J, Y% ~; 
'dapa, 
a 
·p de mulanya kurva 
n ru 
guna tota adalah 
konsumsi,
maka nilai guna total adalah nol. 'ada n 
I 
rn 
. 
I' 
tal be 
I°nail 
<i 
• 
b mbah, maka nilai guna tota ertambah 
+- 
yang berarti kalau jumlah konsumsi mangga ertan 
2 
_, 
· 
: 
zlebihi 
d 
kt
konsumsi mangga melebih
'ggi . 
i 
delapan 
Kurva nilai guna total mulai menurun pada 
. . 
wakt 
:.:; 
2ah 
.. 
cl kiri t 5
ke kanan bawah. Gambaran 
K 
1ru 
mencer 
urva nilai guna marjinal (MU) turun dari iriatas 
· k 
hukum
nilai guna marjinal yang semakin menurun. Kurva 
6 
, 
;;. 
'mnka 
nilai 
guna marjinal memotong sum 
datar sesudah jumlah mangga yang kedelapan. Berarti sesudah perpotongan tersebut nilai gun% 
marjinal adalah negatif. 
NILAI GUNA 
PE 
SIMU 
Salah
satu pemisalan penting dalam teori ekonomi adalah: 
setiap orang akan berusaha untul 
memaksimumkan kepuasan yang dapat dinikmatinya. Dengan perkataan lain, setiap orang akan berusaha
untuk memaksimumkan nilai guna dari barang-barang yang dikonsumsikannya. pabila yang 
• 
dikonsumsikannya hanya satu barang saja, tidak sukar untuk menentukan pada tingkat mana 
nilai 
guna dari memperoleh dan menikmati barang itu akan mencapai tingkat yang maksimum. 
Tingkat 
GAMBAR7.1 
Grafik Nilai Guna Total dan Marjinal 
• 
- TU 
MU 
I 
I 
• 
t 
l 
------------ 
90 
---- 
30 -4 
I 
1 
I 
------------ 
83 
------- 
I 
,--------- 
I I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
78 
I 
I 
TU 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
l 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I
I
I
I
I
I 
I 
i 
I 
I 
I 
• 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
Q 
0 
8 
5 
1f 
0 f 
8 
u 
"()'Nilai gunia'total 
' 
i 
I
i 
(ii] Nil~i'guna marjinal 
156 
- 
I 
LAKU KONSUMEN 
TINGKAH 
I 
+c08 
:%
pai pada waktu 
nilai guna total mencapai tinde 
~kdia?". 
.:. 
; 
,ts ·sic,:. 
'I 
''!Mat maksimum. 
Tetapi kalau barang yang digunakan 
, berbagar-Dagan jentsnya, cara untuk 
·ili 
~dal! 
menentukan corak konsumsi barang-barang yan 
, 
,an menciptakan nla1 guna yang maksimum menjadi lcbih rumit. 
MEMAKSIMUMKAN NILAI GUNA 
cARA 
itan 
yang timbul untuk menentukar 
/ 
.:.: 
erum 
... 
.Kan 
susunan,'komposisi dan jumlah barang yang akan 
rdkan nilai guna yang maksimum ber b 
A 
: 
: 
mewujue 
' 
:rsumber dari perbedaan harga-harga berbagai barang. 
~ 
harga setiap barang adalah bersamaar 
il: 
l 
.: .:. 
.: 
Kalau " 
.. 
. 
tan, nilai guna akan mencapai tingkat yang maksimum 
oabila nilai guna marjinal dari setiap barang adalah sama besarnya. Misalnya seseorang
mengkonsumsikan tiga macam barang, yaitu sejenis pakaian, sejenis makanan, dan sejenis hiburan
atakanlah hiburan itu berupa menonton film). Didapatinya bahwa unit pakaian yang ketiga, unit
makanan yang kelima, dan menonton film yang kedua memberikan nilai guna marjinal yang sama 
besarnya. Kalau harga ketiga barang tersebut adalah bersamaan, kepuasan yang maksimum (atau 
ailai guna yang maksimum) akan diperoleh orang tersebut apabila mengkonsumsikan: tiga unit 
pkaian, lima unit makanan, dan dua kali menonton film.
Di dalam kenyataan yang sebenamya harga berbagai jenis barang adalah berbeda. Disebabkan 
oleh perbedaan harga tersebut pemaksimuman nilai guna tidak akan tercapai kalau digunakan 
syarat pemaksimuman kepuasan seperti yang diterangkan 
cli 
atas. Ini dapat dengan jelas clilihat 
dazri contoh berikut. Misalkan (i) harga barang A adalah tiga kali dari harga barang B, dan (ii)
nilai 
guna marjinal kedua barang tersebut adalah sama besarnya. Berdasarkan kepada pemisalan ini, 
barang manakah yang akan memberi tambahan kepuasan (atau tambahan nilai guna) yang lebih
besar? la
akan diperoleh apabila yang dibeli clan dikonsumsikan adalah barang B clan bukan
barang A.
Satu unit barang B akan memberikan nilai guna marjinal yang sama besarnya dengan
barang A, tetapi untuk memperolehnya ia cukup mengeluarkan sebanyak sepertiga dari harga 
barang 
A
Dan sekiranya konsumen tersebut membeli tiga barang B, nilai guna tambahan yang 
azkan
diperoleh adalah tiga kali daripada nilai guna tarnbahan yang diperoleh dari mengkonsumsikan 
barang A, sedangkan jumlah uang yang dibayar adalah sama besarnya. 
SY ARA T PEMAKSIMUMAN NILA/ GUNA 
Dalam keadaan di mana harga-harga berbagai macam barang adalah berbeda, apakah syarat yang
harus dipenuhi agar barang-barang yang dikonsumsikan akan memberikan nilai guna yang
maksimum? Syarat yang harus dipenuhi adalah: setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli
unit tambahan berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marjinal yang sama 
besarnya. Untuk membuktikannya perhatikan contoh berikut. Misalkan seseorang melakukan
pembelian dan konsumsi ke atas dua rnacam barang: 
makanan 
clan 
pakaian, 
dan berturut-turut 
arganya adalah 5000 rupiah dan 50000 rupiah. Misalkan tambahan satu unit makanan akan
memberikan nilai guna marjinal sebanyak 5, dan tambahan satu unit pakaian mempunyai nilai guna
"arjjinal sebanyak 50. Andaikata orang itu mempunyai uang sebanyak 50000 rupiah, kepada
tang apakah uang itu akan dibelanjakannya? Dengan uang itu orang tersebut dapat membeli 10 
nit tamba% 
4J , 
l. 
% 
lah nilai guna marjinal yang diperolehnya adalah 10x 5 
ahan maanan, maka jumla 
= 
50. 
alau tan 
t 
". . 
% 
di 
I 
tl. 
embeli pakaian, yang diperolehnya hanyalah satu unit dan 
., 
Ung itu ligunaan untuk me 
" 
"aiguna 
. Ida· 
·it tambahan pakaian ini adalah 50. 
marjna lar
satu uni 
" 
157 
• 
8w7a, 
b ticlnl< pcrlLt bc1:sL1sah-payah 
; terscbut 
'nt 
ma1 . 
hwa orang 
:, 
a
un zany die-v 
harus 
menentukan barng mana 
I1tan 
J
en kepada contol 
li 
atas d 
yang 
Berdasarkat 
'Patka 
qe. 
..] 
sama 
membenikan nilai guna 
besarnya. 
marjinal yang " 
dikemukakan hipotesis 
berikut: 
: %-barang 
yang
dikonsumsikannya ape[ 
guna dari barang' 
lei 
de 
rb, 
la 
I. Sescomng akan memaksimumkan null" 
~~en terscbut adalah sama lengan perbandin~ 
:. 
a.: i. 
lberbagat ara' 
" 
h di Pc-be 
1 
,c-rbn1,d1·1,\1,,,, ,,111,1 gl,tlt\ 1111,1
111A 
1
l
. . . 
·
cl dalam conto 
CJ
atas. er anding 
• 
" 
lee
scperti itu wuju 
., 
3an 
harga barang-barang 
terscbut. 
Kcada"~gq0000 atau 1:10, dan 
ini 
adalah sama denga, 
harga makanan dan pakaian adalah 500O:: 
tan,
yaitu 5:50 atau 1:10. 
::. 
]n
kanan dan pakata, 
perbandingan nilai
gu
na marjmnal
mat
:a " 
' 
atau 
,,, 4, 
rib:
rang-barang yang dikonsumsikannya apabj] 
· 
I 1111\ar 
gL1na 
c ar1 at, 
k 
2. Sescomang akan memaksimumkan 
a 
ul 
dill rkan adalah sama untuk setiap bar¢ 
.. 
·h yang Iketua 
nilai guna marjinal untuk setiap rupta! 
a 
ta 
Y ,, 
"lg 
marjinal per rupiah dari tamba 
as 
nilai runa 
1an 
makanan adalah: nilai guna marjinal/h""_ ;i una marjinal/harga 
= 
50/50000_ 
per rupiah dari tambahan pakaian adalah: 
% 
1/1000. 
. 
:. 
: 
·b 
dung pengertian yang sama. Syarat pemaksimuman nilai 
Kedua hipotesis tersebut mengan«du1 
Id 
: 
di; 
, 
kc dal: (1) dan (2) biasanya dinyatakan secara rumus aljabar, yaitu 
guna sepert yang
Inyataan Ia1am 
« 
' 
secara berikut: 
MU barangA _ MU barang.B _ MU barang
C 
- 
P, 
, 
P 
Dalam 
persamaan di atas MU adalah nilai guna marjinal dan P,, P,, dan 
P, berturut-turut adalah 
harga barang A, barang B dan barang C. 
TEORI NILAI GUNA DAN TEORI PERMINT 
• 
Dengan menggunakan teori nilai guna dapat diterangkan sebabnya kurva permintaan bersifat
menurun dari kiri atas ke kanan bawah-yang menggambarkan bahwa semakin rendah harga
suatu barang, semakin banyak permintaan ke atasnya. Ada dua faktor yang menyebabkan
permintaan ke atas suatu barang berubah apabila harga barang itu mengalami perubahan: efek
penggantian dan efek pendapatan. 
EFEK PENGGANTIAN 
Perubahan harga suatu barang mengubah nilai guna marjinal per rupiah dz·ba 
Wang mengalam! 
• 
ta 
ta 
arr arang 
perubahan harga tersebut. Kalau harga mengalami kenaikan, nili 
y 8 
' 
~;:. 
a] 
rupiah yan% 
a, ta1 
• 
: 
r. 
« 
: 
• 
• 
guna marjna per 
diwujudkan olch
barang tersebut menjadi semakin rendah. Misl h. b:. A bertambah 
u 
• 
• 
• 
• 
tat.e 
Isainya uarga arang 
tinggi, maka sebagai akibatnya sckarang MU barang A/P. me
iadi lebih kc -il de· a. Kala 
or' 
enjali 
tebil 
kecil lari 
semula. 
158 
jliNGKAH LAKU KONSUMEN 
+o! 
. 
. 
,en@-barang lainnya tidak mengalami pcrubahan I¢ 
• 
ik: 
rbe 
di. 
di ntara nilai 
P"! 
m 
.b5; 
:. 
" 
111 
lag1
maka perbandmngan 
Ii 
ar (( 
..al
barang-barang 
itu 
dengan harga 
(¢ 
.J.: 
, 
·ah d b 
an mar1n' 
'>" 
'° 
: 
'nya (atau nilai guna marjinal per rupial 
Ian arang­ 
~at it) tidak mengalami perubahan. Dengan demikian, untuk barang B misalnya, MU barang 
pp_ rang sckarang adalah 
sama 
dengan scbelumnya. Berarti sesudah harga barang naik, 
Lian yang benikut Berhaku: 
MU 
barang 
A 
MU
barang B 
< 
Dalam keadaan seperti di atas, nilai guna akan menjadi bertambah banyak (maka kepuasan 
onsumen akan menjadi bertambah tinggi) sekiranya konsumen itu membeli lebih banyak 
mng B dan mengurangi pembelian barang • Keadaan di atas menunjukkan bahwa kalau harga 
aik, permintaan terhadap barang yang mengalami kenaikan harga tersebut akan menjadi 
emakin sedikit.
Dengan cara yang sama sekarang tidak susah untuk menunjukkan bahwa penurunan 
harga menyebabkan permintaan ke atas barang yang mengalami penurunan harga itu akan menjadi 
Bertambah banyak. Penurunan harga menyebabkan barang itu mewujudkan nilai guna marjinal 
per rupiah yang lebih tinggi daripada nilai guna marjinal per rupiah dari barang-barang lainnya 
tak
berubah harganya. Maka, karena membeli barang tersebut akan memaksimumkan 
rang 
nilazi guna, permintaan ke atas barang tersebut menjadi bertambah banyak apabila harganya 
berambah rendah. 
EFEK PENDAPATAN 
Kalau 
pendapatan tidak mengalami perubahan maka kenaikan harga menyebabkan pendapatan 
zil 
menjadi semakin sedikit. Dengan perkataan lain, kemampuan pendapatan yang diterima untuk 
membeli 
barang-barang menjadi bertambah kecil dari sebelumnya. Maka kenaikan harga 
meyebabkan konsumen mengurangi jumlah berbagai barang yang dibelinya, termasuk barang 
rang mengalami kenaikan harga. Penurunan harga suatu barang menyebabkan pendapatan 
riil 
bcrambah, dari ini akan mendorong konsumen menambah jumlah barang yang dibelinya. 
dari 
Akibat 
perubahan harga kepada pendapatan ini, yang disebut efek pendapatan, lebih mem­ 
peruat lagi efek penggantian di dalam mewujudkan kurva permintaan yang menurun dari kiri
ras 
ke 
kanan bawah. Uraian berikut menerangkan bagaimana teori utiliti dapat digunakan untuk 
membentuk 
kurva permintaan 
MEWUJUDKAN KUR VA PERMINTAAN 
ndaikan 
seorang konsumen hanya membeli dua jenis barang, iaitu makanan (m) dan pakaian (k). 
ndaikan 
apabila ia menggunakan 10 unit makanan, konsumen itu mencapai keseimbangan 
onsumen, yaitu: 
MU 
m 
MU, 
- - 
p 
m 
159 
• 
8B 1, 
k n) adalah Rp 10000. Dal am co 
H 
. 
: 
arga makana 
: 
. 
'toh ; 
·· s
permintaan 
akan 
diperhatikan perubahan kuant1ta° 
el 
dan harga pakaian tidak perlu diketahu. 
~; 
,Je berubah tetapi harga makanan turun 4 
kaian tida 
e1 
lati 
Seterusnya misalkan harga pa 
Rp 10000 menjadi Rp 5000, maka 
MU, 
MU,, 
• MU, 
MU, 
atau. 
> 
> 
5000 
p 
p' 
m 
m 
:. 
R, 5000. Keadaan di atas menyebabkan konsum. 
di mana pl adalah harga makanan baru, yatu P 
., . Pad. k . 
m 
<n 
:. 
dari 10 unit menjadi 15 
unit. 'ada 
:uantitas dan ha, 
menambah penggunaan makanan, misalnya 
j;, 
·
kembali. 
'&a 
:.: ·· ba 
konsumen akan dicapa1 
er 
' 
makana n yang baru 
ini, 
keseimbangan 
<Or 
<adi 
<;] 
Rp 15000 dan harga pakai- 
. 
:. 
h: 
kanan nail menjaa 
Seterusnya misalkan bahwa arga maKa 
«Ka1an tidal 
mengalami perubahan. Sebagai akibatnya 
MU m 
MU,, 
< 
15000 
10000 
Maka 
perubahan 
itu 
menyebabkan 
• 
• 
MU 
m 
< 
• 
• 
Ketidakseimbangan 
ini 
menyebabkan pengguna mengurangi kuantitas makanan yang dibetinya. 
' 
Misalkan konsumen mencapai keseimbangan kembali apabila ia membeli 5 unit makanan.
Daripada contoh di atas dapat disimpulkan bahwa ciri permintaan konsumen itu ke 
atas 
makanan adalah: 
i. Pada harga Rp 15000 sebanyak 5 unit akan dibeli. 
ii.
Pada harga Rp 10000 sebanyak 10 unit akan dibeli. 
iii. 
Pada harga Rp 5000 sebanyak 15 unit akan dibeli. 
• 
Berdasarkan ciri permintaan ini, dalam Gambar 7.2 ditunjukkan kurva permintaan konsume 
tersebut ke atas makanan. Titik 
A 
menggambarkan keadaan yang dinyatakan dalam (), 
titik 
menggambarkan keadaan dalam (i) dan titik 
C 
menggambarkan keadaan yang dinyatakan 
dalam 
(ii). 
Garis yang menghubungkan titik 
A, B, 
C adalah kurva pe 
·. 
k 
sebut ke at 
» 
a 
ermntaan onsumen ters 
makanan. Ia menurun dari kiri ke kanan, dan sifat ini sest ·de 
di 
k. dalam 
• 
hukum 
" 
a 
ua tengan yang unyatakan 
permintaan. 
? 
• 
I 
160 
' I 
l 
I 
I 
6KAH LAKU KONSUMEN 
RI" 
°""'BAR
7
·�eorang Konsumen ke atas Makanan 
mint" 
15 
- - - - A 
- - - L ­ 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
! 
5 
------ 
1 
I 
I 
I
I
I 
I 
I 
o.__--�---L----l. 
_ 
5 
15 
10
Kuantitas 
• 
PARADOKS NILAI 
• 
• 
Sbelum teori nilai guna dikembangkan, ahli-ahli ekonomi menghadapi kesulitan di
dalam
perbedaan yang menyolok di antara harga air clan harga berlian. Air merupakan 
• 
barazng yang sangat berharga kepada manusia tetapi harganya sangat murah. Sedangkan berlian 
bukanlah benda yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari tetapi harganya jauh lebih mahal 
dzi
harga air. 
Apakah yang menyebabkan keadaan yang aneh tersebut? Yaitu mengapakah harga barang 
)>ang vital 
tersebut sangat murah sedangkan barang yang tidak terlalu banyak gunanya sangat 
mahal?
Terdapat dua alasan yang dapat digunakan untuk menerangkan keadaan tersebut. Yang
pertama adalah alasan yang sudah lama disadari oleh ahli-ahli ekonomi, yaitu perbedaan
dalam biaya produksi. Air merupakan benda yang mudah didapat di berbagai tempat sehingga 
untuk 
memperolehnya tidak diperlukan biaya yang terlalu besar. Tetapi tidak demikian halnya 
dengan
berlian sebab ia merupakan barang yang sangat sukar untuk diperoleh clan biaya untuk
memproduksikannya sangat tinggi.
Alasan di atas tidak lengkap dan tidaklah sepenuhnya benar. Bukan berlian saja yang biaya 
ntuk 
memperolehnya tinggi. Demikian juga batu dari bulan, misalnya, bukanlah suatu benda 
hang
mudah diperoleh dan biaya untuk memperolehnya sangat mahal. Akan tetapi, sekiranya batu 
bulan tersedia di pasar, rasanya harganya tidak akan semahal berlian dan mungkin sekali tidak
cbih mahal dari harga air. Maka alasan bahwa barangnya sangat langka dan biaya produksinya
ngat mahal merupakan jawaban yang belum memuaskan untuk menerangkan perbedaan 
""g2 yang
sangat menyolok di antara air dan berlian. 
I 61 
. 
8er, 
Jbih tepat mengenai scbabny. 
" 
a 
,% 
·jelasan yang 
I' 
:b 
d;- 
Teoti nilai guna memberikan
pen1 
'rd, 
cerlian. Perbedaan tersebut 
lisebaby,, 
"Pat 
" 
hr air dan er 
:. 
perbedaan yang
sangat nyata
antara ha'g 
' ole 
, Oleh karena air sangat mudah dis 
s. 
'.. 
t berbe«la. 
.:. 
:. 
2°rol 
maka orang akan mengkonsumsi air schingg I ,, schingga orang baru mau mengc,, " 
a.: 
:. • 
dalah begitu rendahnya 
murah.
Nilai guna marjinal
air adalah e 
allah 
3Jee[i. Nilai guna marjin 
2aka 
lal 
yang men%, 
" 
" 
vendah selait. 
lebih banyak air apabila harganya
sangat '' 
, 
tau rendah. 
:ntul, 
apakah suatu barang itu mempunyai harga yang ting~!" 
4n 
SURPLUS KONSUMEN 
+ 
wujudnya kelebihan kepuasan yang dinikm. 
Teori nilai guna dapat pula menerangkan tentang 
I' 
• 
• 
l 
ati 
dike 
>b. 
,: 
' 
:: dalam analisis ekonom1, enal sebagai surpl 
oleh para konsumen. Kelebihan kepuasan 
1n1, 
1a1a 
. 
d: di 
k 
us 
beraru perbe aan 
kil 
1 
antara :epuasan 
konsumen.
Surplus konsumen pada hal katnya 
Yang 
b¢ 
ik ·imlah barang dengan pembayaran yang h 
diperoleh seseorang di dalam mengkonsums1kan seju1 
., 
1arus 
• 
'8 
.b Ke 
yang diperoleh selalu lebih besar dari a% 
dibuat untuk memperoleh barang tersebut. .epuasan 
., 
Ipada 
pembayaman yang dibuat. Perhatikan contoh yang sederhana berikut. Seorang konsumen pergi ke 
pasar membeli mangga dan bertekad membeli satu buah yang cukup besar apabila harganya
Rp 1500. Sesampainya di pasar dia mendapati bahwa mangga yang diinginkannya hanya berharga 
Rp 
1000. Jadi ia dapat memperoleh mangga yang diinginkannya dengan harga Rp 500 lebih 
murah daripada harga yang bersedia dibayarkannya. Nilai Rp 500
ini dinamakan surplus 
konsumen. 
CONTOH ANGKA 
Surplus konsumen wujud sebagai akibat dari nilai guna marjinal yang semakin sedikit. Uraian 
sebelum ini 
telah menunjukkan bahwa harga suatu barang berkaitan rapat dengan nilai guna 
• 
marjinalnya. Misalkan pada barang ke-n yang dibeli, nilai guna marjinalnya sama dengan
harga. Dengan demikian, oleh karena nilai guna marjinal dari barang ke-n adalah lebih rendah
dari barang sebelumnya, maka nilai guna marjinal barang yang sebelumnya adalah lebih tinggi dari
harga barang itu dan perbedaannya merupakan surplus konsumen. Contoh dalam Tabel 
7.2 
menggambarkan bagaimana surplus konsumen akan terwujud.
Kolom (2) dalam Tabel 7.2 menunjukkan kesediaan seorang konsumen mangga 
untuk 
membayar mangga yang diingininya. Untuk mangga yang pertama dia bersedia membayar
Rp 1700, mangga yang kedua dia bersedia membayar Rp 1500 dan seterusnya. Misalkan 
di 
dalam pasar harga mangga adalah Rp 700. Dengan harga yang sebesar ini konsumen tersebu!
akan membeli enam mangga seminggu, karena untuk mangga yang keenam ia bersedia membaya
Rp 700 dan harga di pasar juga Rp 700. Mangga ketujuh dan kedelapan tidak akan dibelinya
karena harga pasar lebih tinggi daripada harga yang bersedia dibayarnya.
Berapakah surplus konsumen yang dinikmatinya? Hal itu di· ··ikk¢ dal. kol (3) dan 
• 
• 
«a 
a: a m 
I1tunjukl:an 
lam 
:olom 
kolom (4). Dalam kolom (3) ditunjukkan surplus konsum 
di ··dka ]eh setiaP 
.b 1· 
S b 
• 
en yang t\-VUJU
an o e 
d
mangga yang 
Ibelnya. 
»ebaga contoh, untuk mempet leh 
.:. di be rsedia 
rote mangga yang ketiga lia e' 
membayar Rp 1300, sedangkan harga yang harus dib: 
' 
,, 
Jabil 
« 
ayarnya adalah Rp 700. Maka 
ap 
162 
6KAH LAKU KONSUMEN 
I 
co. 
- 7.2 
1A8' '~~sumen yang Dinikmati Seorang Pembell Mangga 
sml.us" 
-%ad»am 
oeicd 
sac .as 
mangga setiap 
dibayar konsumen 
jika harga mangga 
surplus 
minggu 
p700uah 
konsumen 
() 
(2) 
(3) 
(4) 
Mangga pertama 
Rp 1700 
Rp 1000 
Mangga kedua 
1500 
800 
Mangga ketiga 
1300 
600 
Mangga keempat 
1100 
400 
Mangga kelima 
900 
200 
Mangga 
keenam 
700 
0 
Rp 1000
1800
2400
2800
3000
3000 
• 
Mangga ketujuh 
500 
- 
Mangga 
kedelapan 
300 
- 
-
- 
mangga yang 
ketiga dibeli, untuk konsumsi ini ia akan memperoleh surplus konsumen sebesar 
Ro 600. 
Karena untuk mangga pertama hingga yang kelima, harga yang bersedia dibayarnya 
±dlazh 
lebih ti nggi daripada harga pasar, maka konsumen mangga itu akan memperoleh 
surplus konsumen yang lebih besar apabila konsumsi mangganya dinaikkan sehingga mencapai 
ima 
buah seminggu. Dia akan menghentikan membeli mangga apabila konsumsi mangganya 
adalah 
enam mangga seminggu karena untuk mangga yang keenam ini pembeli mangga tersebut 
idazk 
memperoleh surplus konsumen lagi. Jumlah seluruh surplus konsumen yang dinikmati 
dazri 
membeli enam mangga tersebut ditunjukkan dalam ko!om (4), yaitu sebanyak Rp 3000. 
GRAFIK SURPLUS KONSUMEN 
Surplus 
konsumen dapat juga digambarkan secara grafik, yaitu seperti yang ditunjukkan dalam 
• 
Gambar 
7.3.Grafik () memberikan satu gambaran umum tentang menentukan surplus konsumen 
secara grafik. Sumbu tegak menggambarkan tingkat harga, sedangkan sumbu datar meng­ 
gambarkan 
jumlah barang yang dikonsumsi. Nilai guna total yang diperoleh dari mengkonsumsi 
Q buah 
mangga digambarkan oleh AOQB. Untuk memperoleh mangga tersebut si pernbeli 
harus 
membayar OQBP. Maka segitiga APB menggambarkan surplus konsumen yang dinikmati 
oleh 
pembeli mangga tersebut.
Grafk (i) menggambarkan surplus konsumen seperti yang diuraikan dalam contoh angka 
sbelum ini , 
yang diringkaskan dalam Tabel 7.3. DD adalah kurva permintaan yang digambarkan 
erdasarkan data dalam kolom (2) dari Tabel 7.3. Harga adalah Rp 700 untuk setiap mangga. 
Surplus 
konsumen untuk setiap unit mangga yang dibeli ditunjukkan oleh garis tegak di antara garis 
rga dengan kurva permintaan. Sebagai contoh, garis MN adalah surplus konsumen yang diperoleh 
"ar 
memakan mangga yang ketiga. Pembeli bersedia membayar mangga ini sebanyak Rp1300, 
Pi 
harga pasar adalah Rp 700. Dengan demikian nilai MN yaitu surplus konsumen, adalah 
hp1300 -Rp 700 
= 
Rp 600. Jumlah surplus konsumen diperoleh dengan menjumlahkan nilai 
80is-garis tegak yang seperti itu dari unit pertama hingga keenam. 
163 
GAMBAR7.3
Surplus Konsumen dalam Grafik 
p 
p 
A 
D 
Surplus
Konsumen 
M •• 
1700­
1500·­
1300-­ 
1000 
700 
N 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
B 
I 
500 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
- . 
P 
. . 
. 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
D 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
D 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
Q 
Q 
4 
6 
8 
0 
2 
0 
Q 
(ii) Gambaran angka 
(i) Gambaran umum 
RINGKASAN DAN KONSEP PENTING 
RINGKASAN 
1. 
Teori tingkat laku konsumen menerangkan tentang perilaku konsumen di pasaran, yaitu 
menerangkan sikap konsumen dalam membeli clan memilih barang yang akan dibelinya. 
• 
• 
Teori 
ini 
dikembangkan clalam clua bentuk: teori utiliti clan analisis kepuasan sama. Dalam bab 
ini 
diterangkan teori utiliti dan analisis kepuasan sama cliterangkan dalam bab berikut. 
• 
2. Dalam teori utiliti perlu dibedakan dua konsep: utiliti total atau jumlah utiliti dari mengkonsums!
sejumlah barang tertentu clan utiliti marjinal-yaitu tambahan utiliti yang diperoleh dari menambah
satu unit barang yang dikonsumsi. Pola konsumsi ke atas sesuatu barang dipengaruhi 
oleh 
hukum utiliti marjinal yang semakin menurun. Artinya, semakin banyak suatu barang dikonsums,
semakin sedikit nilai utiliti marjinalnya dan pada akhirnya utiliti marjinal akan bernilai negatit 
3. Apabila seseorang hanya mengkonsumsi satu jenis barang saja, kepuasan yang maksimum akan
dicapai pada ketika utiliti marjinal adalah nol (dan pada waktu ini utiliti total mencapa!
maksimum). Apabila seseorang mangkonsumsi banyak barang, syarat pemaksimuma
kepuasan adalah: 
MU, 
MU, 
MU, 
- - 
- - 
164 
~8I TINGKAH LAKU KONSUMEN 
MU,, MU, dan 
MU, 
adalah harga barang A, B Ac 
P, P, dan P, adalah harga barang A, B dac 
mi tingkah laku 
konsumen dapat meneran@le 
; T°' e 
kanan bawah 
s; 
1gkan mengapa kurva permintaan menurun dari 
ri
atas 
e 
yaitu yang menggar bl 
ah 
Dengan menggur 
k; 
~mbarkan 
apabila harga turun, permintaan 
ertamban. "" 
nakan tcori nilai gun; d, 
4, 
k -s ses "tu b . b 
k sun)e.tl e 
. 
a 1apat literangkan mengapa permintaan 
RLn 
Un 
Rta11g erstfat der ikin
d 
cons 
,l 
»indk 1 
mikian lan selanjutnya teori nilai guna dapat juga 
Jigunakan 
untuk 
mewuju kan kurva permintaan konsumen. 
Tori
nilai guna dapat pula digunakan untul 
5. 
I° 
• 
tu k 
menerangkan tentangpadadoks nilai, yaitu keadaan 
di ,ana 
bebe1-apa 1erus bara11g )'ang san�t b . 
d 
. 
. 
· 
· 
m: 
8! 
2Crguna 
dalam kehidupan sehari-hari (seperti air 
d 
udara) 
l1argan)
1
a sa11o-:it 1·endal1 seda 
J 
b 
· 
· 
an 
'8""' 
ngkan arang yang kurang berguna (seperti belian) 
harganya sangat tngg1. 
• 
4 Kepuasan seorang konsumen dari mengkonsumsi suatu barang biasanya lebih tinggi dari
pengorbanan (pembayaran) yang dibuat untuk memperoleh barang tersebut. Perbedaan di 
antara 
keduan ya dinamakan surplus konsumen. Bagaimana surplus konsumen akan wujud 
dapat ditunjukkan untuk kasus seorang individu dan untuk keseluruhan konsumen dalam suatu
pasar 
barang 
KONSEP PENTING 
' 
Efek pendapatan: 
Pengaruh atau akibat perubahan harga sesuatu barang terhadap pendapatan 
I 
riil .konsumen 
yang menggunakan barang yang mengalarni perubahan harga. 
Efek penggantian: 
Perubahan cita rasa konsumen dalam mengkonsumsi sesuatu barang 
zpabila 
dibandingkan dengan barang-barang lain sebagai akibat perubahan harga barang tersebut. 
Hukum nilai guna marjinal: 
Suatu rumusan yang menyatakan bahwa semakin banyak sesuatu 
barang 
dikonsumsi seseorang, semakin sedikit tambahan nilai guna yang dinikmati orang tersebut. 
• 
Nilai guna: 
Kepuasan yang diterima seseorang dari mengkonsumsi suatu barang. Konsep nilai 
dibedakan 
gna 
kepada nilai guna total clan nilai guna marjinal. Nilai guna total adalah jumlah 
epuasan yang 
diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang. Nilai guna marjinal adalah tambahan 
epuasan yang 
diperoleh dari tambahan seunit barang yang dikonsumsi. 
Paradoks nilai: 
Keanehan dalam menilai barang berdasarkan harganya dengan berdasarkan 
manfaatnya kepada kehidupan manusia. Harga berlian tinggi tetap manfaatnya kepada manusia 
"tndah. 
Sedangka n harga air rendah tetapi manfaatnya tinggi. Paradoks ini dapat diterangkan dengan 
enggunakan 
teori nilai guna. 
urplus 
konsumen: 
Kelebihan kenikmatan konsumen dalam mengkonsumsi sesuatu barang apa­ 
. 
Pila 
dibandingkan dengan pembayaran yang perlu dilakukan untuk memperoleh barang tersebut. 
165 
BAB 
% 
VU 
PERTANYAAN DAN .ATIHAN 
PILIHAN GANDA 
.b I · k nya tujuan seorang konsL1men ya 
d
1 
. Dalam menggunakan uang yang dapat libelanjakant ' 
grasio%, 
. 
adalah 
A untuk membeli sebanyak-banyaknya barang­
B memaksimumkan jumlah kepuasannya.
C. meminimumkan jumlah pengeluarannya dan menambah tabungan. 
D. 
berhemat dan membeli barang yang perlu saja. 
• 
2. Seorang konsumen akan mencapai kepuasan maksimum dari membelanjakan sejumlah a% 
apabila 
"8 
A. 
nilai 
guna total setiap barang sama. 
B nilai 
guna marjinal setiap barang sama. 
C. jumlah rupiah yang dibelanjakan untuk setiap barang sama.
D. 
nilai 
guna marjinal per rupiah setiap barang sama. 
3. Yang manakah di
dalam grafik berikut merupakan surplus konsumen? 
• 
A 
D 
s 
p --- - - 
I 
D 
I 
B 
s 
I 
I 
I 
0 
Q 
Kuantitas 
A. PAE
B. OPEQ
C.OBEQ
D. OQEA 
166 
., 
7NGKAH LAKU KONSUMEN 
+c0R' 
ESEl 
pedakan
arti nilai guna total dan nilai guna marjinal. Terangkan ciri-ciri dari nilai guna total dan
'~ai guna
marjinal. Berdasarkan kepada ciri-ciri yang anda jclaskan tcrsebut buatlah kurva nilai 
total dan 
kurva nilai guna marjinal. 
una 
5 Apabila 
scorang 
konsumen mengkonsumsi bcberapa jenis barang, terangkan keadaan yan 
Akan
memaksimumkan kepuasannya di dalam mengkonsumsi barang tersebut. 
, Umikan bagaimana tori nilai guna (utiliti) mencrangkan sifat permintaan pembceli
suatu barang yang liperjualbelikan di pasar.
terhadap 
4.a.
Apakah 
yang 
dimaksudkan dengan paradoks nilai? pakah peranan teori nilai guna di dalam
menerangkan paradoks nilai? 
• Dengan 
menggunakan contoh angka dan secara grafik terangkan wujudnya surplus konsumen. 
KUANTTTATIF 
1. 
Seorang konsumen membeli mangga dan durian, dan nilai guna total dari memakan masing­
masing buah tersebut adalah seperti yang ditunjukkan dalam tabel di bawah ini: 
DURIAN 
MANGGA 
Jumlah 
Nilai guna total 
Jumlah 
Nilai guna total 
1 
250 
f 
370 
2 
460 
2 
650 
3 
630 
3 
850 
4 
760 
4 
980 
5 
850 
5 
1050 
6 
900 
6 
1070 
a Tentukan nilai guna marjinal dari memakan durian dan memakan mangga.
b. Misalkan harga mangga dan durian masing-masing adalah Rp 500. Berapakah jumlah durian 
clan 
mangga yang akan dibelinya apabila uang yang akan dibelanjakan adalah sebanyak 
Rp 3500? 
c Lukiskan grafik nilai guna total dan marjinal untuk buah durian dan mangga. 
Scorang konsumen ingin membeli makanan dan pakaian untuk dirinya dan keluarganya.
Harga makanan adalah Rp 600 dan sehelai pakaian berharga Rp 6000. Nilai guna total yang
diperolch dari mengkonsumsi pakaian dan makanan adalah seperti ditunjukkan dalam tabel
di bawah ini. 
167 
BAB Tu0 
Nilai guna total 
Konsumsi (unit) 
Konsumsi (unit) 
Nilal guna total 
1 
1 
600 
2 
2 
3 
4 
5 
1100
1500
1800
2000 
3 
4 
14000
24000
30000
32000
30000 
5 
• 
a. 
Hitunglah nilai
guna marjinal untuk makanan dan pakaian pada berbagai unit barang seper
ditunjukkan dalam tabel di atas. 
b. Misalkan pendapatan konsumen adalah Rp 27000. Apabila semua pendapatan tersebue
dibelanjakan, berapa banyak makanan dan pakaian yang akan dibelinya untuk memak
simumkan kepuasannya? 
c. Misalkan pendapatan konsumen itu adalah Rp 38500 dan harga pakaian meningkat
menjadi Rp 12000. Gabungan makanan dan pakaian yang bagaimanakah perlu dibelinya
untuk memaksimumkan kepuasannya? Berapakah sisa pendapatannya yang dapat ditabung? 
• 
• 
168 
l 
• 
• 
• 
• 
eof1 
1n 
• • 
onsu 
en: 
a 1S1S 
urva 
uasan 
• 
HAL-HAL YANG DITERANGKAN 
• 
• Kurva kepuasan sama dan peta kepuasan sama.
• Garis anggaran pengeluaran.
• Keseimbangan konsumen.
• Faktor-faktor yang mengubah keseimbangan konsumen.
• Efek penggantian dan efek pendapatan.
• Menentukan kurva permintaan. 
Seczra historis, teori nilai guna 
(utility) 
merupakan teori yang terlebih dahulu dikembangkan untuk 
meerazngk an 
kelakuan individu dalam memilih barang-barang yang akan dibeli clan dikonsumsinya. 
Dapat 
dilhat bahwa analisis terse but telah memberi gambaran yang cukup jelas· ten tang prinsip­
pminsi p pemaksimuman kepuasan yang clilakukan oleh orang-orang yang berfikir secara rasional 
dalzm 
memilih berbagai barang keperluannya. Akan tetapi, telah lama orang melihat suatu 
«elemahan 
penting dari teori tersebut, yaitu: menyatakan kepuasan dalam angka-angka adalzh 
rang 
tepat oleh karena kepuasan adalah sesuatu yang tidak mudah untuk diukur. Untuk menghindati
kelemahan ini Sir John R. Hicks telah mengembangkan satu penclekatan baru untuk mewujudkan 
Pmnsip 
pemaksimuman kepuasan oleh seorang konsumen yang mempunyai pendapatan terbatas.
nalisis ini dikenal sebagai analisis kurva kepuasan sama, yang meliputi penggambaran dua 
acam 
kurva, yaitu kurva kepuasan sama clan garis anggaran pengeluaran. 
URVA KEPUASAN S 
"menggambarkan kurva kepuasan sama perlu dimisalkan bahwa seseorang konsumen hane.
"membeli dan mengkonsumsi dua macam barang saja. Dalam contoh yang akan digunakan
"barang tersebut adalah makanan dan pakaian. Pemisalan-pemisalan lain adalah cita rs. 
169 
• mencntukan kombinasi ba 
BAB De 
k 
masyarkat tidak berbah dan konsumen bcbas "' 
"& 
may, 
dan pakainn yang diingininya. 
KOMBINASI BARANG YANG MEWUJUDKAN KEPUASAN 
SAMA 
.. I 
T b 
1 8 
b 
....,,.kanan dan pakaian yang akan 
alam 
D 
Tabel 
8.1 
ditnjukkan enam 
membe, 
gabunga" 
kepu 
' 
,~~men. Apakab gabungan A ata 
""in 
uasan yang sama besarnya kcpada scscorang """ ''Ba 
atau 
Da 
uEa 
a4, 
~t,~ieyeon
samen terscbut kcpuasan yang 
di, 
"" 
atau 
E 
atau F yang akan dikonsumsi, 
unt" 
I" 
tidak bcrbcda. Gabungan manapun
akan memberikan kcpuasan yang sama besarnya. A,_" 
S'Perolej, 
kalau konsumen itu mengkonsumsi scbanyak 10 makanan dan 2 pakaian (gabungan A) 
~', 
kepuasan 
yang 
diperoleh dnri mclaktlknn konsumsi cersebut udak berbeda dengan apab:k, 
mengkonsumsi 7 makanan dan 3 pakaian (gabungan B), atau 5 makanan dan pakaian (gab~ 
O), atau gabungan makanan dan pakaian lainnya yang terdapat dalam Tabel 8.1. 
" 
' 
I 
I 
Oleh karcna gabungan barang seperti yang
ditunjukkan oleh keadaan A, B, C, 
D, 
E 
' 
masing-masing memberikan kepuasan yang
sama besarnya maka dikatakanlah 1o~"' 
b�rs•k•p •�11diffe1w11c," yaitu bersikap tak acuh dalam membuat pilihan terse but. Berdasark:en •� 
ini, dalam bahasa Inggris, analisis ini dinamakan 
indifference curve anaby3s. 
Berdasarkan kepada gabungan-gabungan 
"?a! 
A, B, C, D, E 
dan 
F 
yang ditunjukkan 
Tabcl 8.1, dalam Gambar 8.1 dibuat titik-titik yang menggambarkan gabungan-gabungan 
d 
Kale 
titk-titik 
I 
San terseb 
au 
titik-titik 
A, B, C, D, E dan F dihubungkan akan diperoleh 
kurva kepuasan sama. 
demikian kurva kepuasan sama dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambart, " 
D 
barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besari. 
" &ugan 
TABEL 
8.1 
I 
Gabungan Makanan 
dan Pakalan yang Memberlkan Kepuasan Sama 
Gabungan
barang
Makanan 
Pakaian 
Tingkat penggantlan marjinal
makanan dan pakaian 
A 
• 
10 
2 
3/1= 3,0 
7 
3 
B 
2/1 =2,0 
5 
C 
4
1/1 = 1,0 
4 
D 
5 
1,2/1 = 0,6 
E 
2,8 
7 
• 
F 
2 
0.8/3= 0,27 
10 
l70 
(KAH LAKU KONSUMEN 
oml Ii' 
BAR 8. 
",«uasan 
Sama 
on."° 
A 
10 
8 
B 
6 
Kurva kepuasan sama (U) 
4 
F 
2 ­ 
0 
2 
6 
4 
8 
10 
Pakaian 
• 
TINGKAT 
PENGGANTIAN MAR]INAL 
Perhatikanlah perubahan yang berlaku apabila konsumen menukar gabungan barang yang
dikonsumsinya dari gabungan A menjadi gabungan B. Perubahan ini menaikkan konsumsi pakaian 
dazi 
2 menjadi 
3 
unit, dan kenaikan ini dimungkinkan oleh pengurangan konsumsi makanan 
dari 10 unit menjadi 7 unit. Keadaan ini berarti bahwa untuk mempertahankan tingkat kepuasan 
Jang 
dinikmati konsumen tersebut (ingat: setiap gabungan memberikan kepuasan yang sama 
besarnya) maka kenaikan konsumsi satu unit pakaian harus dibayar dengan pengurangan 3 unit
onsumsi makanan. 
Fenggantian ini menggambarkan besarnya pengorbanan ke atas konsumsi sesuatu barang 
(makanan) untuk menaikkan konsumsi satu barang lainnya (pakaian) dan pada waktu yang sama 
"lap mempertahankan tingkat kepuasan yang diperolehnya. Pengorbanan yang dilakukan
crsebut dinamakan tingkat penggantian marjinal.
Perubahan dari gabungan A kepada
&bungan 
B, 
tingkat penggantian marjinalnya adalah 3. 
,hanjutnya perhatikan pula tingkat penggantian marjinal apabila konsumen mengubah
"msinya dari gabungan B kepada seperti yang ditunjukkan oleh gabungan C. Dapat dilihat 
"a 
untuk memperoleh satu unit lagi pakaian dan agar tingkat kepuasan tidak mengalami 
Pubahan, sebanyak 2 unit makanan harus dikorbankan. Dengan perubahan konsumsi tersebut 
"ala 
ting
&at pcnggantian marjinalnya adalah 2. 
,'gaimana tingkat penggantian marjinal dari perubahan konsumsi yang berikutnya? Yait 
" gab 
« 
3 
g,
"gan C ke gabungan D, dari gabungan D ke gabungan , lan lari
gabungan E ke
gan 
ab 
E, de dee 
F? 
Nilainya dapat dilihat pada kolom terakhir dalam Tabel 
8.1. 
Nyata terlihat bah% 
171 
I 
• 
• 
. 
·. 
88 DE, 
· 
-;Tie Jcat penggantian marjinal yang semaki 
tingkat penggantinan marjinal bertambah kecil. Fin8 
kecl, 
disebabkan oleh faktor yang berikut
. 
b g y
yang rel a ti 
f 
ban yak 
j 
1. Pada waktu konsumen mempunyai sesuatu baran£ 
umlahnya d 
= 
3n 
• 
bar 
• • • 
d" 
I I engurangan konsums1 yang besar ke 
yang relatif sedikit jumlahnya, diperlukan 
X 
t 
ng 
Pe 
; 
'a0as bat 
Y untuk memperoleh satu tambahan barang X; akan tetaP! 
"8 
2. Semakin banyak barang X yang telah diperoleh, semakin sedikit pengurangan konsumsi bat
Y yang harus dilakukan untuk memperoleh satu barang 
Akibat dari tingkat penggantian marjinal yang semakin kecil tersebut maka kurva kepuasan sama 
sema, 
lama semakin kurang kecondongannya atau bentuk kurva kepuasan sama adalah cekung ke titik 0. 
- 
PETA KURVA KEPUASAN SAMA 
' • 
I 
Kurva kepuasan sama yang digambarkan dalam Gambar 
8.1 
adalah salah satu dari sekumpula% 
kurva kepuasan sama yang dapat dibuat. Kumpulan kurva kepuasan sama akan memberi gambara
yang lebih lengkap mengenai keinginan seorang konsumen untuk mengkonsumsi dua barang 
yang 
I 
• 
memberi kepuasan maksimum kepadanya. Dalam Gambar 8.2 clibuat sekumpulan kurva kepuasan
sama dari seorang konsumen yang mengkonsumsi makanan dan pakaian. Kurva 
U,
meng­ 
L 
gambarkan gabungan makanan clan pakaian yang terdapat dalam Tabel 8.1. 
Setiap kurva kepuasan sama menggambarkan suatu tingkat kepuasan tertentu. Kurva 
yang 
lebih tinggi menggambarkan tingkat kepuasan yang lebih besar dari 
kurva yang di bawahnya 
GAMBAR 8.2 
Peta Kurva Kepuasan Sama 
0
.. 
10 
6 
4 
2 
0 
2 
4 
6 
8 
10 
• 
Pakaian 
172 
(KAH LAKU KONSUMEN 
ea 1 
" 
emikian U,, U,, U,,
dan U,
masing-masin 
pe! 
,,geat kepuasan yang digambarkan oi, , "°nggambarkan suatu tingkat kepuasan 
er"",jambarkan oleh 
U, 
lebih besard.. 
·,adalah lebih besar daripada kurva-kurva 
Yang' 
3 
ar tarpaday; di 
in. "" 
~arkean oleh 
U, 
adalah lebih b¢
__YR0g«gambarkan oleh U,
dan U,.
Sedangkan 
ligamb@ 
2 
esar laripada 
di 
ang""nsama yang lebih tinggi 
: 
yang Iigambarkan oleh 
U,. 
Bahwa setiap 
" epuasar 
menggambark: 
1 
k; 
gar 
ibuktikannya. 
1ran tngkat kepuasan yang lebih besar tidak 
.. untuk mem 
" 
s',alah anda tentukan suatu titik pada sua 
0 
ng digambarkan 
.1 
I h .. , '<urva kepuasan sama. Per
ha
tika
nlah gabun
gan 
h
barang ya 
O 
el 
tit tersebut B di 
~mla" 
b: 
dz 
1: 
2ut. 
'an ingkanlah gabungan tersebut dengan 
J
·urnlah aran
g yan
g a
pat
dikonsum ·k 
. 
. 
bung3" 
" 
di 
1SIan yang ditunjukkan oleh kurva yang di bawah 
d
i 
atas kurva )'ang pertam
a ta 
I. 
An
da a
ka
n memperoleh k . 
I b 'k 
tau 
esImpulan er.ut: 
n
)'ang digambar
kan
oleh kurva yang berada di b: h
ku 
Gabuoga
1. 
. . . 
. 
dal h 
. 
awa 
rva yan
g per
tama a a 
ebih
sedikit jumlahnya. Ini berarti kepuasan yang diperoleh lebih kecil. 
3 Gabungan yang digambarkan oleh kurva yang berada di atas kurva yang pertama adalah lebih 
anyak jumlahnya. Maka kepuasan dari mengkonsumsinya juga lebih banyak. 
PENGEL 
GARIS ANG 
Kurva kepuasan sama menggambarkan keinginan konsumen untuk memperoleh barang-barang 
dazn kepuasan yang akan dinikmatinya dari mengkonsumsi barang-barang tersebut. Dalam gambaran 
itu belum ditunjukkan sampai di mana kemampuan konsumen untuk membeli berbagai gabungan
barang-barang tersebut. Di dalam kenyataannya, konsumen tidak dapat memperoleh semua barang 
yang diingininya, sebab ia dibatasi oleh pendap
atan yang da
pat
dibe
lan
jakan
. Dengan demikian
persoalan yang dihadapi oleh setiap konsumen adalah: "Bagaimanakah ia harus membelanjakan pendapatan 
ya ng ada padanya sehingga pengeluaran tersebut menciptakan kepuasan yang paling maksimum kepadanya?" 
Dengan menggunakan kurva kepuasan sama saja masalah ini tidak da
pat di
pe
ca
hkan.
Analisis
yang 
dibuat perlu pula menggambarkan garis anggaran pengeluaran (budget line)
yang menunjukkan 
herbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu. 
CONTOH ANGKA 
eperti juga halnya dalam menggambarkan kurva kepuasan sama, dalam menggambarkan garis
ggaran pengeluaran perlu dimisalkan bahwa konsumen 
akan 
membeli dua jenis barang saja. 
balam analisis ini dimisalkan akan membeli barang berikut: makanan dan pakaian. 
Misalkan seorang konsumen menyediakan uang sebanyak Rp 90000 untuk membeli 
akanan dan pakaian. Harga makanan adalah Rp 6000 setiap unit dan harga pakaian adalah
"p 
9000 
setap unit. Berdasarkan kepada pemisalan 
ini, 
di dalam Tabel 8.2 ditunjukkan bceberapa 
8oungan make 
dapat dibeli oleh uang (sebanyak Rp 90000) yang dimiliki 
dz lei 
k 
.anan lan pa:aan yang 
1a 
sumen tersebut.
{Galau kc 
ibeli 15 unit makanan, ia harus membayar 15 x Rp 6000 
= 
±b 
R, 
·onsumen terse ut mem e 
' 
P0000,O]%e 
:. 
·idak 
·· akaian pun dapat dibelinya. Gabungan menggambarkan 
k 
' 
tel 
:arena itu, 
tida 
seunit pa 
r 
r 
'daan ini. G 
bzrkc ke daan yang sebaliknya. Konsumen tersebut membeli 
· iabungan F menggambarkan :eau 
173 
TABEL 8.2
Gabungan Makanan dan Pakalan yang Dapat Dbell Konsumen 
• 
- 
Pakaian (unit) 
Makanan (unit) 
Gabungan 
- 
0 
15 
A 
12 
2 
B 
4 
9 
C 
6 
6 
D 
8 
E 
3 
0 
10 
F 
.. 
• 1 
« 
10 unit pakaian dan untuk pembelian ini ia harus membayar sebanyak 10 x Rp 9000 
= 
1 
Dengan demikian tidak seunit makanan pun dibelinya. Dalam kenyataan, kedua gabungan terse} 
Rp 900g¢ 
tidak akan menjadi pilihan konsumen. Biasanya konsumen akan membeli kedua jenis barang tersebu�t 
Oleh sebab itu gabungan B sampai E adalah beberapa gabungan makanan dan pakaian yang lebik 
mungkin dibeli dengan menggunakan uang yang 
dimiliki 
konsumen 
di 
atas. 
• 
Berdasarkan data dalam Tabel 8.2 dalam Gambar 8.3 ditunjukkan garis anggaran pengeluarr 
' 
Seperti telah didefinisikan sebelum ini, setiap titik pada garis tersebut merupakan gabungan makanan
dan pakaian yang dapat dibeli oleh dana yang akan dibelanjakan konsumen (Rp 90000). Ticik
A
hingga F menggambarkan gabungan barang seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 8.2, yaitu yang 
dapat dibeli dengan uang sebanyak Rp 9
0000. 
• 
GAMBAR 8.3
Garis Anggaran Pengeluaran 
• 
15 A 
B 
C 
y 
9 
--------. 
I 
X 
I 
D 
6 
I 
, 
- ---@ 
I
I 
I 
I 
El 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
'F 
3 
0 
10 
Pakaian 
174 
AH LAKU KONSUMEN 
~a1" 
+ 
• 
" ywangberada di atas garis anggaran pee 
Tit! 
j 
. 
d 
ngeluaran-misal, ·iyy_ 
10
titiit pal<a1a11 a11 
···1l 
9 
unit makanan. 
sa 
nya 
t1t1 
-yang menuniu an 
g
a11 
' • 
inenggambark 
b 
. 
dibcli 
ab" 
~g
dimiliki konsumen. Jumlah ye 
1, 
3<an gabungan yang tidak dapat ·libe 
" ngya" 
'a l 
Vang arus lib, 
., . 
. 
l"""~eena harga pakaian adalah Rp 9000 dam,,""ayar adalah lcbih tinggi dari uang yang 
~rsc"'Atenjukkan oleh titik Y memer,¢. "ga makanan adalah Rp 6000 maka gabungan 
yang' 
-rukan uangscbanyak (10 Re 90( 
6000) 
= 
an; _ sedangkan konsumen terscbut he 
y7 
x 'p 
)00 +9 Rp 
440O. 
t anya mempunyai 
= 
:b% 
k Rt
90000 
w,,~~erlakan Rp 54000 lagi untuk membeli gab ,j" uang scbanyal 
'p 
», 
yang 
enrtiF 
dibcli de 
3bungan arang tersebut. Titk X adalah gabungan 
g dapat 
1 e.1 
an uang yang tersedia 
ih 
.: 
rang 1E 
Ia 
masil tersisa. Dapatkah anda menghitung sisa 
2 
«mg0 
prEK PERUBAHAN HARGA ATAU PENDAPATAN 
:. 
akah perubahan harga atau pendapatan dapat 
hi 
. 
Bagniman 
1a[at 
mempengaruhi garis anggaran pengeluaran? 
. berikut akan menjawab pertanyaan tersebut 
[ran 
. 
Perubahan 
Akibat 
Harga 
perubahan garis anggaran pengeluaran yang disebabkan oleh perubahan harga ditunjukkan dalam
Gabar 
8.4 (i). 
Dimisalkan pendapatan konsumen adalah Rp 90000, harga makanan Rp 6000 dan 
harga pakaian Rp 9000. Maka pada permulaannya garis anggaran pengeluaran adalah AB. 
Selanjutnya dimisalkan harga pakaian naik-menjadi Rp 15000 sedangkan harga makanan 
tetap. 
Akibat dari perubahan ini, pendapatan sebanyak Rp 90000 hanya dapat membeli 6 unit 
pakaian. Berarti garis anggaran pengeluaran bergerak dari AB ke arah seperti yang ditunjukkan
oleh anak panah a, yaitu menjadi garis AC. Sekarang misalkan pula harga pakaian menjadi 
Rp 
6000 yang menyebabkan pertambahan jumlah pakaian yang dapat dibeli, yaitu menjadi 15 unit 
azpabila semua pendapatan digunakan untuk membeli pakaian. Maka garis anggaran pengeluaran
skarang berubah ke arah anak panah b, yaitu menjadi AD. 
Bagaimanakah bentuk perubahan terhadap garis anggaran pengeluaran apabila harga berubah 
secara proporsional? Perubahan harga yang seperti itu menyebabkan perubahan yang sejajar, yaitu 
garis 
anggaran pengeluaran yang baru adalah sejajar dengan yang lama. Untuk membuktikannya, 
lukislah sendiri garis anggaran pengeluaran yang baru sekiranya harga makanan dan pakaian
asing-masing mengalami penurunan sebanyak 50 persen; yaitu berturut-turut sekarang telah 
mnjdi Rp 
3000
dan Rp 4500. 
Alibat Perubahan 
Pendapatan 
;ambar 
8.4 
(ii) menunjul<kan akibat dari perubahan pendapatan konsumen ke atas kemampuannya 
k 
membeli 
le 
da 
le Pemisalan permulaan dalam gambaran tersebut adalah 
$an 
ma:anan an pa:a1an. 
. 
" seperti dale 
ke 
kibat perubahan harga, yaitu pendapatan adalah Rp 90000, 
ha 
tam menerangl.an a 
" 
'8 
makanan adalah 
RE 6000 d 
he 
pakaian adalah Rp 9000. Maka pada permulaannya 
. 
un 
adala 'p 
Ian arga 
"anggen 
a 
% 
j, 
adalah PQ. Kalau harga tetap dan pendapatan menurun menjadi 
l; ,, 
pengeluaran alalal . 
a1a 
1 
000, 
ape4eah Ii% 
De 
dapatan sebanyak Rp 54000, sebanyak 
• 
9 
unit makanan 
3t 
Ka akibatnya? engan pendap@ 
6unit [:. ,,, de 
ikian garis anggaran pengeluaran telah bergeser 
c,,Pakaian dapat dibeli. Dengan 
lemi 
a 
ul 
~ 
"sejajaye .y:.: . 
: 
·di Sikkean oleh garis RS. Sebaliknya 
Ke Iri yaitu seperti yang itunjuk 
pu la, 
tentunya, kenaikan 
5 
175 
' 
GAMBAR8.4 
4d e 3atan Berubah 
Garis Anggaran Pengeluaran Apnblla Harga Atau Pend8P 
n' 
15 
I 
\ 
s 
' \ 
' 
' \ 
' \ 
' 
' \ 
9 
A 
\ 
/'' 
' 
' 
' \ 
' 
' \
\ 
' \ 
' \ 
\
\ 
\ 
\ 
\
\ 
\ 
\ 
' 
' \ 
' 
S 
\ 
.U 
B 
O 
6 
10 
12 
6 
0 
10 
15 
Pakaian 
Pakaian 
(II) Efek perubahan pendapatan 
(1) Efek perubahan harga 
• 
• 
pendapatan menyebabkan garis anggaran pengeluaran pindah sejajar ke kanan. Sebagai contoh,
misalkan pendapatan bertambah menjadi Rp 108000
sedangkan harga makanan dan pakainan
tidak berubah. Pendapatan tersebut akan dapat membeli 18 unit makanan atau 12 unit pakaian. 
Maka
garis anggaran pengeluaran pindah ke arah kanan, yaitu menjadi garis TU. 
T UNTUK MENCAPAI KEPUASAN 
IMUM 
s 
Dengan diketahuinya cita rasa konsumen (yang ditunjukkan oleh kurva kepuasan sama) 
dan 
berbagai gabungan barang yang mungkin dibeli konsumen (yang ditunjukkan oleh garis anggam"
pengeluaran) dapatlah sekarang ditunjukkan keadaan di mana konsumen akan mencapai kepuas
yang maksimum. Untuk maksud tersebut, garis anggaran pengeluaran dan peta kepuasan sam
digambarkan dalam satu grafik dan ini dapat dilihat dalam Gambar 8.5.
Dalam menggambarkan garis anggaran pengeluaran dimisalkan konsumen tersebu� aka;
berbelanja scbanyak Rp 150000.
Barang yang dikonsumsinya adalah makanan dan paka
mana harga masing-masing barang tersebut adalah Rp 
2500 
dan Rp 
3000. 
Garis angga" 
pengeluaran yang dibuat berdasarkan kepada pemisalan ini memotong kurva kepuasan sama
di A 
dan D; 
memotong kurva kepuasan sama U, di B dan C, dan menyinggung kurva kepuas 
sama U, di
E. Kurva kepuasan sama 
U, 
tidak dipotong atau disinggungnya sama sekal ~ 
. !<ead,.:ian IJa�a11.11a11al<al1 ya11g 111enyebablcan l,onsLttnen itLI tnencapai kepL1a_snn _Y• d! 
maksimum? Sudah jelas bahwa kurva U, adalah yang memberi kepuasan yang lebih tinggi 
datP 
176 
NGKAH LAKU KONSUMEN 
co8!" 
BAR8.5 
G!"_#uman Kepuasan Konsumen 
pm»l" 
• 
60 
B 
• 
30 -- .-­ 
I 
U, 
U, 
I 
I 
U, 
I
I 
U, 
I 
I 
0 
• 
25 
50 
Pakaian 
urva kepuasan
sama lainnya. Tetapi kurva ini berada di atas garis anggaran pengeluaran. Dengan
emikian gabungan makanan clan pakaian yang ditunjukkannya tidak dapat dibeli oleh penclapatan 
rang
tersedia. Jadi kurva U 4
menunjukkan cingkat kepuasan yang tidak dapat dijangkau konsumen.
Sekiranya konsumen ingin mengkonsumsi gabungan barang seperci yang ditunjukkan oleh
itk 
A, 
B, C atau D maka kepuasannya belum rnencapai cingkat yang maksimum. Karena, kalau 
onsumen itu bergerak sepanjang garis anggaran pengeluaran masih ada titik lain yang berada 
• 
padz
kurv a kepuasan sama yang lebih tinggi. Titik tersebut adalah titik E yang terletak pada kurva 
L, Tidak 
ada titik lain yang terletak pada garis anggaran pengeluaran dan terletak pula pada kurva 
kepuasan sama yang lebih tinggi dari U,. Berdasarkan analisis ini dapatlah disimpulkan bahwa seorang 
3 
hon.umen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila ia mencapai titik 
di 
mana garis anggaran pengeluaran 
aringgung kurva kepuasan sama. Titk E menunjukkan bahwa gabungan barang yang memberi 
kgpuasan maksjmum terdiri dan 30 unit makanan dan 25 unit pakaian. 
• 
EFEK PERUBAHAN PENDAPATAN DAN HARGA 
. 
pakah 
yang terjadi kepada keseimbangan pemaksimuman kepuasan konsumen apabila pendapatan 
au
harga mengalami perubahan? Tentunya keseimbangan tersebut akan mengalami perubahan. 
alau 
titk-titik le »i.b. diwujudkan oleh perubahan pendapatan dihubungkan maka
- 
eseImangan yang 
an 
. 
terdape 
l 
di; kn garis pendapatan-konsumsi. Suatu kurva juga
akan 
at suatu :urva yang Inamaka 
177 
BAB 
. 
· b 
pe 
ang di\vujudl<an oleh per b h 
iperoleh apabila dihubungkan titik keseimbangan ' 
d
LAPAi1 
, 
[Dahan 
lurVA itu di11A111ak:>.11
garis l1arga-l<ot1sumsi. Urruan ber1l<ut menerangl<an cara rnern�a dan 
ha,, 
dan
garis harga-konsums. 
""t 
gamis pendapatan-konsumsi 
GARIS PENDAPATAN-KONSUMSI 
Perubahan pendapatan seperti yang telah diterangkan dapat memindahkan garis a% 
pengeluaran sejajar dengan yang asal. Pertambahan pendapatan akan memindahka ~'3n 
.. 
. kb h. Pad: 
Us it, 
. 
atas
dan pengurangan pendapatan memindahkan garis itu 
«e 
awan. "aa sctap garis any,, 
pengeluaran akan terdapat satu kurva kepuasan sama yang menyinggung garis 
~"n 
, . 
. 
. 
tik
persinggungan tersebut adalah keseimbangan pemaksimuman «epuasan , 
k 
k 
erseb 
Ti
"" 
. 'b''' 
· 
.:. 
r.. 
'ng 
Bagaimana keseimbangan-keseimbangan tersebut terwujud digambarkan oleh contof
Gambar 8.6. 
ba, 
daln 
• 
Pada waktu
pendapatan adalah Y,
garis anggaran pengeluaran adalah seperti ditua: 
ol
eh 
is 
De 
n. 
'ukka, 
-iaba 
1ba 
k 
olel 
garis a. engan demikian E adalah keseimbangan yang menggambarkan pemaksi 
kc 
Sela5? 
Y, da 
3uma, 
·jk ke 
' 
epuasan. lanjutnya dimisalkan pendapatan naik «e 
,
lan 
ini 
menyebabkan garis an 
pengeluaran telah menjadi garis b. Keseimbangan yang baru adalah 
E,. 
Pertambahan ~. ;" 
le 
s 
; 
.' 
<apan 
ebih lanjut memindahkan keseimbangan, misalnya ke E,.
Garis pendapatan-konsur 
• I 
adalah garis yang bermula dari titik origin (0) dan melalui titik-titik keseimbangan E, E_p
seterusnya. 
"·20 
GAMBAR 8.6 
Garis Pendapatan - Konsumsi 
I 
r 
.. 
c 
cU 
Garis pendapatan
konsumsi 
£ 
• 
2 
a 
0 
• 
Pakaian 
178 
• 
KONSUMEN 
NGKAH LAKU 
«col" 
BAR 8.7 
G", 
Konsumsl 
~ea - 
t? 
,sis 
A 
E 
aisharga­ 
konsumsi 
B 
Pakaian 
GARIS HARGA-KONSUMSI 
Perubahan harga akan mengubah kecondongan garis anggaran pengeluaran. Dalam Gambar 8.7
dimisalkan pada mulanya garis anggaran pengeluaran adalah garis AB. Garis itu disinggung oleh 
kurva kepuasan sama U, di titik E yang menunjukkan kedudukan yang menciptakan kepuasan 
maksimum kepada konsumen.
Selanjutnya dimisalkan pendapatan tetap dan harga makanan tetap, tetapi harga pakaian 
berubah-dimisalkan harga pakaian naik. Akibatnya, garis anggaran pengeluaran pindah menjadi
garis AC dan garis ini disinggung oleh kurva kepuasan sama U, di titik E, dan ini merupakan titik
keseimbangan kepuasan konsumen yang baru. Harga pakaian dimisalkan naik kembali sehingga 
• 
{ans 
anggaran pengeluaran berubah menjadi seperti yang ditunjukkan ol
eh garis AD. Kurva 
"puasan U,
menyinggungnya di titik E,
berarti titik ini adalah titik keseimbangan yang baru. 
hpabila ttik 
E, E,, E, 
dan titik-titik keseimbangan seperti itu dihubungkan maka diperoleh kurva 
yang die 
T 
2 
&'namakan garis harga-konsumsi. 
EFEK PENGGANTIAN DAN EFEK PENDAPATAN 
Kett, 
. 
... 
d 
~... 
,,Benjelaskan perkaitan antara teori nilai guna lan teori permintaan telat tiuraikan bahwa
a� urn pe_rmintaan, yang menyatakan bahwa 
lah di it 
ceteris
paribs, 
kalau harga naik pe1·n1in
taan
ber
kti
r
a
n
g 
duufsebal1l<nya kalau harga turun permintaan bertambah, dapat diterangkan dengan menganalisis 
atak 
,"efek penggantian dan efek pendapatan. Dalam uraian itu pada akikatnya diterangkan
penurunan harga akan menambah permintaan karena: 
. . 
d: h:.kik 
179 
88be%., 
msi barang 1tu dan menguran01 l<on 
• Konsumen lcbih banyak mengkonsur 
k 
N 
'' 1Sumsi ta, 
lain
(efc ~ penggantin). 
_ 
dz 
kc 
sa 
Penurunan harga menambah pendapatan 
"8 
riil 
konsumen dan enaikan pendap, 
:..: 
'nm 
brba ai
barang (efek pendapatan). 
ini akan menambah konsumsi erbaga! 
$" 
" 
' 
Dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama, kedua faktor ini dapat dipisahka__ 
dapat ditunjukkan bagian dari pertambahan permintaan yang disebabkan oleh efek 
p,, '"u 
dan bagian dari pertambahan permintaan yang disebabkan oleh efek pendapatan. 
"6@ntia, 
Dalam
Gambar 8.8 pada mulanya dimisalkan garis anggaran pengeluaran adalah din~: 
oleh garis AB. Maka E adalah titik keseimbangan yang pada mulanya wujud. Keser_ 
"""kan 
menunjukkan bahwa jumlah pakaian yang dikonsumsi adalah 
Q 
Seterusnya din;~ 
pakaia 
in 
da 
"is 
eh 
:be 
hag 
an turun dan penurunan ini mengakibatkan garis anggaran pengeluaran erubah men; 
# 
±: 
? 
Maka 
keseimbangan pindah ke E, Perpindahan ini menunjukkan bahwa jumlah 
a"_ 
dikonsumsikan telah menjadi bertambah banyak, yaitu jumlahnya telah menjadi Q_ 
}g 
?n efel 
pendapatan. 
I 
I 
GAMBAR 8.8 
Efek Penggantian dan Efek Pendapatan 
A 
t 
• 
I 
I 
• 
I 
I 
I 
' 
M,I----------}» .------ -- 
I 
I 
M2 ------�-- 
I 
1 
I I
I 
U 
0 
,4 _ ' 
Q 
0,B 
0, 
B, , 
Pakaian 
180 
AH LAKU KONSUMEN 
% 1NG' 
. 
",,Amemisahkan efek penggantian dan cfek pendapatan tersebut perlulah dilihat keadaan 
~~angan yang tidak dipengaruhi oleh efek pendapatan. Keadaan seperti itu dapat dibuat 
kw"~nentukan keadaan keseimbangan di mana pendapatan riil konsumen dianggap tetap. 
±en!"__ail 
dapat dianggap tidak mengalami perubahan apabila jumlah barang yang dibelinya 
dapa\' 
. 
Pe" 
; 
epuasan yang sama seperti sebelum ada perubahan harga, yaitu kepuasan seperti 
. 
ber1 
. 
·» 
""~~njukkan kurva U, Garis anggaran pengcluaran A,B, adalah sejajar dengan AC dan 
"",~sung kurva kepuasan sama U,
(pada titik D). Maka garis A, B,
menggambarkan gabungan
,[ ibeli dengan pendapatan riil yang sama besarnya dengan yang berlaku sebelum 
mi 
,~harga pakaian. 
P""~~~dihat dari Gambar 8.8 bahwa walaupun pendapatan riil dianggap tetap, namun 
.bangan
untuk mencapai kepuasan maksimum telah pindah dari titik E ke titik D. Ini 
yesemm! 
'5" 
. 
. 
~enggambarkan bahwa konsumsi pakaian bertambah sebesar QQ, sedangkan konsumsi makanan
urang-dari M menjadi M, unit. Kenaikan konsumsi pakaian ini disebabkan oleh efek 
b�tian. I<enaikan konsumsi pakaian yang selebihnya yaitu sebesar Q,Q, adalah disebabkan 
[srek pendapatan. 
"elah
diterangkan bahwa efek penggantian menyebabkan konsumen menambah konsumsi 
rang yang telah menjadi lebih murah dan mengurangi konsumsi barang lain. Sedangkan efek
dapatan, yaitu
sebagai akibat dari kenaikan pendapatan riil, konsumsi ke atas kedua barang
�bah. Gambar 8.8 menggambarkan keadaan ini dengan jelas. Pergeseran keseimbangan dari 
±Ek E ke titik D (yang disebabkan oleh efek penggantian) menambah konsumsi pakaian tetapi 
menguran gi konsumsi makanan. Pergeseran keseimbangan selanjutnya yaitu dari titik D ke titik 
£, (ang disebabkan oleh efek pendapatan) akan menambah konsumsi pakaian (sebanyak 
Q.Q) maupun makanan (sebanyak M, M,). 
MEMBENTUK KURVA PERMINT 
Telh ditunjukkan bahwa sifat permintaan konsumen, yaitu kalau harga turun--ceteris paribus 
pemmintaan bertambah dan kalau harga naik permintaan berkurang, dapat diterangkan dengan 
nenggunakan teori nilai guna. Selain dengan cara itu sifat permintaan konsumen dapat pula 
derangkan dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama. Cara menerangkan sifat permintaan 
onsumen 
dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama adalah seperti yang ditunjukkan 
dalazm Gambar 8.9.
Dalam membuat Gambar 8.9 () dimisalkan pendapatan konsumen adalah tetap sebesar Y 
"n 
pada permulaannya harga makanan adalah P_ dan harga pakaian adalah P. Dengan demikian 
Pda permulaannya garis a menggambarkan garis anggaran pengeluaran konsumen tersebut.
rs a menyinggung kurva kepuasan sama U, di titik E. Oleh karena itu jumlah pakaian yang
@onsumsi adalah Q unit. Seterusnya, misalkan pendapatan dan harga makanan tidak mengalami
P"rubahan, tetapi harga pakaian menurun dan sekarang telah menjadi P,. Dengan perubahan ini 
aka, 
.. 
~, 
8ans anggaran pengeluaran sekarang ditunjukkan olel.garis . 
leh - b. I di-i. 
Ia 
disinggung kurva kepuasan 
a 
U, di titik E,. Keseimbangan ini menggambarkan bahwa pakaian yang dikonsumsi tela 
ingkat menjadi Q, unit. Misalkan penurunan lebih lanjut berlaku ke atas harga pakaian, yaitu 
18I 
Membentuk Kurva Permintaan dengan Bantuan Analisis Kepuasan Sam0a 
y 
• 
£, 
I
I 
U, 
• 
C 
I 
I 
I 
I 
b 
U, 
I 
I 
I 
I 
• 
I 
• 
U, 
I 
I 
I 
Q 
y 
y 
y 
2 
0 
• 
p 
P, 
p 
a 
Pakaian 
c 
(i) Keseimbangan konsumen 
• 
• 
D 
• 
• 
g P.--- A 
c 
1 
I 
I 
- 
I 
I 
B 
I 
Pb ----L------- 
1 
C 
I 
I 
I 
- - - --t - - - - ·- - - - -, - - - - - - - 
D 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
0 Q 
0, 
0 2 
Kuantitas 
(ii) Permintaan pakaian 
182 
(AH LAKU KONSUMEN 
~.1" 
~ 
arganya 
adalah P_. Penurunan harga ini memindahkan lagi garis anggaran pengeluaran, 
ang ''~, 
·kk¢ lch • 
~._. 
"" ieeang ditunijuk kan 
olel 
garis c. Kurva U, disinggung olch garis c di E, yang menunjukkan 
",,,sumsi 
pakaian sekarang telah semakin bertambah dan menjadi sebanyak Q,. 
oa»' 
• 
dib :.. 
'2 
""" eian yang 
barusaja 
« 
uat 
ini 
menunjukkan bahwa perubahan harga pakaian mengakibatkan 
~hen ke atas jumlah pakaian yang dibeli dan dikonsumsi. Dalam Gambar 8.9 (ii) ditunjukkan 
F"_~antara harga pakaian dan jumlah pakaian yang diminta. Titk A menggambarkan kedudukan
"__uka belum berlaku perubahan harga, yaitu harga pakaian adalah P_
dan jumlah pakaian 
ens"! 
Q 
· Tei1B 
iminta adalah unit. 
• 
itik 
menggambarkan keadaan ketika harga pakaian turun menjadi 
"_~ 
harga 
terscbut jumlah pakaian yang diminta telah menjadi Q,. 
p_danP? 
lie. . 1 
·], 
' eadaan 
' 
yang terakhr, yaitu ketika harga pakaian telah menjadi P ditunjukkan oleh titik C. 
h 
r
·O"ll 
tersebut ju111lal1 pakruan yang diminta adalah Q
J(urva DD yang dibuat melalui ketiga 
pda 
5" .' ·. 
~st
di 
atas 
merupakan kurva permintaan ke atas pakaian dan bentuknya tidak berbeda dengan 
erva
permintaan yang diterangkan dalam Bab Empat. 
RNGKASAN DAN KONSEP PENTING 
RINGKASAN 
1. Pendekatan 
kedua untuk menerangkan tingkah laku konsumen dalam mengkonsumsikan 
barang 
dinamakan analisis kurva kepuasan sama. Dalam analisis digunakan dua jenis kurva, 
raitu: 
kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran. Dengan menggunakan kedua­ 
dua kurv a 
ini 
akan ditunjukkan bahwa konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum 
apazbila garis anggaran pengeluaran disinggung oleh kurva kepuasan sama yang paling 
• 
• 
mngg. 
2. 
Kurva kepuasan sama menggambarkan kombinasi dua barang yang memberikan suatu 
mngkat 
kepuasan tertentu. Sedangkan garis anggaran pengeluaran menggambarkan kombinasi 
a 
barang yang dapat dibeli oleh sejumlah uang tertentu. Dengan demikian, pemaksimuman 
puasan yang digambarkan adalah tingkat kepuasan maksimum dari mengkonsumsi dua 
Prang 
dengan menggunakan sejumlah pendapatan tertentu. 
perti
dengan teori nilai guna, dalam analisis kurva kepuasan sama, dapat pula dibentuk dan
buktikan bahwa kurva permintaan ke atas sesuatu barang berbentuk menurun dari kiri atas 
e
kanan bawah. 
183 
KONSEP PENTING 
..... -i 
berbentuk garis lurus yang me 
G 
aris 
anggaran pengeluaran: Suatu kurva yang ' 
30ggam 
. 
· 
• 
· I h 
k b
· 
I h tertentu pendapatan. 
ombinasi dua barang yang dapat dibeli 
arkan 
olel 
sejumla 
Ge
3· 
1 · 
:. 
mbarkan perubahan kombinasi d 
aris harga-konsumsi: Suatu kurva yang mengga! 
3 
la bar, 
yang akan
dibeli apabila tingkat harga mengalami pertambahan. 
"g 
Garis harga pendapatan: Suatu kurva yang menggambarkan perubahan kombinasi dua
I
. . 
yang akan dibeli apabila pendapatan konsumen mengalami perubanan. 
b h 
3rang 
Keseimbangan konsumen: Pencapaian kepuasan konsumen yang maksimum yang menyeba,,
konsumen tidak lagi berusaha untuk menentukan gabungan batang lain yang akan digunaka vnnya 
' 
'
' 
' 
Kurva kepuasan sama: Suatu kurva yang menggambarkan gabungan kuantitas dua barang ya 
akan 
memberikan kepuasan yang sama banyaknya kepada seorang konsumen. 
" 
Tingkat penggantian marjinal: Jumlah sesuatu barang yang perlu diturunkan konsumsin. 
untuk 
memperoleh satu unit barang lain yang akan ditambah konsumsinya. 
PERTANYAAN DAN LATIHAN 
• 
PILIHAN GANDA 
I
.. 
1. 
Suatu kurva kepuasan sama memberikan gambaran tentang 
A. 
suatu tingkat kepuasan yang dicapai konsumen dari membeli dua barang. 
B. gabungan-gabungan dua barang yang tersedia di pasar clan dapat dibeli konsumen. 
C. 
berbagai kombinasi dua barang yang dapat dibeli oleh pendapatan konsumen. 
D. berbagai kombinasi dua barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama besamya. 
2. Dalam membuat analisis keseimbangan konsumen dengan menggunakan analisis kepuasan
sama dimisalkan
A. harga salah satu barang tidak berubah.
B. pendapatan konsumen tetap.
C. harga kedua barang tidak berubah.
D. hanya dua jenis barang akan dibeli. 
3. Dalam grafik di bawah ditunjukkan garis anggaran pengeluaran. Garis AB adalah garis anggaran
pengeluaran yang asal dan garis 
CD 
adalah garis anggaran pengeluaran yang baru. Perubahan 
dari AB ke CD berarti 
184 
r 
LAKU KONSUMEN 
AH 
%+"° 
y 
A 
C 
0 
X 
B 
D 
, haga barang 
)Y 
naik dan harga barang X turun. 
R harga barang Y turun dan harga barang X nail. 
c. harga barang Y turun dan pendapatan riil konsumen bertambah.
p. harga barang X turun dan pendapatan konsumen bertambah. 
5$El 
; "Dengan menunjukkan peta kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran dalam satu grafik 
' 
dapatlah ditunjukkan bagaimana seorang konsumen memaksimumkan kepuasannya".Terangkan
mzksud pemnyataan 
I 
ini. 
2Apakah yang dimaksudkan dengan tingkat penggantian marjinal? Bagaimanakah sifatnya dan 
zakah akibat sifat tersebut ke atas bentuk kurva kepuasan sama? 
1 Terangk an beda di antara garis pendapatan-konsumsi clan garis harga-konsumsi. Bagaimana
caranya kedua garis itu digambarkan?
b Secara grafik terangkan beda di antara efek pendapatan dan efek penggantian. Dalam analisis 
• 
untuk
menjawab pertanyaan ini misalkan har
ga satu barang mengalami kenaikan. 
Dengan menggunakan analisis kurva kepuasan sama terangkan pandangan dari hukum
permintaan, yaitu jika harga tinggi maka permintaan sedikit dan kalau harga renclah maka
permintaan semakin bertambah banyak. 
• 
KUANTITATF 
' Misalkan se 
k 
. 
. 
1beli mangga dan durian dan berturut-turut harganya 
corang :onsumen ingin mem 
r 
alah Rp 2000 dan Rp 4000. Uang konsumen tersebut berjumlah Rp 40000. Berdasarkan 
; 
Pmisalan di atas jawablah pertanyaan berikut. 
J ] umen tersebut. 
Bula -:. 
uathat 
garis anggaran pengeluaran konsv 
185 
woe. 
: 
1 
R 2500, bagaimanakah perubahan yang terja, " 
b
Apabila harga
durian turn
menjadi p· 
'ea,, 
ganis anggaman 
pengcluaran? 
~~4y 1e atas garis anggaran pengeluaran apa; 
h 
7 
teria 
I 
e " 
1 
ah 
c.
Bagaimanakah perubahan yan8 ,,· harga semula? 
"g, 
·di
·paruh 
lat1 1 
mangga dan 
durian menja1 sef 
bah menjadi Rp 60000 dan kemudian 
:. 
terscbut bertambat 
2Crtan, 
d. Misalkan uang konsumen 
te"S 
, 
,Ji ocrubahan ini ke atas garis anggaran pe,"ih 
lgi menjadi Rp 80000.
Apakah akibat damp 
'8luae, 
:. 
:. 
·nunjukkan kombinasi makanan d 
2 Tbel 1 dan 2 di bawah 
ini 
masing-masing mer 
Ada k 
" paka,, 
. 
ang sama kepada onsumen. 
(dalam unit) yang memberikan kepuasan y 
• 
TABEL 2 
TABEL 1 
Makanan 
Makanan 
Pakaian 
Pakaian 
80 
60 
1 
40 
5 
40 
2 
20 
10 
• 
5 
15 
20 
15 
10 
• 
a. 
Lukiskan kedua kurva kepuasan sama konsumen tersebut. 
b. Misalkan pendapatan konsumen adalah Rp 80000, harga makanan adalah Rp 1000 clan 
harga pakaian adalah Rp 8000. Dalam grafik untuk menjawab pertanyaan (a) lukiskan garis 
pengeluaran konsumen tersebut. Pada kombinasi makanan dan pakaian yang 
manakah konsumen mencapai kepuasan maksimum? 
c. 
Bagaimana keseimbangan konsumen akan mengalami perubahan apabila harga makanan 
f
... 
turun menjadi Rp 800 dan harga pakaian naik menjadi Rp 10000?2 
186 
I 
• 
• 
e 
I 
f 
s 
I 
• 
• 
• 
eo
a 
0 
s 
• 
« 
187 
• 
• 
' 
i 
• 
• 
I 
I 
-- 
I 
' 
I t 
! 
, 
•, 
• 
, 
• 
! r 
w 
. 
I 
. 
- • 
' 
-�--··· 
e 
/o 
I 
% 
wt 
31 
.. ! 
j 'i�V 
rawas.et 
• • 
• 
, 
NW 
I 
a " 
$ 
' 
' I 
{ 
. 
, 
+ « 
' 
r 
• 
• 
I 
t 
>. 
. 
l 
• 
' 
i 
... 
• 
• 
·- 
• , 
• 
%e 
' 
% 
F 
• 
a 
- 
-� 
J .. 
·- 
e 
~ 
• 
• 
• 
l 
. . 
• 
,. 
t 
• 
• 
• 
• 
f 
• 
' 
t 
,, 
+ 
. ' 
' r, 
� 
+, 
el
.. 
• 
,. 
'i. 
• . ii 
" • 
i 
,, 
·-· 
. 
e 
' • 
•
' 
. . 
! 
-' 
+ 
• 
' 
, 
$­ 
. . 
I 
I 
4. 
• 
• 
• 
eof1 
s1
erusa 
• 
1a an 
aan 
HAL-HAL YANG DITERANGKAN 
• Bentuk-bentuk organisasi perusahaan.
• Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi.
• Fungsi produksi.
• Fungsi produksi dengan satu faktor produksi berubah.
• Fungsi produksi dengan dua faktor produksi berubah. 
Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam memahami 
siz 
permintaan para pembeli di pasar. Dari analisis itu sekarang telah dapat difahami alasan yang 
endoro ng 
para pembeli menaikkan permintaannya terhadap suatu barang apabila harganya turun
danmengurangkan pembeliannya sekiranya harga naik. 
Sekarang 
sudah tiba waktunya untuk mengalihkan perhatian kepada persoalan penawaran, 
r 
• 
melihat 
dan 
mempelajari sikap para produsen dalam menawarkan barang yang diproduksinya. 
Dlam Bab 
Empat telah diterangkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi penawaran 
alah biaya 
produksi. Faktor ini adalah faktor yang sangat pen ting dalam menentukan penawaran.
A.kan 
dapat 
dilihat dalam Bab Sebelas, yaitu bab yang membicarakan mengenai persaingan sempurna, 
hwa 
dala m persaingan sempurna penawaran ditentukan oleh biaya marjinal,
yaitu biaya yang 
dibelan jakan untuk menambah satu unit lagi produksi. 
Untuk melihat seluk-beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi clan menawarkan 
"angny a diperlukan analisis ke atas berbagai aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-tama
llarusdianalisis sampai di mana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk menghasilkan barang 
ngakan 
diproduksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang­ 
rang 
tersebut. Dan pada akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan
bandingkan hasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkannya, untuk
nentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan yang maksimum kepadanya.
Dalam bab ini pembahasan yang dibuat hanya meliputi uraian tentang bentuk-bentuk
nisasi perusahaan dan analisis mengenai hubungan di antara faktor-faktor produksi yang 
189 
BAB SE, 
"lu 
• 
. 
ia. 
digunakan dengan tingkat produksi yang akan dicapai. Analisis mengenat 1aya produk; 
bi 
Sebelas, Dua Belas, Tign Bclas dan Empat Belas, akan menguraikan tentang caranya s," 
6" 
an 
. 
ke int 
lk 
. 
produsen menentukan
tingkat produksi yang akan mewujudkan «cur tungan yang maksimu, , ' 
· 
b b 
erbagai
bentuk struktur pasar. 
Pad, 
BENTUK-BENTUK ORGANISASI PERUSAH 
Organisasi perusahaan dapat dibedakan kepada tiga bentuk organisasi yang pokok, yaie 
perusahaan perseorangan, firma dan perseroan terbatas. Di samping itu ada pula perusal, 
t1ega1"0 dan pert1sal1aan )'a11g dil<e11dalil,an secara koperasi.
Uraian dalam bagian 
ini
secara ring::: 
menerangkan ciri-ciri dari berbagai bentuk perusahaan terscbut. 
PERUSAHAAN PERSEORANGAN 
Perusahaan perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam seti,
perekonomian. Tetapi sumbangannya kepada keseluruhan produksi nasional tidaklah terlalu bes!
(jauh lebih kecil dari perusahaan perseroan terbatas) karena kebanyakan dari usaha tersebut dilakukan
secara kecil-kecilan, yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula halnya dengan hasil produksi
dan penjualannya. Contoh-contoh dari perusahaan yang seperti itu adalah penjual sate, restoran,
toko kelontong, dan toko makanan dan minuman. Keuntungan terpenting dari perusahaan
perseorangan adalah kebebasan yang tidak terbatas yang dimiliki pemiliknya. Ia sepenuhnya menguasai
perusahaan tersebut dan dapat melakukan apa pun tindakan yang dianggapnya akan menguntung­
kan usahanya. Kelemahan utama dari perusahaan perseorangan adalah modalnya kecil dan sukar
untuk memperoleh pinjaman. 
I 
PERUSAHAAN PERKONGSIAN ATAU FIRMA 
• 
Organisasi perusahaan seperti ini adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang
Mereka bersepakat untuk secara bersama menjalankan suatu usaha dan membagi keuntungan yang
diperoleh berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama. Modal perusahaan dikumpulkan
dari anggota-anggota perkongsian itu. Adakalanya mereka juga meminjam modal dari lembag­
lembaga keuangan. Di samping kemungkinan memperoleh modal yang lebih banyak, kebaikan
lain dari perusahaan perkongsian adalah tanggung jawab bersama di dalam menjalankan perusahaan.
Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalankan dan mengembangkan perusahaan
yang mereka dirikan. 
• 
• 
PERSEROAN TERBATAS 
Dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukannya, organisasi perusahaan ya8
berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling penting. Di negara-neg"
maju scbagian besar hasil produksi nasional diciptakan oleh perusahaan seperti ini. Perusaha
perusahaan besar l<ebanyal<annya berbentL1l< 1)erseroan terbatas. I<ebaikan yang terpenting da:
perseroan terbatas adalah di dalam kemampuannya memperoleh modal. Perusahaan yang berbe"" 
190 
pUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN 
a.RR? 
terbatas dapat mengumpulkan modal 
, 
rs""",~ yang menyatakan bahwa pen~, "cara mengcluarkan saham suatu bentuk
~berhB 
.j et 
,, 
P 
gangnya adalah menjadi salah seorang pemilik 
s 
pang mengeluarkan saham tersebut. D 
_~eahaa"})" 
'~, ,de 
rat 
ngan mengeluarkan saham-saham perusahaan, 
P" 
··alnya
epaua masyarakat, persero; 
·b 
,men) 
'' 
an terbatas dapat mengumpulkan modal sebesar 
"" ,~ni. Pemegang saham bcbas untuk mcncntukan e 
~,, j, .Kal 
angl" 
r.: 
a 
esarnya saham yang dimilikinya. 
" 
sedikit, sedikitlah saham yang dibclinya dar kale 
lau 
. 
ibeli 
~ngn3' 
k. Kal · ·idal 
_' 
in 
lau uangnya banyak, ia dapat membe 
ih 
banyak. .alau ia 
tidak 
mau lagi 
·ad; .. 
am le!" 
I 
menjadi pemilik perusahaan itu orang tersebut 
",encan
mudah menjual saham yang dimilikinya mclao 
, 
pa! '" 
lalui pasaran salam. 
gETUK LAIN ORGANISASI PERUSAHAAN 
me ijenis 
organisasi perusahaan di atas adalah organisasi perusahaan yang meliputi sebagian besar 
resahaan yang ada di berbagai perekonomian. Di samping itu terdapat juga organisasi perusahaan 
ng
bentuknya sedikit berbeda dari ketiga jenis yang diuraikan di atas, yaitu: perusahaan negara 
uaha 
n 
koperast. 
Milik Negara 
Perusahaan 
Peusawhaan ini lebih dikenal sebagai BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Pada umumnya perusahaan 
negara
dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas. Perbedaannya terletak pada pemilikan
aerusah aan tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan negara adalah dimiliki oleh pemerintah. 
Dengan
demikian pengurus perusahaan juga diangkat dan diperhentikan oleh pemerintah. Perusahaan 
t 
pemerintah 
berkecimpung di dalam berbagai kegiatan ekonomi. Di hampir setiap negara perusahaan 
l 
pemerintah biasanya menjalankan kegiatan menyediakan jasa-jasa yang menjadi kebutuhan
pokok masyarakat seperti perusahaan-perusahaan menyediakan listrik, air, hiburan radio dan 
televisi, 
jasa pos dan telekomunikasi, dan perusahaan pengangkutan. Di samping itu banyak 
pal 
rang 
menjalankan kegiatan-kegiatan yang bersaing dengan kegiatan swasta. Beberapa contohnya 
zlazlah 
perusahaan perkebunan, perusahaan bank perdagangan, perusahaan asuransi, perusahaan 
minyak 
dan perusahaan kontraktor jalan dan bangunan. 
4 
erusahaan 
Koperasi 
'eusahaan 
koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi 
nk 
melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan menjadi 
Pg 
jenis: koperasi konsumsi, koperasi produksi dan koperasi kredit. Koperasi konsumsi 
76njalankan 
kegiatan membeli barang-barang dan kemudian menjualnya kepada para anggota. 
:untungan dari usaha ini l<emudian dibagil<an l<etnbali l<�pada pa1·a anggotanya. I<�per�si prod:1ksi 
""a agar hasil produksi para anggotanya dapat dijual dengan harga yang tinggi dan tidak 
das 
para tengkulal 
beli. Dan koperasi kredit adalah badan pinjam-meminjam 
at 
:uIa atau para pem 
t. 
' 
• 
8eminjamk 
• 
j 
td: 
ggotanya dengan tingkat bunga yang relatif rendah. 
an uang kcpala para any 
' 
DITINJAU DARI SUDUT TEORI EKONOMI 
an yan,, 
-~;;se 
jenis badan usaha dengan jelas telah menunjukkan 
aru saja dilakukan mengenai jen1s-J 
19I 
BA8 $EM% 
" 
tldak seragarn bentul<nya. Ada Per 
I I I 
adalah ' 
babw dalam sutu perekonomian, perus! 
Usa} 
haan 
jtmiliki olch bcberapa orang. Dan ~.4_, "n 
1
ula yang "" 
yang dimiliki oleh stu orang dan ada pt" 
ilik 
'a p 
delam bentuk pemilkan saham pee " 
.a 
-ribu orang 
.:. 
: 
[Usah, 
hean yang dijala' " 
t. 
tersebut. Di samping itu ada pula 
2erbc 
perusahaa' 
perceka juga berbeda di dalam jenis usa," 
daln bentk organisasi dan besar perusahaanny·"_ ~~sear-besaran, ada yang berupa ,"a 
rtaninn secara 
" 
, 
h 
Ada yang berusaha dalam perusahaan pC"' 
Sg1at, 
~4 
yang merupakan perusahaan induste 
I I II bnrnng c , n , , 
, an ya 
kegiatan perusahaan yang memproduksikan 
2" 
• 
g 
• 
s. 
.: 
es.bt
tidak diperhatikan. 
wujud di pasar, berbagai perbecdaan terscbut 
. 
bedaka kah 
• '»" 
dibuat tidak membedakan apaat perusahaa : 
Dalam tcori ekonomi, analisis yang 
Iba! " 
k th
perusahaan swasta 1tu er entu perusah 
brb le " tu 
d 
perusahaan pemerintah atau swasta 
lan 
apaka! 
.:, 
l ·idak dilakukz 
b tns Begttu pu a 
?@an 
ti 
a 
1 
a u an pembed 
perscoran gan atau perkongsian atau perseroan terbat 
. 
:. 
-; 
3@and 
I 
d Perusahaan pertaruan, 1ndustr1 atau perdagan 
antama
perusahaan kecil dan 
perusahaan raksasadan, 
: 
.:. 
.:. 
5&an 
: 
::.. he n dipandang sebagai unit-unit badan usaha 
Dalam teori ekonomi,
berbagai jenis perusahaar 
" 
... 
» 
"Yang 
; 
; 
; 
«, 
apai keuntungan yang maksimum' . Untuk tuju 
mempunyai tujuan yang sama, yaitu 'menc 
4an 
be 
·, 
:. 
:. 
th: 
itu mengatur penggunaan faktor-faktor produks 
itu, ia menjalankan usaha yang ersamaan, 
ya! 
.. 
dengan cara yang seefisien mungkin sehingga "usaha memaksimumkan keuntungan dapa 
$Sl 
dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien" 
I 
TUJUAN PERUSAHAAN: MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN 
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan aclalah ''mereka 
akan
melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat di mana keuntungan 
rnereka
mencapai jumlah yang maksimum''. Berclasarkan kepada pemisalan ini dapat
ditunjukkan pada tingkat kapasitas memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan
kegiatan usahanya.
Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan.
Ada perusahaan yang menekankan kepada volume penjualan dan ada pula yang memasukkan
pertimbangan politik dalam menentukan tingkat produksi yang akan dicapai. Ada pula perusahaan
yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabcli kepentingan masyarakat clan kurang
memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang maksimum. Memang beberapa tujuan yang ditemu 
' - 
dalam praktek tersebut memberikan suatu alasan untuk meragukan kesesuaian daripada pemisalan
keuntungan dalam menganalisis kegiatan perusahaan. Tetapi, di samping men yadari kenyataan tersebu
perlu juga diingat bahwa pada sebagian besar perusahaan, tujuan memaksimumkan keuntunga
tetap merupakan tujuan yang paling penting. Telah terbukti bahwa analisis terhadap kegiata
perusahaan yang didasarkan kepada tujuan memaksimumkan keuntungan memperoleh kesimpula
yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. 
CARA MENCAPAI TUJUAN MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN 
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil pe 
·'· 
le 
da bi- duke Kentung 
• 
• 
: 
:. 
•• •• a 
1a' 
enjualan lan iaya produkst. 
e 
diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari bi@ya produksi,
d ke 
"5 
·- 
r:. 
: 
:l, ) il penjuala 
• 
• 
: 
kurang dari biaya produksi. Keuntungan
yang maksimum di 
tan 
st, 
zerugian akan dialami apabila 
asl 
e)] 
: 
: 
icapai apabila perbedaan di antare 
~Ahasl 
192 
~0RI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN 
kalan
dan biaya produksi mencapai ti H
"" ~terscbut akan diterangkan ic;" ag paling 
bcsar. syarat yang 
akan 
mewaijudkan
kcat 
uutan. Pada 
: . 
. 
. erkenalk::111 f::iktor-fakto1· ya11g inenentuk b 
inasa iru cukuplah kalau terlebih dahulu 
ip" 
d
<an esarnyak 
... 
r 
: 
Dalam
usahanya untuk memproduksil. 
Scuntungan maksimum yang akan dicapai. 
us1kan barang-b; 
di 
peroleh keuntungan maksimum dari • 
rang yang liperlukan masyarakat, dan 
me 
urr usaha tersebut, dh 
1
ad::ilal1: ,cBagai1nanal<ah l<otnp .. d . 
' masa a pokok yang harus dipecahkan 
dusei
pmo' 
osIs1 lari faktor-fakt 
duks 
r.. 
·ag-masing faktor produksi ters>b be 
tor produksi yang digunakan dan untu 
ye 
mas1n£ 
sebut erapakah 
jun 
dh 
r. 
ahkan persoalan ini dua aspek he din.,, 
»» 
1umlal 
yang akan digunakan?' Dalam 
memcc? 
e
arus lipikirkan, yaitu: 
• Komposisi faktor produksi an b:. 
.: 
· 
k¢ roduks 
)Ya1g 
2agaimana perlu digunakan untuk menciptakan 
tngkat protuks1 yang tinggi? 
• Komposisi faktor produksi ya 
dikel 
b: 
.: 
rk: 
Yang agammana akan meminimumkan biaya produksi 
yang likeluarkan untuk mencapai satu tingkat produksi tertentu? 
Fungsi Produksi 
Hu. 
bun!7aTI 
di antara faktor-faktor produksi d 
· 
I 
' 
d k · 
. 
· · 
· 
tan tngkat produksi yang diciptakannya dinamakan 
fungsi produksi. Faktor-faktor produksi, seperti telah dijelaskan, dapat dibedakan kepada
empat golongan, yaitu tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Di dalam teori
ekonomi, 
di 
dalam menganalisis mengenai produksi, selalu dimisalkan bahwa tiga faktor produksi 
yang
belakangan dinyatakan (tanah, modal clan keahlian keusahawanan) adalah tetap jumlahnya. 
j • 
Hanya tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya. Oengan
demikian, 
t 
di 
dalam menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang digunakan clan 
zngkat produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja 
rang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. 
· 
I 
Peminimuman Biaya Produksi 
Di dalam memikirkan aspek yang kedua, yaitu menentukan komposisi faktor produksi yang akan
meminimumkan biaya produksi, produsen perlu memperhatikan (i) besarnya pembayaran kepada
faktor produksi tambahan yang akan digunakan, dan (ii) besarnya pertambahan hasil penjualan 
• 
yang
diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah tersebut. Misalkan satu unit tambahan
faktor produksi A memerlukan biaya sebanyak Rp 10000 clan ia memberi hasil tambahan sebanyak 
p
25000. Sedangkan satu unit tambahan faktor produksi B memerlukan biaya Rp 20000 dan 
ga 
menghasilkan tambahan nilai sebanyak Rp 25000. 
Faktor produksi manakah yang harus ditambah? Sudah tentu faktor produksi A, karena 
oayanya
lebih murah tetapi tambahan hasil penjualan adalah sama dengan yang diciptakan faktor
Produksi B. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa untuk meminimumkan biaya (atau
emaksimumkan hasil penjualan), prinsip yang harus dipegang produsen adalah "mengambil 
nit 
tambahan faktor produksi yang biaya per rupiahnya akan menghasilkan 
tambah 
:. 
ahan nilai penjualan yang paling maksimum. 
de. » 
JANGKA PENDEK DAN JANGKA PANJANG 
balam, 
,J;:. 
snhnan melakukan kegiatan produksi, teori ekonomi 
menganalisis bagaimana perussa
193 
BAB 
SEMB, 
· 
'AN 
nuk wktu: jangka pendek 
dan 
fangka pa 
, 
J 
\ 
malisis ke ts 
tl t 11,t\h\ Ill\ 
keiatn memproluksi 
• 
perusnn' 
'l l St Qr,' 
.B it
perusahaan tidak dapat n, 
""n 
4 
$ 
', 
+ 
h Didalm mas
tersebu 
+ r~rpm»a vhsi chi@tgtp et jwwlb
?namby, 
nwa. 
tea! 
stoduksi yang
dianggap tetap bj 
t:,t 
• 
,•�1l,tit.l•11{tf1rt' 
,. 
ll 
mumhh faktor produksi ng dinnggap tetap 
lb bb 
tns:tn 
terse' 
at-alat memproduksi lai 
a 
. 
\ 
l 
I 
ihil,,1,,1,r,)ri,, 
I 
tl 11 
nnyn, d 
hahah 
fktor molal seperti mesin-mesin dan 
I
per 
re 
lk dapat mengalami 
an 
. 
I l·�I \l\tt,tf tll1,, 
1 
l 
sit �,1n 
b" 
perubnh 
ngunan perusnhaan, Sedangkan faktor pro(tu!')Y ' 
an 
dalah tenagn kerjn, 
, 
d -k bcrl)t:dn dnr1 sntu pert1�nhnn.n ke p 
k 
hakt yang dipandang scbagai jangka pen«c 
A 
id: , Sr 
, 
' 
uid 
prusahaan pengangkutan udara. <atakanly, 
sahaan lainnya. Bandingkan perusahaan roti 
dengan 
pemus 
;. da 
k 
Ih 
• 
$. 
l 
i 
rt 
bahan permintaan 1an untuk memenubie 
masing-masing perusahaan tersebut mengalami pertamt 
, 
, 
'lnya 
, 
l saja perusahaan roti telah dapat mempero[a, 
harus menambah
kapasitasnya balm bcberapa 
bulan .] 
' 
'Soleh 
• 
s. 
1 toke' sesui dengan permintaan yang bertamb%, 
mesin baru dan selanjutnva menambah proust 
stsU 
'' 
'6 
' h. 
- 
kt 
mang hama untuk menambah kapasitas 
l 
\ 
l 
I k 
erusahaan penerbangan akan 
memerlukan wal 
tu Yi 
nya 
Diperlukan waktu beberapa tahun untuk mendapatkan tambahan kapal terbang yang baru, 
Dalam jangka panjang sema faktor produksi dapat 
muengalami perubaban. Ini
bemarti bahwa dalam 
iangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah jumlahnya kalau memang hal tersebut
diperlukan. Di dalam jangka panjang perusahaan dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan 
yang berlaku di pasar. Jumlah alat-alat produksi dapat ditambah, penggunaan mesin-mesin dapt 
dirombak dan dipertinggi efisiensinya, jenis-jenis barang baru dapat diproduksi, dan teknologi
produksi ditingkatkan. 
FIRMA DAN INDUSTRI 
Satu hal penting lain yang perlu diterangkan sebelum membahas teori produksi dan teori biay 
- 
adalah perbedaan di antara pengertian firma (perusahaan) dan industri. Dalam teori ekonomi
firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyamkat. Pada umumnya dimisalkan 
firm 
itu menghasilkan satu jenis barang saja. Di dalam teori produksi akan diterangkan
bagaiman 
sifat hubungan antara jumlah produksi barang tersebut denga n jumlah faktor
produksi yang 
digunakan untuk menghasilkannya. Sclanjutnya dalam teori biaya produksi ditemang kan
besamn ya 
berbagai jenis biaya produksi (biaya produksi total, biaya produksi mata-mata, dan berbagai jenis 
pengertian biaya lainnya) yang dikeluarkan untuk menghasilkan berbagai jumlah produksi.
Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian industi 
yang pada umumnya dimengerti orang. Dalam pengertinn yang umum industri pada hakikatya 
berarti perusahaan yang menjalankan operasi dalam bidang kegiatan ekonomi yang tergolo ng ke
dalam sektor sekunder. Kegiatan seperti itu antara lain ialah pabrik tekstil, pabrik perakit atuu
pcmbuat mobil, dan pabrik pembuat minuman ringan. Dalam teori ekonomi istilah industri
diartikan sebagai kumpulan firma-firma yang menghasilkan barang yang sama atau
sangat bersamaan
yang terdapat
dalam suatu 
pasar. Sebagai contoh, kalau diktakan 
industri mobil maka yang dimaksudkan adalah berbagai perusahaan mobil yang ada dalam
pasar yang sedang dianalisis. Sedangkan kalau dikatakan industri beras maka
yang dimaksudkan 
adalah seluruh produsen beras yang ada dalam pasar. 
' 
• 
194 
DAN KEGIATAN PERUSAHAAN 
DUKSI 
,pn0 
ru 
­ 
; etakan scbelum ini bahwn fungsi produle.: 
~teor P" 
; 
1lah produksi ,,,,' 
a9ilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan 
~4~ iput
da"I! 
3sslaljuga 
discbut scbagai output. Fungsi produksi sclalu dinyta­ 
"" [a~mbentuk rumus, yaitu seperti yang berikc. 
n
d 
Q=f(K,L, R, T 
< 
I
adalal1 jt1111lal1 stol.;: 111odal, L adalah jumlah ter 
k 
· d 
· · 
li 
· 6 6 
4 man 
, 
· · 
· 
al 
ha' 
naga «erja lan 
ini 
meliputi erbagai jenis 
~~maca 
kerja dan keahlian keusahawanan, R adalah kekayaan alam, dan T adalah tingkat teknologi 
ng 
digunakan. Sedangkan 
Q 
adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis faktor­ 
;eor 
produksi tersebut, yaitu secara bersama digunakan untuk memproduksi barang yang sedang 
atlisis
sifat produksinya. 
Apakah
maksud dan persamaan yang dinyatakan di atas? 
Persamaan tersebut merupakan 
atu 
pernyataan matematik yang pada dasarnya berarti bahwa tingkat produksi suatu barang 
ergantung 
kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi 
~hdigunakan. Jumlah produksi yang berbeda-beda dengan sendirinya akan memerlukan berbagai 
"5'' 
.' 
. 
fktor 
produksi tersebut dalam jumlah yang berbeda-beda juga. Di samping itu, untuk satu tingkat 
produksi tertentu, dapat pula digunakan gabungan faktor produksi yang berbeda. Sebagai contoh, 
ntuk 
memproduksi sejumlah hasil pertanian tertentu perlu digunakan tanah yang lebih luas apabila 
bbit unggul dan pupuk tidak digunakan; tetapi luas tanah dapat dikurangi apabila pupuk dan bibit 
nggu! 
dan teknik bercocok tanam modern digunakan. Dengan membandingkan berbagai 
gbungan 
faktor-faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah barang tertentu dapatlah ditentukan 
gbungan 
faktor produksi yang paling ekonomis untuk memproduksi sejumlah barang tersebut. 
Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada dua pendekatan 
berikur. 
• Teori produksi dengan satu faktor berubah.
• Teori produksi dengan dua faktor berubah. 
edua 
teori tersebut secara berturut-turut akan diterangkan dalam uraian di dua bagian berikut. 
TEORI PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR BERUBAH 
.., 
• 
" prop.. 
I, 
ten)tang hubungan 
"9 
yang sederhana menggambarkan tentan
di 
antara tingkat produksi suatu barang 
"&on j»], 
g 
"8S 
_, • 
t,, 
t 
nu
D 
ntuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. 
at 
tenaga kerja yang dtguna an 
t111 tt 
111 
o 
. 
. 
. 
am 
any;. 
;_._ ~1 fak 
3a1sIs tersebut dimisalkan bahwa faktor-tal 
r-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, 
. 
" mo,j ,, 
1.. 
.,«jdak 
mengalami perubahan. Juga teknologi dianggap 
a, 
Jan tanah jumlahnya dianggap 
tdak 
1bah i»[4f 
k 
me, 
_ 
£ale 
r 
roduksi yang dapat diubal jumlahnya adalah 
ten,, 8alami perubahan. Satu-satunya faktor p 
8 kerja. 
195 
• 
KUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG 
88 
sewer, 
iukum hasil lebih yang semakin berkurang merupakan suatu
hal yang tidak dapat dipisah-5;~~ 
dari 
%; 
_e 
kan 
'eori 
kok da<
hub ; 
produksi. Hukum terscbut menjclaskan sifat pokok
dari hubungan antara 
~~_ 
Produksi dan tenaga kerja yang digunakan untuk mewujudkan produksi tersebut. Hkn»,I~""" 
ke;) 
~ 
oluks
I 
i 
"aga 
""a) terus menerus 
nl %, 
ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin 
ha 
Pertambabannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin be, 
dan akhirnya 
mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan
per;is 
Produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian 
~ 
Pengan demikian pada hakikatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan
hubungan 
di 
antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibe, 
dal 
- 
an 
am tiga
tahap, yaitu: 
• Tahap pertama: 
Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat. 
• Tahap kedua: 
Produksi total pertambahannya semakin lambat. 
• Tahap ketiga: 
Produksi total semakin lama semakin berkurang. 
• 
Dalam Tabel 9.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertania 
di 
atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dala% 
gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalam;
pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, clan 2 menjadi 
3. 
Maka 
dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama.
Dalam tahap ini 
setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari 
yang 
• 
TABEL 9.1 
• 
Hubungan Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Produksi 
• 
Tanah 
Tenaga kerja Produksi total 
Produksi 
Produksi 
(hektar) 
Tahap 
(orang) 
(unit) 
marjinal 
rata-rata
(unit) 
(1) 
(unit) 
(2) 
(3) 
(4) 
(5) 
(6) 
1 
1 
150 
150 
150 
1 
400 
2 
250 
200 
1 
PERTAMA 
3 
810 
410 
270 
1 
4 
1 
5 
1
1
1 
6 
7 
8 
1080
1290
1440
1505
1520 
270
210
150 
270
258 
240 
KEDUA 
65 
215 
15 
180 
1 
9 
1440 
-80 
160 
1 
KETIGA 
10 
1300 
-140 
130 
196 
(KSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN 
%%maoP? 
f 
eerja sebelumnya. Dalam analisis clor s1a 
~f 
~y,.e 
I" 
nomi eadaa 
: pe! 
'· di 
kin
bertambah. Data dala 
kz 
rjina 
.~p' 
I ] 
1aan 1tu linamakan produksi 
may 
he" 
¢emakm v 
' 
(a 
1am kolom (4) 
.: 
~a"$
bark k de 
aitu data produksi marjinal pada tahap 
!"! 
enggambarKan ealaan tersebut. 
T
ma, m' 
58' 
e""" ta
tenaga kerja ditambah dari 3 menjadi 4,I¢ ~. 
, 
Ap' 
.~,4; 
6 
Sadi 7,
dale-: 
I +, 
<emudian 
4 
menjadi 
5, 
jutnya menya1 , produksi total 
kemudian 5 menjadi 
b 
' 
;~n
selal' 
,I, 
sdiki· Mat 
tetap »ertambah; tetapi jumlah pertambahannya 
6, 
Jama semakin sedikit. 
[aka 
dalam k d :.. 
kin 
I8 
, 
. 
' 
<cadaan ini produksi mencapai tahap kedua, 
ec" 
~paean di mana produksi marjinal semakin berla 
kea 
Ma 
,ah 
.: 
<urang. 
[aksudnya, setiap pertambahan 
al" 
menghasilkan tambahan produksi kn 
rja 
da
s» 
' 
akan "
S'' 
, 
rt 
1b 
@rang 
d
aripada tambahan produksi pekerja sebelumya. 
f'p,ea tahap ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu
k . total berkurang, Pada waktu tenaga kerja bertambah d • 7 
. di 
d k · tal 
dukS " 
. 
·. 
k: 
., 
8 
al 
lari menjac 
, produksi to 
' sq, mengalami peningkatan, yaitu sebanyak 15
unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga 
ma 
bah
dari 8
pekerja menjadi 9 
3. 
.: 
.e
ditamba 
= 
. 
1 
pekerja, produksi totalnya menurun. Produksi total 
""" ~~lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10 
erkum'5 
' 
« 
• 
pRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA 
pAN PRODUKSI MARJINAL 
olom (4) menunjukkan nilai produksi marjinal, 
yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh 
#tambaban satu tenaga kerja yang digunakan. Apabila AL adalah pertambahan tenaga kerja, ATP 
~dlh 
pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan 
menggunakan persamaan berikut: 
ATP 
MP - - 
AL 
Sebagai contoh perhitungan, perhatikan keadaan yang berlaku apabil a tenaga kerja bertambah 
' 
dari 4 
menjadi 5 orang. Tabel 9 .1 menunjukkan bahwa produksi bertambah dari 1080 menjadi 
• 
120(hat kolom 3), yaitu pertambahan sebanyak 210 (ditunjukkan dalam kolom 4). Maka produksi 
7arjinal 
adalah: 210 / 1 
= 
210. Pada tahap pertama produksi marjinal selalu menjadi bertambah 
bear Produksi marjinal adalah 250 pada waktu tenaga kerja bertambah dari 1 menjadi 2, dan
roduksi marjinal meningkat sebanyak 410 apabila pekerja bertambah dari 2 menjadi 3. Pada 
hap kedua produksi marjinal semakin menurun besarnya. Ini berarti hukum hasil lebih yang 
amakin berkurang mulai berlaku semenjak permulaan tahap kedua. Pada tahap ketiga produksi
"anjnal adalah negatif.
besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja, 
"unjukkan dalam kolom (5). Apabila produksi total adalah TP,
jumlah tenaga kerja adalah L,
" produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: 
TP 
AP = 
L 
197 
BA8 SEMeu 
2 
Keil 
1g, 
produksi total adalah 400. 
·ctika 
tenaga kerja yang digunakan adalah 
p 
orang, 
kc 
" 'nga, 
demikian produksi rat-rat adalah: 400/2 
= 
200. Angka-angka dalam kolom (5) menunjuk. 
bahwa dahr 
h 
; 
, 
~Akin bertambah besar. pabila2, 
"" 
1lam 
tahap pertama jumlah
produksi rata-rata semak 
·Peker, 
saja digunakan, seperti telah dir 
ikka di atas,
produksi rata-rata hanya 200. Produksi rata 
'' 
S' crt telah 
litunjukkan 
liat >, 
-, 
dalah 3 da 
mencapai jumlah yang paling tinggi pada waktu jumlah tenaga kerja ac 
'Tata 
lat 
ian 
yaitu pa, 
permulaan tahap kedua (atau pada batas tahap pertama dan tahap kedua). Jumlah produksi ra. 
mat yang paling tinggi ini
adalah 270. Sesudah tahap ini produksi rata-rata semakin lama semak, 
kecil 
jumlahnya. 
KURVA PRODUKSI TOTAL, PRODUKSI RATA-RATA
DAN PRODUKSI MAR]INAL 
Hubungan-hubungan yang baru saja diterangkan di atas antara produksi total, produksi rata-raa 
dan
produksi marjinal dapat digambarkan secara grafik, yaitu seperti yang ditunjukkan dala#
Gambar 9.1. Kurva TP adalah kurva produksi total. Ia menunjukkan hubungan antara jumlah
produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut. Bentul 
TP cekung ke
atas apabila tenaga kerja yang digunakan masih sedikit (yaitu apabila tenaga kerja
kurang dari 3). Ini berarti tenaga kerja adalah masih kekurangan kalau dibandingkan dengan 
I 
GAMBAR 9.1 
Kurva Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marjinal 
I
I
I 
• 
I
I
I 
� -----------•---------------�--� 
I 
TP 
I 
I 
I 
I 
- c 
I 
-r _ 
o 
I 
I
I 
9 
I 
0 
Tahap I 
1
Tahap Ill 
I 
Tahap 11 
.c 
cu 
I 
I 
- 
I 
E 
I 
­ ­ 
I
I 
I 
I
I 
I
I
I
I 
I 
- - - 
- 
410 
I
I 
270 
I 
• 
I
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
3 
4 
0 
8 
MP 
Jumlah tenaga kerja 
• 
198 
- 
TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN 
I 
faktor produksi lain (dalam contoh faktor produksi lain tersebut adalah tanah) yang dianggap
tetap jumlahnya. Dalam keadaan yang seperti itu produksi marjinal bertambah tinggi, dan sifat ini
dapat dilihat pada kurva 
MP 
(yaitu kur• prodt; ..j) 
I 
- 
a 
.• 
va roduksi marjinal)
yang menail.. 
Setelah menggunakan 4 tenaga kerja, pertambahan tenaga kerja selanjutnya tidak akan 
i 
I 
menambah produksi total secepat seperti sebelumnya. Keadaan ini digambarkan oleh (i) kurva
produksi marjinal (kurva MP) yang menurun, dan (i) kurva produksi total (kurva TP) yang
mulai berbentuk cembung ke atas.
Sebelum tenaga kerja yang digunakan melebihi 4, procluksi marjinal adalah lebih tinggi
daripada produksi rata-rata. Maka kurva produksi rata-rata, yaitu kurva AP, akan bergerak ke
atas atau horizontal. Keadaan ini menggambarkan bahwa produksi rata-rata bertambah tinggi
atau tetap. Pada waktu 4 tenaga kerja digunakan kurva produksi marjinal memotong kurva
produksi rata-rata. Sesudah perpotongan tersebut kurva produksi rata-rata menurun ke bawah 
yang 
rnenggambarkan bahwa produksi rata-rata semakin merosot. Perpotongan di antara kurva 
I 
MP dan kurva AP menggambarkan permulaan dari tahap kedua. Pada keadaan ini produksi rata­
rata mencapai tingkat yang paling tinggi. 
I 
Tahap ketiga dimulai pada waktu 9 tenaga kerja digunakan. Pada tingkat tersebut kurva MP 
memotong sumbu datar clan sesudahnya kurva tersebut berada di bawah sumbu datar. Keadaan 
ini 
menggambarkan bahwa produksi marjinal mencapai angka yang negatif. Kurva produksi total 
(TP) mulai menurun pada tingkat ini, yang menggambarkan bahwa produksi total semakin ber­ 
kurang apabila lebih banyak tenaga kerja digunakan. Keadaan dalam tahap ketiga ini menunjukkan
bahwa tenaga kerja yang diguna 
.adalah jauh melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan 
kegiatan produksi tersebut secara efisien. 
- 
-· 
TEORI PRODUKSI DENGAN DUA FAKTOR BERUBAH 
• 
• 
Analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat prodksi akan mengalami
perubahan apabila dimisalkan satu faktor produksi, yaitu tenaga kerja, terus menerus ditambah
tetapi faktor-faktor produksi lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi. 
• 
Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. 
Kita misalkan yang dapat diubah adalah tenaga kerja clan modal. Misalkan pula bahwa kedua
faktor produksi yang dapat berubah ini dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya; yaitu
tenaga kerja dapat menggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga
kerja clan pembayaran per unit kepada faktor modal diketahui, analisis tentang bagaimana
perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi
tertentu dapat ditunjukkan. 
I 
KURVA PRODUKSI SAMA (ISOQUANT) 
I 
t 
Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi suatu barang sebanyak 1000 unit. Untuk
memproduksikan barang tersebut ia menggunakan tenaga kerja dan modal yang penggunaannya
dapat dipertukarkan. Di dalam Tabel 9.2 digambarkan empat gabungan tenaga kerja dan modal
yang akan menghasilkan produksi sebanyak 1000 unit. 
199 
t 
I 
' 
BAB SEMBI 
- 
TABEL 9.2 
Gabungan Tenaga Ker]a dan Modal untuk Menghasllkan 1000 Unit Produksl 
Modal (unit) 
;$, 
• 
Tenaga kerja (unit) 
6 
f 
A 
B 
3 
2 
2 
3 
c 
D 
1 
6 
, 
GAMBAR9.2 
• 
Kurva Produksi Sama 
• 
• 
• 
6 ------ A 
I 
I 
I 
I
I 
I I 
I I 
- 
IQ, = 4000 
I 
I 
B 
--------- 
I 
3 
IQ, = 3000 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
• 
---------- -- 
2 
1 
I 
IQ, =
2000 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
D 
___ 1 
1 
L 
_ 
1 
., 
IQ =
1000 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
• 
2 
1 
0 
6 
Tenaga kerja 
• 
Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan 
produksi yang diinginkan tersebut. Gabungan B menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah 
2 
unit tenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukkan yang diperlukan adalah 3 
unit 
tenaga kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunjukkan bahwa yang diperlukan adalah
6 unit tenaga kerja clan 1 unit modal.
Kurva IQ dalam Gambar 9.2 dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal 
I 
yang 
l 
terdapat dalam Tabel 9.2. Kurva tersebut dinamakan kurva produksi sama atau isoquant. 
l 
I 
l 
menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertent 
Dalam contoh yang dibuat tingkat produksi tersebut adalah 1000 unit. Di samping itu didapa"
kurva IQ,, IQ,, dan IQ, yang terletak di atas kurva IQ. Ketiga-tiga kurva lain tersebu
menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak 2000 
' 
I 
uni' 
200 
• 
EORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN 
3000 unit dan 4000 unit (semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva, semakin tinggi tingkat
produksi yang ditunjukkan). Masing-masing kurva yang baru tersebut menunjukkan gabungan­
gabungan tenaga kerja dan modal yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat produksi yang
ditunjukkannya. 
• 
• 
GARIS BIAYA SAMA (ISOCOST) 
Untuk menghemat biaya produksi dan memaksimumkan keuntungan, perusahaan harus
meminimumkan biaya produksi. Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi
perlulah dibuat garis biaya sama
atau isocost.
Garis ini menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi
yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu. Untuk dapat membuat garis biaya sama
data berikut diperlukan: () harga faktor-faktor produksi yang digunakan, dan (i) jumlah uang
yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi. Berdasarkan contoh yang telah dibuat di
atas misalkan upah tenaga kerja adalah Rp 10000 dan biaya modal per unit adalah Rp 20000;
sedangkan jumlah uang yang tersedia adalah Rp 80000. Garis TC dalam Gambar 9.3 menunjukkan
gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan
Rp 80000 apabila upah tenaga kerja dan biaya modal per unit adalah seperti yang dimisalkan di
atas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk memproleh ''modal'' saja akan memperoleh 80000/
20000= 4 unit, dan kalau digunakan untuk memperoleh tenaga kerja saja akan memperoleh
80000/10000 = 8 unit. Seterusnya titik A pada TC menunjukkan dana sebanyak Rp 80000 dapat
digunakan untuk memperoleh 2 unit modal dan 4 pekerja. Dalam Gam bar 9.3 ditunjukkan beberapa
garis biaya sama yang lain yaitu TC,, TC, dan TC,. Garis-garis itu menunjukkan garis biaya sama
apabila jumlah uang yang tersedia adalah Rp 100000, Rp 120000 dan Rp 140000. 
GAMBAR 9.3
Garis Biaya Sama 
7 
, 
• 
6 
5 
• 
4 
I 
TC 
• A 
2--------- 
I
I
I 
4 
10 
8 
0 
12 
14 
Tenaga kerja 
201 
BAB SEMeu 
MEMINIMUMKAN BIA YA ATAU MEMAKSIMUMKAN PRODUKSI 
Dalam Gambar 9.4 secara serentak ditunjukkan kurva produksi sama dan garis biaya sa, 
Dengan penggabungan kedua kurva ini dapat dijelaskan hal-hal berikut: 
I. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan 
ya 
bagaimanakah yang akan mcmaksimumkan produksi? 
2
Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai tclah ditentukan, keadaan yang bagaimanaka
yang meminimumkan biaya? 
Memaksimumkan Produksi 
Dalam membicarakan persoalan yang dinyatakan dalam (1) dimisalkan biaya yang dibelanjaka
untuk membeli per unit modal adalah Rp 15000, upah tenaga kerja adalah Rp 10000, dan biay%a 
yang disediakan olceh produsen adalah Rp 300000. Dengan uang sebanyak Rp 300000 produsen
dapat-sckiranya ia membeli satu jenis faktor produksi saja-memperoleh 20 unit modal atau 30
tenaga kerja. Garis biaya sama TC, menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat 
diperoleh dengan menggunakan uang yang tersedia. Persoalannya sekarang, manakah gabungan
yang akan dapat menghasilkan produksi yang paling maksimum? Terdapat 5 titik yang terletak 
pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik persinggungan 
• 
• 
• 
GAMBAR 9.4 
Meminimumkan Blaya Atau Memaksimumkan Keuntungan 
• 
• 
• 
20 
•• 
C 
• 
14 
E 
12 
IQ,= 2500 
• 
p 
8 
------------- I 
IQ,= 2000 
I
I 
I 
B 
I 
IQ= 1500 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
Tc, 
I 
I 
9 
12 
21 
30 
0 
Tenaga kerja 
• 
202 
- 
EORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN 
dengan garis TC, yaitu A, B, C, D,
dan E.
Dari kelima titik ini, titik E terletak di kurva produksi 
sama yang paling tinggi, yaitu kurva produksi sama pada tingkat produksi sebanyak 2500 unit.
Ini berarti gabungan yang diwujudkan oleh titik E
akan memaksimumkan jumlah produksi yang
dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp 300000. Gabungan tersebut terdiri dan 
12 
unit modal 
dan 12 tenaga kerja. 
Meminimumkan Biaya 
Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan dalam (2) perlu dibuat pemisalan mengena
tingkat produksi yang ingin dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1500 unit.
Dalam Gambar 9.4
keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama IQ.
Dapat dilihat
bahwa kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis biaya sama di 5 titik, yaitu titik A, B, 
• 
Q, 
R
dan 
P. 
Titik-titik ini menggambarkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang
dapat digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan­
gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan biaya yang paling murah? Yang biayanya
paling minimum adalah gabungan yang ditunjukkan oleh titik yang terletak pada garis biaya sama
yang paling rendah. Titik 
P 
t 
adalah pada garis biaya sama (yang menyinggung kurva produksi sama
IQ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan demikian titik ini menggambarkan gabungan
tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan biaya yang paling minimum untuk menghasilkan
1500 unit. Faktor produksi itu terdiri dan 9 tenaga kerja clan 8 unit modal, dan biaya yang clikeluar- 
' 
kan
adalah Rp 
210000. 
­ 
4 
• 
• 
r 
• 
' 
RINGKASAN DAN KONSEP PENT1ING 
• 
•
• 
• 
• 
RINGKASAN 
• 
1.
Dalam perekonomian terdapat berbagai organisasi perusahaan seperti perusahaan per­
seorangan, perkongsian, perseroan terbatas, perusahaan milik negara clan koperasi. Dalam teori 
. 
, 
ekonomi berbagai bentuk perusahaan itu tidak dibeda-bedakan. Semua perusahaan tersebut
dinamakan firma. Firma dipimpin oleh seorang tenaga kerja yang memiliki keahlian keusaha­
wanan (kewirausahaan). Tenaga kerja ini akan menggunakan faktor-faktor produksi lain dan
mengorganisasikannya untuk menjalankan kegiatan ekonomi. 
2. 
Tujuan kegiatan firma adalah untuk mencari keuntungan. Dalam menganalisis kegiatan firma
untuk mencari keuntungan, periode analisis perlu dibedakan dalam dua jangka waktu: jangka
pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek kebanyakan faktor-faktor produksi
adalah tetap. Hanya jumlah tenaga kerja (buruh) yang dapat ditambah. Dalam jangka panjang
semua faktor produksi dapat ditambah. 
203 
PE 3. 
- • 
"I 
' 
dibedakan arti firma 
dan iad 
frr 
3. Dalam analisis mengenai kegiatan 
firma-t 
.Sedangka ti,,_. 
rm 
a1a ·illan sesuatu
barang, .edanan industri zd ? 
"Hsi;] 
adalah suatu unit produksi 
yang 
mcngnasihcar 
scw 
" l 
Scbagai 
langkah 
rmulaan 
ukr 
1kegiatan firma
dalam memproduksi da. 
kcuntungan, tcori ckonomi mcncrangkan
tentan' 
_ 
tdit 
" 7er_ 
rodu
k«ii%» 
ndek
emiealea hanya tenaga
kerja yang dapat «litambah 
jumlaha,,_ 
memisalan ha) 
pr luksija 
pcndck 
"" 
?re, 
produksi yang lain dianggap tctap. 
5. Kegiatan memproduksi dalam ja 
lek 
dipengaruhi 
oleh hukum produksi 
marjj z1 %, 
scmakin mcnurun/bcrkurang. Hukum ini 
menyatakan, 
pada permulaannya,
pada tahap 
dari proses produksi, pcrtambahan seunit (seorang) tenaga 
% 
kerja 
akan meningatkan 
prd. 
marjinal. Akan tctapi pada tahap berikutnya, pertambahan 
seunit 
kerz z. 
(seorang tenag 
menambah produksi marjinal pada kuantitas yang semakin berkurang 
shingga pada akii.., 
produksi marjinal adalah nol. Pada tahap berikutnya 
prc 
i 
total akan merosot dan 
prod 
marjinal adalah negatif. 
6. Analisis mengenai kegiatan memproduksi firma 
dapat 
pula dilakukan dengan 
memper hazc. 
caranya firma memaksimumkan produksi atau meminimumkan biaya. 
nalisis 
memiszz 
ada dua faktor produksi yang dapat diubah 
naannya. Untuk menentukan ?) jum± 
produksi yang maksimum; atau (i) jumlah biaya yang minimum, analisis akan 
menggabng 
dua kurva, yaitu (i) isocost atau kurva yang menunjukkan gabungan dua faktor prods 
yang mengeluarkan biaya yang sama; dan (i)
isoquant atau gabungan dua faktor prodss
yang akan mewujudkan tingkat produksi yang sama. Analisis ini dapat menjawab 
de 
persoalan berikut: (i) bagaimanakah menentukan jumlah produksi yang 
paling maksin­ 
dengan sejumlah biaya tertentu; dan (ii)
untuk mencapai 
I 
suatu 1 
at 
produksi 
tertentu berapakii 
biaya yang paling minimum? 
KONSEP PENT/NG 
Firma (perusahaan): Unit produksi dalam teori ekonomi yang berfungsi menghasilkan 
ban 
yang diperlukan konsumen/ pembeli. 
Fungsi produksi: Konsep ini dapat didefinisikan dalam dua pengertian, yaitu: () hubung
antara tingkat produksi yang dapat dicapai dengan faktor-faktor produksi yang 
dig 
kan un" 
mcwujudkan tingkat produksi tersebut; dan (i)
suatu kurva yang menunjukkan tingkat 
prod 
yang dicapai dengan berbagai jumlah tenaga kerja yang digunakan. 
Industri: Gabungan semua firma yang menjalankan kegiatan menghasilkan suatu jenis 
ba" 
tertentu. Semua firma tersebut merupakan keseluruhan penjual dalam pasar sesuatu baran% 
Isocost: Suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi, yang digunakan 
u" 
menghasilkan sesuatu barang, yang memerlukan biaya yang sama. 
204 
TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN 
Isoquant: Suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi yang berbeda yang
akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. 
Jangka panjang: Suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma, yang
memisalkan periode terscbut adalah cukup panjang dan memungkinkan firma-firma menambah
semua faktor produksi yang diperlukan dalam operasinya. 
Jangka pendek: Suatu periode dalam analisis kegiatan memproduksi firma-firma, yang memisalkan
bahwa dalam periode terscbut hanya satu faktor produksi saja (tcnaga kerja) yang jumlahnya dapat
diubah-ubah. 
• 
Produksi marjinal: Tambahan produksi yang akan berlaku apabila seunit (seorang) tenaga kerja
ditambah. 
• 
Produksi rata-rata: Pada suatu tingkat penggunaan tenaga kerja tertentu, produksi ini merupakan 
• 
jumlah rata-rata yang diwujudkan oleh seorang pekerja. Nilainya dihitung dengan membagi produksi
total dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan. 
• 
Produksi total: Jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu. 
PERTANYAAN DAN LATIHAN 
PILIHAN GANDA 
1. Hukum hasil lebih yang semakin berkurang berlaku apabila 
• 
A.
barang modal mengalami depresiasi.
B. perusahaan lain menggunakan teknologi baru.
C. tenag a kerja relatif lebih banyak kalau dibandingkan dengan faktor produksi lain yang tetap
jumlahnya. 
• 
D. perusahaan kurang menggunakan tenaga ahli dan tenaga terdidik. 
2. 
• 
Fungsi produksi adalah suatu pernyataan secara aljabar yang menerangkan hubungan di antara
A. tingkat produksi dengan biaya produksi.
B. tingkat produksi -dengan jumlah serta komposisi faktor produksi yang digunakan.
C. jumlah tenaga kerja yang digunakan dengan biaya produksi yang dibelanjakan.
D. jumlah serta komposisi faktor produksi dengan biaya produksi yang dibelanjakan. 
' 
3. Dalam analisis kurva produksi sama clan garis biaya sama dimisalkan
A. hanya terdapat satu faktor produksi yang dapat digunakan.
B. dua faktor produksi yang digunakan boleh diubah-ubah penggunaannya.
C. semua faktor produksi dapat ditambah apabila firma memerlukannya.
D. faktor-faktor produksi yang digunakan dapat mengalami perubahan. 
' 
. 205 
• 
BAB 
see, 
ESEI 
1. 
T%, 
«
¢,, 
isahaan 
% 
-¢,u+ 
4e 
perscorangan 
• a. 
Terangkan
sifat-sifat perus0a 
, 
tkongsian? Bagaimanakah caranya 
b.
Apakah keburukan yang 
utama perusahaan pc 
' 
menghindari keburukan ini? 
ke kcbnikan dankcb 
k 
. 
. 
_ 
. 
c.
\pakah sifat-sifat perusahaan perseroan tcrba! 
b ens? Ternng 
•at1 
b 
e ru ,,, 
• ._ " JL1rL1 nn 
A 
'ntle 
perusahaan scperti
itu. 
d. Apakah yang mendorong
pemerintah mendirikan perusaha! 
i? 
he 
2. a. 
Dalam teori ckonomi apakah tujuan setiap perusahaan? 
pakah 
syarat yang harus 
dipenut, 
untuk mencapai tujuan tersebut? 
: 
· 
b.
Terangkan perbedaan pengertian "firma dan industri" dalam teori ckonomi. 
3. Terangkan bagaimana hukum
hasil lebih yang scmakin berkurang mcmpengaruhi fungsi produksi 
Buatlah suatu contoh angka untuk menerangkan hal terscbut 
4. Apakah () produksi total, (i) produksi rata-rata, dan 
(iii) 
produksi marjinal? 
Dagaimana
sifa. 
sifat kurva yang menggambarkan produksi total, produksi rata-rata dan produksi 
marjinal? 
Gunakan contoh angka yang anda buat sendiri untuk menjawab pertanyaan nomor 
dalam 
menggambarkan masing-masing kurva terscbut. 
5. Dengan menggunakan kurva produksi sama dan garis biaya sama terangkan bagaimana kcadaan
berikut dicapai: 
a.
Meminimumkan biaya untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu.
b. Memaksimumkan produksi dengan menggunakan sejumlah tertentu biaya yang tersedia. 
' 
•' 
KUNTITATIF 
1. Dimisalkan suatu usaha pertanian mempunyai scbidang tanah dan sejumlah alat-alat 
pertanian. 
Tanah dan peralatan pertanian terscbut tidak dapat ditambah jumlahnya. Jumlah tenaga kcrj 
dan tingkat produksi yang akan dicapai pada setiap jumlah tenaga kerja yang digunakan adalat 
seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. 
Jumlah pekerja (orang) 
Jumlah produksl (unit) 
I 
1 
l 
1 
2 
' 
3 
! 
3 
l 
6 
! 
4 
• 
10 
! 
5 
15 
! 
l 
6 
19 
t 
• 
t 
7 
4 
l 
22 
8 
24 
! 
' 
I 
' 
I 
$ 
' 
' ' 
206 
' I 
i 
' 
I 
' ! 
f 
f 
+ 
I 
% 
t 
' l 
(S1 DAN KEGIATAN PERUSAHAAN 
amao" 
is
+al» 
englah produksi marjina 
. 
lan produksi rata-rata. Pada tenaga kerja yang
manakah produks 
"~tjinal mencapai maksimum? Produksi rata-rata mencapai maksimum?
;kiskan kurva produksi total, produksi marjinal dan produksi rata-rata. Bedakan grafik 
"{agsi produksi terscbut menjadi tiga tahap kegiatan memproduksi. 
erusahaan usaha tani mempunyai pilihan kombinasi barang modal dan tenaga kerja 
sat PS 
, 
dale bel bc ilk 
2 
. 
ditunjukkan lalam tab»el erikut untuk menghasilkan 100 ton beras. 
«per! 
Jumlah pekerja (orang) 
Jumlah modal (unit) 
60 
3 
50 
5 
- 
40 
8 
30 
10 
1 
25 
15 
• 
• 
• 
, 
a. 
• 
«d 
t
Upah tenaga kerja adalah Rp 10000 dan harga modal seunit adalah Rp 20000. 
« 
4 
Hitun 
I 
I 
biaya yang harus dibelanjakan perusahaan untuk menggunakan kombinasi tenaga kerja dan
barang-barang modal di atas. Yang manakah merupakan kombinasi modal dan tenaga 
z 
""' 
J 
kerja yang paling murah? 
h Gambarkan () garis biaya sama dan (i) kurva produksi sama dalam satu grafik. Adakah 
t 
t 
grafik yang anda buat sesuai dengan kesimpulan anda dalam menjawab pertanyaan (a)? 
4 
« 
• 
I 
- 
• 
4 
« 
;,. 
• 
l 
• 
• 
, 
- 
• 
• 
• 
- 
' 
• 
• 
• 
I 
• 
207 
• 
¢ 
0 
• 
t 
a 
' 
HAL-HAL YANG DITERANGKAN 
• Biya produksi dalam jangka pendek.
• Beberapa konsep biaya jangka pendek.
• Berbagai bentuk kurva biaya jangka pendek.
• Biaya produksi dalam jangka panjang dan kurva biaya jangka panjang.
• Skala ekonomi dan skala tidak ekonomi. 
Analisis mengenai biaya produksi perusahaan perlu dibedakan kepada dua jangka waktu: jangka 
pendek dan jangka panjang. Dalam bab yang lalu telah diterangkan bahwa jangka pendek adalah 
waktu
di mana perusahaan dapat menambah salah satu faktor produksi yang digunakan 
jn 
dalam
proses produksi. Dengan perkataan lain, dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari 
faktor-faktor
produksi yang digunakan dianggap tetap jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah 
' 
waktu di
mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat 
ditambah apabila pertambahan itu memang diperlukan. Membahas mengenai sifat-sifat biaya 
produksi perusahaan di dalam masing-masing jangka waktu tersebut merupakan pokok
persoalan yang akan diuraikan dalam bab ini. 
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan 
untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan 
barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan 
dapat dibedakan kepada dua jenis: biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed cos). Biaya
eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untk
mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya
tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh
perusahaan itu sendiri.
Pengeluaran yang tergolong scebagai bi@ya tersembunyi antara lain adalah pembayaran untk
keahlian keusahawanan produsen tersebut, modalnya sendiri yang digunakan dalam perusahaan%
dan bangunan perusahaan yang dimilikinya. Cara menaksir pengeluaran seperti itu adalah denga
melihat pendapatan yang paling tinggi yang diperoleh apabila produsen itu bekerja di perusahaa" 
208 
' 
w 
BIAYA PRODUKSI 
mom 
tin, modalnya dipinjamkan atu diinvestsikan 
dalam kegiatan lain, dan bangunan yang dimilikinya 
Aisewakan kepada orang Iain. 
BIAYA PRODUKSI DALAM JANGKA PENDEK 
Umin dalam
bab yang lalu hanya menjelaskan tentang berbagai tingkat produksi yang akan dicapai
apabila berbagai jumlah tenaga kerja dan faktor produksi lain digunakan. Analisis itu bclum 
memperhatikan berapakah biaya yang dikeluarkan olch produsen untuk membayar faktor-faktor 
produksi yang digunakan tersebut. Sekarang sudah tiba waktunya untuk menganalisis persoalan ini. 
diterangkan 
TelaAh 
bahwa di dalam menganalisis biaya produksi perlu dibedakan dua jangka waktu: 
() jangka pendek, yaitu jangka waktu di 
mana 
scbagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya, 
dan (ii) jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. 
Dalam bagian ini akan dibuat analisis mengenai biaya produksi dalam jangka pendek. Sedangkan 
biaya produksi dalam jangka panjang akan diuraikan dalam bagian terakhir dari bab ini. 
BERBAGAI PENGERTIAN BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK 
Tbel 10,1 menunjukkan nilai-nilai berbagai pengertian biaya produksi yang dikeluarkan untuk
menghasilkan sesuatu barang. Dalam membuat contoh yang terdapat dalam Tabel 10.1 tersebut
dimisalkan tenaga kerja adalah faktor produksi yang berubah-ubah jumlahnya, sedangkan faktor­ 
faktor produksi lain jumlahnya tetap. Apabila jumlah sesuatu faktor produksi yang digunakan 
selalu berubah-ubah, maka biaya produksi yang dikeluarkan juga berubah-ubah nilainya. Dan apabila 
jumlah sesuatu faktor produksi yang digunakan adalah tetap, maka biaya produksi yang dikeluarkan
untuk memperolehnya adalah tetap nilainya. Dengan demikian keseluruhan jumlah biaya produksi yang
dikluarkan produsen dapat dibedakan kepada dua jenis pembiayaan yaitu biaya yang selalu berubah 
dan 
biaya tetap. 
Analisis mengenai biaya produksi akan memperhatikan juga tentang () biaya produksi 
rata-rata
yang meliputi biaya produksi total rata-rata, biaya produksi tetap rata-rata, dan biaya produksi 
berubah rata-rata, dan (ii) biaya produksi marjinal, yaitu tambahan biaya produksi yang harus dikeluarkan
untuk. menambah satu unit produksi. Berikut ini secara lebih terperinci diterangkan arti dari berbagai
jcenis pengertian biaya produksi di atas, dan selanjutnya dijelaskan pula cara menghitung nilainya. 
BIA YA TOTAL DAN JENIS-JENIS BIAYA TOTAL 
Biaya total adalah kescluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Konsep Biaya 
Total 
dibedakan kepada tiga pcngertian: Biaya Total (Total Costs), Biaya Tetap Total (Total Fixed 
Cots, dan Biaya Berubah Total (Total Variable Costs). Berikut diterangkan arti dari ketiga konsep 
terscbut. 
Biaya Total
(TC) 
. 
. 
. 
Keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikcluarkan dinamakan biaya total. Kolom (5) dalam 
Tabel 10.1 menunjukkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen pada berbagai jumlah tenaga kerja 
Yang digunakan. Biaya produksi total atau biaya total (Total Costs) didapat dari menjumlahkan biaya 
209 
TABEL 10.t 
iaya 
Produksi dalam Jangka Pendek (Ribu Rupiah) 
Jumlah 
Blaya 
Blaya 
Biaya tetap
Biaya 
Jumlah 
Biaya 
Biaya 
pekerja produksi 
marjinal 
ya % 
total 
rata-rata
berubah 
tetap total berubah total 
'ala-7a% 
rata-rata 
( 
(6) 
(2) 
(7) 
(5) 
(4) 
(3) 
(8) 
(9) 
- 
- 
- 
0 
50 
50 
0 
- 
1 
2 
25 
100 
25 
50 
50 
25 
2 
50 
6 
12.5 
150 
50 
12.5 
100 
16.7 
3 
25 
12 
8.3 
200 
50 
150 
8.3 
12.5
16.7 
4 
20 
200 
6.25 
50 
250 
6.25 
10
12.5 
5 
27 
250 
50 
• 
7.1 
300 
7. 
9.3
11.1 
6 
33 
50 
8.3 
300 
350 
8.3 
9.1
10.6 
7 
38 
50 
400 
350 
10.0 
10.0 
9.2
10.5 
8 
42 
50 
400 
450 
12.5 
12.5 
9.5
10.7 
9 
45 
450 
500 
50 
16.7 
16.7 
10
11.1 
10 
47 
50 
500 
550 
25 
25 
10.6
11.7 
11 
48 
50 
550 
600 
50 
50 
11.5
12.5 
t 
: 
dari 
Total 
tetap total (TFC 
perkataan 
Fixed Cost) dan biaya berubah total (TVC dari perkataan Toal 
Va riable Cost). Dengan demikian biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rum us berikt: 
TC -TFC + TVC 
-· 
Dal am Tabel 10.1 biaya total ditunjukkan dalam kolom (5). Bia ya ini dapat dihitung dari 
menjumlahkan angka-angka dalam kolom (3) dan (4), yang secara berturut-turut mengemukakan
data tentang biaya tetap total dan biaya berubah total. 
Biaya Tetap Total (TFC) 
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi (input) yang tidak dapat 
diubah jumlahnya dinamakan biaya tetap total. Membeli mesin, mendirikan bangunan pabrik
adalah cont oh dari faktor produksi yang dianggap tidak mengalami perubahan dalam jangk
pendek. Dalam Tabel 10.1 besarnya biaya tetap total, yang ditunjukkan dalam kolom (3), 
adalah 
Rp 50000. 
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diub
jumlahnya dinamakan biaya berubah total. Dimisalkan bah wa faktor produksi yang dapat 
berub" 
jumlahnya adalah tenaga kerja. Setiap tenaga kerja yang digunakan memperoleh pendapata" 
' 
210 
~g0YA PRODUKS! 
""",g0000. Bahan-bahan mentah merpal [a], 
~; 
Ad, «ilir ya 
erlP' 
2akan variabel 
k
s.Sc aki 
:. 
,:. 
yang berubah jumlal 
,~proses
produksi. Semakin tinggi produksi, semakin banyak bahan mentah yang diperlukan. 
lan nilainy 
", ab 
itu perbelanjaan ke atas bahan mentah semakin bertambah. Dalam analisis biasanya 
~k memperoleh bahan mentah diabaikan. Ole @BL 
it bi 
be bah biasanya 
ya" 
.:. 
leh 
tik 
sebalitu iaya eru 
~~pikan perbelanjaan untuk membayar tenaga kerja yang digunakan. Berdasarkan kepad
a 
4YA RATA-RAT'A DAN MARJINAL 
~inal. Biaya rata-rata dibedakan kepada tiga pengertian: Biaya Tetap Rata-rata (Average 
~casts), Biaya Berubah Rata-rata (4verage Variable Costs) dan Biaya Total Rata-rata 
[Aerage 
Total 
Costs). Konsep biaya lain yang perlu dipahami adalah: Biaya Marjinal atau 
taginal Cost. Definisi dan arti setiap konsep tersebut dan contoh perhitungannya diterangkan 
Alm uraian di bawah 
ini. 
Biaya Tetap Rata-rata (AFC) 
Apabila
biaya tetap total (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan 
jumlh produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya tetap rata-rata. Dengan demikian 
rumus untuk
menghitung biaya tetap rata-rata atau AFC adalah: 
TFC 
f 
AFC = 
Q 
D»lam Tabel 10.1, biaya tetap rata-rata ditunjukkan dalam kolom (7), dan angka-angka tersebut 
a 
' 
didapat 
• 
dengan membagi nilai biaya tetap total (yang terdapat dalam kolom 3) dengan jumlah 
produksi 
(yang ditunjukkan dalam kolom 2)
pada setiap jumlah tenaga kerja yang digunakan . 
• 
Biaya Berubah Rata-rata (AVC) 
Apabila biaya berubah total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang Q) dibagi dengan 
umlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya berubah rata-rata. Biaya berubah 
ata-rata 
dihitung dengan rumus: 
TVC 
AVC = 
' 
Q 
Dalam Tabel 10.1, biaya berubah rata-rata ditunjukkan dalam kolom (8) dan angka-angka 
""sebut diperoleh dengan membagi nilai biaya berubah total (dalam kolom 4) dengan jumlah 
Produsks:(i. 
S(data dalam kolom 2). 
• 
211 
• 
BAB SEPuu 
• 
+ 
• 
• 
±. 
lh barang tertentu 
I1bag1 Iengan: 
Apabila biya total (TC) untuk memproduksi scjumlat 
3 
N
ilei·w.. dihi 
Imlay, 
. 
I ata-rata. 
1 runya 1 1tung menggu k 
b
produksi tersebut, nilai yang diperolceh adalah iaya total ra 
{nakan 
rumus di bawah ini: 
TC 
AC = 
atau 
Q 
AC = AFC + AVC 
Dalam Tabel 10.1 biaya total rata-rata ditunjukkan dalam kolom (9). Untuk mendapat 
angka-angka tersebut, sesuai dengan yang baru dinyatakan di atas, dua cara dapat digunakan. Yang 
pertama adalah dengan membagi nilai-nilai dalam kolom (5) dengan jumlah produksi yang 
dinyatakan dalam kolom (2). Cara yang kedua adalah dengan menambahkan biaya tetap rata­ 
rata
dan biaya berubah rata-rata yang terdapat dalam kolom (7) dan (8). 
Biaya Marjinal (MC) 
' 
' 
Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit dinamakan biaya 
marjinal. Dengan demikian, berdasarkan kepada definisi ini, biaya marjinal dapat dicari dengan
menggunakan rumus: 
> 
= 
MC 
TC -TC 
n 
n 
r 
n-l 
Di mana MC, adalah biaya marjinal produksi ke-n, TC_ adalah biaya total pada 
waktu 
• 
jumlah produksi adalah n, dan TC_,, adalah biaya total pada waktu jumlah produksi adalah n-1. 
Akan
tetapi pada umumnya pertambahan satu unit faktor produksi akan menambah beberapa 
unit produksi. Sebagai contoh, perhatikan Tabel 10.1. Misalkan jumlah tenaga kerja bertambah
dari 2 menjadi 3. Dapat dilihat bahwa produksi bertambah dari 6 menjadi 12 unit (jadi bertambah 
6 unit) dan biaya produksi bertambah sebanyak Rp 50000, yaitu dari sebanyak Rp 150000 menjadi
Rp 200000. Dengan demikian biaya marjinal adalah Rp 50000/6 unit= Rp 8333.
Contoh ini menunjukkan bahwa adakalanya persamaan di atas adalah kurang praktis untuk
menghitung biaya marjinal. Persamaan yang baru saja diterangkan di atas hanya digunakan apabila tabell
data yang diberi menunjukkan perubahan berbagai biaya apabila produksi tetap mengalami pertambahan sebanyak 
satu 
unit. Catatan: Contoh seperti ini akan diterangkan dalam Bab Sebelas.
Apabila rumus seperti yang telah diterangkan sebelum ini tidak dapat digunakan, 
rumus 
yang akan digunakan untuk menghitung biaya marjinal adalah: 
ATC 
MC
= 
n 
AQ 
• 
212 
I 
• 
f 
PRODUKSI 
M 
a." 
h bi 
_~~MC, adalah 
..,1 
, 
iaya marjinal produksi ke-n, A'TC
adalah pertambahan jumlah biaya 
di "",, A@ 
adalah pertambahan jumlah produksi. Berikut ini ditunjukkan satu contoh 
jda . 
to"" ',y 
bi 
·' a,t, 
duks' 
menghitung iaya marjinal. Perhatikan kenaikan produksi dan biaya produksi 
»i " ,i tenaga kerja ditambah dari 5
menjadi 6.
'Ternyata produksi nail scbanyak 6 
wa 
·adi 33 ·i·,da ; 
.:4­ 
" ~edari 27 menjadi unit, lan iaya produksi naik scbanyak Rp 50000, yaitu lari 
",,to menjadi Rp 350000. Dengan demikian besarnya biaya marjinal adalah: 
p' 
350000 - 300000 
50000 
MC = -= -= 
Rp 333 
33-27 
6 
KUR VA BIAYA JANGKA PENDEK 
Berdasarkan
data biaya produksi yang terdapat dalam Tabel 10.1
sekarang dapat digambarkan 
• 
kerbagai
kurva biaya produksi yang telah diterangkan. Mula-mula akan ditunjukkan kurva-kurva 
f 
t 
iya total. Sesudah itu ditunjukkan pula kurva-kurva biaya rata-rata dan
marjinal. 
• 
• 
4 
' 
GAN8AR 10.1 
Biaya Total, Biaya Tetap dan Biaya Berubah Total 
, 
' 
- c 
t 
, 
J 
c 
a 
1 
« 
TC 
2 600 
' 
3 
1 
TVC 
4 
5 550 
t 
i 
j 
C 
g 
g 400 
c 
Biaya tetap total (TFC) 
b 
200 
so 
a 
ff 
02 
20 
6 
48 
12 
35 
Jumlah produksi (unit) 
213 
BAB SEPUu 
KURVA BIAYA-BIAYA TOTAL 
dibedakan kepada dua bagian, yait 
Grafik yang
menggambarkan kurva-kurva terscbut akan 
t cvn biaya rata-rata dan B; 
yang
menggambarkan () kurva-kurva biaya total dan 
(ii) 
kurv" 
4tam golongan (_" 
marjinal. Dalam Gambar 10.1 dilukiskan tiga jenis kurva yang termasuk 
" 
h 
Ya'tu; 
b k b. 
tetap tota.l. 
• 
• Kurva TFC, yang mengggambarkan iaya 
-, 
brrkr 
biya berubah total. 
• Kurva TVC, yang menggambarkan 
aye 
• Kurva TC, yang menggambarkan biaya total. 
-. 
.:. 
kn 
·ilea
'aya tidak berubah walau berapa pu 
Kurva
TFC bentuknya adalah horisontal <arena 
• 
nilainya 
• 
d k ka
TVC bermula dari titik O dan semaki 
.:.: 
In 
anyaknya barang yang diproduksikan. Sedangkan urva 
b 
:. 
lama semakin bertambah tinggi. Ini menggambarkan bahwa () pada ketika tidak ada produksi 
In 
TVC = 0,
dan (ii) semakin besar produksi semakin besar 
nilai 
biaya berubah total (TVC). Bentuk 
kurv a TVC yang pada akhirnya semakin tegak menggambarkan bahwa produksi dipengaruhi 
oleh 
hukum hasil lebih yang semakin berkurang.
Hukum tersebut menimbulkan efek berikut ke atas kurva TVC: () pada permulaannya,
apabila jumlab faktor berubah adalah sedikit, produksi marjinal meningkat dan menyebabkan TVC berbentuk 
agak landai (lihat bagian ab) tetapi, (ii) apabila produksi sudah semakin banyak, produksi marjinal semakin
ber kurang dan menyebabkan kurva TVC semakin tegak (lihat bagian bc). 
f 
I 
Kurva
TC adalah hasil dari penjumlahan kurva TFC dan TVC. Oleh sebab itu kurva TC 
I 
bermula dari pangkal TFC, dan kalau ditarik garis tegak di antara TVC dan TC (misa.lnya garis
d e) panjang garis itu adalah sama dengan jarak di antara TFC dengan sumbu datar. Di samping
dengan menjumlahkan TFC dan TVC, kurva TC dapat juga dibuat berdasarkan angka-angka
biaya total dalam kolom (5) dari Tabel 10.1. 
KURVA BIAYA RATA-RATA 
Kurva-kurva biaya tetap rata-rata (AFC), biaya berubah rata-rata (AVC), biaya total rata-rata (ATC
atau AC), dan biaya marjinal (MC) dapat dilihat dalam Gambar 10.2, 10.3 dan 10.4. Kurva­ 
• 
kurva dalam Gambar 10.2 dilukis berdasarkan kepada angka-angka yang terdapat dalam Tabel
10.1. Kurva biaya tetap rata-rata berbentuk menurun dari kiri atas k
e kanan bawah. Bentuk 
• 
yang demikian disebabkan karena ia menggambarkan bahwa semakin be
sar jumlah produksi,
semakin kecil biaya tetap rata-rata.
Kurva-kurva AV
C, A
C clan MC mendekati.bentuk huruf U. Bentuk kurva yang seperti
itu mencerminkan bahwa kegiatan produksi dipengaruhi oleh hukum hasil lebih yang semakin
berkurang, yaitu pada waktu procluksi masih sangat rendah pertambahan sejumlah tertentu
biaya produksi akan menyebabkan pertambahan yang besar terhadap jumlah produksi, tetap
apabila produksi telah menjadi semakin banyak, sejumlah tertentu biaya produksi akan menimbulkan
pertambahan produksi yang semakin sedikit. Sebagai akibat dari keadaan ini, pada waktu jumlah
produksi sedikit, kurva-kurva AVC, AC dan MC menurun, dan pada waktu jumlah produksi
sudah semakin meningkat kurva AVC, AC clan MC arahnya menaik. 
214 
_, 
PRO0UKSL 
BYA 
- 
5 
7 1 
«om 
) i 
5 
) 
-• 
A10.2 
, 
� 
5 
e 
:, 
£ 
c 
- 
3 
:, 
8 15 
... 
a 
r 
ATC (AC) 
? 
ii5 
AVC 
I 
10 
I 
5 
I 
AFC 
' 
' 
12 
0 2 6 
38 42 45 47 
I 
Jumlah produksi (unit) 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
HUBUNGAN KURVA MC DENGAN AVC DAN AC 
Dlazm
menggambarkan kurva-kurva biaya rata-rata perlulah disadari dan diingat bahwa kurva 
AVC dan AC
dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing-masing kurva 
tersebut. Hal itu harus
dibuat agar tidak menyalahi hukum matematik.
Contoh yang berikut dapat memberikan penerangan mengapa sifat perpotongan yang barn 
dijelaskan ini harus
wujud. Misalkan pada waktu produksi sebesar 10, nilai AVC adalah Rp100. 
Dengan pemisalan ini maka TVC adalah 10xRp 100 = Rp 1000. Misalkan untuk menambah 
l unit 
produksi lagi biaya marjinalnya adalah Rp 56. Dengan demikian TVC adalah Rp 1000 
+ 
p 56 = Rp 1056 dan oleh karenanya AVC adalah Rp 1056/11 = Rp 96. Sekarang kita 
! 
misalkan 
pula bah wa biaya marjinal adalah Rp 155. Maka sekarang TVC adalah Rp 1000 
+ 
Rp 155 = Rp 1155, dan oleh sebab itu AVC adalah Rp 1155/11 
= 
Rp 105. Contoh ini
pada 
I 
hakikatun ya menunjukkan bah wa: 
I ApabilaMC <
AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC di bawah kurva AVC, 
maka
kurva AVC sedang menurun). 
?
Apa»bilaMC > AVC makanilai AVCakan semakin besar (berari kalau kurva MC di atas AVC
makakurva AVCsedang menaik). 
215 
BAB SEPu[, 
GAMBAR 10.3 
Hubungan antara
MC dengan AVC dan AC 
MC 
AVC 
AC 
• 
I 
I
I 
0 
i 
Jumlah produksi 
f 
i 
• 
Sebagai akibat keadaan yang dinyatakan dalam (1) dan (2) maka kurva AVC dipotong
oleh kurva MC di titik terendah dari kurva AVC. Dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa
kurva AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah kurva AC. Secara grafik hubungan di
antara MC dengan AVC dan AC adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 10.3. 
MENGGAMBARKAN KURVA MC 
Kurva MC menimbulkan sedikit masalah dalam menggambarkan, karena ia menunjukkan
pertambahan biaya kalau produksi naik satu unit. Dengan demikian ada dua tingkat produksi yang
berkaitan dengan nilai tersebut, tingkat produksi sebelum dan sesudah kenaikan produksi.
Disebabkan oleh hal ini, titik-titik yang menggambarkan biaya marjinal harus digambarkan di
antara kedua-dua tingkat produksi tersebut. Ini berarti, sebagai contoh, titik yang menggambarkan
biaya marjinal naik dari 0 unit menjadi 1 unit harus dibuat di tengah-tengah unit produksi 0 dan 1.
Contoh lain, untuk menggambarkan biaya marjinal pada waktu produksi naik dari 6 unit menjadi
12 unit, harus dibuat di atas tingkat produksi sebanyak 9 unit (karena unit produksi ke-9 adalah
di tengah-tengah 6 unit dan 12 unit). Keadaan ini digambarkan oleh titik A. Mengambil contoh
lain, perhatikan cara menentukan titik pada MC pada ketika jumlah produksi bertambah dari
33 unit menjadi 38 unit. Untuk kenaikan produksi ini MC 
= 
Rp 10 ribu. Keadaan ini digambarkan
oleh titik B. Gambar 10.4 secara khusus menunjukkan kurva MC yang dilukis berdasarkan data
biaya marjinal pada Tabel 10.1 
216 
I 
Al 
BIAYA PAODUKSI
1E0 
10.4 
4BAR 
6",
Kurva MC 
~barkan 
eng9° 
MC 
25 ­ 
201- 
15­ 
--------- ----------- 
A 
8°;-= 
5 
I 
I 
I
I 
6 
12 
38 
42 
Jumlah produksi (unit) 
BIAVA PRODUKSI D 
JANGKA PANJANG 
Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan
digunakannya. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap clan
biaya berubah. Di clalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis biaya yang dikeluarkan
merupakan biaya berubah. Ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan bukan saja dapat menambah 
tenaga kerja tetapi juga clapat menambah jumlah mesin dan peralatan produksi lainnya, luas tanah
yangdigunakan (terutama dalam kegiatan pertanian) dan luasnya bangunan/pabrik yang digunakan.
Sebagai akibatnya, dalam jangka panjang terdapat banyak kurva jangka pendek yang dapat dilukiskan. 
CARA 
MEMINIMUMKAN BIAYA DALAM ]ANGKA PAN]ANG 
Karena clalam jangka panjang perusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus
menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang akan meminimumkan biaya produksi. Dalam
analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata (AC). Dengan
demikian analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam
usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk
kapasitas yang berbeda-beda.
Contoh yang menggambarkan bagaimana analisis tersebut dibuat d:tunjukkan dalam Gambar
10.5. Dimisalkan terdapat tiga kapasitas pabrik yang dapat digunakan oleh pengusaha. Kapasitas
'ditunjukkan oleh AC,, Kapasitas 2 ditunjukkan oleh AC, dan Kapasitas, 3 ditunjukkan oleh AC, 
Dal. 
T 
• 
ilih dal 
8lam contoh ini pada hakikatnya pengusaha mempunyai tiga pilihan lalam menggunakan alat­ 
217 
"s see. 
GAMBAR 10.5
Beberapa Kemungkinan Kapasltas Pabrik 
• 
3 
AC, 
8 
AC, 
0 
• 
s 
co 
• 
co 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
Kapasitas 1 
I 
I 
I 
: Kapasitas 3 
I 
I 
I 
I 
- 
I
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
• 
: Kapasitas 2 
I 
I
I 
I 
I
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
• 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
0 
100 130 
160 
240 
275 
Jumlah produksi (unit) 
- 
alat produksi : Kapasitas 1, Kapasitas 2 dan Kapasitas 3. Berturut-turut biaya produksi yang aka
dikeluarkan untuk menggunakan masing-masing kapasitas terse but adalah seperti ditunjukkan oleh 
AC,,AC,, dan AC,. Yang manakah kapasitas yang akan dipilih produsen? Faktor apakah yang 
1 
2' 
menentukan pilihan tersebut?
Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan adalah tingkat produksi
yang ingin dicapai. Apabila perusahaan tersebut ingin mencapai produksi sebanyak 100 unit, adalah
lebih baik untuk menggunakan Kapasitas 1 (lihat titik A). Kalau yang digunakan adalah Kapasitas2.
seperti dapat dilihat dalam Gambar 10.5, biaya produksinya adalah lebih tinggi (lihat titik
B) 
Kapasitas 1 adalah kapasitas yang paling efisien, dan akan meminimumkan biaya produksi, untuk 
procluksi di bawah 130 unit. Untuk produksi di antara 130 clan 240 unit, Kapasitas 2 adalah yang 
paling efisien, karena biaya produksi adalah paling minimum dengan menggunakan kapasitas tersebu'
Ini dapat dilihat misalnya untuk produksi sebanyak 160 unit. Seperti dapat dilihat dalam Gamba 
10.5, AC, berada di atas AC,, yang berarti dengan menggunakan Kapasitas 1 biaya akan lebi 
tinggi daripada menggunakan Kapasitas 2. Untuk produksi melebihi 240 nit, misalnya 275 
Kapasitas adalah yang harus digunakan produsen. Penggunaan ini akan meminimumkan biay 
u 
Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa peminimuman biaya jangka panjang tergantung kept
dua faktor berikut: 
218 
TEORI BIAYA
PRODUKSL 
• Tingkat produksi yang ingin dicapai.
• Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia. 
KURVA BIAYA TOTAL RATA-RATA JANGKA PANJANG 
. 
Uraian yang baru saja dilakukan mengenai caranya scorang produsen menentukan kapasitas produksi
yang akan digunakannya akan memberikan petunjuk tentang bentuk kurva biaya total rata­ 
rata jangka panjang atau kurva LRAC (Long Run Average Cost). Kurva LRAC dapat didefinisikan
sebagai kurva 
yang 
menunjukkan biaya rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi 
apabila perusahaan dapat selalu mengubah kapasitas memproduksinya. Dalam Gambar 10.5 kurva LRAC
mcliputi bagian kurva AC, sampai di titik a, kurva AC, dari titik a ke titik b, dan bagian dari AC,
dimulai dari titik b.
Kurva LRAC bukanlah dibentuk berdasarkan kepada beberapa kurva AC saja, tetapi
berdasarkan kepada kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Yaitu ia tidak dibentuk oleh tiga
kurva AC seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 10.5, akan tetapi oleh kurva AC yang sangat
banyak, yaitu seperti yang terdapat dalam Gambar 10.6. Oleh karena kurva AC banyak jumlahnya
maka kurva LRAC adalah suatu kurva yang berupa garis leng
kung
yang
berbe
ntuk U.
Kurv
a
LRAC tersebut merupakan kurva yang menyinggung berbag
ai kurv
a AC j
ang
ka pendek. Titk­
titik persinggungan tersebut merupakan biaya produksi yang paling optimum/minimum untuk
berbagai tingkat produksi yang akan dicapai pengusaha di dalam jangka panjang,
Satu hal yang harus diingat
dalam menggambarkan kurva LRAC adalah bahw
a kurv
a itu
tidak menyingggung kurva-kurva AC pada bagian (di titik) yang terendah dari k~rva AC. Dalam
Gambar 10.6 hanya kurva AC yang disinggung oleh kurva LRAC pada bagian kurva AC yang
paling rendah, yaitu di titik B. Kurva AC yang terletak di sebelah kiri dari AC disinggung oleh
kurva LRAC di bagian yang lebih tinggi clan di seb
elah kiri d
ari titik terendah. Perhatikanlah
misalnya kurva AC,. Jelas kelihatan bahwa titik A bukanlah titik terendah pada kurva AC. Titik
tersebut terletak di sebelah kiri dari titik terendah pada kurva AC. Kurva AC yang terletak di 
• 
sebelah kanan dari kurva AC disinggung oleh kurva LRAC juga 
di 
bagian yang terletak lebih 
ringgi dari ti
tik minimum pada AC yang bersangk
utan, clan titik singgung tersebut terletak di 
sebelah kanan dari titik yang terendah. Titk C pada kurva AC, jelas menggambarkan keadaan
tersebut. 
Adakah kenyataan bahwa kurva biaya rata-rata jangka panjang atau LRAC pada umumnya 
tidak menyinggung kurva-kurva AC pada bagian AC yang terendah bertentangan dengan
pernyataan yang dibuat terlebih dahulu yang menyatakan: titik persinggungan di antara kurva LRAC
dan kurva AC menunjukkan bi@ya produksi yang paling minimum untuk memproduksikan sejumlah produksi
tertentu? Sama sekali tidak.
Di dalam jangka panjang titik terendah dari suatu AC tidak menggambarkan biaya yang
Paling minimum untuk memproduksikan satu tingkat produksi. Terdapat kapasitas produksi lain
(AC lain) yang dapat meminimumkan biaya. Sebagai buktinya perhatikanlah AC, dan AC. Titik A
adalah titik terendah pada AC,. Dengan demikian dalam jangka pendek, produksi sebesar Q 
dapat diproduksikan dengan biaya yang lebih rendah dari titik mana pun pada AC,. Tetapi dalair
Iangka panjang biaya itu belum merupakan biaya yang paling minimum, karena apabila kapasitas
Produksi yang berikut digunakan (AC,), produksi sebesar Q,
akan mengeluarkan biaya sebanyak 
219 
- 
88 
see,, 
uw 
GAMBAR 10.6
Kurva Biaya Total Rata-rata Jangka Panjang 
AC, 
LRAc 
z 
8 
'- 
0 
A, 
co 
~ 
c 
a 
AC, 
I 
I 
I 
AC 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I
I 
B 
.. 
I
I 
I 
I 
I 
I 
, 
' 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
l 
0 
0, 
0, 
a. 
• 
Jumlah produksi (unit) 
• 
seperti ditunjukkan oleh titik 
ini 
A pada AC,. Dari contoh 
dapat disimpulkan bahwa kurva 
LRAC, walaupun tidak menghubungkan setiap titik
terendah dari AC, menggambarka.n biaya
minimum perusahaan dalam jangka panjang. 
¢ 
- . 
SKALA EKONOMI DAN TIDAK EKONOMI 
Kurva LRAC clan AC hampir bersamaan bentuknya, yaitu sama-sama berbentuk huruf 
U. 
Bedanya 
hanya: bentuk AC jauh lebih mirip U, sedangkan LRAC lebih berbentuk kuali. Telah diterangkan
sebabnya AC berbentuk huruf U, yaitu sebagai akibat pengaruh hukum hasil lebih yang semakin
berkurang. Kurva LRAC mempunyai bentuk seperti yang digambarkan dalam Gambar 10.6
bukanlah disebabkan oleh hukum tersebut tetapi disebabkan oleh faktor Jain. Kurva LRAC juga
berbentuk huruf U,
atau lebih tepat berbentuk kuali, disebabkan oleh faktor-faktor yang dinamakan 
oleh ahli-ahli ekonomi sebagai skala ekonomi (economies of scale) dan skala tidak ekonomi (diseconom 
of scale). 
SKALA EKONOMI 
Skala kegiatan produksi jangka
panjang dikatakan bersifat mencapai 
skala ekonomi 
(economi"° 
of scale)
apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin 
renda 
. 
Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas prod_,_
pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien. Ini dicermin 
ki 
. 
Me dan 
• 
220 
+ORI BIAYA PRODUKSL 
Jeh biaya produksi yang bertambah rendah. Pada kurva LRAC keadaan ini ditunjukkan oleh
agian kurva LRAC yang semakin menurun apabila produksi bertambah. Dalam Gambar 10.6
kdaan ini berlaku di antara produksi scbesar 0 sampai sebesar Q,. Di bawah ini diuraikan beberapa
fktor penting yang menimbulkan skala ekonomi. 
Spesialisasi Faktor-faktor Produksi 
Dalam perusahaan yang kecil ukurannya para pekerja harus menjalankan beberapa tugas. Oleh
scbab itu mereka tidak dapat mencapai ketrampilan yang tinggi di dalam mengerjakan pekerjaan
tertentu. Dalam perusahaan yang besar dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan
suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menambah ketrampilan mereka. Produktivitas mereka
bertambah tinggi dan akan menurunkan biaya per unit. 
Pengurangan Harga Bahan Mentah dan Kebutuhan Produksi Lain 
Setiap perusahaan membeli bahan mentah, mesin-mesin, dan berbagai jenis peralatan untuk
melakukan kegiatan memproduksi. Harga bahan-bahan tersebut akan menjadi bertambah murah
apabila pembelian bertambah banyak. Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentah
dan peralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan menjadi
semakin murah. 
J 
Memungkinkan Produk Sampingan (by-Products) Diproduksi 
Di dalam perusahaan-perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste), yaitu
barang-barang yang tidak terpakai yang merupakan residu yang cliciptakan oleh proses produksi.
Di dalam perusahaan yang kecil biasanya jumlahnya tidak banyak dan adalah tidak ekonomis
untuk diproses menjadi barang sampingan. Tetapi kalau perusahaan merupakan kegiatan
memproduksi yang besar, dan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat
diproses menjadi barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan
menurunkan biaya per unit dari keseluruhan operasi perusahaan. 
Mendorong Perkembangan U saha Lain 
Kalau sesuatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup ekonomis
untuk mengembangkan kegiatan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang a tau fasilitas
yang dibutuhkan perusahaan yang besar tersebut. Sebagai contoh, pembesaran perusahaan lain
akan mendorong pemerintah menyediakan jaringan pengangkutan yang baik, dan fasilitas penyediaan
air dan listrik yang murah. Di samping itu perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa-jasa
kepada perusahaan yang besar tersebut akan berkembang. Berbagai perkembangan ini akan
mengurangi biaya per unit. 
SKALA TIDAK EKONOMI 
cgiatan memproduksi suatu perusahaan dikatakan mencapai skala tidak ekonomi (dis­ 
economies of scale) apabila pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin 
'ggi. 
Keadaan ini diwujudkan oleh kegiatan memproduksi yang menurun efisiensinya. Pada kurva 
221 
BAB SE» 
bertambah 
tinggi, yaitu setelah produksi melebihi Q,. 
"akin 
Wujudnya skala tidak ekonomi terutama disebabkan oleh organisasi perusahaan ya 
menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan lalam mengatur 
adi 
'8sud, 
didal 
da 
dan 
memim:. 
P« 
: lah 
'DInny, 
kc 
erusahaan yang terus menerus membesar biasanya berarti jumlal tenaga cerja yang dig, 
. 
. 
. 
1. 
. 
meliputi beribu-ribu orang, dan mempunyai pabrik dan cabang 
. 
di b b 
. 
b: 
aka 
li 
erbagai tempat. Se, 
kib 
· 
· 
d' 
agai 
k 
1 I 
· 
a atnya kegiatan dan organisasi perusahaan itu sudah menjadi sangat <ompleks. Tidak mun; 
l.-: r:. 
ag1 
a 
tipimpin oleh seorang manajer saja. Ini dapat mengal atkan pengambilan keputusan 
kibtk 
bil 
'8Kn 
kebijakan perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang lama untuk merumusk~~
Keadaan ini mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan, dan menyebabkan biaya produks; ~ 
rata 
menjadi semakin tinggi. 
- 
BEBERAPA BENTUK KURVA LRAC 
skala 
Sifat 
ekonomi dan skala tidak ekonomi dari kegiatan berbagai perusahaan merupakat 
GAMBAR 10.7 
• 
• 
Beberapa Kemungkinan
Kapasitas Pabrik
dan Kurva LRAC 
• 
LRAC 
• 
• 
• 
• 
LRAC 
...._ 
Q 
0 
(i) 
LRAC 
LRAC 
, 
LRAC 
LRAG 
L-----,-------- a 
Q 
0 
0 
(ii) 
(iii) 
222 
• 
+ORI BIAYA PRODUKSI 
{Ator yang sangat penting di dalam menentukan jumlah perusahaan di dalam sesuatu industri.
eadaan ini juga akan mempengaruhi bentuk kurva biaya total rata-rata jangka panjang yang
Aihadapi setiap perusahaan. Secara kasar dapat dibedakan tiga bentuk dari 
LRAC, 
yaitu sepert
yang ditunjukkan dalam Gambar 10.7.
Dalam grafik 
(i) 
kurva 
LRAC 
sangat cepat penurunannya, tetapi ia sangat cepat pula
mengalami kenaikan. Ini berarti kenaikan produksi yang sedikit saja telah menimbulkan skala
ekonomi yang sangat menguntungkan (yaitu biaya produksi rata-rata sangat cepat penguranganny)»
tetapi pada tingkat produksi yang relatif rendah, skala tidak ekonomi sudah mulai wujud. Industri
eang LRACnya berbentuk demikian pada umumnya terdiri dari banyak perusahaan, dan mas1ng­
masing perusahaan tersebut berukuran kecil.
Dalam grafik (ii) juga pada permulaannya skala ekonomi sangat menguntungkan tetapi ia 
juga tidak berlangsung lama. Akan tetapi ia diikuti oleh kurva LRAC yang datar yang berarti
pada tahap permulaan skala tidak ekonomi belum lagi menguasai kegiatan perusahaan. Baru pada
tingkat produksi yang tinggi skala tidak ekonomi mulai berlaku. Industri yang mempunyai kurva 
I 
LRAC
yang berbentuk demikian terdiri dari beberapa perusahaan besar dan beberapa perusahaan
kecil. Jadi besarnya perusahaan-perusahaan dalam industri tersebut tidak seragam dan jumlah
perusahaan masih relatif besar.
Apabila kurva LRAC adalah seperti yang ditunjukkan oleh grafik (iii), industri biasanya
terdiri dari perusahaan-perusahaan yang sangat besar ukurannya, clan jumlah perusahaan dalam
industri tersebut relatif sedikit. Hanya beberapa perusahaan terdapat dalam sesuatu industri. Industri
adalah bersifat sedemikian karena skala ekonomi tetap wujud sehingga ke jumlah produksi yang
sangat banyak dan dapat menguasai pasaran. 
• 
I 
RINGKASAN DAN KONSEP PENTING 
RINGKASAN 
1. Teori biaya procluksi erat hubungannya dengan teori fungsi pengeluaran. Kedua-duanya
membedakan analisisnya kepada jangka pendek dan jangka panjang. Kedua-dua analisis juga
dipengaruhi oleh hukum produksi marjinal yang semakin berkurang. 
2. Dalam jangka pendek penggolongan biaya produksi dibedakan kepada biaya total dan biaya
rata-rata. Jenis-jenis biaya total dibedakan kepada tiga jenis biaya: 
a. Biaya tetap total (TFC): yang meliputi perbelanjaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi
yang tetap jumlahnya. 
b. Biaya berubah total (TVC): meliputi semua perbelanjaan yang digunakan untuk memperoleh
faktor produksi yang dapat berubah jumlahnya. 
c. Biaya total: (TC) meliputi semua perbelanjaan ke atas faktor-faktor produksi yang digunakan, 
223 
- 
BAB SEPU~ 
yang meliputi faktor produksi yang tetap jumlahnya dan yang dapat berubah. Dal, 
persamaan: 
= 
+ 
TC 
TFC 
TVC 
3. Biaya rata-rata dibedakan kepada tiga jenis biaya berikut:
a. Biaya tetap rata-rata (AFC): biaya ini merupakan biaya tetap yang dibelanjakan untut
menghasilkan setiap unit produksi. 
TFC
AFC 
= 
Q 
- 
b. Biaya berubah rata-rata (AV): biaya ini merupakan biaya variabel yang dibelanjakan untuk
menghasilkan setiap unit produksi. 
: 
TVC 
= 
AVC 
Q 
c.
Biaya total rata-rata: biaya ini meliputi keseluruhan biaya yang digunakan untuk menghasil­
kan setiap unit produksi. 
Dalam persamaan: 
• 
d 
.. 
TC
AC atau ATC 
= 
•
• 
Q 
• 
Di samping ketiga-tiga jenis biaya di atas, dalam analisis perlu juga digunakan satu konsep biaya
yang lain, yaitu biaya marjinal. Definisi biaya marjinal ialah tambahan biaya yang diperlukan
untuk menambah satu unit produksi. 
4. Dalam teori ekonomi, analisis dan penggambaran biaya produksi terutama ditunjukkan dalam
bentuk kurva biaya rata-rata dan biaya marjinal. Kurva AFC berbentuk menurun dari kiri-at°
ke kanan-bawah. Sebagai akibat dari hukum produksi marjinal yang semakin berkurang, ku" 
AVC akan berbentuk U-yaitu mula-mula menurun dan kemudian menaik kembali. Ole
karena AC= AFC 
+ 
AVC, maka kurva AC juga akan berbentuk U di mana kurva AG
semakin mendekati kurva AC. Kurva biaya marjinal, yaitu MC, juga berbentuk U dan keada°
itu juga disebabkan oleh pengaruh hukum produksi marjinal yang semakin menurun. 
5. Dalam analisis penentuan pemaksimumam keuntungan firma (yang ak~n diterangkan dala
Bab Sebelas hingga Tiga Belas), kurva AC, AVC, dan MC akan ditunjukkan dalam·satu gamb 
» 
·'a 
(grafik). Kurva MC akan selalu memotong kurva AC dan AVC pada titik terendah 
(bi' 
minimum) kedua-dua kurva tersebut. Selanjutnya ketiga-tiga kurva tersebut akan digabung
dengan kurva permintaan (DD) dan kurva hasil penjualan marjinal (MR) yang akan diterang 
Ast. umka" 
: 
sl hi· 
Er 
Bela 
ilk 
.. 
di Bab Sebelas ingga mpat elas, untuk menentukan tingkat produksi yang memaksmm
keuntungan. 
224 
TEORI BIAYA PRODUKSI 
«. Kurva AC jangka panjang juga berbentuk U. Faktor yang menyebabkan hal itu dinamak
skala ekonomi dan skala tidak ekonomi. Skala ekonomi menyebabkan kurva AC jangka
panjang-yaitu kurva LRAC, menurun ke bawah. Yang mewujudkan skala ekonomi tersebut
adalah: (i)
spesialisasi penggunaan faktor produksi, (i) efisiensi dalam penggunaan bahan mentah
dan input lain, (iii) terdapatnya produksi sampingan, dan (iv) perkembangan usaha lain yang
bertalian rapat dengan perusahaan induk. Scbaliknya, skala tidak ekonomi menyebabkan kurva
LRAC meningkat 
ke 
sebelah kanan. Faktor utama yang menyebabkan skala tidak ekonom
adalah birokrasi organisasi perusahaan yang semakin rumit dan memperlambat pengambilan
keputusan. 
I 
KONSEP PENTING 
Biaya berubah total dan rata-rata: Bia ya berubah total merupakan jumlah biaya yang clibelanjakan
untuk memperoleh semua faktor-faktor berubah. Sedangkan biaya berubah rata-rata adalah biaya
berubah total dibagi clengan jumlah produksi yang diwujudkan. 
Biaya eksplisit: Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan input lain 
yang dibayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang). 
Biaya marjinal: Tambahan biaya yang dibelanjakan untuk menghasilkan satu unit tambahan
produksi. 
Biaya tersembunyi: Nilai faktor-faktor produksi yang dimiliki pengusaha yang digunakan dalam
kegiatan memproduksi. Biaya ini tidak dibayar secara eksplisit (dalam bentuk uang) tetapi perlu
dipandang sebagai sebagian dari biaya. 
Biaya tetap total: Semua pengeluaran yang dilakukan perusahaan untuk membeli faktor-faktor
produksi yang tetap jumlahnya. Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap total yang dibagi dengan
jumlah produksi yang diwujudkan. 
Biaya total clan rata-rata: Seluruh jumlah biaya yang meliputi biaya tetap dan biaya berubah,
Yang dibelanjakan perusahaan dalam periode di mana semua faktor-faktor produksi dapat diubah
jumlahnya. 
Skala ekonomi: Faktor-faktor yang menyebabkan operasi perusahaan semakin efisien dalam 
• 
I 
angka panjang. Faktor-faktornya yang utama adalah spesialisasi, efisiensi penggunaan input,
terwujudnya produksi sampingan dan perkembangan anak perusahaan. 
Skala tidak ekonomi: Faktor-faktor yang menyebabkan operasi perusahaan semakin tidak efisien
dalam jangka panjang, Faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah administrasi perusahaan
Yang semakin birokratis yang melambatkan proses pengembalian keputusan dalam perusahaan. 
225 
• 
PERTANYAAN DAN LATIHAN 
- 
- ' 
PILIHAN GANDA 
n 
olongkan sebagai biaya tetap? 
1. 
Yang manakah dari yang bcrikut dig 
1&" 
A. Sewa pabrik. 
Biaya penggunaan listrik. 
C. Biaya penggunaan air. .,A 
:. I k
mobil perusalaan. 
D.
Biaya penggunaan minyak untu 
- 
2.
Biaya marjinal akan mulai meningkat pada ketika
• produksi total mulai menurun. 
t 
• 
B,
biaya produksi total mencapai maksimum.
C. biaya produksi rata-rata mencapai minimum.
D. produksi marjinal mulai merosot. 
• 
ali 
";> 
3. Yang manakah dari pernyataan berikut adalah yang p ing tepat :
A. Kurva biaya marjinal memotong AC pada nilai AC yang paling maksimum. 
B.
Kurva biaya marjinal memotong AC dan AVC pada titik-titiknya yang paling minimum.
C. Kurva biaya marjinal naik dari 
kiri 
bawah ke kanan atas. 
D. Kurva biaya marjinal selalu memotong AC clan AVC di sebelah kiri AC clan AVC . 
• 
• 
• 
G 
ESE/ 
- 
1.
Definisikan dan terangkan cara untuk menghitung berbagai jenis biaya produksi yang berikut 
a. 
Biaya total. 
e. 
Biaya berubah rata-rata. 
b. Biaya tetap total. 
f. Biaya total rata-rata. 
c. 
Biaya berubah total. 
g Biaya marjinal. 
• 
d. Biaya tetap rata-rata. 
2. Terangkan cara membentuk kurva biaya total rata-rata dale 
Jee 
; 
-1 
tam 
yangka panyang. 
3. 
erbentu urut 
». 
Ferangkan faktor yar 
babl 
5but 
Vang menyebabkan sifat biaya total rata-rata tersebu! 
4. a. 
Terangkan perhubungan di antara kur Li 
dan 
b. 
•·
1
' ' 
tva iaya berubah rata-rata biaya total rata-rata 
1aya marpnas. 
• 
b. Bagaimanakah konsep biaya marjinal dapat 
kan 
tingkat kegiatan perusahaan yang at.'membantu seorang produsen dalam menent 
& 
<a1 
memaksimumkan keuntungan? 
226 
PRODUKSl 
8 
a. 
1.
pjaya tetap total yang dikeluarkan sesuatu perusahaan bernilai Rp 20000. Biaya berubah 
tal pada berbagai tingkat produksi adalah seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini : 
Jumlah produksi (unit)
Biaya berubah total (rupiah) 
1 
10000 
2 
3 
6 
18000
24000
39000 
10 
60000 
15
19 
90000 
• 
133000 
22 
• 
216000 
• 
t 
I 
Hitunglah:
1. Biaya total clan biaya total rata-rata. 
•
• 
• 
2. Biaya berubah rata-rata.
3. Biaya marjinal. 
I 
4. Biaya tetap rata-rata. 
I t 
b. 
Lukiskan grafik: 
1. 
' 
' 
I 
Kurva biaya tetap, biaya total clan biaya berubah total. 
' 
' 
2. Kurva biaya tetap rata-rata, biaya total rata-rata, biaya berubah rata-rata dan biaya
marjinal. 
' 
2. Dalam 
tabel di bawah ditunjukkan biaya total dari suatu perusahaan pada berbagai jumlah 
produksinya. Seterusnya dimisalkan biaya tetap total adalah Rp 25000. 
Jumlah produksi (unit) 
Biaya berubah total (rupiah) 
1 
2 
3 
6 
10
15
19 
150000
225000
300000
375000
450000
525000
600000
675000 
22 
f 
• 
Berdasarkan kepada data tersebut hitunglah nilai-nilai berbagai jenis biaya lainnya. 
b. Se~.. 
:but 
·bi 
anjutnya buatlah kurva-kurva berbagai iaya tersebut. 
227 
• 
• 
• 
' 
• 
• 
• 
• • 
• 
, 
• 
• 
• 
• 
' e 
. " ' 
• 
• 
4 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
. 
' 
aw8urws «nwis 
• 
' l 
e 
·- 
• 
• 
' 
• 
• 
• 
• 
' • 
• 
, 
• 
d 
, 
• 
• 
• 
¢ 
." 
, 
, 
-. 
• 
" 
t, 
see 
l •·
-- 
d 
. - 
• 
• 
• 
, 
-- 
£ , 
• 
• 
. 
. , 
• 
-- 
f 
• 
' 
• 
• 
- 
' 
% 
• 
-- 
. 
• 
• 
• 
see+ 
h 
• 
%. % .we • ­ 
&i· 
• 
' 
ice.e..iii.l,dg'wt±;ts.he.<who 
seer.« 
.. 
_¼ . 
• 
• 
- 
..,.,
_ 
.... 
, .. , 
.. 
• 
• 
! 
• 
• 
$ 
• 
i 
, 
' . 
+ 
• • 
• 
• 
• 
• 
, 
' 
• 
• 
.
. 
• 
.
' 
, 
' 
. 
. . ' - 
• • 
• 
• 
« 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
- 
» 
+ 
4.
. ,. 
r' 
• 
4 
• • 
st, 
« 
• 
4 
• 
• 
e 
• 
• 
- 
• 
• 
• 
' 
¢ 
' 
• 
• 
.
. 
• 
- 
• 
. -- 
, 
, 
• 
• 
• 
• 
.- 
f 
' 
. 
·- 
• 
, 
• 
' 
• 
e' 
••• 
l 
t 
• 
i 
f 
·+&. 
l 
ti £e' 
• 
v:+ es #sci 
' 
it.spj,1 
til
t t5 
• 
• 
, 
• • 
t 
rie; 
• 
+yrid sit-sa kso sst 
" 
• 
. 
� 
• 
• 
• 
• 
• 
.. 
• 
-- 
. , 
• 
• 
, 
• 
• 
. ,. 
» 
• 
. . 
. ,.l 
• 
E; 
+ t • 
e 
• 
• • 
+ l 
• 
• 
ta.&tf 
. . . 
• 
- 
r« 
· 
··d· � .. 1 -- 
· 
·
tu) 
.. 
c>.'r 
.t 
. 
e+ 
. t 
-! 
w 
• 
• 
l 
+ 
• 
, e Lio ea 
re
.eek...t
.co-
air. - «-.5.-r..a.age..eoo.»we or 
$ 
l 
·------· 
• 
'ielzy: 1. \srfr! s 
ii' 
. . 
• 
• 
&008&
? 
e 
# 
' 
• 
· 
• 
• 
• 
• 
0083 
. ' 
- 
- 
' 
• 
- 
+ 
0om0¢ 
' 
•• 
• 
• 
• 
.\ 
• 
« 
i 
• 
r 
+ 
• 
« 
•
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• • • 
• 
•• 
1 
$ 
t 
,. 
... 
. , 
' 
6. 
• 
j 
·- 
. 
,i "rt+w." !sf« 
dew-e»e 
• 
• 
.. 
+ 
, 
« 
.. 
e 
• 
• 
• 
; 
. 
• 
I 
• 
+. 
. ' 
• 
, . 
• 
+ 
.. 
• 
u 
• 
• 
• 
·t 
• d 
• 
t 
•
•
• 
' 
• 
• 
• 
• . 
• 
• 
• 
• 
.. 
• 
• 
• 
• 
• 
•. 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 4 
• 
• 6 
• 
• 
• 
• 
• 
ru ur asar an 
' ! 
t 
I 
• 
•
• 
• • 
enenuan ese1 
• 
. 
• 
1r a 
erusa aa 
• 
• 
• 
229 
. . 
• 
• • 
'
' 
I 
• 
f 
' 
" 
' l 
' 
f 
I 
I 
¢ 
r 
r 
' 1 
• 
$ 
} 
' I 
• 
• 
4 
f 
( 
• 
• 
•·' 
% 
«.« 
• 
.., 
e swipe..sen a 
.. , f 
we 
I 
w eerie 
t 
i 
1- 
$ 
A 
i 
"ii 
a 
l, 
I¼ 
t:t- 
� 
" 
! 
' 4 
& 
- 
' 
l 
• 
' 
• 
i; 
, 
, 
E 
" 
� 
' 
• 
€ 
l. 
' 
·- 
\ 
- 
- 
- 
. . 
• 
• 
• 
ersa1n 
asar
urna 
e 
HAL-HAL YANG DITERANGKAN 
• 
• 
• Ciri pasar persaingan sempurna.
• Pemaksimuman keuntungan jangka pendek.
• Biaya marjinal dan kurva penawaran.
• Operasi perusahaan dan industri dalam jangka panjang.
• Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna. 
t 
· sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar 
ini 
azdalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau 
jsa 
yang tinggi ( optimal) efisiensinya. Dalam analisis ekonomi sering dimisalkan bahwa 
perekonomian 
merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi dalam prakteknya tidaklah 
mudah 
untuk menentukan jenis industri yang struktur organisasinya digolongkan kepada 
pcrsaingan 
sempurna yang murni, yaitu yang ciri-cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam 
tori. Yang 
ada adalah yang mendekati ciri-cirinya, yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan di 
sekto r 
pertanian.
Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak wujud di dalam
praktek, adalah sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan perusahaan dalam
Persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan sempurna dapat dijadikan
landasan di dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis struktur pasar lainnya. Di
mping 
itu 
analisis ke atas pasar persaingan sempurna adalah suatu permulaan yang baik dalam 
cmpelajari cara-cara perusahaan menentukan harga dan produksi di dalam usaha mereka 
ntuk 
mencari keuntungan yang maksimum. 
RI-CIRI PASAR PERSAINGAN SEMPURNA 
at %. 
I 
.%% 
1a 
i
ac a; 
ersaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri li
mana 
"apat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat 
231 
Setiap Perusahaan Mudah Ke Luar Atau Masuk 
Sekiranya perusahaan mengalami keruginn, dan ingin meninggalkan industri terscbut, langkahi 
dapat dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin mclakukan kegi 
di industi tersebut, produsen terscbut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannu 
tersebut. Sama sckali tidak terdapat hambatan-hambatan, baik sccara legal atau dalam bentuk h»in 
-s
ecara keuangan atau secara kemampuan teknologi, misalnya--kepada perusahaan-perusahaan 
untuk memasuki 
atau meninggalkan bidang usaha tersebut. 
Menghasilkan Barang Serupa 
' 
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yug 
dihasilkan sangat sama atau serup. Tidak terdapat perbedaan yang nyata di
antara barang yang 
dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamaka 
dengan istilah barang 
identical 
atau homogenous. Karena
barang-barang tersebut adalah sangat ser 
para pembeli tidak dapat membedakan yang mana yang dihasilkan oleh produsen atau B 
at 
produsen lainnya. Barang yang dihasilkan seorng produsen merupakan pengganti sempu" 
.... ,1 h�t111nt ttau 11011-rptef � to111p�titi�11 ynln1 perJ·ai1,ga11 rltr,ga,1 ,,it"sal'!Ja ,,,e/ak.11ka11 ik/n11 dt111 
b 
prom� 
Ki 
'K" 
: 
hhwl 
n 
'· 
: 
• 
1edaunt? 
samna sekali. 
·,adapat Banyak Perusahaan di Pasar 
,% 
IerG"' 
Dbl. 
• 4lah yang menyebabkan
perusahaan tidak
mempunyai kekuasaan untuk men!!" , 
A 
• 
ah h'} 
Sifat 
inti Y ' 
"" 
" 
~ 
serus 
e_ 
+,meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan
sangat banyak dan masing-masingP ~at 
Sifat
in» 
I' 
, 
r. 
[em P 
an rs' 
»d 
s 
ti 
h 
kan 
s~Aro 
Leibatnya produksi settap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandin" 
tat 
'' 
, 
Seba 
~~a 
e. 
" 
serus!" 
232 
• 
• 
' 
sEMPURN 
men 
atu 
Ienurun] 
et!' 
~engrul! 
rcbut, 
"edij 
mem 
Pun 
·mpun} 
:. 
a 'as 
pe' 
-rsaing" 
.:. 
j 
, 
cmbeli adat,y, 
P"", .. 
~ms' 
kean pula bahwa masing-masing pembcli terse] 
" ange ; 
p»l" 
mdimtsal 
r. 
"Dutmem 
~,demik" 
keadaan di pasar, yaitu mercka mengetahut , 
Danyale 
_~r 
'nyai pen,y, 
n" 
menget 
ngkath, 
''
,enput""" ~tan ke atas harga
terscbut. /Akibatnya
para proad, 
"37 
Uhunn 
yang be 
f 
,1-peruP' 
:. di b 
a pemub""" , a yang
lcbih tinggi lari 
'sen tidal 4, 
au 
yang 
crlaku di pasar. 
" pat 
meat 
• 
DAN HASIL JU 
pRMINT 
[isis usaha sesuatu
perusahaan untuk memaksimumkan ] 
p d»ham menganal"" 
" 6"untungan, dua hat 
I 
I 
rues diperhati kan 
I 
I 
. 
,,0
duksi yang dikeluarkan perusahaan. 
B
• iaya pr 
. 
. 
, Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu. 
Sit biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau dalam 
«altar pasar manapun ia digolongkan. Dengan perkataan lain, apakah sesuatu perusahaan itu 
head dalm
pasar persaingan sempurna, atau monopoli, atau oligopoli, atau persaingan 
monopolistis, ciri-ciri fungsi produksi dan biaya produksinya adalah seperti yang dijelaskan 
din Bab 
Sembilan dan Bab Sepuluh. Akan tetapi sifat hasil penjualan adalah berbeda 
di 
antara 
pee persaingan sempurna dengan struktur pasar lainnya. Perbedaan ini disebabkan karena 
dzri 
~rju 
sudut seorang produsen, bentuk permintaan yang dihadapi oleh seorang produsen di 
pas 
sempurna berbeda sifatnya dengan yang dihadapi seorang produsen di pasar 
iiny 
I 
PERMINT AAN PASAR DAN PERUSAHAAN 
I 
I 
pdah iri 
pertamz da 
. 
dz b- :belt ·2 
' 
I 
Jae 
1a 
1ar 
pasar persaingan sempurna yang diterangkan pada agan sebetum 
mn: 
I 
� ftntlmt 
ado/ab 
lttiop perusahaan ado/ab pengambil har;ga, yai tu ses ua tu perusahaan tidak mempunya 
"ntk menentukan harga. Interaksi seluruh produsen dan seluruh pembeli di pasar yang
enentukan harga pas: 
.,» .: 
d. 
h a yang sudah 
5ar, tan 
tenla% 
seorang produsen hanya "menerima' saja a'g 
tersebut. Ini be 
·
1b 
·ik 
da dijual oleh 
Pdosehn- ., 
erart erapa banyak pun barang yang diproduksikan 1an 
d,,'la t
dak akan d 
:· lah yang 
"duksilken iouj, 
I@pat mengubah harga yang ditentukan di pasar, karena ju!"p 
i,, 
anyasebagian
k 
·i] s-de :. 
~.. • 
I 
di 
Bagaimanakt 
Permintaa 
. 
'8H 
Kecl saja
lari jumlah yang diperjualbelikan 
Ii 
pasat. 
" seperti 
itu di 
b. 
tdalah sepert 
njukkan a~y, 
gambarkan dalam grafik? Cara menggambarkannya aa 
Omnia,, "am
Gambar 
11.1. 
Pa 
1.1 () menuni· 
dihasilkan 
ter¢ 
. 
Ialam
st 
.. 
harga pas 
, dan jumlah La 
r. 
.. 
1 
~dala
h 200000
unit. 
a+ 
arang yang diperjualbelikan 
adala 
233 
I 
BAB SEBELAg 
I 
$;"o»is 
- 
­ 
'mint%n 
I I 
@ng Dihadapi Perusahaan dan Pasar 
p 
p 
I 
s 
D 
3000 
• 
0," 
I 
I 
I 
I 
D 
' 
I 
• 
Q 
0 
Q 
300 
0 
200.000 
I 
(i) 
Perusahaan 
(II) Pasar 
\ 
l 4 
Gambar 11.1 () it 
vl1% 
I 
ha 
da 
:. 
· 
I 
tun1u an perm1ntaan yang dihadapi oleh suatu perusa aan alam industri 
terselut. K 
b 
. 
.. 
'· 
-urva permintaan dd adalah berbentuk satu garis yang sejajar dengan sumbu datar, dan 
I 
\
\ 
z° harga yang dicapai adalah Rp 3000. Kurva dd adalah bersifat elastis sempurna karena
ua alasan. Yang pertama, hasil produksi perusahaan tersebut adalah serupa (identical) dengan
produksi perusahaan-perusahaan lain dalam industri itu, dengan demikian apabila perusahaan
tersebut menaikkan harga hasil produksinya, tidak satu pun dari hasil produksinya akan tetjual.
Para konsumen akan membeli dari perusahaan lain. Alasan kedua, oleh karena produksi
perusahaan tersebut adalah sebagian k
ecil saja dari yang diperjualbelikan di pasar, perusahaan
tersebu
t d
apa
t m
enjual seluruh produ
ksinya pada harga Rp 3000. Sumbu datar dari Gambar 
11.l 
(i) menunjukkan b
ahw
a p
ro
duksi perusahaan itu adalah jauh lebih k
ecil dari jumlah barang
yang dip
erj
ualb
elikan di pasar. Karena perusahaan itu
dapat
menjual
semu
a hasil produksinya,
tidak ada a
las
an k
ep
ada perusahaan untuk menurunkan harga penjualan barangnya. 
BASIL PENJUALAN MAR]INAL, RATA-RATA DAN TOTAL 
Dalam uraian di bawah ini secara grafik diterangkan hubungan di antara kurva-kurva permintan, 
kurva hasil penjualan total. 
i1 Penjualan Rata-rata 
Hasi 
ada dasarnya digambarkan dengan tujuan untuk menjelaskan tentang I" 
tomlil 
rmintaan pa« 
t» 
: 
. : 
Kurva pet 
i dala} 
,de 
sesuatu barang pada berbagai tingkat harga. Di samping 
:. 
n terhadap s 
itu, d 
permintaa 
'll 
. 
Hiteri 
rusahaan, ia menunjukkan pula hasil penjualan rata-rata yang 
~ 
:: zegiatan per 
:.. 
ersaing 
\ 
I 
I 
rodusen pada berF''_ ~ea-rata (AR) adalah seperti yang ditunjukkan dalam Gamb 
p! 
basil penjualan ra 
I 
Sempurna 
f 
234 
IJAN BUMfJUf tNA 
N
pnsAll" 
[mint' 
i" "
aha 
qnt' 
'n 
! 
'iry 
"" ~~on d" 
"wtpq¢' ", a,, " 
pet!"" 
" 
"hr, 
atan Mar]inal 
't a, 
rye 
yfrtinl, 
·pnknr' 
' 
hhanr 
"a 
n lrt 
• 
:''lu r, 
pa,en, 
nit tamb 
" 1Ml 
7 
«etiP",, ~e, sckiranya
harga 
penjuaa, 
"
tctap 
Rp 6000, ctiep unit rt~j, "hope , #, 
Begitt 
" 
le 6000,D¢ 
k Ip· 
"aha«n hoar, 
" ~~~~it hasilpenjualan scbnya
1.. crypan 
1 
dcerikn, dalam"" 
dot a 
·u
kcadaa 
• 
• 
'ulun mar); 
2(i) kurval 'n 
'o 
ur 
n 
kurva 1, 
I 
1 
' 
409) 
Hasil Penjualan Total 
Slurl jlah pendapatan yang diterima perusahaan 
dari 
menjual harun g nun
dip odukii kan u diraalen 
lasil pejulan total (TR 
yaitu
dari pcrkataan Total Revenu e), 'Tclah ditcrangkaun balrw dalamn 
I 
persaingan sempurna hara tidak akan bcrubah 
walau bagaimanapun banykny jumlah barug 
I 
yang dijual pcrusahaan. Ini mcnycbabkan kurva pcnjualan total (TR ) adalah berbentk gris urs 
GAMBAR 11.2
Hasll Pen]ualan Rata-rata, Marjinal dan Total 
p 
p 
6000 
d,
= AR,= MR 
--- 
------ 
I 
I 
• 
a 
6(0(( 
= 
3000 
d,=AR,=MR, 
30000
---- 
- I 
- 
I 
0 
I 
• 
I 
0 
Q 
10 
0 
penjy 
(i) Kurva permintaan 
(11) Kurva hasil 
235 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
I 
• 
I 
yang bermula dari titik O. Dalam Gambar 11.2 (ii)
garis TR, adalah kurva _See, 
' 
asil 
:da 
penjua 
:k; 
• TR 
apabila harga adalah Rp 3000, sedangkan garis 
, adalah kurva hasil penjual. ""nto 
hasil penjualan total pada berbagai jumlah barang yang dijual. Sebagai 
yak%,,, 
. 
menggambarkan bahwa pada harga Rp 3000, penjualan sebanyak 10 unit akan 
contoh ., ' 
' tik, 
hasil
penjualan total mencapai Rp 30000 dan titik A,
menunjukkan bahwa pa.,"""YebabM,, 
k 
·babk 
penjualan sebanyak 10 unit akan menyebal an asil penjualan total perusahaan 
h: il 
:. 
arga Rp 6y 
' 
Rp 60000. 
mencap%. 
• 
PE 
SIM 
• 
KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK 
Dalam bagian 
ini 
secara serentak akan ditunjukkan contoh angka tentang biaya produksi. 
. . 
k 
D 1 
h 
k; d; 
asil 
, 
penjualan dan penentuan <euntungan. alam contol ini akan litunjukkan 
(i) 
cara menghinn 
I 
I 
• 
biaya total, biaya rata-rata dan biaya marjinal, (ii) cara menghitung hasil penjualan total, penjualaa
rata-rata dan penjualan marjinal, dan (iii) menunjukkan caranya sesuatu perusahaan menentukan
tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan. 
l 
I 
• 
Sebelum hal-hal yang dinyatakan 
di 
atas ditunjukkan dan diterangkan, akan dirumuskan dta 
t 
cara untuk menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan. 
l 
• 
• 
l 
SYARAT PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN 
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan denga 
• 
• 
dua cara berikut: 
• 
• Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
• Menunjukkan keadaan di mana hasil penjualan marjinal
marjinal.
sama dengan biay 
, 
l 
I 
Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan membanding" 
• 
2 
'' 
o 
h ·1 
· aJ 
'rho 
h ·1 niu 
as1l 
,u, 
penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara asil 
pe 
" 
tal 
di 
le 
: 
: 
tot
yang Iiperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai ma# 
ksimun' 
bil 
t: 
? 
'° 
apabil
a perbedaan di antara keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang pe 
i' 
ma 
keuntungan yang maksi 
k di 
· 
bi! 
,); ha·il pe
so 
total de's 
+l an 
. 
'' 
as1mum 
akan 
Iicapai apabila perbedaan nilai antara asil 
en)uala 
biaya total adalah yang paling maksimum. 
~ 
C: 
ked 
ct-r' 
bi 
-ara yang «edua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data 
dan biaya marj·al. Pe
de.. 
iay 
Hee: di mana I 
~l 
. 
arpna.
'emaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi 
pet 
II ',n 
1al: -:,] 
'b' 
'' 
l' 
haan 
juz1an marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC) atau MR = MC.
Suatu perusal_, 
menambah keuntungan a 
bil 
. 
> MC-' 
o•· 
. 
n} 
n 
npn 
I 
n mennrnbnh p1·oduks1nt,a pada kettkn 
h 
MR 
il 
as ·nu 
·. 
.. 
iv. 
1
1�n 
6 
J 
.. 
ml! 
r· luls1 Ian 
. 
· a,. 
mengurany duked. 
maksimum di 
.4. keun' " 
• 
g1produksi 
lan 
penjualan 
akan 
menambah untun g. 
Ma63 
capai dalam keadaan di mana MR 
= 
MC berlaku. 
236 
% 
SEMPURNA 
NGAN 
I 
ans" 
ire 
ka dr 
~ 
s' 
,~thal 
yang dinyatakan 
li 
sum h' 
atas ditunjult 4,~ 
8"" 
~~ajukkan kedua cara untuk menentuka ~.,""ngkan, akan dine 
«an lan die 
~ 
~k me" 
• 
2cmaksimuman t 
conto 
u"" 
."cUntungan 
" 
oleh 
suate 
a
' 
pRODUKSI DAN BIA YA PRODUKSr 
pl 
~J 11.
1. Angka-angka dalam tabel ini
adatah a, 
" Tbc 
'' 
,3ala! 
agak erbeda den 
kt"" 
,menerangkan tentang biaya produksi. Walat1% 
~ 
gan dalam Ta6a] 
ng is 
ba 
· 
ii[¢ 
s; 
" 
2agaimanapun analisis 
l." 
; 
~nalisis 
dalam agian ini ersifat mengingatkan ke bay; 
3 
snya sama. 
ab it 
$a1 kembal 
dan mele
Jes», 
"_,engkan 
dalam Bab Sepuluh yang lalu. Seperti yang 
te
lat , _lengkapi 
kah 
halal 
I"""" 
be 
; 
telal 
litunjukkan sebelum ;
t 
' ,rel10.1 
dan 
11.1 
ertujuan untuk memberikan gambn 
;. 
sham AP 
• 
ini, 
3a' 
2aran nipotetis mengenai sift 
z; 
atara 
tingkat produksi dengan berbagai konsep biaya 
produts;_; 
,en 
. 
_se 
a) 
° 
roduksi- iaya total 
~~, 
den biaya marjinal. Pada dasarnya data tersebut menerangka 
heal.~j,, 
et-a 
rat 
mm"" 
an al-hal erikut: 
• Dalam 
kolom (1) 
ditunjukkan berbagai jumlah produksi yang dapat dicapai. 
• Kolom 
(2) menggambarkan 
biaya tetap total yaitu 
biaya yang dikeluarkan untuk 
membeli input tetap yang digunakan dalam proses produksi. 
• Kolom (3) 
menunjukkan 
biaya berubah total yaitu
semua biaya yang dibelanjakan 
untuk 
membeli 
input berubah (tenaga kerja). 
• Dengan menjumlahkan biaya tetap total (dalam kolom 2) dengan biaya berubah
total (dalam 
kolom 3) 
diperoleh biaya total, yaitu seperti ditunjukkan dalam 
kolom (4). 
'E. 11.f 
4ih
Produksi dan Biaya Produksi (ribu rupiah) 
/mnlah 
Biaya 
Biaya 
Biaya total 
Biaya 
Biaya tetap 
Biaya 
Blaya 
Modulsi 
tetap 
rata-rata 
berubah 
berubah 
rata-rata 
mar}lnal 
total
rata-rata 
(5) 
(8) 
In) 
(2) 
(7) 
(3) 
(6) 
(4) 
0 
- 
• 
- 
100 
0 
100 
200 
100 
; 
100
200 
100 
100 
140 
100
80 
2 
100 
90 
50 
180 
3 
113,3 
280
60 
80 
33,3 
95 
100
240 
4 
340
70 
40 
25 
100 
380
60 
80 
280 
5 
20 
100 
20 
8 
300 
80 
63,3 
400
80
17, 7 
' 
100 
7 
380 
480
150
14,3 
90 
75,7 
100 
8 
110 
530 
630
250
12.5 
97.5 
100 
140 
% 
780 
880
380 
128,9 
100 
11,1 
IO 
180 
1160 
1260 
170 
540 
10o 
10 
• 
- 
1700 
1800 
237 
, 
• Biaya marjinal, yaitu tambahan biaya yang perlu dikcluarkan unt 
SEge.. 
unit produksi, ditunjukkan dalam kolom (5). 
menambah , 
I 
• Kolom (6)
menunjukkan biaya tetap rata-rata-yaitu biaya tetap dil, 
.: 
ag1 denga, : 
produksi. 
"iuml,, 
• Kolom (7) menunjukkan biaya berubah rata-rata, 
yaitu 
biaya berubah toy 
dengan jumlah produksi. 
• Biaya total rata-rata ditunjukkan dalam kolom (8). Biaya ini menggar mbarkan 
?gi 
per unit untuk menghasilkan suatu barang. 
3y 
Seperti telah diterangkan 
dalam Bab Sepuluh, ciri-ciri dari data dan kurva berbagai::. 
Jens biay% 
adalah: 
• Biaya berubah total mula-mula mengalami kenaikan yang lambat, akan tee 
setelah satu tingkat produksi tertentu kenaikannya makin lama makin cepa " 
• Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total.
• Biaya tetap rata-rata semakin lama semakin kecil. Oleh sebab 
itu 
kurva biaya tetap 
rata-rata menurun dari kiri atas ke kanan bawah. 
I 
' 
• Biaya berubah rata-rata, biaya total rata-rata dan biaya marjinal, mempunyai sifa
yang sama: pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya tersebut semakin
menurun apabila produksi meningkat, tetapi pada produksi yang lebih tinggi 
biaya-biaya tersebut semakin tinggi apabila produksi 
di 
tam bah. Berdasarkan sifat 
ini 
kurva untuk ketiga jenis biaya berbentuk huruf 
'U7. 
I 
• 
Sifat-sifat berbagai jenis biaya seperti yang baru dinyatakan di atas perlulah benar-benar 
' 
diingat 
j 
dan dipahami. Analisis penentuan produksi yang akan dibuat dalam bab ini dan beberapa bab 
kemudian akan menggambarkan kurva berbagai jenis biaya berdasarkan sifat-sifat yang dinyatakan
di 
atas. 
' 
JUMLAH 
PRODUKSI DAN HASIL PENJUALAN 
Hubungan 
di 
antara jumlah produksi dengan hasil penjualan total, hasil penjualan rata-rata dan 
hasil penjualan marjinal ditunjukkan dalam Tabel 11.2. Data dan informasi yang digambarka 
dalam 
setiap kolom adalah seperti yang dinyatakan di bawah ini: 
• Data dalam kolom (1), seperti juga dalam Tabel 11.1, menggambarkan juml!
produksi yang dapat dicapai.
• Kolom (2) m 
I 
··lade ;. 
I 
: H: seuni' 
enunukkan tingkat harga barang yang diproduksi. 
larga 
tetap Rp150 ribu leh] 
. 
>mpurn 
• 
I 
oel arena produsen tersebut berada di
pasar persaingan s° 
Kolom (3) mer 
·l 
he· 
barb% ; :nunukan asil penjualan total yang akan diterima produsen
crbagai tingkat produk· D, 
de pad" 
, 
4 
dihi· 
tersebu' 
ukKs1.
ata hasil penjualan total dalam kolom 
tung dengan 
a 
menggunakan rumus
berikut: 
TR =Pk 
Q 
• 
238 
NGAN SEMPURNA 
~s 
@au1 ,aajualan (ribu rupiah) 
",sdn 
pd" 
Hasll pen]ualan total 
Harga 
ah
produ ts' 
Hasil penjualan 
(P) 
" 0) 
marjinal (MR) 
(2) 
Hasll pen[ualan total
rata-rata (A)
(4) 
(TR =P x 0) 
(3) 
() 
(5) 
- 
150 
- 
- 
0 
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150 
150
300
450
600
750
900
1050
1200
1350
1500 
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150 
1 
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150 
2 
3 
4 
5 
6 
1 
8 
9 
10 
di mana TR adalah jumlah hasil penjualan, P adalah tingkat harga dan Q adalah 
jumlah produksi.
• Kolom (4) menunjukkan hasil penjualan rata-rata. Telah diterangkan bahwa dalam
persaingan sempurna harga adalah tetap, walau berapa pun jumlah produksi yang 
dilakukan. Oleh sebab itu hasil penjualan rata-rata (AR) adalah sama dengan tingkat 
harga (P).
• Kolom (5) menunjukkan hasil penjualan marjinal yaitu tambahan hasil penjualan
yang disebabkan oleh pertambahan seunit barang yang dijual. Oleh karena harga
adalah tetap, maka hasil penjualan marjinal adalah sama dengan tingkat harga. 
MENENTUKAN KEUNTUNGAN MAKSIMUM 
Seelazh secara lengkap menjelaskan berbagai angka/data yang terdapat dalam Tabel 11.1 dan 
l2, 
dapatlah sekarang dilihat caranya perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan 
enghasilkan keuntungan yang paling maksimum. Telah dinyatakan bahwa terdapat 
dua carad 
ntk 
menentukan tingkat produksi yang memaksimumkan untung tersebut: 
(i)
dengan 
'inal dan biaya marjinal. Kedua pendekatan tersebut diterangkan dalam uraian berikut. 
basilP.: 
G,,Jualan Total, Biaya Total dan Keuntungan 
Ir 
merupak. 
kc 
ema.. akan cara yang paling mudah untuk menentukan tnga! 
·· skat produksi yang akan 
, 
simumk: 
Ie 
:b 
y: 
perlu dilakukan 
'ala4, 
an zeuntungan. Untuk menentukan keadaan tersebut yang 
• 
239 
I 
TABEL 11.3 
Hasil Penjualan, Biaya Produksi dan Keuntungan Maksimum 
Biaya produksi 
Harga penjualan
(2) 
Produksi 
() 
euntungan 
(3) 
(4) 
- 
0 
100 
-100 
1 
200 
150 
300 
-50 
2 
280 
20 
3 
450 
340 
110 
600 
380 
4 
220 
5 
750 
400 
350 
900 
480 
6 
420 
- 
1050 
630 
420 
7 
880 
320 
1260 
8
9 
90 
1200
1350 
• 
1800 
1500 
10 
-300 
• Membandingkan hasil penjualan total dan biaya total pada setiap tingkat prod:ks 
• Menentukan tingkat produksi di mana hasil penjualan total melebihi biaya toz 
pada jumlah yang paling maksimum. 
Dengan mengingat kepada kedua langkah tersebut sekarang perhatikan contoh angka dalam Tie 
, 
11.3. 
Kolom (2) menunjukkan hasil penjualan, manakala kolom (3) menunjukkan biaya produis­ 
Keuntungan yang diperoleh pada berbagai tingkat poduksi ditunjukkan pada kolom (4)­ 
dihitung 
dengan formula berikut: 
= 
Keuntungan 
Hasil penjualan total - Biaya produksi total 
Hasil 
penghitungan yang diperoleh menunjukkan keuntungan maksimum dicapai apabila 
perush 
memproduksikan sebanyak 6 atau 7 unit
dan keuntungan maksimum yang dinikmati perusah 
n 
dilakuk 
th: 
Kan
perusahaan adalah sebanyak 7 unit-yaitu pada ketika basil penjualan marji' 
5 
±-
al[ll
t 
·ama dengan 
[ 
biaya marjinal (MC), 
] 
Hasil Penjualan Marji 
Untk 
1, B; 
'
, 
nal, 
iaya Marjinal dan Keuntungan 
4 
tu 
memahami pendekatan hasil 
·%. 
a 
_ 
Jengan le 
baik, 
satu
contoh ar ke 
4e. 
Penyualan marjinalbiaya marjinal (MC 
= M) 
.. 
ungka akan diterangk Peche' 
psl 
Penjualan 
marjinal de 
b. din gka 
;- 
<an. 'erhatikan Tabel 11.4- yang memban '',pt 
engan iaya m:·>• 
'5 .,:
Tube 
arjnal. Data dalam tabel tersebut diambil dar 
240 
• 
,NGAN SEMPURNA 
I 
.sre 
pi. 
untung (ribu rupiah) 
ant' ,~~~«tan 
·! 
tan I" 
Tambahan hasil 
Tambahan biaya 
penjualan (MR) 
as" 
Tambahan 
(MC) 
Jumlah 
keuntungan 
keuntungan 
(2) 
(3) 
(4) 
(t) 
(5) 
- 
- 
- 
- 
- 
0 
150 
100 
50 
t 
50 
80 
150 
2 
70 
120 
150 
60 
90 
3 
210 
40 
150 
110 
320 
4 
150 
20 
130 
450 
5 
150 
80 
70 
520' 
6 
150 
150 
7 
520 
0 
150 
-100 
250 
420 
8 
150 
380 
-230 
190 
9 
150 
540 
-200 
-390 
10 
- 
- 
• 
· cart Dalam
nilai ini masih termasuk biaya tetap sebanyak p100 
ribu. 
tatuk 
data biaya marjinal) dan Tabel 11.2 (untuk data hasil penjualan marjinal). Data 
dalam 
lom 
(4), yang
menggambarkan tambahan (atau pengurangan) 
untung 
apabila 
produksi ditambah 
st unit, 
dihitung berdasarkan formula berikut: 
Tambahan untung 
= 
Tambahan penjualan total -- Tambahan biaya 
Berdasarkan kepada data dalam kolom (4), dalam kolom 
(5) 
ditunjukkan jumlah untng Ya8 
dieroleh 
pada berbagai tingkat produksi. 
Jumlah untung dalam kolum (5) itu merupakan keuntungan 
"bruto, 
yaitu 
sebelum diwS' 
gan 
biaya tetap. Sebagai contoh, keuntungan yang diperoleh apabila produksi adalah 
+ unH' 
ah:
Rp320 rbu (ihat Tabel 11.4) -- Rp 100 ribu 
= 
Rp 220 
ribu. 
Seperti dengan dl" 
P 420 , ;; 
;, 
;r 
a1eh 
dengan 
dala" 
yang 
dihitung 
,_, 
'Ubu. Nilai keuntungan maksimum ini adalah sama 
ekatan, 
de8"" 
; 
ak 
7 
~_._ 
~;~~ 
teller 
b
ahwa 
pada produksi seban 
,, 'Prtama. Analisis yang
kedua 
ini 
jelas 
menunjukkan bat\ 
,, aka 
hal ya8 
" pems), 
~),
.~
m
eat 
produksi di mana 
MG7) 
7 unit, yaitu pada tung& 
ksimumkan 
" 
sa aan akan memprodukst 
D 
alam 
1;a;. 
·i 
arga) yang men"" 
"%an sel, 
-MR. Oleh 
scbb "" 
ah 
.. 
.:. 
."
aitu 
ea 
cuntungan, dalam Gambar 11.3 ditunjukkan kurva 
241 
I 
• 
GAMBAR 11.3 
Menentukan
Tingkat Produksi yang Memaksimumkan Keuntungan 
500 -- 
I 
• 
400 
- 
MC 
c0 
c 
·- - 
s £ 
300 
U c 
Ea 
.... 
c 
­ 
co 
% _ 
0 
200 
d 
>- - - 
•• 
- 
co 
= IM[ 
r 
100 
! 
I 
I 
• 
I 
• 
0 
2 
4 
6 
le 
7 
8 
h 
, 
, 
Kuantitas produksi 
: 
• 
' 
' 
tingkat produksi yang memaksimumkan keuntungan. Grafik tersebut dibuat berdasarkan dz 
dalam Tabel 11.4. Sesuai dengan data pada Tabel 11.4,
kurva MC dan kurva MR aka 
• 
berpotongan pada tingkat produksi sebanyak 7 unit. 
I 
• 
• 
GRAFIKPE 
IMV 
• 
KEVNTVNGANJANGKAPENDEK 
• 
Seperti
juga halnya dengan penggambaran dengan menggunakan angka-angka, dengan
sec: [ 
grafik
pemaksimuman keuntungan oleh
suatu perusahaan dapat ditunjukkan dengan da 
• 
cara, ya1tu: 
• Dengan grafik yang menggambarkan biaya total dan hasil penjualan total. 
• Dengan grafik yang menunjukkan biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. 
PENDEKATAN BIAYA TOTAL-HASIL PENJUALAN TOTAL 
Pemaksimuman keunt 
de 
.., . 
dale
Gamba 
ungan tengan menggunakan pendekatan ini ditunjukkan lam 
11.4. Kurva TC (bi% 
l), d. 
, 
d yans 
aya total, Ian TR (hasil penjualan total) dibuat berdasarkan lat 
'dpat dalam Tabel 11.1
dan 11.2. Kurva TC bermula di atas kurva TR, dan ini terus berlangs 
" 
seining ya tin 
. 
. 
• 
ta 
TR 
ran ahwa perusaha; 
l, 
: 
cap 
. 
antara 2 sam 
· 9 
aaan mengalami kerugian. Pada waktu produksi 
men 
.:. 
par 
unit kurva TC Le
d di b. 
.4 bah 
perusahaan mer 
leh 
'' erada 
.. 
Ii 
awah kurva TR,
dan ini menggambarka 
mperolel keuntungan. 
" 
'5 
242 
I_ 
\ 
SEMPUNA 
g4NGAN 
5 
~ss 
TR 
1600 
TC 
B 
1� --------------------- 
Keuntungan
maksimum 
800 
-------------- 
630 
• 
400 
0 
2 
4 
6 
7 
10 
8 
Kuantitas produksi 
,'pabila dibuat garis tegak di antara TC dan TR, 
garis
tegak yang terpanjang-vyait pad 
Pabila 
produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah berada 
di 
atas kurv TR 
kembali, 
g." TR dinamakan titik impas (break-even point)-yang
menggambarkan biaya total yang 
arkan per 
'erseb, 
h: 
d: 
di 
. 
., 
. 
Tusahaan adalah sama dengan hasil penjualan total yang literimanya. 
Pe 
'erpotongan 
berlaku di de 
.:. 
;1 A de 
·il, B 
ua 
titt
k, 
yaitu 
titik A
Ian 
tItk . 
PEN 
d, ' kepad: 
bel 11.1 d. 11.2. 
Kurva-kurva 
yang 
t 
ad, 
da 
angka-angka yang terdapat dalam 
Tal 
... 
t.-. 
tan 
.: 
ah 
Ayc_'' ' 
ngan maksimum 
· 
, AC, MC 
dan 
MR. 
Kegiatan perusahaan mencapat 
keunt"" 
+ 
243 
• 
BAB 
see. 
<Us 
GAMBAR 11.5 
Menentuken Keuntungan Maksimum dengan Kurva Blaya dan Penjualan Marjinal 
% 
AC 
' 
• 
- - 
• 
MC 
AV€ 
C: 
s 
C 
E 
tts 
s 150 
MR 
• 
' 
·- co 
Keuntungan 
t 
' 
100 
90 
A 
• 
B 
I 
I 
� 
• 
I 
• 
• 
• 
# 
l 
so 
• 
• 
I 
• 
t 
I 
I 
I 
i 
I
I 
t 
: 
I 
• 
0 
2 
4 
6 
7 
10 
8 
• 
1 
Kuantitas barang 
• 
• 
= 
MR. Dalam Gambar 11.5 keadaan di mana MC 
= 
MR berlaku pada waktu produksi ad, 
· D 
th: 
duksi ad 
d 
·iki 
Bil. 
··k 
. 
unit. 'engan temil:ian perusaaan mencapai :euntungan maksimum apab1la pro
sebanyak 7 unit. Jumlah keuntungan ditunjukkan oleh kotak EABC.
Walaupun dimisalkan setiap perusahaan akan berusaha untuk memaksimumkan keunttU1t 
tidaklah berarti bahwa setiap perusahaan akan selalu mendapat untung dalam kegiatan"_ 
:. 
: perus 
jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerug1a
(atau keadaan keseimbangan perusahaan), yaitu : 
• Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal).
• Mendapat untung normal.
• Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah.
• Dalam kcadaan menutup atau membubarkan perusahaan. 
• 
244 
• 
SEMPUANA 
• 
NGAN 
pcnsA" 
as 
Atau Lebih Normal 
Normal 
kegiat" 
: 
ad" 
~~en
akan mendapat untung luar biasa apabila harga adalah lebih tinggi dari biaya 
perusal" 
6(} 
j. 
3? 
~ling minimum. Jadi apabila harga adalah 
P, 
perusahaan akan mendapat keuntungan 
~~mt"""'~~gen ini dicapai pada waktu jumlah produksi adalah 
Q, 
dan besarnya keuntungan 
.~a.Ke 
3PB.K 
:.. 
: 
1dek 
at 
.tadalah 
AEF,o. 
Keuntungan seperti ini hanya akan berlaku dalam jangka pen€8 
at""_panjang adanya keuntungan tersebut akan menarik kemasukan perusahaan-per­ 
. terscl! 
p»la? ] sk~tea penawaran barang akan bertambah dan ini mengakibatkan penurunan harg 
»an
ba"" 
:uel""
,~~% euntungan Perusahaan 
«eKemnu9" 
• 
I 
p 
p 
AC 
p 
MC 
MC 
AC AVC 
€ 
n 
do = Ao= Mo 
A 
MAo 
B 
MR 
3 
MR % 
2 
=ARR.=M 
1 
Q 
0 
Q 
0 
Oo 
(i) Mengalami kerugian 
(i) Untung lebih normal
dan untung normal 
p 
MC 
AC 
AVC 
• 
=AR=MR 
d = AR,= MR 
P, 
Q 
0 
' 
(i) Titik tutup usaha 
245 
' 
• 
I 
BAB 
l . 
. 
Sehngga 
· 
ge 
. I I 
. d l 
. 1
7 
· 
akhirnya keuntungan luar biasa terscbut 
8ELAs 
tidak 
wujuc 
lagi. 
Keseimbangan jano., 
I d · 
aKan 
Iterangkan dalam bagian lain 
· 
· 
I · b b · · 
dari al 
ini. 
g a Pan1a 
30g 
Gambar 11.6 
(i) 
juga menggambarkan keadaan di mana perusahaan mendapat ; 
4: 
Pasa 
atau keuntungan normal. Suatu perusahaan likatakan memperoleh keuntunga 
dik; k 
l 
unto 
apabila hasil penjualan totalnya adalah sama dengan biaya total. 
rma 
Dalam biaya total termasuk biaya eksplisit dan biaya tersembunyi. (Lihat pend 
Bab Sepuluh untuk definisi dari kedua jenis biaya in1). Dalam Gambar 11.6() perusahaa~""
P d h 
memperoleh untung normal apabila harga adalah P,. ada arga ini 
. . MC d. 
lipotong oleh Mp 
atakan 
titik E,, dan titik 
= 
= 
E, 
terscbut adalah titik singgung garis d, 
AR, 
MR, dengan kurvea Ac!" 
• 
1 
• 
• 
• 
·\fen; 
AC 
= 
AR,, (biaya total rata-rata 
= 
hasil penjualan rata-rata) maka biaya total adalah sama den 
hasil penjualan total. 
I 
Kerugian Tetapi Dapat Membayar Sebagian Biaya Tetap 
" 
I 
Gambar 11.6 (ii) menunjukkan keadaan di mana 
perusahaan mengalami kerugian
tetapi masih daoa 
beroperasi, 
yaitu harga adalah lebih rendah dari biaya total rata-rata, tetapi lebih tinggi dari bi 
berubah rata-rata. Gambaran yang seperti itu berarti perusahaan memperoleh basil penjualan yang 
' I 
I 
melebihi biaya berubah yang dikeluarkannya, tetapi kelebihan tersebut belum dapat menu.pi
biaya tetapnya. Dalam keadaan yang seperti ini perusahaan akan meneruskan usahanya, karen
kalau tidak ia akan mengalami kerugian yang lebih besar lagi, yaitu sebanyak biaya tetap yang 
I 
dikeluarkannya. Dalam meneruskan kegiatannya perusahaan akan menghasilkan produksi sampai
kepada tingkat di mana MC 
= 
MR, karena tingkat ini akan meminimumkan kerugian yang 
I 
aka 
I 
I 
I ' 
dideritanya. Dalam Gambar 11.6 (ii) kesamaan di antara MC dan MR dicapai titik
E. Deng
demikian produksi yang harus dicapai perusahaan supaya kerugiannya minimum adalah Q. Bia 
,. 
produksi yang dikeluarkan perusahaan adalah sebanyak OQAB dan hasil penjualannya adali 
l 
sebanyak OQEP. Ini berarti kerugian minimum yang ditanggung perusahaan adalah 
sebes 
PEAB. 
Perusahaan Menutup U sahanya 
1 6 (. · ·) 
· I I 
b 
J 
cl 
Gambar 11.6 
(ii) menunjukkan keadaan yang menyebabkan perusahaan akan
memu!P 
k 
1,m
usahai9a. 
, 
:: blak bil: h: ' 
kurang
d" 
·b 
Kceadaan yang seperti itu akan erlaku apabila asil penjualan hanyalah sebesar atau 
?_ 
. 
Eh.Dale fk: di 
kl 
e. 
• 
= 
biaya berubah. alam grafik iaditunjukkan oleh keadaan di mana garisd 
MR menyingg 
= 
AR =M 
"? 
4,=AR, =MR, 
r. 
• 
kurva AVC dan garisd, 
he
menghad? 
= 
s,7 ,
berada di bawah AVC. Sekiranya perusahaan "~ti 
keadaan seperti ini, tidak ada gunanya bagi perusahaan untuk meneruskan kegiatan memP" , 
,, 
• 
: 
r. 
Walaupun perusahaan menghasilkan barang, ia sama sekali tidak dapat memperole' P ~eat 
]eh
endap" 
·L: 
untuk menutupi baya tetap yang telal 
·lah dikl 
·bih beaiklah 
bys 
lik
eluarkannya. Oleh sebab itu lebil a 
untuk menghentikan kegiatan memproduksi. Tetapi hal ini tidaklah berarti bahwa pe 
~i 
il 
I 
: 
I 
: 
rusah' 
. 
dengan serta merta membubarkan usahanya. Di dalam jangka pendek dimisalkanF ~~ 
~~a 
· 
· 
. 
erus 
;J 
D 
I 
·il 
d 
=
harta yang dimilikinya. engan demikian perusahaan dianggap baru berada pada ting"" ,,.~e! 
igkat mer 
·. 
kegiatan memproduksinya, atau "menutup perusahaan''- -atau "shutdown'' dan belum pad@ '
bubarkan perusahaan dan meninggalkan industri tersebut. 
«, 
de tingka' 
• 
246 
SEMPURNA 
SAINGAN 
¢
PER 
mA 
eAeeh anda dengan definisi/arti kurva penawaran? Untuk mengingatkan kembali 
; inga" 
T 
1
a- defir-· ·b 
Mas!' 
~. 
Atakan sekali lagi 
lefinisi terscbut. Kurva penawaran adalah suatu kurva yang 
diny 
Mah 
bt!".,en perkaitan 
di 
h: 
b 
li 
antara arga sesuatu arang tertentu dan jumlah barang tersebut yang 
~menu""""
pm
bagian ini akan diterangkan bahwa semenjak ia memotong kurva AVC,
kurva biaya 
. \/llrka11. 
d
""",,4@() dari suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, adalah merupakan kurva penawaran
'perusabaan " 
h 
J , 
· 
.: 
lap" 
~itu ia menggambarkan bagaimana perubahan harga akan mempengaruhi produksi 
enawamj;tawarkan) perusahaan tersebut. Untuk melihat buktinya, perhatikanlah 
yang 
6arang 
cabar 11.7. 
, 
• 
I3AR 11.7 
llembentuk Kurva Penawaran Perusahaan 
MC
AC 
E4 
P 
R, 
AVCO 
I
I 
Es 
P% 
Ra 
c 
O 
� 
ttl 
:r:: 
I 
I 
P, 
I 
MR 
(i) Keseimbangan perusahaan pada 
P, 
I 
t 
MR, 
berbagai tingkat harga 
I 
I 
1 I 
f 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
l 
I 
I 
I 
I 
I 
0 
a 0 Os Q 
Jumlah barang 
D 
s 
-------------- 
I 
I 
C 
« 
p, 
l 
9 
--- -- __
.. __ - - 
!l! 
I 
I 
(ii) Kurva penawaran 
I 
I 
P, 
I 
. I 
I 
I 
P,
----- - -- 
I 
I 
s 
I 
I 
---- -- - 
I 
I 
A 
t I 
I 
I 
I I 
I 
I I 
I 
I 
I I 
I 
I 
f 
0 
0, 02 O a 
Jumlah barang 
247 
KUR VA PENAWARAN PERUSAHAAN 
see, 
Dalam 
Gambar 
11.7 () 
ditunjukkan kescimbangan suatu perusahaan pada berbagai tingle,, 
Pada permulaannya dimisalkan tingkat harga di pasar adalah P,. Pada harga ini titik mini%,, 
"? 
,, 
I 
uni 
I d 
adalah sama dengan harga. Maka perusahaan dalam keadaan 'menutup perusahaa" 
AVc 
k 
·{tap 
katakanlah bahwa ia tidak ingin menutup perusahaan,
ia akan terus memproduke; ;_"
k . d k cl . . ntuk 
meminimumkan kerugiannya perusahaan akan memproduksi pada keadaan di mana MC=, 
eadaan itu tercapai pada titik 
E, 
maka pada harga P, perusahaan akan menghasilkaa [ 
., 
2rang 
sebanyak Q,.
Sekiranya harga menjadi 
P, 
perusahaan akan menyesuaikan tingkat prod. 
dengan perubahan ini. Untuk meminimumkan kerugiannya sekali lagi ia akan memprodu[a« , 
2 
. 
, 
. 
dksin 
4 
Pad 
' 
d:
-ikE 
keadaan di mana MC =
MR,
dan pada harga
P, ini akan tercapai pada titik • Maka pada 
P, perusahaan akan memproduksi sebanyak 
Q. 
Pada harga P, dan P, perusahaan soi 
memperoleh keuntungan luar biasa. Oleh karena pada harga P, keadaan di mana MC = 
- 
y 
dicapai pada 
E, 
dan pada harga 
P, 
ia dicapai pada E,, maka untuk memaksimumkan keuntune 
3 
pada harga 
4 
P, 
perusahaan akan memproduksi sebanyak Q,
dan pada harga 
P, 
perusahaan aka 
3 
memproduksi sebanyak Q,. 
- 
4 
Dalam Gambar 11. 7 (ii) ditunjukkan kembali titik-titik keseimbangan yang terdapat dala 
• 
• 
Gambar 11.7 (). Titk A menggambarkan keadaan yang ditunjukkan oleh E,, yaitu pada hag P 
, 
' I 
perusahaan akan memproduksikan dan menjual sebanyak Q,. Titik-titik B, C, dan D berturu
turut menunjukkan keadaan yang digambarkan oleh E,, E, dan E,. Maka kurva SS, yaitu 
• 
yang digambarkan melalui titik A, B, C clan D adalah kurva penawaran dari perusahaan
tersebut karena ia menggambarkan perkaitan di antara tingkat harga clengan jumlah barang 
kurn 
' 
I 
yang diproduksikan dan ditawarkan oleh perusahaan tersebut di pasar. 
i 
I 
I 
KURVA PENA WARAN INDUSTRI 
t 
Kurv a penawaran dari suatu industri dalam pasar persaingan sempurna meliputi seluruh jumlh
penawaran dari semua perusahaan yang ada dalam industri itu. Bagaimana kurva penawar 
suatu industri diperoleh atau diwujudkan dapat diterangkan dengan menggunakan suatu cont" 
sederhana, yaitu seperti yang dikemukakan dalam Gambar 11.8. Dimisalkan suatu indus 
dalam pasar persaingan sempurna meliputi tiga buah perusahaan: perusahaan , perusahaan B �� 
marjinal perusahaan terscbut, digambarkan oleh kurva S, S, dan S, dalam Gamba '; 
::. 
' 
" c 
dibent 
(») 
hingga 11.8 (iii). Berdasarkan kepada kurva-kurva ini, dalam Gambar 11.8 (iv
kurva penawaran dari industri tersebut. 
.~~it 
menawarkan barang di pasar, yaitu sebanyak 33 unit (15 unit diproduksikan oleh PS 
etig' 
perusahaan akan menawarkan barangnya ke pasar. Jumlah penawaran pada har8 ''_a ha'8 
unit (23 + 
14 
+ 
24) dan ini digambarkan oleh titik M. Sedangkan jumlah penawar°F,,~ it 
Padalah 90 unit 
(38 + 
+ 
18 
34) dan ia digambarkan oleh titik 
N. 
Dengan menghub"",_~n! 
4 
. 
K, 
L, M 
~awara 
dan N terbentuk kurva SS yang menunjukkan penawaran industri
atau pen 
248 
PERSAINGAN SEMPURNA 
psA 
GAMBAR 
11
·!ran Perusahaan dan lndustrl 
qrva PenaW 
p 
p 
p 
Sa 
Sc 
------ 
-- --- 
Pg
---­ 
---------- 
I 
I 
I 
I 
P3 
_ 
--- - 
I 
I 
- 
P ----- 
I 
I 
I 
3 
I 
I 
I 
I 
P, 
Pp -­ 
I 
I 
I 
I 
I 
P 
I 
I 
I , 
I 
I 
I 
l [ 
a 
ff 
I 
' 
I I 
I I I 
I 
Q 
Q 
I
I 
I 
I 
sz " 
0 14 18 
0 
14 18 24 34
{iii) Perusahaan C 
(i) Perusahaan B 
(i) Perusahaan 
N S 
--- ------------- 
----------- - 
I 
I 
I
I 
M 
I 
• 
I 
---------­ 
•••• • 
I 
I 
I 
L 
. I 
I 
I 
P2 
_ 
I 
I 
I 
I 
K 
I 
I 
I 
I 
--- 
P, 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
SI I 
I 
I 
14 
33 
61 
90 
Jumlah barang 
(Iv) Penawaran pasar 
J 
berlaku 
di pasar persaingan sempurna tersebut yang terdiri dari
gabungan penawaran 
CUga 
perusahaan di atas. 
Dulam pan 
. 
hng a; 
~_[Pa0jang perusahaan dan industri dapat membuat beberapa perubahan tertentu 
Pro"Jangka 
pendek tidak dapat dilakukan. Perusahaan dapat menambah faktor-faktor 
P 
Yang di d J 
"sahaa~_ 'am jangka pendek adalah tetap jumlahnya. Kemungkinan ini
menyebabkan 
· 
ea, 
Udak
lagi m 
an day~, 
SJ 
ek Di 
engeluarkan iaya tetap. Semuanya adalah biaya berubah. Seterusnya 
industr 
j 
k 
~. 
,; 
ga 
mengalami 
perubahan, yaitu perusahaan-perusahaan baru akan 
249 
• 
------------------------ 
BAB SEBELs 
memasuki industri dan beberapa perusahaan lama yang tidak efisien akan gulung tikar da%
meninggalkan industri. Perubahan seperti ini tidak berlaku dalam jangka pendek. Telah dinyatake
apabila sesuatu perusahaan tidak dapat menutupi biaya berubahnya, ia tidak al<an membubarka:
usahanya tetapi hanya akan menghentikan kegiatan produksinya. Perubahan lain yang mungkin
berlaku dalam jangka panjang adalah kemajuan teknologi, kenaikan upah tenaga kerja da%
kenaikan harga-harga umum (inflasi). Perubahan ini akan mempengaruhi biaya produksi 4
setiap perusahaan.
Dengan adanya kemungkinan untuk membuat penyesuaian-penyesuaian tersebut keadaah
dalam perusahaan dan dalam industri akan mengalami perubahan.
nalisis dalam bagian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penyesuaian-penyesuaian yang
berlaku menimbulkan perubahan dalam keadaan di pasar. Dua keadaan berikut akan diperhatikan: 
- 
• 
• 
t 
Keadaan yang wujud apabila permintaan bertambah.
Keadaan yang wujud apabila permintaan berkurang. 
' 
• 
' • 
• 
• 
Efek perubahan-perubahan lainnya, yang akan mempengaruhi biaya produksi, akan diterangkan
pada bagian yang kemudian dari bab ini. 
PERUBAHAN AKIBAT KENAIKAN PERMINTAAN 
Untuk memudahkan analisis, dalam uraian yang akan dibuat dimisalkan kurva biaya untuk setiap 
i 
t 
: 
GAMBAR 11.9
Penyesuaian Akibat Kenaikan Permintaan 
� 
l 
p 
p 
' 
I 
• 
So 
MC 
Do 
AC 
I 
p, 
Po 
I 
P% 
------ ta 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I I 
I 
Q 
0 
40 48 
0 
40 48 60 
(ribu unit) 
(I) Perusahaan 
(Ii) Pasar 
' 
250 
p4SAR PERSAINGAN SEMPURNA 
eahaan adalah bersamaan, yaitu seperti yang di· 
sikkee 
pet 
'lg 
~ 
Itunjulkan dalam Gambar 11.9 (). 
ermintaan dan penawaran yang ditunjukkan dalam Gambar 11.9 (ii) menggambarkan permintaan
nawaran dalam industri (pasar) dan dir
·-lk 
Kurva 
id . 
r.. 
an per 
d 
1a 1 
~, 
.. 
mmmsalkan industri terdiri dari 1000
perusahaan. Pada 
ermulaannya permintaan dalam pasar adalah D,
dan penawaran adalah S,. Maka harga pasar
~alah P, dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah 40000 unit.
Karena ada 1000
perusahaan, 
4an
setiap perusahaan mempunyai kurva biaya yang sama, maka setiap perusahaan akan menghasilkan 
40
unit. Gambar 11.9 (i) menunjukkan bahwa pada harga P, perusahaan mendapat untung nor­
meal. Dalam masa berikutnya misalkanlah permintaan bertambah dari D, menjadi D,_. Akibatnya
harga naik menjadi P, dan jumlah yang ditawarkan di
pasar bertambah menjadi 48000.
Setiap
erusahaan memproduksikan 48
unit.
'papat dilihat
dalam Gambar 11.9 ()
bahwa kenaikan harga dari P, menjadi P, menyebabkan
setiap perusahaan mendapat keuntungan melebihi
normal. Ini
merupakan daya penarik kepada
perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri. Kemasukan itu akan terus
berlangsung sehingga keuntungan melebihi normal ini tidak wujud lagi. Ini berarti kemasukan
perusahaan baru akan terus berlangsung sehingga penawaran telah menjadi S, dan harga menjadi
P kembali. Sekarang jumlah barang yang diperjualbelikan telah menjadi 60000
unit sedangkan 
0 
setiap perusahaan memproduksi sebanyak seperti pada keadaan permulaan, yaitu 40 unit.
Berarti jumlah perusahaan yang ada dalam industri telah menjadi 1500. 
• 
PERUBAHAN YANG DIAKJBATKAN
OLEH KEMEROSOTAN PERMINTAAN 
Sekarang kita akan memperhatikan keadaan yang sebaliknya dari yang diterangkan di atas, yaitu 
penyesuaian yang berlaku dalam perusahaan dan industri apabila terjadi pengurangan permintaan.
Keadaan permulaannya dan penyesuaian yang berlaku sebagai akibat pengurangan permintaan
tersebut digambarkan dalam Gambar 11.10. Pada mulanya pemisalan yang digunakan dalam
uraian sebelum ini digunakan juga di sini, yaitu permintaan adalah D, dan penawaran 5S,. Dengan
demikian harga adalah P, dan jumlah barang yang diperjualbelikan 40000 
unit. 
Juga dimisalkan 
dalam industri terdapat 1000 perusahaan, maka setiap perusahaan menghasilkan 40
unit. Gambar 
11.10 (i)
menunjukkan bahwa dengan pemisalan-pemisalan di atas perusahaan hanya mendapat
untung normal.
Sekarang misalkan permintaan dalam pasar turun dari D, menjadi D,. Perubahan ini
menyebabkan harga turun dari P, menjadi P,, yang selanjutnya menyebabkan jumlah barang
Yang diperjualbelikan turun dari 40000 unit menjadi 34000 unit. Dengan demikian setiap peru­
8ahaan memproduksikan sebanyak 34 unit. Harga yang baru (P,)
adalah lebih rendah dari biaya
'ata-rata yang paling minimum. Oleh karenanya setiap perusahaan mengalami kerugian. Sebagai
"eaksi dari kendaan ini sebagian perusahaan menghentikan kegiatannya. Jumlah barang yang
ditaw, 
da 
·diki·de · -diki·1 
's 
arkan semakin lama semakin berkurang, lan sedikit 
demi 
se
dik
it harganya mengalami kenaikan 
kembal; p,, 
... 
.: 
di· ··ik 
I 'ada 
akhirnya penawaran adalah seperti yang litunjukkan oleh kurva 
S, 
dan penawar: 
Yang se; 
. 
bali 
·di P, Sek 
. Perti itu menyebabkan harga kemba menjau 
. 
b 
' 
.an 
n· 
e ,a rang jumlah barang yang di 
likan 
• 
. 
' 
perjual­ 
1 
'pasar hanya sebanyak 28000,
sedangkan setiap perusahaan telah kembali mengh: 
b 
·ille 
banyak 40 
... 
A 
h 
ah be 
be.. ' 
unit. Dengan demikian jumlah perusahaan telah erkurang, yaitu dari pad: A 
asil can 
<'umlah 100¢ 
k 28000/ 
a<ta 
mulanya 
at 
)0 
sekarang hanya terdapat sebanyak 
= 
'40 
700
perusahaan. 
'? 
251 
• 
GAMBAR T1.10 
Peryesunien Akibst Kemerosotan Permintaan 
p 
p 
MC 
Do 
So 
AC 
D, 
P 
Po 
I 
I 
-- 
P, 
P, 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
• 
I 
I 
- 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
a
a 
• 
•
.. 
0 
40 
0 
34 
28 34 40 
• 
(ribu unit) 
% 
(i) Perusahaan 
• 
(ii) Pasar 
!!> ' 
C 
""' i. 
l 
I 
KE 
GAN JANGKA PANJANG: UNTUNG NORMAL 
t 
« 
Dua 
keadaan yang baru saja diuraikan di atas menunjukkan bahwa di dalam jangka panjang 
.. ., 
perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh keuntungan luar biasa (melebihi normal). 
� 
Keuntungan 
luar biasa akan menarik perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri 
terscbut. 
•
' 
Kemasukan mereka akan menambah penawaran, dan seterusnya pertambahan penawaran 
ini akan 
menurunkan harga. Penyesuaian seperti ini akan terus berlangsung sehingga tidak 
terdapat 
lagi keuntungan yang melebihi normal. 
Juga 
keadaan di mana perusahaan mengalami kerugian adalah merupakan keadaan yang 
sementara. 
Kerugian mendorong beberapa perusahaan untuk mengundurkan diri dari industi 
terscbut. 
Penawaran barang akan menjadi semakin berkurang dan menyebabkan kenaikan 
harga 
Penawar an 
yang semakin berkurang dan harga yang semakin naik akan terus berlangsung sehingg 
perusahaan-perusahaan akan mengalami keuntungan normal kembali.
Kedua-dua keadaan di atas jelas menunjukkan bahwa dalam jangka panjang perusahaan 
perusahaan dalam persaingan sempurna cenderung untuk memperoleh keuntungan
mal saja. 
nor­ 
KURVA PENA 
INDUSTRI 
:. 
.:. 
Dalam 
berkemban8 
jangka panjang faktor-faktor produksi dapat ditambah dan teknolog! 
P bah 
. . 
. b I h 
· b" 
,takto' 
erut 
an seperti ini olel mengurangi
iaya produksi. Tetapi di
samping 
· 
· harga-harg 
it 
~aan 
produksi dapat 
ini 
mengalami kenaikan dan inflasi berlaku dalam ekonomi. Kedua 
kead 
252 
~g48 PERSAINGAN SEMPURNA 
e 
kenaikan harga faktor produksi dan inflasi, seterusnya akan mengakibatkan kenaikan 
biaya 
«amn. Maka perubahan-perubahan biaya produksi dalam jangka panjang akan mempengaruh 
P"_ ~hawaran.
Berdasarkan kepada sifat perubahan biaya produksi dalam jangka panjang, 
ur ' 
·id - al 
: 
enawaran industri lalam pasar persaingan sempurna dapat dibedakan kepada tiga bentuk, 
ur " 
bi 
duke: be 
' 
rang dipengaruhi iaya produksi yang ersifat: 
cit 
• 
• Biaya jangka panjang yang tidak berubah.
• Biaya jangka panjang yang semakin meningkat.
• Biaya jangka panjang yang semakin menurun. 
BIAYA TETAP 
7NDUSTRI 
palam uraian dengan menggunakan Gambar 11.9 dan 11.10 telah ditunjukkan bahwa permintaan
#pat mengalami
kenaikan atau penurunan. Perubahan ini menyebabkan penyesuaian ke atas kurva 
seawaran. 
Pada akhirny
a interaksi di antara permintaan yang telah mengalami perubahan dengan 
yang
menyesuaikan dengan perubahan permintaan tersebut akan menyebabkan harga 
tetp 
sebesar P,. Proses penyesuaian yang digambarkan dalam Gambar 11.9 dan 11.10 dapat juga diterangkan 
GANEAR 11.11 
Kurva
Penawaran Jangka Panjang dalam Industri Biaya Tetap 
AC 
MC 
IL 
c 
I
I
I
I 
� 
c 
:::c 
'
' I 
I 
' 
40 
0 
Kuantitas 
(I) Perusahaan 
Eo 
Ez 
s 
c 
Po 
9 
I 
I 
c 
:::c 
I 
I 
I 
I 
• 
I 
I 
I 
t 
• 
I 
I 
I 
I 
0' 
D, 
Do 
I 
I 
I 
I 
' 
28 
0 
60 Kuanttas barang (ribu unit) 
40 
(II) Pasar 
253 
BAB SBE,, 
baru ini dapat pula ditunjukkan pen 
dengan menggunakan Gambar 11.11. 
Degan cara yan "~, erubahan biaya dalan , 
"ara 
., 
: 
11.11()menunjukkan 
pe 
ma 
ta t 
iangka
panjang dalam industri. Gambar 
perusal 
dal: 
.+ 
ad . haa¢ 
( 
", ·. 
° 
e 
inan ka anjang aam mneustr. 
.. 
+ 
dalah D,
dan harga 'ang ttentul:an olehi 
Pada mulanya permintaan dalam pasar a
aa! 'o .., 
.:. 
Interak«; 
M I 
1; 
1E
aclalal, t1t1I< l<ese1m angan dan jumlah 
permintaan dan penawaran) adalah P. [aka 
ttK ·"" 
. 
., 
:. 
rang 
"... Ke di dimisalkan permintaan naik menjadi D 
yang diperjualbelikan adalah 40000 unit. .emud1an 
. 
·, dan 
:..: 
. 
Te 
· ·lah
proses penyesuaian berlangsung pada akh; 
ini 
menycbabkan kenaikan harga. etapr seteian 
.., 
. 
rnya 
. k 
P D 
dcini·l<J·,,0
titil< E aclalah t1t1k kese1mbangan yang baru dal 
h 
arga kemoal
e tngkat 
k b_,
tengan 
t 
1 
. 
. 
. 
1am 
industri, dan dalam keadaan yang baru ini jumlah barang yang diperjualbelikan adalah 60000%%,
Scsudah itu dimisalkan permintaan turun menjadi D,. Sebelum ada penyesuaian dalam penawara
jangka pendek harga turun di bawah P,, Tetapi akhirnya, sebagai akibat dari penawaran yang
berkurang harga kembali ke tingkat P,. Maka E, merupakan tingkat keseimbangan yang berikut
dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah 28000 unit.
Kalau dibuat garis melalui E,, E,, dan E, diperolehlah garis SS yang scejajar dengan sumbu
datar. Garis ini adalah kurva penawaran jangka panjang yang wujud dalam industri apabila biaya
produksi tidak mengalami perubaham di dalam jangka panjang. Bahwa biaya produksi perusahaan
adalah tetap di dalam jangka panjang ditunjukkan oleh Gambar 11.11 (). Di dalam jangka panjang
kurv a AC dan MC tidak mengalami perubahan. 
• 
' 
' ' 
I 
INDUSTRI BIA YA MENINGKAT 
Memisalkan bahwa biaya produksi adalah tetap dalam jangka panjang kuranglah mendekati
kenyataan yang sebenarnya wujud. Pada umumnya di dalam jangka panjang perusahaan akan
mengalami kenaikan biaya produksi. Hal ini terutama disebabkan oleh harga-harga faktor produksi 
• 
yang semakin bertambah tinggi. Bagaimana kenaikan biaya produksi akan mempengaruhi 
I 
kurva 
penawaran jangka panjang dalam industri ditunjukkan dalam Gambar 11.12. Bagian 
' 
(i) menunjukkan 
perubahan biaya dalam industri dan bagian (ii) menunjukkan bentuk kurva penawaran jangka
panjang. Misalkan pada mulanya permintaan adalah D, dan harga pasar adalah P,_. Maka 
• 
kescimbangan adalah pada E, dan jumlah barang yang diperjualbelikan adalah 30000 
unit. Kur 
biaya rata-rata dan marjinal adalah AC, dan MC,, dan setiap perusahaan menghasilkan 50 unt
Berarti jumlah perusahaan adalah 30000/50 
= 
600 perusahaan. 
Sclanjutnya katakanlah permintaan bertambah menjadi D,. Perusahaan akan menamb 
faktor-faktor produksi yang digunakan dan menyebabkan kenaikan harga faktor produksi 
d" 
biaya produksi. Pada keseimbangan berikutnya biaya rata-rata dan marjinal mencapai AC, dan 
MC,, maka harga cenderung untuk mencapai P,. Dengan demikian E,
adalah keseimbangan dalan 
,~ 
akan menghasilkan scbanyak 60 unit. 
Sekarang 
jumlah perusahaan dalam industri adalab" 
= 
700 perusahaan. Kita misalkan lebih lanjut bahwa permintaan akan bertambah l8' 
, 
menycbabkan perusahaan-perusahaan menambah penggunaan faktor produksi. Perubah
mempertinggi harga faktor produksi sehingga biaya rata-rata dan marjinal menjadi sepe"""
diunjukkan olch AC, dan MC, 
Maka 
harga cenderung 
antuk 
mencapai P, Dalam kead"[ 
ini keseimbangan dalam pasar akan dicapai pada E, dan jumlah barang yang diperjua! 
254 
• 
• 
• 
, 
' 
PERSAINGAN SEMPURNA 
Bu.SAR 
11.12 
au»BAR 
Penawaran
Jangka Panjang dalam Industrl Blaya Meningkat 
n» 
MC 
AC; 
MC, 
I 
AC, 
P, 
I 
I 
cu 
I 
0
P, 
() Perusahaan 
� 
I 
cU 
f
f 
r 
I 
I 
I 
f 
f 
I 
f 
I
I 
I 
I 
f 
I 
I 
f 
I 
I
I 
I 
I 
I 
• 
I 
I 
I
I 
0 
50 
60 
80 
Kuantitas 
P. ------ ----- -------- s 
I
I 
P, ---------- ----- 
cu 
I 
(ii) Pasar 
0 
I 
� 
f 
cu 
r 
P, 
I 
------------ 
I 
I 
I 
f 
I 
I 
I 
D» 
I 
I 
I 
I 
s 
Dr t 
I 
I 
Do 1 
I 
I 
I 
I 
I 
f 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
0 
30 
42 
60 
Kuantitas (ribu unit) 
adalah 60000 unit. Karena setiap perusahaan menghasilkan 80 unit, maka jumlah perusahaan dalam
ndustri sekarang adalah 60000/80 
= 
750 perusahaan. 
Dengan menarik garis yang melalui E,,, E,, dan E, akan diperoleh kurva penawaran jangka 
Panjang dalam industri, yaitu kurva SS. Kurva itu naik dari kiri bawah ke kanan atas, dan ini 
"nggambarkan bahwa dalam jangka panjang semakin banyak jumlah barang yang dihasilkan,
cmakin 
tr 
1j 
gg 
iaya produksi per unit. 
INDUSTRI BIA YA MENURUN 
"lakne%e 
Li 
ken 
ad · ad% 
di«ie \balk 
enurunan iaya produksi dalam sesuatu industri pada umumnya 
litimbul 
an oleh (i) 
"yuan 
teknologi dalam industri tersebut, dan (ii) perbaikan di industri lain (misalnya industri A) 
255 
' 
----------- 
BA SEBE 
GAMBAR 11.13
Kurva Penawaran Jangka Pan[ang dalam Industrl Blaya Menurun 
MCo ACo 
. - - 
MC; 
AC, 
P, 
(i) Perusahaan 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
• 
I 
I 
I 
I 
O 
q2 
qo
q 
• 
Kuantitas produksi 
I 
s 
• 
P% 
I 
Er 
I 
I 
I 
I 
•••••• 
-- - 
I 
I 
I 
I 
I 
(ii) Pasar 
I 
/ 
I 
l 
I 
I 
I 
I 
l 
I
I 
I 
- -- - --- -- __ , __ J 
- 
I I 
I I
I I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
s 
I 
I 
I 
I 
Dz 
Do' Dr 
I 
I 
I 
I 
0 
0o 
0z 
Kuantitas produksi 
I 
' 
yang menghasilkan bahan mentah kepada industri terse but. Indutri lain tersebut, karena mengha�a� 
• 
I 
I 
barangnya dengan harga yang lebih murah. Maka industri yang pertama, yang menggunaka'_
mentah industri lain (industri A), akan dapat menurunkan biaya produksinya di 
dalam jangkaP"? 
Penurunan biaya produksi dalam jangka panjang ini, seperti ditunjukkan dalam Gam!" ~~a 
MC,, menjadi AC, dan MC,, dan akhirnya menjadi AC, dan MC,. Analisis berikut di?' 
pemisalan bahwa pengurangan biaya disebabkan oleh bahan mentah yang lebih murah h 
~~mya 
256 
p4SAR PERSAINGAN 
SEMPURNA 
Misalkan pada permulaannya permintaan yang 
wujud 
dalam industri adalah 
D, 
dan biaya 
¢duksi perusahaan adalah seperti ditunjukkan olch kurva AC, Maka harga pasar akan mencapi
p_Jan titik E,
adalah keseimbangan dalam industri. Misalkan scterusnya permintaan kemudian
,ermbah, yaitu menjadi 
D,. 
Industri harus memproduksi lcbih banyak, maka permintaan mereka 
e 
atas bahan mentah bertambah. Karena industri penghasil bahan mentah mengalami skala 
eeonomi, ia dapat menjual bahan mentahnya dcngan harga yang lebih murah. Sebagai akibatnya, 
ear 
perusahaan mengalami penurunan biaya, yaitu menjadi 
C. 
Dalam kcadaan sceperti ini 
setap 
·p 
A k 
·b 
:A · b:
d 
ara 
cenderung untuk mencapai 
·, dan keseimbangan industri yang baru adalah pada 
E,. 
Dengan 
ang 
sama dapat diterangkan 
cfek 
yang berlaku bahwa apabila permintaan naik lagi menjadi 
caray 
p. 
· 
· 
Pada akhirnya harga akan mencapai P, dan keseimbangan yang baru adalah pada E,. Garis SS 
dalah garis yang melalui E,, E, dan E,. Ia merupakan kurva penawaran jangka panjang dalam
ndustri yang mengalami penurunan biaya. 
• 
KEBURUKAN PERSAINGAN SEMPURNA 
KEBAIKAN DAN 
Kcadaan pasar yang bersifat persaingan sempurna banyak digunakan sebagai pemisalan 
di 
dalam 
analisis ekonomi. Kebanyakan analisis ekonomi menganggap bahwa persaingan sempurna adalah
struktur pasar yang lebih ideal dari jenis-jenis pasar lainnya. Ini disebabkan oleh beberapa kebaikan
dari pasar persaingan sempurna. Namun demikian ia juga mempunyai beberapa keburukan. Sebagai
penutup kepada uraian mengenai pasar persaingan sempurna, dalam bagian ini akan diperhatikan
kebaikan dan keburukan dari pasar tersebut. 
PERSAJNGAN SEMPURNA MEMAKSIMUMKAN EFISIENSI 
Scbelum menerangkan kebaikan pasar persaingan sempurna ditinjau dari sudut efisiensi, terlebih
dahulu akan diterangkan dua konsep efisiensi: efisiensi produktif dan efisiensi alokatif.
Seterusnya, melalui kedua konsep efisiensi ini, akan diterangkan kebaikan pasar persaingan sempurna
kalau dibandingkan dengan bentuk pasar lainnya. 
Arti Efisiensi dalam Analisis Ekonomi 
hpakah yang dimaksudkan dengan menggunakan sumber-sumber daya (faktor-faktor produksi)
secara efisien? Sumber-sumber daya digunakan secara efisien apabila: 
• Scluruh sumber-sumber daya yang tersedia sepenuhnya digunakan.
• Corak penggunaannya adalah sedemikian rupa sehingga tidak terdapat corak
pcnggunaan yang lain yang akan dapat menambah kemakmuran masyarakat. (Dengan
perkataan lain: penggunaannya yang sekarang telah memaksimumkan kesejahteraan masyarakat). 
Untuk melil 
eihat apakah st
b 
b 
l; 
a pen¢ 
di 
: 
'l 
sumber-sumber daya ligunakan secara efisien atau tidak, perlulah diteliti 
ertan efisier 
: ·fie' 
·' 
:nsi, yaitu efisiensi produktif dan efisiensi alokatif. 
dEfisiensi Produltif 
unuuy. 
U 
hntuk mencapai efisiensi produktif harus dipenuhi dua syarat. Yang 
, 
Prtama, 
• 
tuk 
setiap tingkat pr duksi, bi 
" 
' 
rouluks, laya yang dikeluarkan adalah yang paling 
257 
l 
BA8 sree 
A 
· 
k 
E 
., 
minimum. Unrk 
• 
·. Jet 
menghasilkan suatu 
produksi berbagai corak gabungan fay 
tingkat 
'{Or-fa,, 
l't'\'1..11,\..:..1 ti.,1)nt 
c1i�l111nl,n11. (;AbL11,ga11 yang 1Jali�g cfisicn_ acla�ah gabu
nga
n
_yang mengeluark�r 
1,,n,·n , .. 
,,,g l"al11,g 
�cclil,it. 
S)1n,·nt 
ir,i 
l,nrl1S clipcnL1l1
1 
pacl� 
s
caap angl<at produk�i. Syarat yang kedu; 
industri secara keselruhan 
harus memproduksikan barang pada biaya rata-rata ,,_ 
Paling rendah, yait pala waktu kurva 
AC 
mencapai tituk yang paling rendah. Apabi " 
ndustni mencapi kcadaan 
tersebut maka tingkat produksinya dikatakan mencapai 
tingkat cf% 
produksi 
yang optimal, 
dan biaya produksinya merupakan biaya produksi yang paling mini 
2. Efisiensi Alokatif 
Untuk melihat apakah efisiensi alokatif dicapai atau tidak, pep 
tngkat 
yang 
maksimum atau belum. lokasi sumber-sumber daya mencapai efisie 
'. 
maksimum apabila dipenuhi syarat berikut: harga setiap barang sama dengan biaya 
, 
Yang 
mar;% 
• 
untuk 
memproduksikan barang tersebut. Berarti untuk setiap kegiatan ckonomi, produy, 
harus terus dilakukan sehingga tercapai keadaan di mana harga 
= 
biaya marjinal. Dengan 
car; 
produksi 
berbagai 
macam 
barang dalam perekonomian akan memaksimumkan kesejahteraan masyarakr 
Untuk melihat mengapa keadaan itu diperlukan untuk mencapai efisiensi aloka; , 
perhatikan contoh hipotetis berikut. Dalam contoh ini akan diperhatikan penyesuaian yang aka 
berlaku 
dalam memproduksi barang 
X 
dan 
Y 
dalam dua kasus berikut: 
• 
• Kasus 1: 
Misalkan () Harga barang X melebihi biaya marjinal untul 
• 
memproduksinya (P>MC), dan (ii) harga barang Y lebih rendah dari biay
marjinalnya (P<MC). Kasus 
1 
ini jelas menunjukkan bahwa memproduksi barang 
X dapat menambah untung, tetapi sebaliknya produksi barang Y perlu dikurangi
untuk menambah keuntungan. Dalam keadaan ini, kemakmuran masyarakat
bertambah tinggi apabila lebih banyak barang X diproduksi dan produksi barang 
Y
dikurangi. Implikasi dari keadaan ini adalah: lebih banyak sumber daya digunaka 
• 
untuk memproduksi barang X dan sumber daya untuk memproduksi barang 
Y
dikurangi. 
Penyesuaian di kedua industri ini akan menuju ke arah tingkat produksi di mana 
P = MC. 
• Kasus 2: 
Di kedua industri, yaitu industri menghasilkan barang X dan Y, 
berlaku 
kcadaan di mana P>MC. Dalam keadaan ini, menambah produksi barang X dan
barang Y akan menambah keuntungan perusahaan-perusahaan dan meningkata"
kcmakmuran masyarakat. Sumber-sumber daya baru akan masuk ke kedua indust 
I 
. 
I 
I 
d I 
· b 
· 
· 
. 
berlaku 
untuk menmgkatkan produksi arang X
dan Y.
Penyesuaian ini akan terus
schingga di kedua industri berlaku keadaan di mana P = MC. 
• 
.. 
• 
1 
·ikan
seca 
le 
Kcdua kasus di atas menunjukkan bahwa apabila sumber-sumber daya dialokasl 
:.: 
... J • 
.A rib 
. 
kemakmuf 
scdemikian rupa schingga 
di 
setiap industri erlaku keadaan di mana P 
k. 
= 
MC, maka 
masyarakat akan
mencapai tingkat yang maksimum. 
Efisiensi 
dalam Persaingan Sempurna 
~~it «wui" 
Di dalam 
persaingan sempurna,
kedua jenis efisiensi yang dijelaskan di atas akan s 
258 
• 
p4SAR 
PERSAINGAN SEMPURNA 
,,j)
dijclaskan bahwa di dalam jangka 
1cl' 
~: 
~, 
• 
panjang perusaha 
dnIJ:tt L111rt11Jg normal, dan untung no 
l . . . 
an dalam persaing 
menu 
rmal ini dicy 
: 
., 
tan sempurna al 
. 1
l
CT 
111
j
11i111t1111. De11ga11 der11il,ian, sestiai den 
.' pa, _apab,la biaya prodLrks· d-' h, 
· an 
pal!5 
: 
. 
. 
gan arti efisicnsi 
, 
1 adalal 
yang 
,,1111
•
Ano-Jca pat11ang efis1cr1s1 produl<tif selalu d. 
d 1
. 
produktif yang relah d'• 1 k 
al 
v 
Iicapaiolehpecrus th. 
jelaskan 
eempurna. 
,.. 
sahaan dalam persaingan 
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan
:. 
sempurna harga 
= 
h ] 
.: 
di dalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah 1, . 
Dat 
1aSl penjualan marjinal. 
·ile- di dale :. 
asil penjualan 
.. 
de 
.,a1. Dengan temiktan 
I1 
1alam jangka panjang kcadaa 
marinal = biaya 
marl" 
'.s. 
-bed. 
.. 
-aan in erlaku: haruza =
he;' 
• 
:;al 
= biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bah 
'£? 
asi} peniualan 
mar[mt 
• 
alwa pasar pers 
:,a mencapai efisiensi alokatif. 
> 
rspan sempurna 
!' 
bah ·fe: : rod , 
Dari kenyataan ahwa 
et
rsensi produktif dan efisiensi alokatif d- 
.: 
~. 
d: tlah di. 
a 
cat 
capai di dalam pasar 
·ncan
sempurna, maka
1apatlah lisimpulkan
bahwa penggunaan st 
persn
bc 
b¢ 
8 
" 
d 
·umber-sumber daya adalah 
sangat efisien dalam pasar persamngan sempurna. 
' 
KEBEBASAN BERTINDAK DAN MEMILIH 
. 
Persaingan sempurna menghindari wujudnya konsentrasi kekuasaan di segolongan kecil masyarakat.
Pada umumnya orang berkeyakinan bahwa konsentrasi yang semacam itu akan membatasi
kebebasan seseorang dalam melakukan kegiatannya dan memilih pekerjaan yang disukainya. Juga
kebebasannya untuk memilih barang yang dikonsumsikannya menjadi lebih terbatas.
Di dalam pasar yang bebas tidak seorang pun mempunyai kekuasaan dalam menentukan 
harga, jumlah produksi, dan jenis-jenis barang yang diproduksikan. Begitu pula dalam menentukan
bagaimana faktor-faktor produksi digunakan di dalam masyarakat, efisiensilah· yang menjadi
fak tor yang menentukan pengalokasiannya. Tidak seorang pun mempunyai kekuasan untuk
menentukan corak pengalokasiannya. Selanjutnya dengan adanya kebebasan untuk memproduksikan 
berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih banyak terhadap
barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhannya. Dan masyarakat
mempunyai kebebasan yang penuh ke atas corak pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan
faktor-faktor produksi yang mereka miliki. 
. 
• 
• 
• 
• 
BEBER APA 
KRITIK TERHADAP PERSAINGAN SEMPURNA 
bsamping menekankan kebaikan-kebaikannya, ahli-ahli ekonomi juga menyadari bahwa pers aingan
mpurna me 
·' beb 
di 
empunya1 e erapa l<elemal1an/l-::ebt11·uJ.,an. Bebe1·apa /,ele1nahann)
.k 
1
a )'ang penung 
uralan di 1, 
: : 
1 
awah ini. 
. 
' 
"ersaingan S 
• 
empurna 
Tidak
Mendorong Inovasi 
Dal»ma, 
S pasar persai11ga 
bagi qty, 
1 
h 
I · 
· 
· 
{an sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh
perusahaan 
a1batnya 
lain. 
engenj,, 
, 
" Suatu perusahaan 
ti
'2 
dak dapat memperoleh keuntungan yang kekal dari 
• 
30gkan 
tekonol d 
sj 
.1 
:· 
l.ah 
tung;n Jay, 
010g1 
Ian 
teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itula 
mot, 
1a/am jangkap 
I 
. anyasuarti 
d 
' Jan1a11g 1anyalal1 be1·t11Ja J,et1ntt1ngan no1·n1aJ, ka1·ena ,valat1pt1n pa a 
/
n ,, 
Perusahaan dapat 
·ill ·fe: ; 
lam w] 
. 
'ea 
h 
menakkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan 
<tu yang singk 
· 
da 
.,. 
. 
8 
Kat juga lapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari 
259 
BAB 
SEE 
haan-perusahaan tidak 
terdorong 
' ntut, 
.%i 
·babkan perusa' 
mengembangkan tcknologt ini menye 
. 
melakukan perkembangan tcknologi dan inovas! 
olongan ahli
ekonomi juga
berpend 
: 
di butkan di atas, seg 
Di samping
oleh alasan yang Iser 
lpat 
S" 
, 
mpurna karena perusahaan-perus4, 
. 
rb di sar persaingan s€' 
38ahaat 
emajuan 
tcknologi adalah terbatas 
11 
pas 
b 
znyelidikan untuk mengemb 
memuat pet 
Hoang]e 
teknologi yang lebih bik. Penyelidikan seperti itu se 
1% 
Udale 
h.kc 
'_,"" 
. 
-'ik Sebagaicontoh, <egatan pertan1an tradis; 
dapat dipikul oleh perusahaan yang kecil ukurannya. 
3lOnal 
: 
:kali. De 
·idak berkembang sama sekal. an usaha u 
pada umumnya menggunakan teknolog yang u 
ib 
.,, 
Antu 
"" 
/elidikan dan pengemangan teknologi ] 
memodernkannya selalu dilakukan melalui pen 
kale· 
Oleh 
:. 
:. 
··ke 
1an untuk melakukannya. 
pemerintah.
Para petani tidak mempunya emampu 
Persaingan Sempurna Adakalanya Menimbulkan Biaya Sosial 
t 
I 
% 
'
' 4 
l 
lni telah dibicarakan dalam Bab Dua. Di dalam menilai efisiensi perusahaan yang diperhatikaa
adalah cara perusahaan itu menggunakan sumber-sumber daya. Ditinjau dari sudut pandangan
perusahaan, penggunaannya mungkin sangat efisien. Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan
masyarakat, adakalanya merugikan. Sebagai contoh, kegiatan yang efisien tersebut mungkin
menimbulkan pengotoran lingkungan yang serius, maka biaya sosial dari kegiatan tersebut sangat
tinggi (masyarakat menderita kerugian). 
t 
v 
l 
I 
Membatasi Pilihan Konsumen 
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahaan adalah 
100 
persen sama, konsumen 
mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya. Dalam
pasar persaingan monopolistis dan oligopoli suatu jenis barang tertentu diproduksikan secara
berbeda-beda coraknya oleh berbagai perusahaan. Maka terdapat lebih banyak variasi dan pilihan
kepada konsumen. Pilihan yang lebih lengkap menyebabkan kepuasan yang mereka peroleh adalah
lebih komplit dari apabila jenis barang yang tersedia adalah serupa. 
Biaya Produksi dalam Persaingan Sempurna Mungkin Lebih Tinggi 
Di 
dalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna adalah paling minimum 
tersirat (yang tidak dinyatakan) pemisalan bahwa biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini 
tid 
selalu benar. Perusahaan-perusahaan dalam bentuk pasar lainnya (seperti misalnya pasar monopoll
mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala ekonomi, perkemban6
teknologi dan inovasi. Seperti akan ditunjukkan dalam bab berikut, di dalam uraian men~g""""
monopoli, biaya produksi yang lebih rendah menyebabkan jumlah produksi adalah le?' 
banyak dari di dalam pasar persaingan sempurna dan harga adalah lebih rendah. 
Distribusi Pendapatan Tidak 
Selalu Merata 
. 
'b . 
d 
· 
ntu dlll 
am 
d
Suatu corak istribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan terte 
,pet 
Ber-sum 
.. 
·b 
k 
. 
masyarakat. Pola permintaan tersebut akan menentukan bentuk pengalokasian sum 
,~~be' 
. 
. 
an su1•• 
l 
a. (lngat! dal<1rn pere <onorn1an pasar, perm1ntaan menentukan corak pengguna 
d 
oii(I 
ay 
. 
: 
mib 
d: 
sumber daya), Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk lan P 
da- engg? 
' 
260 
SEMPURNA 
euSAINGAN 
as+"
4a yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan 
amber Y 
lcbih b: k di 
~be"" 
·fie>· ) 
ik; 
daya (yang dialokasikan secara efisien) akan 
k; 
1k 
lebil 
anyal Igunakan untu 
amber 
': 
.. 
dal 
k; di luk b: k th 
j tun 
ambe" 
kaya. Sebagai contoh, dalam masyarakat diperlukan anyal rumat muran. 
h 
" ngolong" 
.:.. 
.: 
epen"" 
.janisme pasar menunjukkan bahwa rumah mewah mudah dijual maka para 
. alau meka 
: 
emap' 
enuhasilkan rumah 
mewah. 
d: 
.: 
Dengan memperhatikan keadaan permmntaan 
Aha akan me '' 
eng" 
,a efisiensi dalam penggunaan sumber-sumber daya mencapai maksimum tetap1 
: 
: 
'pasar, maka 
»lam' 
,gimumkan kepentingan seluruh masyarakat. 
mema" 
% idak 
- 
I 
- 
I 
• 
I 
RNGKASAN 
; Penentuan keseimbangan 
di 
pasaran barang bergantung kepada struktur pasar dari barang 
g 
diperjualbelikan. Struktur pasar barang dibedakan kepada empat bentuk: 
(1) 
pasar 
~_a«an sempurna, (i) monopoli, (i) persaingan monopolistis, dan (v) oligopoli. 
Bab ini 
membicarakan berbagai aspek dari pasaran persa1ngan sempurna. 
2Pasaran 
persaingan sempurna merupakan pasaran barang yang paling ideal karena mempunya 
ciri-cini yang
memaksimumkan kesejahateraan masyarakat. Ciri-ciri utama persaingan sempurna 
adalah:
pengambil harga, mudah ke luar masuk, menghasilkan barang serupa (identikal/ho­ 
mogenous), banyak perusahaan clan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai 
pasar. 
• 
. 
3. 
Dua
faktor perlu dipertimbangkan dalam menentukan keseimbangan firma, yaitu: () biaya
produksi dan (ii) keadaan permintaan di pasar. Untuk memahami hal yang dinyatakan dalam
() perlu ditentukan bentuk kurva permintaan dan kurva hasil penjualan marjinal. Firma dalam
persaingan sempurna adalah "pengambil harga". Oleh sebab itu kurva permintaan berbentuk 
garis lurus yang horisontal dan kurva hasil penjualan marjinal bertindih dengan kurva per­
mntaan. 
4. 
Keseimbangan firmayaitu keadaan di mana perusahaan akan menentukan kuantitas produksi 
di 
mana keuntungan maksimum akan dicapai dapat ditentukan dengan menggunakan dua 
pendekatan: (i) dengan menentukan keadaan di mana perbedaan di antara jumlah hasil penjualan
dengan jumlah biaya (biaya total) mencapai maksimum, dan (ii) dengan menentukan tingkat
produksi di mana biaya marjinal sama dengan hasil penjualan marjinal. Cara dalam (ii) merupakan
cara yang lebih banyak digunakan dalam analisis. 
2. 
Keseimbangan firma dapat dibedakan kepada tiga keadaan, yaitu:
a. Firma mendapat keuntungan lebih nasional, yaitu hasil penjualan melebihi jumlah biaya.
Keuntungakan ini akan menaik lebih banyak firma masuk ke pasaran. 
• 
261 
• 
BAB SEBELAS 
b. Firma mendapat keuntungan normal, yaitu hasil penjualan sama dengan jumlah biaya.
c. Firma mengalami kerugian tetapi masih dapat menutupi biaya berubah. Dalam keadaan in; 
operasi perusahaan masih dapat diteruskan.
Firma menutup operasinya apabila jumlah hasil penjualan di bawah biaya berubah total. 
6. Dengan menggunakan keseimbangan firma pada bebagai tingkat harga dapat dibentuk kurea 
penawaran firma. Kurva penawaran tersebut adalah sama dengan kurva MC sejak kurva tersebue
memotong titik terendah kurva AVC. 
7. Dalam jangka panjang firma-firma dalam persaingan sempurna hanya akan memperolel
untung normal saja. Hal ini disebabkan karena firma-firma dapat dengan mudah masuk ke
pa saran. Apabila terdapat keuntungan lebih normal, lebih banyak firma akan beroperasi d
pasaran. Panawaran bertambah dan harga merosot. Pada akhirnya firma-firma hanya akan 
memperoleh untung normal. Sebaliknya, apabila firma mengalami kerugian, perusahaan akan 
ke luar dari pasaran. Maka harga meningkat dan firma yang tinggal pada akhirnya dapat
menikmati untuk yang normal. 
8. Kurva 
penawaran jangka panjang firma-firma persaingan sempurna bergantung kepada
perkembangan biaya produksi. Dalam jangka panjang kurva penawaran firma persaingan
sempurna dapat dibedakan kepacla tiga bentuk: (i) berbentuk horisontal, yaitu apabila biaya
tidak mengalami perubahan, (ii) menaik ke atas, yaitu apabila biaya produksi semakin mening­ 
l 
kat; 
dan (iii) menurun ke kanan, yaitu apabila biaya produksi semakin menurun. 
' 
. 
9. Dibandingkan dengan struktur pasaran yang lain, pasaran persaingan sempurna mempunyai
beberapa kebaikan dan kelemahan. Kebaikannya ialah : () dapat memaksimumkan efisiensi, 
• 
(i) tingkat kebebasan bertindak dan memilih tinggi, dan (iii) dapat menciptakan distribusi
pendapatan yang lebih baik. Sedangkan kelemahannya adalah: tidak menggalakkan inovasi,
adakalanya menimbulkan biaya sosial, pilihan konsumen terbatas, adakalanya biaya produks i
lebih tinggi dan adakalanya distribusi pendapatan tidak seimbang. 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• 
• • • 
• 
• 
• 
KONSEP PENTING · 
• 
• 
, 
Barang serupa (identical/homogenous product): Barang yang sejenis yang dipromosikan
berbagai perusahaan yang bentuk fisiknya tidak mudah dibedakan satu sama lain. 
' 
. 
tn lingkunga 
: 
dale b 
k 
Biaya sosial: Kerugian, berupa material tetapi terutama lalam entuk pencemarat 
'%° ", 
• 
7 • • 
• 
ha 
> 
nya, yang ditanggung masyarakat sebagai akibat operasi perusahaan men1mu 
bulkan efek buru 
5 
terse but. 
• 
• 
: 
:. 
capai suat 
Efisiensi produktif: Kegiatan firma menghasilkan suatu barang yang operasinya 
men 
tingkat produksi di mana tingkat harga sama dengan biaya marjinal. 
+ 
262 
gSAINGAN SEMPURNA 
eu8PF' 
~kif: Kegiatan firma menghasilkan suatu barang yang operasinya mencapai suatu 
· 
;iensi pro' 
:. 
Efis' 
t 
:.: 
Jsi di mana biaya rata-ratanya adalah yang paling minimum. 
PIS" 
%gkt 
Nilai tambahan pendapatan yang diperoleh perusahaan dari 
; penjualan marjinal: 
HA' ' nit tambahan produksinya. 
menjual sat 
Pendapatan per unit barang yang diperoleh dari menjual sejumlah 
, 
; 5enjualan rata-rata: 
Hasil PS 
.:. di· lchd: b:
l 
ih d: 
d: ·· 
l: 
di' 
tentu. Nilainya diperoleh lari membagi seluruh pendapatan lari penjualan hibagi dengan 
terr 
.: 
rang 
_~J,I produksi yang dijual. 
juml3 
asil 
Seluruh pendapatan yang diperoleh dari penjualan sejumlah produksi 
penjualan total: 
Reuntungan normal: Suatu keadaan dalam operasi perusahaan di mana seluruh hasil penjualan 
• 
zertent. 
tang 
diperolehnya adalah sama dengan seluruh biaya yang dibelanjakannya termasuk jumlah
biya tetap dan biaya tersembunyi.
Keuntungan lebih normal: Operasi perusahaan yang menguntungkan, yaitu jumlah hasil 
' 
penjualannya melebihi semua biaya peroduksinya. 
Titik impas (break-even point): Tingkat operasi perusahaan yang mencapai suatu tingkat produksi 
di
mana biaya total sama dengan hasil penjualan total. 
Titik menutup perusahaan (shutdown-point): Titik terendah dari kurva AVC. A\pabila harga
mencapai titik terendah ini, hasil penjualan total sama dengan biaya berubah total. Yang
berarti firma tidak memperoleh kelcbihan hasil penjualan dari operasinya. Dalam keadaan
seperti ini lebih baiklah apabila firma menghentikan kegiatannya memproduksi barang, 
PERTANYAAN DAN LATIHAN 
- 
PILIHAN GANDA 
• 
• 
1· �ur�a permi�taan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna bersifat
· tdak elastis sempurna. 
b, 
elastis sempurna. 
• 
C. tidak elastis. 
D. 
sangat clastis. 
," normal apabila
· biaya marjinal melebihi biaya berubah rata-rata. 
263 
BAB SEBELAS 
B. 
biaya marjinal sama dengan hasil penjualan marjinal.
C. harga dicapai melebihi biaya berubah rata-rata yang minimum tetapi kurang dari biaya rata. 
rata yang minimum.
D. hasil penjualan melebihi biaya tetap. 
3. Dalam jangka panjang suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna akan mencapai
keseimbangan apabila
A. biaya marjinal jangka panjang kurang dari hasil penjualan marjinal jangka panjang,
B. biaya marjinal jangka panjang kurang dari biaya rata-rata.
C. biaya total rata-rata sama dengan hasil penjualan rata-rata.
D. biaya berubah rata-rata sama dengan hasil penjualan rata-rata. 
• 
4. 
Salah 
satu alasan yang menyebabkan ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa persaingan sempurna
merupakan suatu struktur pasar yang ideal adalah
A. perusahaan-perusahaan tidak terlalu besar dan mudah diatur. 
B. 
perusahaan--perusahaan mencapai efisiensi alokatif.
C. perusahaan-perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal dalam jangka panjang.
D. persaing an yang bebas mendorong lebih banyak usaha untuk melakukan inovasi. 
• 
ESE/ 
1. 
• 
Terang kan sifat permintaan dan hasil penjualan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan
sempurna. Terangkan jawaban anda dengan menggunakan grafik . 
2. Dengan menggunakan angka dan secara grafik terangkan bagaimana suatu perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna mencapai tingkat keuntungan yang maksimum. Berapakah tingkat
harga dan tingkat produksi yang dicapa? 
• 
3. "Dalam jangka pendek terdapat tiga kemungkinan dalam corak kegiatan perusahaan, yaitu (i) 
mendapat untung normal atau di atas normal, (i) mengalami kerugian, dan (iii) menutup
perusahaan. Terangkan maksud pernyataan ini. 
4. Buktikan bahwa kurva biaya marjinal yang berada di atas kurva biaya berubah rata-rata adalah
kurva penawaran dari suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. 
5. Terangkan proses penyesuaian jangka panjang yang terjadi dalam pasar persaingan sempurna
apabila terjadi kenaikan permintaan. (Misalkan kurva biaya produksi setiap perusahaan adalah
bersamaan dan tidak mengalami perubahan dalam jangka panjang)
. 
264 
• 
gINGAN SEMPUNA 
8 
ass 
«0ATF 
crusahaan dalam persaingan sempurna mcengcluarkan biaya (biaya tcrap) scbanyale 
qlkan suatP 
erbe 
raj 
"· 
"_~_oooo0. Biaya berubah total pada berbagai tingkat produksi adalah scperti ditanjukkan 
rk rcd .: 
," ' 
d�11111 r,ibel 
bcrilct1t. 
Jumlah pen[ualan 
Jumlah produksl 
Bliaya total 
. 
0 
0 
40 
20 
60 
f 
40 
70 
2 
60 
3 
75 
80 
4 
78 
f 
100 
85 
5 
120 
6 
95 
• 
140 
7 
110 
8 
160 
135 
180 
9 
165 
10 
200 
200 
. 
. 
• 
a 
Hitunglah biaya total, biaya rata-rata, biaya berubah rata-rata, dan biaya marjinal. 
• 
b. Harga pasar barang tersebut adalah Rp 90000. Hitunglah hasil penjualan total pada berbagai
tingkat produksi.
c Tunjukkan keseimbangan yang dicapai perusahaan tersebut dengan grafik. Berapakah jumlah
produksi yang dijualnya? 
2 Dalam suatu perusahaan yang berada di pasar persaingan sempurna, hasil penjualan total dan
biaya total pada berbagai tingkat produksi adalah seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini
(nilai-nilai dalam ribuan rupiah). (Catatan: apabila produksi adalah nol, biaya total adalah 
Ip 40000 malea biaya tetap total adalah Rp 40000). 
{Htunglah biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. Berapakah harga barang tersebut? 
· Terangkan pada tingkat produksi yang mana perusahaan dapat beroperasi dengan
"untungkan. Tingkat produksi manakah yang terbaik? Mengapa? Hitung jumlah
cuntungan yang diterima. 
c. Gambarlan I 
d, 
ye 
.:. 
eadaan kescimbangan perusahaan itu secara grafik, 
265 
j 
• 
HAL-HAL YANG DITERANGKAN 
• Ciri-ciri monopoli dan faktor-faktor yang menimbulkannya.
• Pemaksimuman keuntungan dalam monopoli.
• Kemungkinan monopoli mendapat untung yang berlebihan.
• Ketiadaan kurva penawaran dalam monopoli.
• Diskriminasi harga dalam monopoli.
• Kebijakan pemerintah dalam monopoli alamiah.
• Kebaikan dan kelemahan monopoli. 
' 
\ 
I 
Struktur pasar yang sangat bertentangan ciri-cirinya dengan persaingan sempurna adalah 
pasar monopoli. Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja. Dan 
I 
perusahaan ini mengbasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Biasan ya 
I 
keuntungan yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah keuntungan melebihi normal dan ini 
diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat tangguh yang dihadapi perusahaan-perusahaan
lain untuk memasuki industri tersebut. Menerangkan bentuk halangan-halangan ini merupakan
salah satu aspek yang dianalisis dalam bab ini. Sebelum itu ciri-ciri pasar monopoli akan diterangkan
Perhatian utama dari uraian dalam bab ini akan ditumpukan kepada menerangkan mengena
bagaimana caranya suatu perusahaan monopoli menentukan tingkat produksi yang akan
me"
simuman keuntungannya. Seperti jt1ga dengan analisis mengenai pemaksim�an keun�kan
pasar persaingan sempurna, analisis mengenai hal itu di perusahaan monopoli akan me98"_
d
• 
I 
\ 
• 
• 
l d 
l 
·1 
· 
ua cara, yaitu: () dengan pendekatan biaya total lan hasil penjualan 
1 total; () dengan pen e a 
tora 
biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. 
: 
: 
in! 
al
an bab 
li 
kan diterangkan tala 
Hal-hal lain mengenai operasi perusahaan monopol yang a 
? 
.:,t
dan tingka' 
· disk· ·:. · h:
monopoli alama 
adalah: kurva penawaran dalam monopoli, liskriminas1 arga,
operasinya, dan penilaian terhadap kebaikan dan kelemahan pasar monopoll 
• 
BEBERAPA ASPEK KHUSUS PASAR MONOPOLI 
• 
. dua aspe 
\
monopol, 
:..:. :. 
kn produksi dalam pasar 
Scbclum menganalisis kegiatan dan cara menentuka 
.£Ator ya! 
4. 
(ii) faktor-fad' 
:. :.·· 
() ·iri-ciri monopoli, tan 
berikut akan diuraikan dalam bagian in: 
1, C!' 
menghambatkan kemasukan ke pasar monopoli. 
266 
I 
' 
I 
I 
ox0PO!! 
PASAR MONOPOLI 
a.CIRI 
Cl'
~ear monopoli sangat berbeda dengan pasar persaingan sempurna. Uraian berikut 
Cini-cin P 
.. :: 
kan ciri-ciri monopoI. 
Ji 
menerang 
Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan 
Pasar 
a :: 
. 
A 
1, 
• S
lh 
'J, Ailih; de· :.­ 
~;, 
ea tidak perlu diterangkan lagi. ifat ini sudal secara jelas dilihat lari definisi monopoli 
Halini rasan} 
: 
: 
: 
:1.: 
. 
aitu hanya ada satu saja perusahaan dalam industri tersebut. Dengan demikian barang 
r 
atas, 
., 
idak 
d: 
dibcli 
de 
I 
p. 
;asa yang dihasilkannya 
bcli 
id 
tidak 
lapat 
libel 
lari tempat lain. ara pembel. 
tidak 
mempunyai 
[~i ktau mereka menginginkan barang terscbut maka mcreka harus membeli dari perusahaan 
'_~Ji tersebut. Syarat-syarat penjualan sepenuhnya ditentukan 
oleh 
monopoli itu, dan para 
monoP' 
di 
embeli tidak dapat berbuat suatu apa pun 
k 
dala 
d beli 
lalam menentukan syarat juaI 
2Cl1. 
Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip 
' 
Brang 
yang dihasilkan perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain 
rang 
ada dalam pasar. Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan 
dak terdapat barang mirip (close substitute) yang dapat menggantikan barang terscbut. Aliran listrik 
2dalah contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Yang ada hanyalah 
bar ang pengganti yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat
meoggantikan listrik karena, ia tidak dapat digunakan untuk menghidupkan televisi atau memanas­ 
kan 
strika/gosokan. 
TidakTerdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri 
Sifat 
ini 
merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan yang mempunyai kekuasaan 
monopoli. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan wujud, karena tanpa adanya halangan tersebut 
I 
pa da akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan di dalam industri. Keuntungan perusahaan
monopoli tidak akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain memasuki industri tersebut. Adanya
;batan kemasukan yang sangat tangguh menghindarkan berlakunya keadaan yang seperti itu.
""Papa bentuk hambatan kemasukan ke dalam pasar monopoli. Ada yang bersifat legal,
'dbatasi oleh undang-undang, Ada yang bersifat teknologi, yaitu teknologi yang digunakan 
,"""ggih dan tidak mudah dicontoh. Dan ada pula yang bersifat keuangan, yaitu modal 
yang 
• • 
• 
•• 
crlukan sangat b 
·:' 
• 
a esar. 
Dapat Me, 
Olei, pengaruhi Penentuan Harga 
. 
· 
. 
arena perusah; 
,J; 
,, 
.. 
e 
"rga dape e, 
3an monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar, maka penentuan 
Warga ~"buasainya. Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang 
sebagai penentu 
u 
price setter. 
De 
Ing ditawcape 
l 
' engan mengadakan pengendalian ke atas produksi dan jumlah barang 
. 
: 
ran perusaha 
aan monopoli dapat menentukan harga pada tingkat yang dikehendakinya. 
l; ] 
tomosr 11 
Jan Kurang Diperlukan 
Olen, 
. 
arena pc 
Pen, 
Crusahaan mon 
li
zlh 
Promosil¢ 
j,, 
opoli adalal satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak perlu 
an arangnya deny 
4 
a 
, 
"? 
gan menggunakan iklan. Pembeli yang memerluk
an barang yang 
267 
BAB DUABELAg 
diproduksikannya terpaksa membeli daripadanya. Walau bagaimanapun perusahaan monopoly
sering membuat
iklan. Iklan terscbut bukanlah bertujuan untuk menarik pembeli, tetapi untul
memelihara hubungan baik dengan masyarakat. 
FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI 
Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan wujudnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga 
faktor tersebut adalah: 
I 
I 
' 
' 
1. Perusahaan monopoli mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik d: 
·id 
an 
dimiliki oleh perusahaan lain. 
tslak 
2. 
Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economies of scale) 
hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi. 
3. Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah
memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut. 
menerangkan ketiga-tiga faktor yang baru dinyatakan 
Uraian berikut akan secara lebih terperinci
di 
atas. 
Memiliki Sumber Daya yang Unik 
Salah satu sumber pen ting dari adanya monopoli adalah pemilikan suatu sumber daya yang unik
(istimewa) yang tidak dimiliki oleh orang atau perusahaan lain. Satu contoh yang jelas dalam halini
adalah '' suara emas'' dari seorang penyanyi terkenal atau kemampuan bermain yang sangat luar
biasa oleh seorang pemain sepak bola. Hanya merekalah yang mempunyai kepandaian tersebut
clan harus dibayar lebih mahal dari biasa apabila masyarakat ingin menikmatinya.
Di dalam suatu perekonomian, monopoli juga dapat berlaku apabila sesuatu perusahaan
menguasai seluruh atau sebagian besar bahan mentah yang tersedia. Di masa 
ini 
contoh dari
perusahaan yang masih mempunyai sifat seperti ini adalah perusahaan permata De Beers 
% 
Company di Afrika Selatan. Hampir semua pertambangan permata yang ada di dunia 
in 
dimiliki oleh perusahaan tersebut. Pada permulaan abad yang lalu perusahaan Standard Oil 
Company di Amerika Serikat menguasai hampir seluruh sumber minyak yang ada 
di neg" 
tersebut. Sampai sebelum Perang Dunia Kedua perusahaan Aluminium Company of Amen 
juga mempunyai keluasaan monopoli. Pada walt it hampir semua cadangan 
b"" 
]r 
bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan aluminium, dimiliki oleh perusahaan
sebab itu Aluminit1n1 Con1pany of An1erica dapat menghasilkan barangn)
1
a tanpa a?a pers:�
Perusahaan air minum di suatu kota adalah satu contoh lain dari kekuasaan monopoli yang 
m 
sumber daya yang unik. 
Dapat Menikmati Skala Ekonomi 
egi" 
4 
: 
keli 
Di
berbag 
s 
Di dalam abad ini perkembangan teknologi berlaku sangat pesat sekal. 
.pgten han! 
:... 
3hi 
' 
duksi yang 
etsts 
ekonomi tingl,at tel,nologi adalal1 sede1111\<1an modernn)
1
a 
sehungga 
pro 
. �1 
h 
prodt1ks
1 
I 
· hampir
seluru" 
: 
dapat dilakukan apabila jumlah produksinya sangat besar dan meliput 
~,At
menikm" 
l 
yang diperlukan di dalam pasar. Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya" 
268 
I 
t 
.v· 
-�1
·. 
<' 
5g, 
----- 
'» 
ouoPo!' 
r 
' 
nomi yang 
maksimum 
apabila 
tingkat 
produksinya adalah sangat besar jumlahnya. Pala 
kl' 
,,,~n mencapai keadaan di mana
biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi 
A pmusa!" 
';; 
«ak" 
si, 
" 
3ilia 
,e menyamai jumlah permintann yang wujud di pasar. Dengan demikian, scbagai 
~h hamp" 
, 
si» 
"",,skala ckonomi yang demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan harga barangnya 
kib" 
1~tesi scmakin tinggi. Pada tingkat produksi yang sangat tinggi, harga adalah scdemikian 
ap! 
ila pro.du55!° " 
j,in@ua perusahaan-perusahaan baru tidak akan sanggup bersaing dcngan perusahaan 
w 
: 
' 
«ahnya se! '' 
"" ,jay dahulu berkembang,
Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli. 
·' 
terl! 
. 
4c, 
tang 
" 
;k di 
di' 
.: 
'sat industri yang skala ckonominya mempunyai sifat scperti yang cditerangkan atas
erusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah atau natural monopoly. 
~dailah Pe 
dal 
th 
di· 
' 
(las) 
" 
·· 
.
"l"tniAll pada L11nL111111)'a 
IJt11111,a1 a a111 1,erL1sa 1aa11 iasa L1111t1m 
1 
t1t1,1t1es
sepert1 
I
Monopol " 
ll·st
•·il· pet·L1sal1na11 a11· 111111L1111, 1,e1:L1sal1aan tele1,on, dan perusahaan angkutan kereta 
: 
: 
h 
erusahaan 
» 
_~pr beberapa jenis industri lain skala ekonomi tidak mewujudkan monopoli, tetapi satu ata
eberapa perusahaan memproduksikan barang yang hampir sama jumlahnya dcngan yang
ienwarkan di pasar. Perusahaan baja, pertambangan minyak, dan industri pembuat mobil adalah
contoh-contoh dari industri semacam itu. 
: : 
: 
' 
... 
I 
Kekuasaan Monopoli yang Diperoleh Melalui Peraturan Pemerintah 
Di dalam undang-undang pemerintah yang mengatur kegiatan perusahaan-perusahaan terdapat
beberapa peraturan yang akan mewujudkan kekuasaan monopoli. Peraturan-peraturan yang
sperti itu adalah (1) peraturan paten dan hak cipta 
I 
' 
(copy
rights)
dan (2) hak usaha eksklusif 
(exclusive franchise)
yang diberikan kepada perusahaan jasa umum. 
1. Peraturan patent dan hak cipta Perkembangan ekonomi yang pesat terutama ditimbulkan
oleh perkembangan teknologi. Untuk mengembangkan teknologi kadang-kadang diperlukan
waktu bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar. Oleh sebab itu kegiatan dan pengeluaran
untuk mengembangkan teknologi tidak akan dilakukan perusahaan apabila hasil jerih payah
mereka dengan mudah saja dicontoh atau dijiplak oleh perusahaan lain. Apabila tidak ada peraturan
yang melarang penjiplakan, tidak ada untungnya bagi perusahaan untuk menciptakan barang­
barang yang lebih bail mutunya, karena dalam waktu yang singkat perusahaan lain akan menirunya.
Sebagai akibat dari keadaan seperti ini kemajuan teknologi akan terhambat, dan ini selanjurnya
melambatkan jalannya pertumbuhan ekonomi. A\gar usaha mengembangkan teknologi dengan
ujuan untuk menciptakan barang baru akan memberi keuntungan kepada perusa
haan, haruslah
�emerintah melarang dan menghukum kegiatan menjiplak tersebut. Langkah seperti ini dilakukan 
cngan memberikan 
hak paten 
kepada perusahaan yang mengembangkan barang baru. 
Flak cipta 
atau 
copy rights merupakan
bentuk lain dari hak paten, yaitu ia merupakan suatu 
"hukum untuk menghindari penjiplakan. Tetapi hak cipta khusus diberikan kepada penulis
"danpenggubah lagu. Dengan alanya hak cipta tersebut hanya penulis atau penggubah lagu
la yang m 
. 
cmpunyai hak ke atas penerbitan buku yang ditulis dan lagu yang digubah. 
2. Hakusaha ±kskle if 
'ume,~ 
~ 
'Cksklusif 
pabila skala ckonomi hanya diperoleh perusahaan setelah perusahaan 
kan a c��ai tlngl,at 1,rocl1.1l<si ya11g
sangat tl11ggl, l<er,e11ti11g
an l<l1nla
y
al, ra
1
nai al,a
n
di111al,simL1n1- 
pabila perusahaan 
untuk menikmati
skala ekonomi itu, dan pada 
diberi kesempatan 
269 
0 
WWW 
( 
a 
C SJ 
BAB DUABELS 
wakt yang sama diharuskan menjual produksinya dengan harga yang rendah. Untuk mencis. 
takan keadaan 
seperti 
ini secara serentak pemerintah harus menjalankan dua langkah: 
(i) 
memberil, 
hak monopoli kepada suatu perusahaan dalam suatu kegiatan tertentu, dan (ii) menentukan harga/
tarif yang rendah ke atas barang/jasa yang diproduksikan. Contoh perusahaan seperti ini
adala, 
perusahaan 
air minum, perusahaan pembangkit listrik dan angkutan kereta api. 
. 
Tanpa adanya 
hak 
eksklusif untuk berusaha scbagai perusahaan monopoli akan timb 
• 
halangan untuk menikmati skala ekonomi secara maksimum. Sebagai akibatnya setiap perusahaa
akan menetapkan harga/ tarif yang tinggi ke atas barang/jasa yang dihasilkannya. Keadaan seper
ini menimbulkan kerugian kepada masyarakat, karena mereka harus membayar produksi perusahaa 
itu 
dengan harga yang tinggi. Hak eksklusif yang menjamin adanya perusahaan tunggal dalam 
•
• 
pasar belum menjamin bahwa harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Walaupun perusahaan
tersebut dapat mengecap skala ekonomi dengan sepenuhnya, yang menyebabkan biaya produksi
berada pada tingkat yang sangat rendah, belum tentu perusahaan akan menjual hasil produksine
pada harga yang rendah. Untuk menghindari agar perusahaan tidak mengambil tindakan ya�
seperti itu pemerintah, di samping memberikan hak monopoli, akan menetapkan harga/tari�
penjualan dari barang/jasa yang disediakan perusahaan tersebut. Dengan cara ini dapatlah kepentingan
para konsumen dilindungi, yaitu para konsumen dapat membeli barang yang dihasilkan perusahaan
monopoli pada tingkat harga yang relatif rendah. 
p 
IMU KEUNTUNGAN D 
MONOPOLI 
Dalam menggambarkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan dalam monopoli dua
cara akan digunakan, yaitu dengan menggunakan angka-angka dan secara grafik. Untuk masing­
masing cara ini akan ditunjukkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan berdasarkan
pendekatan () biaya total dan hasil penjualan total, dan (ii) biaya marjinal dan hasil penjualan
marjinal. Sebelum melaksanakan hal-hal tersebut terlebih dahulu akan dilihat hubungan di antara
harga dan jumlah barang yang ditawarkan/diproduksikan, dan implikasi dari sifat hubungan
tersebut kepacla ba
sil penjualan tot
al. 
, 
PRODUKSI, HARGA DAN PEN]UALAN 
Telah dinyatakan bahwa dalam monopoli hanya ada satu perusahaan dalam pasar. Oleh karenanya 
permintaan dalam industri adalah juga permintaan ke atas produksi perusahaan monopoli ters ebut. 
Dalam Bab 
Empat telah diterangkan sifat umum dari permintaan barang-barang, yaitu: makin tinggi harg
sesuatu barang, makin sedikit julah yang diminta. Sifat ini menyebabkan kurva permintaan ke atas
suatu barang adalah bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Permintaan ke atas produks!
monopoli tidak menyimpang dari sifat umum ini. Berarti suatu monopoli akan dapat memperoleh
harga penjualan yang tinggi apabila produksinya sedikit, dan harga penjualan semakin rendab
apabila produksi semakin banyak.
Dalam menerangkan mengenai persaingan sempurna telah dijelaskan bahwa permintaan
bersifat elastis sempurna (yaitu kurva permintaan adalah sejajar dengan sumbu datar) dan sebabn
adalah karena berapa pun produksi yang dijual perusahaan, harga tidak berubah. Seba8" 
I 
270 
• • 
.. ' 
on0l! 
ki"''~jeda dengan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Sebagai 
nJnl1 bet 
d
Li 
· 
I 
a" 
I 
1 b. 
h . . 
d 
Alam monopol, seperti akan 
literangkan di awal ini, 
harga selalu lebih tinggi dan hasil 
tats? " 
~~ marjinal­ 
ka" 
.Ano-ka 
1 
! 
'' 
: 
: 
€onto
jeih memahami sifat hubungan di antara jumlah produksi, harga, hasil penjulan total, dan 
' 
' 
" 
UV""_~~an marjinal, di dalam Tabel 12.1 dikemukakan suatu contoh hipotetis mengenai hal 
Asil pen!' 
;
c, 
: 
k 
»li 
duk 
' 
sesuai dengan sifat permintaan ke atas produksi monopol seperti yang telah diterangkan 
e""",,,,~Tabel 
2.1 
ditnjukkan bahwa semakin besar jumlah produksi (perhatkan kolom 
1), 
di 
ll��n rendah J
a1·ga ba1·ang (perhatil,an l,olom 2). Bagai111ana implil<asi clari keadaan tersebut 
1
i 
~,sit penijualan total dan marjinal berturut-turut ditunjukkan dalam kolom 
(3) 
dan (4). Hasil 
"_, total, seperti telah ketahui, adalah jumlah produksi x harga, maka nilainya diperoleh dari 
'_ mean angka dalam kolom 
(1) 
dengan angka dalam kolom (2). Sesuai dengan definisi hasil 
~ehj ualan marjinal, yaitu tambahan hasil penjualan total apabila penjualan bertambah sebanyak l 
±hit, 
angka dalam kolom (4) diperoleh dari menggunakan persamaan 
TR_ TR_,. 
Sebagai contoh 
IR (TR pada waktu jumlah produksi adalah 1) adalah Rp 18000, sedangkan 
TR, 
adalah 
= 
p% 
32000. Maka MR akibat dari kenaikan produksi dari 1 menjadi 2 unit adalah Rp 32000 
­ 
R, 18000 
= 
Rp 14000. Angka-angka dalam kolom (4) dihitung dengan cara ini. 
Perhatikanlah dengan lebih saksama angka-angka hasil penjualan total yang terdapat dalam 
kolom
(3). Sampai produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus menerus bertambah, tetapi 
. 
' 
• 
pertambahannya adalah pada tingkat (jumlah) yang semakin berkurang. Nilai dari pertambahan 
. 
. 
' 
hasil
penjualan total yang semakin berkurang tersebut ditunjukkan dalam kolom (4). Sesudah unit 
• 
• 
TABEL 12.1
Produksi, Harga dan Hasil Penjualan (ribu rupiah) 
• 
- 
• 
• 
• 
• 
' 
, 
Produksi 
Harga 
Hasil penjualan
total • 
• 
• 
• 
Hasil penjualan
marjinal 
(1) 
(2) 
(3) 
(4) 
- 
0 
10 
20 
• 
1 
18 
18 
18 
• 
2 
32 
14 
16 
3 
42 
10 
14 
4 
48 
6 
12 
5 
50 
2 
10 
6
8 
48 
2 
7 
-6 
42 
6 
8 
32 
-10 
4 
9 
-14 
18 
2 
10 
--18 
0 
0 
271 
BA48 
DUABEL% 
ke-5, pertambahan produksi selanjutnya akan mengurangi hasil penjualan total, yang' 
mart hag] 
penijualan marinal (atau
pertambahan hasil penjualan total) nilainya adalah negatif. 
Kesimpulan 
Berdasarkan kepada gambaran yang ditunjukkan dalam Tabel 12.1 dapat dibuat dua kesim 
I 
penng seperti yang dinyatakan di bawah ini. Apabila harga barang menjadi sema~""
pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka: 
I 
I 
"Hn 
4 
• Hasil penjualan 
total 
akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan
itu scmaki« 
I 
berkurang apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai
satu ting 
produksi tertentu pertambahannya akan menjadi negatif. 
• Pada umumya
basil penjualan marjinal nilainya adalab lebih rendab daripada harga. Han 
pada waktu produksi mencapai satu unit hasil penjualan marjinal 
= 
harga. 
" 
• 
SIMUMAN KEUNTUNGAN: CONTOH ANGKA 
I 
I 
Sifat-sifat biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan monopoli di dalam jangka
pendek tdak 
I 
berbeda dengan sifat-sifat biaya produksi jangka pendek yang telah diterangkan dalam Bab 
Sepuluh. Di atas baru saja dijelaskan sifat permintaan, harga, hasil penjualan total dan hasil 
penjuahn 
marj inal dari suatu perusahaan monopoli. Dengan demikian sekarang telah dapat
dikumpulkn 
informasi yang cukup untuk menerangkan tentang prinsip penentuan tingkat produksi yan g
akan 
I 
mema ksimumkan keuntungan dalam perusahaan monopoli. Terlebih dahulu hal itu akan 
diuraikan 
dengan menggunakan contoh dalam angka-angka. Contoh angka yang
dimaksud dikem ukakan 
dalam Tabel 12.2 dan Tabel 12.3. 
Pendekatan Hasil Penjualan Total- Biaya Total 
Pendekatan ini akan diterangkan dengan menggunakan Tabel 12.2, yang membandin gkan dat 
I 
hasil penjualan total dengan biaya total. Melalui perbandingan tersebut dapatlah 
1 
I 
ditentukan 
keuntungan yang diperoleh, atau kerugian yang dialami, pada berbagai tingkat 
I 
produk si. 
Data jumlah produksi, harga dan hasil penjualan total pada Tabel 12.2 adalah sama deng 
dalam Tabel 12.1. Berturut-turut data tersebut ditunjukkan dalam kolom (1), (2) 
dan @3). Dah m 
kolom (4) ditunjukkan data biaya total. Data yang hipotetis tersebut dibuat dengan men ggun k" 
pemisalan berikut: 
:.., :..: ,~1, 
• Biaya tetap total adalah Rp 4000, Berdasarkan pemisalan 
bila perusah aan 
ini 
maka apa' 
tidak beroperasi-yang berarti jumlah produksi adalah 0, biaya total 
~dalh 
Rp 4000. 
• Schingga produksi 4 unit hukum hasil lebih yang semakin berkum' Adan
i" 
. 
, 
. 
\c
belum 
berhak 
Berarti biaya marjinal semakin rendah, apabila
produksi 
ditamba! 
_e4
1? 
digambarkan oleh kenaikan biaya total yang semakin sedikit. Data d"""", 
. 
di 
·ikk dari te-'» 
jelas menunjukkan keadaan tersebut apabila produksi 
dinatkanS 
ke-2, dari 2 ke-3 dan dari 3 ke-4. 
272 
t 
,' 
• 
wow0POLI 
1;_,,a.eiaya 
Pro@us an eunturoan (iou rupiah) 
asil 'e' 
" 
a 
Harga 
Produksi 
Hasil penjualan
total 
Biaya
total 
Keuntungan 
(3) 
(4) 
(5) 
(2) 
(1) 
0 
4 
20 
0 
- 
16 
2 
18 
18 
1 
26 
32 
8 
16 
2 
42 
34 
8 
14 
3 
40 
8 
12 
48 
4 
• 
46 
4 
50 
5 
10 
54 
6 
48 
8 
6 
64 
42 
6 
7 
-22 
76 
-44 
22 
4 
8 
-72 
90 
2 
18 
9 
-106 
106 
0 
0 
10 
I 
l 
• Sesudah produksi mencapai 4 unit, hukum hasil lebih yang semakin berkurang berlaku.
Sebagai akibatnya biaya marjinal meningkat dan ini dapat dilihat dari pertambahan
biaya total yang semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit produksi. 
Dengan adanya data mengenai hasil penjualan total dan biaya total seperti yang diterangkan di atas
sekarang dapat ditentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan.
Perhatikan data dalam kolom (5). Data tersebut dihitung dengan formula berikut:
Keuntungan 
= 
Hasil penjualan total dikurangi biaya total. Data dalam kolom (5) 
menunjukkan bahwa keuntungan maksimum dicapai pada produksi sebanyak 3 atau 4 unit clan
jumlah keuntungan adalah Rp 8000. Walaupun dem
ikian, dalam analisis yang bersifat umum, 
akan 
selalu dikatakan bahwa perusahaan monopoli tersebut akan memproduksikan 4 unit untuk
memaksimumkan keuntungan. Sebab dari kesimpulan ini telah diterangkan dalam bab yang lalu
dan akan dilihat kembali dalam pendekatan penentuan keuntungan dengan menggunakan pendekatan: 
MC = MR. 
Pendekatan Hasil Penjualan Marjinal -- Biaya Marjinal 
,'ntuk mencrangkan pndekatan ini terlebih dahulu perlu dihitung hasil penjualan marjinal
an biaya marjinal. Data terscbut dikemukakan dalam Tabel 12.3.
Data hasil penjualan marjinal yang ditunjukkan dalam kolom (2) diambil dari data yang
,"" "lam kolom (4) dari 
Tabel 12.1. 
Data dalam kolom (3) dihitung dengan formula berikue 
,TC,-TC, Data mengcnai biaya total (TC) diambil dari Tabel 12.2, kolom (4). Berdasarkan 
£pada 
: 
·. 
· 
at produksi. Apabila perusahaan tidak memproduksikan barang, biaya yang ditanggung 
273 
• 
BAB DUABEL¢ 
TABEL 12.3
Menentukan Keuntungan Dengan Pendekatan MC = MR 
(Ribu Rupiah) 
. 
Hasil 
Biaya marjinal 
Jumlah produksi 
Tambahan 
Jumlah 
= 
penjulan 
(MC 
TC,- TC,) 
keuntungan 
keuntungan/ 
marjinal 
kerugian 
(2) 
(3) 
( 
(4) 
(5) 
- 
0 
4 
- 
-4 
f 
18 
16-4=12 
6
2 
2 
14 
26-16=10 
4
6 
3 
10 
34-26=8 
2 
8 
4 
6 
40-34=6 
0 
8 
5 
2 
46-40=6 
-4 
4 
I 
6 
-2 
54-46=8 
-10 
-6 
I 
1 
-6 
64-54=12 
-16 
-22 
8 
-10 
76-64-12 
-22 
-44 
9 
-14 
90=76=14 
-28 
-72 
10 
-18 
106-90=16 
-34 
-106 
perusahaan adalah Rp 4000 dan ini meliputi biaya tetap yang mempengaruhi keuntungan. Oleh 
sebab itu dalam kolom (3) data tersebut dihitung sebagai "biaya marjinal.
Berdasarkan data dalam kolom (4) dalam (5) ditentukan jumlah keuntungan pada berbagai 
' 
tingkat produksi. Data dalam kolom (3) jelas menunjukkan bahwa keuntungan maksimum 
tercapai pada tingkat produksi atau 
4 
unit. Namun demikian dalam analisis dikatakan perusahaan 
itu 
akan 
memproduksi 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan karena pada tingkat produksi 
I 
tersebut MC = MR, yaitu masing-masing bernilai Rp 6000. 
· • 
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN SECARA GRAFIK 
Dalam bagian 
ini
akan diterangkan pemaksimuman keuntungan dalam perusahaan monopol 
dengan menggunakan pendekatan secara grafik. Seperti dalam analisis sebelumnya, penentuan
produksi yang akan memaksimumkan untung dapat dilakukan dengan dua cara berikut: ()
pendekatan hasil penjualan total-biaya total, dan (ii) pendekatan biaya marjinal hasil penjuala°
marjinal. Sebelum cara ini dapat diterangkan terlebih dahulu perlu dilihat ciri perkaitan 
di anta 
kurva permintaan (D=AR), kurva hasil penjualan total (TR) dan kurva hasil penjualan 
mar1 
(MR). Untuk membuat analisis ini perhatikan Gambar 12.1. 
Kurva Permintaan, Penjualan Total dan Penjualan Marjinal 
. al 
Kurva hasil penjualan total (T), kurva hasil penjualan rata-rata (D=AR), dan kurva hasil pe"l""" 
S 
ai 
kep"" 
marjinal (MR) dalam Gambar 12.1 dibuat berdasarkan data dalam Tabel 12.1. 
anP" 
j;an 
• 
• 
• 
·t 
ik.
dan 
jumlah produksi sebanyak 5
unit hasil penjualan total terus mengalami kenatkan%' 
kena 
;6 un! 
.. 
S dah '· lah duksi mencap! 
tersebut
adalah pada tingkat yang semakin menu
run. esudal jumlat pro< 
274 
• 
oioPOU" 
12.1 
BAR 
G' 
npenjualan Total, Rata-rata dan Mar]inal 
qurva
aS 
A 
S0 - - - ----------" 
------------- 
48 
I 
I 
I 
I 
I
I
I
I
I
I 
I 
I
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
(i) Kurva hasil penjualan total (TR) 
.al
- - r - - - - - - 
------ 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I
I
I
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I
I 
TR 
I 
I 
I
I
I
I
I
I
I
I 
20 
I
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I
I 
I
I
I
I
I
I 
10 
I 
I 
I
I 
B 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
0 
5 
10 
Jumlah barang 
• 
20 
• 
• 
16 -­ 
- - 
>f 
(ii) Kurva permintaan (D = AR) dan
hasil penjualan marjinal (MR) 
I 
I 
2 
• 
I
I
I 
.g 
0 
°+ 
~ ..__ 
I
I 
E=l 
------- 
l 
- - - - 
I
I 
I
I 
8 
I 
I
I 
I
I 
E<1 
I 
I 
• 
I 
I 
I
I
I
I
I
I 
I 
•• 
4 - - - - - - .. - - -
- - - 
I 
' I
I 
I 
I
I 
I 
I 
D=TR 
I 
I
I 
I
I 
I 
0 
2 
8 
MR 
Jumlah barang 
• 
275 
------ 
f 
1 
· 
. 
BA DUAeE, 
in berkurang, Pada waktu jumlah produksi adalah 10unit, hasil 
hsil peniualan total sem 
Pjuak%%, 
1 adalah nol. 
:. 
if 
bil di b::k 
total 
l 
... 
total yang seperti itu statnya, apauna 11gambarkan, adalah 
Hasil
peniualan ' 
r 
• 
brb ik " 
Seperti « 
Area TR dalam Gambar 12.1 (), yaitu erbentu} huruf U yang terbat. ' 
dirtunjukkan
olch 
<' 
.. . 
di dal kc dz di kt 
al berbentuk seperti itu 
Ik. Kur 
li 
lalam eadaan mana :urva permintaan DD 
TR Akan sell 
" 
12.1 (ii), 
s. 
adala 
crdapat pada Gambar 
l.:. (ii), 
yaitu yang menggambarkan bahwa kal 
scpert 
yang tcr' 
r...:. 
kit b: 
' <alau hatg 
" 
dah maka jumlah yang diminta semal 
in 
anyak. Dalam Bab Lima telah die 
' 
scmakin 
rendal 
. 
lake ifa bc ·il 
« 
• 
. 
·iang kurva permintaan berlaku sifat erikut: () apabila elastisitas pe 
Ia' 
1terangka 
. 
bahwa sepan1' 
an 
. 
., 
. 
. 
., 
ermintaan 
< 
t 
a 
·nurunan harga akan mengurangi hasil penjualan dan (ii) apabila elastisitas pe 
maka
pr 
. 
: 
. 
ermmntaan >] 
nurunan har� akan menambah has1\ pen1ualan. Berclasarkan kepada s·f .. 
k Pe
maka 
. 
~ 
• 
1tat 1ni, kalau 
·N"rhatikan 51fat perhubungan d1 antara l,urva perrn1ntaan DD dan kurva TR 
cl G 
d
'' 
. 
. 
pada rambnt 
21, dapat dibuat kesimpulan yang berikut: 
• Karena OA menggambarkan hasil penjualan total yang semakin bertz bah 
· 
· 
.ambal 
pada 
harga yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan DD
yang terletak di 
bagian atas titik C (lihat grafik ii) mempunyai elastisitas permintaan > 1. 
• Karena AB menggambarkan hasil penjualan total yung semakin berkurang pada harga 
yang semakin menurun, maka bagian kurva permintaan yang terletak di bagian yang 
lebih ke bawah dari titik C mempunyai elastisitas permintaan < 1. 
• Pada titik C elastisitas permintaan adalah satu atau uniter. 
Maksimum 
Mener 
Keuntungan 
Di dalam Gambar 12.2 dan Gambar 12.3 ditunjukkan cara menentukan keuntungan maksimum
firma monopoli secara grafik. Di dalam Gambar 12.2
keuntungan maksimum firma ditentukan
dengan menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya total. Sedangkan daham
Gambar 12.3
keuntungan maksimum tersebut ditentukan dengan menggunakan pertolonga°
kurva biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. 
r€ 
menggambarkan kurva biaya total. Di sebelah kiri dari titik A, dan di sebelah kanan da"", 
• 
• . 
bi 
k 
l bihi hasil penjuaha 
zal 
urva TC berada di atas kurva TR. Keadaan ini berarti iaya tot; mete .TR 
. 
h k n 
dinikmati apat 
tal 
tot 
I 
1,
yaitu kedudukan yang merugikan perusahaan. Keuntungan anya aKa 
~dalah paling 
- TC >
0, dan ini berlaku di antara titik A dan B. Perbedaan di antara TR dan TC a°"_ oeh 
Tc dal h yang palino pan)ant>. 
d 
maksimum apabila garis tegak di antara kurva TR lengan 
ac 
Ia 
"? 
~Auksi ya8 
maka unokat pro 
. 
1. 
karena CD merupakan jarak TR dan TC yang paling panjang, 
" 
"° 
akan memaksimumkan keuntungan adalah 4 unit. 
si di mana 
keuntuog 
k tingkat produ s1 
Gambar 12.3
menunjukkan cara untuk menentukan 
l 
1 
b·!\y!\ 
"" 
::. 
ma denga" 
:. 
deka h
ail penjualan marjinal sa" 
maksimum dicapai dengan menggunakan pendekatan 1as1 
, 
kur 
·lee kepada bent _ 
MR dibuat berdasarkan e 
b I ,rn 1n1. 
marjinal (MR = MC). Kurva AC, MC, 
D AR 
= 
s 
" 
1at dan urainan s"at 
. di k d 1 m bab-bab yang a Ll 
' 
de can m 
k 
-kurva tersebut seperti yang literangkan 
ta1a1 " , 
da 
ditentukan ten!" 
au" 
maks1ml1m apat 
Seterusnya telah diterangkan bahwa keuntungan 
00 
l 
,..,c berpot
.:d. Kee MR dan ' 
,g' 
MR 
= 
MC wujua. urva 
oQ, at"" 
pada tingkat produksi yang mana keadaan 
ealadalah 
OP'' 
· 
Hasil penjualan to 
pada waktu tingkat produksi sebanyal 
k 
Q 
unit. 
' 
276 
\ 
wow0POL! 
au",i, easy rotat an Keuntu9an 
penjualan 
' 
C 
Keuntungan
maksimum 
9) ------------------� 
- 
c- 
I 
<1l 
·- 0 _ 
..... 
I
I 
2 
I 
I 
I 
I 
40 
.0 
I 
·- 
..... 
I 
I 
I 
I 
- c 
I 
I 
cu 
I 
I 
- cu 
I 
I 
I 
2 
- - - - - J - - -1- - - T - - - - - - 
• 
I 
c 
I
I 
I 
I
I 
I 
a 
I 
I 
I
I 
I 
0. 
- 
·- 0 
I 
cU 
I 
I 
I 
I
I 
I
I 
I 
::c 
• 
I
I
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I
I 
I 
I
I 
I
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I
I 
I
I 
I
I
I
I 
I 
I 
I 
10 
I 
I 
I 
I
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I
I
I 
I
I 
I
I 
I
I 
I 
I 
2 
4 
6 
10 
0 
8 
5 
Jumlah barang 
• 
GAMBAR 12.3 
Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal, dan Keuntungan Maksimum 
• 
MC 
AC 
p, 
A 
_ 
1 
Keuntungan 
c. 
----------- 
' 
• 
D=AR 
I 
MR 
I 
I
I 
0 
a 
Jumlah barang 
277 
• 
I 
M 
BAB DUABELA¢ 
Dengman 
dengan OPAQ. Sedangkan biaya total adalah OC x OQ, atau sama dengan OCBO
demikian keuntungan maksimum ditunjukkan oleh kotak PABC. 
MONOPOLI KEUNTUNGANNYA BERLEBI 
Banyak orang yang mempunyai pandangan yang negatif terhadap perusahaan monopoli. Mere
selalu menganggap bahwa suatu perusahaan dalam pasar monopoli dapat menetapkan hare%
dengan sekehendak hatinya dan oleh karena itu akan selalu mendapat keuntungan yang sanga
berlebihan. Mereka menganggap keuntungan luar biasa merupakan suatu fenomena pentne
perusahaan monopoli. Ini merupakan pandangan yang kurang tepat. Dalam bab yang lalu tel
diterangkan bahwa di dalam jangka pendek ada empat kemungkinan dari keadaan yang dihada5i
oleh suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna: mendapat untung melebihi normal, ata 
' 
I 
wntung 
normal, rugi tetapi masih dapat membayar kembali sebagian dari biaya tetap, dan mengalami kergian 
sehingga 
bi@ya berubahnya pun tidak dapat ditutupnya. Keempat kemungkinan tersebut juga dapat
berlaku dalam suatu perusahaan monopoli. 
Dalam Gambar 12.3 telah ditunjukkan keadaan di mana monopoli memperoleh keuntungan,
keadaan lainnya ditunjukkan dalam Gambar 12.4. Gambar 12.4 () menunjukkan keadaan di 
mana monopoli tidak mendapat keuntungan tetapi juga tidak menderita kerugian (berarti mendapat 
untung normal), yaitu hasil penjualannya sama dengan biaya totalnya. Keadaan seperti ini akan berlak 
apabila kurva biaya total menyinggung kurva permintaan pada tingkat produksi di mana hasil penjualan 
marjinal =
biaya marjinal. Dalam Gambar 12.4 () kurva AC, menyinggung kurva D_D_= AR_ di 
titik E dan titik singgung ini tepat di atas perpotongan kurva MR_dan MC_ Maka adalah paling 
GAMBAR 12.4 
• 
Monopoli yang Memperoleh Untung Normal dan Kerugian 
p 
p 
• 
MC, 
D, 
MC 
AC 
P, 
AC% 
p 
C 
D, =AR 
Do = AR 
I 
I 
I 
I 
MR, 
• 
I 
Q 
0 
Q 
0, 
0 
0, 
¢ 
I 
(ii) Rugi 
' 
I 
(I) Untung normal 
I
I 
278 
I I 
------- 
aw0Po!! 
" 
, erusahaan monopoli untuk memproduksi scbanyak 
Q_. 
Hanya pada kcadaan ini 
P 
cpad 
.:. 
.,"? 
bi ,Amati kcuntungan normal. Dalam kcadaan lain (apabila jumlah produksinya berbeda 
:it 
n,en 
I 
. I 
. 
d P
df 
haan akan mengalami kerugan. 
·Q) pemusa' 
dn' 
~s 
,,, 
t 
12.4 (ii) menggambarkan kcadaan di mana monopoli mengalami kerugian 
Gambar 
" 
. ...:. : 
r. 
~,e adalah yang paling minimum apabila perusahaan monopoli memproduksikan scbanyak 
b"" 
Ke8" 
~da tingkat produksi tcrscbut MR, 
= 
MC,. Biaya total yang dikeluarkan adalah OQ 
k:irena p 
. 
lch 
Q 
• pengan demikian kerugian yang liderita 
did. 
:' 
olel 
perusahaan monopoli tersebut adalah 
Oh'_ditunjukkan oleh kotak P,ABC. Kerugian ini adalah yang paling minimum. Apabila 
+P""""" ~~nopoli memproduksi lebih tinggi atau lebih rendah dari 
Q,, 
kerugian yang akan 
� akan lebih besar lagi. 
KURVA PENAWARAN 
MONOPOLI DAN 
• 
' 
p,lam bab yang lalu telah dijelaskan bahwa dalam pasaran persaingan sempurna, di dalam jangka
dek sebagian dari kurva MC, yaitu bagian yang terletak di atas kurva AVC, dapat juga dipandang 
� kurva penawaran. Bagian dari kurva MC tersebut, di samping menunjukkan biaya marjinal 
pala berb agai tingkat produksi, menunjukkan pula jumlah penawaran perusahaan pada berbagai tingkat harga. 
Marila h kita
ingat kembali sifat dari kurva penawaran. Kura penawaran menunjukkan hubungan di
attar a tingkat harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Pada setiap tingkat harga hanya terdapat 
GA4BAR 12.5 
Pembuktian tentang Ketiadaan Kurva Penawaran dalam Monopoli 
MC 
D% 
P% 
I 
I 
o.. 
I 
-' 
I
I 
MR, 
I 
MRa 
0 
Q 
Jumlah barang 
279 
l 
BAB DUABELS 
suatu jumlah tertentu barang yang ditawarkan. Dan apabila ada dua tingkat harga, maka masing.
masing tingkat harga ini akan menunjukkan suatu jumlah tertentu barang yang ditawarkan, da 
kedua jumlah itu akan berbeda.
Di dalam pasar monopoli biaya marjinal tidak menunjukkan sifat kurva penawat 
seperti yang diterangkan di atas. Scbagai buktinya perhatikanlah Gambar 12.5. Misalnya ~4, 
mulanya permintaan adalah D_D_ dan hasil penjualan marjinal adalah MR_, sedangkan bias 
marjinal adalah MC. Maka keuntungan maksimum akan dicapai apabila produksi adalah sebanval 
Q. Pada tingkat produl<si ini harga akan mencapai 
P,,· 
Selanjutnya misalkan permintaan beru�ah
menjadi D,D,
dan hasil penjualan marjinal adalah MR,. Biaya produksi tidak berubah, be 
biaya marjinal adalah tetap seperti yang ditunjukkan oleh MC. Dalam keadaan yang baru ini, untuk 
1 
• 
• 
• 
• erart 
memaksimumkan keuntungan, perusahaan sekali lagi harus memproduksikan sebanyak Q. Tetapi
sekarang tingkat harga telah mencapai P,. Dengan demikian sekarang kita mendapati ada dun 
I 
tingkat harga (P_ dan P,), tetapi hanya satu jumlah produksi/penawaran (Q). Keadaan imi 
menyebabkan kurva penawaran untuk suatu perusahaan monopoli tidak dapat digambarkan/
ditunjukkan.
Dari uraian yang baru dilakukan di atas dapat dibuat kesimpulan berikut: 
Di 
dalam perusahaan 
monopoli, atau perusahaan dalam pasar lainnya yang kurva permintaan ke atas basil produksinya bers ifat 
I 
menurun dari kiri atas ke kanan bawah, kurva penawarannya tidak dapat ditunjukkan karena tidal
ter dapat sifat hubungan yang tetap di antara harga dan jumlah yang ditawarkan/ diproduksikan oleh perusahaan
tersebut. 
I 
MONOPOLI DAN DISKRIMINASI 
GA 
Adakalanya terbuka kemungkinan kepada perusahaan monopoli untuk menjual barangn ya di 
dalam dua pasar (misalnya pasar dalam dan luar neger) yang sangat berbeda sifatnya. Biasanya 
sifat 
• 
permintaan di kedua pasar itu juga sangat berbeda. Untuk memaksimumkan keuntungann ya
perusahaan monopoli dapat menjalankan kebijakan diskriminasi harga. 
• 
PENENTUAN HARGA DI SETIAP PASAR 
• 
Sekiranya suatu perusahaan monopoli ingin melaksanakan kebijakan diskriminasi harga, persoahn
yang pertama yang harus dipecahkan adalah: berapakah harga yang akan ditetapkan di 
tiap-tiap pa' 
supaya keuntungan dapat dimaksimumkan? Jawabannya diterangkan dengan menggunakan Gamb'
:. 
be·ik () bi 
12.6. Untuk memperoleh jawabannya diperlukan data erikut: 
duks· yang dikeluarkan, 
(i) 
iaya produks1 ya'8 
dan (ii) sifat permintaan di setiap pasar untuk pasar dalam negeri dan luar negen. 
:. 
. 
: 
• A (MC) monopoli 
~4alah 
Misalkan kurva biaya total rata-rata (AC) dan biaya marjnal 
ada 
(W 
: 
duksi 
b 12 6 ( ). S 
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 
. alkan pula hasil pro 
. 
(ii1). 
eterusnya msa 
< 
' 
perusahaan monopoli tersebut dijual di dua pasar, yaitu: 
:. 
da hail 
·» 
lan marjinalmya 0@M) 
• Pasar dalam negeri, yang kurva permintan (D,) lan asl penjuae
adalah seperti ditunjukkan dalam gafik (). 
.. 
Jee(MR) 
:. 
d hail 
···alan marjinalnya" 
• Pasar luar negeri, yang kurva permintaan (D) lan 
asit pen)a 
adalah seperti dalam grafik 
(i). 
I 
I 
280 
I 
I 
l 
• 
12.6 
tile [;Lie;. 
'lJrm 
Aeoaan Lnlnast 1afd 
P 
P 
P 
MC 
AC 
t 
- 
0° 
N 
p -·--------- -- 
r 
• 
l 
M 
4 
M -----
• 
C ---------• I 
C-----------a--'l 
c ,-�-"-.----�, ,,�,,,_ ,�,- 
0, 
I 
t 
% 
4 
a 
MR, 
I 
. 
t 
' 
• 
« 
: MR, D, 
• 
0 
l 
_ ........ ____. •·-------a 
tl 
0 
Q 
0 
(i) Pasaran dalam negeri 
(i ) Pasaran luar
negeri 
I 
I 
I 
I 
I 
BA8 DUA8Eu¢ 
Gabungan permintaan di kedua pasar terscbut D, + 
I 
D_ 
ditunjukkan dalam Gar 
s 
. 
d 
'« 
ar12¢ 
(i) 
yaitu kurva D 
= A
R. Bcrarti D 
= AR 
adalah sama dengan D, + D_. Kurva MR adata, ~ 
hasil penjualan marjinal apabila hasil penjualan di kedua pasar terscbut digabungkan. g. 
=MR 
MR. 
+ 
_"" 
· erarti M 
d 
Perusahaan monopoli terscbut akan memaksimumkan keuntungan apabila MR - 
Mc 
I 
dalan
1 
Gan,bar 12.6 (iii) ditt111jt1kka11 bahwa keadaan itu dicapai apabila perusahaan memprod t 
I 
scbanyak 
Q 
Biaya marjinal pada jumlah produksi terscbut adalah OM.
Berapa banyak, 
I 
akan dijual kc pasar luar neger? Supaya di tiap-tiap pasar dipcroleh keuntungan yang ma~,
(dan sclanjutnya memaksimumkan keseluruhan keuntungan perusahaan), di tiap-tiap pasar penjuL,,
harus mencapai keadaan di mana biaya marjinal OM adalah sama dengan hasil penjualan me~
di masing-masing pasar. Berarti syarat pemaksimuman keuntungan di pasar dalam negeri allah 
I 
I 
I 
' I 
OM = 
• 
MR, dan syarat pemaksimuman keuntungan di pasar luar negeri adalah OM =
Mp • 
I 
Dengan 
demikian keuntungan maksimum di kedua pasar akan dicapai apabila di pasar dalark 
negeri dijual sebanyak Q, dan di pasar luar negeri dijual sebanyak Q_. Perlulah diingat bahwa0 
I 
= Q,+Q. 
Harga pasar di dalam negeri adalah P, dan harga pasar di luar negeri P_. Oleh 
karena 
biaya total rata-rata adalah 
OC 
(lihat grafik iii), maka jumlah keuntungan yang diperoleh 
perusahaan 
tersebut adalah P,CAB (di pasar dalam negeri) tambah P_CMN (di pasar luar negen). 
Dapatkah 
anda menghitung biaya total dan hasil penjualan total? 
f 
' 
SYARAT-SYARAT DISKRIMINASI HARGA 
Tidak 
semua perusahaan monopoli dapat melakukan diskriminasi harga. Hanya dalam keadaan­ 
kcadaan 
tertentu diskriminasi harga dapat dijalankan dengan sukses. Di bawah ini
dijelaskan 
beberapa 
keadaan yang m
emungki
nkan perusahaan monopoli melakukan diskriminasi harga. 
I 
1. 
Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain Sekiranya terdapat 
kemungkinan 
I 
barang dapat dibawa dari pasar yang lebih murah ke pasar yang lebih mahal, maka 
I 
kcbijakan diskriminasi harga tidak akan efektif. Barang dari pasar y
ang lebih murah akan 
dijual 
di pasar yang
lebih mahal cl
an perusahaa
n ticlak d
apat menjual lagi
barang yang disediakan untk 
lag 
pasar tersebut. 
2. Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga 
Bamng 
barang atau jasa-jasa tertentu dapat dengan mudah dijual dengan harga yang berbeda.
Barang 
I 
scperti itu biasanya berbentuk jasa perseorangan s
epert
i ja
sa seo
rang dokter, 
I 
ah.li hukum, Per: 
rambut, dan scbagainya. Mereka dapat menetapkan tarif mereka berdasarkan kepada ken"""
langganan untuk membayar, ora
ng kaya dikenakan tarif yang tinggi, sebaliknya 
I 
orang 
mu 
diberi diskon. 
3. Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing p" 
:. 
ar harusla! 
,du» 
I 
sangat berbeda 
Kalau permintaan dan elastisitas permintaan adalah sangat bers"";_~~st 
I 
I 
pasar tersebut, keuntungan tidak akan diperoleh dari kebijakan tersebut. Biasany ""silt 
: 
::. 
. 
l . 
. 
r 
harga dijalankan apabila elastisitas permintaan 
anuat berbeda. • 
di 
masing-masing pasar sa" ~di pas" 
.. 
. 
gs
sedangkan 
3£ 
permintaan tidak elastis, harga akan dite
tapkan pada tingkat yang relatii
tingg 
282 
-w 
uoNOPOLl 
Ang 
permintaannya lebih elastis, harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Dengan cara ini
;enjtiaJari d::iJJ::Jt d1JJerb�111)
1
al< da11 l<cu11tu11ga11 cl1111al<s11nt11nl<ar,. 
4, 
Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan
euntungan yang diperoleh tersebut Adakalanya melaksanakan kebijakan diskriminasi 
arga 
harus mengeluarkan biaya. Apabila kebijakan tersebut dilakukan di dua daerah yang berbeda, 
~aka biaya untuk mengangkut barang harus dikeluarkan. Dan sekiranya dilakukan di daerah yang 
eama, 
biaya yang dikeluarkan mungkin dalam bentuk iklan. Apabila biaya yang dikeluarkan 
~dalah melebihi pertambahan keuntungan yang diperoleh dari diskriminasi harga, tidak ada
manfaatnya untuk menjalankan kebijakan tersebut. 
5, Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen Ini
misalnya dilakukan dengan menjual barang yang sama tetapi dengan pembungkusan, merek/cap,
dan kampanye iklan yang berbeda. Dengan cara ini produsen dapat menjual barang yang
dikatakannya bermutu tinggi kepada konsumen kaya dan sisanya kepada golongan masyarakat
lainnya. Cara yang lain adalah mcnjual barang yang sama, tetapi dengan harg
a berbeda pada
daerah pertokoan yang berbed
a. Di daerah pertoko
an orang kaya harganya lebih
dimahalkan
daripada 
di 
daerah perto
ko
an orang miskin. 
• 
CONTOH-CONTOH KEBIJAKAN DISKRIMINASI HARGA 
Tidak susah untuk mencari contoh-contoh k
ebij
ak
an dis
kriminasi harga
di d
alam kehi
dupan
sehari-hari, karena hal itu banyak dilakukan. Di bawah ini ditunjukkan beberapa contoh dari
kebijakan se
macam itu. 
• Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah 
Perusahaan listrik negara misalnya menggunakan tarif y
ang berbeda untuk listrik
yang dip
akai rumah
tan
gg
a cl
an yang dipakai perusahaan. 
• Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa-jasa profesional. Dokter spesialis, dokter
praktek umum, ahli hukum dan guru kursus privat adalah beberapa golongan
profesional yang sering menjalankan diskriminasi harga dari jasa yang mereka berikan.
Mereka biasanya mempunyai tarif yang fleksibel. Kepada orang yang relatif tak
mampu mereka mengenakan tarif yang rendah, sedangkan kepada orang kaya tarifnya
ditinggikan. 
• Kebijakan diskriminasi harga 
di 
pasar int
ernasional. 
Dalam aspek ini perusahaan 
membedakan di antara harga yang dijual di
dalam negeri dengan harga untuk penjualan
ke luar negeri. Harga penjualan ke luar negeri pada umumnya lebih rendah karena di
pasaran internasional terdapat banyak saingan, dan untuk mempertinggi
kemampuannya untuk bersaingan perusahaan perlu menekan harga hingga ke
tingkat yang serendah mungkin. 
283 
r 
BA8 DUABEL¢ 
PENGENDALIAN 
GA 
MONOPOLI 
IAH 
Arti dari monopoli alamiah telah diterangkan dalam uraian terdahulu. Ia adalah: perusa 
ikm 
skal: kc 
• hi 
dz 
> 
·k. 
yang terus menerus men1 nat1 skala ekonomi ingga pada tingkat produksi yang san 
aan 
b 
. AC 
hi 
k 
. 
banyak jumlahnya, erarti 
terus menerus turun ingga 
gar 
<e 
tingkat prod; 
yang sangat tinggi. Pada waktu biaya rata-rata mencapai minimum tingkat produksi telas� 
meliputi sebagian besar dari kebutuhan masyarakat. Keadaan seperti ini akan mengham 
kemasukan perusahaan lain, l<at·ena amat sukar bagi perusahaan baru untuk melakukan usa:�
seefisien seperti perusahaan yang lama yang menikmati skala ekonomi yang lebih besat 
MONOPOLI ALAM/AH DAN PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN 
; 
pabila kegiatan monopoli alamiah didasarkan kepada tujuan memaksimumkan keuntungaR
kegiatan yang seperti itu akan menimbulkan kerugian yang besar kepada masyarakat. Mee 
harus membayar barang/jasa yang dihasilkan perusahaan itu pada harga yang relatif tinggi . D; 
' I 
samping itu jumlah barang/jasa yang ditawarkannya adalah lebih rendah dari jumlah barang yang 
l 
dapat diproduksikannya secara optimal. Sebagai akibatnya, masyarakat hanya memperoleh sebagia#
saja barang yang mungkin dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Kerugian yang diderita masyarakat
menjadi bertambah serius lagi mengingat perusahaan monopoli alamiah pacla umumn.ya
menghasilkan barang yang penting sekali artinya dalam kehidupan masyarakat. Seperti telah 
diterangkan, monopoli alamiah ter~tama terdiri dari perusahaan jasa umum seperti perusahaan
listrik, perusahaan air, clan perusahaan jasa pos dan telepon. 
GAMBAR 12.7
Kebijakan Pemerintah dalam Mengatur Monopoli Alamiah 
MC 
D 
E% 
------- 
• 
---- -- - 
P% 
• 
AC 
---i------ 
------- 
""""------- 
c, 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
: 
I 
I 
• 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
: 
I 
I 
I 
I 
I 
R : 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
! 
0 
0, 0, 0 
Jumlah barang 
284 
ovo?' 
... 
: 
.. 
ntuk memaksimumkan manfaat 
· 
dari 
kegiatan perusahaan seperti 
itu, 
campur tangan 
,,ng
menjamin agar kegiatan perusahaan terscbut akan menguntungkan masyarakat 
r,cl'l1ert:,c�lttkai1. Ca1111,t1r ta11g::111 tc1·scbt1t biasnnya clil;1l<ukan dengan 111engenclalil<an dan 
an£"
~'_,,,arga barang/jasa yang dihasilkan perusahaan monopoli. Adakalanya, yaitu apabila
menc"",etapkan terlalu rendah, pemerintah memberikan subsidi kcpada perusahaan monopoli 
110
h•�)'
iie,,nik-bc11t-ul, ca1111:>ur tanga11 ynng nl<an dilal<ul<an pe111crintah inj akan dapat dengan 
amiah. 
k 
G; 
1b. 
7 
., ditcrangkan dengan menggunakan iambar 
12.1. 
ebih iclas 
sekiranya perusahaan monopoli ingin memaksimumkan keuntungannya, yang harus 
an 
oleh perusahaan itu adalah mencapai tingkat produksi di mana MC = MR. Keadaan itu 
barang adalah P, Jumlah keuntungan yang diperoleh monopoli adalah C,P,E,A dan 
=rungan tersebut ndnlal1 l,et1nt�1ngan �ang paling mal<si�um yang dapat diperoleh perusahaa�
%opoli. Maka, sekiranya pemerintah tidak mengatur kegiatan monopoli, perusahaan monopoli
rno �1--an tnetnproduksi sebesa1· 
Q0•
Ini merupal<an tingl<at produksi yang relatif rendah kalau 
::dingkan dengan kapasitas optimal dari perusahaan monopoli tersebut, yaitu sebanyak 
Q. 
(Kapasitas
optimal adalah penggunaan kapasitas perusahaan sehingga mencapai 
di
mana biaya produksi mencapai tingkat yang paling minimum). 
tingkat 
CAMPUR TANGAN PEMERINTAH 
Apzbila perusahaan monopoli hanya memproduksi sebanyak Q,,
tindakan seperti itu adalah sangat
merugikan masyarakat karena jumlah barang yang dinikmati masyarakat relatif sedikit dan harganya
verdal u tinggi. Untuk menghindari kerugian ini pemerintah perlu campur tangan, yaitu
dengan
menetapkan harga yang wajar, dan dengan itu meringankan beban para konsumen barang yang
dihasilkan monopoli tersebut. 
Dalam
bab yang lalu telah diterangkan bahwa penggunaan faktor-faktor produksi dalam 
saatu 
perusahaan adalah paling efisien apabila biaya marjinal sama dengan harga (P=MC). Sekiranya 
juan ini 
yang ak
an dicapai pemerintah, yaitu mengharuskan perusahaan monopoli untuk bekerja 
secfisien 
mungkin, dalam keadaan seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 
12.7, 
tingkat produksi 
haruslah mencapai Q_. Pada tingkat produksi tersebut harga yang akan berlaku di pasar adalah P_. 
Jelks kelihatan bahwa Q_, adalah jauh lebih besar daripada Q, dan P_, adalah leb
ih rendah dari 
P, 
lni 
berarti masyarakat memperoleh manfaat apabila kegiatan perusahaan monopoli mencapai tingkat 
Yang 
seperti itu. Akan tetapi, untuk perusahaan monopoli, ini bukanlah keadaan yang paling 
"""gkan. Walaupun biaya produksi rata-rata hanya mencapai sebesar 
OC, - yaitu 
lebih 
Q,. � dari O�n dan masih memperoleh keuntungan, tetapi jumlahnya tidak sebanyak pada produksi
~"poli hanya memperolch untung sebanyak C,P _E,B. Adakalanya, apabila pemerintah 
"e 
ctapkan 
d 
: 
o 
"engj, 
,
Boduksi pada keadaan di mana biaya marjinal sama dengan harga, perusahaan akan 
C
am, kerugian. Dalam l<eadaan s
eperti ini pemerintah akan memberi subsidi.
ara lain yang 
d: 
dill¢ le 
• 
di 
lapat lilakukan pemerintah 
ajar da:. 
li 
"" 
dalam usaha untuk menetapkan harga yang 
m:ma har �u�la� penawaran barang yang 1ne11ct1l<t1pi adalal, 111enetapl<an harga pada tingl,at di
gt~["[',_"ya rata-rata (P 
= 
AC). Dalam Gambar 12.7 keadaan itu dicapai pada titk E,, 
arga yang ditetapkan haruslah mencapai tingkat P,
dan monopoli akan memproduksi 
285 
r 
------•--a----a-,--0---,------------------------... 
•� 
BAB DUABELA% 
scbanyak 
Q, 
Dengan memproduksi sebanyak Q,
perusahaan monopoli akan mendapat unto 
normal, 
yaitu keadaan di 
man hasil 
penjualan total adalah sama dengan biaya total. 
• 
PENILAIAN KE ATAS MONOPOLI 
Dalam bagian ini akan dilihat sampai di mana baik buruknya perusahaan monopoli. kalau di[y,,
dari sumbangannya kepada cfisiensi 
kegintan 
perekonomian dan kescjahteraan masyarakat. Un% 
tujuan 
ini 
tiga persoalan 
berikut 
akan 
diperhatikan. 
• 5ampai di manakah efisiensi monopoli di dalam menggunakan sumber-sumber das 
di dalam menghasilkan barang, dan dalam meminimumkan biaya per uni 
" 
• Sampai di manakah monopoli memberikan perangsang untuk melakukan inovq
(pembaruan) dan perkembangan teknologi?
• pakah implikasi dari adanya monopoli terhadap distribusi pendapatan? 
EFISIENSI KEGIATAN MONOPOLI 
Telah ditunjukkan dalam bab yang lalu bahwa persaingan sempurna mengalokasikan sumber.
sumber daya secara ideal, yaitu di dalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan sempurna 
akan terus menambah produksinya sehingga tercapai keadaan di mana harga 
= 
biaya marjinal 
• 
Monopoli telah menghentikan kegiatan produksinya sebelum hal tersebut tercapai. Di
samping
itu di
dalam jangka panjang, oleh karena tidak adanya persaingan, perusahaan monopoli masih
dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari keuntungan normal, dan ia dicapai pada
waktu harga masih lebih besar dari biaya marjinal. Ini berarti penggunaan sumber-sumber
daya adalah lebih tidak efisien dalam monopoli kalau dibandingkan dengan dalam persaingan
sempurna. Penggunaan sumber-sumber daya yang tidak optimum ini menimbulkan dua akibat
yang tidak menguntungkan, yaitu: (i) produksi dan penawaran barang adalah relatif sedikit dan
ini meninggikan harga, dan (ii) biaya produksi adalah lebih tinggi daripada biaya rata-rata 
• 
yang optimum. 
Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna 
Perbandingan ini akan dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu : (i) apabila biaya produksin ya 
sama, dan (ii) apabila biaya produksinya 
berbeda. 
1. Biaya produksi sama 
Perbandingan efisiensi di antara pasar persaingan sempurna dan 
monopoli dalam menggunakan sumber-sumber daya, memproduksikan barang, dan
meminimumkan biaya produksi per unit, ditunjukkan dal
am Gambar 
12.8. 
Dalam Gambar 
12.8 
() ditunjukkan permintaan (DD) dan penawaran (SS) di dalam pasar persaingan sempurna. Deng 
demikian harga adalah 
P, 
dan jumlah barang yang diperjualbelikan di pasar adalah 
Tela 
Q. 
.s 
n 
dalah 
b 
diterangkan bahwa (j) kurva penawaran pasar persaingan sempurna adalah gabungan 
kurva biaya 
, 
marjinal perusahaan-pe
: 
rusahaan, dengan demikian 
d 
(ii) 
perusahaan 
SS 
=
2MC, lan (ii)
setiap 
:j,,
d th 
de 
bi 
ro
memperoleh keuntungan normal, berarti harga adalal sama lengan iaya produ 
duksi per unit yang 
paling minimum. 
286 
ooPO" 
av8A""" 
~~.ensr Monopoli dan Persaingan Sempurna (Biaya sama) 
kb»ding" 
p 
p 
D 
D 
S=MC 
S=MC, 
Ac
P.y--­ 
p 
s ------ 
------ 
--- 
P, 
I 
I 
D 
I
I 
I 
s 
I 
I 
' MR 
I 
I 
s 
I 
I 
Lt 
.__ 
.,___-L- 
0 
0, 
Q 
0 
0.0 
(i) Persaingan sempurna 
(ii) Monopoli 
Seterusny a misalkan seluruh perusahaan dalam persaingan sempurna bergabung clan menjadi 
sz erus: 
monopoli. Dalam gabungan ini dimisalkan juga bahwa biaya produksi tidak 
magalami
perubahan. 
Oleh 
sebab itu kurva SS sama dengan 2MC dari pasar persaingan sempurna 
irzng 
berubah menjadi kurva biaya marjinal perusahaan monopoli (SS 
= 
MC_). Perubahan ini 
dnnjukkan 
dalam Gambar 12.8 (ii). Gambar tersebut menunjukkan keadaan sebelum dan sesudah 
rsahaan monopoli diwujudkan. Harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan sebelum
usaihaan-perusahaan bergabung berturut-turut adalah P, dan Q.. 
esudah perusahaan-perusahaan itu menjadi perusahaan monopoli harga tidak sama dengan 
"la.marjinal. Dengan permintaan pasar sepert DD, hasil penjualan marjinal adabah MR.
,'Pusahaan monopoli akan memaksimumkan keuntungan apabila jumlah produksi adalah 
Rada tingkat duks:·h; k. 
produksi ini arga akan mencapai 
P_. 
Berdasa, 
»' 
5J 
re, 
?an perbandingan antara keadaan di pasar persaingan sempurna dan monopol, 
"terangke d 
'g
"dengan menggunakan Gambar 12.8, dapat diambil beberapa kesimpulan seperti 
. 
. 
Jatakan di bawah ini: 
'ers aingan sempurna menggunakan sumber-sumber daya dengan lebih efisien dari monopoli. 
halam monopoli P_ 
lcebih besar dari MC sedangkan dalam persaingan sempurna P 
-MC, 
• 
• ~"Poduksi dalam pasar persaingan sempurna lebih tinggi daripada dalam monopoli. 
" produksi per unit dalam monopoli adalah lebih ti nggi dari dalam persaingan sempurna. 
287 
j 
' 
BA8 Du 
DnlAtl'l tJc,·sninwtn sempurna pcrusahaan hanya memperoleh 
Bfu,g 
a 
1 
• 
• 
untung nor 
biaya produksi 
per unit 
sama dengan P. Karena dimisalkan kt
j_ "" be,, 
urva iayau 
,crsninga,
1 
scmpur11a adalah sama dengan kurva biaya monop li 
0
l
tuk Pas.r 
~;- 
2oh, 
dah dal 
makap 
biaya rata-rata yang paling rendal lalam perusahaan monopoli. Bia 
_
s
Adil 
·k 
' 
31, 
Ji 
bile duke: 
itu akan dibelanjakan monopol apabila produksi adalah scbesarO_T; 
"Yaper unit«a 
"be, 
' Q 
memproduksikan , maka iaya produksinya per unit harus lebih tin;""i 
k bi 
h 
gs 
. 
'etapi mo 
8' Ia n 
P 
s' 
2 Biaya produksi berbeda
l(esimpulan-kesimpulan dalam analisis sebel 
.. 
• 
• 
r. 
• 
um 
bcnar apabila dianggap kurva biaya produksi di pasar persaingan sempurna adalah sama a~ 
ni 
hanyal} 
di dalam monopoli. Sekiranya monopoli dapat menikmati skala ckonomi schingga 
," 
• 
:. 
] r bi 
r. 
ik bc·b : 
produksi yang sangat tinggt, kurva raya rata-rata akan erbeda dari yang dimisalkan di 
<" 
tngla 
au 
Besar kemungkinan ia berada di bawah kurva biaya rata-rata dari pasar persaingan s 
8 
. 
. 
. 
. 
·a 
5cmpurn 
Walaupun produksi telah mencapai Q
biaya produksi rata-rata masih tetap menurun. Apa6 
. 
·· if 
:% 
k MC 
kurva 
biaya produksi rata-rata mempunya 
'Pili 
sit
at seperti itu, «urva [C-nya akan terletak di sebelk 
kanan dari MC dalam pasar persaingan sempurna. Sebagai akibat dari keadaan seperti ini, perusahan
monopoli mungkin akan memproduksi lebih banyak dan harga juga lebih rendah dari dalam 
• 
pasar persarngan sempurna.
Dalam Gambar 
12.9 
ditunjukkan efek dari biaya produksi yang berbeda 
di 
antara pas 
persaingan sempurna dan monopoli terhadap harga dan jumlah produksi dalam monopoli. Kurn 
DD menggambarkan permintaan 
di 
kedua pasar, MC adalah biaya marjinal 
di 
kedua pasar 
I I 
GAMBAR 12.9 
Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna Apabila Biaya Berbeda 
AC 
• 
p 
------ 
LRMC C 
I 
---- 
P, 
A 
•••• 
P, 
I 
cU 
I 
LRAC 
e, 
cU 
r 
I 
-------- ---- 
I 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
D 
I 
t 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
MR 
I 
' 
0 
0, 
0, 
I 
• 
Jumlah barang 
I 
288 
4 
' 
oNwoPOLI 
ila dimisalkan biaya produksi adalah sama, dan MR 
ap' 
. 
4, 
D 
4 
·g 
adalah hasit 
.: 
e monopoli. engan 
demikian 
maka (i)
produksi d 
1, 
" penjualan marjir 
4 J 
pas' 
.:s 
: 
t. 
• 
«an arga di ers 
nal 
d:ttl J>. 1,i,111 (11)
11n)tlt1k:-1 clr111
l1n1J._rn cir n1c>nopoli nclnlnh ("\ 
Ialam 
I 
P sn,ngnn sempurno d 
) 
(' " 
s 
; 
. 
" 
1 
''' ·,
clan p 
autalah 
Selanjutnva sekarang dimisalkan monopoli dapat meni, 
rs' 
J 
1 
·· 
.. 
; 
;, 
<mati skala ckonor 
( 
,,q
t kemajuan teknologr
tan mnovasi) sehingga kurva bias 1 
mt (misalnya sel 
ak1b' 
5' 
" 
7ya crubah 
: 
. 
LRAC dan LRMC menggambarkan kurva biaya jangka pa,,, enjadi AC, dan Mc 
11gr 
ut' 
: 
·k 
:. ). , 
s 
anjang, (Catatan: skl, 
4sku
dalam jangka panjang). cuntungan yang maksimum k d- 
'T 
"" 
E 
Sala ekonomi 
bcri' 
. 
. 
? 
aan icapai m 
i. 
produksi sebanyak 
Q, 
dan pada tingkat produksi itu harga pa 
_ ?opoli apabila 
men 
" 
"o 
' 
{ 
asar akan me 
. 
aniukkan bahwa (i) harga dalam pasar monopoli lebih rendah de- da. 
-capai P_, Int 
men 
~. . 
duk· d 
car Ialam pasar 
empurna, dan (ii)
jumlah 
.: 
produksi 
lalam pasar monopoli adalah lcbih besar. 
Persaingan 
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI 
rhpat pertentangan di antara ahli-ahli ekonomi di dalam menilai apakah 
, 
1era' 
. 
'.a 
monopo
li 
me ibe 
nm."'itnrr dn..lan1 n1enge111ba11gkan tel,nolog1 dan melal<ttkan inovasi Seba • 
h'= m er, 
pcm·" ' 
. 
. 
. 
< 
'g1an al ekonomi 
ependapat perkembangan teknologi dan inovasi akan terhambat apabila terd: kel 
DK"" 
.. 
'a t 
Iapat eluatan 
li SedanQkan sebag1an Iag1 berpendapat bah\va monopoli akan membe · d 
Onopo
me 
' 
• 
. 
. 
. 
. 
< 
·r 
orongan 
kepada perkembangan teknologi dan inovasi. Alasan-alasan dari masing-masing pendapat ini 
di 
diteman gkan 
bawah ini. 
Pandangan I: Monopoli Tidak Merangsang Inovasi 
Golongan yang berpendapat bahwa monopoli tidak merangsang perkembangan teknologi dan
inovasi melandaskan keyakinannya kepada pandangan bahwa ketiadaan persaingan menimbulkan 
kengganan kepada monopoli untuk melakukan perubaban. Tanpa adanya persaingan monopoli tidak
perlu gelisah akan kehilangan pasar dan mengalami kerugian karena perusahaan lain tidak akan
masuk ke dalam industri tersebut. Maka selama ia tidak diperlukan, perubahan dalam teknologi 
dan inovasi tidak akan dilakukan oleh monopoli. Keengganan melakukan perubahan disebabkan 
juga karena perkembangan teknologi dan inovasi mungkin menimbulkan pengorbanan yang besar
kepada monopoli, yaitu berupa pengeluaran untuk membeli mesin dan peralatan yang baru, dan
harus mempercepat penyusutan mesin dan peralatan yang lama. 
• 
Pandangan II: Monopoli Merangsang Inovasi 
Golongan yang berpendapat bahwa monopoli akan mendorong perkembangan teknologi dan
novasi didasarkan kepada dua alasan berikut: 
• 
• Perkembangan teknologi dan inovasi adalah suatu cara untuk mengurangi biaya per
unit dan meninggikan keuntungan. Dan, seperti telah ditunjukkan dalam Gambar
12.9, bersamaan dengan keuntungan yang bertambah tinggi tersebut juga harga dapat
diturunkan dan jumlah produksi diperbanyak. Berarti kemajuan teknologi bukan
saja menambah keuntungan perusahaan tetapi juga kesejahteraan masyarakat.
• Memiliki teknologi yang lebih baik dari perusahaan lain adakalanya merupakan sumber
dari terwujudnya monopoli. Dengan demikian, untuk perusahaan-perusahaan yang 
289 
• 
BAB DUABELAS 
memperoleh kekuasaan monopoli dengan cara itu, mengadakan penyelidikan da 
mengembangkan teknologi secara terus-menerus merupakan syarat penting untul
mempertahankan kekuasaan monopolinya. 
' 
MONOPOLI DAN K.ESEJAHTERAAN MASYARAKAT 
I 
Telah diterangkan bahwa dalam monopoli terdapat kemungkinan berlakunya keadaan berikue 
harga akan lebih tinggi, jumlah produksi lebih rendah, dan keuntungan lebih besar daripada di dalam pacar 
I 
persaingan sempurna. Berdasarkan kepada kemungkinan ini kebanyakan ahli ekonomi berpendapat 
l 
I 
bahwa 
I 
monopoli menimbulkan akibat yang buruk ke atas kesejahteraan masyarakat dan distribusi
pendapatan menjadi lebih tidak merata. Monopoli akan memperoleh keuntungan yang lebih dati
normal, dan ini akan dinikmati oleh pengusaha monopoli dan pemegang-pemegang sahamnya.
Mereka pada umumnya terdiri dari penduduk yang berpendapatan tinggi atau menengah. Para
pekerja, yang merupakan golongan yang relatif miskin, tidak akan memperoleh sesuatu apa pun
dari keuntungan monopoli yang lebih tinggi dari keuntungan normal tersebut.
Tanpa ada hak eksklusif untuk berusaha sebagai perusahaan monopoli, akan wujud
kemungkinan berlakunya keadaan di mana beberapa perusahaan baru pada akhirnya beroperasi
dalam pasar. Dalam keaclaan seperti itu pasaran telah berubah menjadi oligopoli. 
I 
I 
I I 
I 
I 
I 
l 
Ini 
menyebabkan
setiap perusahaan tidak dapat menikmati skala ekonomi secara maksimum. Maka setiap perusahaan
akan menetapkan harga/ tarif yang tinggi ke atas barang/jasa y_ang dihasilkannya. Keadaan seperti
ini menimbulkan kerugian kepada masyarakat, karena mereka harus membayar dengan harga yang 
' 
I 
I 
l 
tioggi
tersebut.
Hak eksklusif yang menjamin adanya perusahaan tunggal dalam pasar belum menjamin 
I 
I 
I 
bahwa harga ditetapkan pada tingkat yang rendah. Walaupun perusahaan terse but dapat mengecap
skala ekonomi clengan sepenuhnya, yang menyebabkan biaya produksi berada pada tingkat yang
rendah sekali, belum tentu perusahaan akan menjual hasil produksinya dengan harga yang rendah.
Sadar bahwa ia mempunyai kekuasaan monopoli mungkin menyebabkan ia akan menetapkan
harga yang tinggi juga. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah, di samping memberikan hak
monopoli, akan menetapkan harga/ tarif penjualan dari barang/jasa yang disediakan perusahaan
tersebut. Dengan cara ini dapatlah kepentingan para konsumen dilindungi, yaitu para konsumen
dapat membeli barang yang dihasilkan perusahaan monopoli pada tingkat harga yang relatif
rendah. 
I 
I 
I 
I 
\ 
RINGKASAN DAN KONSEP PENTING 
I 
RINGKASAN 
f 
, 
. 
1. Pasar monopoli adalah pasar barang di mana hanya terdapat satu produsen dalam pas"" 
· 
»li dalah: b: 
Ciri penting lain dari perusahaan monopol adalah: arang yang hproduksmnya 
di duks tdak
mempun 
l · 
pengganti, hambatan untuk memasuki pasar sangat »esar ian mempunya 
b 
d 
1a 
ai
kekL1asaan yang 
" 
besar untuk mempengaruhi harga. 
I 
290 
aw0Po!' 
~4ma 
monopoli terutama 
discbabkan 
olch salah satu atau 
gabungan 
tiga 
faktor 
berikut: 
rewum 
'' 
· 
·il/es. 
+ 
de 
··4, 
r.. .. 
_~ski sumber 
daya 
yang unik/istimewa lan 
tidak 
dapat digantikan, dapat mcnikmati skala 
me' 
jingga 
ke 
tingkat produksi yang sangat 
bcsar, 
dan pcraturan pemcrintah yang membcri 
Jonom! ' 
t: 
: 
Asklusif atau hak monopoli. Peraturan pemerintah yang mcwujudkan monopoli adalah 
ho 
hak cipta dan hak usaha cksklusif. 
hak paten, 
• 
TR, MR
dan DD=AR dalam perusahaan monopoli berbeda dengan di
perusahaan 
Kurva, 
" 
: 
' 
berada dalam pasar persaingan sempurna. Dalam monopoli kurva permintaan 
": 
DD=AR 
ya"", qei kiri-atas ke kanan-bawah. Scbagai akibat dari sifat ini (i) MR juga menurun ke 
menuru 
. 
: 
awah dan berada di bawah kurva DD, dan (ii) kurva TR berbentuk U yang terbalik. 
· 
seperti dengan operasi firma/perusahaan di pasar persaingan sempurna, dalam monopoli 
seasi
perusahaan dapat menghadapi salah satu dari empat keadaan berikut: 
(i) 
memperoleh 
:cung lebil, nor111al, (ii) 111en1perolel1 untL1ng nor111al, (ii) mengalami kerugian tetapi dapat
menutup biaya berubah, dan (iv) hasil penjualannya kurang dari biaya berubah. Dalam jangka
panjang perusahaan monopoli akan terus beroperasi hanya apabila mendapat untung
normal atau lebih normal. 
• 
5. Berbeda dengan dalam pasaran persaingan sempurna, dalam monopoli tidak dapat ditentukan
kurv a penawaran perusahaan. Hal ini disebabkan karena tidak terdapat hubungan yang past 
antara
tingkat harga dan kuantitas barang yang ditawarkan. 
6. Perusahaan monopoli, untuk menambah keuntungan, selalu menjalankan kebijakan diskriminasi 
harga yaitu menjual produksinya pada harga yang berlainan di dua pasar yang terpisah. Untuk
dapat menjalankan kegiatan diskriminasi harga, harus wujud hal berikut: 
a. 
Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain. 
b. Barang yang diproduksikan dapat dijual di dua pasar yang berbeda. 
c. 
Elastisitas permintaan di kedua-dua pasar berbeda. 
d. Biaya yang dikcluarkan tidak melebihi keuntungan tambahan yang diperoleh.
e. Cri pembcli di satu pasar berbeda dengan di pasar lainnya. 
• 
T. Dalam pasar monopoli sering terdapat monopoli alami
ah yaitu suatu perusahaan tunggal 
Yang 
mampu menurunkan biaya produksi per unit hingga ke tingkat produksi yang sangat 
�nggi. Di p
erusaha
a
n 1n
on
opo
l
i se1Je1·ci 
itLI 
111asyaral.::at al,an 1ne111peroleh n1anfaat ya,ng lebih
. 
"apabila monopoli tersebut diatur kegiatannya agar memproduksi barang yang lebih banyak 
Paridpada tingl<at produl<si yang me
wujudkan keuntungan yang paling maksimum kepada 
"odusen. Kesejh 
I 
~. 
duks 
bil ( 
di 
> 
-jahteraan masyarakat akan dapat ditingkatakan apabila: (i) produkst 
Pada y, 
1capa 
= 
"ka P 
AC-minimum, atau (i) produksi dicapai pada 
MC = 
memotong AR 
ketika 
= 
menycbabkan MC 
P). 
Kela1ea 
a.A, Perusahaan monopoli adalah: 
Pabila m 
il 
: 
cnikmati skala ckonomi, biaya produksi lebih murah daripada 
di 
firma pasar 
291 
.. ,
----------------------------------�, 
BAB DUABEL¢ 
persaingan sempurna, dan tingkat produksi lebih besar.
b. Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan te tus­ 
menerus melakukan pengembangan dan inovasi. 
c. 
Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dapat terus menghasill,
barang yang lebih murah dan lebih bermutu. 
in 
9. Walau bagaimanapun, apabila perusahaan monopoli tidak berkembang, keburukan ber[
mungkin berlaku: 
a. 
Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan sempuma
b. Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan. 
c. 
Kesejahteraan masyarakat lebih buruk daripada yang diwujudkan oleh pasar persaingan
sempurna. 
Di samping itu monopoli cenderung untuk memperburuk distribusi pendapatan dalam
masyarakat. 
I 
I 
KONSEP PENTING 
I 
I 
• 
Barang mirip 
(close subsitute): 
Barang lain yang dapat menggantikan suatu barang tetapi mutu
dan penampilan barangnya berbeda dengan yang digantinya. 
i 
I 
I 
I 
Hak paten: 
Suatu hak yang diberikan kepada perusahaan untuk secara eksklusif memproduksikan
sesuatu 
I 
l 
barang 
yang diciptakannya dan tidak boleh diproduksikan oleh perusahaan-perusahaan 
I 
lain. 
Hak cipta (copy rights):
Hak yang diberikan kepacla pengarang atau penggubah lagu untuk
secara eksklusif memprocluksi clan menjual barang yang dihasilkannya, clan melarang pihak lain
menjalankan hak yang sama . 
I 
• 
I 
Inovasi (pembaruan):
Langkah perusahaan untuk melakukan perbaikan dalam operasinya (misalnya
mereorganisasi perusahaan), memperbaiki mutu barang yang dihasilkannya atau menciptakan barang 
baru. 
Monopoli alamiah:
Perusahaan monopoli yang mampu untuk ter
us menerus menurunkan biaya
produksinya sehingga ke tingkat produksi yang sangat besar dan menyebabkan kedudukan
monopolinya menjadi bertambah kukuh. 
• 
292 
______________ ,_, --��=---------------- 
sow0PO!" 
0 
, 
GANDA 
pMLIHAN 
yang manakah dari yang berikut BUKAN faktor yang mewujudkan monopoli?
",Memiliki suatu jenis sumber daya 
yang unik. 
Undang-undang ke atas hak cipta.
c.Undang-undang nasionalisasi perusahaan. 
p. Skala ekonomi tercapai pada produksi yang
sangat besar.
Sekumpulan perusahaan dalam persaingan sempurna bergabung menjadi monopoli. Perubahan 
pakah yang berlaku di pasar ?
A
Harga naik, produksi naik. 
· 
2 
B Harga trun, produksi naik. 
C. Harga turun, produksi turun. 
D. Harga naik, produksi turun 
3. Dalam perusahaan monopoli hasil penjualan total mencapai maksimum apabila
A. biaya produksi rata-rata paling minimum.
B biaya tetap rata-rata nol. 
• 
• 
C.
hasil penjualan marjinal nol.
D. biaya marjinal paling minimum. 
• 
ESE/ 
1.
Terangkan keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan kekuasaan monopoli di dalam suatu
pasar barang, Apakah yang dimaksudkan dengan monopoli alamiah? Bagaimana monopoli
seperti 
4 
itu 
wujud?
2. Terangkan hubungan di antara kurva permintaan dengan hasil penjualan total clan hasil penjualan
marjinal dalam perusahaan monopoli.
3. Dengan menggunakan gambaran angka-angka dan secara grafik terangkan bagaimana
perusahaan monopoli menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungann ya. 
4. 
Buktikanlah bahwa di dalam pasar monopoli kurva penawaran dari barang yang dihasilkannya
tidak dapat ditentukan. 
4pakah syarat yang diperlukan agar suatu perusahaan monopoli dapat menjalankan kebijakan
��skri�inasi harga? Terangl<an bagaimana produksi ditentukan, dan bagaimana ia akan dijual
� �asing-masing pasar terseb1..1t. Beril<an beberapa contoh kegiatan ekonon1i }'ang sering
Cnjalankan kebijakan diskriminasi harga. 
293 
r 
848 UAee, 
6. 
Terangkan 
mengapa kegiatan monopoli alamiah akan merugikan kepentingan masyart, 
' 
·· 
perusahaan itu menekankan kepada keinginan memaksimumkan untung saja. De,, 
.. 
. 
apa 
"a 
bagaimanakah pemerintah dapat memperbaiki kelemahan ini? 
'&an 
ca%, 
7. Buat suatu penilaian ke atas perusahaan monopoli, dan terutama selidikilah efisiensin
dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurn. ' kala 
KUANTITA TIF 
Dalam tabel di bawah ini ditunjukkan jumlah produksi dan biaya produksi total pada be, 
jumlah produksi. Dimisalkan biaya tetap adalah Rp 10 ribu. 
2°rbagai 
' 
Jumlah produksi (unit) 
Harga (ribu rupiah) 
Biaya total (ribu rupiah) 
1 
20 
21 
2 
3 
4 
18
16
14 
31 
39
45 
5 
12 
49 
6 
10 
7 
55 
8 
70 
8 
6 
100 
a. Hitunglah:
i. Biaya rata-rata (AC).
ii. Biaya tetap rata-rata (AFC). 
I 
iii. 
Biaya berubah rata-rata (AVC). 
iv. Biaya marjinal (MC). 
b. Lukislah kurva AC, AFC, AVC, dan MC.
c. Dengan menggunakan pendekatan MC 
= 
MR tentukan tingkat produksi yang memak­ 
simumkan keuntungan dan lukiskan keadaan keseimbangan yang dicapai. 
2. 
Tabcl berikut menunjukkan hubungan antara tingkat harga sesuatu barang dengan jumlah barang 
yang diminta dan jumlah biaya yang dikeluarkan. 
Kuantitas diminta (unit) 
Harga (ribu rupiah) 
Biaya total (juta rupiah) 
12000
10000
8000
6000
4000
2000 
5 
110 
10 
90 
15 
70 
I 
' 
20 
50 
25 
30 
' 
10 
• 
294 
• 
awoPo!! 
" qtnglal jumlah penjualan total (TR), hasil penjualan marjinal (MR) dan hasil penjualan 
" ~erta (A), 
TR, MR 
ukiskan kurva 
AR. 
dan 
� Qet1�111nenggt.1nal.;:an l,edL1a-dL1a tJenclel<ntan tL111jL1l<l<a11 l<eL1ntL1ngan perusahaan monopoli 
tersebut. 
• 
berikut menunjukkan tingkat produksi dan biaya produksi pada berbagai tingkat produksi 
5 
P"",', Biaya tetap total adalah Rp 50 ribu. Data tersebut juga menunjukkan tingkat harga
terscbu. 
.. 
. 
berbagru ungl,at produl<s1 perL1sal1aan tersebL1t. 
Pada 
barang 
• 
Jumlah produksi 
Tingkat harga (rupiah) 
Biaya total (rupiah) 
- 
0 
50 
1 
120 
120 
2 
110 
170 
100 
3 
200 
4 
90 
210 
5 
80 
250 
6 
70 
330 
7 
60 
490 
8 
50 
680 
9 
40 
900 
a 
Hitunglah: 
i 
Biaya berubah total (TVC). 
ii. 
Biaya rata-rata (AC). 
iii. 
Biaya berubah rata-rata (AVC). 
' 
iv. 
Biaya tetap rata-rata (AFC). 
• 
v. 
Biaya marjinal (MC). 
b. i. 
Lukiskan kurva-kurva TC, TVC, FC, dan TR dalam satu grafik. 
i. 
Lukiskan AC, AVC, AFC, dan MC dalam satu grafik. 
c. 
Secara angka dan grafik tunjukkan keadaan keseimbangan perusahaan tersebut dengan
menggunakan pendekatan biaya total dan hasil penjualan total. Gambarkan juga kurva
keuntungan. 
d.
Secara angka dan grafik tunjukkan keadaan keseimbangan perusahaan tersebut dengan
mnenggunakan pendekatan biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal. 
e
Berapakah keuntungan maksimum perusahaan tersebut dan berapakah jumlah produksi­ 
nya? 
295 
• 
ersa1n 
• 
• 
ono 
0./1st1s 
HAL-HAL YANG DITERANGKAN 
I 
• Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis.
• Keseimbangan dalam pasar persaingan monopolistis.
• Penilaian ke atas persaingan monopolistis.
• Persaingan bukan-harga.
• Kebaikan dan keburukan pengiklanan. 
• 
Seperti juga halnya dengan yang dibuat dalam dua bab yang terdahulu uraian mengenai persaingan
monopolistis yang akan dilakukan dalam bab ini pertama-tama akan melihat (i) ciri-ciri persaingan
monopolistis dan (ii) cara pemaksimuman keuntungan oleh sesuatu perusahaan dalam persaingan
monopolistis. Di dalam menerangkan hal yang dinyatakan dalam (ii), akan dibedakan di antara
keseimbangan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Sesudah itu akan dibuat penilaian tentang
kebaikan dan kcburukan persaingan monopolistis. Di dalam hal ini tiga persoalan penting yang
telah diperhatikan dalam membicarakan persaingan sempurna dan monopoli juga akan dianalisis,
yaitu (i) cfisiensi penggunaan sumber-sumber daya, (ii) perangsang untuk mengembangkan teknologi
dan melakukan inovasi, dan (iii) pengaruh persaingan monopolistis ke atas distribusi pendapatan.
Di dua bagian yang terakhir akan dianalisis (i) bentuk-bentuk persaingan bukan harga, dan 
(ii) kebaikan dan kcburukan dari salah satu bentuk persaingan bukan harga, yaitu iklan. Melakukan 
promosi penjualan dengan menggunakan iklan adalah suatu kegiatan yang sangat penting artinya
untuk menjamin kclangsungan hidup perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis.
Kegiatan membuat iklan untuk mempromosikan penjualan tidak diperlukan dalam persaingan
sempurna dan monopoli. Dalam persaingan sempurna setiap perusahaan memproduksikan barang
yang serupa dan tidak boleh dibedakan satu sama lain. Oleh karenanya iklan tidak diperlukan.
Dalam monopoli iklan juga tidak diperlukan oleh karena barang yang dihasilkannya adalah satu­
satunya barang di pasar. Perusahaan dalam persaingan monopolistis perlu melakukan pengiklanan
oleh karena mereka menghasilkan barang 
berbeda cork. 
Maka uraian mengenai pengiklanan, dan 
kebaikan dan keburukan pengiklanan perlu diterangkan di dalam bab ini. 
296 
j 
: ; 
a 
GAN MONOPOLISTIS 
cs#! 
RL-CIRI PERSAINGAN 
MONOPOLISTIS 
saingan monopolistis pada dasarnya adalah 
par 
yang berada 
di antara dua 
pets" 
• 
psar 
I" 
.' 
yang ekstrem, yaitu persaingan sempurna 
dan 
monopoli. Olch 
scbab 
itu 
sifat­ 
., is pas» 
jct!' 
,engandung unsur-unsur sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur 
sifat pasar 
ftnya " 
Are-A Ailts-iE 
p, 
s!
'. 
:. 
at, 
• 
,sempurna. 
'asarpersainan monopolistis dopat didcfinisikun sehupai 
stat 
pasar 
di 
mana terdapat 
pe�"
111�111t'll)'tlllJ!, ,,,e,,gha.rilkc111 bc11-c11tgJ1111,g /1u1·be1l11 co1vk (1/ijfa 11111!1i:1te1I /Jrorl11cl1). 
Ciri-ciri sclcngkapnya 
kw"""
suingan monopolistis adalah scperti yang diurailan di bawah ini. 
Jan psrP 
rrdapat Banyak 
Penjual 
j,ht 
cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, namun demikian ia 
�er .. ��1
sebanyal< scperti clala111 1,asar 1,crsai11gan sc1n1,ur11a. A1,at,ila cli dalam pasar sudah 
dakl 
h 
h 
k 
li 
: 
~Aapat bcberapa puluh perusahaan, maka pasar pcrsaingan monopolists suat mungmn 
dah ki 
~4. Yang penting, tidak satu pun dari pcrusahaan-perusahaan tcrscbut ukuran/besarnya 
wuju 
h 
et 
h 
>. 
P 
h; 
ll 
l· 
., elcbihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. crusahaan dalam pasaran monopolists
ju! 
akunran yang relatif sma bcsarnya. Kcadaan ini menycbabkan produksi suatu pcru­ 
mempuny '." 
r: 
t: 
h elatif 
: 
seclil<it l<alat1 cl1l,ancl1ngl<a11 clcnga,, l<cselurt1ha11 1,rodul<s1 clalam kcscluruhan pasar. 
sahaan 
r' 
Barangnya Bersifat Berbeda Corak 
(ti ini mcrupakan sifat yang penting dalam mcmbcdakan antara pasar pcrsaingan monopolistis
an persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan, dalam persaingan scmpurna produksi berbagai
erusahaan adalah serupa. Olch karenanya sukar untuk membedakan yang mana yang mcrupakan
:roduksi sesuan1 perusahaa_n, _clan yang mana [)t1la pr�dul<si_ 1,erusahaan lainnya. Produ_ksi dalam
pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya (differentiated product)
dan secara fisik mudah
dibedakan di antara produksi sesuatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Di samping
perbedaan dalam bentuk fisik barang terscbut terdapat pula perbedaan-perbedaan dalam
pengemasannya, perbedaan dalam bentuk "jasa perusahaan setelah penjualan" (after-sale service) dan
perbedaan dalam cara membayar barang yang dibeli. Sebagai akibat dari perbedaan-perbedaan ini
barang yang diproduksikan oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis
bukanlah barang yang bersifat pengganti sempurna (pe rfect substitute) kepada barang yang diproduksikan
perusahaan lain. Mereka hanya merupakan pengganti yang dekat atau close substitute. Perbedaan dalam 
I 
I 
sifat
barang yang dihasilkan inilah yang menjadi sumber dari adanya kekuasaan monopoli, walaupun
kecil, yang dimiliki oleh perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. 
Perusahaan
Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga 
Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, yang tidak mempunyai
kekuasaan dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis dapat
mempengaruhi harga. Namun demikian pengaruhnya ini relatif kecil kalau dibandin
gkan dengan
Perusahaan oligopoli 
o I 
l, 
li 
. 
. 
Kel 
: 
can 1nonopo 1. ekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan mono- 
I
pohstis bersumber Ari 
{f 
b 
difr 
, 
dih 
:. 
: 
zr 
dari sifat arang yang lihasilkannya, yaitu yang bersifat 
berbeda corak 
atau 
terentiated 
me 
h 
roduct. 
pr 
·)cl. :..: 
erbedaan ini menyebabkan para pembeli bersifat memilih, yaitu lebih 
<nyukai barang d:· ,, 
, 
. 
r .. 
Perusal,% 
<dari sesuatu perusahaan tertentu dan kurang menyukai bara
ng yang dihasilkan 
ahaan lainnya. Mzle bil 
a.
1aka
apabila sesuatu perusahaan menaikkan harga barangnya, ia masih dapat 
. 
297 
BAB TIGABELAs 
menarik pembeli walaupun jumlah pembclinya tidak sebanyak seperti sebelum kenaikan harga.
Scbaliknya, apabila perusahaan menurunkan harga, tidaklah mudah untuk menjual semua barang
yang diproduksikannya. Banyak di antara konsumen di pasar masih tetap membeli barang 
yang dihasilkan olch perusahaan-perusahaan lain, walaupun harganya sudah menjadi relatif lebil 
mahal. 
Kemasukan ke dalam Industri RelatifMudah 
• 
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di dalam pasar persaingan monopolistis
tidak akan banyak mengalami kesukaran. Hambatan yang dihadapi tidaklah seberat seperti di dalam
oligopoli dan monopoli. Tetapi kemasukan tidaklah semudah seperti dalam pasar persaingan
sempurna. Beberapa faktor menyebabkan hal ini. Yang pertama ialah karena modal yang diperlu­
kan adalah relatif besar kalau dibandingkan dengan mendirikan perusahaan dalam pasar per­
saingan sempurna. Yang kedua ialah karena perusahaan itu harus menghasilkan barang yang 
berbeda coraknya dengan yang sudah tersedia di pasar, clan mempromosikan barang tersebut
untuk memperoleh langganan. Maka perusahaan baru pada dasarnya harus berusaba
memproduksikan barang yang lebih menarik dari yang sudah ada 
di 
pasar, dan harus dapat
meyakinkan konsumen akan kebaikan mutu barang tersebut. 
• 
Persaingan Mempromosi Penjualan Sangat Aktif 
Harga bukanlah penentu utama dari besarnya pasar dari perusahaan-perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistis. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relatif 
tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak langganan. Sebaliknya suatu perusahaan lain
mungkin harga barangnya rendah, tetapi tidak banyak menarik langganan. Keadaan seperti ini 
clisebabkan oleh sifat barang yang mereka hasilkan, yaitu barang yang bersifat berbeda corak.
Ini menimbulkan daya tarik yang berbeda kepada para pembeli. Maka untuk mempengaruhi
citarasa pembeli, para pengusaha melakukan persaingan bukan-harga (non-price competition). 
Persaingan yang demikian itu antara lain adalah dalam memperbaiki mutu clan desain barang,
melakukan kegiatan iklan yang terus menerus, memberikan syarat penjualan yang menarik, dan
sebagainya. 
• 
KESEIMBANGAN D
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS 
• 
Ciri-ciri persaingan monopolistis seperti yang diterangkan dalam bagian yang lalu menimbulkan
pcngaruh yang cukup penting ke atas corak permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam
persaingan monopolistis. Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan
monopolistis adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisitasnya tidak sampa
mencapai elastis sempurna -- yaitu kurva permintaan yang sejajar sumbu datar-yang merupakan
kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Maka pada
hakikatnya kurva permintaan ke atas barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistis
adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit (lebih mendatar dan bukan turun dengan curam). 
298 
• 
%enSAINGAN MONOPOLISTIS 
-, permintaan yang bersifat seperti ini berarti : (i) apabila perusahaan menaikkan harga maka 
Kur. 
di·ah 
·di 
~~~mlah barang yang dijurlnya menjadi sangat berkurang, dan sebaliknya 
(ii) 
apabila perusahaan 
~urunkan harga 
maka 
jumlah barang yang dijualnya menjadi sangat bertambah. 
me 
I 
: 
dal: 
: 
Oleh karena kurva permintaan 
talam 
persaingan monopolistis tidak bersifat elastis sempurna, 
rva hasil penjualan marjinal (MR) tidak berimpit dengan kurva permintaan. Dalam persaingan
Opo
listis ku1·va l\1R adalal1 sa111a sepertJ yang terdapat dalam monopoli yaitu kurva tersebut 
monG 
. 
" 
erletak di bawah kurva perm1ntaan. 
KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK 
Oleh karena kurva permintaan adalah menurun sedikit demi sedikit, dan sebagai akibatnya kurva 
MR tdak berimpit dengan kurva permintaan, keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam
asar persaingan monopolistis adalah sama dengan di dalam monopoli. Bedanya, di dalam monopoli 
~~ dibadapi adalah permintaan 
dari 
seluruh pasar, sedangkan dalam persaingan monopolistis, permintaan yang 
�hadapi pe1mahaa11 adalah sebagian dari keseluruhan permintaan pasar. 
Dua keadaan perusahaan monopolistis ditunjukkan dalam Gambar 13.1. Yang ditunjukkan 
dalam gambar (i) adalah keadaan di mana perusahaan memperoleh keuntungan. Keuntungan yang
maksimum akan diperoleh apabila perusahaan memproduksi pada tingkat di mana keadaan MC 
t 
' 
=
MR tercapai. Maka keuntungan maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah 
Q 
clan 
pada tingka t produksi ini tingkat harga adalah 
P. 
Segi empat PABC menunjukkan jumlah keuntungan 
maksimum yang dinikmati perusahaan monopolistis itu. Dalam gambar (ii)
yang ditunjukkan
adalah keadaan di mana perusahaan mengalami kerugian. Kerugian akan dapat diminimumkan
apabila keadaan MC 
' 
' 
= 
MR tercapai. Ini berarti perusahaan harus mencapai tingkat produksi sebanyak 
Q Pada tingkat produksi ini harga mencapai P Besarnya kerugian yang diderita digambarkan oleh 
kotak
PABC. Walaupun mengalami kerugian perusahaan akan terus beroperasi selama hasil
penjualannya melebihi jumlah biaya berubah (atau harga melebihi AVC). 
• 
KESEIMBANGAN ]ANGKA PANJANG 
Keuntungan lebih dari normal yang ditunjukkan dalam Gambar 13.1 () akan menarik perusahaan­
perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut. Dalam persaingan monopolistis tidak
terdapat hambatan kepada perusahaan-perusahaan baru. Maka keuntungan yang melebihi normal
akan menyebabkan pertambahan dalam jumlah perusahaan di pasar. Sebagai akibatnya setiap
perusahaan akan menghadapi permintaan yang semakin sedikit pada berbagai tingkat harga. Ini
berarti kemasukan perusahaan baru akan menggeser kurva permintaan DD (dan tentunya juga
kurva hasil penjualan marginal MR) ke sebelah kiri, yaitu seperti ditunjukkan oleh anak panah
dalam Gambar 13.1 (). Kemasukan perusahaan baru, dan perpindahan kurva DD dan MR ke 
ri, 
akan terus berlangsung sehingga perusahaan hanya mendapat keuntungan normal saja. Dengan 
cmikian, seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, dalam 
Persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal di dalam 
hangka panjang. 
~Oambar 13.2 menunjukkan keseimbangan perusahaan monopolistis di dalam jangka panjang.
"duksi berjumlah Q, dan pada tingkat produksi ini tingkat harga
adalah P,. Dapat dilihat bahwa 
299 
­ 
a 
C 
0 I 
- 
BAB TIGABEL¢ 
GAMBAR 13.1
Keseimbangan Perusahaan Persaingan Monopolistis dalam Jangka Pendek 
' 
' 
I 
MC 
I
I 
i 
I 
5 
AC 
p ---- 
------- A 
I
I 
I 
I 
I 
C -- - - -�- -- - - _,., - - 
,, 
D 
I 
I
I
I
I 
MR 
• 
• 
I 
0 
, 
Q 
' 
Jumlah barang 
• 
() Memperoleh keuntungan 
• 
• 
MC 
AC 
• 
• 
I 
I
I
I 
D 
I
I 
I 
MR 
I 
0 
a 
Jumlah barang 
(ii) Mengalami kerugian 
P, sama 
dengan biaya total rata-rata, yang berarti bahwa perusahaan hanya memperoleh untung 
normal.
Corak kegiatan perusahaan dalam persaingan monopolistis ketika mendapat keuntungan 
i 
normal berbeda dengan corak kegiatan perusahaan dalam persaingan sempurna yang jug 
• 
memperoleh untung yang normal. Perbedaan itu
adalah:
• Harga dan biaya produksi di pasar persaingan monopolistis lebih tinggi.
• Kegiatan memproduksi di pasar persaingan monopolistis belum mencapai tingka' 
yang optimal (mencapai tingkat di mana biaya produksi per unit adalah paling rendah) 
300 
pERSAINGAN MONOPOLISTIS 
13.2 
GAMBAR 
eseimbangan Perusahaan Persalngan Monopolistis dalam Jangka Panjang 
MC 
D 
AC 
----- 
--------- 
P, 
' d 
I 
I 
• 
I 
I 
D 
I 
¢ 
I 
' 
MR 
• 
I 
• 
• 
0 
Q 
• 
Jumlah barang 
Seperti dengan keadaan yang ditunjukkan dalam Gambar 13.1 (), keseimbangan sepert 
yang ditunjukkan dalam Gambar 13.1 (ii) tidak akan wujud dalam jangka panjang. Perusahaan
yang mengalami kerugian tidak akan meneruskan kegiatannya, mereka akan meninggalkan
ndustri tersebut. Dengan demikian jumlah perusahaan di dalam pasar semakin lama menjadi semakin 
9cdikit. Sebagai akibatnya dalam jangka panjang permintaan yang dihadapi setiap perusahaan menjadi
lebih besar dari semula. Di dalam grafik pertambahan permintaan ini digambarkan dalam bentuk
Pergeseran kurva permintaan dan kurva hasil penjualan ke sebelah kanan. Dengan d
emikian dalam
angka panjang kurva DD dan MR pada Gambar 13.1 (i) akan pindah ke kanan, yaitu ke arah
Yang ditunjukkan oleh anak panah. Pergeseran itu akan terus berlangsung sehingga perusahaan
mcndapat keuntungan normal, yaitu seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 13.2. Karena tidak
:eocler!ta ker
ugia
n lagi
perusahaan-perusahaan tidal< al<an meninggall<an industri tersebut, tetapi
� �a keuadaan keuntungan yang melebihi normal tidak akan menarik kemasukan perusahaan baru.
,"""gakibatkan di dalam jangka panjang keseimbangan perusahaan adalah seperti yang
Pjukkan dalam Gambar 13.2. 
301 
BAB TIGApe 
PENILAIAN KE 
ATAS PERSAINGAN 
MONOPOLIST1S 
" 
. d-' 
b,,o-ian j11i a11alisis )
D
1
ang dibL1at hanya meliputi penilaian ke atas efel d. 
1 
1alam 
d! 
'tel 
~. 
larl pasar 
•f t persaingan monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, d 
b 
ers1ta1 
a 
Yang 
• 
• 
• 
, 
lorongan u 
tnb .... ngl·atl tcl,nologt clan 111elal<ul<an 1novas1, clan corak dtstrtbusi pend: 
ntuk 
menger 
a ,~. 
lapatan. Sala 
k • ........... penting ),ang dtlal<Ltl<an oleh perusahaan monopolist.ls adalah melakukan 
egatan .. . 
. 
satu 
.. 
~.,. 
promosi penju 
ara 
iklan. Kebaikan dan kcburukan dari kegiatan ini akan dinilai dalam bagiar bey, 
secar 
' 
''Whan 
In 
eril:ut. 
4 
EFISIENSI DALAM MENGGUNAKAN SUMBER DA y A 
Untuk menilai sampai di mana efisiensi pasar persaingan monopolistis di dalam me ml[. 
I 
:· 
sumber-sumber daya, akan dibuat suatu perbandingan dengan efisiensi perusahaan dala 
. 
· . 
engalokasikan 
b di 
. kk 
. 
um pasar 
P b d. 
PersainITTill sen1purna. er ans ingan terse ut tun Ju an di dalam Gambar 13 3 yang m kk 
2 
keseimbangan suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna (grafik i) dan keseimbangan
suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis (grafik ii). Kedua keadaan kesein,,
tersebut adalah di dalam 
. 
'·' 
enunjul an 
• 
jangka panjang. 
' 1 
Dalam membuat perbandingan tersebut biaya pr4 
dalam perusahaan persaingan sempurna clan perusahaan monopolistis adalah bersamaan.
Dengan demikian AC_= AC_,, dan MC = MC_. 
% 
• 
• 
Keadaan dalam Gambar 
f 
13.3 
(i) menunjukkan bahwa: 
• 
! 
• Biaya produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum. Biaya per 
I 
unit 
• I 
adalah Ps. 
\ 
; 
I 
GAMBAR 13.3
Efisiensi Penggunaan Sumber-sumber Daya 
p 
p 
MC 
MC 
B 
AC, 
D 
AG,
P.
P, 
p 
s 
MR 
I
I 
I
I 
+ 
L 
I 
D 
I 
0 
! 
MR 
I 
I
I 
I 
I 
a 
' 
I 
0 
0, 
0 
0 
0, 
m 
• 
:. 
1onopolistis 
Persainganm 
(i) 
(i) Persaingan sempuma 
302 
MONOPOLISTIS 
NGAN 
sRsAN 
• Hatga yang
berlaku di pasar adalah P s. 
• Jumlah barang yang diproduksikan adalah Q. 
1. 
kcadaan dalam Gambar 
(ii) menunjukkan bahwa: 
dangkan 
• Biava produksi per unit perusahaan monopolistis adalah lebih tinggi dari biaya produksi
per unit yang paling minimum. Biaya per unit adalah Pm. 
• Harga yang berlaku di pasar adalah Pm.
• Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qm. 
gasimpulan pokok yang dapat dibuat dari membuat perbandingan tersebut adalah: 
Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis sama-sama
mendapat keuntungan normal, tetapi dalam perusahaan monopolistis biaya produksi per 
anit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi, dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga
menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan adalah d
i bawah tingkat yang 
optimal). 
Kesimpulan 
di 
atas menunjukkan bahwa perusahaan persaingan sempurna adalah lebih efisien 
dzi 
aan monopolistis di dalam menggunakan sumber-sumber daya. Baik ditinjau dari 
sudut
efisiensi produktif (seperti telah diterangkan dalam Bab Sebelas ia dicapai apabila biaya 
4 
produksi per unit adalah yang paling minimum), maupun dari sudut efisiensi alokatif (ia dicapai 
zpzbila harga sama dengan biaya marjinal), perusahaan dalam persaingan sempurna adalah lebih 
• 
efsien dari
perusahaan dalam persaingan monopolistis. 
EFISIENSI DAN DIFERENSIASI PRODUKSI 
Telzh
diterz 
an
dalam analisis sebelum ini bahwa barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan­ 
perus ahaan persaingan monopolistis bersifat berbeda corak, yaitu ia berbeda dari segi mutu 
barangnya, pengemasannya, dan pelayanan setelah penjualan. Perbedaan-perbedaan ini menyebabkan 
para
konsumen mempunyai pilihan yang lebih baik dari pilihan yang dapat dibuat mereka di dalam
Pas ar persaingan sempurna. Pilihan yang lebih baik ini dapatlah dipandang sebagai kompensasi kepada 
Peggunaan
sumber-sumber daya yang kurang efisien seperti yang baru saja diterangkan. 
Persoalannya sekarang adalah: manakah yang lebih baik kepada masyarakat? Barang 
Jong 
diproduksikan secara efisien sehingga dapat dijual dengan harga murah? Ataukah harga yang lebib mabal 
dikit tetap; 
k 
; 
:. ,- lh, ·-:b 
'pi
masyarakat dapat menentukan barang yang akan dikonsumsinya dar pban yens arang _yang 
khih banyak?
Ini merupakan persoalan normatif, yang jawabannya sangat tergantung kepada 
value 
.Jll�gtmen�masyarakat ter
sebut. Seki ran ya 1nerel<a lebih menyukai harga yang murah, maka kekurangan 
P_li� a<lak dipandang sebagai stran
1 
yang merugikan. Sebaliknya, apabila masyarakat menginginkan 
"barang yang lebih banyak, sehingga dapat dibuat pilihan yang lebih tepat, harga yang lebih 
"&g 
tidaklah terlalu merisaukan mereka. 
PE 
akah persaingan monopolistis akan mendorong perkembangan teknologi dan inovasi? 
'ada 
mnya ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistis memberikan dorongan 
303 
. 
BA8 
Gee 
4
ata
s untuk melakukan perkembangan teknologi. 'Terbatasnya dorongan te 
Us 
s, 
yang sangat
terbala 
3 
(ersebut di 
"1, jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan not 
~
"Gbak 
karena lalam 
1''$' 
I' 
. 
rmal. Ke 
c.)r
·\,i 11
"«n 
1,
\ b
1
a\ di da\arn 1ang\<a pendek dapat mendorong kepada \<egiata 
Untun� 
mcleb 
yang 
an mengeml 
· Tetapi dorongan terscbut adalah sangat lemah karena perusahaan-per, 
k \ 
teknolog1. 
angkan 
:rusahaanm 
. k�·eut,ru,1�11 )1ang dipero\eh dari mengembangkan teknologi da.n me\ak k 
b \ 
. enyadan 
ahwa 
'}" 
uKan Inoa. 
t bertahan dalam jangka waktu yang \ama. l<.eunt\..tngan me\ebihi normal ya di 
d 
apa 
asi t!dat 
. 
. 
. 
\g 
1peroleh 
,.011
g \)et\..tsa\1aa11-perusal1aan \a1n untu\< masuk ke 1ndustr1 tersebut d 
'\do
a11_an 
men 
. 
. . 
.. 
. 
. 
mni
akan 
s
1an 
berlangsung sehingga keuntungan melebihi normal tidak ada lagi. Maka dalat 
"ens 
:- 
~ 
• 
• 
um jangka pan 
keunru,1
rran ,rang d1pero\el1 dar1 per\<embangan teknologi clan me\akukan inov • .cl k 
lat\g 
s 
'' 
vast 
tdak 
• 
dapatj, 
dinikmat1. 
Ula2o 
DISTRIBUSI PENDAPATAN 
Persaingan monopolistis mengakibatkan corak distribusi pendapatan yang sama sif 
' 
• 
• 
a
51tatnya
sepemi 
yang 
biasanya terdapat dalam persaingan sempurna, yaitu distribusi pendapatan adalah -[ 
' '> 
. . 
. 
var 
sembang 
Karena tidak terdapat keuntungan yang berlebih-lebihan dalam jangka panjang, maka pengusilt
dan pemilik modal tidak memperoleh pendapatan yang berlebih-lebihan. Di samping itu dlam 
pasar terdapat banyak perusahaan, dan ini berarti keuntungan normal yang diperoleh akan dibagikan 
• 
kepada jumlah pemilik modal dan pengusaha yang banyak jumlahnya. Berdasarkan kepad
kecenderungan ini ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan monopolists
menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata. 
' •
• 
PERSAINGAN BU -HARGA 
• 
• 
I 
Persaingan bukan-harga pada hakikatnya mengandung arti usaha-usaha di luar perubahan barga 
or 
dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang diproduksikan. 
Maka pada hakikatnya usaha-usaha untuk melakukan persaingan bukan-harga bertujuan 
unm 
memindahkan kurva permintaan ke kanan. Perpindahan itu berarti pada setiap tingkat pend 
patan dan kesempatan kerja, jumlah barang yang diminta menjadi bertambah banyak. 
Persaungu 
bukan-harga dapat dibedakan kepada dua jenis: 
• 
: 
: 
·· be rbeda coraknya deng" 
• 
Diferensiasi produksi, yaitu menciptakan barang sejenis tetap1 ere
produksi perusahaan-perusahaan lain. 
\ 
• 
Iklan dan berbagai bentuk promosi penjualan. 
I 
I 
• 
0ct .akt! 
' 
. 
·. 
bukan-harga 
Di dalam persaingan monopolistis dan oligopoli, persangan 
s"% 
" _:. ~sempun 
. 
. 
ilakukan. Di dalam dua pasar yang telah diuraikan terleh tanu» 
lL1
,,a1tt1 pers,ung.t 
'\ 
\ b'\ d h 
d. 
. 
J alasand! 
. 
.. 
di 
·· k Untuk monopo" 
dan monopoli, persaingan bukan-harga tidak begitu lipentngkan. 
.,, palm persii" 
~ 
:. 
:. 
. 
:, 
l 'idak punyai saingan. 
tidak sukar untuk dicari, yaitu karena perusahaan monopol
i tda men 
~h 
~, 
~)~tsika penu 
.. 
1 
k k 
b 
ra
ng yang dipro
sempurna, persaingan bukan-harga tidak dilakukan karena 
de
s!' 
hul 
arag. 
di antar p" 
. · d \ d at n1en1beda\._:1n 
perusahaan adalah serupa atau identical. Para pembel 
kep1tl,
1 
b l
tdak 
1apa 
: 
.4ak ada gunan'' 
::. 
teOleh sebabitu 
yang diciptakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Iet 
teat 
i 
304 
I 
----
----------· ------:-- 
eN MONOPOLISTIS 
ass" 
a 
_~ 
perusahaan untuk 
menarik 
lcbih banyak pembeli dengan cara persaingan bukan-harga. 
«""eli 
tidak akan
dapat mengetahui manakah barang yang dihasilkan oleh perusahaan yang 
pa P"""ersaingan bukan-harga. 
~enila" 
cRENSIASI PRODUKSI 
pl! 
aan 
dalam pasar persaingan monopolistis akan berusaha untuk memproduksikan 
~ 
. per" 
seI' 
_miempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat dengan jelas dibedakan dari produksi 
inn""_~sahaan lainnya. Maka di dalam pasar akan terdapat berbagai barang yang dihasilkan
srusahaan· 
F'~ustri yang mempunyai corak, mutu, desain, mode, dan merek yang berbeda-beda.
sat}",erbagai variasi dati sesuatu jenis barang adalah sifat istimewa dari pasar persaingan
[dapat 
: 
" 
;s 
rang tidak terdapat dalam pasar persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan 
·. 
" 
' 
moneP"" 
,,it pasar persaingan sempurna, barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan adalah 
in}, 
. 
elum 
' 
_era 
serupa (identical.
Terdapatnya barang yang beraneka ragam coraknya di pasar persamngan 
_~As menimbulkan keuntungan kepada perusahaan mau pun kepada para konsumen. 
""_~a setiap perusahaan, barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut akan menjadi daya 
~~, 
khusus ke atas barang yang diproduksikannya. Segolongan konsumen tertentu akan lebih 
t 
membeli barangnya (walaupun harganya lebih mahal) kalau dibandingkan dengan barang­ 
a.rang yang 
sejenis yang dihasilkan produsen-produsen lain. Dengan demikian diferensiasi produks 
4 
at 
menciptakan suatu bentuk kekuasaan monopoli. Dengan menghasilkan suatu barang tertent 
«zag 
4 
berbeda dari barang lainnya, perusahaan menciptakan suatu penghambat kepada perusahaan­ 
an 
• 
lain
untuk menarik para langganannya. Diferensiasi produksi memungkinkan seorang 
produsen dalam pasar monopolistis untuk tetap menjual produksinya (tetapi jumlahnya semakin 
sdikit) apabila ia menaikkan harga. Tetapi sebaliknya, produsen itu dapat menarik sebagian dari 
langganan perusahaan-perusahaan lain, sekiranya ia menurunkan harga penjualan barangnya.
Kepada para konsumen, barang yang sejenis tetapi berbeda corak tersebut menimbulkan 
4 
suatu
keuntungan pula, yaitu pilihan mereka untuk membeli sesuatu barang menjadi lebih beraneka 
ragam. 
Ini
memungkinkan mereka memilih barang yang benar-benar sesuai dengan keinginannya. 
Seperti telah disinggung sebelum ini, ahli-ahli ekonomi banyak yang memandang pilihan yang 
beraneka ragam itu sebagai suatu kompensasi terhadap ketidakefisienan persaingan monopolists 
di 
dalam menggunakan
su
m
be
r-s
umber daya. 
• 
dalam perusahaan-perusahaan modern kegiatan mempersiapkan dan membuat iklan adalah 
au 
bagia 
s.,,' 
d; 
"Penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksinya. Peng
eluaran yang dilakukan 
me:;baan-perusahaan untul< pengil<la
n
an 1nelipL1ti jt1mla
l
1 yang cukup besar yang adakalanya 
e""Pertambahan yang nyata kepada biaya produksi. Perusahaan-perusahaan melakukan
di,~,"anan untuk mencapai salah satu atau gabungan dari tiga tjuan yang dinyatakan 
I Untk me 
. 
'Smberikan informasi mengenai produk 
"emi.,, 
Iklan seperti ini dilakukan untuk 
an 
penerany 
1 
d 
gan kepada konsumen tentang suatu produk. Iklan 
itu 
mungkin untuk barang 
f 
305 
.a 
"°roe, 
au 
untuk barang yang baru saja dikcmbangkan. Iklan seperti in 4; 
yang telah lama ada, ata 
no 
ad 
is 
"ma, 
· 
tau 
ikhan 
memberi penerangan a ' 
information advertising, 
1 nlcai1
Jcualitas suatu produk secara persuasif 
2. Untk menekat 
fklan s 
" 
Seper, 
· 
I 
·rangkan kepada konsumen akan kualitas yang sangat baik dari sch.,, 
dilakukan 
" 
untuk 
menerat 
<l 
'Prod 
I. -
1•1 1 
bct·ttJJ·tia,
1 
Lti1tul< tc1·us 1ncncrus mcng1ngatl<an para konsumen bahw b 
· 
Beberapa bentuk iklan 
.._. ,bar, 
1 ; . 
Iklan seperti ini dinamakan iklan untuk bersaing atau competitive 
terscbut 
~," 
ada 
di 
'derti 
pasar. 
! 
• 
T 
'kl 
. 
1 
ci·ti' 
1·
11
j 
l<cJiist1111cn da1Jat berubah s1l<apnya clan men1ad1 langganan perusah 
anpa Ian 
sepe 
', 
'' 
� 
~., 
an\, 
·11-,.11 
1 
IJ"t·a11g )'a11g sa1na )'ang sclalt1 d11l<lanl<an 
yang mcngas 
' 
· 
3. Untuk memelihara hubungan baik dengan para konsumen Iklan 
tersebutM,, 
• 
' 
berbentuk memperkenalkan perusahaan tersebut mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakuke%%
khan mengenai hasil-hasil produksinya tidak begitu ditekankan. Iklan ini juga dilakukan~~,
menghindari larangan pengiklanan yang dilakukan pemerintah (misalnya iklan rokok).
Dari ketiga-tiga jenis iklan ini, yang dilakukan perusahaan dalam pasar persaingan monopolist
adalah jenis iklan yang pertama dan kedua. Iklan jenis pertama terutama digunakan pad «we4
perusahaan memperkenalkan hasil-hasil produksinya yang baru. Sedangkan iklan jenis keden
digunakan untuk mempertahankan kedudukannya di pasar. 
t 
KEBAI 
I 
DAN KEBURU 
r 
• 
PENGI 
AN 
f 
I 
Di dalam menilai apakah iklan memberikan manfaat kepada masyarakat, terdapat berbagai pendapat
Segolongan orang berkeyakinan bahwa iklan merupakan suatu penghamburan karena biaya produksi 
bertambah tinggi sedangkan konsumen tidak menerima kenikmatan tambahan dari barang yang 
dipromosikan melalui kegiatan pengiklanan. Pengiklanan tdak menambah atau memperbaiki mu
suatu barang, Segolongan lain berpendapat bahwa iklan memberikan sumbangan ya ng positf 
' 
I 
I 
• 
kepada masyarakat karena ia dapat menurunkan biaya produksi per unit. Di samping oleh perbedaan
pendapat mengenai pengaruh iklan ke atas biaya produksi dan harga, perbedaan pendapat mengen
kcgunaan iklan dikemukakan berdasarkan beberapa argumen lain. Beberapa argumen penting 
f 
dalam perdcbatan tersebut diterangkan di bawah ini. 
IKLAN DAN BIA YA PRODUKSI 
Adakah iklan akan menaikkan atau menurunkan biaya produksi per unit? Keduanya mungk 
berlaku, dan ia tergantung kepada perubahan permintaan yang terjadi sebagai akibat kegiatu 
pengiklanan yang dilancarkan. Apabila permintaan menjadi sangat bertambah elastis, 
bes' 
·~dak 
kemungkinan biaya produksi per unit akan menjadi lebih rendah. Tetapi kemungkinan inid 
I 
banyak berlaku, dan ini berarti bahwa pada umumnya iklan akan menimbulkan kenaikan 
bia 
duke· Pr) ,,: 
hacga dapa" 
produksi. crbedaan pendapat mengenai pengaruh iklan kepada biaya produksi dan 
aa ' 
I 
diterangkan dengan menggunakan Gambar 13.4. 
Bi 
; 
, 
, 
~...:. 
aya rata-rata jangka panjang dari suatu perusahaan monopolistis sebelum 
·belt melakukan 
~~ 
keg
jta 
·jl, 
. 
4 
atan pengiklanan adalah 
At· [eh erusahaan' 
AC. 
Permintaan 
ke 
atas barang yang diproduksi 
olel
p 
306 
%eASAINGAN MONOPOLISTIS 
13.4 
e1»BAR 
p%ngaruh Iklan ke Atas Biaya Produksi, Harga dan Tingkat Produksi 
AC, 
AC 
B 
- -- -- 
8 
I 
P, 
b 
:::c 
I 
-------- ------ 
• 
P, 
I 
I 
I
I 
• 
D 
I 
I 
D, 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
• 
I 
I
I 
I 
I 
• 
I 
I 
I 
I 
• 
I 
I 
0, 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
D, 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
• 
0 
0, 
0, 
0, 
Jumlah produksi 
adalah D,. Maka keseimbangan jangka panjang perusahaan monopolistis tersebut dicapai pada 
titik A, dan keseimbangan ini menunjukkan bahwa harga pasar mencapai P, dan jumlah barang 
yang akan diproduksikan perusahaan monopolistis tersebut adalah 
Q,. 
' 
Apabila perusahaan melakukan pengiklanan biaya produksi akan menjadi lebih tinggi, dan 
ini dicerminkan oleh kenaikan kurva biaya rata-rata dari AC menjadi AC. Pada waktu yang sama 
saha mempromosikan penjualan melalui iklan tersebut menyebabkan permintaan ke atas produksi
Perusahaan bertambah. Apabila permintaan tersebut bertambah dari D, ke D,, keseimbangan 
Iangka panjang yang sekarang adalah ditunjukkan o
leh titik B. Dengan demikian iklan telah
"enyebabkan jumlah barang yang dijual bertambah dari 
Q, 
ke 
Q,, 
akan tetapi iklan tersebut 
"""a«kan harga dari P, menjadi 
P,. 
Berdasarkan kepada keadaan yang baru diuraikan ini segolongan 
atli
ck 
.: 
2 
"onomi berpendapat bahwa iklan merupakan suatu penghamburan karena ia menaikkan 
baiaya produksi tanpa me1nbL1at sLiatL1 lJerubal1a11 apa pt111 1,e atas benttil,, bet·at dan mutu suatu 
"ang, 
_?golongan ahli ekonomi tidak sependapat dengan kesimpulan di atas dan sebaliknya
"""pat bahwa iklan adalah sangat berguna karena ia akan dapat menurunkan biaya produksi 
ant. 
Pro 
: 
. 
dp 'osi penjualan melalui iklan, menurut mereka, akan menyebabkan permintaan berubah
ma',""iadi D,.
Maka keseimbangan jangka panjang dari suat perusahaan monopolistis 
yang 
an kegiatan iklan akan dicapai di titik C. Ini berarti iklan menaikkan jumlah penjualan yang 
307 
- 
I 
i 
I 
' 
• 
' • 
L
BAB TIGABELA$
· driQ, ·adi Q, Pertambahan penjualan yang banyak ini menyebabkam
cukup banyak, yaitu
tar1 ·,
menjae ' ' ·al
biaya produksi per unit semakin rendah, dan memungkinkan perusahaan menjua. barangnya
pada harga yang lebih rendah dari harga pada waktu belum ada iklan (P,),
yaitu harga penjualan
yang sekarang adalah P,
PANDANGAN LAIN YANG MENYOKONG PENGIKLANAN
Di samping karena biaya produksi yang mungkin akan menjadi lebih rendah, golongan yang
menekankan tentang kebaikan iklan mengemukakan kebaikan-kebaikan berikut:
•
1. Pengiklanan membantu konsumen untuk membuat keputusan yang lebih baik
di dalam menentukan jenis-jenis barang yang akan dibelinya Dengan iklan perusahaan­
perusahaan dapat menjelaskan kepada konsumen tentang barang baru yang diproduksikan, atau
barang lama yang telah ditingkatkan mutunya. Di samping itu iklan dapat menerangkan kepada
ko
nsumen tem
pat-t
em
pat di mana suatu barang dap
at dibeli. Ini mengu
rangi biay
a dan meng­
hemat waktu konsumen untuk mencari barang tersebut.
•
2. lklan akan menggalakkan kegiatan memperbaiki mutu suatu barang Dalam
mempromosikan barangnya melalui iklan perusahaan berusaha menonjolkan sifat-sifat istimewa
dari barang yang diproduksikannya. Maka iklan memberi dorongan kepada perusahaan untuk
meng
embangkan hasil procluksinya sehingga mempunyai keistimewaan-keistimewaan tertentu
kalau dibandingkan dengan barang yang sama yang di
procluksikan perusahaan lain .
3. Iklan membantu membiayai perusahaan komunikasi masa seperti radio,
televisi, surat kabar dan majalah Dengan membuat iklan dalam perusahaan-perusahaan
ini sebagian biaya mereka akan dibayar oleh kegiatan pengiklanan. Ini dapat (i) mengurangi
subsidi pemerintah untuk membiayai kegiatan penyiaran radio dan televisi, dan (ii) menurunkan
harga surat kabar dan majalah, yaitu harganya adalah lebih rendah dari yang akan ditetapkan
apabila tidak terdapat iklan.
4. Iklan menaikkan kesempatan kerja Telah ditunjukkan sebelum ini bahwa iklan akan
menaikkan jumlah produksi. Untuk menambah produksi, lebih banyak pekerja diperlukan.
Dengan demikian pengiklanan juga menyebabkan penggunaan tenaga kerja bertambah banyak.
•
PANDANGAN YANG MENGKRITIK PENGIKLANAN
Sclain mendapat sokongan karena menimbulkan beberapa keuntungan bagi perusahaan dan
masyarakat, iklan juga menjadi bahan kritik karena memiliki beberapa sifat-sifat yang negatt
Uraian berikut memberi gambaran tentang beberapa kritik terhadap pengiklanan:
1. Promosi secara iklan adalah suatu penghamburan Ia akc ·ikke bi- )duksi pe' : aa.an menatr.an iaya pro
unit tanpa menimbulkan perubahan apa pun ke atas sesuatu barang. Sebelum ini pandangan tersebu'
telah diterangkan dengan menggunakan grafik. Pengkritik pengiklanan menambah pula, walaupun
308
I 
l 
MONOPOLISTIS 
aASINGAN 
[Janan akan menambah penjualan suatu perusahaan, pada waktu yang sama penjualan
pen!ahann lai11 bcrku1·ang. Dc11ga11 dc1nil<.ian, l<alau ditinjau dari sudut kcadaan yang wujud di
',,oasar, iklan tidaklah menaikkan jumlah barang yang diproduksikan dan dijual kepada 
eclurul 
' 
• 
onsumen 
tidak selalu memberi informasi yang betul
Tidak sclalu iklan dibuat dengan 
) Iklan 
~iur, dan menerangkan sifat-sifat sebenarnya dari barang yang diiklankan. Iklan yang menyatakan
~~~ea sesuatu barang adalah lebih istimewa dari barang yang sejenis yang tersedia di pasar, 
an 
menarik segolongan konsumen untuk tidak menggunakan barang lain yang selalu dibelinya 
da masa lalu. Apabila sifat barang yang dipromosikan melalui iklan adalah lebih buruk dari 
farang yang tidak dikonsumsi lagi oleh konsumen yang bersangkutan, iklan merugikan konsumen 
tersebut.
3. Iklan bukanlah suatu cara yang efektif untuk menambah jumlah pekerjaan dalam
perekonomian Terdapat cara lain yang akan dapat menambah jumlah pekerjaan dengan
Jebih efektif. Misalnya, usaha menambah pekerjaan akan lebih efektif hasilnya dengan meng­ 
: kebijakan fiskal dan moneter. 
• 
4.
Iklan dapat menjadi penghambat kepada perusahaan-perusahaan baru untuk 
masuk
ke dalam industri Apabila kampanye iklan sangat berhasil dan produksi mengalami
pertambahan yang sangat besar, perusahaan lain akan mengalami kekurangan permintaan dan
efisiensi kegiatannya menurun. Menghadapi kenyataan seperti itu perusahaan-perusahaan baru menjadi 
I 
•
• 
lebih 
enggan untuk masuk ke dalam industri tersebut. 
• 
d 
• 
PENGIKLANAN: SUATU KESIMPULAN 
Dengan mengemukakan pandangan-pandangan yang menjelaskan buruk baiknya kegiatan
pengiklanan, sekarang dapatlah dibuat penilaian tentang sampai di manakah iklan memberikan
sumbangan kepada masyarakat. Sudah jelas bahwa iklan mempunyai beberap
a kebaikan yang
nyata, tetapi di samping itu kelemahannya clapat dengan mudah ditunjukkan. Maka, untuk
memaksimumkan efek positif dari pengiklanan, haruslah efek-efek buruk yang mungkin timbul
dihindarkan. Beberapa langkah penting untuk mencapai tujuan tersebut adalah: 
• Iklan haruslah terutama bertujuan untuk memberi keterangan yang benar dan
jujur mengenai barang yang dipromosikan penjualannya.
• Peraturan-peraturan yang tujuannya mengawasi agar perusahaan-perusahaan membuat
lebih banyak iklan yang bersifat memberikan penerangan perlu dibuat.
Kegiatan pengiklanan harus diatur secara demikian rupa sehingga ia tidak menjadi
penghambat kepada perusahaan baru untuk masuk ke dalam industri tersebut. 
• 
309 
BAB TIGABEe 
RINGKASAN DAN KONSEP PENTING 
RINGKASAN 
1. 
Pasar persaingan monopolistis mempunyai banyak persamaan dengan pasar persaingna
sempurna, tetapi juga mempunyai cukup banyak perbedaan yang menyebabkan perusahaan 4 
pasar tersebut mempunyai unsur kekuasaan monopoli. Hal itulah yang menyebabkan pasaran
seperti itu disebut pasaran persaingan monopolistis. 
2. 
Ciri-ciri utama pasar persaingan monopolistis adalah: terdapat banyak penjual, barangnya bersifa
berbeda corak, dapat mempengaruhi harga, kemasukan relatif mudah dan banyak melakukan
· 
persangan uan-arga. 
"bk h. " 
3. Dalam jangka pendek suatu firma dalam persaingan monopolistis dapat memperoleh untung
lebih normal, untung normal atau mengalami kerugian. Dalam jangka panjang (i) keuntungan 
akan 
menggalakkan kemasukan perusahaan baru clan (ii) kerugian akan mendorong firma ke 
luar dari pasaran. Oleh sebab itu, dalam jangka panjang semua firma dalam pasar persaingan
monopolistis hanya memperoleh untung normal. 
.. 
- 
• 
4. Dua kebaikan penting clari perusahaan dalam pasaran monopolistis adalah:
a. Menghasilkan barang yang berbeda corak. Ciri ini meningkatkan kesejahteraan konsumen
karena mereka dapat memilih corak barang yang sesuai dengan selera dan kemampuannya.
b. Distribusi pendapatan dalam masyarakat lebih merata. Oleh karena perusahaan terdiri dari
perusahaan-perusahaan kecil yang memperoleh untung normal, pemilik modal tak memiliki
kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerja yang diciptakan lebih besar. 
• 
• 
- 
5. Dua kelemahan utama dari pasar persaingan monopolistik
adal
ah: 
a. Operasinya tidak seefisien pasar persaingan sempurna karena () harga lebih tinggi dan
(ii) kuantitas produksi lebih rendah, dan (iii) pada keseimbangan tidak tercapai efisiensi
produktif dan efisiensi alokatif.
b. Perusahaan tidak mempunyai galakan untuk melakukan inovasi. Modal yang lebih terbatas, 
dal iangka 
al 
pasar yang terbatas dan kecenderungan untuk memperoleh keuntungan norma 
talam 
panjang mer'ghalang firma untuk menciptakan inovasi. 
• 
• 
6.
Persaingan bukan-harga-yaitu menarik lebih banyak pelanggan bukan dengan cara menurunka
harga tetapi dengan cara promosi yang lain, sangat penting peranannya dalam pasar persaingan
monopolistis. Bentuk utama persaingan bukan harga adalah pengiklanan, pembedaan penam
pilan barang dan "after sales service'' 
atau 
jasa sesudah penjualan. 
7. Pengijklanan memberikan beberapa sumbangan penting kepada masyaraka' 
. 
:. 
d 
rakat,
yaitu: dap' 
menurunkan baya produksi, membantu konsumen memilih barang yang sesuai, men8s"
tan ·er)"·
d 
jakkan 
k 
il 
·de 
perkembangan mutu, mengembangkan industri komunikasi Ian menamva " 
bah kesempat 
310 
MONOPOLISTIS 
pRSAINGAN 
g Keburukan pengiklanan yang selalu ditonjolkan adalah: merupakan penghamburan perbelanjaan,
ering tidak memberi informasi yang betul, menghambat kemasukan perusahaan lain, cdan
esempatan kerja tambahan yang diciptakannya tidak berlaku kasar. 
• 
KONSEP PENTING 
Barang berbeda corak (differentiated product): Jenis barang yang sama yang ada 
di 
pasar 
Akan tetapi penampilannya berbeda sebagai akibat reka-bentuk dan pcengemasan barang yang 
bcrbeda. 
I 
Diferensiasi produksi: Kebijakan suatu perusahaan yang pada dasarnya mengeluarkan suatu jenis
barang, tetapi kemudian dibedakan dari segi mutu, reka bentuk, kandungan bahan mentah dan
pengemasan yang berlainan. 
Jasa setelah penjualan: Jasa yang diberikan oleh produsen kepada pembeli-pembeli produksinya
pada ketika barang tersebut telah dijual dan digunakan oleh pembelinya. 
Pengganti dekat (close substitute): Suatu barang yang tidak serupa dengan barang lain clalam
penampilannya tetapi pada dasarnya kedua-dua barang tersebut terdiri dari material yang sanga!
. seperti coca cola dan pepsi cola. 
Pengiklanan: Kegiatan perusahaan memperkenalkan barangnya kepada masyarakat dengan 
memberi
informasi dan membujuk pelanggan melalui TV,
radio, surat kabar, brosur ataupun 
papan
advertensi. 
Persaingan bukan-harga: Kegiatan perusahaan-persahaan yang berusaha menyaingi perusahaan­
perusahaan lain bukan dengan menurunkan harga dan memberi diskon, tetapi dengan melalui
cara-cara lain seperti iklan, jasa setelah penjualan, pengemasan barang yang lebih menarik dan
peningkatan mutu barang. 
PERTANYAAN DAN LATIHAN 
PILIHAN GANDA 
l. Salah satu ciri dari pasar persaingan monopolistis adalah:
A. banyak perusahaan menghasilkan barang yang serupa.
b. barang-barang yang dihasilkan dalam industri itu adalah sama tetapi berbeda corak.
C. terdapat beberapa halangan yang kuat kepada perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki
industri.
D. kurva permintaan yang dihadapi setiap perusahaan adalah seperti yang dihadapi perusahaan
dalam persaingan sempurna. 
31 I 
BAB TIGABEL¢ 
2. Dalam jangka panjang suatu perusahaan dalam persaingan monopolistis
A. akan beroperasi pada kapasitasnya yang paling optimum. 
B. 
beroperasi pada tingkat produksi di bawah tingkat produksi pada kapasitas optimum.
C. tidak akan dapat memperoleh keuntungan yang berlebihan dari operasinya, kebanyaka
perusahaan akan mengalami kerugian.
D. tidak dapat membayar kembali seluruh biaya yang dikeluarkannya untuk menjalanka 
ESE/ 
1. Gambarkan berbagai kemungkinan keadaan keseimbangan suatu perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistis di dalam jangka pendek. 
2. Di dalam persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal di
dalam jangka panjang. Terangkan. 
3. Bandingkan efisiensi penggunaan sumber-sumber daya oleh suatu perusahaan dalam pasar
monopolistis dengan suatu perusahaan dalarn persaingan sernpurna. 
4. Bandingkan keseimbangan jangka panjang perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna
clan persaingan monopolistis. Apakah yang anda dapat simpulkan dari perbandingan t
ersebut
mengenai tingkat produksi, biaya produksi, keuntungan dan efisiensi operasinya? 
KUANTITATIF 
1. Biaya produksi total dan tingkat harga barang pada berbagai tingkat produksi suatu
perusaha
an dalarn persaingan monopolistis adalah seperti data dalarn
tabel di bawah ini. 
Harga
(rupiah) 
• 
• 
Permintaan
(unit) 
Biaya produksi total
(rupiah) 
6000 
0 
5500
5000
4500 
10 
20 
20000
55000
70000
90000 
30 
4000
3500
3000
2500
2000 
105000 
40 
50 
115000 
60 
120000 
70 
80 
130000
150000
180000 
1500 
90 
312 
--­ 
MONOPOLISTIS 
g4NGAN 
Himnglah hasil penjualan total (TR) pada bcrbagai tingkat produksi. Bandingkan dengan 
"ya total pada berbagai tingkat produksi dan tentukan tingkat produksi yang akan 
emaksimumkan keuntungan. Gambarkan grafik keseimbangan perusahaan itu dengan 
mcngguna kan pendckatan biaya total dan hasil penjualan total.
Hirunglah hasil penjualan marjinal (MR), biaya marjinal (MC), biaya rata-rata (AC) dan hasil
pcnjualan 
rata-rata (A\). 
Berd asarkan data dalam jawaban (b), gambarkan kurva MR, MC, AC dan 
AR 
dan tentukan
cadaan keseimbangan perusahaan tersebut. 
' ' 
I 
• 
• 
l 
«4 
• 
• 
313 
- 
I 
I 
• 
I 
l 
HAL-HAL YANG DITERANGKAN 
• Ciri-ciri pasar oligopoli.
• Kurva permintaan oligopoli.
• Pemaksimuman keuntungan dalam perusahaan oligopoli.
• Hambatan-hambatan untuk memasuki pasar oligopoli.
• Kebaikan dan kelemahan pasar oligopoli . 
• 
! 
4 
' 
Pembahasan mengenai bentuk-bentuk pasar akan diakhiri dalam bab ini dengan menguraikan
tentang pasar oligopoli, yaitu pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja. Adakalanya
pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja clan pasar seperti itu dinamakan duopoli. 
• 
• 
• 
Menerangkan tentang sikap seorang pengusaha di dalam pasar oligopoli adalah lebih rumit
daripada menerangkan sikap pengusaha di pasar-pasar lainnya. Ini disebabkan karena tidak terdapat
keseragaman dalam sifat-sifat berbagai industri dalam pasar oligopoli. Kelakuan perusahaan akan
sangat berbeda apabila dalam pasar hanya ada tiga perusahaan, dengan apabila dalam pasar
terdapat lima belas perusahaan.J uga kelakuan perusahaan akan berbeda apabila perusahaan tersebut
bersepakat untuk membuat perjanjian membagi-bagi pasar dengan apabila kesepakatan tersebut
tidak terdapat. Seterusnya sebagian lainnya menghasilkan barang yang sangat bersamaan (identical). 
• 
Tetapi ada pula perusahaan-perusahaan dalam oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda
corak. Akhirnya, sebagai akibat dari jumlah perusahaan yang sangat sedikit, kegiatan setiap perusahaan
adalah sangat dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan lainnya di dalam industri yang sama. Di dalam
bertindak setiap perusahaan harus terlebih dahulu mempertimbangkan clan menduga reaksi
perusahaan lain ke atas tindakan yang akan dijalankannya. 
. 
Oleh karena perbedaan-perbedaan seperti yang baru saja dinyatakan, maka suatu analisis 
yang bersifat umum yang akan menerangkan keseimbangan perusahaan dalam pasar oligopoli
tidak dapat dibuat. Sedikit-dikitnya perlulah dibedakan dua variasi pasar yang mungkin wujud
dalam pasar oligopoli, yaitu pasar oligopoli di mana perusahaan-perusahaan saling bersepakat
untuk melakukan tindakan bersama di dalam menentukan harga dan tingkat produksi, dan pasaf
oligopoli di mana perusahaan-perusahaan tidak melakukan persepakatan. Walaupun demikian,
bab ini hanya akan menerangkan pasar oligopoli di mana perusahaan tidak melakukan persepakatan. 
314 
I 
f" 
l 
• 
1 
ukan 
di 
' 
Alm perusahaan
yang melakukan 
dalam 
persepakatan baru 
akan 
litern' .. .: 
n 
da 
~~bn!",,mi yang 
ciri-cirl 
Iebih advanced
(bukan yang 
I 
bersifat pengantar). Sebclum ', 
I 
c" " 
eocko" 
. 
bi. ikan pula lua 
~en" 
Jean diterangkan. 
Di 
samping hal-hal di 
I 
atas bab ini akan 
membicarak 
, . 
,olia' 
. 
e 
« 
»enilaian 
_ er",4a,ri 
operasi suatu pasar oligopoli. 
fr 
.eicnsl 
¢ €I 
!" 
JIU
PASAR OLIGOPOLI 
aR" 
~, 
%at
o"",~poli adalah: terdapat bcberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagi 
asar Or 
•• • 
es'I"_, 
_aping 
itu 
terdapat pula beberapa perusahaan kecil. Beberapa perusahaan golongan 
d"
"_eng menguasai pasar) sangat saling mempengaruhi satu sama lain, karena keputusan 
"__~etabkan setiap perusahaan harus mengambil keputusan yang berhati-hati di dalam 
·"_arga, membuat desain, mengubah teknik memproduksi dan sebagainya. Sifat saling 
mane" 
s;
(mutual interdependence) ini merupakan sifat yang khusus dari perusahaan dalam 
oligopoli, yang tidak terdapati dalam bentuk pasar lainnya. 
"n,km 
perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak terdapat karena teknologi 
sdazh sangat modern. Teknologi modern mencapai efisiensi yang optimum hanya sesudah jumlah 
produksi mencapai tingkat yang sangat besar. Keadaan ini menimbulkan kecenderungan pengurangan 
imlah perus ahaan dalam industri. 
, 
Di samping
sifat penting yang baru diterangkan ini, pasar oligopoli mempunyai beberapa 
ii 
khas lain. 
Cri-ciri tersebut diterangkan dalam uraian berikut. 
1. Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda
corak Adakalanya 
persahaan 
dalam pasar oligopoli menghasilkan barang 
standar 
(standardized product). Industri 
diam pasar 
oligopoli yang demikian sifatnya banyak dijumpai dalam industri yang menghasilkan 
ban mentah 
seperti produsen bensin, industri baja dan aluminium dan industri bahan baku­ 
xri 
industri semen dan bahan bangunan. Di samping itu banyak pula pasar oligopoli yang 
,'Pert 
itu 
pada umumnya adalah barang akhir. Contoh dari pasar oligopoli yang menghasilkan 
? Ke 
'@an menentukan harga 
adakalanya lemah dan adakalanya sangat 
,,"harga menjadi lebih terbatas. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, dalan 
dakan balasan dengan 
mengurangi 
harga yang 
lebih besar lagi sehingga akhirnye. 
315 
BAB EMPATBEu 
Perusahaan 
yang 
mula-mula menurunkan harga kehilangan langganan. Tetapi kalau perus, 
dalam 
~ 
tk. ha 
d. 
_Pasar oligopoli bekerja sama dalam mencntukan harga, maka arga lapat distabiy, 
1aan 
ha �a tttlgkat )
7
a11g 
111erel,a I�chcndal<i. Da�am hal 1n1 kel<u�saan mereka untuk menentukan 
'ga 
adalah sangat besar, yaitu sama seperti dalam monopoli. 
3, Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara i, 
lk1ar
1 
scca1·a terus mcnert1s sangat diperlul<an oleh perusahaan oligopoli yang menghasilka� 
barang yang berbeda corak. Pengeluaran untuk iklan biasanya besar sekali untuk perusahaa~
perusahaan yang seperti itu. Kegiatan promosi secara iklan yang sangat aktif tersebut adal,
antuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama. Perusaha~,
oligopoli yang menghasilkan barang standar membuat pengeluaran untuk iklan yang lebih sedi.,
lklan tersebut terutama untuk memelihara hubungan baik dengan masyarakat. 
PENENTUAN 
'GA DAN 
PRODUKSI TANPA PERSEPAKATAN 
l 
I 
' 
Di dalam melihat pemaksimuman keuntungan dalam suatu perusahaan oligopoli, akan diperhatil%
bagaimana tujuan itu akan dicapai apabila perusahaan-perusahaan tidak membuat persepakatan
Di dalam membuat analisis itu perlulah disadari bahwa walaupun tidak terdapat persepakatan
setiap perusahaan dalam pasar sebagai akibat dari jumlahnya yang sangat sedikit-sangat era
kaitannya dan saling mempengaruhi saru sama lain. Maksudnya, setiap tinclakan yang dilakukan
suatu perusahaan akan menimbulkan implikasi yang nyata kepada perusahaan-perusahaan
lainnya. Apabila implikasi tersebut merugikan perusahaan-perusahaan lainnya, maka mereka akan
melakukan tinclakan balasan. 
' 
CIRI PERKAITAN DI ANTARA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN 
Sebagai akibat dari perkaitan dan hubungan saling mempengaruhi yang sangat erat tersebut,
perusahaan oligopoli harus membuat perhitungan yang cermat mengenai reaksi dari perusahaan
lain apabila ia menurunkan atau menaikkan harga barangnya. Setiap perusahaan oligopoli menyadari
bahwa apabila ia mengubah harga penjualannya, langkah ini akan sangat mempengaruhi penjualan
dari perusahaan-perusahaan lain. Apabila suaru perusahaan menurunkan harga, perusahaan­
perusahaan lain akan kehilangan langganan karena sebagian dari langganan mereka akan membeli
barang yang harganya telah menjadi lebih rendah. Keadaan ini akan mendorong perusahaan lain
menurunkan harga, untuk menjaga agar langganan mereka tidak pindah membeli barang dari
perusahaan yang memulai melakukan penurunan harga. Dengan demikian, di dalam pasar
oligopoli, penurunan harga dari suatu perusahaan berkecenderungan akan menyebabkan
perusahaan-perusahaan lain juga akan melakukan penurunan harga agar mereka tidak
kehilangan langganan. 
Bagaimanakah reaksi perusahaan-perusahaan lain apabila suatu perusahaan menaikkan harga? 
Sekiranya suatu perusahaan menaikkan harga, produksi perusahaan-perusahaan lain menjadi relatif
lebih murah. Sebagai akibatnya perusahaan yang menaikkan harga akan kehilangan 
f 
316 
demikian tidak ada alasan untuk perusahaan 
"_, pengan 
tersebu' 
lain 
~nan"!' 
Mc 
·« 
bx k pabil 
wt 
fereka akan memperolch keuntungan yang lcbih anya 
tingkat harganya. 
P' 
ans",_~an (idak
mengubab harga). 
bout""" 
4A PERMINT AAN TERPATAH (KINKED DEMAND CURVE) 
KV
,,kecenderungan yang baru dijelaskan ini, yaitu mengenai reaksi perusahaan-perusahaan 
" ,, ssatu perusahaan oligopoli mengubah harga barangnya, dapatlah diterangkan bentuk 
"__~rataan dari suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan perusahaan-perusahan 
::n1
dakukan persepa�atan. �alam Gambar 14.1 ditunjukkan l<ttrva permintaan yang dihadapi 
eh perusahaan oligopoli yang sifatnya adalah seperti yang baru dinyatakan. 
I 
Keseimba 
Asal 
plum 
Gambar 14.1 kurva D,D,
menggambarkan permintaan yang dihadapi suatu perusahaan 
I 
I 
gopol i apabila dimisalkan perusahaan-perusahaan lain tidak melakukan perubahan harga, walaupun
aan yang pertama melakukan hal itu (mengubah harga). Sedangkan kurva D,D,
adalah 
I 
' I 
semintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli apabila dimisalkan perubahan harga yang
• ya akan diikuti oleh langkah yang sama oleh perusahaan-perusahaan lain. Seterusnya 
t 
' 
I 
misalk an
pada permulaannya harga yang berlaku di pasar adalah P,.
Maka jumlah permintaan
2blah seperti yang ditunjukkan ol
eh titik E, yaitu jumlahnya adalah sebanyak Q,, 
t 
GAIBAR 14.1 
Kurva Permintaan dalam Oligopoli 
I 
------ ----- 
• 
• 
I 
P, - - - - - - - - - - _,_ - - 
I 
I C 
I 
I 
I
I 
I
I 
I 
o, 
I 
I 
I 
0 
Jumlah barang 
I 
317 
I 
t 
' 
Efek Penurunan Harga 
BAB EMPATBEu 
ekiranya perusahaan 
dalam 
pasar oligopoli tersebut menurunkan harga penjualannya ke
P,,m 
I 
Permintaan ke 
atas produksinya akan bertambah. Kalau perusahaan lain tidak turut menuru. 
I 
I 
harp 
l. 
; 
; 
di 
i,kl. 
kan 
'&a, 
maka permintaan akan bertambah ke tingkat seperti yang litunjukkan oleh t, 
I 
I 
Pertambahan yang besar ini discbabkan oleh dun faktor: () langganan perusahaan lain 
~" 
I 
menghasilkan barang sejenis membeli barang yang harganya telah menurun, dan (i)
segolon,,['
konsumen membatalkan konsumsinya ke atas barang pengganti dan menambah konsumsi le~~
barang 
f 
I 
' 
• 
yang 
mengalami penurunan harga terscbut. Akan tetapi sekiranya perusahaan lain d., 
' 
'
' 
l 
pasar oligopoli tersebut mengikuti jejak perusahaan yang pertama, yaitu juga �enurunkan harg;
permmntaan hanya bertambah sampai ke tingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik C. Pertamba~,
permmntaan yang relatif sedikit ini disebabkan karena yang dinyatakan dalam (i) di atas u. 
' 
,, 
f 
ii 
terjadi. Kenaikan permintaan hanya disebabkan oleh keadaan yang dinyatakan dalam (ii). Hal • 
sama juga akan berlaku apabila harga turun lebih lanjut menjadi P,. Tanpa adanya reaksi a 
perusahaan-perusahaan lain, permintaan akan bertambah ke tingkat yang ditunjukkan oleh ttl p 
• 
1' 
Sedangkan kalau perusahaan-perusahaan lain turut menurunkan harga, maka pertambaha,
permintaan hanya mencapai tingkat seperti yang ditunjukkan oleh titik B. 
. 
Efek Peningkatan Harga 
Perhatikan pula sekarang keadaan yang sebaliknya, yaitu perusahaan oligopoli tersebut menaikkan
harga ke P,. Sekiranya perusahaan-perusahaan lain tidak mengubah harga, dan tetap menjual pada 
' 
P,, 
' 
maka perusahaan yang menaikkan harga akan kehilangan banyak langganan. Pada harga P 
3 
' 
' 
jumlah barang yang dapat dijualnya adalah seperti yang ditunjukkan titik A,. Akan tetapi sekiranya
perusahaan-perusahaan lain juga turut menaikkan harga, perusahaan yang memulai menaikkan
harga tidak akan kehilangan langganan dan oleh sebab itu dapat menjual barangnya sampai ke
tingkat yang ditunjukkan oleh titik A. 
• 
Kurva Permintaan Terpatah 
Persoalannya sekarang adalah: kurva permintaan yang bagaimanakah yang paling mungkin dihadapi oleh 
suatu perusahaan dalam oligopoli? Adalah wajar untuk menganggap bahwa perusahaan tidak akan
suka kehilangan langganan dan akan merasa gembira mendapat langganan baru. Dengan demikian,
apabila suatu perusahaan oligopoli mengubah harga penjualannya, reaksi perusahaan-perusahaan
lain adalah seperti berikut : 
(i) 
mereka akan turut menurunkan harga apabila perusahaan lain 
menurunkan harga supaya tidak kehilangan langganan, dan (ii) mereka tidak akan turut menaikkan
harga apabila perusahaan lain menaikkan harga, karena apabila harga tidak berubah mereka akan
mendapat tambahan langganan. Oleh karena reaksi perusahaan lain adalah seperti ini sifatnya,
maka permintaan yang dihadapi oleh suatu perusahaan dalam oligopoli adalah suatu kurva terpatah
seperti ditunjukkan oleh kurva D,ED, dalam Gambar 14.1 dan 14.2.
Apabila kurva terpatah D,ED, adalah bentuk kurva permintaan yang dihadapi oleh suatu
perusahaan dalam pasar oligopoli, bagaimanakah bentuk kurva hasil penjualan marjinalnya? Bentuk
kurva hasil penjualan marjinalnya ditunjukkan dalam Gambar 14.2. Kurva MR, adalah kurva hasil
penjualan marjinal apabila kurva permintaan adalah D,D, dan kurva MR, adalah kurva hasil 
318 
,a
a,'a ovoon" 
a." 
a.P 
1 
--- -- 
E 
I 
I 
I 
t 
'A 1 
• I 
I 
I 
I 
A, 
D, 
I 
I 
I 
0 
Jumlah barang 
penicalan marjinal apabila kurva permintaan adalah kurva terpatah D,ED,, maka kurva hasil 
iualan marjinal adalah kurva MR, yang ditebalkan (dari atas sehingga ke titik A,) dan kurva 
MR, yang
ditebalkan (dari titik A, ke bawah). 
o 
r 
• 
7 
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN PERUSAHAAN 
Dlam 
keadaan di mana kurva permintaan yang dihadapi perusahaan adalah kurva terpatah, dan 
lurva hasil penjualan marjinal adalah kurva terputus seperti yang terdapat dalam Gambar 14.2,
bagaimanakah pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan akan dipengaruhi? Jawaban dari
Persoalan ini dapat ditunjukkan dengan menggunakan bantuan Gambar 14.3.
Misalkan pada mulanya biaya marjinal adalah MC,. Untuk memaksimumkan keuntungan 
MC, 
harus sama dengan MR, maka berdasarkan keadaan dalam Gambar 14.3 keuntungan 
maksimum dicapai apabila harga adalah P, dan jumlah produksi adalah Q,. Sekiranya terjadi
Perubahan ke atas biaya produksi, bagaimanakah kedudukan keseimbangan akan dipengaruhi­
ma? Misalkan biaya produksi mengalami kenaikan sehingga menyebabkan kurva biaya marjinalnya
"""di seperti yang ditunjukkan oleh MC,. Dari keadaan Gambar 14.3 dapat dilihat bahwa
"ngan yang maksimum masih akan tetap dicapai oleh perusahaan itu pada ketika harga adalah 
,",keseimbangan untuk memaksimumkan keuntungan akan mengalami perubahan. Dari 
'dan 4a, 
7 
~. 
bmah 
31. 
ti, "lam Gambar 14.3 dapat disimpulkan pula ahwa selama perubahan biaya produksi
menyebabkan kurva biaya marjinal berada di atas MC, atau di bawah MC,, keseimbangan 
b 
. 
319 
• 
BAB EMPT$ 
<lg 
GAMBAR 14.3 
Keseimbangan Perusahaan dalam Oligopoll 
P, 
n 
Mc, 
Po ---------- 
E 
I 2 
I 
I 
- 
I
I
I
I 
I 
I 
r 
0 
• 
Jumlah barang 
• 
' 
• 
pemaksimuman keuntungan yang dinyatakan di atas tidak akan mengalami perubahan. Dengan
demikian, selama kurva biaya marjinal memotong MR di antara titik A, dan A,, harga dan jumlh
produksi perusahaan tidak akan mengalami perubahan.
Berdasarkan kepada analisis di atas dapatlah disimpulkan bahwa dalam pasar oligopoli di
mana perusahaan-perusahaan tidak melakukan ,persepakatan di- antara mereka, tingkat harga adalah
bersifat rigid, yaitu bersifat sukar mengalami perubahan. Ia cenderung untuk tetap berada pada
tingkat harga yang telah ditetapkan pada permulaannya .. 
• 
BENTUK-BENTUK HAMBATAN KEMASU 
OLIGOPOLI 
' 
I 
Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar merupakan suatu bukti nyata bahwa 
perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke pasar oligopoli. Faktor-faktor
penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar oligopoli adalah: 
• 
• Skala ekonomi
• Perbedaan biaya produksi.
• Sifat-sifat produksi yang mempunyai keistimewaan yang sukar diimbangi oleh
perusahaan baru. 
320 
• 
' 
r r " 
ouiGoP0LI 
SKALA EKONOMI 
, ekonoini yang dinikmati oleh perusahaan yang teed dl 
k_
ala 
. 
Iapat 
1alam ns 
1:, 
i. 
• 
peng 
uru untul masuk ke dala 
·d - : 
Bila suatu perusahaan oligopolis dapat menikmati skala ek 
w.
7a1am
mn
dustr 
itu. 
a,, 
Apa! 
,:-·b 
er: 
tk
i. 
eKonomi sehingga ke tingkat produksi 
sangat besar, ini erarti semakin banyak produksinya semakir dah bi 
yang· 
'>" 
, 
dale 
, 
<n rendal iaya produksi per unit. 
.:. 
, 
pei·n11ntaan alam pasar bertambah, perusahaan yang sue/ah ad., dal 
Sekiranya 
. d 
. k 
b 'k 
•• 
nm 
1n ustr1 
1 b.h 
n 
an 
lpun)'ai kese111patan yang 
ten 
ail untuk memenuhi perminta 
te 
zb 
k 
me 
. 
. 
.aan :ersebut, :arena mereka 
4,
5at
menambah jumlah produksi dan pada waktu yang sama mengur. 
' bi 
duks
i 
dap@ 
. 
. 
. 
rang1 aya
prolul:st per 
;e.
Maka semakin besar jumlah penjualan perusahaan tersebut, ser k
unit. 
. 
i· 
·fis• ke • 
, :ma
in esen :egiatan 
mproduksin)ra. In1 akan menyukarkan kemasukan perusa·haan baru k 
I 
d
1 
met 
o, 
• 
., 
• 
, arena pada mulanya 
luas pasaran barangnya hanyalah sebagian kecil daripada perusahaan yang telah ada, dan oleh karena 
it
biaya produksi per unit adalah lebih tinggi daripada dalam perusahaan yang lama. 
BIA YA PRODUKSI YANG BERBEDA 
Yang dijelaskan di atas adalah biaya produksi per unit yang berbeda scbagai akibat dari tingkat 
(jumlah) produksi yang berbeda. Di samping itu biaya produksi dapat pula berbeda pada tingkat
produksi yang sama. Biasanya pada setiap tingkat produksi, biaya produksi per unit yang harus
dikeluarkan perusahaan yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan perusahaan lama. 
Ini 
berarti kurva AC (biaya total rata-rata) perusahaan baru adalah lebih tinggi daripada kurva 
• 
AC 
perusahaan yang lama. Oleh karenanya perusahaan baru tidak dapat menjual barangnya 
• 
• 
semurah seperti perusahaan lama. Keadaan ini menghambat kemasukan perusahaan baru.
Terdapat banyak faktor yang menimbulkan kecenderungan perbedaan biaya produksi
tersebut. Yang penting adalah: 
• Perusahaan lama dapat menurunkan biaya produksi sebagai akibat pengetahuan yang
mendalam mengenai kegiatan memproduksi yang dikumpulkan dari pengalaman 
masa lalu. 
• Para pekerjanya sudah lebih berpengalaman di dalam mengerjakan pekerjaan mereka, 
, 
dan ini menaikkan produktivitas pekerja, yang selanjutnya memungkinkan penurunan
biaya produksi.
Perusahaan lama sudah lebih dikenal oleh bank, dan para penyedia bahan mentah
dan oleh karenanya dapat memperoleh kredit yang lebih baik dan harga bahan
mentah yang lebih murah. 
EIsr, 
%,EWAAN HASIL PRODUKSI 
Cw2an 
"ber,, ng dimiliki oleh barang yang diproduksikan oleh perusahaan lama merupakan 
ln,,, 'Pg dap% 
cber, at menghambat kemasukan perusahaan baru. Keistimewaan ini lapat· edakan 
... 
:da :dibedak 
"on. 
"Da bent 
b,,,_"da,"· Yang pertama ialah karena barang tersebut sudah sangat terkenal (product 
t« 
s 
a," terse,,, "Yarakat sudah menaruh kepercayaan dan penghargaan yang tinggi 
ke 
atas 
enaJ rn 
t. 
. 
Tanp d 
· h 1 b'h b ·1 d . 
d
'pa, "yaray , 
1apat menawarkan barang lain yang jaul lebil aik 
lari barang yang 
ra, 
Sat ini, 
. 
k b 
· 
· 
'perusahaan baru akan mengalami kesukaran untuk ersaing dengan baik 
321 
• 
• 
BAB EMPATBe, 
· 
$ 
Seistimewaan yang kedua adalah apabila barang terscbut sangat rumit (product comp.. 
)'a1tu ia te�d_iri dari kom1)onen-l<ornponen. yang banyak _sekali ��hing?a sukar me�buat dai
emperbaikinya. Barang seperti itu antara lain adalah mobil, televisi, peti es dan sebagainya. 
ge, 
barang yang rumit terscbut menyebabkan tidak semua pengusaha yang mempunyai 
~,, 
d
b h
· 
0 
al 
pat masuk ke dalam perusahaan tersebut. Pengusaha tersebut arus juga mengetahui ,, 
caranya membuat barang itu yang mutunya tidak kalah dengan barang-barang yang sudah ada:
pasar. 
Selanjutnya keistimewaan lain yang mungkin dimiliki oleh perusahaan dalam pasar oligopay, 
adalah ia memproduksikan berbagai barang yang sejenis. Kalau ia produsen 
rokok,
maka 
rj 
yang diproduksikannya terdiri dari berbagai bentuk dan jenis sehingga dapat menyediakan be, 
d k
d..
. . 
k 
. 
gai 
produk seperti rokok berfilter dan cerutu yang liingini masyarakat yang cita rasanya berbi,
beda. Perusahaan sabun mandi, sabun cuci, minuman ringan dalam botol, dan produsen 
mt, 
' 
adalah beberapa contoh lain dari perusahaan-perusahaan yang sering kali memproduksikan ses.,,,
barang dalam bentuk dan sifat, serta mutu yang sangat berbeda. Dengan cara ini pasaran
meliputi golongan masyarakat yang lebih luas clan sebagai akibatnya sukarlah untuk perusaha:n
baru memasuki pasar oligopoli. 
' 
f 
PENILAIAN KE ATAS PASAR OLIGOPOLI 
' 
Di dalam menilai kebaikan pasar oligopoli tiga aspek clari kegiatan perusahaan-perusahaan dalam 
pasar oligopoli akan diperhatikan, yaitu: 
' 
• Efisiensinya dalam menggunakan sumber-sumber daya.
• Kegiatan mereka clalam mengembangkan teknologi clan inovasi.
• Tingkat keuntungan yang mereka peroleh. 
EFISIENSI DALAM MENGGUNAKAN SUMBER-SUMBER DAYA 
Dalam bab-bab yang lalu telah ditekankan bahwa efisiensi penggunaan sumber-sumber daya akan 
tercapai apabila biaya matjinal 
= 
barga. Dan di clalam perusahaan yang memaksimumkan untung, 
biaya marjinal 
= 
basil penjualan marjinal. Dengan demikian efisiensi penggunaan sumber-sumber 
daya akan tercapai apabila biaya marjinal 
I 
= 
hasil penjualan marjinal 
= 
harga. Keadaan ini hanya mungkin 
I 
tercapai apabila tingkat harga adalah sama dengan biaya rata-rata yang paling rendah (ditunjukkan oleh titik 
paling rendah pada kurva AC). Pada umumnya keadaan ini ticlak clicapai oleh perusahaan dalam 
oligopoli. Maka dipandang dari syarat efisiensi ini perusahaan dalam oligopoli tidaklah meng­
gunakan sumber-sumber daya secara efisien. 
Tetapi dipandang dari sudut skala ekonomi yang mungkin diperoleh, terdapat kemung;­ 
kinan bahwa perusahaan dalam oligopoli akan memproduksikan barang dengan biaya yang 
lebih 
rendah dari perusahaan dalam persaingan sempurna. Di dalam industri di mana skala ekonomi
akan terus menerus dinikmati sehingga tingkat produksi adalah sangat tinggi, adalah lebih
efisien apabila industri itu terdiri dari beberapa perusahaan, daripada apabila ia terdiri dari
banyak perusahaan seperti yang didapati dalam pasar persaingan sempurna. Apabila industri tersebut 
322 
------------------�--��-- 
acoPOU 
. 1•
dari banyak perusahaan, setiap perusahaan hanya 
d 
. 
d
terdit 
.:. 
memproduksi pad 
" 
S,,0
mi_t rendah dan tJdak dapat menikmati skaJa ekon 
ke 
d 
· 
. 
a tingkat pro uks1 
yang 5" 
.: 
:. 
om1 yang mungkin di- 
lch. 
D 
·Jcian biaya produks1' per unit adalah lebih tinggi dari apabil k J
k 
I�ero 
d 
e . 
engan 
eml 
Ia 
skala 
ek
onomi tersebut dapat 
inikmat. 
KE
MBANGAN TEKNOLOGI DAN INOVASI 
PERk
Terdapat cukup alasan untuk berkeyakinan bahwa pasar oligopoli merupakan struktur pasar yang
paling memberikan dorongan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi. Dua alasan
penting dapat digunakan untuk menyokong pandangan ini, yaitu: () adanya untung yang lebih dari
normal, dan 
(ii) 
menekankan kepada persaingan harga akan menimbulkan efek yang kurang 
menguntungkan kedudukan perusahaan di dalam industri. Seperti dalam pasar monopoli, 
di 
dalam pasar oligopoli perusahaan akan mendapat untung lebih normal. Keuntungan seperti 
ini 
• 
dapat diperoleh karena kemasukan perusahaan baru sangat sukar berlaku. Maka keuntungan
Jebih normal dalam jangka pendek dapat terus dipertahankan dalam jangka panjang. Dengan
demikian dalam perusahaan oligopoli
terdapat dana yang cukup untuk membiayai penye­ 
lidikan
yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi. 
Di
samping itu dorongan untuk mengembangkan teknologi dan terus menerus membuat 
pembaruan disebabkan pula karena perusahaan tidak dapat menekankan usaha menarik pelanggan 
t 
secara persaingan harga -yaitu menarik langganan dengan cara mengubah harga penjualan. 
Langkah 
ii akan
menimbulkan "perang harga'' yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan itu sendiri.
Oleh karena itu usaha untuk menarik lebih banyak langganan dijalankan secara persaingan bukan 
haga. 
Salah satu 
di 
antaranya adalah dengan secara terus menerus mengembangkan barang­ 
bang 
yang diproduksikan supaya ia tetap mempunyai keistimewaan-keistimewaan tertentu. 
I I , I 
I 
ti 
I 
membuat inovasi yang diperlukan. 
' 
_""lam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan persaingan tersebut tidaklah seluas 
di 
pasar 
lis- 
"g;"Persaingan sempurna dan pasar persaingan monopolistis. ?'ersamn 
Pe 
gan terutama 
's~~" Pusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam industri tersebut. Dan dengan adanya 
%,
"npersepaka 
:. 
.n 
ik 
ile
bih 
la 
at. Persaingan yang dibatasi 
"em 
2akatan, persaingan masih dapat dikurangi 
&kinkan 
lebnt 1ant 
al 
bihi 
le
ep.a, 
·Perusahaan mendapat keuntungan yang melebit norm@ 
%,, 
"malinime 
.:. 
kan. Yang pertama, harga 
a"enia;_, enimbulkan dua akibat yang kurang menguntung 
; 
,, 
dlebih tin¢ Ai. 
. 
a4ala
h lebih
luas. Kedua, jumlah barang­ 
;"g da,,,'
ggi 
laripada apabila persaingan adalat 
IcpI 
? 
7,, 
·~""oi""ikmati masyarakat adalah kurang daripada yang dapat diperoleh dalam 
%,,ee~' "Purna. Keburukan ini
telah mendorong pemerintah melakukan pengawasa 
,,"d PS"usahaan-pert 
aha dala 
lie 
5Ji.
Di Amerika Serikat misalaya, sejak 
ok,
"g la], 
:usahaan lalam 
ol1gopo 
%,,"u 
~,j,,_ "aan untuk 
dalike, 
he 
dan produksi. Tujuan dari peraturan­ 
k 
"alah 
"la,, 
mengendalikan arga 
"" 
'h 1,,, 
r.. 
r 
tuk menjamir 
di 
berbagai perusahaan dalam pasar oligopoli 
"Yak p 
~ 
In 
agar 
Ii 
antara er 
ersain &an yang sehat. 
323 
I 
! 
RINGKASAN DAN KONSEP PENTING 
BAB EMPATBEe 
RINGKASAN 
l. 
Oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari beberapa perusahaan yang mempt,, 
. 
· 
· 
'Ya 
ukuran dan modal yang relatif besar, barang yang dihasilkannya bersifat berbeda corak (see,
produsen mobil) atau barang serupa (seperti perusahaan perminyakan). Ciri lain dari oligosy,
adalah: pengiklanan penting dalam mempromosikan barangnya dan dalam penentuan ,,
setiap perusahaan saling bergantung satu sama lain sehingga harga sangat kaik (dam 
berubah dengan bebas). 
2. 
' 1 
Kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan oligopoli berbentuk kurva bengkok da%
menyebabkan tingkat harga sangat rigid/kaku, karena tindakan setiap perusahaan menurunk,
harga akan diikuti oleh perusahaan lain. Selanjutnya, sebagai akibat kurva yang bengkok terse,,,
keuntungan maksimum cenderung akan dicapai pada tingkat harga yang telah ditentuka%
walaupun biaya produksi mengalami perubahan. 
,. 
J 
3. 
umlah perusahaan dalam oligopoli yang sangat terbatas terutama disebabkan oleh faktor.
faktor berikut: skala ekonomi yang dinikmati, biaya produksi yang relatif rendah, dan cir 
istimewa dari barang-barang yang dihasilkan. 
• 
4. Dua' kebaikan utama dari pasar oligopoli adalah: operasi firma dapat mencapai efisiensi yang
tinggi dan menurunkan biaya produksi, dan perusahaan selalu melakukan pengembangan dan
inovasi. Kelemahannya yang utama adalah: distribusi pendapatan akan semakin tidak merata. 
KONSEP PENTING 
I 
) 
Saling bergantung (mutual-interdependence): Hubungan di antara perusahaan yang saling
bergantung satu sama lain di pasar sehingga kebijakan harga yang dibuat perlu selalu mem­
pertimbangakan reaksi perusahaan lain terhadap tindakannya tersebut. 
Kurva permintaan terpatah: Kurva permintaan yang dihadapi setiap perusahaan oligopoli, yang
berbentuk bengkok. Keadaan yang bengkok tersebut bermula dari tingkat harga yang berlaku.
Keadaan permintaan seperti itu disebabkan karena apabila suatu peerusahaan menurunkan harga,
perusahaan lain akan mengikutinya. Sebagai akibatnya pemintaan tidak mengalami peningkatan
yang besar. 
Product recognation:
Produksi yang bermerek yang menyebabkan setiap pembeli dapat
mengetahui perusahaan yang menghasilkan sesuatu barang. Keputusan untuk membeli barang
bukan saja bergantung kepada harganya tetapi juga, kepada banyak faktor lain, termasuk mut
barang dan produsen yang menghasilkan barang tersebut. 
324 
• 
a i 
an 
DAN LATIHAN 
I 
akah dari keadaan berikut merupakan salah satu ciri khas dari pasar oligopo! 
1? 
man 
yang 
g. )" 
rang terwujud di pasar mudah berubah. 
H,,~rs acspat apa»bila MC 
= 
MR. 
R Keun! '" 
t ban)rak pe111beli dt dala,n pasa1·. 
d Pa
Tera1 
c. 
.Hakan sesuatu perusahaan sangat mempengaruhi perusahaan lainnya. 
. 
: 
Tin 
Dp. 
pakah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan oligopoli berbentuk terpatah? 
i; %ersahaan dalam pasar oligopoli tidal dapat mempengaruhi keadaan di pasat
gang-barang yang diproduksikan setiap perusahaan berbeda coraknya. 
mempengaruhi perusahaan lainnya. 
p. Barang yang dihasilkan perusahaan adalah serupa (standar),
maka tindakan sesuatu perusahaan 
san gat mempengaruhi perusahaan lainnya. 
3 Mengapakah pengiklanan penting di dalam pasar oligopoli di mana perusahaan-perusahaan
menghasilkan barang yang berbeda corak? 
f 
A. Menurunkan harga untuk menarik pembeli bukanlah cara yang efektif untuk menaikkan
penjualan dalam jangka panjang. 
B. Untuk memperkenalkan barang-barangnya kepada masyarakat.
C. Untuk melengkapi kebijakan menurunkan harga yang selalu dijalankan perusahaan­
perusahaan oligopoli.
D. Untuk memelihara hubungan baik di antara perusahaan dan langganan-langganannya. 
ESE/ 
I. 
Mengapakah dalam pasar oligopoli kurva permintaan yang dihadapi perusahaan yang tidak
melakukan persepakatan adalah berbentuk kurva terpatah? Apakah akibat dari kurva
permintaan yang demikian kepada penentuan pemaksimuman keuntungan perusahaan? 
? 
Bentuk-bentuk hambatan yang bagaimanakah yang dihadapi oleh produsen-produsen yang
Ingmn memasuki pasar oligopoli? 
penil 
' 
a1an tentang kebaikan dan keburukan pasar oligopoli. 
ovas1, uat 
325 
BAB EMPATBe 
KUANTITATIF 
1. 
lubungan di antara harga dan jumlah permintaan yang dihadapi suatu perusahaan 6j._, 
adalah seperti yang ditunjukkan oleh angka-angka berikut: 
·pol; 
Harga (rupiah) 
• 
Jumlah permintaan (unit) 
6000
5000
4000
3000
2000
1000 
100 
200
250 
300 
350
400 
a. Hitunglah jumlah hasil penjualan pada setiap tingkat harga.
b. Hitunglah hasil penjualan marjinal pada setiap tingkat harga. 
c. 
Lukiskan kurva jumlah hasil penjualan (TR) dan hasil penjualan marjinal (MR) perusaha%
tersebut. 
j 
d. Andaikan perusahaan-perusahaan lain menetapkan harga produksinya sebesar Rp 5000
Apakah syaratnya agar perusahaan tersebut mencapai keuntungan maksimum pada harga
terse but? 
, 
" 
f 
326 
I 
I 
• 
• 
• 
327 
• 
, 
--rwwrw-L.
• ••-----------------------"vrur>M.\. �'..:L. 
• 
I 
$ 
+ 
1 
• 
. . 
' . 
• 
4 
$ 
6 
«J 
.. 
• 
' 
• • 
• 
• 
'$ 
• 
i1 
•' . 
.. 
f 
• 
• 
T 
• 
l 
. . 
' 
' 
L 
., 
, 
d 
A 
id 
, 
¢ 
. 
• 
+ 
'A,'+ 
t 
• 
$%8 
-, 
¢ 
• 
• 
• 
• 
I 
... 
' 
• 
I 
' 
' 
,' 
' 
a, ' 
••• 
O 
• 
• 
• 
• 
'· 
• 
• 
• 
' 
i' 
' I 
• 
I 
I• 
' 
.+. 
• 
• 
1n aan 
• 
or- a 
S1 
YANG DITERANGKAN 
AL-HAL 
, Manfaat dari memahami penentuan harga faktor produksi.
, Hubungan antara produktivitas dan permintaan faktor produksi.
Penentu-penentu permintaan faktor produksi.
Elastisitas permintaan faktor produksi. 
• 
• 
·" 
f 
kegiatan memproduksi, pengusaha-pengusaha terlebih dahulu harus memperhatikan keadaan 
D»lam 
d pasar barang. Langkah ini mempunyai dua tujuan berikut: 
• Untuk menentukan jenis barang yang diinginkan oleh para konsumen. Peninjauan ini
memberikan petunjuk kepada perusahaan-perusahaan tentang jenis barang yang
sebaiknya mereka produksikan.
• Untuk menentukan besarnya tingkat produksi yang sebaiknya dicapai, yaitu tingkat
produksi yang akan menghasilkan keuntungan maksimum kepada mereka. 
4 
Kedua 
tujuan ini telah dianalisis dalam bab-bab yang terdahulu. Analisis permintaan dan penawaran 
akan 
menolong produsen-produsen memperoleh jawaban 
ke 
atas pertanyaan: "Barang apa yang 
sebaiknya diproduksi? Dan analisis mengenai struktur pasar, dan penentuan harga dan produksi 
d 
berbagai pasar, memberikan gambaran tentang bagaimana para produsen akan menentukan 
ngkat produksi yang paling menguntungkan kepada mereka.
Langkah berikutnya yang perlu dipikirkan para pengusaha adalah: Bagaimanakah corak 
&bungan faktor produksi yang harus digunakan agar penggunaan tersebut mencapai 
<fisiens: 
l
e· d h kit 
. 
s1 yang paling optimum? Di dalam aspek ini pada hakikatnya setiap pengusaha harus 
enentukan berapa banyak modal, tenaga kerja, dan faktor produksi lainnya yang harus digunakan 
8r 
biaya produksi dapat diminimumkan. Persoalan tersebut akan dianalisis di dalam bab ini. 
hnalisis te 
ersebut akan dapat menunjukkan tentang: 
329 
' 
I 
• 
l
BAB LIMABELg
• Bagaimana harga berbagai faktor-faktor produksi ditentukan.
• Syarat apa yang harus dipenuhi agar faktor-faktor produksi digunakan secara ops.
mal di dalam kegiatan memproduksi.
Dua bab yang berikut akan melengkapi analisis yang dilakukan dalam bab ini. Bab Enam Bela,
akan membicarakan mengenai penentuan harga tenaga kerja, yaitu penentuan tingkat upah. Ba
sesudah itu akan menjelaskan penentuan harga dari faktor produksi lain, yaitu penentuan sewa
tanah, suku bunga, dan keuntungan (pembayaran kepada keahlian keusahawanan).
PENTINGNYA ANALISIS PENENTUAN HARGA FAKTOR
Sedikit-dikitnya terdapat dua alasan yang menyebabkan kebutuhan untuk menganalisis permintaan
dan penawaran ke atas faktor-faktor produksi. Yang pertama, analisis tersebut akan menjelaskan
prinsip untuk menggunakan dan mengalokasikan faktor-faktor produksi secara efisien. Yang kedua,
analisis tersebut akan menjelaskan bagaimana pendapatan berbagai faktor produksi ditentukan.
PENGALOKASIAN FAKTOR PRODUKSI
Pentingnya pengalokasian faktor-faktor produksi yang efisien di dalam suatu perekonomian rasanya
tidak perlu ditekankan lagi di sini. Sejak dari permulaan buku ini hal tersebut sudah diterangkan.
Keinginan masyarakat adalah tidak terbatas, sedangkan sumber-sumber daya yang tersedia
mempunyai kemampuan yang terbatas dalam menghasilkan barang-barang yang diingini tersebut.
Maka
yang dapat diusahakan adalah memaksimumkan produksi yang dapat diciptakan oleh sumber­
sumber daya yang tersedia tersebut. Tujuan ini akan tercapai apabila mereka dapat dialokasikan ke
berbagai kegiatan ekonomi secara optimal, yaitu corak penggunaannya adalah sedemikian rupa
sehingga produksi yang mereka ciptakan, mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang paling
maksimum.
Juga di dalam setiap perusahaan usaha untuk menciptakan pengalokasian faktor-faktor
produksi yang optimal harus dijalankan. Di satu pihak, usaha tersebut adalah penting karena tindakan
itu akan membantu tujuan keseluruhan perekonomian untuk mengalokasikan sumber-sumber daya
secara efisien. Di lain pihak, usaha tersebut adalah perlu karena keuntungan perusahaan tersebut,
dan adakalanya
survival
perusahaan tersebut, adalah tergantung kepada kemampuan perusahaan
terscbut untuk menggunakan faktor-faktor produksi yang dapat diperolehnya secara efisien.
PENENTUAN PENDAPATAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN
Setiap faktor produksi yang terdapat dalam perekonomian dimiliki oleh anggota rumah
tangga. Pemiliknya menyediakan faktor produksi tersebut untuk digunakan oleh para pengusaha,
dan scbagai balas jasanya mereka akan memperoleh pendapatan. Tenaga kerja mendapat gaji dan
upah, tanah memperolch sewa, modal memperoleh bunga dan keahlian keusahawanan memperoleh
keuntungan. Pendapatan yang diperoleh masing-masing jenis faktor produksi tersebut tergantung
kepada harga dan jumlah masing-masing faktor produksi yang digunakan. Sebagai contoh, besarnya
pendapatan dari sewa tergantung kepada luasnya tanah dan bangunan yang disewakan dan besarnya
sewa yang diterima dari per unit tanah dan bangunan.
330 
, 
TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSL 
puINTAAN 
~enghasilkan sesuatu barang
adalah sama dengan harga dari barang tersebut. Dengan demikian, 
,,'' au peruabaan,
basil 
pealaoya adalah merpakan 
jumtab 
dari «euru 
pendapatan faktorfat" 
' 
.yang digunakan dalam
perusahaan tersebut. Olch karena itu pendapatan nasionalyaitu nil 
eduruh barang dan jasa yang diproduksi olch perusahaan-perusahaan yang ada dalam negara
.tut--merupakan jumlah pendapatan berbagai faktor produksi yang ada dalam pereko­
:miRn, Di samping menunjukkan nilai agregat produksi nasional, pendapatan nasional
enunjukkan pula jumlah pendapatan dari masing-masing faktor produksi yang ada dalam
�onomian, yaitu ia n1en�njukkan berapakah bagian dari pendapatan nasional yang diterima
para pekerja, berapakah bagian yang berupa sewa, berapakah bagian yang berupa bunga, dan
berapa pula bagian yang berupa keuntungan.
Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa analisis mengenai permintaan faktor­
fktor produksi bukan saja akan () menjelaskan tentang penentuan harga-harga faktor produksi,
tetapi juga (i)
menjelaskan tentang pendapatan dari masing-masing faktor produksi, dan (ii) distribusi
pendapatan ke berbagai jenis faktor produksi. Atas dasar ini ahli-ahli ekonomi menamakan juga
teori tentang penentuan harga faktor-faktor produksi sebagai teori distribusi. 
TEORI PRODUKTIVITAS 
JINAL 
• 
I 
• 
I 
I 
Berapa banyakkah faktor produksi yang akan digunakan oleh seorang pengusaha untuk
menghasilkan barang yang dibutuhkan masyarakat? Anda tentu masih ingat bahwa tujuan seorang
pengusaha adalah untuk memaksimumkan keuntungan. Dengan mengingat tujuan ini tidak susah
untuk mencari jawabannya, yaitu
ia akan menggunakan sesuatu faktor produksi sampai kepada tingkat di
mana keuntungan maksimum akan tercapai! Maka persoalannya sekarang ialah: bagaimanakah keadaan seperti 
itu 
dicapai? Sesuatu faktor produksi akan menciptakan keuntungan yang paling maksimumi apabila 
memenuhi persyaratan berikut: 
Biaya produksi tambahan yang dibayarkan kepada faktor produksi itu sama dengan hasil
penjualan tambahan yang diperoleh dari produksi tambahan yang diciptakan oleh faktor
produksi terscbut. 
MENENTUKAN JUMLAH FAKTOR PRODUKSI YANG DIGUNAKAN 
f 
' 
Uhntuk memahami perumusan tersebut perhatikan contoh berikut. Misalkan seorang produsen
Sedang mempertimbangkan untuk menggunakan satu unit lagi tambahan faktor produksi tertentu
atakanlah tenaga kerja, dan untuk melaksanakannya ia harus mengeluarkan biaya produks;
(ambahan (yaitu gaji tenaga kerja terscbut) sebanyak Rp 10000. Apakah yang akan dilakukan ole]
Produsen terscbut sckiranya produksi tambahan yang diciptakan tenaga kerja menambah hisl
Penjualan sebanyak Rp 8000? Sebanyak Rp 14000? Atau sebanyak Rp 10000? 
yarat 
Pemaksimuman Keuntungan 
daikata produsen memperoleh hasil penjualan tambahan sebanyak Rp
8000, kcuntuncnn pt.4 
'i 
tu 
nk [ 
. 
. 
'· 
<an erkurang sebanyak Rp 2000 dan ini akan menyebabkan ia membatalkan
rencananya. 
rocdusen 
331 
­ 
AB LIMABELg 
Scbaliknya, apabila ia memperoleh Rp 14000, keuntungan produsen itu akan bertambah scbanyal 
Rp 4000, dan menyebabkannya menggunakan tambahan faktor produksi tersebut. Sekiranya
hanya menerima hasil penjualan tambahan sebanyak Rp 10000 pengusaha tersebut dapat memili 
salah 
satu dari dua keputusan berikut: membatalkan rencananya atau meneruskannya. Kedua-du
keputusan ini tidak mempengaruhi keuntungannya, tidak bertambah atau berkurang. Maka pada tingka 
penggunaa n faktor produksi tersebut produsen telah mencapai keuntungan yang maksimum. pabila penggunaan
faktor produksi terus ditambah keuntungan akan berkurang, dan apabila jumlah tenaga kerja yang
digunakan dikurangi, juga keuntungan akan berkurang. 
Pemisalan dalam Teori Permintaan terhadap Faktor Produksi 
• 
Setelah memahami bagaimana seorang pengusaha akan bertindak dalam menggunakan sesuatu
faktor produksi agar keuntungannya dimaksimumkan, selanjutnya dapatlah diperhatikan sikap
pengusaha tersebut dalam meminta (menggunakan) sesuatu faktor produksi. Analisis ini dinamakan 
teori permintaan terhadap faktor produksi. Di dalam menerangkan teori tersebut terlebih
dahulu perlu dibuat beberapa pemisalan, yaitu seperti yang dinyatakan di bawah ini. 
• Perusahaan menjual barangnya dalam pasar persaingan sempurna, berarti harga barang
tidak berubah walaupun jumlah yang dijual bertambah. 
• Hanya satu saja faktor produksi yang jumlah penggunaannya dapat diubah-ubah.
Misalnya faktor produksi ini adalah tenaga kerja. 
• Perusahaan membeli faktor produksi yang dapat mengalami perubahan iru dalam 
f 
pasar faktor produksi yang bersifat persaingan sempurna. 
TABEL 15.1
Jumlah Pekerja, Produksi dan Penjualan 
Jumlah 
Produksi 
Produksi fisik 
Harga 
Harga penjualan 
Hasil penjualan 
pekerja 
fisik total 
marjinal 
barang 
produksi total 
produksi marjinal 
(L) 
(TPP) 
(MPP) 
= 
(P) 
(TAP 
TPP P) 
(MRP - MPPP) 
(1) 
(2) 
(3) 
(4) 
(5) 
(6) 
- 
0 
0 
Rp5000 
Rp 
0 
Rp 
0 
1 
24 
24 
5000 
120000 
120000 
2 
45 
21 
5000 
22500 
105000 
3 
63 
18 
5000 
31500 
90000 
4 
78 
15 
5000 
390000 
75000 
5 
90 
12 
5000 
60000 
450000 
6 
99 
9 
5000 
495000 
45000 
7 
6 
105 
5000 
525000 
30000 
8 
108 
3 
5000 
540000 
15000 
9 
108 
0 
5000
540000 
0 
332 
, TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSL 
sIN"" 
,rkan pemisalan-pemisalan ini dalam Tabel I5.I ditunjukkan hubungan 
di 
antara banyaknya 
"""",,duksi yang digunakan dengan tambahan produksi dan tambahan hasil penjualan. 
kt 
PRODUKSI DAN HASIL PENJUALAN 
GKAT 
_tom 
(1) 
dari Tabel 
15.1 
diunjukkan berbagai jumlah faktor produksi yang banyaknya 
0-�1 diubal1 sesuai dengan �,a�g drperlLrkan. Bagaimana jLrmlah faktor procluksi yang berbeda
,,,, akan mempengaruhi tingkat produksi ditunjukkan dalam kolom (2) dan (3). Dalam 
.",ditunjukkan jumlah produksi fisik 
(TPP 
atau Total Physical Product) yang dihasilkan
olome-/ ... 
1 • 
: 
• 
• 
eh berbagai jumlah tenaga kerja. Misalnya, 
3 
tenaga kerja menghasilkan 
6 
unit, dan 
5 
tenag 
:, menghasilkan 
90 
unit. Kolom 
(3) 
menunjukkan pertambahan produksi yang diwujudkan 
en 
, 
5ertambahan satu unit tenaga kerja. Pertambahan produksi terscbut dinamakan 
· .· 
",'gr sik marjinal (MPP
yaitu dari istilah Marjinal Physical Product). Apabila tenaga 
�:a diiarnbah dari nol menj�di 
1, 
produl<si bertambah dari no! menjadi 
24 
unit, maka produksi 
;aik marjinal adalah 
24 
unit. Seterusnya apabila tenaga kerja ditambah satu lagi sehingga 
:di 2,
produksi bertambah dari 24 menjadi 45 unit, maka produksi fisik marjinal adalah 21 
men 
"» 
Banyaknya produksi fisik marjinal apabila tenaga kerja terus menerus ditambah sehingga 
• 
• 
•• 
• 
• 
_~er s
orang cdapat dilihat pada olom (3). 
Hasil penjualan produksi total (TRP atau Total Revenue Product), yang diperoleh 
ni mengalikan jumlah produksi dengan harga, ditunjukkan dalam kolom (5). Dalam contoh ini
dimisalkan harga barang adalah Rp 5000 seunit. Sedangkan kolom (6) menunjukkan besarnya
perubahan hasil penjualan sebagai akibat dari pertambahan produksi yang diakibatkan oleh kenaikan 
stu
tenaga kerja yang digunakan. Perubahan hasil penjualan terscbut dinamakan hasil penjualan
produksi marjinal (MRP
atau Marjinal Revenue Product). Nilainya dapat dihitung dengan
dua cara. Yang pertama ialah secara mengalikan produksi fisik marjinal dengan harga. Dan yang
kedua adalah secara menentukan beda di antara hasil penjualan total dari produksi yang dihasilkan
oleh sejumlah tenaga kerja tertentu-misalnya sebanyak n-dengan hasil penjualan total dari
produksi yang dihasilkan apabila satu tenaga kerja dikurangi (atau ditambah), yaitu menjadi n-l
(atau menjadi n 
+ 
1). Sebagai contoh, dengan menggunakan 5 orang pekerja produksi mencapai 
90
unit, dan hasil penjualan total berjumlah Rp 450 ribu. Andaikan jumlah tenaga kerja dikurangi
satu orang sehingga hanya tinggal empat orang, produksi akan turun menjadi 78 unit dan
menycbabkan kemerosotan hasil penjualan total menjadi berjumlah Rp 390 ribu. Dengan
demikian hasil penjualan produksi marjinal atau MRP untuk tenaga kerja kelima adalah: Rp 450
nbu kurang Rp 390 ribu sama dengan Rp 60 ribu. Nilai ini ditunjukkan dalam kolom (6). 
KURVA
TPP, MPP DAN MRP 
Berdasarkan kepada angka-angka yang terdapat dalam Tabel 15.1, di dalam Gambar 15.1 ditunjukkan
kurva prodksi fisik total atan TPP (yang lebih lazim disebut sebagai fungsi produksi), kurva 
produksi fisik marjinal (MPP), dan kurva hasil penjualan produksi marjinal (MRP). Dalam grafik
) ditunjukkan kurva fungsi produksi, yang dibuat berdasarkan kepada angka-angka yang
terdapat dalam kolom (1) dan (2) dari Tabel 15.1. Nyata kelihatan bahwa hukum hasil lebih yang
emakin berkurang mempengaruhi fungsi produksi. Pengaruhnya tersebut dapat dilihat dari
entuk kurva terscbut yang kenaikannya semakin lama semakin kurang menanjak. Keadaan 
ini 
333 
I 
­ 
' 
BAB LIMABELA$ 
GAMBAR 15.1 
Kurva TPP, MPP dan MRP 
TPP 
TPP 
25­ 
100 ­ 
TPP 
80 
20 
60 
15 
40 
10 
• 
20 
5 
• 
MPP 
0 
2 
4 
6 
8 9 
0 
2 
I 
4 
6 
8 9 
(i) KurvaTPP 
i 
() Kurva MPP 
' l 
I 
100 
- - - 
• 
I
I 
' • 
- c 
I 
co 
·- c.. 
2 
B 60 
I
I
I
I
I 
·-
- - 
o- 
I 
cr 
2 
I 
I
I
I 
20 
I 
MRP 
--�------------------------ I 
I 
I 
,..___----'-- __ ,..__ _ _.__ __ ,..__ _ _,_ __ ,..__ _ _,______ L 
0 
4 
2 
6 
8 
Jumlah buruh (unit) 
(i)
Kurva MRP 
menggambarkan bahwa penambahan tenaga kerja yang terus menerus akan menambah
produksi, tetapi pertambahan tersebut semakin lama semakin kecil. Rumusan yang baru
dinyatakan, yaitu hukum hasil lebih yang semakin berkurang mempengaruhi fungsi produksi,
dapat dengan lebih nyata lagi dilihat dalam grafik (i) yang menunjukkan bentuk kurva MPP yang 
menurun. Bentuk kurva MPP yang seperti itu menggambarkan bahwa tenaga kerja yang
ditambahkan (tenaga kerja yang berikut) kemampuan memproduksinya adalah lebih rendah dari­
pada tenaga kerja yang sebelumnya. Kurva MPP tersebut dibuat berdasarkan angka-angka dalam 
334 
+ca4A0AP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI 
IrmMw' 
AN 
dari Tabel 15.1. Kurva MRP, 
yaitu 
kurva yang mcnggambarkan hasil penjualan produksl 
p) 
ol"
genjukkan dalam grafik 
(iii), 
dan dilukiskan berdasarkan angka-angka dalam kolom (6) 
n»!1} 
~ 
AH FAKTOR PRODUKSI 
YANG DIGUNAKAN 
JV",~~agkan scbelum ini bahwa ditinjau dari sudut penggunaan faktor- faktor produksi, 
fd"" 
_4usen
akan memaksimumkan keuntungannya apabila mclakukan kegjatan memproduksi 
��a tin�t 
di 
mana hasil penjualan produksi marjinal 
= 
harga faktor atau MRP 
"",~«a 
w 
a»dalah harga fakor (dalam kasus ini W adalah apah «cnaga kerja). Karena hasil 
_tan
produksi marjinal tclah diketahui nilainya, yaitu sepcrti dalam kolom (6) dari Tabel 15.1,
"f"embarkan pada Gambar 15.1 
(ii), 
maka tingkat produksi akan dapat ditentukan apabila 
�ui har:wi faktor produksi (yaitu upah tcnaga kcrja) yang digunakan. Misalnya harga faktor 
~doksi
adalah Rp 30000. Pada waktu perusahaan menggunakan 7 tenaga kerja, hasil penjualan 
~aat 
_
adalah 
Rp 30000. Dengan demikian pcnggunaan tenaga kerja ke-7 ini tidak menambah 
auntngan. Olch scbab itu pengusaha tidak akan menggunakan tenaga kerja baru. Apabila ia
gmbil 8 pckerja, kcuntungannya akan berkurang. Berarti, untuk memaksimumkan keuntung­ 
[a aea mpg;unatain 7 
peer. 
Secara grafik penentuan jumlah faktor produksi (yaitu tenaga kerja) yang digunakan dapat 
dlakukan dcngan menggunakan kurva MRP dan kurva W, yaitu kurva upah tenaga kerja. Kurva 
W/ menggambarkan biaya produksi marjinal yang dibayarkan perusahaan untuk memperoleh satu 
unit tambahan faktor produksi (yaitu tenaga kerja). Maka kurva W dinamakan juga kurva 
biaya marjinal faktor atau kurva MC (Marginal Cost of Factor). Di samping itu kurva W 
dapat dipandan g scbagai kurva penawaran tenaga kerja (faktor produksi). Penggunaan jumlah 
fktor
produksi ditentukan olch perpotongan kurva W dengan kurva MRP. Perpotongan tersebut
dalah di titik E, dan menggambarkan bahwa harga faktor (biaya marjinal faktor) 
= 
hasil 
penjualan produksi marjinal atau 
W = MRP. 
Maka perpotongan kurva W dengan kurva 
MRP mencntukan jumlah tenaga kerja yang harus digunakan untuk mencapai keuntungan 
yang maksimum. Gambar 15.2 dibuat berdasarkan pemisalan bahwa hasil penjualan produksi
marjinal adalah scpcrti ditunjukkan dalam Tabel 15.1, dan harga faktor (upah tenaga kerja) adalah 
Rp 30000, 
Dcngan pemisalan ini keuntungan maksimum dicapai apabila tenaga kerja yang 
digunakan adalah 7 orang,
Bagaimanakah rcaksi perusahaan di dalam menggunakan tenaga kerja apabila tingkat upah
mcngalami perubahan? Untuk mcmperolch jawabannya misalkan upah tenaga kerja adalah 
Rp
60000 atau Rp 45000 atau Rp 15000. Sekiranya upah adalah Rp 60000, berdasarkan kepada 
nihi 
hasil pcnjualan produksi marjinal dalam Tabel 15.1, keuntungan maksimum akan dicapai 
pabila tenaga kerja yang digunakan adalah lima orang, Keadaan ini ditunjukkan oleh titik A.
dangkan apabila upah adalah Rp 45000, keuntungan maksimum akan dicapai apabila enam 
"naga kerja digunakan, dan kcadaan ini ditunjukkan oleh titik 
B. 
Akhirnya, sekiranya upah 
" Ip 15000, 
keuntungan maksimum akan dicapai apabila digunakan delapan tenaga 
, dan kenadaan ini ditunjukkan olceh titik C. Titik-titik A, 
B, 
C, dan E terletak pada kurv. 
�RI', Tctapi pa,_la wal<tu y�ng sam
a titi_l<-ti til< tersebt1t 1�engg�mbarka_n l1t1bt1ngan di antara 
Ph 
tcnaga 
kerja dengan jumlah permintaan tenaga kerja. Ini berarti kurva MRP 4% pat 
335 
r 
BA8 LIMABELAS 
GAMBAR 15.2 
Penentuan Jumlah Faktor Produksi yang Digunakan 
· 100 
~ 8o 
2 
5 
------ 
56 
l 
­ 
8 
- - - - - - - - 
40 
I 
MCF = S, 
I 
I I 
20 
I 
I 
C 
- D 
MRP= %, 
- - - - - - - - - L - - 
15 
I I I 
I 
0 
I 
3 5 6 7 8 9 
Jumlah pekerja (orang) 
pula dipandang sebagai kurva permintaan tenaga kerja (atau sesuatu faktor produksi 
' 
lain sekiranya faktor produksi itu berlainan dari tenaga kerja). Sebagai akibat dari kesamaan
ini kurva MRP dapat juga dinyatakan sebagai MRP 
= 
D, di mana D, dimaksudkan sebagai 
I 
permintaan tenaga kerja (atau faktor produksi) oleh suatu perusahaan yang akan memproduksikan
barang. 
• 
PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA
DAN PERMINTAAN FAKTOR PRODUKSI 
Anda tentunya masih ingat bahwa uraian dalam bagian yang lalu menggunakan beberapa pemisalan.
Pemisalan yang pertama adalah pasar barang adalah berbentuk pasar persaingan sempurna.
Dalam uraian yang akan dilakukan dalam bagian ini pemisalan tersebut akan digantikan dengan
pemisalan berikut: pasar barang adalah berbentuk pasar persaingan tidak sempurna. 
Sclanjutnya perhatikanlah pengaruh dari perubahan pemisalan ini kepada permintaan ke atas faktor
produksi, dan kepada penggunaan tenaga kerja yang akan memaksimumkan keuntungan
perusahaan. 
PERMINTAAN FAKTOR: CONTOH ANGK.A 
Dalam pasar barang yang bersifat persaingan tidak sempurna harga akan menjadi semakin rendah
pada tingkat produksi/penjualan barang yang semakin tinggi. Harga yang semakin rendah ini
menyebabkan hasil penjualan total dan hasil penjualan marjinal pada setiap tingkat penggunaan
tenaga kerja adalah lebih rendah dari yang terdapat dalam pasar persaingan sempurna. ngka­ 
336 
egADAP 
FAKTOR-FAKTOR 
PRODUKSI 
"""" 
pouksl dan Pen]ualn 
cu 
"»# 
Produksl 
Produksl Iislk 
Hasll pan]ualan 
produksl mar)lnal 
Harga
barang 
Harga pen[ualan
produksl total 
als" 
(TAP = TPP x P) 
(MRP - MPPP) 
(P) 
�· 
fislk 
marjinal 
(TPP) 
(MPP) 
(4) 
(6) 
(5) 
(I.)
(1) 
(2) 
(3) 
0 
- 
RRp ­ 
• 
0 
0 
Rp 
0 
5000 
120000 
24 21 
24 
120000
216000 
f 
4800 
96000 
45 
2 
1 
63 
4600 
73000 
289000 
3 
15 
4400 
343000 
78 90 
4 
53000
34000 
378000 
4200 
4000 
18000 
396000 
3000 
12
9
6 
99 
I 
5
6 
399000 
3800 
3 
-10200 
3600 
388000 
0 
3400 
367000 
-21600 
105
108
108 
7 
8 
9 
aka yang terdapat dalam Tabel 15.2 dengan jelas menunjukkan hal-hal yang baru saja dinyatakan.
Aagka-angka jumlah tenaga kerja, jumlah produksi dan produksi fisik marjinal yang terdapat dalam 
olom (1), (2), dan (3) dalam Tabel 15.2 adalah sama dengan yang terdapat dalam Tabel 15.1. 
Dlm
kolom (4) dari Tabel 15.2 harga barang mengalami perubahan apabila jumlah produksinya 
erubah--yaitu semakin banyak produksi semakin murah harga. Sedangkan dalam Tabel 15.1 
rga adalah tetap sebesar Rp 
5000. 
Perbedaan ini menyebabkan dalam Tabel 15.2 hasil penjualan 
produksi total dan hasil penjualan produksi marjinal pada setiap jumlah tenaga kerja yang digunakan 
1dailah
lebih rendah dari yang terdapat dalam Tabel 15.1.
Kolom (6) menunjukkan nilai MRP yaitu hasil penjualan produksi marjinal, dan
dihitung dengan menggunakan formula berikut
: 
MRP = TRP --TRP 
n 
n-l 
Dengan menggunakan formula tersebut diperoleh hasil penghitungan berikut: 
• Pekerja pertama hingga kelima masing-masing dan secara berturut, menghasilkan
tambahan nilai penjualan berikut: () Rp 120 ribu, (i) Rp 96 ribu, (ii) RM 73,8 ribu, 
(iv) Rp 53,4 ribu, dan
(
v) Rp 34,8 ribu. 
• Semenjak pekerja ke-8 hasil penjualan total merosot apabila dibandingkan dengan
penjualan yang diperoleh dari penggunaan tenaga kerja yang lebih rendah jumlahnya.
Dengan kata lain, mulai pekerja ke-8 nilai MRP negatif. 
Gntuk menentukan jumlah tenaga kerja yang digunakan dimisalkan bahwa upah tenaga kerja 
dalah tetap sebesar Rp 30000, 
337 
• 
' 
­ 
BAB LIMABELAs 
4 
\ngka-angka MRP dalam Tabel 15.2 menunjukkan apabila tenaga kerja kelima digunakan
maka MRP 
= 
Rp 34800, berbanding dengan upah sebanyak Rp 30000. Berarti masih meng­ 
untung kan untuk menggunakan pekerja kelima. Akan tetapi pekerja keenam MRP-nya 
= 
Rp 1800g 
Berarti hasil penjualan marjinal kurang dari upah. Dari keadaan ini dapat disimpulkan. 
Untuk memaksimumkan keuntungannya perusahaan hanya perlu menggunakan 5 
pekerja. 
GRAFIK PERMINTAAN FAKTOR 
Di dalam Gambar 15.3 dibuat perbandingan mengenai penentuan penggunaan tenaga kerja
apabila pasar barang adalah persaingan sempurna dengan apabila pasar barang adalah pasar
persaingan tidak sempurna.
Kurva MRP, 
= 
D, adalah sama dengan kurva hasil penjualan produksi marjinal di dalam
Gambar 15.2. Dengan demikian ia menggambarkan keadaan di mana dimisalkan pasar barang
·adalah pasar persaingan sempurna. Kurva MRP, 
= 
I 
I 
I 
D, adalah hasil penjualan produksi marjinal
apabila dimisalkan pasar barang adalah pasar persaingan tidak sempurna, dan kurva tersebut
dibuat berdasarkan kepada angka-angka dalam Tabel 15.2.
Dapat dilihat bahwa kurva MRP, terletak di sebelah kiri kurva MRP,. Ini adalah
keadaan yang selalu berlaku, yaitu: kurva hasil penjualan produksi marjinal di dalam
pasar persaingan tidak sempurna akan selalu terletak di sebelah kiri dari kurva
basil penjualan produksi marjinal di
dalam persaingan sempurna. Keadaan itu clisebabkan 
I 
I 
I 
I 
GAMBAR 15.3 
i 
Permintaan Pekerja dalam Pasar Barang yang Berbeda 
• 
100 
80 
• 
a.. 
cr 
2 
c 
c0 
60 
o 
6 
0. 
2 
40 
F% 
w 
e, 
MCF=S, 
20 
I 
I 
I 
MRP, = D, 
I 
0 
3 
5 6 
9 
Jumlah pekerja 
MR, =D, 
·-------------------------------- 
338 
I 
t 
• 
scRINTAAN TERHADAP 
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI 
ten pada tingkat 
penggunaan tenaga kerja yang lebih tinggi, harga barang menjadi lebih murah. 
Mala pada setiap tingkat penggunaan tenaga kerja, tambahan hasil penjualan dalam pasar persaingan 
~k sempuma adalah lebih rendah dari yang diperoleh dalam pasar persaingan sempurna.
Apakah implikasi dari keadaan ini terhadap jumlah penggunaan tenaga kerja olch 
Contoh angka telah menunjukkan apabila pasaran barang bersifat persaingan sempurna,
pekerja 
aan? 
akan 
digunakan. Akan tetapi apabila pasaran barang adalah pasaran persaingan tak
empuma, hanya lima pekerja digunakan, apabila dimisalkan upah pekerja tetap Rp 30000. Keadaan 
hi dengan
jelas ditunjukkan dalam Gambar 15.3. Dalam pasar barang yang bersifat persaingan
empurna W 
= 
MRP dicapai di titik 
E,. 
Keadaan keseimbangannya menunjukkan sebanyak 7 
pekerja akan digunakan. Akan tetapi, apabila pasar barang bersifat pasaran persaingan tak 
sempurna, 
IW = MRP
dicapai pada
E,
yang berarti sebanyak 5 pekerja akan digunakan oleh 
perusahaan. 
• 
SIFAT PERMINTAAN TERHADAP FAKTOR PRODUKSI 
Dalam 
menerangkan sifat-sifat permintaan terhadap faktor-faktor produksi dua ciri-cirinya akan
diterangkan, yaitu 
(i) 
permintaan faktor adalah permintaan terkait dan (ii) kurva permintaan
terhadap faktor-faktor produksi berbentu
k menuru
n dari kiri atas ke kanan bawah . 
• 
PERMINTAAN TERK.AIT 
Seorang konsumen, apabila membeli barang atau jasa, melakukan hal itu untuk memenuhi
kebutuhannya. Seorang konsumen membeli mobil, misalnya, supaya ia dapat pergi ke
kantor
dengan mudah, dapat membawa keluarganya berjalan-jalan, clan dapat dengan mudah bepergian
ke berbagai tempat apabila hal itu sewaktu-waktu diperlukan.
Permintaan seorang pengusaha ke atas faktor-faktor produksi mempunyai sifat yang berbeda.
Tujuan para pengu
saha untuk memperoleh faktor-faktor produksi bukanlah untuk memenuhi
kebutuhannya. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh keinginan pengusaha untuk menghasilkan
barang-barang yang akan dijualnya ke pasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Telah ditun­
jukkan bahwa kegiatan pengusaha memproduksi barang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.
Maka banyaknya faktor produksi yang akan digunakan pengusaha tergantung kepada keuntungan
yang mungkin diperolehnya. Selama pertambahan penggunaan sesuatu faktor produksi akan
menambah keuntungannya, lebih banyak faktor produksi tersebut akan digunakannya. Oleh
karena permintaan pengusaha ke atas sesuatu faktor produksi ditentukan oleh kemampuan faktor
produksi tersebut untuk menghasilkan barang yang dapat dijual pengusaha itu dengan menguntung­
kan, permintaan faktor-faktor produksi dinamakan permintaan terkait atau derived demand. 
BENTUK KUR VA PERMINTAAN FAKTOR 
cperti juga dengan permintaan konsumen ke atas sesuatu barang, permintaan produsen ke atas
Scsuatu faktor produksi dapat ditinjau dari dua sudut, permintaan seorang produsen, dan
Permintaan seluruh produsen dalam sesuatu pasar faktor. Sifat permintaan seorang produsen
tclah ditunjukkan dalam contoh-contoh di bagian yang terdahulu dari bab ini. Dapat dilihat 
339 
BAB LIMABELA¢ 
bahwa kurva permintaan ke atas faktor produksi bersifat: 
menurun 
dari kiri atas 
ke 
kanan baa 
Kwrva 
seperti itu
menggambarkan bahwa makin tin ggi harga faktor produksi, makin sedikit permintaan , 
atas faktor tersebut. 
Permintaan pasar terhadap scsuatu faktor produksi merupakan jumlah dari permintaa
scluruh produsen yang ada dalam pasar faktor produksi tersebut. Oleh karena permintaan seoran¢
produsen terhadap faktor produksi berbentuk menurun dari kiri atas ke kanan bawah, suda
tentulah permintaan pasar (permintaan dari seluruh produsen) akan mempunyai sifat yang demikia
juga. Ini berarti pula bahwa permintaan pasar terhadap sesuatu faktor produksi sifatnya adalah. 
apabila harga faktor semakin tinggi, permintaannya akan menjadi semakin rendah. 
Penjelasan yang baru saja dibuat di atas menunjukkan bahwa permintaan ke atas sesuan
faktor produksi mempunyai sifat yang sama dengan permintaan ke atas sesuatu barang. Akan
tetapi sifat permintaan ke atas faktor produksi dan terhadap barang yang sangat bersamaan
tersebut disebabkan oleh sebab yang berbeda. Anda tentunya masih ingat bahwa kurva permintaan
terhadap sesuatu faktor pada umumnya menurun ke bawah karena (i) perubahan harga akan
mengubah pendapatan riil pembeli, dan perubahan pendapatan riil ini selanjutnya mempengaruhi
permintaannya, clan (ii) perubahan harga mengubah kepuasan relatif dari mengkonsumsikan barang
itu kalau dibandingkan dengan barang lain. Permintaan ke atas sesuatu faktor produksi digambarkan
oleh kurva yang menurun ke bawah disebabkan oleh tiga faktor berikut: 
• Hubungan yang berbalikan di antara harga faktor produksi clan permintaan barang
• Sifat substitusi di antara satu faktor produksi dengan faktor produksi lainnya.
• Hukum hasil lebih yang semakin berkurang. 
Ketiga-tiga faktor tersebut diterangkan dengan lebih terperinci dalam uraian berikut. 
Perubahan Harga Faktor ke Atas Permintaan Barang 
• 
Telah dijelaskan bahwa permintaan terhadap faktor produksi adalah permintaan terkait, yaitu
permintaan ke atasnya tergantung kepada kemampuannya menghasilkan barang yang akan
menguntungkan produsen. Apabila harga faktor produksi menjadi semakin tinggi, biaya produksi
untuk menghasilkan barang tersebut juga semakin tinggi. Biaya produksi yang telah mengalami
kenaikan itu akan menaikkan harga barang tersebut, clan menyebabkan jumlah barang yang
terjual menjadi semakin sedikit. Produsen harus mengurangi produksi, clan pengurangan produksi
ini akan menurunkan jumlah faktor produksi yang digunakan. Dengan demikian kenaikan harga
faktor produksi akan mengurangi jumlah faktor produksi yang digunakan. 
•• 
Efek Penggantian 
Andaikan harga sesuatu faktor produksi mengalami kenaikan sedangkan harga faktor-faktor lain
tetap. Akibat dari keadaan ini penyesuaian akan berlaku 
di 
dalam penggunaan faktor-faktor produksi.
Pada waktu harga faktor tersebut semakin tinggi, faktor-faktor produksi lain menjadi relatif lebih
murah dan lebih menguntungkan apabila digunakan. Produsen akan mengurangi penggunaan 
faktor­ 
faktor produksi yang mengalami kenaikan harga. Dengan demikian, semakin tinggi harga sesuatu 
340 
TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI 
ac
t 
"Auksi semakin sedikit permintaan tcrhadap faktor produksi terscbut, dan 
" 
sebalikry 
pit''_~Aah harga sesuatu faktor produksi semakin banyak permintaannya. 
a«nil" 
Hasil Lebih yang Semakin Berkurang 
fi'�n,intnnn fnlctor 1,rocl1.1lcsi yang semakin menurun discbabkan pula oleh berlakunya hukum 
K""j, sang semakin berkurang. Telah diteranglan bahwa kurva 
MRP 
dapat pula dipandang 
w"""~~ea permintaan kc atas faktor produksi. Kurva 
MRP, 
menurun dari kiri atas ke kanan 
«!", ~ma kurva 
MPP, 
yang sangat mcmpengaruhi bentuk kurva 
MRP 
adalah juga bersifat 
I 
1,1 \va:a itu, Onn kurvn 
MPl' 
berbenn1lc scperti in1 lcarena clipengaruhi olch hukum hasil lcbih yang 
,tectkamag- 
em 
• 
pERGESERAN KURVA PERMINTAAN FAKTOR PRODUKSI 
..1,
5a t
beberapa faktor yang dapat menggcser kurva permintaan produsen terhadap faktor­
Terd p3 
. 
d 
A,or produksi. Yang terpenting adalah : 
• Perubahan permintaan ke atas barang yang diproduksikannya.
• Perubahan harga faktor produksi lain yang digunakan. 
Perubahan Permintaan terhadap Barang yang Diproduksikan 
Faltor ini rasanya tidak perlu diuraikan lagi secara panjang lebar, karena telah diterangkan sebelum 
a. Telahpun diuraikan bahwa karena permintaan terhadap faktor produksi merupakan permintaan
terkait, perubahan dalam permintaan terhadap sesuatu barang yang menyebabkan perubahan 
dlkm jumlah produksi- -akan menimbulkan perubahan dalam permintaan ke atas faktor produksi
tersebut. Kenaikan permintaan sesuatu barang mendorong pengusaha untuk menaikkan produksi,
dn kenaikan produksi memerlukan lcbih banyak faktor produksi. Scbaliknya, apabila permintaan
sesuatu barang berkurang, pengusaha terpaksa mengurangkan produksi dan permintaan faktor
produksi. 
Perubahan Harga dari Faktor Produksi Lain yang Digunakan 
Di dalam memproduksikan sesuatu barang digunakan beberapa faktor produksi. Dan untuk
mencapai suatu tingkat produksi tertentu, sesuatu faktor produksi akan dikurangi penggunaannya
apabila lebih banyak faktor-faktor produksi lain digunakan. Ada beberapa faktor yang menye­ 
I 
I 
babkan 
I 
terjadinya perubahan ke atas faktor produksi lain yang digunakan. Perubahan harga faktor 
' 
' 
' 
' 
' 
produksi lain terscbut merupakan salah satu sebabnya yang penting. Sekiranya faktor produksi lain
menjadi semakin murah, biaya produksi akan dapat diturunkan apabila mereka lebih banyak
digunakan. Ini akan mengurangi penggunaan faktor produksi yang harganya tidak mengalami
perubahan. Kenaikan produktivitas sesuatu faktor produksi lain juga dapat menyebabkan faktor
Produksi itu lebih banyak digunakan dan mengurangi penggunaan ke atas faktor produksi yang
produktivitasnya tidak mengalami perubahan. 
341 
' 
t 
4 
BAB LIMABELA$ 
ELASTISITAS PERMINTAAN FAKTOR PRODUKSI 
Sesuatu perubahan harga faktor produksi akan mcnimbulkan akibat yang berlainan ke atas perubaha
jumlah berbagai faktor produksi yang digunakan. Ada yang perubahan jumlahnya sangat besa 
dan 
ada pula yang jumlah perubahannya sangat sedikit. Ini berarti elastisitas permintaan berbagal
jenis 
faktor 
produksi adalah berbeda-beda. Beberapa faktor penting yang mempengaruhi elastisitas
permintaan sesuatu faktor produksi diuraikan di bawah ini. 
ELASTISITAS PERMINTAAN DARI BARANG YANG DIHASILKAN 
Harga 
faktor produksi, seperti sudah anda sadari, merupakan sebagian dari biaya produksi
perusahaan. Dengan demikian penurunan harga faktor produksi menyebabkan pengurangan ke 
atas 
biaya produksi, dan ini selanjutnya mendorong perusahaan mengurangi harga dari barang 
• 
yang 
diproduksinya. Pengurangan harga tersebut akan menaikkan permintaan ke atas barang 
yang 
dihasilkan. Makin elastis permintaan barang tersebut, makin besar kenaikan permintaan
yang disebabkan oleh penurunan harga. Sedangkan pertambahan yang besar ke atas permintaan
selanjutnya 
akan 
menambah permintaan yang besar pula ke atas faktor produksi. Dengan demikian, 
semakin elastisitas permintaan terhadap barang yang dihasilkan semakin elastisitas pula 
permintaan terhadap faktor produksi. 
PERBANDINGAN ANTARA BIAYA FAKTOR PRODUKSI
DENGAN BIA YA TOTAL 
Untuk
melihat bagaimana ha! ini mempengaruhi elastisitas permintaan terhadap faktor produksi,
perhatikanlah perbandingan dua keadaan berikut : (i) di suatu perusahaan, sebanyak 50 persen
dari biaya produksi sesuatu barang terdiri dari pembayaran kepada sesuatu faktor produksi, 
di suatu perusahaan lain hanya sebanyak 10 persen dari biaya produksi digunakan untuk
membayar faktor produksi yang sama. Permintaan ke atas faktor produksi dari perusahaan
manakah yang lebih elastis?
Untuk memperoleh jawabannya akan diperhatikan akibat perubahan harga faktor produksi
terhadap biaya produksi. Misalkan harga faktor produksi itu naik sebanyak 
dan (i) 
25 persen. Untuk
perusahaan yang biaya produksinya seperti yang dinyatakan dalam (i), kenaikan tersebut akan
menaikkan biaya produksinya sebanyak 12,5 persen. Tetapi untuk perusahaan yang biaya
produksinya dinyatakan dalam (ii), kenaikan harga faktor produksi tersebut hanya akan
menaikkan biaya produksi sebanyak 
2,5 
persen. Oleh karena biaya produksi akan mempe­
ngaruhi harga, maka harga barang yang dihasilkan perusahaan pertama akan mengalami kenaikan
yang lebih tinggi dari harga barang yang dihasilkan oleh perusahaan kedua. Sebagai akibatnya
permintaan terhadap barang yang diproduksi perusahaan pertama mengalami penurunan yang
lebih besar daripada permintaan terhadap barang yang diproduksi perusahaan kedua. Penurunan
permintaan faktor produksi, seperti telah ditunjukkan sebelum ini, akan rnengalami perubahan
yang sama sifatnya dengan perubahan permintaan terhadap barang yang dihasilkannya. Dari keadaan
ini dapatlah disimpulkan: semakin besar bagian dari biaya produksi total yang dibayarkan kepada sesuatu
faktor produksi, semakin lebih elastis permintaan faktor produksi tersebut. 
342 
4N TERHADAP FAKTOR-FAKTO PRODUKSL 
au«N" 
"RAT PENGGANTIAN DI ANTARA FAKTOR PRODUKSI 
Tl'' ~nproduksi sesuat barang biasanya diperlulan bcbcrapa jenis faktor produksi, da 
"""[' _~encapai suatu tingkat produksi tertentu tcrdapat bcbcrapa gabungan 
faktor 
produksi 
""",at dipilih. Andaikata diinginkan mencapai suatu tingkat produksi beras tertentu, scbaga! 
j,,eberpa cara produksi dapat digunakan, yaitu mcngurangi tenaga kerja dan menggunakn 
""['~t pupuk, dan sebagainya. Oleh karena terdapat kcmungkinan untuk mengganti sesuat 
»ih ""Y" 
, 
ca
]¢ 
" ~duksi dengan 
de : .:. 
ls: k 
faktor 
produksi lainnya, perubahan harga scsuatu faktor produksi aan 
torP' 
" 
""3° 
~~mbulkan pengaruh yang berbeda terhadap permintaannya. Apabila terdapat banyak faktor 
"�uksi lnin ynng clapat mengga�tilcannya, permintaan rerhaclap falctor produksi tersebut akan
"",~enurun kalau harganya naik, dan akan mengalami pertambahan yang banyak pada waktu 
ang' 
r, 
: 
bil: idak b: 
', 
il 
n menurun. J.etap1 apa 
I 
a 
ti al 
anyak faktor produksi lain yang dapat menggantl annya, 
Y
rga") 
an atau penurunan harga faktor produksi tersebut tidak mengubah jumlah yang 1immnta. 
di 
" ~enc umum dapatlah dikatakan bahwa semakin banyak faktor-faktor produksi lainnya 
�ng dapat menggantil<:an sesuatu faktor produksi, semakin elastis permintaan ke atas 
tAkor produksi tersebut. 
NGKAT PENURUNAN PRODUKSI FISIK MARJINAL (MPP) 
par uraian mengenai produksi fisik marjinal (MPP) dan hasil penjualan produksi marjinal (MRP) 
Jann dari kurva MPP dan MRP yang ditunjukkan dalam Gambar 15.2 dan 15.3telah dapat
Alihat bahwa hasil penjualan produksi marjinal sangat dipengaruhi oleh produksi fisik marjinal.
Penurunan yang cepat ke atas MPP akan diikuti oleh penurunan yang cepat pula ke atas MRP 
Sebaliknya apabila MPP mengalami penurunan yang lambat maka MRP juga lambat sifat
penurunannya. Telah pun diterangkan bahwa kurva MRP menggambarkan juga permintaan
terhadap faktor produksi. Ini berarti produksi fisik marjinal sangat mempengaruhi permintaan ke
as faktor produksi, yaitu semakin cepat penurunan produksi fisik marjinal semakin tidak 
elastis permintaan terhadap faktor produksi yang bersangkutan. 
SYARAT PENGGUNAAN OPTIMUM
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI 
Analisis yang terdahulu di dalam bab ini memisalkan bahwa perusahaan hanya menggunakan
satu faktor produksi yang dapat berubah jumlahnya. Faktor produksi lain dianggap tetap.
Berdasarkan pemisalan tersebut kemudian digambarkan bagaimana perusahaan membuat keputusan
di dalam menentukan jumlah faktor produksi yang akan digunakan untuk memaksimumkan
keuntungan. 
' 
' 
' 
Pemisalan ini
adalah sangat berbeda dengan keadaan yang umumnya wujud dalam kegiatan 
perusahaan yang scbenarnya, karena dalam memproduksikan barang-barangnya perusahaan biasanya
sccara serentak menggunakan beberapa faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya. 
Maka 
untuk 
membuat gambaran yang lebih mendekati kenyataan, selanjutnya perlulah dianalisis cara suatu
Perusahaan menentukan penggunaan optimum dari beberapa faktor produksi. Untuk menyeder­
hanakan analisis, akan dimisalkan perusahaan menggunakan hanya dua faktor produksi. Analisis 
343 
BAB LIMABELA5 
yang
sama dapat digunakan untuk menerangkan caranya perusahaan mcncapai keadaan yang 
optimal di dalam mcnggunakan beberapa faktor produksi. Hal 
itu 
biasanya dilakukan dalam 
analisis 
yang lebih advanced. 
Analisis yang akan dibuat ini mempunyai hubungan yang erat dengan 
tcori 
produksi dcengan 
menggunakan dua faktor berubah yang diterangkan dalam bagian yang terakhir dari Bab Scmbilan. 
Telah ditunjukkan bahwa di dalam menentukan penggunaan optimum dari faktor-fakto 
produksi yang tersedia, ada dua persoalan yang dapat dianalisis, yaitu:
• Untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu bagaimanakah caranya memi.
nimumkan biaya?
• Bagaimanakah memaksimumkan produksi dengan mcnggunakan scjumlah biaya
tertentu? 
• 
Analisis yang hampir bersamaan sifatnya dengan kedua jenis analisis dalam Bab Sembilan, 
tetapi dengan cara pendekatan yang berbeda, akan dibuat dalam uraian yang berikut. 
GABUNGAN FAKTOR PRODUKSI YANG MEMINIMUMKAN BIA YA 
Kita misalkan dua faktor produksi yang digunakan oleh sesuatu perusahaan adalah modal dan
tenaga kerja. Produksi fisik marjinal dari modal adalah MPP c dan produksi fisik marjinal dari 
• 
tenaga kerja adalah MPP . Untuk menunjukkan syarat untuk meminimumkan biaya, akan 
I. 
diperhatikan dua keadaan berikut: 
i. Harga tenaga kerja dan modal adalah sama. 
ii. 
Harga tenaga kerja clan modal berbeda. 
Syarat untuk Kasus Harga Faktor yang Sama 
, 
Seandainya harga satu unit modal adalah sama dengan harga satu unit tenaga kerja, yaitu misalkan
saja harganya Rp 10000, apakah syarat untuk meminimumkan biaya produksi? Syarat tersebut
adalah: masing-masing faktor produksi harus digunakan sehingga mencapai tingkat 
di 
= 
mana MPP_ 
MPP,. 
Artinya pada waktu MPP, 
> 
MPP, lebih banyak modal harus digunakan. Proses penggantian 
faktor produksi tersebut harus terus berlangsung sehingga keadaan MPP, 
= 
MPP, terwujud. 
Scbaliknya, apabila MPP, > MPP,, lebih banyak tenaga kerja harus digunakan sehingga pada akhirnya
tercapai kcadaan di mana MPP, 
= 
MPP,. 
Syarat untuk Kasus Harga Faktor Berbeda 
Pada umumnya jarang sckali mendapati keadaan di mana harga faktor produksi adalah bersamaan.
Kalau harga faktor produksi berbeda, syarat yang dinyatakan di atas perlu disesuaikan. Sekarang
bagaimanakah syarat untuk mencapai peminimuman biaya? Syarat itu dapat dirumuskan secara
berikut: penggunaan faktor-faktor produksi akan meminimumkan biaya apabila setiap
rupiah yang dibayarkan kepada faktor produksi menghasilkan produksi marjinal yang
sama besarnya, Produksi fisik marjinal dari modal dan dari tenaga kerja untuk setiap rupiah
adalah: 
344 
TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI 
AN 
~sNN 
MPP, 
• MPP
per rupiah dari
modal = 
MMP, 
• MPP
per rupiah dari tenaga kerja 
= 
P, 
.,,~4AD, 
adalah harga per unit modal dan P. harga per unit tenaga kerja. Sesuai dengan syarat 
D mat c 
L 
nimuman biaya di atas, yaitu MPP, per rupiah harus sama dengan MPP. per rupiah, maka 
pem n 
. 
": 
L 
t 
n,inin1uman b1aya dapat d1nyatakan secara persamaan berikut: 
Pe
sam3 
• 
MPP, 
MPP, 
I 
- - 
f 
Apa»bila MPP,/P, adalah 
lebih besar 
dari MPP, /P, perusahaan perlu menambah penggunaan 
modal clan
mengurangi penggunaaan tenaga kerja untuk meminimumkan biaya. Tetapi apabila
[PP_/P adalah 
lebih kecil 
dari MPP /P,,
biaya akan diminimumkan apabila penggunaan 
c' C 
1 
modal dikurangi, dan penggunaan tenaga kerja ditambah. 
l 
. 
' 
GABUNGAN FAKTOR YANG MEMAKSIMUMKAN KEUNTUNGAN 
Masih ingatkah anda syarat yang harus dicapai agar penggunaan sesuatu faktor produksi tertentu
menghasilkan keuntungan yang maksimum? Seperti telah diterangkan, syaratnya adalah: harga faktor
produksi harus sama dengan basil penjualan produksi marjinal (MRP). Dengan demikian kalau tenaga
kerja yang digunakan, maka syarat untuk memaksimumkan keuntungan adalah: 
P,= MRP, atau 
• 
MPP, 
l 
J 
, I 
I 
J 
Dz] 
P, 
, 
Dan kalau yang digunakan adalah modal, maka syarat untuk memaksimumkan keuntungan adalah: 
P,= MRP, atau 
) 
MPP, _,
Pe 
arena MRP/p_ 
= 1 
dan MRP_/P, = 
1, 
maka dari kedua persamaan itu dapatlah disimpulkan 
bah, 
I 
1. 
c c 
~. 
• 
wa 
untuk memaksimumkan keuntungan syarat yang harus dipenuhi adalah: 
we. _Mee._, 
P, 
P, 
• 
345 
• 
BAB LIMABEL% 
RINGKASAN DAN KONSEP PENTING 
RINGKASAN 
1. 
Teori permintaan terhadap faktor produksi menjelaskan tentang ciri permintaan terhadap fake,
produski dan penentuan harga faktor produksi. Analisis ini akan menerangkan bagaimana harga
faktor produksi dan jumlah faktor produksi yang akan digunakan ditentukan. Analisis ini jug%
menerangkan syarat yang perlu dicapai untuk memaksimumkan keuntungan. 
2. 
Permintaan ke atas faktor produksi bergantung kepada MPP dan tingkat harga barang. Kure
permintaan faktor produksi (D,) adalah sama dengan kurva MRP. Bentuknya menurun da 
kiri ke atas ke kanan bawah, dan faktor yang menyebabkan hal 
ini 
adalah hukum produks
marjinal (MPP) yang semakin berkurangan. 
3. Untuk memaksimumkan keuntungan, para pengusaha akan terus mengambil pekerja atau faktor
produksi lain sehingga tercapainya keadaan berikut MRP 
= 
MCF yaitu hasil penjualan produksi
marjinal sama dengan biaya marjinal faktor. Dalam kasus di mana faktor yang berubah adala
tenaga kerja, MCF 
= 
I 
upah. Maka, apabila yang digunakan sebagai faktor berubah adalah tenaga
kerja, syarat untuk memaksimumkan keuntungan adalah MRP 
= 
Upah. 
' ' 
4. Di samping karena MRP berbentuk menurun dari kiri ke kanan, kurva permintaan buruh 
I 
(D,)
yang bertindih dengan MRP dan menurun tersebut disebabkan pula oleh () permintaan
tenaga kerja yang bersifat permintaan terkait-yaitu dipengaruhi oleh permintaan ke atas barang
yang diproduksikannya; dan (ii)
karena ada substitusi di antara faktor produksi-yaitu apabila
harga faktor mahal permintaannya semakin berkurang karena perusahaan menggunakan faktor
produksi lain. 
5. 
Elastisitas faktor peroduksi dipengaruhi oleh faktor berikut: e1astisitas dari permintaan barang
yang diproduksi, perbandingan antara biaya faktor dengan biaya total, tingkat penggantian 
• 
antara faktor produksi, clan tingkat penurunan kurva MRP. 
6. Apakah syarat yang perlu dipenuhi untuk mencapai keadaan berikut: Memaksimumkan
keuntungan atau meminimumkan biaya apabila terdapat dua faktor berubah?
a. Syarat untuk meminimumkan biaya adalah: 
MPP, 
MPP, 
- - 
P, 
P, 
b. Syarat untuk memaksimumkan keuntungan adalah: 
= 
MPP, 
P, dan 
MPP, 
- - 
atau 
=1 
346 
, 
TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI 
" 
asEP PENTING 
_,~4atjinal faktor: Biaya tambahan yang harus dikcluarkan perusahaan untuk memperolch 
"",,tutor produksi yang digunakan untuk meningkatkan produksi yang digunakan untuk 
at 
sh." 
; roduksi: Suatu grafik atau persamaan matematik yang menerangkan hubungan 
F"_,~eat produksi yang dicapai dengan faktor-aktor produksi yang digunakan untuk 
~ntat? 
~aciptakannya. 
' 
i1 
produksi marjinal: Nilai penjualan dari produksi tambahan yang diwujudkan 
Peojualan 
Has! 
: Fl - 
q 
duke' 
pertambahan satu unit faktor produksi yang dapat ditambah jumlahnya. 
i1 Peo1'ualan produksi total: Nilai penjualan dari seluruh kuantitas produksi perusahaan 
Has! 
. • 
. 
' 
, 
· 
T 
rjudkan oleh sejenis faktor produksi yang dapat diubah-ubah jumlahnya 
'­ 
(variable factor f 
yang 
)nhctio n} 
I 
(~mlah produksi fisik: Jumlah produksi yang diciptakan oleh suatu faktor produksi yang dapat
jembah menurut kebutuhan. Semakin banyak kuantitas faktor produksi tersebut digunaka%
amakin tinggi tingkat produksi yang dicapai. 
permintaan terkait: Sifat permintaan ke atas faktor produksi, yaitu permintaan bukan untuk
ijuan dikonsumsi masyarakat, tetapi diminta untuk menghasilkan barang yang diperlukan masya­ 
l 
keat.
Oleh sebab itu sifat permintaan ke atas faktor produksi ditentukan oleh sifat permintaan ke 
atas barang yang dihasilkannya. 
e I + 
, 
+ 
' 
t 
f 
' 
f 
• 
• 
' 
PERTANYAAN DAN LATIHAN 
f 
I 
l 
I 
f 
' 
I 
( 
' 
PILIHAN GANDA 
' 
f 
I 
f' 
4 
• 
t 
• 
J 
• 
d 
I 
• 
1. Dalam pasaran faktor produksi yang berbentuk persaingan sempurna berlaku keadaan yang
berikut: 
, 
A. biaya marjinal faktor sama dengan harga faktor tersebut. 
B. 
biaya marjinal faktor lebih tinggi dari harga faktor. 
• 
C. biaya marjinal faktor lebih rendah dari harga faktor tersebut.
D. harga faktor pada keseimbangan ditentukan oleh keadaan di mana biaya marjinal faktor 
' 
. 
. ' 
( 
+rt 
I I 
sama dengan harga faktor. 
4 
f 
' 
d. 
Yang manakah dari yang berikut merupakan kurva permintaan ke atas sesuatu faktor?
A. Kurva hasil penjualan ke atas suatu faktor. 
347 
« 
BAB LIMABELAg 
B. Kurva hasil penjualan produksi marjinal.
C. Kurva produksi fisik total. 
D. 
Kurva produksi fisik marjinal. 
3. Apabila pasaran barang adalah pasaran persaingan tak sempurna, sedangkan pasaran faktoe
adalah pasaran persaingan sempurna, maka hasil penjualan produksi marjinal dapat dihitung
dengan cara:
A. menghitung perbedaan di antara hasil penjualan produksi total barang ke-n dengan hasil
penjualan produksi barang ke-n. 
. 
B. menghitung perbedaan di antara hasil penjualan produksi total yang dihasilkan n tenaga
kerja dengan hasil penjualan total yang dihasilkan n-1 tenaga kerja.
C. mengalikan tambahan produksi yang diciptakan satu tambahan pekerja dengan harga barang
tersebut.
D. menghitung nilai tambahan produksi yang diciptakan oleh tambahan suatu faktor produksi. 
ESE/ 
• 
1. Mengapakah permintaa: terhadap faktor produksi dinamakan permintaan terkait? Terangkan
sifat dari permintaan terhadap faktor produksi. Apabila pasar barang dan pasar faktor bersifat
persaingan sempurna, bagaimanakah harga faktor produksi clan jumlah faktor produksi yang
digunakan ditentukan? 
2. Jelaskan manfaat yang diperoleh dari analisis tentang permintaan clan penentuan harga faktor
produksi. Buat penjelasan singkat mengenai konsep-konsep di bawah 
ini. 
• 
• 
a. Teori produktivitas marjinal permintaan faktor .
b. Biaya marjinal faktor . 
• 
c. Tingkat penggantian di antara faktor. 
3. a. Bandingkan permintaan terhadap faktor produksi apabila pasar barang adalah pasar
· 
persaingan sempurna dengan apabila pasar barang bersifat persaingan tidak sempurna. 
b. Bandingkan (i) keadaan yang menimbulkan perubahan dalam jumlah faktor produksi yang
diminta dengan (ii) keadaan yang menimbulkan pergeseran kurva permintaan faktor
produksi. 
I 
4. a. Terangkan faktor-faktor yang menentukan elastisitas permintaan ke atas sesuatu faktor
produksi.
b. Syarat yang bagaimanakah yang harus dipenuhi agar gabungan faktor produksi yang digunakan
akan meminimumkan biaya ?
c. Syarat yang bagaimanakah yang harus dipenuhi agar gabungan faktor produksi yang digunakan
akan memaksimumkan keuntungan? 
I 
348 
I 
I 
• 
T'AN iEAHADAP FAKTOR•l=AKTOR PAODUKSI 
ssN"" 
• 
0ANTITATIF 
I 
I 
pa
di bawah menunjukkan produksi fisik marjinal (MPP) yang diciptakan oleh tiap-tP 
I 
I 
" ~Aeera da lam suatu perusahaan. 
I 
I 
Tenaga kerja (orang) 
MPP (unit) 
f 
70 
2 
I 
60 
3 
50 
4 
40 
5 
30 
6 
20 
• 
7 
l 
10 
, Hitunglah produksi total yang dicapai perusahaan tersebut pada berbagai jumlah tcnag
kerja yang cligunakan. 
. , 
• 
b. Perusahaan berada di pasar persaingan sempurna dan harga barang adalah Rp 1000. 
Hitunglah: @)
hasil penjualan produksi total (TRP). 
() hasil penjualan produksi marjinal (MRP). 
c.
Apabila upah tenaga kerja adalah Rp 20000, berapakah jumlah tenaga kerja yang akan
digunakan untuk memaksimumkan keuntungannya? Hitunglah : 
i.
Hasil penjualan produksi total dan jumlah upah yang dibayarkan pada tingkat
keseimbangan terscbut. 
ii.
Berapakah keuntungan maksimum yang diperolehnya? 
iii. Lukiskan keadaan keseimbangan permintaan dan penawaran tenaga kerja yang dicapai
perusahaan tersebut. 
I 
• 
I 
' 
349 
r 
enentuan 
• 
• 
• 
1 
asar 
ena 
er a 
HAL-HAL YANG DITERANGKAN 
• Upah uang dan upah riil.
• Sumber-sumber kenaikan produktivitads.
• Penentuan upah di berbagai bentuk pasar tenaga kerja.
• Faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah. 
DaJam bab 
ini 
dengan lebih mendalam akan dianalisis pembayaran kepada tenaga kerja, yaitu 
faktor procluksi yang sangat penting artinya dalam kegiatan memproduksi. Tujuan da.ri bab ini 
adalah untuk menerangkan beberapa aspek penting yang berhubungan dengan upah dalam
pengertian teori ekonomi, yaitu pembayaran yang diperoleh berbagai bentuk jasa yang disediakan dan 
diberikan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha. Aspek-aspek yang akan diuraikan tersebut adalah: 
• Menunjukkan perbedaan di antara upah uang dan upah 
riil. 
• Menerangkan peranan produktivitas di daJam menentukan upah riil
dan faktor-faktor
yang menentukan produktivitas.
• Menunjukkan penentuan tingkat upah di clalam berbagai bentuk pasar tenaga ketja.
• Menerangkan faktor-faktor yang menyebabkan terdapatnya perbedaan upah di antara
berbagai golongan tenaga kerja. 
UPAH UANG DAN UPAH RIIL 
Pembayaran kepada tenaga kerja dapat dibedakan kepada dua pengertian: gaji dan upah. Dalam
pengertian sehari-hari gaji diartikan sebagai pembayaran kepada pekerja-pekerja tetap dan tenaga
kerja profesional seperti pegawai pemerintah, dosen, guru, manajer clan akuntan. Pembayaran
tersebut biasanya sebulan sekali. Sedangkan upah dimaksudkan sebagai pembayaran kepada pekerja­
pekerja kasar yang pckerjaannya selalu berpindah-pindah, seperti misalnya pekerja pertanian, tukang
kayu, tukang batu, dan buruh kasar. 
350 
----------- 
• 
TAN UPAM DI 
PASA TENAGA 
KER.JA 
a«N' 
. 
. 
i
dnln111 tcor1 ckonor,111,pnh cllnrtlk 
b 
, 
D
/ 
<n 
scbagai pemhayaran ke atas fasa-jasa fik manupun menhd 
ker·- " 
_ Aidiakan oleh tenaga 
Re
rja krpada para penguaha. Dengan demikian dalam teori ckonomi tidak 
",diantara pembayaran kcpada pe 
; 
J, 
jtcdak" 
: 
•• ·e­ 
'awat 
tctapdcnan pembayaran kc 
atas 
jasa-jasa pekerja 
., tidak tetap. Di dalam teori ckonor ··k de :. , 
d 
sartdn 
mr kcdua jenis pendapatan pckcrja (pcmbayaran kepad 
ekerja) terscbut dinamakan upah. 
iP 
pERBEDAAN UPAH UANG DAN UPAH RIIL 
p; 
dalam
jangka panjang sejumlah tertentu upah pekcrja akan mcmpunyai kemampuan yang semakin 
dikit di dalam membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkannya. Kcadaan scperti itu
~mbul akibat dari kenaikan harga-harga barang dan jasa terscbut, yang sclalu berlaku dari waktu kc 
aktu. Adanya kenaikan harga-harga akan menurunkan daya beli dari scjumlah tertentu pendapatan.
Di dalam jangka panjang kecenderungan yang selalu berlaku adalah keadaan di mana harga­ 
rga barang maupun upah terus menerus mengalami kenaikan. Tetapi kenaikan terscbut tidaklah
rentak dan juga tingkat kenaikannya berbeda. Walau bagaimanapun hal ini tidak menimbulkan
gesulitan untuk mengetahui sampai di mana kenaikan pendapatan merupakan suatu gambaran dari
genaikan kesejahteraan yang dinikmati oleh para pekerja. Untuk tujuan tersebut ahli ekonomi
membuat perbedaan di antara dua pengertian upah: upah uang dan upah 
riil. 
Upah uang adalah 
jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran ke atas tenaga mental atau 
fril para pekerja yang digunakan dalam proses produksi. Sedangkan upah 
riil
adalah tingkat upah peke rja 
yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk
mumenuhi kebutuhan para pekerja. 
· 
Contoh di bawah ini akan memperjelas perbedaan di antara pengertian upah uang dan upah 
riiL
Misalkan di dalam tahun 2000 seorang pekerja di suatu industri tekstil menerima pendapatan
scbanyak Rp 200 ribu sebulan. Pada tahun 2005 pekerja itu masih melakukan pekerjaan yang sama
dan mendapat Rp 600 ribu sebulan. Di antara tahun 2000 2005 dimisalkan harga-harga telah
menjadi tiga kali lipat. Dengan demikian, pendapatan pada tahun 2000, kalau diukur dari
kemampuannya membeli barang-barang, nilai riilnya hanyalah Rp 200 ribu, yaitu sepertiga dari
upah uang yang diterima. Gambaran yang sederhana ini menunjukkan upah uang telah naik menjadi 
tiga kali lipat tetapi upah riil tidak mengalami perubahan. 
CARA
MENGHITVNG UPAH RIIL 
I 
Dalam prakteknya menghitung upah riil tidaklah sederhana seperti yang digambarkan dalam contoh
di atas. Dalam ckonomi terdapat berbagai jenis barang dan jasa. Dari tahun ke tahun mereka
mengalami kenaikan/perubahan harga yang tidak seragam. Ada yang tidak mengalami kenaikan,
ada yang mengalami kenaikan harga yang tinggi dan ada yang kenaikan harganya relatif lambat. Di'
samping itu berbagai jenis barang tersebut sangat berbeda kepentingannya dalam hidup manusia.
da yang sering dibeli konsumen, seperti makanan, pakaian, dan sewa rumah. Ada pula yang
pembclian ke atasnya tidak terlalu sering dilakukan seperti misalnya membeli rumah dan mobil,
atau melancong ke luar negeri. Perbedaan ini menimbulkan efek yang berbeda kepada kesejahteraan
masyarakat sekiranya harga barang-barang terscbut menjadi bertambah tinggi. Masalah-masalah 
Yang
baru saja diuraikan ini menimbulkan kesulitan dalam usaha untuk menunjukkan tingkat 
351 
• 
BAB 
TABEL16.1 
Menghitung Upah RIII Pekerja 
Tahun 
Upah Ra 
Upa Uang 
Indeks Harga 
() 
(4) 
(2) 
(3) 
1995 
100 
100000 
100/1 00 1
Rp 1 00000 =
Rp 1 00000
100/125 x p150000 = R, 120000 
1997 
150000 
125 
2000 
100/1 50 1 Rp200000 =
Rp 1 25000 
150 
200000 
• 
2005 
100/400 x Rp600000 = Rp 1 50000 
400 
' 
perubahan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian dari
tahun ke tahun. Ini
selanjutya 
menyebabkan upah riil
dari tahun ke tahun sukar untuk dihitung.
Setiap negara biasanya menggambarkan perubahan harga-harga 
di 
dalam perekonomiannya 
dengan menciptakan indeks harga, yaitu suatu indeks yang memberikan gambaran tentang tingkat 
rata-rata dari perubahan harga-harga dari waktu ke waktu.
Salah satu dari indeks harga terseb ut 
adalah indeks harga barang konsumen. Indeks harga ini dapat digunakan untuk menaksir
upah riil
para pekerja dari tahun ke tahun. Dalam Tabel 16.1 ditunjukkan suatu contoh hipotetis 
mengenai perhitungan upah riil
dengan menggunakan pertolongan indeks harga barang konsumen. 
ngka-angka dalam kolom (2) menunjukkan upah uang rata-rata yang diterima oleh pekerja­ 
pekerja dari suatu kegiatan ekonomi tertentu dalam satu bulan. Indeks harga barang konsumen
ditunjukkan dalam kolom (3). Berdasarkan kepada nilai upah uang dalam kolom (2) dan indeks 
• 
harga barang konsumen dalam kolom (3), dalam kolom (4) dihitung dan dirunjukkan upah riil dari 
berbagai tahun yang dinyatakan dalam kolom (1).
Dari angka-angka dalam Tabel 16.1 dapat diambil kesimpulan bahwa: walaupun di antara
tahun 1995-2005 upah uang telah menjadi enam 
kali 
lipat (dari Rp 100 ribu menjadi Rp 600 ribu), 
kenaikan upah riil hanyalah mencapai satu-setengah 
kali 
lipat (dari Rp 100 ribu menjadi Rp 150 
rbu). 
Perbedaan yang besar tersebut adalah disebabkan oleh kenaikan harga-harga sebesar 4 kali lipat 
dalam tempoh 1995-2005. 
HUBUNGAN ANTARA PRODUKTIVITAS DAN UPAH 
Upah riil
yang diterima tenaga kerja terutama tergantung kepada produktivitas dari tenaga
kerj
tersebut. Data mengenai kenaikan upah di berbagai negara, terutama di negara-negara maju, 
menunjukkan bahwa terdapat perkaitan yang erat antara kenaikan upah riil
para pekerja dengan
kenaikan produktvitas mereka. Di samping dengan menggunakan data, analisis secara grafik 
jug 
dapat menunjukkan hubungan antara produktivitas dan upah riil. 
352 
----�----------- 
AH 01 PASAR TENAGA KERJA 
UP
qAN " 
",,eTIVITAS DAN UPAH RIIL 
pg!',, t
sangat tergantung kepada produktivitas dapat diterangkan dengan mcenggunak" 
�\\" !iiotoon ke :itns falctor 1,rodul<sl, yaitlt sei,erti yang ditunjukkan dalam Gam bar 
16.1. 
l 
eo"'p_=D,dan MRP, 
= 
D,
menunjukkan hasil penjualan marjinal. Analisis dalam bab Ialu
"__~shngkan bahwa kurva MRP menggambarkan kurva permintaan buruh dan nilainy 
a»l
"~Jet 
MPP 
dan harga barang. Keadaan 
di 
mana kurva 
MRP. 
berada di atas 
MRP 
berart 
~Atka 
t 
. 
" 
r 
' 
., 1ch 
d"""~ 
tingkat penggunaan tenaga kerja, hasil penjualan marjinal yang digambarkan 
0" 
As sc! 
. d: 
d: hr 
il 
.:. 
.:. 
.P 
""~alah lebih tinggi laripada asil penjualan marjinal yang digambarkan MRI, 
A bila 
A
pa' 
N',n harga barang di dua keadaan itu adalah sama,
kedudukan 
MRP, 
yang lebih tngg3 
�11
�p ,,,e,,ce1111i11ka11 perbedaan dala111 prod11ktivitas. Kurva MRP ,,,encern-,inkan kegiatan memprodukst 
d""_'
)~eilpenjualan marjinalnya adalah lebih tinggi dari MRP. Berarti produktivitas yang digambarkan
�;ih i;,,ggi dari M RP. Selanjutya misalkan jumlah penawaran tenaga kerja di pasar adala� ditun;�kkan
�hl,wS,ya,
,g111en1otongMRP0 
d
t ttttk E0
dan mem
ot
ongMRP, di E,. Dengan
d
emikian apab1laperm1ntaan 
~ 
krj a
adalah MRP, 
= 
D,,
upah tenaga kerja adalah W_. Sedangkan apabila permintaan tena£ 
, ~dalah MRP, 
= 
D, maka tingkat upah adalah W,. Maka keadaan dalam Gambar 16.1 
_ ~~akkan bahwa apabila produktivitas semakin tinggi, qpab r~il juga akan semakin tinggi. 
«UMBER-SUMBER KENAIKAN PRODUKTIVITAS 
p/aduktivitas dapat didefinisikan sebagai produksi yang diciptakan oleh seorang pekerja
Ada suatu waktu tertentu. Kenaikan produktivitas berarti pekerja itu dapat menghasilkan lebih 
j,teak barang pada jangka waktu yang sama, atau suatu tingkat produksi tertentu dapat dihasilkan 
waktu yang lebih singkat. Kenaikan produktivitas dis~babkan oleh beberapa faktor, yang 
Alm 
terpenting adalah: 
GAMBAR 16.1 
Penentuan Upah di Pasar Tenaga Buruh 
E 
w, ------------- ----------- 
1 
E 
-------------------------- o. 
MRP,=D, 
MRP«=Do 
• 
0.1- 
----------s:-----------­ • 
Jumlah tenaga kerja 
353 
BAB ENAMBELA$ 
• Kemajuan tcknologi memproduksi. 
• Pertambahan 
kepandaian dan ketrampilan tenaga kerja.
• Perbaikan dalam organisasi perusahaan dan masyarakat. 
Kemajuan Teknologi Memproduksi 
Kemajuan teknologi menimbulkan dua akibat penting kepada kegiatan memproduksi dan
produktivitas. Yang pertama, kemajuan teknologi memungkinkan penggantian kegiatan ekonomi 
dari 
mcnggunakan binatang dan manusia kepada tenaga mesin. Penggantian ini mengembangkan
tingkat produktivitas. Di dalam ckonomi yang belum berkembang kegiatan mengerjakan tanah,
mengangkut barang, dan memproduksikan barang-barang kebanyakan dilakukan oleh tenaga
manusia dan binatang. Kemajuan teknologi telah menggantikan tenaga manusia dan binatang dengan
mesin-mesin. Penggantian itu mempertinggi tingkat produktivitas. Sebagai contoh, penggantian
kereta lembu dengan kereta api dan truk sangat mempertinggi produktivitas sektor pengangkutan.
Yang kedua, kemajuan teknologi memperbaiki mutu dan kemampuan mesin-mesin yang digunakan.
Dalam perekonomian modern setiap perusahaan selalu berusaha mengembangkan teknologi. Untuk
memastikan agar mereka selalu dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, mereka selalu
berusaha mengembangkan teknologi clan melakukan inovasi. Salah satu tujuannya yang penting
ialah untuk memperbaiki efisiensi memproduksi, dan ini akan meninggikan produktivitas kegiatan
memproduksi. 
Perbaikan Sifat-sifat Tenaga Kerja 
Kemajuan ekonomi menimbulkan beberapa akibat yang pada akhirnya meninggikan kepandaian
clan ketrampilan tenaga kerja. Kemajuan ekonomi mempertinggi taraf kesehatan masyarakat,
mempertinggi taraf pendidikan clan latihan teknik, dan menambah pengalaman dalam pekerjaan.
Faktor-faktor ini besar sekali peranannya dalam mempertinggi produktivitas tenaga kerja.
Berdasarkan kepada efek positif yang diperoleh dari perbaikan taraf kesehatan, taraf pendidikan,
dan taraf ketrampilan ke atas kegiatan memproduksi, pengeluaran pemerintah di dalam bidang
tersebut selalu digalakkan clan dikembangkan. Pengeluaran pemerintah dalam bidang ini dinamakan
investasi ke atas modal manusia. 
Perbaikan dalam Organisasi Perusahaan dan Masyarakat 
Dalam perekonomian yang mengalami kemajuan, bentuk manajemen perusahaan mengalami
perubahan. Pada mulanya pemilik merupakan juga pimpinan perusahaan. Tetapi semakin maju
perekonomian, semakin banyak perusahaan yang diserahkan kepada manajer profesional. Dengan
perubahan ini juga organisasi perusahaan diperbaiki, dan diselenggarakan menurut cara-cara
manajemen yang modern. Langkah seperti itu meninggikan produktivitas.
Produktivitas juga telah menjadi bertambah tinggi sebagai akibat langkah-langkah pemerintah
memperbaiki infrastruktur-seperti jaringan jalan raya, pelabuhan dan jaringan telekomunikasi­
dan memperbaiki peraturan-peraturan yang mengendalikan, merangsang dan mengawasi kegiatan
ekonomi dan perusahaan. Peraturan yang menjamin persaingan, peraturan yang menyederhanakan
pendirian badan usaha dan mengekspor, dan berbagai peraturan lainnya, memberi sumbangan
yang penting ke atas menaikkan efisiensi dan produktivitas kegiatan perusahaan. 
354 
' 
I 
I 
f 
UPAH DI PASAR TENAGA KEJA 
auf"' 
UPAH DI BERBAGAI BENTUK 
~NTUAN 
As' 
­ 
I 
.:ca dengan pasar barang, pasar tenaga kerja dapat dibcdakan dalam bcbcrapa jenis. Bentuk­ 
I 
I 
<4"""_tenaga kerja yang terpenting adahah: 
I 
amok P 
• Pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna. 
, Pasar tenaga kerja monopsoni. 
• Pasar tenaga kerja monopoli
di pihak pekerja.
• Pasar monopoli di kedua belah pihak-yaitu pengusaha dan pckerja (onopoli
bilateral). 
SEMPURNA DALAM PASAR TENAGA KERJA 
pERSAINGAN 
persaingan sempurna dalam pasaran tenaga kerja berarti di dalam pasar terdapat banyak 
",~ayang memerlukan tenaga kerja, dan tenaga kerja yang ada dalam pasar tidak menyatukan 
' an serikat-serikat buruh yang akan berindak sebagai wakil mereka. Di dalam pasar 
tnga kerja yang seperti itu sifat-sifat permintaan dan penawaran tenaga kerja tidak berbeda 
dengan sifat-sifat permintaan dan penawaran di pasar barang. Kurva permintaan ke atas tenaga 
erja, seperti juga kurva permintaan ke atas sesuatu barang, bersifat menurun dari kiri atas ke 
anan bawah. Berarti permintaan ke atas tenaga kerja bersifat: semakin tinggi/ rendah upah tenaga 
semakin sedikit/ banyak permintaan ke atas tenaga kerja. 
rja, 
GAIBAR 16.2 
Persalngan Sempurna dalam Pasar Tenaga KerJa 
w 
• 
w 
s 
I 
w 
E 
w 
w 
I 
--------- 
I 
' 
I 
I 
c, 
I 
I 
I 
I 
I 
D= RP 
I 
I 
I 
s 
I 
I 
d = 
mrp 
I 
I 
I 
I 
L 
L 
0 
I 
L 
(1) Perusahaan 
(ll) Pasar 
355 
r 
BAB ENAMBELAs 
Sebabnya permintaan tenaga kerja mempunyai sifat yang seperti ini telah diterangkan dalanm 
bab yang lalu. Kur va penawaran tenaga kerja, seperti juga kur va penawaran barang, bersifat menail 
dani 
kiri bawah kc kanan atas. Sifat penawaran yang scperti ini berarti: semakin tinggi upah 
semakin banyak tenaga kerja yang bersedia menawarkan tenaganya. 
permintaan dan penawaran tenaga kerja scperti yang diterangkan
di 
Berdasarkan kepada 
sifat 
atas, di 
dalam Gambar 16.2 ditunjukkan penentuan tingkat upah di pasar tenaga kerja dan d 
dalam sesuatu perusahaan. Dalam gambar (ii), kurva MRP 
D adalah kurva permintaan tenaga
kerja, dan kurva SS adalah penawaran tenaga kerja. Dcngan demikian keseimbangan dicapai di 
= 
titik E, yang berarti jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah L dan tingkat upah adalah 
W. D; 
dalam 
gambar (i) ditunjukkan permintaan dan penawaran tenaga kerja di sesuatu perusahaan. Ole
karena sifat pasar adalah persaingan sempurna, firma tidak dapat mempengaruhi tingkat upah.
Ini berari firma harus membayar upah sebesar 
W 
kepada para pekerja yang digunakannya, 
dan 
pada tingkat upah ini ia dapat memperoleh semua tenaga kerja yang diperlukannya. Maka 
\W 
mrp
menggambarkan permintaan tenaga kerja oleh perusahaan tersebut. Maka keseimbangan dicapai
di titik 
kurva 
adalah kurva penawaran tenaga kerja kepada perusahaan itu. Kurva d 
= 
e, 
dan dengan demikian jumlah tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan tersebut
adalah sebanyak l. 
PASAR TENAGA KERJA MONOPSONI 
Monopsoni berarti hanya terdapat satu pembeli di pasar sedangkan penjual jumlahnya 
banyak. Berarti pasar tenaga kerja seperti ini bersifat monopoli 
pihak perusahaan. Dengan demikian
pasar tenaga kerja yang bersifat monopsoni, seperti telah dinyatakan sebelum ini, berarti di dalam
pasar hanya terdapat satu perusahaan yang akan menggunakan tenaga kerja yang ditawarkan. Pasar
tenaga kerja yang seperti 
di 
terwujud apabila di sesuatu tempat/daerah tertentu terdapat sesuatu
firma yang sangat besar, dan ia satu-satunya perusahaan modern di tempat tersebut Untuk
menerangkan penentuan upah di pasar monopsoni digunakan dua pendekatan: 
ini 
• Menerangkannya dengan menggunakan gambaran secara angka.
• Menerangkannya secara grafik . 
• 
• 
Kedua pendekatan ini akan diterangkan dalam uraian yang berikut. 
• 
I 
Penentuan Upah: Contoh Angka 
Untuk gambaran dan penjelasan dengan menggunakan contoh dalam angka perhatikanlah Tabel
16.2. Kolom (1) dan (2) berturut-turut menunjukkan jumlah tenaga kerja dan tingkat upah. Dapat
dilihat bahwa makin besar jumlah tenaga pekerja makin tinggi tingkat upah yang dibayar kepada 
setiap pekerja. Sebagai contoh, apabila 
tenaga kerja digunakan, upah setiap pekerja adalah
Rp 4000; dan apabila 3 tenaga kerja digunakan, upah setiap pekerja adalah Rp 5000. Oleh karena
upah tenaga kerja bertambah tinggi apabila lebih banyak tenaga digunakan, biaya total tenaga kerja 
2 
(yaitu biaya yang dibayarkan kepada tenaga kerja) bertambah lebih cepat dari tingkat upah. Keadaan 
ini 
dapat dilihat dalam kolom (3) dan kolom (4). Kolom (3) menunjukkan biaya total tenaga kerja. 
Angka dalam kolom terscbut diperoleh dari mengalikan jumlah tenaga kerja dan tingkat upah.
356 
UPAH DI PASAR TENAGA KERJA 
agNENTUAN 
- 
16.2 
m8EL 
sh den Penggunaan Tenaga Ker]a dalam Pasar 'Tenaga Ker]a Monopsonl 
• 
Jumlah 
pekerja 
Tingkat upah
per pekerja 
Biaya total tenaga kerja
(lumlah upah) 
Biaya marjinal
tenaga ker]a 
Hasil penjualan 
produksi marjinal 
() 
(2) 
(3) 
(4) 
(5) 
- 
0 
- 
- 
- 
1 
Rp 3000 
3000 
Rp3000
Rp15000 
,... 
2 
4000 
8000 
5000 
14000 
3 
5000 
15000 
7000
13000 
4 
6000 
9000 
24000 
12000 
5 
7000 
35000 
11000 
11000 
8000 
6 
48000 
13000
10000 
7 
• 
9000 
63000 
150000 
9000 
r 
Pada waktu 2 tenaga kerja digunakan biaya total tenaga kerja adalah Rp 8000, dan pada waktu 3 
tenaga 
kerja digunakan biaya tersebut telah meningkat menjadi Rp 15000. Ini berarti, seperti 
• 
ditunjukkan 
juga dalam kolom (4), biaya marjinal tenaga kerj a atau
tambahan biaya tenaga kerja 
apabila satu unit tenaga kerja baru digunakan adalah Rp 7000. Nilai ini adalah lebih tinggi 
dari 
tingkat upah pada waktu 3 tenaga kerja digunakan (pada keadaan ini
upah adalah Rp 5000). 
• 
• 
Angka-angka dalam kolom (2) clan (4) dengan jelas menunjukkan bahwa biaya marjinal tenaga
kerja selalu lebih besar dari tingkat upah. Untuk memudahkan analisis dimisalkan MRP untuk
bcrbagai penggunaan tenaga kerja aclalah seperti yang ditunjukkan clalam kolom (5).
Dalam keadaan yang bagaimanakah keseimbangan penggunaan tenaga kerja akan tercapai?
Berapakah tingkat upah dan berapa banyakkah tenaga kerja yang digunakan? Apakah syarat untuk
mencapai keseimbangan dalam pasar tenaga kerja sekiranya tujuan yang dicapai adalah
memaksimumkan keuntungan? Uraian dalam bab lalu menunjukkan bahwa keadaan yang diperlukan
untuk mewujudkan hal itu adalah: biaya marjinal tenaga kerja atau MCL 
= 
marjinal cost of 
labor harus sama nilainya dengan basil penjualan produksi marjinal. Dalam Tabel 16.2
biaya marjinal tenaga kerja 
= 
hasil penjualan procluksi marjinal dicapai apabila jumlah tenaga kerja 
yang 
digunakan aclalah 5. Pada tingkat penggunaan tenaga kerja ini biaya marjinal tenaga kerja clan 
hasil penjualan procluksi marjinal masing-masing bernilai Rp 11000. Pacla tingkat penggunaan
tcnaga kerja tersebut upah pekerja adalah Rp 7000. 
• 
Penentuan Upah: Analisis Secara Grafik 
Berdasarkan kepada angka-angka dalam Tabel 16.2,
di dalam Gambar 16.3 secara grafik ditunjukkan
Penentuan keseimbangan penggunaan tenaga kerja dalam pasar tenaga kerja monopsoni. Kurva
SS 
= 
Wadalah kurva penawaran tenaga dan tingkat upah, yaitu di satu pihak ia menggambarkan 
Pesarnya upah pada berbagai tingkat penggunaan tenaga kerja, dan di lain pihak ia menggambarkan 
357 
• 
r 
BAB ENAMBELA$ 
GAMBAR 16.3 
Upah dan Tenaga Kerja dalam Pasar Monopsonl 
15 
D 
MCL 
"2 
z 
~ 11 _ - - - - - - - - - - - - - 
:::, 
S=W 
9 
----------- 
p 
- - -1- - - - - 
I 
D =MRP 
I
I
I 
7 
- - - - - 
I 
6 
I 
I 
I 
I 
I 
3 
s 
I
I
I 
I
I
I 
6 
0 1 2 3 4 5 
7 
8 
Jumlah pekerja 
I 
, 
jumlah penawaran tenaga kerja pada berbagai tingkat upah. Kurva SS 
= 
W dibuat berdasarkan 
kepada angka-angka dalam kolom (1) clan kolom (2). Kurva MCL adalah kurva biaya marjinal
tenaga kerja. Ia akan selalu terletak di atas kurva SS 
= 
W dan semakin lama semakin menjauhi 
kurva tersebut. Sifat kurva MCL yang seperti itu berarti (i) biaya marjinal tenaga kerja selalu lebih
besar dari tingkat upah, dan 
(ii) 
perbedaan di antara upah dengan biaya marjinal tenaga ketja 
semakin lama semakin besar. Kedua-dua sifat MCL ini dapat dilihat dengan jelas dengan
membandingkan angka-angka dalam kolom (2) clan ( 4) dalam Tabel 16.2. Dalam Garn bar 16.3
ditunjukkan pula kurva DD 
= 
MRP, yang merupakan kurva permintaan tenaga kerja clan hasil 
penjualan produksi marjinal. Kurva itu digambarkan berdasarkan angka-angka dalam kolom (5).
Dalam pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna, seperti telah dijelaskan,
keseimbangan akan tercapai pada keadaan di mana SS clan DD berpotongan. Maka dalam
persaingan sempurna tingkat upah mencapai Rp 9000 dan jumlah tenaga kerja yang digunakan
adalah 7. Dalam pasar tenaga kerja yang bersifat monopsoni syarat untuk mencapai keseimbangan
adalah MCL 
= 
MRP. Keadaan tersebut tercapai pada waktu MCL dan MRP masing-masing 
adalah bernilai Rp 11000. Dengan demikian keseimbangan dicapai apabila 5 tenaga kerja digunakan,
clan pada tingkat penggunaan tenaga kerja ini upah adalah Rp 7000. 
MONOPOLI DARI PIHAK TENAGA KERJA 
Dengan tujuan agar mereka dapat memperoleh upah dan fasilitas bukan keuangan yang lebih baik,
tenaga kerja dapat menyatukan diri di dalam serikat buruh atau persatuan pekerja. Serikat buruh adalab
organisasi yang didirikan dengan tujuan agar para pekerja dapat, sebagai suatu kesatuan, membicarakan atau
menuntut syarat-syarat kerja tertentu dengan para pengusaha. Setelah bermufakat dengan anggota­ 
358 
­ 
N
UPAH DI PASAR TENAGA KERJA 
sa"" 
~mpinan persatuan pekerja akan menuntut upah dan syarat-syarat kerja lain kepada 
_sotany3» 
. 
::. 
~saha. Tindakan seperti itu menyebabkan tenaga kerja mempunyai kekuasaan mon0po 
• " . 
li 
" _~g yang 
divarkannya. 
"; ~hak perusahaan kekuasaan monopoli tersebut tidak terdapat. Ini berarti tiap perusahaan
_~ke pasar tenaga kerja tanpa terlebih dahulu mengadakan persepakatan di antara mereka. 
"_~a tenaga kerja tiap perusahaan didasarkan kepada efisiensi mereka masing-masing dan 
�ruh an mcrek� �tuk mem�er�leh tenaga kerja. Penentuan upah dalam pasar tenaga kerja yang
�&t inonopoli p1hak pekeria d1bedakan kepada tiga keadaan, yaitu: 
• Menuntut upah yang lebih tinggi dari yang dicapai pada keseimbangan permintaan
dan penawaran.
• Membatasi penawaran tenaga
kerj
a.
• Menjalankan usaha-usaha y
ang bertuj
uan menaikkan permintaan tenaga kerja. 
Menuntut Upah yang Lebih Tinggi 
Klu organisasi serikat buruh dapat meliputi dan mewakili sebagian besar tenaga kerja di dalam 
gru industri, kemampuannya untuk menentukan tingkat upah adalah sangat besar. Apabila tuntutan 
buruh tersebut tidak dapat dipenuhi para pengusaha, serikat buruh tersebut dapat membuat 
skat 
zcaman (misalnya mogok bekerja) yang akan menimbulkan implikasi yang sangat buruk kepada
perusahaan-perusahaan. Perusahaan
tidak ak
an mampu
menc
ari p
ek
erj
a l
ain karena sebagi
an b
esar 
di 
tenaga kerja 
pasar merupakan anggota serikat buruh tersebut, dan akan memberikan sokongan 
GAIBAR 16.4 
Serikat
Buruh Mempunyai Kekuasaan
Monopoli 
s 
D 
/h,
La 
I 
I 
.c:
W 
I 
§ 
----------7--- 
I
I 
I 
D 
I 
I 
I 
- 
L, L ½ 
0 
Jumlah tenaga kerja 
359 
7 
BAB ENAMBELAS 
le 
ata» tuptutn yan 
twlah hihuat oleh pemimpin-pemimpin mereka, Perusahaan-perusahaan 
udaks mempunya pihihan
lain, mereka 
terpaksa memenuhi keinnan yang dinyatakan oleh 
serikat 
buruh 
enentun
tnlat upah di mann serikat huruh mempunyai kekuasaan yan besar di dalam 
memperoleh 
sela 
tuntutan yan diininlannya diterankan dalam Gambar 16.4. Permintaan dan 
penwarn ena lerj di
pasar herturut-turut
ditunjukkan oleh kurva DD 
dan 
SS. Dengan 
demlan,
pbil par tena krja
hersifat persainan sempurna, keseimbangan
akan tercapai di 
I 
uul 
D)lam keseimhanan yan seperti it 
upah akan mencapai \W dan jumlah tenaga kerja yang 
kn hiunkan perusahaan-perusahaan herjumlah L. Tinkat
upah scbesar W masih belum 
nemuskan para pekerja, Malea mereka menuntut upah yang
lebih ting, yaitu scbesar W. Pada 
nkat 
upah ini perusahaan -perusahaan hanya bersedin mempekerjakan scbanyak L, tenaga 
erju,
sedangln pada tinkat upah 
yang lehih tingi
tersebut penawaran tenaga
kerja adalah L, 
Maka erdapat 
penanuran 
scbanyak I,, I,, Demi kepentinan bersama tenaga kerja sebanyak 
I
,I,terplsa harus menerima nasibnya.
Malin 
tiny tinlat
upah yang dituntut oleh serikat buruh, makin banyak pengangguran 
yin kn terjudi, Penanuran 
yang terlalu besar akan menimbulkan ketidakpuasan yang serius 
di klngn para pennur,
Keadaan ini dapat menycbabkan mereka meninggalkan serikat 
hurh 
hersedi menerim upah yan lebih 
dan 
rendah, Kemungkinan berlakunya keadaan seperti 
in menchahlun serikt 
buruh hrs berhati-hati dalaum menuntut upah yang 
lebih 
tinggi. Tingkat 
ph yun 
«hituntut 
tidal 
holeh jauuh melebihi tingkeat yang
diwujudkan oleh pasar persaingan 
sempurna, 'Tntutan seperti itu akean meminimumkan penangguran yang terjadi, dan menjamin 
perstuan di kalanpan
para pekerja, 
Memhatasi Penawaran
'Tenaga Kerja 
Tedpt
oisasi erikat buruh/persatuan pekerja yang bersifat sangat khusus, seperti misalnya 
[es1un
sclreris, persatuan 
ahli 
teknile, persatuan dokter, dan sebagainya. Persatuan-persatuan 
eperii dpt mempenaruhi
upah yang
mereka terima dengan
cara membatasi penawarn 
meek, lh su 
di ntranya inlah dengan membatasi keanggotaan mereka, dan melarang bukan 
pit ntl 
menjalnlun kegjatan di daerah yang dilipuri oleh persatuan tersebut.
Cara yang lain 
llahr menentulu 
syrt 
syart tertentu yn harts dipenuhi agar mereka dapat diperkenankan 
ntl enjl+ nut, 
'embatsan terscbut memungkinkan mereka menerima upah yang lebih 
y). Int diernlun daham Gmbr 16,5, 
'emmnt le 
tats 
ten 
lerj ditunjuken oleh urva DD. Sekiranya tidak terdapat 
pemhmttn le 
ts penawarn tenaga kerja, lurva penawaran tenaga kerja adalah SS. Maka 
eel nun ·di pus 
tenaa 
kerj dicapai li iil I, 
dan ini 
berarti jumlah tenaga kerja yang 
hunlo 
perushu 
peruhaaun alalah 
I, 
dan tinglat 
upah lalah \W. Sebagai akibat dari 
pemhtn pemtwran 
ten lerja oleh persntuan pekerja, kurva penawaran tenaga kerja adalah 
+wpm 
an
dpalrlou oleh 
Si,Si, 
Dengan demikian keseimbangan di pasr dicapai di titik E, 
an 
hers+ jmlal tea kerja yang diunlean 
dalam
pasar all
seL, 
At. J, 
:. 
~ , 
utt 
ieb
W,Ulan n 
anyak .,
dan tingkat upah 
ejulle tmdalean persatuan pelerja lapt 
y 
, , 
I" ·ju el 
,, 
enatkkan 
t
melts1 pwnymttn temp lerj, 
inglat
upah tetapl 
, 
16.5 
:1 
,+Upah dengan Membatasi Penawaran 
" 
D 
s 
--------- 
. 
------ 
I 
I 
w 
---------- 
I
I 
------ 
E 
' I 
s, 
I E 
I 
I 
I 
I 
I 
s 
D 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
0 
L 
Jumlah tenaga kerja 
Menambah Permintaan Tenaga Kerja 
Kedua cara serikat buruh untuk menaikkan upah di atas, mencapai tujuannya dengan membuat 
satu
pengorbanan yang cukup serius, yaitu penggunaan tenaga kerja berkurang. Kekuasaan monopoli 
rang dimiliki pekerja menyebabkan setiap pekerja memperoleh upah yang lebih tinggi dari upah 
di 
dalam pasar persaingan sempurna, akan tetapi jumlah tenaga kerja yang digunakan perusahaan­ 
I 
perusahaan adalah lebih rendah daripada apabila pasar tenaga kerja berbentuk pasar persaingan 
l 
scmpurna. 
Kelemahan di atas dapat dihindarkan apabila penekanan dari usaha serikat buruh dalam 
memperbaiki nasib anggota-anggotanya ialah dengan berusaha menambah permintaan ke atas
tenag a kerja. Apabila usaha tersebut berhasil, bukan saja upah akan menjadi bertambah tinggi
etapi juga jumlah tenaga kerja yang akan digunakan akan bertambah banyak. Gambar 16.6 
I 
menunjukkan keadaan yang baru dijelaskan 
ini. 
Keadaan yang mula-mula berlaku adalah: permintaan 
, 
I 
' I 
i 
ke atas tenaga kerja adalah DD dan penawarannya SS.
Dengan demikian keseimbangan dicapai di titik E, yang berarti tingka
t upah mencapai W
dan jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah L. Usaha-usaha serikat buruh yang bertujuan agar
Perusahaan-perusahaan menggunakan lebih banyak tenaga kerja menyebabkan permintaan ke atas
"cnaga kerja bertambah dari DD menjadi 
D,D,. 
Keadaan keseimbangan yang baru dicapai 
di 
titik 
I 
+ 
�''. yang ber
a
rti_ tingkat upah telah mencapai W, dan jumlah tenaga kerja )'ang dig:1nakan L,. Dapat 
• 
l 
I 
ihat bahwa tingkat upah dan jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah lebih besar daripada 
I i 
cadaan yang sebelumnya. 
361 
I 
, 
I 
--·-----.- ... 2-2--2 ---------- 
BA8 
Permintaan 
o,
s 
D 
---------- ------- 
---------------- 
' 
I 
I 
s 
I 
I 
I 
I 
D 
I 
I 
0 
L 
L, 
Jumlah tenaga kerja 
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukakan oleh serikat buruh untuk menaikkan
perminraan tenaga
kerja. Salah satu cara yang paling bermanfaat adalah dengan berusaha
menaikkan
produktivitas tenaga kerja. Tujuan 
ini dapat dicapai dengan: (i) membuat seminar-seminar mengenai 
masalah pekerjaan yang mereka hadapi dan memberikan kesadaran tentang tanggung jawab para 
' 
I 
pekerja dalam perusahaan,
dan (i)
mengadakan latihan dan kursus yang bertujuan mem; 
f 
­ 
ketrampilan tenaga kerja. Telah dijelaskan bahwa produktivitas besar peranannya ke atas permintaan 
tenaga 
kerja. 
Apabila produktivitas bertambah, kurva MRP akan naik
ke atas, dan mem 
Kin: 
pcngusaha me 
amba 
keuntungannya dengan menggunakan 
lebih banyak pekerja. Cara lain 
dapat menaikkan permintaan ke atas tenaga kerja adalah dengan membuat tuntutan kepada
pemerintah untuk melakukan proteksi yang lebih banyak kepada industri dalam negeri dan membatasi impor. 
yang 
Permintaan 
ke atas produksi dalam negeri yang bertambah akan menaikkan penggunaan 
tenaga kerja. 
PASAR TENAGA KERJA MONOPOLI BILATERAL 
Terdahulu 
telah dibuat analisis berikut: 
(i) 
penentuan tingkat upah apabila pasar tenaga kerja adalah 
monopsoni, dan 
(ii) 
penentuan tingkat upah apabila pasar tenaga ker,a adalah monopoli di pihak 
tcnaga kerja. Dari analisis tersebut dapat dilihat bahwa di dalam pasar monopsoni upah adalah 
lebih rendah 
dari di pasar persaingan sempurna, sedangkan di pasar di mana tenaga kerja mem­ 
punyai kekuasaan monopoli, upah adalah lebih tinggi dari pasar persaingan sempurna. 
• 
362 
I 
UPAH DI PASAR TENAGA KER.JA 
16.7 
D 
MCL 
s 
W ... --- -- - - - 
•• 
____ 
_____ 
c w ------------- 
,._ 
cU 
0 
w, 
I 
I 
­ ---------- 
I 
I 
I
I
I
I 
I 
I 
I 
I 
I 
D 
s 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I
I 
0 
L, 
, 
• 
Jumlah tenaga kerja 
• 
Dengan demikian upah mencapai tingkat yang berbeda sekali di dalam dua pasar tersebut. 
Berdasarkan
kepada kedua analisis tersebut dalam bagian ini
akan diterangkan penentuan tingkat 
di 
dalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral, yaitu di dalam pasar tenaga kerja di mana tenaga 
upah 
kzrj
a bersatu dalam satu serikat buruh, dan di dalam pasar tenaga kerja di
mana hanya terdapat satu perusahaan 
aja yang menggunakan tenaga kerja. 
Dengan menggunakan grafik yang terdapat dalam Gambar 16. 7 dapat ditunjukkan penentuan 
di 
upah 
dalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral. Berturut-turut kurva 
DD 
SS 
dan 
menunjukkan permintaan dan penawaran tenaga kerja. Maka dalam pasar tenaga kerja yang bersifat
persaingan sempurna upah akan mencapai W dan jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah L.
Sedangkan apabila pasar tenaga kerja bersifat monopsoni, tenaga kerja yang akan digunakan
berjumlah L,, dan tingkat upah hanya mencapai W,. Keadaan ini akan menimbulkan ketidakpuasan
kepada persatuan pekerja karena pada tingkat penggunaan tenaga kerja sebanyak L, pekerja menginginkan
memperoleh upah sebanyak W. Dengan demikian di
dalam pasar tenaga kerja monopoli bilateral terdapat
perbedaan yang nyata di antara upah yang dituntut serikat buruh dengan upah yang ditawarkan perusahaan. 
I 
i 
I 
Tingkat upah manakah yang akan berlaku? Biasanya kedua pilihan tersebut tidak akan 
merupakan tingkat upah yang dipersetujui bersama. Tingkat upah yang berlaku biasanya adalah 
di antara W, dan W,, dan yang di dalam perundingan penentuan upah. Jika serikat buruh merupakan
pihak yang lebih kuat, tingkat upah yang berlaku mendekati W,. Tetapi apabila perusahaan adalah
pihak yang lebih kuat, tingkat upah akan mendekati W,. 
• 
363 
• 
BAB ENAMBELAS 
OR-FAKTOR YANG MENIMBUL
PERBEDAAN UPAH 
: 
r. 
·k 
- 
Anda tentunya telah menyadari bahwa di antara para pckerja 
maupun di antara berbagai golongan 
• 
d 
Adkal 
bedaan upah 
itu 
tenaga kerja
terdapat perbedaan upah. lakalanya perbec 
sangat menyolok sekal 
, 
Ada yang upahnya hanya cukup untuk hidup, ada yang memungkinkan suatu kehidupan yang
menyenangkan dan ada pula yang memungkinkan suatu kehidupan yang sangat mewah. Sebagai
contoh bandingkanlah saja pemain bola bayaran yang terkemuka di dunia dengan pemain bola
amatir yang bermain bola sekadar untuk berolahraga. Tentunya anda telah pernah membaca di 
surat kabar 
bahwa di antara mereka terdapat perbedaan pendapatan yang sangat besar sekali. 
Contoh-contoh lain tentang wujudnya perbedaan upah yang menyolok di antara tenaga kerja 
dapat 
dengan mudah anda cari lebih lanjut. Analisis di sini bertujuan untuk menerangkan faktor­ 
faktor 
yang menyebabkan wujudnya perbedaan upah tersebut.
Faktor-faktor penting yang menjadi sumber dari perbedaan upah (i) di antara pekerja­
pekerja di dalam suatu jenis kerja tertentu, clan (ii)
di antara berbagai golongan pekerjaan adalah: 
• Perbedaan corak permintaan dan penawaran dalam berbagai jenis pekerjaan.
• Perbedaan dalam jenis-jenis pekerjaan.
• Perbedaan kemampuan, keahlian dan pendidikan.
• Terdapatnya pertimbangan bukan keuangan dalam memilih pekerjaan.
• Ketidaksempurnaan dalam rnobilitas tenaga kerja. 
PERMINTAAN DAN PENAWARAN TENAGA KERJA 
• 
Permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam sesuatu jenis pekerjaan sangat besar peranannya
dalam menentukan upah di sesuatu jenis pekerjaan. Di dalam sesuatu pekerjaan di mana terdapat
penawaran tenaga kerja yang cukup besar tetapi tidak banyak permintaannya, upah cenderung
untuk mencapai tingkat yang rendah. Sebaliknya di dalam sesuatu pekerjaan di mana terdapat
penawaran tenaga kerja yang terbatas tetapi permintaannya sangat besar, upah cenderung
untuk mencapai tingkat yang tinggi. Perhatikan sajalah perbedaan pendapatan akuntan clan ahli
ckonomi. Penawaran ahli ekonomi relatif lebih banyak dari penawaran akuntan. Maka walaupun
perrnintaan ke atas mereka relatif harnpir sarna, ahli ekonomi menerima upah yang lebih
rendah dari akuntan. 
PERBEDAAN CORAK PEKER]AAN 
cgjatan ckonomi mcliputi berbagai jenis pekerjaan. Ada di antara pekerjaan tersebut merupakan
pckerjaan yang ringan dan sangat mudah dikerjakan. Tetapi ada pula pekerjaan yang harus
dikerjakan dcngan mengeluarkan tenaga fisik yang besar, dan ada pula pekerjaan yang harus
dilakukan dalam lingkungan yang kurang menyenangkan. Perhatikan saja pekerjaan seorang
pesuruh yang bckcrja di kantor yang ada penyaman udaranya (AC) dengan tukang, pekerja pertanian,
dan pekerja-pekerja lapangan. Golongan pekerja yang belakangan ini biasanya akan menuntut
dan mcmpcrolch upah yang lcbih tinggi daripada pesuruh kantor karena mereka melakukan
kerja yang lebih memerlukan tenaga fisik dan bekerja dalam keadaan yang kurang menyenangkan. 
364 
AN UPAH
DI PASAR TENAGA KER.JA 
pc!' 
%eRBEDAAN KEMAMPUAN, KEAHLIAN, DAN PENDIDIKAN 
._,mpuan, ketmampilan dan keahlinn para pekerja di
dalam sesuatu jenis pckerjaan adalah berbeda. 
�t1l l:thir_iah segoloi
1
gan pekerja me1:npunyai lcepanclaian, ketekunan clan ket�litia� yang 
_ baik. Sifat tersebut menyebabkan mereka mempunyai produktivitas yang lebih tinggi. 
Ma3 
~~a 
pengusaha biasanya tidak segan-segan untuk memberikan upah yang lebih tinggi keP
~ekerja yang seperu tu. 
, 
palam perekonomian yang semakin maju kegiatan-kegiatan ekonomi semakin memerlukan 
~aca 
terdidik. Manajer profesional, tenaga teknik, tenaga akuntan, dan berbagai tenaga profesionl 
amya akan selalu diperlukan untuk memimpin perusahaan modern dan menjalankan keg1atan
produksi secara modern. Biasanya makin rumit pekerjaan yang diperlukan, makin lama mas@
�didikan dari tenaga ahli yang diperlukan. Maka pendidikan yang panjang tersebut menyebabkan 
«ak
banyak tenaga kerja yang dapat mencapai taraf pendidikan yang tinggi. Kekurangan penawaran 
pert itu menyebabkan upah yang diperoleh tenaga terdidik adalah lebih tinggi daripada P"?
%ekerja yang lebih rendah pendidikannya. Di samping itu tenaga kerja yang lebih tinggi pendidikan­ 
«yea 
memperoleh pendapatan yang lebih tinggi karena pendidikannya mempertinggi kemampuan 
kerja dan selanjutnya kemampuan kerja menaikkan produktivitas. 
PERTIMBANGAN BUKAN KEUANGAN 
Daya tarik sesuatu pekerjaan bukan saja tergantung kepada besarnya upah yang ditawarkan.
Ada tidaknya perumahan yang tersedia, jauh dekatnya kepada rumah pekerja, apakah ia ada di
kota besar atau di tempat yang terpencil, clan adakah pekerja tersebut harus berpisah dari
keluarganya atau tidak sekiranya ia menerima tawaran sesuatu pekerjaan, adalah beberapa
pertimbangan tambahan yang harus dipikirkan. Juga harus dipertimbangkan suasana kerja di
dalam perusahaan yang dimasuki. Adakah terdapat hubungan yang baik di antara para pekerja,
misalnya, adalah suatu pertimbangan yang harus difikirlcan dalam menentukan tingkat
pendapatan yang dituntutnya.
Faktor-faktor bukan keuangan di atas mempunyai peranan yang cukup pen ting pada waktu
seseorang memilih pekerjaan. Seseorang sering sekali bersedia menerima u
pah yang lebih rendah 
• 
apabil
a beberapa pertimbangan bukan keuangan sesuai dengan keinginannya. Sebaliknya pula, apabila
faktor-faktor bukan keuangan banyak yang tidak sesuai dengan keinginan seorang pekerja, ia akan
menuntut upah yang lebih tinggi sebelum ia bersedia menerima pekerjaan yang ditawarkan. 
MOBILITAS TENAGA KER]A 
Dalam teori sering sekali dimisalkan bahwa terdapat mobilitas faktor-faktor produksi, termasuk
juga mobilitas tenaga kerja. Dalam konteks mobilitas tenaga kerja pemisalan ini berarti: kalau
dalam pasar tenaga kerja terjadi perbedaan upah, maka tenaga kerja akan mengalir ke pasar
tcnaga kerja yang upahnya lebih tinggi. Perpindahan tersebut akan terus berlangsung sehingga tidak
terdapat lagi perbedaan upah. Pemisalan ini adalah sangat berbeda dengan kenyataan yang wujud
di dalam praktek. Upah dari sesuatu pekerjaan di berbagai wilayah dan bahkan di dalam sesuatu
wilayah tidak selalu sama. Salah satu faktor yang menimbulkan perbedaan tersebut adalah
ketidaksempurnaan dalam mobilitas tenaga kerja. 
365 
BAB ENAMBELA3 
Faktor Geografis 
Faktor geografis merupakan salah satu sebab yang menimbulkan ketidaksempurnaan
mobilita¢ 
tenaga kerja.
Adakalanya di tempat-tempat tertentu terdapat masalah kekurangan buruh walaupun
tingkat upah
lebih tinggi, scdangkan di tempat lain terdapat pengangguran dan
tingkat upahnyy%
relatif rendah. Dalam keadaan seperti itu adalah wajar apabila para penganggur tersebut pindah a 
tempat di mana kekurangan tenaga kerja dihadapi. Dalam kenyataannya perpindahan tersebut
belum tentu berlaku. 
Kcengganan 
untuk meninggalkan kampung halaman dan sanak saudara sering 
sckali 
mencegah orang untuk pindah ke tcmpat lain, walaupun upah dan kesempatan untuk maju 
lebih bcsar. 
Faktor Institusional 
Ketidaksempurnaan 
dalam mobilitas tenaga kerja discbabkan pula oleh faktor-faktor institusionaj. 
Di pckerjaan-pekerjaan 
tertentu terdapat organisasi-organisasi profesional yang berusaha membatasi 
profesional yang baru. Tujuannya adalah untuk menjamin supaya pendapatan
mereka tetap berada pada tingkat yang tinggi. Di negara kita faktor institusional tidaklah merupakan
faktor yang
pen ting yang menghambat mobilitas tenaga kerja. Tetapi di
beberapa negara, pembatasan
institusional tersebut adakalanya cukup serius. Sebagai contoh, serikat-serikat buruh di
Amerika
Serikat adakalanya menuntut kepada majikan untuk tidak mengambil pekerja yang tidak menjadi
anggota serikat buruh. 
kemasukan tenaga 
, 
• 
RINGKASAN DAN KONSEP PENT1NG 
+ 
I 
RINGKASAN 
• 
• 
- 
1. Dalam teori ekonomi tidak dibedakan di antara istilah gaji clan upah. Dalam teori ekonomi
hanya digunakan istilah upah-yaitu ganjaran/pembayaran yang diterima tenaga kerja dari
melakukan suatu kegiatan ekonomi atau untuk menghasilkan barang atau jasa. 
2. Tingkat upah pekerja sangat erat hubungannya dengan tingkat produktivitasnya. Biasanya,
semakin tinggi produktivitas pekerja, semakin tinggi pula tingkat upahnya. Peningkatan
produktivitas biasanya clisebabkan oleh salah satu atau gabungan faktor berikut: kemajuan
teknologj, peningkatan pendidikan, kemahiran dan keterampilan tenaga kerja, dan perbaikan
dalam organisasi perusahaan dan masyarakat. 
• 
• 
3. Penentuan upah sangat bergantung kepada pasar tenaga kerja yang wujud. Pasar tenaga kerja
dapat dibcdakan kepada 
4 
bentuk yang berikut: 
I 
a, Pasar persaingan sempurna: upah ditentukan oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja. 
b, 
Pasar tenaga kerja monopsoni: upah ditentukan oleh pengusaha dan tingkatnya lebih rendah
dari di pasar persaingan sempurna. 
t 
366 
• 
• 
• 
~euN UPAH DI PASAR TENAGA KERJA 
yang 
Icbih 
taggi dari yang berlaku di pasar persaingan sempurna. 
, pAsar
monopoli bilateral: Tingkat upah tidak dapat ditentukan. Tingkat yang dicap 
ergantung kepada kemampuan perusahaan untuk menekan upah dan kemampuan serikat
ruh menuntut upah yang lebih tinggi. 
, p; 
setiap perekonomian selalu terdapat perbedaan upah di antara pekerja. Faktor utama ya6
~embedakannya: 
(i) 
sifat permintaan dan penawaran setiap golongan pekerja, (ii) perbedaan
~«his pekerjaan, (iii) perbedaan kemampuan, pendidikan dan pengalaman, (iv) mobilitas ten8 
e, (v)
faktor yang bersifat bukan-keuangan yang mempengaruhi sikap pekerja dalam memilih
Bekerjaan, dan (vi) beberapa faktor geografis dan insitusional. 
' 
I 
• 
KONSEP PENTING 
Biaya marjinal tenaga kerja: Pertambahan biaya dalam kegiatan memproduksi yang berupa
pembayaran kepada seunit (seorang) pekerja baru yang digunakan. Dalam pasar tenaga kerja yang 
bersifat persaingan sempurna, biaya marjinal tenaga kerja adalah sama dengan tingkat upah. 
• 
Indeks harga: Angka-angka yang menggambarkan 
(i) 
tingkat harga rata-rata pada suatu periode 
tertentu,
dan (ii) perubahan tingkat harga rata-rata dari satu periode ke periode lainnya. 
Monopoli bilateral: Pasar tenaga kerja di mana perusahaan maupun pekerja (melalui serikat 
buruh) mempunyai kuasa monopoli. 
Pasar tenga kerja: Tempat atau institusi di mana pengguna tenaga ke
rja (perusahaan) dan pemilik
tenaga kerja (rumah tangga atau serikat buruh) berinteraksi untuk menentukan upah tenaga 
kerja. 
roduktivitas pekerja: Tingkat kemampuan tenaga kerja untuk memproduksikan suatu barang 
Pada 
suatu periode tertentu. 
�pah riil: l(emainpuan Ltpali yang diterima pekerja untuk membeli b
arang dan jasa. Upah riil 
entukan berdasarkan kepada tingkat harga yang berlaku pada tahun dasar. 
Pah uang/nominal: Nilai dalam bentuk uang yang diterima pekerja sebagai imbalan dari
melakul an 
suatu pekerjaan. 
• 
367 
• 
BAB ENAMBELAS 
PERTANYAAN DAN LATIHAN 
PILIHAN GANDA 
• 
1. Dari faktor-faktor di bawah ini yang manakah yang paling menentukan upah pekerja?
A. Masa kerja seorang pekerja di dalam suatu perusahaan.
B. Jam kerja yang dilakukannya dalam seminggu atau sebulan.
C. Tingkat pendidikan yang telah diperolehnya.
D. Produktivitas yang dicapai pekerja tersebut dalam menjalankan tanggung jawabnya dalam
perusahaan. 
' 
2. Dalam pasaran tenaga kerja yang bersifat monopoli bilateral tingkat upah di pasar terutama 
tergan tung kepada
A. tingkat upah yang ditentukan oleh permintaan clan penawaran tenaga kerja.
B. tingkat upah yang akan memaksimumkan keuntungan perusahaan .
C. tingkat upah yang berada di antara yang ditentukan pasar monopsoni clan yang dituntut
serikat buruh dalam pasar tenaga kerja monopoli.
D. tingkat upah yang dituntut serikat buruh. 
• 
3. Faktor yang manakah dari yang berikut merupakan faktor terpenting yang membedakan upah
di antara berbagai jenis pekerjaan?
A. Tingkat pendidikan pekerja.
B. Lamanya pekerja bekerja dalam suatu pekerjaan (pengalaman kerja).
C. Kemahiran, ketrampilan clan pendidikan pekerja.
D. Jenis kerja yang dilakukan oleh pekerja-pekerja yang ada dalam perusahaan tersebut. 
ESEI 
1. Apakah perbedaan di antara upah uang dan upah riil? Bagaimana caranya menghitung upah
riil? Terangkan peranan produktivitas pekerja dalam menentukan upah riil. Apakah faktor­
faktor penting yang menentukan produktivitas pekerja? 
2.
Apakah monopsoni? Terangkan perbedaan penentuan tingkat upah di mana pasar faktor
produksi bersifat pasar persaingan sempurna dengan pasar faktor produksi yang bersifat 
• 
monopson1. 
• 
• 
3. Apakah yang dimaksudkan dengan (i) monopoli dan (i) monopoli bilateral dalam pasar tenag
kerja? Terangkan penentuan upah di pasar tenaga kerjz yang bersifat monopoli. Dalam pasa
tenaga kerja yang bersifat monopoli bilateral bagaim.anakah tingkat upah ditentukan?
4. Uraikan faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan upah di antara pekerja dalam satu jenis
pekerjaan, dan di antara pekerja dalam kegiatan ekonomi yang berbeda. 
368 
UPAH DI PASAR TENAGA KEJA 
ENTUAN 
pEN 
A7IF 
-rabel di ba,val1 ini menunjukkan upah uang yang cliteri'm 
h 
t h n di antara 
l 
1 
. d
1 
• ' 
• 
a 
apckerja Ia/am ta un-au 
4999-2005 dan indeks harga pada tahun-tahun tersebut. Tentukan upah riil pada berbagai tahun
tersebut. 
I 
Tahun 
Upah uang
Indeks harga 
Upah riil 
I 
1998 
Rp 350000
100 
... 
I 
Rp 
1999 
400000 
... 
110 
2001 
420000 
112 
2002 
t 
••• 
480000 
120 
I 
2003 
••• 
520000 
I 
125 
2004 
• • • 
I 
600000 
135 
2005 
••• 
700000 
145 
... 
I 
I 
I 
2. Misalkan ciri-ciri pasaran buruh dalam sesuatu industri adalah: (i) tidak ada serikat buruh dalam
industri tersebut, dan (ii) terdapat banyak perusahaan yang menggunakan tenaga kerja yang
ditawarkan. Angka-angka di bawah ini menunjukkan penawaran dan permintaan tenaga buruh
yang akan berlaku pada berbagai tingkat upah. 
Upah 
Penawaran tenaga kerja 
Permintaan tenaga kerja 
Rp20000
30000
40000
50000
60000
70000 
4
5
6 
13 
1 1 
9 
7 
.7 
' 
8 
5 
9 
3 
I 
I 
I 
•
• 
I 
a. Lukiskan kurva permintaan dan penawaran tenaga kerja dalam industri tersebut.
b. Misalkan perusahaan-perusahaan membuat persepakatan untuk secara bersama meminta
tenaga kerja di pasar (maka mereka menjadi monopsoni). Hitunglah biaya marjinal tenaga
kerja dalam industri tersebut dan lukiskan kurva biaya marjinal tenaga kerja dalam grafik
yang anda buat untuk menjawab pertanyaan (a).
c. Bandingkan keseimbangan di pasar tenaga kerja di dalam pasaran persaingan sempurna dan
dalam pasaran monopsoni. 
369 
• 
- 
I 
eun un 
HAL-HAL YANG DITERANGKAN 
• Definisi sewa ekonomi.
• Perbedaan antara sewa ekonomi dan pendapatan pindahan.
• Sewa tanah sebagai satu surplus.
• Permintaan terhadap modal dan produktivitas modal.
• Penentuan tingkat bunga dan perbedaan bunga nominal dan bunga riil.
• Teori-teori yang menerangkan sebab-sebab pengusaha memperoleh
keuntungan. 
Uraian dalam bab yang lalu telah melihat beberapa aspek yang berhubungan dengan pendapatan
faktor procluksi yang pertama, yaitu upah tenaga kerja. Upah merupakan bagian yang paling penting
dari pendapatan kepada faktor-faktor produksi. Seperti telah diterangkan dalam Bab Satu, di
samping tenaga kerja, terdapat tiga faktor procluksi yang lain, yaitu: tanah, modal dan keahlian
keusahawanan. Penclapatan clari ketiga-tiga faktor procluksi tersebut adalah sewa, bunga dan 
keuntungan. Dalam bab ini akan dianalisis aspek-aspek pokok yang perlu diketahui mengenai
ketiga jenis pendapatan faktor produksi tersebut. 
SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PIND 
Dalam menerangkan mengenai sewa ekonomi dan pendapatan pindahan ada beberapa persoalan yang 
perlu diperkenalkan terlebih dahulu. Pertama sekali akan diterangkan dua definisi yang berbed
mengenai sewa ekonomi. Sesudah itu akan diterangkan tentang sewa tanah, yang merupakan
satu bentuk khusus dari sewa ekonomi. Selanjutnya akan diterangkan perbedaan pengertian di
antara sewa ckonomi dan pendapatan pindahan. 
. 
DEFINISISEWAEKONOMI 
Dalam membicarakan mengenai sewa ekonomi perlu dibedakan di antara definisi yang bersifat 
370 
• 
g DAN KEUNTUNGAN 
.a,
BUN 
"""efinisi yang mengaitkan scwa ckonomi dengan pendapatan pindahan atau trans/' 
da 
m 
uf11 
airs 
rnisi Umum 
D 
·' 
.tertian yang umum pada dasarnya sewa ekonomi dapatlah diartikan sebag 
tam pe 
:
1 
D" 
~g dibayar ke atas penggunaan tanah dan faktor-faktor produksi lainnya 
barga·�ah penawarannya tidalc dapat ditambah. Ketika masalah sewa mulai diperhatikan 
yan g 
�li ekonomi, pengertian itu terutama dilcaitl<an l<epacla sewa tanah, yaitu pembayaran yang 
6tech
a 
.: 
··] 
• 
r:. 
de 
ilakukan oleh petani-petani ke atas tanah-tanah pertanian yang disewanya 
un-tuan 
tar 
tua° 
"_~amasa itu. Seperti dapat dilihat dari definisinya di atas, pengertian sewa meliputi art yang
"[ Konsep itu meliputi pula "pembayaran kepada faktorfaktor produksi lainnya yang penaarannya 
eb! 
• 
. 
.. 
de 
Ell dapat ditambah. Maka, berdasarkan kepada pengertian yang luas ini, pendapatan 
lar 
seorang 
anyi terkenal (seperti Michael Jackson), seorang pemain bola bayaran (seperti Maradona), dan 
'_~~~en petinju terkenal dari bertinju (seperti Muhammad Ali), adalah juga tergolong sebaga 
pen 
. 
gewa
ekonom1.
Pengertian sewa ekonomi mempunyai arti yang sangat berbeda dengan pengertian sewa 
dlam pembicaraan sehari-hari. Dalam pembicaraan sehari-hari sewa pada umumnya diartikan 
«bagai pembayaran yang dilakukan suatu keluarga ke atas rumah yang disewanya, atau pembayaran
seorang pengusaha ke atas bangunan atau toko milik orang lain yang digunakannya. Arti sewa 
• 
dlam pembicaraan sehari-hari tersebut tidaklah sama dengan sewa ekonomi, karena sewa rumah,
gedung atau
toko tersebut telah meliputi bunga yang dibayarkan kepada modal yang digunakan
untuk mendirikan bangunan-bangunan tersebut. 
• 
J 
Definisi Lain 
Segolongan ahli ekonomi mendefinisikan sewa ekonomi secara berikut:
sewa ekonomi adalah
bag
ian pembayaran ke atas sesuatu faktor produksi yang melebihi dari pendapatan 
yang
diterimanya dari pilihan pekerjan lain yang terbaik yang mungkin dilakukannya. 
Definisi ini mengandung pengertian yang agak berbeda dengan definisi yang telah dibuat terlebih
dahulu. Di dalam definisi ini sesuatu faktor produksi dipandang sebagai mempunyai beberapa
egunaan. Pendapatan yang dibayar kepada sesuatu faktor produksi dapat dibedakan dalam dua
agian. Bagan pertama dinamakan pendapatan pindahan atau transfer earnings, yaitu bagian
dari pendapatan terscbut yang digunakan untuk mencegah faktor produksi tersebut digunakan
ntuk kegiatan ckonomi yang lain. Bagian kedua dinamakan sewa ekonomi, yaitu bagian dari
Pendapatan yang merupakan perbedaan di antara pendapatan yang diterima dengan pendapatan
Pindahan. Hal ini akan dijelaskan lebih lanjut dalam bagian yang kemudian dari uraian 
mengr : 
<e 
cna sewa ckonomi. 
TANAH DAN SEWA EKONOMI 
"" merupalean faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat diubah, yaitu jumlah 
ak 
de 
• 
r. 
' 
1annya 
Y 
a1)at ditambah atau dikurangi. Yang clapat cl1lal<t1l<a11 aclalal, 1nen1perbail(i OlLitti d .· 
0g
tersc4 
h 
.. 
a, 
tar 
tana 
misalnya dengan menyediakan irigasi yang baik di tanah-tanah yang digunak
an untuk 
371 
BAB TUJUHBELAS 
persawahan, dan membuat proyek-proyek mencegah banjir di tanah-tanah yang sering digenangij 
air. 
Scbagai akibat dari sifat penawaran tanah seperti yang dinyatakan ini, di dalam analisis ekonomi
kurva penawaran
tanah bersifat tidak elastis sempurna.
Analisis ke atas penentuan sewa tanah banyak dilakukan oleh ahli-ahli ekonomi yang hidup
pada permulaan abad kesembilan belas. Pandangan David Ricardo,
salah satu 
ahli 
ekonomi Klasil 
yang terkemuka, sampai sekarang masih selalu disinggung apabila analisis mengenai sewa ekonomi
dilakukan. Pada masa hidupnya terdapat perdebatan tentang sebab-sebabnya harga jagung sangat tinggi. Sebagian 
ahli ekonomi berpendapat bahwa harga yang tinggi tersebut disebabkan karena tuan tanah
menuntut sewa yang tinggi ke atas tanah yang dimilikinya. Berdasarkan kepada pendapat ini 
mereka mengusulkan agar pemerintah mengawasi sewa tanah yang dituntut 
tuan-tuan 
tanah. Beberapa 
ahli 
ekonomi, termasuk Ricardo mempunyai pendapat yang berbeda. Menurut Ricardo harga
jagung yang tinggi disebabkan oleh permintaan yang banyak sedangkan penawarannya kurang
mencukupi. Harga jagung yang tinggi tersebut menyebabkan para petani ingin menanam jagung
lebih banyak clan menaikkan permintaan mereka ke atas tanah, maka sewa tanah bertambah tinggi.
Dengan demikian bukan sewa tanah yang tinggi yang menyebabkan harga jagung tinggi. Yang benar
adalah yang sebaliknya, yaitu: harga jagung yang tinggi menyebabkan sewa tanah yang 
tinggi. 
Ahli-ahli ekonomi di zaman modern ini, dan tentunya anda juga, tidak susah untuk memahami
pendapat Ricardo di atas. Analisisnya dipandang sebagai penjelasan yang tepat di dalam menerangkan
sebabnya sewa tanah tinggi. Dengan menggunakan grafik seperti yang terdapat dalam Gambar
17 .1 pandangan yang dikemukakan oleh Ricardo dapat diterangkan clan dibuktikan dengan
mudah. Kurva SS menggambarkan penawaran tanah, clan penawaran tersebut bersifat tidak
elastis sempurna karena penawaran tanah tidak dapat ditambah atau dikurangi. Oleh karena sifat 
GAMBAR 17.1 
• 
Penentuan Sewa Tanah 
' 
b, 
s 
0, 
0, 
---- 
E, 
R, 
R 
0 ------ 
3 
G 
• 
s 
• 
Jumlah 
372 
guNGA DAN KEUNTUNGAN 
sew. 
tanah yang seperti 
itu, besarnya sewa tanah tergantung sepenuhnya kepad 
,«saran 
p'',an ke
ntas tanah
terscbut. 
emu"" 
; 
i, 
• 
Makin tinggi
permintaan, makin tinggi pula sewa tanah yang harus dibayar. Sedangkan 
~~ietan ke atas tanah tergantung kepada sampai 
di 
mana besarnya permintaan barang-baran 
�ogrlll}Jt\t dihns1lknn di atas tanah tersebut. I�cmbali l<epada pembicaraan mengenai harga jagung, 
_~Ian pada mulanya harga barang terscbut tidak terlalu tinggi dan tdak terlalu rendah. Berdasarkan 
da produksi yang harus dicapai pada harga terscbut, keinginan petani untuk menggunaka 
~~ah adalab
seperti yang ditunjukkan oleh kurva D,D,,
Maka sewa tanah mencapai sebesar 
h, 
(ealkan secara mendadak, mungkin karena permintaan dari luar negeri yang bertambah bes@a5,
~ra jagung mengalami kenaikan yang sangat tinggi. Lebih banyak orang ingin menanam
~ng. Maka permintaan ke atas tanah 
bergeser 
menjadi 
D, D,. 
Sebagai akibatnya sewa tanah nak 
Ai R,
menjadi R,. Sekiranya keadaan yang sebaliknya yang berlaku, yaitu harga jagung sang'
~erosot, permintaan ke atas tanah untuk ditanami jagung akan merosot juga. Katakanlah per
~intaan terhadap tanah menurun dari D,D,
menjadi D,D,.
Akibatnya sewa tanah akan turun dar 
R menjadi R,. Analisis yang sederhana ini menerangkan dan mengukuhkan pandangan Ricardo. 
TANAH ADALAH SUATU SURPLUS 
SEWA 
• 
I 
Dipandang dari sudut penawarannya, tanah adalah sangat berbeda dengan faktor-faktor produksi
yang lainnya. Ia merupakan satu-satunya faktor produksi yang tidak dapat berubah penawarannya.
Tenaga kerja akan selalu bertambah, begitu juga dengan modal dan keahlian keusahawanan. Jga
dibandingkan harta tetap lainnya, seperti misalnya rumah, bangunan perkantoran dan bangunan
pertokoan, terdapat perbedaan seperti yang dijelaskan terscbut. Harta-harta tetap yang belakangan
dinyatakan ini juga jumlahnya dapat ditambah.
Apabila sewa rumah, bangunan perkantoran dan bangunan pertokoan mengalami kenaikan
yang cukup tinggi maka akan timbul perangsang kepada para pengusaha untuk menambah
penawaran bangunan-bangunan tersebut. Sebaliknya pula, apabila sewa berbagai bangunan tersebut
terlalu rendah kalau dibandingkan dengan modal yang ditanamkan untuk menyediakan bangunan­
bangunan tersebut, para pemilik modal tidak akan menanamkan modalnya 
ke 
sektor bangun­ 
I 
bangunan. Hal yang sama juga terjadi di berbagai faktor produksi lain di luar tanah. Misalnya, lebih
banyak jumlah penduduk yang akan menawarkan tenaganya di pasar apabila upah tinggi, dan
penawaran tenaga kerja akan berkurang apabila tingkat upah rendah.
Harga (sewa) tanah tidak dapat melakukan peranan yang sama seperti harga faktor produksi
hainnya. Maksudnya, perubahan-perubahan sewa tanah tidak akan menimbulkan pengaruh/efek
apa pun kepada penawarannya. Perubahan sewa tidak akan mengubah penawaran tanah. Telah
ditunjukkan dalam Gambar 17.1 dan dalam uraian mengenainya, berapa besar pun perubahan
scwa tanah yang berlaku, penawaran tanah tidak akan mengalami perubahan. Apakah sewa tanah
adalah nol atau bernilai berjuta-juta rupiah, jumlah penawaran tanah tidak akan bertambah atau
bcrkurang. Sifat penawaran tanah yang seperti 
it 
menyebabkan ahli ekonomi menganggap sewa tanah sebagai 
9uatu 
surplus. Maksudnya, sewa tanah bukanlah suatu pembayaran 
atau 
perangsang untuk menjamin 
gar tanah dapat disesuaikan jumlah dan penawarannya dengan yang diperlukan dalam berbagai
egiatan ekonomi. Apakah sewanya nol, atau sedikit, atau sangat tinggi, jumlah tanah yang tersedia
ntuk digunakan dalam kegiatan ekonomi tetap sama banyaknya. 
373 
• 
I 
BAB TUJUHBELAS 
SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN 
Dalam mcnguraikan arti sewa ckonomi tclah dinyatakan dua definisi dari pengertian tersebut.
Yang pertama adalah definisi yang sedcrhana, dan yang kedua adalah definisi yang telah lebil
disempurnakan lagi olch ahli-ahli ckonomi. Di dalam bagian ini lcbih lanjut akan diterangkan
definisi sewa ckonomi yang telah disempurnakan terscbut.
Setiap faktor produksi, termasuk tanah, dapat digunakan untuk berbagai kegiatan
memproduksi. Tanah, misalnya, dapat digunakan untuk kegiatan pertanian dan dapat pula digunakan
scbagai tempat mendirikan industri, atau untuk daerah pemukiman. Sebagai tempat untuk
kegiatan pertanian tanah dapat pula digunakan untuk berbagai kegiatan pertanian, yaitu untuk
menanam jagung, atau padi, atau pohon buah-buahan, dan scbagainya.
Kalau tanah ditinjau sebagai tempat di mana bcberapa kegiatan ekonomi dapat dilakukan
kc atasnya, penawaran tanah untuk sesuatu tujuan kegiatan yang dapat dilakukan di tanah tersebut 
tidak 
perlu lagi dipandang sebagai tidak elastis sempurna. Penawaran tanah untuk ditanami jagung, atau
padi, atau untuk dijadikan perumahan, sama sifatnya dengan penawaran faktor produksi lainnya.
Kurva penawaran tanah untuk sesuatu tujuan -- misalnya ditanami jagung --sifatnya adalah : semakin
tinggi pembayaran untuk penggunaan seunit tanah, semakin banyak tanah yang ditawarkan untuk
tujuan tersebut. Apabila analisis ke atas penggunaan tanah dipandang dari sudut seperti itu,
pembayaran ke atas penggunaan tanah perlu dibedakan menjadi dua macam pembayaran, yaitu 
sewa ekonomi clan pendapatan pindahan. 
Dalam pengertian yang sudah lebih disempurnakan, sewa ekonomi juga dinikmati oleh
faktor-faktor produksi lain yang penawarannya semakin bertambah apabila harganya na.ik. Tenaga
kerja, sebagai contoh, juga akan memperoleh sewa ekonomi. Perhatikanlah Gambar 17.2. Kurva
DD 
= 
MRP clan SS berturut-turut menggambarkan permintaan dan penawaran tenaga kerja. 
GAMBAR 17.2
Sewa Ekonomi yang Diperoleh Tenaga Kerja 
D 
s 
w 
--------------- 
Sewa 
.c:. 
ekonomi 
c 
0 
I 
2 
s 
I
I 
endapatan 
I 
W, 
pindahan 
I 
D=MRP 
I 
I 
I 
I 
0 
L 
Jumlah pekerja 
374 
a 
UNGA DAN KEUNTUNGAN 
$eW. 
teseimbangan tercapni di titik E, de
1 
Mal" 
,e. 
1., 
'· Ian 
erarti 
tingle 
yang digunakan adalah 
L. 
Tenaga kerja je,"pah mcncapai W 
dan 
jumlah tenaga 
~nginkan upah sebanyak W untuk dipet ._' menerima upah scbanyak 
W, 
dan ia juga 
me"!"? 
; • 
[ee. 
pekerjakan. Ml 
ekonomi, Tenaga
kerja sebelumnya me 
.:. 
.:. 
; 
sh 
4, 
'aka tenaga kerja kc-L tidal menerima 
« 
.
SS '' 
1enghadapi kead: 
b 
. 
1a1: 
.
bng1i,n kt1r,
1R 
yang beracla cli ai,ta•·a 
b 
'c aa.n .yang erbeda. Sepert1 clapat d1l1hat 
d 
n
<ra sumbu 
it 
" 
.. 
.. ), \'{IE. J(eadaan tersebt1t t11e11ggainba k 
tegak l 
ct 
v 
3a 
b 
1, 
an titik E, kurva tersebut berada di 
1! 
. 
' 
arkan ahwa 
L) bcrsedin 111ener1111a Lt\1al1 yang lebih rer l 1 1 
tc 
. 
enaga <et Ja sebelL1m 
le 
" 
L 
(cli antara 
O 
clan 
nan dari 
W. MIe 
, terscbut, makin
rendah upah yang di"si· 
A 
: 
1akin mendekati O kedudukan tenaga 
crj 
. 
. 
mintanya. Namun d 
d kl,irn),a 111as111g-111as111g mein.p . 1 1 
ile 
: 
em, <Jan, seuap tenaga lceria tersebL1t 
.: 
3' 
pd
eroleh upah scbanyak W.
Be»rte 
~~eak daripada yang mereka tuntut. Kclcbil 
. 
· 
erarti mereka menerima lebih 
id t¢ 
ba0)", 
st ,' 
re 
ihan tersebut adalah sewa ekonomi. Dengan 
d mikian penelaparan se urt1 tenag J 
• 
b 
· 
;a 
c1 
era selanyak OLEW d.
dibcdk 
·
di 
;, 
·i 
(i) 
±l 
lapat libedakan menyaa1 
ua bagian, yaitu 
(i) 
sewa ekonomi, 
di 
·. 
ut 
• 
.. 
'yang litunjukkan oleh segitiga W,EW,
dan (ii) 
cndapatan p1ndahan, yang d1tt1njul<l{an oleh OLEW 
1 
(C , 
P
1. . 
1. 
1 
a,.ata11: 
ana 1s1s yang sama cdapat 
digunakan untuk menerangkan bagaimana pc d: 
I 
I 
d; 
. 
· 
·. 
a1a endapatan lari tanah untuk sesuatu kegunaan 
tertentu terbagi menjadi sewa ekonomi dan pendapatan pindahan). 
I 
I 
MODAL DAN SUKU BUNGA 
Pembayaran ke atas modal yang dipinjam dari pihak lain dinamakan bunga. Ia biasanya dinyatakan
scbagai persentasi dari modal yang dipinjam, seperti misalnya 
10 
persen, 
12 
persen atau 
15 
persen. 
Bunga yang dinyatakan scbagai persentasi dari modal dinamakan suku bunga. Pada
umumnya persentasi yang dinyatakan menunjukkan suku bunga dari scjumlah modal di
dalam satu tahun. Dengan demikian kalau dinyatakan suku bunga adalah 
15 
persen, artinya 
adalah: modal yang dipinjamkan memperoleh suku bunga sebanyak 
15 
persen setahun. 
Di dalam perekonomian modern perusahaan-perusahaan memerlukan modal untuk 
menjalankan dan memperbesar usahanya. Sebaliknya rumah tangga memiliki kelebihan
pendapatan yang dapat dipinjamkan dengan harapan 
untuk 
memperolch bunga. A\nalisis dalam 
bagian ini bcrtujuan untuk menerangkan hal-hal berikut: 
• Faktor utama yang menentukan permintaan dana modal.
• Faktor utama yang menentukan penawaran tabungan oleh masyarakat.
• Teori-teori yang menerangkan penentuan suku bunga. 
, 
d"():tt bclJera[Ja cl11gl<nt bt1r1ga cl1 c:lnlnt11 perelconoh11an. 
• cbal-scbanya 
S b b b b 
ter@tap 
' 
• Perbedaan di antara suku bunga nominal dan suku bunga riid. 
PRODUKTIVITAS MODAL 
M 
I I 
Clana 111oclal? Ba1ralrnH11nl<,nl1 seora11g \Jc11gL1sal1n al,nn 
Cngapakah 
r 
u
saha memerlukan I " 
" 
al«ah 
para 
penguS 
eh hesil yang saya peroleh dari menggunakan dana yang 
enjawnb 
err 
berikut:
Berapakah 
nas 
"" 
:..: 1: 
al 
pertanyaan 
mS' 
;j 
? Dun persoalan yang dinyatakan ini akan dibahas 
dalam 
8ya kumpulkan dan akan diinvestasikan 
" 
bagian ini. 
375 
r IS 
' 
BAB TUJUHBELAS 
Peranan Modal dalam Perekonomian 
Dalam setiap perekonomian kegiatan memproduksi memerlukan barang modal. Dalam
perekonomian yang sangat primitif sckali pun, barang modal diperlukan. Jala, cangkul, bajak adalah
beberapa barang modal dalam perekonomian primitif. Dalam perekonomian modern barang
modal lebih diperlukan lagi. Modernisasi perekonomian tidak akan berlaku tanpa barang modal 
yang kompleks dan sangat tinggi produktivitasnya. Di dalam perekonomian modern perusahaan­
perusahaan harus terus berusaha memperbaiki teknik memproduksinya supaya tetap dapat
mempertahankan daya persaingannya dan menjamin kelangsungan hidup usahanya. 
Untuk menjamin agar teknik memproduksinya tetap mengalami kemajuan dan tetap dapat
bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, investasi atau penanaman modal harus selalu dilakukan 
olch perusahaan-perusahaan. Investasi atau penanaman modal adalah pengeluaran sektor peruahaan 
untuk 
membeli/ memperolah barang-barang modal yang baru yang lebih modern atau untuk menggantikan barang­ 
barang modal lama yang sudah tidak digunakan lagi atau yang sudah usang. Untuk melakukan penanaman
modal para pengusaha memerlukan dana. Adakalanya dana 
bersumber dari tabungan perusahaan,
yaitu dana yang diperoleh dari keuntungan yang tidak dibagikan. Di samping itu banyak pula
perusahaan yang memperoleh dana tersebut dari merninjam dari pihak lain. Fktor apakah yang 
ini 
akan menentukan 
keputusan para pengusaha untuk meminjam dana dan melakukan investasi? 
• 
Produktivitas Modal 
Permintaan dana modal yang akan digunakan untuk investasi tergantung kepada produktivitas
dari dana modal tersebut. Dengan demikian, seperti juga dengan tenaga kerja, faktor yang
terutama yang menentukan permintaan ke atas dana modal adaJah produktivitasnya. Produktivitas
dari modal dihitung dengan cara menentukan besarnya pendapatan rata-rata tahunan neto (yaitu 
setelah dikurangi dengan penyusutan modal yang digunakan) dan dinyatakan sebagai persentasi
dari modal yang ditanamkan. Produktivitas modal tersebut dinamakan tingkat pengembalian 
modal 
rate of returns. 
atau 
Di bawah ini digambarkan satu contoh sederhana untuk meng­ 
hitung tingkat pengembaLian modal.
Misalkan seseorang hartawan atau seorang perniLik modal membeli sebuah angkot (bus
angkutan kota) dengan harga Rp 100 juta dan dalam setahun biaya operasi yang dikeluarkannya
adalah Rp 25 juta. Sejak permulaan dia berniat untuk menggunakan angkot itu selama setahun.
Pada akhir tahun angkot tersebut dijualkan dengan harga Rp 75 juta. Apabila dalam tahun tersebut
scluruh pcmbayaran dari penumpang yang diperolehnya adalah sebanyak Rp 75 juta, berapakah
tingkat pengembalian modal yang diterimanya?
Modal dan biaya pengurusan angkot tersebut adalah Rp 100 juta 
+ 
= 
Rp 25 juta 
Rp 125 
juta. Dari jumlah ini pada akhir tahun dia mendapat kembali Rp 75 juta, maka pengeluaran neto
berjumlah Rp 125 juta - Rp 75 juta 
= 
Rp 50 juta. Telah dimisalkan sewa penumpang berjumlah 
Rp 75 juta. Dengan demikian pendapatan bersih pemilik modal tersebut adalah: Rp 75 juta -- Rp
50 juta 
= 
Rp 25 juta. Berdasarkan data di atas tingkat pengembalian modal angkot tersebut dapat 
ditentukan, yaitu seperti ditunjukkan dalam penghitungan berikut: 
376 
~GA DAN KEUN
TUNGA+ 
A." 
25 jut 
p 
- 
yl00 = 25 persen 
p 100 jut 
'T'Inlet Pengemballan Modal 
4entulan 
Alm w)utan perusahaan yan, schcnarnya pcrhitunun tinkat pencmbalian modal adal 
~4 rumit daripauda contoh yang, haru sja ditcran)an, Kcrumitan terscbut timbul 
scba' 
it 
dari usi bran 
modal 
yan,
panjaung, yauitu i daupat diunakan sclama beberapa tah 
~Ihlen baunyak yang, pcnyunuannya «dapat dilkukan sclama berpuluh-puluh tahun. 
Den 
yan, «dipcroleh
«dauri scsuatu investasi
pada umumnya 
~kin pcndapptnn 
meliputi Icbih d" 
, shun, Aybllu 
scstu bran, 
modal dapat diunakan dan membcrikn pendapatan 
sclam 
4erpa thun, tlnkt penembalian modal dihitung dcnan mcngunakan rumus 
bcrikF 
I I 
A 
x, 
I 
= 
Ni]ai invests] 
#a "j a
,j ue 
+ Ry" 
(1 
Jy mun nllal Investnl menunjulln bcsarnyn investasi yang dilakukan 
olch perusahaan 
take mcwujudun suutu bran, modal tcrtentu 
(misalnya barang modal itu adalah pabrik 
emun), 
Dlm
pcrsmann ini dimialkn scluruh invcntasi 
dilalulan dalam satu tahun 
pertam. 
seer0nya ,X,X,,,,,X,
lalah pendapntan bcrslh, yaitu huilpunjulan pada tahun 1, 2,
3 setelah 
lien] olh hlay prodks dan opurasl, pertahaun terselut dl dlalan talu-tahun yang
bersamaan. Umur 
eaoomi hran modal itu adalah
n, «dn A nilai barang modal itu pada 
akhir tahun n. Nilai R, 
yndinytalon cdalm pcrmen, ndalah tinplat pcngcmbalinn modal pcrusahaan tcrscbut. Perusahaan 
ken idapt menctnhul nil»l investsi yan dilallnnyn,
dan di 
sampin
itu dapat 
meramalkan 
,~....8, dan 
A, «dcnun demilian nila
l
dapat dihitung, Ia dinyatakan 
ebagai 
persentasl 
,,8~,
dut nill 
investl, 
PE.MINTA AN TERHADAP DANA MODAL 
Ierhl jenis Inventnnl mempunyni 
pcncmhblinn modal yang berbeda. Ada yang tingkat 
penembnllan modalnya ting,pf dn
adn pula yan tinglat penembalian modalnya rendah. Apabila 
para penghn mcnpcthul cpcnuhnya 
bcrhaal kcmungkinan untuk 
melakukan investasi, 
merclt nlun mendahululan inventnl yan tinglat penembalinn modalnya tinggi. Iaru 
setelah 
proyck terschut dilalcnnlnn merck nlnn mengembangkan 
tingknt pengembalinn 
proyek yang 
modalnya lebih rendah, Denn demlklnn ecnrn grnfik permintann 
ke 
ntns dana modal adalah 
«pertt yang dirnjullenn dnlnm Gmmbnr 17,3, 
Kurvn D)_menamnbnrlnn permlntnan ke ntas 
dana modal, Kurva 
tersebut menunjukkan 
perkltn di nntrn tingknt penpembnllnn modal dengan etlap 
ult 
pertambahan barang 
wudl yn dllnlilnn, Kurvn tercbut menurun dart klrl 
ntns 
kc 
lnnan hbawah karena panda 
permulnnyn Investnl 
nkn dllnluknn untuk
mengembanlnn pwoyele-proyck 
yang tingknt 
Pembllnn modnlnyn tin,pl, dan kemudlan dlikutl oleh proyek-proyek yang lebih rendah 
lnylot 
penumbllnn molluyu, 
I 
BAB TUJUHBELAS 
GAMBAR 17.3 
Perminteen Terhadap Dana Modal 
10 
I
I
I
I
I 
I
I 
--------------- 
6 
' I 
I 
I 
I
I 
- 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
I 
I 
• 
0 
1 
Jumlah dana 
Sampai di mana perusahaan-perusahaan akan meminta dana modal tergantung kepada suku
bunga yang berlaku dalam perekonomian. Misalkan suku bunga adalah 10 persen. Pada suku
bunga ini adalah tidak menguntungkan kepada perusahaan untuk melakukan investasi yang tingkat
pengembalian modalnya adalah di bawah 10 persen karena keuntungan yang diperolehnya tidak
dapat membayar bunga ke atas dana modal yang dipinjamnya. Dengan demikian pada suku bunga
sebesar 10 persen, para pengusaha akan mengembangkan proyek-proyek yang tingkat pengembalian
modalnya setidak-tidaknya sama dengan suku bunga. Ini berarti apabila suku bunga adalah 10
persen, investasi yang dilakukan adalah sebanyak I,. Tetapi kalau suku bunga adalah 6 persen,
lebih banyak investasi yang akan dilakukan, yaitu sebanyak I,. 
SUKU BUNGA DAN TABUNGAN MASYARAKAT 
Dalam suatu perekonomian tidak semua pendapatan yang diterima masyarakat akan digunakan
untuk pengeluaran konsumsi. Sebagian dari pendapatan tersebut akan disisihkan oleh penerima
pendapatan scbagai tabungan. Penabungan ini dilakukan untuk beberapa tujuan, seperti untuk
membiayai pengeluaran konsumsi semasa sudah mencapai usia pensiun, untuk mengumpulkan
biaya pendidikan anak-anak pada masa mereka dewasa, dan untuk berjaga-jaga di dalam menghadapi
kesusahan di masa yang akan datang, 
Pandangan Klasik 
Dalam analisis ckonomi terdapat dua pandangan yang berbeda tentang faktor penting yang 
378 
a9NGA DAN KEUNTUNGAN 
et." 
171.4 
� .,,iei• 
Suku Bungt dan Tabungen: Penctangan Klaalk 
s .. 
12 
------- 
I
I
I 
I 
I 
6 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I
I 
I 
I 
-)'') 
0 S, 
S, 
Jumlah tabungan 
mencntukan jumlah tabungan dalam masyarakat. Pandangan tradisional, yaitu pandangan ahli-ahli
ekonomi yang digolongkan scbagai ahli ckonomi Klasik (ahli-ahli ekonomi yang hidup di ahkir 
bad
kedclapan bclas schingga permulaan abad kedua puluh), berkeyakinan bahwa jumlah tabungan
yang dilakukan masyarakat ditcntukan olch suku bunga. Semakin tinggi suku bunga, semakin besar 
jurlah tabungan yang akan dilakukan masyarakat. Secara grafik sifat perkaitan ini adalah seperti
yang terdapat dalam Gambar 17.4.
Kurva 
S, 
adalah kurva tabungan. Keadaan yang semakin naik tersebut menggambarkan 
mn 
bahwa 
scmakin tinggi suku bunga, semakin banyak jumlah tabungan. Dapat dilihat bahwa pada 
waktu suku bunga adalah 6 persen, jumlah tabungan adalah S_ dan tabungan bertambah menjadi 
S, pada waktu suku bunga mencapai 12 persen. 
Pandangan Keynes 
Mcnurut pandangan modern, yaitu pandangan sesudah masa Klasik, tabungan tergantung kepada
pendapatan nasional (pendapatan seluruh penduduk dalam perekonomian). Pada tingkat pendapatan
nasional yang rendah tabungan adalah negatif, yaitu konsumsi masyarakat lebih tinggi dari pen­
dapatan nasional. Scmakin tinggi pendapatan nasional, semakin tinggi tabungan masyarakat. Sifat
perkaitan ini ditunjukkan olch kurva S dalam Gambar 17.5.
Untuk membiayai konsumsi yang lcbih tinggi pada waktu pendapatan nasional rendah,
masyarakat harus menggunakan tabungan yang dibuat pada masa lalu. Dalam Gambar 17.5 tabungan
Ing negatif tersebut tcrjadi pada tingkat pendapatan kurang dari 
Y,. 
Misalnya pada pendapatan 
cbcsqr Y tel 
I delh _S_
Nilai negatif ini berarti masyarakat tersebut meminjam 
ahungan masyarakat ataan ' " 
. . 
.. 
dari piheye J,:. 
Je b nan masa lalu untuk membiayai konsumsi yang mereka 
" Iain atau mcnggunakan tabu 
{a t» 
379 
I 
BAB TUJUHBELAS 
GAMBAR 17.5 
Perkaitan antara Tabungan dan Pendapatan Nasional: Pandangan Keynes 
(+) 
s 
s ----------------------------- 
t 
I 
I 
I 
I 
Y, 
-s, 
Pendapatan nasional 
(-) 
lakukan. Pada waktu pendapatan nasional adalah Y, tabungan adalah nol, dan sesudah itu semakin
tinggi pendapatan nasional semakin besar jumlah tabungan. Pada pendapatan nasional sebesar Y, 
tabungan adalah S,. Dari penjelasan ini dapat dilihat bahwa dalam pandangan modern suku bunga
kurang penting peranannya dalam menentukan jumlah tabungan masyarakat.
Yang manakah merupakan pandangan yang tepat? Pandangan Klasik atau pandangan Keynes?
Susah untuk memberikan jawaban dalam persoalan ini. Apabila dibandingkan tabungan di 
Amerika Serikat (yang suku bunganya rendah, tetapi tabungan tinggi) clan di Indonesia (yang suku
bunganya tinggi tetapi tabungannya rendah), pandangan modern dapat menjelaskan keadaan ter­
sebut. Walau bagaimanapun, dalam jangka pendek di mana pendapatan nasional adalah relatif
tetap, suku bunga yang lebih tinggi akan dapat menarik lebih banyak tabungan. 
PENENTUAN SUKU BUNGA 
Dalam menganalisis faktor-faktor yang menentukan suku bunga juga terdapat perbedaan pendapat
di antara ahli-ahli ekonomi Klasik dan Keynes. 
Pandangan Klasik 
Menurut ahli ekonomi Klasik suku bunga ditentukan oleh permintaan ke atas tabungan dan
penawaran tabungan. Bagaimana kedua-dua faktor ini menentukan suku bunga ditunjukkan dalam
Gambar 17.6. Kurva S dan I berturut-turut adalah kurva penawaran dana modal (penawaran
tabungan) dan permintaan dana modal (permintaan ke atas tabungan). Maka keseimbangan tercapai
di titik E,, dan ini menunjukkan bahwa jumlah dana modal yang akan diinvestasikan adalah I, dan
suku bunga adalah r,. Kalau dimisalkan permintaan ke atas modal berubah menjadi I,, sedangkan 
• 
380 
' 
• 
gUNGA 
DAN 
KEUNTUNGAN 
gewA 
. 
­ 
.- 
17.6 
sue 
G! 
,,n Klaslk tentang Penentuan Suku Bunga 
puns9 
s 
, 
s, 
------------ 
, 
c0 
', ------------ 
0 
c 
2 
I 
I 
.0
I 
I 
• r2 
------- e, 
.e 
I 
I 
­ 
0 
I 
I 
I 
I
I 
1, 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
• 
" 
I 
I 
0 
lo 
12 
I, 
Jumlah dana 
4 
• 
penawaran modal tetap sebesar S, keseimbangan pindah ke E,yang berarti suku bunga naik dari 
z menjadi r, dan dana yang diinvestasikan bertambah dari l, menjadi I,. Dan apabila permintaan
ke atas dana modal tetap sebesar 
I 
tetapi penawarannya bertambah menjadi S,, maka keseimbangan 
f 
• 
) 
• 
t 
, 
pindah ke E. Dengan demikian perubahan tersebut menyebabkan suku bunga turun dari r, kepada
r, dan dana yang diinvestasikan bertambah menjadi I. 
. . 
" 
✓ I 
/ 
' 
Pandangan Keynes 
I 
• 
Ahli-ahli ekonomi sesudah Klasik pada umumnya memberikan sokongan kepada pandangan
Keynes berikut: suku bunga bergantung kepada () jumlah uang yang beredar (penawaran 
uang) dan (ii) preferensi likuiditas (permintaan uang). Yang dimaksudkan dengan preferensi 
likuiditas adalah permintaan ke atas uang oleh seluruh masyarakat dalam perekonomian. Keynes
menyatakan bahwa permintaan uang oleh masyarakat mempunyai tiga motivasi/tujuan, yaitu (i) 
, 
untuk 
transaksi, yaitu masyarakat meminta uang untuk membayar konsumsi yang dilakukannya, (ii) 
untuk 
berjaga-jaga, yaitu untuk menghadapi masalah yang tidak terduga-duga, seperti kematian dan 
, 
kehilangan pekerjaan, dan (iii) untuk spekulasi, yaitu untuk ditanamkan ke saham-saham atau surat
berharga lain.
Penentuan tingkat bunga yang dikemukakan oleh Keynes dapat diterangkan dengan
menggunakan Gambar 17.7. Kurva LP, atau kurva preferensi likuiditas, menggambarkan permintaan
ke atas uang. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga tergantung kepada pendapatan
masyarakat, yaitu makin tinggi pendapatan masyarakat maka semakin tinggi pula permintaan uang
untuk kedua tujuan tersebut. Permintaan uang untuk tujuan spekulasi tergantung kepada suku
bunga, dan sifatnya adalah: pada aktu
suku bunga tinggi
hanya sedikit uang yang akan ditahan masyarakat 
381 
• 
BAB TUJUHBELAS 
GAMBAR 17.7 
Pandangan Keynes tentang Penentuan Suku Bunga 
M, 
• 
------ - 
-------- -------------- - 
m [_P 
Permintaan dan penawaran uang 
- 
untuk spekulasi, tetapi kalau suku bunga rendah maka lebih banyak uang yang tidak dispekulasikan (jadi
dipegang oleh pemiliknya). Oleh sebab sifat permintaan uang untuk spekulasi yang seperti itu, kurva
LP adalah seperti yang terdapat dalam Gambar 17.7. Kurva M, dan M, adalah jumlah uang dalam
peredaran, dan bentuknya tidak elastis sempurna karena pada suatu waktu tertentu jumlah uang
adalah tetap. Di dalam Gambar 17.7 ditunjukkan bahwa pada waktu jumlah uang adalah M, suku
bunga adalah r_, dan pada waktu jumlah uang adalah M, suku bunga adalah r,. 
menunjukkan
bahwa semakin banyak jumlah uang dalam peredaran semakin rendah suku bunga. 
Ini 
FAKTOR PENYEBAB PERBEDAAN SUKU BUNGA 
Dalam teori, analisis mengenai penentuan suku bunga selalu menganggap bahwa dalam
perekonomian terdapat hanya satu suku bunga. Di dalam kenyataan, keadaannya adalah sangat
berbeda, yaitu di dalam perekonomian terdapat beberapa suku bunga. Seseorang yang menabung
uangnya di bank menerima suku bunga yang berbeda dari seseorang yang meminjam uang dari
bank. Suku bunga pinjaman pemerintah berbeda dengan suku bunga yang dibayar konsumen.
Dan bank mengenakan suku bunga yang berbeda kepada nasabah-nasabahnya. Perbedaan tersebut
disebabkan olch beberapa faktor. Yang terpenting di antarany a diterangkan di bawah ini. 
Perbedaan Risiko 
Pinjaman pemerintah membayar suku bunga yang lebih rendah dari suku bunga pinjaman swasta.
Walaupun begitu pemerintah masih dapat memperoleh pinjaman yang diperlukannya karena risiko
dari meminjamkan kepada pemerintah adalah sangat kecil. Salah satu pertimbangan bank-bank di
dalam menentukan suku bunga yang akan dikenakannya adalah risiko dari memberikan pinjaman
tersebut. Kepada usaha yang telah lama berkembang, atau kepada usaha yang tidak banyak risikonya, 
382 
g£WA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN 
eka
bersedia mengenakan suku bu 
me' 
ga yang 
rendah K 
~~lea akan
mengenakan suku
bunga ya 
r.
II 
cpada usaha yang sangat tinggi risikonya 
mer" 
'a 
Pang tinggi. 
? 
Waktu Pinjaman 
ngka 
gmakin
lama sejumlah modal dipinjamka 
_ 
." 
. 
ankxan, semakin b 
·· rk
b 
r. 
<,Ah
satu sebab dari keadaan ini adalah ] 
." 
csar tingkat unga yang harus dibayar. 
Ml' 
alat 
. 
• 
karena risiko 
di 
.:... 
emakin besar apabila jangka waktu 
·di 
t.:. 
Yang itanggung peminjam akan menjadi 
~milk modal
kehilangan kebe.,"Hiaman bertambah panjang. Sebab lain adalah karena 
P""" 
a5an untuk menggunaka 
b·1 
d: 
: 
lan1a. Di samping itu para p 
. . 
' an modalnya dalam jangka waktu yang 
lcbh 
a emmnjam bersedia mer b: 
arena mereka mempunyai waktu 
. 
lebi 
' zmbayar tingkat bunga yang lebih tinggi 
. 
.. 
. 
kar 
yang 
leb
ih lapang untuk mengembalikan pinjamannya. 
Biaya Administrasi Pinjaman 
Juntlah dana yang dipinjam sangat berbed d 
. 
.d 1 b 
e 
a, sedangkan biaya administrasi untuk memproses 
b 
injaman tersebut tdak anyak berbed A kah 
pl' 
. 
.. . 
1a. 
pakal sesuatu perusahaan meminjam Rp 100 juta atau 
RP 10 1uta,
b1aya adm1rustras1
ny
a adalah s M k di 
· 
• 
· · 
· 
·· 
:. :.:. 
sama. laka iukur dari sudut biaya administrasi untuk 
m
aman per rupiah, pinjaman sebesar Rp 1 Ojuta akan menela bi 
1
I b"h · 
P
100' De 
· d · · · 
.a.:. 
Ian aya yang I
cbn 
tnggr1an pmnyaman 
p 
sebesar 
juta. engan demikian, berdasarkan kepada pertimbangan biaya administrasi, 
pinjaman yang relatif lebih kecil jumlahnya akan membayar suku bunga yang lebih tinggi. 
SUKU BUNGA NOMINAL DAN SUKU BUNGA RIIL 
Di dalam meminjamkan uang pemilik modal bukan saja harus memperhatikan suku bunga yang
diterima, tetapi juga tingkat inflasi (persentasi tahunan kenaikan harga-harga) yang berlaku. Apabila
tingka
t inflasi adalah lebih tinggi dari su
ku bu
ng
a, p
emilik modal
akan mengalami kerugian dalam
memi
nj
amkan uangny
a karena modal ditambah bunganya, nilai riilnya adalah lebih
re
nd
ah dari
nilai riil modal sebelum dibungakan.
Karena kenaikan harga-harga merupakan keadaan yang sering berlaku di setiap pereko­
nomian, di dalam membicarakan mengenai suku bunga perlulah dibedakan di antara suku bunga 
nominal dan suku bunga riil. Kalau kita baca di surat kabar atau majalah bahwa suku bunga
deposito berjangka satu tahun di sesuatu bank adalah 15 persen per tahun, maka suku bunga ini
dinamakan suku bunga nominal. Ia adalah suku bunga yang digunakan sebagai ukuran untuk
menentukan besarnya bunga yang harus dibayar oleh pihak peminjam dana modal. Sedangkan
tingkat bunga riil menunjukkan persentasi kenaikan nilai riil dari modal ditambah bunganya dalam
setahun, dinyatakan sebagai persentasi dari nilai riil modal sebelum dibungakan. Sebagai contoh,
kalau pada waktu yang sama harga-harga naik sebesar 10 persen, nilai riil modal ditambah bunganya
bukan mengalami kenaikan sebesar 15 persen. Kenaikan nilai riil modal hanyalah sebanyak (15--
10) persen atau 5 persen. Dengan demikian suku bunga riil adalah 5 persen. 
PENDAPATAN PARA PENGUSAHA: KEUNTUNGAN 
· 
Data k 
he 
keuntungan ditentukan dengan cara mengurangkan berbagai biaya 
m :egIatan perusanaan, 
K 
;« 
Y 
d
.k I
1 
i.. 
a1.. 
, 
d · 
·1 
· alan \rang d1peroleh. Bl!l)'fl )
1
ang d1l,el1.1nrkan n1el1pt1U penbrelt1a1-an 
ang eluarkan Iari hast penjuad 
1 
J 
Unt 
k 
b
h 
h 
tipah pembayaran bt1ngn, se,,,a tn11a\1, dnn penghnp1.1s
an 
b 
[·an 
ul 
al1an mentans, pemayara 
« ' 
383 
BAB 
TUJUHBELAS 
(depresisi). pabila hasil penjualan yang diperoleh dikurangi dengan biaya-biaya tersebu 
milainya adalah
poitif maka diperolehlah keuntungan. 
Dalamn
tori ekonomi keuntungan mcmpunyai arti yang sedikit berbeda dengan pengertian 
keuntungan dari segi pembukuan. Ditinjau dari sudut pandangan perusahaan/pembukuan 
perusahaan, seperti telah diterangkan di atas, keuntungan adalah perbedaan nilai uang dari hasi] 
penjualan yang diperoleh dengan scluruh biaya yang dikeluarkan. Dalam teori
ekonomi definis 
it 
;terlalu las karena tidak mempertimbangkan biaya
tersembunyi, yaitu biaya produksi 
yang tidak dibayar dengan uang tctapi perlu dipandang scbagai bagian dari biaya produksi. 
Pengeluaran terebut
(biaya tersembunyi) mcliputi pendapatan yang seharusnya dibayarkan kepada 
para pengusaha yang menjalankan sendiri perusahaannya, tanah dan modal sendiri yang digunakan, 
dan
bangunan dan
peralatan pabrik yang dimiliki sendiri. Keuntungan menurut pandangan 
kuan, apabila dikurangi lebih lanjut oleh biaya tersembunyi , akan menghasilkan keuntungan 
ekonomi atau
keuntungan murni (pure profit ). Dalam teori ekonomi, kalau dinyatakan "keuntungan" 
yang dimaksudkan adalah keuntungan ckonomi. 
SUMBER KEUNTUNGAN EKONOMI: KEAHLIAN KEUSAHA WANAN 
Seperti juga upah, scwa dan bunga, keuntungan adalah pembayaran ke atas "jasa' yang diberikan 
oleh sesuatu
faktor produksi. Keuntungan merupakan pembayaran kepada "keahlian 
keusahawanan" 
yang disediakan oleh para pengusaha. Keahlian keusahawanan tersebut 
akan digunakan para pengusaha di dalam membuat keputusan-keputusan berikut: (j) menentukan
barang apa yang perlu diproduksikan dan dijual ke pasar, dan berapa banyaknya, dan (i) menentukan 
cara 
mcmp roduksi yang terbaik dan kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efisien dalam 
mcmproduksikan barang tersebut. Dengan demikian pada pokoknya, dengan menggunakan
keahlian kcusahawanan yang dimilikinya, fungsi para pengusaha dalam proses produksi adalah
mcncntukan cara yang paling efisien di dalam menyediakan barang yang dibutuhkan masyarakat.
Apabila usaha mereka berhasil, mereka akan dapat memperoleh balas jasa dari jerih payahnya 
dalam bentuk keuntungan ekonomi atau keuntungan murni. Adakalanya usaha mereka meng­ 
alami kcgagalan, yaitu apabila mereka memperoleh keuntungan ekonomi yang negatif, 
suatu
keadaan di mana hasil penjualan tidak dapat menutupi seluruh biaya-termasuk biaya
terscmbunyi yang dikeluarkan.
Di samping pandangan di atas, ahli-ahli ekonomi telah mengemukakan beberapa teori lain 
yang bertujuan untuk menerangkan sumber dari wujudnya keuntungan ekonomi. Pada umumnya
tori-teori terscbut menjelaskan bahwa keuntungan adalah pendapatan yang diperoleh para 
pcnguaha scbagai pcmbayaran dari melakukan kegiatan berikut:
• Menghadapi risiko ketidakpastian di masa yang akan datang. 
• Mclakukan inovasi/pembaruan di dalam berbagai kegiatan ekonomi.
• Mewujudkan kekuasaan monopoli di dalam pasar. 
• 
' 
KEUNTUNGAN ADALAH PEMBAYARAN TERHADAP RISIKO 
Mendirikan dan mcenjalankan kegiatan perusahaan adalah kegiatan ekonomi yang yang dipenuhi 
olch berbagai risiko, Tidak terdapat jaminan bahwa sesuatu usaha akan pasti berhasil. Setiap tahun 
banyak perusahaan baru yang muncul. Tetapi banyak pula perusahaan yang gulung tikar dan 
384 
mi 
BUNGA DAN KEUNTUNGAN 
~u, 
~Maya
mengalami kerugian dalam bentuk uang 
mau 
pun tenaga yang dikeluarkan. Mengapakah
""",~~pan perusahaan tidal selalu menguntungkan? 
mc 
h 
E 
Me 
: 
' 
Kcgiatan perusahaan bukan saja untuk memenuhi permintaan pasar masa sekarang, tetapl 
Permlnrnnn 1,asar dt tnasa yang akan datang, Dalam perekonomian tidaklah mudah untuk 
og 
I 
+ Ai di 
d. 
I 
~Aentukan kcadaan yang terjadi 
di 
masa yang akan datang, Yang dapat dilakukan para pengusah 
I 
t 
~~sealh membuat ramalan tentang keadaan yang akan wujud di masa depan. Berdasarkan ramalan 
I 
t
mereka kcmudian menentukan strategi kegiatan usahanya. Para pengusaha harus menentukan 
"_,,, oduksinya harus ditambah atau dikurangi. Ramalan tersebut belum tentu tepat. Berart di 
I 
1p' 
' 
le 
' i 
,Lam membuat ramalan para pengusaha menghadapi risiko ketidaktepatan ramalannya. Sebag 
: 
r 
' 
bat ramalannya yang salah pengusaha mengalami kerugian. Akan tetapi kalau ramalannya
at, maka ia akan mendapat untung. Maka, ditinjau dari sudut risiko yang dihadapi 
~j4, setiap jenis usaha, keuntungan dipandang sebagai pembayaran untuk menghadapi 
isiko. 
pEMBAYARAN UNTUK KEGIATAN INOVASI 
palm perekonomian biasanya terdapat banyak perusahaan yang menghasilkan barang yang sejenis
dan barang yang tidak sejenis, tetapi sifatnya s
angat mendekati dan dapat menggantikan satu
«ma lain. Perusahaan-perusahaan tersebut harus saling bersaingan untuk mendapatkan pasaran,
dan melakukan kegiatan produksi yang biaya rata-ratanya di bawah harga pasar. Sampai 
di 
mana 
keuntungan yang diperoleh, atau kerugian yang dialami, sangat tergantung kepada usaha-usaha
perusahaan untuk meluaskan pasaran dan meminimumkan biaya.
Kegiatan perusahaan untuk melakukan inovasi, yaitu mengadakan pembaruan dalam
manajcmen, pemasara
n clan teknik memproduksi, memegang peranan pen ting 
di 
dalam menj
amin 
kesuksesan usaha tersebut. Dengan melakukan inovasi, teknik memproduksi yang baru dapat
diperkenalkan, mutu produksi dapat diperbaiki, biaya produksi diturunkan lebih lanjut, dan barang
baru diperkenalkan. Langkah-langkah seperti itu di satu pihak dapat menaikkan hasil penjualan
dan di lain pihak menurunkan biaya per unit produksi. Kedua perubahan ini akan menaikkan
keuntungan perusahaan. Dengan demikian keuntungan dapat pula dipandang sebagai 
pembayaran ke atas kegiatan inovasi. 
SEBAGAI AKIBAT KEKUASAAN MONOPOLI 
Dalam uraian di Bagian Lima telah diterangkan berbagai bentuk pasar. Dari analisis berbagai
pasar dapat disimpulkan bahwa 
di 
dalam perekonomian terdapat perusahaan-perusahaan yang 
dapat menghalangi kcmasukan perusahaan-perusahaan baru ke dalam pasar. Sebagai akibatnya 
untuk 
bcberapa barang tertentu hanya terdapat beberapa perusahaan atau ia terdiri dari satu 
perusahaan saja. Terdapatnya kemungkinan untuk membatasi persaingan ini memungkinkan
Perusahaan untuk memperolch keuntungan yang melebihi normal di dalam jangka panjang, Keadaan 
Ini 
dicapai olch perusahaan-perusahaan tersebut dengan membatasi produksi dan menjamin agar 
ngkat harga adalah mclcbihi biaya rata-rata. Kemungkinan untuk memperoleh keuntungan secara 
Yang baru
diterangkan ini
menyebabkan ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa keuntungan 
boleh 
pula dipandang sebagai pendapatan dari kekuasaan monopoli yang dimiliki 
Perusahaan. 
385 
• 
BAB TUJUHBELAS 
RINGKASAN DAN KONSEP PENTING 
RINGKASAN 
1. 
Dalam perekonomian, di samping tenaga kerja terdapat faktor-faktor produksi lain seperi
tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Ketiga-tiga faktor produksi yang baru disebut ini, 
apabila digunakan, akan memperoleh pendapatan. Tanah memperoleh sewa, modal memperoleh
bunga dan keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan. 
2. Dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi yang terdahulu sewa selalu dikaitkan dengan sewa tanah.
Dalam konteks ini sewa selalu diartikan sebagai ganjaran (pendapatan) yang diterima dari
penggunaan sebidang tanah. Dalam pemikiran modern terclapat suatu konsep lain yang
berbubungan clengan sewa, yaitu sewa ekonomi. Sewa ekonorni merupakan bagian pendapatan 
suatu 
faktor produksi/input yang melebihi bagian pendapatan yang digunakan sebagai ganjaran
agar mereka tidak melakukan suatu kegiatan lain. Bagian pendapatan yang terakhir disebut
ini dinamakan pendapatan pindahan. 
3. Untuk memproduksi barang clan jasa diperlukan barang-barang modal dan peralatan produksi
lain a ya. Perbelanjaan ke atas barang modal 
clan 
peralatan produksi lain memerlukan investasi
yang dibiayai oleh dana modal. Apakah investasi tersebut merupakan kegiatan yang
menguntungkan atau sebaliknya, tergantung kepada dua faktor: tingkat pengembalian modal 
clan 
suku bunga. Suatu proyek investasi dikatakan menguntungkan apabila tingkat pengembalian
modal melebihi suku bunga. 
• 
4. Dalam teori ekonomi terdapat dua pandangan yang menerangkan bagaimana suku bunga
ditentukan. Dalam teori Klasik suku bunga ditentukan oleh interaksi di antara permintaan ke
atas dana modal (permintaan untuk investasi) clan penawaran dana modal (tabungan masyarak at).
Teori yang kedua, yaitu teori yang dikemukakan oleh Keynes, berpendapat suku
bunga ditentukan
oleh interaksi antara permintaan uang clan penawaran uang. 
5. Dalamteori, dala1a perekonomian akan terwujud suatu suku bunga tertentu. Dalam praktiknya
terdapat beberapa suku bunga. Faktor utama yang menimbulkan beberapa suku bunga
adalah: perbedaan risiko, perbedaan jangka waktu pinjaman dan perbedaan biaya administrasi 
• • 
pInjaman. 
6. Terdapat beberapa alasan yang menerangkan mengapa pengusaha mendapat ganjaran-yang
berbentuk keuntungan yang diperoleh para pengusaha. Pengusaha perlu memperoleh keuntungan
dan kegiatannya. Keuntungan dianggap sebagai pembayaran dari keadaan berikut: 
a.
Keuntungan merupakan pembayaran kepada keahlian keusahawanan dan kepada para
pengusaha yang memilikinya, yang menggunakannya dalam kegiatan memproduksi. 
386 
DAN KEUNTUNGAN 
BUNGA 
st 
mas depan yang 
1a 
can
oleh para pengusaha. 
ntungan merupakan g · 
d · 
K 
· 
c. 
.eu 
. 
{anaran lari melakukan pembaruan/inovasi dalam
kegiatan 
memproduksi. 
{ Keuntungan adalah 
pembayaran 
ke atas kuasa monopoli yang 
dimiliki
pengusaha di berbagai 
bidang­ 
KONSEP PENTING 
I 
[mvestasi (penawaran modal): Pengeluaran pengusaha untuk
membeli barang modal, peralatan
memproduksi dan berbagai pengeluaran 
lain 
yang bertujuan untuk mewujudkan kemampuan untuk 
memproduksi barang dan jasa.
Kekuasaan monopoli: Kemampuan yang 
dimiliki 
oleh pengusaha untuk mempengaruhi tingkat 
harga penjualan barangnya, dan keingingan konsumen untuk membeli barangnya. Kekuasaan
monopoli 
ini 
diperoleh dari menghasilkan barang yang berbeda dengan barang lainnya. Kekuasaan 
monopoli yang mutlak (absolut) diperoleh apabila perusahaan merupakan satu-satunya produsen 
di
pasar. 
• 
Keuntungan ekonomi: Pendapatan yang diperoleh pengusaha, yang meliputi kelebihan hasil
penjualan setelah ditolak biaya eksplisit dan biaya tersembunyi. 
Permintaan dana modal: Keingingan para pengusaha--terutama yang ingin melakukan investasi,
untuk meminjam tabungan yang diwujudkan dalam masyarakat dan digunakan untuk kegiatan
memproduksi. 
· , 
, , 
Penawaran dana modal: Tabungan yang disisihkan dari pendapatan yang diterima masyarakat,
dan disimpan di institusi keuangan. Tabungan ini akan dipinjamkan kepada para
pengusaha untuk 
diinvestasikan. 
Pendapatan pindahan: Pembayaran yang diperoleh sesuatu faktor produksi--terutama tanah
dan tenaga kerja, yang merupakan bagian dari pendapatan yang merupakan ganjaran agar faktor
produksi tersebut tidak pindah ke kegiatan yang lain. 
Produktivitas modal: 'Tingkat pengembalian modal--yang 
din 
yatakan sebagai persentasi tahunan 
darijumlah modal yang diinvestasikan, yang menggambarkan pendapatan yang diperoleh dari
dana modal yan
g digunakan untuk membeli peralatan dalam kegiatan memproduksi. 
I 
Sewa ekonomi: Bagian dari pendapatan yang diperoleh suatu faktor produksi di atas bagian
}""Pa\an yang 
digunakan 
untuk 
mencegah 
faktor produksi itu digunakan 
dalam 
suatu kegiatan 
I 
I 
Suku 
bunga: 
Pendapatan dari tabungan yang dilakukan masyarakat, yang dinyatakan dalam 
Persentasi dari jumlah tabungan yang di
buat. 
387 
BAB TUJUHBELAS 
PERTANYAAN DAN LATIHAN 
• 
• 
PILIHAN GANDA 
• 
' 
1. Yang manakah daripada pernyataan berikut adalah definisi dari sewa ekonomi?
A. Sewa rumah yang diterima pemilik rumah yang menyewakan rumahnya.
B. Pendapatan yang diperoleh dari harta-harta tetap seperti tanah dan bangunan.
C. Perbedaan di antara pendapatan.yang diterima dengan pendapatan tertinggi yang akan
diperoleh apabila bekerja di tempat lain.
D. Pendapatan tertinggi yang diperoleh apabila bekerja di tempat lain atau pekerjaan lain. 
2. Menurut ahli-ahli ekonomi klasik suku bunga ditentukan oleh
A. penawaran dan perrnintaan uang.
B. jumlah tabungan masyarakat. 
. 
• 
C. jumlah perrnintaan modal untuk investasi.
D. perrnintaan dan penawaran dana modal . 
• 
, 
• 
3. Menurut teori keuangan Keynes,
A. tingkat pendapatan.
B. tingkat tabungan.
C. perrnintaan uang.
D. penawaran barang. 
salah satu faktor yang menentukan suku bunga adalah 
- 
• 
• 
• 
4. 
Yang manakah dari berikut merupakan alasan mengapa keahlian keusahawanan perlu diberi
ganjaran?
A. Mereka perlu mengambil keuntungan. 
B. Sebagai pembayaran ke atas risiko yang dihadapinya.
C. Untuk membayar bunga modalnya . 
• 
D. Untuk membayar biaya tersembunyi yang diwujudkannya. 
• 
I 
' 
• 
' 
' 
ESE/ 
• 
1.
a. Terangkan dua definisi sewa ekonomi yang anda ketahui. Mengapakah sewa tanah
dipandang
sebagai suatu surplus?
b. Apakah pendapatan pindahan? Bagaimana ia ditentukan? 
' 
• 
2. Apakah produktivitas modal? Terangkan cara untuk menentukan produktivitas modal. Sampai
di manakah pentingnya faktor ini dalam menentukan permintaan ke atas modal? 
, 
• 
' 
388 
• 
• 
• 
a
BUNGA DAN KEUNTUNGAN 
$EW 
Terangkan hal-hal yang berikut: 
I 
3. A 
; Penentuan 
suku 
bunga. 
I 
• Perbedaan di antara suku bunga nominal dan suku bunga riil. 
, Terangkan 
arti 
keuntungan ckonomi/keuntungan murni. Uraikan beberapa pandangan ahli 
I 
ekonomi 
mengenai sebabnya terdapat keuntungan ekonomi. 
I 
KUANTITATIF 
' 
• Seorang pengusaha mendirikan restoran dengan modal Rp 20 juta. Pendapatan bersih tiap
thun selama 4 tahun operasinya berturut-turut adalah Rp 15 juta, Rp 16 juta, Rp 12 juta dan 
Rp 13 juta. Pada akhir tahun keempat restoran tersebut dijualnya dengan harga Rp 5 juta. Apa­
bila suku bunga adalah 10 persen setahun, adakah investasi pengusaha itu menguntungkan? 
2. Pendapatan bersih suatu perusahaan dalam operasinya selama 3 tahun berturut-turut adalah 
Rp 14 juta, Rp 16 juta, dan Rp 20 juta. Apabila suku bunga per tahun adalah 10 persen,
berapakah nilai sekarang dari pendapatan bersih perusahaan tersebut? Jumlah modal yang
diinvestasikan pada awal tahun pertama berjumlah Rp 30 juta. Adakah investasinya
menguntungkan apabila pada akhir tahun ketiga perusahaan itu tidak mempunyai nilai lagi? 
• 
' 
• 
I 
• 
I 
I 
• 
I 
I 
389 
I 
' 
• 
'
. 
' 
• 
' • ... 
» 
ws uh» ire. i 
ll 
11h 
uun 
- 
+ 
' 
. 
' ,, 
•.«ts 
I 
'.r(% 
­ 
. ' 
e.ts 
ii wi'hit@iw'i nu'la
wunwl 
7.rt 
nous+l ':mu;l • 
• 
' 
, 
+, 
yr%.7j 
, , • r 
• '% 
' 
• 
' t 
' 
• 
I 
• 
' 
- .... - 
' 
... 
• 
. 
1 
' 
I 
r 
it'w 
t 'pv+ Ju'i 
it 
' . , 
mf' ( 
t'is,0'»&1 ;Ju{ 
- ·F 
··» rel:: mrfe+ 
• 
1,-.,,;••··I 
·t···•·•·•1·- 
i ft +
t 
»s' 
·A ,n t 
' 
' 
•,1,\-lr i I'' 
t 
:J 
'
ts 
J ·r•l1,,·1! 
{ + 
.1H 
Ht;'I 
,. 
f·l' 
% 
', 
J 
! }p 
nil, 
c 
... , .. F -�· 
'',.·I' ,, 
l 
! 
+ 
v 
.tr 
• 71j¢' 
« 
or 
+ 
• 
' I 
.·4 
i 
. £ 
' 
' 
I 
' I 
' 
·+;£rt 
. i 
' ' ' 
' ' 
• 
•'4 ' ' 
I 
r'j' 
4 
• 
ch, l 
·:Klar: 
; 
• 
(f 
' 
'; Ar: 
.. 
I I. 
I 
t t 
• 
• E 
I 
' 
•1 
, 
. ' 
I: 
'1: 
I1HJ19t} 
i:! 
' 
+
,14' ii I t' 
' 
il 
4 
• 
I t 
+ 
I . • · ' I 
; 
I 
• 
-' 
' 
·j' i'' 1, 
ik.4 
t 1,' 
. I 
' ' % • 
' 
' 
I 
. 
I ' . 
I 
J' 
' ' 
' 
i
. ! 
. , ' ' 
. 
' 
•· 
, 
• 
·' 
I 
• 
' . . 
' 
... 
' 
I 
' 
' 
' 
' 
d 
I 
' 
' 
• 
(i. 
• 
±l 
.I 
. . 
. 
-. 
� 
& 
. �-. 
, 
4
t 
t 
�r� 
r 
' 
i 
. ,. 
.
' , . 
' 
.4 
' 
3 
'I'' % 
' 
�
'.sif 
;•
... 
• 
• 
+ t 
iis 
.f 
±, 
., 
' . . 
1%4 
. • 
d 
, 
, 
C 
« 
e' 
r. 
';1 
• 
�. 
. .. 
• 
. 
. 
• 
ad 
' 
., 
, 
h , r 
. 
'tit 
"'· 
' 
• 
• 
' 
r 
� 
,. 
• 
h 
' 
+Ȣ 
' 
r 
• 
.. 
• 
.- 
«d 
,. 
• 
1 
,·. 
·' 
� 
l 
• 
+' 
> 
. ' 
• 
% 
' 
I 
l 
$ 
1 
' 
,$% 
i 
l' 
%% 
d ±'-
« 
• 
we $r 
f 
# 
h 
• 
$ 
• 
•
, 
' 
� 
, 
• 
' 
• 
• ~ 
' 
' 
h 
• 
- 
-· 
-' 
$ 
. 
' 
' 
• 
+ 
# 
t 
' 
7 
'I 
• 
k 
• 
" 
! 
r 
' 
• 
• 
:. 
% 
• 
• 
' 
• 
i 
• 
+, 
,. 
• 
• 
• 
• 
• s 
•
-· 
' 
.
- 
• 
. 
• 
.d
• . 
• 
•
' 
• 
• 
• 
• 
•• 
• 
I 
I 
' ' 
' 
391 
I 
r 
• 
d 
• 
• 
' . 
• 
' . 
- wit 
w. 
'« 
'' 
' I 
:
. 
' 
• 
• 
4 d 
• 
« 
• 
• 
• 
• 
d 
• 
•. 
4 
•
••• 
. . 
­ 
' 
' 
------- 
I 
I 
I 
•• 
• 
1 
er1n 
I 
DALAM BAB INI ANDA AKAN MEMPELAJARI 
I 
• Pola kegiatan ekonomi dalam sistem pasar bebas.
• Pengertian keseimbangan sebagian dan keseimbangan umum.
• Kebaikan perekonomian pasar bebas.
• Kegagalan (kelemahan) perekonomian pasar bebas.
• Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah dalam sistem pasar. 
I 
I 
Uraian dalam bab-bab yang lalu secara bertahap telah menerangkan tentang berbagai 
aspek dari operasi suatu sistem ekonomi pasar bebas. Dalam teori permintaan dan
penawaran 
I 
dan dalam analisis mengenai kelakuan konsu.men telah diterangkan interaksi di antara penjual dan
pembeli di dalam menentukan jenis barang dan jumlah barang yang perlu diproduksikan. Dalam 
I 
analisis struktur pasar diterangkan pula mengenai kelakuan produsen-produsen menentukan tingkat
produksi yang akan memaksimumkan keuntungannya. Manakala dalam teori distribusi, atau teori
mengenai penentuan harga faktor-faktor produksi, diterangkan mengenai interaksi 
antara
perusahaan-perusahaan dan pemilik faktor produksi dalam menentukan ganjaran yang diberikan 
di 
kepada 
berbagai 
f 
aktor produksi. 
Ditinjau secara keseluruhan teori-teori tersebut-yang membentuk teori
mikroekonomi, dapat dipandang sebagai teori yang menggambarkan bagaimana suatu 
sistem pasar bebas beroperasi. Maka, untuk melengkapi analisis tersebut, perlulah dibuat penilaian
tentang efisiensi dari sistem pasar bebas. 
Untuk 
tujuan tersebut bab ini akan membicarakan 
tiga 
aspek berikut: () gambaran umum mengenai pola kegiatan suatu perekenomian pasar bebas, 
(ii ) 
kebaikan dan kelemahan sistem pasar bebas dan 
(iii) 
bentuk-bentuk campur 
tang an 
pemerintah. 
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN PASAR BEBAS 
ebagai per 
la dz· usaha membuat penilaian terhadap efisiensi sistem pasar bebas perlulah 
rmutaan ar 
beb: (i)kritik-kr·ik chad 
diperhatikan tiga hal berikut: (i) ciri-ciri sistem pasar bebas, 
(ii) 
krt.k-knuk terhadap sistem pasar 
39 
BAB DELAPANBELAS 
bebas, dan (iii) pendekatan teori dalam menerangkan pola kegiatan dalam suatu perekonomian
pasar bebas. 
• 
• 
CIRI-CIRI UTAMA SISTEM PASAR BEBAS 
Lebih dua abad yang lalu Adam Smith telah menerangkan tentang keajaiban invisible hand atau 
tangan gaib
dalam mengatur kegiatan sesuatu perekonomian. Adam Smith mengemukakan suatu
pandangan yang pada hakikatnya menyatakan bah wa kegiatan dalam perekonomian tidak perlu
diatur oleh pemerintah. Menurut Adam Smith apabila setiap individu dalam masyarakat diberi
kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang diingini mereka, maka kebebasan ini akan
mewujudkan efisiensi yang tinggi dalam kegiatan ekonomi negara dan dalam jangka panjang
kebebasan tersebut akan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh.
Adam Smith memang mengakui bahwa pemerintah mempunyai peranan yang cukup penting
dalam kehidupan perekonomian sesuatu negara. Tetapi peranann ya terse but terbatas kepada menye­
diakan 
clan 
mengembangkan infrastruktur 
clan 
menjalankan administrasi pemerintahan. Adam Smith
berpendapat campur tangan pemerintah yang aktif dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi akan
semakin mengurangi efisiensi kegiatan ekonomi. Dengan perkataan lain, menurut Adam Smith,
apabila pemerintah tidak secara aktif terlibat dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi maka pereko­
nomian tersebut akan dengan sendirinya mengatur dan membuat penyesuaian di dalam berbagai
aspek kegiatan ekonomi. Pengaturan yang bebas dari campur tangan pemerintah tersebut akan
mewujudkan kegiatan ekonomi yang efisien. Dalam analisis ekonomi yang didapati pada
masa ini, sistem ekonomi seperti yang diterangkan oleh Adam Smith di
atas dinamakan 
sistem ekonomi pasar
bebas. Dalam sistem ekonomiinikegiatan-kegiatan dalamy 
kon 
ian sepenuhya 
diatur oleh mekanisme pasar atau invisible 
hand. 
Interaksi di
cantara penjual dan pembeli di
pasar (pasar barang 
dan pasar faktor produksi) akan menentukan corak produksi nasional yang akan diwujudkan dan caranya
produksi nasional tersebut akan dihasilkan. 
Dalam prakteknya tidak satu negara pun yang kegiatan-kegiatan ekonominya sepenuhnya 
diatur oleh mekanisme pasar. Apabila diperhatikan corak pengaturan kegiatan ekonomi yang
dijalankan di berbagai negara, satu kesimpulan yang dapat dibuat dari pengamatan itu adalah
bahwa sebagian besar negara di dunia ini mempraktekkan sistem ekonomi campuran. Ini
berarti
di kebanyakan negara kegiatan ekonomi sebagiannya diatur dan ditentukan oleh sistem pasar, akan
tetapi disamping itu-secara langsung clan secara tidak langsung pemerintah ikut campur di
dalam berbagai kegiatan ekonomi. Apakah yang menjadi sumber dari kecenderungan ini? Y
aitu,
mengapakah kebanyakan negara menggunakan sistem ekonomi pasar bebas di dalam mengatur
sebagian besar kegiatan ekonominya? Dan mengapakah pemerintah perlu campur tangan dalam
mengatur kegiatan ekonomi dan pada kegiatan-kegiatan tertentu harus pula ikut langsung dalam
kegiatan ekonomi? 
KRITIK-KRITIK TERHADAP SISTEM PASAR BEBAS 
Telah diterangkan dalam Bab Tiga bahwa sistem ekonomi dapat dibedakan kepada tiga bentuk: 
ekonomi pasar bebas, ekonomi campuran dan ekonomi perencanan
pusat. Sehingga ke permulaan abad ke-
20 kebanyakan ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bah wa sistem pasar bebas merupakan sistem
ekonomi yang mewujudkan kegiatan ekonomi yang paling efisien dan kemakmuran masyarakat 
394 
----- 
ASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMEINTA 
yang paling optimum. Pandangan ini dipelopori oleh Ad Sr·l 
dik 1kaka tdal 
J" 
« 
am 
mth, 
yang kemurawan Ialam 
literbitkan pada tahun 1776. 
' 
Semenjak akhir abad ke-19 telah timbul, 
1de 
A-·II AI• 
sb 
: k d: 
t' 
urpancdangan yang mengkritik keyakinan tersebut. 
dn 
Kiuik 
:esadaran tentang kelemah -kl l : 
» 
., 
ta 
tan-elemahan sistem pasar bebas telah mendorong 
pemerintah untuk melakukan lebih banyak campur tangan dalam kegiatan ekonomi. Kritik yang 
paling
ckstrem terhadap sistem pasr bebas telah mewujudkan pemerintah Komunis
dan sistem ekonomi 
parenaaan pusat. Seperti telah diuraikan dalam Bab Dua, dalam sistem pasar bebas setiap pelaku 
kegiatan ekonomi sepenuhnya bebas untuk menentukan jenis barang yang akan mereka hasilk.an 
jual. 
Dalam sistem perencanaan pusat, penentuan corak kegiatan dan jenis barang yang akan 
dun 
dipr 
can sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah dan diatur oleh perencanaa n pusat. Kegagalan 
bekas negara-negara Komunis dalam membangun ekonominya dan keruntuhan sistem tersebut 
pad akhir tahun 1980-an dan permulaan tahun 1990-an, membuktikan bahwa sistem tersebut 
bukanlh pilih an yang baik untuk menggantikan sistem pasar.
Pandangan pengkritik-pengkritik lain ke atas efisiensi pasar bebas tidaklah seekstrem 
seperi golongan yang menyokong penghapusan sistem pasar bebas dan menggantikannya 
dengan sistem perencanaan pusat. Di satu pihak pengkritik-pengkritik ini melihat bahwa 
sistem pasar bebas mempunyai beberapa kelemahan yang menimbulkan akibat buruk terhadap 
efisiensi 
kegiatan ekonomi dan kesejahteraan khalayak ramai. Akan tetapi di lain pihak disadari 
puh bahwa sistem pasar bebas mempunyai beberapa ciri yang akan menjamin efisiensi yang
tinggi dalam kebanyakan kegiatan menghasilkan barang dan jasa dan dalam mewujudkan 
perkembangan ekonomi. Pandangan seperti ini menyebabkan mereka menyokong adanya
campur tangan pemerintah dalam bidang-bidang kegiatan ekonomi di mana sistem pasar tidak
mampu mengaturnya dengan efisien. Sistem ekonomi 
di mana
pada umumnya
sistem pasar bebas 
etap diberi kesempatan untuk berfungsi tetapi di bidang-bidang tertentu pemerintah secara
ktif mengatur kegiatan ekonomi, dinamakan sistem ekonomi campuran. 
ANALISIS KESEIMBANGAN SEBAGIAN DAN UMUM 
Teori 
mikroekonomi dapat memberikan gambaran tentang 
bagaimana 
suatu sistem pasar 
bebas 
beroperasi. Analisis tersebut dapat dibedakan kepada analisis keseimbangan 
sebagian 
dan analisis 
keseimbangan umum. 'T'eori permintaan dan penawaran, teori, struktur pasamun dan teori penentuan 
harga faktor produksi tergolong kepada analisis keseimbangan sebagian atau partial
equilib­
riuma [ ; 
.:. 
lisis kegiatan ekonomi yang dibuat secara berasingan tanpa memper- 
anal
ysis,
ya1tu 
analis Se t 
' 
"li'k
J b 
, 
) 
:. 
it
di antara berbaai aspek kegiatan ekonomi tersebut. 
h
s 
4
an hubungan kart-men 
u 
' " 
, 
• 
• 
. 
J ork keggiatan ekonomi dalam sistem ekonomi pasar bebas perlulah 
U 
I 
ntuk menerangkan cor 
S' , s, i: 
tr 
be b 
L;« 
Sci 
J 
• , 
ri 
hubungan kait-mengait di antara er ll!;tll ,tn111s1s y11r1g
tel:lh 
d. 
crusnya literangkan 
curt-cr1 ''}' ~._. 
e. 
k :, 
di 
·k Al Db-bub 
e 
1y 
terdahulu. Analisis yang merangkumi interaksi 
di 
antara 
Iuratan 
dalam nab-ba, 
yan " 
.. ·. 
berd .: .: 
.4 
·d·makan analisis keseimbangan umum 
atau general
equilib­ 
""hagai
kegiatan ekonomt 
amma 
"" 
• 
bah dal 
4 
riu 
,[;::..: [ menerangkan bagaimana perubahan ·dalam sesuatu pasar barang 
Im anal
ysis. Analisis 
int akan n 
'' 
...e:. 
J. 
.] .le,[ 
f 
aka 
:. 
[A 
Ji 5sar faktor. Analisis 
ini 
juga akan menenungkan 
akibat 
perubahan 
y. 
an mewujudkan perubahan di pas' 
1,: 
dalam suatu pasar barang terhadap pasar barang Iamnnya. 
I
I 
395 
' 
' 
I 
4 
, 
f 
j 
' 
I 
' 
l 
BAB DELAPANBELAS 
Uraian mengenai sirkulasi aliran pendapatan dalam Bab Dua telah memberikan suatu 
gambaran 
tentang interaksi di antara perusahaan-perusahaan dan rumah tangga. Dalam uraian
tersebut telah diterangkan bahwa suatu perekonomian boleh dibedakan menjadi dua sektor,
yaitu: 
sektor 
perusahaan dan sektor rumah
tangga. Scktor perusahaan, yang meliputi perusahaan
dalam berbagai kegiatan ckonomi, akan menggunakan faktor-faktor produksi untuk meng­
hasilkan barang dan jasa yang diperlukan sektor rumah tangga. Maka
sektor rumah tangga akan'
memperoleh ganjaran/ pendapatan dari menyediakan faktor-faktor produksi tersebut. Pendapatan
tersebut akan digunakan oleh rumah tangga untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa. 
Berdasarkan kepada sirkulasi aliran pendapatan tersebut, interaksi di antara sektor perusahaan
dan rumah tangga dapat dibedakan menjadi dua bentuk interaksi _yang utama, yaitu interaksi 
di 
pasar 
barang
dan interaksi di pasar faktor.
Analisis keseimbangan umum akan memberikan gambaran
yang lebih lengkap tentang corak interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga.
Dengan menggunakan analisis tersebut dapatlah diterangkan bagaimana suatu perekonomian
menyelesaikan tiga masalah ekonomi pokok, yaitu: 
• Apakah jenis-jenis barang yang perlu diprocluksikan clan berapakah banyaknya?
• Bagaimanakah berbagai jenis barang tersebut diproduksikan?
• Untuk siapakah barang-barang tersebut diproduksikan? 
KESEIMBANGAN SEBAGIAN:
PASAR BARANG DAN PASAR FAKTOR 
• 
• 
Dalam analisis berikut akan digambarkan kegiatan di pasar barang clan pasar faktor. Untuk tujuan
ini dua pendekatan akan clibuat. Penclekatan yang pertama secara umum menerangkan tentang
bagaimana sistem pasar bebas menyelesaikan masalah-masalah pokok dalam perekonomian.
Seterusnya, secara grafik akan clitunjukkan pola operasi dari sistem pasaran bebas. 
PEMECAHAN MASALAH APA, BAGAIMANA, DAN UNTUK SIAPA
DALAM PASAR BEBAS 
' 
Dalam suatu perekonomian pasar, keinginan konsumen penting peranannya dalam menentukan
corak kegiatan ekonomi. Keinginan konsumen akan memberikan petunjuk kepada perusahaan­
perusahaan dalam menentukan jenis-jenis barang dan jasa-jasa yang perlu diproduksikan di pasar.
Dengan perkataan lain, keinginan konsumen akan menjawab persoalan pokok yang pertama
yaitu: barang apakah yang perlu diproduksikan di pasar?
Oleh karena keinginan konsumen dalam pasar tidak terbatas, sedangkan faktor-faktor
produksi terbatas, maka perusahaan-perusahaan haruslah memikirkan cara yang terbaik dan cara
yang paling efisien untuk mengatasi masalah pokok kedua, yaitu: bagaimanakah barang-barang
yang diperlukan rumah tangga dalam perekonomian akan diproduksikan?
Jawaban kepada pertanyaan "bagaimanakah" barang-barang yang diperlukan rumah tangga
akan diproduksikan akan memberikan pengarahan kepada perusahaan-perusahaan tentang
kcbutuhan untuk mendapat faktor-faktor produksi. Analisis mereka mengenai cara-cara produksi 
396 
qeR BEBAS DAN KEBIJAKAN 
PEMERINTAH 
Ag terbaik 
untuk 
menyedinkan barang dan jasa yang dibutuhkan sektor rumah tangga akan 
~emberikan petunjuk kepada merekn tentang
jenis-jenis serta jumlah faktor produksi yang akan 
Jeunakan dalam proses produksi yang akan mereka lakukan. Perusahaan-perusahaan akan per 
epsr faktor untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang akan digunakan, tanah dan bangunan 
ng diperlukan dan jumlah modal yang perlu disediakan untuk mewujudkan barang modal 
mbahan sekiranya barang-barang modal yang sudah tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi 
ermintan para konsumen.
Penggunaan faktor-faktor produksi tersebut akan menimbulkan pendapatan kepada pemilik­ 
semiliknya. Pendapatan ini akan mereka gunakan untuk membeli barang-barang dan jasa-jasa yang
mereka perlukan. Ini berarti interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di 
psar faktor pada mulanya akan menentukan jumlah berbagai faktor produksi yang digunakan 
hn pendapatan yang mereka terima. Seterusnya pendapatan berbagai faktor produksi ini akan
dibelanjakan oleh pemilik-pemilik faktor produksi tersebut (scktor rumah tangga) untuk membeli
brang dan jasa. Dengan demikian interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga 
di pasar faktor pada akhirnya akan memberi jawaban kepada persoalan: untuk siapakah barang­
brang dan jasa-jasa akan di produksikan? 
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN DALAM SISTEM PASAR BEBAS 
Gambar 18,1 dapat memberikan penerangan yang lebih jelas mengenai interaksi di antara sektor
perusahaan dan sektor rumah tangga di pasar barang dan pasar faktor. Grafik tersebut memberikan
gambaran yang lebih terperinci daripada gambaran interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor
rumah tangga yang ditunjukkan oleh sirkulasi aliran pendapatan yang diuraikan dalam Bab Dua.
Dlam menganalisis Gambar 18.1 akan dimisalkan bahwa pasar barang dan pasar faktor adalah 
• 
pasar persangan sempurna.
Corak kegiatan ckonomi yang akan wujud dalam suatu perekonomian pasar bebas terutama 
ditcntukan oleh interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga di pasar barang.
Misalkan pada mulanya permintaan rumah tangga ke atas sesuatu barang adalah seperti yang
ditunjukkan oleh D, 
= 2MU,. Bentuk D,
= 2Mi, sangat dipengaruhi 
cita rasa rumah tangga
dalam menggunakan barang tersebut yang dapat dilihat dari nilai guna marginal yang dinikmati
rumah tangga dalam menggunakan barang tersebut (yang digambarkan oleh kurva
2MU).
Kurva
penawaran scktor perusahaan adalah S_, 
oleh 
2MC,, yaitu kurva penawaran pasar yang dibentuk
dengan cara menjumlahkan kurva biaya marginal (MC) semua perusahaan yang ada dalam pasar.
Seperti telah diterangkan dalam Bab Sebelas kurva MC suatu perusahaan dalam pasar persaingan
scmpurna merupakan juga kurva penawaran dari perusahaan tersebut. Berdasarkan kepada
kurva permintaan dan penawaran seperti dimisalkan di atas, maka pada mulanya keseimbangan di
pasar barang adalah pada E, Pada keseimbangan ini harga adalah P, dan jumlah barang yang
diperjualbclikan adalah Q,. 
= 
Keseimbangan yang dicapai dalam pasar barang tersebut akan menentukan corak permintaan 
ke 
atas faktor-fktor produksi, Dlam analisis ini misalkan hanya satu faktor produksi saja yang
digunakan yaitu tenaga kerja. Kurva penawaran barang S=2MC menggambarkan keinginan
pcrusahaan-perusahaan untuk menawarknan barangnya, Untuk memproduksikan barang tersebut
mereka memerlukan faktor produksi, yaitu tenaga kerja, Permintaan sektor perusahaan ke atas 
397 
r 
BAB DELAPANBELAS 
GAMBAR 18.1 
Interaksl dl antara Perusahaan dan Rumah Tangga dI Pasar Barang dan Pasar Faktor 
[Psi gig_] 
+ MC, 
$, 
So·-MC, 
P2 ----------- 
P.-­ 
' 
I 
Po --- 
I 
I 
I 
I 
fl.lh 
0%,0, 0, 
Penawaran [MC) 
Kuantitas barang 
Pemmintaan [2MU) 
- 
barang 
barang 
RUMAH 
PERUSAHAAN 
' 
TANGGA 
Pormintaan faktor 
Penawaran faktor 
is w, ---------- ------- 
s: 
Wa 
I 
I 
5 
.r 
I 
I
I 
I 
I 
• 
I 
I 
d,mp 
I 
I 
lb 
% q 
Jumlah faktor produksi 
I PASAR FAKTOR 
I 
I 
• 
• 
tenaga kerja ditunjukkan oleh kurva
d=mrp. Memenuhi permintaan 
• 
ini 
sektor rumah
tangga akan 
menyediakan tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang ditawarkan ditunjukkan oleh kurva5, 
Dengan demikian keseimbangan 
di 
pasar faktor dicapai di titik e,, yaitu apabila d= S,. Keseimbangan 
itu menunjukkan bah wa harga faktor produksi (upah) adalah W, dan jumlah faktor produksi yang
digunakan adalah q, 
398 
BE BAS DAN KEBIJAKAN PEMEINTAI 
ssA 
Seterusnya misallan 
cit 
rasa pembeli berbah • 
' 
, ~;, 
mbcli berubah, 
yaitu mcrelasemakin menyukai 
baran 
�,,seb11t, Mok., 
petJl\11\tl\1\ll 
1\1erclt1\ bor,1b11l11Y1''llJ'n·'' D 
�Mu 
S } ' 
'd k te ·dapat 
l
"''Al 
emnw 
;"! 
CI 
a(I.}, 
2 ~. 
Sckiranya tidak tcr
P 
~than halam
penawaran, yaitu tetap scbanyakS, 2MC, lfe ein
b 
al be 
'. 
s,,Ji, "l""" 
Y, , 
rak 
mala kescimbangan akan berger 
kc
lt 
Il,ll'S•''''e11111sc.nt.111e11J1ld1P 
tl1U1bn1,tllllf\l"t'nr1l'b~':b 
b-' l Q K _:, 
...... 
~y 
1' 
')'t+belt
bcrtambah le(', Kenaikan 
permintaa 
hr' 
en
akan menaikkaan permintaan ke
atas tenaga lerja, yait 
·'I;D).j'Mp (4al die 
·ikkan 
bl 
'l"· ' Itumenjli. '=Vlll ((dak 
dttunjul 
'b' 
•• 
• 
Llmgmafik) dan ini akan menaikkan upah tenaga kerja. Kenaikan upah terscbut akan menaikkan 
iya marjinal, mala kurva penawaran di pasar barang haruslah berpindah kc atas, misalny
menjadis, -2MC,
(la bukn kelaal pad S, - 2MC,). Dengan demikian keseimbangan 
ya0s 
kn berlku di pasar brang bukanlah di E, tetapi di E,. Pada keseimbangan ini harga barang 
~Llh P, dau jumlah bran yang diperjualbelikan adalah Q,
dan bukan Q,.
Scbagai 
akibatnya 
permintaan ke atas tenaga kerja akan berubh darid - mrp menjadi D 
= 
MRP (idak digambarkan ) 
hakhiruya 
menial' 
Denyan demiki.an kescimbangan 
d, mp, 
di 
pasar faktor berubah dari
c% 
mienjadi e,, dan keseimbangan 
baru 
di pasar faktor adalah: upah tenaga kerja akan meningka' 
menjadi V,, dan jumlah tenaga
kerja yang
digunakan bertambah menjadi q, 
KESEIMBANGAN UMUM: 
INTERAKSI 
DI ANT'ARA 
BE/AGAI PASAR 
t 
" « 
p 
Corak kegiatan ekonomi pasar yang digambarkan di atas barulah memperhatikan keadaan 
di 
suatu psar barang dan implikasinya ke atas permintaan dan penawaran faktor produksi. Dalam 
perekonomian terdapat beribu-ribu barang, dan berarti terdapat pula beribu-ribu pasar barang­ 
Eaktor-faktor produksi dapat pul diperinci lagi menjadi berbagai bentuk faktor produksi. Tenaga 
kerja, misalnya terdiri dari buruh kasar, tenaga mahir dan tenaga berpendidikan. Seterusnya 
tenaga kerja berpendidikan dapat dibedakan pula kepada berbagai bidang keahlian seperti ahli 
ekonomi, doktor, akuntan, insinyur dan sebagainya. Dengan demikian corak kegiatan dalam suatu 
I 
perekonomian pasar adalah jauh lebih 
rumit 
dari yang ditunjukkan dalam Gambar 18.1. 
Untuk memberikan gambaran yang lebih mendekati kepada kegiatan suatu pasar bebas 
yang scbenarnya perlulah seterusnya diperhatikan interaksi di antara scktor perusahaan dan sektor 
rumah tangga di berbagai pasar barang dan implikasi dari berbagai interaksi terscbut terhadap
permintaan ke atas faktor-faktor produksi. Gambaran tersebut ditunjukkan dalam Gambar 18.2. 
BENT'UK INTERAKSI DI BERBAGAI
PASAR 
Grafik dalam Gambar 18.2 memisalkan perekonomian terdiri dari pasar barang-barang berikut: 
padi, karet, baju dan sepatu. /nak panal /\, yang menggambarkan permintaan barang, menunjuk­ 
kan permintaan sektor rumah tangga ke atas barang-barang tersebut. Berbagai jenis permintaan 
ini 
menjawab persoalan pokok pertama
yang dihadapi setiap perekonomian, yaitu: 
apakah jenis-jenis 
hwugwng perlu diproduksikan dan berapakah jumlahnya yang harus diproduksikan? A\nak panah B
menggambarkan reaksi sektor perusahaan terhadap permintaan ke atas berbagai jenis barang tersebut, 
yaitu mereka akan menawarkan padi, karet, baju, dan sepatu kepada sektor rumah tangga. Interaksi 
mereka (perusahaan dan rumah tangga) akan menentukan harga dan jumlah barang yang
diperjualbelikan di berbagai pasar barang yang dinyatakan di atas. 
399 
BAB DELAPANBELAS 
GAMBAR 18.2
Keseimbangan Umum Perekonomlan Pasar 
. 
I PASAR BARANG I 
s 
s 
D 
D 
• 
(I) Padi 
d 
(ii) Karel 
B 
s 
A 
s 
• 
D 
D 
(i) Baju 
(iv) Sepatu
Permintaan 
Penawaran 
barang 
barang 
Rumah T angga 
Perusahaan 
• 
Permintaan
faktor 
Penawaran
faktor 
• 
s 
S 
C 
D 
D 
D 
(I) Buruh kasar 
(ii) Manajer 
s 
D 
D 
(Ill) Modal 
(Iv) Tanah 
[PASAR SEKTOR I 
• 
400 
DAN KEBIJAKAN PEMERINTAM 
.&AR BEAS 
Untuk memprodukslkan bnrang-bang yang diminta sektor rumah tangga, scktor perusahaan 
edu 
membeli
faktor-fiktor produksi, Aliran-llran dalam bnginn C, yaitu permintaan faktor, 
menggambarknn keinginnn perusahann-perusahnnn dalam membeli fnktor-fnktor produksi. liran­ 
limn dalam bndan D menggambarkan
pennwaran faktor-fnktor produksi olch scktor rumah 
angga, Interaksi di nntnm alirnn-nllran dalam Baglan C dan D mewujudkan pasar faktor. Interaksi
emsahaan-perusahann dun pemilik-pemilik fnktor produksi nakan memberikan jawaban kepacda 
etsoaln pokok yang kedun yaitu; bagaimanakah barang-harang _yang diinginkan
rumah tangg 
pm«duksikanw? 
Keglatan perusahaan-perusahann untuk menghasilkan padi, karet, baju dan sepatu
membutuhkan 
buruh 
kasnr. 
Dengan 
demikinn permintann faktor dalam pasar buruh kasar
menambrkan gabungan permintann buruh knasnar
olch perusahaan-perusahaan yang
memproduksikan pdi, karet, baju dan sepatu. Begitu pula permintaan terhadap tenaga ahli, tenaga 
manajemen, tannh dun modal merupaknn gabungan permintaan dari berbagai perusahaan yang
menghasilkan berbagni jenis barnng
lnterksi di antarn perusnhann-perusahaan dengan pemilik-pemilik faktor produksi di pasar
fktor aknn menentukan hara fnktor produksi yang ditawarkan dan jumlah setiap faktor produksi 
yang digunakan, Dengnn demikinn keseimbangnn di berbagai pasnr faktor akan menentukan
pendapatan rumah tangga dan cork distribusi pendapntan dalam perekonomian. Tingkat
pendapatan rumah tnngga dnn cork distribusi pendapatan tersebut akan menentukan corak
permintaan sektor rumah tangga ke ntas brang dan jasa (yang ditunjukkan oleh aliran \), dan 
seterusnya cornk permintann bnrang oleh 
rumah 
tangga ini akan menentukan corak produksi 
bran dan jasa yang nkan diproduksiknn dalam perekonomian. Dengan demikian penentuan 
hatga faktor dan jumlh fhktor yang digunakan yang dilakukan dalam pasar faktor akan memberi 
jawaban kepada personln pokok ckonomi yang ketiga, yaitu: untuk siapakah barng dan jasa·jasa 
akan
diprduksikan? 
HUBUNGAN DI ANTARA BERBAGAI PASAR 
Daripnda mengamnti
kenlaan kegintan ekonomi yang scbennrnya dengan mudah akan dapat disadari 
bhwn berbagni pasnr dalam perekonominn mempunyai hubungan yang erat satu sama lain. Ini 
bukan snja bennr untuk barang-barnng yang mempunyai perhubungan yang rapat, seperti barang
pengganti dan barnng pengenap, tetnpi juga in bennr untuk barang-bnrang yang kelihatannya
tidak mempunyai knitan samn sekali. Meknnisme pasnr ntau "tangan gnib'' akan membuat
penyesuninn-penyesuninn dalam pasnr sehinggnu pnda akhirnya keseimbangan di berbagai pasar 
akan tercapni. Contoh di bnwnh ini menerangknn bagaimnna mekanisme pasar akan melakuknn 
penyesuninn-penyesuninn di berbngni pnsnr akibnat dari perubahnan di sesuntu atau beberapa pasar, 
Misnlkan hara minyak kelapn sawit meningkat menjadi dua kali lipat sebagai akibat
permintan yang semnkin bertambah di lunr 
neeri. 
Kenaikan ini 
nkan 
menyebabkan konsumen 
minyak kelpn swit (yaitu pembunt minyak masak) menghadapi masalah kenaiknn biaya produksi. 
Maka apabiln permintann ke ntas minyak masnk (yang digambarkn oleh 
kurva 
permintaan) adalah 
tetap, jumlh yang diminta aknn berkurang dan harga minyak masnk menjndi bertambah tinggi. Di 
pihak lain kennikan hara dnn jumlah produksi kelapa snwit aknn mennmbah permintaan pupuk 
dan jusa-jasa pemrosesnn kelpn snwit, 
Maka kedua kegintan ini akan memperoleh pendapatan 
40I 
I 
I 
' 
BAB DELAPANBELAS 
yang 
tinggi. Di samping itu pekerja-pckerja dan pemilik-pemilik kcbun kelapa sawit akan mendapat
pendapatan yang lcbih tinggi. Pendapatan yang lebih banyak akan meningkatkan permintaan mereka
ke atas barang-barang konsumsi. Dengan demikian permintaan ke ata s beras, makanan lain, baju
dan sepatu akan bertambah. Contoh ini menunjukkan bagaimana penyesuaian akan berlaku di 
berbagai pasar sebagai akibat perubahan keseimbangan di sesuatu pasar barang. 
KEBAIKAN UT PEREKONOMIAN PASAR BEBAS 
Semenjak lama ahli-ahli ekonomi berkeyakinan bahwa sistem ekonomi pasar bcbas mempunyai 
bcberapa
kelebihan dan keistimewaan jika dibandingkan dengan sistem-sistem ekonomi yang lain.
Kebaikan-kcbaikan utama dari sistem pasar bebas adalah: 
• Faktor-faktor produksi akan digunakan dengan cfisien.
• Kegiatan ckonomi dalam pasar diatur dan disclaraskan dengan efisien.
• Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan.
• Pelaku kegiatan ckonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang
disukainya. 
EFISIENSI PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI 
Sistem 
ckonomi pasar bebas pada hakikatnya merupakan perekonomian yang terdiri dari pasar­
pasar barang yang bersifat persaingan sempurna. Dalam uraian mengenai pasar persaingan sempurna
tclah ditcrangkan bahwa setiap perusahaan akan dapat mencapai efisiensi alokatif dan efisiensi 
produktif. 
• 
Efisiensi Alokatif 
biaya marjinal.
Telah ditunjukkan bahwa di dalam jangka panjang, setiap perusahaan dalam persaingan sempurna 
Suatu perusahaan dikatakan mencapai cfisiensi alokatif apabila tingkat harga 
= 
= 
mencapai keadaan di mana harga 
biaya marjinal. Apabila keadaan ini dicapai maka kemakmuran
masyarakat dalam pasar persaingan sempurna akan mencapai maksimum.
Sampai di mana baiknya tingkat kemakmuran yang dicapai dalam suatu pasar persaingan 
sempurna
dapat diterangkan dengan menggunakan Gambar 18.3, yang menunjukkan keadaan
kescimbangan jangka panjang dalam pasar persaingan sempurna. Gambar (i) menunjukkan
kescimbangan pasar, manakala ambar (i)
menggambarkan keseimbangan dalam suatu perusahaan. 
Keseimbangan di antara permintaan pasar (D)
dengan penawaran pasar (S=2MC) adalah di titik 
E dan hara
pasar adalah 
P. 
Pada tingkat harga ini setiap perusahaan akan mendapat untung 
normal, yaitu seperti ditunjukkan oleh gambar (i). 
Kemakmuran yang diperoleh para konsumen diukur dengan cara membandingkan biaya 
yang dikcluarkan untuk menghasilkan barang tersebut dengan harga-harga yang ingin dibayar oleh
konsumen pada berbagai tingkat produksi. Gambar (ii) menunjukkan di antara jumlah produksi
scbanyak nol hingga Q, harga yang bersedia dibayar oleh konsumen adalah di antara A
dengan P
Tetapi hara yang sebenarnya wujud di pasar adalah P Seperti telah diterangkan dalam Bab Tujuh 
402 
r 
I 
BE8AS DAN 
KEBIJAKAN 
PEMERINTA 
9R 
g»BA18.3 
$ingan Sempurna dan Etlslonsl Alokatit 
Harga 
Harga 
A 
MC 
AC 
S 2MC 
p 
p
------ 
I 
I 
\ 
I 
l 
I 
I 
l 
l 
I 
I 
I 
B 
I 
l 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
Kuantitas 
Kuantitas 
(i)
Perusahaan 
(ii)
Pasar 
perbedaan di antara harga_yang ingin dibayar oleh pembeli dan harga_yang
sebenarnya wujud 
di pasar dinamaka 
surplus konsumen dan dalam gambar (ii) surplus konsumen tersebut digambarkan oleh segi tiga APE. 
Besarnya kemakmuran yang dinikmati masyarakat ditentukan pula oleh 
surplus
prdusen. Yang diartikan 
dcngan surplus produsen adalah perbedaan di antara
biaya untuk memproduksikan banng dan 
hara pasear 
dari barang tersebut. 
Dalam gambar (i) biaya untuk memproduksikan barang pada berbagai tingkat produksi 
ditunjukkan oleh kurva S= 2MC. Oleh karena tingkat hargn adalah 
P, 
maka surplus produsen 
yang diperoleh ditunjukkan oleh segitiga PBE. Dengan demikian segitiga ABE menggambarkan
kescluruhan kemakmuran yang diperoleh pembeli dan penjual dalam kegiatan memproduksi 
barang tersebut. 
Surplus konsumen dan surplus prodsen jumlahnya paling maksimum apabila pasar
bang adalab 
pasar 
Persaingan sempurna. Ii dapat dibuktikan dengan membandingkan surplus konsumen dan produsen
Yang terdapat dalam persaingan sempurna dengan dalam monopoli. Perhauikan Gambar 18.4. 
Dmisalkan pada mulanya perusahaan-perusahaan dalam pasar adalah dalam pasar persaingan 
Scmpurna. Ku 
sitan psar adalah D dan kurva penawaran adalah S= 
2MC. 
Maka 
' 
ad. IS.urva 
perm1man 
p% ·i aw 
:.: :. 
p 
1 
kcseimbe 
di 
r 
A; 
[ Dalam keseimbangan ini tingkat harga adalah P_ dan jumlah 
angan 
licapai di titik t. 
baran 
> 
" 
, 
' 
4 
ei 
lbelik dalah Q_
Kawasan ABE menggambarkan gabungan surplus 
Yang
liperjual 
elikan 
a 
I! 
!' 
k 
b 
dal 
" 
·sinan sempurna tersebut. 
onsumen dan surplus produsen lalam persa' 
403 
BAB DELAPANBELAS 
GAMBAR 18.4 
Surplus Konsumen dan Surplus Produsen 
A 
S=MC 
P, 
I 
-L 
e, 
I 
I 
I 
I 
• 
I 
D 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
I 
B 
MR 
I 
I 
m 
I 
I 
' 
0, 0, 
Seterusnya misalkan perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna tersebut bergabung 
menjadi monopoli. Perubahan ini tidak akan mengubah permintaan di pasar, ia tetap ditunjukkan
oleh kurva permintaan 
D. 
Tetapi sebagai monopoli, perusahaan-perusahaan tersebut dapat menen­ 
tukan harga dan ini bergantung kepada jumlah barang yang diproduksikan. pabila kurva
permintaan yang dihadapi monopoli adalah D, kurva hasil penjualan marjinalnya adalah MR_. 
Pada titik C, biaya matjinal adalah sama dengan hasil penjualan marjinal bagi monopoli, dan ini
berarti monopoli akan memaksimumkan untungnya jika memproduksikan Q_ dan pada tingkat
produksi ini harga adalah P_. Pada keseimbangan ini surplus konsumen dan surplus produsen
adalah seperti yang ditunjukkan oleh ABCC,. Telah ditunjukkan bahwa di pasar persaingan sempurna
surplus konsumen dan surplus produsen adalah sebanyak seperti yang digambarkan oleh kawasan 
ABE. Oleh karena ABE adalah lebih besar dari ABCC,, maka dapatlah disimpulkan bahwa
kemakmuran diperoleh masyarakat lebih besar dalam persaingan sempurna jika dibandingkan
dengan dalam monopoli. 
Efisiensi Produktif 
Untuk mencapai efisiensi produktif, biaya produksi perusahaan-perusahaan dalam pasar mestilah
mencapai biaya produksi yang paling minimum, yaitu pada titik yang paling rendah dari AC. 
Operasi perusahaan pada biaya yang paling minimum hanya dicapai dalam pasar persaingan
sempurna. Gambar 18.5 membandingkan keseimbangan jangka panjang perusahaan dalam pasar
persaingan sempurna, persaingan monopolistis dan monopoli. Dimisalkan kurva biaya rata-rata di
masing-masing perusahaan tersebut adalah bersamaan. Perusahaan monopoli memperoleh
keuntungan lebih dari normal, jumlah produksi adalah di bawah produksi kapasitas penuh dan 
404 
a&AR 8EBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH 
au»8AR 18.5 
gensl Produktif Perusahaan Persaingan Sempurna,
pwaingan Monopolistlk dan Monopoli 
Harga 
MC 
AC 
MC 
AC 
p ----- 
D=MR 
D 
I 
I 
0 
Q 
Kuantitas 
0 
Q 
Kuantitas 
(i) Persaingan sempuma 
(ii) Persaingan monopolistis 
Harga 
MC 
AC 
p ----- 
•••• • 
• 
MR 
Kuantitas 
(Ill) Monopoli 
biaya produksi adalah lebih tinggi dari biaya produksi minimum. Perusahaan dalam persaingen
monopolistis hanya memperoleh keuntungan normal saja dan biaya produksi adalah lebih tingui
dripada yang minimum. Perusahaan dalam persaingan sempurna seperti perusahaan dalan
Persaingan monopolistis juga akan mendapat keuntungan normal tetapi biaya produksinya paling
"endah dibandingkan dengan perusahaan dalam persaingan monopolistis dan monopoli. Bia. 
. 
405 
-------�- - 
BAB DELAPANBELAS 
produksi ini adalah yang paling minimum jika dibandingkan dengan biaya produksi yang 
mungkin dicapai. Dengan demikian hanya perusahaan persaingan sempurna yang akan mencapai efisiensi 
produktif. 
KEB 
-KEBAI 
LAIN 
Di samping mencapai dua jenis efisiensi, yaitu efisiensi alokatif dan efisiensi produktif, sistem 
ckonomi 
pasar bebas mempunyai beberapa kebaikan lain. Yang terpenting adalah: 
• 
• Dapat secara efisien menyelaraskan berbagai kegiatan ekonomi.
• Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang,
• Setiap pihak (produsen atau konsumen) mempunyai kebebasan dalam memilih kegiatan
ekonomi yang ingin dijalankannya dan membeli barang dan jasa yang ingin dinikmatinya. 
MENYELARASKAN KEGIATAN EKONOMI DENGAN EFISIEN 
Telah dinyatakan perekonomian pasar terdiri dari beribu-ribu jenis pasar, yaitu berbagai pasar
bahan makanan, bahan pertanian lain, barang pertambangan, berbagai jenis barang industri clan
berbagai jenis jasa-jasa. Berbagai pasar ini adalah saling berhubungan satu sama lain, dan mereka
terns menerus mengalami perubahan. Perubahan di sesuatu pasar akan memerlukan penyesuain di 
pasar-pasar yang lain.
Perbandingan dan pengamatan yang dilakukan ke atas berbagai sis tern ekonomi menunjukkan
bahwa sistem ekonomi pasar bebas merupakan sistem yang paling canggih dalam mengatur operasi
sesuatu ekonomi dan mewujudkan penyesuaian-penyesuaian sebagai akibat perubahan di sesuatu
atau beberapa pasar. Salah satu kebaikan penting dari pasar bebas ialah kemampuannya membuat
penyesuaian dengan serta-merta tanpa menunggu perintah atau pengaturan dari sesuatu penguasa
pusat. Misalnya, kenaikan produksi padi yang sangat tinggi di sesuatu musim dapat menyebabkan
kelebihan produksi apabila harga tidak dapat berubah. Tetapi dalam sistem pasar bebas, produksi
yang lebih dari masa yang biasa ini akan mengurangkan harga. Harga yang merosot menyebabkan
para konsumen membeli lebih banyak dan produksi yang berlebihan dapat dihindari.
Pada masa berikutnya, harga padi yang merosot menyebabkan sebagian petani merasa tidak
menguntungkan lagi untuk melakukan kegiatan dalam penanaman padi. Mereka akan mencari
kegiatan lain yang lebih baik pendapatannya. Tindakan ini akan menimbulkan penyesuaian baru di 
pasar. Dengan demikian secara terus menerus kegiatan ekonomi mengalami perubahan dan sistem
pasar bebas dapat dengan segera dan dengan efisien mengatur perubahan-perubahan yang berlaku.
Sistem pasar bebas dapat memberikan petunjuk-petunjuk tentang corak penyesuaian yang perlu
berlaku untuk menghadapi suatu perubahan yang timbul. 
. 
MEWUJUDKAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG LEBIH CEPAT 
Sistem pasar bebas mempunyai ciri-ciri khas yang akan mendorong kepada pertumbuhan ekonomi
yang lebih cepat. Kcbcbasan individu dalam menjalankan kegiatan ekonomi yang mereka sukai
menggalakkan mereka untuk bekerja dengan lebih efisien dan lebih giat. Produktivitas individu 
406 
• 
I 
I 
a.SAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTA 
I 
' I 
dapat ditingkatkan dan ini 
akan 
membc 
·ik 
1ba 
.: 
kan"" 
4 
h p, 
er1kan sumbangan penting ke arah pertumbuhan ekonomi 
cepat lan teguh. 'asar bebas juga 
lakl : 
mans 
b: 
. 
. 
{a 
menggalakkan individu-individu untuk melakukan 
I 
I 
embaruan-pembaruan (inovasi) dalam kegiatan ekonomi mereka supaya (i) mereka mampu
ing dengan pihak-pihak lain dan (ii) 
1l 
bersa' 
, 
.) 
untul mendapatkan pendapatan dan keuntungan yang 
I 
eb.h besar dan kegtatan ekonorrunya Sete 
kw
ibi" 
. 
. 
. . 
b b 
le! 
. 
fl 
' 
:rusnya, leksibilitas yang tinggi dari sis
tem 
pasar 
eb
as 
; 
l 
I 
«enyebabkan penyesuaran-penyesuaian yang diperlukan dapat dijalankan dengan cepat dan secara
terus menerus dilakukan, tanpa terlebih dahulu menunggu perintah dari suatu penguasa pusat.
eadaan ini akan menggalakkan pertumbuhan ekonomi. 
I 
• 
REBEBASAN DALAM MELAKUKAN KEGIATAN EKONOMI 
Corak kegiatan ekonomi yang wujud dalam suatu perekonomian pasar sepenuhnya tergantung
kepada kehendak-kehendak individu di dalam perekonomian tersebut. Dari uraian mengenai kurva
kemungkinan produksi telah dapat disimpulkan bahwa sesuatu perekonomian mempunyai banyak
pilihan dalam menentukan kombinasi barang yang perlu diproduksikan. Kombinasi yang bagaimana 
I 
I 
I 
yang akan diwujudkan sangat tergantung kepada cita rasa masyarakat. Khalayak ramailah yang
akan menentukan jenis-jenis barang yang perlu diwujudkan. Mereka diberi kebebasan untuk
menentukan keinginan mereka, dan keinginan mereka inilah yang seterusnya akan menentukan
corak
kegi
at
an ekonomi yang akan wujud di
pasar.
Kebebasan yang luas juga wujud di dalam menentukan kegiatan yang akan dilakukan oleh
seseorang. pakah sese
orang itu ingin tetap hidup secara sederhana dan lebi
h menikmati masa
lapang, atau bekerja keras agar dapat menikmati lebih banyak barang dan memberi kebahagiaan
kepada keluarganya, sepenuhnya tergantung kepada individu yang bersangkutan.
Perusahaan-perusahaan juga mendapat kebebasan yang luas dalam menjalankan kegiatan
mereka. Terdapat kebebasan kepada setiap perusahaan untuk menentukan jenis barang yang
akan diproduksikannya, kapasitas produksi yang akan digunakan dan tingkat produksi yang
akan dicapai. Dalam perekonomian pasar tidak terdapat sesuatu badan tertentu yang akan mengatur
perusahaan-perusahaan melakukan berbagai aspek dari operasi produksi mereka. 
KEGAG 
PEREKONOMIAN PASAR BEBAS 
I 
I 
Di samping menyadari tentang peranan penting dari sistem pasar bebas dalam mengatur kegiatan
ekonomi, ahli-ahli ekonomi menyadari pula tentang kegagalan sistem pasar,
dan beberapa kebaikan
dari campur tangan pemerintah. Kesadaran inilah yang melahirkan sistem ekonomi campuran
yang dijalankan berbagai negara di dunia ini. Apakah kelemahan-kelemahan dari sistem pasar bebas?
bagaimanakah pemerintah campur tangan untuk mengatasi kelemahan ini? Uraian dalam bagian
ini dan bagian berikut akan memberi jawaban kepada dua pertanyaan di atas.
Beberapa kelemahan dari sistem pasar bebas bersumber dari ketidakmampuan sistem pasar
untuk mengatur kegiatan ekonomi secfisien seperti yang diharapkan. Dalam kegiatan ekonomi
Yang scbenarnya terdapat beberapa bentuk kegagalan dari sistem pasar untuk mewujudkan kegiatan
ckonomi yang teguh dan efisien. Kegagalan tersebut terutama bersumber dari faktor-faktor
berikut: 
407 
I 
I 
' 
• 
l
BAB DELAPANBELAS
• Akibat-akibat ekstern (eksternaliti) yang merugikan.
• Kekurangan produksi barang publik dan barang merit.
• Kewujudan kekuasaan monopoli dalam pasar.
• Kegagalan membuat penyesuaian dengan efisien.
• Distribusi pendapatan tidak seimbang.
AKJBAT-AKJBAT EKSTERN YANG MERVGIKAN
Salah satu sumber utama daripada kegagalan sistem pasar bebas adalah kemungkinan wujudnya
efek ekstern atau eksternaliti yang merugikan.
Biaya Pribadi clan Biaya Sosial
Untuk memahami arti konsep akibat-akibat ekstern perlulah terlebih dahulu diterangkan
perbedaan di antara biaya pribadi clan biaya sosial. Yang dimaksudkan dengan biaya pribadi
adalah biaya yang dibelanjakan oleh produsen yang digunakan untuk mewujudkan barang yang
dihasilkannya. Dengan demikian, bagi seorang penanam padi, biaya pribadi berarti perbelanjaan
jenis obat pembasmi musuh tanaman yang digunakan penanam padi untuk menghasilkan padinya.
Sedangkan biaya sosial meliputi perbelanjaan penanam padi tersebut ditambah biaya-biaya lain
yang mesti dibayar masyarakat seperti kerugian kematian ikan di sawah clan pencemaran dalam
sistem irigasi sebagai akibat penggunaan obat pembasmi musuh tanaman. Di dalam sebagian
kegiatan ekonomi biaya pribadi adalah sama dengan biaya sosial, clan di kegiatan lainnya ia sangat
berbeda. Akibat-akibat ekstern yang merugikan, atau eksternaliti yang merugikan, akan
wujud apabila biaya sosial melebihi biaya pribadi.
Manfaat Sosial Bersih yang Menguntungkan •
Apabila sesuatu kegiatan ekonomi tertentu mewujudkan hanya sedikit akibat ekstern yang merugikan,
sebaliknya mewujudkan banyak akibat ekstern yang menguntungkan, maka kegiatan ekonomi tersebut
menimbulkan manfaat sosial bersih (net social benefit) yang menguntungkan kepada masyarakat.
Ini merupakan akibat yang baik dan dalam kasus ini sistem pasar bebas memberikan sumbangan
penting kepada masyarakat dalam meninggikan taraf kemakmuran mereka. Dalam perekonomian
terdapat banyak jenis kegiatan yang memberikan akibat seperti itu. Salah satu contohnya adalah
kegiatan penanam padi yang telah diterangkan di atas. Jika pesawah padi tersebut menggunakan
teknologi dan menggunakan metode bercocok tanam yang modern, yaitu dengan menggunakan
bibit yang lebih baik, pupuk yang cukup dan berbagai jenis pembasmi musuh tanaman, produktivitas
akan meningkat dengan cepat dan dapat melipatgandakan tingkat produksi. Peningkatan produksi
yang tinggi menimbulkan manfaat sosial yang besar oleh karena, padi dapat dijual dengan harga
yang murah, negara tidak perlu mengimpor beras, kegiatan supplier pupuk dan bahan kimia pertanian
lain meningkat, kesempatan pekerjaan diwujudkan, dan pendapatan petani yang meningkat akan
menambah permintaan terhadap hasil-hasil industri. Kematian ikan di sawah dan sungai-sekiranya
ia wujud merupakan biaya sosial yang kecil jika dibandingkan dengan keuntungan sosial yang
akan dinikmati dari peningkatan yang tinggi ke atas prodaksi padi.
408 
5ASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH 
Biaya Sosial Bersih yang Merugikan 
Sistem pasaran
bebas tidak dapat mence h·· 
:. 
kegiatan 
·· ' 
cko 
; 
ccgah 
timbulnya biaya sosial yang tinggi sebagai akibat dart 
brp 
"","""?"" yang dilakukan masyarakat. Comtoh yang myata
alam hal 
ini 
adahah 
eat 
""""""us 
dan 
menjual nark&oba. Pihak-pihak
yang menjalankan kegiatan terscbut akan 
memperolat keuntungan pribadi yang tings ka 
d 
gi
arena proluksi dan penjualan narkoba akan member! 
d k 
pendapatan ian euntungan yang tinggi 
·ika 
ke 
d: 
·' 
3g1k
epada yang menjalankannya. Tetapi penggunaan narkoba 
eangat 
merugikan masyarakat karena menyebabkan orang menjadi malas, tidak mampu bekerja, 
dan merusak kesehatan. Di samping itu secara tidak la 
(y? 
· 
:. 
·b: 
angsungyaitu sebagai 
· kib: 
al 
al 
at penggunaan alat 
suntikan secara bersama) ia dapat menimbulkan penyakit AIDS. Oleh karena penjualan narkoba
menimbulkan biaya sosial yang sangat tinggi, pemerintah telah melarang kegiatan tersebut, dan
mengancam hukuman yang berat kepada yang menjalankan kegiatannya.
Contoh lain dari biaya sosial yang tinggi yang diwujudkan sektor perusahaan adalah masalah
pencemaran (polusi) dan masalah kesesakan. Untuk mengembangkan sesuatu perekonomian perlulah
diwujudkan berbagai jenis kegiatan industri. Di samping menimbulkan manfaat kepada masyarakat
dalam bentuk kenaikan kesempatan kerja dan pendapatan, dan penyediaan barang konsumen
yang lebih banyak, kegiatan tersebut menimbulkan biaya sosial yang cukup serius, yaitu pencemaran
udara (sebagai akibat asap yang dikeluarkan oleh mesin-mesin yang digunakan) dan pencemaran
lingkungan, sebagai akibat pembuangan lebihan yang tak berguna (wast e)
di persekitaran industri terscbut.
Pabrik kelapa sawit misalnya membuang lebihan-lebihan minyak yang kotor ke sungai, dan ini
menyebabkan pencemaran sungai tersebut. Masalah kesesakan timbul sebagai akibat perkem­
bangan kota-kota yang sangat pesat dan sebagai akibat peningkatan pendapatan penduduk kota.
Perkembangan seperti ini menyebabkan, lebih banyak rumah didirikan untuk setiap hektar kawasan,
lebih banyak daerah rumah liar dikembangkan, dan lebih banyak mobil dan sepeda motor 
di 
jalan 
raya. Berbagai perubahan ini akan menimbulkan masalah kesesakan yang merugikan masyarakat,
seperti kekurangan supplai listrik dan air, waktu untuk pergi ke tempat kerja semakin lama, taraf
kesehatan di daerah perumahan liar semakin merosot, dan kegiatan pengangkutan umum semakin
merosot mutunya. 
BARANG PUBLIK DAN BARANG MERIT 
Kebanyakan barang yang diproduksikan dalam perekonomian adalah barang pribadi, yaitu barang
yang dapat dinikmati dan dibeli secara pribadi oleh setiap orang dalam perekonomian. Contoh­
contoh barang pribadi adalah baju dan berbagai jenis pakaian, makanan dan berbagai jenis barang­ 
· 1 · dnn barang modal Sistem pasar bebas dapat memprocluks1kan kebanyakan 
arang
konsumsi lain 
b 
k 
1an a< 
«"""· 
., 
:. 
'b d' de 
sangat efisien dan oleh sebab 1tu nclak acla alasan kepada pemenntah 
­ 
arang
pribadi tengan 
b 
'8" 
"" 
s. 
1 
.: 
+[es 
di
bidang tersebut. Kebebasan yang diberikan akan mewujudkan galakan 
mencampuri kegiatan 
I 
'} 
" 
.:. 
· 
b bas untuk berfungsi secara efisien dalam memproduksi barang-barang 
sistem pasar ebas 
k d 
cpada 
? 
tersebut. 
Barang Publik 
:° 
~eea 
bara 
Aaam% 
. 
. 
'b d' do.In.n, ekonorni
terdapat beberapa 
1en1s ang yang dinamakan 
i
samping barang prbao, 
D
: 
" 
. . 
. ,__ 
tt1noo
111111,1
b 
n
11a tfj/ahlka11 mara bena111a.
Jalan raya, s1ar:m radio
dan 
11
bananga&PS" 
' 
arang publik , yaitu 
409 
BAB DELAPANBELAS 
televisi, kegiatan dan 
bantuan 
polisi dan ketentaraan, dan jasa-jasa pengamat cuaca adalah beberapa 
contoh dari 
barang publik. Barang-barang terscbut dinikmati bersama oleh masyarakat, dan timbul
kerumitan untuk memungut pembayaran dari orang-orang yang menikmati jasa-jasa tersebut. Oleh 
karena kesukaran ini sistem pasar bcbas tidak memproduksikan barang tersebut, atau produksinya 
adalah 
jauh 
lebih 
sedikit dari yang diperlukan oleh khalayak ramai. Untuk mengatasi masalah 
kekurangan barang publik diperlukan campur tangan pemerintah untuk menyediakannya. 
Barang Merit 
Scbagian
barang perlu dikontrol atau digalakkan produksinya dan sistem pasar bebas tidak mampu
dengan tepat menentukan jumlah yang sepatutnya diproduksikan dalam perekonomian. Jika barang
tersebut sangat penting artinya kepada kemakmuran masyarakat, pemerintah perlu lebih banyak
men 
an 
produksinya. Barang tersebut dinamakan barang merit _yang baik (merit goods). 
pabila barang tersebut ticlak baik untuk masyarakat, procluksinya harus dikurangi atau dilarang
dan barang seperti itu dinamakan barang merit yang buruk (merit bad). Contoh barang merit yang 
baik 
adalah pendidikan dan barang merit yang buruk adalah perjudian. 
I 
I 
1. 
Barang Merit Baile Sebagian orang menganggap memperoleh clan mempertinggi taraf
pendidikan sebagai kegiatan yang tak berguna clan rnembuang waktu. Maka apabila biayanya 
tinggi, orang-orang yang berpanclangan seperti itu lebih suka menyuruh anak-anaknya tetap tinggal 
I 
di rumah atau mencari kerja. Dari segi pandangan nasional pendidikan adalah penting, ditinjau 
I 
I 
I 
dari sudut kepentingan individu maupun kepentingan negara. Bagi individu, pendidikan
menin tkan pengetahuan clan kemahiran dan ini akan meningkatkan pendapatannya pada masa
mereka dewasa. Untuk negara secara keseluruhannya, peningkatan pendidikan dan kemahiran
meningkatkan daya pikir dan produktivitas dan oleh sebab itu pertumbuhan ekonomi akan 
dipercepat. Berdasarkan alasan ini, pemerintah perlu campur tangan dalam bidang pendidikan
dengan mewajibkan anak-anak untuk mengikuti pendidikan sehingga ke suatu tingkat pendidikan 
tertentu. 
2. Barang Merit Buruk Memproduksikan ganja dan kokain, merokok, berjudi, mengembangkan
pelacuran dan menghasilkan senjata api adalah beberapa kegiatan yang boleh merugikan masyarakat.
Untuk menghindari akibat-akibat buruk yang diwujudkannya, pemerintah perlu campur tangan 
dalam sistem pasar bebas dengan melarang atau membatasi produksinya. Maka barang-barang
tersebut bolehlah digolongkan sebagai barang 
merit 
yang buruk. 
AK.IBAT BUR UK KEGIATAN MONOPOLI 
Sistem pasaran bebas yang sempurna adalah sistem ekonomi yang ideal yang dalam prakteknya
tidak akan wujud. Pasar persaingan sempurna di berbagai kegiatan ekonomi adalah ciri utama dari
sistem ekonomi pasar bebas, dan dalam prakteknya tidak satu jenis pasar barang pun boleh
digolongkan scbagai pasar persaingan sempurna. Ketiadaan pasar persaingan sempurna
menycbabkan suatu perekonomian tidak dapat mencapai efisiensi alokatif dan efisiensi 
produktif. Dengan demikian sistem pasar bebas yang sebenarnya belum tentu mencapai keadaan 
410 
BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH 
q 
9# 
·idk (et. 
.: 
_~ideal yang
mewujudkan efisiensi yang tinggi dalam kegiatan-kegiatan ckonomi yang dijalan­ 
) 
" p4am 
sistem ekonomi pasar bcbas yang scbenarnya terdapat keadaan-keadaan yang akan 
~en@galakkan terwujudnya kckuasaan monopoli. Kemahiran individu dan perusahaan dalam
:,enjalank:in kegi�tan ekono111i _aclalal1 berbecla. Segolonga� orang dan sebagian perusahaan boleh
~enjalankan kegiatan ekonomi dengan lebih efisien dari yang lainnya. Begitu pula segolonga
~ang boleh bekerja dan melakukan pembaruan-pembaruan (inovasi), sedangkan segolongan 
eng sudah merasa puas mengerjakan pekerjaan yang sama dari waktu ke waktu. Perbedaan ct 
e, ketekunan dan ketrampilan akan membedakan prestasi berbagai individu.
Dalam perekonomian yang mengalami pertumbuhan akan terdapat perusahaan-perusahaan 
ng 
berkembang lebih pesat dari yang lainnya. Pada akhirnya perusahaan-perusahaan tersebut 
tan
menjadi badan yang mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi keadaan di pasat.
pAlam usaha untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak perusahaan akan memperbaik1
Administrasi perusahaannya, mengembangkan teknologi produksi yang lebih baik, meningkatkan
««oduktivitas pekerjanya dan menghasilkan barang yang lebih baik. Sekiranya tujuan-tujuan 
1n 
dapat dicapai, perusahaan seperti itu akan menjadi semakin besar dan mempunyai kekuasaan 
yang lebih ban yak untuk mengatur keadaan di pasar.
Perkembangan teknologi yang selalu akan mengikuti pertumbuhan ekonomi memperkuat 
I 
I 
lagi kecenderungan wujudnya perusahaan yang m
empu
nyai kekuasaan monopoli dan mengurangi
persaingan. Teknologi yang lebih baik sangat memperluas kapasitas produksi, memerlukan biaya
yang besar untuk mengembangkannya, memerlukan cara administrasi yang lebih rumit dan
memerlukan pasar yang luas untuk menjamin operasi produksi yang efisien. Perusahaan-perusahaan
yang telah lama dikembangkan dapat menjalankan perubahan tersebut, sedangkan perusahaan
baru kurang mempunyai kemampuan untuk bersaing dengan yang telah lama berada di pasat. 
MEWU]UDKAN PENYESVAIAN SEGERA DAN EFISIEN 
I 
I 
Telah diterangkan bahwa perubahan-perubahan selalu berlaku di berbagai pasar, dan penyesuaian­
penyesuaian perlu dibuat agar perekonomian mencapai keseimbangan kembali. Akan tetapi dalam
prakteknya adakalanya perubahan-perubahan yang berlaku dalam pasar tidak diikuti oleh
penyelarasan-penyelarasan yang sesuai dengan yang diperlukan untuk mewujudkan corak kegiatan
cekonomi yang efisien. Sebagai akibatnya timbul masalah-masalah ketidakefisienan di dalam pasar.
Kekurangan informasi yang diperlukan, kekurangan modal, faktor-faktor produksi yang berbeda
kualitasnya adalah beberapa faktor yang dapat merugikan operasi mekanisme pasar.
Perkembangan ekonomi yang tidak seimbang di berbagai kegiatan ekonomi dan di berbagai
wilayah adalah contoh dari ketidakefisienan sistem pasar. Berkenaan dengan pembangunan di
berbagai wilayah ahli-ahli ckonomi telah menunjukkan bahwa kawasan yang lebih kaya akan
dapat berkembang dengan lebih cepat, sedangkan kawasan yang lebih miskin akan menghadapi
banyak masalah dalam mengembangkan kegiatan ckonomi mereka. Penyesuaian yang lebih 
lambat dari yang dimisalkan dalam teori menyebabkan mekanisme pasar tidak dapat
mengembalikan keadaan keseimbangan dengan cepat. Dalam pasar terdapat berbagai 
jenis 
kekakan 
(rigidities) yang menyebabkan penyesuainn akan berlaku secara perlahan atau tidak berlaku 
Sama sekali. Scbagai contoh, misalkan dalam perekonomian berlaku pengangguran. Secara teori, 
41 I 
BAB DELAPANBELAS 
pengangguran ini berarti tidak terdapat keseimbangan di antara permintaan dan penawaran tenaga
kerja, dan ini akan menyebabkan upah merosot. Kejatuhan upah akan menyeimbangkan kembali
permintaan dan penawaran buruh. Tetapi akibat yang diramalkan tersebut tidak selalu berlaku, dan 
mekanisme 
pasar 
tidak 
dapat mengatasi masalah pengangguran yang wujud tersebut. 
KETIDAKSETARAAN DISTRIBUSI PENDAPATAN 
Salah satu kelemahan penting dari sistem pasar bebas adalah kecenderungannya untuk mewujudkan
distribusi pendapatan yang semakin tidak setara apabila perekonomian semakin berkembang.
Perckonomian pasar cenderung untuk memberikan ganjaran yang lebih besar kepada pihak­
pihak yang mempunyai kemampuan untuk bekerja lebih giat dan lebih efisien, mempunyai
ketrampilan dan kepandaian yang lebih baik, dan memiliki pemikiran-pemikiran yang lebih kreatif.
Maka dalam perekonomian pasar yang mengalami pertumbuhan, akan terdapat golongan masya­ 
rakat 
yang memperoleh pendapatan sangat tinggi, dan ada pula golongan lainnya yang memperoleh
pendapatan yang sangat rendah. Golongan yang pendapatannya relatif rendah ini biasanya
merupakan golongan yang terbesar.
Tujuan dari kegiatan setiap perekonomian adalah mewujudkan keadilan ekonomi, yaitu
seriap golongan dan individu dalam masyarakat dapat menikmati hasil-hasil kegiatan ekonomi
secara merata. Maka wujudnya ketidaksetaraan yang nyata dalam distribusi pendapatan dan kekayaan
menimbulkan ketidakpuasan terhadap operasi dan efisiensi sistem ekonomi pasar bebas. 
BENTUK CAMPUR TANGAN PEMERINTAH 
Beberapa kcgagalan mekanisme pasar seperti yang baru dijelaskan di atas menimbulkan kebutuhan
campur tangan pemerintah dalam memperbaiki pengaturan kegiatan ekonomi. Dari kelemahan­
kelcmahan mckanisme pasar yang telah diuraikan di bagian sebelum ini dapat disimpulkan
bahwa campur tangan pemerintah mempunyai beberapa tujuan penting seperti yang dinyatakan 
di 
bawah ini:
• Mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindari atau
akibat buruknya dapat dikurangi.
• Menyediakan barang publik yang cukup sehingga masyarakat dapat memperoleh
barang terscbut dengan mudah dan dengan biaya yang murah.
• Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan, terutama perusahaan-perusahaan yang besar
yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak mempunyai kekuasaan monopoli
yang merugikan khalayak ramai.
• Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan penindasan
dan ketidaksetaraan di dalam masyarakat.
• Memastikan agar pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan dengan efisien. 
Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan dalam tiga bentuk: 
1, Membuat dan melaksanakan peraturan dan undang-undang. 
2. Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat perusahaan). 
3, Melakukan kebijakan 
fiskal 
dan moneter. 
412 
I 
~SR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH 
[NDANG-UNDANG UNTUK MEMPERTINGGI EFISIENSI 
q, eatu cara yang
dapat digunakan pemerintah 
k 
.. 
. 
.:, kc- ·konomi 
5"! _"" 
.. 
Sall 
an untul mempertinggi cfisiensi :egiatan c 
enci\pa.1 ru1unn•tuJtlnn lnlnn\,n dnl"'tn 
·-• k 
. 
hn m 
·k
mi 
1 
menalankan dan mengembangkan kcgiatan 
ek
ono 
1, dengan membuat peraturan dan und: 
de 
·kc 
· 
:. 
ung 
'> 
«dla! 
"" 
In 
tang-undang yang mengatur kegiatan cekonomr ya 
takeukan dalam negara. Peraturan dan undang-undang yang dibuat pemerintah untuk mengatur
erbagai kegiatan ckonomi dalam sesuatu negara dapat mencapai dua tujuan utama dalam usaha
~ntuk mempertinggi efisiensi mekanisme pasar. 
• Yang pertama, peraturan dan undang-undang akan dapat menciptakan suasana
ekonomi dan sosial yang akan memberikan galakan ke arah terciptanya sistem
mekanisme pasar yang efisien dan lancar.
• Yang kedua, peraturan dan undang-undang dapat digunakan untuk memastikan agar
persaingan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dilakukan sebebas mungkin
dan kekuasaan monopoli sedapat mungkin dilenyapkan. 
Kedua peranan dari peraturan dan undang-undang untuk
mekanisme pasar diuraikan di bawah ini. 
memperbaiki kelancaran operas1 
• 
I 
Menentukan Aturan Permainan 
I 
Pentingnya membuat peraturan clan undang-undang yang akan menjamin berfungsinya mekanisme
pasar secara efisien, dapat dengan jelas dilihat apabila diperhatikan akibat-akibat buruk yang mungkin
timbul apabila setiap pelaku kegiatan ekonomi diberikan kebebasan yang tidak terbatas dalam
melakukan kegiatannya. Tujuan setiap perseorangan atau perusahaan untuk mencapai keuntungan
yang maksimum bagi dirinya adakalanya akan sangat merugikan masyarakat. Contoh dari keadaan
seperti itu telah dijelaskan dalam bagian yang lalu di dalam membincangkan mengenai perbedaan 
t 
di 
antara biaya pribadi dan biaya sosial, yaitu menjual narkoba memberikan keuntungan yang besar 
! 
kepada seseorang tetapi sangat merugikan masyarakat. Kegiatan perusahaan yang menyebabkan
pencemaran atau polusi dan kesesakan, adalah contoh lain di mana biaya sosial adalah lebih besar
dari biaya pribadi.
Untuk menghindari keadaan-keadaan seperti yang diterangkan di atas pemerintah membuat
peraturan dan undang-undang yang pada hakikatnya bertujuan untuk membuat "aturan permainan'
di dalam melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi- -yaitu menentukan hal-hal yang dapat dan yang
tidak dapat dilakukan oleh para pelaku kegiatan ekonomi dalam melakukan kegiatan-kegiatan
mereka. Dengan adanya peraturan dan undang-undang tersebut, para pelaku kegiatan ekonomi
akan mengetahui hak-hak maupun kewajiban-kewajiban di dalam setiap kegiatan ekonominya.
Untuk menjaga agar para pelaku kegiatan ekonomi melakukan kegiatan ekonomi mereka tanpa
melanggar "aturan permainan'' yang telah ditetapkan, pemerintah mempunyai kekuasaan untuk
memberikan hukuman kepada perseorangan atau perusahaan yang melanggar undang-undang
yang ditetapkannya. Pemerintah, misalnya akan menentukan bentuk hukuman kepada perusahaan­
perusahaan yang mengakibatkan pencemaran lingkungan. Undang-undang juga dibuat untuk
mengurangi kesesakan. Seterusnya, undang-undang juga dibuat untuk menghindari produksi dan
penjualan ganja. 
413 
BAB DELAPANBELAS 
Menciptakan Persaingan yang Lebih Bebas 
Tujuan kcdua dari membuat undang-undang yang mengatur kegiatan ekonomi adalah untuk
menjamin agar dalam perekonomian tidak terdapat kekuasaan monopoli dan setiap pelaku kegiatan
ckonomi dapat menjalankan kegiatannya dalam suasana persaingan yang relatif bebas. Berlakunya
persaingan yang bebas merupakan salah satu syarat penting untuk menciptakan mekanisme pasar 
yang efisi en dan berjalan dengan lancar.
Dalam pasar bebas jenis, jumlah dan tingkat harga barang terutama ditentukan oleh 
keinginan-keinginan konsumen. Dalam sistem ekonomi pasar bebas para pengusaha tidak akan
mempunyai kekuasaan untuk menaikkan harga dengan membatasi penawaran barang di pasar. 
Mereka 
I 
I 
juga tidak mempunyai kekuasaan untuk mempengaruhi corak kegiatan memproduksi
yan g perlu dibuat dalam perekonomian. Corak kegiatan memproduksi yang perlu diwujudkan
bergantung kepada cita rasa masyarakat. Jika suatu perusahaan mengeluarkan barang yang tidak
dikehendaki masyarakat, barang itu tidak akan laku clan perusahaan itu akan tutup. Mereka juga
tidak dapat menetapkan harga yang berbeda dengan harga yang telah ditetapkan secara mekanisme
pasar. Jika suatu perusahaan menetapkan harga yang lebih tinggi dari yang ditetapkan oleh pasar,
barang-barang itu tidak akan dibeli oleh masyarakat, clan pada akhirnya perusahaan itu harus
menghentikan usahanya.
Apabila dalam perekonomian terdapat kekuasaan monopoli, keadaan-keadaan yang berlaku
di pasar lebih banyak dipengaruhi oleh para pengusaha. Mereka akan mempunyai kekuasaan 
untuk 
menentukan jumlah, jenis, dan harga barang-barang yang diproduksikan dalam perekonomian.
Apabila suatu atau beberapa perusahaan mempunyai kekuasaan monopoli maka mereka akan
mempunyai kekuasaan untuk membatasi tingkat produksi sehingga kepada tingkat di mana mereka
akan mencapai keuntungan yang paling maksimum. Pada umumnya keadaan ini tercapai sebelum
perusahaan-perusahaan itu mencapai tingkat efisiensi produksi yang optimum. Keadaan yang
sebaliknya berlaku dalam perekonomian di mana terdapat persaingan yang bebas. Walaupun dalam
persaingan bebas para produsen masih tetap berusaha untuk memaksimumkan keuntungan, tetapi
karena ia tidak dapat mempengaruhi tingkat harga di pasar, keuntungan yang maksimum tersebut
baru akan tercapai apabila perusahaan itu mencapai tingkat efisiensi yang optimum (yaitu apabila
biaya rata-rata paling minimum). 
. 
Dengan melakukan pembatasan ke atas jumlah barang yang diciptakan dengan sendirinya 
harga barang juga akan dapat dipengaruhi. Apabila terdapat kekuasaan monopoli dalam pasar,
harga akan cenderung menjadi lebih tinggi dari yang ditentukan dalam perekonomian di mana
terdapat persaingan yang bebas. Adakalanya perusahaan-perusahaan menggunakan kebijakan
menurunkan harga untuk menarik lebih banyak pembeli. Usaha penurunan harga itu dimaksudkan
untuk menghapuskan pesaing-pesaingnya di pasar, dengan tujuan untuk menciptakan kekuasaan
monopoli di pasar tersebut. Langkah seperti ini juga merupakan langkah perusahaan yang akan
merugikan para konsumen karena apabila persaingan itu dapat dihapuskan maka harga barang
yang dijual tersebut dapat dinaikkan kembali. Di samping itu para konsumen mempunyai pilihan
yang lebih terbatas dalam membeli barang-barang.
Di negara-negara yang sangat maju perekonomiannya, seperti di Amerika Serikat, sejak
lama pemerintah telah memperhatikan mengenai akibat-akibat buruk yang akan ditimbulkan oleh
kekuasaan monopoli yang mungkin wujud. Maka untuk menghindari timbulnya kekuasaan monopoli 
414 
l 
9SAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTAM 
Alam 
kegiatan produksi
dan percdagan 
Ang yang sifatnya berusah ,'iW pemerintah menciptakan bcberapa macam uncdang­
ur '' 
I 
tuk mencegah timbul 
be 
E 
: 
li 
. 
Ar,,cril{n Serll<nt 111isnl,,,,n 
ll 
I 
11ya er .1agn1 bcntttl< l<cl<ttas:ian monopo 1. 
D
i 
'» 
' ·y, 
undang-undang tclah I 
[l, 
l 
l 
rll[)II 
' 1 ai,,a c 11a an an untuk menccgah satu atau 
!JCt:L1snl1nnr\ 11,e111l" . I l
1
' 
b be
peroleh 
cl 
kckunsaan 
gonomi negara atau di scktor-el 
tk 
: 
: 
"al 
Untuk menguasai atau mempengaruhi kegiatan 
cko' 
" 
r-setor tertentu. Undang-undang itu adalah: 
Anti-Trust Lam. 
CAMPUR TANGAN LANGSUNG 
Dlam bcberapa kegiatan tertentu 
und; 
g- 
de 
: 
; 
.ke sit 
it 
d 
dang-undang saja belum dapat memberi jaminan bahwa 
kegiatan-kegiatan itu cdapat dilaksanak 
:fie· 
; 
] 
de 
$$ 
1akan secarn efisien, atau akan memberi kemakmuran yang 
Pnli1,,r c1ngg1 ,ci:,nc n 111ns)
1
nrnl,nt Bnl,
1 
I I I 
a 
.. 
• 
t 
kan adakalanya masyarakat akan mendapat keuntungan yang 
sangat besar apabila kegiatan-kcgiatan terscb 
di hk I 
' 
· 
l" 
., 
vs 
utdiserahkan kepada pihak pemerintah. Untuk kegiatan­ 
kegiatan yang mempunyai sifat seperti ' 
" 
itu pemerintah akan melakukan campur tangan secara 
:.. 
:... 
:rt 
langsung, yaitu pemerintah akan langsung turut serta melakukan kegiatan-kegiatan memproduksi
barang terscbut. 
Publik 
Memproduksi Barang 
Salah satu faktor penting yang mendorong pemerinah ikut secara langsung menjalankan kegiatan
ekonomi adalah untuk menyediakan barang 
bersama 
atau 
barang publik. 
Kegiatan pemerintah 
menyediakan jasa polisi dan tentara untuk menjamin pertahanan dan keamanan negara adalah salah
satu jasa yang dapat digolongkan sebagai barang bersama atau barang publik. Contoh lain barang
publik adalah: siaran radio dan televisi, jasa meramal keadaan cuaca dan jasa mercu suar untuk
membantu kesclamatan pelayaran kapal-kapal di laut.
Di samping penggunaannya dilakukan secara bersama, sifat penting lainnya dari barang
publik adalah bahwa pembayaran sangat sukar dipungut dari para penggunanya. Scbagai contoh,
adalah sukar untuk mengumpulkan pembayaran dari masyarakat untuk jasa-jasa yang diperolch
oleh setiap anggota masyarakat dari tentara dan polisi. Jasa-jasa tentara dan polisi untuk menjaga
keamanan negara menyebabkan setiap orang mendapat perlindungan yang lebih baik dari gangguan
penduduk negara lain atau orang-orang jahat di dalam negara itu sendiri. Walaupun setiap anggot
masyarakat akan menikmati basil dari adanya jasa-jasa itu, adalah sukar memungut pembayaran
dari jasa yang diberikan. Namun demikian, keuntungan dari jasa-jasa itu akan masih tetap mercka
peroleh. Dalam kcadaan seperti itu adalah tidak menguntungkan apabila pihak swasta mem­
produksikan barang publik, karena ia tidak akan menerima pembayaran yang cukup besar yang
dapat membayar kembali dan memberi keuntungan kepnda investasi yang dilakukannya.
Terdapnt juga bcberapa kegiatan yang banyak dilakukan oleh pihak pemerintah akan tetapi
scbenarnya dapat juga dijalankan oleh pihak swasta. Kegiatan seperti itu adalah kegiatan di 
man 
pihak swasta masih dapat mengutip pembayaran secara langsung dari para penggunanya. Jasa
siaran radio dan televisi, kegiatan pendidikan, jasa-jasa yang disediakan sistem jalan raya, dan jasa
pemadam kcbakaran adalah beberapa kegiatan yang dapat diurus pihak swasta. Kalau jasa-jasa
terscbut diusahakan swasta, mereka dapat mengutip bayaran dari pihak-pihak yang meng­
gunakannya. 'Tetapi dalam kenyatnannya pihak
swasta tidak berminat melakukan
ini. (Kecuali dalam
kegiatan menyediakan siaran televisi dan pendidikan. Dalam bidang ini pihak swasta memcgang 
peranan yang cukup besar). 
' 
415 
BAB DELAPANBELAS 
Terbatasnya usaha swasta dalam kcgiatan-kegiatan scperti itu discbabkan karena cara-cara 
memungut pembayaran dari para penggunanya akan menimbulkan ketidakefisienan dalam
perekonomian dan menimbulkan biaya sosial yang besar. Oleh karena itu, adalah lcbih tepat
apabila kegiatan itu disediakan olch pemerintah, karena pemerintah dapat menutupi biaya-biaya
yang dibelanjakan untuk menyediakan berbagai kegiatan terscbut melalui sistem perpajakannya.
Proses pengutipan pembayaran secara demikian untuk menutupi pengeluaran menyediakan jasa­
jasa seperti itu tidak mengganggu kelancaran operasi jasa-jasa tersebut. Jasa-jasa itu mempunyai 
ciri-ciri
yang mendckati kegiatan-kegiatan untuk menghasilkan barang bersama atau barang publik.
Oleh karenanya kegiatan tersebut dapatlah dipandang sebagai barang setengah bersama
atau barang 
setengah publik (semi-public goods). 
Tujuan Lain Campur Tangan Langsung 
Campur tangan pemerintah dalam perekonomian tidak saja terbatas kepada menyediakan barang
bersama dan barang setengah bersama, tetapi juga menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa
yang tidak digunakan secara bersama oleh seluruh masyarakat. Barang-barang itu dapat dijual
kepada perseorangan-perseorangan dalam masyarakat. Dengan demikian tidak timbul kesukaran
untuk memungut pembayaran ke atas barang-barang yang digunakan. Bagi pihak swasta terbuka
kesempatan yang cukup luas untuk mengerjakannya. Kebanyakan dari kegiatan-kegiatan untuk
menghasilkan barang seperti itu dapat dilakukan secara efisien oleh pihak swasta. Walaupun
demikian pemerintah adakalanya secara lagsung terlibat dalam kegiatan tersebut, yaitu dengan
memproduksi beberapa jenis barang yang seperti itu. Kegiatan-kegiatan yang bersifat demikian
dilakukan pemerintah untuk mencapai beberapa tujuan yang akan meninggikan kesejahteraan
masyarakat.
Salah satu tujuannya adalah untuk menjamin supaya barang atau jasa itu dapat disediakan
kepada masyarakat dengan harga yang murah, tetapi dengan tanpa mengurangi efisiensi pelayanannya.
Di banyak negara pemerintah menjalankan sendiri perusahaan pengangkutan kereta api, dengan
tujuan untuk menjamin agar pcengangkutan kereta api dapat disediakan dengan efisien dan murah.
Pengangkutan kereta api adalah kurang sesuai untuk diserahkan kepada pihak swasta karena
pihak swasta sclalu bertujuan mencari untung dari usahanya. Berarti dalam setiap usahanya ia harus
menjual produksinya dengan harga yang akan memastikannya mendapat kembali modal yang
diinvestasinya. Tujuan ini mungkin menycbabkan jasa kereta api harganya akan lebih mahal
apabila yang menycdiakannya adalah pihak swasta.
Perusahaan kereta api yang didirikan pemerintah dapat menawarkan jasa dengan harga
yang lcbih murah karena perusahaan itu tidak menekankan kepada mencapai keuntungan yang
scbesar-besarnya sebagai tujuan usahanya. Bahkan adakalanya pemerintah menjamin agar
harga barang atau jasa terscbut tetap murah dengan memberikan bantuan keuangan secara terus
mcnerus.
Tujuan lain pemerintah untuk menyertai secara langsung kegiatan ekonomi adalah untuk
meratakan atau menyeimbangkan pembangunan di antara berbagai golongan masyarakat, berbaga!
scktor ckonomi atau berhagai wilayah. Mendirikan Bank Pembangunan Daerah, perusahaan­
perusahaan daerah, dan perusahaan perkebunan adalah beberapa contoh usaha untuk mencapal
tujuan terscbut,
416 
pSAR
BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMEINTA 
REBIJAKAN FISKAL DAN MONETER 
ebijakan yang dijalankan olch bank scntral 
; 
.: 
~ 
Akan kebijakan monetc Sa., ' untuk mengatur jumlah uang dalam perekonomian 
"[ll'mes p»at ir~",""" kcb»aka«n 
s»ioat 
i«es»aka mcah 
a»la» 
,_en-kegiatannya. Di dalam see~._ "iakan pendapatan pajak tersebut untuk membiayai
keg1 
Pe 
<onomian kedua kebijakan ini digunakan oleh pemerintah 
·ibebe 
untuk mencapa1 everapa tuyuan, yaitu: 
i. Untuk mengatasi masalah m 
I
h k 
. 
. 
- asa a pol:ok makroekonomi yang selalu timbul, yaitu 
I 
h 
masaiar pengangguran, maslah k 
ika 
. 
3alal 
renaikan harga-harga dan masalah menciptakan 
pertumbuhan ekonomi yang memuaskan. 
ii. Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan ke berbagai
kegiatan ekonomi secara efisien. 
iii. 
Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak seimbang yang selalu
tercipta di dalam masyarakat yang kegiatan-kegiatan ekonominya terutama diatur
oleh sistem pasar bebas. 
• 
Mengatasi Masalah Ekonomi 
Di dalam mengatur kegiatan-kegiatan dalam perekonomian, fungsi utama daripada pemerintah
adalah untuk menciptakan suatu perekonomian yang tetap dapat mencapai kesempatan kerja
penuh tanpa inflasi, dan dari waktu ke waktu dapat terus menerus mengalami pertumbuhan
yang memuaskan. Ini merupakan tufuan-tujuan pokok dari kegiatan pemerintah dalam setiap
perekonomian. 
­ 
Dalam jangka pendek setiap perekonomian selalu diancam oleh masalah pengangguran 
atau kenaikan harga-harga. Sedangkan dalam jangka panjang setiap perekonomian seringkali
menghadapi masalah perkembangan ekonomi yang lambat, yaitu pertumbuhan ekonomi yang
dicapai tidak mampu menggunakan seluruh pertambahan faktor-faktor produksi yang berlaku
dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi hanya sanggup menggunakan sebagian dari
tambahan faktor-faktor produksi yang berlaku. Oleh karenanya pengangguran faktor-faktor
produksi merupakan masalah yang terus menerus dihadapi di dalam jangka panjang. Masalah­
masalah pokok yang dijelaskan ini terutama diatasi oleh pemerintah dengan menjalankan 
kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. 
1. Fungsi kebijakan moneter Pada mulanya kebijakan moneter terutama digunakan
untuk mengendalikan tingkat harga-harga, yaitu menjaga agar harga-harga dapat dijamin supaya
tetap stabil. Tetapi semenjak beberapa puluh tahun yang lalu kebijakan moneter juga digunakan
sebagai kebijakan ckonomi untuk mengatasi masalah pengangguran dan sebagai alat untuk
menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Timbulnya perubahan dalam peranan kebijakan moneter
ini discbabkan oleh perubahan pandangan yang telah berlaku di kalangan ahli-ahli ekonomi
mengenai peranan uang dalam kegiatan ekonomi. Semenjak kurang lebih dua abad lalu ahli-ahli
ekonomi yang tergolong dalam mazhab Klasik telah menunjukkan bahwa penawaran uang
yang berlcbihan akan menimbulkhan akibat yang sangat buruk kepada tingkat harga-harga. 
• 
417 
BAB DELAPANBELAS 
Menurut 
mereka terdapat hubungan yang sangat erat di antara jumlah uang dan tingkat harga.
Jumlah uang yang menjadi dua kali lipat, akan menaikkan harga menjadi dua kali lipat pula.
Untuk menstabilkan harga-harga perlulah jumlah uang dibatasi.
Pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik terscbut tidak mendapat sokongan yang meluas di 
kalangan
ahli-ahli ckonomi pada masa ini. Namun demikian ahli-ahli ekonomi pada masa kini 
tetap
yakin bahwa jumlah uang yang terlalu banyak jika dibandingkan dengan barang-barang yang 
tersedia 
dalam masyarakat, dapat menimbulkan kenaikan harga-harga. Tetapi hubungan di antara
perubahan jumlah uang dengan perubahan harga-harga tidaklah sederhana seperti yang 
I 
diyakini
pada masa lalu, yaitu di dalam masa mazhab Klasik. Kebanyakan ahli ekonomi sekarang
ini berkeyakinan bahwa di dalam jangka pendek, apabila masih terdapat banyak pengangguran,
pertambahan jumlah uang yang wajar dapat mendorong kepada peningkatan kegiatan ekonomi.
Di dalam jangka panjang pertambahan jumlah uang dapat pula digunakan untuk mempercepat
pertumbuhan ekonomi. Pertambahan penawaran uang akan menggalakkan pertambahan
perbelanjaan, dan ini seterusnya akan menambah kegiatan ekonomi. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa fungsi dari kebijakan moneter adalah untuk mengawasi agar pada setiap
masa jumlah dan susunan uang dalam perekonomian akan membantu menciptakan tingkat
kegiatan ekonomi yang tinggi dan stabil, dan rnempercepat pertumbuhan ekonomi . 
. 
2. Fungsi kebijakan fiskal Kebijakan fiskal mulai digunakan secara aktif untuk mempengaruhi
kegiatan ekonomi sejak setengah abad yang lalu. Sebelum itu banyak orang berpendapat bahwa
pemerintah haruslah menjadi contoh kepada masyarakat, yaitu pemerintah haruslah berbelanja
sama dengan pendapatannya. Anggaran belanja pemerintah yang demikian dinamakan anggaran
belanja seimbang. Perbelanjaan pemerintah yang melebihi penerimaannya sehingga mengharus- 
. 
-- 
kan 
pemerintah rneminjam dari masyarakat atau mencetak uang baru dipandang sebagai tindakan 
yang buruk clan kurang bijaksana.
Semenjak terjadinya kemelesetan ekonorni dunia pada tahun 1929-32 mulailah disadari
bahwa anggaran belanja pernerintah yang bersifat seperti di atas akan memperburuk keadaan naik
turunnya kegiatan ekonomi. Pada waktu perekonomian mencapai tingkat kegiatan yang rendah,
penerimaan pemerintah dari pajak dan sumber pandapatan pemerintah lainnya juga rendah. Maka
rnenurut pandangan masa lalu pengeluaran pemerintah harus dikurangi. Tindakan seperti ini akan
memperburuk keadaan kemunduran ekonomi yang berlaku oleh karena pengurangan perbelanjaan
pemerintah akan mengurangi perbelanjaan agregat. Pada waktu perekonomian rnencapai tingkat
kegiatan yang tinggi sehingga menimbulkan gejala kenaikan harga-harga, pemerintah akan
mcmperoleh pendapatan yang lebih besar. Apabila pendapatan tersebut seluruhnya dibelanjakan,
maka ia akan memperburuk masalah kenaikan harga-harga yang mulai timbul. Berdasarkan kepada
kecenderungan di atas, langkah pemerintah menjalankan anggaran belanja seimbang juga dianggap
kurang bijaksana. 
Sekarang ini pemerintah di kebanyakan negara tidak selalu berusaha agar anggaran belanjanya 
sclalu dalam keadaan seimbang, Anggaran belanja pemerintah selalu disesuaikan dengan keadaan
ckonomi pada sesuatu masa tertentu. /pabila tingkat kegiatan ekonomi rendah dan terdapat banyak
pengangguran pemerintah akan melakukan perbelanjaan yang melebihi daripada pendapa­
tannya. Budget yang demikian dinamakan anggaran belanja defisit. Akan tetapi apabila yang dihadapi 
418 
• 
gASAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTA 
emerintah 
adalah keadaan di mana "· ka kc.
", dah 
j, 
» 
da 
ngkat kegiatan ckonomi adalah tinggi, kesempatan kerja 
P
1 
cnu 
su a tercapa1 an enaikan h 
h 
. 
dih 
. 
a 
arga-harga berlaku, pemerintah akan berusaha agar 
~ebclanjaannya emat schingga 
pe 
h d 
de 
sikia 
p"" 
die 
2emerintak lapat membuat tabungan dari pendapatannya. 
Badget yang temk1an 1inamakan anggaran belanja surplus. Dengan demikian kebijakan fiskal
Ada hakikatnya adalah tindakan p 
· 
th
di 
· 
p? 
• 
... 
emerintal 
li 
dalam menentukan bentuk perbelanjaannya 
ng perlu atau sebaiknya dilaksanaka 
dz 
' 
' 
... 
<an pada suatu masa tertentu. Kebijakan yang akan dilaksanakan 
adah tentu akan dilandaskan kepada k 
d: 
:k 
: 
s 
ea aa.n er:onom1 yang berlaku di dalam masa tersebut. 
• 
Mempertinggi Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi 
Telah
dikatakan sebelum ini bahwa karena keadaan yang wujud dalam perekonomian sangat
berbeda dengan yang dimisalkan akan
terdap
at dalam sistem mekanisme p
as
ar yang sempurna,
maka tanpa campur t
anga
n pem
eri
ntah ak
an timbul beberapa akibat buruk dalam perekonomian.
Diantaranya adalah f
akto
r-f
akto
r produksi tidak akan digunakan secara efisien. Ini berarti,
bukan
saja sebagian dari fakto
r-fakto
r p
ro
du
ks
i akan menganggur, tetapi juga f
aktor-f
akto
r p
ro
duk
si
yang tersedia penggunaannya ti
dak s
elaras deng
an keingin
an untuk memp
ertinggi
kemakmu
ran
masyarakat.
Di setiap negara faktor-faktor produksi perlu digunakan secara seimbang di berbagai sektor
ekonomi, di
berba
gai wilayah dan di
ant
ara golo
ngangolongan
masyarakat.
D
enga
n
cara

demikian
distribusi pendapatan dan kes
et
araan k
em
akmuran di
berbagai
sekto
r, wil
ayah cl
an golo
ngan
masyarakat, dapat tercipta. Di dalam ekonomi pa
sar di mana tidak terdapat campur t
angan
pemerintah, keadaan se
perti itu j
arang berl
aku. Sis
tern mekanisme pasar cenderung akan
menciptakan
keticlak
seimbangan yang semakin bertambah melebar. Sekt
or yang lebih maju
akan
mengalami
perkembangan yang lebih cepat lagi, clan wilayah yan
g !ebih maju akan menjadi penghambat
bagi perkembangan wilayah yang lebih miskin. Demikian juga golo
ngan yang lebih kaya akan
menjadi bertambah kaya, sedangk
an y
ang lebih miskin menghadapi lebih banyak kesulitan untuk
berkembang. I(eadaan yang seperti itu tidak akan memaksi
mumkan kemakmu
ran
masyarakat clan
oleh sebab itu sangat merugikan negara.
Untuk mengatasi masalah yang baru saja diterangkan, salah satu langkah penting yang selalu
dijalankan pemerintah adalah dengan menggunakan kebijakan moneter dan fiskal. Pemerintah
akan membuat perbelanjaan yang lebih banyak ke sektor, wilayah dan golongan masyarakat yang
kedudukan ekonominya lebih mundur. Di sampi
ng itu, dengan memberikan i
nsentif moneter
(misalnya memberikan fasilitas pinjaman yang lebih baik dan suku bunga pinjaman yang lebih
rendah) dan insentif fiskal (dalam bentuk peringanan pajak selama beberapa tahu
n, pe
rcepatan
penyusutan modal dan sebagainya), pemerintah mencoba menarik para pengusaha untuk
menginvestasi lebih banyak ke sektor atau wilayah yang relatif kurang berkembang.
Di negara-negara berkembang kebijakan moneter dan fiskal juga penting artinya untuk
menambah efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi. Di negara-negara tersebut biasanya
perkembangan sektor industri baru mulai berlaku. Produksi industri-industri di negara-negara maju
lebih tinggi mutunya dari negara-negara berkembang. 
Maka 
kalau perekonomian itu hanya diatur 
oleh mekanisme pasar (tanpa adanya campur tangan pemerintah), negara-negara berkembang
tidak akan dapat mengembangkan industri-industrinya. Menghadapi masalah ini negara-negara 
419 
BAB DELAPANBELAS 
berkembang menggunakan kebijakan moneter dan fiskal untuk memastikan supaya sektor industri 
dapt berkembang secara memuaskan di negara-negama terscbut. Pemerintah akan me 
bank-bank perdagangan dan badan-badan keuangan lainnya untuk memberikan pinjaman 
bersyamt ringan kepada investor-investor di bidang industri. Pemerintah juga dapat memungut 
paiak
yang tinggi ke atas barang-barang industri yang diimpor, dan sebaliknya memungut pajak 
yang sangat rendah ke atas barang-barang modal dan bahan-bahan mentah industri yang diimpor
untuk menggalakkan perkembangan kegiatan di scktor industri. 
Meratakan Distribusi Pendapatan 
Bebemapa negama maju kempkali dinamakan scbagai "negara kemakmuran" (welfare state). Din 
demikian karena negara-ncgara itu membuat kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk lebih 
itkan pemerataan
pendapatan masyarakatnya, schingga perbedaan 
di 
antara golongan
masyamakat yang sangat kaya dengan yang sangat miskin tidak begitu nyata. Tujuan itu dicapai 
terutama dengan menggunakan alat-alat kebijakan fiskal. Alat-alat kebijakan fiskal tersebut adalah: 
() menjalankan sistem pajak yang bersifat progresif dan (ii) melakukan perbelanjaan yang bersifat 
membantu 
golongan masyarakat yang sangat miskin, yaitu memberikan bantuan (subsidi) kepada 
golongan 
kt tersebut. 
Sister pajak dapat dibedakan kepada tiga jenis: pajak progresif, pajak regresif dan pajak 
teap. Pajak progresif adalah sistem pajak di mana tingkat pajak yang harus dibayar menjadi
besar apabila pendapatan menjadi bertambah tinggi. Sebagai contoh, apabila pendapatan 
sescorang adalah Rp 10 juta setahun tingkat pajaknya adalah 10 persen dari pendapatan itu, 
tetapi apabila pendapatannya adalah Rp 20 juta setahun tingkat pajaknya menjadi 20 persen, 
maka 
sistem
pajak seperti ini dinamakan sistem pajak progresif. Sistem pajak regresif adalah kebalikan 
dari sistem 
pajak progresif, yaitu semakin tinggi pendapatan semakin kecil tingkat pajaknya. 
sistem pajak proporsional adalah sistem pajak di mana tingkat pajak adalah sama besamya 
untuk be 
tingkat pendapatan, yaitu walaupun pendapatan sangat tinggi persentasi pajaknya 
tidak berbeda dengan yang dipungut pada pendapatan rendah.
Di banyak negara, sistem pajak yang selalu digunakan adalah sistem pajak progresif. Maka 
makin besar pendapatan, makin besar pula bagian dari pendapatan itu yang akan digunakan untuk 
membayar pajak. Olch karenanya pendapatan yang boleh digunakan untuk membiayai perbelanjaan
yang dibuat olch penerima pendapatan itu adalah jauh lebih kecil dari pendapatannya yang sebenarmnya.
Dengan cara 
ini 
jurang perbedaan pendapatan di antara golongan masyarakat yang berpendapatan 
tinggi dan golongan masyarakat yang berpendapatan rendah dapat dikurangkan.
Di samping dcengan menggunakan sistem pajak progresif, usaha untuk mengembangkan
pendapatan dalam masyarakat dilakukan pula dengan melakukan perbelanjaan pemerintah yang 
bersifat membantu golongan-golongan masyarakat yang sangat miskin. Perbelanjaan demikian 
dinamakan "perbelanjaan kebajikan" (welfar e expenditure). Tujuannya ialah untuk memberikan bantuan
keuangan kepada golongan penduduk yang sangat miskin sehingga mereka dapat menikmati
kehidupan yang lebih baik. Perbelanjaan kebajikan ini terutama dilakukan di negara-negara yang 
sudah sangat maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Negeri Belanda dan Jerman Barat. Di Amerika
Serikat perbelanjaan kebajikan ini diberikan kepada bekas tentara (veteran), orang-orang yang 
420 
SAR BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMERINTA 
ah sangat tua dan
tidak sanggup beke· j, • 
s"" 
4 
cera 
lagi, 
orang-orang cacat, pekerja-pekerja yang tclah 
tan 
nsiun 
para penganggur. Perbclanj kcbe··' 
pe'~4;
'' 
r. 
~)
,5,
,» 
Jaan «cbajikan yang dilakukan pemerintah dinamakan 
·embiayaan pundahan ' atau transfe r payments, 
·' 
I"
be 
r. 
"? ' 
.: 
b: · 
s, 
yatu ayaran yang dilakukan pemerintah di mana si 
·id. 
crima pembayaran 1tu tidak perlu 
b ik b 
p" 
j. 
rbel. .:. 
memberikan arang dan jasa sebagai balasannya. Dengan 
erkataan lain, perbelanjaan kebajikan pemerintah (pembayaran pindahan) itu merupakan bantuan 
mu 
pemberian kepada orang-orang yang memerlukan terscbut. 
RINGKASAN DAN KONSEP PENTING 
RINGKASAN 
1. 
Pada dasarnya bab ini membuat penilaian ke atas efisiensi dari operasi sistem pasar bebas dan
peranan pemerintah dalam memperbaiki sistem pasar bebas sehingga ia dapat beroperasi dengan
lebih ideal yaitu dapat mengembangkan ekonomi dan pada waktu yang sama meningkatkan
kemakmuran untuk seluruh masyarakat. 
2. 
Untuk memahami operasi dari suatu sistem pasar bebas perlu dilihat (i) bagaimana sistem 
tersebut menyelesaikan masalah "apa", "bagaimana", dan "untuk siapa, dan (i) bagaimana
pula sistem itu membuat penyesuaian-penyesuaian terhadap berbagai perubahan yang berlaku 
di 
berbagai pasar dalam perekonomian. Dalam memenuhi kebutuhan ini
perlulah dilihat interaksi 
yang
berlaku di pasar barang clan pasar faktor produksi melalui analisis keseimbangan sebagian
dan analisis keseimbangan umum. Dalam analisis keseimbangan sebagian ditunjukkan bagaimana
perubahan keadaan di sesuatu pasar barang (misalnya pakaian) akan mempengaruhi pasar faktor
dari barang tersebut (pakaian). Sedangkan analisis keseimbangan umum menerangkan hubungan
saling memp
engaruhi dari
berbagai
barang di pasar barang clan di pasar faktor. 
3. K
ebaikan sistem pasar bebas meliputi aspek-aspek berikut:
a. Secara teori dapat diharap
kan faktor-faktor produ
ksi akan digunakan secara optimal karena
ia mencapai efisiensi yang bersifat produktif clan alokatif. Efisiensi ini menyebab
kan
kesejahteraan masyarakat dapat dimaksimumkan.
b. Apabila terjadi perubahan dalam perekonomian, pasar bebas dapat melakukan penyesuaian
dengan cepat dan kegiatan ekonomi tetap dapat beroperasi dengan baik.
c. Sebagai akibat dari tercapainya efisiensi kegiatan ekonomi dalam jangka pendek, dalam
jangka panjang pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dapat diwujudkan.
d. Pelaku kegiatan ekonomi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang
disukainya. 
4. 
Di samping itu sejak lama ahli-ahli ekonomi telah melihat beberapa kelemahan berikut dari
sistem pasar bebas. 
. 
a. Operasinya dapat menimbulkan beberapa efek eksternal yang negatif. 
421 
a - 
BAB DELAPANBELAS 
b. dalam sistem terscbut barang publik kurang diproduksikan, sedangkan barang merit biayanya
sangat tinggi dan tidak menguntungkan masyarakat. 
c. 
Dalam jangka panjang mekanisme pasar cenderung untuk mewujudkan kekuasaan monopoli
oleh perusahaan tertentu. 
d. Distribusi pendapatan cenderung untuk menjadi semakin buruk. 
e. 
Adakalanya penyesuaian yang diharapkan tidak berlaku dan sebagai akibatnya masalah yang
timbul menjadi semakin memburuk. 
5. Untuk mengatasi kelemahan yang dinyatakan dalam (4), pemerintah perlu campur tangan
dalam
sistem pasar bebas. Campur tangan tersebut dapat dibedakan kepada tiga bentuk: 
a. 
Menciptakan undang-undang dan peraturan yang bertujuan agar kelemahan sistem pasar
bebas dihindari dan operasi ekonomi clan persaingan menjadi semakin efisien. 
b. Menjalankan sendiri beberapa kegiatan ekonomi. Bidang-bidang di mana pemerintah terlibat
langsung dalam kegiatan ekonomi adalah: 
• Menghasilkan barang publik
• Menghasilkan barang merit yang baik.
• Menjalankan sendiri perusahaan-perusahaan yang penting artinya kepada meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. 
• 
c. Bentuk lain campur tangan pemerintah adalah menjalankan (i) kebijakan fiskal-yaitu membuat
perubahan dalam pajak dan pembelanjaan pemerintah; clan (ii) kebijakan moneter-yaitu
mengatur pertambahan penawaran uang clan mempengaruhi penentuan suku bunga dalam
perekonomian. Campur tangan melalui keclua-dua kebijakan ini adalah untuk meningkatkan
kegiatan ekonomi, mempercepat pertumbuhan, meningkatkan kemakmuran clan masyarakat
menyamaratakan pendapatan. 
KONSEP PENTING 
• 
Analisis keseimbangan sebagian (partial equilibrium analysis): Suatu gambaran tentang
hal-hal yang berlaku dalam pasar barang dan pasar faktor untuk sesuatu barang tertentu tanpa
memperhatikan keadaan di pasar-pasar berbagai barang lain dalam perekonomian. 
Analisis keseimbangan umum (general equilibrium analysis): Gambaran umum tentang
hubungan saling mempengaruhi di antara berbagai pasar barang dan pasar faktor dari barang­
barang yang terdapat dalam perekonomian. Dalam analisis ini ditunjukkan bagaimana perubahan
pasaran sesuatu barang (misalnya minyak) akan mempengaruhi pasar barang lainnya (misalnya
mobil, angkutan umum dan pendapatan serta konsumsi masyarakat). 
Barang publik (public goods): Barang yang disediakan oleh alam atau dihasilkan dalam kegiatan
memproduksi yang digunakan oleh semua golongan masyarakat secara bersama dan sukar
memungut pembayaran. 
422 
BEBAS DAN KEBIJAKAN PEMEINTAH 
ASAR 
Brang
merit (merit 
goods): Barang yang penting artinya kcpada masyarakat yang dapat 
produksikan olch swasta dan dipungut bayaran, tcetapi bayarannya mungkin tcrlalu mahal dan 
mempengaruhi kemakmuran masyarakat. 
Barang pribadi: barang yang dihasilkan dalam perekonomian, yang digunakan secara pribadi, 
an dapat dengan mudah dijual kepada setiap konsumen. 
Biaya pribadi (private cost): Biaya yang dibelanjakan oleh scktor swasta untuk menghasilkan
bamang-barang yang akan dijual ke pasar. 
• 
Biaya sosial (social cost): Efek yang diperoleh masyarakat-yang meliputi cfek baik dan cfek
buruk dari kegiatan menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan dalam perckonomian. 
Efisiensi alokatif: Operasi perusahaan yang mampu menciptakan keadaan di mana harga 
-= 
biaya marjinal, yang merupakan syarat untuk memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. pabila
keadaan ini dicapai, perusahaan dikatakan mencapai efisiensi alokatif. 
Efisiensi produktif: Perusahaan dikatakan mencapai keadaan ini apabila dapat memproduksikan
barang pada ketika kurva AC mencapai titik yang paling rendah yang berarti biaya produksi
adalah yang paling minimum. 
I 
Eksternaliti: Efek buruk atau baik yang diwujudkan oleh kegiatan perusahaan-perusahaan atau
kegiatan mengkonsumsi masyarakat terhadap lingkungan alam dan masyarakat sekelilingnya dan
perckonomian secara keseluruhannya. 
Manfaat sosial bersih (net social benefits): Keuntungan yang diperoleh masyarakat setelah
ditolak olch keburukannya yang diakibatkan oleh operasi perusahaan-perusahaan menghasilkan
barang dan jasa yang diperlukan masyarakat. 
Masyarakat sekemakmuran (welfare state): Negara yang menekankan menciptakan
kescjahteraan untuk semua penduduknya melalui mengenakan pajak yang tinggi kepada golongan
kaya dan menggunakan·pendapatan ini untuk golongan yang relatif miskin atau yang tidak bekerja
scperti para pensiunan, para penganggur dan beberapa golongan masyarakat lainnya yang
pendapatannya relatif rendah. 
Tangan gaib (invisible hand): Istilah yang diciptakan oleh Adam Smith yang pada hakikatnya
mengatakan bahwa dalam sistem pasar bebas tidak terdapat manusia atau isntitusi yang akan
mengatur kcgiatan dalam perekonomian. Kegiatan itu sepenuhnya didasarkan kepada interaksi di
antara pelaku-pelaku kegiatan ckonomi di pasaran. 
423 
I 
I 
BAB DELAPANBELAS 
PERTANYAAN DAN LATIHAN 
• 
PILIHAN GANDA 
• Yang 
dari yang berikut bukan barang publik? 
L
A. 
ampu lalu lintas. 
B. Universitas 
C. Mercu suar. 
D. Angkatan bersenjata. 
2 Yang manakah dari yang berikut bukan tergolong sebagai eksternaliti buruk dari operasi 
perusahaan-perusahaan? 
A.
Kesesakan lalu lintas di kota yang berkembang. 
B. Kebiasaan merokok. 
C. 
Kemeroso tan taraf kesehatan 
di 
daerah industri. 
D. 
Pengotoran lingkungan. 
dari 
3. Szlah satu tujuan 
campur tangan pemerintah untuk memperbaiki sistem pasar 
bebas 
adalah
A. untuk menambah pendapatan pajak.
B. untuk menaikkan produktivitas kegiatan memproduksi. 
C. untuk mencegah diskriminasi dalam penggunaan tenaga kerja 
di 
berbagai perusahaan. 
D. 
untuk memastikan distribusi pendapatan masyarakat yang lebih adil. 
4. Kegiatan pemerintah untuk membangun dan menyelenggarakan sekolah-sekolah bertujuan 
untuk menyediakan 
A. barang publik. 
B. 
barang modal. 
C. 
barang setengah jadi. 
D. 
barang merit. 
ESE/ 
1.
Terangkan bagaimana perhubungan di antara (i) pasar barang dan pasar faktor, dan (i) perubahan
keseimbangan di sesuatu pasar dengan keseimbangan 
di 
pasar lainnya. 
• 
2. a. Terangkan perbedaan di antara biaya pribadi dan biaya sosiaI. Dalam keadaan yang
bagaimanakah sesuatu proyek mempunyai net social benefit yang positif?
b. Terangkan cfisiensi alokatif dan efisiensi produktif. Ditinjau dari sudut ini
persaingan sempurna lebih baik dari monopoli? 
mengapakah 
• 
424 
I 
' 
puSAR BEBAS 
DAN 
KEBIJAKAN PEMERINT4 
3 Apakah barang publik dan barang merit? Dalam sistcm pasar bcbas adakah barang publ 
barang mcrit diproduksikan sesuai dengan yang dipcrlukan 
a 
masaralat? 
Terangkan 
perana 
pcmcrintah dalam persoalan di a~e 
4. 
Terangk an artikcbijakan fiskal dan kebijakan moneter. Apakah tujuan utama pemerintah 
mcnjalankan kedua-dua kcebijakan tersebue 
da1a 
5. Terangkan bcberapa kegiatan usaha 
• 
yang 
dijalankan 
secara 
langsung oleh pemerintah atau 
mendirikan perusahaan-perusahaan milik pemerintah. Terangkan beberapa tujuan utama 
den%a 
kegiatan tersebut. 
I 
PER 
PUSTAAAN 
' 
t-----=- 
I 
<Y1 &eat ik.a 
446av 
I 
I( 
.-, 
• 
'---- 
FMIPA-IP 
• 
• 
• 
425 
I 
n e s 
• 
Adam Smith, 3 
Batas kemungkinan produksi, 54-57
Biaya berubah total, 210
biaya eksplisit, 208
Biaya marjinal, 189, 212
Biaya marjinal faktor, 335
Biaya pribadi, 408
Biaya produksi jangka panjang, 212-213
Biaya produksi jangka pendek, 208-216
Biaya sosial, 260, 408
Biaya tersembunyi, 208
Bia ya tetap, 210
Biaya tetap rata-rata, 211
Biaya total, 209-210
Biaya total rata-rata, 211 
Afte r sale service,
297
Alokasi faktor produksi, 330
Analisis keseimbangan sebagian, 395-399
Analisis keseimbangan umum, 399-402 
Anggaran belanja seimbang, 418
Asumsi, 12 
Aturan permainan, 413 
Barang, 5 
Barang akhir, 5
Barang berbeda corak, 297, 315
Barang cuma-cuma, 5 
Barang ekonomi, 5 
Barang esensial, 5, 81
Barang inferior, 5, 81
Barang konsumsi, 5 
Campur tangan pemerintah, 44-46, 413
Ceteris paribus, 13 
Close substitute, 297 
Barang merit, 408-410
Barang mewah, 6,
81
Barang modal, 5 
David Ricardo, 372 
Derived demand, 339 
Diferensiasi produksi, 303, 305 
• 
• 
• 
Differentiated produet, 297 
Barang netral, 80
Barang normal, 6, 81
Barang pelengkap, 80
Barang pengganti, 80
Barang pribadi, 
6 
Dieconomies of scale, 221-222 '
Distribusi pendapatan, 260-261, 304, 330,412,
420
Duopoli, 314 
Barang publik, 6, 408-410, 415-416
Barang serupa, 232
Barang setengah jadi, 5 
427 
• 
' 
INDEKS 
Economies of scale, 220-221 
Identical product, 232
Iklan, 305-309
Indeks harga, 19
Indeks produksi, 19
Industri, 194
Industri biaya meningkat, 254-255
Industri biaya menurun, 255-256
Industri biaya tetap, 253-254
Inovasi, 259-260, 303, 385
Investas, 3 76 
Isocost, 201 
Efek pendapatan, 159-161-178-180
Efek penggantian, 158-159, 178-180, 340
Efisiensi alokatif, 258, 402-404
Efisiensi penggunaan faktor produks, 419
Efisiensi produktif, 257-258,404-406
Ekonomi campuran, 31, 66-67
Ekonomi deskriptif, 9
Ekonomi pasar, 31,39-44,64-66
Ekonomi perencanaan pusat, 31, 67
Ekonomi terapan, 10
Eksternalit, 408 
Isoquant,199-200 
• 
Elastisitas penawaran, 117-118
Elastisitas permintaan, 103-105, 116
Elastisitas permintaan faktor, 342-343
Elastisitas permintaan harga, 105-110
Elastisitas permintaan pendapatan, 116-117
Elastisitas permintaan silang, 116-117 
Jangka panjang, 194-199
J angka pendek, 194
Jasa, 5
J asa setelah jualan, 297
J umlah produksi fisik, 333 
Faktor-faktor produksi, 6
Firma, 190, 194
Fungsi produksi, 193-195, 333 
Garis anggaran pengeluaran, 172-175
Garis biaya sama, 200 
Gerakan sepanjang kurva penawaran, 89
Gerakan sepanjang kurva permintaan, 82-83 
• 
Keahlian keusahawanan, 7
Kebaikan pasar bebas, 402-407
Kebijakan fiskal, 24, 417-418
Kebijakan harga maksimum, 138-139
Kebijakan moneter, 24, 417-418
Kebutuhan masyarakat, 5
Kegagalan pasar, 42-44, 407-412
Kekakuan, 411
Kekuasaan monopoli, 385
Kemajuan teknologi, 58-60, 354
Keseimbangan pasaran, 90-93
Keuntungan, 383-385 
Hambatan kemasukan, 320-322 
, 
. 
Hasil penjualan marjinal, 235 
. 
' 
Hasil penjualan produksi marjinal, 333
Hasil penjualan produksi total, 333
Hasil penjualan rata-rata, 234-235
Hasil penjualan total, 235-236
Hipotesis, 13 
Kinked demand curve, 317
Kurva kepuasan sama, 154, 168-170
Kurva penawaran firma, 247-248
Kurva penawaran industri, 248-49
Kurva permintaan terpatah, 317
Kurva produksi sama, 149, 200 
Homogenous product, 232
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang,
196-197, 341 
• 
' \ 
Hukum penawaran, 85-87
Hukum permintaan, 76-78 
Laissez-faire 64-65 
l 
428 
, 
• 
ND£KS 
Makrockonomi, 23-24 
aatat sosial bcrsih, 408 
Marginal cost of factor, 335 
Marginal physical product, 333 
Marginal revenue product, 333 
Pengangguran, 57, 62-63
Pengcluaran agrcgat, 24
Pengganti dckat, 297
Pengganti scmpurna, 297
Penghamburan, 58
Perbelanjaan kebajikan, 420
Perdagangan barter, 33
Perekonomian pasar bebas, 393-395
Perekonomian subsisten, 32-33
Perekonomian uang, 33-36 
Masalah kelangkaan, 5
Memaksimumkan produksi, 202-203
Menutup perusahaan, 246
Mikroekonomi, 21-23
Mobilisasi tenaga kerja, 365
Modal, 6, 375-378
Monopoli, 410 
Mutual interdependence, 315 
Net social benefit, 408
Nilai guna (utiliti), 154-156
Nilai guna kardinal, 153
Nilai guna marjinal, 154
Nilai guna ordinal, 153
Nilai guna total, 154 
Non-price competition, 298 
Oligopoli, 314
Optimisasi penggunaan faktor, 343-345 
Perfect substitute, 297
Perkembangan teknologi, 303-304, 323
Permintaan dana modal, 377
Permintaan efektif, 5
Permintaan ke atas faktor produksi, 331-339
Permintaan pasar, 78-79
Permintaan perorangan, 78-79
Permintaan terkait,339
Pernyataan normatif, 11
Pernyataan positif, 11
Persaingan bebas, 414
Persaingan bukan harga, 298, 304
Perseroan terbatas, 490
Persingan monopolistis, 296
Pertumbuhan ekonomi, 58, 63-64
Perubahan penawaran, 89-90
Perubahan permintaan, 83
Perusahaan (firma), 36-37
Perusahaan koperasi, 191
Perusahaan milik negara,191
Perusahaan perkongsian, 190
Perusahaan perseorangan, 190
Peta kepuasan sama, 171-172 
Pajak penjualan, 139-143
Paradoks nilai, 161
Pasar barang, 40-41
Pasar faktor, 40-41
Pasar persaingan sempurna, 231-233
Pasar tenaga kerja, 355-363
Pemaksimuman kepuasan, 175-176
Pemaksimuman keuntungan, 192-193, 319-320
Pemaksimuman nilai guna, 157-158
Pembiayaan pindahan, 421
Pemerintah, 37-38
Peminimuman biaya produksi, 193, 203
Penanaman modal, 376
Pendapatan bersih, 377
Pendapatan pindahan, 374-375
Pengambil harga, 232 
Price taker, 232
Produksi fisik marjinal, 333
Produksi marjinal, 197-199
Produksi rata-rata, 197-199
Produksi total, 197-199
Produktivitas, 353
Produktivitas modal, 375
Promosi penjualan, 298 
429 
l 
Rate of remer as,
376 
INDEX$ 
Revolusi industri, 3 
Tabungan, 378-379
Tahun dasar, 19 
, 41 
Tanah, 6 
Riska, 382-385 
Tenaga kerja, 6 
Rumah tangga, 6
Rumus titik tengah, 108 
Teori ckonomi, 9,10 
Teori
kcbijakan ckonomi, 10 
Saling mempengaruhi, 315 
Tori
produksi, 197, 199-203
Teori produktivitas marjinal, 331-336 
Sewa ekonomi, 370-375 
Tori
tingkah laku konsumen, 153 
Shutdown, 246 
Tingkat elastisitas pcnawar@n, 118-119 
Sirkulasi aliran pendapatan, 38-41 
Sistem ekonomi, 31 
Skala ekonomi, 217-219 
skala tidak ekonomi, 221-222 
J 
Tingkat elastisitas permintaan, 110-112
Tingkat pengembalian modal, 376-377
Tingkat penggantian marjinal, 170-171
Tingkat produksi tak tercapai, 58 
Skala ekonomi, 321
Spesialisasi, 34-36 
I 
I 
Total physical product, 333 
Total revenue product, 333
Transfer payment, 421 
Standardize d product, 315
Subsidi, 137,143-145
Suku bunga, 378-383
Suku bunga nominal, 383
Suku bunga riil, 383 
Sumber alam, 6 
Untung lebih normal, 245
Untung normal, 246
Upah riil, 351-352
Upah uang, 350-351 
'