Teknik Pengolahan Emas :
salah satu nya dengan cara sianida cara kerja:
1. Bahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan alat grinding sehingga
menjadi tepung (mesh + 200).
2. Bahan di masukkan ke dalam tangki bahan, kemudian tambahkan h2o (2/3 dari bahan).
3. Tambahkan tohor (kapur) hingga ph mencapai 10,2 – 10,5 dan kemudian
tambahkan nitrate (pbno3) 0,05 %.
4. Tambahkan sianid 0.3 % sambil di aduk hingga (t = 48/72h) sambil di jaga ph
larutan (10 – 11) dengan (t = 85 derajat).
5. Kemudian saring, lalu filtrat di tambahkan karbon (4/1 bagian) dan di aduk hingga (t= 48h), kemudian di saring.
6. Karbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi bullion atau gunakan. (metode 1)
7. Metode merill crow (dengan penambahan zink anode / zink dass), saring lalu
dimurnikan / dibakar hingga menjadi bullion. (metode 2)
8. Karbon di hilangkan dari kandungan lain dengan asam (3 / 5 %), selama (t =30/45m), kemudian di bilas dengan h2o selama (t = 2j) pada (t = 80 – 90 derajat).
9. Lakukan proses pretreatment dengan menggunakan larutan sianid 3 % dan soda
(naoh) 3 % selama (t =15 – 20m) pada (t = 90 – 100o).
10. Lakukan proses recycle elution dengan menggunakan larutan sianid 3 % dan soda
3 % selama (t = 2.5 j) pada (t = 110 – 120 derajat).
11. Lakukan proses water elution dengan menggunakan larutan h2o pada (t = 110 –
120o) selama (t = 1.45j).
12. Lakukan proses cooling.
13. Saring kemudian lakukan proses elektrowining dengan (v = 3) dan (a = 50) selama
(t = 3.5j). (metode 3)
proses pemurnian (dari bullion) dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:
1. metode cepat
secara hidrometallurgy yaitu dengan dilarutkan dalam larutan hno3 kemudian tambahkan garam dapur untuk mengendapkan perak sedangkan emasnya tidak larut dalam larutan hno3 selanjutnya saring aja dan dibakar.
2. metode lambat
secara hidrometallurgy plus electrometallurgy yaitu dengan menggunakan larutan h2so4 dan masukkan plat tembaga dalam larutan kemudian masukkan bullion ke dalam larutan tersebut, maka akan terjadi proses hidrolisis dimana perak akan larut dan menempel pada plat tembaga (menempel tidak begitu keras/mudah lepas) sedangkan emasnya tidak larut (tertinggal di dasar), lalu tinggal bakar aja masingmasing, jadi deh logam murni.
Proses pengolahan emas dengan sistem perendaman bahan ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton
formula kimia
1. Nacn = 40 kg
2. H2o2 = 5 liter
3. Kostik soda/ soda api = 5 kg
4. Ag no3 =100 gram
5. Epox cl = 1 liter
6. Lead acetate = 0.25 liter (cair)/ 1 ons (serbuk)
7. Zinc dass/ zinc koil = 15 kg
8. H2o (air) = 20.000 liter
proses perendaman
• perlakuan di bak I (bak kimia)
1. Nacn dilarutkan dalam h2o (air) ukur pada ph 7
2. Tambahkan costik soda (+ 3 kg) untuk mendapatkan ph 11-12
3. Tambahkan h2o2, ag no3, epox cl diaduk hingga larut, dijaga pada ph 11-12
• perlakuan di bak II (bak lumpur)
1.ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton dimasukkan ke dalam bak
2.larutan kimia dari bak i disedot dengan pompa dan ditumpahkan/ dimasukkan ke bak ii untuk merendam lumpur ore selama 48 jam
3.setelah itu, air/ larutan diturunkan seluruhnya ke bak i dan diamkan selama 24 jam, dijaga pada ph 11-12. Apabila ph kurang untuk menaikkannya ditambah costic soda secukupnya
4.dipompa lagi ke bak ii, diamkan selama 2 jam lalu disirkulasi ke bak i dengan melalui bak penyadapan/ penangkapan yang diisi dengan zinc dass/ zinc koil untuk mengikat/ menangkap logam au dan ag (emas dan perak) dari larutan air kaya
5.lakukan sirkulasi larutan/ air kaya sampai zinc dass/ zinc koil hancur seperti pasir selama 5 – 10 hari
6.zinc dass/ zinc koil yang sudah hancur kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam wadah untuk diperas dengan kain famatex
7.untuk membersihkan hasil filtrasi dari zinc dass atau kotoran lain gunakan 200 ml h2so4 dan 3 liter air panas
8.setelah itu bakar filtrasi untuk mendapatkan bullion