. mat yang paling tinggi ini adalah 270. Sesudah tahap ini produksi rata-rata semakin lama semak, kecil jumlahnya. KURVA PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA DAN PRODUKSI MAR]INAL Hubungan-hubungan yang baru saja diterangkan di atas antara produksi total, produksi rata-raa dan produksi marjinal dapat digambarkan secara grafik, yaitu seperti yang ditunjukkan dala# Gambar 9.1. Kurva TP adalah kurva produksi total. Ia menunjukkan hubungan antara jumlah produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut. Bentul TP cekung ke atas apabila tenaga kerja yang digunakan masih sedikit (yaitu apabila tenaga kerja kurang dari 3). Ini berarti tenaga kerja adalah masih kekurangan kalau dibandingkan dengan I GAMBAR 9.1 Kurva Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marjinal I I I • I I I � -----------•---------------�--� I TP I I I I - c I -r _ o I I I 9 I 0 Tahap I 1 Tahap Ill I Tahap 11 .c cu I I - I E I ­ ­ I I I I I I I I I I - - - - 410 I I 270 I • I I I I I I I I 3 4 0 8 MP Jumlah tenaga kerja • 198 - TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN I faktor produksi lain (dalam contoh faktor produksi lain tersebut adalah tanah) yang dianggap tetap jumlahnya. Dalam keadaan yang seperti itu produksi marjinal bertambah tinggi, dan sifat ini dapat dilihat pada kurva MP (yaitu kur• prodt; ..j) I - a .• va roduksi marjinal) yang menail.. Setelah menggunakan 4 tenaga kerja, pertambahan tenaga kerja selanjutnya tidak akan i I menambah produksi total secepat seperti sebelumnya. Keadaan ini digambarkan oleh (i) kurva produksi marjinal (kurva MP) yang menurun, dan (i) kurva produksi total (kurva TP) yang mulai berbentuk cembung ke atas. Sebelum tenaga kerja yang digunakan melebihi 4, procluksi marjinal adalah lebih tinggi daripada produksi rata-rata. Maka kurva produksi rata-rata, yaitu kurva AP, akan bergerak ke atas atau horizontal. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi rata-rata bertambah tinggi atau tetap. Pada waktu 4 tenaga kerja digunakan kurva produksi marjinal memotong kurva produksi rata-rata. Sesudah perpotongan tersebut kurva produksi rata-rata menurun ke bawah yang rnenggambarkan bahwa produksi rata-rata semakin merosot. Perpotongan di antara kurva I MP dan kurva AP menggambarkan permulaan dari tahap kedua. Pada keadaan ini produksi rata­ rata mencapai tingkat yang paling tinggi. I Tahap ketiga dimulai pada waktu 9 tenaga kerja digunakan. Pada tingkat tersebut kurva MP memotong sumbu datar clan sesudahnya kurva tersebut berada di bawah sumbu datar. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi marjinal mencapai angka yang negatif. Kurva produksi total (TP) mulai menurun pada tingkat ini, yang menggambarkan bahwa produksi total semakin ber­ kurang apabila lebih banyak tenaga kerja digunakan. Keadaan dalam tahap ketiga ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang diguna .adalah jauh melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien. - -· TEORI PRODUKSI DENGAN DUA FAKTOR BERUBAH • • Analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat prodksi akan mengalami perubahan apabila dimisalkan satu faktor produksi, yaitu tenaga kerja, terus menerus ditambah tetapi faktor-faktor produksi lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi. • Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Kita misalkan yang dapat diubah adalah tenaga kerja clan modal. Misalkan pula bahwa kedua faktor produksi yang dapat berubah ini dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya; yaitu tenaga kerja dapat menggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga kerja clan pembayaran per unit kepada faktor modal diketahui, analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu dapat ditunjukkan. I KURVA PRODUKSI SAMA (ISOQUANT) I t Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang sebanyak 1000 unit. Untuk memproduksikan barang tersebut ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaannya dapat dipertukarkan. Di dalam Tabel 9.2 digambarkan empat gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan produksi sebanyak 1000 unit. 199 t I ' BAB SEMBI - TABEL 9.2 Gabungan Tenaga Ker]a dan Modal untuk Menghasllkan 1000 Unit Produksl Modal (unit) ;$, • Tenaga kerja (unit) 6 f A B 3 2 2 3 c D 1 6 , GAMBAR9.2 • Kurva Produksi Sama • • • 6 ------ A I I I I I I I I I - IQ, = 4000 I I B --------- I 3 IQ, = 3000 I I I I I I • ---------- -- 2 1 I IQ, = 2000 I I I I I I D ___ 1 1 L _ 1 ., IQ = 1000 I I I I I I I I I I I I I • 2 1 0 6 Tenaga kerja • Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan produksi yang diinginkan tersebut. Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 2 unit tenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukkan yang diperlukan adalah 3 unit tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit tenaga kerja clan 1 unit modal. Kurva IQ dalam Gambar 9.2 dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal I yang l terdapat dalam Tabel 9.2. Kurva tersebut dinamakan kurva produksi sama atau isoquant. l I l menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertent Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi tersebut adalah 1000 unit. Di samping itu didapa" kurva IQ,, IQ,, dan IQ, yang terletak di atas kurva IQ. Ketiga-tiga kurva lain tersebu menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 ' I uni' 200 • EORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN 3000 unit dan 4000 unit (semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva, semakin tinggi tingkat produksi yang ditunjukkan). Masing-masing kurva yang baru tersebut menunjukkan gabungan­ gabungan tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang ditunjukkannya. • • GARIS BIAYA SAMA (ISOCOST) Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan, perusahaan harus meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama atau isocost. Garis ini menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Untuk dapat membuat garis biaya sama data berikut diperlukan: () harga faktor-faktor produksi yang digunakan, dan (i) jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi. Berdasarkan contoh yang telah dibuat di atas misalkan upah tenaga kerja adalah Rp 10000 dan biaya modal per unit adalah Rp 20000; sedangkan jumlah uang yang tersedia adalah Rp 80000. Garis TC dalam Gambar 9.3 menunjukkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan Rp 80000 apabila upah tenaga kerja dan biaya modal per unit adalah seperti yang dimisalkan di atas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk memproleh ''modal'' saja akan memperoleh 80000/ 20000= 4 unit, dan kalau digunakan untuk memperoleh tenaga kerja saja akan memperoleh 80000/10000 = 8 unit. Seterusnya titik A pada TC menunjukkan dana sebanyak Rp 80000 dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal dan 4 pekerja. Dalam Gam bar 9.3 ditunjukkan beberapa garis biaya sama yang lain yaitu TC,, TC, dan TC,. Garis-garis itu menunjukkan garis biaya sama apabila jumlah uang yang tersedia adalah Rp 100000, Rp 120000 dan Rp 140000. GAMBAR 9.3 Garis Biaya Sama 7 , • 6 5 • 4 I TC • A 2--------- I I I 4 10 8 0 12 14 Tenaga kerja 201 BAB SEMeu MEMINIMUMKAN BIA YA ATAU MEMAKSIMUMKAN PRODUKSI Dalam Gambar 9.4 secara serentak ditunjukkan kurva produksi sama dan garis biaya sa, Dengan penggabungan kedua kurva ini dapat dijelaskan hal-hal berikut: I. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan ya bagaimanakah yang akan mcmaksimumkan produksi? 2 Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai tclah ditentukan, keadaan yang bagaimanaka yang meminimumkan biaya? Memaksimumkan Produksi Dalam membicarakan persoalan yang dinyatakan dalam (1) dimisalkan biaya yang dibelanjaka untuk membeli per unit modal adalah Rp 15000, upah tenaga kerja adalah Rp 10000, dan biay%a yang disediakan olceh produsen adalah Rp 300000. Dengan uang sebanyak Rp 300000 produsen dapat-sckiranya ia membeli satu jenis faktor produksi saja-memperoleh 20 unit modal atau 30 tenaga kerja. Garis biaya sama TC, menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan uang yang tersedia. Persoalannya sekarang, manakah gabungan yang akan dapat menghasilkan produksi yang paling maksimum? Terdapat 5 titik yang terletak pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan • • • GAMBAR 9.4 Meminimumkan Blaya Atau Memaksimumkan Keuntungan • • • 20 •• C • 14 E 12 IQ,= 2500 • p 8 ------------- I IQ,= 2000 I I I B I IQ= 1500 I I I I I I Tc, I I 9 12 21 30 0 Tenaga kerja • 202 - EORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN dengan garis TC, yaitu A, B, C, D, dan E. Dari kelima titik ini, titik E terletak di kurva produksi sama yang paling tinggi, yaitu kurva produksi sama pada tingkat produksi sebanyak 2500 unit. Ini berarti gabungan yang diwujudkan oleh titik E akan memaksimumkan jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp 300000. Gabungan tersebut terdiri dan 12 unit modal dan 12 tenaga kerja. Meminimumkan Biaya Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan dalam (2) perlu dibuat pemisalan mengena tingkat produksi yang ingin dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1500 unit. Dalam Gambar 9.4 keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama IQ. Dapat dilihat bahwa kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis biaya sama di 5 titik, yaitu titik A, B, • Q, R dan P. Titik-titik ini menggambarkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan­ gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan biaya yang paling murah? Yang biayanya paling minimum adalah gabungan yang ditunjukkan oleh titik yang terletak pada garis biaya sama yang paling rendah. Titik P t adalah pada garis biaya sama (yang menyinggung kurva produksi sama IQ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan demikian titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan biaya yang paling minimum untuk menghasilkan 1500 unit. Faktor produksi itu terdiri dan 9 tenaga kerja clan 8 unit modal, dan biaya yang clikeluar- ' kan adalah Rp 210000. ­ 4 • • r • ' RINGKASAN DAN KONSEP PENT1ING • • • • • RINGKASAN • 1. Dalam perekonomian terdapat berbagai organisasi perusahaan seperti perusahaan per­ seorangan, perkongsian, perseroan terbatas, perusahaan milik negara clan koperasi. Dalam teori . , ekonomi berbagai bentuk perusahaan itu tidak dibeda-bedakan. Semua perusahaan tersebut dinamakan firma. Firma dipimpin oleh seorang tenaga kerja yang memiliki keahlian keusaha­ wanan (kewirausahaan). Tenaga kerja ini akan menggunakan faktor-faktor produksi lain dan mengorganisasikannya untuk menjalankan kegiatan ekonomi. 2. Tujuan kegiatan firma adalah untuk mencari keuntungan. Dalam menganalisis kegiatan firma untuk mencari keuntungan, periode analisis perlu dibedakan dalam dua jangka waktu: jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek kebanyakan faktor-faktor produksi adalah tetap. Hanya jumlah tenaga kerja (buruh) yang dapat ditambah. Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat ditambah. 203 PE 3. - • "I ' dibedakan arti firma dan iad frr 3. Dalam analisis mengenai kegiatan firma-t .Sedangka ti,,_. rm a1a ·illan sesuatu barang, .edanan industri zd ? "Hsi;] adalah suatu unit produksi yang mcngnasihcar scw " l Scbagai langkah rmulaan ukr 1kegiatan firma dalam memproduksi da. kcuntungan, tcori ckonomi mcncrangkan tentan' _ tdit " 7er_ rodu k«ii%» ndek emiealea hanya tenaga kerja yang dapat «litambah jumlaha,,_ memisalan ha) pr luksija pcndck "" ?re, produksi yang lain dianggap tctap. 5. Kegiatan memproduksi dalam ja lek dipengaruhi oleh hukum produksi marjj z1 %, scmakin mcnurun/bcrkurang. Hukum ini menyatakan, pada permulaannya, pada tahap dari proses produksi, pcrtambahan seunit (seorang) tenaga % kerja akan meningatkan prd. marjinal. Akan tctapi pada tahap berikutnya, pertambahan seunit kerz z. (seorang tenag menambah produksi marjinal pada kuantitas yang semakin berkurang shingga pada akii.., produksi marjinal adalah nol. Pada tahap berikutnya prc i total akan merosot dan prod marjinal adalah negatif. 6. Analisis mengenai kegiatan memproduksi firma dapat pula dilakukan dengan memper hazc. caranya firma memaksimumkan produksi atau meminimumkan biaya. nalisis memiszz ada dua faktor produksi yang dapat diubah naannya. Untuk menentukan ?) jum± produksi yang maksimum; atau (i) jumlah biaya yang minimum, analisis akan menggabng dua kurva, yaitu (i) isocost atau kurva yang menunjukkan gabungan dua faktor prods yang mengeluarkan biaya yang sama; dan (i) isoquant atau gabungan dua faktor prodss yang akan mewujudkan tingkat produksi yang sama. Analisis ini dapat menjawab de persoalan berikut: (i) bagaimanakah menentukan jumlah produksi yang paling maksin­ dengan sejumlah biaya tertentu; dan (ii) untuk mencapai I suatu 1 at produksi tertentu berapakii biaya yang paling minimum? KONSEP PENT/NG Firma (perusahaan): Unit produksi dalam teori ekonomi yang berfungsi menghasilkan ban yang diperlukan konsumen/ pembeli. Fungsi produksi: Konsep ini dapat didefinisikan dalam dua pengertian, yaitu: () hubung antara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor produksi yang dig kan un" mcwujudkan tingkat produksi tersebut; dan (i) suatu kurva yang menunjukkan tingkat prod yang dicapai dengan berbagai jumlah tenaga kerja yang digunakan. Industri: Gabungan semua firma yang menjalankan kegiatan menghasilkan suatu jenis ba" tertentu. Semua firma tersebut merupakan keseluruhan penjual dalam pasar sesuatu baran% Isocost: Suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi, yang digunakan u" menghasilkan sesuatu barang, yang memerlukan biaya yang sama. 204 TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN Isoquant: Suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi yang berbeda yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Jangka panjang: Suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma, yang memisalkan periode terscbut adalah cukup panjang dan memungkinkan firma-firma menambah semua faktor produksi yang diperlukan dalam operasinya. Jangka pendek: Suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma, yang memisalkan bahwa dalam periode terscbut hanya satu faktor produksi saja (tcnaga kerja) yang jumlahnya dapat diubah-ubah. • Produksi marjinal: Tambahan produksi yang akan berlaku apabila seunit (seorang) tenaga kerja ditambah. • Produksi rata-rata: Pada suatu tingkat penggunaan tenaga kerja tertentu, produksi ini merupakan • jumlah rata-rata yang diwujudkan oleh seorang pekerja. Nilainya dihitung dengan membagi produksi total dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan. • Produksi total: Jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu. PERTANYAAN DAN LATIHAN PILIHAN GANDA 1. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang berlaku apabila • A. barang modal mengalami depresiasi. B. perusahaan lain menggunakan teknologi baru. C. tenag a kerja relatif lebih banyak kalau dibandingkan dengan faktor produksi lain yang tetap jumlahnya. • D. perusahaan kurang menggunakan tenaga ahli dan tenaga terdidik. 2. • Fungsi produksi adalah suatu pernyataan secara aljabar yang menerangkan hubungan di antara A. tingkat produksi dengan biaya produksi. B. tingkat produksi -dengan jumlah serta komposisi faktor produksi yang digunakan. C. jumlah tenaga kerja yang digunakan dengan biaya produksi yang dibelanjakan. D. jumlah serta komposisi faktor produksi dengan biaya produksi yang dibelanjakan. ' 3. Dalam analisis kurva produksi sama clan garis biaya sama dimisalkan A. hanya terdapat satu faktor produksi yang dapat digunakan. B. dua faktor produksi yang digunakan boleh diubah-ubah penggunaannya. C. semua faktor produksi dapat ditambah apabila firma memerlukannya. D. faktor-faktor produksi yang digunakan dapat mengalami perubahan. ' . 205 • BAB see, ESEI 1. T%, « ¢,, isahaan % -¢,u+ 4e perscorangan • a. Terangkan sifat-sifat perus0a , tkongsian? Bagaimanakah caranya b. Apakah keburukan yang utama perusahaan pc ' menghindari keburukan ini? ke kcbnikan dankcb k . . _ . c. \pakah sifat-sifat perusahaan perseroan tcrba! b ens? Ternng •at1 b e ru ,,, • ._ " JL1rL1 nn A 'ntle perusahaan scperti itu. d. Apakah yang mendorong pemerintah mendirikan perusaha! i? he 2. a. Dalam teori ckonomi apakah tujuan setiap perusahaan? pakah syarat yang harus dipenut, untuk mencapai tujuan tersebut? : · b. Terangkan perbedaan pengertian "firma dan industri" dalam teori ckonomi. 3. Terangkan bagaimana hukum hasil lebih yang scmakin berkurang mcmpengaruhi fungsi produksi Buatlah suatu contoh angka untuk menerangkan hal terscbut 4. Apakah () produksi total, (i) produksi rata-rata, dan (iii) produksi marjinal? Dagaimana sifa. sifat kurva yang menggambarkan produksi total, produksi rata-rata dan produksi marjinal? Gunakan contoh angka yang anda buat sendiri untuk menjawab pertanyaan nomor dalam menggambarkan masing-masing kurva terscbut. 5. Dengan menggunakan kurva produksi sama dan garis biaya sama terangkan bagaimana kcadaan berikut dicapai: a. Meminimumkan biaya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu. b. Memaksimumkan produksi dengan menggunakan sejumlah tertentu biaya yang tersedia. ' •' KUNTITATIF 1. Dimisalkan suatu usaha pertanian mempunyai scbidang tanah dan sejumlah alat-alat pertanian. Tanah dan peralatan pertanian terscbut tidak dapat ditambah jumlahnya. Jumlah tenaga kcrj dan tingkat produksi yang akan dicapai pada setiap jumlah tenaga kerja yang digunakan adalat seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. Jumlah pekerja (orang) Jumlah produksl (unit) I 1 l 1 2 ' 3 ! 3 l 6 ! 4 • 10 ! 5 15 ! l 6 19 t • t 7 4 l 22 8 24 ! ' I ' I $ ' ' ' 206 ' I i ' I ' ! f f + I % t ' l (S1 DAN KEGIATAN PERUSAHAAN amao" is +al» englah produksi marjina . lan produksi rata-rata. Pada tenaga kerja yang manakah produks "~tjinal mencapai maksimum? Produksi rata-rata mencapai maksimum? ;kiskan kurva produksi total, produksi marjinal dan produksi rata-rata. Bedakan grafik "{agsi produksi terscbut menjadi tiga tahap kegiatan memproduksi. erusahaan usaha tani mempunyai pilihan kombinasi barang modal dan tenaga kerja sat PS , dale bel bc ilk 2 . ditunjukkan lalam tab»el erikut untuk menghasilkan 100 ton beras. «per! Jumlah pekerja (orang) Jumlah modal (unit) 60 3 50 5 - 40 8 30 10 1 25 15 • • • , a. • «d t Upah tenaga kerja adalah Rp 10000 dan harga modal seunit adalah Rp 20000. « 4 Hitun I I biaya yang harus dibelanjakan perusahaan untuk menggunakan kombinasi tenaga kerja dan barang-barang modal di atas. Yang manakah merupakan kombinasi modal dan tenaga z ""' J kerja yang paling murah? h Gambarkan () garis biaya sama dan (i) kurva produksi sama dalam satu grafik. Adakah t t grafik yang anda buat sesuai dengan kesimpulan anda dalam menjawab pertanyaan (a)? 4 « • I - • 4 « ;,. • l • • , - • • • - ' • • • I • 207 • ¢ 0 • t a ' HAL-HAL YANG DITERANGKAN • Biya produksi dalam jangka pendek. • Beberapa konsep biaya jangka pendek. • Berbagai bentuk kurva biaya jangka pendek. • Biaya produksi dalam jangka panjang dan kurva biaya jangka panjang. • Skala ekonomi dan skala tidak ekonomi. Analisis mengenai biaya produksi perusahaan perlu dibedakan kepada dua jangka waktu: jangka pendek dan jangka panjang. Dalam bab yang lalu telah diterangkan bahwa jangka pendek adalah waktu di mana perusahaan dapat menambah salah satu faktor produksi yang digunakan jn dalam proses produksi. Dengan perkataan lain, dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari faktor-faktor produksi yang digunakan dianggap tetap jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah ' waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah apabila pertambahan itu memang diperlukan. Membahas mengenai sifat-sifat biaya produksi perusahaan di dalam masing-masing jangka waktu tersebut merupakan pokok persoalan yang akan diuraikan dalam bab ini. Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan kepada dua jenis: biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed cos). Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Pengeluaran yang tergolong scebagai bi@ya tersembunyi antara lain adalah pembayaran untk keahlian keusahawanan produsen tersebut, modalnya sendiri yang digunakan dalam perusahaan% dan bangunan perusahaan yang dimilikinya. Cara menaksir pengeluaran seperti itu adalah denga melihat pendapatan yang paling tinggi yang diperoleh apabila produsen itu bekerja di perusahaa" 208 ' w BIAYA PRODUKSI mom tin, modalnya dipinjamkan atu diinvestsikan dalam kegiatan lain, dan bangunan yang dimilikinya Aisewakan kepada orang Iain. BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PENDEK Umin dalam bab yang lalu hanya menjelaskan tentang berbagai tingkat produksi yang akan dicapai apabila berbagai jumlah tenaga kerja dan faktor produksi lain digunakan. Analisis itu bclum memperhatikan berapakah biaya yang dikeluarkan olch produsen untuk membayar faktor-faktor produksi yang digunakan tersebut. Sekarang sudah tiba waktunya untuk menganalisis persoalan ini. diterangkan TelaAh bahwa di dalam menganalisis biaya produksi perlu dibedakan dua jangka waktu: () jangka pendek, yaitu jangka waktu di mana scbagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya, dan (ii) jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Dalam bagian ini akan dibuat analisis mengenai biaya produksi dalam jangka pendek. Sedangkan biaya produksi dalam jangka panjang akan diuraikan dalam bagian terakhir dari bab ini. BERBAGAI PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK Tbel 10,1 menunjukkan nilai-nilai berbagai pengertian biaya produksi yang dikeluarkan untuk menghasilkan sesuatu barang. Dalam membuat contoh yang terdapat dalam Tabel 10.1 tersebut dimisalkan tenaga kerja adalah faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya, sedangkan faktor­ faktor produksi lain jumlahnya tetap. Apabila jumlah sesuatu faktor produksi yang digunakan selalu berubah-ubah, maka biaya produksi yang dikeluarkan juga berubah-ubah nilainya. Dan apabila jumlah sesuatu faktor produksi yang digunakan adalah tetap, maka biaya produksi yang dikeluarkan untuk memperolehnya adalah tetap nilainya. Dengan demikian keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikluarkan produsen dapat dibedakan kepada dua jenis pembiayaan yaitu biaya yang selalu berubah dan biaya tetap. Analisis mengenai biaya produksi akan memperhatikan juga tentang () biaya produksi rata-rata yang meliputi biaya produksi total rata-rata, biaya produksi tetap rata-rata, dan biaya produksi berubah rata-rata, dan (ii) biaya produksi marjinal, yaitu tambahan biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk. menambah satu unit produksi. Berikut ini secara lebih terperinci diterangkan arti dari berbagai jcenis pengertian biaya produksi di atas, dan selanjutnya dijelaskan pula cara menghitung nilainya. BIA YA TOTAL DAN JENIS-JENIS BIAYA TOTAL Biaya total adalah kescluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Konsep Biaya Total dibedakan kepada tiga pcngertian: Biaya Total (Total Costs), Biaya Tetap Total (Total Fixed Cots, dan Biaya Berubah Total (Total Variable Costs). Berikut diterangkan arti dari ketiga konsep terscbut. Biaya Total (TC) . . . Keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikcluarkan dinamakan biaya total. Kolom (5) dalam Tabel 10.1 menunjukkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen pada berbagai jumlah tenaga kerja Yang digunakan. Biaya produksi total atau biaya total (Total Costs) didapat dari menjumlahkan biaya 209 TABEL 10.t iaya Produksi dalam Jangka Pendek (Ribu Rupiah) Jumlah Blaya Blaya Biaya tetap Biaya Jumlah Biaya Biaya pekerja produksi marjinal ya % total rata-rata berubah tetap total berubah total 'ala-7a% rata-rata ( (6) (2) (7) (5) (4) (3) (8) (9) - - - 0 50 50 0 - 1 2 25 100 25 50 50 25 2 50 6 12.5 150 50 12.5 100 16.7 3 25 12 8.3 200 50 150 8.3 12.5 16.7 4 20 200 6.25 50 250 6.25 10 12.5 5 27 250 50 • 7.1 300 7. 9.3 11.1 6 33 50 8.3 300 350 8.3 9.1 10.6 7 38 50 400 350 10.0 10.0 9.2 10.5 8 42 50 400 450 12.5 12.5 9.5 10.7 9 45 450 500 50 16.7 16.7 10 11.1 10 47 50 500 550 25 25 10.6 11.7 11 48 50 550 600 50 50 11.5 12.5 t : dari Total tetap total (TFC perkataan Fixed Cost) dan biaya berubah total (TVC dari perkataan Toal Va riable Cost). Dengan demikian biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rum us berikt: TC -TFC + TVC -· Dal am Tabel 10.1 biaya total ditunjukkan dalam kolom (5). Bia ya ini dapat dihitung dari menjumlahkan angka-angka dalam kolom (3) dan (4), yang secara berturut-turut mengemukakan data tentang biaya tetap total dan biaya berubah total. Biaya Tetap Total (TFC) Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi (input) yang tidak dapat diubah jumlahnya dinamakan biaya tetap total. Membeli mesin, mendirikan bangunan pabrik adalah cont oh dari faktor produksi yang dianggap tidak mengalami perubahan dalam jangk pendek. Dalam Tabel 10.1 besarnya biaya tetap total, yang ditunjukkan dalam kolom (3), adalah Rp 50000. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diub jumlahnya dinamakan biaya berubah total. Dimisalkan bah wa faktor produksi yang dapat berub" jumlahnya adalah tenaga kerja. Setiap tenaga kerja yang digunakan memperoleh pendapata" ' 210 ~g0YA PRODUKS! """,g0000. Bahan-bahan mentah merpal [a], ~; Ad, «ilir ya erlP' 2akan variabel k s.Sc aki :. ,:. yang berubah jumlal ,~proses produksi. Semakin tinggi produksi, semakin banyak bahan mentah yang diperlukan. lan nilainy ", ab itu perbelanjaan ke atas bahan mentah semakin bertambah. Dalam analisis biasanya ~k memperoleh bahan mentah diabaikan. Ole @BL it bi be bah biasanya ya" .:. leh tik sebalitu iaya eru ~~pikan perbelanjaan untuk membayar tenaga kerja yang digunakan. Berdasarkan kepad a 4YA RATA-RAT'A DAN MARJINAL ~inal. Biaya rata-rata dibedakan kepada tiga pengertian: Biaya Tetap Rata-rata (Average ~casts), Biaya Berubah Rata-rata (4verage Variable Costs) dan Biaya Total Rata-rata [Aerage Total Costs). Konsep biaya lain yang perlu dipahami adalah: Biaya Marjinal atau taginal Cost. Definisi dan arti setiap konsep tersebut dan contoh perhitungannya diterangkan Alm uraian di bawah ini. Biaya Tetap Rata-rata (AFC) Apabila biaya tetap total (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlh produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya tetap rata-rata. Dengan demikian rumus untuk menghitung biaya tetap rata-rata atau AFC adalah: TFC f AFC = Q D»lam Tabel 10.1, biaya tetap rata-rata ditunjukkan dalam kolom (7), dan angka-angka tersebut a ' didapat • dengan membagi nilai biaya tetap total (yang terdapat dalam kolom 3) dengan jumlah produksi (yang ditunjukkan dalam kolom 2) pada setiap jumlah tenaga kerja yang digunakan . • Biaya Berubah Rata-rata (AVC) Apabila biaya berubah total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang Q) dibagi dengan umlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya berubah rata-rata. Biaya berubah ata-rata dihitung dengan rumus: TVC AVC = ' Q Dalam Tabel 10.1, biaya berubah rata-rata ditunjukkan dalam kolom (8) dan angka-angka ""sebut diperoleh dengan membagi nilai biaya berubah total (dalam kolom 4) dengan jumlah Produsks:(i. S(data dalam kolom 2). • 211 • BAB SEPuu • + • • ±. lh barang tertentu I1bag1 Iengan: Apabila biya total (TC) untuk memproduksi scjumlat 3 N ilei·w.. dihi Imlay, . I ata-rata. 1 runya 1 1tung menggu k b produksi tersebut, nilai yang diperolceh adalah iaya total ra {nakan rumus di bawah ini: TC AC = atau Q AC = AFC + AVC Dalam Tabel 10.1 biaya total rata-rata ditunjukkan dalam kolom (9). Untuk mendapat angka-angka tersebut, sesuai dengan yang baru dinyatakan di atas, dua cara dapat digunakan. Yang pertama adalah dengan membagi nilai-nilai dalam kolom (5) dengan jumlah produksi yang dinyatakan dalam kolom (2). Cara yang kedua adalah dengan menambahkan biaya tetap rata­ rata dan biaya berubah rata-rata yang terdapat dalam kolom (7) dan (8). Biaya Marjinal (MC) ' ' Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit dinamakan biaya marjinal. Dengan demikian, berdasarkan kepada definisi ini, biaya marjinal dapat dicari dengan menggunakan rumus: > = MC TC -TC n n r n-l Di mana MC, adalah biaya marjinal produksi ke-n, TC_ adalah biaya total pada waktu • jumlah produksi adalah n, dan TC_,, adalah biaya total pada waktu jumlah produksi adalah n-1. Akan tetapi pada umumnya pertambahan satu unit faktor produksi akan menambah beberapa unit produksi. Sebagai contoh, perhatikan Tabel 10.1. Misalkan jumlah tenaga kerja bertambah dari 2 menjadi 3. Dapat dilihat bahwa produksi bertambah dari 6 menjadi 12 unit (jadi bertambah 6 unit) dan biaya produksi bertambah sebanyak Rp 50000, yaitu dari sebanyak Rp 150000 menjadi Rp 200000. Dengan demikian biaya marjinal adalah Rp 50000/6 unit= Rp 8333. Contoh ini menunjukkan bahwa adakalanya persamaan di atas adalah kurang praktis untuk menghitung biaya marjinal. Persamaan yang baru saja diterangkan di atas hanya digunakan apabila tabell data yang diberi menunjukkan perubahan berbagai biaya apabila produksi tetap mengalami pertambahan sebanyak satu unit. Catatan: Contoh seperti ini akan diterangkan dalam Bab Sebelas. Apabila rumus seperti yang telah diterangkan sebelum ini tidak dapat digunakan, rumus yang akan digunakan untuk menghitung biaya marjinal adalah: ATC MC = n AQ • 212 I • f PRODUKSI M a." h bi _~~MC, adalah ..,1 , iaya marjinal produksi ke-n, A'TC adalah pertambahan jumlah biaya di "",, A@ adalah pertambahan jumlah produksi. Berikut ini ditunjukkan satu contoh jda . to"" ',y bi ·' a,t, duks' menghitung iaya marjinal. Perhatikan kenaikan produksi dan biaya produksi »i " ,i tenaga kerja ditambah dari 5 menjadi 6. 'Ternyata produksi nail scbanyak 6 wa ·adi 33 ·i·,da ; .:4­ " ~edari 27 menjadi unit, lan iaya produksi naik scbanyak Rp 50000, yaitu lari ",,to menjadi Rp 350000. Dengan demikian besarnya biaya marjinal adalah: p' 350000 - 300000 50000 MC = -= -= Rp 333 33-27 6 KUR VA BIAYA JANGKA PENDEK Berdasarkan data biaya produksi yang terdapat dalam Tabel 10.1 sekarang dapat digambarkan • kerbagai kurva biaya produksi yang telah diterangkan. Mula-mula akan ditunjukkan kurva-kurva f t iya total. Sesudah itu ditunjukkan pula kurva-kurva biaya rata-rata dan marjinal. • • 4 ' GAN8AR 10.1 Biaya Total, Biaya Tetap dan Biaya Berubah Total , ' - c t , J c a 1 « TC 2 600 ' 3 1 TVC 4 5 550 t i j C g g 400 c Biaya tetap total (TFC) b 200 so a ff 02 20 6 48 12 35 Jumlah produksi (unit) 213 BAB SEPUu KURVA BIAYA-BIAYA TOTAL dibedakan kepada dua bagian, yait Grafik yang menggambarkan kurva-kurva terscbut akan t cvn biaya rata-rata dan B; yang menggambarkan () kurva-kurva biaya total dan (ii) kurv" 4tam golongan (_" marjinal. Dalam Gambar 10.1 dilukiskan tiga jenis kurva yang termasuk " h Ya'tu; b k b. tetap tota.l. • • Kurva TFC, yang mengggambarkan iaya -, brrkr biya berubah total. • Kurva TVC, yang menggambarkan aye • Kurva TC, yang menggambarkan biaya total. -. .:. kn ·ilea 'aya tidak berubah walau berapa pu Kurva TFC bentuknya adalah horisontal AVC makanilai AVCakan semakin besar (berari kalau kurva MC di atas AVC makakurva AVCsedang menaik). 215 BAB SEPu[, GAMBAR 10.3 Hubungan antara MC dengan AVC dan AC MC AVC AC • I I I 0 i Jumlah produksi f i • Sebagai akibat keadaan yang dinyatakan dalam (1) dan (2) maka kurva AVC dipotong oleh kurva MC di titik terendah dari kurva AVC. Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa kurva AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah kurva AC. Secara grafik hubungan di antara MC dengan AVC dan AC adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 10.3. MENGGAMBARKAN KURVA MC Kurva MC menimbulkan sedikit masalah dalam menggambarkan, karena ia menunjukkan pertambahan biaya kalau produksi naik satu unit. Dengan demikian ada dua tingkat produksi yang berkaitan dengan nilai tersebut, tingkat produksi sebelum dan sesudah kenaikan produksi. Disebabkan oleh hal ini, titik-titik yang menggambarkan biaya marjinal harus digambarkan di antara kedua-dua tingkat produksi tersebut. Ini berarti, sebagai contoh, titik yang menggambarkan biaya marjinal naik dari 0 unit menjadi 1 unit harus dibuat di tengah-tengah unit produksi 0 dan 1. Contoh lain, untuk menggambarkan biaya marjinal pada waktu produksi naik dari 6 unit menjadi 12 unit, harus dibuat di atas tingkat produksi sebanyak 9 unit (karena unit produksi ke-9 adalah di tengah-tengah 6 unit dan 12 unit). Keadaan ini digambarkan oleh titik A. Mengambil contoh lain, perhatikan cara menentukan titik pada MC pada ketika jumlah produksi bertambah dari 33 unit menjadi 38 unit. Untuk kenaikan produksi ini MC = Rp 10 ribu. Keadaan ini digambarkan oleh titik B. Gambar 10.4 secara khusus menunjukkan kurva MC yang dilukis berdasarkan data biaya marjinal pada Tabel 10.1 216 I Al BIAYA PAODUKSI 1E0 10.4 4BAR 6", Kurva MC ~barkan eng9° MC 25 ­ 201- 15­ --------- ----------- A 8°;-= 5 I I I I 6 12 38 42 Jumlah produksi (unit) BIAVA PRODUKSI D JANGKA PANJANG Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakannya. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap clan biaya berubah. Di clalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis biaya yang dikeluarkan merupakan biaya berubah. Ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan bukan saja dapat menambah tenaga kerja tetapi juga clapat menambah jumlah mesin dan peralatan produksi lainnya, luas tanah yangdigunakan (terutama dalam kegiatan pertanian) dan luasnya bangunan/pabrik yang digunakan. Sebagai akibatnya, dalam jangka panjang terdapat banyak kurva jangka pendek yang dapat dilukiskan. CARA MEMINIMUMKAN BIAYA DALAM ]ANGKA PAN]ANG Karena clalam jangka panjang perusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang akan meminimumkan biaya produksi. Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata (AC). Dengan demikian analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda. Contoh yang menggambarkan bagaimana analisis tersebut dibuat d:tunjukkan dalam Gambar 10.5. Dimisalkan terdapat tiga kapasitas pabrik yang dapat digunakan oleh pengusaha. Kapasitas 'ditunjukkan oleh AC,, Kapasitas 2 ditunjukkan oleh AC, dan Kapasitas, 3 ditunjukkan oleh AC, Dal. T • ilih dal 8lam contoh ini pada hakikatnya pengusaha mempunyai tiga pilihan lalam menggunakan alat­ 217 "s see. GAMBAR 10.5 Beberapa Kemungkinan Kapasltas Pabrik • 3 AC, 8 AC, 0 • s co • co I I I I I I I Kapasitas 1 I I I : Kapasitas 3 I I I I - I I I I I I I I I I I I I • : Kapasitas 2 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I • I I I I I I I I I 0 100 130 160 240 275 Jumlah produksi (unit) - alat produksi : Kapasitas 1, Kapasitas 2 dan Kapasitas 3. Berturut-turut biaya produksi yang aka dikeluarkan untuk menggunakan masing-masing kapasitas terse but adalah seperti ditunjukkan oleh AC,,AC,, dan AC,. Yang manakah kapasitas yang akan dipilih produsen? Faktor apakah yang 1 2' menentukan pilihan tersebut? Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan adalah tingkat produksi yang ingin dicapai. Apabila perusahaan tersebut ingin mencapai produksi sebanyak 100 unit, adalah lebih baik untuk menggunakan Kapasitas 1 (lihat titik A). Kalau yang digunakan adalah Kapasitas2. seperti dapat dilihat dalam Gambar 10.5, biaya produksinya adalah lebih tinggi (lihat titik B) Kapasitas 1 adalah kapasitas yang paling efisien, dan akan meminimumkan biaya produksi, untuk procluksi di bawah 130 unit. Untuk produksi di antara 130 clan 240 unit, Kapasitas 2 adalah yang paling efisien, karena biaya produksi adalah paling minimum dengan menggunakan kapasitas tersebu' Ini dapat dilihat misalnya untuk produksi sebanyak 160 unit. Seperti dapat dilihat dalam Gamba 10.5, AC, berada di atas AC,, yang berarti dengan menggunakan Kapasitas 1 biaya akan lebi tinggi daripada menggunakan Kapasitas 2. Untuk produksi melebihi 240 nit, misalnya 275 Kapasitas adalah yang harus digunakan produsen. Penggunaan ini akan meminimumkan biay u Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa peminimuman biaya jangka panjang tergantung kept dua faktor berikut: 218 TEORI BIAYA PRODUKSL • Tingkat produksi yang ingin dicapai. • Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia. KURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA JANGKA PANJANG . Uraian yang baru saja dilakukan mengenai caranya scorang produsen menentukan kapasitas produksi yang akan digunakannya akan memberikan petunjuk tentang bentuk kurva biaya total rata­ rata jangka panjang atau kurva LRAC (Long Run Average Cost). Kurva LRAC dapat didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan biaya rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi apabila perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas memproduksinya. Dalam Gambar 10.5 kurva LRAC mcliputi bagian kurva AC, sampai di titik a, kurva AC, dari titik a ke titik b, dan bagian dari AC, dimulai dari titik b. Kurva LRAC bukanlah dibentuk berdasarkan kepada beberapa kurva AC saja, tetapi berdasarkan kepada kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Yaitu ia tidak dibentuk oleh tiga kurva AC seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 10.5, akan tetapi oleh kurva AC yang sangat banyak, yaitu seperti yang terdapat dalam Gambar 10.6. Oleh karena kurva AC banyak jumlahnya maka kurva LRAC adalah suatu kurva yang berupa garis leng kung yang berbe ntuk U. Kurv a LRAC tersebut merupakan kurva yang menyinggung berbag ai kurv a AC j ang ka pendek. Titk­ titik persinggungan tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha di dalam jangka panjang, Satu hal yang harus diingat dalam menggambarkan kurva LRAC adalah bahw a kurv a itu tidak menyingggung kurva-kurva AC pada bagian (di titik) yang terendah dari k~rva AC. Dalam Gambar 10.6 hanya kurva AC yang disinggung oleh kurva LRAC pada bagian kurva AC yang paling rendah, yaitu di titik B. Kurva AC yang terletak di sebelah kiri dari AC disinggung oleh kurva LRAC di bagian yang lebih tinggi clan di seb elah kiri d ari titik terendah. Perhatikanlah misalnya kurva AC,. Jelas kelihatan bahwa titik A bukanlah titik terendah pada kurva AC. Titik tersebut terletak di sebelah kiri dari titik terendah pada kurva AC. Kurva AC yang terletak di • sebelah kanan dari kurva AC disinggung oleh kurva LRAC juga di bagian yang terletak lebih ringgi dari ti tik minimum pada AC yang bersangk utan, clan titik singgung tersebut terletak di sebelah kanan dari titik yang terendah. Titk C pada kurva AC, jelas menggambarkan keadaan tersebut. Adakah kenyataan bahwa kurva biaya rata-rata jangka panjang atau LRAC pada umumnya tidak menyinggung kurva-kurva AC pada bagian AC yang terendah bertentangan dengan pernyataan yang dibuat terlebih dahulu yang menyatakan: titik persinggungan di antara kurva LRAC dan kurva AC menunjukkan bi@ya produksi yang paling minimum untuk memproduksikan sejumlah produksi tertentu? Sama sekali tidak. Di dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC tidak menggambarkan biaya yang Paling minimum untuk memproduksikan satu tingkat produksi. Terdapat kapasitas produksi lain (AC lain) yang dapat meminimumkan biaya. Sebagai buktinya perhatikanlah AC, dan AC. Titik A adalah titik terendah pada AC,. Dengan demikian dalam jangka pendek, produksi sebesar Q dapat diproduksikan dengan biaya yang lebih rendah dari titik mana pun pada AC,. Tetapi dalair Iangka panjang biaya itu belum merupakan biaya yang paling minimum, karena apabila kapasitas Produksi yang berikut digunakan (AC,), produksi sebesar Q, akan mengeluarkan biaya sebanyak 219 - 88 see,, uw GAMBAR 10.6 Kurva Biaya Total Rata-rata Jangka Panjang AC, LRAc z 8 '- 0 A, co ~ c a AC, I I I AC I I I I I I I I B .. I I I I I I , ' I I I I I I I I I I I I I I l 0 0, 0, a. • Jumlah produksi (unit) • seperti ditunjukkan oleh titik ini A pada AC,. Dari contoh dapat disimpulkan bahwa kurva LRAC, walaupun tidak menghubungkan setiap titik terendah dari AC, menggambarka.n biaya minimum perusahaan dalam jangka panjang. ¢ - . SKALA EKONOMI DAN TIDAK EKONOMI Kurva LRAC clan AC hampir bersamaan bentuknya, yaitu sama-sama berbentuk huruf U. Bedanya hanya: bentuk AC jauh lebih mirip U, sedangkan LRAC lebih berbentuk kuali. Telah diterangkan sebabnya AC berbentuk huruf U, yaitu sebagai akibat pengaruh hukum hasil lebih yang semakin berkurang. Kurva LRAC mempunyai bentuk seperti yang digambarkan dalam Gambar 10.6 bukanlah disebabkan oleh hukum tersebut tetapi disebabkan oleh faktor Jain. Kurva LRAC juga berbentuk huruf U, atau lebih tepat berbentuk kuali, disebabkan oleh faktor-faktor yang dinamakan oleh ahli-ahli ekonomi sebagai skala ekonomi (economies of scale) dan skala tidak ekonomi (diseconom of scale). SKALA EKONOMI Skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi (economi"° of scale) apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin renda . Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas prod_,_ pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien. Ini dicermin ki . Me dan • 220 +ORI BIAYA PRODUKSL Jeh biaya produksi yang bertambah rendah. Pada kurva LRAC keadaan ini ditunjukkan oleh agian kurva LRAC yang semakin menurun apabila produksi bertambah. Dalam Gambar 10.6 kdaan ini berlaku di antara produksi scbesar 0 sampai sebesar Q,. Di bawah ini diuraikan beberapa fktor penting yang menimbulkan skala ekonomi. Spesialisasi Faktor-faktor Produksi Dalam perusahaan yang kecil ukurannya para pekerja harus menjalankan beberapa tugas. Oleh scbab itu mereka tidak dapat mencapai ketrampilan yang tinggi di dalam mengerjakan pekerjaan tertentu. Dalam perusahaan yang besar dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menambah ketrampilan mereka. Produktivitas mereka bertambah tinggi dan akan menurunkan biaya per unit. Pengurangan Harga Bahan Mentah dan Kebutuhan Produksi Lain Setiap perusahaan membeli bahan mentah, mesin-mesin, dan berbagai jenis peralatan untuk melakukan kegiatan memproduksi. Harga bahan-bahan tersebut akan menjadi bertambah murah apabila pembelian bertambah banyak. Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan menjadi semakin murah. J Memungkinkan Produk Sampingan (by-Products) Diproduksi Di dalam perusahaan-perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste), yaitu barang-barang yang tidak terpakai yang merupakan residu yang cliciptakan oleh proses produksi. Di dalam perusahaan yang kecil biasanya jumlahnya tidak banyak dan adalah tidak ekonomis untuk diproses menjadi barang sampingan. Tetapi kalau perusahaan merupakan kegiatan memproduksi yang besar, dan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya per unit dari keseluruhan operasi perusahaan. Mendorong Perkembangan U saha Lain Kalau sesuatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiatan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang a tau fasilitas yang dibutuhkan perusahaan yang besar tersebut. Sebagai contoh, pembesaran perusahaan lain akan mendorong pemerintah menyediakan jaringan pengangkutan yang baik, dan fasilitas penyediaan air dan listrik yang murah. Di samping itu perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa-jasa kepada perusahaan yang besar tersebut akan berkembang. Berbagai perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit. SKALA TIDAK EKONOMI cgiatan memproduksi suatu perusahaan dikatakan mencapai skala tidak ekonomi (dis­ economies of scale) apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin 'ggi. Keadaan ini diwujudkan oleh kegiatan memproduksi yang menurun efisiensinya. Pada kurva 221 BAB SE» bertambah tinggi, yaitu setelah produksi melebihi Q,. "akin Wujudnya skala tidak ekonomi terutama disebabkan oleh organisasi perusahaan ya menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan lalam mengatur adi '8sud, didal da dan memim:. P« : lah 'DInny, kc erusahaan yang terus menerus membesar biasanya berarti jumlal tenaga cerja yang dig, . . . 1. . meliputi beribu-ribu orang, dan mempunyai pabrik dan cabang . di b b . b: aka li erbagai tempat. Se, kib · · d' agai k 1 I · a atnya kegiatan dan organisasi perusahaan itu sudah menjadi sangat 3. Yang manakah dari pernyataan berikut adalah yang p ing tepat : A. Kurva biaya marjinal memotong AC pada nilai AC yang paling maksimum. B. Kurva biaya marjinal memotong AC dan AVC pada titik-titiknya yang paling minimum. C. Kurva biaya marjinal naik dari kiri bawah ke kanan atas. D. Kurva biaya marjinal selalu memotong AC clan AVC di sebelah kiri AC clan AVC . • • • G ESE/ - 1. Definisikan dan terangkan cara untuk menghitung berbagai jenis biaya produksi yang berikut a. Biaya total. e. Biaya berubah rata-rata. b. Biaya tetap total. f. Biaya total rata-rata. c. Biaya berubah total. g Biaya marjinal. • d. Biaya tetap rata-rata. 2. Terangkan cara membentuk kurva biaya total rata-rata dale Jee ; -1 tam yangka panyang. 3. erbentu urut ». Ferangkan faktor yar babl 5but Vang menyebabkan sifat biaya total rata-rata tersebu! 4. a. Terangkan perhubungan di antara kur Li dan b. •· 1 ' ' tva iaya berubah rata-rata biaya total rata-rata 1aya marpnas. • b. Bagaimanakah konsep biaya marjinal dapat kan tingkat kegiatan perusahaan yang at.'membantu seorang produsen dalam menent & .'r .t . e+ . t -! w • • l + • , e Lio ea re .eek...t .co- air. - «-.5.-r..a.age..eoo.»we or $ l ·------· • 'ielzy: 1. \srfr! s ii' . . • • &008& ? e # ' • · • • • • 0083 . ' - - ' • - + 0om0¢ ' •• • • • .\ • « i • r + • « • • • • • • • • • • • •• 1 $ t ,. ... . , ' 6. • j ·- . ,i "rt+w." !sf« dew-e»e • • .. + , « .. e • • • ; . • I • +. . ' • , . • + .. • u • • • ·t • d • t • • • ' • • • • . • • • • .. • • • • • •. • • • • • • • • • • 4 • • 6 • • • • • ru ur asar an ' ! t I • • • • • enenuan ese1 • . • 1r a erusa aa • • • 229 . . • • • ' ' I • f ' " ' l ' f I I ¢ r r ' 1 • $ } ' I • • 4 f ( • • •·' % «.« • .., e swipe..sen a .. , f we I w eerie t i 1- $ A i "ii a l, I¼ t:t- � " ! ' 4 & - ' l • ' • i; , , E " � ' • € l. ' ·- \ - - - . . • • • ersa1n asar urna e HAL-HAL YANG DITERANGKAN • • • Ciri pasar persaingan sempurna. • Pemaksimuman keuntungan jangka pendek. • Biaya marjinal dan kurva penawaran. • Operasi perusahaan dan industri dalam jangka panjang. • Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna. t · sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini azdalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jsa yang tinggi ( optimal) efisiensinya. Dalam analisis ekonomi sering dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada pcrsaingan sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam tori. Yang ada adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan di sekto r pertanian. Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di dalam praktek, adalah sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam Persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat dijadikan landasan di dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Di mping itu analisis ke atas pasar persaingan sempurna adalah suatu permulaan yang baik dalam cmpelajari cara-cara perusahaan menentukan harga dan produksi di dalam usaha mereka ntuk mencari keuntungan yang maksimum. RI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA at %. I .%% 1a i ac a; ersaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri li mana "apat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat 231 Setiap Perusahaan Mudah Ke Luar Atau Masuk Sekiranya perusahaan mengalami keruginn, dan ingin meninggalkan industri terscbut, langkahi dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin mclakukan kegi di industi tersebut, produsen terscbut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannu tersebut. Sama sckali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik sccara legal atau dalam bentuk h»in -s ecara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya--kepada perusahaan-perusahaan untuk memasuki atau meninggalkan bidang usaha tersebut. Menghasilkan Barang Serupa ' Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yug dihasilkan sangat sama atau serup. Tidak terdapat perbedaan yang nyata di antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamaka dengan istilah barang identical atau homogenous. Karena barang-barang tersebut adalah sangat ser para pembeli tidak dapat membedakan yang mana yang dihasilkan oleh produsen atau B at produsen lainnya. Barang yang dihasilkan seorng produsen merupakan pengganti sempu" .... ,1 h�t111nt ttau 11011-rptef � to111p�titi�11 ynln1 perJ·ai1,ga11 rltr,ga,1 ,,it"sal'!Ja ,,,e/ak.11ka11 ik/n11 dt111 b prom� Ki 'K" : hhwl n '· : • 1edaunt? samna sekali. ·,adapat Banyak Perusahaan di Pasar ,% IerG"' Dbl. • 4lah yang menyebabkan perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk men!!" , A • ah h'} Sifat inti Y ' "" " ~ serus e_ +,meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masingP ~at Sifat in» I' , r. [em P an rs' »d s ti h kan s~Aro Leibatnya produksi settap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandin" tat '' , Seba ~~a e. " serus!" 232 • • ' sEMPURN men atu Ienurun] et!' ~engrul! rcbut, "edij mem Pun ·mpun} :. a 'as pe' -rsaing" .:. j , cmbeli adat,y, P"", .. ~ms' kean pula bahwa masing-masing pembcli terse] " ange ; p»l" mdimtsal r. "Dutmem ~,demik" keadaan di pasar, yaitu mercka mengetahut , Danyale _~r 'nyai pen,y, n" menget ngkath, '' ,enput""" ~tan ke atas harga terscbut. /Akibatnya para proad, "37 Uhunn yang be f ,1-peruP' :. di b a pemub""" , a yang lcbih tinggi lari 'sen tidal 4, au yang crlaku di pasar. " pat meat • DAN HASIL JU pRMINT [isis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan ] p d»ham menganal"" " 6"untungan, dua hat I I rues diperhati kan I I . ,,0 duksi yang dikeluarkan perusahaan. B • iaya pr . . , Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu. Sit biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau dalam «altar pasar manapun ia digolongkan. Dengan perkataan lain, apakah sesuatu perusahaan itu head dalm pasar persaingan sempurna, atau monopoli, atau oligopoli, atau persaingan monopolistis, ciri-ciri fungsi produksi dan biaya produksinya adalah seperti yang dijelaskan din Bab Sembilan dan Bab Sepuluh. Akan tetapi sifat hasil penjualan adalah berbeda di antara pee persaingan sempurna dengan struktur pasar lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena dzri ~rju sudut seorang produsen, bentuk permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen di pas sempurna berbeda sifatnya dengan yang dihadapi seorang produsen di pasar iiny I PERMINT AAN PASAR DAN PERUSAHAAN I I pdah iri pertamz da . dz b- :belt ·2 ' I Jae 1a 1ar pasar persaingan sempurna yang diterangkan pada agan sebetum mn: I � ftntlmt ado/ab lttiop perusahaan ado/ab pengambil har;ga, yai tu ses ua tu perusahaan tidak mempunya "ntk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan seluruh pembeli di pasar yang enentukan harga pas: .,» .: d. h a yang sudah 5ar, tan tenla% seorang produsen hanya "menerima' saja a'g tersebut. Ini be · 1b ·ik da dijual oleh Pdosehn- ., erart erapa banyak pun barang yang diproduksikan 1an d,,'la t dak akan d :· lah yang "duksilken iouj, I@pat mengubah harga yang ditentukan di pasar, karena ju!"p i,, anyasebagian k ·i] s-de :. ~.. • I di Bagaimanakt Permintaa . '8H Kecl saja lari jumlah yang diperjualbelikan Ii pasat. " seperti itu di b. tdalah sepert njukkan a~y, gambarkan dalam grafik? Cara menggambarkannya aa Omnia,, "am Gambar 11.1. Pa 1.1 () menuni· dihasilkan ter¢ . Ialam st .. harga pas , dan jumlah La r. .. 1 ~dala h 200000 unit. a+ arang yang diperjualbelikan adala 233 I BAB SEBELAg I $;"o»is - ­ 'mint%n I I @ng Dihadapi Perusahaan dan Pasar p p I s D 3000 • 0," I I I I D ' I • Q 0 Q 300 0 200.000 I (i) Perusahaan (II) Pasar \ l 4 Gambar 11.1 () it vl1% I ha da :. · I tun1u an perm1ntaan yang dihadapi oleh suatu perusa aan alam industri terselut. K b . .. '· -urva permintaan dd adalah berbentuk satu garis yang sejajar dengan sumbu datar, dan I \ \ z° harga yang dicapai adalah Rp 3000. Kurva dd adalah bersifat elastis sempurna karena ua alasan. Yang pertama, hasil produksi perusahaan tersebut adalah serupa (identical) dengan produksi perusahaan-perusahaan lain dalam industri itu, dengan demikian apabila perusahaan tersebut menaikkan harga hasil produksinya, tidak satu pun dari hasil produksinya akan tetjual. Para konsumen akan membeli dari perusahaan lain. Alasan kedua, oleh karena produksi perusahaan tersebut adalah sebagian k ecil saja dari yang diperjualbelikan di pasar, perusahaan tersebu t d apa t m enjual seluruh produ ksinya pada harga Rp 3000. Sumbu datar dari Gambar 11.l (i) menunjukkan b ahw a p ro duksi perusahaan itu adalah jauh lebih k ecil dari jumlah barang yang dip erj ualb elikan di pasar. Karena perusahaan itu dapat menjual semu a hasil produksinya, tidak ada a las an k ep ada perusahaan untuk menurunkan harga penjualan barangnya. BASIL PENJUALAN MAR]INAL, RATA-RATA DAN TOTAL Dalam uraian di bawah ini secara grafik diterangkan hubungan di antara kurva-kurva permintan, kurva hasil penjualan total. i1 Penjualan Rata-rata Hasi ada dasarnya digambarkan dengan tujuan untuk menjelaskan tentang I" tomlil rmintaan pa« t» : . : Kurva pet i dala} ,de sesuatu barang pada berbagai tingkat harga. Di samping :. n terhadap s itu, d permintaa 'll . Hiteri rusahaan, ia menunjukkan pula hasil penjualan rata-rata yang ~ :: zegiatan per :.. ersaing \ I I rodusen pada berF''_ ~ea-rata (AR) adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gamb p! basil penjualan ra I Sempurna f 234 IJAN BUMfJUf tNA N pnsAll" [mint' i" " aha qnt' 'n ! 'iry "" ~~on d" "wtpq¢' ", a,, " pet!"" " "hr, atan Mar]inal 't a, rye yfrtinl, ·pnknr' ' hhanr "a n lrt • :''lu r, pa,en, nit tamb " 1Ml 7 «etiP",, ~e, sckiranya harga penjuaa, " tctap Rp 6000, ctiep unit rt~j, "hope , #, Begitt " le 6000,D¢ k Ip· "aha«n hoar, " ~~~~it hasilpenjualan scbnya 1.. crypan 1 dcerikn, dalam"" dot a ·u kcadaa • • 'ulun mar); 2(i) kurval 'n 'o ur n kurva 1, I 1 ' 409) Hasil Penjualan Total Slurl jlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual harun g nun dip odukii kan u diraalen lasil pejulan total (TR yaitu dari pcrkataan Total Revenu e), 'Tclah ditcrangkaun balrw dalamn I persaingan sempurna hara tidak akan bcrubah walau bagaimanapun banykny jumlah barug I yang dijual pcrusahaan. Ini mcnycbabkan kurva pcnjualan total (TR ) adalah berbentk gris urs GAMBAR 11.2 Hasll Pen]ualan Rata-rata, Marjinal dan Total p p 6000 d, = AR,= MR --- ------ I I • a 6(0(( = 3000 d,=AR,=MR, 30000 ---- - I - I 0 I • I 0 Q 10 0 penjy (i) Kurva permintaan (11) Kurva hasil 235 • • • • • • I • I yang bermula dari titik O. Dalam Gambar 11.2 (ii) garis TR, adalah kurva _See, ' asil :da penjua :k; • TR apabila harga adalah Rp 3000, sedangkan garis , adalah kurva hasil penjual. ""nto hasil penjualan total pada berbagai jumlah barang yang dijual. Sebagai yak%,,, . menggambarkan bahwa pada harga Rp 3000, penjualan sebanyak 10 unit akan contoh ., ' ' tik, hasil penjualan total mencapai Rp 30000 dan titik A, menunjukkan bahwa pa.,"""YebabM,, k ·babk penjualan sebanyak 10 unit akan menyebal an asil penjualan total perusahaan h: il :. arga Rp 6y ' Rp 60000. mencap%. • PE SIM • KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukkan contoh angka tentang biaya produksi. . . k D 1 h k; d; asil , penjualan dan penentuan MC-' o•· . n} n npn I n mennrnbnh p1·oduks1nt,a pada kettkn h MR il as ·nu ·. .. iv. 1 1�n 6 J .. ml! r· luls1 Ian . · a,. mengurany duked. maksimum di .4. keun' " • g1produksi lan penjualan akan menambah untun g. Ma63 capai dalam keadaan di mana MR = MC berlaku. 236 % SEMPURNA NGAN I ans" ire ka dr ~ s' ,~thal yang dinyatakan li sum h' atas ditunjult 4,~ 8"" ~~ajukkan kedua cara untuk menentuka ~.,""ngkan, akan dine «an lan die ~ ~k me" • 2cmaksimuman t conto u"" ."cUntungan " oleh suate a ' pRODUKSI DAN BIA YA PRODUKSr pl ~J 11. 1. Angka-angka dalam tabel ini adatah a, " Tbc '' ,3ala! agak erbeda den kt"" ,menerangkan tentang biaya produksi. Walat1% ~ gan dalam Ta6a] ng is ba · ii[¢ s; " 2agaimanapun analisis l." ; ~nalisis dalam agian ini ersifat mengingatkan ke bay; 3 snya sama. ab it $a1 kembal dan mele Jes», "_,engkan dalam Bab Sepuluh yang lalu. Seperti yang te lat , _lengkapi kah halal I"""" be ; telal litunjukkan sebelum ; t ' ,rel10.1 dan 11.1 ertujuan untuk memberikan gambn ;. sham AP • ini, 3a' 2aran nipotetis mengenai sift z; atara tingkat produksi dengan berbagai konsep biaya produts;_; ,en . _se a) ° roduksi- iaya total ~~, den biaya marjinal. Pada dasarnya data tersebut menerangka heal.~j,, et-a rat mm"" an al-hal erikut: • Dalam kolom (1) ditunjukkan berbagai jumlah produksi yang dapat dicapai. • Kolom (2) menggambarkan biaya tetap total yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membeli input tetap yang digunakan dalam proses produksi. • Kolom (3) menunjukkan biaya berubah total yaitu semua biaya yang dibelanjakan untuk membeli input berubah (tenaga kerja). • Dengan menjumlahkan biaya tetap total (dalam kolom 2) dengan biaya berubah total (dalam kolom 3) diperoleh biaya total, yaitu seperti ditunjukkan dalam kolom (4). 'E. 11.f 4ih Produksi dan Biaya Produksi (ribu rupiah) /mnlah Biaya Biaya Biaya total Biaya Biaya tetap Biaya Blaya Modulsi tetap rata-rata berubah berubah rata-rata mar}lnal total rata-rata (5) (8) In) (2) (7) (3) (6) (4) 0 - • - 100 0 100 200 100 ; 100 200 100 100 140 100 80 2 100 90 50 180 3 113,3 280 60 80 33,3 95 100 240 4 340 70 40 25 100 380 60 80 280 5 20 100 20 8 300 80 63,3 400 80 17, 7 ' 100 7 380 480 150 14,3 90 75,7 100 8 110 530 630 250 12.5 97.5 100 140 % 780 880 380 128,9 100 11,1 IO 180 1160 1260 170 540 10o 10 • - 1700 1800 237 , • Biaya marjinal, yaitu tambahan biaya yang perlu dikcluarkan unt SEge.. unit produksi, ditunjukkan dalam kolom (5). menambah , I • Kolom (6) menunjukkan biaya tetap rata-rata-yaitu biaya tetap dil, .: ag1 denga, : produksi. "iuml,, • Kolom (7) menunjukkan biaya berubah rata-rata, yaitu biaya berubah toy dengan jumlah produksi. • Biaya total rata-rata ditunjukkan dalam kolom (8). Biaya ini menggar mbarkan ?gi per unit untuk menghasilkan suatu barang. 3y Seperti telah diterangkan dalam Bab Sepuluh, ciri-ciri dari data dan kurva berbagai::. Jens biay% adalah: • Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, akan tee setelah satu tingkat produksi tertentu kenaikannya makin lama makin cepa " • Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total. • Biaya tetap rata-rata semakin lama semakin kecil. Oleh sebab itu kurva biaya tetap rata-rata menurun dari kiri atas ke kanan bawah. I ' • Biaya berubah rata-rata, biaya total rata-rata dan biaya marjinal, mempunyai sifa yang sama: pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya tersebut semakin menurun apabila produksi meningkat, tetapi pada produksi yang lebih tinggi biaya-biaya tersebut semakin tinggi apabila produksi di tam bah. Berdasarkan sifat ini kurva untuk ketiga jenis biaya berbentuk huruf 'U7. I • Sifat-sifat berbagai jenis biaya seperti yang baru dinyatakan di atas perlulah benar-benar ' diingat j dan dipahami. Analisis penentuan produksi yang akan dibuat dalam bab ini dan beberapa bab kemudian akan menggambarkan kurva berbagai jenis biaya berdasarkan sifat-sifat yang dinyatakan di atas. ' JUMLAH PRODUKSI DAN HASIL PENJUALAN Hubungan di antara jumlah produksi dengan hasil penjualan total, hasil penjualan rata-rata dan hasil penjualan marjinal ditunjukkan dalam Tabel 11.2. Data dan informasi yang digambarka dalam setiap kolom adalah seperti yang dinyatakan di bawah ini: • Data dalam kolom (1), seperti juga dalam Tabel 11.1, menggambarkan juml! produksi yang dapat dicapai. • Kolom (2) m I ··lade ;. I : H: seuni' enunukkan tingkat harga barang yang diproduksi. larga tetap Rp150 ribu leh] . >mpurn • I oel arena produsen tersebut berada di pasar persaingan s° Kolom (3) mer ·l he· barb% ; :nunukan asil penjualan total yang akan diterima produsen crbagai tingkat produk· D, de pad" , 4 dihi· tersebu' ukKs1. ata hasil penjualan total dalam kolom tung dengan a menggunakan rumus berikut: TR =Pk Q • 238 NGAN SEMPURNA ~s @au1 ,aajualan (ribu rupiah) ",sdn pd" Hasll pen]ualan total Harga ah produ ts' Hasil penjualan (P) " 0) marjinal (MR) (2) Hasll pen[ualan total rata-rata (A) (4) (TR =P x 0) (3) () (5) - 150 - - 0 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 300 450 600 750 900 1050 1200 1350 1500 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 1 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 2 3 4 5 6 1 8 9 10 di mana TR adalah jumlah hasil penjualan, P adalah tingkat harga dan Q adalah jumlah produksi. • Kolom (4) menunjukkan hasil penjualan rata-rata. Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga adalah tetap, walau berapa pun jumlah produksi yang dilakukan. Oleh sebab itu hasil penjualan rata-rata (AR) adalah sama dengan tingkat harga (P). • Kolom (5) menunjukkan hasil penjualan marjinal yaitu tambahan hasil penjualan yang disebabkan oleh pertambahan seunit barang yang dijual. Oleh karena harga adalah tetap, maka hasil penjualan marjinal adalah sama dengan tingkat harga. MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM Seelazh secara lengkap menjelaskan berbagai angka/data yang terdapat dalam Tabel 11.1 dan l2, dapatlah sekarang dilihat caranya perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan enghasilkan keuntungan yang paling maksimum. Telah dinyatakan bahwa terdapat dua carad ntk menentukan tingkat produksi yang memaksimumkan untung tersebut: (i) dengan 'inal dan biaya marjinal. Kedua pendekatan tersebut diterangkan dalam uraian berikut. basilP.: G,,Jualan Total, Biaya Total dan Keuntungan Ir merupak. kc ema.. akan cara yang paling mudah untuk menentukan tnga! ·· skat produksi yang akan , simumk: Ie :b y: perlu dilakukan 'ala4, an zeuntungan. Untuk menentukan keadaan tersebut yang • 239 I TABEL 11.3 Hasil Penjualan, Biaya Produksi dan Keuntungan Maksimum Biaya produksi Harga penjualan (2) Produksi () euntungan (3) (4) - 0 100 -100 1 200 150 300 -50 2 280 20 3 450 340 110 600 380 4 220 5 750 400 350 900 480 6 420 - 1050 630 420 7 880 320 1260 8 9 90 1200 1350 • 1800 1500 10 -300 • Membandingkan hasil penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat prod:ks • Menentukan tingkat produksi di mana hasil penjualan total melebihi biaya toz pada jumlah yang paling maksimum. Dengan mengingat kepada kedua langkah tersebut sekarang perhatikan contoh angka dalam Tie , 11.3. Kolom (2) menunjukkan hasil penjualan, manakala kolom (3) menunjukkan biaya produis­ Keuntungan yang diperoleh pada berbagai tingkat poduksi ditunjukkan pada kolom (4)­ dihitung dengan formula berikut: = Keuntungan Hasil penjualan total - Biaya produksi total Hasil penghitungan yang diperoleh menunjukkan keuntungan maksimum dicapai apabila perush memproduksikan sebanyak 6 atau 7 unit dan keuntungan maksimum yang dinikmati perusah n dilakuk th: Kan perusahaan adalah sebanyak 7 unit-yaitu pada ketika basil penjualan marji' 5 ±- al[ll t ·ama dengan [ biaya marjinal (MC), ] Hasil Penjualan Marji Untk 1, B; ' , nal, iaya Marjinal dan Keuntungan 4 tu memahami pendekatan hasil ·%. a _ Jengan le baik, satu contoh ar ke 4e. Penyualan marjinalbiaya marjinal (MC = M) .. ungka akan diterangk Peche' psl Penjualan marjinal de b. din gka ;- • '5 .,: Tube arjnal. Data dalam tabel tersebut diambil dar 240 • ,NGAN SEMPURNA I .sre pi. untung (ribu rupiah) ant' ,~~~«tan ·! tan I" Tambahan hasil Tambahan biaya penjualan (MR) as" Tambahan (MC) Jumlah keuntungan keuntungan (2) (3) (4) (t) (5) - - - - - 0 150 100 50 t 50 80 150 2 70 120 150 60 90 3 210 40 150 110 320 4 150 20 130 450 5 150 80 70 520' 6 150 150 7 520 0 150 -100 250 420 8 150 380 -230 190 9 150 540 -200 -390 10 - - • · cart Dalam nilai ini masih termasuk biaya tetap sebanyak p100 ribu. tatuk data biaya marjinal) dan Tabel 11.2 (untuk data hasil penjualan marjinal). Data dalam lom (4), yang menggambarkan tambahan (atau pengurangan) untung apabila produksi ditambah st unit, dihitung berdasarkan formula berikut: Tambahan untung = Tambahan penjualan total -- Tambahan biaya Berdasarkan kepada data dalam kolom (4), dalam kolom (5) ditunjukkan jumlah untng Ya8 dieroleh pada berbagai tingkat produksi. Jumlah untung dalam kolum (5) itu merupakan keuntungan "bruto, yaitu sebelum diwS' gan biaya tetap. Sebagai contoh, keuntungan yang diperoleh apabila produksi adalah + unH' ah: Rp320 rbu (ihat Tabel 11.4) -- Rp 100 ribu = Rp 220 ribu. Seperti dengan dl" P 420 , ;; ;, ;r a1eh dengan dala" yang dihitung ,_, 'Ubu. Nilai keuntungan maksimum ini adalah sama ekatan, de8"" ; ak 7 ~_._ ~;~~ teller b ahwa pada produksi seban ,, 'Prtama. Analisis yang kedua ini jelas menunjukkan bat\ ,, aka hal ya8 " pems), ~), .~ m eat produksi di mana MG7) 7 unit, yaitu pada tung& ksimumkan " sa aan akan memprodukst D alam 1;a;. ·i arga) yang men"" "%an sel, -MR. Oleh scbb "" ah .. .:. ." aitu ea cuntungan, dalam Gambar 11.3 ditunjukkan kurva 241 I • GAMBAR 11.3 Menentukan Tingkat Produksi yang Memaksimumkan Keuntungan 500 -- I • 400 - MC c0 c ·- - s £ 300 U c Ea .... c ­ co % _ 0 200 d >- - - •• - co = IM[ r 100 ! I I • I • 0 2 4 6 le 7 8 h , , Kuantitas produksi : • ' ' tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan. Grafik tersebut dibuat berdasarkan dz dalam Tabel 11.4. Sesuai dengan data pada Tabel 11.4, kurva MC dan kurva MR aka • berpotongan pada tingkat produksi sebanyak 7 unit. I • • GRAFIKPE IMV • KEVNTVNGANJANGKAPENDEK • Seperti juga halnya dengan penggambaran dengan menggunakan angka-angka, dengan sec: [ grafik pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan dapat ditunjukkan dengan da • cara, ya1tu: • Dengan grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan total. • Dengan grafik yang menunjukkan biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. PENDEKATAN BIAYA TOTAL-HASIL PENJUALAN TOTAL Pemaksimuman keunt de .., . dale Gamba ungan tengan menggunakan pendekatan ini ditunjukkan lam 11.4. Kurva TC (bi% l), d. , d yans aya total, Ian TR (hasil penjualan total) dibuat berdasarkan lat 'dpat dalam Tabel 11.1 dan 11.2. Kurva TC bermula di atas kurva TR, dan ini terus berlangs " seining ya tin . . • ta TR ran ahwa perusaha; l, : cap . antara 2 sam · 9 aaan mengalami kerugian. Pada waktu produksi men .:. par unit kurva TC Le d di b. .4 bah perusahaan mer leh '' erada .. Ii awah kurva TR, dan ini menggambarka mperolel keuntungan. " '5 242 I_ \ SEMPUNA g4NGAN 5 ~ss TR 1600 TC B 1� --------------------- Keuntungan maksimum 800 -------------- 630 • 400 0 2 4 6 7 10 8 Kuantitas produksi ,'pabila dibuat garis tegak di antara TC dan TR, garis tegak yang terpanjang-vyait pad Pabila produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah berada di atas kurv TR kembali, g." TR dinamakan titik impas (break-even point)-yang menggambarkan biaya total yang arkan per 'erseb, h: d: di . ., . Tusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang literimanya. Pe 'erpotongan berlaku di de .:. ;1 A de ·il, B ua titt k, yaitu titik A Ian tItk . PEN d, ' kepad: bel 11.1 d. 11.2. Kurva-kurva yang t ad, da angka-angka yang terdapat dalam Tal ... t.-. tan .: ah Ayc_'' ' ngan maksimum · , AC, MC dan MR. Kegiatan perusahaan mencapat keunt"" + 243 • BAB see. ' C ""' i. l I KE GAN JANGKA PANJANG: UNTUNG NORMAL t « Dua keadaan yang baru saja diuraikan di atas menunjukkan bahwa di dalam jangka panjang .. ., perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh keuntungan luar biasa (melebihi normal). � Keuntungan luar biasa akan menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri terscbut. • ' Kemasukan mereka akan menambah penawaran, dan seterusnya pertambahan penawaran ini akan menurunkan harga. Penyesuaian seperti ini akan terus berlangsung sehingga tidak terdapat lagi keuntungan yang melebihi normal. Juga keadaan di mana perusahaan mengalami kerugian adalah merupakan keadaan yang sementara. Kerugian mendorong beberapa perusahaan untuk mengundurkan diri dari industi terscbut. Penawaran barang akan menjadi semakin berkurang dan menyebabkan kenaikan harga Penawar an yang semakin berkurang dan harga yang semakin naik akan terus berlangsung sehingg perusahaan-perusahaan akan mengalami keuntungan normal kembali. Kedua-dua keadaan di atas jelas menunjukkan bahwa dalam jangka panjang perusahaan perusahaan dalam persaingan sempurna cenderung untuk memperoleh keuntungan mal saja. nor­ KURVA PENA INDUSTRI :. .:. Dalam berkemban8 jangka panjang faktor-faktor produksi dapat ditambah dan teknolog! P bah . . . b I h · b" ,takto' erut an seperti ini olel mengurangi iaya produksi. Tetapi di samping · · harga-harg it ~aan produksi dapat ini mengalami kenaikan dan inflasi berlaku dalam ekonomi. Kedua kead 252 ~g48 PERSAINGAN SEMPURNA e kenaikan harga faktor produksi dan inflasi, seterusnya akan mengakibatkan kenaikan biaya «amn. Maka perubahan-perubahan biaya produksi dalam jangka panjang akan mempengaruh P"_ ~hawaran. Berdasarkan kepada sifat perubahan biaya produksi dalam jangka panjang, ur ' ·id - al : enawaran industri lalam pasar persaingan sempurna dapat dibedakan kepada tiga bentuk, ur " bi duke: be ' rang dipengaruhi iaya produksi yang ersifat: cit • • Biaya jangka panjang yang tidak berubah. • Biaya jangka panjang yang semakin meningkat. • Biaya jangka panjang yang semakin menurun. BIAYA TETAP 7NDUSTRI palam uraian dengan menggunakan Gambar 11.9 dan 11.10 telah ditunjukkan bahwa permintaan #pat mengalami kenaikan atau penurunan. Perubahan ini menyebabkan penyesuaian ke atas kurva seawaran. Pada akhirny a interaksi di antara permintaan yang telah mengalami perubahan dengan yang menyesuaikan dengan perubahan permintaan tersebut akan menyebabkan harga tetp sebesar P,. Proses penyesuaian yang digambarkan dalam Gambar 11.9 dan 11.10 dapat juga diterangkan GANEAR 11.11 Kurva Penawaran Jangka Panjang dalam Industri Biaya Tetap AC MC IL c I I I I � c :::c ' ' I I ' 40 0 Kuantitas (I) Perusahaan Eo Ez s c Po 9 I I c :::c I I I I • I I I t • I I I I 0' D, Do I I I I ' 28 0 60 Kuanttas barang (ribu unit) 40 (II) Pasar 253 BAB SBE,, baru ini dapat pula ditunjukkan pen dengan menggunakan Gambar 11.11. Degan cara yan "~, erubahan biaya dalan , "ara ., : 11.11()menunjukkan pe ma ta t iangka panjang dalam industri. Gambar perusal dal: .+ ad . haa¢ ( ", ·. ° e inan ka anjang aam mneustr. .. + dalah D, dan harga 'ang ttentul:an olehi Pada mulanya permintaan dalam pasar a aa! 'o .., .:. Interak«; M I 1; 1E aclalal, t1t1I< lMC), dan (ii) harga barang Y lebih rendah dari biay marjinalnya (PMC. Dalam keadaan ini, menambah produksi barang X dan barang Y akan menambah keuntungan perusahaan-perusahaan dan meningkata" kcmakmuran masyarakat. Sumber-sumber daya baru akan masuk ke kedua indust I . I I d I · b · · . berlaku untuk menmgkatkan produksi arang X dan Y. Penyesuaian ini akan terus schingga di kedua industri berlaku keadaan di mana P = MC. • .. • 1 ·ikan seca le Kcdua kasus di atas menunjukkan bahwa apabila sumber-sumber daya dialokasl :.: ... J • .A rib . kemakmuf scdemikian rupa schingga di setiap industri erlaku keadaan di mana P k. = MC, maka masyarakat akan mencapai tingkat yang maksimum. Efisiensi dalam Persaingan Sempurna ~~it «wui" Di dalam persaingan sempurna, kedua jenis efisiensi yang dijelaskan di atas akan s 258 • p4SAR PERSAINGAN SEMPURNA ,,j) dijclaskan bahwa di dalam jangka 1cl' ~: ~, • panjang perusaha dnIJ:tt L111rt11Jg normal, dan untung no l . . . an dalam persaing menu rmal ini dicy : ., tan sempurna al . 1 l CT 111 j 11i111t1111. De11ga11 der11il,ian, sestiai den .' pa, _apab,la biaya prodLrks· d-' h, · an pal!5 : . . gan arti efisicnsi , 1 adalal yang ,,1111 • Ano-Jca pat11ang efis1cr1s1 produl rspan sempurna !' bah ·fe: : rod , Dari kenyataan ahwa et rsensi produktif dan efisiensi alokatif d- .: ~. d: tlah di. a cat capai di dalam pasar ·ncan sempurna, maka 1apatlah lisimpulkan bahwa penggunaan st persn bc b¢ 8 " d ·umber-sumber daya adalah sangat efisien dalam pasar persamngan sempurna. ' KEBEBASAN BERTINDAK DAN MEMILIH . Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolongan kecil masyarakat. Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi yang semacam itu akan membatasi kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga kebebasannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas. Di dalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan harga, jumlah produksi, dan jenis-jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan bagaimana faktor-faktor produksi digunakan di dalam masyarakat, efisiensilah· yang menjadi fak tor yang menentukan pengalokasiannya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasan untuk memproduksikan berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh ke atas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang mereka miliki. . • • • • BEBER APA KRITIK TERHADAP PERSAINGAN SEMPURNA bsamping menekankan kebaikan-kebaikannya, ahli-ahli ekonomi juga menyadari bahwa pers aingan mpurna me ·' beb di empunya1 e erapa l· ) ik; daya (yang dialokasikan secara efisien) akan k; 1k lebil anyal Igunakan untu amber ': .. dal k; di luk b: k th j tun ambe" kaya. Sebagai contoh, dalam masyarakat diperlukan anyal rumat muran. h " ngolong" .:.. .: epen"" .janisme pasar menunjukkan bahwa rumah mewah mudah dijual maka para . alau meka : emap' enuhasilkan rumah mewah. d: .: Dengan memperhatikan keadaan permmntaan Aha akan me '' eng" ,a efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber daya mencapai maksimum tetap1 : : 'pasar, maka »lam' ,gimumkan kepentingan seluruh masyarakat. mema" % idak - I - I • I RNGKASAN ; Penentuan keseimbangan di pasaran barang bergantung kepada struktur pasar dari barang g diperjualbelikan. Struktur pasar barang dibedakan kepada empat bentuk: (1) pasar ~_a«an sempurna, (i) monopoli, (i) persaingan monopolistis, dan (v) oligopoli. Bab ini membicarakan berbagai aspek dari pasaran persa1ngan sempurna. 2Pasaran persaingan sempurna merupakan pasaran barang yang paling ideal karena mempunya ciri-cini yang memaksimumkan kesejahateraan masyarakat. Ciri-ciri utama persaingan sempurna adalah: pengambil harga, mudah ke luar masuk, menghasilkan barang serupa (identikal/ho­ mogenous), banyak perusahaan clan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar. • . 3. Dua faktor perlu dipertimbangkan dalam menentukan keseimbangan firma, yaitu: () biaya produksi dan (ii) keadaan permintaan di pasar. Untuk memahami hal yang dinyatakan dalam () perlu ditentukan bentuk kurva permintaan dan kurva hasil penjualan marjinal. Firma dalam persaingan sempurna adalah "pengambil harga". Oleh sebab itu kurva permintaan berbentuk garis lurus yang horisontal dan kurva hasil penjualan marjinal bertindih dengan kurva per­ mntaan. 4. Keseimbangan firmayaitu keadaan di mana perusahaan akan menentukan kuantitas produksi di mana keuntungan maksimum akan dicapai dapat ditentukan dengan menggunakan dua pendekatan: (i) dengan menentukan keadaan di mana perbedaan di antara jumlah hasil penjualan dengan jumlah biaya (biaya total) mencapai maksimum, dan (ii) dengan menentukan tingkat produksi di mana biaya marjinal sama dengan hasil penjualan marjinal. Cara dalam (ii) merupakan cara yang lebih banyak digunakan dalam analisis. 2. Keseimbangan firma dapat dibedakan kepada tiga keadaan, yaitu: a. Firma mendapat keuntungan lebih nasional, yaitu hasil penjualan melebihi jumlah biaya. Keuntungakan ini akan menaik lebih banyak firma masuk ke pasaran. • 261 • BAB SEBELAS b. Firma mendapat keuntungan normal, yaitu hasil penjualan sama dengan jumlah biaya. c. Firma mengalami kerugian tetapi masih dapat menutupi biaya berubah. Dalam keadaan in; operasi perusahaan masih dapat diteruskan. Firma menutup operasinya apabila jumlah hasil penjualan di bawah biaya berubah total. 6. Dengan menggunakan keseimbangan firma pada bebagai tingkat harga dapat dibentuk kurea penawaran firma. Kurva penawaran tersebut adalah sama dengan kurva MC sejak kurva tersebue memotong titik terendah kurva AVC. 7. Dalam jangka panjang firma-firma dalam persaingan sempurna hanya akan memperolel untung normal saja. Hal ini disebabkan karena firma-firma dapat dengan mudah masuk ke pa saran. Apabila terdapat keuntungan lebih normal, lebih banyak firma akan beroperasi d pasaran. Panawaran bertambah dan harga merosot. Pada akhirnya firma-firma hanya akan memperoleh untung normal. Sebaliknya, apabila firma mengalami kerugian, perusahaan akan ke luar dari pasaran. Maka harga meningkat dan firma yang tinggal pada akhirnya dapat menikmati untuk yang normal. 8. Kurva penawaran jangka panjang firma-firma persaingan sempurna bergantung kepada perkembangan biaya produksi. Dalam jangka panjang kurva penawaran firma persaingan sempurna dapat dibedakan kepacla tiga bentuk: (i) berbentuk horisontal, yaitu apabila biaya tidak mengalami perubahan, (ii) menaik ke atas, yaitu apabila biaya produksi semakin mening­ l kat; dan (iii) menurun ke kanan, yaitu apabila biaya produksi semakin menurun. ' . 9. Dibandingkan dengan struktur pasaran yang lain, pasaran persaingan sempurna mempunyai beberapa kebaikan dan kelemahan. Kebaikannya ialah : () dapat memaksimumkan efisiensi, • (i) tingkat kebebasan bertindak dan memilih tinggi, dan (iii) dapat menciptakan distribusi pendapatan yang lebih baik. Sedangkan kelemahannya adalah: tidak menggalakkan inovasi, adakalanya menimbulkan biaya sosial, pilihan konsumen terbatas, adakalanya biaya produks i lebih tinggi dan adakalanya distribusi pendapatan tidak seimbang. • • • • • • • • • • • • • KONSEP PENTING · • • , Barang serupa (identical/homogenous product): Barang yang sejenis yang dipromosikan berbagai perusahaan yang bentuk fisiknya tidak mudah dibedakan satu sama lain. ' . tn lingkunga : dale b k Biaya sosial: Kerugian, berupa material tetapi terutama lalam entuk pencemarat '%° ", • 7 • • • ha > nya, yang ditanggung masyarakat sebagai akibat operasi perusahaan men1mu bulkan efek buru 5 terse but. • • : :. capai suat Efisiensi produktif: Kegiatan firma menghasilkan suatu barang yang operasinya men tingkat produksi di mana tingkat harga sama dengan biaya marjinal. + 262 gSAINGAN SEMPURNA eu8PF' ~kif: Kegiatan firma menghasilkan suatu barang yang operasinya mencapai suatu · ;iensi pro' :. Efis' t :.: Jsi di mana biaya rata-ratanya adalah yang paling minimum. PIS" %gkt Nilai tambahan pendapatan yang diperoleh perusahaan dari ; penjualan marjinal: HA' ' nit tambahan produksinya. menjual sat Pendapatan per unit barang yang diperoleh dari menjual sejumlah , ; 5enjualan rata-rata: Hasil PS .:. di· lchd: b: l ih d: d: ·· l: di' tentu. Nilainya diperoleh lari membagi seluruh pendapatan lari penjualan hibagi dengan terr .: rang _~J,I produksi yang dijual. juml3 asil Seluruh pendapatan yang diperoleh dari penjualan sejumlah produksi penjualan total: Reuntungan normal: Suatu keadaan dalam operasi perusahaan di mana seluruh hasil penjualan • zertent. tang diperolehnya adalah sama dengan seluruh biaya yang dibelanjakannya termasuk jumlah biya tetap dan biaya tersembunyi. Keuntungan lebih normal: Operasi perusahaan yang menguntungkan, yaitu jumlah hasil ' penjualannya melebihi semua biaya peroduksinya. Titik impas (break-even point): Tingkat operasi perusahaan yang mencapai suatu tingkat produksi di mana biaya total sama dengan hasil penjualan total. Titik menutup perusahaan (shutdown-point): Titik terendah dari kurva AVC. A\pabila harga mencapai titik terendah ini, hasil penjualan total sama dengan biaya berubah total. Yang berarti firma tidak memperoleh kelcbihan hasil penjualan dari operasinya. Dalam keadaan seperti ini lebih baiklah apabila firma menghentikan kegiatannya memproduksi barang, PERTANYAAN DAN LATIHAN - PILIHAN GANDA • • 1· �ur�a permi�taan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna bersifat · tdak elastis sempurna. b, elastis sempurna. • C. tidak elastis. D. sangat clastis. ," normal apabila · biaya marjinal melebihi biaya berubah rata-rata. 263 BAB SEBELAS B. biaya marjinal sama dengan hasil penjualan marjinal. C. harga dicapai melebihi biaya berubah rata-rata yang minimum tetapi kurang dari biaya rata. rata yang minimum. D. hasil penjualan melebihi biaya tetap. 3. Dalam jangka panjang suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna akan mencapai keseimbangan apabila A. biaya marjinal jangka panjang kurang dari hasil penjualan marjinal jangka panjang, B. biaya marjinal jangka panjang kurang dari biaya rata-rata. C. biaya total rata-rata sama dengan hasil penjualan rata-rata. D. biaya berubah rata-rata sama dengan hasil penjualan rata-rata. • 4. Salah satu alasan yang menyebabkan ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa persaingan sempurna merupakan suatu struktur pasar yang ideal adalah A. perusahaan-perusahaan tidak terlalu besar dan mudah diatur. B. perusahaan--perusahaan mencapai efisiensi alokatif. C. perusahaan-perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal dalam jangka panjang. D. persaing an yang bebas mendorong lebih banyak usaha untuk melakukan inovasi. • ESE/ 1. • Terang kan sifat permintaan dan hasil penjualan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Terangkan jawaban anda dengan menggunakan grafik . 2. Dengan menggunakan angka dan secara grafik terangkan bagaimana suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna mencapai tingkat keuntungan yang maksimum. Berapakah tingkat harga dan tingkat produksi yang dicapa? • 3. "Dalam jangka pendek terdapat tiga kemungkinan dalam corak kegiatan perusahaan, yaitu (i) mendapat untung normal atau di atas normal, (i) mengalami kerugian, dan (iii) menutup perusahaan. Terangkan maksud pernyataan ini. 4. Buktikan bahwa kurva biaya marjinal yang berada di atas kurva biaya berubah rata-rata adalah kurva penawaran dari suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. 5. Terangkan proses penyesuaian jangka panjang yang terjadi dalam pasar persaingan sempurna apabila terjadi kenaikan permintaan. (Misalkan kurva biaya produksi setiap perusahaan adalah bersamaan dan tidak mengalami perubahan dalam jangka panjang) . 264 • gINGAN SEMPUNA 8 ass «0ATF crusahaan dalam persaingan sempurna mcengcluarkan biaya (biaya tcrap) scbanyale qlkan suatP erbe raj "· "_~_oooo0. Biaya berubah total pada berbagai tingkat produksi adalah scperti ditanjukkan rk rcd .: ," ' d�11111 r,ibel bcrilct1t. Jumlah pen[ualan Jumlah produksl Bliaya total . 0 0 40 20 60 f 40 70 2 60 3 75 80 4 78 f 100 85 5 120 6 95 • 140 7 110 8 160 135 180 9 165 10 200 200 . . • a Hitunglah biaya total, biaya rata-rata, biaya berubah rata-rata, dan biaya marjinal. • b. Harga pasar barang tersebut adalah Rp 90000. Hitunglah hasil penjualan total pada berbagai tingkat produksi. c Tunjukkan keseimbangan yang dicapai perusahaan tersebut dengan grafik. Berapakah jumlah produksi yang dijualnya? 2 Dalam suatu perusahaan yang berada di pasar persaingan sempurna, hasil penjualan total dan biaya total pada berbagai tingkat produksi adalah seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini (nilai-nilai dalam ribuan rupiah). (Catatan: apabila produksi adalah nol, biaya total adalah Ip 40000 malea biaya tetap total adalah Rp 40000). {Htunglah biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. Berapakah harga barang tersebut? · Terangkan pada tingkat produksi yang mana perusahaan dapat beroperasi dengan "untungkan. Tingkat produksi manakah yang terbaik? Mengapa? Hitung jumlah cuntungan yang diterima. c. Gambarlan I d, ye .:. eadaan kescimbangan perusahaan itu secara grafik, 265 j • HAL-HAL YANG DITERANGKAN • Ciri-ciri monopoli dan faktor-faktor yang menimbulkannya. • Pemaksimuman keuntungan dalam monopoli. • Kemungkinan monopoli mendapat untung yang berlebihan. • Ketiadaan kurva penawaran dalam monopoli. • Diskriminasi harga dalam monopoli. • Kebijakan pemerintah dalam monopoli alamiah. • Kebaikan dan kelemahan monopoli. ' \ I Struktur pasar yang sangat bertentangan ciri-cirinya dengan persaingan sempurna adalah pasar monopoli. Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan I perusahaan ini mengbasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Biasan ya I keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah keuntungan melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh yang dihadapi perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut. Menerangkan bentuk halangan-halangan ini merupakan salah satu aspek yang dianalisis dalam bab ini. Sebelum itu ciri-ciri pasar monopoli akan diterangkan Perhatian utama dari uraian dalam bab ini akan ditumpukan kepada menerangkan mengena bagaimana caranya suatu perusahaan monopoli menentukan tingkat produksi yang akan me" simuman keuntungannya. Seperti jt1ga dengan analisis mengenai pemaksim�an keun�kan pasar persaingan sempurna, analisis mengenai hal itu di perusahaan monopoli akan me98"_ d • I \ • • l d l ·1 · ua cara, yaitu: () dengan pendekatan biaya total lan hasil penjualan 1 total; () dengan pen e a tora biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. : : in! al an bab li kan diterangkan tala Hal-hal lain mengenai operasi perusahaan monopol yang a ? .:,t dan tingka' · disk· ·:. · h: monopoli alama adalah: kurva penawaran dalam monopoli, liskriminas1 arga, operasinya, dan penilaian terhadap kebaikan dan kelemahan pasar monopoll • BEBERAPA ASPEK KHUSUS PASAR MONOPOLI • . dua aspe \ monopol, :..:. :. kn produksi dalam pasar Scbclum menganalisis kegiatan dan cara menentuka .£Ator ya! 4. (ii) faktor-fad' :. :.·· () ·iri-ciri monopoli, tan berikut akan diuraikan dalam bagian in: 1, C!' menghambatkan kemasukan ke pasar monopoli. 266 I ' I I ox0PO!! PASAR MONOPOLI a.CIRI Cl' ~ear monopoli sangat berbeda dengan pasar persaingan sempurna. Uraian berikut Cini-cin P .. :: kan ciri-ciri monopoI. Ji menerang Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan Pasar a :: . A 1, • S lh 'J, Ailih; de· :.­ ~;, ea tidak perlu diterangkan lagi. ifat ini sudal secara jelas dilihat lari definisi monopoli Halini rasan} : : : :1.: . aitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Dengan demikian barang r atas, ., idak d: dibcli de I p. ;asa yang dihasilkannya bcli id tidak lapat libel lari tempat lain. ara pembel. tidak mempunyai [~i ktau mereka menginginkan barang terscbut maka mcreka harus membeli dari perusahaan '_~Ji tersebut. Syarat-syarat penjualan sepenuhnya ditentukan oleh monopoli itu, dan para monoP' di embeli tidak dapat berbuat suatu apa pun k dala d beli lalam menentukan syarat juaI 2Cl1. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip ' Brang yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain rang ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan dak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang terscbut. Aliran listrik 2dalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Yang ada hanyalah bar ang pengganti yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat meoggantikan listrik karena, ia tidak dapat digunakan untuk menghidupkan televisi atau memanas­ kan strika/gosokan. TidakTerdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan monopoli. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan wujud, karena tanpa adanya halangan tersebut I pa da akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan di dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli tidak akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain memasuki industri tersebut. Adanya ;batan kemasukan yang sangat tangguh menghindarkan berlakunya keadaan yang seperti itu. ""Papa bentuk hambatan kemasukan ke dalam pasar monopoli. Ada yang bersifat legal, 'dbatasi oleh undang-undang, Ada yang bersifat teknologi, yaitu teknologi yang digunakan ,"""ggih dan tidak mudah dicontoh. Dan ada pula yang bersifat keuangan, yaitu modal yang • • • •• crlukan sangat b ·:' • a esar. Dapat Me, Olei, pengaruhi Penentuan Harga . · . arena perusah; ,J; ,, .. e "rga dape e, 3an monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar, maka penentuan Warga ~"buasainya. Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu u price setter. De Ing ditawcape l ' engan mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang . : ran perusaha aan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendakinya. l; ] tomosr 11 Jan Kurang Diperlukan Olen, . arena pc Pen, Crusahaan mon li zlh Promosil¢ j,, opoli adalal satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu an arangnya deny 4 a , "? gan menggunakan iklan. Pembeli yang memerluk an barang yang 267 BAB DUABELAg diproduksikannya terpaksa membeli daripadanya. Walau bagaimanapun perusahaan monopoly sering membuat iklan. Iklan terscbut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untul memelihara hubungan baik dengan masyarakat. FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah: I I ' ' 1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik d: ·id an dimiliki oleh perusahaan lain. tslak 2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economies of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. 3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut. menerangkan ketiga-tiga faktor yang baru dinyatakan Uraian berikut akan secara lebih terperinci di atas. Memiliki Sumber Daya yang Unik Salah satu sumber pen ting dari adanya monopoli adalah pemilikan suatu sumber daya yang unik (istimewa) yang tidak dimiliki oleh orang atau perusahaan lain. Satu contoh yang jelas dalam halini adalah '' suara emas'' dari seorang penyanyi terkenal atau kemampuan bermain yang sangat luar biasa oleh seorang pemain sepak bola. Hanya merekalah yang mempunyai kepandaian tersebut clan harus dibayar lebih mahal dari biasa apabila masyarakat ingin menikmatinya. Di dalam suatu perekonomian, monopoli juga dapat berlaku apabila sesuatu perusahaan menguasai seluruh atau sebagian besar bahan mentah yang tersedia. Di masa ini contoh dari perusahaan yang masih mempunyai sifat seperti ini adalah perusahaan permata De Beers % Company di Afrika Selatan. Hampir semua pertambangan permata yang ada di dunia in dimiliki oleh perusahaan tersebut. Pada permulaan abad yang lalu perusahaan Standard Oil Company di Amerika Serikat menguasai hampir seluruh sumber minyak yang ada di neg" tersebut. Sampai sebelum Perang Dunia Kedua perusahaan Aluminium Company of Amen juga mempunyai keluasaan monopoli. Pada walt it hampir semua cadangan b"" ]r bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan aluminium, dimiliki oleh perusahaan sebab itu Aluminit1n1 Con1pany of An1erica dapat menghasilkan barangn) 1 a tanpa a?a pers:� Perusahaan air minum di suatu kota adalah satu contoh lain dari kekuasaan monopoli yang m sumber daya yang unik. Dapat Menikmati Skala Ekonomi egi" 4 : keli Di berbag s Di dalam abad ini perkembangan teknologi berlaku sangat pesat sekal. .pgten han! :... 3hi ' duksi yang etsts ekonomi tingl,at tel,nologi adalal1 sede1111\<1an modernn) 1 a sehungga pro . �1 h prodt1ks 1 I · hampir seluru" : dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliput ~,At menikm" l yang diperlukan di dalam pasar. Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya" 268 I t .v· -�1 ·. <' 5g, ----- '» ouoPo!' r ' nomi yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat besar jumlahnya. Pala kl' ,,,~n mencapai keadaan di mana biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi A pmusa!" ';; «ak" si, " 3ilia ,e menyamai jumlah permintann yang wujud di pasar. Dengan demikian, scbagai ~h hamp" , si» "",,skala ckonomi yang demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan harga barangnya kib" 1~tesi scmakin tinggi. Pada tingkat produksi yang sangat tinggi, harga adalah scdemikian ap! ila pro.du55!° " j,in@ua perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dcngan perusahaan w : ' «ahnya se! '' "" ,jay dahulu berkembang, Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli. ·' terl! . 4c, tang " ;k di di' .: 'sat industri yang skala ckonominya mempunyai sifat scperti yang cditerangkan atas erusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah atau natural monopoly. ~dailah Pe dal th di· ' (las) " ·· . "l"tniAll pada L11nL111111)'a IJt11111,a1 a a111 1,erL1sa 1aa11 iasa L1111t1m 1 t1t1,1t1es sepert1 I Monopol " ll·st •·il· pet·L1sal1na11 a11· 111111L1111, 1,e1:L1sal1aan tele1,on, dan perusahaan angkutan kereta : : h erusahaan » _~pr beberapa jenis industri lain skala ekonomi tidak mewujudkan monopoli, tetapi satu ata eberapa perusahaan memproduksikan barang yang hampir sama jumlahnya dcngan yang ienwarkan di pasar. Perusahaan baja, pertambangan minyak, dan industri pembuat mobil adalah contoh-contoh dari industri semacam itu. : : : ' ... I Kekuasaan Monopoli yang Diperoleh Melalui Peraturan Pemerintah Di dalam undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-perusahaan terdapat beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli. Peraturan-peraturan yang sperti itu adalah (1) peraturan paten dan hak cipta I ' (copy rights) dan (2) hak usaha eksklusif (exclusive franchise) yang diberikan kepada perusahaan jasa umum. 1. Peraturan patent dan hak cipta Perkembangan ekonomi yang pesat terutama ditimbulkan oleh perkembangan teknologi. Untuk mengembangkan teknologi kadang-kadang diperlukan waktu bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar. Oleh sebab itu kegiatan dan pengeluaran untuk mengembangkan teknologi tidak akan dilakukan perusahaan apabila hasil jerih payah mereka dengan mudah saja dicontoh atau dijiplak oleh perusahaan lain. Apabila tidak ada peraturan yang melarang penjiplakan, tidak ada untungnya bagi perusahaan untuk menciptakan barang­ barang yang lebih bail mutunya, karena dalam waktu yang singkat perusahaan lain akan menirunya. Sebagai akibat dari keadaan seperti ini kemajuan teknologi akan terhambat, dan ini selanjurnya melambatkan jalannya pertumbuhan ekonomi. A\gar usaha mengembangkan teknologi dengan ujuan untuk menciptakan barang baru akan memberi keuntungan kepada perusa haan, haruslah �emerintah melarang dan menghukum kegiatan menjiplak tersebut. Langkah seperti ini dilakukan cngan memberikan hak paten kepada perusahaan yang mengembangkan barang baru. Flak cipta atau copy rights merupakan bentuk lain dari hak paten, yaitu ia merupakan suatu "hukum untuk menghindari penjiplakan. Tetapi hak cipta khusus diberikan kepada penulis "danpenggubah lagu. Dengan alanya hak cipta tersebut hanya penulis atau penggubah lagu la yang m . cmpunyai hak ke atas penerbitan buku yang ditulis dan lagu yang digubah. 2. Hakusaha ±kskle if 'ume,~ ~ 'Cksklusif pabila skala ckonomi hanya diperoleh perusahaan setelah perusahaan kan a c��ai tlngl,at 1,rocl1.1lf (ii) Kurva permintaan (D = AR) dan hasil penjualan marjinal (MR) I I 2 • I I I .g 0 °+ ~ ..__ I I E=l ------- l - - - - I I I I 8 I I I I I E<1 I I • I I I I I I I I I •• 4 - - - - - - .. - - - - - - I ' I I I I I I I D=TR I I I I I I 0 2 8 MR Jumlah barang • 275 ------ f 1 · . BA DUAeE, in berkurang, Pada waktu jumlah produksi adalah 10unit, hasil hsil peniualan total sem Pjuak%%, 1 adalah nol. :. if bil di b::k total l ... total yang seperti itu statnya, apauna 11gambarkan, adalah Hasil peniualan ' r • brb ik " Seperti « Area TR dalam Gambar 12.1 (), yaitu erbentu} huruf U yang terbat. ' dirtunjukkan olch <' .. . di dal kc dz di kt al berbentuk seperti itu Ik. Kur li lalam eadaan mana :urva permintaan DD TR Akan sell " 12.1 (ii), s. adala crdapat pada Gambar l.:. (ii), yaitu yang menggambarkan bahwa kal scpert yang tcr' r...:. kit b: ' ] nurunan har� akan menambah has1\ pen1ualan. Berclasarkan kepada s·f .. k Pe maka . ~ • 1tat 1ni, kalau ·N"rhatikan 51fat perhubungan d1 antara l,urva perrn1ntaan DD dan kurva TR cl G d '' . . pada rambnt 21, dapat dibuat kesimpulan yang berikut: • Karena OA menggambarkan hasil penjualan total yang semakin bertz bah · · .ambal pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan DD yang terletak di bagian atas titik C (lihat grafik ii) mempunyai elastisitas permintaan > 1. • Karena AB menggambarkan hasil penjualan total yung semakin berkurang pada harga yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan yang terletak di bagian yang lebih ke bawah dari titik C mempunyai elastisitas permintaan < 1. • Pada titik C elastisitas permintaan adalah satu atau uniter. Maksimum Mener Keuntungan Di dalam Gambar 12.2 dan Gambar 12.3 ditunjukkan cara menentukan keuntungan maksimum firma monopoli secara grafik. Di dalam Gambar 12.2 keuntungan maksimum firma ditentukan dengan menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total. Sedangkan daham Gambar 12.3 keuntungan maksimum tersebut ditentukan dengan menggunakan pertolonga° kurva biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. r€ menggambarkan kurva biaya total. Di sebelah kiri dari titik A, dan di sebelah kanan da"", • • . bi k l bihi hasil penjuaha zal urva TC berada di atas kurva TR. Keadaan ini berarti iaya tot; mete .TR . h k n dinikmati apat tal tot I 1, yaitu kedudukan yang merugikan perusahaan. Keuntungan anya aKa ~dalah paling - TC > 0, dan ini berlaku di antara titik A dan B. Perbedaan di antara TR dan TC a°"_ oeh Tc dal h yang palino pan)ant>. d maksimum apabila garis tegak di antara kurva TR lengan ac Ia "? ~Auksi ya8 maka unokat pro . 1. karena CD merupakan jarak TR dan TC yang paling panjang, " "° akan memaksimumkan keuntungan adalah 4 unit. si di mana keuntuog k tingkat produ s1 Gambar 12.3 menunjukkan cara untuk menentukan l 1 b·!\y!\ "" ::. ma denga" :. deka h ail penjualan marjinal sa" maksimum dicapai dengan menggunakan pendekatan 1as1 , kur ·lee kepada bent _ MR dibuat berdasarkan e b I ,rn 1n1. marjinal (MR = MC). Kurva AC, MC, D AR = s " 1at dan urainan s"at . di k d 1 m bab-bab yang a Ll ' de can m k -kurva tersebut seperti yang literangkan ta1a1 " , da ditentukan ten!" au" maks1ml1m apat Seterusnya telah diterangkan bahwa keuntungan 00 l ,..,c berpot .:d. Kee MR dan ' ,g' MR = MC wujua. urva oQ, at"" pada tingkat produksi yang mana keadaan ealadalah OP'' · Hasil penjualan to pada waktu tingkat produksi sebanyal k Q unit. ' 276 \ wow0POL! au",i, easy rotat an Keuntu9an penjualan ' C Keuntungan maksimum 9) ------------------� - c- I <1l ·- 0 _ ..... I I 2 I I I I 40 .0 I ·- ..... I I I I - c I I cu I I - cu I I I 2 - - - - - J - - -1- - - T - - - - - - • I c I I I I I I a I I I I I 0. - ·- 0 I cU I I I I I I I I ::c • I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 10 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 2 4 6 10 0 8 5 Jumlah barang • GAMBAR 12.3 Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal, dan Keuntungan Maksimum • MC AC p, A _ 1 Keuntungan c. ----------- ' • D=AR I MR I I I 0 a Jumlah barang 277 • I M BAB DUABELA¢ Dengman dengan OPAQ. Sedangkan biaya total adalah OC x OQ, atau sama dengan OCBO demikian keuntungan maksimum ditunjukkan oleh kotak PABC. MONOPOLI KEUNTUNGANNYA BERLEBI Banyak orang yang mempunyai pandangan yang negatif terhadap perusahaan monopoli. Mere selalu menganggap bahwa suatu perusahaan dalam pasar monopoli dapat menetapkan hare% dengan sekehendak hatinya dan oleh karena itu akan selalu mendapat keuntungan yang sanga berlebihan. Mereka menganggap keuntungan luar biasa merupakan suatu fenomena pentne perusahaan monopoli. Ini merupakan pandangan yang kurang tepat. Dalam bab yang lalu tel diterangkan bahwa di dalam jangka pendek ada empat kemungkinan dari keadaan yang dihada5i oleh suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna: mendapat untung melebihi normal, ata ' I wntung normal, rugi tetapi masih dapat membayar kembali sebagian dari biaya tetap, dan mengalami kergian sehingga bi@ya berubahnya pun tidak dapat ditutupnya. Keempat kemungkinan tersebut juga dapat berlaku dalam suatu perusahaan monopoli. Dalam Gambar 12.3 telah ditunjukkan keadaan di mana monopoli memperoleh keuntungan, keadaan lainnya ditunjukkan dalam Gambar 12.4. Gambar 12.4 () menunjukkan keadaan di mana monopoli tidak mendapat keuntungan tetapi juga tidak menderita kerugian (berarti mendapat untung normal), yaitu hasil penjualannya sama dengan biaya totalnya. Keadaan seperti ini akan berlak apabila kurva biaya total menyinggung kurva permintaan pada tingkat produksi di mana hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Dalam Gambar 12.4 () kurva AC, menyinggung kurva D_D_= AR_ di titik E dan titik singgung ini tepat di atas perpotongan kurva MR_dan MC_ Maka adalah paling GAMBAR 12.4 • Monopoli yang Memperoleh Untung Normal dan Kerugian p p • MC, D, MC AC P, AC% p C D, =AR Do = AR I I I I MR, • I Q 0 Q 0, 0 0, ¢ I (ii) Rugi ' I (I) Untung normal I I 278 I I ------- aw0Po!! " , erusahaan monopoli untuk memproduksi scbanyak Q_. Hanya pada kcadaan ini P cpad .:. .,"? bi ,Amati kcuntungan normal. Dalam kcadaan lain (apabila jumlah produksinya berbeda :it n,en I . I . d P df haan akan mengalami kerugan. ·Q) pemusa' dn' ~s ,,, t 12.4 (ii) menggambarkan kcadaan di mana monopoli mengalami kerugian Gambar " . ...:. : r. ~,e adalah yang paling minimum apabila perusahaan monopoli memproduksikan scbanyak b"" Ke8" ~da tingkat produksi tcrscbut MR, = MC,. Biaya total yang dikeluarkan adalah OQ k:irena p . lch Q • pengan demikian kerugian yang liderita did. :' olel perusahaan monopoli tersebut adalah Oh'_ditunjukkan oleh kotak P,ABC. Kerugian ini adalah yang paling minimum. Apabila +P""""" ~~nopoli memproduksi lebih tinggi atau lebih rendah dari Q,, kerugian yang akan � akan lebih besar lagi. KURVA PENAWARAN MONOPOLI DAN • ' p,lam bab yang lalu telah dijelaskan bahwa dalam pasaran persaingan sempurna, di dalam jangka dek sebagian dari kurva MC, yaitu bagian yang terletak di atas kurva AVC, dapat juga dipandang � kurva penawaran. Bagian dari kurva MC tersebut, di samping menunjukkan biaya marjinal pala berb agai tingkat produksi, menunjukkan pula jumlah penawaran perusahaan pada berbagai tingkat harga. Marila h kita ingat kembali sifat dari kurva penawaran. Kura penawaran menunjukkan hubungan di attar a tingkat harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Pada setiap tingkat harga hanya terdapat GA4BAR 12.5 Pembuktian tentang Ketiadaan Kurva Penawaran dalam Monopoli MC D% P% I I o.. I -' I I MR, I MRa 0 Q Jumlah barang 279 l BAB DUABELS suatu jumlah tertentu barang yang ditawarkan. Dan apabila ada dua tingkat harga, maka masing. masing tingkat harga ini akan menunjukkan suatu jumlah tertentu barang yang ditawarkan, da kedua jumlah itu akan berbeda. Di dalam pasar monopoli biaya marjinal tidak menunjukkan sifat kurva penawat seperti yang diterangkan di atas. Scbagai buktinya perhatikanlah Gambar 12.5. Misalnya ~4, mulanya permintaan adalah D_D_ dan hasil penjualan marjinal adalah MR_, sedangkan bias marjinal adalah MC. Maka keuntungan maksimum akan dicapai apabila produksi adalah sebanval Q. Pada tingkat produl ·k. yang terus menerus men1 nat1 skala ekonomi ingga pada tingkat produksi yang san aan b . AC hi k . banyak jumlahnya, erarti terus menerus turun ingga gar ur tanga11 ynng nl. 1,i,111 (11) 11n)tlt1k:-1 clr111 l1n1J._rn cir n1c>nopoli nclnlnh ("\ Ialam I P sn,ngnn sempurno d ) (' " s ; . " 1 ''' ·, clan p autalah Selanjutnva sekarang dimisalkan monopoli dapat meni, rs' J 1 ·· .. ; ;, -jahteraan masyarakat akan dapat ditingkatakan apabila: (i) produkst Pada y, 1capa = "ka P AC-minimum, atau (i) produksi dicapai pada MC = memotong AR ketika = menycbabkan MC P). Kela1ea a.A, Perusahaan monopoli adalah: Pabila m il : cnikmati skala ckonomi, biaya produksi lebih murah daripada di firma pasar 291 .. , ----------------------------------�, BAB DUABEL¢ persaingan sempurna, dan tingkat produksi lebih besar. b. Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan te tus­ menerus melakukan pengembangan dan inovasi. c. Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dapat terus menghasill, barang yang lebih murah dan lebih bermutu. in 9. Walau bagaimanapun, apabila perusahaan monopoli tidak berkembang, keburukan ber[ mungkin berlaku: a. Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan sempuma b. Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan. c. Kesejahteraan masyarakat lebih buruk daripada yang diwujudkan oleh pasar persaingan sempurna. Di samping itu monopoli cenderung untuk memperburuk distribusi pendapatan dalam masyarakat. I I KONSEP PENTING I I • Barang mirip (close subsitute): Barang lain yang dapat menggantikan suatu barang tetapi mutu dan penampilan barangnya berbeda dengan yang digantinya. i I I I Hak paten: Suatu hak yang diberikan kepada perusahaan untuk secara eksklusif memproduksikan sesuatu I l barang yang diciptakannya dan tidak boleh diproduksikan oleh perusahaan-perusahaan I lain. Hak cipta (copy rights): Hak yang diberikan kepacla pengarang atau penggubah lagu untuk secara eksklusif memprocluksi clan menjual barang yang dihasilkannya, clan melarang pihak lain menjalankan hak yang sama . I • I Inovasi (pembaruan): Langkah perusahaan untuk melakukan perbaikan dalam operasinya (misalnya mereorganisasi perusahaan), memperbaiki mutu barang yang dihasilkannya atau menciptakan barang baru. Monopoli alamiah: Perusahaan monopoli yang mampu untuk ter us menerus menurunkan biaya produksinya sehingga ke tingkat produksi yang sangat besar dan menyebabkan kedudukan monopolinya menjadi bertambah kukuh. • 292 ______________ ,_, --��=---------------- sow0PO!" 0 , GANDA pMLIHAN yang manakah dari yang berikut BUKAN faktor yang mewujudkan monopoli? ",Memiliki suatu jenis sumber daya yang unik. Undang-undang ke atas hak cipta. c.Undang-undang nasionalisasi perusahaan. p. Skala ekonomi tercapai pada produksi yang sangat besar. Sekumpulan perusahaan dalam persaingan sempurna bergabung menjadi monopoli. Perubahan pakah yang berlaku di pasar ? A Harga naik, produksi naik. · 2 B Harga trun, produksi naik. C. Harga turun, produksi turun. D. Harga naik, produksi turun 3. Dalam perusahaan monopoli hasil penjualan total mencapai maksimum apabila A. biaya produksi rata-rata paling minimum. B biaya tetap rata-rata nol. • • C. hasil penjualan marjinal nol. D. biaya marjinal paling minimum. • ESE/ 1. Terangkan keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan kekuasaan monopoli di dalam suatu pasar barang, Apakah yang dimaksudkan dengan monopoli alamiah? Bagaimana monopoli seperti 4 itu wujud? 2. Terangkan hubungan di antara kurva permintaan dengan hasil penjualan total clan hasil penjualan marjinal dalam perusahaan monopoli. 3. Dengan menggunakan gambaran angka-angka dan secara grafik terangkan bagaimana perusahaan monopoli menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungann ya. 4. Buktikanlah bahwa di dalam pasar monopoli kurva penawaran dari barang yang dihasilkannya tidak dapat ditentukan. 4pakah syarat yang diperlukan agar suatu perusahaan monopoli dapat menjalankan kebijakan ��skri�inasi harga? Terangl. P h; ll l· ., elcbihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. crusahaan dalam pasaran monopolists ju! akunran yang relatif sma bcsarnya. Kcadaan ini menycbabkan produksi suatu pcru­ mempuny '." r: t: h elatif : seclil . . . var sembang Karena tidak terdapat keuntungan yang berlebih-lebihan dalam jangka panjang, maka pengusilt dan pemilik modal tidak memperoleh pendapatan yang berlebih-lebihan. Di samping itu dlam pasar terdapat banyak perusahaan, dan ini berarti keuntungan normal yang diperoleh akan dibagikan • kepada jumlah pemilik modal dan pengusaha yang banyak jumlahnya. Berdasarkan kepad kecenderungan ini ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan monopolists menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata. ' • • PERSAINGAN BU -HARGA • • I Persaingan bukan-harga pada hakikatnya mengandung arti usaha-usaha di luar perubahan barga or dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang diproduksikan. Maka pada hakikatnya usaha-usaha untuk melakukan persaingan bukan-harga bertujuan unm memindahkan kurva permintaan ke kanan. Perpindahan itu berarti pada setiap tingkat pend patan dan kesempatan kerja, jumlah barang yang diminta menjadi bertambah banyak. Persaungu bukan-harga dapat dibedakan kepada dua jenis: • : : ·· be rbeda coraknya deng" • Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetap1 ere produksi perusahaan-perusahaan lain. \ • Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan. I I • 0ct .akt! ' . ·. bukan-harga Di dalam persaingan monopolistis dan oligopoli, persangan s"% " _:. ~sempun . . ilakukan. Di dalam dua pasar yang telah diuraikan terleh tanu» lL1 ,,a1tt1 pers,ung.t '\ \ b'\ d h d. . J alasand! . .. di ·· k Untuk monopo" dan monopoli, persaingan bukan-harga tidak begitu lipentngkan. .,, palm persii" ~ :. :. . :, l 'idak punyai saingan. tidak sukar untuk dicari, yaitu karena perusahaan monopol i tda men ~h ~, ~)~tsika penu .. 1 k k b ra ng yang dipro sempurna, persaingan bukan-harga tidak dilakukan karena de s!' hul arag. di antar p" . · d \ d at n1en1beda\._:1n perusahaan adalah serupa atau identical. Para pembel kep1tl, 1 b l tdak 1apa : .4ak ada gunan'' ::. teOleh sebabitu yang diciptakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Iet teat i 304 I ---- ----------· ------:-- eN MONOPOLISTIS ass" a _~ perusahaan untuk menarik lcbih banyak pembeli dengan cara persaingan bukan-harga. «""eli tidak akan dapat mengetahui manakah barang yang dihasilkan oleh perusahaan yang pa P"""ersaingan bukan-harga. ~enila" cRENSIASI PRODUKSI pl! aan dalam pasar persaingan monopolistis akan berusaha untuk memproduksikan ~ . per" seI' _miempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat dengan jelas dibedakan dari produksi inn""_~sahaan lainnya. Maka di dalam pasar akan terdapat berbagai barang yang dihasilkan srusahaan· F'~ustri yang mempunyai corak, mutu, desain, mode, dan merek yang berbeda-beda. sat}",erbagai variasi dati sesuatu jenis barang adalah sifat istimewa dari pasar persaingan [dapat : " ;s rang tidak terdapat dalam pasar persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan ·. " ' moneP"" ,,it pasar persaingan sempurna, barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan adalah in}, . elum ' _era serupa (identical. Terdapatnya barang yang beraneka ragam coraknya di pasar persamngan _~As menimbulkan keuntungan kepada perusahaan mau pun kepada para konsumen. ""_~a setiap perusahaan, barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut akan menjadi daya ~~, khusus ke atas barang yang diproduksikannya. Segolongan konsumen tertentu akan lebih t membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal) kalau dibandingkan dengan barang­ a.rang yang sejenis yang dihasilkan produsen-produsen lain. Dengan demikian diferensiasi produks 4 at menciptakan suatu bentuk kekuasaan monopoli. Dengan menghasilkan suatu barang tertent «zag 4 berbeda dari barang lainnya, perusahaan menciptakan suatu penghambat kepada perusahaan­ an • lain untuk menarik para langganannya. Diferensiasi produksi memungkinkan seorang produsen dalam pasar monopolistis untuk tetap menjual produksinya (tetapi jumlahnya semakin sdikit) apabila ia menaikkan harga. Tetapi sebaliknya, produsen itu dapat menarik sebagian dari langganan perusahaan-perusahaan lain, sekiranya ia menurunkan harga penjualan barangnya. Kepada para konsumen, barang yang sejenis tetapi berbeda corak tersebut menimbulkan 4 suatu keuntungan pula, yaitu pilihan mereka untuk membeli sesuatu barang menjadi lebih beraneka ragam. Ini memungkinkan mereka memilih barang yang benar-benar sesuai dengan keinginannya. Seperti telah disinggung sebelum ini, ahli-ahli ekonomi banyak yang memandang pilihan yang beraneka ragam itu sebagai suatu kompensasi terhadap ketidakefisienan persaingan monopolists di dalam menggunakan su m be r-s umber daya. • dalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan mempersiapkan dan membuat iklan adalah au bagia s.,,' d; "Penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya. Peng eluaran yang dilakukan me:;baan-perusahaan untul< pengil" , dale , M.\. �'..:L. • I $ + 1 • . . ' . • 4 $ 6 «J .. • ' • • • • '$ • i1 •' . .. f • • T • l . . ' ' L ., , d A id , ¢ . • + 'A,'+ t • $%8 -, ¢ • • • • I ... ' • I ' ' ,' ' a, ' ••• O • • • • '· • • • ' i' ' I • I I• ' .+. • • 1n aan • or- a S1 YANG DITERANGKAN AL-HAL , Manfaat dari memahami penentuan harga faktor produksi. , Hubungan antara produktivitas dan permintaan faktor produksi. Penentu-penentu permintaan faktor produksi. Elastisitas permintaan faktor produksi. • • ·" f kegiatan memproduksi, pengusaha-pengusaha terlebih dahulu harus memperhatikan keadaan D»lam d pasar barang. Langkah ini mempunyai dua tujuan berikut: • Untuk menentukan jenis barang yang diinginkan oleh para konsumen. Peninjauan ini memberikan petunjuk kepada perusahaan-perusahaan tentang jenis barang yang sebaiknya mereka produksikan. • Untuk menentukan besarnya tingkat produksi yang sebaiknya dicapai, yaitu tingkat produksi yang akan menghasilkan keuntungan maksimum kepada mereka. 4 Kedua tujuan ini telah dianalisis dalam bab-bab yang terdahulu. Analisis permintaan dan penawaran akan menolong produsen-produsen memperoleh jawaban ke atas pertanyaan: "Barang apa yang sebaiknya diproduksi? Dan analisis mengenai struktur pasar, dan penentuan harga dan produksi d berbagai pasar, memberikan gambaran tentang bagaimana para produsen akan menentukan ngkat produksi yang paling menguntungkan kepada mereka. Langkah berikutnya yang perlu dipikirkan para pengusaha adalah: Bagaimanakah corak &bungan faktor produksi yang harus digunakan agar penggunaan tersebut mencapai MPP, lebih banyak modal harus digunakan. Proses penggantian faktor produksi tersebut harus terus berlangsung sehingga keadaan MPP, = MPP, terwujud. Scbaliknya, apabila MPP, > MPP,, lebih banyak tenaga kerja harus digunakan sehingga pada akhirnya tercapai kcadaan di mana MPP, = MPP,. Syarat untuk Kasus Harga Faktor Berbeda Pada umumnya jarang sckali mendapati keadaan di mana harga faktor produksi adalah bersamaan. Kalau harga faktor produksi berbeda, syarat yang dinyatakan di atas perlu disesuaikan. Sekarang bagaimanakah syarat untuk mencapai peminimuman biaya? Syarat itu dapat dirumuskan secara berikut: penggunaan faktor-faktor produksi akan meminimumkan biaya apabila setiap rupiah yang dibayarkan kepada faktor produksi menghasilkan produksi marjinal yang sama besarnya, Produksi fisik marjinal dari modal dan dari tenaga kerja untuk setiap rupiah adalah: 344 TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI AN ~sNN MPP, • MPP per rupiah dari modal = MMP, • MPP per rupiah dari tenaga kerja = P, .,,~4AD, adalah harga per unit modal dan P. harga per unit tenaga kerja. Sesuai dengan syarat D mat c L nimuman biaya di atas, yaitu MPP, per rupiah harus sama dengan MPP. per rupiah, maka pem n . ": L t n,inin1uman b1aya dapat d1nyatakan secara persamaan berikut: Pe sam3 • MPP, MPP, I - - f Apa»bila MPP,/P, adalah lebih besar dari MPP, /P, perusahaan perlu menambah penggunaan modal clan mengurangi penggunaaan tenaga kerja untuk meminimumkan biaya. Tetapi apabila [PP_/P adalah lebih kecil dari MPP /P,, biaya akan diminimumkan apabila penggunaan c' C 1 modal dikurangi, dan penggunaan tenaga kerja ditambah. l . ' GABUNGAN FAKTOR YANG MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN Masih ingatkah anda syarat yang harus dicapai agar penggunaan sesuatu faktor produksi tertentu menghasilkan keuntungan yang maksimum? Seperti telah diterangkan, syaratnya adalah: harga faktor produksi harus sama dengan basil penjualan produksi marjinal (MRP). Dengan demikian kalau tenaga kerja yang digunakan, maka syarat untuk memaksimumkan keuntungan adalah: P,= MRP, atau • MPP, l J , I I J Dz] P, , Dan kalau yang digunakan adalah modal, maka syarat untuk memaksimumkan keuntungan adalah: P,= MRP, atau ) MPP, _, Pe arena MRP/p_ = 1 dan MRP_/P, = 1, maka dari kedua persamaan itu dapatlah disimpulkan bah, I 1. c c ~. • wa untuk memaksimumkan keuntungan syarat yang harus dipenuhi adalah: we. _Mee._, P, P, • 345 • BAB LIMABEL% RINGKASAN DAN KONSEP PENTING RINGKASAN 1. Teori permintaan terhadap faktor produksi menjelaskan tentang ciri permintaan terhadap fake, produski dan penentuan harga faktor produksi. Analisis ini akan menerangkan bagaimana harga faktor produksi dan jumlah faktor produksi yang akan digunakan ditentukan. Analisis ini jug% menerangkan syarat yang perlu dicapai untuk memaksimumkan keuntungan. 2. Permintaan ke atas faktor produksi bergantung kepada MPP dan tingkat harga barang. Kure permintaan faktor produksi (D,) adalah sama dengan kurva MRP. Bentuknya menurun da kiri ke atas ke kanan bawah, dan faktor yang menyebabkan hal ini adalah hukum produks marjinal (MPP) yang semakin berkurangan. 3. Untuk memaksimumkan keuntungan, para pengusaha akan terus mengambil pekerja atau faktor produksi lain sehingga tercapainya keadaan berikut MRP = MCF yaitu hasil penjualan produksi marjinal sama dengan biaya marjinal faktor. Dalam kasus di mana faktor yang berubah adala tenaga kerja, MCF = I upah. Maka, apabila yang digunakan sebagai faktor berubah adalah tenaga kerja, syarat untuk memaksimumkan keuntungan adalah MRP = Upah. ' ' 4. Di samping karena MRP berbentuk menurun dari kiri ke kanan, kurva permintaan buruh I (D,) yang bertindih dengan MRP dan menurun tersebut disebabkan pula oleh () permintaan tenaga kerja yang bersifat permintaan terkait-yaitu dipengaruhi oleh permintaan ke atas barang yang diproduksikannya; dan (ii) karena ada substitusi di antara faktor produksi-yaitu apabila harga faktor mahal permintaannya semakin berkurang karena perusahaan menggunakan faktor produksi lain. 5. Elastisitas faktor peroduksi dipengaruhi oleh faktor berikut: e1astisitas dari permintaan barang yang diproduksi, perbandingan antara biaya faktor dengan biaya total, tingkat penggantian • antara faktor produksi, clan tingkat penurunan kurva MRP. 6. Apakah syarat yang perlu dipenuhi untuk mencapai keadaan berikut: Memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya apabila terdapat dua faktor berubah? a. Syarat untuk meminimumkan biaya adalah: MPP, MPP, - - P, P, b. Syarat untuk memaksimumkan keuntungan adalah: = MPP, P, dan MPP, - - atau =1 346 , TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI " asEP PENTING _,~4atjinal faktor: Biaya tambahan yang harus dikcluarkan perusahaan untuk memperolch "",,tutor produksi yang digunakan untuk meningkatkan produksi yang digunakan untuk at sh." ; roduksi: Suatu grafik atau persamaan matematik yang menerangkan hubungan F"_,~eat produksi yang dicapai dengan faktor-aktor produksi yang digunakan untuk ~ntat? ~aciptakannya. ' i1 produksi marjinal: Nilai penjualan dari produksi tambahan yang diwujudkan Peojualan Has! : Fl - q duke' pertambahan satu unit faktor produksi yang dapat ditambah jumlahnya. i1 Peo1'ualan produksi total: Nilai penjualan dari seluruh kuantitas produksi perusahaan Has! . • . ' , · T rjudkan oleh sejenis faktor produksi yang dapat diubah-ubah jumlahnya '­ (variable factor f yang )nhctio n} I (~mlah produksi fisik: Jumlah produksi yang diciptakan oleh suatu faktor produksi yang dapat jembah menurut kebutuhan. Semakin banyak kuantitas faktor produksi tersebut digunaka% amakin tinggi tingkat produksi yang dicapai. permintaan terkait: Sifat permintaan ke atas faktor produksi, yaitu permintaan bukan untuk ijuan dikonsumsi masyarakat, tetapi diminta untuk menghasilkan barang yang diperlukan masya­ l keat. Oleh sebab itu sifat permintaan ke atas faktor produksi ditentukan oleh sifat permintaan ke atas barang yang dihasilkannya. e I + , + ' t f ' f • • ' PERTANYAAN DAN LATIHAN f I l I f ' I ( ' PILIHAN GANDA ' f I f' 4 • t • J • d I • 1. Dalam pasaran faktor produksi yang berbentuk persaingan sempurna berlaku keadaan yang berikut: , A. biaya marjinal faktor sama dengan harga faktor tersebut. B. biaya marjinal faktor lebih tinggi dari harga faktor. • C. biaya marjinal faktor lebih rendah dari harga faktor tersebut. D. harga faktor pada keseimbangan ditentukan oleh keadaan di mana biaya marjinal faktor ' . . ' ( +rt I I sama dengan harga faktor. 4 f ' d. Yang manakah dari yang berikut merupakan kurva permintaan ke atas sesuatu faktor? A. Kurva hasil penjualan ke atas suatu faktor. 347 « BAB LIMABELAg B. Kurva hasil penjualan produksi marjinal. C. Kurva produksi fisik total. D. Kurva produksi fisik marjinal. 3. Apabila pasaran barang adalah pasaran persaingan tak sempurna, sedangkan pasaran faktoe adalah pasaran persaingan sempurna, maka hasil penjualan produksi marjinal dapat dihitung dengan cara: A. menghitung perbedaan di antara hasil penjualan produksi total barang ke-n dengan hasil penjualan produksi barang ke-n. . B. menghitung perbedaan di antara hasil penjualan produksi total yang dihasilkan n tenaga kerja dengan hasil penjualan total yang dihasilkan n-1 tenaga kerja. C. mengalikan tambahan produksi yang diciptakan satu tambahan pekerja dengan harga barang tersebut. D. menghitung nilai tambahan produksi yang diciptakan oleh tambahan suatu faktor produksi. ESE/ • 1. Mengapakah permintaa: terhadap faktor produksi dinamakan permintaan terkait? Terangkan sifat dari permintaan terhadap faktor produksi. Apabila pasar barang dan pasar faktor bersifat persaingan sempurna, bagaimanakah harga faktor produksi clan jumlah faktor produksi yang digunakan ditentukan? 2. Jelaskan manfaat yang diperoleh dari analisis tentang permintaan clan penentuan harga faktor produksi. Buat penjelasan singkat mengenai konsep-konsep di bawah ini. • • a. Teori produktivitas marjinal permintaan faktor . b. Biaya marjinal faktor . • c. Tingkat penggantian di antara faktor. 3. a. Bandingkan permintaan terhadap faktor produksi apabila pasar barang adalah pasar · persaingan sempurna dengan apabila pasar barang bersifat persaingan tidak sempurna. b. Bandingkan (i) keadaan yang menimbulkan perubahan dalam jumlah faktor produksi yang diminta dengan (ii) keadaan yang menimbulkan pergeseran kurva permintaan faktor produksi. I 4. a. Terangkan faktor-faktor yang menentukan elastisitas permintaan ke atas sesuatu faktor produksi. b. Syarat yang bagaimanakah yang harus dipenuhi agar gabungan faktor produksi yang digunakan akan meminimumkan biaya ? c. Syarat yang bagaimanakah yang harus dipenuhi agar gabungan faktor produksi yang digunakan akan memaksimumkan keuntungan? I 348 I I • T'AN iEAHADAP FAKTOR•l=AKTOR PAODUKSI ssN"" • 0ANTITATIF I I pa di bawah menunjukkan produksi fisik marjinal (MPP) yang diciptakan oleh tiap-tP I I " ~Aeera da lam suatu perusahaan. I I Tenaga kerja (orang) MPP (unit) f 70 2 I 60 3 50 4 40 5 30 6 20 • 7 l 10 , Hitunglah produksi total yang dicapai perusahaan tersebut pada berbagai jumlah tcnag kerja yang cligunakan. . , • b. Perusahaan berada di pasar persaingan sempurna dan harga barang adalah Rp 1000. Hitunglah: @) hasil penjualan produksi total (TRP). () hasil penjualan produksi marjinal (MRP). c. Apabila upah tenaga kerja adalah Rp 20000, berapakah jumlah tenaga kerja yang akan digunakan untuk memaksimumkan keuntungannya? Hitunglah : i. Hasil penjualan produksi total dan jumlah upah yang dibayarkan pada tingkat keseimbangan terscbut. ii. Berapakah keuntungan maksimum yang diperolehnya? iii. Lukiskan keadaan keseimbangan permintaan dan penawaran tenaga kerja yang dicapai perusahaan tersebut. I • I ' 349 r enentuan • • • 1 asar ena er a HAL-HAL YANG DITERANGKAN • Upah uang dan upah riil. • Sumber-sumber kenaikan produktivitads. • Penentuan upah di berbagai bentuk pasar tenaga kerja. • Faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah. DaJam bab ini dengan lebih mendalam akan dianalisis pembayaran kepada tenaga kerja, yaitu faktor procluksi yang sangat penting artinya dalam kegiatan memproduksi. Tujuan da.ri bab ini adalah untuk menerangkan beberapa aspek penting yang berhubungan dengan upah dalam pengertian teori ekonomi, yaitu pembayaran yang diperoleh berbagai bentuk jasa yang disediakan dan diberikan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha. Aspek-aspek yang akan diuraikan tersebut adalah: • Menunjukkan perbedaan di antara upah uang dan upah riil. • Menerangkan peranan produktivitas di daJam menentukan upah riil dan faktor-faktor yang menentukan produktivitas. • Menunjukkan penentuan tingkat upah di clalam berbagai bentuk pasar tenaga ketja. • Menerangkan faktor-faktor yang menyebabkan terdapatnya perbedaan upah di antara berbagai golongan tenaga kerja. UPAH UANG DAN UPAH RIIL Pembayaran kepada tenaga kerja dapat dibedakan kepada dua pengertian: gaji dan upah. Dalam pengertian sehari-hari gaji diartikan sebagai pembayaran kepada pekerja-pekerja tetap dan tenaga kerja profesional seperti pegawai pemerintah, dosen, guru, manajer clan akuntan. Pembayaran tersebut biasanya sebulan sekali. Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja­ pekerja kasar yang pckerjaannya selalu berpindah-pindah, seperti misalnya pekerja pertanian, tukang kayu, tukang batu, dan buruh kasar. 350 ----------- • TAN UPAM DI PASA TENAGA KER.JA a«N' . . i dnln111 tcor1 ckonor,111,pnh cllnrtlk b , D / . ' • % ' I l $ 1 ' ,$% i l' %% d ±'- « • we $r f # h • $ • • , ' � , • ' • • ~ ' ' h • - -· -' $ . ' ' • + # t ' 7 'I • k • " ! r ' • • :. % • • ' • i • +, ,. • • • • • s • -· ' . - • . • .d • . • • ' • • • • •• • I I ' ' ' 391 I r • d • • ' . • ' . - wit w. '« '' ' I : . ' • • 4 d • « • • • • d • •. 4 • ••• . . ­ ' ' ------- I I I •• • 1 er1n I DALAM BAB INI ANDA AKAN MEMPELAJARI I • Pola kegiatan ekonomi dalam sistem pasar bebas. • Pengertian keseimbangan sebagian dan keseimbangan umum. • Kebaikan perekonomian pasar bebas. • Kegagalan (kelemahan) perekonomian pasar bebas. • Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah dalam sistem pasar. I I Uraian dalam bab-bab yang lalu secara bertahap telah menerangkan tentang berbagai aspek dari operasi suatu sistem ekonomi pasar bebas. Dalam teori permintaan dan penawaran I dan dalam analisis mengenai kelakuan konsu.men telah diterangkan interaksi di antara penjual dan pembeli di dalam menentukan jenis barang dan jumlah barang yang perlu diproduksikan. Dalam I analisis struktur pasar diterangkan pula mengenai kelakuan produsen-produsen menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungannya. Manakala dalam teori distribusi, atau teori mengenai penentuan harga faktor-faktor produksi, diterangkan mengenai interaksi antara perusahaan-perusahaan dan pemilik faktor produksi dalam menentukan ganjaran yang diberikan di kepada berbagai f aktor produksi. Ditinjau secara keseluruhan teori-teori tersebut-yang membentuk teori mikroekonomi, dapat dipandang sebagai teori yang menggambarkan bagaimana suatu sistem pasar bebas beroperasi. Maka, untuk melengkapi analisis tersebut, perlulah dibuat penilaian tentang efisiensi dari sistem pasar bebas. Untuk tujuan tersebut bab ini akan membicarakan tiga aspek berikut: () gambaran umum mengenai pola kegiatan suatu perekenomian pasar bebas, (ii ) kebaikan dan kelemahan sistem pasar bebas dan (iii) bentuk-bentuk campur tang an pemerintah. POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN PASAR BEBAS ebagai per la dz· usaha membuat penilaian terhadap efisiensi sistem pasar bebas perlulah rmutaan ar beb: (i)kritik-kr·ik chad diperhatikan tiga hal berikut: (i) ciri-ciri sistem pasar bebas, (ii) krt.k-knuk terhadap sistem pasar 39 BAB DELAPANBELAS bebas, dan (iii) pendekatan teori dalam menerangkan pola kegiatan dalam suatu perekonomian pasar bebas. • • CIRI-CIRI UTAMA SISTEM PASAR BEBAS Lebih dua abad yang lalu Adam Smith telah menerangkan tentang keajaiban invisible hand atau tangan gaib dalam mengatur kegiatan sesuatu perekonomian. Adam Smith mengemukakan suatu pandangan yang pada hakikatnya menyatakan bah wa kegiatan dalam perekonomian tidak perlu diatur oleh pemerintah. Menurut Adam Smith apabila setiap individu dalam masyarakat diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang diingini mereka, maka kebebasan ini akan mewujudkan efisiensi yang tinggi dalam kegiatan ekonomi negara dan dalam jangka panjang kebebasan tersebut akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh. Adam Smith memang mengakui bahwa pemerintah mempunyai peranan yang cukup penting dalam kehidupan perekonomian sesuatu negara. Tetapi peranann ya terse but terbatas kepada menye­ diakan clan mengembangkan infrastruktur clan menjalankan administrasi pemerintahan. Adam Smith berpendapat campur tangan pemerintah yang aktif dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi akan semakin mengurangi efisiensi kegiatan ekonomi. Dengan perkataan lain, menurut Adam Smith, apabila pemerintah tidak secara aktif terlibat dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi maka pereko­ nomian tersebut akan dengan sendirinya mengatur dan membuat penyesuaian di dalam berbagai aspek kegiatan ekonomi. Pengaturan yang bebas dari campur tangan pemerintah tersebut akan mewujudkan kegiatan ekonomi yang efisien. Dalam analisis ekonomi yang didapati pada masa ini, sistem ekonomi seperti yang diterangkan oleh Adam Smith di atas dinamakan sistem ekonomi pasar bebas. Dalam sistem ekonomiinikegiatan-kegiatan dalamy kon ian sepenuhya diatur oleh mekanisme pasar atau invisible hand. Interaksi di cantara penjual dan pembeli di pasar (pasar barang dan pasar faktor produksi) akan menentukan corak produksi nasional yang akan diwujudkan dan caranya produksi nasional tersebut akan dihasilkan. Dalam prakteknya tidak satu negara pun yang kegiatan-kegiatan ekonominya sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar. Apabila diperhatikan corak pengaturan kegiatan ekonomi yang dijalankan di berbagai negara, satu kesimpulan yang dapat dibuat dari pengamatan itu adalah bahwa sebagian besar negara di dunia ini mempraktekkan sistem ekonomi campuran. Ini berarti di kebanyakan negara kegiatan ekonomi sebagiannya diatur dan ditentukan oleh sistem pasar, akan tetapi disamping itu-secara langsung clan secara tidak langsung pemerintah ikut campur di dalam berbagai kegiatan ekonomi. Apakah yang menjadi sumber dari kecenderungan ini? Y aitu, mengapakah kebanyakan negara menggunakan sistem ekonomi pasar bebas di dalam mengatur sebagian besar kegiatan ekonominya? Dan mengapakah pemerintah perlu campur tangan dalam mengatur kegiatan ekonomi dan pada kegiatan-kegiatan tertentu harus pula ikut langsung dalam kegiatan ekonomi? KRITIK-KRITIK TERHADAP SISTEM PASAR BEBAS Telah diterangkan dalam Bab Tiga bahwa sistem ekonomi dapat dibedakan kepada tiga bentuk: ekonomi pasar bebas, ekonomi campuran dan ekonomi perencanan pusat. Sehingga ke permulaan abad ke- 20 kebanyakan ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bah wa sistem pasar bebas merupakan sistem ekonomi yang mewujudkan kegiatan ekonomi yang paling efisien dan kemakmuran masyarakat 394 ----- ASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMEINTA yang paling optimum. Pandangan ini dipelopori oleh Ad Sr·l dik 1kaka tdal J" « am mth, yang kemurawan Ialam literbitkan pada tahun 1776. ' Semenjak akhir abad ke-19 telah timbul, 1de A-·II AI• sb : k d: t' urpancdangan yang mengkritik keyakinan tersebut. dn Kiuik :esadaran tentang kelemah -kl l : » ., ta tan-elemahan sistem pasar bebas telah mendorong pemerintah untuk melakukan lebih banyak campur tangan dalam kegiatan ekonomi. Kritik yang paling ckstrem terhadap sistem pasr bebas telah mewujudkan pemerintah Komunis dan sistem ekonomi parenaaan pusat. Seperti telah diuraikan dalam Bab Dua, dalam sistem pasar bebas setiap pelaku kegiatan ekonomi sepenuhnya bebas untuk menentukan jenis barang yang akan mereka hasilk.an jual. Dalam sistem perencanaan pusat, penentuan corak kegiatan dan jenis barang yang akan dun dipr can sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah dan diatur oleh perencanaa n pusat. Kegagalan bekas negara-negara Komunis dalam membangun ekonominya dan keruntuhan sistem tersebut pad akhir tahun 1980-an dan permulaan tahun 1990-an, membuktikan bahwa sistem tersebut bukanlh pilih an yang baik untuk menggantikan sistem pasar. Pandangan pengkritik-pengkritik lain ke atas efisiensi pasar bebas tidaklah seekstrem seperi golongan yang menyokong penghapusan sistem pasar bebas dan menggantikannya dengan sistem perencanaan pusat. Di satu pihak pengkritik-pengkritik ini melihat bahwa sistem pasar bebas mempunyai beberapa kelemahan yang menimbulkan akibat buruk terhadap efisiensi kegiatan ekonomi dan kesejahteraan khalayak ramai. Akan tetapi di lain pihak disadari puh bahwa sistem pasar bebas mempunyai beberapa ciri yang akan menjamin efisiensi yang tinggi dalam kebanyakan kegiatan menghasilkan barang dan jasa dan dalam mewujudkan perkembangan ekonomi. Pandangan seperti ini menyebabkan mereka menyokong adanya campur tangan pemerintah dalam bidang-bidang kegiatan ekonomi di mana sistem pasar tidak mampu mengaturnya dengan efisien. Sistem ekonomi di mana pada umumnya sistem pasar bebas etap diberi kesempatan untuk berfungsi tetapi di bidang-bidang tertentu pemerintah secara ktif mengatur kegiatan ekonomi, dinamakan sistem ekonomi campuran. ANALISIS KESEIMBANGAN SEBAGIAN DAN UMUM Teori mikroekonomi dapat memberikan gambaran tentang bagaimana suatu sistem pasar bebas beroperasi. Analisis tersebut dapat dibedakan kepada analisis keseimbangan sebagian dan analisis keseimbangan umum. 'T'eori permintaan dan penawaran, teori, struktur pasamun dan teori penentuan harga faktor produksi tergolong kepada analisis keseimbangan sebagian atau partial equilib­ riuma [ ; .:. lisis kegiatan ekonomi yang dibuat secara berasingan tanpa memper- anal ysis, ya1tu analis Se t ' "li'k J b , ) :. it di antara berbaai aspek kegiatan ekonomi tersebut. h s 4 an hubungan kart-men u ' " , • • . J ork keggiatan ekonomi dalam sistem ekonomi pasar bebas perlulah U I ntuk menerangkan cor S' , s, i: tr be b L;« Sci J • , ri hubungan kait-mengait di antara er ll!;tll ,tn111s1s y11r1g tel:lh d. crusnya literangkan curt-cr1 ''}' ~._. e. k :, di ·k Al Db-bub e 1y terdahulu. Analisis yang merangkumi interaksi di antara Iuratan dalam nab-ba, yan " .. ·. berd .: .: .4 ·d·makan analisis keseimbangan umum atau general equilib­ ""hagai kegiatan ekonomt amma "" • bah dal 4 riu ,[;::..: [ menerangkan bagaimana perubahan ·dalam sesuatu pasar barang Im anal ysis. Analisis int akan n '' ...e:. J. .] .le,[ f aka :. [A Ji 5sar faktor. Analisis ini juga akan menenungkan akibat perubahan y. an mewujudkan perubahan di pas' 1,: dalam suatu pasar barang terhadap pasar barang Iamnnya. I I 395 ' ' I 4 , f j ' I ' l BAB DELAPANBELAS Uraian mengenai sirkulasi aliran pendapatan dalam Bab Dua telah memberikan suatu gambaran tentang interaksi di antara perusahaan-perusahaan dan rumah tangga. Dalam uraian tersebut telah diterangkan bahwa suatu perekonomian boleh dibedakan menjadi dua sektor, yaitu: sektor perusahaan dan sektor rumah tangga. Scktor perusahaan, yang meliputi perusahaan dalam berbagai kegiatan ckonomi, akan menggunakan faktor-faktor produksi untuk meng­ hasilkan barang dan jasa yang diperlukan sektor rumah tangga. Maka sektor rumah tangga akan' memperoleh ganjaran/ pendapatan dari menyediakan faktor-faktor produksi tersebut. Pendapatan tersebut akan digunakan oleh rumah tangga untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa. Berdasarkan kepada sirkulasi aliran pendapatan tersebut, interaksi di antara sektor perusahaan dan rumah tangga dapat dibedakan menjadi dua bentuk interaksi _yang utama, yaitu interaksi di pasar barang dan interaksi di pasar faktor. Analisis keseimbangan umum akan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang corak interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga. Dengan menggunakan analisis tersebut dapatlah diterangkan bagaimana suatu perekonomian menyelesaikan tiga masalah ekonomi pokok, yaitu: • Apakah jenis-jenis barang yang perlu diprocluksikan clan berapakah banyaknya? • Bagaimanakah berbagai jenis barang tersebut diproduksikan? • Untuk siapakah barang-barang tersebut diproduksikan? KESEIMBANGAN SEBAGIAN: PASAR BARANG DAN PASAR FAKTOR • • Dalam analisis berikut akan digambarkan kegiatan di pasar barang clan pasar faktor. Untuk tujuan ini dua pendekatan akan clibuat. Penclekatan yang pertama secara umum menerangkan tentang bagaimana sistem pasar bebas menyelesaikan masalah-masalah pokok dalam perekonomian. Seterusnya, secara grafik akan clitunjukkan pola operasi dari sistem pasaran bebas. PEMECAHAN MASALAH APA, BAGAIMANA, DAN UNTUK SIAPA DALAM PASAR BEBAS ' Dalam suatu perekonomian pasar, keinginan konsumen penting peranannya dalam menentukan corak kegiatan ekonomi. Keinginan konsumen akan memberikan petunjuk kepada perusahaan­ perusahaan dalam menentukan jenis-jenis barang dan jasa-jasa yang perlu diproduksikan di pasar. Dengan perkataan lain, keinginan konsumen akan menjawab persoalan pokok yang pertama yaitu: barang apakah yang perlu diproduksikan di pasar? Oleh karena keinginan konsumen dalam pasar tidak terbatas, sedangkan faktor-faktor produksi terbatas, maka perusahaan-perusahaan haruslah memikirkan cara yang terbaik dan cara yang paling efisien untuk mengatasi masalah pokok kedua, yaitu: bagaimanakah barang-barang yang diperlukan rumah tangga dalam perekonomian akan diproduksikan? Jawaban kepada pertanyaan "bagaimanakah" barang-barang yang diperlukan rumah tangga akan diproduksikan akan memberikan pengarahan kepada perusahaan-perusahaan tentang kcbutuhan untuk mendapat faktor-faktor produksi. Analisis mereka mengenai cara-cara produksi 396 qeR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Ag terbaik untuk menyedinkan barang dan jasa yang dibutuhkan sektor rumah tangga akan ~emberikan petunjuk kepada merekn tentang jenis-jenis serta jumlah faktor produksi yang akan Jeunakan dalam proses produksi yang akan mereka lakukan. Perusahaan-perusahaan akan per epsr faktor untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang akan digunakan, tanah dan bangunan ng diperlukan dan jumlah modal yang perlu disediakan untuk mewujudkan barang modal mbahan sekiranya barang-barang modal yang sudah tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi ermintan para konsumen. Penggunaan faktor-faktor produksi tersebut akan menimbulkan pendapatan kepada pemilik­ semiliknya. Pendapatan ini akan mereka gunakan untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang mereka perlukan. Ini berarti interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di psar faktor pada mulanya akan menentukan jumlah berbagai faktor produksi yang digunakan hn pendapatan yang mereka terima. Seterusnya pendapatan berbagai faktor produksi ini akan dibelanjakan oleh pemilik-pemilik faktor produksi tersebut (scktor rumah tangga) untuk membeli brang dan jasa. Dengan demikian interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di pasar faktor pada akhirnya akan memberi jawaban kepada persoalan: untuk siapakah barang­ brang dan jasa-jasa akan di produksikan? POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN DALAM SISTEM PASAR BEBAS Gambar 18,1 dapat memberikan penerangan yang lebih jelas mengenai interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di pasar barang dan pasar faktor. Grafik tersebut memberikan gambaran yang lebih terperinci daripada gambaran interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga yang ditunjukkan oleh sirkulasi aliran pendapatan yang diuraikan dalam Bab Dua. Dlam menganalisis Gambar 18.1 akan dimisalkan bahwa pasar barang dan pasar faktor adalah • pasar persangan sempurna. Corak kegiatan ckonomi yang akan wujud dalam suatu perekonomian pasar bebas terutama ditcntukan oleh interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di pasar barang. Misalkan pada mulanya permintaan rumah tangga ke atas sesuatu barang adalah seperti yang ditunjukkan oleh D, = 2MU,. Bentuk D, = 2Mi, sangat dipengaruhi cita rasa rumah tangga dalam menggunakan barang tersebut yang dapat dilihat dari nilai guna marginal yang dinikmati rumah tangga dalam menggunakan barang tersebut (yang digambarkan oleh kurva 2MU). Kurva penawaran scktor perusahaan adalah S_, oleh 2MC,, yaitu kurva penawaran pasar yang dibentuk dengan cara menjumlahkan kurva biaya marginal (MC) semua perusahaan yang ada dalam pasar. Seperti telah diterangkan dalam Bab Sebelas kurva MC suatu perusahaan dalam pasar persaingan scmpurna merupakan juga kurva penawaran dari perusahaan tersebut. Berdasarkan kepada kurva permintaan dan penawaran seperti dimisalkan di atas, maka pada mulanya keseimbangan di pasar barang adalah pada E, Pada keseimbangan ini harga adalah P, dan jumlah barang yang diperjualbclikan adalah Q,. = Keseimbangan yang dicapai dalam pasar barang tersebut akan menentukan corak permintaan ke atas faktor-fktor produksi, Dlam analisis ini misalkan hanya satu faktor produksi saja yang digunakan yaitu tenaga kerja. Kurva penawaran barang S=2MC menggambarkan keinginan pcrusahaan-perusahaan untuk menawarknan barangnya, Untuk memproduksikan barang tersebut mereka memerlukan faktor produksi, yaitu tenaga kerja, Permintaan sektor perusahaan ke atas 397 r BAB DELAPANBELAS GAMBAR 18.1 Interaksl dl antara Perusahaan dan Rumah Tangga dI Pasar Barang dan Pasar Faktor [Psi gig_] + MC, $, So·-MC, P2 ----------- P.-­ ' I Po --- I I I I fl.lh 0%,0, 0, Penawaran [MC) Kuantitas barang Pemmintaan [2MU) - barang barang RUMAH PERUSAHAAN ' TANGGA Pormintaan faktor Penawaran faktor is w, ---------- ------- s: Wa I I 5 .r I I I I I • I I d,mp I I lb % q Jumlah faktor produksi I PASAR FAKTOR I I • • tenaga kerja ditunjukkan oleh kurva d=mrp. Memenuhi permintaan • ini sektor rumah tangga akan menyediakan tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan ditunjukkan oleh kurva5, Dengan demikian keseimbangan di pasar faktor dicapai di titik e,, yaitu apabila d= S,. Keseimbangan itu menunjukkan bah wa harga faktor produksi (upah) adalah W, dan jumlah faktor produksi yang digunakan adalah q, 398 BE BAS DAN KEBIJAKAN PEMEINTAI ssA Seterusnya misallan cit rasa pembeli berbah • ' , ~;, mbcli berubah, yaitu mcrelasemakin menyukai baran �,,seb11t, Mok., petJl\11\tl\1\ll 1\1erclt1\ bor,1b11l11Y1''llJ'n·'' D �Mu S } ' 'd k te ·dapat l "''Al emnw ;"! CI a(I.}, 2 ~. Sckiranya tidak tcr P ~than halam penawaran, yaitu tetap scbanyakS, 2MC, lfe ein b al be '. s,,Ji, "l""" Y, , rak mala kescimbangan akan berger kc lt Il,ll'S•''''e11111sc.nt.111e11J1ld1P tl1U1bn1,tllllf\l"t'nr1l'b~':b b-' l Q K _:, ...... ~y 1' ')'t+belt bcrtambah le(', Kenaikan permintaa hr' en akan menaikkaan permintaan ke atas tenaga lerja, yait ·'I;D).j'Mp (4al die ·ikkan bl 'l"· ' Itumenjli. '=Vlll ((dak dttunjul 'b' •• • Llmgmafik) dan ini akan menaikkan upah tenaga kerja. Kenaikan upah terscbut akan menaikkan iya marjinal, mala kurva penawaran di pasar barang haruslah berpindah kc atas, misalny menjadis, -2MC, (la bukn kelaal pad S, - 2MC,). Dengan demikian keseimbangan ya0s kn berlku di pasar brang bukanlah di E, tetapi di E,. Pada keseimbangan ini harga barang ~Llh P, dau jumlah bran yang diperjualbelikan adalah Q, dan bukan Q,. Scbagai akibatnya permintaan ke atas tenaga kerja akan berubh darid - mrp menjadi D = MRP (idak digambarkan ) hakhiruya menial' Denyan demiki.an kescimbangan d, mp, di pasar faktor berubah dari c% mienjadi e,, dan keseimbangan baru di pasar faktor adalah: upah tenaga kerja akan meningka' menjadi V,, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan bertambah menjadi q, KESEIMBANGAN UMUM: INTERAKSI DI ANT'ARA BE/AGAI PASAR t " « p Corak kegiatan ekonomi pasar yang digambarkan di atas barulah memperhatikan keadaan di suatu psar barang dan implikasinya ke atas permintaan dan penawaran faktor produksi. Dalam perekonomian terdapat beribu-ribu barang, dan berarti terdapat pula beribu-ribu pasar barang­ Eaktor-faktor produksi dapat pul diperinci lagi menjadi berbagai bentuk faktor produksi. Tenaga kerja, misalnya terdiri dari buruh kasar, tenaga mahir dan tenaga berpendidikan. Seterusnya tenaga kerja berpendidikan dapat dibedakan pula kepada berbagai bidang keahlian seperti ahli ekonomi, doktor, akuntan, insinyur dan sebagainya. Dengan demikian corak kegiatan dalam suatu I perekonomian pasar adalah jauh lebih rumit dari yang ditunjukkan dalam Gambar 18.1. Untuk memberikan gambaran yang lebih mendekati kepada kegiatan suatu pasar bebas yang scbenarnya perlulah seterusnya diperhatikan interaksi di antara scktor perusahaan dan sektor rumah tangga di berbagai pasar barang dan implikasi dari berbagai interaksi terscbut terhadap permintaan ke atas faktor-faktor produksi. Gambaran tersebut ditunjukkan dalam Gambar 18.2. BENT'UK INTERAKSI DI BERBAGAI PASAR Grafik dalam Gambar 18.2 memisalkan perekonomian terdiri dari pasar barang-barang berikut: padi, karet, baju dan sepatu. /nak panal /\, yang menggambarkan permintaan barang, menunjuk­ kan permintaan sektor rumah tangga ke atas barang-barang tersebut. Berbagai jenis permintaan ini menjawab persoalan pokok pertama yang dihadapi setiap perekonomian, yaitu: apakah jenis-jenis hwugwng perlu diproduksikan dan berapakah jumlahnya yang harus diproduksikan? A\nak panah B menggambarkan reaksi sektor perusahaan terhadap permintaan ke atas berbagai jenis barang tersebut, yaitu mereka akan menawarkan padi, karet, baju, dan sepatu kepada sektor rumah tangga. Interaksi mereka (perusahaan dan rumah tangga) akan menentukan harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan di berbagai pasar barang yang dinyatakan di atas. 399 BAB DELAPANBELAS GAMBAR 18.2 Keseimbangan Umum Perekonomlan Pasar . I PASAR BARANG I s s D D • (I) Padi d (ii) Karel B s A s • D D (i) Baju (iv) Sepatu Permintaan Penawaran barang barang Rumah T angga Perusahaan • Permintaan faktor Penawaran faktor • s S C D D D (I) Buruh kasar (ii) Manajer s D D (Ill) Modal (Iv) Tanah [PASAR SEKTOR I • 400 DAN KEBIJAKAN PEMERINTAM .&AR BEAS Untuk memprodukslkan bnrang-bang yang diminta sektor rumah tangga, scktor perusahaan edu membeli faktor-fiktor produksi, Aliran-llran dalam bnginn C, yaitu permintaan faktor, menggambarknn keinginnn perusahann-perusahnnn dalam membeli fnktor-fnktor produksi. liran­ limn dalam bndan D menggambarkan pennwaran faktor-fnktor produksi olch scktor rumah angga, Interaksi di nntnm alirnn-nllran dalam Baglan C dan D mewujudkan pasar faktor. Interaksi emsahaan-perusahann dun pemilik-pemilik fnktor produksi nakan memberikan jawaban kepacda etsoaln pokok yang kedun yaitu; bagaimanakah barang-harang _yang diinginkan rumah tangg pm«duksikanw? Keglatan perusahaan-perusahann untuk menghasilkan padi, karet, baju dan sepatu membutuhkan buruh kasnr. Dengan demikinn permintann faktor dalam pasar buruh kasar menambrkan gabungan permintann buruh knasnar olch perusahaan-perusahaan yang memproduksikan pdi, karet, baju dan sepatu. Begitu pula permintaan terhadap tenaga ahli, tenaga manajemen, tannh dun modal merupaknn gabungan permintaan dari berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagni jenis barnng lnterksi di antarn perusnhann-perusahaan dengan pemilik-pemilik faktor produksi di pasar fktor aknn menentukan hara fnktor produksi yang ditawarkan dan jumlah setiap faktor produksi yang digunakan, Dengnn demikinn keseimbangnn di berbagai pasnr faktor akan menentukan pendapatan rumah tangga dan cork distribusi pendapntan dalam perekonomian. Tingkat pendapatan rumah tnngga dnn cork distribusi pendapatan tersebut akan menentukan corak permintaan sektor rumah tangga ke ntas brang dan jasa (yang ditunjukkan oleh aliran \), dan seterusnya cornk permintann bnrang oleh rumah tangga ini akan menentukan corak produksi bran dan jasa yang nkan diproduksiknn dalam perekonomian. Dengan demikian penentuan hatga faktor dan jumlh fhktor yang digunakan yang dilakukan dalam pasar faktor akan memberi jawaban kepada personln pokok ckonomi yang ketiga, yaitu: untuk siapakah barng dan jasa·jasa akan diprduksikan? HUBUNGAN DI ANTARA BERBAGAI PASAR Daripnda mengamnti kenlaan kegintan ekonomi yang scbennrnya dengan mudah akan dapat disadari bhwn berbagni pasnr dalam perekonominn mempunyai hubungan yang erat satu sama lain. Ini bukan snja bennr untuk barang-barnng yang mempunyai perhubungan yang rapat, seperti barang pengganti dan barnng pengenap, tetnpi juga in bennr untuk barang-bnrang yang kelihatannya tidak mempunyai knitan samn sekali. Meknnisme pasnr ntau "tangan gnib'' akan membuat penyesuninn-penyesuninn dalam pasnr sehinggnu pnda akhirnya keseimbangan di berbagai pasar akan tercapni. Contoh di bnwnh ini menerangknn bagaimnna mekanisme pasar akan melakuknn penyesuninn-penyesuninn di berbngni pnsnr akibnat dari perubahnan di sesuntu atau beberapa pasar, Misnlkan hara minyak kelapn sawit meningkat menjadi dua kali lipat sebagai akibat permintan yang semnkin bertambah di lunr neeri. Kenaikan ini nkan menyebabkan konsumen minyak kelpn swit (yaitu pembunt minyak masak) menghadapi masalah kenaiknn biaya produksi. Maka apabiln permintann ke ntas minyak masnk (yang digambarkn oleh kurva permintaan) adalah tetap, jumlh yang diminta aknn berkurang dan harga minyak masnk menjndi bertambah tinggi. Di pihak lain kennikan hara dnn jumlah produksi kelapa snwit aknn mennmbah permintaan pupuk dan jusa-jasa pemrosesnn kelpn snwit, Maka kedua kegintan ini akan memperoleh pendapatan 40I I I ' BAB DELAPANBELAS yang tinggi. Di samping itu pekerja-pckerja dan pemilik-pemilik kcbun kelapa sawit akan mendapat pendapatan yang lcbih tinggi. Pendapatan yang lebih banyak akan meningkatkan permintaan mereka ke atas barang-barang konsumsi. Dengan demikian permintaan ke ata s beras, makanan lain, baju dan sepatu akan bertambah. Contoh ini menunjukkan bagaimana penyesuaian akan berlaku di berbagai pasar sebagai akibat perubahan keseimbangan di sesuatu pasar barang. KEBAIKAN UT PEREKONOMIAN PASAR BEBAS Semenjak lama ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bahwa sistem ekonomi pasar bcbas mempunyai bcberapa kelebihan dan keistimewaan jika dibandingkan dengan sistem-sistem ekonomi yang lain. Kebaikan-kcbaikan utama dari sistem pasar bebas adalah: • Faktor-faktor produksi akan digunakan dengan cfisien. • Kegiatan ckonomi dalam pasar diatur dan disclaraskan dengan efisien. • Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan. • Pelaku kegiatan ckonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang disukainya. EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI Sistem ckonomi pasar bebas pada hakikatnya merupakan perekonomian yang terdiri dari pasar­ pasar barang yang bersifat persaingan sempurna. Dalam uraian mengenai pasar persaingan sempurna tclah ditcrangkan bahwa setiap perusahaan akan dapat mencapai efisiensi alokatif dan efisiensi produktif. • Efisiensi Alokatif biaya marjinal. Telah ditunjukkan bahwa di dalam jangka panjang, setiap perusahaan dalam persaingan sempurna Suatu perusahaan dikatakan mencapai cfisiensi alokatif apabila tingkat harga = = mencapai keadaan di mana harga biaya marjinal. Apabila keadaan ini dicapai maka kemakmuran masyarakat dalam pasar persaingan sempurna akan mencapai maksimum. Sampai di mana baiknya tingkat kemakmuran yang dicapai dalam suatu pasar persaingan sempurna dapat diterangkan dengan menggunakan Gambar 18.3, yang menunjukkan keadaan kescimbangan jangka panjang dalam pasar persaingan sempurna. Gambar (i) menunjukkan kescimbangan pasar, manakala ambar (i) menggambarkan keseimbangan dalam suatu perusahaan. Keseimbangan di antara permintaan pasar (D) dengan penawaran pasar (S=2MC) adalah di titik E dan hara pasar adalah P. Pada tingkat harga ini setiap perusahaan akan mendapat untung normal, yaitu seperti ditunjukkan oleh gambar (i). Kemakmuran yang diperoleh para konsumen diukur dengan cara membandingkan biaya yang dikcluarkan untuk menghasilkan barang tersebut dengan harga-harga yang ingin dibayar oleh konsumen pada berbagai tingkat produksi. Gambar (ii) menunjukkan di antara jumlah produksi scbanyak nol hingga Q, harga yang bersedia dibayar oleh konsumen adalah di antara A dengan P Tetapi hara yang sebenarnya wujud di pasar adalah P Seperti telah diterangkan dalam Bab Tujuh 402 r I BE8AS DAN KEBIJAKAN PEMERINTA 9R g»BA18.3 $ingan Sempurna dan Etlslonsl Alokatit Harga Harga A MC AC S 2MC p p ------ I I \ I l I I l l I I I B I l I I I I I I Kuantitas Kuantitas (i) Perusahaan (ii) Pasar perbedaan di antara harga_yang ingin dibayar oleh pembeli dan harga_yang sebenarnya wujud di pasar dinamaka surplus konsumen dan dalam gambar (ii) surplus konsumen tersebut digambarkan oleh segi tiga APE. Besarnya kemakmuran yang dinikmati masyarakat ditentukan pula oleh surplus prdusen. Yang diartikan dcngan surplus produsen adalah perbedaan di antara biaya untuk memproduksikan banng dan hara pasear dari barang tersebut. Dalam gambar (i) biaya untuk memproduksikan barang pada berbagai tingkat produksi ditunjukkan oleh kurva S= 2MC. Oleh karena tingkat hargn adalah P, maka surplus produsen yang diperoleh ditunjukkan oleh segitiga PBE. Dengan demikian segitiga ABE menggambarkan kescluruhan kemakmuran yang diperoleh pembeli dan penjual dalam kegiatan memproduksi barang tersebut. Surplus konsumen dan surplus prodsen jumlahnya paling maksimum apabila pasar bang adalab pasar Persaingan sempurna. Ii dapat dibuktikan dengan membandingkan surplus konsumen dan produsen Yang terdapat dalam persaingan sempurna dengan dalam monopoli. Perhauikan Gambar 18.4. Dmisalkan pada mulanya perusahaan-perusahaan dalam pasar adalah dalam pasar persaingan Scmpurna. Ku sitan psar adalah D dan kurva penawaran adalah S= 2MC. Maka ' ad. IS.urva perm1man p% ·i aw :.: :. p 1 kcseimbe di r A; [ Dalam keseimbangan ini tingkat harga adalah P_ dan jumlah angan licapai di titik t. baran > " , ' 4 ei lbelik dalah Q_ Kawasan ABE menggambarkan gabungan surplus Yang liperjual elikan a I! !' k b dal " ·sinan sempurna tersebut. onsumen dan surplus produsen lalam persa' 403 BAB DELAPANBELAS GAMBAR 18.4 Surplus Konsumen dan Surplus Produsen A S=MC P, I -L e, I I I I • I D I I I I I I I I I B MR I I m I I ' 0, 0, Seterusnya misalkan perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna tersebut bergabung menjadi monopoli. Perubahan ini tidak akan mengubah permintaan di pasar, ia tetap ditunjukkan oleh kurva permintaan D. Tetapi sebagai monopoli, perusahaan-perusahaan tersebut dapat menen­ tukan harga dan ini bergantung kepada jumlah barang yang diproduksikan. pabila kurva permintaan yang dihadapi monopoli adalah D, kurva hasil penjualan marjinalnya adalah MR_. Pada titik C, biaya matjinal adalah sama dengan hasil penjualan marjinal bagi monopoli, dan ini berarti monopoli akan memaksimumkan untungnya jika memproduksikan Q_ dan pada tingkat produksi ini harga adalah P_. Pada keseimbangan ini surplus konsumen dan surplus produsen adalah seperti yang ditunjukkan oleh ABCC,. Telah ditunjukkan bahwa di pasar persaingan sempurna surplus konsumen dan surplus produsen adalah sebanyak seperti yang digambarkan oleh kawasan ABE. Oleh karena ABE adalah lebih besar dari ABCC,, maka dapatlah disimpulkan bahwa kemakmuran diperoleh masyarakat lebih besar dalam persaingan sempurna jika dibandingkan dengan dalam monopoli. Efisiensi Produktif Untuk mencapai efisiensi produktif, biaya produksi perusahaan-perusahaan dalam pasar mestilah mencapai biaya produksi yang paling minimum, yaitu pada titik yang paling rendah dari AC. Operasi perusahaan pada biaya yang paling minimum hanya dicapai dalam pasar persaingan sempurna. Gambar 18.5 membandingkan keseimbangan jangka panjang perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistis dan monopoli. Dimisalkan kurva biaya rata-rata di masing-masing perusahaan tersebut adalah bersamaan. Perusahaan monopoli memperoleh keuntungan lebih dari normal, jumlah produksi adalah di bawah produksi kapasitas penuh dan 404 a&AR 8EBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH au»8AR 18.5 gensl Produktif Perusahaan Persaingan Sempurna, pwaingan Monopolistlk dan Monopoli Harga MC AC MC AC p ----- D=MR D I I 0 Q Kuantitas 0 Q Kuantitas (i) Persaingan sempuma (ii) Persaingan monopolistis Harga MC AC p ----- •••• • • MR Kuantitas (Ill) Monopoli biaya produksi adalah lebih tinggi dari biaya produksi minimum. Perusahaan dalam persaingen monopolistis hanya memperoleh keuntungan normal saja dan biaya produksi adalah lebih tingui dripada yang minimum. Perusahaan dalam persaingan sempurna seperti perusahaan dalan Persaingan monopolistis juga akan mendapat keuntungan normal tetapi biaya produksinya paling "endah dibandingkan dengan perusahaan dalam persaingan monopolistis dan monopoli. Bia. . 405 -------�- - BAB DELAPANBELAS produksi ini adalah yang paling minimum jika dibandingkan dengan biaya produksi yang mungkin dicapai. Dengan demikian hanya perusahaan persaingan sempurna yang akan mencapai efisiensi produktif. KEB -KEBAI LAIN Di samping mencapai dua jenis efisiensi, yaitu efisiensi alokatif dan efisiensi produktif, sistem ckonomi pasar bebas mempunyai beberapa kebaikan lain. Yang terpenting adalah: • • Dapat secara efisien menyelaraskan berbagai kegiatan ekonomi. • Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang, • Setiap pihak (produsen atau konsumen) mempunyai kebebasan dalam memilih kegiatan ekonomi yang ingin dijalankannya dan membeli barang dan jasa yang ingin dinikmatinya. MENYELARASKAN KEGIATAN EKONOMI DENGAN EFISIEN Telah dinyatakan perekonomian pasar terdiri dari beribu-ribu jenis pasar, yaitu berbagai pasar bahan makanan, bahan pertanian lain, barang pertambangan, berbagai jenis barang industri clan berbagai jenis jasa-jasa. Berbagai pasar ini adalah saling berhubungan satu sama lain, dan mereka terns menerus mengalami perubahan. Perubahan di sesuatu pasar akan memerlukan penyesuain di pasar-pasar yang lain. Perbandingan dan pengamatan yang dilakukan ke atas berbagai sis tern ekonomi menunjukkan bahwa sistem ekonomi pasar bebas merupakan sistem yang paling canggih dalam mengatur operasi sesuatu ekonomi dan mewujudkan penyesuaian-penyesuaian sebagai akibat perubahan di sesuatu atau beberapa pasar. Salah satu kebaikan penting dari pasar bebas ialah kemampuannya membuat penyesuaian dengan serta-merta tanpa menunggu perintah atau pengaturan dari sesuatu penguasa pusat. Misalnya, kenaikan produksi padi yang sangat tinggi di sesuatu musim dapat menyebabkan kelebihan produksi apabila harga tidak dapat berubah. Tetapi dalam sistem pasar bebas, produksi yang lebih dari masa yang biasa ini akan mengurangkan harga. Harga yang merosot menyebabkan para konsumen membeli lebih banyak dan produksi yang berlebihan dapat dihindari. Pada masa berikutnya, harga padi yang merosot menyebabkan sebagian petani merasa tidak menguntungkan lagi untuk melakukan kegiatan dalam penanaman padi. Mereka akan mencari kegiatan lain yang lebih baik pendapatannya. Tindakan ini akan menimbulkan penyesuaian baru di pasar. Dengan demikian secara terus menerus kegiatan ekonomi mengalami perubahan dan sistem pasar bebas dapat dengan segera dan dengan efisien mengatur perubahan-perubahan yang berlaku. Sistem pasar bebas dapat memberikan petunjuk-petunjuk tentang corak penyesuaian yang perlu berlaku untuk menghadapi suatu perubahan yang timbul. . MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG LEBIH CEPAT Sistem pasar bebas mempunyai ciri-ciri khas yang akan mendorong kepada pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Kcbcbasan individu dalam menjalankan kegiatan ekonomi yang mereka sukai menggalakkan mereka untuk bekerja dengan lebih efisien dan lebih giat. Produktivitas individu 406 • I I a.SAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTA I ' I dapat ditingkatkan dan ini akan membc ·ik 1ba .: kan"" 4 h p, er1kan sumbangan penting ke arah pertumbuhan ekonomi cepat lan teguh. 'asar bebas juga lakl : mans b: . . {a menggalakkan individu-individu untuk melakukan I I embaruan-pembaruan (inovasi) dalam kegiatan ekonomi mereka supaya (i) mereka mampu ing dengan pihak-pihak lain dan (ii) 1l bersa' , .) untul mendapatkan pendapatan dan keuntungan yang I eb.h besar dan kegtatan ekonorrunya Sete kw ibi" . . . . b b le! . fl ' :rusnya, leksibilitas yang tinggi dari sis tem pasar eb as ; l I «enyebabkan penyesuaran-penyesuaian yang diperlukan dapat dijalankan dengan cepat dan secara terus menerus dilakukan, tanpa terlebih dahulu menunggu perintah dari suatu penguasa pusat. eadaan ini akan menggalakkan pertumbuhan ekonomi. I • REBEBASAN DALAM MELAKUKAN KEGIATAN EKONOMI Corak kegiatan ekonomi yang wujud dalam suatu perekonomian pasar sepenuhnya tergantung kepada kehendak-kehendak individu di dalam perekonomian tersebut. Dari uraian mengenai kurva kemungkinan produksi telah dapat disimpulkan bahwa sesuatu perekonomian mempunyai banyak pilihan dalam menentukan kombinasi barang yang perlu diproduksikan. Kombinasi yang bagaimana I I I yang akan diwujudkan sangat tergantung kepada cita rasa masyarakat. Khalayak ramailah yang akan menentukan jenis-jenis barang yang perlu diwujudkan. Mereka diberi kebebasan untuk menentukan keinginan mereka, dan keinginan mereka inilah yang seterusnya akan menentukan corak kegi at an ekonomi yang akan wujud di pasar. Kebebasan yang luas juga wujud di dalam menentukan kegiatan yang akan dilakukan oleh seseorang. pakah sese orang itu ingin tetap hidup secara sederhana dan lebi h menikmati masa lapang, atau bekerja keras agar dapat menikmati lebih banyak barang dan memberi kebahagiaan kepada keluarganya, sepenuhnya tergantung kepada individu yang bersangkutan. Perusahaan-perusahaan juga mendapat kebebasan yang luas dalam menjalankan kegiatan mereka. Terdapat kebebasan kepada setiap perusahaan untuk menentukan jenis barang yang akan diproduksikannya, kapasitas produksi yang akan digunakan dan tingkat produksi yang akan dicapai. Dalam perekonomian pasar tidak terdapat sesuatu badan tertentu yang akan mengatur perusahaan-perusahaan melakukan berbagai aspek dari operasi produksi mereka. KEGAG PEREKONOMIAN PASAR BEBAS I I Di samping menyadari tentang peranan penting dari sistem pasar bebas dalam mengatur kegiatan ekonomi, ahli-ahli ekonomi menyadari pula tentang kegagalan sistem pasar, dan beberapa kebaikan dari campur tangan pemerintah. Kesadaran inilah yang melahirkan sistem ekonomi campuran yang dijalankan berbagai negara di dunia ini. Apakah kelemahan-kelemahan dari sistem pasar bebas? bagaimanakah pemerintah campur tangan untuk mengatasi kelemahan ini? Uraian dalam bagian ini dan bagian berikut akan memberi jawaban kepada dua pertanyaan di atas. Beberapa kelemahan dari sistem pasar bebas bersumber dari ketidakmampuan sistem pasar untuk mengatur kegiatan ekonomi secfisien seperti yang diharapkan. Dalam kegiatan ekonomi Yang scbenarnya terdapat beberapa bentuk kegagalan dari sistem pasar untuk mewujudkan kegiatan ckonomi yang teguh dan efisien. Kegagalan tersebut terutama bersumber dari faktor-faktor berikut: 407 I I ' • l BAB DELAPANBELAS • Akibat-akibat ekstern (eksternaliti) yang merugikan. • Kekurangan produksi barang publik dan barang merit. • Kewujudan kekuasaan monopoli dalam pasar. • Kegagalan membuat penyesuaian dengan efisien. • Distribusi pendapatan tidak seimbang. AKJBAT-AKJBAT EKSTERN YANG MERVGIKAN Salah satu sumber utama daripada kegagalan sistem pasar bebas adalah kemungkinan wujudnya efek ekstern atau eksternaliti yang merugikan. Biaya Pribadi clan Biaya Sosial Untuk memahami arti konsep akibat-akibat ekstern perlulah terlebih dahulu diterangkan perbedaan di antara biaya pribadi clan biaya sosial. Yang dimaksudkan dengan biaya pribadi adalah biaya yang dibelanjakan oleh produsen yang digunakan untuk mewujudkan barang yang dihasilkannya. Dengan demikian, bagi seorang penanam padi, biaya pribadi berarti perbelanjaan jenis obat pembasmi musuh tanaman yang digunakan penanam padi untuk menghasilkan padinya. Sedangkan biaya sosial meliputi perbelanjaan penanam padi tersebut ditambah biaya-biaya lain yang mesti dibayar masyarakat seperti kerugian kematian ikan di sawah clan pencemaran dalam sistem irigasi sebagai akibat penggunaan obat pembasmi musuh tanaman. Di dalam sebagian kegiatan ekonomi biaya pribadi adalah sama dengan biaya sosial, clan di kegiatan lainnya ia sangat berbeda. Akibat-akibat ekstern yang merugikan, atau eksternaliti yang merugikan, akan wujud apabila biaya sosial melebihi biaya pribadi. Manfaat Sosial Bersih yang Menguntungkan • Apabila sesuatu kegiatan ekonomi tertentu mewujudkan hanya sedikit akibat ekstern yang merugikan, sebaliknya mewujudkan banyak akibat ekstern yang menguntungkan, maka kegiatan ekonomi tersebut menimbulkan manfaat sosial bersih (net social benefit) yang menguntungkan kepada masyarakat. Ini merupakan akibat yang baik dan dalam kasus ini sistem pasar bebas memberikan sumbangan penting kepada masyarakat dalam meninggikan taraf kemakmuran mereka. Dalam perekonomian terdapat banyak jenis kegiatan yang memberikan akibat seperti itu. Salah satu contohnya adalah kegiatan penanam padi yang telah diterangkan di atas. Jika pesawah padi tersebut menggunakan teknologi dan menggunakan metode bercocok tanam yang modern, yaitu dengan menggunakan bibit yang lebih baik, pupuk yang cukup dan berbagai jenis pembasmi musuh tanaman, produktivitas akan meningkat dengan cepat dan dapat melipatgandakan tingkat produksi. Peningkatan produksi yang tinggi menimbulkan manfaat sosial yang besar oleh karena, padi dapat dijual dengan harga yang murah, negara tidak perlu mengimpor beras, kegiatan supplier pupuk dan bahan kimia pertanian lain meningkat, kesempatan pekerjaan diwujudkan, dan pendapatan petani yang meningkat akan menambah permintaan terhadap hasil-hasil industri. Kematian ikan di sawah dan sungai-sekiranya ia wujud merupakan biaya sosial yang kecil jika dibandingkan dengan keuntungan sosial yang akan dinikmati dari peningkatan yang tinggi ke atas prodaksi padi. 408 5ASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Biaya Sosial Bersih yang Merugikan Sistem pasaran bebas tidak dapat mence h·· :. kegiatan ·· ' cko ; ccgah timbulnya biaya sosial yang tinggi sebagai akibat dart brp "","""?"" yang dilakukan masyarakat. Comtoh yang myata alam hal ini adahah eat """"""us dan menjual nark&oba. Pihak-pihak yang menjalankan kegiatan terscbut akan memperolat keuntungan pribadi yang tings ka d gi arena proluksi dan penjualan narkoba akan member! d k pendapatan ian euntungan yang tinggi ·ika ke d: ·' 3g1k epada yang menjalankannya. Tetapi penggunaan narkoba eangat merugikan masyarakat karena menyebabkan orang menjadi malas, tidak mampu bekerja, dan merusak kesehatan. Di samping itu secara tidak la (y? · :. ·b: angsungyaitu sebagai · kib: al al at penggunaan alat suntikan secara bersama) ia dapat menimbulkan penyakit AIDS. Oleh karena penjualan narkoba menimbulkan biaya sosial yang sangat tinggi, pemerintah telah melarang kegiatan tersebut, dan mengancam hukuman yang berat kepada yang menjalankan kegiatannya. Contoh lain dari biaya sosial yang tinggi yang diwujudkan sektor perusahaan adalah masalah pencemaran (polusi) dan masalah kesesakan. Untuk mengembangkan sesuatu perekonomian perlulah diwujudkan berbagai jenis kegiatan industri. Di samping menimbulkan manfaat kepada masyarakat dalam bentuk kenaikan kesempatan kerja dan pendapatan, dan penyediaan barang konsumen yang lebih banyak, kegiatan tersebut menimbulkan biaya sosial yang cukup serius, yaitu pencemaran udara (sebagai akibat asap yang dikeluarkan oleh mesin-mesin yang digunakan) dan pencemaran lingkungan, sebagai akibat pembuangan lebihan yang tak berguna (wast e) di persekitaran industri terscbut. Pabrik kelapa sawit misalnya membuang lebihan-lebihan minyak yang kotor ke sungai, dan ini menyebabkan pencemaran sungai tersebut. Masalah kesesakan timbul sebagai akibat perkem­ bangan kota-kota yang sangat pesat dan sebagai akibat peningkatan pendapatan penduduk kota. Perkembangan seperti ini menyebabkan, lebih banyak rumah didirikan untuk setiap hektar kawasan, lebih banyak daerah rumah liar dikembangkan, dan lebih banyak mobil dan sepeda motor di jalan raya. Berbagai perubahan ini akan menimbulkan masalah kesesakan yang merugikan masyarakat, seperti kekurangan supplai listrik dan air, waktu untuk pergi ke tempat kerja semakin lama, taraf kesehatan di daerah perumahan liar semakin merosot, dan kegiatan pengangkutan umum semakin merosot mutunya. BARANG PUBLIK DAN BARANG MERIT Kebanyakan barang yang diproduksikan dalam perekonomian adalah barang pribadi, yaitu barang yang dapat dinikmati dan dibeli secara pribadi oleh setiap orang dalam perekonomian. Contoh­ contoh barang pribadi adalah baju dan berbagai jenis pakaian, makanan dan berbagai jenis barang­ · 1 · dnn barang modal Sistem pasar bebas dapat memprocluks1kan kebanyakan arang konsumsi lain b k 1an a< «"""· ., :. 'b d' de sangat efisien dan oleh sebab 1tu nclak acla alasan kepada pemenntah ­ arang pribadi tengan b '8" "" s. 1 .: +[es di bidang tersebut. Kebebasan yang diberikan akan mewujudkan galakan mencampuri kegiatan I '} " .:. · b bas untuk berfungsi secara efisien dalam memproduksi barang-barang sistem pasar ebas k d cpada ? tersebut. Barang Publik :° ~eea bara Aaam% . . 'b d' do.In.n, ekonorni terdapat beberapa 1en1s ang yang dinamakan i samping barang prbao, D : " . . . ,__ tt1noo 111111,1 b n 11a tfj/ahlka11 mara bena111a. Jalan raya, s1ar:m radio dan 11 bananga&PS" ' arang publik , yaitu 409 BAB DELAPANBELAS televisi, kegiatan dan bantuan polisi dan ketentaraan, dan jasa-jasa pengamat cuaca adalah beberapa contoh dari barang publik. Barang-barang terscbut dinikmati bersama oleh masyarakat, dan timbul kerumitan untuk memungut pembayaran dari orang-orang yang menikmati jasa-jasa tersebut. Oleh karena kesukaran ini sistem pasar bcbas tidak memproduksikan barang tersebut, atau produksinya adalah jauh lebih sedikit dari yang diperlukan oleh khalayak ramai. Untuk mengatasi masalah kekurangan barang publik diperlukan campur tangan pemerintah untuk menyediakannya. Barang Merit Scbagian barang perlu dikontrol atau digalakkan produksinya dan sistem pasar bebas tidak mampu dengan tepat menentukan jumlah yang sepatutnya diproduksikan dalam perekonomian. Jika barang tersebut sangat penting artinya kepada kemakmuran masyarakat, pemerintah perlu lebih banyak men an produksinya. Barang tersebut dinamakan barang merit _yang baik (merit goods). pabila barang tersebut ticlak baik untuk masyarakat, procluksinya harus dikurangi atau dilarang dan barang seperti itu dinamakan barang merit yang buruk (merit bad). Contoh barang merit yang baik adalah pendidikan dan barang merit yang buruk adalah perjudian. I I 1. Barang Merit Baile Sebagian orang menganggap memperoleh clan mempertinggi taraf pendidikan sebagai kegiatan yang tak berguna clan rnembuang waktu. Maka apabila biayanya tinggi, orang-orang yang berpanclangan seperti itu lebih suka menyuruh anak-anaknya tetap tinggal I di rumah atau mencari kerja. Dari segi pandangan nasional pendidikan adalah penting, ditinjau I I I dari sudut kepentingan individu maupun kepentingan negara. Bagi individu, pendidikan menin tkan pengetahuan clan kemahiran dan ini akan meningkatkan pendapatannya pada masa mereka dewasa. Untuk negara secara keseluruhannya, peningkatan pendidikan dan kemahiran meningkatkan daya pikir dan produktivitas dan oleh sebab itu pertumbuhan ekonomi akan dipercepat. Berdasarkan alasan ini, pemerintah perlu campur tangan dalam bidang pendidikan dengan mewajibkan anak-anak untuk mengikuti pendidikan sehingga ke suatu tingkat pendidikan tertentu. 2. Barang Merit Buruk Memproduksikan ganja dan kokain, merokok, berjudi, mengembangkan pelacuran dan menghasilkan senjata api adalah beberapa kegiatan yang boleh merugikan masyarakat. Untuk menghindari akibat-akibat buruk yang diwujudkannya, pemerintah perlu campur tangan dalam sistem pasar bebas dengan melarang atau membatasi produksinya. Maka barang-barang tersebut bolehlah digolongkan sebagai barang merit yang buruk. AK.IBAT BUR UK KEGIATAN MONOPOLI Sistem pasaran bebas yang sempurna adalah sistem ekonomi yang ideal yang dalam prakteknya tidak akan wujud. Pasar persaingan sempurna di berbagai kegiatan ekonomi adalah ciri utama dari sistem ekonomi pasar bebas, dan dalam prakteknya tidak satu jenis pasar barang pun boleh digolongkan scbagai pasar persaingan sempurna. Ketiadaan pasar persaingan sempurna menycbabkan suatu perekonomian tidak dapat mencapai efisiensi alokatif dan efisiensi produktif. Dengan demikian sistem pasar bebas yang sebenarnya belum tentu mencapai keadaan 410 BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH q 9# ·idk (et. .: _~ideal yang mewujudkan efisiensi yang tinggi dalam kegiatan-kegiatan ckonomi yang dijalan­ ) " p4am sistem ekonomi pasar bcbas yang scbenarnya terdapat keadaan-keadaan yang akan ~en@galakkan terwujudnya kckuasaan monopoli. Kemahiran individu dan perusahaan dalam :,enjalank:in kegi�tan ekono111i _aclalal1 berbecla. Segolonga� orang dan sebagian perusahaan boleh ~enjalankan kegiatan ekonomi dengan lebih efisien dari yang lainnya. Begitu pula segolonga ~ang boleh bekerja dan melakukan pembaruan-pembaruan (inovasi), sedangkan segolongan eng sudah merasa puas mengerjakan pekerjaan yang sama dari waktu ke waktu. Perbedaan ct e, ketekunan dan ketrampilan akan membedakan prestasi berbagai individu. Dalam perekonomian yang mengalami pertumbuhan akan terdapat perusahaan-perusahaan ng berkembang lebih pesat dari yang lainnya. Pada akhirnya perusahaan-perusahaan tersebut tan menjadi badan yang mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi keadaan di pasat. pAlam usaha untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak perusahaan akan memperbaik1 Administrasi perusahaannya, mengembangkan teknologi produksi yang lebih baik, meningkatkan ««oduktivitas pekerjanya dan menghasilkan barang yang lebih baik. Sekiranya tujuan-tujuan 1n dapat dicapai, perusahaan seperti itu akan menjadi semakin besar dan mempunyai kekuasaan yang lebih ban yak untuk mengatur keadaan di pasar. Perkembangan teknologi yang selalu akan mengikuti pertumbuhan ekonomi memperkuat I I lagi kecenderungan wujudnya perusahaan yang m empu nyai kekuasaan monopoli dan mengurangi persaingan. Teknologi yang lebih baik sangat memperluas kapasitas produksi, memerlukan biaya yang besar untuk mengembangkannya, memerlukan cara administrasi yang lebih rumit dan memerlukan pasar yang luas untuk menjamin operasi produksi yang efisien. Perusahaan-perusahaan yang telah lama dikembangkan dapat menjalankan perubahan tersebut, sedangkan perusahaan baru kurang mempunyai kemampuan untuk bersaing dengan yang telah lama berada di pasat. MEWU]UDKAN PENYESVAIAN SEGERA DAN EFISIEN I I Telah diterangkan bahwa perubahan-perubahan selalu berlaku di berbagai pasar, dan penyesuaian­ penyesuaian perlu dibuat agar perekonomian mencapai keseimbangan kembali. Akan tetapi dalam prakteknya adakalanya perubahan-perubahan yang berlaku dalam pasar tidak diikuti oleh penyelarasan-penyelarasan yang sesuai dengan yang diperlukan untuk mewujudkan corak kegiatan cekonomi yang efisien. Sebagai akibatnya timbul masalah-masalah ketidakefisienan di dalam pasar. Kekurangan informasi yang diperlukan, kekurangan modal, faktor-faktor produksi yang berbeda kualitasnya adalah beberapa faktor yang dapat merugikan operasi mekanisme pasar. Perkembangan ekonomi yang tidak seimbang di berbagai kegiatan ekonomi dan di berbagai wilayah adalah contoh dari ketidakefisienan sistem pasar. Berkenaan dengan pembangunan di berbagai wilayah ahli-ahli ckonomi telah menunjukkan bahwa kawasan yang lebih kaya akan dapat berkembang dengan lebih cepat, sedangkan kawasan yang lebih miskin akan menghadapi banyak masalah dalam mengembangkan kegiatan ckonomi mereka. Penyesuaian yang lebih lambat dari yang dimisalkan dalam teori menyebabkan mekanisme pasar tidak dapat mengembalikan keadaan keseimbangan dengan cepat. Dalam pasar terdapat berbagai jenis kekakan (rigidities) yang menyebabkan penyesuainn akan berlaku secara perlahan atau tidak berlaku Sama sekali. Scbagai contoh, misalkan dalam perekonomian berlaku pengangguran. Secara teori, 41 I BAB DELAPANBELAS pengangguran ini berarti tidak terdapat keseimbangan di antara permintaan dan penawaran tenaga kerja, dan ini akan menyebabkan upah merosot. Kejatuhan upah akan menyeimbangkan kembali permintaan dan penawaran buruh. Tetapi akibat yang diramalkan tersebut tidak selalu berlaku, dan mekanisme pasar tidak dapat mengatasi masalah pengangguran yang wujud tersebut. KETIDAKSETARAAN DISTRIBUSI PENDAPATAN Salah satu kelemahan penting dari sistem pasar bebas adalah kecenderungannya untuk mewujudkan distribusi pendapatan yang semakin tidak setara apabila perekonomian semakin berkembang. Perckonomian pasar cenderung untuk memberikan ganjaran yang lebih besar kepada pihak­ pihak yang mempunyai kemampuan untuk bekerja lebih giat dan lebih efisien, mempunyai ketrampilan dan kepandaian yang lebih baik, dan memiliki pemikiran-pemikiran yang lebih kreatif. Maka dalam perekonomian pasar yang mengalami pertumbuhan, akan terdapat golongan masya­ rakat yang memperoleh pendapatan sangat tinggi, dan ada pula golongan lainnya yang memperoleh pendapatan yang sangat rendah. Golongan yang pendapatannya relatif rendah ini biasanya merupakan golongan yang terbesar. Tujuan dari kegiatan setiap perekonomian adalah mewujudkan keadilan ekonomi, yaitu seriap golongan dan individu dalam masyarakat dapat menikmati hasil-hasil kegiatan ekonomi secara merata. Maka wujudnya ketidaksetaraan yang nyata dalam distribusi pendapatan dan kekayaan menimbulkan ketidakpuasan terhadap operasi dan efisiensi sistem ekonomi pasar bebas. BENTUK CAMPUR TANGAN PEMERINTAH Beberapa kcgagalan mekanisme pasar seperti yang baru dijelaskan di atas menimbulkan kebutuhan campur tangan pemerintah dalam memperbaiki pengaturan kegiatan ekonomi. Dari kelemahan­ kelcmahan mckanisme pasar yang telah diuraikan di bagian sebelum ini dapat disimpulkan bahwa campur tangan pemerintah mempunyai beberapa tujuan penting seperti yang dinyatakan di bawah ini: • Mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindari atau akibat buruknya dapat dikurangi. • Menyediakan barang publik yang cukup sehingga masyarakat dapat memperoleh barang terscbut dengan mudah dan dengan biaya yang murah. • Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang besar yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak mempunyai kekuasaan monopoli yang merugikan khalayak ramai. • Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan penindasan dan ketidaksetaraan di dalam masyarakat. • Memastikan agar pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan dengan efisien. Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan dalam tiga bentuk: 1, Membuat dan melaksanakan peraturan dan undang-undang. 2. Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat perusahaan). 3, Melakukan kebijakan fiskal dan moneter. 412 I ~SR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH [NDANG-UNDANG UNTUK MEMPERTINGGI EFISIENSI q, eatu cara yang dapat digunakan pemerintah k .. . .:, kc- ·konomi 5"! _"" .. Sall an untul mempertinggi cfisiensi :egiatan c enci\pa.1 ru1unn•tuJtlnn lnlnn\,n dnl"'tn ·-• k . hn m ·k mi 1 menalankan dan mengembangkan kcgiatan ek ono 1, dengan membuat peraturan dan und: de ·kc · :. ung '> «dla! "" In tang-undang yang mengatur kegiatan cekonomr ya takeukan dalam negara. Peraturan dan undang-undang yang dibuat pemerintah untuk mengatur erbagai kegiatan ckonomi dalam sesuatu negara dapat mencapai dua tujuan utama dalam usaha ~ntuk mempertinggi efisiensi mekanisme pasar. • Yang pertama, peraturan dan undang-undang akan dapat menciptakan suasana ekonomi dan sosial yang akan memberikan galakan ke arah terciptanya sistem mekanisme pasar yang efisien dan lancar. • Yang kedua, peraturan dan undang-undang dapat digunakan untuk memastikan agar persaingan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dilakukan sebebas mungkin dan kekuasaan monopoli sedapat mungkin dilenyapkan. Kedua peranan dari peraturan dan undang-undang untuk mekanisme pasar diuraikan di bawah ini. memperbaiki kelancaran operas1 • I Menentukan Aturan Permainan I Pentingnya membuat peraturan clan undang-undang yang akan menjamin berfungsinya mekanisme pasar secara efisien, dapat dengan jelas dilihat apabila diperhatikan akibat-akibat buruk yang mungkin timbul apabila setiap pelaku kegiatan ekonomi diberikan kebebasan yang tidak terbatas dalam melakukan kegiatannya. Tujuan setiap perseorangan atau perusahaan untuk mencapai keuntungan yang maksimum bagi dirinya adakalanya akan sangat merugikan masyarakat. Contoh dari keadaan seperti itu telah dijelaskan dalam bagian yang lalu di dalam membincangkan mengenai perbedaan t di antara biaya pribadi dan biaya sosial, yaitu menjual narkoba memberikan keuntungan yang besar ! kepada seseorang tetapi sangat merugikan masyarakat. Kegiatan perusahaan yang menyebabkan pencemaran atau polusi dan kesesakan, adalah contoh lain di mana biaya sosial adalah lebih besar dari biaya pribadi. Untuk menghindari keadaan-keadaan seperti yang diterangkan di atas pemerintah membuat peraturan dan undang-undang yang pada hakikatnya bertujuan untuk membuat "aturan permainan' di dalam melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi- -yaitu menentukan hal-hal yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh para pelaku kegiatan ekonomi dalam melakukan kegiatan-kegiatan mereka. Dengan adanya peraturan dan undang-undang tersebut, para pelaku kegiatan ekonomi akan mengetahui hak-hak maupun kewajiban-kewajiban di dalam setiap kegiatan ekonominya. Untuk menjaga agar para pelaku kegiatan ekonomi melakukan kegiatan ekonomi mereka tanpa melanggar "aturan permainan'' yang telah ditetapkan, pemerintah mempunyai kekuasaan untuk memberikan hukuman kepada perseorangan atau perusahaan yang melanggar undang-undang yang ditetapkannya. Pemerintah, misalnya akan menentukan bentuk hukuman kepada perusahaan­ perusahaan yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Undang-undang juga dibuat untuk mengurangi kesesakan. Seterusnya, undang-undang juga dibuat untuk menghindari produksi dan penjualan ganja. 413 BAB DELAPANBELAS Menciptakan Persaingan yang Lebih Bebas Tujuan kcdua dari membuat undang-undang yang mengatur kegiatan ekonomi adalah untuk menjamin agar dalam perekonomian tidak terdapat kekuasaan monopoli dan setiap pelaku kegiatan ckonomi dapat menjalankan kegiatannya dalam suasana persaingan yang relatif bebas. Berlakunya persaingan yang bebas merupakan salah satu syarat penting untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisi en dan berjalan dengan lancar. Dalam pasar bebas jenis, jumlah dan tingkat harga barang terutama ditentukan oleh keinginan-keinginan konsumen. Dalam sistem ekonomi pasar bebas para pengusaha tidak akan mempunyai kekuasaan untuk menaikkan harga dengan membatasi penawaran barang di pasar. Mereka I I juga tidak mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi corak kegiatan memproduksi yan g perlu dibuat dalam perekonomian. Corak kegiatan memproduksi yang perlu diwujudkan bergantung kepada cita rasa masyarakat. Jika suatu perusahaan mengeluarkan barang yang tidak dikehendaki masyarakat, barang itu tidak akan laku clan perusahaan itu akan tutup. Mereka juga tidak dapat menetapkan harga yang berbeda dengan harga yang telah ditetapkan secara mekanisme pasar. Jika suatu perusahaan menetapkan harga yang lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh pasar, barang-barang itu tidak akan dibeli oleh masyarakat, clan pada akhirnya perusahaan itu harus menghentikan usahanya. Apabila dalam perekonomian terdapat kekuasaan monopoli, keadaan-keadaan yang berlaku di pasar lebih banyak dipengaruhi oleh para pengusaha. Mereka akan mempunyai kekuasaan untuk menentukan jumlah, jenis, dan harga barang-barang yang diproduksikan dalam perekonomian. Apabila suatu atau beberapa perusahaan mempunyai kekuasaan monopoli maka mereka akan mempunyai kekuasaan untuk membatasi tingkat produksi sehingga kepada tingkat di mana mereka akan mencapai keuntungan yang paling maksimum. Pada umumnya keadaan ini tercapai sebelum perusahaan-perusahaan itu mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimum. Keadaan yang sebaliknya berlaku dalam perekonomian di mana terdapat persaingan yang bebas. Walaupun dalam persaingan bebas para produsen masih tetap berusaha untuk memaksimumkan keuntungan, tetapi karena ia tidak dapat mempengaruhi tingkat harga di pasar, keuntungan yang maksimum tersebut baru akan tercapai apabila perusahaan itu mencapai tingkat efisiensi yang optimum (yaitu apabila biaya rata-rata paling minimum). . Dengan melakukan pembatasan ke atas jumlah barang yang diciptakan dengan sendirinya harga barang juga akan dapat dipengaruhi. Apabila terdapat kekuasaan monopoli dalam pasar, harga akan cenderung menjadi lebih tinggi dari yang ditentukan dalam perekonomian di mana terdapat persaingan yang bebas. Adakalanya perusahaan-perusahaan menggunakan kebijakan menurunkan harga untuk menarik lebih banyak pembeli. Usaha penurunan harga itu dimaksudkan untuk menghapuskan pesaing-pesaingnya di pasar, dengan tujuan untuk menciptakan kekuasaan monopoli di pasar tersebut. Langkah seperti ini juga merupakan langkah perusahaan yang akan merugikan para konsumen karena apabila persaingan itu dapat dihapuskan maka harga barang yang dijual tersebut dapat dinaikkan kembali. Di samping itu para konsumen mempunyai pilihan yang lebih terbatas dalam membeli barang-barang. Di negara-negara yang sangat maju perekonomiannya, seperti di Amerika Serikat, sejak lama pemerintah telah memperhatikan mengenai akibat-akibat buruk yang akan ditimbulkan oleh kekuasaan monopoli yang mungkin wujud. Maka untuk menghindari timbulnya kekuasaan monopoli 414 l 9SAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAM Alam kegiatan produksi dan percdagan Ang yang sifatnya berusah ,'iW pemerintah menciptakan bcberapa macam uncdang­ ur '' I tuk mencegah timbul be E : li . Ar,,cril{n Serll