========================== Naruto Shippuden Chapter 666 "Dua Mangekyo" Spesial Thanks: Masashi Kishimoto Pembuat: Christian ~ Uchiha ~ ========================== Pada chapter sebelumnya, Obito menusuk Madara dengan tangannya dimana dia mengkhianatinya ketika mereka hendak bersalaman. Apakah Madara akan terbunuh atau ada hal lain yang Obito lakukan? Dari kejauhan, Kakashi melihat Obito yang menusuk Madara. Semua terlihat terkejut dari tindakan Obito ini, terutama Kakashi. “Obito… Akhirnya kau…” Minato tak kalah pula menunjukan muka terkejutnya. “Obito!” Uchiha Obito memang benar-benar siap untuk mati!! Tangan kanan Obito terlihat seperti mengeluarkan api menyala-nyala dan tangan kirinya masih memegang tongkat kebanggaan Rikudo Sennin serta Zetsu Hitam masih menempel pada tubuh kirinya. Apa yang terjadi? Madara masih bisa bertahan walau ditusuk oleh Obito! Tangan kanan Madara mulai mengarah pada Rinnegan milik Obito. Tetapi, tangan tersebut hanya menembusnya saja mengingat kemampuan Obito. Madara hanya bergumam sedikit. [Tidak bisa menangkap dia!!] Dengan tajam, Madara dan Obito saling bertatap muka. “Menembus benda-benda… Kekuatan asli dari mata kananmu?” Madara hebat dalam menganalisis. Dia kemudian melompat ke belakang, tetapi tangan Obito tidak lepas dari tubuhnya. Tangan Obito memanjang seiring dengan jauhnya Madara melompat. Tiba-tiba, di dimensi milik Madara terlihat Obito berusaha mengambil salah satu Bijuu yang telah berkumpul menjadi satu di dalam air. Madara hanya tersenyum jahat. “Apa kau berusaha melemahkanku dengan mencuri Bijuuku? Kau piker kau bisa menang dariku?” Obito berusaha mengambil salah satu dari Bijuu yang telah menyatu itu. Tapi, dia hanya berhasil mengambil secuil chakra dari Hatsan dan Shukaku. Madara hanya santai menanggapinya. “Kau lemah. Kau hanya bisa mengambil secuil dari Ichibi dan Hachibi” Chakra Hatsan dan Shukaku berhasil terambil, tetapi hanya sebagian kecil saja keluar dari tubuh Madara. Obito segera berteriak pada Kakashi yang berada di belakangnya. “Kakashi!!! Bawa Naruto menuju dimensi yang lain!! “ Kakashi hanya berpikir sebentar sembari mempersiapkan Kamuinya. [Apa Obito mau memberikan Kyubi pada kita disana!? Kamui!] Sakura dan Naruto terbawa menuju dimensi Obito. Obito pun langsung menggunakan Kamui di saat yang bersamaan. [Kamui!] Tetapi, Madara segera melemparkan bola-bola hitamnya menuju Obito. Dia sudah tahu bahwa kelemahan Obito adalah pada saat dia berteleportasi. “Aku tahu bahwa tubuhnya akan memadat lagi ketika dia berteleportasi!” Traaanggg………!!!! Teleportasi Obito gagal dan dia menangkis bola-bola hitam itu dengan tongkatnya. Kekuatan bola tersebut sangat kuat sehingga Obito terlempar sembari menangkis bola-bola itu. Obito memikirkan cara lain sembari memikirkan kelemahan dari Kamui miliknya. [Jika aku berusaha untuk pergi menuju dimensi yang lain, dia gunakan serangan itu untuk menyerangku disaat itu. Teleportasi antardimensi sungguh lambat…] Madara hanya berbicara ringan saja sembari tetap waspada pada Obito. “Sungguh benar menggunakan Sennin mode. Apakah kau juga bisa menghisap sebagian kecil dari kekuatan itu?” Sementara, di dimensi Obito, Sakura terlihat kebingungan dan panik. Dia masih berada di atas pasir Gaara. [Madara… Dia bisa saja membunuhku kapanpun…! Aku begitu ketakutan sampai-sampai aku lupa untuk bernapas!! Dia hanya saja… berbeda!!!] Madara menurunkan tongkatnya sembari melihat Kakashi yang berlari menuju Obito. “Aku telah membawa Naruto kesana! Apa Naruto bisa diselamatkan jika kau juga akan pergi kesana!?” Obito kembali berdiri dan menjawab Kakashi. “Ya, serahkan itu padaku. Kali ini, aku akan mengambil peran utama…” Kejadian ini sama ketika Obito dan Kakashi menghadapi musuh yang menyekap Rin. “Kau akan menjadi penyokongku, Kakashi” “Sudah sangat lama semenjak kita menjadi tim. Jangan memaksakan itu, Obito” Obito dan Kakashi bersiap menghadapi Madara. “Apa kau siap?” “Ya… Aku senang strategi terakhirku bersama denganmu” Obito dan Kakashi kembali saling menyiapkan diri. Minato begitu terkejut melihat mereka berdua. “Obito… Kakashi…” Madara hanya santai dan sembari mengancam Obito. “Obito… Aku akan mendapatkan semuanya yang kutinggalkan untukmu. Khususnya untuk mata kiri itu…” Obito hanya menanggapi itu juga dengan santai. “Apa kau tertarik? Madara… Kau bilang jika Sharingan menunjukan kekuatan sebenarnya ketika mata kanan dan kiri tergabung bersama. Dalam hal ini…” Madara memotong perkataan Obito itu. “Tidak. Itu bukan Sharingan.. Itu adalah Rinnegan” Obito pun menjawabnya kembali dengan santai. “Tidak.” Madara menjadi semakin kebingungan, tetapi tetap focus pada mereka berdua. “Maksudku ini” Yang dimaksudkan Obito adalah matanya dengan mata milik Kakashi. Minato menjadi teringat dimasa lalu ketika Obito dan Kakashi masih belum akur. Disaat itu, Minato hanya tersenyum dan bergumam berada di atas rumah. {[Akhirnya kita bersama]} Sementara di bawah, Obito dan Kakashi perang adu mulut. Kakashi menunjuk Obito. {Kau datang telat lagi!} {Aku punya masalah dalam perjalanan kemari dan tersesat…} Kakashi masih tetap ngotot pula pada Obito. {Bagaimana bisa kau selalu memilik jalan yang rumit? Datang saja kemari dengan cepat!} {Aku baru saja bilang kalau aku tersesat di jalan!!} Kakashi masih meneruskan. {Shinobi harus menaati peraturan!!! Kelalaianmu… Suatu hari nanti bisa meresikokan nyawa teman-temanmu} {Jika itu terjadi, aku akan melindungimu! Sebagai ganti dari menaati peraturan!} Obito dan Kakashi terus berkelahi. {Bagaimana bisa kau mengatakan itu!?} {Mataku bilang itu! Ketika Sharinganku bangkit kau akan lihat apa yang kumaksud!} {Kurasa Sharinganmu belum tentu berguna! Dan itu pun belumlah bangkit jadi diam!} {Kau yang diam!!! Kau bicara terlalu banyak… Untuk seseorang yang selalu menyembunyikan mulutnya di dalam topeng!!} Minato dan Rin hanya menyaksikan mereka berdua dari atas. Minato hanya berbincang pada Rin. {Mereka tidak bisa menjalani persetujuannya…} {Tentu saja.. Tapi apa kau tahu, guru…} Tiba-tiba, Gai datang di antara Obito dan Kakshi. {Aku menantangmu, Kakashi!!} Kakashi terlihat pusing menanggapi mereka. {Ah… Mengapa semuanya seperti ini..} Sementara Obito hanya menunjuk Gai dengan kesal. {Kau lagi!? Muka hewan! Jangan datang kemari!!} Sekarang, Madara hanya menatap Obito dan Kakashi yang sudah bersatu. Dia tetap memikirkan rencana yang mungkin terjadi. [Obito memiliki Rinnegan dan Kyubi.. Tapi, itu cukup untuk tidak membiarkan dia melompat ke dimensi nya. Kamuinya lebih lambat dari seranganku. Salah satu dari mereka akan berusaha menggunakan Kamuinya sementara yang lain bertarung denganku, baik itu Obito pergi dengan sendirinya atau Kakashi kirim dia ke dimensi lain.] Madara teringat kata-kata Obito sebelumnya. {Kali ini, aku akan mengambil peran utama. Kau akan menjadi penyokongku.} Madara terus memikirkan rencana mereka yang akan terjadi. [Kata-kata Obito bisa ditafsirkan juga. Aku bisa gunakan Ringa, itu akan lebih cepat… Tidak… Selama Obito memiliki Rinnegan, lebih baik untuk menghindari itu. Kalau begitu, aku hanya akan menyerang mereka berdua bersamaan] Madara melemparkan kembali dua bola hitamnya ke arah Obito dan Kakashi. Di belakang, Minato bersiap dengan kunainya, tetapi kedua tangannya kini telah tiada. Jadi, dia terjatuh tanpa berbuat apa-apa. Kata-kata Rin yang lalu menggema di kepala Minato. {Tapi apa kau tahu, guru… Serahkan itu padaku! Aku pastinya akan…} Ternyata, Rin melompat dan membawa Obito dan Kakashi kecil. {Kalian berdua!! Ayo pergi} Sekarang, Obito dan Kakashi menyatukan kekuatan Kamui mereka. [Kamui!!] [Kamui!!] Obito berhasil pergi ke dimensi lain tanpa terluka oleh serangan Madara. Sementara Kakashi mendapatkan masalah besar. Duaaaarrrrr……………….!!!!! Ledakan terjadi di tempat Obito dan Kakashi. Tetapi, Madara telah tau. “Kalian gunakan Kamui disaat yang bersamaan… Itu menggandakan kecepatanmu untuk berteleportasi” Minato tak berdaya dan hanya bisa bergumam. [Lindungi anakku… Obito!] Obito telah sampai pada dimensinya. Di hadapannya ada Sakura dan Naruto, serta pasir Gaara yang telah rubuh. Sakura terkejut melihatnya. “Obito!” Obito menenangkannya sembari cukup kelelahan. “Tenanglah. Aku akan menyelamatkan Naruto” Sakura masihlah ragu. “Bisakah aku memercayaimu?” Sakura masihlah ragu. “Bisakah aku memercayaimu?” “Aku tidak pernah bisa berjalan lurus…” Obito menjawabnya dengan santai. “Tapi akhirnya… Aku datang kemari.” Obito meletakkan tangannya pada Naruto. Buuuuuuussssssssssss…………..!!! Kemudian, dia memasukan Yin Kyubi ke tubuh Naruto. Selanjutnya!! Gai akhirnya akan menggunakan Kinjutsu itu!? Sementara di pihak Kakashi, ia berhasil diselamatkan oleh orang yang tak asing! Ya, itu adalah Gai. “Sekali lagi kau datang tepat waktu” Minato bergumam berterima kasih padanya. [Terima kasih telah melindungi Kakashi… Gai!!!] Gai seperti biasa bersemangat dengan senyumannya. “Apa kau baik-baik saja, Kakashi!?” Madara melihat Gai dengan muka lurusnya. “Aku pernah melihatmu di suatu tempat” Gai tetap saja kebingungan tentang siapa yang ia lawan. “Hm!? Siapa itu?” Yah, seperti biasa.. Kakashi kesal dengan sikap bodohnya itu. Bersambung ke Naruto Shippuden Chapter 667