Al kisah pada zaman perdagangan dan penjajahan, terjadi sebuah cerita yang melegenda dari sebuah pulau kecil di bagian timur nusantara, para degagang sering menyebutnya dengan sebutan pulau lombok, yang mana dimaknai para pemuda-pemudanya berjiwa panas seperti lombok(cabai). yang jelas pulau lombok sendiri di huni oleh suku asli pulau tersebut yaitu suku “sasak”. Yang dimana suku sasak merupakan perpaduan antara dua jenis kebudayaan, yaitu budaya hindu (bali) dan budaya islam. Pengaruh hindu sendiri di bawa ke lombok ketika kerajaan karang asem bali memperluas kekuasaaannya sampai ke wilayah timur nusantara termasuk pulau lombok. Sementara itu pengaruh budaya islam sendiri di bawa oleh para pedagang-pedagang yang mayoritas beragama islam yang datang berdagang ke pulau lombok.
Sebuah desa di pedalaman lombok yaitu desa sile dende, terdapat seorang putri yang cantik jelita, namanya adalah manda. Para pangeran dari berbagai kerajaan di nusantara saling bersaing untuk mendapatkannya.
Sebuah tugas besar bagi pemuda desa tersebut untuk menjaga bunga desanya, salah satu pemuda tersebut adalah “lee injoe”, lee injoe atau sering di panggil “joe” adalah seorang laki-laki yang memang bukan berasal dari suku sasak yang mendiami pulau tersebut, joe merupakan seorang berkebangsaan “tiong hoa” yang berlayar untuk berdagang dan akhirnya terdampar di pulau itu.
Lee injoe ditugaskan oleh ayahnya untuk menetap di pulau lombok untuk membuka cabang perdagangan di sana, disisi lain lee injoe telah di percayai oleh warga sekitarnya karena keramahannya sehingga ia diangkat oleh kepala suku untuk menjadi pemuda pelindung bagi desa, joe diterima secara baik di desa itu, meski dia bukan dari suku yang sama, karena begitu di percayainya dia oleh kepala suku. dengan amanah yang sangat besar itu lee injoe sudah bertekad untuk menjaga keamanan desa tersebut sampai akhir hayatnya.
Bunga desa yang di maksud di awal tadi adalah seorang perempuan cantik yang berasal dari keluarga yang sederhana akan tetapi dia menjadi idaman bagi setiap pangeran dan laki-laki yang melihatnya. Kabar tentang kecantikan manda terus menyebar dari mulut-kemulut, sampai akhirnya terdengar sampai ke telinga para pembesar-pembesar kerajaan.
Kecantikan manda memang sebuah anugerah akan tetapi di sisi lain mengakibatkan sebuah perseteruan yang sangat besar antar kerajaan. yang mana para pangeran-pangerannya mencoba untuk mempersuting manda menjadi permaisurinya, hal itulah yang menyulut sebuah api peperangan.
