Pada tahun 1993, Wataru Tsurumi, seorang penulis dari Jepang menerbitkan sebuah buku yang paling kontroversial di Jepang. Judul buku tersebut adalah “The Complete Manual of Suicide”, atau terjemahan bebasnya adalah “Buku Panduan Lengkap Untuk Bunuh Diri”.
Edisi pertama dari buku tersebut terjual lebih dari 1 juta kopi, menjadikannya sebagai buku terlaris di Jepang kala itu. Walaupun Jepang adalah Negara yang memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di dunia, ironisnya pemerintah Jepang tidak melarang penerbitan buku tersebut. Dan semenjak penerbitannya, buku tersebut banyak ditemukan di dekat jasad para pelaku bunuh diri, beberapa diantaranya bahkan para pelajar
Sering juga buku ini ditemukan di sebelah jasad pelaku bunuh diri di "Hutan Bunuh Diri" atau Aokigahara. "Tempat terbaik untuk mati", demikian bagaimana Aokigahara di deskripsikan di buku tersebut oleh si Wataru. Sebuah hutan yang lebat dan gelap yang berdekatan dengan gunung Fuji. Aokigahara dikenal di seantero Jepang sebagai tempat favorit bagi siapa saja yang ingin menempuh "perjalanan terakhir" mereka di dunia.
Spoiler for Sisa-sisa jasad pelaku bunuh diri di Aokigahara:
Dan buku tersebut katanya menjanjikan “ketenangan batin” bagi para pembacanya, karena isinya menekankan bahwa bunuh diri dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun kita mau
Nih buat yang penasaran sama penampakan bukunya, cover depan Buku Panduan Lengkap Bunuh Diri karya Wataru Tsurumi.
Spoiler for Cover buku The Complete Manual of Suicide by Wataru Tsurumi:
Quote:
Quote:
DAFTAR ISI
Karena buku tersebut memang ditulis sebagai buku panduan atau manual, makanya si Wataru gak menghabiskan banyak ruang untuk membahas masalah alasan atau filosofi di balik perilaku bunuh diri. Si Wataru secara gamblang hanya menjabarkan metode-metode bunuh diri satu demi satu dan menganalisa semuanya secara detail.
Dia merangkum semuanya kedalam 11 metode bunuh diri, yaitu:
1. Overdosis
2. Gantung Diri
3. Lompat Dari Ketinggian
4. Potong Urat Nadi
5. Menabrakan Diri
6. Minum Racun
7. Mati Tersengat Listrik
8. Menenggelamkan Diri
9. Bakar Diri
10. Membekukan Diri
11. Lain-lain
Spoiler for Ini ilustrasi yang tertulis di buku tersebut untuk menggambarkan kesebelas metode bunuh diri di atas:
Setiap bab dimulai dengan grafik yang menakar metode yang digunakan dari segi rasa sakit yang ditimbulkan, usaha yang dibutuhkan untuk persiapan sebelum bunuh diri, kondisi jasad setelah bunuh diri, ketidaknyamanan yang ditimbulkan ke orang lain, dan efektivitas dari metode tersebut. Tiap-tiap poin tersebut juga di rating menggunakan ikon tengkorak, dengan 5 tengkorak mengindikasikan rating tertinggi. Lihat gambar dibawah ilustrasinya.
Sekilas tentang terjemahan dari keterangan grafik yang ada di buku tersebut.
Menenggelamkan Diri
Grafik dengan level rating menggunakan metode ini:
Level Rasa Sakit ● ● ● ●
Level Persiapan ● ●
Level Kondisi Jasad ● ● ●
Level Ketidaknyamanan yang Ditimbulkan ● ● ●
Level Efektivitas Kematian ● ● ● ●
Bakar Diri
Grafik dengan level rating menggunakan metode ini:
Level Rasa Sakit ● ● ● ● ●
Level Persiapan ● ● ●
Level Kondisi Jasad ● ● ● ● ●
Level Ketidaknyamanan yang Ditimbulkan ● ● ● ● ●
Level Efektivitas Kematian ● ● ●
Quote:
SEKILAS KATA PENGANTAR
Ini ane terjemahin sekilas kata pengantar yang ditulis oleh si Wataru di buku tersebut.
Quote:
KATA PENGANTAR
Buku ini menjelaskan mengenai metode-metode yang bisa digunakan untuk melakukan bunuh diri secara detail.
Harap diingat bahwa buku ini tidak ditulis oleh orang yang telah melakukan percobaan bunuh diri secara berulang kali, dan tidak juga ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan alasan-alasan dibalik perilaku bunuh diri itu sendiri.
Walaupun buku ini bisa saja dijadikan sebagai catatan peristiwa dari berita-berita mengenai bunuh diri yang sudah terjadi sebelumnya, karena memang ada banyak referensi mengenai berita-berita tersebut yang tertulis di buku ini, tetapi isi dari keseluruhan buku tetap mengacu kepada tujuan utama penulisan, yaitu menjelaskan kepada pembaca tentang cara untuk melakukan bunuh diri.
Sejak dulu, topic mengenai “kenapa banyak anak-anak muda melakukan bunuh diri?” telah menjadi bahan diskusi oleh banyak pihak. Pada tahun 70-an, kesimpulan-kesimpulan yang diambil untuk menjelaskan alasan dari perilaku tersebut diantaranya adalah “nihilisme”,dan juga sedang berada dalam “era kesedihan”.
Quote:
Original Posted By uklunk ►
Nihilisme adalah paham penolakan dari seluruh ajaran agama dan prinsip-prinsip moralitas, paham yang percaya bahwa hidup itu tidak memiliki arti.
Akan tetapi pertanyaan-pertanyaan mengenai “Kenapa aku tidak boleh bunuh diri?”, “Kenapa aku harus tetap hidup?” tidak pernah benar-benar terjawab.
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah buku yang bisa digunakan sebagai panduan untuk membantu seseorang melakukan tindakan bunuh diri, untuk mengambil langkah nyata, bukan hanya sekedar keinginan terpendam semata.
Beberapa buku dengan tujuan seperti ini pernah terbit beberapa tahun yang lalu, contohnya buku “Cara Untuk Melakukan Bunuh Diri”. Akan tetapi, buku tersebut tidak ditulis secara baik, bertele-tele, penjelasannya tidak komprehensif, dan sangat membosankan.
Padahal yang perlu kita ketahui hanya bagaimana cara untuk melakukan bunuh diri secara baik dan benar, itu saja, tidak perlu ditambah embel-embel lain yang tidak ada hubungannya sama sekali.
Di Amerika, seorang ilmuwan telah menciptakan sebuah mesin yang bisa digunakan untuk mencabut nyawa berdasakan belas kasih (mercy killing) supaya dapat diterapkan kepada manusia. Dan harapannya, buku ini juga bisa menjadi “mesin pencabut nyawa” di Jepang yang dioperasikan menggunakan kata-kata.