CARA FERMENTASI JERAMI UNTUK MAKANAN TERNAK DOMBA/KAMBING/SAPI/RUMINANSEA LAIN CARA KE I


SUBMITTED BY: zhafirah

DATE: Nov. 13, 2015, 10:51 a.m.

FORMAT: Text only

SIZE: 20.6 kB

HITS: 458

  1. CARA FERMENTASI JERAMI UNTUK MAKANAN TERNAK DOMBA/KAMBING/SAPI/RUMINANSEA LAIN
  2. CARA KE I
  3. BAHAN DAN UKURAN:
  4. • 1000 Kg : jerami padi atau jerami jagung atau jerami kedelai (titen Jawa)
  5. • 20-25 Lt : tetes bila tidak ada dapat diganti gula
  6. • 6-7 Lt : STARBIO, bila di daerah belum ada dapat diganti dengan EM4.
  7. • 5-6 Kg : Urea untuk menambah kandungan protein makanan
  8. • 250-300 Lt. : Air untuk melarutkan starbiodan tetes/15Lt untuk jerami basah
  9. PERALATAN:
  10. • Silo tempat untuk fermentasi dapat berupa tembok semen, bis semen, drum sesuai kemampuan dan jumlah ternak
  11. • Alat pemotong sabit atau sejenisnya
  12. • Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik
  13. CARA MEMBUAT
  14. 1. Sediakan silo dari bis beton disusun dua atau tiga, bila memakai drum bagian dalam supaya dicat agar tidak berkarat
  15. 2. Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm sejumlah isi silo yang ada
  16. 3. Larutkan tetes dan urea serta Satarbio dengan air menjadi satu sesuai perbandingan bahan-bahan di atas.
  17. 4. Siapkan terpal plastik untuk alas menjcampur antara jerami dengan campuran tets starbio dan air.
  18. 5. Jerami yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
  19. 6. Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam silo sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.
  20. 7. Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat betul
  21. 8. Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup kembali dengan rapat
  22. 9. Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air, terhindar dariterik matahari dan air hujan tidak boleh masuk ke dalam silo
  23. CARA MEMBERIKAN:
  24. • Pemberian diberikan dua kali pagi dan sore dengan ukuran: boot kambing x 3% pakan kering (jerami yang telah difermentasi)
  25. • Ditambah makan tambahan berupa katul yang baik (kualitas I) sebanyak 0,5 kg/ekor
  26. KETERANGAN:
  27. • Apabila waktu petama kali tenak diberi pakan tersebut tidak langsung mau supaya dilatiih sedikit demi sedikit sampai mau makan dengan lahap
  28. • Agar ternak cepat gemuk perlu diberi makan lain yang kadar proteinnya tinggi seperti pemberian katul konsentrat
  29. • Air minum supaya tetap tersedia (jangan sampai telat)
  30. SELAMAT MENCOBA SEMOGA BERHASIL AMIN
  31. Cara Membuat Pakan Fermentasi (1)
  32. MEMBUAT PAKAN FERMENTASI
  33. Cara yang relatif murah, praktis dan hasilnya sangat disukai ternak adalah fermentasi dengan menambahkan bahan mengandung mikroba proteolitik, lignolitik, selulolitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik (contohnya: starbio, starbioplus, EM-4 dan lain-lain).
  34. 1. Bahan-bahan
  35. • Jerami/Rumput Gajah/Kolonjono/dll : 1 ton
  36. • Urea : 6 kg
  37. • Starbio atau bahan sejenis : 6 kg
  38. • Air : Secukupnya
  39. 2. Tempat
  40. Ada naungan/atap terhindar dari hujan dan sinar matahari langsung.
  41. 3. Cara Pembuatan
  42. • Jerami kering panen dilayukan selama ± 1 hari untuk mendapatkan kadar air mendekati 60%, dengan tanda-tanda jerami kita remas, apabila air tidak menetes tetapi tangan kita basah berarti kadar air mendekati 60%.
  43. • Jerami yang sudah dilayukan tersebut dipindahkan ke tempat pembuatan dengan cara ditumpuk setebal 20-30 con (boleh diinjak-injak) kemudian ditaburkan urea, bahan pemacu mikroorganisme (starbio atau bahan sejenis) dan air secukupnya kemudian ditumpuk lagi jerami seperti cara di atas sehingga mencapai ketinggian ± 1,5 m.
  44. • Tumpukan jerami dibiarkan selama 21 hari (tidak perlu dibolak-balik)
  45. • Setelah 21 hari tumpukan jerami dibongkar lalu diangin-anginkan atau dikeringkan.
  46. • Jerami siap diberikan pada ternak atau kita stok dengan digulung, dibok dan disimpan dalam gudang. Tahan disimpan selama ± 1 tahun
  47. Catatan :
  48. • Dalam membuat jerami fermentasi tidak perlu ditutup. Apabila membuat jerami fermentasi dalam jumlah sedikit tumpukan jerami bisa ditutup dengan sehelai karung goni.
  49. • Selain jerami, bahan lain yang bisa di fermentasi untuk makanan ternak antara lain: alang-alang, pucuk tebu dll. Alang-alang dibuat fermentasi dengan dilayukan terlebih dahulu dan harus dipotong-potong antara 5-10 cm (bahan sama yaitu starbio dan urea).
  50. • Fungsi urea pada proses pembuatan fermentasi adalah sebagai pensuplai NH3, ini digunakan sebagai sumber energi bagi mikrobia dalam poses fermentasi. Jadi disini urea tidak sebagai penambah nutrisi pakan. Bisa juga dikatakan sebagai katalisator dalam proses fermentasi.
  51. • Perbedaan Amoniasi dan Fermentasi, Amoniasi adalah suatu poses perombakan dari struktur keras menjadi struktur lunak (hanya struktur fisiknya) dan penambahan unsur N saja, sedangkan Fermentasi: adalah proses perombakan dari struktur keras secara fisik, kimia dan biologis sehingga bahan dari struktur yang komplek menjadi sederhana, sehingga daya cerna ternak menjadi Iebih efisien.
  52. Engineering Expert
  53. budiyanto
  54. • Home
  55. • Tentang Saya
  56. « 8. PAKAN HIJAUAN UNTUK KAMBING
  57. 10 PAKAN KONSENTRAT UNTUK KAMBING »
  58. 9. PAKAN FERMENTASI UNTUK KAMBING
  59. 9. PAKAN FERMENTASI UNTUK KAMBING
  60. Pakan fermentasi didapat dengan melakukan fermentasi dengan bakteri seperti Starbio atau EM4 pada bahan baku seperti jerami, rumput kering atau bungkil / ampas. Beberapa cara pembuatan pakan fermentasi antara lain fermentasi jerami, bokashi, fermentasi hbijauan dan pakan lengkap.
  61. Salah satu permasalahan dalam pengembangan ternak Kambing dan domba adalah ketersediaan pakan, terutama pada musim kemarau.Karena itu, perlu suatu trobosan dalam mengatasi masalah pakan.Salah satu upaya trobosan tersebut adalah dengan menggunakan teknologi fermentasi. Dengan fermentasi, kita dapat memanfaatkan hasil samping budidaya tanaman pangan dan perkebunan masih mudah didapat dalam jumlah banyak di sekitar kita.Di samping itu, Pakan hijau yang melimpah saat musim penghujan bisa difermentasi sebagai persediaan pakan, terutama jika pakan hijau berkurang di musim kemarau.
  62. Keuntungan Pakan Fermentasi
  63. Memberikan pakan fermentasi kepada ternak mempunyai banyak keuntungan, yaitu:
  64. • Meningkatkan nafsu makan sehingga penggemukan semakin cepat
  65. • Memperbaiki proses pencernakan
  66. • Lebih kebal terhadap penyakit
  67. • Meningkatkan produksi susu
  68. • Menjadikan susu dan daging kambing menjadi tidak prengus
  69. • Mengurangi bau kotoran dan air kencing
  70. • Kotoran menjadi lebih sedikit karena pakan menjadi tercerna dengan baik
  71. Penggunaan hijauan fermentasi juga dapat menghilangkan efek buruk yang sering menyertai pemberian hijauan segar. Contohnya, rumput yang terlalu muda atau yang basah terkena air hujan sering membuat kambing mencret. Kambing sering kembung jika memakan legum muda atau jenis tertentu. Tak kalah penting, beberapa peternak membuktikan kasus cacingan menurun semenjak menggunakan pakan fermentasi.
  72. 1. Fermentasi Jerami Sistem Silo
  73. Bahan dan Ukuran
  74. • 1000 Kg : jerami padi atau jerami jagung atau jerami kedelai (titen Jawa)
  75. • 20-25 Lt : tetes bila tidak ada dapat diganti gula
  76. • 6-7 Lt : STARBIO, bila di daerah belum ada dapat diganti dengan EM4.
  77. • 5-6 Kg : Urea untuk menambah kandungan protein makanan
  78. • 250-300 Lt. : Air untuk melarutkan starbiodan tetes/15Lt untuk jerami basah
  79. Peralatan
  80. • Silo tempat untuk fermentasi dapat berupa tembok semen, bis semen, drum sesuai kemampuan dan jumlah ternak
  81. • Alat pemotong sabit atau sejenisnya
  82. • Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik
  83. Cara Membuat
  84. 1. Sediakan silo dari bis beton disusun dua atau tiga, bila memakai drum bagian dalam supaya dicat agar tidak berkarat
  85. 2. Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm sejumlah isi silo yang ada
  86. 3. Larutkan tetes dan urea serta Satarbio dengan air menjadi satu sesuai perbandingan bahan-bahan di atas.
  87. 4. Siapkan terpal plastik untuk alas menjcampur antara jerami dengan campuran tets starbio dan air.
  88. 5. Jerami yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
  89. 6. Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam silo sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.
  90. 7. Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat betul.
  91. 8. Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup kembali dengan rapat.
  92. 9. Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air, terhindar dariterik matahari dan air hujan tidak boleh masuk ke dalam silo.
  93. Cara memberikan :
  94. • Pemberian diberikan dua kali pagi dan sore dengan ukuran: boot kambing x 3% pakan kering (jerami yang telah difermentasi).
  95. • Ditambah makan tambahan berupa katul yang baik (kualitas I) sebanyak 0,5 kg/ekor
  96. • Keterangan :
  97. • Apabila waktu petama kali tenak diberi pakan tersebut tidak langsung mau supaya dilatih sedikit demi sedikit sampai mau makan dengan lahap
  98. • Agar ternak cepat gemuk perlu diberi makan lain yang kadar proteinnya tinggi seperti pemberian katul konsentrat.
  99. • Air minum supaya tetap tersedia (jangan sampai telat).
  100. 2. Fermentasi Jerami Sistem Terbuka
  101. Masalah pakan ternak memang menjadi pertimbangan utama jika ingin usaha di bidang peternakan.Ketersediaan pakan sepanjang tahun merupakan persyaratan mutlak bagi kelangsungan usaha peternakan. Biaya untuk menyediakan pakan ini menempati porsi terbesar dalam biaya produksi, mencapai 60-80%.Besarnya biaya tersebut ditentukan oleh jenis dan bangsa ternak yang dikembangkan. Ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, domba, dan kambing merupakan ternak herbivora yang memiliki sistem pencernaan yang berbeda dengan ternak nonruminansia (unggas dan babi). Sistem pencernaan ternak ruminansia dapat memanfaatkan pakan berserat tinggi.
  102. Oleh karena itu, ternak ruminansia dapat mengkonsumsi pakan hijauan dalam jumlah yang banyak, seperti vegetasi alami, hijauan introduksi, dan produk samping pertanian. Indonesia merupakan negara agraris yang memiliki produk samping pertanian yang cukup banyak dan tersedia sepanjang tahun. Namun, pemanfatan produk samping pertanian tersebut untuk bahan pakan ternak ruminansia belum optimal. Penyebabnya adalah kurang disukai ternak dan kualitas gizinya rendah, sementara pakan hijauan lain masih banyak tersedia terutama dari vegetasi alami.
  103. Namun demikian pada musim kemarau, ketersediaan vegetasi alami makin berkurang sehingga perlu diupayakan pemanfaatan sumber pakan lain seperti produk samping pertanian. Jerami padi merupakan salah satu produk samping pertanian yang tersedia cukup melimpah. Namun, jerami padi tergolong bahan pakan yang berkualitas rendah, karena kandungan protein kasarnya rendah sementara kandungan serat kasarnya tinggi. Oleh karena itu, penelitian dan pengembangan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas jerami padi agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan secara optimal, terutama untuk ternak ruminansia. Balai Penelitian Ternak (Balitnak) di Ciawi, Bogor telah berhasil meningkatkan nilai gizi jerami dengan cara yang sederhana, yaitu fermentasi dan amoniasi
  104. Proses Pembuatan Jerami Padi Fermentasi
  105. Fermentasi dan amoniasi jerami dimaksudkan agar kualitas biomassa/ jerami padi meningkat dan dapat disimpan lebih lama. Pembuatan jerami padi fermentasi dilakukan secara terbuka selama lebih kurang 21 hari. Proses fermentasi dilakukan di bawah naungan agar terhindar dari hujan dan sinar matahari langsung.
  106. Proses fermentasi dilakukan dua tahap, yaitu tahap fermentasi serta tahap pengeringan dan penyimpanan. Agar proses fermentasi berlangsung dengan baik perlu ditambahkan urea, sedangkan untuk membantu memecahkan komponen serat yang terdapat dalam jerami
  107. dapat ditambahkan probion (salah satu produk Balitnak).
  108. Setiap 1 ton jerami segar memerlukan urea dan probion masing-masing 2,5 kg. Jerami padi yang baru dipanen (mengandung air 60%) dikumpulkan pada suatu tempat yang telah disediakan. Jerami ditimbun setinggi ±20 cm, selanjutnya ditaburi urea dan probion, ditumpuk lagi
  109. sampai tinggi tumpukan sekitar 3 m. Tumpukan jerami dibiarkan selama 21 hari agar proses fermentasi berlangsung dengan baik.
  110. Setelah melewati tahap fermentasi, jerami dikeringkan di bawah sinar matahari atau dianginkan pada tempat yang terbuka. Jerami padi fermentasi yang telah kering dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan dasar pengganti rumput untuk sapi, kerbau, kambing dan domba. Sisanya disimpan pada tempat yang terlindung. Jerami kering ini dapat disimpan hingga 3 bulan. Proses pembuatan jerami padi fermentasi cukup sederhana, mudah dan murah sehingga dapat diaplikasikan
  111. di tingkat petani-ternak di pedesaan.
  112. Nilai Gizi dan Pemanfaatannya
  113. Jerami padi yang telah difermentasi memiliki penampakan warna kecoklat-coklatan dan tekstur lebih lunak. Kandungan zat gizinya juga lebih tinggi dibanding jerami tanpa fermentasi, serta lebih disukai ternak. Berdasarkan hasil penelitian,jerami padi fermentasi memiliki nilai gizi hampir sebanding dengan rumput gajah.
  114. Pemeliharaan sapi perah dengan memanfaatkan jerami padi fermentasi dan dedak padi sebagai pakan memberikan keuntungan sekitar Rp11.000/ekor/hari dari penjualan susunya saja. Dengan teknologi ini, seekor sapi perah yang memproduksi susu 8-10 liter/hari hanya memerlukan biaya pakan senilai penjualan 3 liter susu. Pemanfaatan jerami padi fermentasi sebagai ransum dasar untuk sapi potong telah banyak diaplikasikan dan cukup menjanjikan
  115. 3. Pakan Komplit dengan hijauan
  116. Selain penerapan fermentasi bahan utama pakan hijauan, saat ini sudah berkembang pembuatan pakan komplit untuk kambing dan domba.Teknologi ini dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan bahan pakan ternak yang biasanya berkualitas rendah (kurang protein dan energi) serta kurang ramah lidah.Jerami padi, tongkol jagung, tebon jagung (batang dan daun jagung sisa panen), jerami kacang tanah, kulit buah, bungkil kelapa dan ampasnya merupakan beberapa bahan pakan yang dapat digunakan sebagai sumber pakan berkualitas bagi ternak kambing dan domba.
  117. Peternak kambing yang sudah menerapkan teknologi pakan fermentasi, sebaiknya sekalian menggunakan pakan komplit fermentasi, atau menurut istilah kerennya ‘burger pakan’. Pembuatan burger pakan cukup dengan 3 – 7 hari pemeraman dalam wadah tertutup rapat. Pakan komplit fermentasi yamg bagus berbau harum bercampur asam, warna segar tidak jauh berubah dengan warna saat diracik, tidak berjamur, dan pH 3,5 – 4,0.
  118. Berikut ini contoh pembuatan pakan komplit untuk ternak Kambing dan Domba
  119. Bahan :
  120. Bahan berasal dari sumber daya lokal yang tersedia, terdiri atas limbah pertanian seperti tebon jagung , jerami dan dedak padi. Berikut ini adalah formula pakan lengkap (berdasarkan bahan kering) dari IPTEKDA-LIPI Fakultas Peternakan Universitas Jendral Sudirman :
  121. Tebon jagung yang sudah kering atau layu 71 kg, onggok kering 15 kg, dedak padi halus 10 kg, molasses (dapat diganti air gula kelapa) 1,5%, serta garam 2%.
  122. Cara membuat :
  123. Cacah tebon jagung menggunakan chooper atau secara manual dengan ukuran 0,5-2 cm.
  124. Campur cacahan tebon jagung dengan jerami, dedak padi, molases dan garam.
  125. Masukkan campuran tersebut secara bertahap ke dalam drum atau karung plastik lalu tutup rapat.
  126. Biarkan selama 3 minggu hingga bahan campuran matang.Hasil fermentasi siap diberikan kepada ternak. Satu ekor kambing dewasa membutuhkan pakan lengkap sekitar 2,5-3 kg per hari.
  127. Pakan yang sudah di fermentasi ini bisa disimpan selama 6 bulan.
  128. 1. Bahan pakan dicacah.
  129. 2. Ditambah dedak molases dan garam
  130. 3. Ragi atau mikrobakteri dicampurkan.
  131. 4. Adonan diperam dalam wadah drum atau plastik.
  132. 5. Pakan komplit diangin-anginkan, lalu disimpan.
  133. 4. Pakan Komplit dengan tepung ikan
  134. Pakan Komplet adalah perpaduaan antara hijauaan sebagai asupan serat dan konsentrat sebagai asupan energi, protein, dan karbohidrat serta adanya unsur pendukung seperti vitamin dan mineral. Pembuatan pakan komplet sebagai sumber pakan berdasarkan potensi lingkungan yang ada dan tersedia dalam jumlah cukup serta berkelanjutan. Pakan komplet yang sekarang ada di masyarakat bermacam-macam dengan komposisi bahan yang bervariasi menurut kondisi lingkungan sekitar. Pakan komplet yang di kembangakan di wilayah Kabupaten Temanggung sebagai salah satu inovasi teknologi menggunakan komposisi pakan yang tepat guna dengan bahan-bahan yang mudah didapat.
  135. Komposisi Pakan Komplet Penggemukan Domba :
  136. 1. Tepung Ikan 7 kg
  137. 2. Dedak kopi 23 kg
  138. 3. Onggok/tatal 9 Kg
  139. 4. Dedak padi 17 kg
  140. 5. Jagung Giling 21 Kg
  141. 6. Rumput 43 Kg
  142. 7. Tetes 2 Kg
  143. 8. Urea 1 Kg
  144. 9. Probiotik 1 Kg
  145. 10. Empon-empon 1 Kg
  146. 11. Mineral 1 Kg
  147. 12. Kapur 1 Ons
  148. 13. Garam 2 Kg
  149. 14. Air 25 – 30 liter
  150. Cara Pembuatan :
  151. 1. Persiapkan alat dan bahan
  152. 2. Campuran A (Tepung ikan, dedak kopi, onggok, dedak padi dan jagung giling) campur menjadi 1)
  153. 3. Campuran B ( Tetas, urea, probiotik,empon-empon, kapur, garam, mineral dan air ) campur menjadi 1)
  154. 4. Campuran C rumput yang sudah di cacah
  155. 5. Hamparkan rumput 1/5 bagiaan kemudiaan siram dengan Campuran B 1/5 bagiaan dan Taburkan Campuran A 1/5 bagiaan
  156. 6. Ulangi lapis demi lapis sampai campuran A,B dan C habis.
  157. 7. Diamkan kurang lebih 10-20 menit dan aduk hingga merata.
  158. 8. Masukkan dalam drum atau plastik kedap udara dan peram kurang lebih 14 hari
  159. Tanda-tanda pakan jadi :
  160. 1. Aroma berubah seperti tape khas alkohol
  161. 2. Tekstur makin lunak
  162. 3. Tidak ditumbuhi jamur
  163. Tanda-tanda pakan tidak jadi
  164. 1. Aroma berubah seperti bau busuk / pukan
  165. 2. Tekstur lembek
  166. 3. Tumbuh jamur dengan warna cerah
  167. Dosis pemberiaan pakan komplet yaitu menurut bobot badan ternak. Biasanya diukur menurut prosentase bobot badan ternak berkisar antara 3 % dari bobot badan.Untuk domba berkisar antara 0,8 – 1,2 kg/ekor/hari dengan interval pemberiaan pakan waktu yang sama pagi dan sore.
  168. 5. Alternatif dengan batang pisang
  169. Alternatif Pakan Ternak DENGAN METODE S O C ( SUPLEMEN ORGANIK CAIR )
  170. Suplemen Organik Cair adalah salah satu bahan organik yang terbuat dari bahan herbal yang sangat aman bagi ternak maupun dal pertumbuhan hidup dan sebagai pokok pertumbuhan kelangsungan hidup tumbuh dan berkembang,sekaligus memperbaiki mikroorganisme dalam tubuh ternak untuk dapat meningkatkan pertumbuhan dengan baik dan optimal sehingga ternak dapat menghasilkan produksi dengan cepat namun tidak mengganggu kesehatan ,bahkan akan mampu menunjukan hasil yang baik walau dengan pemberian pakan yang mudah di dapat dengan memanfaatkan limbah pertanian yang hampir sama sekali tidak termanfaatkan oleh petani untuk itu salah satu metode SOC tampil dengan metode sederhana, hasil memuaskan bagi peternak.
  171. Bahan baku pakan ternak kambing :
  172. 1. Pohon pisang
  173. 2. Janggel kering
  174. 3. Daun jati kering
  175. 4. Daun nangka kering
  176. 5. Dll.
  177. Penggunaan starter bahan SOC untuk 100 Kg pakan
  178. 1.Batang pisang : 50 -60 Kg
  179. 2.Katul : 5-6 Kg
  180. 3.Ampas tahu : 20 Kg
  181. 4.Tetes tebu : 2-3 Liter
  182. 5.Garam : 0,2 Kg
  183. 6.Air bersih : 3 – 5 Liter ( tergantung tingkat keringnya bahan )
  184. 7.Bahan S O C : 2 – 3 tutup botol SOC
  185. CARA PEMBUATAN PAKAN DENGAN BAHAN S O C
  186. 1. Pohon pisang di cacah lembut anatara 2 – 4 Cm
  187. 2. Bikin larutan SOC dalam ember di tambah air bersih 3-5 liter + tetes 2 botol + 3 tutup soc aduk aduk hingga merata
  188. 3. Katul dan ampas tahu,ampas kelapa,ampas ketela di aduk merata
  189. 4. Cacahan debog masukan ke dalam tong plastik dan taburi garam secukupnya
  190. 5. Lapisan antara 10 – 15 cm
  191. 6. Masukan campuran ampas dan katul merata
  192. 7. Perciki dengan larutan air yang sudah di campur bahan ( tetes,air,Soc )
  193. 8. Lakukan secara ber sap–sap hingga bahan pakan habis
  194. 9. Tutup dengan rapat
  195. 10. Diamkan selama 1 hari pakan siap saji
  196. Daya tahan pakan setelah terfermentasi untuk 100 kg .bisa bertahan 10-15 hari tidak akan berbau. Berikan pada ternak kambing atau sapi dengan takaran untuk sapi 2-4 kg/hari. untuk kambing,domba 1,5 – 2 kg/hari.
  197. Share this:

comments powered by Disqus